Anda di halaman 1dari 35

INTEGRASI NUMERIK

(Laporan Praktikum Fisika Komputasi)

Oleh
Khoirul Effendi
1417041043

LABORATORIUM PEMODELAN FISIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
Judul Percobaan : Integrasi Numerik

Tempat Percobaan : Laboratorium Pemodelan Fisika

Tanggal Percobaan : 15 November 2016

Nama Mahasiswa : Khoirul Effendi

NPM : 1417041043

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Jurusan : Fisika

Kelompok : A I (Satu)

Bandar Lampung, 15 November 2016


Mengetahui,
Asisten I Asisten II

Ilwan Pusaka Dian Kartika Ratna Sari


NPM.1317041018 NPM.1317041010

1
INTEGRASI NUMERIK

Oleh
Khoirul Effendi

ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan integrasi numerik. Praktikum ini bertujuan agar


mahasiswa memahami metode integrasi numerik, mahasiswa dapat membuat
program yang berisi metode integrasi numerik dan mahasiswa dapat
menyelesaikan masalah-masalah fisika menyangkut integrasi numerik. Pada
praktikum ini kami membuat sebuah program dengan menggunakan perangkat
lunak matlab. Program yang kami buat adalah program untuk mendapatkan nilai
jarak yang ditempuh oleh suatu benda dari permasalahan integrasi numerik yang
diberikan. Untuk mendapatkan nilai mendapatkan nilai jarak yang ditempuh oleh
suatu benda dari permasalahan integrasi numerik, kami membuat program untuk
menyelesaikan persamaan diferensial numerik dengan lima metode aturan
trapezoid untuk case (kasus) 1, metode aturan simpson 1/3 untuk case (kasus) 2,
metode aturan simpson 3/8 untuk case (kasus) 3, metode aturan Newton-Cotes
tertutup untuk case (kasus) 4, metode aturan Newton-Cotes tertbuka untuk case
(kasus) 5. Dari hasil running, didapatkan nilai jarak yang ditempuh oleh suatu
benda berdasarkan masalah integrasi numerik yang diberikan dengan
menggunakan aturan trapezoid atau aturan pertama yaitu sebesar 720 meter. Nilai
jarak yang ditempuh oleh suatu benda berdasarkan masalah integrasi numerik
yang diberikan dengan menggunakan aturan Simpson 1/3 atau aturan kedua yaitu
sebesar 720 meter, jarak yang ditempuh oleh suatu benda berdasarkan masalah
integrasi numerik yang diberikan dengan menggunakan aturan Simson 3/8 atau
aturan ketiga yaitu sebesar 742,5 meter, jarak yang ditempuh oleh suatu benda
berdasarkan masalah integrasi numerik yang diberikan mengunakan metode
Newton Cotes tertutup yaitu sebesar 688 meter, nilai jarak yang ditempuh oleh
suatu benda berdasarkan masalah integrasi numerik yang diberikan mengunakan
metode Newton Cotes terbuka yaitu sebesar 720 meter. Dari data-data tersebut
diketahui bahwa nilai jarak terbesar yang ditempuh oleh suatu benda adalah ketika
menggunakan aturan Simpson 3/8 yaitu sebesar 742,5 meter. Sementara itu nilai
jarak terkecil dari jarak yang ditempuh oleh suatu benda berdasarkan maslah
integrasi numerik yang diberikan adalah ketika menggunakan aturan Newton-
Cotes tertutup yaitu sebesar 688 meter. Sementara itu, dari kelima metode yang
digunakan, rata-rata jarak yang ditempuh adalah sebesar 718,1 meter.

2
DAFTAR ISI

halaman
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................i

ABSTRAK...........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................iv

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Tujuan Percobaan.................................................................................2

II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengenalan Integrasi Numerik.............................................................3
B. Metode Integrasi..................................................................................3
C. Metode Trapesium...............................................................................4
D. Aturan Simpson...................................................................................5
E. Penerapan Integrasi Numerik...............................................................5

III. ALGORITMA DAN LISTING PROGRAM


A. Algoritma Program..............................................................................6
B. Listing Program...................................................................................7

IV. HASIL RUNNING DAN PEMBAHASAN


V. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

3
DAFTAR GAMBAR

halaman
Gambar 1. Hasil running aturan trapezoid..........................................................15

Gambar 2. Hasil running aturan Simpson 3/8.....................................................16

Gambar 3. Hasil running aturan Simpson 1/3.....................................................17

Gambar 4. Hasil running aturan Newton-Cotes Tertutup....................................18

Gambar 5. Hasil running aturan Newton-Cotes Terbuka....................................19

4
5

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Integrasi mempunyai banyak terapan dalam bidang sains dan rekayasa. Dalam
praktek rekayasa, sering kali fungsi yang diintegrasikan adalah fungsi empiric
yang diberikan dalam bentuk table, atau integrand-nya tidak dalam bentuk
fungsi elementer atau fungsi eksplisit yang terlalu rumit untuk diintegralkan.
Oleh sebab itu metode numerik dapat digunakan untuk menghampiri integrasi.
Di dalam kalkulus, integral adalah satu dari dua pokok bahasan yang mendasar
disamping turunan (derivative). Ada dua macam integral, yaitu integral tak
tentu dan integral tentu. Integral tentu menangani perhitungan integral di antara
batas-batas yang telah ditentukan. Integral tentu sama dengan luas daerah yang
dibatasi oleh suatu kurva. Integrasi numerik merupakan pendekatan dari
integrasi analitis untuk mempermudah mendapatkan solusinya, dimana suatu
integral sulit untuk mendapatkan solusinya yang diselesaikan secara analitis.
Integrasi numerik merupakan integral tentu yang didasarkan pada perkiraan
dengan membagi luasan dalam sejumlah pias kecil. Luas totalnya adalah
jumlah luas pias keseluruhan.
Metode integrasi numerik merupakan integral tertentu yang berdasarkan pada
hitungan perkiraan. Seperti pada metode perhitungan integral secara analitik,
hitungan integral secara numerik dapat dilakukan dengan membagi luasan
dalam sejumlah pias kecil. Jumlah luas semua pias yang disebut dengan luas
total. Dalam perhitungan integrasi numerik, metode yang akan dibahas adalah
metode Newton-Cotes dan metode Gauss. Pada metode Newton Cotes, ada tiga
metode yang sering digunakan, yaitu metode trapesium, Simpson 1/3 dan
Simpson 3/8. Metode Newton-Cotes digunakan jika fungsinya diketahui atau
2

fungsinya dalam bentuk tabel, sedangkan metode Gauss digunakan jika


fungsinya diketahui (bukan dalam bentuk tabel). Metode integrasi numerik
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu metode Newton-Cotes dan metode Gauss.
Yang termasuk metode Newton-cotes adalah metode trapesium dan metode
simpsons. Sedangkan yang termasuk metode Gauss adalah metode Gauss-
kuadratur. Untuk membuktikan metode-metode tersebut, maka dilakukan
percobaan integrasi numerik.

B. Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:


1. Mahasiswa memahami berbagai metode integrasi numerik.
2. Mahasiswa dapat membuat program yang berisi metode integrasi numerik.
3. Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah-masalah fisika yang menyangkut
integrasi numerik.
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengenalan Integrasi Numerik

Metode integrasi numerik dapat dibedakan dalam dua kelompok, yaitu


kelompok metode Newton-cotes dan kelompok metode Gauss. Yang termasuk
Metode Newton-cotes diantaranya adalah metode Trapesium dan metode
Simpson, sedangkan untuk kelompok metode Gauss contohnya adalah
metode Gauss-kuadratur. Beberapa integral tentu tidak dapat diselesaikan
secara eksak dengan teknik-teknik peng-integral. Numerik merupakan suatu
cara untuk menghitung aproksimasi luas daerah di bawah fungsi yang
dimaksud pada selang yang diberikan. Ada dua metoda yang akan dipelajari
di sini, metoda Trapesium dan metoda Simpson (Munir, 2005).

B. Metode Integrasi

Aturan trapezoid adalah metode integrasi numeric yang diperoleh dengan cara
mengintegralkan rumus interpolasi linear. Aturan simpson 1/3 ini didasarkan
pada integrasi dari interpolasi polinomial orde kedua. Aturan simpson 3/8 ini
didasarkan pada integrasi dari interpolasi polynomial orde ketiga. Menurut
aturan ini, interval [a,b] dibagi menjadi tiga partisi atau dibagi menjadi empat
titik. Rumusan Newton-cotes adalah metode integrasi yang diperoleh dengan
cara mengintegrasikan rumusan interpolasi Newton. Aturan trapezoid dan
aturan simpson merupakan bagian dari Newton-cotes ini (Suciati, 2009).

Atau dengan kata lain metode ini adalah metode rata-rata dengan pembobot
kuadrat.Seperti telah dijelaskan di depan, integral banyak digunakan untuk
menghitung luas suatu daerah yang dibatasi oleh fungsi-fungsi tertentu. Lebih
4

jauh lagi dengan mengembangkan pengertian luas itu sendiri, integral dapat
juga digunakan untuk menghitung luas kulit, dan menghitung volume dari
benda putar. Selain dari itu integral sendiri merupakan formulasi dasar yang
banyak ditemui dalam model matematik khususnya untuk bidang elektronika,
seperti pada pengolahan sinyal digital integral ini ditemui untuk menghitung
konvolusi yang banyak digunakan dalam konsep-konsep pengolahan sinyal
dan filter (Sasongko, 2003).

C. MetodeTrapesium

Metode trapesium merupakan salah satu metode yang digunakan dalam


integrasi numerik. Dalam metode ini kurva lengkung dari fungsi f(x)
digantikan dengan garis lurus. Sehingga luasan bidang dibawah kurva fungsi
f(x) didekati dengan luas trapesium. Untuk menghitung integrasi digunakan
persamaan:
f (a ) f (b)
2
(b-a)
I (1)

Penggunaan garis lurus untuk mendekati garis lengkung menyebabkan


terjadinya kesalahan sebesar luasan yang tidak diarsir. Besarnya kesalahan
dapat diperkirakan dari persamaan berikut:
1 3
h f "
12
E=- (2)
dimana f adalah turunan kedua dari fungsi f(x), h adalah (b-a) dan adalah
titik tengah interval a dan b. Untuk memperkecil kesalahan yang ada maka
dilakukan pembagian luasan dibawah kurva dengan jumlah n pias trapesium
dengan lebar yang sama. Seperti dapat dilihat pada Gambar 6.2 lebar pias h =
(b-a) / n, dengan demikian dapat ditulis :
xr = a + r h (3)
fr = f(xr) (4)

Metode trapesium dapat digunakan untuk integrasi suatu fungsi yang


diberikan dalam bentuk numerik pada intervaal diskret. Koreksi pada ujung-
5

ujungnya dapat didekati dengan mengganti diferensial f(a) dan f(b) dengan
diferensial beda hingga (Chemeng, 2008).
D. Aturan Simpson

Metode integrasi numerik adalah suatu cara untuk menghitung aproksimasi


luas daerah di bawah fungsi yang dimaksud pada selang yang diberikan.
Integrasi numeric metode simpson adalah metode yang digunakan dengan
mem-fitting persamaan quadratic kedalam tiga point yang melalui f(x) untuk
mengetahui luas area yang berada di bawahnya diilustrasikan kedalam grafika
yang terdapat pada buku computer oriented numerical method, V. Persamaan
umum metode simpson adalah sebagai berikut :
ba
3
( f o +4 f 1 +f 2)

(5)

Menghitung luas bidang lengkung dengan aturan Simpson I adalah rumus

yo y1 y2
luas untuk 3 (tiga) kordinat yaitu : , dan atau jika jumlah

kordinat lebih banyak dapat dikatakan, rumus pendekatan ini digunakan


untuk menghitung luas bidang lengkung pada setiap jarak kordinat (h)
kelipatan 2 (Suarga, 2007).

