Anda di halaman 1dari 9

Laporan Individu

Senin, 20 Maret 2017

LAPORAN TUTORIAL MODUL 1

DILEMA ETIK

BLOK BIOETIKA, HUMANIORA KESEHATAN DAN HAK ASASI MANUSIA

DISUSUN OLEH :

NAMA : ANDI MUHAMMAD ALIM


NO. STAMBUK : 16 777 014
KELOMPOK : 2 (DUA)
TUTOR : dr. NASRUN. SH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
PALU
2017
I. Skenario

Seorang pria berumur 23 tahun mengendarai sepeda motor dan


mengalami kecelakaan yang sangat parah, karena kecelakaan tersebut, pria itu
mengalami pendaahan yang hebat dan kehilangan cukup banyak darah dan
tidak sadarkan diri. Waga sekitar membawanya langsung ke rumah sakit
terdekat. Dari kartu pengenal yang di temukandi pakaian pria tersebut,,
diketahui bahwa pria tersebut bernama Muhammad Ali dan sekarang tengah
kuliah di suatu universitas di kota tersebut dan orang tuanya berada di kota lain.

Dokter yang menangani pasien tersebut kemudian menghubungi pihak


keluarganya dan meminta ijin untuk melakukan transfusi darah untuk menolaong
pasien, namun ternyata pihak keluarga pasien memiliki suatu paham, bahwa
melakukan transfusi darah hukumnya adalah haram. Namun, di pihak lain,
dokter tetap berusaha menjelaskan mengenai pentingnya melakukan transfusi
darah ini dan resiko yang akan terjadi jika transfusi darah tidak dilakukan.
Sayangnya, dari pihak keluarga pasien sendiri tetap tidak setuju. Akhirnya,
dokter pun mengambil keputusan sendiri dengan tetap mentransfusikan darah
kepada pasien tersebut dengan alasan jika hal itu tidak dilakukan, pasien akan
kehilangan nyawanya. Setelah tindakan pertolongan dilakukan dokter M. Ali
menjadi baik.

II. Kata sulit

- Transfusi

III. Kata kunci

- Seorang pria berumur 23 tahun


- Kecelakaan dan tidak sadarkan diri
- Informed concent dari dokter UGD
- Keluarga menolak melakukan transfusi darah karena paham itu
hukumnya haram
- Dokter tetap melakukan transfusi darah
- Kondisi pasien membaik setelah melakukan tarnsfusi darah

IV. Jawaban kata sulit

Transfusi adalah memindahkan darah seseorang dari pendonor kepada


seorang reseien
Transfusi adalah pemasukn darah lengkap/ komponen darah secara
langsung kedalam aliran darah

V. Pertanyaan

1. Rumuskan dilema etik sentral dalam kasus diatas

2. Dari kasus diatas, cobalah anda analisis berdasarkan Kaidah Dasar


Bioetik , Prima Fascia, dan Etika Klinik Jonsen Siegler. ( Gunakan tabel
kriteria KDB dan pertanyaan Etik Jonsens).
3. Jelaskan isu lain (jika ada isu Hukum dan HAM) yang relevn dengan
kasus ini dan bagaimana jika kita melihat dalam perpektif agama

VI. Jawaban

1. 1. Beneficience, dokter tetap melakukan transfusi darah untuk


menyelamatkan nyawa pasien meskipunkeluarga pasien menolak karena
paham haramnya transfusi darah

2. Non-maleficience, ketika pasien yang mengalami pendarahan masuk UGD


dalam keadaan tidak sadarkan diri dan pendarahan yang cukup parah
tetapi setelah dokter memutuskan untuk melakukan tindakn transfusi darah
pasien membaik.

3. autonomy, dokter tetap melakukan tindakan meskipun pihak keluarga


pasien menolak

4. justice, melakukan pertolongan darurat tanpa adanya pembedaan dalam


hal SARA maupun status sosial.

2. 1. Kaidah Dasar Bioetik

a. Beneficience

Kriteria Ada Tidak


ada
1. Mengutamakan Altruisme
2. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia
3. mandang pasien/keluargadan sesuatutak
sejauhmenguntungdokter
4. Mengusakan agar kebaikan/manfaatnya
lebihbanyak dibandingkan dengan keburukannya.
5.Paternalisme bertanggungjawab/ kasihsayang
6.Menjamin kehidupanbaik minimal manusia
7.Pembatasan Goal-Based
8.Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi
pasein
9.Minimalisasi akibat buruk
10.Kewajiban menolong pasien gawat darurat
11. Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan
12. Tidak menarik Honorarium diluar kepantasan
13.Maksimalisasi kepuasan tertinggisecara
keselurushan
14.Mengembangkan profesi secara terus-menerus
15. Memberikan obat berkhasiat namun murah
16. Menerapkan Golden Rule Principle

