tanah yang semakin mahal, mengakibatkan pusat kota terkonsentrasi pada area yang cukup sempit.
PENDAHULUAN
Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa kegiatan perkantoran merupakan sebagian besar sumber
nafkah masyarakat kota pada umumnya, dimana berpengaruh terhadap pola pergerakan penduduk
dan tata ruang kota secara keseluruhan. Selain itu, faktor penting lainnya adalah lokasi yang cukup
1.1 Latar Belakang
High rise building (bangunan tinggi) adalah istilah untuk menyebut suatu bangunan yang strategis, hal ini terlihat dari lokasi pusat kota gorontalo yang berada di sekitar lapangan taruna di
memiliki struktur tinggi. High rise building (bangunan tinggi) menjadi mungkin dengan penemuan dominasi aktivitas perkantoran.
elevator (lift) dan bahan bangunan yang lebih murah dan kuat. Bangunan antara 75 feet dan 491 feet
Namun terlepas dari itu, bangunan perkantoran yang kebanyakan dirancang bercirikan khas
(23 m hingga 150 m), berdasarkan beberapa standar, dianggap bangunan tinggi. Bangunan yang
high tech di indonesia masih minim. Jadi dengan situasi dan kondisi yang seperti itu, maka penyusun
lebih dari 492 feet (150 m) disebut sebagai pencakar langit atau dikenal juga dengan sebutan
akan mencoba mengangkat Kantor sewa dengan pendekatan arsitektur high tech ( high tech
skyscraper. Tinggi rata-rata satu tingkat adalah 13 feet (4 m), sehingga bangunan setinggi 79 feet (24
Architecture ) sehingga diharapkan dalam merancang gedung tidak hanya berpatokan pada
m) memiliki 6 tingkat. Meskipun definisi tetapnya tidak jelas, banyak badan mencoba mengartikan
penampilan yang modern saja, tetapi diharapkan dapat memaksimalkan fungsi, memudahkan
arti high rise building:
International Conference on Fire Safety in High-Rise Buildings mengartikan bangunan tinggi aktivitas, dan memberikan inivasi-inovasi teknologi terbaru sehingga tidak hanya berfungsi untuk
massa sekarang tetapi diharapkan juga untuk massa yang mendatang.
sebagai struktur apapun dimana tinggi dapat memiliki dampak besar terhadap evakuasi.
New Shorter Oxford English Dictionary mengartikan bangunan tinggi sebagai bangunan yang
memiliki banyak tingkat.
Massachusetts General Laws mengartikan bangunan tinggi lebih tinggi dari 70 feet (21 m). 1.2 Identifikasi Masalah
Banyak insinyur, inspektur, arsitek bangunan dan profesi sejenisnya mengartikan bangunan Bagaimana cara mengolah site pada High Rise Building sebagai fungsi kantor?
tinggi sebagai bangunan yang memiliki tinggi setidaknya 75 feet (23 m). Apa saja yang harus dilakukan dalam merancang/mendesain High Rise Building dalam bentuk
bangunan kantor sewa?
Perancangan bangunan bertingkat tinggi meliputi desain dan pendetailan komponen- Bagaimana cara mengatur program ruang dan sistem utilitas didalamnya?
komponen struktur dengan mempertimbangkan factor keamanan, kekakuan, kesetabilan, kekutan dan
fungsi dari suatu gedung sehinngga menuhi criteria perancangan.desain dan pendetailan komponen-
1.3 Tujuan
komponen struktur tersebut pada umumnya di rancang untuk menahan gaya vertical grafitasi (beban
Untuk menambah pengetahuan tentang cara mengolah site pada bangunan High Rise Building
mati dan hidup), gaya horizontal angin dan gaya gempa. Di Indonesia yang merupakan wilayah
sebagai fungsi kantor.
rawan gempa, perancangan bangunan bertingkat tinggi merupakan hal yang penting. Hal ini di Untuk dapat mendesain/merancang bangunan High Rise Building sebagai fungsi kantor.
maksudkan supaya pemakai gedung dapat merasa aman dan nyaman apabial berada pada bangunan Untuk dapat mengatur program ruang dan sistem utilitas pada bangunan High Rise Building
bertingkat tinggi. untuk perkantoran.
Keanekaragaman aktivitas berdasarkan gaya hidup masyarakat kota juga menuntut 1.4 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah:
penyediaan fasilitas lainnya dalam sebuah bangunan perkantoran. Dengan keterbatasan lahan di kota 1. Pengumpulan data
dan harga lahan yang semakin mahal, maka fasilitas fasilitas tersebut digabungkan kedalam sebuah Studi Literatur, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mencari berbagai informasi yang
bangunan, yaitu bangunan kantor sewa dalam bentuk high rise building. berhubungan dengan obyek perencanaan dan perancangan kantor sewa melalui media yaitu :
buku, majalah, koran, paper, internet dan lain-lain.
