Anda di halaman 1dari 3

Keterangan :

Prosedur yang dilakukan yaitu air baku (dengan flow rate 0,75 L/menit) dimasukkan
dalam feeding tank yang dialirkan ke wadah flash mix and slow mix. Pada proses ini
terjadi pengadukan cepat dengan kecepatan 60 rpm selama 30 detik. Proses yang
terjadi adalah koagulasi, pada proses ini ditambahkan koagulan tawas (alum)
dengan dosis optimum yang dihasilkan pada analisa jartest yaitu 80 mg/L. Dengan
flow rate penambahan alum sebesar 15 mL/menit. Kemudian, pada proses slow mix
dilakukan pengadukan cepat dengan kecepatan 20 rpm selama 5 menit (Jahn,
1979). Proses ini disebut flokulasi yang akan menghasilkan flok-flok ukuran besar.
Proses ini berlangusng terus-menerus hingga air mengalir menuju bak sedimentasi.
Pada bak sedimentasi ini, flok-flok yang berukuran besar dapat cepat mengendap.
Air olahan diendapkan selama 1 jam. Supernatan dari sedimentasi ini akan
ditampung pada bak penampung efluen Koagulasi-Flokulasi-Sedimentasi (KFS).
Supernatan dialirkan ke reactor membrane Mikrofilter (MF) dengan menggunakan
pompa hisap yang bertekanan 1.5 bar. Kemudian hasil dari MF dialiran menuju
penampung permeat.
Hasil Analisa Karakteristik Air baku Kali Tengah Surabaya
Perangkat Proses KFS

Anda mungkin juga menyukai