1. Laki-laki 25 tahun dengan diare 7 hari yang lalu, 5 kali sehari disertai
nyeri, konsistensi tinja lembek, coklat, darah (-), demam, gatal, dan
panas pada kaki. Batuk berdahak disertai sedikit darah, lemas tidak
nafsu makan, mual, muntah, hepar membesar 4 jari di bawah arcus
costae, telur cacing dengan duri rudimenter?
a. Ankilostomiasis
b. Strongyloifiasis
c. Skistosomiasis
d. Ascariasis
e. Taeniasis
Pembahasan :
Acaris lumbricoides: telur dengan dinding tebal, berwarna kuning
kecoklatan
Schistozoma: telur dengan duri rudimenter
Taenia saginata dan solium: telur berbentuk oval dibungkus
amniofor yang bergaris radial
Ancylostoma duodenale: telur berdinding tipis dengan blastomere di
dalamnya
Pembahasan :
Definisi Kejang Demam
Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu
rektal lebih dari 380c) yang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranium.
Kejang demam terjadi pada 2-4% anak berumur 6 bulan 5 tahun.
Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian
kejang demam kembali tidak termasuk dalam kejang demam.
Kejang disertai demam pada bayi berumur kurang dari 1 bulan
tidak termasuk dalam kejang demam.
Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun
mengalami kejang didahului demam, pikirkan kemungkinan lain,
misalnya infeksi SSP, atau epilepsi yang kebetulan terjadi bersama
demam.
Kejang demam kompleks
Diagnosisnya :
- Umur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun
- Kejang berlangsung lebih dari 15 menit
- Kejang bersifat fokal/multipel
- Didapatkan kelainan neurologis
- EEG abnormal
- Frekuensi kejang lebih dari 3 kali / tahun
- Temperatur kurang dari 39 derajat celcius
Kejang demam sederhana
Diagnosisnya :
- Kejadiannya antara umur 6 bulan sampai dengan 5 tahun
- Serangan kejang kurang dari 15 menit atau singkat
- Kejang bersifat umum (tonik/klonik)
- Tidak didapatkan kelainan neurologis sebelum dan sesudah kejang
- Frekuensi kejang kurang dari 3 kali / tahun
- Temperatur lebih dari 39 derajat celcius
5. -
Tremor
Pusing
Sakit kepala
Gelisah
Pada penggunaan zat terus menerus akhirnya akan menimbulkan
gangguan gizi dan gangguan tidur. Pengguna akan lebih rentan untuk
sakit apapun karena kondisi kesehatan yang secara keseluruhannya
buruk.
SEDATIF
Adalah merupakan zat yang dapat mengurangi berfungsinya sistem
syaraf pusat. Dapat menyebabkan koma, bahkan kematian jika
melebihi takaran
KOKAIN
Adalah tanaman perdu mirip pohon kopi, buahnya yang matang
berwarna merah seperti biji kopi, kokain merupakan hasil sulinggan
dari daun koka yang memiliki zat yang sangat kuat, yang tumbuh di
Amerika Tenggah dan Amerika Selatan. Sedangkan kokain
freebaseadalah kokain yang diproses untuk menghilangkan kemurnian
dan campurannya sehingga dapat dihisap dalam bentuk kepingan kecil
sebesar kismis. Salah satu bentuk populer dari kokain adalah crac,
kokain menimbulkan risiko tinggi terhadap pengembangan
ketergantungan fisik dan fisiologis, prilaku yang lazim selama dibawah
pengaruh kokain dapat termasuk hiperaktif, keriangan, dan bertenaga,
ketajaman perhatian, percaya diri dan kegiatan seksual yang
meningkat. Pengguna juga dapat berprilaku tidak berpendirian tetap,
merasa tidak terkalahkan dan menjadi agresif dan suka bertengkar.
Kondisi yang dapat mematikan dapat terjadi dari kepekaan yang tinggi
terhadap kokain atau overdosis secara besar-besaran. Beberapa jam
setelah pemakaian terakhir, rasa pergolakan dan depresi dapat terjadi.
OPIUM
Adalah bunga dengan bentuk dan warna yang sangat indah, dari getah
bunga opiun dibuat candu (opiat), dahulu di Mesir dan Cina digunakan
untuk pengobatan, menghilangkan rasa sakit tentara yang terluka
akibat perang dan berburu, opium banyak tumbuh didaerah segi tiga
emas Burma, Kamboja, Thailand dan segitiga emas Asia Tengah,
Afganistan, Iran dan Pakistan. Penggunaanjangka panjang
mengakibatkan penurunan dalam kemampuan mental dan fisik, serta
kehilangan nafsu makan dan berat badan.
HALUSINOGEN
Halusinogen adalah obat-obatan yang dapat menimbulkan daya
khayal (halusinasi) yang kuat, yang menyebabkan salah persepsi
tentang lingkungan dan dirinya, baik yang berkaitan dengan
pendengaran, penglihatan maupun perasaan. Dengan kata lain obat-
obatan jenis halusinogen memutarbalikkan daya tangkap kenyataan
objektif. Diperkirakan ada sekitar 100 jenis zat halusinogen yang
biasanya digunakan oleh manusia dan tiga jenis halusinogen yang
paling sering disalahgunakan, yaitu LSD (d. LysergicAcid
Diethylamide), Psilosibindan Meskalin.Efek-efek yang ditimbulkan
setelah penggunaan halusinogen adalah rasa khawatir yang akut,
gelisah dan tidak bisa tidur, biji mata yang membesar, suhu badan
meningkat, tekanan darah meningkat, gangguan jiwa berat
Laboratorium :
1. Hemokonsentrasi (>20%)
2. Trombositopenia (< 100.000/uL)
13.
14. Tim medis dari WHO datang ke daerah endemis malaria, kemudian
diberi profilaksis primakuin. Dari antara mereka, 10 % orang kulit
hitam terkena anemia akut namun sembuh sendiri tanpa obat.
Sebagian orang kulit putih terutama Yunani terkena anemia hemolitik
berat. Kelainan mana yang diderita?
a. Malaria
b. Defisiensi enzim G6PD
c. Hemokromatosis
d. Sickle Cell Anemia
e. ITP
Pembahasan:
Defisiensi enzim G6PD sering terjadi pada ras Negro dan Mediterania.
Sebagian besar manifestasi varian mutan gen G6PD yang
mengakibatkan defisiensi enzim G6PD kurang dari 60% dari normal,
terjadi setelah paparan obat atau bahan kimia yang memicu terjadi
anemia hemolitik akut. Salah satunya, akibat obat-obat malaria, yaitu
risiko sangat tinggi/sensitif bahkan dalam dosis rendah (primakuin),
risiko tinggi (klorokuin, kuinakrin), dan baru berisiko jika dikonsumsi
dalam dosis tinggi (kuinin/kina, kuinidin). Umumnya, setelah satu
sampai tiga hari terpapar bahan bahan tersebut, penderita akan
mengalami demam, letargi, kadang disertai gejala gastrointestinal.
Hemoglobinuria merupakan tanda kardinal terjadinya hemolisis
intravaskular ditandai dengan terjadinya urine berwarna merah gelap
hingga coklat. Kemudian timbul ikterus dan anemia yang disertai
takikardia. Pada beberapa kasus berat dapat terjadi syok hipovolemik.
Dapat terjadi komplikasi berupa nekrosis tubular akut pada episode
hemolitik, terutama bila terdapat penyakit dasar berupa gangguan
hepar seperti hepatitis.
15. Anak perempuan usia 6 tahun dengan keluhan bengkak, lalu BAK
merah. TTV dalam batas normal. PF: shifting dullness (+), Urin eritrosit
2-3/lpb. Reaksi apa yang terjadi pada anak ini?
17.
21.
22. Laki-laki 60 tahun mengeluh bila jalan seperti mau jatuh sejak 1
tahun yang lalu. Tidak ada gangguan pendengaran, tidak ada riwayat
infeksi, dilakukan tes disdiadokinesia, past pointing tes, tes telunjuk
hidung. Bagian mana yang terganggu??
Jawaban : Cerebellum
Pembahasan :
Organ yang berperan pada pusat keseimbangan dan pergerakan
adalah cerebellum. Dalam meregulasi keseimbangan, terdapat 3
sistem berbeda yang berpartisipasi didalamnya, sistem vesibuler,
sistem propioseptif (otot, sendi), dan sistem visual.
Past pointing test, dan tes telunjuk hidung merupakan pemeriksaan
fisik neurologic yang berfungsi untuk menilai apakah ada gangguan
pada serebelum yang menyebabkan ataxia.
