ABSTRAK
Ruas Jalan Gorontalo Limboto merupakan jalan Nasional yang menghubungkan antar
ibukota Provinsi dengan 4 (empat) kabupaten yaitu Kabupaten Gorontalo, Kabupaten
Gorontalo Utara, Kabupaten Bualemo dan Kabupaten Pohuwato. Selain itu juga merupakan
akses yang menghubungkan kota dengan Bandar Udara Djalaluddin serta Akses darat ke
Provinsi Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah. Namun melihat kondisi dilapangan sudah
banyak terdapat kerusakan seperti deformasi, segregasi, retak bahkan lubang. Oleh karena itu,
kondisi permukaan perlu dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui tingkat kerusakan serta
cara mengatasinya.
Penelitian dilakukan dengan cara pengumpulan data primer dan sekunder. Pengumpulan
data primer dilakukan dengan melakukan pemeriksaan permukaan aspal yang kondisinya
masih baik dengan mengukur nilai lendutan dengan menggunakan alat Benkelaman Beam.
Pengumpulan data sekunder berupa nilai lalulintas harian rata-rata (LHR) diperoleh dari Balai
Penelitian Jalan dan Jembatan Provinsi Gorontalo serta teori-teori lain yang berasal dari buku-
buku dan internet yang menyangkut kerusakan jalan. Setelah seluruh data primer dan
sekunder telah terkumpul selanjutnya menghitung nilai lendutan sesuai dengan data lapangan
dengan mengacu pada Pengujian Lendutan Perkerasan dengan Alat Benkelman Beam (SNI
07-2416-1991) dan penganganannya berupa perhitungan tebal lapis tambah dengan mengacu
pada Perencanaan Tebal Perkerasan ).
Penelitian menunjukkan bahwa lendutan balik yang terjadi pada ruas Jalan Gorontalo
Limboto pada titik normal sebesar 6.06 dan pada titik oposite untuk perencanaan 10 tahun
dengan pertumbuhan lalu lintas (r) = 2% agar dapat melayani rute Jalur Gorontalo Limboto
maka penambahan lapis aspal dapat dilakukan penambahan untuk titik normal setebal 9.86 cm
dan untuk titik opposite setebal 18.21 cm.
Kata kunci : Kondisi Jalan, Alat Benkelman Beam dan Tebal Lapis Tambah Aspal (overlay).
[Analisia Tebal Perkerasan Dengan Menggunakan Metode Bina Marga ... : Muhammad Mozadek Suyuti] 69
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
kemiskinan cukup besar yaitu +/- 32 %. labih khususnya bagi penelitian dijabarkan
Disamping itu berdasarkan data Badan sebagai berikut :
Keuangan Daerah Provinsi Gorontalo a. Manfaat teoritis
tingkat pertumbuhan kendaraan di Provinsi Dapat peroleh pengalaman ataupun
Gorontalo dari tahun 2007 sampai dengan pengetahuan serta gambaran yang jelas
tahun 2012 yaitu kendaraan roda dua sebesar tentang Analisa Tebal Perkerasan dengan
25.54 % (tahun 2012 berjumlah 194.946 metode Benkelman Beam.
unit) dan kendaraan roda empat sebesar b. Manfaat Praktisi
22.48 % (tahun 2012 berjumlah 28.095 unit) Diharapkan dengan adanya penelitian
dan peningkatan LHR dari tahun 2000 ini akan berguna sebagai bahan masukan
berkisar 10.000 unit kendaraan pertahun atau informasi tambahan kepada Pihak
menjadi 25.000 unit kendaraan pertahun Terkait antara lain Dinas Pekerjaan
pada tahun 2010. Umum Provinsi Gorontalo dan instansi
Untuk menjaga ketersediaan prasarana terkait dalam perencanaan kedepannya.
yang baik dan mantap, maka perlu dilakukan
penelitian dan perencanaan akan konstruksi
jalan. Salah satu cara menjaga kestabilan METODE PENELITIAN
jalan dengan cara penambahan tebal
perkerasan (overlay) yang dalam penentuan A. Lokasi Penelitian
tebalnya dapat dilakukan dengan beberapa Lokasi penelitian yang diambil
cara/pengujian salah satunya yaitu dengan yaitu pada Ruas Jalan Gorontalo-
menggunakan alat Benkelman Beam. Limboto (Batas Kota Gorontalo
Untuk mengetahui bentuk dan besarnya Batas Limboto). Survey lapangan
lendutan pada suatu konstruksi jalan, dapat dilakukan untuk melakukan kesiapan
dijadikan indikasi tentang kemampuan suatu akan wilayah yang akan dilakukan
perkesaran jalan dan tebal lapis overlay yang pengujian, baik dari segi waktu tingkat
diperlukan. Jalan Raya Limboto merupakan kepadatan kendaraan terendah /terkecil
akses utama penghubung antara kabupaten sehingga tidak menimbulkan
Bone Bolango, Kota Gorontalo, Kabupaten kemacetan pada saat pengujian maupun
Gorontalo dan ke arah Bandara Djalaluddin kondisi permukaan jalan yang akan
(jalan nasional). Sehingga jalan Raya dilakukan pengujian yaitu pada ruas
Limboto merupakan jalan yang sangat jalan Gorontalo-Limboto pada km.
strategis sehingga judul penelitian ini adalah 11+000 s.d 13+000.
