Oleh
Khoirul Effendi
1417041043
NPM : 1417041043
Jurusan : Fisika
Kelompok : A I (Satu)
1
INTEGRASI NUMERIK
Oleh
Khoirul Effendi
ABSTRAK
2
DAFTAR ISI
halaman
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................i
ABSTRAK...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Tujuan Percobaan.................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 1. Hasil running aturan trapezoid..........................................................15
4
5
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Integrasi mempunyai banyak terapan dalam bidang sains dan rekayasa. Dalam
praktek rekayasa, sering kali fungsi yang diintegrasikan adalah fungsi empiric
yang diberikan dalam bentuk table, atau integrand-nya tidak dalam bentuk
fungsi elementer atau fungsi eksplisit yang terlalu rumit untuk diintegralkan.
Oleh sebab itu metode numerik dapat digunakan untuk menghampiri integrasi.
Di dalam kalkulus, integral adalah satu dari dua pokok bahasan yang mendasar
disamping turunan (derivative). Ada dua macam integral, yaitu integral tak
tentu dan integral tentu. Integral tentu menangani perhitungan integral di antara
batas-batas yang telah ditentukan. Integral tentu sama dengan luas daerah yang
dibatasi oleh suatu kurva. Integrasi numerik merupakan pendekatan dari
integrasi analitis untuk mempermudah mendapatkan solusinya, dimana suatu
integral sulit untuk mendapatkan solusinya yang diselesaikan secara analitis.
Integrasi numerik merupakan integral tentu yang didasarkan pada perkiraan
dengan membagi luasan dalam sejumlah pias kecil. Luas totalnya adalah
jumlah luas pias keseluruhan.
Metode integrasi numerik merupakan integral tertentu yang berdasarkan pada
hitungan perkiraan. Seperti pada metode perhitungan integral secara analitik,
hitungan integral secara numerik dapat dilakukan dengan membagi luasan
dalam sejumlah pias kecil. Jumlah luas semua pias yang disebut dengan luas
total. Dalam perhitungan integrasi numerik, metode yang akan dibahas adalah
metode Newton-Cotes dan metode Gauss. Pada metode Newton Cotes, ada tiga
metode yang sering digunakan, yaitu metode trapesium, Simpson 1/3 dan
Simpson 3/8. Metode Newton-Cotes digunakan jika fungsinya diketahui atau
2
B. Tujuan Percobaan
B. Metode Integrasi
Aturan trapezoid adalah metode integrasi numeric yang diperoleh dengan cara
mengintegralkan rumus interpolasi linear. Aturan simpson 1/3 ini didasarkan
pada integrasi dari interpolasi polinomial orde kedua. Aturan simpson 3/8 ini
didasarkan pada integrasi dari interpolasi polynomial orde ketiga. Menurut
aturan ini, interval [a,b] dibagi menjadi tiga partisi atau dibagi menjadi empat
titik. Rumusan Newton-cotes adalah metode integrasi yang diperoleh dengan
cara mengintegrasikan rumusan interpolasi Newton. Aturan trapezoid dan
aturan simpson merupakan bagian dari Newton-cotes ini (Suciati, 2009).
Atau dengan kata lain metode ini adalah metode rata-rata dengan pembobot
kuadrat.Seperti telah dijelaskan di depan, integral banyak digunakan untuk
menghitung luas suatu daerah yang dibatasi oleh fungsi-fungsi tertentu. Lebih
4
jauh lagi dengan mengembangkan pengertian luas itu sendiri, integral dapat
juga digunakan untuk menghitung luas kulit, dan menghitung volume dari
benda putar. Selain dari itu integral sendiri merupakan formulasi dasar yang
banyak ditemui dalam model matematik khususnya untuk bidang elektronika,
seperti pada pengolahan sinyal digital integral ini ditemui untuk menghitung
konvolusi yang banyak digunakan dalam konsep-konsep pengolahan sinyal
dan filter (Sasongko, 2003).
C. MetodeTrapesium
ujungnya dapat didekati dengan mengganti diferensial f(a) dan f(b) dengan
diferensial beda hingga (Chemeng, 2008).
