Anda di halaman 1dari 14

Kisi- kisi Kewirausahaan

Tahap-tahap KWU

1. Tahap Imitasi dan duplikasi (imatitating & duplicating)


Pada tahap ini, para wirausaha meniru ide-ide orang lain, baik dari segi teknik
produksi, desain, proses, organisasi usaha dan pola pemasarannya.
2. Tahap duplikasi dan pengembangan ( duplicating & developing)
Pada tahap ini, para wirausaha mulai pengembangan ide-ide barunya, walaupun
masih dalam perkembangan yg lambat dan cenderung kurang dinamis
3. Tahap menciptakan sendiri produk baru yang berbeda ( creating new and different)
Pada tahap ini, para wirausaha sudah mulai berfikir untuk encapai hasil yg lebih baik
lagi, dg cara menciptakan produk yg baru dan berbeda. Hal ini didasarkan karena
wirausaha sudah mulai bosan dg proses produksi yg ada, keinginan tahuan dan
ketidakpastian trhdp hasil yg sudah ada.

Proses Pertumbuhan KWU

1. Tahap memulai
Tahap ini dimana seseorg yg berniat untuk melaksanakan usaha mempersiapkan segala
sesuatu yg kompak dlm menjalankan usaha, adanya strategis yg mantap, adanya struktur
dan budaya organisasi yg baik dan adanya produk yg menjadi unggulan
2. Tahap melaksanakan usaha
Tahap ini seseorg wirausahawan mengelola berbagai aspek yg terkait dg usahanya,
mencakup aspek-aspek. Pembiayaan, SDM, Kepemilikan, Organisasi, Kepemimpinan yg
meliputi bagaimana pengambilan resiko dan mengambil keputusan pemasaran dan
melakukan evaluasi
3. Mempertahankan usaha
Tahap ini dimana wirausahawan berdasarkan hasil yg telah dicapai untuk ditindak lanjuti
sesuai dg kondisi yg dihadapi
4. Pengembangan Usaha
Tahap dimana jika hasil yg diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan
atau dapat bertahan maka perluasan usaha yg menjadi salah satu pilihan yg mungkin di
ambil.

Factor kegagalan KWU


1. Tidak kompeten dalam manajerial
2. Kurang berpengalaman
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan
4. Gagal dalam perencanaan
5. Lokasi yg kurang memadai
6. Kurangnya pengawasan peralatan
7. Sikap yg kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/ transisi wirausaha

Pengertian dan cara mengatasi resiko yg mungkin terjadi dalam KWU

1. Risiko pasar
Terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar, produk yg dihasilkan kurang laku dipasaran
Cara mengatasi
a. Mengadakan inovasi
b. Mengadakan penelitian pasar untuk memperoleh informasi pasar secara
kesinambungan

2. Risiko teknik
terjadi sebagai akibat adanya kegagalan teknik Resiko teknik berhubungan dengan proses
pengembangan produk yang cocok dengan yang diharap atau menyangkut suatu objek
tertentu yang dapat ditranspormasikan menjadi produk yang siap dipasarkan dengan
kapabilitas dan karakteristik .

cara mengatasi
a. Wirausahaan harus menambah pengetahuan tentang keterampilan teknis, skill,
b. Membuat strategi usaha yg terarah untuk asa depan meliputi : strategi produksi,
keuangan, penilitian dan pengembangan
c. Mengalihkan kerugian pd perusahaan pd asuransi
3. Risiko finansial adalah risiko yang timbul sebagai akibat ketidakcukupan finansial,baik
dalam tahap pengembangan produk baru maupun dalam menciptakan dan
mempertahankan perusahaan untuk mendukung biaya produk baru.
cara mengatasi :
a. Pengadaian surat
b. Meminjam uang ke bank

Kemampuan yang harus dimiliki seorang wirausaha

1. Self knowledge: memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dilakukannya


2. Imagination: memiliki imajinasi, ide dan prespektif serta tidak mengandalkan pada
sukses di masa lalu
3. Practical knowledge: memiliki pengetahuan praktis
4. Search skill: kemampuan untuk menemukan dan berkreasi
5. Foreight: berpandangan jauh kedepan
6. Computation skill: kemampuan untuk berhitung dan kemampuan memprediksi
keadaan di masa yang akan datang
7. Communication skil: kemampuan untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan
orang lain
Pengelompokan KWU menurut zimmener berdasarkan profilnya

1. Part time Entreprenuer: Wirausaha yang melakukan usahanya hanya sebagian waktu
saja sebagai hobbi. Kegiatan bisnis biasanya hanya sebagai sampingan.
2. Home base new ventures: Usaha yang dirintis dari rumah atau tempat tinggalnya.
3. Family owned business: Usaha yang dilakukan / dimiliki oleh beberapa anggota
keluarga secara turun menurun.
4. Coprenuers: Usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausaha yang bekerja sama sebagai
pemilik dan menjalankan usaha bersama-sama.

