Anda di halaman 1dari 10

NABILLA CINTHIYANINGRUM

A1C015095

BAB 17
INVESTASI

A. INVESTASI DALAM SEKURITAS HUTANG


Sekuritas hutang adalah instrumen yang menunjukkan hubungan kreditor dengan suatu
perusahaan. Sekuritas hutang meliputi sekuritas pemerintah A.S., sekuritas pemerintah
daerah, obligasi perusahaan, hutang konvertibel, kertas komersial/warkat niaga. Piutang
dagang dan piutang pinjaman bukan merupakan sekuritas hutang karena tidak memenuhi
definisi sekuritas.
Investasi dalam sekuritas hutang dikelompokkan menjadi tiga kategori terpisah
untuk tujuan akuntansi dan pelaporan.
Dimiliki sampai jatuh tempo (held to-maturity): Sekuritas hutang yang menurut
maksud dan kemampuan perusahaan akan dimiliki sampai jatuh tempo.
Perdagangan (trading) : Sekuritas hutang yang dibeli dan dimiliki terutama untuk
dijual dalam waktu dekat untuk menghasilkan laba atas selisih harga jangka
pendek.
Tersedia untuk dijual (available for sale): Sekuritas hutang yang tidak
diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo atau
perdagangan.
Akuntansi untuk Sekuritas Hutang menurut Kategori
Keuntungan atau Kerugian
Pengaruh Lainnya terhadap
Kategori Penilaian Kepemilikan yang Belum
Laba
Direalisasi
Dimiliki Biaya yang Tidak diakui Bunga pada saat dihasilkan
sampai jatuh diamortisasi keuntungan atau kerugian dari
tempo penjualan
Sekuritas Nilai wajar Diakui dalam laba bersih Bunga pada saat dihasilkan
perdagangan keuntungan atau kerugian dari
penjualan
Tersedia Nilai wajar Diakui sebagai laba Bunga pada saat dihasilkan
untuk dijual komprehensif lainnya dan keuntungan atau kerugian dari
sebagai komponen terpisah penjualan
dari ekuitas pemegang saham

Biaya yang diamortisasi (amortized cost) adalah biaya perolehan/akuisisi


yang disesuaikan untuk memperhitungkan amortisasi diskonto atau premi, jika dianggap
tepat. Nilai wajar (fair value) adalah jumlah yang digunakan bila instrument keuangan
dipertukarkan dalam transaksi berjalan antara pihak-pihak yang berkeinginan, selain dari
penjualan terpaksa atau likuidasi.