D. Aturan Simpson
(5)
yo y1 y2
luas untuk 3 (tiga) kordinat yaitu : , dan atau jika jumlah
A. Algoritma Percobaan
Mulai
Masukkan a, b, dan N
Proses
Pilihan sudah habis
t=t+h
Hasil jarak
yang ditempuh
Selesai
7
B. Listing Program
Adapun listing program yang digunakan pada percobaan ini sebagai berikut.
%integnum - program penyelesaian komputasi fisika
% dengan metode-metode integrasi Numerik
%clear;
a = input('nilai batas integrasi bawah, a = ');
b = input('nilai batas integrasi atas, b = ');
N = input('jumlah interval batas, N = ');
switch pilih
case 1
disp('1. Aturan Trapezoid');
disp('-------------------');
[fa]=a;
[fb]=b;
h=(b-a)/N;
XI0=fa + fb;
XI1=0.0;
for i=1:N-1
v = a+i*h;
[fv]=(v);
XI1=XI1 + 2*fv;
end
XI = (h/2)*(XI0+XI1);
fprintf('jarak yang ditempuh dg met. trapezoid = %g
m\n',XI);
case 2
disp('2. Aturan Simpson 1/3');
disp('---------------------');
[fa]=(a);
[fb]=(b);
XS1=0.0;
XS2=0.0;
XI0=fa+fb;
h=(b-a)/N;
if ((N/2 - fix(N/2)) ~= 0)
N=2*N;
end
for i=1:N-1
v=a+i*h;
[fv]=(v);
if ((i/2 - fix(i/2)) == 0)
8
XS2=XS2 + fv;
else
XS1=XS1 + fv;
end
end
XS=(h/3.0)*(XI0 + 2*XS2 + 4*XS1);
fprintf('jarak yang ditempuh dg Simpson 1/3 = %g
m\n',XS);
case 3
disp('3. Aturan Simpson 3/8');
disp('---------------------');
[fa]=(a);
[fb]=(b);
XS1=0.0;
XS2=0.0;
XI0=fa + fb;
h=(b-a)/N;
for i=1:N-1
v=a+i*h;
[fv]=(v);
if (i==3*i)
XS2=XS2 + fv;
else
XS1=XS1 + fv;
end
end
XS=((3*h)/8)*(XI0 + 2*XS2 + 3*XS1);
fprintf('jarak yang ditempuh dg Simpson 3/8 = %g
m\n',XS);
case 4
disp('4. Newton Cotes Tertutup');
disp('------------------------');
[fa]=(a);
[fb]=(b);
sum=0; h=(b-a)/N;
for i=N
for j=1:N+1
v=a+j*h;
[fv]=(v);
9
sum=sum+(w(i,j).*[fv]);
NCC=sum;
end
wn=w(i,i+1).*[fb];
w1=w(i,1).*[fa];
NC=h*al(i)*(w1+wn+NCC);
end
fprintf('jarak yang ditempuh dg NC tertutup -- %g
m\n',NC);
case 5
disp('5. Newton Cotes Terbuka');
disp('------------------------');
[fa]=(a);
[fb]=(b);
sum=0; h=(b-a)/(N+2);
for i=N
for j=1:N+2
v=a+j*h;
[fv]=(v);
sum=sum+(w(i,j+1).*[fv]);
NCO=sum;
end
NCbuka=h*al(i)*NCO;
end
fprintf('jarak yang ditempuh dg NC tertutup = %g
m\n',NCbuka);
otherwise
disp('Pilihan sudah habis')
end
return
10
Atun trapezoid adalah metode integrasi numerik yang diperoleh dengan cara
mengintegralkan rumus interpolasi linear. Aturan Simpson 1/3 adalah metode
yang didasarkan pada integrasi dari interpolasi polynomial orde kedua, menurut
aturan ini, interval integrasi dibagi menjadi dua partisi atau dibagi menjadi tiga
titik. Aturan Simpson 3/8 adalah metode yang didasarkan pada integrasi dari
interpolasi polinmial orde ketiga, menurut aturan ini, interval integrasi dibagi
menjadi tiga partisi atau dibagi menjadi empat titik. Aturan Newton-Cotes adalah
metode integrasi yang diperoleh dengan cara mengintegrasikan rumusan
interpolasi Newton. Aturan trapezoid dan aturan Simpson merupakan bagian dari
aturan Newton-Cotes.