Diadokokinesia adalah kemampuan untuk melakukan gerakan cepat
secara bersilangan. Sedangkan disdiadokokinesia adalah gangguan
melakukan gerakan bergantian secara cepat akibat kerusakan
koordinasi ketepatan waktu. Tes disdiadokokinesis sendiri bertujuan
untuk melihat adanya gangguan pada serebelum khususnya lesi pada
sereboserebelum yang menyebabkan adanya dekomposisi gerakan
volunteer.
22.
23. Wanita 16 tahun belum menikah mengeluh nyeri perut sebelah
kanan. Pada pemeriksaan ditemukan torsio kistaovarium.
Penatalaksanaan yang tepat: laparatomi.
Pembahasan :
Tubektomi: tindakan bedah pada tuba falopi
Beri analgetik: tidak bermanfaat
Histerektomi: operasi pembuangan uterus
Pembahasan :
Vulvovaginitis et causa Candida Albicans
Biasanya sering terdapat pada penderita diabetes mellitus karena
kadar gula darah dan urin yang tinggi dan pada wanita hamil karena
penimbunan glikogen dalam epitel vagina. Keluhan utama ialah
gatal di daerah vulva.Pada yang berat terdapat pula rasa panas,
nyeri sesudah miksi dan dispaneuria.Pada pemeriksaan yang ringan
tampak hiperemis labia minora, introitus vagina dan vagina
terutama 1/3 bagian bawah. Sering pula terdapat kelainan yang
khas ialah gumpalan bercak-bercak putih kekuningan .pada
kelainan yang berat juga terdapat edema pada labia minora dan
ulkus-ulkus dangkal oada labia minora dan sekitar introitus vagina.
Fluor albus pada kandidiosis vagina berwarna kekuningan. Tanda
yang khas disertai gumpalan gumpalan sebagai kepala susu
berwarna putih kekuningan. Gumpalan tersebut berasal dari massa
yang terlepas dari dinding vulva atau vagina terdiri atas bahan
nekrotik, sel-sel epitel dan jamur.
Pemeriksaan langsung: usapan mukokutan diperiksa dengan larutan
KOH 10% atau dengan pewarnaan Gram, terlihat sel ragi
blastospora atau hifa semu.
Pemeriksaan biakan: bahan yang akan diperiksa dalam agar
dekstrosa glukosa Sabouraud dapat pula agar ini dibubuhi oleh
antibiotic berupa kloramfenikol untuk mencegah petumbuhan
bakteri. Pembenihan disimpan dalam suhu kamar atau lemari suhu
37 derajat celcius, koloni tumubuh setelah 24-48 jam berupa yeast
like colony. Diagnosis banding dengan Trikomonas vaginalis,
gonore akut, leukoplakia, liken planus
Pengobatan : kotrimazol 500 mg per vaginam dosis tunggal dengan
obat sistemik diberikan ketokonazol 2x200 mg selama 5 hari
dengan itrakonazol 2x200 mg dosis tunggal atau dengan flukonazol
150 mg dosis tunggal
25. Wanita dengan gejala PEB (TD tinggi, proteinuria +++) ditambah
trombositopenia, LDH meningkat, dan hemolisis. Diagnosis?
Jawaban: HELLP syndrome
Pembahasan :
HELLP merupakan singkatan dari Hemolisis (pecahnya sel darah
merah), Elevated Liver enzyme (meningkatnya enzim hepar) dan Low
Platelet count (menurunnya kadar sel trombosit). Kondisi ini
merupakan komplikasi dari preeklampsia/eklampsia. Kondisi ini sering
timbul pada trimester III kehamilan.
Troponin
Kadar Tropinon I dan Troponin T didalam serum hampir tidak ada
(negatif) pada orang sehat sehingga terdeteksinya atau peningkatan
yang sedikit saja dapat digunakan sebagai penanda yang sensitif dan
kuat dalam terjadinya kerusakan miosit. Sebagai catatan bahwa
troponin jantung dapat dideteksi dalam jumlah kecil dalam serum pada
kondisi-kondisi lain yang menyebabkan regangan atau inflamasi
jantung akut (misalnya, eksaserbasi gagal jantung, miokarditis, krisis
hipertensi, atau emboli paru yang dapat menyebabkan regangan
ventrikel kanan). Pada Infark miokard, kadar serum troponin mulai
meningkat 3 - 4 jam setelah awal timbulnya gejala atau
discomfort, puncaknya antara 18 dan 36 jam dan kemudian menurun
perlahan, yang dapat terdeteksi hingga 10-14 hari pada infark miokard
yang luas. Dengan demikian, pengukuran troponin dapat membantu
untuk mendeteksi infark miokard selama hampir 2 minggu setelah
peristiwa tersebut terjadi. Mengingat sensitivitas dan spesifisitasnya
yang tinggi, troponin jantung adalah biomarker serum utama dalam
mendeteksi nekrosis miokard.
CK-MB
CK-MB dapat ditemukan sedikit dalam jaringan di luar jantung,
termasuk rahim, prostat, usus, diafragma, dan lidah. CK-MB juga
membentuk 1-3 % dari creatine kinase dalam otot rangka /skeletal.
Dengan tidak adanya trauma pada organ-organ lain dan jaringan, maka
elevasi CK-MB lebih mengarah pada cedera miokard. Jika menggunakan
CK-MB untuk diagnosis infark miokard umumnya dengan menghitung
rasio CK-MB terhadap CK total yang nilainya > 2,5%. Kadar serum CK-
MB mulai naik 3-8 jam setelah infark, puncaknya pada 24 jam,
dan kembali normal dalam waktu 48 sampai 72 jam (lihat
Gambar.1). Urutan waktu ini penting peningkatan CK-MB karena
cedera di luar jantung atau non-infark miokard (misalnya, miokarditis)
biasanya tidak menunjukkan pola seperti ini dimana mencapai puncak
lebih lama. Hal ini menunjukkan bahwa CK-MB tidak sensitif atau
spesifik untuk mendeteksi cedera miokard berbeda jika diukur dengan
troponin. Kadar troponin dan CK-MB baru mulai meningkat beberapa
jam setelah timbulnya infark miokard sehingga jika nilainya normal
pada pemeriksaan pertama (misalnya, di rumah sakit gawat darurat)
maka belum bisa menyingkirkan adanya infark miokard akut, dapat
diulang 3-6 jam kemudian.
Apo-B
Apo B-100 merupakan protein utama dalam partikel lipoprotein yang
potensial mengabatkan PJK,terutama pertikel LDL. Karena tiap partikel
LDL mengandung 1 moleul Apo B,maka onsentras Apo B tidak hanya
mencerminkan risiko yang terkait dengan PJK,tetapi juga
mencerminkan jumlah partikel LDl didalam tubuh. Penentuan
konsentrasi Apo B merupakan komponen penting untuk menentukan
risiko PJK. Peningkatan Apo B berkaitan dengan peningkatan jumlah
partikel lipoprotein yang potensial mengaibatkan aterosklerosis dan
peningkatan risiko PJK.
Kolesterol total
Kolesterol total merupakan pemeriksaan yang menentukan jumlah
kolesterol yang terdapat di dalam semua partikel lipoprotein tubuh
(semua jenis kolesterol dan trigliserida). Pada kondisi penyakit jantung
koroner, kolesterol total adalah suatu alat untuk menentukan risiko,
bukan sebagai uji diagnostic.
Kolesterol HDL
Kolesterol LDL
28. Laki-laki 31 tahun datang dengan keluhan sering BAB disertai lendir
dan darah sejak kemarin. Keluhan juga disertai dengan perut mulas
dan nyeri, badan lemas, dan nafsu makan berkurang. Pasien bekerja
sebagai pembersih kandang babi. Pemeriksaan tinja didapatkan
parasite stadium vegetative berukuran 60-70 mikron.
a. Giardia lambia
b. Balantidium coli
c. Trichiuris trichiura
d. Entamoeba hystolitica
e. Schistosoma japonicum
Pembahasan :
Pasien datang dengan keluhan BAB berdarah berlendir, nyeri perut dan
demam. Dari keluha utama pasien, kemungkinan Giardia dan
Schistosoma udah tersingkirkan karena kedua parasit tersebut ga
nyebabin BAB berdarah. Gidardia itu satu saudara seiman ama E. coli
dan cholera yang nyebabin BAB cair, biasnya ada riwayat berpergian
minum air cendol atau air yang lainnya. Nah keterangan soal
berikutnya kan ada bentuk vegetatif berukuran 60-70 mikron. Nah
bentuk vegetatif ini udah menyingfkirkan jawaban TRICHURIS (CACING
CAMBUK), KARENA KALO CACING ITU POASTI KALO GA KETEMU BENTUK
TELUR CACING YANG BENTUK CACINGNYA SENDIRI, SEDANGKAN KALO
VEGETATIF ITU bentuk milik protozoa. Jadi kemungkinan cuman ada 2
yaitu Balantidium coli dan Entamoba Histolytica. Dari keterangan soal
kan ukurannya 60-70 mikron, ini adalah clue untukl jawababn B. Coli,
karena rata2 ukuran protoza itu adalah kurang dari 40 mikron, cuman
B. Coli aja yang paling gede, bisa sampe ukuran 70 mikron. Terus B.
coli itu selain manusia, hospesnyua adalah kera dan babi, sesuai
dengan pekerjaan pasien yaitu peternak babi, sementara E.
