Nozzle adalah komponen kunci utuk membuat micro-particle dengan teknologi SCF
(Supercritical Fluid), struktur geometrid dan dimensi nozzle memiliki efek yang signifikan pada
ukuran, distribusi ukuran partikel, dan yield produk. Desain nozzle antara lain Capillary
injection tubes, Coaxial nozzle, Internal twin-fluid mixing nozzle, Jet swirl nozzle, Tangential-
inlet swirl nozzle (Xiao, 2013).
Jamer et al (2003) mendesain Jet swirl nozzle untuk proses SEDS, menggunakan aliran
berputar untuk mengoptimasi pencampuran gas antara pelarut dan antisolvent dalam volume
pencampuran mikro. Nozzle ini kombinasi dari dua atomizer yang terpisah, sebuah orifice
atomizer bertekanan, dan swirl atomizer bertekanan. Xiao dan Ma (2007) mendesain tangential-
inlet swirl, dimana bagian utama nozzle ini adalah ketika solution dan antisolvent diinjeksikan
dari dua masukan tangensial, pencampuran terjadi pada swirl chamber nozzle.
Coaxial nozzle biasanya digunakan sebagai alat atomisasi dalam metode semburan dan
performa nozzle secara normal di evaluasi dengan karakteristik atomisasi oleh interaksi
turbulensi antar dua fluida. Coaxial nozzle dapat di desain untukk mengirim pencampuran
turbulen yang cepat dengan menggunakan bagian pipa yang pendek. Energi yang dibutuhkan
untuk pencampuran dapat disupplai oleh aliran inlet (Pirkle, 2015). Perubahan parameter seperti
laju alir dan keadaan yang melewati nozzle adalah factor kunci yang mempengaruhi bentuk dari
partikel yang sangat halus. Laju alir CO2 yang meningkat akan meningkatkan sistem turbulensi,
sehingga mneingkatkan pencampuran agen. Kemudian, supersaturasi yang lebih tinggi terjadi di
dalam system dan membentuk partikel dengan ukuran lebih kecil (Kalani, 2011). Selain itu,
Bahan nanopartikel dilarutkan dalam cairan superkritis dibawah tekanan sangat tinggi,
kemudian di semprotkan melalui nozzle. Ketika disemprotkan tekanan cairan superkritis
menurun, hal ini menyebabkan kemampuan superkritis untuk melarutkan berkurang drastis
sehingga partikel-partikel kecil mengendap.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Proses pembuatan sistem dalam penelitian ini menggunakan piranti lunak ANSYS® 18.2
Academic Package dengan lisensi pengguna milik Departemen Teknik Kimia FTI-ITS. Untuk
permodelan geometri digunakan Design Modeller® dengan penentuan grid dan jumlah node
menggunakan Meshing® dan perhitungan iterasi simulasi CFD menggunakan FLUENT®
Penelitian sebelumnya
1. Kalani dan Yunus (2011)
Judul : Application of supercritical antisolvent method in drug encapsulation
Mendiskusikan pengaruh berbagai macam kondisi dalam proses, seperti tekanan, suhu,
konsentrasi, komposisi kimia, geometri nozzle, CO2 flow rate, dan laju alir fase liquid
pada ukuran partikel dan distribusinya. Efek laju alir CO2 yang meningkat akan
meningkatkan tubulensi sistem dan pencampuran, sehingga terjadi supersaturasi yang
tinggi dalam sistem kemudian membentuk partikel dengan ukuran lebih kecil
2. Pirkle dan Foguth (2015)
Judul : Computational fluid dynamics modeling of mixing effects for crystallization in
coaxial nozzles
Simulasi dengan CFD yang menggunakan solvent methanol dan antisolvent air,
menunjukkan bahwa laju alir aliran masuk memiliki efek yang besar pada CSD, yang
mana disebabkan perbedaan tingkat ketidak homogenan dalam supersaturasi, nukeleasi,
dan laju pertumbuhan. Hasil variable laju alir air menunjukkan dengan laju alir yang
lebih besar akan meningkatkan turbulensi, dimana menghasilkan pencampuran
menyeluruh dan konsentrasi antisolvent dalam fluida yang lebih pekat. Konsentrasi yang
pekat tersebut akan mempercepat kristalisasi.
Latar Belakang
Konfigurasi pencampuran adalah bagian yang penting dalam proses pembuatan
nano-drug dengan metode supercritical antisolvent.
Nozzle adalah komponen kunci utuk membuat micro-particle dengan teknologi
SCF (Supercritical Fluid). Aliran internal nozzle ….
Eksperimen tidak dapat menguraikan mekanisme tersebut, sehingga diperlukan
simulasi desain coaxial nozzle
Kelebihan Kekurangan
Coaxial - Distribusi besaran kecepatan - Intensitas turbulensi lebih rendah
lebih merata dibanding dibandingnkan dua tipe desain
tangential-inlet swirl nozzle lainnya.
dimana distribusi besaran
kecepatan ini memudahkan
untuk mengontrol distribusi
ukuran partikel.
- Di desain special untuk
meningkatkan morfologi
partikel
(kalani)