Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH EVOLUSI

DISUSUN

Nama :Sulastri

NIM :153112620120044

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT serta Shalawat dan salam selalu

tercurahkan kepada Rasulullah SAW karena atas berkat limpahan dari Rahmat- Nya penulis

mampu menyelesaikan tugas makalah ini untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Evolusi yang

berjudul Evolusi Kuda.

Dalam penyusunan tugas dalam makalah ini, penulis sadar bahwa tidak sedikit hambatan

yang dihadapi, Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak

lain berkat bantuan, dukungan, dari teman-teman dan juga dosen pengajar mata kuliah ini,

sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi.

Penulis memahami bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak

kekurangan.Tetapi penulis sudah berusaha sebaik-baiknya agar makalah ini dapat memperluas

pengetahuan kita.

Jakarta, April 2016

PENULIS

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan
suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini
disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang
menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk
hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme berreproduksi,
keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan
gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies
yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi
genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-
perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langkah dalam suatu populasi.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik.
Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk
keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi -
dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu
dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar berreproduksi, sehingga lebih
banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan.
Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi
secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam. Sementara itu, hanyutan genetik (Bahasa
Inggris:Genetic Drift) merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada
frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat
akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan berreproduksi.
Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini
akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini
mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru. Dan sebenarnya, kemiripan antara
organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita
kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan
ini.
Semua makhluk hidup memiliki hubungan kekerabatan berdasarkan nenek moyang yang
sama. Charles Darwin menulis buku Origin of Spesies, mendukung adanya teori evolusi.
Teorinya mengenai seleksi alam dengan uraiannya mengenai perjuangan hidup (struggle for
existence) menjelaskan adanya banyak variasi pada kebanyakan spesies sebagai akibat dari
seleksi alam dan perbanyakan hanya terjadi pada organisme yang paling adaptif terhadap
lingkungannya dan yang paling berhasil dalam perkawinan untuk menghasilkan keturunan.
Dampak manusia pada lingkungan melalui pemburuan, pengumpulan dan perusakan
habitat merupakan faktor yang signifikan pada kepunahan binatang dan tumbuhan. Kepunahan
merupakan fitur yang sedang terjadi pada flora dan fauna di bumi. Banyak spesies yang pernah
hidup telah punah.
Catatan fosil menunjukkan pernah terjadi beberapa kali kepunahan massal, dengan setiap kali
terjadi kepunahan spesies massal pula. Fosil adalah sisa-sisa tanaman dan hewan yang biasa
ditemukan di batuan endapan, yang terbentuk melalui sedimentasi. Sekian banyak fosil yang
ditemukan, yang paling lengkap dan dapat digunakan sebagai petunjuk adanya evolusi adalah
fosil kuda yang ditemukan oleh Marsh dan Osborn. Adapun bukti evolusi yang sering dipakai
adalah fosil, anatomi komparatif, struktur sisa, embriologi komparatif, biokimia komparatif dan
biogeografi. Perkembangan kuda modern merupakan salah satu bentuk yang paling lengkap
dalam fosil l. peningkatan ukuran tubuh terlihat jelas seiring berjalannya waktu saat bentuk
primitif memunculkan spesies modern yang lebih besar. Perubahan yang ditunjukkan fosil-fosil
kuda yang ditemukan merupakan suatu petunjuk kebenaran evolusi dimana terjadi suatu
perubahan yang terjadi secara peralahan dalam waktu yang lama.

Berdasarkan dari pemaparan di atas, maka penulis berupaya mengkaji lebih dalam
mengenai evolusi kuda melalui fosil yang telah ditemukan. dimana nanti akan dijelaskan
bagaimana kuda dari zaman Eosen yang berupa kuda yang berukuran seperti kucing mengalami
suatu perubahan menjadi suatu kuda yang besar atau Equus seperti kuda yang ada pada masa
modern saat ini, Sehingga kita dapat mempelajari bagaimana proses evolusinya melalui
sederetan fosil yang telah diketemukan.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:

1. Apa pengertian dari evolusi menurut beberapa ahli?

2. Bagaimana evolusi pada kuda?

3. Apa saja faktor dari evolusi kuda?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian evolusi menurut beberapa ahli
2. Untuk mengetahui evolusi pada kuda
3. Untuk mengetahui faktor dari evolusi kuda