Histolycitica cuman manusia aja hospesnya.
29. Seorang aak berusia 6 tahun dengan keluhan batuk sudah 3 hari.
pasien sering terbangun pada malam hari dan subuh karena batuk.
PF : pasien gelisah, duduk, RR 30x/menit, HR 110x/menit, sushu
36,70C, Wheezing pada kedua lapang paru tengah ke bawah,
tatalaksana apa yang diberikan?
a. O2
b. Antibiotik
c. Kortikosteroid
d. Suntik eponefrin
e. nebulizer B2 agonis
Pembahasan : (cek lampiran ASMA)
Asma merupakan gangguan inflamasi kronik jalan nafas yang
melibatkan berbagai sel inflamasi. Inflamasi kronik menyebabkan
peningkatan hiperesponsif jalan napas yang menimbulkan gejala
episodic berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan
batuk-batuk terutama malam dan atau dini hari. Episodic tersebut
berhubungan dengan obstruksi jalan nafas yang luas, bervariasi, dan
seringkali bersifat reversible dengan atau tanpa pengobatan.
Riwayat Penyakit / Gejala :
Bersifat episodik, seringkali reversibel dengan atau tanpa pengobatan
Gejala berupa batuk , sesak napas, rasa berat di dada dan berdahak
Gejala timbul/ memburuk terutama malam/ dini hari
Diawali oleh faktor pencetus yang bersifat individu
Respons terhadap pemberian bronkodilator
Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam riwayat penyakit : riwayat
keluarga (atopi), riwayat alergi / atopi, penyakit lain yang
memberatkan, dan perkembangan penyakit dan pengobatan
Kelainan pemeriksaan jasmani yang paling sering ditemukan adalah
mengi pada auskultasi. Pada sebagian penderita, auskultasi dapat
terdengar normal walaupun pada pengukuran objektif (faal paru) telah
terdapat penyempitan jalan napas. Pada keadaan serangan,
kontraksi otot polos saluran napas, edema dan hipersekresi dapat
menyumbat saluran napas; maka sebagai kompensasi penderita
bernapas pada volume paru yang lebih besar untuk mengatasi
menutupnya saluran napas. Hal itu meningkatkan kerja pernapasan
dan menimbulkan tanda klinis berupa sesak napas, mengi dan
hiperinflasi.
Pada serangan ringan, mengi hanya terdengar pada waktu
ekspirasi paksa. Walaupun demikian mengi dapat tidak terdengar
(silent chest) pada serangan yang sangat berat, tetapi biasanya
disertai gejala lain misalnya sianosis, gelisah, sukar bicara, takikardi,
hiperinflasi dan penggunaan otot bantu napas.
Tabel 1. Klasifikasi derajat berat asma berdasarkan gambaran klinis
(Sebelum Pengobatan)
Derajat Gejala Gejala Malam Faal paru
Asma
I. Intermiten Bulanan APE 80%
* Gejala < * 2 kali * VEP1 80% nilai
1x/minggu sebulan prediksi
* Tanpa gejala di APE 80% nilai
luar terbaik
serangan * Variabiliti APE <
* Serangan singkat 20%
II. Persisten
Ringan Mingguan APE > 80%
* Gejala > * > 2 kali * VEP1 80% nilai
1x/minggu, sebulan prediksi
tetapi < 1x/ hari APE 80% nilai
* Serangan dapat terbaik
mengganggu * Variabiliti APE 20-
aktiviti 30%
dan tidur
III. Persisten
Sedang Harian APE 60 80%
* Gejala setiap hari * > 1x / * VEP1 60-80% nilai
* Serangan seminggu prediksi
mengganggu APE 60-80% nilai
aktiviti dan tidur terbaik
*Membutuhkan * Variabiliti APE >
bronkodilator 30%
setiap hari
IV. Persisten
Berat Kontinyu APE 60%
* Gejala terus * Sering * VEP1 60% nilai
menerus prediksi
* Sering kambuh APE 60% nilai
* Aktiviti fisik terbaik
terbatas * Variabiliti APE > 30%
Medikasi Asma
Medikasi asma ditujukan untuk mengatasi dan mencegah gejala
obstruksi jalan napas, terdiri atas pengontrol dan pelega.
Pengontrol (Controllers)
Pengontrol adalah medikasi asma jangka panjang untuk mengontrol
asma, diberikan setiap hari untuk mencapai dan mempertahankan
keadaan asma terkontrol pada asma persisten. Pengontrol sering
disebut pencegah, yang termasuk obat pengontrol :
o Kortikosteroid inhalasi
o Kortikosteroid sistemik
o Sodium kromoglikat
o Nedokromil sodium
o Metilsantin
o Agonis beta-2 kerja lama, inhalasi
o Agonis beta-2 kerja lama, oral
o Leukotrien modifiers
o Antihistamin generasi ke dua (antagonis -H1)
Pelega (Reliever)
Prinsipnya untuk dilatasi jalan napas melalui relaksasi otot polos,
memperbaiki dan atau menghambat bronkostriksi yang berkaitan
dengan gejala akut seperti mengi, rasa berat di dada dan batuk,
tidak memperbaiki inflamasi jalan napas atau menurunkan
hiperesponsif jalan napas. Termasuk pelega adalah :
o Agonis beta2 kerja singkat
o Kortikosteroid sistemik. (Steroid sistemik digunakan sebagai obat
pelega bila penggunaan bronkodilator yang lain sudah optimal
tetapi hasil belum tercapai, penggunaannya dikombinasikan
dengan bronkodilator lain).
o Antikolinergik
o Aminofillin
o Adrenalin
30. Jawaban : Kwashiorkor
Pembahasan :
Tipe KEP antara lain adalah sebagai berikut :
Marasmus. Marasmus adalah malnutrisi pada pasien yang
menderita kehilangan lebih dari 10 % berat badan dengan tanda-
tanda klinis berkurangnya simpanan lemak dan protein yang
disertai gangguan fisiologik. Tanpa terjadi nya cedera/kerusakan
jaringan atau sepsis (Daldiyono dan Thaha, 1998).
Marasmus disebabkan oleh kekurangan energi. Marasmus berasal
dari bahasa Yunani yang berarti wasting/merusak. Marasmus pada
umumnya merupakan penyakit pada bayi (dua belas bulan
pertama), karena terlambat diberi makanan tambahan. Marasmus
merupakan penyakit kelaparan dan terdapat pada kelompok sosial
ekonomi rendah (Almatsier, 2004).
Gejala klinis dari tipe KEP marasmus menurut Depkes RI, tampak
sangat kurus, wajah seperti orang tua, cengeng, rewel, kulit
keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada
(baggy pant/pakai celana longgar), perut cekung, iga gambang dan
sering disertai penyakit infeksi (umumnya kronis berulang) serta
diare kronik atau konstipasi/susah buang air.
Kwashiorkor. Kwashiorkor lebih banyak terdapat pada usia dua
hingga tiga tahun yang sering terjadi pada anak yang terlambat
menyapih sehingga komposisi gizi makanan tidak seimbang
terutama dalam hal protein. Kwashiorkor dapat terjadi pada
konsumsi energi yang cukup atau lebih (Almatsier, 2004).
Adapun gejala klinis dari tipe KEP kwashiorkor adalah ; edema
umumnya diseluruh tubuh, terutama pada punggung kaki (dorsum
pedis) yang jika ditekan melekuk, tidak sakit, dan lunak ; wajah
membulat dan sembab ; pandangan mata sayu ; rambut tipis
kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa
rasa sakit, rontok ; perubahan status mental, apatis dan rewel ;
pembesaran hati ; otot mengecil (hipotropi), lebih nyata bila
diperiksa pada posisi berdiri atau duduk; kelainan kulit berupa
bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi
coklat kehitaman dan terkelupas (Crazy pavement dermatosis) dan
sering disertai penyakit infeksi, umumnya akut serta anemia dan
diare.
