Anda di halaman 1dari 21

FISIKA KUANTUM

Translate 3-4 sampai dengan 3-6

Oleh Kelompok 6:
Azmi Prilly Naisa (1317041006)
Hartono Simanjuntak (1417041031)
Khoirul Effendi (1417041043)
Santi Komala Dewi (1417041077)
3-4 Dasar Perluasan dan Interpretasi Fisik
Teorema Fourier menyatakan banyak fungsi dari (x) memenuhi
kondisi batas (0)= (a)= 0, dapat ditulis dalam bentuk:


nx
(3-29) ( x )= C n sin
n1 a

Karena fungsi Eigen dari H untuk sumur yang tak terbatas sebanding

nx
dengan sin
a , maka dapat kita tuliskan persamaan sebelumnya

kedalam bentuk fungsi Eigen un ( x ) :


(3-30)


( x )= An un (x)
n1

Persamaan ortonormalitas (3-23) dapat digunakan untuk mencari

An .

a
dx u ( x ) ( x ) = dx u ( x ) A n u n ( x)

m m
0 n1
a

a
A n dx u m ( x ) un ( x)
n1 0

A n mn= A m


n1

Sehingga,
a
A m = dx um ( x ) ( x )
(3-31) 0

Seperti dalam pembahasan kita tentang paket gelombang bebas, kita


dapat menghitung perkembangan waktu dari fungsi awal gelombang
bebas ini ( x ) . Karena masing-masing fungsi Eigen memiliki

i En t /
ketergantungan terhadap waktunya sendiri e . Kita mempunyai

persamaan umum:


( x , t )= An un (x )ei E t /
n
(3-32)
n1

Ekspansi memiliki pasanganya dalam analisis vektor. Pertimbangkan

ruang n-dimensi. Himpunan vektor unit ortogonal im memainkan

peran dari seperangkat fungsi eigen yang lengkap, lengkap dalam


artian bahwa setiap vektor a di ruang ini dapat diperluas dalam hal
vektor unit(satuan).

n
a= am i m
m1

Karena vektor satuan membentuk dasar ortogonal, maka kita


mempunyai:

i m . i k = mk

Koefisien dalam ekspansi ak dapat diperoleh dengan mengambil

hasil dot (titik) dengan vektor satuan.

ak =i k . a

Analogi dari ekspansi ak memiliki keunikan tersendiri: hasil dot

(titik) dapat digantikan dengan integral terhadap variabel x. Meskipun


demikian, analogi antara fungsi gelombang dan vektor, antara fungsi
eigen dan basis vektor satuan akan berubah menjadi sangat instruktif
(mengandung pelajaran).

Interpretasi (penafsiran) dari koefisien ekspansi


Untuk menafsirkan koefisien A n , kita menghitung nilai harapan

energi dalam keadaan sembarang ( x ) . Karena di dalam kotak

H= p2 /2 m dan di luar kotak ( x )= 0, dan karena itu:

H u n ( x )=E n u n (x)

Mengikuti itu,
x
A n un ()
a a

H > dx (x) H ( x )= dx ( x) H

0 0 n

a
A n dx ( x) En un ( x ) (3-33)
n 0

E n A n 2
n

Untuk menafsirkan A n 2 , Kita mencatat bahwa pengukuran

energi hanya dapat menghasilkan salah satu dari nilai eigen.


Pernyataan ini tersirat dalam titik awal deskripsi Bohr tentang
keadaan stasioner atom. Kita akan menganggapnya sebagai dalil
mekanika kuantum bahwa pengukuran energi harus menjadi salah
satu nilai eigen dari operator energi. Dalam keadaan seperti ini,
pengukuran energi rata-rata suatu sistem akan memberi kita:
(3-34)
Em = H > En p n pn
n Dimana adalah probabilitas dari

pengukuran individu yang menghasilkan En . Probabilitas harus

ditambahkan sampai dengan satu, sehingga:


pn =1
n
Perbandingan antara (3-33) dan (3-35) menunjukkan langsung
2
A n dimana,

a
(3-34)
A n= dx un ( x) ( x )
0

Dapat diartikan bahwa probabilitas merupakan pengukuran energi

untuk keadaan ( x ) yang menghasilkan nilai eigen En .

