Anda di halaman 1dari 3

Hidrokarbon

Hidrokarbon merupakan senyawa kimia yang terdiri atas hydrogen dan karbon yang
merupakan komponen utama dari minyak (bahan bakae), gas alam dan juga pestisida. Substansi-
substansi ini berkontribusi terhadap terjadinya polusi udara yang menyebabkan efek rumah kaca
dan pemanasan global (menipisnya ozone). Selain itu, perlu diingat pula polusi udara akibat
hidrokarbon juga menjadi issue di dunia medis karena meningkatkan angka terjadinya kanker
dan gangguan saluran napas. Dampak bagi lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran
hidrokarbon adalah terganggunya proses fotosintesis tumbuhan, apabila terjadi pencemaran air,
akan menyebabkan rusaknya ekosistem air.1

Overview of hydrocarbons in the atmosphere: subgroups, origin and environmental relevance2

Sumber Polutan
Polusi udara akibat hidrokarbon umumya berasal dari hasil pembakaran energi kendaraan
bermotor, residu dari pembakaran bensin sebagai pemanas, limbah industry, dan pembakaran
hutan oleh perusahaan agrikultur serta penguapan komponen organic yang selanjutnya disebut
sebagai volatile organic compunds (VOCs). Setiap tahunnya kuantitas hidrokarbon sebagai
polutan udara selalu meningkat. Beberapa sumber antropogenik dari VOCs antara lain
penggunaan solvent (cat, zat adhesif, aerosol, pembersih metal dan hasil percetakan), emisi
kendaraan bermotor dan ekstraksi dan distribusi dari bahan minyak bumi, pembuatan aluminium,
emisi dari sampah rumah tangga, dan produksi aspal. Sedangkan sumber biogenic dari
pencemaran udara akibat hidrokarbon dapat berasal dari aktivitas vulkanik, atmosfer dan erosi
akibat udara sendiri.3,4
Rute Paparan
Paparan utama dari hidrokarbon bisa berasal dari saluran pernapasan (udara ambien dan
indoor), kontaminan makanan (ingesti), merokok dan menghisap asap-asap kendaraan bermotor,
industri dan sebagainya. Sebagian tanaman cocok tanam seperti gandum dan kacang-kacangan
dapat mensintesa dan menyerap hidrokarbon dari tanh, aid an udara. Paparan juga dapat secara
langsung terhadap kulit apabila terdapat pajanan langsung terhadap hidrokarbon, seperti halnya
pada pekerja tambang, supir, montir dan pekerjaan lain yang bersangkut paut dengan paparan
hidrokarbon. 2,3,4
Organ Target
Efek pencemaran udara dan organ target akibat polusi hidrokarbon terhadap kesehatan antara
lain:
1. Beberapa jenis senyawa aromatik seperti benzena, toluena, dan xylene berpotensi sebagai
senyawa karsinogenik yang dapat menyebabkan leukemia dan kanker paru.
2. VOCs terkhususnya residu-reside seperti senyawa komponen ceat, penguapan dari bahan
organik computer dan sebagainya sering menyebabkan sick building syndrome dimana
penderita sering merasakan pusing, mual dan gejala-gejala klinis minor akibat VOCs
tersebut, namun setelah keluar dari gedung atau ruangan tersebut maka fungsi fisiologis
tubuh akan kembali normal.
3. Senyawa hidrokarbon terkhususnya VOCs berperan dalam terjadinya masalah pada ozone
yang berujung kepada gangguan saluran napas manusia. 3,4,5
Patogenesis
C2O + H2aO9N 11CH4 + 9CO2 + NH3 (Hydrocarbon) dan (ammonia)
Gas hidrokarbon dapat menyebabkan iritasi pada saluran napas bagian atas dan bawah
dengan gejala klinis sesak napas berat, kemudian membuat ketidaknyamanan akibat gangguan
sistem saraf (sebagai gejala klnis sick building syndrome). Partikel hidrokarbon baik yang
tersupensi maupun yang padat merupakan suatu bahaya bagi kesehatan traktur respiratorius.
Pada keadaan yang lebih lanjut, paparan hidrokarbon yang cukup sering merujuk kepada
peningkatan angka kematian akibat kanker paru-paru, penyakit kardiovaskular dan gangguan
saluran pernapasan yang kronis. Selain itu, mutasi genetik akibat paparan zat kimia terkhusus
hidrokarbon dapat menyebabkan terjadinya leukemia dan keganasan lainnya.
Hidrokarbon merupakan senyawa yang larut lemak dan dapat pula dengan mudah dicerna
secara langsung oleh GIT mamalia. Toksin hidrokarbon terdistribusi cepat di seluruh jaringan
lemak tubuh. Metabolimse dari toksin hidrokarbon diperantarai oleh enzim sitokrom P450. Oleh
karena sifatnya yang lipofili, maka hidrokarbon yang telah termetabolisme banyakn terdapat
pada organ-organ yang kaya akan jaringan adiposa dan jumlahnya ukup signifikan. Metabolisme
hidrokarbon juga melalui jalur mixed function oxidase system dimana reaksi pertama yang terjadi
adalah reaksi epoksidasi yang memungkinkan hirokarbon untuk terkonjugasi. Selanjutnya,
komponen hidrokarbon yang tidak terkonjugasi akan dikonversikan menjad fenol dan diol. Fenol
dan diol selanjutnya dikonjugasi lagi oleh asam glukoronat ataupun asam sulfat agar dapat
diekskresikan melalui feses dan urin. Perlu diketahui bahwa terkadang metabolit hidrokarbon
tidaklah polar sehingga tidak dapat diekskreiskan, maka dari itu metabolit ini akan berada di
dalam tubuh manusia. Residu metabolit yang tidak terkonjugasi akan terikat pada protein selular
dan DNA yang dapat menyebabkan disrupsi biokimia dan kerusakan sel. Proses ini
menyebabkan terjadinya mutasi sel dan umumnya dapat menyebabkan keganasan pada saluran
gastrointestinal, paru dan kulit.
Dalam jangka waktu yang pendek, paparan hidrokarbon dapat menyebabkan iritasi mata,
mual, muntah, sesak napas, diare, dan pusing. Sampai sekarang, dugaan terkuat mengenai gejala-
gejala seperti ini adalah VOCs. Dalam jangka waktu yang cukup lama, apparan hidrokarbon
dapat menyebabkan supresi sistem imun, katarak, kerusakan hepar dan ginjal, PPOK, gangguan
fungsi paru dan iritasi berat pada kulit (dermatitis kontak). Napthalene, salah satu jenis
hidrokarbon, diduga dapat menyebabkan kematian RBC yang lebih cepat apabila terinhalasi dan
teringesti dalam jumlah yang cukup banyak. 4,5

