Anda di halaman 1dari 30

01 Andra Y.

Mulyono
02 Azri Juni Arohman
Kelompok
03 Bayu Mustika Bhakti
3
04 Bustomi
05 Esab R. Tama
The Power of PowerPoint | thepopp.com 1
KOTAK KELABU UNTUK
BIDANG TANAH
Konservasi Tanah dan Air
Pendahuluan
Erosi adalah hilangnya atau terkikisnya tanah atau bagian-bagian
tanah dari suatu tempat yang diangkut oleh media alami (air atau
angin) ketempat lain.
Erosi menyebabkan hilangnya lapisanatas tanah yang subur dan
baik untuk pertumbuhan tanaman serta berkurangnya
kemampuantanah untuk menyerap dan menahan air.

3
Jenis Erosi Berdasarkan Bentuk
1. Erosi Percik (Splash erosion)
2. Erosi Lembar (Sheet erosion)
3. Erosi Alur (Rill erosion)
4. Erosi Parit (Gully erosion)
5. Erosi Tebing Sungai (Streambank erosion)
6. Erosi Internal (Internal or subsurface erosion)
7. Tanah Longsor (Landslide)

The Power of PowerPoint | thepopp.com 4


Dampak Erosi
Erosi menyebabkan berkurangnya produksi pertanian.
Erosi bisa berakibat hilangnya unsur-unsur hara di tempat terjadinya pengikisan tanah.
Erosi dapat berakibat pendangkalan alur sungai sehingga dapat mengakibatkan terjadinya
banjir, mengganggu lalu lintas pelayaran.
Erosi juga berakibat pendangkalan muara sungai dan sekaligus mendangkalkan pelabuhan
laut.
Erosi dapat berakibat pendangkalan waduk-waduk sungai sehingga berakibat kurangnya
volume air di waduk tersebut.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 5


Prediksi Erosi
Prediksi erosi adalah metoda memperkirakan laju erosi yang akan terjadi dari
suatu tanah atau lahan yang digunakan dan pengelolaan tertentu.
Jika laju erosi yang akan terjadi telah dapat diperkirakan, maka kebijakan
penggunaan tanah dan tindakan konservasi tanah yang diperlukan dapat
ditentukan.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 6


Metode Prediksi Erosi
1. Pendekatan Kotak Hitam
2. Model Kotak Kelabu
1.Model Kotak Kelabu untuk DAS
2.Model Kotak Kelabu untuk Bidang Tanah
Model Kotak Putih
3. Model Deterministik
4. CREAMS (Chemical, Runoff, and Erosion from Agricultural Management
Systems)

The Power of PowerPoint | thepopp.com 7


USLE

Kotak Kelabu RUSLE


Untuk bidang tanah

MUSLE

8
01 Faktor Erosivitas (R)

02 Faktor Erodibilitas (K)

USLE 03 Faktor Panjang dan


Kemiringan Lereng (LS)

04 Faktor Penutup
Lahan (C)

05 Faktor Tindakan Khusus


Konservasi Tanah (P)
9
Model USLE
Dikembangkan oleh Weischmeier & Smith (1978). Biasa disebut The Universal Soil Loss Equation (USLE). USLE (the
universal soil loss equation) merupakan suatu model parametric untuk memprediksi erosi dari suatu bidang tanah. Prediksi
erosi dengan metode USLE diperoleh dari hubungan antara faktor-faktor penyebab erosi itu sendiri yaitu:

A = R*K*LS*C*P
dimana:

A = Banyaknya tanah tererosi (ton ha-1 yr-1)

R = faktor curah hujan (Erosivitas) (MJ mm ha-1 hr-1yr-1)

K = faktor erodibilitas tanah (ton ha hr MJ-1 mm-1 ha-1)

LS = faktor panjang dan kemiringan lereng (dimensionless)

C = faktor vegetasi penutup tanah dan pengelolaan tanaman (dimensionless)

P = faktor tindakan-tindakan khusus konservasi tanah (dimensionless)


