ternak saat dilakukan pemotongan. Bobot karkas juga sangat dipengaruhi oleh berat hidup
dari ternak tersebut, akan tetapi dengan berat hidup yang tinggi tidak selalu menghasilkan
bobot karkas yang tinggi pula hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan berat dari kepala,
darah, bulu, isi rongga perut dan isi rongga dada.
DAFTAR PUSTAKA
Blakely, J. dan D.H. Bade. 1992. Ilmu peternakan diterjemahkan oleh Bambang
Srigandono. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.
Devendra, C. & M. F. Fuller. 1979. Pig Production in The Tropics. Oxford
University Press, Oxford, London.
Gerrard, F. 1977. Meat technology. 5th Ed.Northwood Publication Ltd. : London.
Hovorka, F. & J. PavliL 1971. Biologycal aspects on determination of optimum
slaughther weight of pigs. J. Anim. Sci.42(9):442.
Lawrie, R. A. 1995. Ilmu daging. Terjemahan: A. Parakkasi. Universitas
Indonesia Press. Jakarta.
Natasasmita, P.H. Siagian & P. Silalahi. Media peternakan, D.s.nbe.2005, hln 100 I03
tSsN 0l:6-0472 Teralredir.si SK Dr*li No 26/DIKTI/Kep/2005 Pengaruh Substitusi
Jagung dengan Corn Gluten Feed (CGF) dalam Ransum terhadap Kualitas Karkas
Babi dan Analisis Ekonomi
Soeparno. 1994. Ilmu dan teknologi daging. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Soeparno. 2005. Ilmu dan teknologi daging. Cetakan keempat. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta
http://www.slideshare.net/NaminaAsepSaefullah/makalah-7829386