Pada percobaan integrasi numerik ini, kami membuat program untuk menentukan
jarak yang ditempuh oleh suatu benda dari permasalahan integrasi numerik yang
diberikan. Untuk mencari nilai jarak yang ditempuh ini, kami menggunakan lima
metode yang berbeda-beda. Kelima metode tersebut dimuat dalam listing
program dari program yang dibuat. Adapun listing program dari program integrasi
numerik untuk mencari jarak yang ditempuh oleh suatu benda dari permasalahan
integrasi numerik yang diberikan adalah sebagai berikut.
disp(' ');
switch pilih
case 1
disp('1. Aturan Trapezoid');
disp('-------------------');
[fa]= a;
[fb]= b;
h=(b-a)/N;
XI0=fa + fb;
XI1=0.0;
for i=1:N-1
v = a+i*h
[fv]= v;
XI1=XI1 + 2*fv;
end
XI = (h/2)*(XI0+XI1);
fprintf('jarak yang ditempuh dg met. trapezoid -- %g
m\n',XI);
case 2
disp('2. Aturan Simpson 1/3');
disp('---------------------');
[fa]=a;
[fb]=b;
XS1=0.0;
XS2=0.0;
XI0=fa+fb;
h=(b-a)/N;
if ((N/2 - fix(N/2)) ~= 0)
N=2*N;
end
for i=1:N-1
v=a+i*h;
[fv]=v;
if ((i/2 - fix(i/2)) == 0)
XS2=XS2 + fv;
else
XS1=XS1 + fv;
end
end
XS=(h/3.0)*(XI0 + 2*XS2 + 4*XS1);
fprintf('jarak yang ditempuh dg Simpson 1/3 -- %g
m\n',XS);
case 3
disp('3. Aturan Simpson 3/8');
disp('---------------------');
[fa]=a;
[fb]=b;
XS1=0.0;
XS2=0.0;
XI0=fa + fb;
12
h=(b-a)/N;
for i=1:N-1
v=a+i*h;
[fv]=v;
if (i==3*i)
XS2=XS2 + fv;
else
XS1=XS1 + fv;
end
end
XS=((3*h)/8)*(XI0 + 2*XS2 + 3*XS1);
fprintf('jarak yang ditempuh dg Simpson 3/8 -- %g
m\n',XS);
case 4
disp('4. Newton Cotes Tertutup');
disp('------------------------');
[fa]=a;
[fb]=b;
sum=0; h=(b-a)/N;
for i=N
for j=1:N+1
v=a+j*h;
[fv]=v;
sum=(w(i,j).*[fv]);
NCC=sum;
end
wn=w(i,i+1).*[fb];
w1=w(i,1).*[fa];
NC=h*al(i)*(w1+wn+NCC);
end
fprintf('jarak yang ditempuh dg NC tertutup -- %g
m\n',NC);
case 5
disp('5. Newton Cotes Terbuka');
disp('------------------------');
13
[fa]=a;
[fb]=b;
sum=0; h=(b-a)/(N+2);
for i=N
for j=1:N+2
v=a+j*h;
[fv]=v;
sum=(w(i,j+1).*[fv]);
NCO=sum;
end
NCbuka=h*al(i)*NCO;
end
fprintf('jarak yang ditempuh dg NC tertutup -- %g
m\n',NCbuka);
otherwise
disp('Pilihan sudah habis')
end
return
Berdasarkan listing program di atas dapat dilihat bahwa pada percobaan integrasi
numerik, sintaks pada Matlab yang digunakan yaitu sintaks kontrol program
berupa switch case atau pemilihan kasus. Dengan instruksi pemilihan kasus
dengan menggunakan kontrol program switch case ini, instruksi seleksi akan
memilih satu instruksi berdasarkan nilai yang diberikan pada variabel. Bila
nilainya adalah nilai 1 maka instruksi 1 dilaksanakan. Bila nilainya adalah nilai 2
maka instruksi 2 yang dilaksanakan, begitupula seterusnya. Namun bila tak
satupun nilai yang memenuhi maka instruksi n yang dilaksanakan. Pada
percobaan integrasi numerik kali ini program yang dibuat yaitu program untuk
menentukan jarak yang ditempuh oleh suatu benda dari permasalahan integrasi
numerik yang diberikan. Untuk mendapatkan nilai jarak yang ditempuh oleh suatu
benda dari permasalahan integrasi numerik, maka cara yang digunakan adalah
dengan memberi inputan pada program yang dibuat berupa perintah atau
instruksi-instruksi untuk memasukan nilai variabel-variabel yang telah
dimasukkan ke dalam instruksi-instruksi program.