10
Faktor Erosivitas (R)
Erosivitas (R) hujan adalah tenaga pendorong (driving force) yang menyebabkan terkelupas dan terangkutnya
partikel-partikel tanah ke tempat yang lebih rendah. Bowles (1978) menentukan besarnya faktor erosivitas
dengan persamaan :
R = 6,119(RAIN)1.21(DAY S)-0,47(MAXP)0,53
dimana :
R = indeks erosivitas rata-rata bulanan
RAIN = curah hujan rata-rata bulanan (cm)
DAYS = jumlah hari hujan rata-rata perbulan
MAXP = curah hujan maksimum selama 24 jam dalam bulan bersangkutan
Cara lainnya adalah dengan metode matematis yang dikembangkan oleh Utomo dan Mahmud berdasarkan
hubungan antara R dengan besarnya hujan tahunan. Rumus yang digunakan adalah :
R = 237,4 + 2,61 P
dimana :
R = EI30(erosivitas hujan rata-rata tahunan) (N/h)
P = Besarnya curah Model USLE hujan tahunan (cm)
11
Faktor Erodibilitas (K)
Faktor erodibilitas tanah (K) menunjukkan resistensi partikel tanah terhadap pengelupasan dan transportasi partikel-
partikel tanah tersebut oleh adanya energi kinetik air hujan. Pada prinsipnya sifat-sifat tanah yang mempengaruhi
erodibilitas tanah adalah :
a. Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi laju infiltrasi, permeabilitas dan kapasitas tanah menahan air.
b. Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi ketahanan struktur tanah terhadap dispersi dan pengikisan oleh butir-butir air
hujan dan aliran permukaan.
Menurut Wischmeier (1971) dalam Arsyad (1989) persamaan umum kehilangan tanah adalah sebagai berikut :

dimana :
K = erodibilitas
M = ukuran partikel (% debu + % pasir halus)(100-%liat)
a = kandungan bahan organik (% Cx1,724)
b = kelas struktur tanah
c = kelas permeabilitas 12
Nilai M untuk beberapa kelas
tekstur tanah disajikan pada Tabel
1 berikut ini :

Tabel 1. Nilai M untuk beberapa kelas tekstur tanah

KELOMPOK 3 | KONSERVASI TANAH DAN AIR 13


Nilai K untuk beberapa jenis
tanah di Indonesia yang
dikeluarkan oleh Dinas RLKT,
Departemen Kehutanan, dapat
diperoleh sesuai dengan Tabel 2
berikut ini :

Tabel 2. Jenis tanah dan nilai faktor erodibilitas tanah ( K )

KELOMPOK 3 | KONSERVASI TANAH DAN AIR 14


Faktor Panjang dan
Kemiringan Lereng (LS)
Faktor lereng (LS) merupakan rasio antara tanah yang hilang dari suatu petak dengan panjang dan curam
lereng tertentu dengan petak baku (tanah gundul,curam lereng 9%, panjang 22 meter, dan tanpa usaha
pencegahan erosi) yang mempunyai nilai LS = 1. Menurut Weismeier dan Smith (1978) dalam
Hardjoamijojo dan Sukartaatmadja (1992), faktor lereng dapat ditentukan dengan persamaan :

dimana :

l = Panjang lereng (meter)


S = Kemiringan lahan (%)
m = Nilai eksponensial yang tergantung dari kemiringan
S < 1% maka nilai m = 0.2
S = 1 3 % maka nilai m = 0.3
S = 3 5 % maka nilai m = 0.4
S > 5% maka nilai m = 0.5
KELOMPOK 3 | KONSERVASI TANAH DAN AIR 15
The Power of PowerPoint | thepopp.com 16
Faktor Penutup Lahan (C)
Faktor C merupakan faktor yang menunjukan keseluruhan pengaruh dari faktor vegetasi, seresah,
kondisi permukaan tanah, dan pengelolaan lahan terhadap besarnya tanah yang hilang (erosi).
Penentuan yang paling sulit adalah faktor C, karena banyaknya ragam cara bercocok tanam untuk
suatu jenis tanaman tertentu dalam lokasi tertentu. Pola pertanaman dan jenis tanaman yang
dibudidayakan sangat berpengaruh terhadap erosi dan aliran permukaan karena berpengaruh
terhadap penutupan tanah dan produksi bahan organik yang berfungsi sebagai pemantap tanah.
Berikut ini adalah tabel nilai C untuk beberapa jenis dan pengelolaan tanaman.

KELOMPOK 3 | KONSERVASI TANAH DAN AIR 17


Tabel 4. Nilai C untuk jenis dan pengelolaan tanaman
The Power of PowerPoint | thepopp.com 18
Faktor Tindakan Khusus
Konservasi Tanah (P)
Faktor praktik konservasi tanah adalah rasio tanah yang hilang bila usaha konservasi tanah
dilakukan (teras, tanaman, dan sebagainya) dengan tanpa adanya usaha konservasi tanah. Tanpa
konservasi tanah nilai P = 1 (petak baku). Bila diteraskan, nilai P dianggap sama dengan nilai P
untuk strip cropping, sedangkan nilai LS didapat dengan menganggap panjang lereng sebagai
jarak horizontal dari masingmasing teras.
Besarnya nilai P pada beberapa kondisi dapat dilihat pada Tabel 4. Konservasi tanah tidak hanya
tindakan konservasi secara mekanis dan fisik, tetapi termasuk juga usaha-usaha yang
bertujuan untuk mengurangi erosi tanah. Penilaian faktor P di lapangan lebih mudah apabila
digabungkan dengan faktor C, karena dalam kenyataannya kedua faktor tersebut berkaitan erat.

