Anda di halaman 1dari 4

Yuk Kita Mengenal Penyakit Malaria!

Dalam Rangka Memperingati Hari Malaria Sedunia

Dr. Anisa Persia

Assalamualaikum Sahabat Tabrani! Pada bulan ini terdapat salah satu hari penting dalam dunia
kesehatan, yaitu pada tanggal 25 April yang merupakan Hari Malaria Sedunia (HMS). Peringatan
HMS ini dimaksudkan untuk mengevaluasi kebijakan program pencegahan dan pengendalian Malaria,
sekaligus menjadi momentum guna menggalang kekuatan dan sumber daya guna mewujudkan
Indonesia Bebas Malaria pada 2030. Oleh karena itu kali ini kami akan membahas mengenai Penyakit
malaria.

Apa itu penyakit Malaria?

Malaria merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit


Plasmodium yang berkembangbiak di dalam sel darah manusia. Plasmodium
tergolong dalam jenis makhluk hidup ber sel satu. Plasmodium ini ditularkan
melalui gigitan Nyamuk Anopheles betina. Jenis Plasmodium yang banyak
ditemukan di Indonesia adalah p. falciparum, p. vivax, dan p.malariae.

Dimana saja daerah dengan endemik Malaria?

Menilai daerah endemis malaria dapat diketahui melalui angka Annual Paracites
Incidence (API). API adalah jumlah kasus positif malaria per 1.000 oenduduk
dalam satu tahun. Tren API secara nasional mengalami penurunann dari tahun
2011 ( 1,75) sampai tahun 2015 (0,85) . Hal ini membuktikan keberhasilan
pemerintah dan masyarakat mengendalikan penyakit malaria.

Gambar 1. Endemisitas malaria Tahun 2012 Tahun 2015


Bagaimanakah siklus hidup palsmodium?

Parasit Plasmodium membutuhkan dua hospes dalam siklus kehidupannya, yaitu


nyamuk dan manusia.

Gambar 2. Siklus Hidup Plasmodium (Parasit Malaria)

Pada gambar, dapat kita ketahui bahwa parasit Plasmodium fase merozoit yang
keluar dari skizon hati yang pecah, menginfeksi sel darah merah dan
berkembang menjadi fase tropozoit. Sel darah merah yang terinfeksi (skizon)
tersebut akan pecah dan mengeluarkan banyak merozoit sehingga menimbulkan
demam. Siklus ini berulang selama 2-3 hari sampai merozoit tersebut
menginfeksi sel darah merah lainnya atau berkembang menjadi gametosit
jantan dan betina yang akan terhisap oleh nyamuk.

Kapan seseorang dicurigai menderita penyakit malaria?

1. Demam dengan selang hari setiap 2-3 hari tergantung jenis malarianya.
Demam diiringi dengan menggigil, berkeringat, sakit kepala, mual,
muntah, diare, dan nyeri otot.
2. Anemia diakibatkan Plasmodium yang menginfeksi sel darah merah.
3. Pembesaran organ limpa.
4. Pembesaran organ hati.
5. Riwayat bepergian ke wilayah endemis malaria 1-4 minggu sebelumnya.
6. Tinggal di daerah endemis malaria.
Pada kasus malaria berat, dapat ditemukan :

1. Gangguan kesadaran
2. Keadaan lemah ( tidak sanggup duduk atau berdiri)
3. Kejang
4. Demam sangat tinggi (>400 C)
5. Perdarahan gusi, hidung, dan saluran cerna.
6. Sesak nafas
7. Muntah terus menerus
8. Buang air kecil (BAK) warna teh pekat
9. BAK sedikit hingga tidak ada BAK
10.Telapak tangan sangat pucat.

Bagaimanakah pengobatan Malaria?

Penderita yang dinyatakan positif malaria berdasarkan gejala dan pemeriksaan


sediaan darah wajib diberikan pengobatan Artemisin- based Combination
Therapy (ACT) ditambah dengan Primaquin sesuai dengan jenis malarianya.

Bagaimana cara pencegahan dari penyakit Malaria?

1. Pencegahan bagi pelancong ke daerah endemis malaria menggunakan


obat Doksisiklin dengan dosis 2mg/kgBB diminum 1 hari sebelum
keberangkatan selama tidak lebih dari 12 hari. Obat ini tidak
diperbolehkan untuk dikonsumsi anak usia < 8 tahun dan ibu hamil.
2. Memakai kelambu berinsektisida.

3. Menggunakan pakaian atau selimut yang bisa menutupi kulit tubuh dari
gigitan nyamuk.

4. Membersihkan bak mandi dan menabur serbuk abate untuk membasmi


jentik-jentik nyamuk.

5. Menyingkirkan atau menutup genangan air yang berpotensi menjadi


sarang jentik-jentik nyamuk.

6. Memakai losion anti serangga yang mengandung DEET


atau diethyltoluamide.
7. Memakai obat nyamuk bakar atau semprot secara teratur.

8. Melakukan fogging atau pengasapan secara teratur di lingkungan tempat


tinggal.

Demikianlah pembahasan singkat mengenai penyakit Malaria. Semoga dengan


bertambahnya ilmu Sahabat mengenai Malaria, dapat meningkatkan
kewaspadaan terhadap penyakit ini. Terimakasih.

Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokaatuh

Sumber :
1. AA. NGR. GD. Jaya. 2008. Pedoman Penatalaksanaan Kaus Malaria di
Indonesia. Direktorat Jenderal pengendalian Penyakit Dan Penyehatan
Lingkungan Departemen Kesehatan RI.
2. Anonim. 2016. Malaria. Infodatin. Pusat Data dan Informasi Kementerian
Kesehatan RI. Diunduh dari file:///C:/Users/bpjs/Downloads/InfoDatin-Malaria-
2016.pdf

Anda mungkin juga menyukai