Anda di halaman 1dari 81

Soal dan Pembahasan CBT 1 (12 Desember 2015)

1. Laki-laki 25 tahun dengan diare 7 hari yang lalu, 5 kali sehari disertai
nyeri, konsistensi tinja lembek, coklat, darah (-), demam, gatal, dan
panas pada kaki. Batuk berdahak disertai sedikit darah, lemas tidak
nafsu makan, mual, muntah, hepar membesar 4 jari di bawah arcus
costae, telur cacing dengan duri rudimenter?
a. Ankilostomiasis
b. Strongyloifiasis
c. Skistosomiasis
d. Ascariasis
e. Taeniasis

Pembahasan :
Acaris lumbricoides: telur dengan dinding tebal, berwarna kuning
kecoklatan
Schistozoma: telur dengan duri rudimenter
Taenia saginata dan solium: telur berbentuk oval dibungkus
amniofor yang bergaris radial
Ancylostoma duodenale: telur berdinding tipis dengan blastomere di
dalamnya

2. Anak 3 th kejang seluruh tubuh beberapa jam yang lalu berlangsung 5


menit dengan demam tinggi. Riwayat yang sama saat umur 2 tahun.
Pf anak tampak sakit sedang suhu 39 tidak ada tanda rangsang
meningeal
a. Epilepsi
b. Meningitis
c. Ensefalitis
d. Kejang demam sederhana
e. Kejang demam kompleks

Pembahasan :
Definisi Kejang Demam
Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu
rektal lebih dari 380c) yang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranium.
Kejang demam terjadi pada 2-4% anak berumur 6 bulan 5 tahun.
Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian
kejang demam kembali tidak termasuk dalam kejang demam.
Kejang disertai demam pada bayi berumur kurang dari 1 bulan
tidak termasuk dalam kejang demam.
Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun
mengalami kejang didahului demam, pikirkan kemungkinan lain,
misalnya infeksi SSP, atau epilepsi yang kebetulan terjadi bersama
demam.
Kejang demam kompleks
Diagnosisnya :
- Umur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun
- Kejang berlangsung lebih dari 15 menit
- Kejang bersifat fokal/multipel
- Didapatkan kelainan neurologis
- EEG abnormal
- Frekuensi kejang lebih dari 3 kali / tahun
- Temperatur kurang dari 39 derajat celcius
Kejang demam sederhana
Diagnosisnya :
- Kejadiannya antara umur 6 bulan sampai dengan 5 tahun
- Serangan kejang kurang dari 15 menit atau singkat
- Kejang bersifat umum (tonik/klonik)
- Tidak didapatkan kelainan neurologis sebelum dan sesudah kejang
- Frekuensi kejang kurang dari 3 kali / tahun
- Temperatur lebih dari 39 derajat celcius

3. Wanita keputihan, labia mayor dan minor kemerahan


Jawaban : Gardnerella vaginalis Penyakit Vaginosis
Bakterial
Pembahasan :
Vaginosis Bakterial (Vaginitis Nonspesifik) adalah penyebab vaginitis
paling umum. Tidak dianggap sebagai penyakit menular seksual
karena pernah dilaporkan kejadian pada perempuan muda dan
biarawati yang tidak aktif secara seksual.
Sindroma
Kriteria
Vaginosis Vaginosis Vulvovagini
Diagnostik Normal
Bakterial Trikomonas tis Kandida
> 4,5
pH Vagina 3,8 4,2 > 4,5 > 4,5
(biasanya)
Tipis,
Kuning
homogen, Putih, seperti
hijau,
putih, abu keju, kadang
Cairan Putih, jernih, berbuih,
abu, lengket, kadang
Vagina halus lengket,
seringkali tambah
tambah
tambah banyak
banyak
banyak
Bau amis
Mungkin ada
(KOH), uji Tidak ada Ada (amis) Tidak ada
(amis)
Whif
Keluhan Tidak ada Keputihan, Keputihan Gatal /
utama bau busuk berbuih, bau panas,
(mungkin busuk, keputihan
tambah tidak
enak setelah
pruritus
senggama),
vulva, disuria
kemungkinan
gatal
Sel sel Clue
Kuncut
dengan Trikomonas
jamur, hife,
Laktobasili, bakteri lekosit > 10
pseudohife
Mikroskopik sel sel kokoid yang lapangan
(preparat
epitel melekat, pandang
basah
tidak ada dengan kuat
dengan KOH)
leukosit
Sumber: Ilmu Kandungan Sarwono 2011.

4. Pasien demam 5 hari, didiagnosa DBD, pemeriksaan diagnosis adalah


Jawaban : IgM dan IgG anti-dengue.
Pembahasan :
Demam dengue (infeksi 1 jenisserotipe virus dengue)
Demam berdarah dengue (infeksi 2 serotipe virus dengue)
Uji serologis:
IgM anti-dengue mulai terdeteksi pada hari ke 4-5 sejak tejadinya
demam, kadar IgM ini akan bertahan sampai 60 hari. IgM
merupakan penanda serologis adanya infeksi akut.
IgG anti-dengue pada infeksi primer (pertama kali terinfeksi virus
dengue/demam dengue) akan mulai terdeteksi pada hari ke-14.
Sedangkan pada infeksi sekunder (terkena infeksi dengue untuk ke-
2 kali) akan mulai terdeteksi pada hari ke-2.
NS-1 lazimnya dapat dideteksi pada hari ke-1 sampai hari ke-3
(pada masa viremia).
Karena didiagnosa DBD (artinya ada 2 serotipe dengue yang
menginfeksi), berarti pasien ini minimal pernah 2 kali terkena
infeksi virus dengue, maka pemeriksaan yang dilakukan lazimnya
IgM dan IgG. Sedangkan NS-1 hanya untuk menunjukkan adanya
infeksi akut virus dengue, tanpa tahu infeksi primer/sekunder.
Lalu dilihat dari waktunya, pasien sudah demam 5 hari, maka
pemeriksaan NS-1 lazimnya akan negative, maka pemilihan
penunjang lebih tepat pada IgM dan IgG.

5. -

6. Protozoa pseudopodi E. Histolitica terapi metronidazol

7. Cacing dengan telur yang memiliki dua kutub


Jawaban : Trichuris trichiura ( Trichocephalus dispar, cacing
cambuk)
Pembahasan :

Manusia merupakan hospes cacing ini. Penyakit yang disebabkan oleh


cacing ini disebut trikuriasis. Cacing ini terutama ditemukan pada
daerah yang panas dan lembab. Ciri-ciri :

Panjang cacing betina kira-kira 5cm, sedangkan cacing jantan kira-


kira 4 cm. Bagian anterior langsing seperti cambuk, panjangnya
kira-kira 3/5 dari panjang seluruh tubuh. Bagian posterior
bentuknya lebih gemuk, pada cacing betina bentuknya membulat
tumpul. Pada cacing jantan melingkar dan terdapat satu spikulum.
Cacing dewasa hidup di kolon asendens dan sekum dengan bagian
anteriornya seperti cambuk masuk ke dalam mukosa usus. Seekor
cacing betina diperkirakan menghasilkan telur setiap harinya
antara 3000- 20.000 butir.
Telur berbentuk seperti tempayan, dengan semacam
penonjolan yang jernih pada kedua kutub. Kulit telur
bagian luar bewarna kekuning-kuningan dan bagian
dalamnya jernih. Telur yang dibuahi dikeluarkan dari hospes
bersama tinja. Telur tersebut menjadi matang dalam waktu 3-6
minggu. Cara infeksi langsung biasanya hospes secara kebetulan
menelan telur matang. Cacing ini tidak memiliki siklus paru.

Cacing ini memasukan kepalanya kedalam mukosa usus, hingga


terjadi trauma yang menimbulkan iritasi dan peradangan mukosa
usus. Di tempat perlekatannya dapat terjadi perdarahan. Disamping
itu cacing ini juga menghisap darah hospesnya, sehingga dapat
menyebabkan anemia. Penderita terutama anak-anak dengan infeksi
Trichuris yang berat dan menahun, menunjukan gejala diare yang
sering diselingi sindrom disentri, anemia, berat badan turun
dan kadang-kadang disertai prolapsus rektum. Parasit ini sering
ditemukan pada pemeriksaan tinja secara rutin.

Diagnosis dibuat dengan menemukan telur didalam tinja.


Pengobatannya menggunakan albendazol 400mg (dosis tunggal) atau
mebendazol 100 mg (dua kali sehari selama tiga hari berturut-turut).
8. Seorang wanita 25 tahun, menderita pilek sejak 4 minggu yang lalu.
Setiap pagi OS bersin-bersin disertai keluhan gatal pada hidung dan
antara kedua mata. 5 hari yang lalu OS sakit kepala diantara kedua
mata dan pipi kiri, ingus kental dan ada ingus mengalir di tenggorok.
PP yang dianjurkan?
a. Pemeriksaanvisus
b. Periksa faring dengan spatula
c. Rinoskopi posterior & CT scan
d. Rinoskopi antetior & foto SPN
Pembahasan :
Pemeriksaan hidung dan sinus paranasal
Perhatikan bentuk luar hidung apakah ada deviasi atau depresi
tulang hidung, pembengkakan di daerah hidung dan sinus
paranasal. Dapat dipalpasi dengan jari adanya krepitasi tulang
hidung atau nyeri tekan pada peradangan hidung dan sinus
paranasal.
Rinoskopi anterior adalah pemeriksaan rongga hidung bagian
dalam dari depan, dengan menggunakan speculum hidung.
Diperhatikan vestibulum nasi, septum bagian anterior, konka
superior media dan inferior, meatus dari sinus paranasal, serta
mukosa rongga hidung.
Rinoskopi posterior dilakukan untuk melihat bagian belakang
rongga hidung, sekaligus menilai keadaan nasofaring. Pemeriksaan
ini dilakukan dengan tongue spatel dan kaca faring yang
dihangatkan. Diperhatikan keadaan septum posterior, ketiga konka
dan meatus, diputar kearah lateral untuk menilai torus tubarius dan
muara tuba eustachius serta fossa rossenmueler.
Pemeriksaan transiluminasi digunakan untuk membantu
pemeriksaan sinus maksilaris dan frontalis. Dengan memasukkan
sumber cahaya ke rongga mulut dan dilihat cahaya di daerah infra
orbita untuk menilai sinus maksilaris, sedangkan untuk menilai sinus
frontalis, lampu diletakkan di daerah bawah sinus frontalis dekat
kantus medius.

Pemeriksaan radiologic untuk menilai sinus maksilaris digunakan


posisi waters, sinus frontalis dan sinus etmoid dengan posisi postero-
anterior, dan sinus sphenoid dengan posisi lateral. Untuk menilai
kompleks osteomeatal dilakukan pemeriksaan dengan CT scan kepala.

9. Seorang ibu P5A2 melahirkan di bidan. Tiga puluh menit pasca


melahirkan, terjadi perdarahan dari vagina. Ibu tampak pucat dan
lemas. TD 90/60. TFU 2 jari di atas umbilicus, pada palpasi teraba
lunak. Diagnosa yang sesuai ialah??
Jawaban : atonia uteri
Pembahasan :
Perdarahan postpartum dapat terjadi karena:
1. Atonia uteri uterus teraba lunak.
2. Inversi uteri tampak keluar massa berwarna kemerahan dari
vagina
3. Retensio placenta pada pemeriksaan placenta, placenta belum
lahir secara sempurna
4. Kelainan darah ibu
10. Jawaban : BNO-IVP
Pembahasan :
Pemeriksaan radiografi konvensional dilakukan dengan persiapan
untuk melihat adanya batu. Foto polos dilakukan sebelum dilakukan
pemeriksaan dengan menggunakan bahan kontras.
- IVP (intravena pyelografi)
IVP adalah jenis pemeriksaan dengan menggunakan kontras.
Tujuan dari adalah untuk mendapatkan gambaran radiologi dari
letak anatomi dan fisiologi serta mendeteksi kelainan patologis
dari ginjal, ureter, dan vesika urinaria. Selain itu, BNO-IVP dapat
mendeteksi adanya batu semi-opak ataupun batu non opak yang
tidak dapat terlihat oleh foto polos abdomen.
Indikasi pemeriksaan BNO-IVP ini antara lain untuk melihat batu
ginjal, batu saluran kemih, hematuria, batu ginjal, kolik ureter,
kelainan kongenital dan tumor ginjal
- Kontraindikasi dilakukan BNO-IVP adalah alergi, penurunan fungsi
ginjal, dekompensasi cordis, infeksi saluran kemih akut, retensi
cairan yang berlebihan

11. Laki-laki 26 tahun dengan riwayat pemakaian napza 6 bulan lalu,


sering berantam, marah-marah. Tidak nafsu makan, jarang tidur,
hepatomegaly, ikterik. Napza yang digunakan?
a. Kokain
b. Opioid
c. Amfetamin
d. Halusinogen
e. Sedative
Pembahasan :
AMFETAMIN
Amfetamin pertama dibuat di Jerman pada akhir abad ke -19 tetapi
baru dipatenkan pada 1930-an. Pada 1940-an amfetamin mulai dipakai
sebagai terapeutik untuk berbagai macam kondisi medis seperti ayan,
depresi dan untuk anak yang hiperkinetik. Merupakan zat perangsang
sintetik yang dapat berbentuk tablet, kapsul serta bentuk lainnya yang
digunakan untuk kepentingan medis. Efek amfetamin biasanya hilang
setelah 3-6 jam dan pemakai dapat secara tiba-tiba menjadi lelah,
suka marah, murung dan tidak bisa konsentrasi, peningkatan
kewaspadaan, peningkatan tenaga dan kegiatan, mengurangi nafsu
makan dan kepercayaan diri. Penggunaan jangka panjang dapat
mengakibatkan malnutrisi, kelelahan, depresi dan psikosis. Kematian
yang diakibatkan penggunaan obat perangsang jarang terjadi tetapi
lebih mungkin jika amfetamin disuntikkan.

Efek Jangka Pendek dari Amfetamin

Berikut ini adalah beberapa efek dari mengkonsumsi Amfetamin,


yaitu :

Meningkatkan suhu tubuh Menurunkan nafsu makan

Kerusakan sistem Euforia


kardiovaskular
Mulut kering
Paranoia
Dilatasi pupil
Meningkatkan denyut
jantung Mual

Meningkatkan tekanan Sakit kepala


darah
Perubahan perilaku
Menjadi hiperaktif seksual

Mengurangi rasa kantuk

Tremor

Efek Jangka Panjang dari Amfetamin


Selama jangka panjang, seseorang yang menggunakan amfetamin
secara teratur akan menemukan tanda-tanda efek samping jangka
panjang yang biasanya terdiri dari :
Pandangan kabur

Pusing

Peningkatan detak jantung

Sakit kepala

Tekanan darah tinggi

Kurang nafsu makan


Nafas cepat

Gelisah
Pada penggunaan zat terus menerus akhirnya akan menimbulkan
gangguan gizi dan gangguan tidur. Pengguna akan lebih rentan untuk
sakit apapun karena kondisi kesehatan yang secara keseluruhannya
buruk.

SEDATIF
Adalah merupakan zat yang dapat mengurangi berfungsinya sistem
syaraf pusat. Dapat menyebabkan koma, bahkan kematian jika
melebihi takaran

KOKAIN
Adalah tanaman perdu mirip pohon kopi, buahnya yang matang
berwarna merah seperti biji kopi, kokain merupakan hasil sulinggan
dari daun koka yang memiliki zat yang sangat kuat, yang tumbuh di
Amerika Tenggah dan Amerika Selatan. Sedangkan kokain
freebaseadalah kokain yang diproses untuk menghilangkan kemurnian
dan campurannya sehingga dapat dihisap dalam bentuk kepingan kecil
sebesar kismis. Salah satu bentuk populer dari kokain adalah crac,
kokain menimbulkan risiko tinggi terhadap pengembangan
ketergantungan fisik dan fisiologis, prilaku yang lazim selama dibawah
pengaruh kokain dapat termasuk hiperaktif, keriangan, dan bertenaga,
ketajaman perhatian, percaya diri dan kegiatan seksual yang
meningkat. Pengguna juga dapat berprilaku tidak berpendirian tetap,
merasa tidak terkalahkan dan menjadi agresif dan suka bertengkar.
Kondisi yang dapat mematikan dapat terjadi dari kepekaan yang tinggi
terhadap kokain atau overdosis secara besar-besaran. Beberapa jam
setelah pemakaian terakhir, rasa pergolakan dan depresi dapat terjadi.

OPIUM
Adalah bunga dengan bentuk dan warna yang sangat indah, dari getah
bunga opiun dibuat candu (opiat), dahulu di Mesir dan Cina digunakan
untuk pengobatan, menghilangkan rasa sakit tentara yang terluka
akibat perang dan berburu, opium banyak tumbuh didaerah segi tiga
emas Burma, Kamboja, Thailand dan segitiga emas Asia Tengah,
Afganistan, Iran dan Pakistan. Penggunaanjangka panjang
mengakibatkan penurunan dalam kemampuan mental dan fisik, serta
kehilangan nafsu makan dan berat badan.

HALUSINOGEN
Halusinogen adalah obat-obatan yang dapat menimbulkan daya
khayal (halusinasi) yang kuat, yang menyebabkan salah persepsi
tentang lingkungan dan dirinya, baik yang berkaitan dengan
pendengaran, penglihatan maupun perasaan. Dengan kata lain obat-
obatan jenis halusinogen memutarbalikkan daya tangkap kenyataan
objektif. Diperkirakan ada sekitar 100 jenis zat halusinogen yang
biasanya digunakan oleh manusia dan tiga jenis halusinogen yang
paling sering disalahgunakan, yaitu LSD (d. LysergicAcid
Diethylamide), Psilosibindan Meskalin.Efek-efek yang ditimbulkan
setelah penggunaan halusinogen adalah rasa khawatir yang akut,
gelisah dan tidak bisa tidur, biji mata yang membesar, suhu badan
meningkat, tekanan darah meningkat, gangguan jiwa berat

12. Jawaban: dhf grade 2


Pembahasan :
Diagnosis DBD (menurut kriteria WHO 1999)
Secara Klinis :
1. demam tinggi mendadak selama 2 7 hari
2. manifestasi perdarahan minimal tes torniquet + (petekia, epistaksi,
hematemesis dll)
3. hepatomegali
4. tanda-tanda syok : nadi kecil & cepat, hipotensi, gelisah, akral
dingin, sianosis sekitar mulut.

Laboratorium :

1. Hemokonsentrasi (>20%)
2. Trombositopenia (< 100.000/uL)

Diagnosis DBD/SSD ditegakkan bila ditemukan minimal 2 gejala klinik


+ 2 kelainan lab.

Menurut WHO beratnya DBD dikelompokkan :


Derajat (grade) I : demam tanpa gejala khas + tes tourniquet (+)
Derajat (grade) II : derajat I + manifestasi perdarahan
spontan
Derajat (grade) III : derajat II + hipotensi (kegagalan sirkulasi)
Derajat (grade) IV : derajat III + syok

13.

14. Tim medis dari WHO datang ke daerah endemis malaria, kemudian
diberi profilaksis primakuin. Dari antara mereka, 10 % orang kulit
hitam terkena anemia akut namun sembuh sendiri tanpa obat.
Sebagian orang kulit putih terutama Yunani terkena anemia hemolitik
berat. Kelainan mana yang diderita?
a. Malaria
b. Defisiensi enzim G6PD
c. Hemokromatosis
d. Sickle Cell Anemia
e. ITP

Pembahasan:

Defisiensi enzim G6PD sering terjadi pada ras Negro dan Mediterania.
Sebagian besar manifestasi varian mutan gen G6PD yang
mengakibatkan defisiensi enzim G6PD kurang dari 60% dari normal,
terjadi setelah paparan obat atau bahan kimia yang memicu terjadi
anemia hemolitik akut. Salah satunya, akibat obat-obat malaria, yaitu
risiko sangat tinggi/sensitif bahkan dalam dosis rendah (primakuin),
risiko tinggi (klorokuin, kuinakrin), dan baru berisiko jika dikonsumsi
dalam dosis tinggi (kuinin/kina, kuinidin). Umumnya, setelah satu
sampai tiga hari terpapar bahan bahan tersebut, penderita akan
mengalami demam, letargi, kadang disertai gejala gastrointestinal.
Hemoglobinuria merupakan tanda kardinal terjadinya hemolisis
intravaskular ditandai dengan terjadinya urine berwarna merah gelap
hingga coklat. Kemudian timbul ikterus dan anemia yang disertai
takikardia. Pada beberapa kasus berat dapat terjadi syok hipovolemik.
Dapat terjadi komplikasi berupa nekrosis tubular akut pada episode
hemolitik, terutama bila terdapat penyakit dasar berupa gangguan
hepar seperti hepatitis.