E. Penerapan Integrasi Numerik

Seperti telah dijelaskan di depan, integral banyak digunakan untuk


menghitung luas suatu daerah yang dibatasi oleh fungsi-fungsi tertentu. Lebih
jauh lagi dengan mengembangkan pengertian luas itu sendiri, integral dapat
juga digunakan untuk menghitung luas kulit, dan menghitung volume dari
benda putar. Selain dari itu integral sendiri merupakan formulasi dasar yang
banyak ditemui dalam model matematik khususnya untuk bidang elektronika,
seperti pada pengolahan sinyal digital integral ini ditemui untuk menghitung
konvolusi yang banyak digunakan dalam konsep-konsep pengolahan sinyal
dan filter (Aryuanda, 2006).
III. ALGORITMA DAN LISTING PROGRAM

A. Algoritma Percobaan

Algoritma yang digunakan pada percobaan Integrasi Numerik dapat dilihat


pada flowchart di bawah ini.

Mulai

Masukkan a, b, dan N

Pilih penyelesaian (1-5)

Proses
Pilihan sudah habis
t=t+h

Hasil jarak
yang ditempuh

Selesai
7

B. Listing Program

Adapun listing program yang digunakan pada percobaan ini sebagai berikut.
%integnum - program penyelesaian komputasi fisika
% dengan metode-metode integrasi Numerik
%clear;
a = input('nilai batas integrasi bawah, a = ');
b = input('nilai batas integrasi atas, b = ');
N = input('jumlah interval batas, N = ');

disp('Pilihan penyelesaian ');


disp('1. Aturan Trapezoid');
disp('2. Aturan Simpson 1/3');
disp('3. Aturan Simpson 3/8');
disp('4. Aturan Newton-Cotes tertutup');
disp('5. Aturan Newton-Cotes terbuka');
disp(' ');

pilih=input('pilihan (1-5) --> ');

switch pilih
case 1
disp('1. Aturan Trapezoid');
disp('-------------------');

[fa]=a;
[fb]=b;
h=(b-a)/N;
XI0=fa + fb;
XI1=0.0;
for i=1:N-1
v = a+i*h;
[fv]=(v);
XI1=XI1 + 2*fv;
end
XI = (h/2)*(XI0+XI1);
fprintf('jarak yang ditempuh dg met. trapezoid = %g
m\n',XI);

case 2
disp('2. Aturan Simpson 1/3');
disp('---------------------');
[fa]=(a);
[fb]=(b);
XS1=0.0;
XS2=0.0;
XI0=fa+fb;
h=(b-a)/N;
if ((N/2 - fix(N/2)) ~= 0)

N=2*N;
end
for i=1:N-1
v=a+i*h;
[fv]=(v);
if ((i/2 - fix(i/2)) == 0)
8

XS2=XS2 + fv;
else
XS1=XS1 + fv;
end
end
XS=(h/3.0)*(XI0 + 2*XS2 + 4*XS1);
fprintf('jarak yang ditempuh dg Simpson 1/3 = %g
m\n',XS);

case 3
disp('3. Aturan Simpson 3/8');
disp('---------------------');
[fa]=(a);
[fb]=(b);
XS1=0.0;
XS2=0.0;
XI0=fa + fb;
h=(b-a)/N;

for i=1:N-1
v=a+i*h;
[fv]=(v);
if (i==3*i)
XS2=XS2 + fv;
else
XS1=XS1 + fv;
end
end
XS=((3*h)/8)*(XI0 + 2*XS2 + 3*XS1);
fprintf('jarak yang ditempuh dg Simpson 3/8 = %g
m\n',XS);

case 4
disp('4. Newton Cotes Tertutup');
disp('------------------------');

al=[1/2 1/3 3/8 2/45 5/288 1/140 7/17280 8/14175


9/89600 5/299376];
w =[1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
1 4 1 0 0 0 0 0 0 0 0;
1 3 3 1 0 0 0 0 0 0 0;
7 32 12 32 7 0 0 0 0 0 0;
19 75 50 50 75 19 0 0 0 0 0 ;
41 216 27 272 27 216 41 0 0 0 0 ;
751 3577 1323 2989 2989 1323 3577 751 0 0 0 ;
989 5888 -928 10496 -4540 10496 -928 5888 989 0 0;
2857 15741 1080 19344 5788 5788 19344 1080 15741
2857 0;
16067 106300 -48525 272400 -260550 427368 -260550
272400 -48525 106300 16067];

[fa]=(a);
[fb]=(b);
sum=0; h=(b-a)/N;
for i=N
for j=1:N+1
v=a+j*h;
[fv]=(v);
9

sum=sum+(w(i,j).*[fv]);
NCC=sum;
end
wn=w(i,i+1).*[fb];
w1=w(i,1).*[fa];
NC=h*al(i)*(w1+wn+NCC);
end
fprintf('jarak yang ditempuh dg NC tertutup -- %g
m\n',NC);

case 5
disp('5. Newton Cotes Terbuka');
disp('------------------------');

al=[3/2 4/3 5/24 6/20 7/1440 8/945];


w =[0 1 1 0 0 0 0 0 0 ;
0 2 -1 2 0 0 0 0 0;
0 11 1 1 11 0 0 0 0;
0 11 -14 26 -14 11 0 0 0;
0 611 -453 562 562 -453 611 0 0;
0 460 -954 2196 -2459 2196 -954 460 0];

[fa]=(a);
[fb]=(b);
sum=0; h=(b-a)/(N+2);

for i=N
for j=1:N+2
v=a+j*h;
[fv]=(v);
sum=sum+(w(i,j+1).*[fv]);
NCO=sum;
end
NCbuka=h*al(i)*NCO;
end
fprintf('jarak yang ditempuh dg NC tertutup = %g
m\n',NCbuka);

otherwise
disp('Pilihan sudah habis')
end
return
10

IV. HASIL RUNNING DAN PEMBAHASAN

Atun trapezoid adalah metode integrasi numerik yang diperoleh dengan cara
mengintegralkan rumus interpolasi linear. Aturan Simpson 1/3 adalah metode
yang didasarkan pada integrasi dari interpolasi polynomial orde kedua, menurut
aturan ini, interval integrasi dibagi menjadi dua partisi atau dibagi menjadi tiga
titik. Aturan Simpson 3/8 adalah metode yang didasarkan pada integrasi dari
interpolasi polinmial orde ketiga, menurut aturan ini, interval integrasi dibagi
menjadi tiga partisi atau dibagi menjadi empat titik. Aturan Newton-Cotes adalah
metode integrasi yang diperoleh dengan cara mengintegrasikan rumusan
interpolasi Newton. Aturan trapezoid dan aturan Simpson merupakan bagian dari
aturan Newton-Cotes.
Pada percobaan integrasi numerik ini, kami membuat program untuk menentukan
jarak yang ditempuh oleh suatu benda dari permasalahan integrasi numerik yang
diberikan. Untuk mencari nilai jarak yang ditempuh ini, kami menggunakan lima
metode yang berbeda-beda. Kelima metode tersebut dimuat dalam listing
program dari program yang dibuat. Adapun listing program dari program integrasi
numerik untuk mencari jarak yang ditempuh oleh suatu benda dari permasalahan
integrasi numerik yang diberikan adalah sebagai berikut.