KELOMPOK 3 | KONSERVASI TANAH DAN AIR 19


Tabel 5. Faktor pengelolaan dan konservasi tanah di Jawa
The Power of PowerPoint | thepopp.com 20
Tingkat Bahaya Erosi (TBE)
Menurut Arsyad (2000) evaluasi bahaya erosi atau disebut juga tingkat
bahaya erosi ditentukan berdasarkan perbandingan antara besarnya erosi
tanah aktual dengan erosi tanah yang dapat ditoleransikan. Untuk
mengetahui kejadian erosi pada tingkat membahayakan atau suatu
ancaman degradasi lahan atau tidak, dapat diketahui dari tingkat bahaya
erosi lahan tersebut.

United States Department of Agriculture (USDA) telah menetapkan


klasifikasi bahaya erosi berdasarkan laju erosi yang dihasilkan dalam
ton/ha/tahun seperti diperlihatkan pada Tabel 6. Klasifikasi bahaya erosi ini Tabel 6. Klasifikasi bahaya erosi
dapat memberikan gambaran, apakah tingkat erosi yang terjadi pada
suatu lahan ataupun DAS sudah termasuk dalam tingkatan yang
membahayakan atau tidak, sehingga dapat dijadikan pedoman didalam
pengelolaan DAS.
KELOMPOK 3 | KONSERVASI TANAH DAN AIR 21
Dari pembahasan variabel USLE diatas, tampak

Keterkaitan
bahwa terjadi keterkaitan antara tata guna lahan
yang ada di suatu wilayah dengan dengan nilai
erosi yang mungin terjadi.

Tata Guna LAHAN


Semakin besar kelandaian suatu wilayah, maka
dan akan mempengaruhi nilai LS. Begitu pula pada

USLE
variabel lainnya yaitu faktor penutup lahan (C)
Teori dan konservasi praktis (P), juga akan mengalami
perubahan seiring dengan perubahan tata guna
lahan yang terjadi.

KELOMPOK 3 | KONSERVASI TANAH DAN AIR 22


KETERBATASAN USLE
USLE tidak memperhitungkan USLE adalah empiris
Secara matematis, USLE tidak menggambarkan
pengendapan sedimen
proses erosi tanah secara aktual. Hal ini selalu
Persamaan hanya memperkirakan kehilangan
dimungkinkan adanya kesalahan dalam
tanah, tetapi tidak memprediksi pengendapan
sedimen. Pengendapan di dasar saluran lebih
04 01 perhitungan, khususnya dalam pengambilan
koefisien (faktor) empiris
kecil dari total kehilangan tanah yang berasal dari
seluruh DAS.

USLE memprediksi
USLE tidak menghitung kehilangan tanah rata-rata
Pada dasarnya USLE memperkirakan kehilangan tanah
erosi selokan tahunan rata-rata, sehingga penggunaannya terbatas
USLE digunakan untuk memprediksi erosi 03 02 pada perkiraan kehilangan tanah tahunan rata-rata pada
lembaran dan erosi parit tetapi tidak untuk kawasan tertentu. Persamaan tersebut memberikan hasil
erosi selokan. Erosi selokan akibat yang lebih kecil dari yang terukur, terutama untuk
terkonsentrasinya aliran tidak diperhitungkan kejadian banjir dengan intensitas yang tinggi.
dalam persamaan dan dapat menyebabkan
erosi yang lebih besar.

KELOMPOK 3 | KONSERVASI TANAH DAN AIR 23


Kelebihan dan Kekurangan
1.Kelebihan:
Mampu membuat prediksi rata-rata erosi jangka panjang
Bisa dimanfaatkan untuk tempat-tempat atau bangunan dan
penggunaan bukan pertanian.