Penegasan bahwa setiap pengukuran energi tunggal harus

menghasilkan nilai eigen En yang memiliki implikasi lebih lanjut.

Misalkan membuat pengukuran, dan En sebagai hasilnya.

Pengulangan pengukuran harus menghasilkan hasil yang sama.


(Jika tidak, bagaimana lagi kita bisa memastikan bahwa pengukuran
dilakukan dengan benar?). Akan tetapi, ini berarti bahwa setelah
pengukuran pertama sistem harus berada dalam keadaan eigen

un (x ) karena itulah satu-satunya cara untuk memastikan bahwa

pengukuran kedua akan memberi En dengan benar. Ini berarti,

sebuah proyek pengukuran dalam keadaan awal menjadi suatu


keadaan eigen dari energi yang dapat diamati (energi di sini) itu
adalah energi yang diukur.

Pernyataan ini tidak aneh untuk masalah partikel dalam kotak. Ini
memegang lebih banyak sistem umum di mana ada energi potensial

V ( x ) dan juga untuk pengamatan lainnya selain energi, seperti

momentum, momentum sudut, dan sebagainya.

Example 3 4
Pertimbangkan masalah nilai eigen yang dibahas pada Contoh 3-1.
Nilai eigen adalah n = 0, 1, 2, dan fungsi normalisasi dari fungsi
eigen adalah:

1 in
un ( )= e
2

Dengan normalisasi ditentukan oleh kondisi:


2

d un ( ) 2=1 Kita dapat melihat sebagai koordinat partikel


0

yang bergerak pada lingkaran satuan. Misalkan fungsi gelombang


normal dari partikel adalah
2
( )=N cos
Berapakah hasil probabilitas dari pengukuran nilai eigen n = -2?

SOLUSI: Kita perlu memperluas fungsi gelombang dalam hal

fungsi eigen yang dinormalisasi. Kita melakukan ini dengan ekspansi


langsung dan bukan dengan menggunakan ortonormalitas fungsi
eigen, karena ini memungkinkan kita untuk melihat kemungkinan
lain.

2
ei + ei
( )=N (2 )
N
= (e i +2+u2 )
4

Dengan demikian koefisien u2 adalah 2 N /4 , dan

probabilitasnya adalah P (2 )= N 2 / 8 . Kita hanya perlu mencari

2
nilai N . Hal ini ditentukan oleh
2
N 2
d N cos 4 =1
0
Seseorang dapat melakukannya secara integral, namun cara lain
untuk melakukannya dalam kasus sederhana adalah dengan
2 2
memperhatikan bahwa P(2)=P(2)=N / 8 dan P(O)=4 N /8.

Karena semua ini bertambah sampai 1, kita dapatkan

N2 N2
2 +4 =1
8 8

Sehingga N 2=4/3 , dan oleh karena itu:

1
P (2 )=
6

CONTOH 3-5
Mempertimbangkan sebuah partikel dalam sebuah kotak. Fungsi
gelombangnya diberikan oleh

( x ) =A ( ax ) 0< x< a2
A (1 x / a)a/2< x< a

Dimana A = 12/a jadi untuk memenuhi dx | ( x )| 2


= 1. Hitung
0

probabilitas bahwa pengukuran energi menghasilkan nilai eigen E n.