%integnum - program penyelesaian komputasi fisika


%dengan metode-metode integrasi Numerik
clear; help integnum;
a = input('nilai batas integrasi bawah, a -- ');
b = input('nilai batas integrasi atas, b -- ');
N = input('jumlah interval batas, N -- ');

disp('Pilihan penyelesaian ');


disp('1. Aturan Trapezoid');
disp('2. Aturan Simpson 1/3');
disp('3. Aturan Simpson 3/8');
disp('4. Aturan Newton-Cotes tertutup');
disp('5. Aturan Newton-Cotes terbuka');
11

disp(' ');

pilih=input('pilihan (1-5) --> ');

switch pilih
case 1
disp('1. Aturan Trapezoid');
disp('-------------------');
[fa]= a;
[fb]= b;
h=(b-a)/N;
XI0=fa + fb;
XI1=0.0;
for i=1:N-1
v = a+i*h

[fv]= v;
XI1=XI1 + 2*fv;
end
XI = (h/2)*(XI0+XI1);
fprintf('jarak yang ditempuh dg met. trapezoid -- %g
m\n',XI);

case 2
disp('2. Aturan Simpson 1/3');
disp('---------------------');
[fa]=a;
[fb]=b;
XS1=0.0;
XS2=0.0;
XI0=fa+fb;
h=(b-a)/N;
if ((N/2 - fix(N/2)) ~= 0)
N=2*N;
end
for i=1:N-1
v=a+i*h;
[fv]=v;
if ((i/2 - fix(i/2)) == 0)
XS2=XS2 + fv;
else
XS1=XS1 + fv;
end
end
XS=(h/3.0)*(XI0 + 2*XS2 + 4*XS1);
fprintf('jarak yang ditempuh dg Simpson 1/3 -- %g
m\n',XS);

case 3
disp('3. Aturan Simpson 3/8');
disp('---------------------');
[fa]=a;
[fb]=b;
XS1=0.0;
XS2=0.0;
XI0=fa + fb;
12

h=(b-a)/N;

for i=1:N-1
v=a+i*h;
[fv]=v;
if (i==3*i)
XS2=XS2 + fv;
else
XS1=XS1 + fv;
end
end
XS=((3*h)/8)*(XI0 + 2*XS2 + 3*XS1);
fprintf('jarak yang ditempuh dg Simpson 3/8 -- %g
m\n',XS);

case 4
disp('4. Newton Cotes Tertutup');
disp('------------------------');

al=[1/2 1/3 3/8 2/45 5/288 1/140 7/17280 8/14175 9/89600


5/299376];
w =[1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
1 4 1 0 0 0 0 0 0 0 0;
1 3 3 1 0 0 0 0 0 0 0;
7 32 12 32 7 0 0 0 0 0 0;
19 75 50 50 75 19 0 0 0 0 0 ;
41 216 27 272 27 216 41 0 0 0 0 ;
751 3577 1323 2989 2989 1323 3577 751 0 0 0 ;
989 5888 -928 10496 -4540 10496 -928 5888 989 0 0;
2857 15741 1080 19344 5788 5788 19344 1080 15741 2857
0;
16067 106300 -48525 272400 -260550 427368 -260550
272400 -48525 106300 16067];

[fa]=a;
[fb]=b;
sum=0; h=(b-a)/N;
for i=N
for j=1:N+1
v=a+j*h;
[fv]=v;
sum=(w(i,j).*[fv]);
NCC=sum;
end
wn=w(i,i+1).*[fb];
w1=w(i,1).*[fa];
NC=h*al(i)*(w1+wn+NCC);
end
fprintf('jarak yang ditempuh dg NC tertutup -- %g
m\n',NC);

case 5
disp('5. Newton Cotes Terbuka');
disp('------------------------');
13

al=[3/2 4/3 5/24 6/20 7/1440 8/945];


w =[0 1 1 0 0 0 0 0 0 ;
0 2 -1 2 0 0 0 0 0;
0 11 1 1 11 0 0 0 0;
0 11 -14 26 -14 11 0 0 0;
0 611 -453 562 562 -453 611 0 0;
0 460 -954 2196 -2459 2196 -954 460 0];

[fa]=a;
[fb]=b;
sum=0; h=(b-a)/(N+2);

for i=N
for j=1:N+2
v=a+j*h;
[fv]=v;
sum=(w(i,j+1).*[fv]);
NCO=sum;
end
NCbuka=h*al(i)*NCO;
end
fprintf('jarak yang ditempuh dg NC tertutup -- %g
m\n',NCbuka);

otherwise
disp('Pilihan sudah habis')
end
return

Berdasarkan listing program di atas dapat dilihat bahwa pada percobaan integrasi
numerik, sintaks pada Matlab yang digunakan yaitu sintaks kontrol program
berupa switch case atau pemilihan kasus. Dengan instruksi pemilihan kasus
dengan menggunakan kontrol program switch case ini, instruksi seleksi akan
memilih satu instruksi berdasarkan nilai yang diberikan pada variabel. Bila
nilainya adalah nilai 1 maka instruksi 1 dilaksanakan. Bila nilainya adalah nilai 2
maka instruksi 2 yang dilaksanakan, begitupula seterusnya. Namun bila tak
satupun nilai yang memenuhi maka instruksi n yang dilaksanakan. Pada
percobaan integrasi numerik kali ini program yang dibuat yaitu program untuk
menentukan jarak yang ditempuh oleh suatu benda dari permasalahan integrasi
numerik yang diberikan. Untuk mendapatkan nilai jarak yang ditempuh oleh suatu
benda dari permasalahan integrasi numerik, maka cara yang digunakan adalah
dengan memberi inputan pada program yang dibuat berupa perintah atau
instruksi-instruksi untuk memasukan nilai variabel-variabel yang telah
dimasukkan ke dalam instruksi-instruksi program.
14