14
Dari listing program di atas juga dapat diketahui bahwa pada program ini, untuk
dapat mendapatkan nilai jarak yang ditempuh oleh suatu benda dari permasalahan
integrasi numerik maka kita harus memberikan instruksi-instruksi untuk
memasukkan nilai-nilai beberapa variabel berupa pilihan metode yang terdiri dari
lima metode dengan sebelumnya memberikan dahulu masukan-masukan beberapa
vaiabel. Variabel-variabel inilah yang akan menginput nilai-nilai yang kita berikan
kemudian akan digunakan untuk mendapatkan nilai jarak yang ditempuh oleh
suatu benda dari permasalahan integrasi numerik yang diberikan.
Pada percobaan ini kami akan menyelesaikan persamaan integrasi numerik
dengan menggunakan lima metode. Metode-metode tersebut dapat dilihat pada
listing program di atas yang diwakili oleh masing-masing case (kasus). Kelima
metode yang digunakan adalah metode aturan trapezoid untuk case (kasus) 1,
metode aturan simpson 1/3 untuk case (kasus) 2, metode aturan simpson 3/8
untuk case (kasus) 3, metode aturan Newton-Cotes tertutup untuk case (kasus) 4,
metode aturan Newton-Cotes tertbuka untuk case (kasus) 5. Perbedaan kelima
kasus ini adalah terletak pada persamaan yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah berdasarkan data yang diberikan. Persamaan-persamaan untuk masing-
masing metode telah ditulis dalam listing program di atas sesuai dengan case
(kasus) yang telah ditetapkan. Dengan menggunakan program yang telah dibuat
seperti di atas, kami menggunakannya untuk menyelesaikan beberapa masalah
yang akan dibahas dalam pembahasan ini.
Untuk masalah pertama yang akan diselesaikan dengan menggunakan program
yang telah dibuat yaitu penyelesaian masalah integrasi numerik dengan
menggunakan aturan trapezoid. Penyelesaian pertama yaitu dengan menggunakan
metode aturan trapezoid. Hasil running untuk metode aturan trapezoid dari
program yang telah dibuat adalah sebagai berikut.
15
Simpson 1/3. Hasil running untuk metode aturan Simpson 3/8 dari program yang
telah dibuat adalah sebagai berikut.
Dari Gambar 3 di atas dapat diketahui bahwa sebelum kita mendapatkan nilai
jarak yang ditempuh oleh suatu benda dari permasalahan integrasi numerik yang
diberikan berdasarkan inputan yang diberikan, maka kita harus memasukkan nilai-
nilai yang diminta berdasarkan instruksi yang telah dibuat pada program. Instruksi
yang diminta adalah berupa instruksi untuk memasukkan nilai batas integrasi
bawah (a), nilai batas integrasi atas (b), dan jumlah interval batas (N). Setelah itu
kemudian akan muncul pilihan metode atau aturan yang akan digunakan. Dari
Gambar 3 di atas juga dapat diketahui bahwa jika kita memasukkan nilai batas
integrasi bawahnya (a) adalah 42, kemudian kita memasukkan nilai batas
integrasi atasnya (b) adalah 18, nilai jumlah interval batas (N) sebanyak 4 serta
kita memilih penggunaan aturan yaitu aturan Simpson 3/8 atau aturan ketiga,
maka akan didapatkan jarak yang ditempuh oleh suatu benda berdasarkan masalah
integrasi numerik yang diberikan yaitu sejauh 742,5 meter. Nilai tersebut sesuai
dengan perintah atau instruksi yang diberikan pada program yang dibuat. Nilai ini
berbeda dengan nilai jarak yang ditempuh oleh suatu benda berdasarkan masalah
integrasi numerik yang diberikan dengan menggunakan aturan trapezoid atau
aturan pertama maupun dengan menggunakan aturan Simpson 1/3 atau aturan
kedua.
