Malrotasi adalah rotasi usus inkomplit selama perkembangan janin.
Usus mulai dengan bentuk
seperti pipa lurus dari lambung sampai ke rektum. Usus tengah (duodenum distal sampai ke kolon midtransversum) mulai memanjang dan menonjol secara progresif ke arah tali pusat sampai semuanya keluar dari batas-batas rongga perut. Ketika usus yang sedang berkembang tersebut berputar di dalam dan di luar rongga perut. arteria mesenterika superior yang memasok darah ke bagian usus ini berperan sebagai sumbu. Duodenum, pada saat masuk kembali ke dalam rongga perut, pindah ke daerah liga-mentum Treitz, dan kolon yang menyertainya diarahkan ke quadran kiri atas. Sekum selanjutnya berputar berlawanan jarum jam di dalam rongga perut dan terletak di quadran kanan bawah. Duodenum menjadi terfiksasi pada dinding perut posterior sebelum kolon terputar sempurna. Selelah rotasi, kolon kanan dan kiri serta akar mesenterium menjadi terfiksasi pada perut posterior. Perlekatan ini memberikan dasar penyokong yang luas terhadap arteri mesenterika dan mesenterika superior, sehingga mencegah tertekuknya akar mesenterium dan penyusulan pasokan vaskuler. Rotasi abdomen dan perlekatan ini sudah selesai sempurna pada umur kehamilan 3 bulan. Nonrotasi terjadi bila usus gagal berputar setelah kembali ke rongga perut. Bagian pertama dan kedua duodenum berada pada posisi normalnya, tetapi bagian duodenum, jejunum, dan ileum lainnya menempati sisi kanan perut, sedangkan kolon terletak di sisi kiri, Malrotasi dan nonrotasi sering disertai dengan heterotaksia abdomen dan anomali sindrom malformasi jantung bawaan asplenia-polispleni. Tipe malrotasi yang paling sering adalah kegagalan sekum untuk pindah ke kuadran kanan bawah . Lokasi malrotasi pada sekum biasanya adalah pada daerah subhepatic. Gagalnya sekum berotasi dengan baik sering disertai dengan kegagalan pembentukan pelekatan dasar normal yang lebar ke dinding posterior perut. Mesenterium, termasuk arteria mesenterika superior, terhambat dengan tangkai yang kecil, yang dapat terpuntir, sehingga dapat menyebabkan volvulus usus lengah. Lagipula, piia-piia jaringan (pita-pila Ladd) dapat membentang mulai dari sekum sampai ke kuadran kanan alas, menyilang dan kemungkinan menyumbat duodenum. MANIFESTASI KLINIS. Kebanyakan pendetila daiang pada tahun pcrtama setelah lahir dengan gejala-gejala obstruksi akut atau kronis. Bayi sering datang pada minggu pertama dengan muntah campur empedu dan obstruksi usus akut. Bayi yang lebih tua datang dengan episode- episode nyeri perut berulang yang menyerupai kolik. Malrotasi pada anak yang lebih tua dapat muncul dengan episode muntah berulang, nyeri perut, atau keduanya. Kadang-kadang, penderita datang dengan malabsorbsi atau enteropati penghilang protein akibat pertumbuhan bakteri berlebih. Gejala-gejalanya yang disebabkan oleh volvulus yang intermiten atau kompresi duodenum oleh pita-pita Ladd atau pita-pita adhesive lain yang mengenai usus halus dan usus besar. Dua puluh lima sampai 50 % remaja dengan malrotasi tidak bergejala. Remaja yang bergejala datang dengan keluhan obstruksi usus akut atau riwayat episode nyeri perut berulang;muntah dan diare lebih jarang. Adanya obstruksi usus halus akut biasanya merupakan akibat dari volvulus yang menyertai malrotasi. Keadaan ini merupakan komplikasi malrotasi yang mengancam jiwa, dan alas an utama mengapa gejala tersebut member kesan malrotasi harus selalu dicari. Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan radiografi. Foto polos perut biasanya tidak spesifik, tetapi dapat menunjukkan bukti adanya obstruksi duodenum dengan tanda gelembung udara ganda. Enema barium biasanya menampakkan posisi sekum, tetapi normal pada 10 % penderita. Foto seri saluran cerna atas memperlihatkan malposisi ligamentum Treitz, yang memastikan diagnosis malrotasi, dan merupakan prosedur awal yang dilakukan pada penderita tanpa obstruksi. Terapi malrotasi adalah operasi. Jika ada volvulus, volvulusnya di reduksi dan duodenum serta jejunum atas dibebaskan dari pita-pita dan atap berada di rongga perut bagian kanan. Kolon dibebaskan dari adhesi dan ditempatkan pada bagian kanan perut dengan sekum di kuadran kiri bawah, biasanya sekali-sekali diikuti dengan apendiktomi. Iskemia usus yang luas karena volvulus menyebabkan sindrom usus pendek. Gejala-gejala yang menetap setelah perbaikan malrotasi akan member kesan gangguan motilitas seperti pseudoobstruksi.