BAB II

PEMBAHASAN
1. Teori evolusi menurut para ahli

Evolusi pada dasarnya berarti proses perubahan dalam jangka waktu tertentu.Dalam
konteks biologi modern, evolusi berarti perubahan frekuensi gen dalam suatu populasi.
Akumulasi perubahan gen ini menyebabkan terjadinya perubahan pada mahluk hidup. Evolusi
menjelaskan sejarah mahluk hidup seperti : manusia, hewan, tumbuhan, fungi , mikroba.
Beberapa teori dari para ahli yang menjadi dasar dari teori evolusi, di antaranya sebagai berikut :
1. Aristoteles (384 322 SM)
Aristoteles adalah seorang filosof yang berasal dari Yunani, yang mencetuskan teori evolusi. Ia
mengatakan bahwa evolusi yang terjadi berdasarkan metafisika alam, maksudnya metafisika
alam dapat mengubah organisme dan habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih
kompleks.
2. Anaximander (500 SM)
Anaximander juga merupakan seorang filosof yang berasal dari Yunani. Ia berpendapat bahwa
manusia berawal dari makhluk akuatik mirip ikan dan mengalami proses evolusi.
3. Empedoclas (495 435 SM)
Empedoclas adalah seorang filosof Yunani. Ia mengemukakan teori bahwa kehidupan berasal
dari lumpur hitam yang mendapat sinar dari matahari dan berubah menjadi makhluk hidup.
Evolusi terjadi dengan dimulainya makhluk hidup yang sederhana kemudian berkembang
menjadi sempurna dan akhirnya menjadi beraneka ragam seperti sekarang ini.
4. Erasmus Darwin (1731 1802 SM)
Erasmus Darwin adalah kakek dari Charles Robert Darwin, seorang tokoh evolusi
berkebangsaan Inggris. Teorinya adalah bahwa evolusi terjadi karena bagian fungsional terhadap
stimulasi adalah diwariskan. Ia menyusun buku yang berjudul Zoonamia yang menentang teori
evolusi dari Lamarck.
5. Count De Buffon (1707 1788)
Buffon berpendapat bahwa variasi-variasi yang terjadi karena pengaruh alam sekitar diwariskan
sehingga terjadi penimbunan variasi.
6. Sir Charles Lyell (1797 1875)
Lyell adalah seorang ilmuwan yang berasal dari Skotlandia dengan bukunya yang terkenal
berjudul Principles of Geology. Di dalam bukunya tersebut Lyell berpendapat bahwa permukaan
bumi terbentuk melalui proses bertahap dalam jangka waktu yang lama.

7. Lamarck
Jean Baptise de Lamarck (1744 1829) seorang ahli biologi kebangsaan Perancis, memiliki
suatu gagasan dan menuliskannya dalam bukunya berjudul Philoshopic. Dalam bukunya
tersebut Lamarck mengatakan sebagai berikut :
a. Lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri dan sifat-sifat yang diwariskan melalui
proses adaptasi lingkungan.
b. Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan kepada keturunannya.
c. Organ yang sering digunakan akan berkembang dan tumbuh membesar, sedangkan organ yang
tidak digunakan akan mengalami pemendekan atau penyusutan, bahkan akan menghilang.
Contoh yang dapat digunakan oleh Lamarck adalah jerapah. Menurut Lamarck, pada awalnya
jerapah memiliki leher pendek. Karena makanannya berupa daun-daun yang tinggi, maka jerapah
berusaha untuk dapat menjangkaunya. Karena terbiasa dengan hal ini maka semakin lama, leher
jerapah menjadi semakin panjang dan pada generasi berikutnya akan lebih panjang lagi.
Teori Lamarck ditentang oleh Erasmus Darwin (kakek dari Charles Darwin) yang
mengatakan bahwa populasi jerapah adalah heterogen, ada yang berleher pendek dan ada yang
berleher panjang. Jerapah-jerapah tersebut berkompetisi untuk mendapatkan makanan. Dari
persaingan tersebut jerapah berleher panjang akan menang dan akan tetap hidup, sifat ini akan
diwariskan kepada keturunannya. Jerapah yang berleher pendek akan mati dan perlahan- lahan
mengalami kepunahan.
8. Charles Robert Darwin
Bapak Teori Evolusi lahir di daerah Inggris bagian barat. Teori Evolusi Darwin tidak muncul
begitu saja, namun berdasarkan hasil perjalanannya dengan kapal Beagle ke kepulauan
Galapagos dan studi terhadap berbagai disiplin ilmu.
a. Pelayaran Darwin ke Kepulauan Galapagos