15. Anak perempuan usia 6 tahun dengan keluhan bengkak, lalu BAK
merah. TTV dalam batas normal. PF: shifting dullness (+), Urin eritrosit
2-3/lpb. Reaksi apa yang terjadi pada anak ini?

a. imunodefisiensi b. sitotoksik c. autoimun

d. Ag-Ab e. Streptococcus beta hemolitik


Pembahasan :

Pada pasien diatas, dicurigai terkena sindroma nefrotik dimana


kompleks antigen-antibodi yang dibawa oleh pembuluh darah ke ginjal
terjebak di glomerulus menyebabkan inflamasi protein dan darah
keluar.

16. Anak laki-laki berusia 7 tahun dibawa ibunya karena hidungnya


keluar darah, sering berulang tetapi cepat hilang. Hal ini mengganggu
anaknya di sekolah. Yang memperdarahi?
Jawaban : Septum anterior
Pembahasan :
Berdasarkan lokasinya epistaksis dapat dibagi atas:
- Epistaksis anterior
Epistaksis anterior sering dijumpai pada anak-anak dan dewasa
muda. Biasanya dapat berhenti sendiri. Perdarahan pada lokasi ini
bersumber dari pleksus Kiesselbach (little area) yaitu
anastomosis dari beberapa pembuluh darah di septum bagian
anterior.
- Epistaksis posterior
Epistaksis posterior umum dijumpai pada orang tua, pasien dengan
riwayat hipertensi, arteriosklerosis, atau penyakit kardiovaskular.
Perdarahan biasanya hebat dan jarang berhenti dengan sendirinya.
Epistaksis posterior berasal dari a. Sfenopalatina dan a. Etmoid
posterior.

17.

18. Laki2, nyeri di kelamin, terdapat sekimpulan erosi dan vesikel di


penis, diraba lunak, penyebabnya?
Jawaban : HSV 1
Pembahasan :
HSV (herpes simpleks virus) menyebabkan herpes simpleks yang
dapat menyerang genital (biasanya HSV2) dan oral (biasanya HSV1).
Gejala berupa vesikel, erosi yang gatal dan nyeri dan berada di daerah
mukokutaneus (lubang alam tubuh). Merupakan penyakit menular
seksual, dan bisa rekuren.

19. Seorang wanita usia 35 tahun riwayat konsumsi pil KB selama 2


tahun. Saat ini sedang ingin memiliki anak kembali. Berapa persen
kemungkinan dapat langsung hamil setelah penghentian 3 bulan?
a. 99%
b. 95%
c. 80%
d. 50%
e. 5%
Pembahasan:
KB hormonal dalam bentuk pil memiliki tingkat reversibilitas yang
tinggi, artinya kembalinya kesuburan segera dapat terjamin hampir
100%, karena itu KB jenis ini sebenarnya merupakan pilihan utama
bagi wanita usia 20-24 tahun yang ingin menunda/mengatur
kehamilan.
(Sumber: www.bkkbn-jatim.go.id )

20. Tahap-tahap pemeriksaan sputum?


Jawaban dan Pembahasan :
Isolasi - mikroskopik - biokimiawi - uji kepekaan - hewan percobaan
Sumber : www.tbindonesia.or.id opendir

21.

22. Laki-laki 60 tahun mengeluh bila jalan seperti mau jatuh sejak 1
tahun yang lalu. Tidak ada gangguan pendengaran, tidak ada riwayat
infeksi, dilakukan tes disdiadokinesia, past pointing tes, tes telunjuk
hidung. Bagian mana yang terganggu??
Jawaban : Cerebellum
Pembahasan :
Organ yang berperan pada pusat keseimbangan dan pergerakan
adalah cerebellum. Dalam meregulasi keseimbangan, terdapat 3
sistem berbeda yang berpartisipasi didalamnya, sistem vesibuler,
sistem propioseptif (otot, sendi), dan sistem visual.
Past pointing test, dan tes telunjuk hidung merupakan pemeriksaan
fisik neurologic yang berfungsi untuk menilai apakah ada gangguan
pada serebelum yang menyebabkan ataxia.
Diadokokinesia adalah kemampuan untuk melakukan gerakan cepat
secara bersilangan. Sedangkan disdiadokokinesia adalah gangguan
melakukan gerakan bergantian secara cepat akibat kerusakan
koordinasi ketepatan waktu. Tes disdiadokokinesis sendiri bertujuan
untuk melihat adanya gangguan pada serebelum khususnya lesi pada
sereboserebelum yang menyebabkan adanya dekomposisi gerakan
volunteer.

22.
23. Wanita 16 tahun belum menikah mengeluh nyeri perut sebelah
kanan. Pada pemeriksaan ditemukan torsio kistaovarium.
Penatalaksanaan yang tepat: laparatomi.
Pembahasan :
Tubektomi: tindakan bedah pada tuba falopi
Beri analgetik: tidak bermanfaat
Histerektomi: operasi pembuangan uterus

24. Seorang wanita datang dengan keluhan keluar sekret kuning


dengan gumpalan putih. Pemeriksaan penunjang untuk menunjang
diagnosis adalah:
a. Thayer Martin
b. Agar Sabouroud

Pembahasan :
Vulvovaginitis et causa Candida Albicans
Biasanya sering terdapat pada penderita diabetes mellitus karena
kadar gula darah dan urin yang tinggi dan pada wanita hamil karena
penimbunan glikogen dalam epitel vagina. Keluhan utama ialah
gatal di daerah vulva.Pada yang berat terdapat pula rasa panas,
nyeri sesudah miksi dan dispaneuria.Pada pemeriksaan yang ringan
tampak hiperemis labia minora, introitus vagina dan vagina
terutama 1/3 bagian bawah. Sering pula terdapat kelainan yang
khas ialah gumpalan bercak-bercak putih kekuningan .pada
kelainan yang berat juga terdapat edema pada labia minora dan
ulkus-ulkus dangkal oada labia minora dan sekitar introitus vagina.
Fluor albus pada kandidiosis vagina berwarna kekuningan. Tanda
yang khas disertai gumpalan gumpalan sebagai kepala susu
berwarna putih kekuningan. Gumpalan tersebut berasal dari massa
yang terlepas dari dinding vulva atau vagina terdiri atas bahan
nekrotik, sel-sel epitel dan jamur.
Pemeriksaan langsung: usapan mukokutan diperiksa dengan larutan
KOH 10% atau dengan pewarnaan Gram, terlihat sel ragi
blastospora atau hifa semu.
Pemeriksaan biakan: bahan yang akan diperiksa dalam agar
dekstrosa glukosa Sabouraud dapat pula agar ini dibubuhi oleh
antibiotic berupa kloramfenikol untuk mencegah petumbuhan
bakteri. Pembenihan disimpan dalam suhu kamar atau lemari suhu
37 derajat celcius, koloni tumubuh setelah 24-48 jam berupa yeast
like colony. Diagnosis banding dengan Trikomonas vaginalis,
gonore akut, leukoplakia, liken planus
Pengobatan : kotrimazol 500 mg per vaginam dosis tunggal dengan
obat sistemik diberikan ketokonazol 2x200 mg selama 5 hari
dengan itrakonazol 2x200 mg dosis tunggal atau dengan flukonazol
150 mg dosis tunggal

25. Wanita dengan gejala PEB (TD tinggi, proteinuria +++) ditambah
trombositopenia, LDH meningkat, dan hemolisis. Diagnosis?
Jawaban: HELLP syndrome
Pembahasan :
HELLP merupakan singkatan dari Hemolisis (pecahnya sel darah
merah), Elevated Liver enzyme (meningkatnya enzim hepar) dan Low
Platelet count (menurunnya kadar sel trombosit). Kondisi ini
merupakan komplikasi dari preeklampsia/eklampsia. Kondisi ini sering
timbul pada trimester III kehamilan.

26. Laki-laki 50 tahun mengeluh nyeri pada dada kiri. Pemeriksaan


penunjang apa yang dilakukan?
a. HDL
b. LDL
c. Kolestrol total
d. Apo B
e. CK-MB
Pembahasan :

Troponin
Kadar Tropinon I dan Troponin T didalam serum hampir tidak ada
(negatif) pada orang sehat sehingga terdeteksinya atau peningkatan
yang sedikit saja dapat digunakan sebagai penanda yang sensitif dan
kuat dalam terjadinya kerusakan miosit. Sebagai catatan bahwa
troponin jantung dapat dideteksi dalam jumlah kecil dalam serum pada
kondisi-kondisi lain yang menyebabkan regangan atau inflamasi
jantung akut (misalnya, eksaserbasi gagal jantung, miokarditis, krisis
hipertensi, atau emboli paru yang dapat menyebabkan regangan
ventrikel kanan). Pada Infark miokard, kadar serum troponin mulai
meningkat 3 - 4 jam setelah awal timbulnya gejala atau
discomfort, puncaknya antara 18 dan 36 jam dan kemudian menurun
perlahan, yang dapat terdeteksi hingga 10-14 hari pada infark miokard
yang luas. Dengan demikian, pengukuran troponin dapat membantu
untuk mendeteksi infark miokard selama hampir 2 minggu setelah
peristiwa tersebut terjadi. Mengingat sensitivitas dan spesifisitasnya
yang tinggi, troponin jantung adalah biomarker serum utama dalam
mendeteksi nekrosis miokard.

CK-MB
CK-MB dapat ditemukan sedikit dalam jaringan di luar jantung,
termasuk rahim, prostat, usus, diafragma, dan lidah. CK-MB juga
membentuk 1-3 % dari creatine kinase dalam otot rangka /skeletal.
Dengan tidak adanya trauma pada organ-organ lain dan jaringan, maka
elevasi CK-MB lebih mengarah pada cedera miokard. Jika menggunakan
CK-MB untuk diagnosis infark miokard umumnya dengan menghitung
rasio CK-MB terhadap CK total yang nilainya > 2,5%. Kadar serum CK-
MB mulai naik 3-8 jam setelah infark, puncaknya pada 24 jam,
dan kembali normal dalam waktu 48 sampai 72 jam (lihat
Gambar.1). Urutan waktu ini penting peningkatan CK-MB karena
cedera di luar jantung atau non-infark miokard (misalnya, miokarditis)
biasanya tidak menunjukkan pola seperti ini dimana mencapai puncak
lebih lama. Hal ini menunjukkan bahwa CK-MB tidak sensitif atau
spesifik untuk mendeteksi cedera miokard berbeda jika diukur dengan
troponin. Kadar troponin dan CK-MB baru mulai meningkat beberapa
jam setelah timbulnya infark miokard sehingga jika nilainya normal
pada pemeriksaan pertama (misalnya, di rumah sakit gawat darurat)
maka belum bisa menyingkirkan adanya infark miokard akut, dapat
diulang 3-6 jam kemudian.

Apo-B
Apo B-100 merupakan protein utama dalam partikel lipoprotein yang
potensial mengabatkan PJK,terutama pertikel LDL. Karena tiap partikel
LDL mengandung 1 moleul Apo B,maka onsentras Apo B tidak hanya
mencerminkan risiko yang terkait dengan PJK,tetapi juga
mencerminkan jumlah partikel LDl didalam tubuh. Penentuan
konsentrasi Apo B merupakan komponen penting untuk menentukan
risiko PJK. Peningkatan Apo B berkaitan dengan peningkatan jumlah
partikel lipoprotein yang potensial mengaibatkan aterosklerosis dan
peningkatan risiko PJK.

Kolesterol total
Kolesterol total merupakan pemeriksaan yang menentukan jumlah
kolesterol yang terdapat di dalam semua partikel lipoprotein tubuh
(semua jenis kolesterol dan trigliserida). Pada kondisi penyakit jantung
koroner, kolesterol total adalah suatu alat untuk menentukan risiko,
bukan sebagai uji diagnostic.

Kolesterol HDL

Kolesterol HDL atau High-Density Lipoprotein merupakan lipoprotein


yang berasal dari hati, memiliki densitas tinggi dan tidak mudah
menggumpal. Disebut juga sebagai kolesterol 'baik' karena membantu
"membersihkan" tumpukan kolesterol dari pembuluh darah dan
mengangkutnya ke dalam hati (proses Reserve Cholesterol Transport).
Pemeriksaan berfungsi memprediksi terjadinya aterosklerosis dan risiko
penyakit jantung koroner.

Kolesterol LDL

Kolesterol LDL atau Low Density Lipoprotein merupakan lipoprotein


yang berasal dari penyerapan makanan di usus, memiliki densitas
rendah, mudah menggumpal dan lengket pada dinding pembuluh
darah. Disebut juga sebagai kolesterol 'jahat' karena dapat membentuk
plak aterosklerosis yang mempersempit pembuluh darah. Fungsi
pemeriksaan mendeteksi gangguan metabolisme lemak, menentukan
faktor risiko penyakit jantung koroner, dan memantau terapi penurun
lipid.

27. Wanita 35 tahun, marah-marah sejak seminggu, merasa orang akan


menjahati dia dilihat dari gerak-geriknya. Wanita tersebut tetap yakin
walaupun sudah diberitahukan bahwa hal tersebut tidak benar. Ini
merupakan gejala : waham rujukan.
Pembahasan :
Gangguan isi pikir:
Di sini yang terganggu adalah buah pikirannya/keyakinannya dan
bukan cara penyampaiannya. Dapat berupa miskin isi pikir, waham,
obsesi, fobia, dan lain-lain.

1. waham bizarre: keyakinan yang keliru, mustahil dan aneh


(contoh: makhluk angkasa luar menanamkan elektroda di otak
manusia)
2. waham sistematik: keyakinan yang keliru atau keyakinan yang
tergabung dengan satu tema/kejadian (contoh: orang yang dikejar-
kejar polisi atau mafia)
3. waham nihilistik: perasaan yang keliru bahwa diri dan
lingkungannya atau dunia tidak ada atau menuju kiamat
4. waham somatik: keyakinan yang keliru melibatkan fungsi tubuh
(contoh: yakin otaknya meleleh)
5. waham paranoid:
waham kebesaran: keyakinan atau kepercayaan, biasanya
psikotik sifatnya, bahwa dirinya adalah orang yang sangat kuat,
sangat berkuasa atau sangat besar
waham kejaran (persekutorik): satu delusi yang menandai
seorang paranoid, yang mengira bahwa dirinya adalah korban
dari usaha untuk melukainya, atau yang mendorong agar dia
gagal dalam tindakannya. Keyakinan bahwa dokter dan
keluarga berkomplot untuk merugikan, merusak, mencederai,
atau menghancurkan diri pasien
waham rujukan (delusion of reference): satu kepercayaan
keliru yang meyakini bahwa tingkah laku orang lain itu pasti
akan memfitnah, membahayakan, atau akan menjahati dirinya
waham dikendalikan: keyakinan yang keliru bahwa keinginan,
pikiran, atau perasaannya dikendalikan oleh kekuatan dari luar.
Termasuk di dalamnya:
o thought withdrawal: waham bahwa pikirannya ditarik oleh
orang lain atau kekuatan lain
o thought insertion: waham bahwa pikirannya disisipi oleh
orang lain atau kekuatan lain
o thought broadcasting: waham bahwa pikirannya dapat
diketahui oleh orang lain, tersiar di udara
o thought control: waham bahwa pikirannya dikendalikan oleh
orang lain atau kekuatan lain
6. waham cemburu: keyakinan yang keliru yang berasal dari
cemburu patologis tentang pasangan yang tidak seti
7. erotomania: keyakinan yang keliru, biasanya pada wanita,
merasa yakin bahwa seseorang sangat mencintainya

28. Laki-laki 31 tahun datang dengan keluhan sering BAB disertai lendir
dan darah sejak kemarin. Keluhan juga disertai dengan perut mulas
dan nyeri, badan lemas, dan nafsu makan berkurang. Pasien bekerja
sebagai pembersih kandang babi. Pemeriksaan tinja didapatkan
parasite stadium vegetative berukuran 60-70 mikron.
a. Giardia lambia
b. Balantidium coli
c. Trichiuris trichiura
d. Entamoeba hystolitica
e. Schistosoma japonicum
Pembahasan :
Pasien datang dengan keluhan BAB berdarah berlendir, nyeri perut dan
demam. Dari keluha utama pasien, kemungkinan Giardia dan
Schistosoma udah tersingkirkan karena kedua parasit tersebut ga
nyebabin BAB berdarah. Gidardia itu satu saudara seiman ama E. coli
dan cholera yang nyebabin BAB cair, biasnya ada riwayat berpergian
minum air cendol atau air yang lainnya. Nah keterangan soal
berikutnya kan ada bentuk vegetatif berukuran 60-70 mikron. Nah
bentuk vegetatif ini udah menyingfkirkan jawaban TRICHURIS (CACING
CAMBUK), KARENA KALO CACING ITU POASTI KALO GA KETEMU BENTUK
TELUR CACING YANG BENTUK CACINGNYA SENDIRI, SEDANGKAN KALO
VEGETATIF ITU bentuk milik protozoa. Jadi kemungkinan cuman ada 2
yaitu Balantidium coli dan Entamoba Histolytica. Dari keterangan soal
kan ukurannya 60-70 mikron, ini adalah clue untukl jawababn B. Coli,
karena rata2 ukuran protoza itu adalah kurang dari 40 mikron, cuman
B. Coli aja yang paling gede, bisa sampe ukuran 70 mikron. Terus B.
coli itu selain manusia, hospesnyua adalah kera dan babi, sesuai
dengan pekerjaan pasien yaitu peternak babi, sementara E.
Histolycitica cuman manusia aja hospesnya.

29. Seorang aak berusia 6 tahun dengan keluhan batuk sudah 3 hari.
pasien sering terbangun pada malam hari dan subuh karena batuk.
PF : pasien gelisah, duduk, RR 30x/menit, HR 110x/menit, sushu
36,70C, Wheezing pada kedua lapang paru tengah ke bawah,
tatalaksana apa yang diberikan?
a. O2
b. Antibiotik
c. Kortikosteroid
d. Suntik eponefrin
e. nebulizer B2 agonis
Pembahasan : (cek lampiran ASMA)
Asma merupakan gangguan inflamasi kronik jalan nafas yang
melibatkan berbagai sel inflamasi. Inflamasi kronik menyebabkan
peningkatan hiperesponsif jalan napas yang menimbulkan gejala
episodic berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan
batuk-batuk terutama malam dan atau dini hari. Episodic tersebut
berhubungan dengan obstruksi jalan nafas yang luas, bervariasi, dan
seringkali bersifat reversible dengan atau tanpa pengobatan.
Riwayat Penyakit / Gejala :
Bersifat episodik, seringkali reversibel dengan atau tanpa pengobatan
Gejala berupa batuk , sesak napas, rasa berat di dada dan berdahak
Gejala timbul/ memburuk terutama malam/ dini hari
Diawali oleh faktor pencetus yang bersifat individu
Respons terhadap pemberian bronkodilator
Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam riwayat penyakit : riwayat
keluarga (atopi), riwayat alergi / atopi, penyakit lain yang
memberatkan, dan perkembangan penyakit dan pengobatan
Kelainan pemeriksaan jasmani yang paling sering ditemukan adalah
mengi pada auskultasi. Pada sebagian penderita, auskultasi dapat
terdengar normal walaupun pada pengukuran objektif (faal paru) telah
terdapat penyempitan jalan napas. Pada keadaan serangan,
kontraksi otot polos saluran napas, edema dan hipersekresi dapat
menyumbat saluran napas; maka sebagai kompensasi penderita
bernapas pada volume paru yang lebih besar untuk mengatasi
menutupnya saluran napas. Hal itu meningkatkan kerja pernapasan
dan menimbulkan tanda klinis berupa sesak napas, mengi dan
hiperinflasi.
Pada serangan ringan, mengi hanya terdengar pada waktu
ekspirasi paksa. Walaupun demikian mengi dapat tidak terdengar
(silent chest) pada serangan yang sangat berat, tetapi biasanya
disertai gejala lain misalnya sianosis, gelisah, sukar bicara, takikardi,
hiperinflasi dan penggunaan otot bantu napas.
Tabel 1. Klasifikasi derajat berat asma berdasarkan gambaran klinis
(Sebelum Pengobatan)
Derajat Gejala Gejala Malam Faal paru
Asma
I. Intermiten Bulanan APE 80%
* Gejala < * 2 kali * VEP1 80% nilai
1x/minggu sebulan prediksi
* Tanpa gejala di APE 80% nilai
luar terbaik
serangan * Variabiliti APE <
* Serangan singkat 20%
II. Persisten
Ringan Mingguan APE > 80%
* Gejala > * > 2 kali * VEP1 80% nilai
1x/minggu, sebulan prediksi
tetapi < 1x/ hari APE 80% nilai
* Serangan dapat terbaik
mengganggu * Variabiliti APE 20-
aktiviti 30%
dan tidur
III. Persisten
Sedang Harian APE 60 80%
* Gejala setiap hari * > 1x / * VEP1 60-80% nilai
* Serangan seminggu prediksi
mengganggu APE 60-80% nilai
aktiviti dan tidur terbaik
*Membutuhkan * Variabiliti APE >
bronkodilator 30%
setiap hari