SOLUSI
Kita ingin menghitung An pada ekspansi
a
A n= dx ( x )
0 2
a
sin
nx
a

[ ]( )
a /2 a

24
a
dx xa sin nx x
+ dx 1 sin
a a /2 a
nx
a ( )
0

Dengan adanya perubahan variabel x/a = u pada integral pertama


dan x/a = u pada integral kedua, kita dapatkan
A n=
24 1
2 (1)n +1
n2

Maka
96
| An| 2
= 4n4 untuk n beda

= 0 untuk n
Seseorang dapat dengan mudah memeriksa, menggunakan fakta

bahwa an
n4= 4/90
dan

+ n 4

odd

n4= n4
odd even

n4 +
odd
( 161 ) n
all
4

Jumlah seluruh probabilitasnya adalah 1:


4
96 96 1
4
odd
n4= 4 1
16 ( ) n4 = 964 . 1516 . 90 =1
all

3-5 FUNGSI EIGEN MOMENTUM DAN PARTIKEL BEBAS

Operator energi H itu bukan satu-satunya fungsi eigen dan nilai eigen.
Mari kita selesaikan persamaan nilai eigen untuk operator momentum

Pop u p (x)= p u p (x ) (3 - 37)

Sejak Pop = (/i) (d/dx), berbunyi

d u p ( x ) ip (338)
= up ( x )
dx

Solusi untuk persamaan ini adalah


x /
u p (x )=Ce (3 - 39)

dengan C adalah konstan ditentukan oleh normalisasi, dan nilai eigen


p nyata, sehingga fungsi eigen tidak berantakan + ~ atau - ~. Ini
adalah satu-satunya kendala pada p: dinamakan pop yang memiliki
spektrum berlanjut. Kemingkinan dianalogikan dengan (3 - 23),
berharap bahwa fungsi eigen mematuhi kondisi ortonormalitas. Dapat
dilihat.


'

dx u p ( x ) u p ( x )=|C| dx e i ( p p ) w

= 2 |C| 2
(p-p)

(3 - 40)

Dengan pilihan

(341)
1
u p ( x )= e ipx
2

baca (3 - 40) ,

dx ep ( x ) u p ( x )= ( p p ' ) (342)

Ini berbeda dari (3 - 23) hanya dalam hal kronocker mn , sesuai

untuk indeks diskrit digantikan oleh fungsi delta dirac (p p)

untuk indeks terus menerus. Pernyataan bahwa setiap paket


gelombang (x) dapat diperluas dalam hal satu set lengkap dengan
fungsi eigen juga dapat dibuat. Analog dari (3-30) harus
memperhitungkan bahwa kita menjumlahkan indeks kontinu p, jadi
ditulis

(342)
e|px|
(x )= dp ( p )
2

Menurut interpretasi implisit pada (3 - 36), |( p)| 2, dimana

(342) |px|
( p)= dx

( e
2 )
(x)

Memberikan probabilitas bahwa pengukuran momentum untuk paket

sewenang-wenang ( p) di bab 2 bahwa ( p) apakah fungsi

gelombang diruang momentum.

CONTOH 3-6
Partikel berada dalam keadaan sejajar dengan sebuah kotak dengan

sisi di x = 0 dan x = a. tiba-tiba dinding kotak dipindahkan ke ,

sehingga partikelnya bebas. Berapakah probabilitas partikel tersebut


yang memiliki momentum kisaran (p, p + dp)? Karena partikel
momentum bebas memiliki energi p2/2m,yang tidak perlu sama
dengan energi dasar, energi tidak dilestarikan. Bagaimana
memungkinkan ini?

SOLUSI Fungsi gelombang awal memiliki bentuk:

(x )=
2
a
x
sin 0 x a
a

Seperti yang kita lihat di (3-44) amplitude probabilitas bahwa partikel


dalam keadaan ini memiliki momentum p diberikan oleh
a
( p)=
1

2 0
dx eipsi
2
a
sin

x
a

Batas pada integral datang untuk kondisi yang (x) lenyap kekiri x = 0
dan disebelah kanan x = a, karena disitulah dinding awalnya berdiri.
Bagian integral mudah untuk dievakuasi. Kita mendapatkan