b. Non-maleficience

Kriteria Ada Tidak


ada
1. Menolong pasien emergensi
2. Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini
adalah:Pasien dalam keadaan berbahaya, Dokter
sanggup mencegah bahaya atau kehilangan, Tindakan
Kedokteran tadi terbukti efektif, Manfaat bagi pasien
> kerugian dokter (hanya mengalami risik minimal).
3. Mengobati pasien yang luka.
4. Tidak membunuh pasien (tidak melakukan
euthanasia)
5. Tidak menghina/caci maki.
6. Tidak memandang pasien sebagai objek
7.Mengobati secara tidak proporsional
8.Tidak mencegah pasien secara berbahaya
9.Menghindari misrepresentasi dari pasien
10. Tidak membahayakan kehidupan pasien karena
kelalaian
11. Tidak memberikan semangat hidup
12. Tidak melindungi pasien dari serangan
13.Tidak melakukan white collar dalam bidang
kesehatan

c. Autonomy

Kriteria Ada Tidak


ada
1. Apa yang akan diambilpasienpadakasus non
emergensi.
2. Tidakberbohongke
pasienmeskipundemikebaikanpasien
3. Menjaga hubungan(kontra)
Menghargaihakmenentukannasib sendiri,
menghargaimartabatpasien
4. Tidakmengintervensipasiendalam
membuatkeputusan(pada kondisielektif)
5. Berterus terang
6. Menghargai privasi
7.Menjaga rahasia pribadi
8. Menghargai rasionalitas pasien
9. Melaksanakan informed consent
10. Membiarkannpasiendewasadan
kompetenmengambil keputusansendiri
11. Tidak mengintervensi atau meghalangi outonomi
pasien
12. Mengcegah pihak lain mengintervensi pasien dan
membuat keputusan, termasuk, termasuk keluarga
pasien sendiri
13. Sabar menunggu keputusan

d. Justice

Kriteria Ada Tidak


ada
1. Memberlakukan segala sesuatu secara universal
2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang
telah ia lakukan
3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi
dalam posisi yang sama.
4. Menghargai hak sehat pasien (affordability,
equality,accessibility,availability,quality)
5. Menghargai hak hukum pasien
6. Menghargai hak orang lain.
7. Menjaga kelompok yang rentan (yang paling
dirugikan)
8. Tidak melakukan penyalahgunaan
9. Bijak dalam makro alokasi
10. Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan
kebutuhan pasien
11. Meminta partisipasi pasien seusai dengan
kemampuan.
12. Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian
(biaya, beban ., sanki) secara adil
13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat
yang tepat dan kompeten
14. Tidak memberi beban berat secara tidak merata
tanpa alasan sah/tepat
15. Menghormati hak populasi yang sama-sama
rentan penyakit/ggn kesehatan.
16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar
SARA, status sosial dll

2. Prima fascianya yaitu dokter yang menangani pasien tersebut, kemudian


menghubungi pihak keluarganya dan meminta ijin untuk melakukan
transfusi darah untuk menolong si pasien.

3. Etika Klinik Jonsen Siegler

1. Medical Indication

No Pertanyaan Etik Analisa


1 Apakah masalah medis pasien? Pendarahan yang hebat.
Riwayat?Diagnosis? dan Prognosis? Prognosis baik jika cepat
ditangani dan buruk jika
lambat ditangani
2 Apakah masalah tersebut akut? Gawat darurat dan masih
Kronik? Gawat? Kritis? Darurat? Dan dapat disembuhkan
Masih dapat disembuhkan?
3 Apakah tujuan akhir pengobatan? Pasien sembuh dan nyawanya
dapat terselamatkan
4 Berapa besar kemungkinan berhasil? 100% berhasil
5 Adakah rencana lain bila tidak Tidak ada
berhasil/gagal?
6 Sebagai tambahan, bagaimana Pasien diuntungkan perawatan
pasien ini diuntungkan dengan yang membuat pasien menjadi
perawatan medis, dan bagaimana lebih baik
kerugian dari pengobatan yang dapat
dihindari?

2. Quality Of Life

No Pertanyaan Etik Analisa


1 Bagaimana prospek, dengan atau Pastilah berbeda. Dalam hal ini
tanpa pengobatan untuk kembali ke untuk kembali ke kehidupan
kehidupan normal normal hanya denagn
pengobatan atas dasar usaha
dokter
2 Apakah gangguan fisik, mental, dan Tidak ada
sosial yang pasien alami bila
pengobatannya berhasil?
3 Apakah ada prasangka yang mungkin Iya, karena menurut paham
menimbulkan kecurigakan tehadap keluarga pasien bahwa
evaluasi pemberi pelayanan transfusi darah itu haram
terhadap kualitas hidup pasien? sehingga akan timbul
kecurigaan dikarenakan
ketidakpercayaan keluarga
pasien
4 Bagaimana kondisi pasien sekarang Kehidupan pasien selanjutnya
atau masa depan, apakah kehidupan menjadi lebih baik karena
pasien selanjutnya dapat dinilai transfusi darah yang diterima
seperti yang diharapkan? tepat waktu
5 Apakah ada rencana alasan rasional Tidak ada
untu pengobatan selanjutnya?
6 Apakah ada rencana untuk Tidak ada
kenyamanan dan perawatan paliatif?

