Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA

KECAMATAN PASAWAHAN
DESA PASAWAHAN
Alamat : Jalan Terusan Kapten Halim Pasawahan Purwakarta 41172

PERATURAN DESA PASAWAHAN


NOMOR : TAHUN 2013

TENTANG
TATA CARA PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN
PEMBERHENTIAN RT DAN RW

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA PASAWAHAN

Menimbang a bahwa Rukun Tetangga dan Rukun Warga di Desa


: Pasawahan telah tumbuh dan berkembang atas
prakarsa dan inisiatif masyarakat dan telah berperan
dalam upaya mewujudkan kerukunan tetangga dan
b warga masyarakat;
bahwa dalam rangka mewujudkan pemberdayaan
masyarakat yang lebih berorientasi pada
c demokratisasi dan kerukunan tetangga dan warga
bahwa sehubungan dengan huruf a dan b diatas
maka perlu ditetapkan dengan Peraturan Desa
1
Memperhatikan : Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang
Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan
Kabupaten Subang, dengan mengubah
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950, tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Lembaran Negara
2 Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 2851);
Undang Undang Nomor : 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahaun 2004 Nomor 125, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4473)
sebagaimana telah diubah dua kali terakhir dengan
3 Undang-undang Nomor : 12 Tahun 2008
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor : 59, tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia 4844);
4 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4587);
Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun
5 2007, tentang Pedoman Umum Tata Cara Pelaporan
dan Pertanggungjawaban Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
6

Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 11


7 Tahun 2006, tentang Tata Cara Pencalonan
Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa.
8 Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 12
Tahun 2006, tentang Pedoman Pembentukan Badan
Permusyawaratan Desa.
Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta, Nomor 3
Tahun 2008, tentang Pemerintahan Desa.
Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 5
Tahun 2008 Tentang Tata Cara Pembentukan
Peraturan Desa

Dengan Persetujuan
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA PASAWAHAN
MEMUTUSKAN

Menetapkan : TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN


PEMBERHENTIAN RT DAN RW

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

1. Desa adalah Desa Pasawahan Kecamatan Pasawahan Kabupaten Purwakarta


2. Pemerintah Desa adalah Pemerintah Desa Pasawahan Kecamatan
Pasawahan Kabupaten Purwakarta
3. Kepala Desa adalah Pasawahan Kecamatan Pasawahan Kabupaten
Purwakarta
4. Pemerintahan Desa adalah Kegiatan Pemerintahan yang diaksanakan oleh
Pemerintah Desa Pasawahan dan Badan Permusyawaratan Desa Pasawahan
5. Pemerintah Desa Pasawahan adalah Kepala Desa Pasawahan dan Perangkat
Desa Pasawahan
6. Kepala Desa Pasawahan adalah Pemimpin Penyelenggara Pemerintahan di
Desa Pasawahan
7. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BAMUSDES adalah
sebagai Lembaga Legalisasi dan Pengawasan dalam hal Pelaksanaan
Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa, Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa dan Keputusan Kepala Desa di Desa Pasawahan
8. Desa adalah Kesatuan Masyarakat Hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam sistim Pemerintah Negara Kesatuan
Republik Indonesia
9. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai Unsur
Penyelenggara Pemerintahan Desa
10. Peraturan Desa adalah Peraturan Perundan-undangan yang dibuat oleh
BAMUSDES bersama Kepala Desa
11. Peraturan Kepala Desa adalah Peraturan yang dibuat oleh Kepala Desa
setelah mendapat persetujuan dari BAMUSDES
12. Keputusan Kepala Desa adalah Keputusan yang dibuat oleh Kepala Desa
13. Keputusan BAMUSDES adalah Keputusan yang dibuat oleh BAMUSDES
14. APBDes adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Pasawahan

BAB II
LANDASAN, TUJUAN, KEDUDUKAN
Pasal 2

1. Memberikan pelayanan kepada penduduk setempat sesuai denagn


ketentuan yang berlaku;
2. Mengerjakan swadaya dan kegotongroyongan masyarakat;

3. Berpartisipasi dalam peningkatan pemberdayaan masyarakat;

4. Berpartisipasi dan menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat;

5. Berpartisipasi dalam meningkatkan kondisi ketentraman, ketertiban dan


kerukunan warga masyarakat;

6. Membantu menciptakan hubungan yang harmonis antar anggota


masyarakat dan antara masyarakat;

7. Manjaga hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan;

8. Berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan


fisik, ekonomi dan sosial yang biayanya bersumber dari swadaya
masyarakat dan atau Pemerintah Desa serta mempertangung jawabkannya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

9. Memberikan saran dan pertimbangan kepada anggota BAMUSDES yang


berasal dari RW yang bersangkutan.

