Askep Bu Miseni
Askep Bu Miseni
1
liter sehari
DO:
- TD: 130/90 mmHg
- BB 60 kg
- Klien tampak kurang segar
1. Perilaku Cenderung Beresiko b.d kurang pemahaman d.d jarang olahraga, tidak
mengontrol konsumsi garam, dan tidak mampu menghindari stress
2. Ketidakefektitfan Managemen Kesehatan Diri b.d kurang pengetahuan d.d jarang kontrol
ke pelayanan kesehatan
3. Gangguan Eliminasi Urin b.d gangguan fungsi motorik sensorik d.d nokturia dan sering
berkemih
RENCANA KEPERAWATAN
TUK 3
2
Pengetahuan lansia tentang
manajemen hipertensi meningkat
3
TUK 3 berolahraga selama 30 menit
secara kontinyu setiap hari.
Klien menunjukkan perilaku patuh
terhadap anjuran perawat untuk
melakukan olahraga selama 30
menit secara kontinyu.
4
3.2 Implementasi
No.
Tgl Jam Implementasi Evaluasi
Dx
18 1,2 10.00 a. Membangun hubungan terapeutik S:
Juni berdasarkan rasa percaya dan hormat Klien mengatakan menge
2015 dengan mengucapkan salam dan informasi yang disampaik
memperkenalkan diri dengan sopan Klien mengatakan takut j
b. Menentukan kontrak waktu ceramah dan darahnya lebih tinggi
diskusi dengan klien Klien mengatakan ingin m
c. Menjelaskan tujuan pertemuan gaya hidupnya
d. Mengukur tekanan darah klien
Klien mengatakan akan m
e. Menjelaskan dengan baik dan mudah
yang sudah disepakati da
dipahami menggunakan leaflet dan poster
diet tersebut
tentang :
1.1.1. KIE tentang definisi hipertensi
2.1.1 KIE tentang penyebab hipertensi
O:
3.1.1 KIE tentang penatalaksanaan
hipertensi: pembatasan diet garam, Klien sangat kooperatif
Klien terlihat antusias se
mengurangi konsumsi kopi,
diskusi
mengurangi konsumsi lemak jenuh, Klien sering bertanya sel
memperbanyak konsumsi buah dan TD: 190/100 mmHg
sayur, mengurangi konsumsi makanan
manis, mengurangi konsumsi makanan A: Masalah belum teratasi
berpengawet, olah raga teratur minimal
30 menit secara kontinyu, mengurangi P: Intervensi m dilanjutkan yai
stres psikologis, rajin memeriksakan diet dan gaya hidup klien
TD setiap bulan
f. Membuat jadwal target diet yang disepakati
dengan klien tentang penggunaan garam,
kecap, sauce dan makanan berpengawet,
makanan lemak
5
1.1.2 membuat jadwal target diet untuk klien
tentang pembatasan garam
1.2.3 membuat jadwal target diet untuk klien
tentang penggunaan MSG
1.2.4 memberikan saran pilihan bumbu
pengganti MSG
1.3.2 membuat jadwal target diet untuk klien
tentang pembatasan penggunaan
kecap, sauce, dan makanan
berpengawet
2.1.2 membuat jadwal target diet untuk klien
tentang pembatasan makanan
berlemak
2.2.2 membuat jadwal target diet untuk klien
tentang konsumsi santan
3.1.4 memberikan pilihan olah raga yang
bisa dilakukan sesuai dengan kondisi
fisik dan kemampuan klien
3.1.5 membuat kesepakatan dengan klien
tentang jadwal dan waktu olah raga
3.1.6 memonitor pelaksanaan olah raga
yang dilakukan klien secara kontinyu
dan berkelanjutan
g. Melibatkan keluarga dalam manajemen diet
dan olah raga klien
h. Memberikan kesempatan klien untuk
bertanya
i. Membuat kontrak waktu pertemuan
berikutnya untuk evaluasi
20 2 13.00 a. Membangun hubungan terapeutik dengan S:
Juni memberikan salam dan menanyakan kabar Klien mengatakan sudah
2015 klien dan gaya hidup yang sud
b. Menjelaskan tujuan pertemuan kepada klien Klien mengatakan rasa p
c. Menentukan kontrak waktu dengan klien
d. Mengukur tekanan darah klien berkurang
e. Memeriksa jadwal diet klien yang telah Klien mengatakan kaku d
ditandai oleh klien masih terasa
f. Mengkonfirmasi tindakan yang sudah klien Klien mengatakan masih
lakukan
g. Mengingatkan tindakan apa yang masih
O:
boleh dan tidak boleh dilakukan
h. Memberikan kesempatan klien untuk Klien terlihat antusias
Klien sangat kooperatif
bertanya TD: 170/90
6
i. Membuat kontrak waktu untuk evaluasi
berikutnya A: Masalah teratasi sebagian
7
dirasakannya
Klien kooperatif
Klien dapat menjawab ku
dan mendapat nilai minim
TD: 140/90 mmHg
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
8
3.3 Evaluasi Sumatif
Pada diagnosa defisit pengetahuan masalah teratasi yaitu tercapainya nilai
minimal 80 pada kuesioner evaluasi definisi, penyebab, dan penatalaksanaan hipertensi.
Hal ini dapat dikarenakan oleh pemberian edukasi menggunakan metode face to face
sehingga klien memiliki waktu yang lebih leluasa untuk bertanya dan memahami.
Educator juga dapat memilih komunakasi yang tepat untuk memudahkan klien
memahami materi. Sebelum edukasi diberikan, educator telah membangun hubungan
yang baik sehingga klien memiliki rasa percaya pada educator, maka materi yang
disampaikan dapat dipahami dengan baik. Pada diagnose ketidakefektifan managemen
kesehatan diri masalah teratasi dibuktikan adanya tindakan pengurangan konsumsi
garam < sendok makan, penggunaan MSG 2x seminggu, penggunaan kecap 1x
seminggu, gorengan sebanyak 2x seminggu, konsumsi santan 1x seminggu, aktivitas
fisik setiap hari, dan berolahraga setiap hari 30 menit atau sampai berkeringat. Hal ini
dapat terjadi karena klien sadar terhadap kerentanan penyakit yang dideritanya. Rasa
takut terhadap kejadian yang tidak diinginkan mendorong klien untuk merubah diet dan
gaya hidupnya.