Marasmus-Kwashiorkor. Tipe marasmus-kwasiorkor terjadi
karena makanan sehari-harinya tidak cukup mengandung protein
dan juga energi untuk pertumbuhan normal. Pada tipe ini terjadi
penurunan berat badan dibawah 60 % dari normal. Gejala klinis
dari tipe marasmus dan kwashiorkor adalah merupakan gabungan
antara marasmus dan kwashiorkor yang disertai oleh edema,
dengan BB/U < 60 % baku Median WHO NCHS. Gambaran yang
utama ialah kwashiorkor edema dengan atau tanpa lesi kulit,
pengecilan otot, dan pengurangan lemak bawah kulit seperti pada
marasmus. Jika edema dapat hilang pada awal pengobatan,
penampakan penderita akan menyerupai marasmus. Gambaran
marasmus dan kwashiorkor muncul secara bersamaan dan
didominasi oleh kekurangan protein yang parah.
31. Pasien anak sering lemas dan mudah lelah. Ditemukan Hb = 7.0
gr/dl. Pada SHDT terdapat sel pensil dan eritrosit mikrositik hipokrom.
Apa diagnose pasien ini?
a. Anemia aplastic
b. Anemia Hemolitik
c. Anemia def. besi
d. Anemia def. B12
Pembahasan :
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang terjadi akibat tubuh
kekurangan zat besi. Keadaan ini dapat disebabkan oleh pemasukan
zat besi yang tidak mencukupi kebutuhan, peningkatan ekskresi
(perdarahan sal. cerna, keganasan, ankilostomiasis, dll), gangguan
absorpsi (aklorhidria, oascagastrektomi, malabsorpsi) atau kebutuhan
tubuh akan zat besi meningkat (hamil, menyusui, masakanan- kanak).
Pada anemia defisiensi besi hasil pemeriksaan laboratorium akan
menunjukkan kelainan, yaitu peningkatan LED, penurunan kadar Hb &
Ht. Leukosit normal atau menurun, trombosit normal atau meningkat
dan hitung retikulosit normal. Pada sediaan hapus darah tepi
memperlihatkan eritrosit mikrositik hipokorom, anisositosis,
poikilosistosis, sel pensil.
32. Laki-laki 45 tahun kaki kiri bengkak, nyeri hebat. Nyeri sering
kambuh dan hilang bila minum obat. PF benjolan pada sendi ibu jari
kaki, kemerahan, nyeri tekan (+). Pemeriksaan mikroskopik ditemukan
sel limfosit dan giant cell. Diagnosis?
a. Chondroma
b. OA
c. Artritis gout
d. Arthritis Reumatoid
e. Osteogenic Sarcoma
Pembahasan :
Bengkak, kemerahan, panas dan rasa nyeri yang hebat pada sendi
metatarsofalangeal ibu jari kaki (podagra) adalah tanda khas gout.
Keadaannya dapat amat menyerupai arthritis sepsis, tetapi tidak ada
tanda-tanda infeksi sistemik. Kadar asam urat dalam serum dapat
meningkat.
33. Anak usia 2 tahun, bintik2 merah sudah 3 hari, tidak demam,
mimisan, 2 minggu lalu batuk pilek disertai demam dan sudah
sembuh. Pf: tidak pucat, ikterik dan petekie terdapat multi ekimosis
pada palatum mole dan ekstremitas atas, tidak ada organomegali.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan ap?
a. Trombositopenia, pt normal, aptt normal
b. Trombositopenia, pt normal, aptt memanjang
c. Trombosit normal, pt normal, aptt memanjang
d. Trombosit normal, pt mnurun, aptt normal
e. Trombositopenia, pt mnurun, aptt memanjang
Pembahasan :
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan Laboratorium
Yang khas adalah trombositopenia. Hitung trombosit menurun
sampai dibawah 20 x 109 / L. Ekimosis yang bertambah dan
perdarahan yang lama akibat trauma ringan ditemukan pada
jumlah < 50.000/mm3. Petichie ditemukan bila jumlah <
30.000/mm3. Perdarahan mukosa, jaringan dalam intrakranial
ditemukan bila jumlah < 50.000/mm3. Trombositopenia berat yang
mengancam kehidupan ditemukan bila jumlah < 10.000/mm3.
Pada neonatus dan bayi kecil, terapi awal antibiotik intravena harus
dimulai sesegera mungkin. Oleh karena pada neonatus dan bayi kecil
sering terjadi sepsis dan meningitis, antibiotik yang direkomendasikan
adalah antibiotik spektrum luas seperti kombinasi beta laktam /
klavulanat dengan aminoglikosid, atau sefalosporin generasi
ketiga (Cefixime, Cefpodoxime, Ceftriazone, Ceftazidim,
Cefoperazone termasuk generasi ketiga). Bila keadaan sudah
stabil, antibiotik dapat diganti dengan antibiotik oral selama 10 hari.
Sumber: Buku Ajar Respirologi Anak IDAI 2012.
35. Anak 6 tahun, gatal pada sela jari, pergelangan serta selangkangan.
Teman asrama menderita hal yang sama. Terapi yang diberikanBenzil
Benzoas
Pembahasan :
Dari klinis, mengarah kearah scabies, gatal ada pada seluruh tubuh,
termasuk pada selangkangan dan bokong. Lalu ada keterangan, teman
asrama juga kena. Scabies biasanya banyak di kasur-kasur, jadi teman
sekamar biasanya kena juga(penularan skin to skin).
Terapi :
Ada 5 macamobat topical yang bias diberikan:
Permethrin 5% Drug of choice
Sulfur presipitatum 4-20%
Gamma Benzenaheksaklorida 1%
BenzilBenzoas 20-25%
Krotamiton 10%
37. Wanita 35 tahun, sesak sejak 3 hari yang lalu, keluhannya batuk
o
berdahak dan demam, pf nadi 90x/menit, suhu 40 C, RR 35 x/menit,
ronki di lapang paru kanan bawah. Radiologi : perselubungan di
parakardial kanan tanpa ada efek desak ruang maupun retraksi.
Diagnosis?
soal lain yang berhubungan : gejala pasien batuk, sesak nafas dan
ditemukan air bronchogram pada foto ro thorax.
a. Atelektasis
b. Bronkioliitis
c. Pneumonia
d. Bronkitis
e. Efusi pleura
Pembahasan:
Atelektasis :
Merupakan kondisi kolapsnya alveoli dan berkurangnya udara di
dalam ruang intrapulmonal atau kolapsnya semua atau sebagai
paru. Terdapat tiga mekanisme yang dapat menyebabkan atau
memberikan kontribusi terjadinya atelektasis, diantaranya adalah
obstruksi saluran pernapasan, kompresi jaringan parenkim paru
pada bagian ekstratoraks, dan gangguan funsi dan defisiensi
surfaktan. Pada pemeriksaan ro toraks didapatkan daerah
konsolidasi pada bagian paru yang mengalami atelektasis, jika
terjadi atelektasis yang luas maka terjadi devisai trakea dan
mediastinum yang tertarik ke arah paru yang mengalami
atelektasis.
Bronkiolitis :
Merupakan inflamasi bronkioli pada bayi < 2 tahun. Gejala klinis
yang dialami oleh bayi yang menderita bronkiolitis adalah rinorea
yang mendahului batuk, takipnea, sesak nafas dan kesulitan makan.
Batuk kering dan mengi khas untuk bronkiolitis. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan adanya napas cepat/takipnea yang
merupakan gejala utama pada infeksi saluran napas bawah, retraksi
dinding dada. Bentuk dada yang hiperinflasi dan kedaan
tersebut membedakan bronkiolitis dari pneumonia. Pemeriksaan
penunjang foto toraks dipertimbangkan pada bayi dengan diagnosis
meragukan atau penyakit atipikal. Tatalaksana bronkiolitis pada
umumnya tidak memerlukan pengobatan. Pasien bronkiolitis dengan
klinis ringan dapat rawat jalan, jika klinis berat harus rawat inap.
Terapi suportif seperti pemberian oksigen, nasal suction masih dapat
digunakan.