(p) = -e-pa2/ 4/ha (cos^2 (pa/2)/(((/a)-(p/)))


dp

Energi tidak dilestarikan karena sebenarnya ada ketergantungan


waktu pada energi potensial. Faktanya, V(x) perubahan sangat cepat

dari dinding di x = 0 dan x = a, ke dinding pada . Perhatikan

bahwa (1) probabilitas turun sangat cepat sekali p menjadi jauh lebih
besar dari /a, dan (2) kepadatan probabilitas tidak menjadi tak
terbatas pada p =/a karena pembilangnya lenyap pada titik itu.

NORMALISASI PADA FUNGSI GELOMBANG PARTIKEL BEBAS

Kembali pada partikel bebas Hamiltonian. Ketika (V(x)) bernilai nol

di setiap posisi, persamaan nilai eigen dibaca :

d 2 u( x ) 2 mE d 2 u(x) 2
+ u ( x ) = +k u ( x )=0
dx 2 h2 dx2

Solusinya adalah e ikx dan eikx , atau kombinasi linear dari

keduanya, seperti (cos kx) dan (sin kx). Permasalahan dari semua ini
adalah bentuk tersebut tidaklah integral persegi, sejak

dx A e ikx + B e ikx 2

Menyimpang dari semua nilai A dan B. Terdapat tiga cara untuk


mendekati kesulitan ini
(a) Cara pertama adalah untuk mengkonfirmasi partikel sebagai
pembatas pada kotak yang sangat besar. Kesulitan kotak sepanjang
dari (-a/2) hingga (+a/2) adalah fungsi gelomvang harus lenyap di
batasnya, dan karena itu mustahi untu membangun fungai gelombang

dari tipe exp( ikx) . Jalan untuk mwndekatinya adalah untuk

a
=0
mwngganti kondisi batas 2 = 0 dari (kondisi batas periodik)

yang dinyatakan oleh:

(3-46)
( x)= ( x+ a)

Untuk partikel bebas di yang deskripsikan dari e ikx menandakan

bahwa (k) tidak dapat berlanjut, tetapi harus memenuhi


(3-47)
e ikx =1

Dimana itu berarti bahwa k =2 n /a atau p=2 n/a . jika kotak

tersebut besar, kemudian nilai-n haruslah memiliki besar yang sesuai.


Normalisasi adalah salah satunya yang sesuai untuk satu ("periode")
terhadap lebar (a) sehingga

a
N 2 dxe ikx 2=N 2 a=1 Dengan demikian solusi yang sesuai untuk
0

a
2 n/
ikx
sebuah energi akan memiliki kombinasi linear dari e /a
1

2m

dan eikx / a . Sejak (a) berubah - ubah, dugaan dari jawaban untuk
seluruh peryanyaan yang masuk akal menjadi nilai (a) yang
independen. (3-48)

(b) Selanjutnya adalah bekerja dengan paket gelombang. Solusi dari


betuknya

(3-49) ( x )=eikx
Adalah kasus spesial dari (3-43) dengan

( p )= 2 ( pk) Dimana adalah distribusi momentum(3-50)


space

puncak tak terhingga. Misal kita mengganti limit ( p ) dari fungsi

puncak yang sangat tajam 2 g( pk) akan diganti dengan

e ikx

ipx
( x )= dp e
g (pk) (3-51)


e ikx
dq eiqx / g (q)

Dimana gelombang datar, e ikx , berlipat ganda dari fungsi x yang

sangat lias. Kita mungkin membuat fungsi ini begitu luas dimana hal
ini pada dasarnya konstan pada bidang fisika. Ketidakpastian
terhadap momentum sekarang akan menjadi urutan dari besarnya (
/(ukuran dari x-packet)), dan jika penyebut adalah ukuran

makroskopik, ketidakpastian ini dapat diabaikan. dengan demikian


kiya dapat memenuhi syarat matematis tanpa mengubah bentuk
fisiknya. Deskripsi paket gelombang sebenarnya salah satu yang
terdekat pada apa yang sebenarnya terjadi secara fisik, sejak
beberapa cara dari persiapan keadaan awal, sebagai contoh,
penembakan elektron, tidak pernah bisa, pada prakteknya, terbuat
momentum eigentate demgan tepat.