18
berdasarkan masalah integrasi numerik yang diberikan yaitu sejauh 688 meter.
Nilai tersebut sesuai dengan perintah atau instruksi yang diberikan pada program
yang dibuat. Nilai ini berbeda dengan nilai jarak yang ditempuh oleh suatu benda
berdasarkan masalah integrasi numerik yang diberikan dengan menggunakan
aturan trapezoid atau aturan pertama maupun dengan menggunakan aturan
Simpson 1/3 atau aturan kedua serta dengan menggunakan aturan Simson 3/8 atau
aturan ketiga.
Untuk masalah kelima yang akan diselesaikan dengan menggunakan program
yang telah dibuat yaitu penyelesaian masalah integrasi numerik dengan
menggunakan aturan Newton-Cotes terbuka. Penyelesaian kelima yaitu
menggunakan metode aturan Newton-Cotes tertbuka dengan program yang sama
dengan program yang dipakai saat menyelesaikan masalah integrasi numerik
dengan aturan trapezoid, aturan Simpson 1/3, aturan Simpson 3/8 dan aturan
Newton-Cotes tertutup. Hasil running untuk metode aturan Newton-Cotes terbuka
dari program yang telah dibuat adalah sebagai berikut.
Gambar 5 di atas juga dapat diketahui bahwa jika kita memasukkan nilai batas
integrasi bawahnya (a) adalah 42, kemudian kita memasukkan nilai batas
integrasi atasnya (b) adalah 18, nilai jumlah interval batas (N) sebanyak 4 serta
kita memilih penggunaan aturan yaitu aturan Newton-Cotes terbuka atau aturan
kelima, maka akan didapatkan jarak yang ditempuh oleh suatu benda berdasarkan
masalah integrasi numerik yang diberikan yaitu sejauh 720 meter. Nilai tersebut
sesuai dengan perintah atau instruksi yang diberikan pada program yang dibuat.
Nilai ini sama dengan nilai jarak yang ditempuh oleh suatu benda berdasarkan
masalah integrasi numerik yang diberikan dengan menggunakan aturan trapezoid
atau aturan pertama maupun dengan menggunakan aturan Simpson 1/3 atau aturan
kedua, dan berbeda dengan menggunakan aturan Simson 3/8 atau aturan ketiga
serta mengunakan metode Newton Cotes tertutup.
Berdasarkan hasil running dari kelima metode atau aturan yang telah dibuatt,
didapatkan nilai-nilai jarak yang ditempuh oleh suatu benda berdasarkan masalah
integrasi numerik yang diberikan yang berbeda-beda. Dari hasil running,
didapatkan nilai jarak yang ditempuh oleh suatu benda berdasarkan masalah
integrasi numerik yang diberikan dengan menggunakan aturan trapezoid atau
aturan pertama yaitu sebesar 720 meter. Nilai jarak yang ditempuh oleh suatu
benda berdasarkan masalah integrasi numerik yang diberikan dengan
menggunakan aturan Simpson 1/3 atau aturan kedua yaitu sebesar 720 meter.
Nilai jarak yang ditempuh oleh suatu benda berdasarkan masalah integrasi
numerik yang diberikan dengan menggunakan aturan Simson 3/8 atau aturan
ketiga yaitu sebesar 742,5 meter. Nilai jarak yang ditempuh oleh suatu benda
berdasarkan masalah integrasi numerik yang diberikan mengunakan metode
Newton Cotes tertutup yaitu sebesar 688 meter. Dan nilai jarak yang ditempuh
oleh suatu benda berdasarkan masalah integrasi numerik yang diberikan
mengunakan metode Newton Cotes terbuka yaitu sebesar 720 meter. Dari data-
data tersebut diketahui bahwa nilai jarak terbesar dari jarak yang ditempuh oleh
suatu benda berdasarkan maslah integrasi numerik yang diberikan adalah ketika
menggunakan aturan Simpson 3/8 yaitu sebesar 742,5 meter. Sementara itu nilai
jarak terkecil dari jarak yang ditempuh oleh suatu benda berdasarkan maslah
21
4. Nilai rata-rata jarak yang ditempuh oleh suatu benda berdasarkan maslah
integrasi numerik yang diberikan adalah sebesar 718,1 meter.