1. Sekuritas yang Dimiliki Sampai Jatuh Tempo


Hanya sekuritas hutang yang dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki
sampai jatuh tempo. Menurut definisinya, sekuritas ekuitas tidak mempunyai tanggal
jatuh tempo. Perusahaan seperti Starbucks seharusnya mengklasifikasikan sekuritas
hutang sebagai dimiliki sampai jatuh tempo hanya jika entitas yang melaporkan
mempunyai (1) niat positif dan (2) kemampuan untuk memiliki sekuritas itu sampai
jatuh tempo. Perusahaan tidak boleh mengklasifikasikan sekuritas hutang sebagai
sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempojika berniat untuk memiliki sekuritas
tersebut selama periode waktu yang tidak terbatas. Demikian pula, jika Starbucks
mengantisipasi bahwa penjualan mungkin perlu dilakukan karena adanya perubahan
suku bunga, risiko mata uang asing, kebutuhan likuiditas, atau alasan manajemen
aktiva-kewajiban lainnya, maka sekuritas itu tidak boleh diklasifikasikan sebagai
dimiliki sampai jatuh tempo.
Perusahaan menghitung sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo sebesar biaya
yang diamortisasi, bukan pada nilai wajarnya. Jika manajemen berniat untuk memiliki
sekuritas investasi tertentu sampai jatuh tempo dan tidak mempunyai rencana untuk
menjualnya, maka nilai wajar (harga jual) tidaklah relevan untuk mengukur dan
mengevaluasi arus kas yang berkaitan dengan sekuritas ini. Terakhir, karena sekuritas
yang dimiliki sampai jatuh tempo tidak diseduaikan ke nilai wajar, maka sekuritas ini
tidak meningkatkan volatilitas laba yang dilaporkan atau modal yang dilaporkan
seperti halnya sekuritas perdagangan dan sekuritas yang tersedia untuk dijual.
Perusahaan harus mengamortisasi premi atau diskonto dengan menggunakan
metode bunnga efektif kecuali jika metode lainnya-seperti metode garis lurus-
memberikan hasil yang sama. Metode bunga efektif diterapkan pada investasi
obligasi dengan cara yang sama seperti yang diuraikan untuk hutang obligasi. Suku
bunga efektif atau hasil (yield) dihitung pada saat investasi dilakukan dan dikenakan
pada jumlah tercatat awalnya (nilai buku) atas setiap periode bunga untuk
menghitung pendapatan bunga. Jumlah tercatat investasi akan bertambah dengan
diskonto yang diamortisasi atau berkurang dengan premi yang diamortisasi dalam
setiap periode.
Penjualan sekuritas hutang yang dimiliki sampai jatuh tempo menjelang tanggal
jatuh temponya, dapat dianggap sebagai penjualan pada saat jatuh tempo sehingga
perubahan suku bunga tidak akan mempengaruhi nilai wajar sekuritas itu secara
signifikan. Penjualan semacam itu dapat dianggap penjualan pada saat jatuh tempo
dan niat awal perusahaan untuk menahan investasi itu sampai jatuh tempo tidak akan
dipertanyakan.
2. Sekuritas yang Tersedia untuk Dijual
Perusahaan seperti Amazon.com melaporkan sekuritas yang tersedia untuk dijual
sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasikan yang
berkaitan dengan perubahan nilai wajar sekuritas hutang yang tersedia untuk dijual
dicatat dalam akun keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi.
Amazon menambahkan (mengurangkan) jumlah ini terhadap laba komprehensif
lainnya pada periode tersebut. Laba komprehensif lainnya kemudian ditambahkan ke
(dikurangkan dari) akumulasi laba kommrehensif lainnya yang ditunjukkan sebagai
komponen terpisah dari ekuitas pemegang saham sampai direalisasi. Jadi, perusahaan
melaporkan dalam neraca, sekuritas yang tersedia untuk dijual pada nilai wajar, tetapi
tidak melaporkan perubahan nilai wajar sebagai bagian dari laba bersih sampai
sekuritas itu dijual. Pendekatan ini mengurangi volatilitas laba bersih.

Penjualan Sekuritas yang Tersedia untuk Dijual


Jika obligasi yang tercatat sebagai investasi dalam sekuritas yang tersedia untuk
dijual kemudian dijual sebelum tanggal jatuh tempo, maka harus dibuat ayat jurnal
untuk mengamortisasi diskonto atau premi pada tanggal penjualan dan menghapus
biaya yang diamortisasi atas obligasi yang dijual dari akun.