IV. Persisten
Berat Kontinyu APE 60%
* Gejala terus * Sering * VEP1 60% nilai
menerus prediksi
* Sering kambuh APE 60% nilai
* Aktiviti fisik terbaik
terbatas * Variabiliti APE > 30%

Tabel 2. Klasifikasi derajat berat asma pada penderita dalam pengobatan


Tahapan Pengobatan yang digunakan saat penilaian
Tahap I Tahap 2 Tahap 3
Gejala dan Faal paru dalam Intermiten Persisten Persisten
Pengobatan Ringan sedang
Tahap I : Intermiten
Gejala < 1x/ mgg Intermiten Persisten Persisten
Serangan singkat Ringan Sedang
Gejala malam < 2x/ bln
Faal paru normal di luar
serangan
Tahap II : Persisten Ringan
Gejala >1x/ mgg, tetapi <1x/ Persisten Persisten Persisten
hari Ringan Sedang Berat
Gejala malam >2x/bln, tetapi
<1x/mgg
Faal paru normal di luar
serangan
Tahap III: Persisten Sedang
Gejala setiap hari Persisten Persisten Persisten
Serangan mempengaruhi Sedang Berat Berat
aktiviti dan tidur
Gejala malam > 1x/mgg
60%<VEP1<80% nilai prediksi
60%<APE<80% nilai terbaik
Tahap IV: Persisten Berat
Gejala terus menerus Persisten Persisten Persisten
Serangan sering Berat Berat Berat
Gejala malam sering
VEP1 60% nilai prediksi,
atau
APE 60% nilai terbaik

Medikasi Asma
Medikasi asma ditujukan untuk mengatasi dan mencegah gejala
obstruksi jalan napas, terdiri atas pengontrol dan pelega.
Pengontrol (Controllers)
Pengontrol adalah medikasi asma jangka panjang untuk mengontrol
asma, diberikan setiap hari untuk mencapai dan mempertahankan
keadaan asma terkontrol pada asma persisten. Pengontrol sering
disebut pencegah, yang termasuk obat pengontrol :
o Kortikosteroid inhalasi
o Kortikosteroid sistemik
o Sodium kromoglikat
o Nedokromil sodium
o Metilsantin
o Agonis beta-2 kerja lama, inhalasi
o Agonis beta-2 kerja lama, oral
o Leukotrien modifiers
o Antihistamin generasi ke dua (antagonis -H1)
Pelega (Reliever)
Prinsipnya untuk dilatasi jalan napas melalui relaksasi otot polos,
memperbaiki dan atau menghambat bronkostriksi yang berkaitan
dengan gejala akut seperti mengi, rasa berat di dada dan batuk,
tidak memperbaiki inflamasi jalan napas atau menurunkan
hiperesponsif jalan napas. Termasuk pelega adalah :
o Agonis beta2 kerja singkat
o Kortikosteroid sistemik. (Steroid sistemik digunakan sebagai obat
pelega bila penggunaan bronkodilator yang lain sudah optimal
tetapi hasil belum tercapai, penggunaannya dikombinasikan
dengan bronkodilator lain).
o Antikolinergik
o Aminofillin
o Adrenalin
30. Jawaban : Kwashiorkor
Pembahasan :
Tipe KEP antara lain adalah sebagai berikut :
Marasmus. Marasmus adalah malnutrisi pada pasien yang
menderita kehilangan lebih dari 10 % berat badan dengan tanda-
tanda klinis berkurangnya simpanan lemak dan protein yang
disertai gangguan fisiologik. Tanpa terjadi nya cedera/kerusakan
jaringan atau sepsis (Daldiyono dan Thaha, 1998).
Marasmus disebabkan oleh kekurangan energi. Marasmus berasal
dari bahasa Yunani yang berarti wasting/merusak. Marasmus pada
umumnya merupakan penyakit pada bayi (dua belas bulan
pertama), karena terlambat diberi makanan tambahan. Marasmus
merupakan penyakit kelaparan dan terdapat pada kelompok sosial
ekonomi rendah (Almatsier, 2004).
Gejala klinis dari tipe KEP marasmus menurut Depkes RI, tampak
sangat kurus, wajah seperti orang tua, cengeng, rewel, kulit
keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada
(baggy pant/pakai celana longgar), perut cekung, iga gambang dan
sering disertai penyakit infeksi (umumnya kronis berulang) serta
diare kronik atau konstipasi/susah buang air.
Kwashiorkor. Kwashiorkor lebih banyak terdapat pada usia dua
hingga tiga tahun yang sering terjadi pada anak yang terlambat
menyapih sehingga komposisi gizi makanan tidak seimbang
terutama dalam hal protein. Kwashiorkor dapat terjadi pada
konsumsi energi yang cukup atau lebih (Almatsier, 2004).
Adapun gejala klinis dari tipe KEP kwashiorkor adalah ; edema
umumnya diseluruh tubuh, terutama pada punggung kaki (dorsum
pedis) yang jika ditekan melekuk, tidak sakit, dan lunak ; wajah
membulat dan sembab ; pandangan mata sayu ; rambut tipis
kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa
rasa sakit, rontok ; perubahan status mental, apatis dan rewel ;
pembesaran hati ; otot mengecil (hipotropi), lebih nyata bila
diperiksa pada posisi berdiri atau duduk; kelainan kulit berupa
bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi
coklat kehitaman dan terkelupas (Crazy pavement dermatosis) dan
sering disertai penyakit infeksi, umumnya akut serta anemia dan
diare.
Marasmus-Kwashiorkor. Tipe marasmus-kwasiorkor terjadi
karena makanan sehari-harinya tidak cukup mengandung protein
dan juga energi untuk pertumbuhan normal. Pada tipe ini terjadi
penurunan berat badan dibawah 60 % dari normal. Gejala klinis
dari tipe marasmus dan kwashiorkor adalah merupakan gabungan
antara marasmus dan kwashiorkor yang disertai oleh edema,
dengan BB/U < 60 % baku Median WHO NCHS. Gambaran yang
utama ialah kwashiorkor edema dengan atau tanpa lesi kulit,
pengecilan otot, dan pengurangan lemak bawah kulit seperti pada
marasmus. Jika edema dapat hilang pada awal pengobatan,
penampakan penderita akan menyerupai marasmus. Gambaran
marasmus dan kwashiorkor muncul secara bersamaan dan
didominasi oleh kekurangan protein yang parah.

31. Pasien anak sering lemas dan mudah lelah. Ditemukan Hb = 7.0
gr/dl. Pada SHDT terdapat sel pensil dan eritrosit mikrositik hipokrom.
Apa diagnose pasien ini?
a. Anemia aplastic
b. Anemia Hemolitik
c. Anemia def. besi
d. Anemia def. B12
Pembahasan :
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang terjadi akibat tubuh
kekurangan zat besi. Keadaan ini dapat disebabkan oleh pemasukan
zat besi yang tidak mencukupi kebutuhan, peningkatan ekskresi
(perdarahan sal. cerna, keganasan, ankilostomiasis, dll), gangguan
absorpsi (aklorhidria, oascagastrektomi, malabsorpsi) atau kebutuhan
tubuh akan zat besi meningkat (hamil, menyusui, masakanan- kanak).
Pada anemia defisiensi besi hasil pemeriksaan laboratorium akan
menunjukkan kelainan, yaitu peningkatan LED, penurunan kadar Hb &
Ht. Leukosit normal atau menurun, trombosit normal atau meningkat
dan hitung retikulosit normal. Pada sediaan hapus darah tepi
memperlihatkan eritrosit mikrositik hipokorom, anisositosis,
poikilosistosis, sel pensil.

32. Laki-laki 45 tahun kaki kiri bengkak, nyeri hebat. Nyeri sering
kambuh dan hilang bila minum obat. PF benjolan pada sendi ibu jari
kaki, kemerahan, nyeri tekan (+). Pemeriksaan mikroskopik ditemukan
sel limfosit dan giant cell. Diagnosis?
a. Chondroma
b. OA
c. Artritis gout
d. Arthritis Reumatoid
e. Osteogenic Sarcoma
Pembahasan :

Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai penyakit gout


merupakan suatu penyakit yang diakibatkan karena penimbunan
kristal monosodium urat di dalam tubuh. Manifestasi klinis yang
ditimbulkan pada penyakit asam urat antara lain adalah sebagai
berikut :

a. Nyeri hebat pada malam hari, sehingga penderita sering terbangun


saat tidur.
b. Saat dalam kondisi akut, sendi tampak terlihat bengkak, merah dan
teraba panas. Keadaan akut biasanya berlangsung 3 hingga 10
hari, dilanjutkan dengan periode tenang. Keadaan akut dan masa
tenang dapat terjadi berulang kali dan makin lama makin berat.
Dan bila berlanjut akan mengenai beberapa sendi dan jaringan
bukan sendi.
c. Disertai pembentukan kristal natrium urat yang dinamakan thopi.
d. Terjadi deformitas (kerusakan) sendi secara kronis.
e. Berdasarkan diagnosis dari American Rheumatism Association
(ARA), seseorang dikatakan menderita asam urat jika memenuhi
beberapa kriteria berikut :
1) Terdapat kristal MSO (monosodium urat) di dalam cairan
sendi.
2) Terdapat kristal MSO (monosodium urat) di dalam thopi, di
tentukan berdasarkan pemeriksaan kimiawi dan mikroskopik
dengan sinar terpolarisasi.
3) Di dapatkan 6 dari 12 kriteria di bawah ini :
a) Terjadi serangan arthritis akut lebih dari satu kali.
b) Terjadi peradangan secara maksimal pada hari pertama gejala
atau serangan datang.
c) Merupakan arthritis monoartikuler (hanya terjadi di satu sisi
persendian).
d) Sendi yang terserang berwarna kemerahan.
e) Sendi metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit
atau membengkak.
f) Serangan nyeri unilateral (di salah satu sisi) pada sendi
metatarsophalangeal.
g) Serangan nyeri unilateral pada sendi tarsal (jari kaki).
h) Adanya topus (Deposit besar dan tidak teratur yang berasal
dari natrium urat) di kartilago artikular (tulang rawan sendi)
dan kapsula sendi.
i) Terjadinya peningkatan kadar asam urat dalam darah (lebih
dari 7mg/dL).
j) Pada gambaran radiologis tampak pembengkakan sendi
secara asimetris (satu sisi tubuh saja).
k) Pada gambaran radiologis tampak kista subkortikal tanpa
erosi.
l) Hasil kultur cairan sendi menunjukkan nilai negative.

Bengkak, kemerahan, panas dan rasa nyeri yang hebat pada sendi
metatarsofalangeal ibu jari kaki (podagra) adalah tanda khas gout.
Keadaannya dapat amat menyerupai arthritis sepsis, tetapi tidak ada
tanda-tanda infeksi sistemik. Kadar asam urat dalam serum dapat
meningkat.

33. Anak usia 2 tahun, bintik2 merah sudah 3 hari, tidak demam,
mimisan, 2 minggu lalu batuk pilek disertai demam dan sudah
sembuh. Pf: tidak pucat, ikterik dan petekie terdapat multi ekimosis
pada palatum mole dan ekstremitas atas, tidak ada organomegali.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan ap?
a. Trombositopenia, pt normal, aptt normal
b. Trombositopenia, pt normal, aptt memanjang
c. Trombosit normal, pt normal, aptt memanjang
d. Trombosit normal, pt mnurun, aptt normal
e. Trombositopenia, pt mnurun, aptt memanjang

Pembahasan :

Idiopathic Thrombocytophenic Purpura (ITP) adalah suatu keadaan


perdarahan yang disifatkan oleh timbulnya petichie atau ekimosis
dikulit ataupun pada selaput lendir dan ada kalanya terjadi pada
berbagai jaringan dengan penurunan jumlah trombosit karena sebab
yang tidak diketahui. Kelainan pada kulit tersebut tidak disertai
eritema, pembengkakan atau peradangan.

Penyebab ITP yang pasti belum diketahui, ada beberapa kemungkinan


diantaranya adalah: hipersplenisme, infeksi virus (demam berdarah,
morbili, varisela), intoksikasi makanan atau obat ( asetosal, PAS,
fenilbutazon, diamox, kina, sedormid) atau bahan kimia, pengaruh fisis
( radiasi, panas), kekurangan faktor pematangan (malnutrisi), DIC
(pada DSS, leukimia , RDS pada neonatus) dan terakhir dikemukakan
bahwa ITP terutama yang menahun merupakan suatu penyakit
autoimun.

Manifestasi Klinis

ITP dapat timbul mendadak, terutama pada anak berupa kebiruan


atau epistaksis selama jangka waktu yang berbeda-beda. Gejala ini
timbul setelah suatu peradangan atau infeksi saluran nafas bagian
atas akut.
Kelainan paling sering ialah petichie dan ekimosis yang dapat
tersebar diseluruh tubuh, dapat juga ditemui pada selaput lendir
terutama hidung dan mulut sehingga terjadi epistaksis dan
perdarahan gusi dan dapat dapat timbul tanpa kelainan kulit. ITP
akut dan berat dapat timbul pada selaput lendir yang berisi darah
(bula hemoragik). Gejala lainnya ialah perdarahan tarktus
genitourinalisis (menoragia, hematuria), traktus digestivus
(hematemesis, melena) pada mata (konjungtiva, retina) dan yang
terberat ialah perdarahan pada SSP (perdarahan subdural).
Pemeriksaan fisik tidak banyak dijumpai kelainan kecuali adanya
petichie dan ekimosis. Pada seperlima kasus dapat dijumpai
splenomegali ringan (terutama pada hipersplenisme). Demam
ringan bila terdapat perdarahan berat atau perdarahan traktus
gastrointestinal. Renjatan (shock) dapt terjadi bila kehilangan
darah banyak
ITP menahunoi ditemukan kebiruan atau perdarahan abnormal
lain dengan remisi spontan dan eksaserbasi. Remisi yang terjadi
umumnya tidak sempurna. Hati- hati terhadap kemungkinan ITP
menahun sebagai gejala stadium praleukimia.

Pemeriksaan Laboratorium
Yang khas adalah trombositopenia. Hitung trombosit menurun
sampai dibawah 20 x 109 / L. Ekimosis yang bertambah dan
perdarahan yang lama akibat trauma ringan ditemukan pada
jumlah < 50.000/mm3. Petichie ditemukan bila jumlah <
30.000/mm3. Perdarahan mukosa, jaringan dalam intrakranial
ditemukan bila jumlah < 50.000/mm3. Trombositopenia berat yang
mengancam kehidupan ditemukan bila jumlah < 10.000/mm3.

34. Jawaban Cefixime


Pembahasan :
Bayi berusia < 2 bulan, klasifikasi pneumonia:
1. Pneumonia
- Bila ada nafas cepat (> 60 x / menit) atau sesak nafas
- Harus dirawat dan diberikan antibiotik
2. Bukan Pneumonia
- Tidak ada nafas cepat atau sesak nafas
- Tidak perlu dirawat, cukup diberikan pengobatan simptomatis
Bayi dan anak berusia 2 bulan 5 tahun
1. Pneumonia berat
- Bila ada sesak nafas
- Harus dirawat dan diberikan antibiotik
2. Pneumonia
- Bila tidak ada sesak nafas
- Ada nafas cepat dengan laju nafas:
a. > 50 x . menit untuk anak usia 2 bulan 1 tahun
b. > 40 x / menit untuk anak > 1 5 tahun
- Tidak peru dirawat, diberikan antibiotik oral
3. Bukan Pneumonia
- Bila tidak ada napas cepat dan sesak nafas
- Tidak perlu dirawat dan tidak perlu antibiotik, hanya diberikan
pengobatan simptomatis seperti penurun panas.

Pada neonatus dan bayi kecil, terapi awal antibiotik intravena harus
dimulai sesegera mungkin. Oleh karena pada neonatus dan bayi kecil
sering terjadi sepsis dan meningitis, antibiotik yang direkomendasikan
adalah antibiotik spektrum luas seperti kombinasi beta laktam /
klavulanat dengan aminoglikosid, atau sefalosporin generasi
ketiga (Cefixime, Cefpodoxime, Ceftriazone, Ceftazidim,
Cefoperazone termasuk generasi ketiga). Bila keadaan sudah
stabil, antibiotik dapat diganti dengan antibiotik oral selama 10 hari.
Sumber: Buku Ajar Respirologi Anak IDAI 2012.

35. Anak 6 tahun, gatal pada sela jari, pergelangan serta selangkangan.
Teman asrama menderita hal yang sama. Terapi yang diberikanBenzil
Benzoas
Pembahasan :
Dari klinis, mengarah kearah scabies, gatal ada pada seluruh tubuh,
termasuk pada selangkangan dan bokong. Lalu ada keterangan, teman
asrama juga kena. Scabies biasanya banyak di kasur-kasur, jadi teman
sekamar biasanya kena juga(penularan skin to skin).
Terapi :
Ada 5 macamobat topical yang bias diberikan:
Permethrin 5% Drug of choice
Sulfur presipitatum 4-20%
Gamma Benzenaheksaklorida 1%
BenzilBenzoas 20-25%
Krotamiton 10%

37. Wanita 35 tahun, sesak sejak 3 hari yang lalu, keluhannya batuk
o
berdahak dan demam, pf nadi 90x/menit, suhu 40 C, RR 35 x/menit,
ronki di lapang paru kanan bawah. Radiologi : perselubungan di
parakardial kanan tanpa ada efek desak ruang maupun retraksi.
Diagnosis?

soal lain yang berhubungan : gejala pasien batuk, sesak nafas dan
ditemukan air bronchogram pada foto ro thorax.

a. Atelektasis
b. Bronkioliitis
c. Pneumonia
d. Bronkitis
e. Efusi pleura

Pembahasan:

Atelektasis :
Merupakan kondisi kolapsnya alveoli dan berkurangnya udara di
dalam ruang intrapulmonal atau kolapsnya semua atau sebagai
paru. Terdapat tiga mekanisme yang dapat menyebabkan atau
memberikan kontribusi terjadinya atelektasis, diantaranya adalah
obstruksi saluran pernapasan, kompresi jaringan parenkim paru
pada bagian ekstratoraks, dan gangguan funsi dan defisiensi
surfaktan. Pada pemeriksaan ro toraks didapatkan daerah
konsolidasi pada bagian paru yang mengalami atelektasis, jika
terjadi atelektasis yang luas maka terjadi devisai trakea dan
mediastinum yang tertarik ke arah paru yang mengalami
atelektasis.

Bronkiolitis :
Merupakan inflamasi bronkioli pada bayi < 2 tahun. Gejala klinis
yang dialami oleh bayi yang menderita bronkiolitis adalah rinorea
yang mendahului batuk, takipnea, sesak nafas dan kesulitan makan.
Batuk kering dan mengi khas untuk bronkiolitis. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan adanya napas cepat/takipnea yang
merupakan gejala utama pada infeksi saluran napas bawah, retraksi
dinding dada. Bentuk dada yang hiperinflasi dan kedaan
tersebut membedakan bronkiolitis dari pneumonia. Pemeriksaan
penunjang foto toraks dipertimbangkan pada bayi dengan diagnosis
meragukan atau penyakit atipikal. Tatalaksana bronkiolitis pada
umumnya tidak memerlukan pengobatan. Pasien bronkiolitis dengan
klinis ringan dapat rawat jalan, jika klinis berat harus rawat inap.
Terapi suportif seperti pemberian oksigen, nasal suction masih dapat
digunakan.

Pneumonia :
Merupakan peradangan/inflamasi parenkim paru, distal dari
bronkilus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan
alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan
pertukaran gas setempat. Gejala klinis biasanya ditandai dengan (a)
demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat melebihi 40 oC, (b)
batuk dengan dahak mukoid atau purulen kadang-kadang disertai
darah, (c) sesak napas, dan (d) nyeri dada. Pemeriksaan fisik
ditemukan (a) inspeksi : dapat terlihat bagian yang sakit tertinggal
waktu bernapas, (b) palpasi : fremitus dapat mengeras pada bagian
yang sakit, (c) perkusi : redup di bagian yang sakit, dan (d)
auskultasi : terdengar suara napas bronkovesikuler sampai bronkial
yang mungkin disertai ronki basah hahlus yang kemudian menjadi
ronki basah kasar pada stadium resolusi. Gambaran Radiologis pada
foto thorax pada penyakit pneumonia antara lain:

Perselubungan homogen atau inhomogen sesuai dengan lobus


atau segment paru secara anatomis.
Batasnya tegas, walaupun pada mulanya kurang jelas.
Volume paru tidak berubah, tidak seperti atelektasis dimana paru
mengecil. Tidak tampak deviasi trachea/septum/fissure/seperti
pada atelektasis.
Seringkali terjadi komplikasi efusi pleura.
Bila terjadinya pada lobus inferior, maka sinus phrenicocostalis
yang paling akhir terkena.
Pada permulaan sering masih terlihat vaskuler.
Pada masa resolusi sering tampak Air Bronchogram Sign
(terperangkapnya udara pada bronkus karena tiadanya
pertukaran udara pada alveolus).

