Anda di halaman 1dari 12

5.

Program Kesehatan Lingkungan

Kesehatan lingkungan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penentuan derajat
kesehatan masyarakat, bahkan lingkungan merupakan faktor yang sangat penting dalam
penentuan derajat kesehatan masyarakat, dengan demikian pengendalian faktor
lingkungan yang baik akan sangat berguna dalam upaya penurunan angka kesakitan
(Morbidity Rate) maupun menurunkan angka kematian (Mortality Rate) yang
berhubungan dengan penyakit penyakit yang berbasis lingkungan.
Tujuan:
1. Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat mencapai derajat
kesehatan yang optimal
2. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dan keikutsertaan sector lain yang
berkaitan , serta tanggung jawab atas upaya peningkatan dan pelestarian lingkungan
hidup.
3. Terlaksananya peraturan perundang-undangan tentang penyehatan lingkungan dan
pemukiman yang berlaku.
4. Terselenggaranya pendidikan kesehatan guna menunjang kegiatan dalam
peningkatan kesehatan lingkungan dan pemukiman
5. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sanitasi perumahan, kelompok
masyarakat, tempat pembuatan/penjualan makanan, perusahaan dan tempat-tempat
umum.

Program kesehatan lingkungan yang berada diwilayah Puskesmas Botania


adalah:
1. Penilaian rumah sehat
2. Pengawasan dan pemeriksaan akses air bersih
3. Progres sanitasi total berbasis masyarakat (STBM)
4. Pemeriksaan bangunan/rumah bebas jentik
5. Penilaian institusi (TTU) dibina kesehatan lingkungannya
6. Pembinaan tempat umum dan pengelolaan makanan sehat (TUPM)

1. Penilaian rumah sehat


a. Target kegiatan
Mengatur tatalaksana penilaian rumah dalam rangka peningkatan kondisi
perumahan yang memenuhi persyaratan kesehatan.
b. Kriteria rumah sehat
Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan dan
ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu.
Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain privacy yang cukup, komunikasi
yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah.
Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni
rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah
tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak
berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman
dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup.
Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul
karena pengaruh luar dan dalam rumah, antara lain persyaratan garis
sempadan jalan, konstruksi bangunan rumah, bahaya kebakaran dan
kecelakaan di dalam rumah.
c. Indikator rumah sehat
Kelompok higiene rumah, meliputi
Langit- langit
Dinding
Lantai
Jendela kamar tidur
Jendela ruang keluarga dan ruang tamu
Ventilasi
Sarana pembuangan asap dapur
Pencahayaan
Kelompok sarana sanitasi, meliputi
Sarana air bersih
Sarana pembuangan kotoran
Sarana pembuangan air limbah
Sarana pembuangan sampah
Kelompok perilaku penghuni, meliputi
Membuka jendela kamar tidur
Membuka jendela ruang keluarga
Membersihkan rumah dan halaman
Buang air besar dijamban
Membuang sampah di tempat sampah

Tabel 5.1
Persentase Rumah Sehat Menurut Kelurahan
Di Wilayah Puskesmas Botania Tahun 2012
RUMAH
UNIT
NO KELURAHAN JUMLAH YANG JUMLAH YANG % JUMLAH YANG % RUMAH
KERJA
ADA DIPERIKSA DIPERIKSA SEHAT SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8
PUSKESMAS

1 BELIAN 21.394 1.843 8,6 1.534 83,2


BOTANIA

JUMLAH 21.394 1.843 8,6 1.534 83,2

Sumber: : Data Profil Puskesmas Botania 2012

Keterangan tabel : Tabel tersebut menggambarkan persentase rumah sehat menurut


kelurahan diwilayah Puskesmas Botania tahun 2012. Jumlah rumah yang ada di
Kelurahan Belian sebanyak 21.394 buah dengan jumlah rumah yang diperiksa sebanyak
1.843 buah (8,6%) . dimana didapatkan rumah yang sehat sebanyak 1.534 buah
(83,2%).

Keterangan :
Rumah Sehat : Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi
syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban sehat,
sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana
pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan
hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat
dari tanah (Kepmenkes no. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang
Persyaratan Kesehatan Perumahan).