3. Patient Preferrences

No Pertanyaan Etik Analisa


1 Apakah secara mental pasien Pasien tidak mampu karena
mampu dan kompeten secara legal? pasien tidak sadarkan diri
Apakah ada keadaaan yang
menimbulkan ketidakmampuan?
2 Bila berkompeten apa yang pasien Tidak berkompeten
katakan mengenai pilihan
pengobatannya?
3 Apakah pasien di informasikan Dokter menjelaskan tentang
mengenai keuntungan dan risikonya, keadaan pasien, serta baik
mengerti atau tidak terhadap buruknya yangakan terjadi
informasi yang diberikan dan
memberikan persetujuan?
4 Apakah pasien tersebut telah Tidak ada
menunjukkan yang lebih disukainya?
5 Bila tidak kompeten siapa yang Ya , keluarga yang
pantas menggantikannya? apakah menggantikan
yang gantikan standar yang sesuai
dalam pengambilan keputusannya?
6 Apakah pasien tidak berkeinginan/ Iya, Pihak pasien tidak mampu
tidak mampu untuk bekerja sama bekerja sama dengan
dengan pengobatan yang diberikan? pengobatan karena adanya
kalau ya, kenapa? paham keluarga yang
mengharamkan transfusi
darah
7 Sebagai tambahan, apakah hak Ya, karena dokter memberikan
pasien untuk dihormati tanpa hak pasien dengan
memandang etnis dan agama? memberikan penjelasan
terhadap keadaannya

4. Contextual Features

No Pertanyaan Etik Analisa


1 Apakah ada masalah keluarga yang Iya ada, keluarga memiliki
mungkin memengaruhi pengambian paham bahwa transfusi darah
keputusan pengobatan? hukumnya haram
2 Apakah ada masalah sumber Tidak ada, karena disini sudah
data(klinis dan perawat) yang akan emergensy, jadi tidak ada
mempengaruhi pengambilan waktu banyak untuk
keputusan pengobatan? mengetahui riwayat penyakit
pasien
3 Apakah ada masalah faktor Tidak ada
keuangan?
4 Apakah ada faktor religius dan Ada, Transfusi hukumnya
budaya? haram
5 Apakah ada masalah faktor alokasi Tidak ada
dana?
6 Apakah ada masalah faktor Tidak ada
keuangan dan ekonomi?
7 Bagaimana hukum mempengaruhi Ada, karena dokter sebelum
pengambilan keputusan pengobatan? melakukan tidakan, dokter
melakukan informed concent
8 Apakah penelitian klinik atau Tidak ada
pembelajaran terlibat?
9 Apakah ada konflik kepentingan di Tidak ada
dalam bagian pengambilan
keputusan dalam satu institusi?

3. Isu hukum dan HAM

Peraturan Menteri Kesehatan RI No 585 tahun 1989 tentang persetujuan


tindakan medik
Keputusan untuk melakukan tindakan kedokteran dalam gawat
daruratuntuk menyelamatkan jiwa pasien dan/atau mencegah kecacatan
tidak diperlukan persetujuan tindakan kedokteran dan diputuskanoleh
dokter atau dokter gigi dan di catat di dalam rekam medik serta wajib
memberikan penjelasan sesegera mengkin kepada pasien setelah pasien
sadar atau kepada keluarga terdekat.
Ketentuan tentang pemberiang pertolongan darurat telah tegas diatur
dalam pasal 51 UU No 29/2004 tetang praktik kedokteran, dimana seorang
dokter wajib melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan

perspektif agama

Q.S.Al Maidah ayat 3

Diharamkan bagimu(memakan) bangkai, darah, daging babi, dan daging


hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah,...

Ayat diatas pada dasarnya melarang memakan darah, bai secara langsung
ataupun tidak. Akan tetapi apabila darah merupakan satu satunya jalan
untuk menyelamatkan jiwa seseorang yang kehabisan darah,
makamepergunakan darah dibolehkan dengan jalan transfusi.

Q.S.Al Maidah ayat 32


...Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka
seolah olah dia telah memelihara kehidupan semuanya.

Yang demikian itu sesuai pula dengan tujuan syariat islam, yaitu bahwa
sesungguhnya syariat islam itu baik dan dasarnya ialah hikmah dan
kemaslahatan bagi umat manusia, baik di dunia maupun di akhirat.
Kemaslahatan yan terkandung dalam mempergunakan darah dalam
transfusi darah adalah untuk menjaga kemaslahatan jiwa seseorang yang
merupakan hajat manusia dalam keadaan darurat, kaena tidak ada bahan
lain yang dapat dipergunakan untuk menyelamatkan jiwanya. Maka, hal ini
najis seperti darah pun boleh dipergunakan untuk mempertahankan
kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai