5. Sistem kardiovaskular
Pada keracunan timbal akut, terjadi kolik yang disertai peningkatan tekanan darah.
Perubahan elektrokardiografi (EKG) dijumpai pada 70% penderita dengan gejala umum
berupa takikardi, disritmia atrium, gelombang T terbalik dengan / tanpa kompleks QRS-T
yang abnormal (Adnan, S. 2001).
6. Sistem Reproduksi
Pada percobaan yang dilakukan terhadap tikus putih jantan dan betina yang diberi
perlakuan dengan 1% Pb-asetat ke dalam makanannya, didapatkan penurunan kemampuan
sistem reproduksi dari hewan tersebut. Embrio yang dihasilkan dari perkawinan antara tikus
jantan yang diberi perlakuan dengan Pb-asetat dan betina yang normal (tidak diberi
perlakuan), mengalami hambatan dalam pertumbuhannya. Sedangkan janin yang terdapat
pada betina yang diberi perlakuan dengan Pb-asetat mengalami penurunan dalam ukuran,
hambatan pada pertumbuhan dalam rahim induk dan setelah dilahirkan.
Pada wanita dengan paparan timbal yang tinggi, timbal akan disimpan dalam tulang.
Pada wanita hamil, timbal yang terserap dan ditimbun dalam tulang diremobilisasi dan
masuk ke peredaran darah, melalui plasenta dan kemudian akan ikut masuk dalam sistem
peredaran darah janin dan menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah, menghambat
perkembangan otak dan intelegensia janin. Selanjutnya setelah bayi lahir, timbal akan
dikeluarkan bersama dengan air susu (Palar, 2004).
Efek toksik timbal pada fungsi reproduksi laki-laki yaitu mempengaruhi proses
spermatogenesis sehingga terjadi penurunan kualitas semen dalam jumlah, morfologi,
motilitas dan bentuk abnormal spermatozoa (Adnan, S. 2001). Bagi orang dewasa,
kandungan timbal dalam darah sedikit banyak mempengaruhi kesuburan, dapat
menyebabkan sterilitas dan aborsi spontan (ATSDR,2003).
7. Sistem Endokrin
Efek yang dapat ditimbulkan oleh keracunan timbal terhadap fungsi sistem endokrin
merupakan penelitian yang paling sedikit dilakukan dibandingkan dengan sistem-sistem lain
dari tubuh. Pengukuran terhadap steroid dalam urin pada kondisi paparan timbal yang
berbeda dapat digunakan untuk melihat hubungan penyerapan timbal pada sistem endokrin.
Dari pengamatan yang dilakukan dengan paparan timbal yang berbeda terjadi pengurangan
pengeluaran steroid dan terus mengalami peningkatan dalam posisi minus. Kecepatan
pengeluaran aldosteron juga mengalami penurunan selama pengurangan konsumsi garam
pada orang yang keracunan timbal