Saat berlayar dari Inggris menggunakan kapal HMS Beagle, Darwin berusia 22 tahun (bulan
Desember 1831). Tujuan utama pelayaran tersebut adalah untuk memetakan pesisir pantai
Amerika Selatan yang masih belum jelas. Pada saat awak kapal sibuk memetakan pesisir pantai,
Darwin turun ke pantai, mengamati, dan mengoleksi ratusan spesimen fauna dan flora Amerika
Selatan yang beraneka ragam dan endemik. Selain itu, saat kapal mengelilingi benua Amerika,
Darwin mengamati berbagai adaptasi tumbuhan dan hewan yang menempati hutan Brazil,
bentangan padang rumput di Argentina, daratan terpencil Tierra del Fuego dekat Argentina dan
spegunungan Andes. Setelah mencatat flora dan fauna di berbagai wilayah Amerika Selatan,
Darwin menyimpulkan bahwa flora dan fauna di Amerika Selatan mempunyai karakteristik
khusus yang sangat berbeda dengan flora dan fauna di Eropa. Darwin juga mengatakan bahwa
flora dan fauna di daerah beriklim sedang mempunyai hubungan yang lebih dekat dengan spesies
yang hidup di wilayah tropis benua tersebut, dibandingkan spesies di daerah beriklim sedang di
Eropa.Fauna yang paling membingungkan Darwin ditemukan diKepulauan Galapagos, yaitu
kepulauan yang berada di sebelah barat pesisir Amerika Selatan. Pada umumnya, spesies fauna
di Galapagos tidak ditemukan hidup di tempat lain, meskipun ada kesamaan dengan hewan di
Amerika Selatan. Setelah mengadakan pengamatan, diantaranya Darwin menemukan 14 jenis
burung finch di Galapagos. Meskipun jenis jenis tersebut agak mirip, namun terlihat sebagai
spesies yang berbeda, yang menunjukkan hubungan dengan burung Finch yang ada di Amerika
Selatan.
Perbedaan utama burung finch, yaitu pada bentuk dan ukuran paruhnya yang merupakan adaptasi
terhadap makanan tertentu. Kelompok pertama burung Finch yang hidup di tanah (Geospiza
magnirostris) mempunyai paruh yang besar yang teradaptasi untuk memecahkan biji, kelompok
kedua finch (Camarhynchus pallidus) yang menggunakan suatu duri kaktus atau ranting kecil
sebagai alat untuk mengorek semut atau serangga lainnya, dan kelompok ketiga adalah
kelompok kecil finch (Camarhynchus parvulus) yang menggunakan paruhnya untuk menangkap
serangga.

b. Teori Evolusi Darwin


Charles Darwin mengemukakan teori evolusinya secara lengkap dalam buku yang berjudul On
The Origin of Species by Means of Natural Selection (Asal mula spesies yang terjadi melalui
seleksi alam) yang diterbitkan pada 24 November 1859. Dalam buku ini dikemukakan dua teori
pokok, yaitu:
1) Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies-spesies yang hidup di masa silam.
2) Evolusi terjadi melalui seleksi alam. Dua teori utama Darwin merupakan hasil pengamatan
Darwin sebagai berikut:
Pengamatan ke-1, setiap spesies mempunyai potensial fertilisasi yang besar sehingga ukuran
populasinya akan meningkat secara eksponensial bila setiap individu yang dilahirkan berhasil
melakukan percobaan.
Pengamatan ke-2, ukuran populasi cenderung menjadi stabil kecuali fluktuasi musiman.
Pengamatan ke-3, sumber daya alam terbatas.
Pengamatan ke-4, individu-individu populasi sangat bervariasi dalam hal ciri-ciri tubuh, namun
tidak ada dua individu yang benar-benar sama.
Pengamatan ke-5, kebanyakan variasi diwariskan pada keturunannya. Setelah Darwin
menyelesaikan perjalanannya dan kembali ke Inggris, ia banyak mempelajari geologi, terutama
tentang fosil. Buku yang berpengaruh besar terhadap Darwin adalah Principles of
Geology (Prinsip-Prinsip Geologi) karangan Charles Lyell. Setelah mempelajari buku tersebut,
Darwin berkesimpulan bahwa:
1) deretan fosil yang terdapat di batuan muda berbeda dengan fosil pada batuan yang lebih tua.
2) perbedaan itu disebabkan adanya perubahan secara perlahan-lahan. Darwin juga mempelajari
buku mengenai hubungan ekonomi dan penduduk dunia di antaranya buku karangan Thomas R.
Malthus (1766-1834) yang berjudul An Essay on The Principle of Population, dimana Malthus
berpendapat bahwa kenaikan jumlah penduduk cenderung lebih cepat daripada kenaikan
produksi pangan. Oleh karena itu, timbul masalah bagi manusia dalam menyelamatkan diri dari
bahaya kelaparan.