(c) Kita dapat mendekati masalah dengan mendekati kesulitan di


dalah akar normalisasi dari fakta bahwa untuk fungsi gelombang

seperti e ikx , partikel tidak tidak terbatas untuk space ruangan

manapun, sehingga kemungkinan dari mencarinya dimanapun adalah


nol. Jika kita tidak mengajukan pertanyaan yang melibatkan
kemubgkinan dari mencari partikel pada bidang terbatas, tidak ada
masalah yang timbul. Salah satu cara dari menghindari kesulitan
normalisasi adalah untuk setuju dengan kemungkinan arus, atau fluks
(3-52)
d ( x ) d( x )
( x ) (x)
dx dx
Yang didiskusikan pada chapter 2 untuk
j ( x )=
2

ipx / 2
fungsi gelombang Ce , fluks nya adalah C , untuk fungsi

ipx / 2
gelombang Ce , fluks nya sebesar C . Jika kita mencatat

bahwa untuk masalah satu dimensi, fluks pada partikel dengan massa

jenis sebesari 1 partikel/m, berpindah dengan kecepatan v =p /m

adalah hanya v, angka dari titik potong pada poin x=x 0 per detik,

kita melihat bahwa C 2 mewakili massa jenis partikel per m.

1
Dengan demikian (3-41) mewakili partikel dengan massa jenis
2

per m.

Dalam 3 dimensi, dengan


ipr / 2
(3-53)U p r =C e
( ) Fluks akan menjadi C p /m dan ini sesuai untuk

aliran partikel, dengan massa jenis C 2 per m3 bersimpangan

dengan unit area tegak lurus terhadap p, ketika partikel berpjndah

dengan kecepatan v =p /m (Gambar 3-4).

DEGENERASI

Persamaan nilai energi eigen (3-45) memiliki dua solusi independen,

e ikx dan eikx yang setata, pasangan dari solusi sebenarnya

cos kx dan sin kx juga independen. Apapun pasangan yang

dipilih, kita melihat bahwa sebaliknya pada masalah terhadap partikel


d dalam kotak, terdapat dua solusi yang mwmiliki energi yang sama
yang saling berkaitan. Berikut ini merupakan contoh dari sesuatu yang
sering terjadi : terdapat lebih dari satu fungsi eigen independen, yang
sesuai dengan nilai eigen yang sama, dari operator hermitian. Saat
hal ini terjadi, kita mendapatkan degenerasi.

Gambar 3-4 hubungan antara kecepatan partikel dengan fluks


Pada dua kasus yang diperoleh sebelumnya, kedua solusi ortogonal :

dx ( eikx )eikx = dx e2 ikx =0


dx sin kx cos kx= 0


(3-54)

Untuk k 0 . Hal ini membungkinkan untuk membuat kombinasi

linear dengan benar. Degenerasi yang independen, fungsi eigen

sesuai untuk memberikan energi E=2 k 2 /2 m yang ortogonal

terhadap fungsi eigen yang sesuai terhadap perbedaan energi.

Apa yang membedakan dua fungsi eigen yang menurun? Untuk set(

eikx , eikx , perbedaannya adalah fungsi eigen pada operator

momentum
(3-55)
d ikx
Pop e ikx= e = k e ikx Penurunan kedua energi fungsi eigen
i dx

dibedakan dari fakta bawa keduanya merupakan fungsi eigen yang

serentak dati operator momentum, dengan nilai eigen p .

