bukan
Buku harian
bukan
me + tinggal dunia
buku hari + an
Bentuk meninggal dan harian dalam kata majemuk di atas adalah unsur yang
merupakan bentuk kompleks. Sebagai kata majemuk , bentuk-bentuk itu bukan berasal
dari kata tinggal dan hari. Dengan demikian bentuk majemuk di atas bukanlah kata
majemuk yang berimbuhan , melainkan kata majemuk yang salah satu unsurnya
berbentuk kompleks.
C. Ciri-ciri Kata Majemuk
1. Kedua unsurnya menunjuk/membentuk / menimbul-kan pengertian baru.
Contoh : Matahari
bukan
Jago merah
Mata kaki
4. Hubungan antara kedua unsur sangat rapat dan erat sehingga jika diberi afiks harus
kena pada seluruh kata dan tidak boleh disisipkan diantara kedua unsur
Contoh :
Dipertanggungjawabkan
Ibu bapaknya
Kata majemuk endosentris adalah kata majemuk yang salah satu unsurnya menjadi inti
dari gabungan kata-kata di dalam kata majemuk tersebut.
Contoh:
Sapu tangan
intinya
sapu
Mata hari
intinya
mata
intinya
Tua muda
intinya
Contoh:
Tinggi rendah
Panas dingin
c) Kata kerja + kata kerja
Contoh:
Naik turun
Timbul tenggelam
2. Kata majemuk berlengkapan
Kata majemuk berlengkapan adalah kata majemuk yang unsure satunya menerangkan
atau melengkapi unsure yang lain.
Susunannya terdiri atas:
a) Kata benda + kata benda
Contoh:
Air mata
Ibu jari
b) Kata benda + kata keadaan
Contoh:
Tanah lapang
Bini muda
c) Kata benda + kata kerja
Contoh:
Kursi goyang
Kamar tidur
d) Kata keadaan + kata keadaan
Contoh:
Putih bersih
Kurus kering
e) Kata keadaan + kata benda
Contoh:
Keras hati
Tinggi hati
Contoh:
Uang bantuan
Daerah kabupaten
f) Hubungan sangkut paut
Kata pada ruas pertama dan kedua masing-masing menyatakan benda berdiri sendiri
yang merupakan hubungan sangkut paut tertentu.
Contoh:
(1) Merupakan sangkut paut asal (dari)
Contoh:
Batu kali
Air mata
(2) Merupakan sangkut paut alat (mempergunakan)
Contoh:
Radio listrik
Setrika listrik
(3) Merupakan sangkut paut (di)
Contoh:
Cacing tanah
Cacing tambang
(4) Merupakan sangkut paut hasil (menghasilkan)
Contoh:
Mata air
Kelenjar ludah
(5) Merupakan sangkut paut bahan (dari bahan)
Contoh:
Rumah batu
Gelas kaca
(6) Merupakan sangkut paut mempunyai (ber)
Contoh:
Sepatu roda
Sepeda motor
Si rambut panjang
c. Kata yang kedua menerangkan kata yang pertama dalam arti kepunyaan.
Contoh:
Bibir sumur
Daun pintu
F. Penulisan Kata Majemuk
1. Kata majemuk yang sudah senyawa benar ditulis serangkai.
Contoh:
Purbakala
Saputangan
2. Kata majemuk yang kesenyawaannya agak kurang ditulis terpisah dengan memberikan
garis pemisah atau tidak.
Contoh:
Ibu-bapa
Anak tangga
Sebenarnya penulisan kata majemuk menjadi lebih baik jika ditulis serangkai.
Hal itu untuk membantu kita agar secara eksplisit dapat membedakan antara frase
biasa dengan kata majemuk. Misalnya:
Meriam menangkis serangan udara
Kerata api malam cepat
Pasar malam amal
G. Pengulangan Pada Kata Majemuk
Pengulangan pada kata majemuk adalah pengulangan pada seluruh unsurnya.
Contoh:
Mata pelajaran
Lomba tari
Hal yang tidak mungkin adalah jika pengulangan tersebut terjadi pada contoh di bawah
ini.
Contoh:
Mata pelajaran
mata-mata pelajaran
Lomba tari
lomba-lomba tari