1
Terry, Schab, 2017, Effects of Hydrocarbons on the Environment, http://sciencing.com/effects-
hydrocarbons-environment-15879.html, diakses pada 26 April 2016 pukul 20.47 WIB
2
Defulf, Jo & van Langenhove, Herman, 2007, Hydrocarbons in the atmosphere,
Environmental and Ecological Chemistry, vol. 2, pages 1-10.
3
Xianglu, Han & Naeher, 2005, A review of traffic-related air pollution exposure assessment
studies in the developing world, Elsevier, vol. 32, Issue 1, pages 108-120.
4
Otti, V.I. & Ogbuagu F.U, 2014, Environmental Health Effects of Exposure to Air Pollution in
Industrial Areas, Civil and Environmental Research, vol. 6, no. 5, pages 80-84.
5
Abdel-Shafy, Hussein I., 2015, A review on polycyclic aromatic hydrocarbons: Source,
environmental impact, effect on human health and remediation, Egyptian Journal of Petroleum,
vol. 25, Issue 1, pages 107-123.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab I
    Bab I
    Dokumen9 halaman
    Bab I
    davinsetiamanah
    Belum ada peringkat
  • JUDUL
    JUDUL
    Dokumen2 halaman
    JUDUL
    davinsetiamanah
    Belum ada peringkat
  • Gualine Isk PDF
    Gualine Isk PDF
    Dokumen106 halaman
    Gualine Isk PDF
    bilaal
    Belum ada peringkat
  • Ca Paru
    Ca Paru
    Dokumen8 halaman
    Ca Paru
    davinsetiamanah
    Belum ada peringkat
  • Li Fluor
    Li Fluor
    Dokumen17 halaman
    Li Fluor
    Shifa Shibly
    Belum ada peringkat
  • Pap Smear
    Pap Smear
    Dokumen1 halaman
    Pap Smear
    davinsetiamanah
    Belum ada peringkat
  • SSTP
    SSTP
    Dokumen1 halaman
    SSTP
    davinsetiamanah
    Belum ada peringkat
  • Hipertensi
    Hipertensi
    Dokumen1 halaman
    Hipertensi
    davinsetiamanah
    Belum ada peringkat
  • NPH
    NPH
    Dokumen15 halaman
    NPH
    davinsetiamanah
    Belum ada peringkat
  • Ectopic Pregnancy
    Ectopic Pregnancy
    Dokumen15 halaman
    Ectopic Pregnancy
    davinsetiamanah
    Belum ada peringkat
  • Anemia Pada Anak
    Anemia Pada Anak
    Dokumen4 halaman
    Anemia Pada Anak
    davinsetiamanah
    Belum ada peringkat
  • Dasar Teori Kimia
    Dasar Teori Kimia
    Dokumen3 halaman
    Dasar Teori Kimia
    davinsetiamanah
    Belum ada peringkat
  • IKM
    IKM
    Dokumen19 halaman
    IKM
    davinsetiamanah
    Belum ada peringkat
  • DKA-INSULIN
    DKA-INSULIN
    Dokumen1 halaman
    DKA-INSULIN
    davinsetiamanah
    Belum ada peringkat
  • Marasmus
    Marasmus
    Dokumen2 halaman
    Marasmus
    davinsetiamanah
    Belum ada peringkat
  • Skenario D Blok 24
    Skenario D Blok 24
    Dokumen17 halaman
    Skenario D Blok 24
    davinsetiamanah
    Belum ada peringkat
  • 741 1368 1 SM
    741 1368 1 SM
    Dokumen6 halaman
    741 1368 1 SM
    davinsetiamanah
    Belum ada peringkat
  • Manfaaat Tempe
    Manfaaat Tempe
    Dokumen1 halaman
    Manfaaat Tempe
    davinsetiamanah
    Belum ada peringkat
  • 741 1368 1 SM
    741 1368 1 SM
    Dokumen6 halaman
    741 1368 1 SM
    davinsetiamanah
    Belum ada peringkat
  • BBLR
    BBLR
    Dokumen18 halaman
    BBLR
    davinsetiamanah
    Belum ada peringkat
  • Bakteri
    Bakteri
    Dokumen13 halaman
    Bakteri
    davinsetiamanah
    Belum ada peringkat
  • Limb Ah
    Limb Ah
    Dokumen5 halaman
    Limb Ah
    davinsetiamanah
    Belum ada peringkat
  • Perdarahan Pasca Salin
    Perdarahan Pasca Salin
    Dokumen6 halaman
    Perdarahan Pasca Salin
    davinsetiamanah
    100% (1)
  • Tugas Ekonomi
    Tugas Ekonomi
    Dokumen2 halaman
    Tugas Ekonomi
    davinsetiamanah
    Belum ada peringkat