2.Evolusi Pada Kuda

Evolusi Kuda (Equus caballus atau Equus ferus caballus) adalah salah satu dari sepuluh
spesies modern mamalia dari genus Equus. Pada beberapa daerah, kuda juga digunakan sebagai
sumber makanan. Walaupun peternakan kuda diperkirakan telah dimulai sejak tahun 4500 SM,
bukti-bukti penggunaan kuda untuk keperluan manusia baru ditemukan terjadi sejak 2000
SM.Fosil adalah sisa tumbuhan atau hewan yang telah membatu atau jejak-jejak yang tercetak
pada batuan.Darwin menyatakan bahwa fosil yang ditemukan pada lapisan batuan muda berbeda
dengan fosil yang terdapat pada lapisan batuan yang lebih tua, dan menunjukkan suatu bentuk
perkembangan.Dari sekian banyak fosil yang ditemukan, yang paling lengkap dan dapat
digunakan sebagai petunjuk adanya evolusi adalah fosil kuda yang ditemukan oleh Marsh dan
Osborn.

Evolusi pada kuda merupakan suatu contoh klasik evolusi morfologi.Fosil kuda termasuk
cukup lengkap, karena kuda hidup berkelompok dalam jumlah yang cukup besar, sehingga
meninggalkan sejumlah besar fosil dari zaman ke zaman. Kuda termasuk ke dalam ordo yang
dikenal sebagai Perissodactyla, atau "hewan berkuku ganjil", yang semua anggotanya memiliki
kaki berkuku serta jumlah jari yang ganjil pada tiap kakinya, selain juga bibir atas yang mudah
bergerak dan struktur gigi yang serupa. Nenek moyang awal kuda modern berjalan dengan jari
kaki yang melebar keluar, yang memudahkan mereka untuk berjalan di atas hamparan tanah yang
lembut dan lembab di hutan purba. Ketika spesies rumput mulai muncul dan berkembang, para
equid mulai berganti makanan dari dedaunan menjadi rerumputan, yang berujung pada gigi yang
lebih kuat dan lebih awet. Pada saat yang sama, seiring mulai munculnya stepa, para pendahulu
kuda pun perlu memiliki kecepatan yang lebih tinggi untuk melarikan diri dari pemangsa. Ini
diperoleh melalui pemanjangan anggota gerak dan terangkatnya beberapa jari dari tanah dalam
suatu cara yang mengakibatkan berat tubuh secara perlahan dipindahkan kepada jari terkuat,
yaitu jari ketiga.

