Anda di halaman 1dari 6

( ASTM D 2435 )

Tanah merupakan suatu material yang berpori besar sehingga mempunyai


kesempatan yang besar untuk terjadi pemampatan dan deformasi elastis maupun
plastis.
Deformasi elastis adalah pemampatan tanah yang terjadi dimana tanah akan kembali
kebentuk semula apabila beban yang bekerja kepanya ditiadakan.
Untuk mencapai deformasi yang tetap (untuk tanah dengan deformasi yang kecil,
lempung misalnya) diperlukan waktu yang cukup lama. Gejala yang demikian disebut
dengan konsolidasi. Konsolidasi mengakibatkan antara lain :
Perubahan isi serta keluarnya air pori (angka pori mengecil).
Perubahan susunan butir tanah/susunannya menjadi teratur.

Bila suatu lapisan tanah mengalami tambahan beban di atasnya maka air pori akan
mengalir dari lapisan tersebut dan volumenya akan menjadi lebih kecil. Peristiwa inilah
yang disebut dengan konsolidasi. Pada umumnya konsolidasi ini akan berlangsung
dalam satu jurusan vertikal saja karena lapisan yang mendapat beban tambahan
tersebut tidak dapat bergerak dalam jurusan horizontal (ditahan oleh tanah
sekelilingnya).
Dalam keadaan seperti ini pengaliran air juga akan berjalan terutama dalam jurusan
vertikal saja. Ini disebut dengan konsolidasi satu jurusan (one dimensional
consolidation) dan perhitungan konsolidasi hampir selalu didasarkan pada teori ini.

Pada waktu konsolidasi berlangsung, gedung atau bangunan di atas lapisan tersebut
akan menurun. Dalam bidang teknik sipil ada dua hal yang perlu diketahui mengenai
penurunan tersebut, yaitu :

* Besarnya penurunan yang akan terjadi.


* Kecepatan penurunan.

Bila tanahnya berjenis lempung, maka penurunan akan agak besar, sedangkan kalau
tanah terdiri dari pasir, penurunannya akan kecil. Karena itu lempung dikatakan
mempunyai High Compressibility dan pasir mempunyai Low Compresibility.
Penurunan pada lempung biasanya memakan waktu yang lama, karena daya
rembesan air sangat lemah.
Sebaliknya penurunan pada pasir berjalan sangat cepat sehingga pada waktu
pembangunan di atas pasir sudah selesai, maka penurunan juga dianggap selesai.
Karena itu biasanya orang hanya memperhitungkan penurunan lapisan pada tanah
lempung.
Ada dua istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu sifat yang penting dari
lapisan lempung endapan (sedimentary clays). Lapisan semacam ini setelah
pengendapannya akan mengalami konsolidasi dan penurunan akibat tekanan dari
lapisanlapisan yang kemudian mengendap di atasnya. Endapan yang terjadi pada
lapisan lempung ini lama-kelamaan mungkin menjadi hilang lagi oleh karena sebab-
sebab biologi, misalnya erosi oleh air atau es. Ini berarti lapisan-lapisan bawah pada
suatu saat dalam sejarah geologinya pernah mengalami konsolidasi akibat tekanan
yang lebih tinggi dari pada tekanan yang berlaku di atasnya pada masa sekarang ini.
Lapisan semacam ini disebut Over Consolidated. Sedangkan lapisan yang belum
pernah mengalami tekanan yang lebih tinggi di atasnya daripada tekanan yang
berlaku pada masa sekarang disebut Normally Consolidated.
Kecepatan penurunan pada konsolidasi tergantung kepada beberapa faktor, yaitu :

* Daya rembesan air tanah (permeability), inilah yang menentukan kecepatan air yang
mengalir dari tanah.
* Compressibility tanah, inilah yang menentukan banyaknya air yang mengalir.

Sifat tanah lempung setelah pemadatan akan bergantung pada cara atau usaha
pemadatan, macam tanah dan kadar airya ( penelitian seed dan chan, 1959). Kadar
air tanah yang dipadatkan didasarkan pada posisi kadar air sisi kering optimum (dry
side of optimum), dekat dengan optimum, dan sisi basah optimum ( wet side of
optimum).
Kering optimum didevinisikan sebagai kadar air yang kurang dari kadar air
optimumnya, sedangkan basah optimum didevinisikan sebagai kadar air yang berarti
kurang lebih mendekati optimumnya. Pada keadaan kerig optimum tanah terflokulasi
sedangkan pada keadaan basah optimum susunan tanah lebih terdispersi beraturan.
Permeabilitas akan lebih tinggi bila tanah dipadatkan pada kering optimum
dibandingkan tanah dipadatkan pada keadaan basah optimum. Kompresibilitas atau
sifat mudah mampat lempung yang dipadatkan adalah fungsi dari tingkat tekanan
yang dibebankan pada tanahnya.
TUJUAN
maksudnya untuk menentukan sifat pemampatan suatu jenis tanah, yaitu sifat-sifat perubahan
isi dan proses keluarnya air dari dalam pori tanah yang diakibatkan adanya perubahan
tekanan vertical yang bekerja pada tanah tersebut.
Maksud percobaan adalah untuk mengetahui kecepatan konsolidasi dan besarnya penurunan
tanah apabila tanah mendapatkan beban, keadaan tanah di samping tertahan dan diberi
drainase pada arah vertikal.
Aliran air pada uji konsolidasi
Agar dapat memahami apa yang terjadi pada benda uji saat tegangan aksial diberikan, perhatikan
gambar dibawah ini.

Evolusi tegangan air pori pada uji konsolidasi


Sesaat setelah beban diberikan ( ), maka seluruh tegangan luar ( ) akan ditanggung oleh air. Bila
kita lihat profil tegangannya, keduanya akan sama besarnya.
Setelah beberapa waktu (dengan ), maka air didalam sampel tanah akan keluar dari
bagian permukaan atas dan bawah benda uji, sedemikian sehingga tegangan air porinya akan
terdisipasi. Catatan: Karena air langsung keluar melalui permukaan atas dan bawah dari sampel ,
maka tegangan air porinya di permukaan ini akan sama dengan nol.
Gambar diatas menujukkan bahwa profil tegangan air porinya akan berangsur mencapai nol.

Siapa yang menahan sisa tegangan luarnya? Tentu saja partikel tanah dalam bentuk tegangan
efektif. Hal ini dipostulasi oleh Terzaghi dalam persamaan berikut:

Nah, tantangannya disini adalah bagaimana kita dapat memformulasi evolusi disipasi tegangan air
pori pada sampel tanah.
Strategi formulasinya adalah dengan mengecek kompatibilitas dua persamaan yang dapat digunakan
mengkalkulasi perubahan volume tanah menurut waktu, yaitu:
Dari Hukum Darcy
Dari hubungan tegangan-regangan tanah
Perubahan volume tanah berdasarkan formulasi debit aliran dari Hukum Darcy
Saat tanah terkonsolidasi, akan terjadi perubahan volume pada sampel tanah. Kita dapat
mengkalkulasi besarnya perubahan volume yang terjadi pada sampel tanah dengan menghitung
besarnya debit air yang keluar dari sampel sepanjang waktu tertentu. Catatan: asumsi ini valid
apabila air bersifat inkompresibel.
Gambar dibawah ini menunjukkan profil tegangan air pori seperti yang telah saya singgung
sebelumnya, serta skematisasi debit aliran airnya di lapisan tanah.

