Dari penderita ( auto anamnesis ) atau keluarga penderita (allo anamnesis ), kita berharap
mendapat keterangan tentang keadaan pasien sebagai manifestasi kelainan yang berkaitan
dengan gejala yang dialami oleh pasien, yaitu :2
- Identitas pasien
Meliputi nama pasien, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, agama/suku, warga negara, bahasa
yang digunakan, pendidikan, pekerjaan, alamat rumah untuk data rekam medis.
- Keluahan Utama
Dalam mendapatkan anamnesis dari pasien yang kolaps, penting untuk menentukan adakah
kehilangan kesadaran atau tidak.
Penjelasan terinci mengenai kolaps harus didapatkan dari pasien dan setiap saksi yang ada.Yang
perlu kita tanyakan pada pasien atau saksi mata yang melihat pasien kolaps adalah :
Kapan dan dimana pasien kolaps?
Apa yang sedang dilakukan pasien?
Apa yang dirasakannya tepat sebelum episode?
Adakah gejala prodromal?
Apakah terjadi setelah berdiri, batuk hebat, mual?
Berapa lama yang dibutuhkan pasien untuk pulih?
Apakah pasien tidak sadar?
Selama berapa lama dia tidak sadar?
Adakah gejala yang menunjukkan kehilangan darah?
Ingatan yang baik mengenai episode tersebut menunjukkan bahwa pasien tidak mengalami
penurunan kesadaran.Cedera yang signifikan menandai tak adanya peringatan dan seringkali
disertai penurunan kesadaran. Adakah gejala lain misalanya mual, berkeringat, palpitasi, nyeri
dada, sesak napas dan sebagainya? Adakah gerakan konvulsif?Menggigit lidah. Inkontinensia
urin?2
Carilah observasi terperinci dari saksi mengenai peristiwa sebelum, selama, dan setelah kolaps,
anamnesis yang perlu kita tanyakan adalah :2
Apa warna tubuh pasien sebelum, selama, dan sesudah serangan?
Apakah pasien tampak pucat, kemerahan, kebiruan, berkeringat?
Apakah denyut nadi pasien selama serangan teraba?
- Riwayat Penyakit dahulu
Adakah riwayat penyakit kardiovaskuler, penyakit neurologis?Apakah pasien menggunakan pacu
jantung?Adakah riwayat epilepsy?
- Riwayat pengobatan
Apakah pasien mengkonsumsi obat (khususnya yang menyebabkan hipotensi)?Apakah pasien
peminum alcohol?
- Penyelidikan fungsional
Sangat penting untuk menentukan adanya penyakit kardiovaskular sehingga harus dilakukan
penyelidikan fungsional lengkap untuk mencari gejala seperti palpitasi, nyeri dada, sesak napas,
dan sebagainya.
- Riwayat keluarga
Riwayat kematian mendadak di keluarga bisa menunjukkan adanya sindrom QT panjang atau
kardiomiopati turunan.
Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik
Yang perlu diperhatikan saat kita melakukan pemeriksaan fisik pada pasien adalah :3
- Apakah pasien tampak sakit ringan atau berat?
- Sudahkah pasien pulih sempurna?
- Adakah syok, hipotensi, atau deficit neurologis yang berlanjut?