2. Pengawasan dan pemeriksaan air bersih


a. Target kegiatan
Pencegahan penurunan kualitas dan penggunaan air yang dapat mengganggu dan
membahayakan kesehatan, serta meningkatkan kualitas air, dengan pengambilan
sampel pertahun berdasarkan dari surat rekomendasi dari dinkes.
b. Cakupan kegiatan
Kegiatan ini mencakup :
Pengamatan lapangan dan pengambilan contoh air
Analisis hasil pemeriksaan
Perumusan saran dan cara pemecahan masalah yang timbul dari hasil
kegiatan
Kegiatan tindak lanjut berupa pemantauan upaya penanggulangan atau
perbaikan termasuk kegiatan penyuluhan
c. Syarat-syarat air bersih
Kualitas air harus memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan
mikrobiologi, fisika, kimia, dan radioaktif.

Tabel 5.2
Persentase Keluarga Menurut Jenis Sarana Air Bersih Yang Digunakan Di Kelurahan
Belian
Puskesmas Botania Tahun 2012
JUMLAH JENIS SARANA AIR BERSIH
UNIT JUMLAH KELUARGA
N KEMASAN LEDENG SPT SGL MATA AIR PAH JUMLAH
KERJ KELURAHAN KELUARGA DIPERIKSA
O
A YANG ADA SUMBER AIR JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML %
BERSIHNYA
1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 21 22
PUSKESMAS

1 BELIAN 21394 1843 0 0 1843 100 0 0 0 0 0 0 0 0 1843 100


BOTANIA

JUMLAH 21394 1843 0 0 1843 100 0 0 0 0 0 0 0 0 1843 100

Sumber: : Data Profil Puskesmas Botania 2012


Keterangan tabel : Tabel di atas menggambarkan persentase keluarga menurut jenis
sarana air bersih yang digunakan di kelurahan Belian Puskesmas Botania tahun 2012 .
Dari seluruh jumlah keluarga yang ada yaitu 21.394 keluarga, dilakukan pemeriksaan
jenis sarana air bersih yang digunakan pada 1.843 keluarga. Dari hasil telihat jenis
sarana air bersih terbanyak yang digunakan adalah ledeng yaitu sebesar 1.843 keluarga
(100% dari jumlah keluarga yang diperiksa).

Keterangan :
Air Bersih : Sumber air untuk keperluann minum/masak serta
mandi/cuci sebagian besar penduduk
Air Ledeng : Air yang diproduksi melalui proses
penjernihan dan penyehatan sebelum dialirkan kepada
konsumen melalui suatu instalasi berupa saluran air. Sumber
air ini diusahakan oleh PAM, PDAM, atau BPAM, baik
dikelola pemerintah maupun swasta.
SPT : Sumur Pompa Tangan
SGL : Sumur Galian
PAH : Penampungan Air hujan
Air Kemasan : Air yang diproduksi dan didistribusikan
oleh suatu perusahaan dalam kemasan botol dan kemasan gelas
serta air minum isi ulang

3. Progres sanitasi total berbasis masyarakat (STBM)


a. Target kegiatan
Merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat.
b. Indikator STBM
Tidak buang air besar sembarangan
Mencuci tangan pakai sabun
Mengelola air minum dan makanan dengan aman
Mengelola sampah dengan benar
Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman
Diharapkan dengan peningkatan indikator tersebut didapatkan penurunan
kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan
dengan sanitasi dan perilaku.

Tabel 5.3
Persentase Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Menurut Kelurahan
Di Wilayah Puskesmas Botania Tahun 2012
JAMBAN TEMPAT SAMPAH PENGELOLAAN AIR LIMBAH

UNIT JUMLAH KELUARGA KELUARGA KELUARGA


JUMLAH SEHAT SEHAT SEHAT
NO KELURAHAN
KERJA KELUARGA MEMILIKI MEMILIKI MEMILIKI
KELUARGA
JUM JUM JUM JUM JUM JUM
DIPERIKSA % % % % % %
LAH LAH LAH LAH LAH LAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
PUSKESMAS

1 BELIAN 21.394 1.843 8,61 1.843 100 1.489 80,79 1.437 77,97 914 63,6 1.843 100 667 36,191
BOTANIA

JUMLAH 21.394 1.843 8,61 1.843 100 1.489 80,79 1.437 77,97 914 63,6 1.843 100 667 36,191

Sumber: : Data Profil Puskesmas Botania 2012

Keterangan tabel : Tabel tersebut mengambarkan persentase keluarga dengan


kepemilikan sarana sanitasi dasar menurut kelurahan di wilayah Puskesmas Botania
tahun 2012 dengan jumlah keluarga yang di periksa 1.843 keluarga dari 21.394 keluarga
yang ada. Dari hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa jumlah sanitasi dasar terbanyak
adalah kepemilikan jamban dimana semua keluarga yang diperiksa memiliki jamban
dan dari jumlah tersebut hanya 1.489 keluarga (80,79%) yang memiliki jamban sehat.
Sedangkan dari seluruh keluarga yang diperiksa terdapat 1.437 keluarga (77,97%) yang
memiliki tempat sampah dan dari jumlah tersebut 914 keluarga (63,6%) yang memiliki
tempat sampah yang sehat. Untuk penilaian pengelolaan air limbah dari semua keluarga
yang periksa semuanya melakukan hal tersebut dan didapat 667 keluarga (36,191%)
yang melakukan pengelolaan air limbah sehat. Hal tersebut merupaka sanitasi dasar
yang paling sedikit dimiliki.