Bronkitis :
Merupakan peradangan pada bronkus yang dapat terjadi secara
akut maupun kronis. Bronkitis akut adalah peradangan pada bronkus
disebabkan oleh infeksi saluran napas yang ditandai dengan batuk
(berdahak maupun tidak berdahak) yang berlangsung hingga 3
minggu. Sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus dan dapa
sembuh dengan sendirinya, sehingga tidak memerlukan antibiotik.
Banyak terjadi pada anak kurang dari 2 tahun, dengan puncak lain
terlihat pada kelomok usia 9-15 tahun. Sedangkan bronkitis kronis
merupakan peradangan atau penyakit saluran napas yang ditandai
dengan batuk berdahak sedikitnya 3 bulan dalam setahun selama 2
tahun berturut-turut. Gambaran dari pemeriksaan ro toraks
penderita bronkkitis kronis adalah peningkatan corakan
bronkovaskuler yang disebabkan ole hipertrofi otot-otot polos
saluran pernapasan.

Efusi Pleura :
Merupakan pengumpulan cairan di dalam rongga pleura akibat
transudasi atau eksudasi yang berlebihan dari permukaan pleura.
Efusi pleura jarang merupakan proses penyakit primer, lebih sering
sebagai proses penyakit sekunder baik berupa penyakit infeksi
maupun non infeksi. Pada pemeriksaan ro toraks dapat di temukan
penumpukan cairan dengan permukaan cairan yang terdapat dalam
rongga pleura akan membentuk bayangan seperti kurva (meniscus
line), dengan permukaan daerah lateral lebih tinggi daripada medial,
hal lain yang juga dapat ditemukan adalah terdorongnya
mediastinum pada posisi yang berlawanan dengan cairan.

38. Jawaban: Inkoheren


Pembahasan:
Beberapa jenis arus atau proses pikir:
a. Sirkumstansialitas merupakan Bicara yang tidak langsung dan lambat
dalam mencapai tujuan. Pada akhirnya, tujuan pembicaraan akan
tercapai, tetapi ditambah dengan perincian-perincian yang berbelit-
belit dan mendetail.
b. Tangensialitas merupakan Ketidakmampuan untuk mempunyai asosiasi
pikiran yang diarahkan oleh tujuan.Pembicaraan berputar- putar dan tidak
pernah mencapai tujuan yang diinginkan.
c. Inkoherensi Merupakan pembicaraan yang tidak logis di mana kata- kata
yang diucapkan tidak dapat dimengerti. Pikiran sangat cepat sehingga
kata-kata yang diucapkan tidak mempunyai hubungan atau tanpa
tata bahasa yang menyebabkan disorganisasi.
d. Ekolalia merupakan Pengulangan kata-kata atau frasa orang lain secara
psikopatologis. Cenderungberulang dan menetap, dapat diucapkan
dengan nada mengejek dan terputus- putus.
e. Flight of Ideas/ lompat gagasan/ pikiran melayang : pikiran
yang sangat cepat, verbalisasi berlanjut atau permainan kata yang
menghasilkan perpindahan yang konstan dari satu ide ke ide
lainnya, sehingga suatu idea yang belum selesai diceritakan sudah
disusul oleh idea yang lain. Ide biasanya berhubungan dan dalam
bentuk yang tidak parah, pendengar mungkin dapat mengikuti
jalan pikirnya.
f. Asosiasi longgar : gangguan arus pikir dengan ide-ide yang
berpindah dari satu subyek ke subyek lain yang tidak berhubungan
sama sekali, dalam bentuk yang lebih parah disebut inkoherensia.
g. Neologisme : membentuk kata-kata baru yang tidak dipahami
oleh umum,
h. Bloking : jalan pikiran tiba-tiba berhenti atau berhenti di tengah
sebuah kalimat. Pasien tidak dapat menerangkan kenapa ia
berhenti.
i. Miskin isi pembicaraan (alogia) : adalah tidak mau bicara atau
bicara minimal.
Pada kasus diatas. Percakapan dokter dan pasien sama sekali tidak
berhubungan. Apa yang dokter tanyakan tidak dijawab dengan tepat
oleh pasien. Dan pasien berbicara dengan mencampurkan beberapa
kata menjadi suatu kalimat yang tidak dapat dimengerti.
39. Seorang laki-laki 30 tahun post KLL 30 menit yang lalu, TTV dbn,
GCS 13, dari gambaran CT scan kepala ditemukan gambaran biconvex.
diagnosis?
a. Perdarahansubaraknoid
b. Perdarahan subdural
c. Perdarahan epidural
d. Perdarahanintraserebral
e. Perdarahanintraventrikular
Pembahasan :
Perdarahan subaraknoid bukan merupakan perdarahan yang
diakibatkan oleh trauma kapitis. SAH paling sering disebabkan oleh
aneurisma, AVM, dan lainnya. Pada trauma kapitis dapat dilihat dari
jenis fraktur dan lesi intrakranialnya. Pada lesi intracranial dapat
berupa kelainan fokal atau difus. Lesi intracranial fokal dapat berupa
EDH, SDH, dan ICH.
EDH terletak di luar dura, namun masih dalam cranium dan
memiliki bentuk khas berupa biconvex atau lentikular. EDH
biasanya terjadi pada regio temporal atau temporoparietal, dan
biasanya akibat dari robekan arteri meningeal akibat fraktur. Tanda
klasik berupa lucid interval (penurunan kesadaran setelah
cedera, yang awalnya dalam keadaan sadar).
SDH terjadi lebih sering daripada EDH, dan biasanya terjadi akibat
robekan bridging vein antara korteks serebral dan vena sinus.
Sebagian besar SDH terjadi akibat trauma. Gejalanya, level
kesadaran fluktuatif, nyeri kepala, penurunan intelektual atau fisik,
dan perubahan kepribadian. Tanda SDH dapat berupa peningkatan
TIK, kejang, atau gejala neurologis fokal yang terjadi lama setelah
trauma. SDH biasa menutupi seluruh permukaan hemisfer,
danpada CT scan terlihat gambaran bulan sabit (konkaf).
ICH atau kontusio paling sering terjadi pada lobus frontalis dan
temporal. Pada CT scan terlihat gambaran salt and pepper,
yang merupakan gambaran titik-titik hiperdens kecil. Dalam
beberapa jam, kontusio dapat menyatu dan berkembang menjadi
ICH.

40.Pada pemeriksaan sperma didapatkan motilitas sperma 10%. Bagian apa


yang bertanggung jawab akan motilitas sperma yang rendah?
a. kepala
b. ekor
c. acrosom
d. mitokondria
e. nukleus
Pembahasan :
Spermatozoa memiliki empat bagian: kepala, akrosom, bagian
tengah, dan ekor. Kepala terutama terdiri dari nukleus, mengandung
informasi genetik sperma. Akrosom merupakan bagian enzimatik yang
digunakan untuk menembus ovum. Mobilitas sperma dihasilkan oleh
ekor yang panjang dan berbentuk seperti pecut. Pergerakan sperma
dihasilkan oleh mitokondria sperma (di bagian tengah sperma). Nilai
normal motilitas sperma: minimal 32%. Pada analisa sperma,
motilitas yang dinilai ialah yang dapat berjalan lurus saja
(pergerakan memutar-mutar tidak dihitung). Oleh sebab itu
jawaban pertanyaan ini ialah ekor.

41. Jawaban: Sinusitis et causa dentogen


Pembahasan:
Sinusitis adalah proses peradangan mukosa yang melapisi sinus.
Secara klinis sinusitis dikatakan kronis bila gejalanya berlangsung
lebih dari 3 bulan. Gambaran klinis yang dapat dijumpai adalah hidung
tumpat, ingus kental, cairan mengalir di belakang hidung, hidung
berbau, penciuman berkurang, nyeri kepala, sekret di meatus media,
riwayat hidung berdarah, dan batuk. Faktor-faktor fisik, kimia, saraf,
hormonal atau emosional dapat mempengaruhi mukosa hidung yang
selanjutnya dapat mempengaruhi mukosa sinus. Pada umumnya,
infeksi sinus kronik lebih sering dijumpai pada daerah beriklim lembap
dan dingin. Defisiensi nutrisi, kelelahan, kesegaran fisik yang
menurun, dan penyakit sistemik juga penting dalam etiologi sinusitis.
Perubahan faktor lingkungan seperti udara dingin, panas, kelembapan,
kekeringan dan polusi udara termasuk asap tembakau juga merupakan
predisposisi infeksi. Faktor lokal yang juga dapat merupakan
predisposisi penyakit sinus antara lain deformitas tulang, alergi,
keadaan gigi geligi, benda asing, tumor, polip nasi, deviasi septum,
parut stenotik ostium sinus, konka hipertrofi, rinolit.
Etiologi
Sinusitis dapat disebabkan oleh
1. Rhinogen / Obstruksi dari ostium Sinus (maksilaris/paranasalis)
penyebabnya adalah kelainan atau masalah di hidung, seperti:
Rinitis Akut (influenza), Polip, septum deviasi
2. Dentogen / odontogenik (penyebabnya adalah kelainan gigi),
yang sering menyebabkan sinusitis adalah infeksi pada gigi
premolar dan molar atas. Kuman penyebab : Streptococcus
pneumonia, Haemophilus influenza, Streptococcus viridians,
Staphylococcus aureus, Branchamellacatarhatis.

Gejala Klinis:
Gejala khas dari kelainan pada sinus adalah sakit kepala yang
dirasakan ketika penderita bangun pada pagi hari. Gejala klinis yang
ditimbulkan oleh sinusitis dapat dibagi dua, yaitu gejala subyektif
(dirasakan) dan gejala obyektif (dilihat).
Gejala subyektif antara lain: demam, lesu, hidung tersumbat,
sekresi lendir hidung yang kental dan terkadang berbau, sakit
kepala yang menjalar dan lebih berat pada pagi hari. Pada sinusitis
yang merupakan komplikasi penyakit alergi sering kali ditandai
bersin, khususnya pagi hari atau kalau dingin.
Gejala obyektif kemungkinan ditemukan pembengkakan pada
daerah bawah orbita (mata) dan lama kelamaan akan bertambah
lebar sampai ke pipi.
Sinusitis akut dan kronis memiliki gejala yang sama, yaitu nyeri
tekan dan pembengkakan pada sinus yang terkena, tetapi ada
gejala tertentu yang timbul berdasarkan sinus yang terkena:
- Sinusitis maksilaris menyebabkan nyeri pipi tepat di bawah
mata, sakit gigi dan sakit kepala.
- Sinusitis frontalis menyebabkan sakit kepala di dahi.
- Sinusitis etmoidalis menyebabkan nyeri di belakang dan diantara
mata serta sakit kepala di dahi. Peradangan sinus etmoidalis
juga bisa menyebabkan nyeri bila pinggiran hidung ditekan,
berkurangnya indera penciuman dan hidung tersumbat.
- Sinusitis sfenoidalis menyebabkan nyeri yang lokasinya tidak
dapat dipastikan dan bisa dirasakan di puncak kepala bagian
depan ataupun belakang, atau kadang menyebabkan sakit
telinga dan sakit leher.

42. Anak laki-laki usia b11 tahun dibawa orangtua dengan keluhan
sering berdebar-debar, cepat lelah. Orangtua mengaku sejak usia 6
tahun anak sering batuk pilek, demam, nyeri lutut berpindah. PF
normal, BJ holosistolik mumur. Pemeriksaan? Jawaban: ASTO
Pembahasan:
Menurut WHO tahun 2001, Penyakit Jantung Rematik (PJR) adalah
cacat jantung akibat karditis rematik. Menurut Afif. A (2008), PJR
adalah penyakit jantung sebagai akibat adanya gejala sisa (sekuele)
dari Demam Rematik (DR), yang ditandai dengan terjadinya cacat
katup jantung.
Definisi lain juga mengatakan bahwa PJR adalah hasil dari DR, yang
merupakan suatu kondisi yang dapat terjadi 2-3 minggu setelah infeksi
streptococcus beta hemolyticus grup Apada saluran nafas bagian atas
(UnderwoodJ.C.E, 2000)Dari sebuah jurnal mengatakan bahawa DR
dan atau PJR eksaserbasi akut adalah suatu sindroma klinik penyakit
akibat infeksi streptococcus beta hemolyticusgrup A pada tenggorokan
yang terjadi secara akut ataupun berulang dengan satu atau lebih
gejala mayor yaitu poliartritis migransakut, karditis, korea, nodul
subkutan dan eritema marginatum(Meador R.J. et al, 2009).
Lebih kurang 95% pasien menunjukkan peninggian titer
antistreptolisin O (ASTO), antideoksiribonukleat B (anti DNA-ase B)
yang merupakan dua jenis tes yang biasa dilakukan untuk infeksi
kuman Streptococcus beta hemolitycus grup A
43. Jawaban: fistula esofagus
Pembahasan:
Adapun klasifikasi atresia esofagus menurut Voght adalah sebagai berikut:
Atresia esofagus dengan fistula trakeoesofagus distal
Merupakan gambaran yang paling sering pada proksimal esofagus, terjadi
dilatasi dan penebalan dinding otot berujung pada mediastinum superior
setinggi vetebra thoracal III/IV. Esofagus distal (fistel), yang mana lebih
tipis dan sempit, memasuki dinding posterior trakea setinggi carina atau
1-2 cm diatasnya. Jarak antara esofagus proksimal yang buntu dan fistula
trakheaesofagus distal bervariasi mulai dari bagian yang overlap hingga
yang berjarak jauh.
Atresia esofagus terisolasi tanpa fistula
Esofagus distal dan proksimal benar-benar berakhir tanpa hubungan
dengan segmen esofagus proksimal, dilatasi dan dinding menebal dan
biasanya berakhir setinggi mediastinum posterior sekitar vetebra
thorakalis II. Esofagus distal pendek dan berakhir pada jarak yang berbeda
diatas diagframa.
Fistula trakeoesofagus tanpa atresia
Terdapat hubungan seperti fistula antara esofagus yang secara anatomi
cukup intak dengan trakhea. Traktus yang seperti fistula ini bisa sangat
tipis/sempit dengan diameter 3-5 mm dan umumnya berlokasi pada
daerah servikal paling bawah. Biasanya single tapi pernah ditemukan dua
bahkan tiga fistula.
Atresia esofagus dengan fistula trakeoesofagus proksimal
Gambaran kelainan yang jarang ditemukan namun perlu dibedakan dari
jenis terisolasi. Fistula bukan pada ujung distal esofagus tapi berlokasi 1-2
cm diatas ujung dinding depan esofagus.
Atresia esofagus dengan fistula trakeoesofagus distal dan
proksimal
Pada kebanyakan bayi, kelainan ini sering terlewati (misdiagnosa) dan di
terapi sebagai atresia proksimal dan fistula distal. Sebagai akibatnya
infeksi saluran pernapasan berulang, pemeriksaan yang dilakukan
memperlihatkan suatu fistula dapat dilakukan dan diperbaiki keseluruhan.
Seharusnya sudah dicurigai dari kebocoran gas banyak keluar dari
kantong atas selama membuat/ merancang anastomose.

Gejala-gejala kelainan ini bervariasi tergantung dari tipe kelainan


trakeoesofagus yang ada. Pada bayi yang dengan hanya atresia, diagnosis
biasanya dibuat setelah kelahiran. Saliva tidak bisa tertelan serta mengisi
mulut dan nostril kemudian mengalami regurgitasi. Bayi dengan fistula pada
bagian proksimal menghambat pernapasan, distress, dan sianosis selama
makan. Pada bayi dengan atresia dan fistula distal, saliva yang banyak dan
regurgitasi muncul bersamaan dengan sianosis dan pneumonia sekunder
yang terjadi akibat refluks dari isi lambung. Selain itu, udara biasanya masuk
ke perut, sehingga perut menjadi timpani dan mungkin menjadi begitu
kembung sehingga mengganggu pernapasan. Jika kedua fistula proksimal dan
distal ada, biasanya fistula proksimal yang memberikan gejala. Tipe yang
berikutnya merupakan tipe fistula trakeoesofagus tanpa atresia atau fistula
tipe-H, akan menimbulkan gejala batuk dan tersedak sewaktu makan,
pneumonia berulang dan distensi abdomen intermitten.

45. Seorang ibu G2P1A0 hamil 33 minggu melahirkan bayi laki-laki


berat 3000 gram. 4 jam kemudian bayi tersebut sesak. Bayi tersebut
sesak karena kekurangan zat yang diproduksi oleh...
a. Sel debu
b. Makrofag
c. ....
d. Sel pneumosit 1
e. Sel pneumosit 2
Pembahasan:
Surfaktan adalah suatu zat campuran antara lemak fosfat, lemak jenis
lain, protein lesitin dan karbohidrat. Surfaktan ini dihasilkan oleh sel
pneumosit/alveolar tipe II dan sel septal pada septum
interalveolaris. Surfaktan baru terbentuk setelah terbentuknya sel
pneumosit tipe II pada fase embriologi kanalikular pada sekitar minggu
ke-20 masa kandungan namun terdapat dalam jumlah kecil dan tidak
cukup untuk menunjang pernapasan yang tidak dibantu sampai
setelah 26 minggu. Surfaktan yang cukup terbentuk dalam keadaan
normal terbentuk antara minggu ke24-26. Surfaktan bertambah secara
signifikan dalam dua minggu sebelum lahir. Bayi prematur berisiko
tinggi mengalami Respiratory Distress Syndrome (sindrom gawat
napas) yang berkaitan dengan pembentukan surfaktan pada masa
embriologi. Salah satu gejala penyakit ini adalah banyaknya alveoli
yang menutup akibat tegangan permukaan alveoli yang tinggi.
Komposisi zat dari surfaktan antara lain: fosfatidilkolin 62%,
fosfatidilglisin 5%, fosfolipid lainnya 10%, lemak netral 13%, protein
8%, dan karbohidrat 2%. Surfaktan berperan menurunkan tegangan
permukaan pada cairan alveoli sehingga alveoli lebih mudah
berkembang pada waktu inspirasi dan mencegah alveoli menutup
(kolaps) pada akhir ekspirasi. Tanpa surfaktan akan diperlukan tenaga
20 kali lebih besar untuk inspirasi dan akan banyak alveoli yang
menutup pada waktu ekspirasi.

46. Pasien 73 tahun datang dengan keluhan 3 hari terakhir sering


ngamuk2 dan marah2 pada malam hari. Saat pagi dan sore pasien
tenang. Pada pemeriksaan: tampak gaduh gelisah, atensi mudah
teralih. Obatnya apa?
a. haloperidol b. mematine c. diazepam
d. lorazepam e. amiltriptilin.
Pembahasan:
Pasien diatas diduga mengalami delirium. Sehingga terapi yang tepat
adalah haloperidol.

47. Laki-laki berusia 55 tahun datang dengan betis kanan nyeri setelah
digigit anjing yang mengidap rabies. Patogenesis virus tersebut
menyebar melalui?
Jawaban: saraf sensorik
Pembahasan:
Virus rabies adalah virus neurotropik yang menyebar di sepanjang jalur
saraf dan menyerang SSP, menyebabkan infeksi akut. Mekanisme
penularan paling umum adalah melalui inokulasi perifer virus setelah
gigitan hewan yang terinfeksi rabies. Selanjutnya, terjadi replikasi di
jaringan perifer, sehingga virus tersebar di sepanjang saraf perifer dan
medula spinalis menuju ke otak, kemudian terjadi diseminasi dalam
SSP dan virus menyebar secara sentrifugal dari SSP menuju ke
berbagai organ, termasuk kelenjar ludah. Di samping penyebaran ke
kelenjar ludah, infeksi terjadi pada lapisan ganglion retina dan epitel
kornea yang dipersarafi oleh saraf sensoris nervus trigeminalis. Deteksi
antigen virus rabies dengan apusan kornea telah digunakan sebagai
tes diagnostik penderita rabies, dan transmisi virus rabies dari manusia
ke manusia dapat terjadi melalui transplantasi kornea. Pada biopsi kulit
juga ditemukan adanya infeksi pada ujung akhir saraf sensoris rambut,
dan ini merupakan salah satu metode diagnostik yang baik untuk tes
konfirmasi rabies antemortem pada manusia.
Tiga reseptor virus rabies, yaitu:
Reseptor NAChR yang merupakan reseptor virus rabies pertama
yang diidentifikasi dan dianggap penting untuk mendapat akses ke
SSP sepanjang saraf perifer bagi penyebaran virus dari NMJ di
perifer
Reseptor NCAM yang merupakan glikoprotein sel adhesi dari
superfamili imunoglobulin pada permukaan sel
Reseptor NTR P75 yang dapat terlibatdalam jalur sensorik virus
rabies.