Peningkatan ukuran tubuh terlihat jelas seiring berjalannya waktu saat bentuk primitif
memunculkan spesies modern yang lebih besar. Berdasarkan kerangka yang telah menjadi fosil,
kuda itu hanya sebesar kucing atau kancil dan tingginya sekitar 30 cm. Diperkirakan kuda
primitif ini memakan semak belukar apabila ditinjau dari struktur giginya. Giginya berjumlah 22
pasang dengan gigi geraham yang terspesialisasi sedikit untuk menggiling makanan. Jari kaki
depan berjumlah empat dan satu jari rudiment, sedangkan jari - jari kaki belakang berjumlah tiga
dan dua jari rudimen. Bila dibandingkan dengan Equus (kuda zaman sekarang) tampak sekali
perbedaannya. Adanya reduksi jari kaki dari lima menjadi satu, yaitu jari ketiga yang selanjutnya
memanjang, kemudian disokong teracak Ujung jari setiap kaki ditutupi oleh kuku. Sisa-sisa
kedua dan keempat masih terdapat sebagian organ-organ yang tidak berfungsi lagi. Terdapat
penurunan kerumitan pada tulang kaki. Seluruh berat kuda sekarang bertopang pada jari ketiga,
sementara jari lainnya begitu kecil dan tidak banyak bermanfaat. Perubahan yang ditunjukkan
fosil-fosil kuda merupakan petunjuk kebenaran evolusi, yaitu perubahan secara berangsur-angsur
dalam jangka waktu lama yang disebabkan oleh pada setiap zaman geologi ditemukan fosil-
fosilnya secara lengkap (Anonim, 2013).
Gambar. Evolusi kuda dimulai dari 58 juta tahun yang lalu hingga sekarang

1. Hyracotherium (Eohippus)
Fosil kuda tertua yang dikenal yakni Hyracotherium (Eohippus). Fosil hyracotherium
yang ditemukan di Eropa pada abad ke-18, oleh Richard Owen yang diberi nama dengan
Hyracoterium yang berarti binatang seperti hyrax. Hyracotherium telah ada sekitar 52 juta
tahun lalu dan telah tinggal di benua Amerika Utara. Hewan ini berukuran sebesar kancil atau
anjing dan tingginya hanya sekitar 30 cm. Memiliki Kepala dan leher dan tulang belakang
lengkungan berbentuk tangguh yang relatif singkat.Diperkirakan kuda primitif ini memakan
semak belukar apabila ditinjau dari struktur giginya.Giginya yang berjumlah 22 pasang dengan
tiga gigi pada setiap sisi gigi seri, satu taring, empat gigi premolar, dan dengan tiga gigi geraham
yang hanya terspesialisasi sedikit untuk menggiling makanan. Kaki depannya terdiri dari empat
jari dan satu rudimen, sedangkan kaki belakang mempunyai tiga jari dan dua jari rudimen.

Hyracotherium juga memiliki otak kecil, ada juga lobus frontal kecil.Evolusi sudah mulai
berjalan, lengan dan kaki lebih panjang secara proporsional dengan tubuh sebagai kuda saat ini.
Namun, beberapa dari tulang kaki tidak stabil dan tidak memiliki fleksibilitas. Kaki, ada lima jari
satu per masing-masing, empat anggota tubuh depan, kaki belakang dibuat untuk tiga jari dan
jari-jari kelima pertama yang merosot dalam perjalanan evolusi. Kuku kaki tidak seperti anjing,
dan dilengkapi dengan kuku kecil

2. Mesohippus

Pada Zaman Oligosen sekitar 40 juta tahun silam, Hyracotherium mengalami kepunahan.
Akan tetapi, mamalia ini telah menurunkan keturunannya yang dinamakan Mesohippus.
Mesohippus berukuran lebih besar daripada Hyracotherium. Struktur tubuh Mesohippus
menunjukkan bahwa hewan ini telah beradaptasi dengan sangat baik untuk hidup di padang
rumput, hal ini ditunjukkan dengan berkurangnya jumlah jari pada setiap kaki Mesohippus
menjadi tiga jari di setiap kakinya. Jari tengahnya juga lebih besar daripada jari-jari
lainnya.Selain itu, hewan ini juga memiliki kaki yang lebih kuat dan lincah dibandingkan dengan
Hyracotherium.Hewan ini memiliki leher yang agak panjang.

Pada mulutnya, ditemukan beberapa gigi pra-geraham yang hampir berkembang menjadi
gigi geraham. Gigi seperti ini tentu akan meningkatkan kemampuannya untuk mengunyah
makanan. Masih pada zaman Oligosen, Miohippus (berarti "kuda kecil") adalah genus kuda
prasejarah. Miohippus tinggal di Amerika Utara selama zaman Oligosen. Sementara generasi
spesies ini hidup selama periode Miocene. Menurut Florida Museum of Natural History, diyakini
Miohippus hidup pada Miocene namun pernyataan tersebut salah. Penelitian yang lebih baru
memberikan bukti bahwa Miohippus sebenarnya hidup pada zaman Oligosen. Miohippus lebih
besar dari Mesohippus dan memiliki tengkorak yang sedikit lebih panjang. Fosa wajahnya adalah
lebih dalam dan lebih diperluas, dan sendi pergelangan kaki agak berbeda. Miohippus juga
memiliki puncak ekstra variabel pada geraham atasnya, yang memberikan area permukaan yang
lebih besar untuk mengunyah makanan ternak yang lebih ketat. Hal ini akan menjadi ciri khas
dari gigi kuda selanjutnya.

