Anda di halaman 1dari 4

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Alkhamdulillahi rabbil 'alamin, Wa bihi nasta'iinu 'alaa umuuriddunya waddiin, wash shalatu
was salamu 'alaa asyrafil anbiya i wal mursalin, wa 'ala aalihi wa ash-habihi ajma'in, amma
ba'du:

Hadirin yang di rahmati Allah pada kesempatan berbahagia ini, kami ingin membawakan
topik mengenai ibadah Haji & Puasa Arafah,

Sudah kita ketahui bersama bahwa haji adalah ibadah yang amat mulia. Ibadah tersebut
adalah bagian dari rukun Islam bagi orang yang mampu menunaikannya. Keutamaan haji
banyak disebutkan dalam Al Qur’an dan As Sunnah. Berikut beberapa di antaranya:

Pertama: Haji merupakan amalan yang paling afdhol.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

َ ‫ ِقي َل ث ُ َّم َماذَا قَا َل « ِج َهادٌ فِى‬. » ‫سو ِل ِه‬


َّ ‫س ِبي ِل‬
ِ‫َللا‬ َّ ِ‫ان ب‬
ُ ‫اَّللِ َو َر‬ َ ‫ى األ َ ْع َما ِل أ َ ْف‬
ٌ ‫ض ُل قَا َل « إِي َم‬ ُّ َ ‫ى – صلى هللا عليه وسلم – أ‬
ُّ ِ‫سئِ َل النَّب‬
ُ
« . ‫ور‬ َ َ ُ
ٌ ‫« قِي َل ث َّم َماذا قا َل « َح ٌّج َمب ُْر‬

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang
bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
“Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”,
jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari no. 1519)

Kedua: Jika ibadah haji tidak bercampur dengan dosa (syirik dan maksiat), maka
balasannya adalah surga

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ُ ‫سْلَهُْ َجزَ ا ٌءْ ِإالَّْال َجنَّ ْة‬


َ ‫ورْلَي‬
ُ ‫َوالْ َح ُّجْال َمب ُر‬

“Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.” (HR. Bukhari no.
1773 dan Muslim no. 1349). An Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Yang dimaksud, ‘tidak
ada balasan yang pantas baginya selain surga’, bahwasanya haji mabrur tidak cukup jika
pelakunya dihapuskan sebagian kesalahannya. Bahkan ia memang pantas untuk masuk
surga.” (Syarh Shahih Muslim, 9/119)
Ketiga: Haji termasuk jihad fii sabilillah (jihad di jalan Allah)

Dari ‘Aisyah—ummul Mukminin—radhiyallahu ‘anha, ia berkata,

»ْ‫ور‬ َ ‫ْلَ ِك َّنْأَف‬،َْ‫ْأَفَالَْنُ َجا ِهد ُْقَالَْ«ْال‬،ْ‫ضلَْال َع َم ِل‬


ٌ ‫ضلَْال ِج َهادِْ َح ٌّجْ َمب ُر‬ َ ‫ْن ََرىْال ِج َهادَْأَف‬،ِْ‫ََّْللا‬
َّ ‫سول‬ ُ ‫اْر‬
َ ‫َي‬

“Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol.
Apakah berarti kami harus berjihad?” “Tidak. Jihad yang paling utama adalah haji
mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari no. 1520)

Keempat: Haji akan menghapuskan kesalahaan dan dosa-dosa

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa


sallam bersabda,

ُ‫ْولَدَتهُْأ ُ ُّم ْه‬


َ ‫ْر َج َعْ َكيَو ِم‬ ُ ‫ْولَمْيَف‬
َ ‫سق‬ َ ‫َْلِلِْفَلَمْيَرفُث‬
َّ ِ ‫َمنْ َح َّج‬

“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan
maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari no.
1521).

Kelima: Haji akan menghilangkan kefakiran dan dosa.

Dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ْ‫ور ِة‬ َ ‫ْولَي‬


َ ‫س ْ ِلل َح َّج ِة ْال َمب ُر‬ َ ‫ض ِة‬
َّ ‫ْوال ِف‬
َ ‫ب‬ِ ‫ْوالذَّ َه‬ َ َ‫ير ْ َخب‬
َ ‫ث ْال َحدِي ِد‬ َ ُ‫ْوالذُّن‬
ُ ‫وب ْ َك َماْ َين ِفىْال ِك‬ ِ َ‫ْوالعُم َرةِْ ْفَإِنَّ ُه َماْيَن ِفي‬
َ ‫ان ْالفَق َر‬ َ ِ‫ت َا ِبعُواْ َبينَ ْال َح ِّج‬
ُ‫ث َ َوابٌ ْ ِإالَّْال َجنَّ ْة‬

“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa
sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak
ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no.
810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini hasan shahih)

Keenam: Orang yang berhaji adalah tamu Allah

Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

َ ‫سأَلُوهُْفَأَع‬
ْ‫طاهُم‬ َ ُ‫َُّْللاِْدَ َعاهُمْفَأ َ َجابُوه‬
َ ‫ْو‬ َّ ‫ْوفد‬َ ‫ُّْوال ُمعت َِم ُر‬
َ ‫ْوال َحاج‬ َّ ‫س ِبي ِل‬
َ ِ‫َّْللا‬ َ ْ‫َازىْ ِفى‬
ِ ‫الغ‬

“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-
tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika
mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri” (HR. Ibnu Majah no 2893. Syaikh Al
Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Begitu luar biasa pahala dari berhaji. Semoga kita pun termasuk orang-orang yang
dimudahkan oleh Allah untuk menjadi tamu-Nya di rumah-Nya. Semoga kita dapat
mempersiapkan ibadah tersebut dengan kematangan, fisik yang kuat, dan rizki yang halal.

