Anda di halaman 1dari 5

B.

Rheumatoid Arthritis
B. 1 Pengertian

Rheumatoid arthritis berasal dari bahasa yunani yaitu arthos yang berarti
sendi dan rheum yang berarti sendi . Sehingga rheumatoid arthritis disimpulkan
sebagai Suatu penyakit autoimun yang ditandai dengan terdapatnya sinovitis
erosif simetrik yang terdapat pada kapsul sinovial sendi bersifat kronik yang jika
tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan sendi dan deformitas sendi yang
progresif yang menyebabkan disabilitas hingga kematian dini . ( Rizahsyah ,
2006 )

Kebanyakan penderita yang mengalami penyakit ini adalah orang dewasa


yang sering kali mengalami kekakuan dan nyeri pada tangan maupun jari jari
yang terdapat pada sendi sendi metakarpofalangeal , dimulai dai interfalangeal
proksimal ( IFP ) yang berangsur berat hingga interfalangeal Distal ( IFD ) .
Berbeda dengan penyakit gout arthritis yang mengalami kemerahan pada bagian
sendi , Rheumatoid arthritis tidak mengalami kemerahan melainkan terjadi
pembengkakan disertai dengan nyeri tekan yang berat . (Sholeh , 2012)

B. 2 Etiologi

Walaupun faktor penyebab maupun patogenesis AR yang sebanarnya


hingga kini belum diketahui dengan pasti , faktor genetik seperti produk
histokompabilitas utama kelas II ( HLA DR ) dan hormon seks telah lama
diduga berperan dalam timbulnya penyakit ini. Peneliti juga mengatakan bahwa
terdapat berbagai dugaan pemicu yang dapat menyebabkan terjadinya
Rheumatoid Arhtritis . ( Craig , 2005 )

B. 3 Pemicu ( Trigger )

B. 3 . 1 Faktor Genetik

Hampir semua sel di tubuh memiliki kartu Identitas dalam bentuk


molekul pada permukaannya yang digunakan sebagai penanda yang disebut
sebagai HLA ( Human Leukosit Antigen ) . Sel Imun men-scan setiap sel yang
dijumpainya , melihat pada HLA yang membedakan antara sel tubuh dari jajahan
penyakit mikroba . Tetapi banyak orang dengan penyakit rematik mempunyai tipe
penanda HLA yang tidak wajar , salah satunya HLA B 27 , atau HLA DR 4,
berdasarkan penyakitnya, penanda HLA yang cacat ini dapat memicu sel imun
untuk menciptakan serangan sesat pada jaringan tubuh.(Craig , 2005)

B. 3 . 2 Hormon Seks

Wanita tiga kali lebih sering menderita arthritis reumatoid dibandingkan


dengan pria , dan sering terjadi setelah menopause dimana disaat seperti ini
kadar estrogen dan progesteron sangat rendah , hubungan antara hormon seks
dengan arthritis rheumatoid telah lama dipelajari , dan estrogen serta
progesteron terbukti berkhasiat melindungi supaya tidak menderita arthritis
rheumatoid . ( Craig , 2005 )

Seiring dengan waktu ,hormon seks wanita menurun sehingga


menyebabkan keparahan gejala arthritis rheumatoid serta menjelaskan mengapa
sebagian besar wanita penderita rheumatoid arthritis berusia lebih dari 45 tahun .
( Era baru , 2016 )

B. 4 Demografi

Rheumatoid arthritis merupakan arthritis kronik kedua yang paling banyak


dijumpai dan berdampak sekitar 1% dari populasi orang dewasa di dunia dan
studi ARA ( American Rheumatology Association ) mengatakan bahwa prevalensi
total dari Rheumatoid Arhtritis memiliki ratio sekitar 3 : 1 antara wanita dan pria .

C. Rheumatoid Factor

C. 1 Defenisi

Faktor rheumatoid adalah suatu antibodi ( Ig G, Ig M atau Ig A ) yang ditujukan


terhadap IgG dan terbentuk didalam stadia yang agak lanjut dari penyakit arthritis
rematoid biasanya setelah menderita penyakit lebih dari setengah tahun.