Sebaliknya, kiya nisa memiliki cos kx dan sin kx tertutup sebagai

fungsi degenerasi. Dengan harapan bahwa pasti ada sesuatu yang


lebih mendasar daripada fakta bahwa perbedaan fungsi tersebut
membedakan keduanya. Perbedaan yang penting muncul untuk
menjadi salah satu dari keduanya adalah nilai genap yang berada di

simpangan x
x dan yang lainnya adalah ganjil dibawah
simpangan tersebut. Hal ini menunjukkan kita ke operator lain yang
menarik, yang dusebut operator paritas.

3-6 KESEIMBANGAN

Fungsi eigen untuk partikel bebas (sin kx, cos kx) dan juga partikel
fungsi eigen untuk partikel di dalam kotak yang terbentang dari
/2 sampai + /2 , keduanya ganjil di bawah perubahan antar x

-> -x. Misalkan kita menganggap partikel dalam kotak yang simetris

tentang titik x = 0, dan anggap bahwa keadaan awal (x) adalah

genap dalam x. Ini berarti (x) harus dalam bentuk

(x) =
A
n n
2
a cos
nx
(3-56)

dimana jumlahnya meluas di atas n = 1, 3, 5,. . . selanjutnya kemudian


fungsi gelombang ini menjadi

(x,t) =
A
n n
2
a cos
nx

e iEnt /

(3-57)

Dengan demikian fungsi gelombang masih genap di x di sisi lain. Hal


yang sama berlaku untuk gelombang yang awalnya berbeda. Jadi
untuk kotak simetris berpusat dengan x = 0, kemerataan dan
keganjalan adalah sifat yang indepandent waktu. Kita mungkin
mengatakan bahwa kemerataan dan keganjalan adalah konstanta dari
gerak. Karena setiap gerakan konstan menarik bagi kami, kami
meresmikan diskusi sedikit. Kami melakukan ini dengan
memperkenalkan operator paritas , yang aturan operasinya adalah
untuk mencerminkan x -> -x. Jadi untuk fungsi gelombang (x), kita
mempunyai
P(x) = (-x) (3-58)

Untuk fungsi gelombang genap kita memiliki

+ +
P (x) = (x) (3-59)

Dan untuk fungsi gelombang ganjil


P (x) =- (x) (3-60)

Kedua persamaan ini adalah persamaan nilai eigen, dan apa yang
telah ditunjukkan adalah bahwa fungsi genap adalah fungsi dasar P
dengan nilai eigen +1, sedangkan fungsi ganjil adalah fungsi eigen
dari P dengan nilai eigen -1. Dalam masalah partikel dalam kotak.

nx nx
Fungsi cos dan sin tidak hanya fungsi eigen H; Mereka

sama-sama fungsi eigen P. Nilai eigen 1 adalah satu-satunya yang


mungkin. Misalkan kita memiliki

Pu (x) = u (x) (3-61)

Menerapkan P lagi. Kita akan mendapatkan

P2u(x) = Pu (x) = 2u (x) (3-62)

Namun P2u = u (x), karena dua refleksi tidak boleh mengubah apapun.
Oleh karena itu 2 = 1 yaitu, = 1 Fungsi berubahh-ubah (x) selalu
dapat ditulis sebagai jumlah fungsi genap dan ganjil

1 1
(x) =
2
[ ( x ) + (x ) ] + 2
[ ( x ) (x ) ] (3-63)

Itu adalah hanya dengan fungsi eigen dari H yang dibahas dalam
contoh kita, fungsi apapun dapat diperluas dalam hal fungsi eigen dari
operator baru ini. Tampilan eksplisit dari kemerataan dan perbedaan
terjadi karena kita memusatkan kotak pada x = 0. Seandainya kita
mengambilnya untuk menyelaraskan antara 0 dan a, tidak akan ada
yang berubah, dan masih akan ada simetri di bawah refleksi tentang x