Penyajian Laporan Keuangan


Sebagian akuntan mendukung dicantumkannya keuntungan atau kerugian
kepemilikan yang belum direalisasi dalam laba bersih dan bukan diperlihatkan
sebagai laba komprehensif lainnya. Akan tetapi, beberapa perusahaan, terutama
institusi keuangan menyatakan bahwa mengakui keuntungan dan kerugian atas aktiva,
tetapi tidak atas kewajiban, akan menimbulkan volatilitas yang substansial dalam laba
bersih. Mereka berargumentasi bahwa sering kali terdapat pembendung antara aktiva
dan kewajiban sehingga keuntungan dalam aktiva oleh kerugian dalam kewajiban dan
sebaliknya. Singkatnya mengakui keuntungan dan kerugian hanya di sisi aktiva
adalah tidak adil dan tidak mewakili aktivitas ekonomi perusahaan.
Argumentasi ini meyakinkan bagi FASB. Akibatnya, keuntungan dan kerugian
yang belum direalisasi ini tidak dimasukkan dalam laba bersih. Akan tetapi,
pendekatan ini tidak memecahkan sebagian permasalahan, karena regulator/pembuat
kebijakan membatasi operasi institusi keuangan berdasarkan tingkat modal mereka.
Selain itu, perusahaan tetap bisa mengatur laba bersih mereka dengan terlibat dalam
perdagangan keuntungan (gains trading-misalnya menjual yang menang dan
menahan yang kalah).
3. Sekuritas Perdagangan
Sekuritas perdagangan dimiliki dengan maksud akan dijual dalam periode waktu yang
singkat. Perdagangan dalam konteks ini berarti pembelian dan penjualan sering
dilakukan, dan sekuritas perdagangan digunakan untuk menghasilkan laba dari selisih
harga jangka pendek. Periode kepemilikan atas sekuritas ini biasanya kurang dari 3
bulan dan mungkin lebih sering diukur dalam hitungan hari atau jam.
Sekuritas ini dilaporkan pada nilai wajar, dengan keuntungan dan kerugian
kepemilikan yang belum direalisasi dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih.
Serupa dengan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo atau investasi yang tersedia
untuk dijual, sekuritas perdagangan juga harus mengamortisasi diskonto atau premi.
Keuntungan atau kerugian kepemilikan adalah perubahan bersih dalam nilai wajar
sekuritas dari satu periode ke periode lainnya, tidak termasuk pendapatan dividen atau
bunga yang telah diakui tetapi belum diterima. Singkatnya, FASB memutuskan untuk
menyesuaikan sekuritas perdagangan ke nilai wajar, pada setiap tanggal pelaporan.
Selain itu, perubahan nilai juga dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih, bukan laba
komprehensif lainnya.

B. INVESTASI DALAM SEKURITAS EKUITAS


Sekuritas ekuitas digambarkan sebagai sekuritas yang menunjukkan bagian kepemilikan
seperti saham biasa, saham preferen, atau modal saham lainnya. Sekuritas ekuitas juga
mencakup hak untuk memperoleh atau dapat ditentukan seperti warran, hak, serta opsi
beli atau (call option) opsi jual (input option). Sekuritas hutang konvertibel dan saham
preferen yang dapat ditebus tidak diperlakukan sebagai sekuritas ekuitas. Pada saat
sekuritas ekuitas dibeli, harga pokoknya mencakup harga beli sekuritas tersebut ditambah
komisi pialang dan ongkos lainnya yang berkaitan dengan pembelian itu.
Sampai dimana satu perusahaan (investor) memperoleh bagian atas saham biasa
perusahaan lain (investee) biasanya menentukan perlakuan akuntansi untuk investasi
tersebut sesudah ekuisisi. Investor oleh satu perusahaan dalam saham biasa perusahaan
lain dapat diklasifikasikan menurut persentase saham dengan hak suara investee yang
dimiliki investor :
1. Kepemilikan kurang dari 20% (metode nilai wajar)-investor mempunyai hak pasit
2. Kepemilikan antara 20% dan 50% (metode ekuitas)-investor mempunyai pengaruh
yang signifikan.
3. Kepemilikan melebihi 50% (laporan konsolidasi)-investor mempunyai hak
mengendalikan.

1. Kepemilikan Kurang dari 20%


Apabila seorang investor memiliki hak kurang dari 20%, maka diasumsikan bahwa
investor itu mempunyai pengaruh yang kecil atau tidak mempunyai pengaruh
terhadap investee. Dalam hal ini, jika harga pasar tersedia, maka investasi itu dinilai
dan dilaporkan setelah akuisisi dengan menggunakan metode nilai wajar. Metode
nilai wajar mengharuskan perusahaan mengklasifikasikan sekuritas ekuitas pada saat
akuisisi sebagai sekuritas yang tersedia untuk dijual atau sekuritas perdagangan.
Karena sekuritas ekuitas tidak mempunyai tanggal jatuh tempo, maka sekuritas ini
tidak dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo.