48. Soal dengan gambaran BNO IVP seperti tanduk rusa


Jawaban : Batu staghorn
Pembahasan :
Nefrolitiasis merupakan suatu keadaan yang tidak normal di dalam
ginjal dimana terdapat komponen kristal dan matriks organik. Batu
staghorn adalah batu yang bentuknya menyerupai tanduk, dan
mempunyai cabang-cabang. Batu
jenis ini dapat berukuran kecil
atau besar tergantung dari ukuran
ginjalnya.
49. Jawaban : Faktor resiko mola hidatidosa?? (MULTIPARA)
Pembahasan:
Mola merupakan bagian dari penyakit trofoblastik dalam kehamilan.
Faktor resiko berupa usia ibu yang terlalu muda atau hampir mendekati
menopause. Faktor resiko usia ayah tidak ada.

50. Ny. X 60 th, akhir-akhir ini sering marah-marah, ia mengatakan


bahwa pembantunya mengambil kuncinya, akhir-akhir ini sering
tersesat, kencing sembarangan. Pada pemeriksaan kesadaran compos
mentis, pemeriksaan fisik dalam batas normal. Diagnosisnya adalah
a. delirium
b. demensia
c. late-onset skizofrenia
d. bipolar
e. lupa
Jawaban: Demensia (susp ec. Alzheimer)
Pembahasan:
Awitan demensia tipe alzheimer pada usia awal 50-an hingga 80 tahun.
Pasien pada kasus dikatakan sering marah-marah yang menunjukkan
adanya gangguan kepribadian ringan yang merupakan tanda stadium
dini demensia, pasien sering tersesat menandakan penurunan memori
(terutama daya ingat segera). Pasien sering kencing sembarangan
dapat menandakan penurunan daya orientasi tempat dan gangguan
daya nilai.

Manifestasi klinis:
Stadium dini
Gangguan kepribadian ringan, hendaya dalam keterampilan sosial
Berkurangnya minat dan ambisi
Afek yang labil dan dangkal, agitasi
Kondisi depresi
Stad lanjut
Penurunan memori: umumnya daya ingat segera dan jangka
panjang, kemudian recall
Perubahan mood dan kepribadian: depresi, kemudian ansietas, lalu
apatis
Penurunan daya orientasi: tempat, waktu, orang
Hendaya intelektual
Gangguan daya nilai: tidak dapat mengantisipasi akibat
perbuatannya
Gejala psikotik
Hendaya berbahasa: mutisme, afasia, blocking
PF dapat ditemukan ataksia, agnosia, apraksia, refleks patologis,
facial grimaces, impersisten motorik
(Sumber: Kapita Selekta Kedokteran Ed.4)

51. Dokter berpakaian rapi menunjukkan sikap apa? Penampilan integritas


(?)
NB: Sorry yg ini gak nemu jawabannya hehehe

52.

53.Post amputasi
Informed Consent

54. Pasien dengan ISK, pengambilan spesimen yang definit: Supra


pubik puncture
Pembahasan :
Pada hitung koloni dari bahan porsi tengah urin dan dari urin
kateterisasi.

Bila terdapat > 105 CFU/ml urin porsi tengah disebut dengan
bakteriuria bermakna
Bila terdapat > 105 CFU/ml urin porsi tengah tanpa gejala klinis
disebut bakteriuria asimtomatik
Bila terdapat mikroba 102 103 CFU/ml urin kateter pada wanita
muda asimtomatik yang disertai dengan piuria disebut infeksi
saluran kemih.

Pada Hitung koloni dari bahan aspirasi supra pubik.


Berapapun jumlah CFU pada pembiakan urin hasil aspirasi supra pubik
adalah infeksi saluran kemih. Interpretasi praktis biakan urin oleh
Marsh tahun 1976, ialah sebagai berikut:
Kriteria praktis diagnosis bakteriuria. Hitung bakteri positif bila
didapatkan:
100.000 CFU/ml urin dari 2 biakan urin porsi tengah yang dilakukan
seara berturut turut.
100.000 CFU/ml urin dari 1 biakan urin porsi tengah dengan leukosit
> 10/ml urin segar.
100.000 CFU/ml urin dari 1 biakan urin porsi tengah disertai gejala
klinis infeksi saluran kemih.
10.000 CFU/ml urin kateter.
Berapapun CFU dari urin aspirasi suprapubik.

55.Seorang ayah membawa keluarganya untuk pergi ke daerah endemis malaria,


kemudian ia datang ke tempar praktek dokter untuk meminta profilaksis
malaria, obat profiaksis apa yang diberikan?
a. Klorokuin
b Doksisiklin
c Artemisin
d. DHP
Pembahasan:
Kemoprofilaksis lini pertama didesain untuk mencegah kematian akibat
malaria falciparum berat. Obat-obatan ini juga mencegah serangan primer
dari spesies non-falciparum. Resistensi P. falciparum terhadap
chloroquine hampir universal; chloroquine hanya efektif di Meksiko, area
Amerika Tengah di sebelah barat Terusan Panama, Kariba, Asia Timur dan
beberapa negara Timur Tengah. Di area endemis lain, WHO dan CDC
merekomendasikan atovaquone-proguanil, mefloquine, dan doksisiklin;
obat-obatan ini menunjukkan 95% efikasi terhadap P. falciparum.
Resistensi mefloquine terjadi di area rural terbatas di Asia Tenggara.
Pilihan obat untuk orang yang bepergian ke area dengan malaria yang
resisten chloroquin bergantung pada faktor seperti lama tinggal, usia dan
riwayat penyakit, kehamilan dan apakah ada intoleransi obat sebelumnya
serta pertimbangan ekonomi. Chloroquine, mefloquine dan doksisiklin tidak
mencegah infeksi pertama pada manusia, namun bekerja terhadap parasit
yang menginfeksi eritrosit setelahlepas dari fase maturasi awal di hepar.
Akibatnya, obat ini harus diteruskan sampai 4 minggu setelah paparan
terakhir terhadap nyamuk yang terinfeksi untuk menyingkirkan parasit yang
masih mungkin dilepaskan dari hepar pada bulan berikutnya.Namun
atovaquone-proguanil tidak hanya bekerja terhadap parasit yang ada di
dalam darah namun juga terhadap parasit yang aktif bereplikasi di hepar
sehingga dapat dihentikan 1 minggu setelah paparan.
Kemoprofilaksis dengan atovaquone-proguanil dan doksisiklin harus dimulai 1
atau 2 hari sebelum perjalanan ke daerah endemis, sementara chloroquine
harus dimulai 1 minggu sebelum perjalanan.
Penggunaan mefloquine harus dimulai 3 minggu sebelum perjalanan,
terutama untuk mengamati efek samping yang mungkin menyebabkan
penghentian obat dan pemilihan obat lain. Indikasi untuk pemakaian obat
jenis lain adalah kecemasan akut, depresi, kelelahan, dan confusio.
Infeksi malaria pada wanita hamil lebih berat dengan risiko untuk ibu dan
janin.Tidak ada kemoprofilaksis yang efektif 100%.WHO dan CDC
menyarankan wanita hamil tidak bepergian ke daerah endemis malaria. Jika
terpaksa menggunakan kemoprofilaksis, mefloquine adalah obat pilihan

untuk malaria resisten chloroquine.


56. Wanita dengan keluhan nyeri uluhati, riwayat minum obat anti nyeri.
Diagnosis?
Jawaban: Dispepsia organic
Pembahasan :

Dispepsia organic adalah dispepsia yang telah diketahui adanya


kelainan organic sebagai penyebabnya. Dispepsia organic jarang
ditemukan pada usia muda, tetapi banyak ditemukan pada usia lebih
dari 40 tahun. Dispepsia organic dapat digolongkan menjadi :
DispepsiaTukak
Keluhan penderita yang sering diajukan ialah rasa nyeri ulu hati.
Berkurang atau bertambahnya rasa nyeri ada hubungannya
dengan makanan. Hanya dengan pemeriksaan endoskopi dan
radiologi dapat menentukan adanya tukak di lambung atau
duodenum.
Refluks Gastroesofageal
Gejala yang klasik dari refluks gastroesofageal, yaitu rasa panas di
dada dan regurgitasi asam terutama setelah makan.
Ulkus Peptik
Ulkus peptic dapat terjadi di esophagus, lambung, duodenum atau
pada divertikulum meckel ileum. Ulkus peptikum timbul akibat
kerja getah lambung yang asam terhadap epitel yang rentan.
Penyebab yang tepat masih belum dapat dipastikan.
Dispepsia fungsional dapat dijelaskan sebagai keluhan dispepsia
yang telah berlangsung dalam beberapa minggu tanpa didapatkan
kelainan atau gangguan struktural/organik/metabolic berdasarkan
pemeriksaan klinik, laboratorium, radiologi dan endoskopi.
Padapengguna NSAIDs, contohnya, indomethacin, diclofenac, dan
aspirin (terutama pada dosis tinggi), kerjanya yang menghambat
enzim siklooksigenase menyebabkan sintesis prostaglandin dari asam
arakidonat turut terhambat. Efek yang tidak diinginkan
padapenggunaan NSAIDs adalah penghambatan sistesis prostaglandin
secara sistemik terutama pada epitel lambung dan duodenum
sehingga melemahkan proteksi mukosa. Tukak dapat terjadi setelah
beberapa hari atau minggu penggunaan NSAIDs dan efek terhadap
hambatan agregasi trombosit menyebabkan bahaya perdarahan pada
tukak. Karena pada penggunaan NSAID dapat terjadi tukak/ulkus, dan
hal ini dapat terlihat pada endoskopi, maka jawaban adalah
dyspepsia organik.

57. Efek samping obat lepra yang menyebabkan kulit coklat kemerahan
adalah
a. Dapson (DDS) : anemia hemolitik, anoreksia, nausea, vertigo,
penglihatan kabur, sulit tidur hepatitis, dan Psychosis.
b. Rifampisin : Urin, tinja, keringat merah, hepatotoksik.
c. Klofazimin : Perubahan warna kulit menjadi kemerah-merahan
sampai coklat gelap yang bersifat sementara, enteropati eosinofilik
dan penyumbatan usus besar, perubahan warna pada konjungtiva
(selaput ikat mata), pigmentasi makula, penglihatan suram, infarksi
splenik, limfadenopati, reaksi kulit.

58. Wanita tua usia 58 tahun dengan keluhan BAB berdarah.


Pemeriksaan penunjang yang tepat : Barium enema.
Pembahasan :
Indikasi utama pemeriksaan barium enema adalah adanya perubahan
kebiasaan buang air besar, perdarahan, sebagai pemeriksaan
penunjang pada massa abdomen, atau mencari lokasi obstruksi usus
besar. Kontraindikasi pada prosedur ini adalah penyakit megakolon
toksik, kolitis pseudomembranosa, radioterapi, atau biopsi dinding
usus besar dengan ketebalan penuh.

59. Pasien laki-laki 34 tahun kuatir terjadi serangan pingsan di jalan


mendadank seperti sebelumnya, pingsan yang dimaksud adalah
jantung berdetak cepta, keringant dingin, mual, dan leher terasa
tercekik. Pasien minta ditemani istriny ke koantor. Pada pemeriksaan
EKG dan EEG normal. Diagnosis untuk pasien ini adalah:
a. Gangguan cemas menyeluruh
b. Gangguan panic
c. Hipokondriasis
d. Fobia social
e. Malingering
Pembahasan :
Sesuai dengan keluhan pasien yang timbul saat mau jalan keluar
rumah sehingga minta istri buat anter pake mobil, ini sesuai dengan
kriteria serangan panik yang timbul pada momen2 tertentu. Kalau
gangguan cemas menyeluruh, dia timbulnya terus-menerus sepanjang
hari tanpa adanya pencetus yang jelas.

60. Seorang anak laki-lali berumur 7 tahun datang dengan BAK merah
sejak 1 minggu yang lalu. 2 minggu yang lalu batuk, pilek, radang
tenggorokan namun sudah sembuh. PF : tampak edema palpebra
bilateral, TD 160/100, HR 100x/m, RR 20x/m, suhu 37 0C. Didapatkan
Hb 12 g/dl, Ht 36%, trombosit 287.000, leukosit 6.000, urin : eritrosit
banyak, protein +, leukosit 1-4/ lpb. Diagnosisnya adalah?
a. Glomerulonephritis
b. Infeksi saluran kemih
c. Gagal ginjal kronik
d. Sindroma nefrotik
e. Gagal ginjal akut
Pembahasan :
Glomerulonephritis
Glomerulonefritis merupakan penyakit peradangan ginjal bilateral.
Peradangan dimulai dalam gromleurus dan bermanifestasi sebagai
proteinuria dan atau hematuria.
Gejala glomerulonefritis bisa berlangsung secara mendadak (akut)
atau secara menahun (kronis) seringkali tidak diketahui karena tidak
menimbulkan gejala. Gejalanya dapat berupa mual-mual, kurang
darah (anemia), atau hipertensi. Gejala umum berupa sembab
kelopak mata, kencing sedikit, dan berwarna merah, biasanya
disertai hipertensi. Penyakit ini umumnya (sekitar 80%) sembuh
spontan, 10% menjadi kronis, dan 10% berakibat fatal.
Glomerulonefritis akut juga disebut dengan glomerulonefritis akut
post sterptokokus (GNAPS) adalah suatu proses radang non-
supuratif yang mengenai glomeruli, sebagai akibat infeksi kuman
streptokokus beta hemolitikus grup A, tipe nefritogenik di
tempat lain. Penyakit ini sering mengenai anak-anak.
Glomerulonefritis akut (GNA) adalah suatu reaksi imunologis pada
ginjal terhadap bakteri atau virus tertentu. Yang sering terjadi ialah
akibat infeksi kuman streptococcus.
Kerusakan pada rumbai kapiler gromelurus mengakibatkan
hematuria/kencing berwarna merah daging dan albuminuria

Dipagi hari sering terjadi edema pada wajah terutama edem


periorbita, meskipun edema paling nyata dibagian anggota bawah
tubuh ketika menjelang siang. Derajat edema biasanya tergantung
pada berat peradangan glomerurulus, apakah disertai dengan payah
jantung kongestif, dan seberapa cepat dilakukan pembatasan
garam.
Hipertensi terdapat pada 60-70% anak dengan GNA pada hari
pertama, kemudian pada akhir minggu pertama menjadi normal
kembali. Bila terdapat kerusakan jaringan ginjal, maka tekanan
darah akan tetap tinggi selama beberapa minggu dan menjadi
permanen bila keadaan penyakitnya menjadi kronis.
Urinalisis menunjukkan adanya proteinuria (+1 sampai +4),
hematuria makroskopik ditemukan hampir pada 50% penderita,
kelainan sedimen urine dengan eritrosit disformik, leukosituria serta
torak selulet, granular, eritrosit(++), albumin (+), silinder lekosit (+)
dan lain-lain.
Komplomen hemolitik total serum (total hemolytic comploment) dan
C3 rendah pada hampir semua pasien dalam minggu pertama,
tetapi C4 normal atau hanya menurun sedikit, sedangkan kadar
properdin menurun pada 50% pasien. Keadaan tersebut
menunjukkan aktivasi jalur alternatif komplomen. Penurunan C3
sangat mencolok pada pasien glomerulonefritis akut
pascastreptokokus dengan kadar antara 20-40 mg/dl (harga normal
50-140 mg.dl).
Adanya infeksi streptokokus harus dicari dengan melakukan biakan
tenggorok dan kulit. Biakan mungkin negatif apabila telah diberi
antimikroba. Beberapa uji serologis terhadap antigen sterptokokus
dapat dipakai untuk membuktikan adanya infeksi, antara lain
antisterptozim, ASTO, antihialuronidase, dan anti Dnase B.
Diagnosis glomerulonefritis akut pascastreptokok perlu dicurigai
pada pasien dengan gejalan klinis berupa hematuria nyata yang
timbul mendadak, sembab dan gagal ginjal akut setelah infeksi
streptokokus. Tanda glomerulonefritis yang khas pada urinalisis,
bukti adanya infeksi streptokokus secara laboratoris dan rendahnya
kadar komplemen C3 mendukung bukti untuk menegakkan
diagnosis.

Sindrom Nefrotik
Sindrom nefrotik (SN) adalah suatu sindrom klinik dengan gejala:
1. Proteinuria massif ( 40 mg/m2 LPB/jam atau rasio protein/kreatinin
pada urin sewaktu > 2 mg/mg atau dipstik 2+)
2. Hipoalbuminemia 2,5 g/dL
3. Edema
4. Dapat disertai hiperkolesterolemia
Etiologi SN dibagi 3 yaitu kongenital, primer/idiopatik, dan
sekunder mengikuti penyakit sistemik antara lain lupus eritematosus
sistemik (LES), purpura Henoch Schonlein, dan lain lain.
Sindrom nefrotik idiopatik pada anak, sebagian besar (80-90%)
mempunyai gambaran patologi anatomi berupa kelainan minimal
(Minimal Change Disease).
Gambaran klinik Pasien SN biasanya datang dengan edema palpebra
atau pretibia. Bila lebih berat akan disertai asites, efusi pleura, dan
edema skrotum. Kadang-kadang disertai oliguria dan gejala infeksi,
nafsu makan berkurang, dan diare. Bila disertai sakit perut hati-hati
terhadap kemungkinan terjadinya peritonitis. Pada pemeriksaan fisik
harus disertai pemeriksaan berat badan, tinggi badan, lingkar perut,
dan tekanan darah. Dalam laporan ISKDC (International study of
kidney diseases in children), pada SNKM ditemukan 22% dengan
hematuria mikroskopik, 15-20% disertai hipertensi, dan 32%
dengan peningkatan kadar kreatinin dan ureum darah yang
bersifat sementara.

61. Testis teraba massa seperti tali


Jawaban : Varicocele
Pembahasan:
Varikokel, varicocele, adalah dilatasi abnormal dari vena pada pleksus
pampiniformis akibat gangguan aliran darah balik vena spermatika
interna. Kelainan ini terdapat pada 15% pria. Varikokel ternyata
merupakan salah satu penyebab infertilitas pada pria; dan didapatkan
21-41% pria yang mandul menderita varikokel. Pemeriksaan dilakukan
dalam posisi berdiri, dengan memperhatikan keadaan skrotum
kemudian dilakukan palpasi. Jika diperlukan, pasien diminta untuk
melakukan manuver valsava atau mengedan. Jika terdapat varikokel,
pada inspeksi dan papasi terdapat bentukan seperti kumpulan cacing-
cacing di dalam kantung yang berada di sebelah kranial testis. Secara
klinis varikokel dibedakan dalam 3 tingkatan/derajat:
1. Derajat kecil: adalah varikokel yang dapat dipalpasi setelah pasien
melakukan manuver valsava
2. Derajat sedang: adalah varikokel yang dapat dipalpasi tanpa
melakukan manuver valsava
3. Derajat besar: adalah varikokel yang sudah dapat dilihat bentuknya
tanpa melakukan manuver valsava.
Kadangkala sulit untuk menemukan adanya bentukan varikokel secara
klinis meskipun terdapat tanda-tanda lain yang menunjukkan adanya
varikokel. Untuk itu pemeriksaan auskultasi dengan memakai stetoskop
Doppler sangat membantu, karena alat ini dapat mendeteksi adanya
peningkatan aliran darah pada pleksus pampiniformis. Varikokel yang
sulit diraba secara klinis seperti ini disebut varikokel subklinik.
Diperhatikan pula konsistensi testis maupun ukurannya, dengan
membandingkan testis kiri dengan testis kanan. Untuk lebih objektif
dalam menentukan besar atau volume testis dilakukan pengukuran
dengan alat orkidometer. Pada beberapa keadaan mungkin kedua testis
teraba kecil dan lunak, karena telah terjadi kerusakan pada sel-sel
germinal.
Untuk menilai seberapa jauh varikokel telah menyebabkan kerusakan
pada tubuli seminiferi dilakukan pemeriksaan analisis semen. Menurut
McLeod, hasil analisis semen pada varikokel menujukkan pola stress
yaitu menurunnya motilitas sperma, meningkatnya jumlah sperma
muda (immature,) dan terdapat kelainan bentuk sperma (tapered).