Dari listing program di atas juga dapat diketahui bahwa pada program ini, untuk
dapat mendapatkan nilai jarak yang ditempuh oleh suatu benda dari permasalahan
integrasi numerik maka kita harus memberikan instruksi-instruksi untuk
memasukkan nilai-nilai beberapa variabel berupa pilihan metode yang terdiri dari
lima metode dengan sebelumnya memberikan dahulu masukan-masukan beberapa
vaiabel. Variabel-variabel inilah yang akan menginput nilai-nilai yang kita berikan
kemudian akan digunakan untuk mendapatkan nilai jarak yang ditempuh oleh
suatu benda dari permasalahan integrasi numerik yang diberikan.
Pada percobaan ini kami akan menyelesaikan persamaan integrasi numerik
dengan menggunakan lima metode. Metode-metode tersebut dapat dilihat pada
listing program di atas yang diwakili oleh masing-masing case (kasus). Kelima
metode yang digunakan adalah metode aturan trapezoid untuk case (kasus) 1,
metode aturan simpson 1/3 untuk case (kasus) 2, metode aturan simpson 3/8
untuk case (kasus) 3, metode aturan Newton-Cotes tertutup untuk case (kasus) 4,
metode aturan Newton-Cotes tertbuka untuk case (kasus) 5. Perbedaan kelima
kasus ini adalah terletak pada persamaan yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah berdasarkan data yang diberikan. Persamaan-persamaan untuk masing-
masing metode telah ditulis dalam listing program di atas sesuai dengan case
(kasus) yang telah ditetapkan. Dengan menggunakan program yang telah dibuat
seperti di atas, kami menggunakannya untuk menyelesaikan beberapa masalah
yang akan dibahas dalam pembahasan ini.
Untuk masalah pertama yang akan diselesaikan dengan menggunakan program
yang telah dibuat yaitu penyelesaian masalah integrasi numerik dengan
menggunakan aturan trapezoid. Penyelesaian pertama yaitu dengan menggunakan
metode aturan trapezoid. Hasil running untuk metode aturan trapezoid dari
program yang telah dibuat adalah sebagai berikut.
15

Gambar 1. Hasil running aturan trapezoid


Dari Gambar 1 di atas dapat diketahui bahwa sebelum kita mendapatkan nilai
jarak yang ditempuh oleh suatu benda dari permasalahan integrasi numerik yang
diberikan berdasarkan inputan yang diberikan, maka kita harus memasukkan nilai-
nilai yang diminta berdasarkan instruksi yang telah dibuat pada program. Instruksi
yang diminta adalah berupa instruksi untuk memasukkan nilai batas integrasi
bawah (a), nilai batas integrasi atas (b), dan jumlah interval batas (N). Setelah itu
kemudian akan muncul pilihan metode atau aturan yang akan digunakan. Dari
Gambar 1 di atas juga dapat diketahui bahwa jika kita memasukkan nilai batas
integrasi bawahnya (a) adalah 42, kemudian kita memasukkan nilai batas
integrasi atasnya (b) adalah 18, nilai jumlah interval batas (N) sebanyak 4 serta
kita memilih penggunaan aturan yaitu aturan trapezoid atau aturan pertama, maka
akan didapatkan jarak yang ditempuh oleh suatu benda berdasarkan masalah
integrasi numerik yang diberikan yaitu sejauh 720 meter.
Untuk masalah kedua yang akan diselesaikan dengan menggunakan program yang
telah dibuat yaitu penyelesaian masalah integrasi numerik dengan menggunakan
aturan Simpson 1/3. Penyelesaian kedua yaitu menggunakan metode aturan
Simpson 1/3 dengan program yang sama dengan program yang dipakai saat
menyelesaikan masalah integrasi numerik dengan aturan trapezoid. Hasil running
untuk metode aturan Simpson 1/3 dari program yang telah dibuat adalah sebagai
berikut.
16

Gambar 2. Hasil running aturan Simpson 1/3


Dari Gambar 2 di atas dapat diketahui bahwa sebelum kita mendapatkan nilai
jarak yang ditempuh oleh suatu benda dari permasalahan integrasi numerik yang
diberikan berdasarkan inputan yang diberikan, maka kita harus memasukkan nilai-
nilai yang diminta berdasarkan instruksi yang telah dibuat pada program. Instruksi
yang diminta adalah berupa instruksi untuk memasukkan nilai batas integrasi
bawah (a), nilai batas integrasi atas (b), dan jumlah interval batas (N). Setelah itu
kemudian akan muncul pilihan metode atau aturan yang akan digunakan. Dari
Gambar 2 di atas juga dapat diketahui bahwa jika kita memasukkan nilai batas
integrasi bawahnya (a) adalah 42, kemudian kita memasukkan nilai batas
integrasi atasnya (b) adalah 18, nilai jumlah interval batas (N) sebanyak 4 serta
kita memilih penggunaan aturan yaitu aturan Simpson 1/3 atau aturan kedua,
maka akan didapatkan jarak yang ditempuh oleh suatu benda berdasarkan masalah
integrasi numerik yang diberikan yaitu sejauh 720 meter. Nilai tersebut sesuai
dengan perintah atau instruksi yang diberikan pada program yang dibuat. Nilai ini
sama dengan nilai jarak yang ditempuh oleh suatu benda berdasarkan masalah
integrasi numerik yang diberikan dengan menggunakan aturan trapezoid atau
aturan pertama.
Untuk masalah ketiga yang akan diselesaikan dengan menggunakan program yang
telah dibuat yaitu penyelesaian masalah integrasi numerik dengan menggunakan
aturan Simpson 3/8. Penyelesaian ketiga yaitu menggunakan metode aturan
Simpson 3/8 dengan program yang sama dengan program yang dipakai saat
menyelesaikan masalah integrasi numerik dengan aturan trapezoid dan aturan
17

Simpson 1/3. Hasil running untuk metode aturan Simpson 3/8 dari program yang
telah dibuat adalah sebagai berikut.