Keterangan :
Jamban Sehat : Tempat
buang air besar yang konstruksinya memenuhi
syarat-syarat kesehatan, antara lain
menggunakan tangki septik.
Tempat sampah sehat : Tempat
pembuangan sampah yang konstruksinya
memenuhi syarat-syarat kesehatan (ketentuan
program).
Pengelolaan air limbah sehat :
Tempat pembuangan air limbah keluarga
yang konstruksinya memenuhi syarat-syarat
kesehatan (ketentuan program).

4. Pemeriksaan bangunan/rumah bebas jentik


a. Target kegiatan
Pemeriksaan jentik berkala dan abatisasi, dengan pemeriksaan jentik berkala
b. Indikator
Tidak didapatkan juklak dan juknis.
c. Pembahasan
Bila ditemukan jentik pada warga yang terkena DBD +, dan penderita demam
tanpa sebab disekitarnya maka dilakukan fogging, penyuluhan dan abatisasi.

Tabel 5.4
Persentase Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Menurut Kelurahan
Di WilayahPuskesmas Botania Tahun 2012
JUMLAH RUMAH/BANGUNAN RUMAH/BANGUNAN
UNIT DIPERIKSA BEBAS JENTIK
NO KELURAHAN RUMAH/BANGUNAN
KERJA
YANG ADA JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
PUSKESMAS
BELIAN

1 BELIAN 21.394 1.843 8,61 1.693 91,86

JUMLAH 21.394 1.843 8,61 1.693 91,86

Keterangan tabel : tabel di atas menggambarkan persentase rumah/bangunan bebas


jentik nyamuk aedes menurut kelurahan di wilayah Puskesmas Botania tahun 2012.
Pada tabel terlihat dari 21.394 rumah yang dilakukan pemerikasaan pada 1.843 rumah
(8,61%) dan di dapat hasil bahwa 1.693 (91,86%) rumah di kelurahan belian dinyatakan
bebas jentik.

Keterangan :
Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes : Rumah/bangunan yang bebas
jentik nyamuk Aedes di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

5. Pembinaan institusi (TTU) dibina kesehatan lingkungannya


Hasil untuk penilaian TTU yang terlaksana adalah tentang sarana pendidikan
saja yaitu
Sanitasi sekolah,
Keadaan fisik sekolah, (ventilasi dll)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah (tidak merokok)
Perbandingan jumlah tempat sampah dan murid
Perbandingan jumlah toilet dan murid
Kebersihan kantin
Tabel 5.5
Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya Menurut Kelurahan
Di Wilayah Puskesmas Botania Tahun 2012
SARANA INSTALASI
SARANA
N UNIT PELAYANAN PENGOLAHAN SARANA IBADAH PERKANTORAN JUMLAH
KELURAHAN PENDIDIKAN
O KERJA KESEHATAN AIR MINUM
JML DIBINA % JML DIBINA % JML DIBINA % JML DIBINA % JML DIBINA % JML DIBINA %

1 2 3 4 5 6 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 19 20 21
PUSKESMAS BOTANIA

1 BELIAN 34 24 70,59 32 32 100 56 30 53,57 36 24 66,67 11 5 45,45 169 115 68,05

JUMLAH 34 24 70,59 32 32 100 56 30 53,57 36 24 66,67 11 5 45,45 169 115 68,05

Sumber: : Data Profil Puskesmas Botania 2012

Keterangan tabel : tabel tersebut menunjukkan persentase institusi yang dibina


kesehatan lingkungannya menurut kelurahan di wilayah Puskesmas Botania tahun 2012.
Jumlah institusi yang dibina mulai dari yang terbanyak hingga yang paling sedikit
adalah instalasi pengolahan air minum berjumlah 32 unit yang dibina 32 unit (100%),
sarana pelayanan kesehatan berjumlah 34 unit yang dibina 24 unit (70,59%), sarana
ibadah berjumlah 36 unit yang dibina 24 unit(66,67 %), sarana pendidikan berjumlah 56
unit yang dibina sebanyak 30 unit (53,57 %), perkantoran berjumlah 11unit yang dibina
5 unit (45,45 %). Dengan jumlah total institusi 169 unit dan yang dibina sebanyak 115
unit (68,05 %).