Sekuritas yang Tersedia untuk Dijual


Sekuritas yang tersedia untuk dijual pada saat diperoleh dicatat pada biaya atau harga
pokoknya. Jika seseorang investor memiliki kurang dari 20% saham biasa perusahaan
lain, maka dianggap bahwa investor itu memiliki pengaruh yang relatif kecil terhadap
investee. Akibatnya, laba bersih yang dihasilkan investee tidak dianggap sebagai
dasar yang tepat untuk mengakui laba dari investassi oleh investor.
Seperti sekuritas hutang yang tersedia untuk dijual, keuntungan dan kerugian
bersih yang belum direalisasi yang berkaitan dengan perubahan nilai wajar sekuritas
ekuitas yang tersedia untuk dijual dicatat dalam akun. Keuntungan atau Kerugian
Kepemilikan yang Belum Direalisasi-Ekuitas dilaporkan sebagai bagian dari laba
komprehensif lainnya dan sebagai komponen akumulasi laba komprehensif lainnya
(dilaporkan pada ekuitas pemegang saham) sampai direalisasi.

Sekuritas Perdagangan
Ayat jurnal akuntansi untuk mencatat sekuritas ekuitas perdagangan sama seperti
dalam sekuritas ekuitas yang tersedia untuk dijual, kecuali atas pencatatan
keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi. Untuk sekuritas
ekuitas perdagangan, keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi
dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih. Jadi, digunakan judul akun Keuntungan
atau Kerugian Kepemilikan yang Belum Direalisasi-Laba.

2. Kepemilikan antara 20% dan 50%


Perusahaan investor dapat memiliki hak kurang dari 50% dalam perusahaan investee
dan karenanya tidak memiliki kendali hokum. Akan tetapi, investasi dalam saham
dengan hak suara kurang dari 50% masih dapat memberi investor kemampuan untuk
menerapkan pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan operasi dan keuangan
pembatalannya (investee). Pengaruh yang signifikan dapat ditunjukkan dalam
beberapa cara. Contoh-contohnya adalah perwakilan dalam dewan direksi, partisipasi
dalam proses pembuatan kebijakan, transaksi antarperusahaan yang material,
pertukaran personal manajerial, atau ketergantungan teknologi.
Pertimbangan penting lainnya adalah besarnya kepemilikan investor bila
dikaitkan dengan pemusatan kepemilikan saham lainnya. Untuk mencapai tingkat
keseragaman yang layak dalam penerapan kinerja pengaruh yang signifikan, profesi
akuntan menyimpukan bahwa investasi (langsung atau tidak langsung) sebesar 20%
atau lebih dalam saham dengan baik suara investee harus mengarah pada anggapan
bahwa bila tidak ada bukti yang menunjukkan sebaliknya, maka investor memiliki
kemampuan untuk menjalankan pengaruh yang signifikan terhadap investor.
Dalam hal terdapat pengaruh yang signifikan, (biasanya investasi sebesar 20%
atau lebih), investor diharuskan untuk memperhitungkan investassi itu dengan metode
ekuitas.

Metode Ekuitas
Dalam metode ekuitas diketahui adanya hubungan ekonomi yang nyata antara
investor dan investee. Investasi pada awalnya dicatat pada biaya saham yang
diperoleh tetapi kemudian disesuaikan pada setiap periode untuk memperhitungkan
perubahan aktiva bersih investee. Yaitu, jumlah tercatat investasi secara periodik
ditambah (dikurangi) dengan bagian proporsional investor atas laba (rugi) investee
dan dikurangi dengan semua dividen yang diterima investor dari investee. Metode
ekuitas mengakui bahwa laba investee akan menambah aktiva bersih investee, dan
bahwa kerugian serta dividen investee mengurangi aktiva bersih tersebut.