Pneumonia :
Merupakan peradangan/inflamasi parenkim paru, distal dari
bronkilus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan
alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan
pertukaran gas setempat. Gejala klinis biasanya ditandai dengan (a)
demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat melebihi 40 oC, (b)
batuk dengan dahak mukoid atau purulen kadang-kadang disertai
darah, (c) sesak napas, dan (d) nyeri dada. Pemeriksaan fisik
ditemukan (a) inspeksi : dapat terlihat bagian yang sakit tertinggal
waktu bernapas, (b) palpasi : fremitus dapat mengeras pada bagian
yang sakit, (c) perkusi : redup di bagian yang sakit, dan (d)
auskultasi : terdengar suara napas bronkovesikuler sampai bronkial
yang mungkin disertai ronki basah hahlus yang kemudian menjadi
ronki basah kasar pada stadium resolusi. Gambaran Radiologis pada
foto thorax pada penyakit pneumonia antara lain:
Bronkitis :
Merupakan peradangan pada bronkus yang dapat terjadi secara
akut maupun kronis. Bronkitis akut adalah peradangan pada bronkus
disebabkan oleh infeksi saluran napas yang ditandai dengan batuk
(berdahak maupun tidak berdahak) yang berlangsung hingga 3
minggu. Sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus dan dapa
sembuh dengan sendirinya, sehingga tidak memerlukan antibiotik.
Banyak terjadi pada anak kurang dari 2 tahun, dengan puncak lain
terlihat pada kelomok usia 9-15 tahun. Sedangkan bronkitis kronis
merupakan peradangan atau penyakit saluran napas yang ditandai
dengan batuk berdahak sedikitnya 3 bulan dalam setahun selama 2
tahun berturut-turut. Gambaran dari pemeriksaan ro toraks
penderita bronkkitis kronis adalah peningkatan corakan
bronkovaskuler yang disebabkan ole hipertrofi otot-otot polos
saluran pernapasan.
Efusi Pleura :
Merupakan pengumpulan cairan di dalam rongga pleura akibat
transudasi atau eksudasi yang berlebihan dari permukaan pleura.
Efusi pleura jarang merupakan proses penyakit primer, lebih sering
sebagai proses penyakit sekunder baik berupa penyakit infeksi
maupun non infeksi. Pada pemeriksaan ro toraks dapat di temukan
penumpukan cairan dengan permukaan cairan yang terdapat dalam
rongga pleura akan membentuk bayangan seperti kurva (meniscus
line), dengan permukaan daerah lateral lebih tinggi daripada medial,
hal lain yang juga dapat ditemukan adalah terdorongnya
mediastinum pada posisi yang berlawanan dengan cairan.
Gejala Klinis:
Gejala khas dari kelainan pada sinus adalah sakit kepala yang
dirasakan ketika penderita bangun pada pagi hari. Gejala klinis yang
ditimbulkan oleh sinusitis dapat dibagi dua, yaitu gejala subyektif
(dirasakan) dan gejala obyektif (dilihat).
Gejala subyektif antara lain: demam, lesu, hidung tersumbat,
sekresi lendir hidung yang kental dan terkadang berbau, sakit
kepala yang menjalar dan lebih berat pada pagi hari. Pada sinusitis
yang merupakan komplikasi penyakit alergi sering kali ditandai
bersin, khususnya pagi hari atau kalau dingin.
Gejala obyektif kemungkinan ditemukan pembengkakan pada
daerah bawah orbita (mata) dan lama kelamaan akan bertambah
lebar sampai ke pipi.
Sinusitis akut dan kronis memiliki gejala yang sama, yaitu nyeri
tekan dan pembengkakan pada sinus yang terkena, tetapi ada
gejala tertentu yang timbul berdasarkan sinus yang terkena:
- Sinusitis maksilaris menyebabkan nyeri pipi tepat di bawah
mata, sakit gigi dan sakit kepala.
- Sinusitis frontalis menyebabkan sakit kepala di dahi.
- Sinusitis etmoidalis menyebabkan nyeri di belakang dan diantara
mata serta sakit kepala di dahi. Peradangan sinus etmoidalis
juga bisa menyebabkan nyeri bila pinggiran hidung ditekan,
berkurangnya indera penciuman dan hidung tersumbat.
- Sinusitis sfenoidalis menyebabkan nyeri yang lokasinya tidak
dapat dipastikan dan bisa dirasakan di puncak kepala bagian
depan ataupun belakang, atau kadang menyebabkan sakit
telinga dan sakit leher.
42. Anak laki-laki usia b11 tahun dibawa orangtua dengan keluhan
sering berdebar-debar, cepat lelah. Orangtua mengaku sejak usia 6
tahun anak sering batuk pilek, demam, nyeri lutut berpindah. PF
normal, BJ holosistolik mumur. Pemeriksaan? Jawaban: ASTO
Pembahasan:
Menurut WHO tahun 2001, Penyakit Jantung Rematik (PJR) adalah
cacat jantung akibat karditis rematik. Menurut Afif. A (2008), PJR
adalah penyakit jantung sebagai akibat adanya gejala sisa (sekuele)
dari Demam Rematik (DR), yang ditandai dengan terjadinya cacat
katup jantung.
Definisi lain juga mengatakan bahwa PJR adalah hasil dari DR, yang
merupakan suatu kondisi yang dapat terjadi 2-3 minggu setelah infeksi
streptococcus beta hemolyticus grup Apada saluran nafas bagian atas
(UnderwoodJ.C.E, 2000)Dari sebuah jurnal mengatakan bahawa DR
dan atau PJR eksaserbasi akut adalah suatu sindroma klinik penyakit
akibat infeksi streptococcus beta hemolyticusgrup A pada tenggorokan
yang terjadi secara akut ataupun berulang dengan satu atau lebih
gejala mayor yaitu poliartritis migransakut, karditis, korea, nodul
subkutan dan eritema marginatum(Meador R.J. et al, 2009).
Lebih kurang 95% pasien menunjukkan peninggian titer
antistreptolisin O (ASTO), antideoksiribonukleat B (anti DNA-ase B)
yang merupakan dua jenis tes yang biasa dilakukan untuk infeksi
kuman Streptococcus beta hemolitycus grup A
43. Jawaban: fistula esofagus
Pembahasan:
Adapun klasifikasi atresia esofagus menurut Voght adalah sebagai berikut:
Atresia esofagus dengan fistula trakeoesofagus distal
Merupakan gambaran yang paling sering pada proksimal esofagus, terjadi
dilatasi dan penebalan dinding otot berujung pada mediastinum superior
setinggi vetebra thoracal III/IV. Esofagus distal (fistel), yang mana lebih
tipis dan sempit, memasuki dinding posterior trakea setinggi carina atau
1-2 cm diatasnya. Jarak antara esofagus proksimal yang buntu dan fistula
trakheaesofagus distal bervariasi mulai dari bagian yang overlap hingga
yang berjarak jauh.
Atresia esofagus terisolasi tanpa fistula
Esofagus distal dan proksimal benar-benar berakhir tanpa hubungan
dengan segmen esofagus proksimal, dilatasi dan dinding menebal dan
biasanya berakhir setinggi mediastinum posterior sekitar vetebra
thorakalis II. Esofagus distal pendek dan berakhir pada jarak yang berbeda
diatas diagframa.
Fistula trakeoesofagus tanpa atresia
Terdapat hubungan seperti fistula antara esofagus yang secara anatomi
cukup intak dengan trakhea. Traktus yang seperti fistula ini bisa sangat
tipis/sempit dengan diameter 3-5 mm dan umumnya berlokasi pada
daerah servikal paling bawah. Biasanya single tapi pernah ditemukan dua
bahkan tiga fistula.
Atresia esofagus dengan fistula trakeoesofagus proksimal
Gambaran kelainan yang jarang ditemukan namun perlu dibedakan dari
jenis terisolasi. Fistula bukan pada ujung distal esofagus tapi berlokasi 1-2
cm diatas ujung dinding depan esofagus.
Atresia esofagus dengan fistula trakeoesofagus distal dan
proksimal
Pada kebanyakan bayi, kelainan ini sering terlewati (misdiagnosa) dan di
terapi sebagai atresia proksimal dan fistula distal. Sebagai akibatnya
infeksi saluran pernapasan berulang, pemeriksaan yang dilakukan
memperlihatkan suatu fistula dapat dilakukan dan diperbaiki keseluruhan.
Seharusnya sudah dicurigai dari kebocoran gas banyak keluar dari
kantong atas selama membuat/ merancang anastomose.
47. Laki-laki berusia 55 tahun datang dengan betis kanan nyeri setelah
digigit anjing yang mengidap rabies. Patogenesis virus tersebut
menyebar melalui?