Gambar 3. Hasil running aturan Simpson 3/8

Dari Gambar 3 di atas dapat diketahui bahwa sebelum kita mendapatkan nilai
jarak yang ditempuh oleh suatu benda dari permasalahan integrasi numerik yang
diberikan berdasarkan inputan yang diberikan, maka kita harus memasukkan nilai-
nilai yang diminta berdasarkan instruksi yang telah dibuat pada program. Instruksi
yang diminta adalah berupa instruksi untuk memasukkan nilai batas integrasi
bawah (a), nilai batas integrasi atas (b), dan jumlah interval batas (N). Setelah itu
kemudian akan muncul pilihan metode atau aturan yang akan digunakan. Dari
Gambar 3 di atas juga dapat diketahui bahwa jika kita memasukkan nilai batas
integrasi bawahnya (a) adalah 42, kemudian kita memasukkan nilai batas
integrasi atasnya (b) adalah 18, nilai jumlah interval batas (N) sebanyak 4 serta
kita memilih penggunaan aturan yaitu aturan Simpson 3/8 atau aturan ketiga,
maka akan didapatkan jarak yang ditempuh oleh suatu benda berdasarkan masalah
integrasi numerik yang diberikan yaitu sejauh 742,5 meter. Nilai tersebut sesuai
dengan perintah atau instruksi yang diberikan pada program yang dibuat. Nilai ini
berbeda dengan nilai jarak yang ditempuh oleh suatu benda berdasarkan masalah
integrasi numerik yang diberikan dengan menggunakan aturan trapezoid atau
aturan pertama maupun dengan menggunakan aturan Simpson 1/3 atau aturan
kedua.
18

Untuk masalah keempat yang akan diselesaikan dengan menggunakan program


yang telah dibuat yaitu penyelesaian masalah integrasi numerik dengan
menggunakan aturan Newton-Cotes tertutup. Penyelesaian keempat yaitu
menggunakan metode aturan Newton-Cotes tertutup dengan program yang sama
dengan program yang dipakai saat menyelesaikan masalah integrasi numerik
dengan aturan trapezoid, aturan Simpson 1/3 dan aturan Simpson 3/8. Hasil
running untuk metode aturan Newton-Cotes tertutup dari program yang telah
dibuat adalah sebagai berikut.

Gambar 4. Hasil running aturan Newton-Cotes tertutup


Dari Gambar 4 di atas dapat diketahui bahwa sebelum kita mendapatkan nilai
jarak yang ditempuh oleh suatu benda dari permasalahan integrasi numerik yang
diberikan berdasarkan inputan yang diberikan, maka kita harus memasukkan nilai-
nilai yang diminta berdasarkan instruksi yang telah dibuat pada program. Instruksi
yang diminta adalah berupa instruksi untuk memasukkan nilai batas integrasi
bawah (a), nilai batas integrasi atas (b), dan jumlah interval batas (N). Setelah itu
kemudian akan muncul pilihan metode atau aturan yang akan digunakan. Dari
Gambar 4 di atas juga dapat diketahui bahwa jika kita memasukkan nilai batas
integrasi bawahnya (a) adalah 42, kemudian kita memasukkan nilai batas
integrasi atasnya (b) adalah 18, nilai jumlah interval batas (N) sebanyak 4 serta
kita memilih penggunaan aturan yaitu aturan Newton-Cotes tertutup atau aturan
keempat, maka akan didapatkan jarak yang ditempuh oleh suatu benda
19

berdasarkan masalah integrasi numerik yang diberikan yaitu sejauh 688 meter.
Nilai tersebut sesuai dengan perintah atau instruksi yang diberikan pada program
yang dibuat. Nilai ini berbeda dengan nilai jarak yang ditempuh oleh suatu benda
berdasarkan masalah integrasi numerik yang diberikan dengan menggunakan
aturan trapezoid atau aturan pertama maupun dengan menggunakan aturan
Simpson 1/3 atau aturan kedua serta dengan menggunakan aturan Simson 3/8 atau
aturan ketiga.
Untuk masalah kelima yang akan diselesaikan dengan menggunakan program
yang telah dibuat yaitu penyelesaian masalah integrasi numerik dengan
menggunakan aturan Newton-Cotes terbuka. Penyelesaian kelima yaitu
menggunakan metode aturan Newton-Cotes tertbuka dengan program yang sama
dengan program yang dipakai saat menyelesaikan masalah integrasi numerik
dengan aturan trapezoid, aturan Simpson 1/3, aturan Simpson 3/8 dan aturan
Newton-Cotes tertutup. Hasil running untuk metode aturan Newton-Cotes terbuka
dari program yang telah dibuat adalah sebagai berikut.

Gambar 5. Hasil running aturan Newton-Cotes terbuka


Dari Gambar 5 di atas dapat diketahui bahwa sebelum kita mendapatkan nilai
jarak yang ditempuh oleh suatu benda dari permasalahan integrasi numerik yang
diberikan berdasarkan inputan yang diberikan, maka kita harus memasukkan nilai-
nilai yang diminta berdasarkan instruksi yang telah dibuat pada program. Instruksi
yang diminta adalah berupa instruksi untuk memasukkan nilai batas integrasi
bawah (a), nilai batas integrasi atas (b), dan jumlah interval batas (N). Setelah itu
kemudian akan muncul pilihan metode atau aturan yang akan digunakan. Dari
20