62. Seorang wanita mengeluh nyeri pada pipi sebelah kiri. Nyeri terasa
seperti tertusuk, tajamseperti disayat. Nyeri muncul ketika
mengunyah, terkena angin. Sarafapakah yang terganggu?
Jawaban : Saraf kranial V
Pembahasan :
Saraf trigeminal atau saraf kranial ke 5 terutama memberi persarafan
pada kulit muka, konjungtiva dan kornea, mukosa dari hidung , sinus-
sinus dan bagian frontal dari rongga mulut , juga sebagian besar dari
duramater.

63. Seorang laki-laki berstatus waria dimasukkan ke panti sosisla karena


mengamen di pinggir jalan dan tidak ada identitas. Pada pemeriksaan
pasien senyum-senyum dan berpakaian wanita. Kemungkinan kasus
tersebut?
a. Fethisme
b. Voyerisme
c. Transvetisme
d. Eksibisionis
e. Transeksual
Pembahasan :
Fetisisme (fetishism) adalah gangguan mental di mana seseorang
mencapai kepuasan seksual dengan menggunakan benda milik
seseorang, paling sering pakaian dalam, sepatu, stocking, atau
pakaian milik perempuan lainnya.
Eksibisionismeyaitu kelainan seks yang suka memperlihatkan organ
kelamin kepada orang lain yang tidak ingin melihatnya dan juga
suka melakukan autoeroticism (praktek seksual merangsang diri
sendiri atau masturbasi) sambil memperlihatkannya kepada orang
lain.
Voyeurisme adalah paraphilia dimana seseorang menemukan
kenikmatan seksual dengan menyaksikan atau mengintip orang
yang telanjang, membuka baju, atau melakukan seks. Gangguan ini
terjadi pada laki-laki dan yang menjadi obyek biasanya orang asing.
Orang dengan voyeurisme atau voyeur berfantasi melakukan
hubungan seks dengan korbannya, tetapi ia tidak benar-benar
melakukan itu. Voyeur mungkin mengintip orang asing yang sama
berulang-ulang, tapi jarang ada kontak fisik.
Transvetisme adalah gangguan ini dicirikan dengan laki-laki
heteroseksual yang mengenakan pakaian perempuan untuk
mencapai respons seksual. Gangguan ini dimulai pada saat remaja
dan masih diam-diam (tanpa ingin diketahui orang lain), dan
kemudian saat beranjak dewasa mulai berpakaian perempuan
lengkap dan di depan umum. Sebagian kecil laki-laki dengan
transvestic fetisisme mungkin mengalami dysphoria
(ketidakbahagiaan dengan jenis kelamin aslinya), yang kemudian
melakukan pengobatan hormonal atau operasi pergantian kelamin
untuk membuat mereka hidup secara permanen sebagai
perempuan.
Transgender adalah individu yang memiliki gangguan psikologis
karena merasa terjebak di tubuh yang salah. Transgender yang
melakukan operasi kelamin disebut transeksual.

64. OS datang awalnya nyeri perut kanan atas, saat ini diperiksa
terdapat tanda rigiditas, dan nyeri tekan seluruh abdomen:
a. Appendisitis akut
b. Peritonitis generalisata

Pembahasan :
Peritonitis adalah keadaan akut abdomen akibat peradangan sebagian
atau seluruh selaput peritoneum parietale ataupun viserale pada
rongga abdomen. Peritonitis seringkali disebabkan dari infeksi yang
berasal dari organ-organ di cavum abdomen. Penyebab tersering
adalah perforasi dari organ lambung, colon, kandung empedu atau
apendiks. Infeksi dapat juga menyebar dari organ lain yang menjalar
melalui darah.

Diagnosis
Diagnosis peritonitis biasanya ditegakkan secara klinis. Kebanyakan
pasien datang dengan keluhan nyeri abdomen. Nyeri ini bisa timbul
tiba-tiba atau tersembunyi. Pada awalnya, nyeri abdomen yang timbul
sifatnya tumpul dan tidak spesifik (peritoneum viseral) dan kemudian
infeksi berlangsung secara progresif, menetap, nyeri hebat dan
semakin terlokalisasi (peritoneum parietale). Dalam beberapa kasus
(misal: perforasi lambung, pankreatitis akut, iskemia intestinal) nyeri
abdomen akan timbul langsung secara umum/general sejak dari awal.

Adanya syok, nyeri tekan, defans muskular, dan perut kembung


harus diperhatikan sebagai gejala dan tanda penting. Sifat nyeri, cara
timbulnya dan perjalanan selanjutnya sangat penting untuk
menegakkan diagnosis.

Penatalaksanaan
Prinsip umum pengobatan adalah mengistirahatkan saluran cerna
dengan memuasakan pasien, pemberian antibiotik yang sesuai,
dekompresi saluran cerna dengan penghisapan nasogastrik atau
intestinal, penggantian cairan dan elektrolit yang hilang yang
dilakukan secara intravena, pembuangan fokus septik (apendiks) atau
penyebab radang lainnya, bila mungkin dengan mengalirkan nanah
keluar dan tindakan-tindakan menghilangkan nyeri. Prinsip umum
dalam menangani infeksi intraabdominal ada 4, antara lain: (1)
kontrol infeksi yang terjadi, (2) membersihkan bakteri dan racun, (3)
memperbaiki fungsi organ, dan (4) mengontrol proses inflamasi.

65. Jawaban Defibrilator

66. Pasien di EGD (esofagogastroduodenoskopi) hasilnya adalah ulkus di


antrum. Gejalanya adalah sehabis makan, dirasakan nyeri.
Pembahasan :
Ulkus peptic adalahkerusakan pada lapisan mukosa, submucosa dan
otot pada saluran cerna. Ulkus peptic bias terjadi di gasterdan
duodenum.
Gejala khas:
Ulkus gaster nyeri bertambah setelah makan
Ulkus duodenum hunger pain, food relief. Makan akan
menguranginyeri.
*dari soal, dikatakan terdapat hasil EGD, ulkus di antrum. Antrum
merupakan bagian dari gaster. Maka gejala yang dirasakan adalah
nyeri setelah makan.

68. Fraktur terbuka 1/3 distal tibia


Pembahasan:
Fraktur terbuka adalah fraktur dimana terdapat hubungan fragmen
fraktur dengan dunia luar, baik ujung fragmen tersebut yang
menembus dari dalam hingga ke luar permukaan kulit atau kulit
dipermukaan yang mengalami penetrasi suatu objek yang tajam dari
luar hingga ke dalam.
Menurut Gustilo dan Anderson, fraktur terbuka terbagi menjadi 3
kelompok, yaitu:
Grade I : kulit terbuka < 1 cm, bersih, biasanya dari luar ke dalam,
kontusio otot, minimal; fraktur simpel transverse atau short oblique
Grade II : laserasi > 1 cm, dengan kerusakan jaringan lunak yang
luas, kerusakan komponen minimal hingga sedang; fraktur simple
transverse atau short oblique dengan kominutif yang minimal
Grade III : kerusakan jaringan lunak yang luas, termasuk otot, kulit,
struktur neurovaskular seringkali merupakan cedera oleh energi
yang besar dengan kerusakan komponen yang berat
o III A : laserasi jaringan lunak yang luas, tulang tertutup secara
adekuat, fraktur segmental, luka tembak, periosteal stripping
yang minimal
o III B : cidera jaringan lunak yang luas dengan periosteal stripping
dan tulang terekspos, membutuhkan penutupan flap jaringan
lunak, sering berhubungan dengan kontaminasi yang masif
o III C : cidera vaskuler yang membutuhkan perbaikan

69. Zat yang diukur pada pemeriksaan GFR


Jawaban : Inulin
Zat pilihan yang terbaik untuk uji bersihan adalah zat yang memenuhi
syarat antara lain bersifat eksogen (tidak ada dalam tubuh),
hanya mengalami filtrasi di glomeruli tanpa di reabsorbsi
maupun dieskresi di tubuli dan tentunya tidak berbahaya bagi
tubuh. Salah satu zat pilihan tersebut adalah inulin. Nilai
bersihan inulin dianggap sesuai dengan GFR. Rumusnya adalah:
Bersihan inulin =
(kadar inulin urin/kadar inulin plasma) x (volume urin/menit) x
(1,73/LPT)
Namun sayangnya pemeriksaan ini tidak mudah, sehingga tidak
dilakukan secara rutin.
Sebaliknya ureum, kreatinin merupakan zat endogen (sudah ada
dalam tubuh) dan tidak mengambarkan GFR dengan tepat. Ureum
mengalami filtrasi, kemudian sebagian direabsorbsi sehingga nilai
bersihan ureum kurang dari nilai GFR sedangkan kreatinin difiltrasi dan
juga disekresi di tubuli sehingga nilai bersihan kreatinin lebih besar
daripada nilai GFR.

70.Jumlah cairan yang dibutuhkan pada pasien luka bakar: 3600 cc ??


Pembahasan :

Resusitasi cairan pada luka bakar dihitung dengan menggunakan rumus


Baxter/Parkland:

Jumlahcairan = 4 cc x kgBB x % lukabakar


50% jumlahcairandiberikandalam 8 jam pertama
50% sisanyadiberikandalam 16 jam berikutnya

71. Menghitung kebutuhan kalori.


Pembahasan :
1. Menghitung BB ideal
BBI = (TB cm-100)-10%
Wanita <150 cm dan laki-laki <160cm
BBI = TBcm -100

2. Kalori basal. Rumus Brocca kebutuhan kalori per hari


Wanita. Kebutuhan kalori basal per hari = BBI x 25 kalori
Laki-laki. Kebutuhan kalori basal per hari = BBI x 30 kalori

3. Penyesuaian
Umur >40 tahun = -5%
Aktivitas ringan (duduk-duduk, nonton TV) = +10%
Aktivitas sedang (kerja kantoran, ibu rumah tangga, perawat,
dokter) = +20%
Aktivitas berat (olahragawan, kuli bangunan, tukang becak) = +30%
Berat badan gemuk (BB >120% BBI) = -20%
Berat badan lebih (BB 110-120 BBI) = -10%
Berat badan kurus (BB < 90%BBI) = +20%
Stres metabolik (infeksi, operasi, stroke) = +300kalori
Kehamilan trimester 1 dan 2 = +300kalori
Kehamilan trimester 3 dan menyusui = + 500 kalori

4. Pembagian jadwal makan


Makan pagi 20%
Makan siang 30%
Makan malam 25%
Porsi ringan diantara makan 10-15% sebanyak 2-3x

5. Pembagian distribusi makanan


Karbohidrat 60%
Protein 20%
Lemak 20%

71. Tahapan pada sprematogenesis, terjadi perubahan dari diploid


menjadi haploid
Jawaban : Spermatosit
Pembahasan :
72.
73. Pasangan suami istri cek sperma, hasil konsentrasi 30 juta/ml,
motilitas 10% morfologi 1 %. Kelainan ini terdapat
Jawaban dan Pembahasan :
Menurut WHO, berikut adalah empat kriteria yang dilihat dalam
pengujian semen:
1. Volume
Pria subur rata-rata mengeluarkan 2 hingga 5 cc semen dalam satu
kali ejakulasi. Secara konsisten mengeluarkan kurang dari 1,5 cc
(hypospermia) atau lebih dari 5,5 cc (hyperspermia) dikatakan
abnormal. Volume lebih sedikit biasanya terjadi bila sangat sering
berejakulasi, volume yang lebih banyak terjadi setelah lama
berpuasa.

2. Konsentrasi sperma
Pria subur memiliki konsentrasi sperma di atas 20 juta per cc atau 40
juta secara keseluruhan. Jumlah di bawah 20 juta/cc dikatakan
konsentrasi sperma rendah dan di bawah 10 juta/cc digolongkan
sangat rendah. Istilah kedokteran untuk konsentrasi sperma rendah
adalah oligospermia. Bila sama sekali tidak ada sperma disebut
azoospermia. Semen pria yang tidak memiliki sperma secara kasat
mata terlihat sama dengan semen pria lainnya, hanya pengamatan
melalui mikroskoplah yang dapat membedakannya.

3. Morfologi Sperma
Sperma normal memiliki bentuk kepala oval beraturan dengan ekor
lurus panjang di tengahnya. Sperma yang bentuknya tidak normal
(disebut teratozoospermia) seperti kepala bulat, kepala pipih, kepala
terlalu besar, kepala ganda, tidak berekor, dll, adalah sperma
abnormal dan tidak dapat membuahi telur. Hanya sperma yang
bentuknya sempurna yang disebut normal. Pria normal memproduksi
paling tidak 30% sperma berbentuk normal.

4. Motilitas (Pergerakan) Sperma


Sperma terdiri dari dua jenis, yaitu yang dapat berenang maju dan
yang tidak. Hanya sperma yang dapat berenang maju dengan cepatlah
yang dapat mencapai sel telur. Sperma yang tidak bergerak tidak ada
gunanya. Menurut WHO, motilitas sperma digolongkan dalam empat
tingkatan:
Kelas a: sperma yang berenang maju dengan cepat dalam garis
lurus seperti peluru kendali.
Kelas b: sperma yang berenang maju tetapi dalam garis
melengkung atau bergelombang, atau dalam garis lurus tetapi
lambat.
Kelas c: sperma yang menggerakkan ekornya tetapi tidak melaju.
Kelas d: sperma yang tidak bergerak sama sekali.
Sperma kelas c dan d adalah sperma yang buruk. Pria yang subur
memproduksi paling tidak 50% sperma kelas a dan b. Bila
proporsinya kurang dari itu, kemungkinan akan sulit memiliki anak.
Motilitas sperma juga dapat terkendala bila sperma saling
berhimpitan secara kelompok sehinga menyulitkan gerakan mereka
menuju ke sel telur.

74. Cheilitis defisiensi vitamin B2

75.

76. Seorang anak laki-laki usia x tahun datang dengan keluhan


keropeng pada bagian hidung. Dasar berwarna kekuningan. Diagnosis?
Jawaban: Impetigo kontagiosa
Pembahasan :
Impetigo kontagiosa, atau yang lebih dikenal dengan impetigo
krustosa; merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi
bakteri yang menyerang epidermis. Penyakit ini ditandai adanya
kumpulan cairan yang sudah mengering.Cairan ini berwarna kuning
kecoklatan seperti madu yang berlapis-lapis. Penyakit ini disebabkan
oleh bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus
betahemolyticus. Penyakit ini mudah menular dan terutama pada anak
yang belum bersekolah. Gejala awalnya seperti rasa gatal.Mula-mula
timbul ruam-ruam kulit berukuran 1-2 mm kemudian berubah menjadi
gelembung-gelembung berisi cairan. Oleh karena dinding gelembung
ini tipis maka akan mudah pecah dan mengeluarkan cairan berwarna
kuning kecoklatan. Selanjutnya mengering membentuk tumpukan
berlapis-lapis. Penyakit kulit ini biasanya menyerang bagian tubuh
terutama wajah (sekitar hidung dan mulut), tangan dan leher.

77. NPP dan PPV


Pembahasan :
Negative predictive value: nilai kemungkinan subjek dengan hasil tes
skrining negative benar2 tidak memiliki penyakit tersebut.
Positive predictive value adalah nilai kemungkinan subjek dengan hasil
tes skrining positif bener2 memiliki penyakit tersebut.

78. Gatal setelah makan udang?


Jawaban: Dermatitis Atopi karena tidak ada riwayat kontak dengan
kulit
Pembahasan:
- Dermatitis atopi
ditandai oleh pruritus yang hebat, eritema. Anak dengan dermatitis
atopi mempunyai riwayat keluarga atopi, sering berhubungan
dengan asma dan atau rinitis. Peranan hipersensitivitas tipe 1
diperantarai oleh IgE dalam patogenesis dermatitis atopi. Pada 80%
anak dengan dermatits atopi terjadi peningkatan IgE serum dan
menunjukan uji tusuk kulit posiif dan uji radioalergosorbent (RAST)
positif terhadap alergen makanan dan inhalan.
- Dermatitis Kontak
Peradangan kulit yang terjadi akibat kontaknya substansi dengan
kulit

64. uji tempel = patch test

79. Pasien pengguna NSAID (susp. perforasi gaster) gejala klinis nyeri
seluruh lapang perut dan defans muskular (+)
Jawaban : Peritonitis Sekunder
Pembahasan :
Peritonitis adalah suatu peradangan dari peritoneum, pada
membrane serosa, pada bagian rongga perut. Peritoneum terdiri dari
dua bagian yaitu peritoneum paretal yang melapisi dinding rongga
abdomen dan peritoneum viseral yang melapisi semua organ yang
berada dalam rongga abdomen. Ruang yang terdapat diantara
lapisan ini disebut ruang peritoneal atau kantong peritoneum. Fungsi
dari peritoneum:
Menutupi sebagian dari organ abdomen dan pelvis
Membentuk pembatas yang halus sehingga organ yang ada
dalam rongga peritoneum tidak saling bergesekkan
Menjaga kedudukan dan mempertahankan hubungan organ
terhadap dinding posterior abdomen
Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah yang membantu
melindungi terhadap infeksi

Bila ditinjau dari penyebabnya, peritonitis terbagi atas penyebab


primer (peritonitis spontan), sekunder (berkaitan dengan proses
patologis pada organ visceral) atau penyebab tersier (infeksi rekuren
atau persisten sesudah terapi awal yang adekuat).
Penyebab utama peritonitis adalah spontaneous bacterial perintonitis
(SBP) akibat penyakit hati yang kronik. SBP terjadi bukan karena
infeksi intra abdomen, namun biasanya terjadi pada pasien dengan
asites akibat penyakit hati kronik. Penyebab lain yang dapat
menyebabkan peritonitis sekunder adalah perforasi apendisitis,
perforasi ulkus peptikum dan duodenum, perforasi kolon akibat
divertikulisis, volvulus atau kanker dan strangulasi colon ascendens.
Peritonitis sekunder yang paling sering terjadi disebabkan oleh
perforasi atau nekrosis organ-organ dalam dengan inokulasi bakteri
rongga peritoneal.

Peritonitis tersier dapat terjadi karena infeksi peritoneal berulang


setelah mendapatkan terapi adekuat, sering bukan berasal dari
kelainan organ. Pasien dengan peritonitis tersier biasanya timbul
abses atau flegmon dengan atau tanpa fistula. Peritonitis tersier
timbul lebih sering pada pasien dengan kondisi komorbid sebelumnya
dan pasien dengan imunokompromais.

Diagnosis peritonitis ditegakkan secara klinis dengan adanya nyeri


abdomen dengan nyeri yang tumpul dan tidak terlalu jelas lokasinya
(peritoneum visceral) yang makin lama makin jelas lokasinya
(peritoneum parietal). Tanda-tanda peritonitis relative sama dengan
infeksi berat yaitu demam tinggi atau pasien yang sepsis dapat
terjadi hipotermia, takikardi, dehidrasi hingga menjadi hipotensi.
Nyeri abdomen yang hebat biasanya memiliki punctum maksimum di
tempat tertentu sebagai sumberinfeksi.

80. Sumatriptan jangka panjang


Pembahasan :
Sumatriptan merupakan golongan Selective Serotonin Receptor
Agonists (Triptans) yang digunakan sebagai obat untuk abortif
serangan migrain. Pengobatan profilaksis bisa menggunakan obat
antiepilepsi, kalsium kanal bloker, beta bloker, SSRI, Serotonin
antagonis, antidepresan trisiklik, dll. Pengobatan profilaksis diberikan
bila frekuensi migrain meningkat lebih dari 2 kali/ bulan, gejala lebih
dari 24 jam, mengganggu kehidupan sehari-hari, penggunaan obat
abortif yang berlebihan, dll.

81. Pasien sesak sudah 2 bulan terakhir, gejala malam terjadi sudah 4
kali, pemeriksaan fisik wheezing +/+ dan terdapat retraksi interkostal,
sesak yang dialami dirasa mengganggu aktivitas. Diagnosisnya
adalah:
a. asma persisten ringan
b. asma persisten sedang
c. asma persisten berat
d. asma intermiten
e. lupa
Pembahasan : pada pasien terjadi serangan 4 kali dalam 1
bulan, dan tiap serangan mengganggu aktivitas
Derajat Gejala Gejala Fungsi Faal paru Terapi
asma malam rawat jalan
Intermite Gejala <1x/minggu 2x/bulan VEP> 80% prediksi Agonis 2
n Gejala selain Variabilitas VEP kerja cepat
eksaserbasi tidak <20%
ada
Eksaserbasi ringan
Persiste Gejala 1x/bulan >2x/bula VEP 80% Agonis 2
n ringan hingga 1x/minggu n prediksi kerja cepat,
Eksaserbasi Variabilitas VEP KSI dosis
mengganggu 20-30% rendah
aktivitas
Persisten Gejala setiap hari >1x/ming VEP 60-80% Agonis 2
sedang Eksaserbasi gu prediksi kerja cepat,
mengganggu Variabilitas VEP KSI dosis
aktivitas >30% rendah, ABKP
Butuh reliever setiap
hari
Persisten Gejala setiap hari Sering VEP 60% prediksi Agonis 2
berat Eksaserbasi sering Variabilitas VEP kerja cepat,
dan mengganggu >30% KSI dosis
aktivitas tinggi, ABKP
Aktivitas fisik dan/atau
terbatas KSO
(Sumber: GINA 2012 - Kapita Selekta Kedokteran Ed.4)

82. Obat TB yg bersifat hepatotoksik? Rifampicin, INH, pirazinamid

83.