: Analisa Tebal Perkerasan dengan
Menggunakan Metode Bina Marga pada B. Metode Pengumpulan Data
Ruas Jalan Gorontalo-Limboto. Metode pengumpulan data yang
dilakukan dalam penyusunan laporan
tugas akhirini adalah sebagai berikut:
1. Studi pustaka
TUJUAN DAN MANFAAT Studi pustaka dilakukan dengan
PENELITIAN cara mengumpulkan,
mengidentifikasi, serta mengolah
data tertulis dan metode kerja yang
A. TUJUAN dapat digunakan. Data ini
digunakan sebagai input dalam
Adapun tujuan penelitian skripsi ini proses desain.
adalah untuk mengetahui dan menganalisa 2. Wawancara
tebal lapis perkerasan dengan menggunakan Metode ini dilakukan dengan cara
alat Benkelman Beam pada ruas jalan mendatangi instansi terkait dan
Gorontalo-Limboto. sumber-sumber yang dianggap
kompeten untuk dapat dijadikan
B. MANFAAT referensi.
3. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara
Penelitian diharapkan mampu
memberikan solusi dan mempunyai survei ke lapangan, hal ini mutlak
kegunaan bagi para praktisi, akademisi dan dilakukan untuk mengetahui
kondisi sebenarnya.
[Analisia Tebal Perkerasan Dengan Menggunakan Metode Bina Marga ... : Muhammad Mozadek Suyuti] 69
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
[Analisia Tebal Perkerasan Dengan Menggunakan Metode Bina Marga ... : Muhammad Mozadek Suyuti] 69
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
[Analisia Tebal Perkerasan Dengan Menggunakan Metode Bina Marga ... : Muhammad Mozadek Suyuti] 69
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
[Analisia Tebal Perkerasan Dengan Menggunakan Metode Bina Marga ... : Muhammad Mozadek Suyuti] 69
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
Tanah Dasar
Lapisan Subgrade
Lapisan Aspal
Lapisan Base
Lapisan Subbase
Lapisan Subgrade
Pada gambar di atas terlihat bahwa perkerasan jalan melalui bidang kontak
beban kenderaan dilimpahkan ke roda berupa beban terbagi rata (w).
[Analisia Tebal Perkerasan Dengan Menggunakan Metode Bina Marga ... : Muhammad Mozadek Suyuti] 69
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
Beban tersebut diterima oleh lapisan seperti yang tercantum pada peraturan
permukaan (surface course) dan yang berlaku (PP 43 Tahun 1993).
disebarkan hingga ketanah dasar JBI (jumlah berat yang diijinkan)
(subgrade), dan menimbulkan gaya adalah berat maksimum kendaraan
pada masing-masing lapisan sebagai bermotor berikut muatannya yang di
akibat perlawanan dari tanah dasar ijinkan berdasarkan ketentuan. Muatan
terhadap beban lalu lintas yang sumbu terberat (MST) adalah jumlah
diterimanya. tekanan maksimum roda-roda
Beban tersebut adalah : kendaraan pada sumbu yang menekan
1. Muatan atau berat kenderaan berupa jalan.
gaya vertikal;
2. Gaya gesekan akibat rem berupa Konsep Dasar Beban Berlebih
gaya horizontal; (Overload)
3. Pukulan roda kenderaan berupa Muatan sumbu terberat (MST)
getaran-getaran. dipakai sebagai dasar pengendalian dan
Karena sifat dari beban tersebut pengawasan muatan kendaraan di jalan
semakin kebawah semakin menyebar, yang ditetapkan berdasarkan peraturan
maka pengaruhnya semakin berkurang perundang-undangan.
sehingga muatan yang diterima masing- Berdasarkan PP No. 43 tahun 1993
masing lapisan berbeda. Tentang Prasarana dan lalu lintas jalan
Dalam tugas akhir ini, dibahas dapat disimpulkan bahwa terdapat 4
mengenai Analisa Tebal Perkerasan (empat) katagori kendaraan dengan izin
dengan Menggunakan Metode beroperasi di jalan-jalan umum sebagai
Benkelman Beam pada Ruas Jalan berikut:
Gorontalo-Limboto. Kendaraan kecil dengan panjang dan
lebar maksimum 9000 x 2100 mm,
BEBAN BERLEBIH dengan Muatan Sumbu Terberat
(MST) 8 ton, diizinkan
Pengertian Beban Berlebih menggunakan jalan pada semua
Beban berlebih (overloading) katagori fungsi jalan yaitu jalan
adalah suatu kondisi beban gandar (as) lingkungan, jalan lokal, jalan
kendaraan melampaui batas beban kolektor, dan jalan arteri.