Keterampilan yg harus dimiliki pasar persaingan, wirausaha inovatif

1. Knowing your business: harus mengetahui usaha apa yang dilakukan dan segala
sesuatu yang berhubungan dengan usaha dan bisnis yang dilakukan
2. Knowing the basic business management: mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis
3. Having the proper attitude: memiliki sikap yang benar terhadap usaha yang dilakukan
4. Having adequate capital:memiliki modal yang cukup,baik materi maupun moril
5. Managing finances effectively: memiliki kemampuan mengatur keuangan secara efektif
dan efesien
6. Managing time effectively: kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin
7. Managing people: kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan,
menggerakkan, dan mengendalikan orang-orang dalam perusahaan
8. Satisfaying customer by providing high quality product: memberi kepuasaan kepada
pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan
memuaskan
9. Knowing how to compete: mengetahui cara bersaing
10. Copying with regulations and paperwork: membuat pedoman dan aturan yang jelas
Peranan wirausahawan dalam fungsi mikro
Peran wirausaha adalah penanggung resiko dan ketidakpastian, mengkombinasikan
sumber-sumber kedalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah
dan usaha-usaha baru.

Dalam fungsi mikro, wirausaha memiliki peran sebagai berikut:

Sebagai penemu (Innovator)


Wirausaha berperan dalam menemukan dan menciptakan produk baru, ternologi baru,
ide-ide baru dan organisasi usaha baru.
Sebagai perencana (Planner)
Wirausaha berperan dalam merancang perencanaan perusahaan, strategi perusahaan,
ide-ide dalam perusahaan dan organisasi perusahaan.

Cara memasuki dunia usaha

1. Merintis usaha baru (starting), yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan
menggunakan modal, ide, organisasi dan manajemen dirancang sendiri.

Bentuk usaha baru yang dapat dirintis :


Perusahaan milik sendiri (sole Partnership), yaitu bentuk usaha yang dimiliki dan
dikelola sendiri oleh seseorang.
Persekutuan (Partnership), yaitu suatu kerja sama (asosiasi) dua orang atau lebih
yang secara bersama sama menjalankan usaha bersama.
Perusahaan berbadan hokum (corporate), yaitu perusahaan yang didirikan atas
dasar hokum dengan modal saham-saham.
2. Membeli perusahaan orang lain (buying), yaitu dengan membeli perusahaan yang telah
didirikan dan dirintis dan diorganisir oleh orang lain dengan nama (good will) dan
organisasi usaha yang sudah ada.
3. Kerja sama manajemen (franchising), yaitu suatu kerja sama antara entrepreneur
(franchisee) dengan perusahaan besar (franchisor) dalam mengadakan persetujuan jual-
beli hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha (waralaba). Kerja sama ini dengan
dukungan pemilihan tempat, rencana/bentuk bangunan, pembelian peralatan, pola arus
kerja, pemilihan karyawan, pembukuan dan akuntansi, penetapan standar, promosi,
pengendalian kualitas, riset, nasihat hokum dan sumber-sumber permodalan.

Untuk dapat itu kemampuan dasar wirausaha Apa


1. Bidang dan jenis usaha yang dimasuki
Pemilihan 1bisang usaha merupakan tahap terpenting. Hal ini akan mengarahkan calon
wirausaha untuk mengenal seluk-beluk usaha dan penggelaannya.
2. Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan yang akan dipilih
Badan usaha adalah paying hukum yang membawahi usaha yang akan dijalankan.
Artinya perusahaan tidak akan melanggar hokum dalam menjalankan usahanya.
3. Tempat usaha yang akan dipilih
4. Organisasi usaha yang akan digunakan
Penentuan jenis dan bentuk organisasi disesuaikan dengan bidang usaha yang dijalankan,
kebutuhan organisasi itu sendiri, dan tujuan perusahaan. Dalam hal ini semakin besar
lingkup usaha, semakin kompleks organisasinya, begitu pula sebaliknya.
5. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh

Pendekatan dalam merintis usaha baru

1. Pendekatan inside-out atau idea generation, yaitu pendektan berdasarkan gagasan


sebagai kunci untuk menentukan keberhasilan usaha. Dalam hal ini calon wirausaha
melihat keterampilan diri sendiri. Kemampuan dan latar belakang dan lainya untuk
menentukan jenis usaha yang akan dirintis.
2. Pendekatan outside-in atau opportunity recognition, yaitu pendekatan yang
menekankan pada basis ide bahwa suatu perusahaan akan berhasil apabila
menanggapi atau menciptakan suatu kebutuhan pasar yang didasarkan pada
pengamatan lingkungan (environ-ment scanning), yaitu alat untuk pengembangan
yang akan ditransfer menjadi peluang-peluang ekonomi.

Franchising ( kerja sama dengan satu perjanjian ) jelaskan kelebihan dan kekurangan

Kelebihan usaha franchise


Membeli sebuah franchise menjadi menarik karena berbagai alas an.kelebihan yang terbesar
adalah profitabilitas kesuksesannya.sedangkan alas an lainnya adalah:
1. Pelatihan formal
2. Bantuan keuagan
3. Metode pemasaran yang telah terbukti
4. Bantuan manajemen
5. Jangka waktu permulaan bisnis lebih cepat
6. Tingkat kegagalan keseluruhan lebih rendah

Kekurangan Franchising
1. Biaya franchising meliputi:
Upah franchise awal
Kas yang diinvestasikan
Pembayaran royalty
Biaya periklanan
2. Pembatasan pengoperasiaan bisnis,meliputi:
Membatasi daerah penjualan
Meminta daftar lokasi untuk generasi pengecernya dan memaksakan persyaratan yang
berkaitan dengan penampilan gerainya
3. Hilangnya kebebasan
Mengevaluasi kesempatan usaha franchise
1. Menyeleksi kandidat franchise yang potensial
Memahami secara mendalam jenis bisnis yang hendak diminati ,jangan hanya terbujuk
melalui merek /produk yang sudah terjual
2. Menginvestigasi kandidat franchisee
Langkahnya:
Franchisor harus meletakkan dasar dan system waralaba yang tepat,dalam hal ini
meliputi produk dan sasaran pendukung (iklan, lokasi, kualitas)
Franchisor harus memiliki tim pemasaran yang bertugas untuk menganalisis kelayakan
usaha bersama, terutama dari segi lokasi.
Franchisor harus mengejar skala ekonomi. Hal ini untuk tujuan keamanan dan
ketahanan waralaba, sehingga franchisor tidak perlu mengembangkan generasi terlalu
banyak. (menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menunjuk mitra baru).

Keunggulan usaha kecil

1. Memiliki kebebasan untuk bertindak. Bila ada perubahan, misalnya perubahan


produk baru, teknologi baru, dan perubahan mesin baru, usaha kecil bisa
bertindak dengan cepat untuk menyesuaikan dengan keadaan yang berubah
tersebut. Sedangkan, pada perusahaan besar, tindakan cepat tersebut susah
dilakukan.

2. Fleksibel. Perusahaan kecil sangat luwes, ia dapat menyesuaikan dengan


kebutuhan setempat. Bahan baku, tenaga kerja dan pemasaran produk usaha kecil
pada umumnya menggunakan sumber-sumber setempat yang bersifat lokal.
Beberapa perusahaan kecil di antaranya menggunakan bahan baku dan tenaga
kerja bukan lokal yaitu menda-tangkan dari daerah lain atau impor.

3. Tidak mudah goncang. Karena bahan baku dan sumber daya lainnya kebanyakan
lokal, maka perusahaan kecil tidak rentan terhadap fluktuasi bahan baku impor.
Bahkan bila bahan baku impor sangat mahal sebagai akibat tingginya nilai mata
uang asing, maka kenaikan mata uang asing tersebut dapat dijadikan peluang
dengan memproduksi barang-barang untuk keperluan ekspor.