BAB III
TUGAS DAN KEWAJIBAN
Pasal 3

Tugas dan kewajiban RT dan RW ditetapkan oleh musyawarah RT dan RW


dengan berpedoman kepada upaya upaya dalam rangka :

1. Memberikan swadaya dan kegotongroyongan masyarakat;


2. Menggerakkan swadaya dan kegotongroyongan masyarakat;

3. Berpartisipasi dalam peningkatan pemberdayaan masyarakat;

4. Berpartisipasi dalam menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat;

5. Berpartisipasi dalam meningkatkan kondisi ketentraman, ketertiban dan


kerukunan warga masyarakat
6. Membantu menciptakan hubungan yang harmonis antar anggota
masyarakat dan antara masyarakat dengan pemerintah Desa;

7. Menjaga hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan;

8. Berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan


fisik, ekonomi dan sosial yang biayanya dari swadaya masyarakat dan atau
pemerintah Desa serta mempertanggungjawabkannya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;

9. Memberikan saran dan pertimbangan kepada anggota BAMUSDES yang


berasal dari RW yang bersangkutan.

BAB IV
RUKUN TETANGGA
Bagian Pertama
Pembentukan
Pasal 4

1. Pembentukan ketua RT secara administrasi ditetapkan oleh Kepala Desa


atas usul masyarakat setempat
2. Pembentukan sebagai dimaksud ayat (1) yaitu melalui mekanisme
pemungutan suara yang demokratis

3. Hak suara dalam wilayah RT setempat dihitung berdasarkan 1 (satu) kepala


keluarga atau yang mewakilinya ( yang sudah memiliki hak pilih ) dalam 1
(satu) keluarga itu sendiri

4. Hasil pemungutan suara sebagaimana dimaksud ayat (2) berdasarkan suara


terbanyak

5. Hasil Pemungutan suara sebagaimana dimaksud ayat (4) dimasukan dalam


berita acara pemilihan dalam musyawarah yang dipimpin salah satu oleh
warga itu sendiri dan dibantu oleh dua (2) orang warga, untuk diusulkan
kepada Kepala Desa melalui Ketua RW agar ditetapkan menjadi Ketua RT
terpilih

6. Setiap RT terdiri dari 30 sampai dengan 40 kepala keluarga

7. Petunjuk Teknis mengenai tata cara pemilihan pengangkatan dan


pemberhentian Ketua RT diatur dalam Peraturan Kepala Desa
Bagian Kedua
Keanggotaan
Pasal 5

Anggota RT adalah penduduk setempat yang terdaftar dalam kartu keluarga


pada RT bersangkutan.

Bagian Ketiga
Hak dan Kewajiban
Pasal 6

1. Anggota RT mempunyai hak :


a. mamperoleh pelayanan administrasi dan kewilayahan dari RT dan RW;

b. mengajukan usul dan pendapat dalam musyawarah RT dan RW;

c. memilih pengurus RT;

d. dipilih sebagai pengurus RT dan RW;

e. turut serta dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh RT dan RW.

2. Anggota RT mempunyai kewajiban :

a. melaksanakan keputusan musyawarah RT dan RW;

b. menunjang terselenggaranya tugas dan kewajiban RT dan RW;

c. berperan aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh RT dan RW.

Bagian Keempat
Pengurus
Pasal 7

Ketua RT terpilih menyusun kepengurusan RT apabila dipandang perlu dan


diusulkan kepada Kepala Desa melalui Ketua RW untuk ditetapkan sebagai
kepengurusan ditingkat RT

Bagian Kelima
Pemberhentian

Pasal 8
1. Masa bakti Ketua RT adalah 3 tahun terhitung sejak tanggal Ketua RT terpilih
dan dapat dilipih kembali

Pasal 9

1. Ketua RT berhenti sebelum selesai masa baktinya karena:


a. meninggal dunia;

b. keputusan musyawarah RT;

c. permintaan sendiri secara tertulis;

d. pindah tempat tinggal keluar wilayah RT yang bersangkutan;

e. melakukan perbuatan tercela sebagai ketua RT;

2. Ketua RT yang berhenti sebelum selesai masa baktinya harus segera


melakukan pergantian ketua Rt yaitu mengangkat Pejabat Pelaksana Tugas
(PLT) berdasarkan hasil keputusan musyawarah warga setempat sampai
dengan selesai masa baktinya;

3. Pemberhentian dan pergantian ketua RT sebagaimana dimaksud ayat (1)


dan (2) pasal ini ditetapkan secara administrasi dengan keputusan Kepala
Desa atas usul Ketua RW

Bagian Keenam
Musyawarah RT
Pasal 10

1. Musyawarah RT merupakan wadah permusyawaratan dan permufakatan


tertinggi RT;
2. Musyawarah RT terdiri dari warga anggota RT berdasarkarkan Pasal 4 dan 5
Peratutan Desa ini

3. Tata cara musyawarah ditentukan oleh Peraturan Kepala Desa

BAB V
RUKUN WARGA
Bagian Pertama
Pembentukan
Pasal 11

1. Pebentukan Ketua RW ditetapkan secara administrasi oleh Kepala Desa


dengan memperhatikan berdasarkan atas keputusan musyawarah RW;
2. Setiap RW terdiri dari 2 (dua) RT

Bagian Kedua
Keanggotaan
Pasal 12

Anggota RW adalah anggota RT.