Patogenesis dari penyakit arthritis reumatoid masih belum diketahui


dengan tepat . Antigen tersebut sampai saat ini belum diketahui dengan tepat ,
dan oleh karena itu sering disebut sebagai antigen X . Antigen X yang masuk ke
dalam sendi akan diproses oleh bebrapa sel imunokompeten dari sinovial sendi
sehingga merangsang pembentukan antibodi terhadap antigen X tersebut .
Antibodi yang dibentuk dalam beberapa sendi ini terutama adalah dari kelas
IgG , walaupun kelas antibodi lain juga terbentuk . Pada beberapa penderita
dengan arthritis rematoid , secara genetik didapatkan adanya kelainan dari sel
limfosit T Supresor nya sehingga tidak dapat menekan sel limfosit T Helper
dengan akibat timbulnya rangsangan yang berlebihan pada sel plasma sehingga
terjadi pembentukan antibodi yang berlebihan pula .

Dalam waktu yang lama ini dapat menyebabkan gangguan glikosilasi IgG
sehingga terbentuk Ig G yang abnormal dan menimbulkan pembentukan
autoantibodi yang dikenal sebagai faktor rematoid .

C. 2 Prinsip

Rheumatoid factor (RF ) pertama kali diemukan oleh Waaler (1940) dan
rose et al sebagai imunoglobulin dalam sera penderita dengan arthritis rematoid
yang dapat mengaglutinasisel darah merah domba yang dilapisi IgG kelinci .
Dalam studi yang lebih lanjut, ternyata RF ini merupakan molekul yang reaktif
dengan fragmen Fc dari IgG dari beberapa spesies . Imunoassai ini digunakan
secara luas pada dekade 1950 untuk diagnosis arthritis rematoid sebab RF
ditemukan pada sebagian besar penderita penyakit ini .

Dalam perkembangan selanjutnya terjadi beberapa modifikasi dari metode sel


darah merah yang original . Heller et al ( 1954 ) memberikan praperlakuan pada
sel darah merah domba dengan asam tanat agar diperoleh ikatan yang maksimal
dan reproduksi sel dari sediaan fiksasi cohn II IgG manusia

Selanjutnya waller dan vaughan ( 1956 ) menggunakan serum ripley , yaitu suatu
serum IgG anti-Rh manusia dengan titer tinggi untuk melapisi sel darah merah
yang Rh positif dan inilah yang menjadi prinsip yang dipakai saat ini.(Indro ,
2004)
C. 3 Cara Kerja

Cara Kerja pemeriksaan ini yaitu dengan metode aglutinasi yang menggunakan
serum manusia sebagai bahan dan reagensia berupa sel darah merah domba
yang telah dilapisi dengan Ig G kelinci yang akan beraglutinasi terhadap fragmen
Fc pada serum pasien , aglutinasi yang terjadi merupakan interpretasi hasil
positif dari pemeriksaan ini .

Positif : Terbentuknya Aglutinasi

Negatif : Tidak terbentuknya Aglutinasi


E . Kerangka konsep dan Defensi Operasional

E . 1 Kerangka Konsep

E . 2 Defenisi Operasional

1. Menstruasi adalah keadaan meluruh nya dinding endometerium yang


mengandung banyak pembuluh darah bersamaan dengan meluruhnya sel
telur yang tidak dibuahi
2. Menopause adalah keadaan dimana seorang wanita tidak mengalami
menstruasi diakibatkan karena tidak adanya sel telur yang dapat dibuahi
kembali
3. Rheumatoid Arthritis adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik yang
manifestasi utamanya adalah poliarthritis yang progresif, akan tetapi
penyakit ini juga dapat melibatkan seluruh organ tubuh .
4. Positif berarti terjadi aglutinasi pada hasil pemerkisaan
5. Negatif berarti tidak terjadi aglutinasi pada hasil pemeriksaan

Anda mungkin juga menyukai