3. Merrychippus

Pada pertengahan Zaman Miocene sekitar 25 juta tahun yang lalu, Hidup sejenis kuda
yang disebut Merychippus. Spesies kuda ini diperkirakan merupakan keturunan dari
Mesohippus.Seperti nenek moyangnya, Merychippus masih memiliki leher yang agak panjang
yang khas. Diduga, leher panjang ini berfungsi sebagai alat bantu saat ia merumput, sehingga ia
bisa merumput dengan tenang dengan posisi berdiri. Merychippus memiliki tiga jari pada kaki
belakangnya, dan empat jari pada kaki depannya. Kaki Merychippus berkembang menjadi kaki
yang panjang, agak berbeda dangan kaki yang dimiliki kuda zaman sekarang.Sekarang,
Merychippus telah punah.Penyebab kepunahannya diperkirakan akibat perubahan iklim besar-
besaran yang mengakibatkan terjadinya zaman es.

4. Pliohippus

Sekitar 10 juta tahun yang lalu, semasa jaman Pliocene kuda berkembang menjadi
Pliohippus.Leluhur kuda jenis ini mempunyai satu jari atau satu tracak pada tiap kakinya.
Pliohippus merupakan hewan monodaktil (hewan bertracak tunggal) sejati yang pertama dalam
sejarah evolusi . Akhirnya sekitar 2 juta tahun yang lalu, kuda seperti yang kita kenal sekarang
yaitu Equus caballus, muncul sebagai makhluk yang lebih besar. Namun sekitar 8 ribu tahun
yang lalu, spesies Equus ini punah di daratan Amerika Serikat dan tidak muncul lagi sampai
orang-orang Spanyol membawa kuda masuk ke benua Amerika pada tahun 1400-an.

5. Equus caballus

Jari-jemari pada nenek moyangnya telah berkurang jumlahnya sampai tinggal satu jari di
setiap kakinya yang telah dilindungi oleh kuku yang sangat keras dan telah termodifikasi.
Struktur kaki kuda zaman sekarang pun telah beradaptasi bukan hanya untuk hidup di padang
rumput tetapi juga untuk berlari dengan cepat. Jenis kaki ini membuat kuda dapat berlari dengan
sangat cepat tanpa khawatir akan resiko terkilir.

Gambar diatas dapat dijelaskan bahwa terdapat perubahan dan perkembangan yang mengarah
pada evolusi bentuk dan fungsi. Perubahan dari nenek moyang kuda (Eohippus) yang hidup 58
juta tahun yang lalu menuju ke bentuk kuda modern sekarang (Equus) mengalami beberapa
perubahan. Hasil rekonstruksi penemuan fosil kuda oleh Marsh dan Osborn pada evolusi kuda
sangat baik dan jelas sekali arah perkembangannya.
Perubahan utama yang terjadi pada evolusi kuda ini disebabkan oleh perubahan pada lingkungan,
misalnya:

1. Perubahan dalam ukuran tubuh. Ukuran tubuh kuda bertambah besar, dari sebesar kancil
atau kucing hingga kuda sebesar sekarang dengan bertambah panjangnya anggota tubuh
dapat dipakai untuk berlari cepat, tetapi bersamaan dengan itu kemampuan rotasi tubuh
menurun.

2. Perubahan pada jumlah jari dan membesarnya jari disebabkan karena menyesuaikan diri
pada tempat berpijaknya , yang mulanya hutan berawa menjadi padang rumput.

3. Leher makin panjang, kepala makin besar, jarak antara ujung mulut hingga bagian mata
menjadi makin jauh.

4. Perubahan leher menjadi panjang dan gerakan makin lincah karena menyesuaikan diri
untuk memperluas jangkauan pandangan terhadap predator dipadang rumput dan dan
dapat menengok kesegala arah.