Jawaban: saraf sensorik
Pembahasan:
Virus rabies adalah virus neurotropik yang menyebar di sepanjang jalur
saraf dan menyerang SSP, menyebabkan infeksi akut. Mekanisme
penularan paling umum adalah melalui inokulasi perifer virus setelah
gigitan hewan yang terinfeksi rabies. Selanjutnya, terjadi replikasi di
jaringan perifer, sehingga virus tersebar di sepanjang saraf perifer dan
medula spinalis menuju ke otak, kemudian terjadi diseminasi dalam
SSP dan virus menyebar secara sentrifugal dari SSP menuju ke
berbagai organ, termasuk kelenjar ludah. Di samping penyebaran ke
kelenjar ludah, infeksi terjadi pada lapisan ganglion retina dan epitel
kornea yang dipersarafi oleh saraf sensoris nervus trigeminalis. Deteksi
antigen virus rabies dengan apusan kornea telah digunakan sebagai
tes diagnostik penderita rabies, dan transmisi virus rabies dari manusia
ke manusia dapat terjadi melalui transplantasi kornea. Pada biopsi kulit
juga ditemukan adanya infeksi pada ujung akhir saraf sensoris rambut,
dan ini merupakan salah satu metode diagnostik yang baik untuk tes
konfirmasi rabies antemortem pada manusia.
Tiga reseptor virus rabies, yaitu:
Reseptor NAChR yang merupakan reseptor virus rabies pertama
yang diidentifikasi dan dianggap penting untuk mendapat akses ke
SSP sepanjang saraf perifer bagi penyebaran virus dari NMJ di
perifer
Reseptor NCAM yang merupakan glikoprotein sel adhesi dari
superfamili imunoglobulin pada permukaan sel
Reseptor NTR P75 yang dapat terlibatdalam jalur sensorik virus
rabies.
Manifestasi klinis:
Stadium dini
Gangguan kepribadian ringan, hendaya dalam keterampilan sosial
Berkurangnya minat dan ambisi
Afek yang labil dan dangkal, agitasi
Kondisi depresi
Stad lanjut
Penurunan memori: umumnya daya ingat segera dan jangka
panjang, kemudian recall
Perubahan mood dan kepribadian: depresi, kemudian ansietas, lalu
apatis
Penurunan daya orientasi: tempat, waktu, orang
Hendaya intelektual
Gangguan daya nilai: tidak dapat mengantisipasi akibat
perbuatannya
Gejala psikotik
Hendaya berbahasa: mutisme, afasia, blocking
PF dapat ditemukan ataksia, agnosia, apraksia, refleks patologis,
facial grimaces, impersisten motorik
(Sumber: Kapita Selekta Kedokteran Ed.4)
52.
53.Post amputasi
Informed Consent
Bila terdapat > 105 CFU/ml urin porsi tengah disebut dengan
bakteriuria bermakna
Bila terdapat > 105 CFU/ml urin porsi tengah tanpa gejala klinis
disebut bakteriuria asimtomatik
Bila terdapat mikroba 102 103 CFU/ml urin kateter pada wanita
muda asimtomatik yang disertai dengan piuria disebut infeksi
saluran kemih.
57. Efek samping obat lepra yang menyebabkan kulit coklat kemerahan
adalah
a. Dapson (DDS) : anemia hemolitik, anoreksia, nausea, vertigo,
penglihatan kabur, sulit tidur hepatitis, dan Psychosis.
b. Rifampisin : Urin, tinja, keringat merah, hepatotoksik.
c. Klofazimin : Perubahan warna kulit menjadi kemerah-merahan
sampai coklat gelap yang bersifat sementara, enteropati eosinofilik
dan penyumbatan usus besar, perubahan warna pada konjungtiva
(selaput ikat mata), pigmentasi makula, penglihatan suram, infarksi
splenik, limfadenopati, reaksi kulit.
60. Seorang anak laki-lali berumur 7 tahun datang dengan BAK merah
sejak 1 minggu yang lalu. 2 minggu yang lalu batuk, pilek, radang
tenggorokan namun sudah sembuh. PF : tampak edema palpebra
bilateral, TD 160/100, HR 100x/m, RR 20x/m, suhu 37 0C. Didapatkan
Hb 12 g/dl, Ht 36%, trombosit 287.000, leukosit 6.000, urin : eritrosit
banyak, protein +, leukosit 1-4/ lpb. Diagnosisnya adalah?
a. Glomerulonephritis
b. Infeksi saluran kemih
c. Gagal ginjal kronik
d. Sindroma nefrotik
e. Gagal ginjal akut
Pembahasan :
Glomerulonephritis
Glomerulonefritis merupakan penyakit peradangan ginjal bilateral.
Peradangan dimulai dalam gromleurus dan bermanifestasi sebagai
proteinuria dan atau hematuria.
Gejala glomerulonefritis bisa berlangsung secara mendadak (akut)
atau secara menahun (kronis) seringkali tidak diketahui karena tidak
menimbulkan gejala. Gejalanya dapat berupa mual-mual, kurang
darah (anemia), atau hipertensi. Gejala umum berupa sembab
kelopak mata, kencing sedikit, dan berwarna merah, biasanya
disertai hipertensi. Penyakit ini umumnya (sekitar 80%) sembuh
spontan, 10% menjadi kronis, dan 10% berakibat fatal.
Glomerulonefritis akut juga disebut dengan glomerulonefritis akut
post sterptokokus (GNAPS) adalah suatu proses radang non-
supuratif yang mengenai glomeruli, sebagai akibat infeksi kuman
streptokokus beta hemolitikus grup A, tipe nefritogenik di
tempat lain. Penyakit ini sering mengenai anak-anak.
Glomerulonefritis akut (GNA) adalah suatu reaksi imunologis pada
ginjal terhadap bakteri atau virus tertentu. Yang sering terjadi ialah
akibat infeksi kuman streptococcus.
Kerusakan pada rumbai kapiler gromelurus mengakibatkan
hematuria/kencing berwarna merah daging dan albuminuria
Sindrom Nefrotik
Sindrom nefrotik (SN) adalah suatu sindrom klinik dengan gejala:
1. Proteinuria massif ( 40 mg/m2 LPB/jam atau rasio protein/kreatinin
pada urin sewaktu > 2 mg/mg atau dipstik 2+)
2. Hipoalbuminemia 2,5 g/dL
3. Edema
4. Dapat disertai hiperkolesterolemia
Etiologi SN dibagi 3 yaitu kongenital, primer/idiopatik, dan
sekunder mengikuti penyakit sistemik antara lain lupus eritematosus
sistemik (LES), purpura Henoch Schonlein, dan lain lain.
Sindrom nefrotik idiopatik pada anak, sebagian besar (80-90%)
mempunyai gambaran patologi anatomi berupa kelainan minimal
(Minimal Change Disease).
Gambaran klinik Pasien SN biasanya datang dengan edema palpebra
atau pretibia. Bila lebih berat akan disertai asites, efusi pleura, dan
edema skrotum. Kadang-kadang disertai oliguria dan gejala infeksi,
nafsu makan berkurang, dan diare. Bila disertai sakit perut hati-hati
terhadap kemungkinan terjadinya peritonitis. Pada pemeriksaan fisik
harus disertai pemeriksaan berat badan, tinggi badan, lingkar perut,
dan tekanan darah. Dalam laporan ISKDC (International study of
kidney diseases in children), pada SNKM ditemukan 22% dengan
hematuria mikroskopik, 15-20% disertai hipertensi, dan 32%
dengan peningkatan kadar kreatinin dan ureum darah yang
bersifat sementara.
62. Seorang wanita mengeluh nyeri pada pipi sebelah kiri. Nyeri terasa
seperti tertusuk, tajamseperti disayat. Nyeri muncul ketika
mengunyah, terkena angin. Sarafapakah yang terganggu?
Jawaban : Saraf kranial V
Pembahasan :
Saraf trigeminal atau saraf kranial ke 5 terutama memberi persarafan
pada kulit muka, konjungtiva dan kornea, mukosa dari hidung , sinus-
sinus dan bagian frontal dari rongga mulut , juga sebagian besar dari
duramater.
64. OS datang awalnya nyeri perut kanan atas, saat ini diperiksa
terdapat tanda rigiditas, dan nyeri tekan seluruh abdomen:
a. Appendisitis akut
b. Peritonitis generalisata
Pembahasan :
Peritonitis adalah keadaan akut abdomen akibat peradangan sebagian
atau seluruh selaput peritoneum parietale ataupun viserale pada
rongga abdomen. Peritonitis seringkali disebabkan dari infeksi yang
berasal dari organ-organ di cavum abdomen. Penyebab tersering
adalah perforasi dari organ lambung, colon, kandung empedu atau
apendiks. Infeksi dapat juga menyebar dari organ lain yang menjalar
melalui darah.