Selain itu, Pemeriksaan fisik lengkap harus dilakukan dengan perhatian khusus pada denyut nadi,
TD termasuk pengukuran postural, adanya murmur jantung, dan setiap tanda neurologis.3
Tabel 1.Dignosis Banding kolaps
Kejang Sinkop vagal Penyebab dari
jantung
Pemicu Tidak ada(cahaya Nyeri, olahraga, stress Tidak ada
stroboskopik) berdiri lama
Gejala pendahuluan Adakah aura? Berkeringat, mual Tidak ada, nyeri dada,
Tidak ada palpitasi
Selama serangan Gerakan ritmik, Pucat, jarang bergerak Pucat, jarang bergerak
inkontinensi urin,
menggigit lidah
Setelah serangan Disorientasi, adakah Jarang cedera Adakah cedera
cedera, tidak sadar >5
menit, nyeri otot
Pengujian sinus karotid juga dapat membantu.Selain itu, penilaian keseimbangan, seperti dengan
uji Romberg tandem, mungkin berguna dalam termasuk penyebab alternatif jatuh.2
Selain takikardia, temuan Ventikel takikardi umumnya mencerminkan tingkat ketidakstabilan
hemodinamik. Tanda-tanda dibawah ini dapat juga membantu dalam pemeriksaan fisik untuk mengetahui
ada tidaknya kelainan pada irama jantung, yaitu :2
VT
Diagnosis Kerja
Takikardia ventrikel adalah disritmia ventrikel yang terjadi ketika kecepatan denyut ventrikel
mencapai 160-250 kali per menit. Dengan tingkat waktu pengisian yang terbatas ini, volume
sekuncup akan berkurang atau tidak ada.1-4
Sebelum melanjutkan pembahasan tentang takikardia ventrikel, pada kesempatan ini akan
dibahas dahulu mengenai aritmia.
Kriteria Irama sinus normal:
Irama : interval P-P teratur, interval R-R teratur.
Frekuensi : 60 100 kali/menit
Gelombang P : normal, setiap P selalu diikuti gelombang QRS, T
Interval PR : normal (0,12 0,20 detik)
Kompleks QRS : normal (0,06 0,10 detik).
Secara umum aritmia adalah irama yang berasal bukan dari nodus SA, irama yang tidak teratur
sekalipun ia berasal dari nodus SA (misalnya sinus aritmia), frekuensinya kurang dari 60x/menit
(sinus bradikardia) atau lebih dari 100x/menit(sinus takikardia), serta ada hambatan impuls supra
atau intraventrikular. Sehingga jelaslah bahwa untuk membaca irama jantung, disamping
frekuensi dan teratur atau tidaknya, harus dilihat juga tempat asal (fokus) irama tersebut. Nodus
SA merupakan focus irama jantung yang paling dominan, sehingga pada umumnya irama
jantung adalah irama sinus. Bila nodus SA tidak dapat lagi mendominasi focus lainnya, maka
irama jantung akan ditentukan oleh focus lainnya itu. Focus irama ini menjadi dasar dari
klasifikasi aritmia.3
Beberapa sifat sistem konduksi jantung dan istilah-istilah yang penting untuk pemahaman
gangguan irama jantung :
-
Periode refrakter
Dari awal depolarisasi hingga awal repolarisasi sel-sel miokard tidak dapat menjawab stimulus
baru yang kuat sekalipun.Periode ini disebut periode refrakter mutlak.Fase selanjutnya hingga
hampir akhir repolarisasi, sel-sel miokard dapat menjawab stimulus yang lebih kuat.Fase ini
disebut fase refrakter relatif.
-
Blok
Blok ialah perlambatan atau penghentian penghantaran impuls.
-
Pemacu ektopik atau focus ektopik
Pemacu ektopik atau fokis ektopik ialah suatu pemacu atau focus di luar sinus. Kompleks QRS
yang dipacu dari sinus disebut kompleks sinus. Kompleks QRS yang dipacu dari focus ektopik
disebut kompleks ektopik, biasa berupa kompleks atrial, kompleks penghubung AV atau
kompleks ventricular.
-
Konduksi tersembunyi
Hal ini terutama berhubungan dengan simpul AV yaitu suatu impuls yang melaluinya tak berhasil
menembusnya hingga ujung yang lain, tetapi perubahan-perubahan akibat konduksi ini tetap
terjadi, yaitu terutama mengenai periode refrakter.
-
Re-entri.
Suatu keadaan dimana suatu impulas yang sudah keluar dari suatu jalur konduksi, melalui suatu
jalan lingkar masuk kembali ke jalur semula. Dengan demikian bagian miokard yang
bersangkutan mengalami depolarisasi berulang.