Semoga Allah mengaruniakan kita haji yang mabrur yang tidak ada balasan selain surga.

Hari Arafah -9 Dzulhijjah- adalah hari yang mulia saat di mana datang pengampunan dosa
dan pembebasan diri dari siksa neraka. Pada hari tersebut disyari’atkan amalan yang mulia
yaitu puasa. Puasa ini disunnahkan bagi yang tidak berhaji.
. Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ْ‫ىَّْللاِْأَن ْيُ َك ِفِّ َر‬
َّ َ‫ورا َء ْأَحتَسِبُ ْ َعل‬
َ ‫ش‬ُ ‫صيَا ُم ْيَو ِم ْ َعا‬ َ ُ‫سنَةَْالَّتِىْبَعدَه‬
ِ ‫ْو‬ َ ُ‫سنَةَْالَّتِىْقَبلَ ْه‬
َّ ‫ْوال‬ َّ ‫ىَّْللاِْأَن ْيُ َك ِفِّ َر ْال‬
َّ َ‫عل‬ َ ْ ُ‫صيَا ُم ْيَو ِم ْ َع َرفَةَ ْأَحتَسِب‬
ِ
ُ ‫سنَةَْالَّتِىْقَبلَ ْه‬
َّ ‫ال‬
“Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan
datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR.
Muslim no. 1162)
Imam Nawawi dalam Al Majmu’ (6: 428) berkata, “Adapun hukum puasa Arafah menurut
Imam Syafi’i dan ulama Syafi’iyah: disunnahkan puasa Arafah bagi yang tidak berwukuf di
Arafah. Adapun orang yang sedang berhaji dan saat itu berada di Arafah, menurut Imam
Syafi’ secara ringkas dan ini juga menurut ulama Syafi’iyah bahwa disunnahkan bagi mereka
untuk tidak berpuasa karena adanya hadits dari Ummul Fadhl.”
“Dari Ummul Fadhl binti Al Harits, bahwa orang-orang berbantahan di dekatnya pada hari
Arafah tentang puasa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagian mereka mengatakan,
‘Beliau berpuasa.’ Sebagian lainnya mengatakan, ‘Beliau tidak berpuasa.’ Maka Ummul
Fadhl mengirimkan semangkok susu kepada beliau, ketika beliau sedang berhenti di atas unta
beliau, maka beliau meminumnya.” (HR. Bukhari no. 1988 dan Muslim no. 1123).
Mengenai pengampunan dosa dari puasa Arafah, para ulama berselisih pendapat. Ada yang
mengatakan bahwa yang dimaksud adalah dosa kecil. Imam
Nawawi rahimahullah mengatakan, “Jika bukan dosa kecil yang diampuni, moga dosa besar
yang diperingan. Jika tidak, moga ditinggikan derajat.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 51)
Sedangkan jika melihat dari penjelasan Ibnu Taimiyah rahimahullah, bukan hanya dosa kecil
yang diampuni, dosa besar bisa terampuni karena hadits di atas sifatnya umum.
(Lihat Majmu’ Al Fatawa, 7: 498-500).
Lalu bagaimana apabila jadwal wukuf di Arafah dan 9 Dzulhijjah nantinya di tanah air
berbeda untuk tahun tertentu?
Maka jawaban Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin juga mendapat pertanyaan
sebagai berikut, “Jika terdapat perbedaan tentang penetapan hari Arafah disebabkan
perbedaan mathla’ (tempat terbit bulan) hilal karena pengaruh perbedaan daerah. Apakah
kami berpuasa mengikuti ru’yah negeri yang kami tinggali ataukah mengikuti ru’yah
Haromain (dua tanah suci)?”
Syaikh rahimahullah menjawab, “Permasalahan ini adalah turunan dari perselisihan ulama
apakah hilal untuk seluruh dunia itu satu ataukah berbeda-beda mengikuti perbedaan daerah.
Pendapat yang benar, hilal itu berbeda-beda mengikuti perbedaan daerah. (Majmu’ Fatawa
wa Rosa-il Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin, 20: 47-48). Baca Fatwa Syaikh
Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
Kesimpulan dari Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah, puasa Arafah mengikuti penanggalan
atau penglihatan di negeri masing-masing dan tidak mesti mengikuti wukuf di Arafah. Kita
harus berlapang dada karena para ulama berselisih pula dalam memberikan jawaban untuk
masalah ini.
Wallahu a’lam, wallahu waliyyut taufiq.
Sekian yang dapat kami sampaikan semoga mendapat manfaat darinya
Subhaanaka Allaahumma wabihamdika asyhadu an laa-ilaaha illaa Anta astaghfiruka wa-
atuubu ilaik.
Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