Diagnosis
Diagnosis peritonitis biasanya ditegakkan secara klinis. Kebanyakan
pasien datang dengan keluhan nyeri abdomen. Nyeri ini bisa timbul
tiba-tiba atau tersembunyi. Pada awalnya, nyeri abdomen yang timbul
sifatnya tumpul dan tidak spesifik (peritoneum viseral) dan kemudian
infeksi berlangsung secara progresif, menetap, nyeri hebat dan
semakin terlokalisasi (peritoneum parietale). Dalam beberapa kasus
(misal: perforasi lambung, pankreatitis akut, iskemia intestinal) nyeri
abdomen akan timbul langsung secara umum/general sejak dari awal.
Penatalaksanaan
Prinsip umum pengobatan adalah mengistirahatkan saluran cerna
dengan memuasakan pasien, pemberian antibiotik yang sesuai,
dekompresi saluran cerna dengan penghisapan nasogastrik atau
intestinal, penggantian cairan dan elektrolit yang hilang yang
dilakukan secara intravena, pembuangan fokus septik (apendiks) atau
penyebab radang lainnya, bila mungkin dengan mengalirkan nanah
keluar dan tindakan-tindakan menghilangkan nyeri. Prinsip umum
dalam menangani infeksi intraabdominal ada 4, antara lain: (1)
kontrol infeksi yang terjadi, (2) membersihkan bakteri dan racun, (3)
memperbaiki fungsi organ, dan (4) mengontrol proses inflamasi.
3. Penyesuaian
Umur >40 tahun = -5%
Aktivitas ringan (duduk-duduk, nonton TV) = +10%
Aktivitas sedang (kerja kantoran, ibu rumah tangga, perawat,
dokter) = +20%
Aktivitas berat (olahragawan, kuli bangunan, tukang becak) = +30%
Berat badan gemuk (BB >120% BBI) = -20%
Berat badan lebih (BB 110-120 BBI) = -10%
Berat badan kurus (BB < 90%BBI) = +20%
Stres metabolik (infeksi, operasi, stroke) = +300kalori
Kehamilan trimester 1 dan 2 = +300kalori
Kehamilan trimester 3 dan menyusui = + 500 kalori
2. Konsentrasi sperma
Pria subur memiliki konsentrasi sperma di atas 20 juta per cc atau 40
juta secara keseluruhan. Jumlah di bawah 20 juta/cc dikatakan
konsentrasi sperma rendah dan di bawah 10 juta/cc digolongkan
sangat rendah. Istilah kedokteran untuk konsentrasi sperma rendah
adalah oligospermia. Bila sama sekali tidak ada sperma disebut
azoospermia. Semen pria yang tidak memiliki sperma secara kasat
mata terlihat sama dengan semen pria lainnya, hanya pengamatan
melalui mikroskoplah yang dapat membedakannya.
3. Morfologi Sperma
Sperma normal memiliki bentuk kepala oval beraturan dengan ekor
lurus panjang di tengahnya. Sperma yang bentuknya tidak normal
(disebut teratozoospermia) seperti kepala bulat, kepala pipih, kepala
terlalu besar, kepala ganda, tidak berekor, dll, adalah sperma
abnormal dan tidak dapat membuahi telur. Hanya sperma yang
bentuknya sempurna yang disebut normal. Pria normal memproduksi
paling tidak 30% sperma berbentuk normal.
75.
79. Pasien pengguna NSAID (susp. perforasi gaster) gejala klinis nyeri
seluruh lapang perut dan defans muskular (+)
Jawaban : Peritonitis Sekunder
Pembahasan :
Peritonitis adalah suatu peradangan dari peritoneum, pada
membrane serosa, pada bagian rongga perut. Peritoneum terdiri dari
dua bagian yaitu peritoneum paretal yang melapisi dinding rongga
abdomen dan peritoneum viseral yang melapisi semua organ yang
berada dalam rongga abdomen. Ruang yang terdapat diantara
lapisan ini disebut ruang peritoneal atau kantong peritoneum. Fungsi
dari peritoneum:
Menutupi sebagian dari organ abdomen dan pelvis
Membentuk pembatas yang halus sehingga organ yang ada
dalam rongga peritoneum tidak saling bergesekkan
Menjaga kedudukan dan mempertahankan hubungan organ
terhadap dinding posterior abdomen
Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah yang membantu
melindungi terhadap infeksi
81. Pasien sesak sudah 2 bulan terakhir, gejala malam terjadi sudah 4
kali, pemeriksaan fisik wheezing +/+ dan terdapat retraksi interkostal,
sesak yang dialami dirasa mengganggu aktivitas. Diagnosisnya
adalah:
a. asma persisten ringan
b. asma persisten sedang
c. asma persisten berat
d. asma intermiten
e. lupa
Pembahasan : pada pasien terjadi serangan 4 kali dalam 1
bulan, dan tiap serangan mengganggu aktivitas
Derajat Gejala Gejala Fungsi Faal paru Terapi
asma malam rawat jalan
Intermite Gejala <1x/minggu 2x/bulan VEP> 80% prediksi Agonis 2
n Gejala selain Variabilitas VEP kerja cepat
eksaserbasi tidak <20%
ada
Eksaserbasi ringan
Persiste Gejala 1x/bulan >2x/bula VEP 80% Agonis 2
n ringan hingga 1x/minggu n prediksi kerja cepat,
Eksaserbasi Variabilitas VEP KSI dosis
mengganggu 20-30% rendah
aktivitas
Persisten Gejala setiap hari >1x/ming VEP 60-80% Agonis 2
sedang Eksaserbasi gu prediksi kerja cepat,
mengganggu Variabilitas VEP KSI dosis
aktivitas >30% rendah, ABKP
Butuh reliever setiap
hari
Persisten Gejala setiap hari Sering VEP 60% prediksi Agonis 2
berat Eksaserbasi sering Variabilitas VEP kerja cepat,
dan mengganggu >30% KSI dosis
aktivitas tinggi, ABKP
Aktivitas fisik dan/atau
terbatas KSO
(Sumber: GINA 2012 - Kapita Selekta Kedokteran Ed.4)
83.
86.
87. Kerusakan yang terjadi pada HNP adalah pada tulang rawan ?
(Pilihan jawabannya kalo ga salah inget ada hialin, elastin,
kartilaginoid/fibrokartilago gitu)
Jawaban: Kartilaginoid
Pembahasan :
Tulang rawan terbagi atas tiga jenis yakni tulang rawan hialin, tulang
rawan elastis, tulang rawan fibrokartilago.
a. Tulang Rawan Hialin adalah bentuk umum dalam tubuh manusia.
Tulang rawan pada masa embrio dan pada masa dewasa. Tulang
rawan pada masa embrio adalah sebagai bentuk kerangka bagi
kebanyakan tulang dibentuk melalui osifikasi endokondral, Tulang
rawan pada masa dewasa, kebanyakan tulang rawan telah diganti
menjadi tulang keras kecuali pada permukaan sendi, ujung iga,
hidung, laring, dan trachea, serta bronkus.
b. Tulang Rawan Elastin adalah tulang rawan yang sifatnya lentur
dimana matriksnya terdapat serat elastin yang bercabang-cabang.
Tulang rawan elatin terdapat pada telinga bagian luar (auricular),
epiglotis, laring, dinding tuba auditiva (eustachii).
c. Tulang Rawan Fibrokartilago adalah tulang yang banyak
mengandung serat kolagen yang padat pada matriksnya yang tidak
teratur sehingga lebih kaku dan kuat. Tulang rawan fibrokartilago
terdapat pada antar ruas tulang belakang.
88. SWOT
89.Ada foto rontgen anak. Anak dengan keluhan diare. Muntahan berwarna
hijau, BAB berdarah. Jawaban : Intususepsi
Pembahasan :
Intususepsi adalah masuknya segmen usus proksimal (ke arah oral) ke
rongga lumen usus yang lebih distal (ke arah anal) sehingga menimbulkan
gejala obstruksi berlanjut strangulasi usus. Invaginasi atau intususepsi
merupakan hal yang sering ditemukan pada anak dan agak jarang pada
orang muda dan dewasa. Intususepsi lebih sering terjadi pada laki-laki
daripada perempuan.
Invaginasi pada anak dan bayi sering memberikan gejala-gejala klinik klasik
berupa nyeri perut yang bersifat serangan (kolik), keluarnya lendir dan darah
peranum (currant jelly stool) tanpa faeces dan pada palpasi perut teraba
massa tumor seperti pisang (sausage shape mass ).