Aspek aspek pengelola keuangan

a. Aspek Sumber Dana


1. Dana yang berasal dari perusahaan yang disebut pembelanjaan internal.
Penggunaan dana ini merupakan cara yang paling mudah dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan dana perusahaan, sebab tinggal mengambil dana yang sudah tersedia di
perusahaan.
Dana ini berasal dari:
1. Dana perusahaan
2. Dana cadangan
3. Laba yang ditahan
2. Dana yang berasal dari luar perusahaan, disebut pembelanjaan eksternal.
Dana ini berasal dari:
1. Dana dari pemilik atau penyertaan.
Dalam perusahaan harus adanya pemisah yang tegas antara dana milik pribadi atau
pembelanjaan sendiri (misalnya saham) dengan milik perusahaan.
2. Dana yang berasal dari hutang/ pinjaman.
Hutang/ pinjaman baik jangka pendek maupun jangka panjang, atau disebut
pembelanjaan asing. Sumber dana ekstern diantaranya kredit jangka pendek(kredit
rekening Koran, kredit penjual,/ pembeli, askep) dan kredit jangka panjang (hipotik,
obligasi, kredit bank, dan kredit dari Negara lain).
3. Dana bantuan program pemerintah pusat dan daerah.
4. Dana dari teman atau keluarga yang ingin menanamkan modalnya.
5. Dana ventura,
yaitu dana dari perusahaan yang ingin menginvestasikan dananya pada perusahaan kecil
yang memiliki potensi.

b. aspek rencana dan penggunaan dana.


Ada bebebrapa aspek yang harus diperhatikan dalam merancang penggunaan biaya,
biaya:
1. Biaya awal
2. Proyeksi/ rancangan keuangan,
Proyeksi/ rancangan keuangan yang mencakup: Neraca harian (Balance Sheet),
Laporan Laba Rugi (Income Statements), Laporan Arus Kas (Cash Flow
Statements).
3. Analisis pulang pokok
Analisis pulang pokok(Break-Even Analysis), biaya awal (start-up cost) adalah
biaya yang diperlukan ketika perusahan akan berdiri. Biaya awal perusahaan yang
baru berdiri pada umumnya meliputi:
Biaya awal yang tidak terduga (unik), Biaya administrasi (gaji karyawan dan
peralatan kantor), Biaya (sewa) bagunan, Biaya asuransi, Biaya tambahan atau
biaya secara umum. Sebagai ilustrasi bagi perusahaan baru, perkiraan keseluruhan
biaya awal perusahaan atau estimasi biaya perusahaan yang diperlukan.
c. Aspek pengawasan dari penggunaan dana.

Strategi KWU

Pada umumnya perusahaan kecil yang berhasil dan dapat bersaing, memiliki keunggulan
dalam bidang teknik, produk dan memiliki cakupan distribusi geografis pasar yang terbatas. Ada
beberapa keputusan strategis yang diperlukan dalam kondisi pertumbuhan:

1. Perubahan produk.
2. Strategi yang menyangkut pasar.
3. Kemampuan untuk memperoleh modal.
4. Analisis sumber daya manusia
5. Analisis pesaing
6. Kemampuan untuk menopang keunggulan strategi perusahaan
7. Penetuan harga produk
8. Interaksi perusahaan dengan masyarakat
9. Pengaruh pertumbuhan perusahaan yang cepat terhadap aliran kas.

Factor factor yang dilakukan dalam penetapan harga

Faktor - faktor yang diperhatikan dalam menetapkan harga;

a. Sasaran pemasaran
1. Bertahan hidup
Perusahaan menghadapi kelebihan kapasitas, perssaingan ketat atau keingnan keonsumen
berubah. Dalam hal ini perusahaan akan meneapkan harga rendah dengan harapan
permitaan akan naik. Fungsi harga disini adalah untuk menutup biaya variabel dan sedikit
biaya tetap
2. Memaksimalkan laba saat ini
Perusahaan mempekirakan berapa besar permintaan dan biaya pada beberapa harga yang
berbeda dan memilih yang menghasilkan laba, arus kas dan pengembalian investasi
maksimal saat ini.
3. Kepemimpinan pasar
Perusahaan yakin bahwa memjadi pemimpin pasar akan menikmati biaya terendah dan
laba jangka panjang terbesar.
4. Kepemimpinan mutu produk
Keputusan ini mengharuskan penetapan harga tinggi untuk menutup biaya mutu dari
produk yang dihasilkan.