-
Mekanisme lolos.
Suatu kompleks lolos ialah kompleks ektopik yang timbul karena terlambatnya impuls yang
datang dari arah atas.Kompleks lolos paling sering timbul di daerah penghubung AV dan
ventrikel, jarang di atria. Jelas bahwa mekanisme lolos ialah suatu mekanisme penyelamatan
system konduksi jantung agar jantung tetap berdenyut meskipun ada gangguan datangnya impuls
dari atas.1
Klasifikasi aritmia
Pada umumnya aritmia dibagi menjadi 2 golongan besar yaitu (Pratanu, 2000):3
Gangguan pembentukan impuls
Gangguan ini dapat terjadi secara aktif atau pasif.Bila gangguan rangsang terbentuk secara aktif
sering menimbulkan gangguan irama ektopik, dan bila terbentuk secara pasif seringmenimbulkan
irama lolos.
Gangguan pembentukan impuls meliputi:
Gangguan pembentukan impuls di sinus
1. Takikardia sinus
2. Bradikardia sinus
3. Aritmia sinus
4. Henti sinus
Pembentukan impuls di atria
1. Ekstrasistol atrial
2. Takikardia atrial
3. Gelepar atrial
4. Fibrilasi atrial
5. Pemacu kelana atrial
Pembentukan impuls di penghubung AV (Aritmia penghubung)
1. Ekstrasistol penghubung
2. Takikardia penghubung
3. Irama lolos penghubung
Pembentukan impuls di ventrikel (Aritmia Ventrikuler)
1. Ekstrasistol ventrikuler(denyut ventrikel prematur)
Secara umum, ekstrasistol yang sering terjadi tetapi tidak berlandaskan penyakit jantung tertentu,
prognosisnya baik dan risiko kematian mendadak kecil.
2. Takikardia ventrikuler
Disebut takikardia ventrikel bila dijumpai 3 atau lebih ekstrasistol ventrikel berturut-turut
(denyut nadi >100 /menit)
3. Gelepar ventrikuler
4.Fibrilasi ventrikuler
5.Henti ventrikuler
6. Irama lolos ventrikuler
- Gangguan Penghantaran Impuls
Kelainan irama jantung yang disebabkan oleh hambatan pada hantaran (konduksi) aliran impuls
disebut blok.
Gangguan penghantaran impuls meliputi:
a. Blok sino-atrial
b. Blok atrio-ventrikuler
c. Blok intraventrikuler
- Berdasarkan keparahannya
a. Aritmia minor tidak memerlukan penanganan segera dan umumnya tidak mempengaruhi
sirkulasi. Mereka hanya mencerminkan iritabilitas dari jantung.
b. Aritmia major mengurangi efisiensi dari jantung atau tanda dari ancaman bahaya dan
memerlukan pengobatan yang cepat.
c. Aritmia yang mematikan atau lethal arrhythmias- memerlukan resusitasi segera untuk mencegah
ancaman kematian seperti ventrikel takikardia, ventrikel fibrilasi, ventrikuler asistol, Pulseless
Electrical Activity(PEA), Torsade de Pointes (Latief, 2005).
e. Torsades De Pointes
Istilah TDP (dalam bahasa perancis berarti berputar-putar mengelilingi satu titik) adalah suatu
bentuk takikardi ventrikel yang ditandai oleh beberapa perubahan bentuk dan arah (aksis)
komplek QRS dalam satu beberapa denyutan (beat).
Penyebab tersering TDP adalah adanya pemanjangan interval QT akibat pengaruh obat-obatan
antiaritmia (misalnya amiodaron, sotalol, dan flekainid), dan penyakit sindrom QT panjang (long
QT syndrome), bradikardia berat, dan sindrom Brugada.