5. Perbedaan dari kelima metode yang digunakan dalam percobaan integrasi
numerik adalah terletak pada persamaan yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Sasongko, Setia Budi. 2003. Matematika Universitas Edisi III. Jakarta: Erlangga.
1. Listing Program
switch pilih
case 1
disp('1. Aturan Trapezoid');
disp('-------------------');
[fa]= a;
[fb]= b;
h=(b-a)/N;
XI0=fa + fb;
XI1=0.0;
for i=1:N-1
v = a+i*h;
[fv]= v;
XI1=XI1 + 2*fv;
end
XI = (h/2)*(XI0+XI1);
fprintf('jarak yang ditempuh dg met. trapezoid -- %g
m\n',XI);
case 2
disp('2. Aturan Simpson 1/3');
disp('---------------------');
[fa]=a;
[fb]=b;
XS1=0.0;
XS2=0.0;
XI0=fa+fb;
h=(b-a)/N;
if ((N/2 - fix(N/2)) ~= 0)
N=2*N;
end
for i=1:N-1
v=a+i*h;
[fv]=v;
if ((i/2 - fix(i/2)) == 0)
XS2=XS2 + fv;
else
XS1=XS1 + fv;
end
end
XS=(h/3.0)*(XI0 + 2*XS2 + 4*XS1);
fprintf('jarak yang ditempuh dg Simpson 1/3 -- %g
m\n',XS);
case 3
disp('3. Aturan Simpson 3/8');
disp('---------------------');
[fa]=a;
[fb]=b;
XS1=0.0;
XS2=0.0;
XI0=fa + fb;
h=(b-a)/N;
for i=1:N-1
v=a+i*h;
[fv]=v;
if (i==3*i)
XS2=XS2 + fv;
else
XS1=XS1 + fv;
end
end
XS=((3*h)/8)*(XI0 + 2*XS2 + 3*XS1);
fprintf('jarak yang ditempuh dg Simpson 3/8 -- %g
m\n',XS);
case 4
disp('4. Newton Cotes Tertutup');
disp('------------------------');
[fa]=a;
[fb]=b;
sum=0; h=(b-a)/N;
for i=N
for j=1:N+1
v=a+j*h;
[fv]=v;
sum=(w(i,j).*[fv]);
NCC=sum;
end
wn=w(i,i+1).*[fb];
w1=w(i,1).*[fa];
NC=h*al(i)*(w1+wn+NCC);
end
fprintf('jarak yang ditempuh dg NC tertutup --
%g m\n',NC);
case 5
disp('5. Newton Cotes Terbuka');
disp('------------------------');
[fa]=a;
[fb]=b;
sum=0; h=(b-a)/(N+2);
for i=N
for j=1:N+2
v=a+j*h;
[fv]=v;
sum=(w(i,j+1).*[fv]);
NCO=sum;
end
NCbuka=h*al(i)*NCO;
end
fprintf('jarak yang ditempuh dg NC tertutup --
%g m\n',NCbuka);
otherwise
disp('Pilihan sudah habis')
end
return
2. Hasil Running
Adapun hasil running dari percobaan yang telah dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Aturan Trapezoid
Penjelasan
Berdasarkan kelima pecobaan yang telah dilakukan bahwa jarak tempuh yang
dihasilkan dari masing-masing aturan yang digunakan berbeda-beda. Pada
aturan trapezoid, simpson 1/3, dan Newton-cotes terbuka jarak tempuh yang
dihasilkan sama yaitu -337.5 m. Sedangkan pada aturan simpson 3/8 jarak
tempuh yang dihasilkan yaitu -348.047 m dan pada aturan Newton-cotes
tertutup yaitu -333.75 m.