84. LBP Kerusakan kartilago.


Hernia nucleus pulposus adalah suatu keadaan dimana terjadi
penonjolan pada diskus intervertebralis ke dalam kanalis vertebralis
yang diakibatkan oleh menonjolnya nucleus pulposus yang menekan
annulus fibrosus yang menyebabkan kompresi pada syaraf (LBP).
Diskus intervertebralis terdiri dari 2 bagian yaitu:
Annulus fibrosus yang terdiri atas jaringan fibrokolagen dan jaringan
fibrokartilagenus.
Nukleus pulposus: gel yang mengandung kadar air yang tinggi dan
berfungi untuk menahan tekanan/beban.
Kemampuan menahan beban dari nucleus pulposus akan berkurang
secara progresif seiring bertambahnya usia, karena terjadi
perubahan degenerasi yang ditandai dengan penurunan
vaskularisasi kedalam diskus disertai berkurangnya kadar air dalam
nucleus sehingga diskus mengkerut, sebagai akibatnya nucleus
menjadi kurang elastis. Sehingga bila ada gaya tekan maka akan
disalurkan ke annulus secara asimetris sehingga akan menyebabkan
terjadinya cedera atau robekan pada annulus

85. Pasien dengan nyeri punggung belakang dan kesemutan, letak


kerusakan mengarah pada: posterolateral HNP
Pembahasan :
Nukleus pulposus tidak mempunyai persarafan, sehingga tidak
menimbulkan rasa nyeri, tetapi bila ia mendorong ke belakang, ia
meregangkan anulus fibrosus dan menimbulkan rasa nyeri.Karena ikat-
ikat posterior longitudinal menutupi anulus fibrosus di bagian tengah,
herniasi lebih sering mendorong ke arah posterolateral.

86.

87. Kerusakan yang terjadi pada HNP adalah pada tulang rawan ?
(Pilihan jawabannya kalo ga salah inget ada hialin, elastin,
kartilaginoid/fibrokartilago gitu)
Jawaban: Kartilaginoid
Pembahasan :
Tulang rawan terbagi atas tiga jenis yakni tulang rawan hialin, tulang
rawan elastis, tulang rawan fibrokartilago.
a. Tulang Rawan Hialin adalah bentuk umum dalam tubuh manusia.
Tulang rawan pada masa embrio dan pada masa dewasa. Tulang
rawan pada masa embrio adalah sebagai bentuk kerangka bagi
kebanyakan tulang dibentuk melalui osifikasi endokondral, Tulang
rawan pada masa dewasa, kebanyakan tulang rawan telah diganti
menjadi tulang keras kecuali pada permukaan sendi, ujung iga,
hidung, laring, dan trachea, serta bronkus.
b. Tulang Rawan Elastin adalah tulang rawan yang sifatnya lentur
dimana matriksnya terdapat serat elastin yang bercabang-cabang.
Tulang rawan elatin terdapat pada telinga bagian luar (auricular),
epiglotis, laring, dinding tuba auditiva (eustachii).
c. Tulang Rawan Fibrokartilago adalah tulang yang banyak
mengandung serat kolagen yang padat pada matriksnya yang tidak
teratur sehingga lebih kaku dan kuat. Tulang rawan fibrokartilago
terdapat pada antar ruas tulang belakang.

88. SWOT

Strength (kekuatan) adalah situasi atau kondisi yang merupakan


kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.. Strength ini bersifat
internal dari organisasi atau sebuah program.
Contoh :
1. Jumlah anggota yang lebih dari cukup (kuantitatif)
2. Berpengalaman dalam beberapa kegiatan (kualitatif)

Weaknesses (Kelemahan) adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang


tidak berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh
organisasi tetapi tidak dimiliki oleh organisasi. Kelemahan itu terkadang
lebih mudah dilihat daripada sebuah kekuatan, namun ada beberapa hal
yang menjadikan kelemahan itu tidak diberikan solusi yang tepat
dikarenakan tidak dimaksimalkan kekuatan yang sudah ada.
Contoh :
1. Kurang terbinanya komunikasi antar anggota
2. Jaringan yang telah terbangun tidak dimaksimalkan oleh seluruh
anggota.

Opportunity (kesempatan) adalah faktor positif yang muncul dari


lingkungan dan memberikan kesempatan bagi organisasi atau program
kita untuk memanfaatkannya. Opportunity tidak hanya berupa kebijakan
atau peluang dalam hal mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi
bisa juga berupa respon masyarakat atau isu yang sedang diangkat.
Contoh :
1. Masyarakat sedang menyukai tentang hal-hal yang bersifat
reboisasi lingkungan
2. Isu yang sedang diangkat merupakan isu yang sedang menjadi topic
utama.

Threat (ancaman) adalah factor negative dari lingkungan yang


memberikan hambatan bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah
organisasi dan program. Ancaman ini adalah hal yang terkadang selalu
terlewat dikarenakan banyak yang ingin mencoba untuk kontroversi
atau out of stream (melawan arus) namun pada kenyataannya organisasi
tersebut lebih banyak layu sebelum berkembang.
Contoh :
1. Masyarakat sudah jenuh dengan pilkada
2. Isu agama yang berupa ritual telah membuat masyarakat bosan.

STRATEGI SO adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan jalan pikiran


organisasi yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut
dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
STRATEGI WO adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan pemanfaatan
peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
STRATEGI ST adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan kekuatan yang
dimiliki organisasi untuk mengatasi ancaman.
STRATEGI WT adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan kegiatan yang
bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.

89.Ada foto rontgen anak. Anak dengan keluhan diare. Muntahan berwarna
hijau, BAB berdarah. Jawaban : Intususepsi
Pembahasan :
Intususepsi adalah masuknya segmen usus proksimal (ke arah oral) ke
rongga lumen usus yang lebih distal (ke arah anal) sehingga menimbulkan
gejala obstruksi berlanjut strangulasi usus. Invaginasi atau intususepsi
merupakan hal yang sering ditemukan pada anak dan agak jarang pada
orang muda dan dewasa. Intususepsi lebih sering terjadi pada laki-laki
daripada perempuan.
Invaginasi pada anak dan bayi sering memberikan gejala-gejala klinik klasik
berupa nyeri perut yang bersifat serangan (kolik), keluarnya lendir dan darah
peranum (currant jelly stool) tanpa faeces dan pada palpasi perut teraba
massa tumor seperti pisang (sausage shape mass ).

90.Foto ro toraks
Jawaban: Bronkiektasis infektif
Pembahasan :
Pasien dengan keluhan demam, sesak nafas ada retarksi intercostae, batuk
sputum hijau ini bisa Bronkiekteasis infdektidf atau pneumonie. Nah kita baa
deh riwayat pasien beberapatahun lalu juga suka batuk berdahak produktif,
tapi ga nyebabin kelihan seperti ini. ekarang dateng dengan keluhan yang
lebih berat, ini mengarah ke bronkiektasis infektif, karena sebenarnya udah
ada dillatasi kerusakan bronkus, sekarang pasien kena infeksi kuman ya
makin parah keluhannya, jadi demam, sesak, batuk sputum hijau lah. Hal ini
lebih diyakinkan denga gambaran honey comb pada rontgen dada. DD
pneumonie tersingkirkan

91. Wanita DM, nyeri telinga (Otitis eksterna maligna)


Pembahasan
Otitis eksterna maligna sering didapatkan pada pasien-pasien
imunokompromis (usia tua, DM, AIDS, dll). Granulasi pada
perbatasan osteocartilagenous junction merupakan tanda
patognomonis otitis eksterna maligna. Organisme terbanyak yang
menyebabkan kondisi ini adalah Pseudomonas aeruginosa. Disebut
maligna karena gejala klinis sangat agresif, hasil pengoabtan yang
kurang memuaskan, dan menimbulkan komplikasi yang cukup
berbahaya. Infeksi pada kanalis auditori eksternus dapat berkembang
menjadi osteomyelitis os temporalis apabila tidak diterapi secara dini
dan adekuat. Gejala klinis antara lain otalgia yang hebat, secret
telinga yang purulent, nyeri pada bagian temporal, hingga kompliaksi
intracranial lainnya. Tanda patognomonisnya adalah jaringan granulasi
pada sambungan pars oseus kartilago pada CAE.

92.Jawaban : OMSK maligna


Pembahasan : Otitis media supuratif kronik (OMSK) adalah otitis media
yang berlangsung lebih 2 bulan karena infeksi bakteri piogenik dan ditandai
oleh perforasi membran timpani dan pengeluaran sekret. Dulu kita kenal
sebagai otitis media perforata (OMP). Orang awam biasa menyebutnya
congek.
Ada 3 tipe perforasi membran timpani berdasarkan letaknya, yaitu :
Perforasi sentral (sub total). Letak perforasi di sentral dan pars tensa
membran timpani. Seluruh tepi perforasi masih mengandung sisa
membran timpani.
Perforasi marginal. Sebagian tepi perforasi langsung berhubungan dengan
anulus atau sulkus timpanikum.
Perforasi atik. Letak perforasi di pars flaksida membran timpani.
Sekret yang keluar dari telinga tengah ke telinga luar dapat berlangsung
terus-menerus atau hilang timbul. Konsistensinya bisa encer atau kental.
Warnanya bisa kuning atau berupa nanah. Otitis media supuratif kronik
(OMSK) merupakan kelanjutan dari otitis media supuratif sub akut dan otitis
media supuratif akut (OMA). Hal ini disebabkan oleh :
Terapi. Terapi lambat diberikan atau terapi tidak adekuat.
Kuman. Virulensi kuman tinggi.
Pertahanan. Daya tahan tubuh rendah akibat gizi kurang.
Higiene. Higienitas yang buruk.
Jenis otitis media supuratif kronik (OMSK), yaitu :

Otitis media supuratif kronik (OMSK) benigna / mukosa / aman.


Otitis media supuratif kronik (OMSK) maligna / tulang / bahaya.
Otitis media supuratif kronik (OMSK) aktif. Sekret keluar dari kavum
timpani.
Otitis media supuratif kronik (OMSK) tenang. Kavum timpani basah atau
kering.

93. Pasien dating dengan keluhan nyeri pada mata kanan. Nyeri timbul
mendadak, mata merah, penglihatan menurun, seperti melihat halo.
Terdapat mual muntah. Apakah diagnosis pada pasien ini?
Jawaban : Glaukoma Akut Sudut Tertutup
Pembahasan :
Glaukoma sudut tertutup terjadi ketika saluran keluar cairan bola mata
tiba tiba tertutup. Perjalanan penyakitnya cepat, berat dan sangat
nyeri. Glaukoma tipe ini merupakan suatu kondisi darurat akibat rasa
sakit yang ditimbulkan. Peningkatantekanan intraocular terjadi karena
sumbatan aliran keluar aqueous akibat adanya oklusi anyaman
trabekular oleh iris perifer. Keadaan ini dapat bermanifestasi sebagai
suatu kedaruratan oftalmologik atau dapat tetap asimptomatik sampai
timbul penurunan penglihatan. Diagnosis ditegakan dengan melakukan
pemeriksaan segmen anterior dan gonioskopi yang cermat. Istilah
glaucoma sudut tertutup primer hanya digunakan bila penutupan sudut
primer telah menimbulkan kerusakan nervus optikus dan kehilangan
lapangan pandang.

95. Terdapat benjolan pada kelopak mata. Pada hasil kerokan ditemukan
sel inflamasi kronik
a. Kalazion
b. Blefaritis
c. Hordeolum
Pembahasan :
Kalazion adalah suatu lipogranuloma yang terjadi akibat sumbatan
pada kelenjar Meibom, menyebabkan terbentuknya suatu nodul pada
palpebra yang bersifat keras dan tidak nyeri.
Manifestasi klinis :
Benjolan pada kelopaka mata, tidak hiperemis dan tidak ada nyeri
tekan.

Pseudoptosis

Kadang-kadang mengakibatkan perubahan bentuk bola mata akibat


tekanannya sehingga terjadi kelainan refraksi pada mata tersebut.

Pada anak muda dapat diabsobsi spontan.

Penatalaksanaan
Kadang-kadang kalazion sembuh atau hilang dengan sendirinya akibat
diabsorbsi (diserap) setelah beberapa bulan atau beberapa tahun.
1. Kompres hangat 10-20 menit 4kali sehari.
2. Antibiotika topikal dan steroid disertai kompres panas dan bila tidak
berhasil dalam waktu 2 minggu maka dilakukan pembedahan.

3. Bila kecil dapat disuntik steroid dan yang besar dapat dilakukan
pengeluaran isinya. Bila terdapat sisa bisa dilakukan kompres panas.
95. Kadar gula darah minimal yang dapat menyebabkan KAD
Jawaban > 250 mg%
Pembahasan :
Komplikasi akut DM tipe 2:
1. Koma hipoglikemia
2. Koma HONK (Hiper Osmolar Non Ketotik) / HHNK ( Hiperosmolar
Hiperglikemik Non Ketotik)
3. Koma KAD (Keto Asidosis Diabeticum)
Kriteria Diagnosis KAD menurut Buku ajar IPD Jilid III tahun 2010:
1. Kadar glukosa > 250 mg%
2. pH < 7,35
3. HCO3-
4. Anion gap yang tinggi
5. Keton serum positif
Sumber: Buku Ajar IPD Jilid III tahun 2010

96. Pasien laki-laki datang dengan kondisi mulut tidak dapat ditutup
kembali setelah tertawa lebar. Otot apa yang mengalami kontraksi
berlebihan?
Jawaban : Pterigoideus lateralis
Permbahasan :
Berfngsi untuk membuka mulut itu, sumbunya ada pada diskus
artikularis, dan tendon yang langsung berhubungan dengan sumbunya
adalah pterigoideus lateral.
100. Penyebaran infeksi rabies?
Jawaban : Saraf tepi sensoris
Pembahasan :
Rabies adalah penyakit infeksi akut sususan saraf pusat pada
manusia dan mamalia yang berakibat fatal. Penyakit ini disebabkan
oleh virus rabies yang termasuk genus lyssa-virus, famili
Rhabdoviridae dan menginfeksi manusia melalui sekret yang
terinfeksi pada gigitan binatang.
Setelah virus rabies masuk ke tubuh manusia, selama 2 minggu virus
menetap pada tempat masuk dan di jaringan otot didekatnya. Virus
berkembang biak dan langsung mencapai ujung-ujung
serabut saraf perifer tanpa menunjukan perubahan-
perubahan fungsinya. Selubung virus menjadi satu dengan
membran plasma dan protein ribonukleus dan memasuki sitoplasma.
Beberapa tempat pengikatan adalah reseptor asetilkolin post sinaptik
pada neuromuscular junction di SSP. Dari saraf perifer virus menyebar
secara sentripetal melalui endoneurium sel-sel schwan dan melalui
aliran aksonplasma mencapai ganglion dorsalis dalam waktu 60-72
jam dan berkembang biak. Selanjutnya virus menyebar ke SSP
melalui cairan serebrospinal. Diotak virus menyebar secara luas dan
memperbanyak diri dalam semua bagian neuron, kemudian bergerak
ke perifer dalam serabut saraf aferen dan pada saraf volunter
maupun saraf autonom. Dapat dijumpai Negri bodies pada otak.
Namun pada 20% kasus rabies tidak ditemukan Negri bodies. Pada
kasus diatas. Pasien didiagnosa pasien menderita rabies. Virus rabies
pertama kali menyerang sistem saraf perifer.
101. TB 160 cm, BB 40 cm, klasifikasi? Malnutrisi berat
Pembahasan :
BB ( kg )
IMT = 2
[ TB ( m) ]

40 kg
IMT = 2
=15 .625 kg /m2
1 .6 m

BMI CLASSIFICATION

<16 Severe malnutrition

1616.99 Moderate malnutrition

1718.49 Mild malnutrition

18.524.9 Normal

2529.9 Overweight

3034.9 Obese class 1

3539.9 Obese class 2

40 Obese class 3

102. Pasien terkena luka bakar pada bagian wajah dan leher. Apa
yang sebaiknya pertama kali dilakukan?
Pembahasan:
Luka leher di wajah dan leher dapat menyebabkan udem laring
sehingga terjadi sumbatan jalan napas dan pasien menjadi apneu
(perhatikan apakah bulu mata dan bulu hidung terbakar, dan
ada/tidaknya jelaga pada lubang hidung pasien). Untuk mencegah
terjadinya henti napas, maka tindakan pertama yang dilakukan ialah
intubasi

103. BLS Kompresi 30:2


104. Seorang pria 53 tahun, terdapat benjolan pada lipat paha.
Benjolan timbul saat mengangkat benda berat dan menghilang saat
tiduran. Diagnosis? (hernia inguinalis)
Pembahasan :
Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui
defek atau bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan.
Hernia inguinalis indirek (lateralis) merupakan bentuk hernia
yang paling sering ditemukan dan diduga mempunyai penyebab
kongenital. (Snell, 2006). Hernia inguinalis lateralis adalah hernia
yang melalui annulus inguinalis internus yang terletak di sebelah
lateral vasa epigastric inferior, menyusuri kanalis inguinalis dan
keluar dari rongga perut melalui anulus inguinalis eksternus.
(Mansjoer, 2000).
Manifestasi Klinis
Pada umumnya keluhan orang dewasa berupa benjolan di inguinalis
yangtimbul pada waktu mengedan, batuk, atau mengangkat beban
berat danmenghilang pada waktu istirahat berbaring. Pada inspeksi
perhatikan keadaanasimetris pada kedua inguinalis, skrotum, atau
labia dalam posisi berdiri danberbaring. Pasien diminta mengedan
atau batuk sehingga adanya benjolan atau keadaan asimetris dapat
dilihat. Palpasi dilakukan dalam keadaan ada benjolan hernia, diraba
konsistensinya, dan dicoba mendorong apakah benjolan dapat
direposisi. Setelah benjolan dapat direposisi dengan jari telunjuk,
kadang cincin hernia dapat diraba berupa anulus inguinalis yang
melebar (Jong,2004)
Gejala dan tanda klinis hernia banyak ditentukan oleh keadaaan
isihernia. Pada hernia reponibel keluhan satu-satunya adanya
benjolan di lipatpaha yang muncul pada waktu berdiri, batuk bersin,
atau mengejan danmenghilang setelah berbaring. Keluhan nyeri
jarang dijumpai, kalau adabiasanya dirasakan di daerah epigastrium
atau paraumbilikal berupa nyeriviseral karena regangan pada
mesenterium sewaktu satu segmen usus halusmasuk ke dalam
kantong hernia. Nyeri yang disertai mual atau muntah barutimbul
kalau terjadi inkarserasi karena ileus atau strangulasi karena
nekrosisatau gangren.

105. Jawaban : doksisiklin tidak diberikan pada anak kurang


dari 8 tahun
Pembahasan :
Dosis Doksisiklin yang umum diberikan :
Dewasa dan anak lebih dari 8 tahun dengan berat badan 45 kg atau
lebih : Hari pertama 200 mg dibagi dalam 2 dosis setiap 12 jam
dilanjutkan dengan 100 mg/hari. Pengobatan harus dilanjutkan
minimal 1-2 hari setelah tanda-tanda dan gejala infeksi menghilang.
Anak-anak lebih dari 8 tahun dengan berat badan kurang dari 45 kg :
hari pertama 4,4 mg/kgBB/hari terbagi dua dosis setiap 12 jam,
selanjutnya 2,2 mg/kgBB 1 kali sehari atau dalam 2 dosis setiap 12
jam. Untuk infeksi berat dapat diberikan 2,2 mg/kgBB setiap 12 jam.
PERINGATAN DAN PERHATIAN
Doksisiklin jangan diberikan kepada wanita hamil dan
menyusui, anak kecil di bawah 8 tahun.
Seperti pada penggunaan antibiotik lainnya, terjadinya pertumbuhan
yang berlebihan dari mikroorganisme yang resisten yang dapat
menyebabkan glositis, stomatitis, vaginitis, stafilokokal enteritis,
sehingga pengobatan harus segera dihentikan.