2.Kelemahan:
Tidak dapat memprediksi pengendapan
Tidak memperhitungkan sedimentasi dari erosi parit, tebing sungai
dan dasar sungai.
KELOMPOK 3 | KONSERVASI TANAH DAN AIR 24
Metode RUSLE
Metode RUSLE (Revised Universal Soil Loss Equation) merupakan pengembangan metode
penaksiran erosi tanah dari metode USLE (Universal Soil Loss Equation) yang diperkenalkan
oleh Wschmeier dan Smith (1978), yaitu dengan mengganti faktor faktor energi pukulan air
hujan (rainfall energy factor) dengan faktor aliran permukaan (runoff factor) yang merupakan
fungsi dari hasil volume aliran permukaan dan puncak laju aliran permukaan (peak runoff rate)

The Power of PowerPoint | thepopp.com 25


Persamaan RUSLE yang dikembangan dari persamaan USLE yaitu dengan mengganti
faktor indeks erosivitas hujan (R), diganti dengan faktor indeks erosivitas hujan-aliran
permukaan (Rm/ rainfall-runoff erosivity) sebagai berikut

Rm = a ( V Qp)b

Dimana : Rm = Erosivitas hujan-aliran permukaan


V = Volume aliran permukaan dalam m3
Qp = Puncak laju aliran permukaan dalam m3/dt
a = 11,80
b = 0,56
(Catatan : nilai a dan b perlu dikalibrasi dengan penerapan di tempat berbeda)

KELOMPOK 3 | KONSERVASI TANAH DAN AIR 26


Metode RUSLE selengkapnya dapat ditulis persamaan yang dikembangkan berdasarkan
dari metode USLE yaitu dengan mengganti faktor R dengan Rm sebagai berikut :

A = R*K*LS*C*P
A = a ( V Qp ) *K*LS*C*P
b

Dimana : Rm = Erosivitas hujan-aliran permukaan


V = Volume aliran permukaan dalam m3
Qp = Puncak laju aliran permukaan dalam m3/dt
a = 0,42
b = 0,56
(Catatan : nilai a dan b perlu dikalibrasi dengan penerapan di tempat berbeda)

KELOMPOK 3 | KONSERVASI TANAH DAN AIR 27


02
01 Metode RUSLE dikembangkan oleh USDA-ARS
(United State Department of Agriculture-Agricultural
Research Services) untuk memperbaiki tingkat
akurasi USLE dalam menghitung pengaruh
Pada pendekatan RUSLE, menurut Da Ouyang
berbagai sistem konservasi lahan terhadap
(Michigan State University, 2001) dalam
menetapkan erosivitas hujan-aliran permukaan (Rm) terjadinya erosi.
yang dapat menyebabkan erosi tanah adalah
volume aliran permukaan lebih besar dari 15 mm,
sebab apabila lebih kecil dari 15 mm kurang
berpengaruh terhadap total erosivitas hujan-aliran
permukaan (Rm) yang mampu mengerosi tanah.
KELOMPOK 3 | KONSERVASI TANAH DAN AIR 28
04
03 Dibutuhkan data yang lebih lengkap
baik waktu maupun jumlah
pengukuran, semakin banyak jumlah
Pemakaian metode RUSLE sangat
pengukuran akan didapat hasil yang
tergantung dengan keadaan lokasi
lebih teruji.
tertentu, apabila digunakan pada
lokasi yang berbeda atau jauh
jaraknya, perlu dilakukan
diversifikasi/validasi.
KELOMPOK 3 | KONSERVASI TANAH DAN AIR 29
Kesimpulan
Untuk memprediksi erosi dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, yaitu : pendekatan kotak
hitam, model kotak putih, model deterministic, creams (chemical, runoff, and erosion from agricultural
management systems) - knisel (1980), dan model kotak kelabu. Model kotak kelabu meliputi model kotak kelabu
untuk DAS dan model kotak kelabu untuk bidang tanah (metode USLE). Metode perhitungan yang biasa
digunakan adalah metode USLE. Prediksi erosi dengan metode USLE diperoleh dari hubungan antara faktor-
faktor penyebab erosi itu sendri yaitu:

A = R*K*LS*C*P

Faktor penyebab erosi yang terdapat pada perhitungan model USLE adalah faktor erosivitas (R), faktor
erodibilitas (K), faktor panjang dan kemiringan lereng (LS), faktor penutup tanah (C), dan faktor tindakan khusus
konservasi tanah.

Untuk mengetahui kejadian erosi pada tingkat membahayakan atau suatu ancaman degradasi lahan atau tidak,
dapat diketahui dari tingkat bahaya erosi lahan tersebut. Tingkat bahaya erosi dikategorikan ke dalam kelas
sangat ringan hingga sangat berat.

KELOMPOK 3 | KONSERVASI TANAH DAN AIR 30

Anda mungkin juga menyukai