Bagian Ketiga
Hak dan Kewajiban
Pasal 13

Hak dan kewajiban anggota RW adalah sama dengan hak dan kewajiban
anggota RT

Bagian Keempat
Pengurus
Pasal 14

Ketua RW terpilih menyusun kepengurusan RW apabila dipandang perlu dan


diusulkan kepada Kepala Desa melalui Kepala Dusun untuk ditetapkan sebagai
ketua RW

Pembentukan

Pasal 15

1. Pembentukan ketua RW secaa administrasi ditetapkan oleh Kepala Desa


atas usul masyarakat setempat
2. Pembentukan sebagai dimaksud ayat (1) yaitu melalui mekanisme
pemungutan suara yang demokratis

3. Hak suara dalam wilayah RW setempat dihitung berdasarkan 1 (satu) kepala


keluarga atau yang mewakilinya ( yang sudah memiliki hak pilih ) dalam 1
(satu) keluarga itu sendiri

4. Hasil pemungutan suara sebagaimana dimaksud ayat (2) berdasarkan suara


terbanyak

5. Hasil Pemungutan suara sebagaimana dimaksud ayat (4) dimasukan dalam


berita acara pemilihan dalam musyawarah yang dipimpin salah satu oleh
warga itu sendiri dan dibantu oleh dua (2) orang warga, untuk diusulkan
kepada Kepala Desa melalui Kepala Dusun agar ditetapkan menjadi Ketua
RW terpilih
6. Petunjuk Teknis mengenai tata cara pemilihan pengangkatan dan
pemberhentian Ketua RW diatur dalam Peraturan Kepala Desa

Pasal 16

Masa bakti Ketua RW selama 3 Tahun terhitung sejak Ketua RW terpilih dan
dapat dipilih kembali

Bagian Kelima
Pemberhentian

Pasal 17

4. Ketua RW berhenti sebelum selesai masa baktinya karena:


a. meninggal dunia;

b. keputusan musyawarah RW;

c. permintaan sendiri secara tertulis;

d. pindah tempat tinggal keluar wilayah RW yang bersangkutan;

e. melakukan perbuatan tercela sebagai ketua RW;

5. Ketua RW yang berhenti sebelum selesai masa baktinya harus segera


melakukan pergantian ketua RW yaitu mengangkat Pejabat Pelaksana Tugas
(PLT) berdasarkan hasil keputusan musyawarah warga setempat sampai
dengan selesai masa baktinya;

6. Pemberhentian dan pergantian ketua RW sebagaimana dimaksud ayat (1)


dan (2) pasal ini ditetapkan secara administrasi dengan keputusan Kepala
Desa atas usul Kepala Dusun

Pasal 18

1. Musyawarah RW merupakan wadah permusyawaratan dan permufakatan


tertinggi RW;
2. Musyawarah RW terdiri dari warga anggota RW berdasarkarkan Pasal 11 dan
12 Peratutan Desa ini

3. Tata cara musyawarah ditentukan oleh Peraturan Kepala Desa

BAB VI
KEUANGAN DAN KEKAYAAN
Pasal 19

1. Ketua RT dan Ketua RW mendapat penghasilan tetap yang bersumber dari


APBDes
2. Ketentuan lain mengenai keuangan ditentukan oleh musyawarah RT dan RW
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
3. Kekayaan dan atau barang inventaris organisasi masyarakat RT dan RW
dikelola secara tertib, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 20

Pemerintah Desa Pasawahan melakukan upaya-upaya dalam rangka


peningkatan kinerja RT dan RW sesuai ketentuan yang berlaku.

BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 21

KetuaRT dan Ketua RW yang ada pada saat berlakunya Peraturan Desa ini,
masih tetap menjalankan tugasnya sampai berakhir masa baktinya

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22

Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan desa ini akan diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Kepala Desa

Pasal 23

Agar setiap warga masyarakat Desa Pasawahan mengetahui Peraturan Desa ini

Pasal 24

Peraturan desa ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Pasawahan
Pada tanggal :
2013

KEPALA DESA PASAWAHAN


ttd

AKHMAD KOSASIH

Anda mungkin juga menyukai