Kerugian Investee Melebihi Jumlah Tercatat


Jika bagian investor atas kerugian investee melebihi jumlah tercatat investasi.
Biasanya investor harus menghentikan penerapan metode ekuitas dan tidak mengakui
kerugian tambahan.
Akan tetapi, jika potensi kerugian investor tidak terbatas sampai jumlah investasi
awalnya (dengan jaminan kewajiban investee atau komitmen lain untuk memberikan
dukungan keuangan lebih lanjut), atau jika tampaknya investee dapat dipastikan
segera kembali ke operasi yang menguntungkan maka tepat jika investor mengakui
kerugian tambahan.

3. Kepemilikan Lebih dari 50%


Jika satu perusahaan memperoleh hak suara lebih dari 50%-yaitu hak mengendalikan
dalam perusahaan lain, maka perusahaan investor disebut sebagai perusahaan induk
dan perusahaan investee disebut sebagai perusahaan anak. Investasi dalam saham
biasa perusahaan anak disajikan sebagai investasi jangka panjang dalam laporan
keuangan tersendiri yang dibuat oeh perusahaan induk.
Apabila perusahaan induk memperlakukan perusahaan anak sebagai suatu
investasi, maka yang biasanya dibuat adalah laporan keuangan konsolidasi. Laporan
keuangan konsolidasi memperlakukan perusahaan induk dan anak sebagai satu entitas
ekonomi.
C. MASALAH PELAPORAN LAINNYA

Masalah berikut ini berkaitan dengan kedua jenis sekuritas diatas :