Prestasi Kewirausahaan

Strategi pemakaian usaha baru

Dalam manajeman strategi yang baru, Mintzberg mengemukakan 5P yang sama artinya
dengan strategi, yaitu:

1. Strategi adalah Perencanaan (Plan)


Konsep strategi tidak lepas dari aspek perencanaan, arahan atau acuan gerak langkah
perusahaan untuk mencapai suatu tujuan di masa depan. Akan tetapi, tidak selamanya strategi
adalah perencanaan ke masa depan yang belum dilaksanakan. Strategi juga menyangkut segala
sesuatu yang telah dilakukan sebelumnya. Sebagai contoh, McDonalds yang selama bertahun-
tahun memegang teguh dan melaksanakan secara konsisten prinsip kualitas, pelayanan, dan
kebersihan. Inilah yang menjadi strategi perusahaan McDonalds.
2. Strategi adalah Pola (Patern)
Menurut Mintzberg, srtattegi adalah pola (strategy is patern), yang selanjutnya disebut
sebagai intended strategy, karena belum terlaksana dan berorientasi ke masa depan. Atau disebut
juga sebagai realized strategy karena telah dilakukan oleh perusahaan.
3. Strategi adalah Posisi (Position)
Yaitu memposisikan produk tertentu ke pasar tertentu yang dituju. Strategi sebagai posisi
menurut Mintzberg cenderung melihat ke bawah, yaitu ke suatu titik bidik di mana produk
tertentu bertemu dengan pelanggan, dan melihat ke luar yaitu meninjau berbagai aspek
lingkungan eksternal. Sebagai contoh, perusahaan rokok Marlboro dan Sempoerna Mild
merupakan perusahaan yang paling serius mempromosikan produknya di Indonesia. Masing-
masing mempunyai strategi posisi berbeda di pasar. Marlboro mempromosikan diri sebagai
rokok kaum pria sejati yang menyukai tantangan alam seperti digambarkan melalui iklan-
iklannya. Sedangkan Sempoerna Mild lebih ditujukan kepada generasi muda yang memiliki
rokok berkadar nikotin ringan.
4. Strategi adalah Perspektif (Perspektif)
Jika dalam arti Pola dan Posisi cenderung melihat ke bawah dan ke luar, maka sebaliknya
dalam Perspektif cenderung lebih melihat ke dalam yaitu ke dalam organisasi, dan ke atas yaitu
melihat grand vision dari perusahaan.
5. Strategi adalah Permainan (Play)
Dalan arti ini, strategi adalah suatu manuver tertentu untuk memperdaya lawan atau
pesaing. Suatu merek misalnya meluncurkan merek kedua agar posisinya tetap kukuh dan tidak
tersentuh, karena merek-merek pesaing akan sibuk berperang melawan merek kedua tadi.
Strategi menghadai persaingan

Strategi untuk menghadapi pesaing dapat dilakukan untuk posisi posisi berikut:
a. Strategi pemimpin pasar
Pemimpin pasar meliputi berbagai hal seperti menciptakan produk baru, memberikan
promosi, meningkatkan kualitas produk yang sudah ada dan hal hal lain yang belum
dilakukan oleh pesaing. Sehingga kegiatan pemimpin pasar akan selalu diikuti oleh
pesaing. Tujuan utama yang dijalankan oleh pemimpin pasar adalah menjadi atau
tetap nomor satu
b. Strategi penantang pasar
Penantang pasar merupakan penantang pemimpin pasar. Bukan tidak mungkin posisi
pasar yang dipegang oleh pemimpin pasar akan segera diambil oleh penantang pasar.
Dalam melakukan strateginya, penantang pasar sering mendahului pemimpin pasar.
Tujuan utama dari penantang pasar adalah meningkatkan market share
c. Strategi pengikut pasar
Pengikut pasar adalah pesaing yang hanya mengikuti kegiatan pemimpin dan
penantang pasar. Setiap gerakan yang dilakukan pemimpin dan penantang pasar
selalu diikuti oleh pengikut pasar. Tujuan utama yang dijalankan oleh pengikut pasar
adalah dengan spesialisasi.
d. Strategi relung pasar
Relung pasar adalah pemain yang memiliki lingkungan tersendiri tanpa dipengaruhi
oleh pesaing lainnya. Posisi ini memiliki celah tersendiri di dalam pasar. Terkadang
posisi ini tidak pernah dipedulikan oleh pemimpin pasar atau penantang pasar. Tujuan
utama yang dijalankan oleh relung pasar adalah dapat hidup terus dengan
pertumbuhan sedang.

Jenis- jenis keunggulan bersaing

Biaya rendah : perusahaan yang menerapkan strategi ini, akan memiliki kemampuan
dalam mendisain, pruduk dan pasar yang lebih efisien dari pesaing.
Difensiasi : perusahaan yang menerapkan strategi ini, akan memiliki kemampuan untuk
menghasilkan barang dan jasa yang unik dan memiliki nilai yang lebih besar bagi
pembeli dalam bentuk kualitas produk, sifat-sifat khusus dalam pelayanan.