Gambar 5 di atas juga dapat diketahui bahwa jika kita memasukkan nilai batas
integrasi bawahnya (a) adalah 42, kemudian kita memasukkan nilai batas
integrasi atasnya (b) adalah 18, nilai jumlah interval batas (N) sebanyak 4 serta
kita memilih penggunaan aturan yaitu aturan Newton-Cotes terbuka atau aturan
kelima, maka akan didapatkan jarak yang ditempuh oleh suatu benda berdasarkan
masalah integrasi numerik yang diberikan yaitu sejauh 720 meter. Nilai tersebut
sesuai dengan perintah atau instruksi yang diberikan pada program yang dibuat.
Nilai ini sama dengan nilai jarak yang ditempuh oleh suatu benda berdasarkan
masalah integrasi numerik yang diberikan dengan menggunakan aturan trapezoid
atau aturan pertama maupun dengan menggunakan aturan Simpson 1/3 atau aturan
kedua, dan berbeda dengan menggunakan aturan Simson 3/8 atau aturan ketiga
serta mengunakan metode Newton Cotes tertutup.
Berdasarkan hasil running dari kelima metode atau aturan yang telah dibuatt,
didapatkan nilai-nilai jarak yang ditempuh oleh suatu benda berdasarkan masalah
integrasi numerik yang diberikan yang berbeda-beda. Dari hasil running,
didapatkan nilai jarak yang ditempuh oleh suatu benda berdasarkan masalah
integrasi numerik yang diberikan dengan menggunakan aturan trapezoid atau
aturan pertama yaitu sebesar 720 meter. Nilai jarak yang ditempuh oleh suatu
benda berdasarkan masalah integrasi numerik yang diberikan dengan
menggunakan aturan Simpson 1/3 atau aturan kedua yaitu sebesar 720 meter.
Nilai jarak yang ditempuh oleh suatu benda berdasarkan masalah integrasi
numerik yang diberikan dengan menggunakan aturan Simson 3/8 atau aturan
ketiga yaitu sebesar 742,5 meter. Nilai jarak yang ditempuh oleh suatu benda
berdasarkan masalah integrasi numerik yang diberikan mengunakan metode
Newton Cotes tertutup yaitu sebesar 688 meter. Dan nilai jarak yang ditempuh
oleh suatu benda berdasarkan masalah integrasi numerik yang diberikan
mengunakan metode Newton Cotes terbuka yaitu sebesar 720 meter. Dari data-
data tersebut diketahui bahwa nilai jarak terbesar dari jarak yang ditempuh oleh
suatu benda berdasarkan maslah integrasi numerik yang diberikan adalah ketika
menggunakan aturan Simpson 3/8 yaitu sebesar 742,5 meter. Sementara itu nilai
jarak terkecil dari jarak yang ditempuh oleh suatu benda berdasarkan maslah
21

integrasi numerik yang diberikan adalah ketika menggunakan aturan Newton-


Cotes tertutup yaitu sebesar 688 meter.
V. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan integrasi numerik yang telah dilakukan, dapat ditarik


beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Nilai jarak yang ditempuh oleh suatu benda berdasarkan masalah integrasi
numerik yang diberikan dengan menggunakan aturan trapezoid atau aturan
pertama sama dengan nilai nilai jarak yang ditempuh oleh suatu benda
berdasarkan masalah integrasi numerik yang diberikan dengan menggunakan
aturan Simpson 1/3 dan menggunakan aturan Newton-Cotes terbuka yaitu
720 meter.
2. Nilai jarak terbesar dari jarak yang ditempuh oleh suatu benda berdasarkan
maslah integrasi numerik yang diberikan adalah ketika menggunakan aturan
Simpson 3/8 yaitu sebesar 742,5 meter.
3. Nilai jarak terkecil dari jarak yang ditempuh oleh suatu benda berdasarkan
maslah integrasi numerik yang diberikan adalah ketika menggunakan aturan
Newton-Cotes tertutup yaitu sebesar 688 meter.

4. Nilai rata-rata jarak yang ditempuh oleh suatu benda berdasarkan maslah
integrasi numerik yang diberikan adalah sebesar 718,1 meter.
5. Perbedaan dari kelima metode yang digunakan dalam percobaan integrasi
numerik adalah terletak pada persamaan yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

Aryuanda.2006. Dasar Pemrograman MATLAB. Bandung : ITB

Chemeng. 2008. Modul Kendali Matlab. Depok: Universitas Indonesia.

Munir. 2005. Pengantar Komputasi Numerik dengan MATLAB.


Yogyakarta:ANDI.

Sasongko, Setia Budi. 2003. Matematika Universitas Edisi III. Jakarta: Erlangga.

Suarga, Drs M.Sc,M.Math., Ph.D. 2005. Fisika Komputasi Solusi Problema


Fisika dengan Matlab. Yogyakarta: ANDI.

Suciati,Sri Wahyu. & MS,Roniyus.2010. Panduan Praktikum Fisika Kompotasi


(edisi revisi). Lampung:Unila.
LAMPIRAN
TUGAS

1. Listing Program

%integnum - program penyelesaian komputasi fisika


%dengan metode-metode integrasi Numerik
clear; help integnum;
a = input('nilai batas integrasi bawah, a -- ');
b = input('nilai batas integrasi atas, b -- ');
N = input('jumlah interval batas, N -- ');

disp('Pilihan penyelesaian ');


disp('1. Aturan Trapezoid');
disp('2. Aturan Simpson 1/3');
disp('3. Aturan Simpson 3/8');
disp('4. Aturan Newton-Cotes tertutup');
disp('5. Aturan Newton-Cotes terbuka');
disp(' ');

pilih=input('pilihan (1-5) --> ');

switch pilih
case 1
disp('1. Aturan Trapezoid');
disp('-------------------');
[fa]= a;
[fb]= b;
h=(b-a)/N;
XI0=fa + fb;
XI1=0.0;
for i=1:N-1
v = a+i*h;
[fv]= v;
XI1=XI1 + 2*fv;
end
XI = (h/2)*(XI0+XI1);
fprintf('jarak yang ditempuh dg met. trapezoid -- %g
m\n',XI);

case 2
disp('2. Aturan Simpson 1/3');
disp('---------------------');
[fa]=a;
[fb]=b;
XS1=0.0;
XS2=0.0;
XI0=fa+fb;
h=(b-a)/N;
if ((N/2 - fix(N/2)) ~= 0)
N=2*N;
end
for i=1:N-1
v=a+i*h;
[fv]=v;
if ((i/2 - fix(i/2)) == 0)
XS2=XS2 + fv;
else
XS1=XS1 + fv;
end
end
XS=(h/3.0)*(XI0 + 2*XS2 + 4*XS1);
fprintf('jarak yang ditempuh dg Simpson 1/3 -- %g
m\n',XS);