maksimum yang diijinkan (Hikmat Kendaraan sedang dengan panjang
Iskandar, Jurnal Perencanaan Volume dan lebar maksimum 18000 x 2500
Lalu-lintas Untuk Angkutan mm, serta Muatan Sumbu terberat
Jalan,2008). (MST) 8 ton, diizinkan terbatas
Beban berlebih (overloading) hanya beroperasi di jalan-jalan yang
adalah beban lalu-lintas rencana (jumlah berfungsi kolektor dan arteri.
lintasan operasional rencana) tercapai Kendaraan Sedang dilarang
sebelum umur rencana perkerasan, atau memasuki jalan lokal dan jalan
sering disebut dengan kerusakan dini lingkungan.
(Hikmat Iskandar, Jurnal Perencanaan Kendaraan besar dengan panjang
Volume Lalu-lintas Untuk Angkutan dan lebar maksimum 18000 x 2500
Jalan,2008). mm, serta Muatan Sumbu terberat
Beban berlebih (overloading) (MST) 10 ton, diizinkan terbatas
adalah jumlah berat muatan kendaraan beroperasi di jalan-jalan yang
angkutan penumpang, mobil barang, berfungsi arteri saja; dan
kendaraan khusus, kereta gandengan Kendaraan besar khusus dengan
dan kereta tempelan yang diangkut panjang dan lebar maksimum 18000
melebihi dari jumlah berat yang di x 2500 mm, serta Muatan Sumbu
ijinkan (JBI) atau muatan sumbu terberat (MST) >10 ton, diizinkan
terberat (MST) melebihi kemampuan sangat terbatas hanya beroperasi di
kelas jalan yang ditetapkan. jalan-jalan yang berfungsi arteri dan
Muatan lebih adalah muatan sumbu kelas I (satu) saja. Baik kendaraan
kendaraan yang melebihi dari ketentuan besar maupun kendaraan besar
[Analisia Tebal Perkerasan Dengan Menggunakan Metode Bina Marga ... : Muhammad Mozadek Suyuti] 69
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
4.08 ton
[Analisia Tebal Perkerasan Dengan Menggunakan Metode Bina Marga ... : Muhammad Mozadek Suyuti] 69
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
Tek. Angin
5,5 kg/cm
[Analisia Tebal Perkerasan Dengan Menggunakan Metode Bina Marga ... : Muhammad Mozadek Suyuti] 69
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
[Analisia Tebal Perkerasan Dengan Menggunakan Metode Bina Marga ... : Muhammad Mozadek Suyuti] 69
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
4
beban sumbu (ton)
Angka Ekivalen STRT = ------------------------ .......... (1)
5,40
4
beban sumbu (ton)
Angka Ekivalen STRG = ------------------------ ......... (2)
8,16
4
beban sumbu (ton)
Angka Ekivalen SDRG = ------------------------ ......... (3)
13,76
4
beban sumbu (ton)
Angka Ekivalen STrRG= ------------------------ ......... (4)
18,45
[Analisia Tebal Perkerasan Dengan Menggunakan Metode Bina Marga ... : Muhammad Mozadek Suyuti] 69
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
Catatan :
- Kurva A adalah faktor koreksi (Ft) untuk tebal lapis beraspal (Hl) kurang
dari 10 cm.
- Kurva A adalah faktor koreksi (Ft) untuk tebal lapis beraspal (Hl)
minimum10 cm
[Analisia Tebal Perkerasan Dengan Menggunakan Metode Bina Marga ... : Muhammad Mozadek Suyuti] 69
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
Tabel Temperatur tengah (Tt) dan bawah (Tb) lapis beraspal berdasarkan data
temperatur udara (Tu) dan temperatur permukaan (Tp)
[Analisia Tebal Perkerasan Dengan Menggunakan Metode Bina Marga ... : Muhammad Mozadek Suyuti] 69
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
[Analisia Tebal Perkerasan Dengan Menggunakan Metode Bina Marga ... : Muhammad Mozadek Suyuti] 69
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
[Analisia Tebal Perkerasan Dengan Menggunakan Metode Bina Marga ... : Muhammad Mozadek Suyuti] 69
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
[Analisia Tebal Perkerasan Dengan Menggunakan Metode Bina Marga ... : Muhammad Mozadek Suyuti] 69
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
[Analisia Tebal Perkerasan Dengan Menggunakan Metode Bina Marga ... : Muhammad Mozadek Suyuti] 69
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
[Analisia Tebal Perkerasan Dengan Menggunakan Metode Bina Marga ... : Muhammad Mozadek Suyuti] 69
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
[Analisia Tebal Perkerasan Dengan Menggunakan Metode Bina Marga ... : Muhammad Mozadek Suyuti] 69
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
[Analisia Tebal Perkerasan Dengan Menggunakan Metode Bina Marga ... : Muhammad Mozadek Suyuti] 69