Anda mungkin juga menyukai

  • Pico
    Pico
    Dokumen11 halaman
    Pico
    Bagus Rifnaputra
    Belum ada peringkat
  • Halaqah Minggu
    Halaqah Minggu
    Dokumen4 halaman
    Halaqah Minggu
    Bagus Rifnaputra
    Belum ada peringkat
  • Judul Cover PDF
    Judul Cover PDF
    Dokumen2 halaman
    Judul Cover PDF
    Bagus Rifnaputra
    Belum ada peringkat
  • Jobsdesk Kerja Dokter Ruangan-1
    Jobsdesk Kerja Dokter Ruangan-1
    Dokumen2 halaman
    Jobsdesk Kerja Dokter Ruangan-1
    Bagus Rifnaputra
    Belum ada peringkat
  • Arti Seserahan
    Arti Seserahan
    Dokumen3 halaman
    Arti Seserahan
    Bagus Rifnaputra
    Belum ada peringkat
  • Pico
    Pico
    Dokumen3 halaman
    Pico
    Bagus Rifnaputra
    Belum ada peringkat
  • Silabus Aij Panutan JGN Hapuss
    Silabus Aij Panutan JGN Hapuss
    Dokumen8 halaman
    Silabus Aij Panutan JGN Hapuss
    Alizia Kartika
    Belum ada peringkat
  • Tausiah
    Tausiah
    Dokumen4 halaman
    Tausiah
    Bagus Rifnaputra
    Belum ada peringkat
  • PRENATAL
    PRENATAL
    Dokumen15 halaman
    PRENATAL
    Dita Nurdiana
    Belum ada peringkat
  • Undangan Icu
    Undangan Icu
    Dokumen4 halaman
    Undangan Icu
    Bagus Rifnaputra
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Hemoglobin
    Pemeriksaan Hemoglobin
    Dokumen27 halaman
    Pemeriksaan Hemoglobin
    Rizky Kaka
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Penyuluhan TB Paru
    Leaflet Penyuluhan TB Paru
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Penyuluhan TB Paru
    Bagus Rifnaputra
    Belum ada peringkat
  • Suhatri
    Suhatri
    Dokumen5 halaman
    Suhatri
    dewinoorjannah
    Belum ada peringkat
  • Algoritma Defibrilasi
    Algoritma Defibrilasi
    Dokumen21 halaman
    Algoritma Defibrilasi
    Rani Silmi Zulafa
    Belum ada peringkat
  • Leukemia
    Leukemia
    Dokumen18 halaman
    Leukemia
    Risma J Asif
    Belum ada peringkat
  • Ventrikel Takikardi
    Ventrikel Takikardi
    Dokumen10 halaman
    Ventrikel Takikardi
    Bagus Rifnaputra
    Belum ada peringkat
  • Tugas Forensik
    Tugas Forensik
    Dokumen4 halaman
    Tugas Forensik
    Bagus Rifnaputra
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ikm
    Tugas Ikm
    Dokumen4 halaman
    Tugas Ikm
    Bagus Rifnaputra
    Belum ada peringkat
  • JNHGHJG
    JNHGHJG
    Dokumen10 halaman
    JNHGHJG
    Bagus Rifnaputra
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Gastritis
    Leaflet Gastritis
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Gastritis
    Bagus Rifnaputra
    Belum ada peringkat
  • VT
    VT
    Dokumen12 halaman
    VT
    Bagus Rifnaputra
    Belum ada peringkat
  • Hari Ke 4 Perawatan
    Hari Ke 4 Perawatan
    Dokumen1 halaman
    Hari Ke 4 Perawatan
    Bagus Rifnaputra
    Belum ada peringkat
  • AIPKI
    AIPKI
    Dokumen4 halaman
    AIPKI
    Bagus Rifnaputra
    Belum ada peringkat
  • JNHGHJG
    JNHGHJG
    Dokumen10 halaman
    JNHGHJG
    Bagus Rifnaputra
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen1 halaman
    Bab 5
    Bagus Rifnaputra
    Belum ada peringkat
  • 5 Template Odt
    5 Template Odt
    Dokumen3 halaman
    5 Template Odt
    AnggaAlif
    Belum ada peringkat
  • JNHGHJG
    JNHGHJG
    Dokumen10 halaman
    JNHGHJG
    Bagus Rifnaputra
    Belum ada peringkat
  • Form Odontogram
    Form Odontogram
    Dokumen3 halaman
    Form Odontogram
    Bagus Rifnaputra
    Belum ada peringkat
  • Cover Biodata Dokter Muda
    Cover Biodata Dokter Muda
    Dokumen1 halaman
    Cover Biodata Dokter Muda
    Thoriqotil Haqqul Mauludiyah
    Belum ada peringkat