STATUS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. Mana
Umur : 89 tahun
Alamat : Muara Enim
Agama : Islam
Pekerjaan : Pensiunan
Status : Menikah
Suku bangsa : Indonesia
Tanggal Masuk : 14 Mei 2018; 20:48 WIB
Tanggal Pemeriksaan : 15 Mei 2018
C. Pemeriksaan Fisik
Status Present
Keadaan umum : tampak sakit sedang, VAS 4
Kesadaran : compos mentis
GCS : E4V5 M6 = 15
Vital sign
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 36,7o C
Gizi : kurang
BB/TB : 48 kg/156 cm
Status Generalis
Kepala
Rambut Putih, tidak mudah dicabut, alopesia (-)
Mata Konjungtiva palpebral anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), cincin
senilis (+/+)
Telinga Serumen (-/-), otorhea (-/-), pendengaran baik
Hidung Septum deviasi (-/-), secret (-/-), napas cuping hidung (-)
Bibir Mukosa pucat (+), bibir kering (+), cheilitis angularis (-)
Mulut Mukosa pucat (+), atrofi papil lidah (-), lidah kotor (-), gigi
geligi edentulous (+), perdarahan gusi (-)
Airway jalan napas bersih, tiromental distance >6cm, buka
mulut >3 jari, gigi palsu (-)
Leher
Pembesaran KGB Tidak ada pembesaran KGB
Tiroid Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, struma tidak teraba
JVP (5-2) cm H2O
Trakea Deviasi (-), berada di tengah
Toraks
Cor
Inspeksi iktus kordis tidak terlihat
Palpasi iktus kordis tidak teraba, thrill (-)
Perkusi batas kanan jantung pada ICS IV linea sternalis dextra, batas
kiri jantung pada ICS V linea midclavicularis sinistra
Auskultasi Bunyi jantung I dan II normal, 88 bpm, M1>M2; T1>T2;
A1<A2; P1<P2, Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo
Inspeksi Statis dan dinamis paru kiri = paru kanan
Palpasi Stem fremitus paru kiri = paru kanan, sela iga tidak melebar,
krepitasi (-), nyeri tekan (-)
Perkusi Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi Vesikiler (+) normal, ronkhi (-), wheezing (-)
Abdomen
Inspeksi Datar, lemas, venektasi (-), asites (-)
Auskultasi Bising usus (+) normal
Palpasi Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi Timpani pada seluruh lapang abdomen
Ekstremitas
Superior Sianosis (-), turgor kulit baik
Inferior Ditemukan luka berukuran 20x7cm pada 1/3 distal regio
femoralis anterior dextra dan 2 buah luka berukuran 5x4 cm
pada 1/3 proximal region cruris dextra
D. Pemeriksaan Penunjang
Hematologi
1) Hemoglobin 9,9 g/dL
2) WBC 6,23 x 103/uL
3) RBC 3,23 x 106/Ul
4) MCV 90,4 fL
5) MCH 30,7 pg
6) MCHC 33,9
7) Trombosit 396.000 /uL
8) Diff Count
NEUT% 56,3%
LYMPH% 22,5%
MONO% 18,8%
EO% 0,8%
BASO% 1,6%
9) Bleeding time 4 menit
10) Clotting time 8 menit
11) Golongan Darah A+
12) Ureum 30 mg/dL
13) Kreatinin 0,7 mg/dL
14) BSS 114 mg/dL
E. Assesment
Diagnosis vulnus combustio regio femur et cruris anterior dextra pro debridement grade II-
B 10%
F. Planning
Dilakukan debridemen pada luka bakar
Persiapan : puasa 8 jam pre-op
IVFD RL gtt XXX/menit 4 kolf RL
ASA I
Teknik anestesi : general anesthesia sungkup
Premedikasi : ondansentron 4 mg IV
Fentanyl 100 mcg
Induksi : Propofol 50 mg
Pemeliharaan : O2 2,5 l/m + N2O 2,5 l/m + sevofluran 2 vol%
2) Saat anestesi
a. premedikasi diberikan ondansentron 4 mg IV
b. induksi dengan propofol 50 mg IV, diberikan secara perlahan-lahan
c. lalu di preoksigenasi selama 3-5 menit sebanyak 3-5 L
d. berikan injeksi fentanyl 25 mg IV sebagai analgetik golongan opioid
e. … dengan mesin anestesi dan langsung kontrol pernapasan dengan flow meter dan
pemberian N2O 4 L, O2 2L dan ethrane 0,5 vol% sebagai maintenance anestesi.
DURANTE OPERASI
1. Mempertahankan dan monitor cairan infus
2. Memonitor tekanan darah, nadi dan napas setiap 15 menit