1. Penyajian Laporan Keuangan
2. Penurunan Nilai
3. Transfer diantara Kategori
4. Kontroversi nilai wajar

1. Penyajian Investasi Dalam Laporan Keuangan


Untuk sekuritas yang diklasifikasikan sebagai tersedia-untuk-dijual dan secara
terpisah untuk sekuritas yang digolongkan sebagai dimiliki-sehingga-jatuh-tempo
perusahaann harus menjelaskan :
a. Nilai wajar agregat keuntungann kepemilikan bruto yang belum direalisasi,
kerugian bruto yang belum direalisasi, dan basis biaya yang diamortisasi oleh
jenis sekuritas utama (hutang dan sekuritas).
b. Informasi mengenai jatuh tempo kontraktual sekuritas hutang. Perusahaan
dapat mengelompokkan informasi jatuh tempo, misalnya (a) dalam satu tahun
(b)setelah satu tahun hingga lima tahun (c) setelah lima tahun hingga sepuluh
tahun, dan (d) setelah sepuluh tahun.
a. Pengungkapan yang Diperlukan menurut Metode Ekuitas
Pengungkapan berikut dalam laporan keuangan investor biasanya dapat
diterapkan dalam metode ekuitas :
1. Nama setiap investor dan persentase kepemilikan saham biasa
2. Kebijakan akuntansi investor berkaitan dengan investasi dalam saham biasa
3. Selisih jika ada, antara jumlah dalam akun investasi dan jumlah ekuitas yang
mendasarinya di dalam aktiva bersih perusahaan investor
4. Nilai agregat dari setiap investasi yang diidentifikasikan berdasarkan pada
kutipan harga pasar (jika ada)
5. Ketika investasi yang dihitung dengan metode ekuitas itu material secara
keseluruhan, dalam hubungannya dengan posisi financial dan hasil operasi
investor, perusahaan mungkin perlu menyajikan ikhtisar informasi yang
berhubungan dengan aktiva, kewajiban, dan hasil operasi perusahaan investor,
baik secara individual, atau ddalam kelompok secara layak.
b. Penyesuaian Reklasifikasi
Perubahan keuntungan dan kerugian kepemilikan yang belum direalisasi yang
berkaitan dengan sekuritas yang tersedia untuk dapat dilaporkan sebagai bagian
dari laba komprehensif lain. Perusahaan mempunyai 3 cara untuk menampilkan
komponen-komponen laba komprehensif lainnya tersebut (1) dalam laporan laba-
rugi dan laba komprehensif gabungan (2) dalam laporan laba komprehensif yang
terpisah yang dimulai dengan laba bersih dan (3) dalam laporan ekuitas pemegang
saham.
D. Penurunan Nilai
Setiap investasi harus dievaluasi pada setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah
investasi itu mengalami penurunan nilai (impairment) yang bersifat tidak temporer. Jika
penurunan itu dianggap tidak temporer, maka dasar biaya dari setiap sekuritas diturunkan
sampai ke adasar biaya yang baru.
Untuk sekuritas hutang, pengujian penurunannilai ditunjukan untuk menentukan apakah
kemungkinan besar bahwa investor tidak akan menagih sleuruh jumlah yang terhutang
menurut persyaratan kontraktual.
Untuk sekuritas ekuitas. Setiap kali nilai yang adapat direalisasi nilainya lebih rendah
daripada jumlah tercatat investasi, maka harus dipertimbangkan bahwa telah terjadi
penurunan nilai. Factor-faktor yang terlibat dalah berapa lama dan sejauh mana nilai
wajar berada di bawah biaya, kondisi keuangan dan prospek jangka pendek emitennya,
serta niat dan kemampuan perusahaan investor untuk mempertahankan investasinya agar
memungkinkan ia untuk melakukan pemulihan nilai wajar yang telah diantisipasi.
E. Kontroversi Nilai Wajar
Sejumlah masalah besar yang belum terpecahkan.
1. Pengukuran Berdasarkan Niat
Sekuritas hutang dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki sampai jatuh
tempo tersedia untuk dijual atau diperdagangkan. Akibatnya, tiga sekuritas hutang
yang identik bisa saja dilaporkan dengan 3 cara yang berbeda dalam laporan
keuangan. Dengan kata lain, ke-tiga klasifikasi ini bersifat subjektif sehingga akan
dihasilkan klasifikasi yang arbitrer.
2. Perdagangan Keuntunga
Sekuritas hutang tertentu dapat diklasifikasikan senagai sekuritas yang dimiliki
sampai jatuh tempo dan karenanya dilaporkan pada biaya yang diamortisasi
sementara sekuritas hutang dan ekuits lainnya dapat dklasifikasikan sebagai sekuritas