Perubahan dari geraham menjadi tinggi dan bergerigi pada depan dan belakang karena
menyesuaikan diri dengan jenis makanannya yang semula buah buahan lunak menjadi
rumput yang mengandung silica.

C. Faktor Terjadinya Evolusi Kuda

Kuda mulai berevolusi, ketika spesies rumput mulai muncul dan berkembang, para equid
mulai berganti makanan dari dedaunan menjadi rerumputan, yang berujung pada gigi yang lebih
kuat dan lebih awet. Evolusi kuda didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan
hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris
yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum
dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang
Perubahan - perubahan pada kuda yang menjadi hewan yang dapat lari semakin cepat dan
dapat hidup di lapangan terbuka, gigi berlapis email yang tebal, geraham lebar, bergelombang
tajam yang berfungsi sebagai alat mekanik penghancur rumput yang baik. Alasan perubahan
evolusi ini ialah tempat hidup kuda yang sangat menunjang terjadinya evolusi tersebut. Kuda
primitif hidup didaerah hutan. Hal ini menguntungkan, karena demikian mereka dapat
menyelinap di antara semak semak belukar. Juga ditunjukkan pula oleh pola gigi yang sesuai
untuk 5 menggigit semak belukar dan bukan rumput. Kaki dengan beberapa jari ikut membantu
dalam mengais dan menggali akar - akar lunak .
Masa berikutnya, terjadi perubahan yang penting pada permukaan bumi. Hutan menjadi
berkurang dan timbullah padang rumput yang luas. Dengan demikian, makanan yang cocok
untuk kuda sebelumnya hanya cukup untuk menghidupi sejumlah kecil kuda, sedangkan padang
rumput merupakan suatu biotope yang baru dengan relung yang masih kosong. Generasi kuda
berikutnya memanfaatkan relung tersebut, untuk itu mereka dipersenjatai dengan kaki yang lebih
panjang, jumlah jari yang lebih sedikit, yang cocok untuk kehidupan padang rumput. Hal ini
sangat berbeda dengan keadaan dilantai hutan yang ditutupi oleh akar dan ranting. Dengan
berkurangnya jari, postur tubuh dan tengkorak yang lebih streamline, mereka dapat berlari-lari
lebih mudah dan lebih cepat. Hal ini sangat diperlukan untuk menghindari diri dari predator.
Ukuran tubuh yang lebih besar secara tidak langsung menolong mereka dari pemangsa
yang berukuran lebih kurang sama besarnya selama evolusi kuda terjadi, kalau kuda tetap
sebesar kancil, maka jenis predator yang sanggup memangsa mereka sangat banyak. Gigi
sebelumnya cocok untuk merabuk semak belukar, tidak diperlukan lagi. Sebaliknya diperlukan
suatu gigi yang lebih lebar dan bermahkota email yang cukup tebal untuk menggigit dan
mengunyah rumput. Gigi tersebut sesuai dengan mengunyah rumput karena mengandung kadar
silikat yang tinggi
Evolusi merupakan proses perubahan makhluk hidup secara lambat dalam waktu yang
sangat lama, sehingga berkembang menjadi berbagai spesies baru yang lebih lengkap struktur
tubuhnya. Perubahan-perubahan baik struktur maupun genetis dalam waktu yang sangat lama,
sehingga bentuknya jauh menyimpang dari struktur aslinya dan akhirnya menghasilkan berbagai
macam spesies yang ada sekarang.Jadi tumbuhan dan hewan yang ada sekarang bukanlah
makhluk hidup yang pertama kali berada di bumi, tetapi berasal dari makhluk hidup di masa
lampau.
Berikut ini merupakan bukti-bukti evolusi yang ada:

1. Adanya Variasi Antar Individu dalam Satu Keturunan Variasi adalah segala macam
perbedaan yang terdapat antar individu dalam satu spesies.Hal ini dapat terjadi karena
pengaruh berbagai faktor seperti suhu, tanah, makanan, dan habitat.Oleh karena itu
adanya variasi merupakan bahan dasar terjadinya evolusi yang menuju ke arah
terbentuknya spesies baru.