90.Foto ro toraks
Jawaban: Bronkiektasis infektif
Pembahasan :
Pasien dengan keluhan demam, sesak nafas ada retarksi intercostae, batuk
sputum hijau ini bisa Bronkiekteasis infdektidf atau pneumonie. Nah kita baa
deh riwayat pasien beberapatahun lalu juga suka batuk berdahak produktif,
tapi ga nyebabin kelihan seperti ini. ekarang dateng dengan keluhan yang
lebih berat, ini mengarah ke bronkiektasis infektif, karena sebenarnya udah
ada dillatasi kerusakan bronkus, sekarang pasien kena infeksi kuman ya
makin parah keluhannya, jadi demam, sesak, batuk sputum hijau lah. Hal ini
lebih diyakinkan denga gambaran honey comb pada rontgen dada. DD
pneumonie tersingkirkan
93. Pasien dating dengan keluhan nyeri pada mata kanan. Nyeri timbul
mendadak, mata merah, penglihatan menurun, seperti melihat halo.
Terdapat mual muntah. Apakah diagnosis pada pasien ini?
Jawaban : Glaukoma Akut Sudut Tertutup
Pembahasan :
Glaukoma sudut tertutup terjadi ketika saluran keluar cairan bola mata
tiba tiba tertutup. Perjalanan penyakitnya cepat, berat dan sangat
nyeri. Glaukoma tipe ini merupakan suatu kondisi darurat akibat rasa
sakit yang ditimbulkan. Peningkatantekanan intraocular terjadi karena
sumbatan aliran keluar aqueous akibat adanya oklusi anyaman
trabekular oleh iris perifer. Keadaan ini dapat bermanifestasi sebagai
suatu kedaruratan oftalmologik atau dapat tetap asimptomatik sampai
timbul penurunan penglihatan. Diagnosis ditegakan dengan melakukan
pemeriksaan segmen anterior dan gonioskopi yang cermat. Istilah
glaucoma sudut tertutup primer hanya digunakan bila penutupan sudut
primer telah menimbulkan kerusakan nervus optikus dan kehilangan
lapangan pandang.
95. Terdapat benjolan pada kelopak mata. Pada hasil kerokan ditemukan
sel inflamasi kronik
a. Kalazion
b. Blefaritis
c. Hordeolum
Pembahasan :
Kalazion adalah suatu lipogranuloma yang terjadi akibat sumbatan
pada kelenjar Meibom, menyebabkan terbentuknya suatu nodul pada
palpebra yang bersifat keras dan tidak nyeri.
Manifestasi klinis :
Benjolan pada kelopaka mata, tidak hiperemis dan tidak ada nyeri
tekan.
Pseudoptosis
Penatalaksanaan
Kadang-kadang kalazion sembuh atau hilang dengan sendirinya akibat
diabsorbsi (diserap) setelah beberapa bulan atau beberapa tahun.
1. Kompres hangat 10-20 menit 4kali sehari.
2. Antibiotika topikal dan steroid disertai kompres panas dan bila tidak
berhasil dalam waktu 2 minggu maka dilakukan pembedahan.
3. Bila kecil dapat disuntik steroid dan yang besar dapat dilakukan
pengeluaran isinya. Bila terdapat sisa bisa dilakukan kompres panas.
95. Kadar gula darah minimal yang dapat menyebabkan KAD
Jawaban > 250 mg%
Pembahasan :
Komplikasi akut DM tipe 2:
1. Koma hipoglikemia
2. Koma HONK (Hiper Osmolar Non Ketotik) / HHNK ( Hiperosmolar
Hiperglikemik Non Ketotik)
3. Koma KAD (Keto Asidosis Diabeticum)
Kriteria Diagnosis KAD menurut Buku ajar IPD Jilid III tahun 2010:
1. Kadar glukosa > 250 mg%
2. pH < 7,35
3. HCO3-
4. Anion gap yang tinggi
5. Keton serum positif
Sumber: Buku Ajar IPD Jilid III tahun 2010
96. Pasien laki-laki datang dengan kondisi mulut tidak dapat ditutup
kembali setelah tertawa lebar. Otot apa yang mengalami kontraksi
berlebihan?
Jawaban : Pterigoideus lateralis
Permbahasan :
Berfngsi untuk membuka mulut itu, sumbunya ada pada diskus
artikularis, dan tendon yang langsung berhubungan dengan sumbunya
adalah pterigoideus lateral.
100. Penyebaran infeksi rabies?
Jawaban : Saraf tepi sensoris
Pembahasan :
Rabies adalah penyakit infeksi akut sususan saraf pusat pada
manusia dan mamalia yang berakibat fatal. Penyakit ini disebabkan
oleh virus rabies yang termasuk genus lyssa-virus, famili
Rhabdoviridae dan menginfeksi manusia melalui sekret yang
terinfeksi pada gigitan binatang.
Setelah virus rabies masuk ke tubuh manusia, selama 2 minggu virus
menetap pada tempat masuk dan di jaringan otot didekatnya. Virus
berkembang biak dan langsung mencapai ujung-ujung
serabut saraf perifer tanpa menunjukan perubahan-
perubahan fungsinya. Selubung virus menjadi satu dengan
membran plasma dan protein ribonukleus dan memasuki sitoplasma.
Beberapa tempat pengikatan adalah reseptor asetilkolin post sinaptik
pada neuromuscular junction di SSP. Dari saraf perifer virus menyebar
secara sentripetal melalui endoneurium sel-sel schwan dan melalui
aliran aksonplasma mencapai ganglion dorsalis dalam waktu 60-72
jam dan berkembang biak. Selanjutnya virus menyebar ke SSP
melalui cairan serebrospinal. Diotak virus menyebar secara luas dan
memperbanyak diri dalam semua bagian neuron, kemudian bergerak
ke perifer dalam serabut saraf aferen dan pada saraf volunter
maupun saraf autonom. Dapat dijumpai Negri bodies pada otak.
Namun pada 20% kasus rabies tidak ditemukan Negri bodies. Pada
kasus diatas. Pasien didiagnosa pasien menderita rabies. Virus rabies
pertama kali menyerang sistem saraf perifer.
101. TB 160 cm, BB 40 cm, klasifikasi? Malnutrisi berat
Pembahasan :
BB ( kg )
IMT = 2
[ TB ( m) ]
40 kg
IMT = 2
=15 .625 kg /m2
1 .6 m
BMI CLASSIFICATION
18.524.9 Normal
2529.9 Overweight
40 Obese class 3
102. Pasien terkena luka bakar pada bagian wajah dan leher. Apa
yang sebaiknya pertama kali dilakukan?
Pembahasan:
Luka leher di wajah dan leher dapat menyebabkan udem laring
sehingga terjadi sumbatan jalan napas dan pasien menjadi apneu
(perhatikan apakah bulu mata dan bulu hidung terbakar, dan
ada/tidaknya jelaga pada lubang hidung pasien). Untuk mencegah
terjadinya henti napas, maka tindakan pertama yang dilakukan ialah
intubasi
Fraktur pada basis cranii fossa media sering terjadi, karena daerah ini
merupakan tempat yang paling lemah dari basis cranii. Cavum
timpani dan sinus sphenoidalis merupakan daerah yang paling sering
terkena cedera. Bocornya CSF dan keluarnya darah dari canalis
acusticus externus sering terjadi (otorrhea). N. craniais VII dan VIII
dapat cedera pada saat terjadi cedera pada pars perrosus os
temporal. N. cranialis III, IV dan VI dapat cedera bila dinding lateral
sinus cavernosus robek.
1. Dijumpai pada kala III atau post partum dengan gejala nyeri yang
hebat; perdarahan yang banyak sampai syok, apalagi bila plasenta
masih melekat dan sebagian sudah ada yang terlepas, dan dapat
terjadi strangulasi dan nekrosis.
2. Pemeriksaan dalam:
Bila masih inkomplit, maka pada daerah simfisis uterus teraba
fundus uteri cekung kedalam.
Kegiatan Posbindu :
- Monitoring faktor resiko bersama PTM secara rutin dan periodik.
Rutin berarti Kebiasaan memeriksa kondisi kesehatan meski tidak
dalam kondisi sakit.
Periodik artinya pemeriksaan kesehatan dilakukan secara berkala.
- Konseling faktor resiko PTM tentang diet, aktifitas fisi, merokok,
stress dll.
- Penyuluhan / dialog interaktif sesuai masalah terbanyak.
- Aktifitas fisik bersama seperti olah raga bersama, kerja bakti dll.
- Rujukan kasus faktor resiko sesuai kriteria klinis.