yang tersedia untuk dijual dan dilaporkan pada nilai wajarnya dengan keuntungan
atau kerugian yang belum direalisasi dapat dilaporkan sebagai laba komprehensif
lainnya.
3. Kewajiban Tidak Dinilai secara Wajar
Dengan mengakui perubahan nilai pada satu sisi saja,maka akan terjadi tingkat
probabilitas yang tinggi dalam jumlah laba dan ekuitas pemegang saham.
4. Subjektivitas Nilai Wajar
Sebagian orang mempertanyakan relevannya ukuran nilai wajar untuk investasi dalam
sekuritas dengan mendukung pelaporan berdasarkan biaya yang diamortisasi. Mereka
berkeyakinan bahwa biaya yang diamortisasi akan memberikan informasi yang
relevan karena memusatkan perhatian pada keputusan untuk memperoleh aktiva,
pengaruh keputusan tersebut terhadap laba yang akan direalisasi dari waktu ke waktu,
dan nilai akhir aktiva yang dapat dipulihkan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Materialitas Audit
    Materialitas Audit
    Dokumen6 halaman
    Materialitas Audit
    Melly Nurmalasari
    Belum ada peringkat
  • Bank
    Bank
    Dokumen2 halaman
    Bank
    Melly Nurmalasari
    Belum ada peringkat
  • Bank
    Bank
    Dokumen5 halaman
    Bank
    Melly Nurmalasari
    Belum ada peringkat
  • FTMP XX RNDWN
    FTMP XX RNDWN
    Dokumen9 halaman
    FTMP XX RNDWN
    Melly Nurmalasari
    Belum ada peringkat
  • Audit
    Audit
    Dokumen3 halaman
    Audit
    Melly Nurmalasari
    Belum ada peringkat
  • AK1
    AK1
    Dokumen18 halaman
    AK1
    Melly Nurmalasari
    Belum ada peringkat
  • Bank
    Bank
    Dokumen5 halaman
    Bank
    Melly Nurmalasari
    Belum ada peringkat
  • Format KK Audit III
    Format KK Audit III
    Dokumen2 halaman
    Format KK Audit III
    Melly Nurmalasari
    Belum ada peringkat
  • Akbank
    Akbank
    Dokumen1 halaman
    Akbank
    Melly Nurmalasari
    Belum ada peringkat
  • SIAK UPJ
    SIAK UPJ
    Dokumen69 halaman
    SIAK UPJ
    Melly Nurmalasari
    100% (1)
  • AI
    AI
    Dokumen3 halaman
    AI
    Melly Nurmalasari
    Belum ada peringkat
  • Audit
    Audit
    Dokumen2 halaman
    Audit
    Melly Nurmalasari
    Belum ada peringkat
  • BERBAKTI
    BERBAKTI
    Dokumen6 halaman
    BERBAKTI
    Melly Nurmalasari
    Belum ada peringkat
  • Lirik Lagu
    Lirik Lagu
    Dokumen1 halaman
    Lirik Lagu
    Melly Nurmalasari
    Belum ada peringkat
  • Deskripsi Rumah
    Deskripsi Rumah
    Dokumen1 halaman
    Deskripsi Rumah
    Melly Nurmalasari
    Belum ada peringkat
  • Latihan 22
    Latihan 22
    Dokumen2 halaman
    Latihan 22
    Melly Nurmalasari
    33% (3)
  • Akbi Ku
    Akbi Ku
    Dokumen11 halaman
    Akbi Ku
    Melly Nurmalasari
    Belum ada peringkat
  • Azmi
    Azmi
    Dokumen5 halaman
    Azmi
    Melly Nurmalasari
    Belum ada peringkat
  • OPTIMASI PENGENDALIAN INTERN
    OPTIMASI PENGENDALIAN INTERN
    Dokumen13 halaman
    OPTIMASI PENGENDALIAN INTERN
    Melly Nurmalasari
    Belum ada peringkat
  • Malhatun A1c015074 Chapter15 Ekuitas Pemegang Saham
    Malhatun A1c015074 Chapter15 Ekuitas Pemegang Saham
    Dokumen10 halaman
    Malhatun A1c015074 Chapter15 Ekuitas Pemegang Saham
    Melly Nurmalasari
    Belum ada peringkat
  • Akmen KLMPK 5
    Akmen KLMPK 5
    Dokumen8 halaman
    Akmen KLMPK 5
    Melly Nurmalasari
    Belum ada peringkat
  • Pajak Se
    Pajak Se
    Dokumen754 halaman
    Pajak Se
    Melly Nurmalasari
    Belum ada peringkat
  • Azmi DKK
    Azmi DKK
    Dokumen56 halaman
    Azmi DKK
    Melly Nurmalasari
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen18 halaman
    Presentation 1
    Melly Nurmalasari
    Belum ada peringkat
  • Li Abi Litas
    Li Abi Litas
    Dokumen1 halaman
    Li Abi Litas
    Anonymous yYsDITcY
    Belum ada peringkat
  • Descriptive
    Descriptive
    Dokumen1 halaman
    Descriptive
    Melly Nurmalasari
    Belum ada peringkat
  • Savage Motors Indo
    Savage Motors Indo
    Dokumen2 halaman
    Savage Motors Indo
    Melly Nurmalasari
    Belum ada peringkat