case 3
disp('3. Aturan Simpson 3/8');
disp('---------------------');
[fa]=a;
[fb]=b;
XS1=0.0;
XS2=0.0;
XI0=fa + fb;
h=(b-a)/N;

for i=1:N-1
v=a+i*h;
[fv]=v;
if (i==3*i)
XS2=XS2 + fv;
else
XS1=XS1 + fv;
end
end
XS=((3*h)/8)*(XI0 + 2*XS2 + 3*XS1);
fprintf('jarak yang ditempuh dg Simpson 3/8 -- %g
m\n',XS);

case 4
disp('4. Newton Cotes Tertutup');
disp('------------------------');

al=[1/2 1/3 3/8 2/45 5/288 1/140 7/17280 8/14175


9/89600 5/299376];
w =[1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
1 4 1 0 0 0 0 0 0 0 0;
1 3 3 1 0 0 0 0 0 0 0;
7 32 12 32 7 0 0 0 0 0 0;
19 75 50 50 75 19 0 0 0 0 0 ;
41 216 27 272 27 216 41 0 0 0 0 ;
751 3577 1323 2989 2989 1323 3577 751 0 0 0 ;
989 5888 -928 10496 -4540 10496 -928 5888 989 0
0;
2857 15741 1080 19344 5788 5788 19344 1080 15741
2857 0;
16067 106300 -48525 272400 -260550 427368 -260550
272400 -48525 106300 16067];

[fa]=a;
[fb]=b;
sum=0; h=(b-a)/N;
for i=N
for j=1:N+1
v=a+j*h;
[fv]=v;
sum=(w(i,j).*[fv]);
NCC=sum;
end
wn=w(i,i+1).*[fb];
w1=w(i,1).*[fa];
NC=h*al(i)*(w1+wn+NCC);
end
fprintf('jarak yang ditempuh dg NC tertutup --
%g m\n',NC);

case 5
disp('5. Newton Cotes Terbuka');
disp('------------------------');

al=[3/2 4/3 5/24 6/20 7/1440 8/945];


w =[0 1 1 0 0 0 0 0 0 ;
0 2 -1 2 0 0 0 0 0;
0 11 1 1 11 0 0 0 0;
0 11 -14 26 -14 11 0 0 0;
0 611 -453 562 562 -453 611 0 0;
0 460 -954 2196 -2459 2196 -954 460 0];

[fa]=a;
[fb]=b;
sum=0; h=(b-a)/(N+2);

for i=N
for j=1:N+2
v=a+j*h;
[fv]=v;
sum=(w(i,j+1).*[fv]);
NCO=sum;
end
NCbuka=h*al(i)*NCO;
end
fprintf('jarak yang ditempuh dg NC tertutup --
%g m\n',NCbuka);

otherwise
disp('Pilihan sudah habis')
end
return
2. Hasil Running

Adapun hasil running dari percobaan yang telah dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Aturan Trapezoid

2. Aturan Simpson 1/3

3. Aturan Simpson 3/8


4. Aturan Newton-Cotes Tertutup

5. Aturan Newton-Cotes terbuka

Penjelasan

Integrasi numerik merupakan pendekatan dari integrasi analitis untuk


mempermudah mendapatkan solusinya, dimana suatu integral sulit untuk
mendapatkan solusinya yang diselesaikan secara analitis. Integrasi numerik
merupakan integral tentu yang didasarkan pada perkiraan dengan membagi
luasan dalam sejumlah pias kecil. Luas totalnya adalah jumlah luas pias
keseluruhan. Terdapat 5 fungsi numerik yang digunakan yaitu, aturan
trapesoid, aturan simpson 1/3, aturan simpson 3/8, aturan Newton-cotes
tertutup dan aturan Newton-cotes terbuka.
Pada praktikum ini dilakukan dengan membuat listing program kemudian
disimpan dengan nama perc6. Selanjutnya pada Common Window memanggil
dengan nama Perc6. Memasukkan nilai a sama dengan 30, nilai b sama
dengan 15 dan nilain N sama dengan 4. Pada percobaan pertama memilih 1
yang menunjukkan kita menggunakan pilihan aturan trapezoid. Berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan dapat dilihat pada Gambar 1 bahwa jarak yang
ditempuh dengan aturan trapezoid adalah -337.5 m. Selanjutnya pada
percobaan kedua memilih 2 yang menunjukkan kita menggunakan pilihan
aturan simspon 1/3. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat dilihat
pada Gambar 2 bahwa jarak yang ditempuh dengan aturan simpson 1/3 adalah
-337.5 m.

Percobaan ketiga yaitu dengan memilih 3 menunjukkan kita menggunakan


pilihan aturan simpson 3/8. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat
dilihat pada Gambar 3 bahwa jarak yang ditempuh dengan aturan simpson 3/8
adalah -348.047 m. Percobaan keempat dengan memilih 4 menunjukkan kita
menggunakan pilihan aturan Newton-cotes tertutup. Berdasarkan percobaan
yang telah dilakukan dapat dilihat pada Gambar 4 bahwa jarak yang ditempuh
dengan aturan Newton-cotes tertutup adalah -333.75 m. Percobaan kelima
dengan memilih 5 menunjukkan kita menggunakan pilihan aturan Newton-
cotes terbuka. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat dilihat pada
Gambar 5 bahwa jarak yang ditempuh dengan aturan Newton-cotes terbuka
adalah -337.5 m.

Berdasarkan kelima pecobaan yang telah dilakukan bahwa jarak tempuh yang
dihasilkan dari masing-masing aturan yang digunakan berbeda-beda. Pada
aturan trapezoid, simpson 1/3, dan Newton-cotes terbuka jarak tempuh yang
dihasilkan sama yaitu -337.5 m. Sedangkan pada aturan simpson 3/8 jarak
tempuh yang dihasilkan yaitu -348.047 m dan pada aturan Newton-cotes
tertutup yaitu -333.75 m.

Anda mungkin juga menyukai