Proses disipasi tegangan air pori


Untuk memformulasikan problem ini, pertama-tama kita harus mengkalkulasi besarnya debit air pada
setiap potongan di profil lapisan tanah diatas menggunakan Hukum Darcy sbb:

Dengan:

Disini kita harus mengkalkulasi besarnya gradien hidrolik . Untuk dapat mengkalkulasi ini, kita harus
benar-benar paham mengenai tekanan hidrolik yang dijabarkan dalam Hukum Bernoulli berikut:

Untuk aliran stasioner, persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi

Pertanyaannya, berapa nilai konstanta tersebut? Nilai konstanta tersebut sama dengan besarnya
tegangan total yang bekerja pada suatu titik, atau dalam kasus yang sedang saya bahas, nilainya
sama dengan tegangan air pori di sepanjang profil, tergantung titik mana yang diamati. Sehingga
persamaan diatas dapat saya tulis menjadi

Atau bila saya tulis dalam tinggi tekanan, persamaan diatas dapat ditulis menjadi:
Komponen pertama dan kedua dari bagian kiri persamaan diatas dikenal dengan nama pressure
head dan elevation head, sedangkan bagian kanan persamaan diatas dikenal dengan nama total
head. Tinggi tekanan total inilah yang akan kita gunakan dalam perhitungan gradien hidrolik!!
Catatan: Nilai tekanan air pori diatas, lebih tepat ditulis . Ini disebabkan karena nilai
tegangan air pori bervariasi di sepanjang profil dan bervariasi pula menurut waktu!!
Sekarang gradien hidroliknya dapat kita hitung dengan mudah sbb:

Karena uji konsolidasi merupakan problem satu dimensi, maka persamaan diatas dapat
disederhanakan menjadi

Maka persamaan debit aliran air satu dimensinya menjadi:

Ini adalah debit aliran air pada setiap titik di profil vertikal tanah. Problemnya, debit aliran air ini tidak
konstan disepanjang lapisan tanah, nilainya bervariasi tergantung nilai tegangan air pori!! Oleh
karena disini kita harus menghitung besarnya perubahan debit aliran disepanjang profil (dalam hal
ini divergennya) sbb:

Atau untuk problem satu dimensi, persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi

Karena debit aliran adalah volume air per satuan waktu, untuk menghitung besarnya perubahan
volume tanah, kita dapat dengan mudah mengalikan formula diatas dengan inkremen waktu sbb:

Karena luas penampang tiap potongan tanah selalu konstan, maka persamaan diatas dapat
disederhanakan dengan mengambil nilai sebagai satu unit area, sehingga persamaan diatas
dapat ditulis menjadi:

\
Catatan:
Perlu diingat bahwa tanda negatif menyatakan debit air yang keluar dari volume tanah!!
Nilai tidak sama dengan , karena disini adalah perubahan volume pada suatu
diferensial volume
Perubahan volume tanah berdasarkan hubungan tegangan-regangan yang
linear
Perubahan volume tanah juga dapat dihitung dengan mengasumsikan bahwa relasi tegangan-
regangan tanah memiliki hubungan linear yang dihubungkan oleh modulus oedometrik ( ) yang
telah saya jabarkan di posting sebelumnya, sbb:

Besarnya perubahan volume dapat dihitung dengan mengalikan regangan dengan inkremen
perubahan volume

Sama seperti sebelumnya kita dapat mengambil nilai sebagai satu unit area, sehingga:

Karena tegangan efektif tanah juga dalam fungsi waktu, dimana tegangan efektif tanah akan terus
bertambah seiring dengan turunnya tegangan air pori, maka fungsi diatas dapat kita jabarkan
menjadi:

Kalau bingung dengan penjabaran diatas, baca kembali soal turunan total disini!!
Seperti saya singgung diatas, besarnya tegangan efektif yang bertambah pada tanah, akan sama
besarnya dengan tegangan air pori yang terdisipasi, oleh karena itu persamaan diatas dapat juga
ditulis menjadi

Bagian konsolidasi
Secara keseluruhan konsolidasi terdiri dari dua bagian, yaitu :
1. Primary Consolidation
Penurunan yang terjadi karena air yang keluar dari dalam pori
2. Secondary Consolidation
Penurunan yang terjadi karena adanya penyesuaian diri antar butiran tanah, dan
berlangsung dalam waktu yang lama serta nilainya kecil. Penurunan ini berjalan terus
setelah Primary Consolidation selesai.

Anda mungkin juga menyukai