Tatalaksana TDP adalah pemberian magnesium sulfat, pemasangan pacu jantung sementara
(pada keadaan bradikardia), dan obat penyerta beta.4
Etiologi
Penyebab dari gangguan irama jantung secara umum adalah sebagai berikut :
- Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, miokarditis karena infeksi. Adanya peradangan
pada jantung akan berakibat terlepasnya mediator-mediator radang dan hal ini menyebabkan
gangguan pada penghantaran impuls
- Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner, spasme arteri koroner, iskemi miokard,
infark miokard). Arteri koroner merupakan pembuluh darah yang menyuplai oksigen untuk sel
otot jantung. Jika terjadi gangguan sirkulasi koroner, akan berakibat pada iskemi bahkan nekrosis
sel otot jantung sehingga terjadi gangguan penghantaran impuls.
- Karena intoksikasi obat misalnya digitalis, obat-obat anti aritmia. Obat-obat anti aritmia bekerja
dengan mempengaruhi proses repolarisasi sel otot jantung. Dosis yang berlebih akan mengubah
repolarisasi sel otot jantung sehingga terjadi gangguan irama jantung.
- Gangguan keseimbangan elektrolit (hiper atau hipokalemia). Ion kalium menentukan potensial
istirahat dari sel otot jantung. Jika terjadi perubahan kadar elektrolit, maka akan terjadi
peningkatan atau perlambatan permeabilitas terhadap ion kalium. Akibatnya potensial istirahat
sel otot jantung akan memendek atau memanjang dan memicu terjadinya gangguan irama
jantung.
-Gangguan pengaturan susunan saraf autonom yang mempengaruhi kerja dan irama jantung. Dalam
hal ini aktivitas nervus vagus yang meningkat dapat memperlambat atau menghentikan aktivitas
sel pacu di nodus SA dengan cara meninggikan konduktansi ion kalium.
- Gangguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat. Peningkatan aktivitas simpatis dapat
menyebabkan bertambahnya kecepatan depolarisasi spontan.
- Gangguan endokrin (hipertiroidisme dan hipotirodisme). Hormon tiroid mempengaruhi proses
metabolisme di dalam tubuh melalui perangsangan sistem saraf autonom yang juga berpengaruh
pada jantung.
- Akibat gagal jantung. Gagal jantung merupakan suatu keadaan di mana jantung tidak dapat
memompa darah secara optimal ke seluruh tubuh.Pada gagal jantung, fokus-fokus ektopik
(pemicu jantung selain nodus SA) dapat muncul dan terangsang sehingga menimbulkan impuls
tersendiri.
- Akibat kardiomiopati. Jantung yang mengalami kardiomiopati akan disertai dengan dilatasi sel
otot jantung sehingga dapat merangsang fokus-fokus ektopik dan menimbulkan gangguan irama
jantung.
- Karena penyakit degenerasi misalnya fibrosis sistem konduksi jantung. Sel otot jantung akan
digantikan oleh jaringan parut sehingga konduksi jantung pun terganggu.1
Penyebab dari ventrikel takikardia adalah biasanya berasosiasi dengan kelainan pada jantung,
yang meliputi:
Penyakit jantung koroner
Kardiomiopati
Prolaps katup mitral
Kelainan pada katup jantung
Penyebab lain dari ventrikel takikardia adalah :
Sarcoidosis (suatu inflamasi yang mengenai kuloit dan jaringan tubuh lainnya)
Medikasi/obat-obatan seperti digitalis dan obat antiaritmia
Perubahan postur, exercise, emosional (stress) atau stimulasi vagal.4
Klasifikasi Ventrikel Takikardi
Secara umum Ventrikel Takikardi dapat dibagi menjadi :3
VT monomorfik
VT monomorfik memiliki kompleks QRS yang sama pada tiap denyutan dan menandakan
adanya depolarisasi yang berulang dari tempat yang sama. Umumya disebabkan oleh adanya
focus atau substrat aritmia yang mudah dieliminasi dengan teknik ablasi kateter.