a
= 2 . Simetri seperti itu akan jauh kurang jelas. Pelajaran yang akan

kita pelajari di sini adalah bahwa dalam mendirikan sebuah masalah


kuantum mekanik seseorang harus selalu memperhatikan simetri di
Hamiltonian, dan memilih koordinat dengan cara yang menunjukkan
simetri secara paling eksplisit. Jika kotaknya tidak rata (Gambar 3-5),
tidak ada jumlah Mengubah koordinat akan menghasilkan simetri.
Fakta penting adalah simetri berada di Hamiltonian 2. Ini mungkint

erlihat lebih jelas dengan menanyakan dalam keadaan apa fungsi


bahkan akan tetap ada biaya sepanjang waktu.

a x=0 a
x= x=
2 2
Gambar 3-5. Bentuk kotak dimana tidak lagisimetri setelah reflaksi

Ketika berhadapan dengan kotak itu, kita menganggap dinding itu sebagai
bagian dari potensial - yaitu Hamiltonian. Itu sebabnya kita tidak berbicara
tentang kondisi batas bukan Hamiltonian.

( x .0 ) = (-x,0) = (+) (x) (3-64)

waktu diberikan oleh


( x , t )
i t = H ( x , t ) (3-65)

Jika kita beroperasi dengan P on persamaan ini, kita mendapatkan



I t P ( x , t ) =PH ( x , t ) (3-66)

Dibawah keadaan khusus bahwa

PH ( x , t ) =HP ( x , t ) (3-67)

yang bertahan saat ia berada di bawah x -x yaitu, ketika V(x) adalah

d2
fungsi genap (karena dx genap) - kita miliki
2


i t
[ P ( x , t) ] = H [ P ( x , t ) ] (3-68)

Karenanya
+

(3-69)

Dan


(3-70)

secara terpisah ikuti persamaan Schrlidinger, dan jangan mencampur, jika


keadaan awal genap (atau ganjil). Kondisi untuk waktu independensi
paritas hanya berlaku jika

(PH - HP) (x , t) =0 (3-71)

untuk semua keadaan yang mudah dimengerti yaitu, jika operator P dan H
mengalami perubahan
(P, H)= 0 (3-72)

Kondisi penting ini akan terlihat cukup umum: setiap operator yang tidak
memiliki eksplisit Ketergantungan waktu dan yang sesuai dengan
Hamiltonian nya konstan kapas. Secara khusus, jika potensi berubah
seiring waktu, yaitu, kita memiliki V (x,t) maka energi itu sendiri bukanlah
sebuah gerakan yang konstan, sama seperti dalam mekanika klasik.
Perhatikan bahwa ketika V bergantung pada r, rho pemisahan persamaan
rho ke dalam persamaan untuk waktu de-pendence dan persamaan nilai
energi eigen tidak mungkin.

Singkatnya, apa yang membedakan fungsi eigen yang merosot adalah


bahwa mereka adalah fungsi eigen simulen dari operator pertapa lain.
Baik operator pop dan p memiliki properti yang Mereka berformulasi

dengan pm Hamiltonian p2op /2m dalam masalah ini, kita akan

menunjukkan kemudian bahwa kurus dalam kondisi yang diperlukan


memerlukan adanya eigen finte-goes simultan. Misalnya, P op dan P tidak

d
melakukan perjalanan (karena ( i / dx ) berubah tanda di bawah -01,

dan oleh karena itu, fungsi eigen dari salah satu operator tidak dapat
berfungsi bersamaan dari yang lain. Kami telah mempelajari sejumlah
besar masalah mekanika kuantum dari masalah yang telah kami
pertimbangkan. Kami akan kembali ke ini Ma Mengikuti bab selanjutnya
dan menggeneralisasikannya. Pada Bab 4 kita akan kembali
mempertimbangkan beberapa masalah yang sangat sederhana. Namun,
di sana kita tidak akan berkonsentrasi pada fitur matematis, melainkan
pada sistem fisik bahwa mereka adalah model sederhana.

Anda mungkin juga menyukai