Anda di halaman 1dari 3

ISI DOKUMEN

Agribisnis peternakan merupakan segala aktivitas bisnis yang terkait


dengan kegiatan budi daya ternak, industri hulu, industri hilir, dan
lembaga-lembaga pendukung, suatu kegiatan usaha agribisnis dapat
berjalan dengan baik jika memenuhi kelayakan usaha. Aspek yang harus
diperhatikan agar usaha agribisnis yang dijalankan memenuhi persyaratan
kelayakan usaha, antara lain aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis
dan teknologis, aspek manajemen operasional serta aspek ekonomi dan
keuangan.
1.1 Aspek pasar dan pemasaran
Aspek pasar dan pemasaran yaitu aspek pasar dan pemasaran
adalah meneliti seberapa besar pasar yang akan dimasuki dan seberapa
besar kemampuan perusahaan untuk menguasainya pasar serta
bagaimana strategi yang akan dijalankan nantinya. Menurut Nisa (2013)
Tujuan analisis aspek pasar yang dilakukan pada bisnis penggemukan sapi
potong adalah untuk menilai apakah bisnis penggemukan sapi potong
yang dijalankan dapat menghasilkan produk yang diterima oleh pasar dan
menguntungkan. Bisnis penggemukan sapi potong dinyatakan layak
berdasarkan aspek pasar jika bisnis tersebut telah memenuhi beberapa
kriteria yang diperlukan dalam aspek pasar.
Usaha peternakan sapi potong Lembu Makmur memiliki aspek pasar
dan pemasaran yang cukup baik. Pemarasan sapi potong dilakukan secara
langsung yaitu pembeli datang langsung ke peternakan tidak memerlukan
makelar untuk penjualan sapi potong. Transportasi yang digunakan untuk
pemasaran yaitu dengan truk atau mobil. Harga jual sapi potong sekitar
Rp. 19.000.000,- per ekor untuk sapi dewasa.

1.2 Aspek Teknis dan Teknologis


Aspek teknis dan teknologis adalah aspek yang mendukung kegiatan
agribisnis peternakan. Menurut Fauzan (2010) spek teknis adalah lokasi
proyek sebagai sarana penentuan store akan dibuat, manajemen sumber
daya manusia untuk mengetahui jumlah pegawai yang diperlukan,
kapasitas produksi untuk mengetahui jumlah produksi, layout, store
untuk memudahkan proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien.
Luas lahan pada Peternakan Lembu Makmur yaitu seluas 100 ubin
selebihnya digunakan untuk lahan sawah dan ditanami rumput dan daun
singkong. Bangunan kandang penggemukan sapi potong tipe kandang
terbuka. Kandang untuk penggemukan sapi potong termasuk masih
tradisional. Model atap kandang yaitu monitor roof. Jenis sapi yang ada
yaitu sapi peranakan ongol. Jumlah sapi di peternakan sebanyak 28 ekor
yaitu 23 ekor sapi dewasa dan 5 ekor sapi pedet.
1.2.1 Manajemen Penggemukan Sapi potong
1. Pakan
Peningkatan produksi daging merupakan salah satu sasaran yang
akan dicapai dalam setiap usaha penggemukan. Pakan yang diberikan
harus diperhatikan, selain itu dengan pemberian pakan secara teratur.
Pakan yang diberikan memiliki nilai nutrisi yang tinggi dan berkualitas
serta ekonomis, maka usaha penggemukan tidak akan terhambat. Jenis
pakan yang diberikan di peternakan Lembu Makmur adalah hijauan berupa
rumput gajah dan jerami. Pemberian jenis pakan tersebut tergantung pada
ketersediaan jenis pakan yang ada. Pengadaan pakan di peternakan
Lembu Makmur dengan cara membuat jerami sendiri dan mencari hijauan
rumput sendiri disekitar peternakan yang sudah ditanami hijauan dan
rerumputan. Pemberian pakan di Peternakan Lembu Makmur dilakukan
secara manual (tenaga manusia). Pemberian pakan dilakukan dua kali
sehari yaitu pagi dan sore atau siang hari. Menurut Mulijanti (2014)
kemampuan ternak untuk mengkonsumsi bahan kering berkaitan dengan
kapasitas fisik lambung dan kondisi saluran pencernaan. Tinggi rendahnya
konsumsi pakan pada ternak ruminansia sangat dipengaruhi oleh faktor
lingkungan dan kondisi ternak serta faktor pakan. Perbedaan jenis pakan
yang menyusun ransum juga dapat menimbulkan perbedaan palatabilitas
dan kandungan nutrisi yang pada akhirnya menyebabkan perbedaan
jumlah pakan yang dikonsumsi oleh ternak.
Menurut Pratama (2013) pakan yang diberikan harus mengandung tiga
unsur sebagai berikut:
a. Pakan berserat, termasuk bahan pakan ini adalah hijauan
(rerumputan dan legiminosa) dan limbah pertanian (jerami padi, daun
kacang tanah, jerami jagung, pucuk tebu). Pakan hijauan merupakan
bahan pakan sumber serat kasar lebih dari 20% dan mempunyai energi
serta tingkat kecernaan yang rendah.
b. Pakan penguat (konsentrat) adalah pakan yang mempunyai kandungan
nutrisi tinggi dengan kandungan serat kasar yang relatif rendah,
mudah dicerna dan kaya nilai nutrisi. Pakan penguat dibedakan menjadi
pakan konsentrat sumber energi dan sumber protein. Pakan sumber
energi adalah bahan pakan dengan kandungan serat kasarnya kurang
dari 20% dan kandungan energi lebih dari 2.250 kkal/kg. Contohnya
ubi jalar, ketela pohon, pati, tetes, dedak padi dan dedak jagung.
Sementara itu bahan pakan sumber protein adalah bahan pakan yang
mengandung protein kasar lebih dari 20%. Contohnya ampas tahu,
bungkil kedelai, ampas bir dan daun kacang-kacangan.
c. Pakan tambahan biasanya berupa vitamin, mineral, hormon, enzim,
antibiotik dan urea
1.3 Aspek Manajemen Operasional
Aspek Manajemen Operasional mempunyai peranan yang penting
agar usaha kegiatan agribisnis berjalan tertib dan lancar. Manajemen
operasional menyangkut kompetensi tugas setiap komponen yang diatur
dalam urutan tugas pokok yang jelas, struktur organisasi yang jelas, dan
peranan jadwal kegiatan masing-masing unit atau jabatan.
1.4 Aspek Ekonomi dan Keuangan

Anda mungkin juga menyukai