Tahap-tahap analisa pesaing

1. Identifikasi pesaing

Tahap ini dilakukan untuk mengetahui jumlah dan jenis serta kekuatan dan kelemahan dari
pesaing. Identifikasi ini meliputi:

a. Jenis produk yang ditawarkan


b. Melihat besarnya pasar yang dikuasai
c. Identifikasi peluang dan ancaman
d. Identifikasi keunggulan dan kelemahan

2. Menemukan sasaran pesaing

Berdasarkan produk yang ditawarkan pesaing dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

a. Pesaing dekat: perusahaan yang sama atau memiliki produk yang sejenis
b. Pesaing jauh : perusahaan yang memiliki produk yang mirip

3. Identifikasi strategi pesaing

Tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha adalah memenangkan persaingan. Oleh karena
itu, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk mematikan lawannya. Berikut adalah
beberapa strategi yang dijalankan pesaing:

a. Strategi menyerang pesaing yang lemah dahulu, artinya menyerang perusahaan yang
dianggap lemah baik dalam teknologi, jaringan ataupun modal
b. Persaingan langsung menyerang lawan yang kuat, penyerangan secara langsung terhadap
kelemahan yang dimiliki lawannya
c. Strategi gerilya, yaitu strategi yang dilakukan pesaing dengan menembak dari belakang
dan lari. Strategi semacam ini biasanya dilakukan dengan menunggu lawannya yang
sedang lengah
d. Strategi bertahan terhadap setiap serangan yang dilakukan lawan atau mengimbangi
serangan yang dilakukan lawan. Strategi ini seperti menunggu lawan menyerang lebih
dahulu, namun bagi perusahaan yang lemah, hal ini sangat berbahaya.
4. Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing dapat dilakukan melalui tahap tahap berikut:
a. Mencari dan mengumpulkan data tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
sasaran, strategi da kinerja pesaing
b. Mencari tahu kekuatan dan kelemahan pesaing dalam hal keuangan, sumber daya
manusia, teknologi dan lobi di pasar
c. Mengetahui market share yang dikuasai pesaing dan tindakan pesaing terhadap
pelanggan
5. Identifikasi reaksi pesaing
Tindakan pesaing terhadap serangan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan akan
ditanggapi secara beragam, mulai lengsung membalas, diam, dan berusaha mempelajari
lebih dahulu baru membalas
6. Strategi menghadapi pesaing
Strategi menghadapi pesaing dapat dilakukan dengan cara melemahkan dan
menghancurkan pesaing dengan memasang strategi yang kompetitif. Untuk itu,
perusahaan perlu mengetahui terlebih dahulu posisi dan kondisi perusahaan.
Tujuannyaadalah agar mengetahui siapa pesaing pesainnyadan dapat menerapkan
strategi yang tepat.

Konsep strategi New 7

1. Superior stakeholder satisfaction

Memberikan kepuasan yang seistimewa kepada stakeholder ( semua unsur yang memiliki
kepentingan dalam perusahaan tampa pengecuali )

2. Strategic sootsaying

Strategi yang memfokuskan pada sasaran, artinya perusahaan harus mencari posisi yang tepat
bagi produk yang dihasilkan.
3. Positioning for speed

Strategi dalam memposisikan perusahaan secara tepat dipasar. Dalam arti perusahaan harus
segera mengkomunikasikan produk ke pasar, agar segera di kenal oleh konsumen

4. Positioning for surprise

Strategi yang membuat posisi yang mencengangkan melalaui barang dan jasa baru yang lebih
unik yang berbeda serta member nilai tambah baru, sehingga konsumen lebih menyukai barang
dan jasa yang diciptakan perusahaan.

5. Shifting the role of the game

Strategi dengan mengubah pola-pola persaingan perusahaan yang dimainkan, sehingga pesaing
akan merasa terganggu.

6. Signaling strategic intent

Strategi yang mengutamakan pada perasahaan, dalam hal ini kedekatan pada karyawan, relasi
dan konsumen merupakan strategi yang ampuh untuk menignkatkan kinerja perusahaan.

7. Simultaneous and sequential strategic thrusts

Mengembangkan faktor-faktor pendorong atau penggerak strategi secara simultan dan berurutan
melalui penciptaan barang dan jasa yang selalu member kepuasan pada konsumen.

Mengeidentifikasi dan mengklasifikasi SDM

Sumber daya finansial


Sumber daya fisik
Sumber daya manusia
Sumber daya teknologi
Sumber daya reputasi teknologi

Anda mungkin juga menyukai