2. Pengaruh Penyebaran Geografis Perubahan itu terjadi karena di tempat yang baru
makhluk hidup tersebut harus beradaptasi demi kelestariannya. Selanjutnya, adaptasi
bertahun-tahun yang dilakukan akan menyebabkan semakin banyaknya penyimpangan
sifat bila dibandingkan dengan makhluk hidup semula. Perbedaan susunan flora dan
fauna di kedua tempat itu antara lain disebabkan adanya isolasi geografis.

3. Ditemukannya Fosil di Berbagai Lapisan Batuan Bumi Darwin menyatakan bahwa fosil
yang ditemukan pada lapisan batuan muda berbeda dengan fosil yang terdapat pada
lapisan batuan yang lebih tua, dan menunjukkan suatu bentuk perkembangan.

4. Adanya Homologi Organ Pada Berbagai Jenis Makhluk Hidup Homologi organ
menunjukkan tingkat kekerabatan makhluk yang bersangkutan. Makin banyak organ
yang homolog kemungkinan kekerabatannya makin dekat, yang artinya nenek
moyangnya mungkin sama.
5. Studi Perbandingan Embriologi Perkembangan embrio berbagai spesies yang termasuk
kelas vertebrata menunjukkan adanya persamaan pada fase tertentu yakni pada fase
morulla, blastula, dan gastrula/awal embrio.Hal ini menunjukkan adanya hubungan
kekerabatan di antara hewan-hewan sesama vertebrata, yang mungkin pula mereka
memiliki satu nenek moyang.

6. Studi Perbandingan Biokimia Bila membandingkan makhluk hidup pada tingkat


biokimia, ternyata hasilnya mendukung teori evolusi.Sebagai contoh, Hb manusia lebih
mirip dengan simpanse atau gorilla daripada dengan anjing atau cacing tanah.Tingkat
kemiripan ini menunjukkan manusia lebih dekat kekerabatannya dengan simpanse atau
gorilla daripada dengan anjing atau cacing tanah.
BAB III

PENUTUP

I. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Evolusi mempunyai beberapa pengertian menurut beberapa ahli ,namun secara garis
besar evolusi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari
satu generasi ke generasi berikutnya dan Evolusi bisa dianggap sebagai suatu proses
perubahan yang terjadi pada mahluk hidup secara perlahan dan dalam waktu yang lama
dari mahluk hidup yang tidak adaptif menjadi mahluk hidup yang adaptif

2. Fosil kuda tertua yang dikenal yakni Hyracotherium (Eohippus), berevolusi menjadi
Mesohippus, kemudian berkembang menjadi Miohippus, dan berevolusi lagi menjadi
Merychippus, kemudian Pliohippus, dan evolusi terakhir menjadi Equus caballus yang
dikenal hingga saat ini.

3. Kuda mulai berevolusi, ketika spesies mulai muncul dan berkembang, para equid mulai
berganti makanan dari dedaunan menjadi rerumputan, yang berujung pada gigi yang lebih
kuat dan lebih awet. Faktor terjadinya Evolusi kuda disebabkan oleh dua mekanisme
utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik.

II. Saran

Sebaiknya penulis dan para pembaca tidak serta merta menerima teori
evolusi yang berkembang termasuk evolusi kuda. Butuh penalaran yang
mendalam dan kajian lebih jauh untuk mencari tahu kebenaran tentang teori
evolusi yang berkembang .
DAFTAR PUSTAKA

Evolusi: Pemahaman Teori dan Bukti Evolusi. http://biologimediacentre.com/evolusi-


pemahaman-teori-dan-bukti-evolusi/.1 April 2016

Pemahaman Teori dan Bukti/ fosil Evoulusi kuda. http://id.wikipedia.org/wiki/Evolusi_kuda


:Jakarta. Di akses tanggal 1 April 2016.

Bukti-bukti evolusi kuda.http://evolusiblog.wordpress.com/ handout/bukti-bukti-evolusi/ Di


akses tanggal 3 April 2016

Fosil Kuda Setinggi Manusia Dewasa. http:// livescience.com. Diakses tanggal 3 April 2016

http://biolearningcenter.blogspot.co.id/2015/05/teori-evolusi-biologi.html .Diakses tanggal 3


April 2016

Anda mungkin juga menyukai