Keterangan :
Institusi yang Dibina : Unit
kerja yang dalam memberikan
pelayanan/jasa potensial menimbulkan
risiko/dampak kesehatan; mencakup
RS, Puskesmas, Sekolah, Instalasi
pengolahan air minum, perkantoran,
industri rumah tangga, dan industri
kecil serta tempat penampungan
pengungsi.
Instalasi Pengolahan Air Minum :
Instalasi yang telah melaksanakan
pengawasan internal dan eksternal
(oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota) sesuai dengan
Kepmenkes 907/SK/VII/2002 dengan
jumlah sampel air yang diperiksa
memenuhi persyaratan bakteriologis
95%, dan tidak ada parameter kimia
yang berdampak langsung terhadap
kesehatan.
Sarana Pelayanan Kesehatan :
Sarana Pelayanan Kesehatan yang
effluentnya memenuhi baku mutu
limbah cair, mengelola limbah padat
dengan baik, tersedia air cukup
kuantitas dan kualitas, higiene sanitasi
makanan dan minuman, pengendalian
vektor serta binatang pengganggu.
Sarana Pendidikan dan Perkantoran
:Sarana Pendidikan dan Perkantoran
yang mempunyai sarana pengolahan
limbah cair, limbah padat dengan baik,
tersedia air cukup (kuantitas dan
kualitas), penerangan, ventilasi,
pengendalian vektor dan binatang
pengganggu l

6. Pembinaan tempat umum dan pengelolaan makanan sehat (TUPM)


a. Indikator pasar sehat
Lokasi
Tidak pada daerah rawan bencana alam, tidak terletak pada daerah rawan
kecelakaan, tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir
sampah atau bekas lokasi pertambangan, mempunyai batas wilayah yang
jelas antara pasar dan lingkungannya.
Bangunan
Penataan ruang dagang, ruang kantor pengelola, tempat penjualan bahan
pangan dan makanan, area parkir, konstruksi bangunan, ventilasi,
pencahayaan, dan pintu.
Sanitasi
Air bersih, kamar mandi dan toilet, pengelolaan sampah, tempat cuci
tangan, binatang penular penyakit, dan kualitas makanan dan bahan
pangan.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Pedangang, pekerja, pengunjung, dan pengelola.
Keamanan
b. Indikator rumah makan dan restoran
Lokasi dan bangunan
Sanitasi
Dapur, ruang makan dan gudang karyawan
Bahan makanan dan makanan jadi
Pengolahan makanan
Tempat penyimpanan bahan makanan
Penyajian
Peralatan
c. Indikator kesehatan kolam renang
Tata bangunan
Konstruksi bangunan
Kelengkapan kolam renang
Fasilitas sanitasi

Tabel 5.6
Persentase Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat Menurut Kelurahan
Di Wilayah Puskesmas Botania Tahun 2012
N UNIT KELURAHAN HOTEL RESTORAN/R-MAKAN PASAR JUMLAH TUPM
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
O KERJA YG ADA DIPERIKSA SEHAT YG ADA DIPERIKSA SEHAT YG ADA DIPERIKSA SEHAT YG ADA DIPERIKSA SEHAT

1 2 3 4 5 6 8 9 10 12 13 14 21 22 23
PUSKESMAS

1 BELIAN - - - 11 6 6 2 2 2 13 8 8
BOTANIA

JUMLAH 0 0 0 11 6 6 2 2 2 13 8 8

Sumber: : Data Profil Puskesmas Botania 2012

Keterangan tabel : tabel di atas menggambarkan persentase tempat umum dan


pengelolaan makanan (TUPM) sehat menurut kelurahan diwilayah Puskesmas Botania
tahun 2012. TUPM terbanyak adalah restoran/rumah makan dengan jumlah yang ada
sebanyak 11 tempat dan jumlah yang diperiksa sebanyak 6 tempat dan semuanya
dinyatakan sehat. Sedangkan untuk pasar jumlah yang ada adalah 2 tempat dan semua
diperiksa dan dinyatakan sehat. Jumlah total TUPM yang ada adalah 13 tempat dan
jumlah yang diperiksa 8 dimana dari semua TUPM yang diperiksa semua dinyatakan
sehat.

Anda mungkin juga menyukai