110. Rekam medis untuk pengadilan ? (lihat pasal 12 dan 13)


Rekam medis yang hilang menjadi tanggung jawab siapa ? (lihat
pasal 14)
Pembahasan :
Cek lampiran PDF Peraturan Menteri

113. Coup contrecoup


(Gambar)
115. Tidak dapat memahami tulisannya sendiri termasuk afasia mana
(Kalo ga salah)
Pembahasan :
Jenis-Jenis afasia:
Afasia Broca (Motorik) : Disebabkan lesi pada area broca,
pemahaman auditif dan membaca tidak terganggu, tetapi sulit
mengungkapkan isi pikiran.
Afasia Wernicke (Sensorik) : Disebabkan lesi pada area Wernicke.
Pada kelainan ini pemahaman bahasa terganggu. Penderita tidak
mampu memahami bahasa lisan dan tulisan sehingga ia juga
tidak mampu menjawab dan tidak mengerti apa yang dia
katakan.
Afasia Konduksi : Disebabkan lesi di area fasiculus arcuatus yaitu
penghubung antara area sensoris (Wernicke) dan area motoric
(broca). Lesi ini menyebabkan kemampuan berbahasa dan
pemahaman yang baik tetapi didapati gangguan repetisi atau
pengulangan.
Afasia Transkortikal : disebabkan lesi dipinggiran area pengaturan
bahasa. Pada dasarnya afasia transkortikal ditandai oleh
terganggunya fungsi berbahsasa tetapi didapati repetisi bahasa
yang baik.
Afasia Anomik : merupakan afasia dimana penderita kesulitan
menemukan kata dan tidak mampu menamai benda yang
dihadapkan kepadanya. Bicara, gramatika, dan irama lancar,
tetapi sering tertegun ketika mencari kata dan mengenal nama
objek.
Afasia Global : disebabkan lesi yang luas dan merusak sebagian
besar area bahasa pada otak. Keadaan ini ditandai oleh tidak ada
lagi atau berkurang sekali bahasa spontan dan menjadi beberapa
patah kata yang diulang secara berulang-ulang.

116. Pasien dengan gangguan bicara, sulit berbicara, mengulang


kata-kata sulit, tampak bingung akan perkataan orang lain, teramsuk
Afasia: Afasia Global
Pembahasan :

117. Bagaimanakah cara vaksin rabies?


a. IM
b Subkutan
c Intrakutan
d Intravena
Pembahasan :
Jenis Vaksin Rabies yang dipergunakn saat ini :
Human Diploid Cell Rabies Vaccine (HDCV), vaksin ini mulai
dikembangkan sejak tahun 1965, dosis yang diberikan adalah 1 ml/
dosis, diberikan secara intra muskular atau IM
Purified Chicken Embryo Cell Rabies Vaccine (PCEC),
tehnologi pembuatan vaksin dengan embryo ayam ini mulai
dikembangkan sejak tahun 1940. Dosis vaksin yang diberikan
adalah 1 ml/dosis, diberikan secara intra muskular kedalam
jaringan otot
Purified Vero Cell Rabies Vaccine (PVRV), yang mulai
dikembangkan cara pembuatan vaksin ini pada tahun 1965, dosis
vaksin yang diberikan adalah 0.5 ml/dosis, diberikan secara intra
muskular kedalam jaringan otot
Purified Duck Embryo Rabies Vaccine (PDEV), tehnik
pembuatan vaksin ini dikembangkan sejak tahun 1956. Dosis
vaksin ini adalah 1 ml/dosis, dan pemberian intra muskular dalam
jaringan otot.
Ke empat jenis vaksin rabies ini dibuat oleh pabrik pembuat vaksin
yang berbeda, namun dengan efikasi dan efektifitas vaksin yang
sangat tinggi, yang tidak jauh berbeda satu dengan yang lainnya.
Dosis Pemberian Vaksin Rabies
Dosis vaksin rabies yang diberikan itu berbeda untuk:
1. Pre exposure prophylaxis Immunization.
Pada golongan ini, hanya diberikan vaksin rabies saja sebagai
imunisasi aktif untuk melawan dan mencegah penyakit rabies, bila
dimasa depan, mereka tergigit atau tterkontaminasi dengan virus
rabies. Cukup diberikan 3 dosis vaksin saja dengan jadwal 0 hari
( dosis pertama vaksin rabies) , 7 hari kemudian (dosis ke2 vaksin
rabies) dan 21 hari kemudian (dosis ketiga vaksin rabies). Pada
golongan ini tidak perlu ditambahkan RIG (Rabies Immuno Globulin)
sebagai imunisasi pasif. Bila dikemudian hari, golongan ini tergigit
oleh binatang sakit rabies, maka pada mereka ini cukup diberikan 2
dosis vaksn rabies saja, yang diberikan pada hari kejadian atau hari 0
dan hari ke 3 kejadian saja. Tidak perlu ditambahkan RIG lagi.

2. Post Exposure Treatment and Prophylaxis.


Sebelum kita membahasa tata laksana pemberian vaksin anti rabies
dan RIG pada korban gigitan binatang, ada baiknya kita juga
membahas tata laksana perawatan luka akibat gigitan binatang ini.
Karena dari data penelitian ilmiah, ternyata perawatan luka gigitan
binatang yang benar dan tepat akan mengurangi sebagian besar
resiko luka menjadi infeksi dan kemungkinan berkembang menjadi
penyakit rabies.
Tata Cara Perawatan Luka Gigitan Binatang
Tergantung kondisi keseriusan luka gigitan (dalam atau dangkal, luas
atau lebar, luka tunggal atau banyak), tapi dasar perwatan luka
gigitan binatang adalah seperti berikut ini :
1. Irigasi luka gigitan dengan air bersih yang mengalir sambil
dibersihkan dengan sabun, lalu dilanjutkan dengan larutan
fisiologis NaCl atau dengan cairan desinfektan seperti larutan
jodium, betadin, hidrogen peroksida dan atau cairan pembersih
yang lain lain.
2. Debridement, yaitu tindakan membersihkan jaringan luka yang
kotor, jaringan luka yang membusuk atau mati untuk mencegah
terjadinya infeksi lokal yang dapat menyebar keseluruh tubuh
3. Pemberian obat-obatan seperti misalnya obat antibiotika untuk
memcegah kemungkinan dan resiko infeksi akibat gigitan binatang
tersebut. Memberi obat anti nyeri bilamana diperlukan dan obat
lain yang dipandang perlu
4. Pemberian vaksin anti tetanus, terutama untuk luka yang dalam
dan luas, seperti luka yang multiple dan dalam
5. Pemberian vaksin anti rabies dengan atau tanpa dibarengi dengan
pmberian RIG, yang tergantung status vaksinasi rabies penderita
sebelum kejadian ini
6. Penjahitan luka. Untuk luka yang diduga oleh binatang penderita
rabies, maka luka ini tidak kita jahit, hanya ditutupi saja atau
dijahit seperlunya saja.

Tata Cara Pemberian Vaksin Rabies dengan atau tanpa RIG


(Rabies Immuno Globulin) :
Prinsip adalah : Jika korban pernah mendapatkan vaksinasi lengkap
rabies (pada pre Exposure Prophylaxis Vaksinasi) atau paling sedikit 3
dosis vaksin rabies pada post exposure prophylaxis sebelumnya,
maka korban ini hanya perlu 2 dosis vaksin anti rabies saja pada
waktu hari 0 (hari pertama kejadian) dan hari ke 3 setelah kejadian.
Tanpa perlu diberikan RIG lagi.

Dosis Vaksin Anti Rabies untuk Post Exposure Prophylaxis


Untuk Orang Yang Pernah Mendapat Vaksinasi Rabies atau
Kebal :
Setelah proses tata laksana perawatan luka gigit seperti yang tertera
diatas, maka dilanjutkan dengan :
1. Pemberian vaksin anti rabies jenis HDCV atau jenis PCECV
(tergantung jenis vaksin anti rabies yang tersedia)
2. Diberikan 2 dosis vaksin, secara Intra Muskular atau IM didaerah
deltoid atau daerah bahu, pada hari 0 atau hari kejadian gigitan
dan pada hari ke 3 setelah kejadian.
3. Pada korban golongan ini tidak perlu diberikan RIG

Dosis Vaksin Anti Rabies untuk Post Exposure Prophylaxis


Untuk Orang Yang Belum Pernah Mendapat Vaksinasi Rabies
atau Tidak Kebal :
Setelah proses tata laksana perawatan luka gigit seperti yang tertera
diatas, maka dilanjutkan dengan :
1. Pemberian RIG (Rabies Immuno Globulin) yang disuntikan secara
infiltrasi sekitar atau mengelilingi luka gigitan, usahakan semua
luka gigitan mendapatkan suntikan inflitrasi RIG ini
2. Bila masih ada sisa RIG, disuntikkan secara Intra Muskular
ditempat lain dari tempat yang akan kita suntikkan vaksin anti
rabies
3. Pemberian vaksin anti rabies jenis HDCV atau jenis PCECV
(tergantung jenis vaksin anti rabies yang tersedia) secara intra
muskular atau IM
Diberikan suntikan vaksin anti rabies sebanyak 5 dosis pada hari 0
waktu kejadian, hari ke 3, hari ke 7, hari ke 14 dan hari ke 2

118. Obat pulang kejang demam anak?


Jawaban: Diazepam rectal
Pembahasan :
Berdasarkan consensus penatalaksanaan kejang demam IDAI,
dikatakan bahwa:
Obat yang praktis dan dapat diberikan oleh orang tua atau di rumah
adalah diazepam rektal. Dosis diazepam rectal adalah 0,5-0,75 mg/kg
atau diazepam rektal 5 mg untuk anak dengan berat badan kurang
dari 10 kg dan 10 mg untuk berat badan lebih dari 10 kg. Atau
diazepam rectal dengan dosis 5 mg untuk anak dibawah usia 3 tahun
atau dosis 7,5 mg untuk anak di atas usia 3 tahun. Bila setelah
pemberian diazepam rectal kejang belum berhenti, dapat diulang lagi
dengan cara dan dosis yang sama dengan interval waktu 5 menit.
Bila setelah 2 kali pemberian diazepam rectal masih tetap kejang,
dianjurkan kerumah sakit. Di rumah sakit dapat diberikan diazepam
intravena dengan dosis 0,3-0,5 mg/kg.

119. Pasien korban kecelakaan terdapat battle sign, keluar cairan


dari telinga (+). Kemungkinan tulang yang terkena adalah?
a. os etmoid
b. os sphenoid
c. os temporal
d. os zygomaticum
Pembahasan :

Pasien dengan fraktur basis cranii (fraktur pertrous os temporal)


dijumpai dengan otorrhea dan memar pada mastoids (battle sign).
Presentasi dengan fraktur basis cranii fossa anterior adalah dengan
Rhinorrhea dan memar di sekitar palpebra (raccoon eyes).

Pada fraktur fossa cranii anterior, lamina cribrosa os etmoidalis dapat


cedera. Keadaan ini dapat menyebabkan robeknya meningeal yang
menutupi mukoperiostium. Pasien dapat mengalami epistaksis dan
terjadi rhinnore atau kebocoran CSF yang merembes ke dalam
hidung. Fraktur yang mengenai pars orbita os frontal mengakibatkan
perdarahan subkonjungtiva (raccoon eyes atau periorbital ekimosis)
yang merupakan salah satu tanda klinis dari fraktur basis cranii fossa
anterior.

Fraktur pada basis cranii fossa media sering terjadi, karena daerah ini
merupakan tempat yang paling lemah dari basis cranii. Cavum
timpani dan sinus sphenoidalis merupakan daerah yang paling sering
terkena cedera. Bocornya CSF dan keluarnya darah dari canalis
acusticus externus sering terjadi (otorrhea). N. craniais VII dan VIII
dapat cedera pada saat terjadi cedera pada pars perrosus os
temporal. N. cranialis III, IV dan VI dapat cedera bila dinding lateral
sinus cavernosus robek.

Pada fraktur fossa cranii posterior darah dapat merembes ke tengkuk


di bawah otot postvertebralis. Beberapa hari kemudian, darah
ditemukan dan muncul di otot otot trigonum posterior, dekat
prosesus mastoideus. Membrane mukosa atap nasofaring dapat
robek, dan darah mengalir keluar. Pada fraktur yang mengenai
foramen jugularis n.IX, X dan XI dapat cedera.

120. Arteri ke ginjal : A. renalis dextra


Pembahasan :
Ginjal mendapat aliran darah dari arteri renalis yang merupakan
cabang langsung dari aorta abdominalis, sedangkan darah vena
dialirkan melalui vena renalis yang bermuara ke vena cava inferior.
Sistem arteri ginjal adalah end arteris yaitu arteri yang tidak
mempunyai anastomosis dengan cabang-cabang dari arteri lain,
sehingga jika terjadi kerusakan pada salah satu cabang arteri ini,
berakibat timbulny iskemik atau nekrosis pada daerah tersebut

121. Jawaban: cek kesadaran pasien


Pembahasan :
Sederhana saja, dengan skenario ketemu orang tiba-tiba ga sadar
ataupingsan, ya otomatis kita pastika terlebih dahulu bahwa orang
itu emang ga sadar. Baru kita jalanin minta tolong, panggil ambulans
dan minta AED. Terus cek pulse. No pulse? start CPR!, kalo da
recovery, tenangkan pasien sampai bantuan datang dengan posisi
mantap. BTW, kalo skenario bilang lagi ada bencana alam seperti
gempa bumi atau kebakaran, terus u liat pada orang tiba2 pingsan.
Langkah pertama u orang harus pastiin bahwa kondisi lingkungan
sekitar aman bagi penolong utuk menolong, jangan u samperin
korban, u cek kesadaran.

124. Seorang laki-laki berusia 80 tahun dengan keluhan gemetar,


wajah seperti topeng, jika berjalan langkah kecil- kecil, gemetaran.
Obat apakah yang diberikan
Jawaban : Levodopa
Pembahasan :
Levodopa adalah obat yang paling poten untuk pengobatan
Parkinson. Biasa diberikan pada pasien yang berusia diatas 70 tahun
(usia sudah tua). Sebaiknya diberikan pada usia yang tua karena
setelah 5 tahun pengobatan, 50% muncul gejala fluktuatif, misalnya
dyskinesia. Pilihan obat untuk golongan usia yang lebih muda adalah
trihexyphenidyl.
125. Gejala stroke (+) sejak 2 jam yang lalu, tapidarihasil CT-scan
normal. Diagnosisnya?
a. difuse muscular dystrophy
b. stroke hemoragik
c. stroke iskemik
Pembahasan :
Stroke iskemik (sekitar 80-85% terjadi dalam kasus stroke),
disebabkan oleh adanya obstruksi atau bekuan di satu atau lebih
arteri besar pada sirkulasi serebrum. obstruksi biasa disebabkan oleh
bekuan (thrombus) yang terbentuk di dalam suatu pembuluh otak
atau pembuluh suatu organ distal.
Pada CT scan, gambaran infark terlihat normal pada 12 jam
pertama. Manifestasi pertama terlihat tidak jelas dan terlihat
gambaran pembekuan putih pada salah satu pembuluh darah, seperti
kehilangan gambaran abu-abu-putih, dan sulcus menjadi datar
(efacement). Setelah itu, gambaran yang timbul secara progresif
menjadi gelap pada area yang terkena infark, dan area ini akan
menjalar keujung otak, yang melibatkan gray matter dan white
matter. Kemungkinan region yang terlalu kecil untuk dapat dilihat
dengan menggunkan CT scan atau karena bagian dari otak
(brainstem, cerebellum) dengan menggunakan CT scan tidak
menunjukkan bayangan yang jelas.

126. Pasien post partum terliht jaringan di depan vulva, WD?


Jawaban : inversio uteri
Pembahasan :
Inversio uteri adalah keadaan dimana fundus uteri terbalik sebagian
atau seluruhnya masuk kedalam kavum uteri.
Pembagian :
1. Inversio uteri ringan, Fundus uteri terbalik menonjol dalam kavum
uteri, namun belum keluar dari ruang rongga rahim.

2. Inversio uteri sedang, Terbalik dan sudah masuk dalam vagina.

3. Inversio uteri berat, Uterus dan vagina semuanya terbalik dan


sebagian sudah keluar vagina.

Diagnosis dan gejala klinis

1. Dijumpai pada kala III atau post partum dengan gejala nyeri yang
hebat; perdarahan yang banyak sampai syok, apalagi bila plasenta
masih melekat dan sebagian sudah ada yang terlepas, dan dapat
terjadi strangulasi dan nekrosis.

2. Pemeriksaan dalam:
Bila masih inkomplit, maka pada daerah simfisis uterus teraba
fundus uteri cekung kedalam.

Bila komplit, di atas simfisis uterus teraba kosong dan dalam


vagina teraba tumor lunak.

Kavum uteri sudah tidak ada (terbalik).

127. Jawaban : Bloody Show


Pembahasan :
Terdapat 3 tanda in partu pada primipara:
1. Bloody show
2. His teratur
3. Terdapat pembukaan

Pada multipara tidak diperlukan kriteria pembukaan (cukup bloody


show dan his yang teratur saja).

Bloody show ditandai dengan keluarnya lendir bercampur bercak


darah. Bercak darah muncul karena adanya pecahnya pembuluh
darah di daerah serviks akibat dilatasi. Berbeda dengan pecah
ketuban yang ditandai dengan semburan cairan (banyak seperti
mengompol) yang normalnya jernih atau sedikit keruh, hampir tidak
berwarna dengan jumlah yang bervariasi.
(Salah satu sumber: Ilmu Kebidanan Sarwono tahun 2014.)

130. Pemberdayaan Lansia dengan program BPJS


Jawaban : keikutsertaan dalam kegiataan Posbindu
Pembahasan :
Pos Binaan Terpadu (POSBINDU) adalah kegiatan monitoring dan
deteksi dini faktor resiko PTM terintegrasi (Penyakit jantung dan
pembuluh darah, diabetes, penyakit paru obstruktif akut dan kanker)
serta gangguan akibat kecelakaan dan tindakan kekerasan dalam
rumah tangga yang dikelola oleh masyarakat melalui pembinaan
terpadu.
Posbindu Adalah bentuk peran serta masyarakat (kelompok
Masyarakat, Organisasi, Industri, Kampus dll).
Upaya Promotif dan preventif untuk mendeteksi dan pengendalian
dini keberadaan faktor resiko Penyakit Tidak Menular (PTM) secara
terpadu.

Kegiatan Posbindu :
- Monitoring faktor resiko bersama PTM secara rutin dan periodik.
Rutin berarti Kebiasaan memeriksa kondisi kesehatan meski tidak
dalam kondisi sakit.
Periodik artinya pemeriksaan kesehatan dilakukan secara berkala.
- Konseling faktor resiko PTM tentang diet, aktifitas fisi, merokok,
stress dll.
- Penyuluhan / dialog interaktif sesuai masalah terbanyak.
- Aktifitas fisik bersama seperti olah raga bersama, kerja bakti dll.
- Rujukan kasus faktor resiko sesuai kriteria klinis.

Jenis Kegiatan POSBINDU


- Melakukan wawancara untuk menggali informasi faktor risiko
keturunan dan perilaku.
- Melakukan penimbangan dan mengukur lingkar perut, serta Indeks
Massa Tubuh termasuk analisa lemak tubuh.
- Melakukan pengukuran tekanan darah.
- Melakukan pemeriksaan gula darah.
- Melakukan pengukuran kadar lemak darah (kolesterol total dan
trigliserida).
- Melakukan pemeriksaan fungsi paru sederhana (Peakflowmeter)
- Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asetat) oleh tenaga bidan terlatih
- Melaksanakan konseling (diet, merokok, stress, aktifitas fisik dan
lain-lain) dan penyuluhan kelompok termasuk sarasehan.
- Melakukan olah raga/aktifitas fisik bersama dan kegiatan lainnya.
- Melakukan rujukan ke Puskesmas
- Untuk jadwal sebaiknya diatur berdasarkan kesepakatan bersama
dengan memperhatikan anjuran jangka waktu monitoring yang
bermanfaat secara klinis.

131. Pemberian edukasi gizi pada lansia


Jawaban : meja ke -5
Pembahasan :
Alur Kegiatan POSBINDU
MEJA 1 : Pendaftaran
MEJA 2 : Wawancara
MEJA 3 : Pengukuran Tinggi Badan, Berat Badan, IMT, Lemak Perut
MEJA 4 : Pemeriksaan Tekanan Darah, Glukosa Darah, Cholesterol
MEJA 5 : Edukasi / Konseling

Anda mungkin juga menyukai