Studi Banding, yaitu merupakan penyajian interprestasi informasi yang diperoleh dari hasil karya Luas lahan : 9135 m2
yang sudah ada untuk mendapatkan perbandingan keterkaitan dengan judul dan tema. KDB : 40%
2. Analisa KLB :3
Analisa Kegiatan, antara lain unsur jenis kegiatan, sifat kegiatan, syarat kegiatan, pelaku
GSB : 6-8 m
kegiatan.
Analisa Tapak, meliputi analisa pencapaian, analisa sirkulasi, analisa orientasi, analisa view, Tipe Bangunan : Tunggal
analisa kebisingan, analisa pola ruang luar dan penzoningan. Ketinggian Bangunan : 25 lantai
Analisa Bangunan, antara lain meliputi analisa massa bangunan, sirkulasi bangunan, struktur Kepemilikan : Swasta
bangunan dan utilitas bangunan. Fasilitas :
Bisnis center ( Perkantoran )
1.5 Sistematika Pembahasan
Secara garis besar, sistematika dalam pembahasan laporan ini dapat diuraikan sebagai berikut : Restoran / Caf
Bab I PENDAHULUAN
Menguraikan mengenai Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Tujuan, Metode Penelitian, dan Fitness center
Sitematika Pembahasan. Healt center
Bab II TINJAUAN UMUM
Berisikan pembahasan mengenai gambaran umum proyek, tinjauan teori berupa informasi mengenai Exhibition
pengertian dan jenis kantor dan pembahasan studi banding proyek sejenis. Retail- retail
Bab III TINJAUAN KHUSUS
Service area
Berisikan penjelasan tentang judul proyek, Tinjauan teoritis mengenai tema dan keterkaitan tema
Dan ruang penunjang lainya.
dengan proyek.
Bab IV ANALISA PERANCANGAN
Bab ini berisikan tentang analisa berdasarkan data yang ada, analisa kegiatan, analisa tapak, analisa
2.2 Lokasi Tapak
kontek lingkungan, analisa perencanaan dan perancangan.
Bab V KONSEP PERANCANGAN Lokasi tapak atau site berada di jalan Sultan Botutihe yang di apit oleh Gorontalo Mall
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari beberapa analisa sebagai konsep dasar dalam perencanaan
dan Masjid Baiturahman. Tapak tersebut merupakan tapak yang sesuai untuk di bangun kantor
tapak dan perancangan bangunan.
sewa, atau sesuai dengan peruntukan lahan yaitu area perdagangan dan jasa serta perkantoran.
BAB II Kondisi tapak saat ini merupakan bangunan apotik, pertokoan, dan beberapa rumah warga.
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2.4
Penerapan satu jalur sirkulasi vertikal / core dengan sistem open lay out pada setiap
lantainya.
Gambar 2.2
Penerapan koridor terbuka pada ruang kantor sewa
Tipe menara
Rancangan sebuah kantor sewa dikatakan mempunyai konfigurasi tipe menara apabila 2.3.3 Perhitungan Sewa Ruang Kantor
bangunan dirancang dengan bentuk bangunan tinggi dengan luasan lantainya relatif Ada beberapa istilah dalam perhitungan sewa ruang kantor seperti,
kecil sehingga perbandingan antara lebar dan tinggi bangunan sangat kecil. Pada tipe
ini, ruang-ruang dicapai melaluai satu jalur sirkulasi vertikal yang biasa disebut Service floor area, meliputi area-area yang tidak termasuk disewakan, tetapi
dengan istilah core. merupakan layanan untuk penyewa seperti,elevator, tangga dll.
Contoh : Rentable floor area, merupakan area yang disewakan dengan harga tertentu.
Gross area system, adalah sewa sistem dengan memperhitungkan semua bagian
bangunan berikut bangunan penunjangnya.
Net area system, adalah sewa dengan memperhitungkan luas ruang yang benar-benar
hanya digunakan oleh penyewa.
Semi gross system, adalah sewa dengan memperhitungkan semua ruang yang
digunakan oleh penyewa di tambah dengan beberapa ruang fasilitas.
Inti dari Arsitektur High Tech ini adalah menciptakan suatu bangunan dengan cepat,
memiliki kesan ringan, dan mempunyai karakter tersendiri yang permanent dan fleksibel sesuai
dengan kebutuhan dan pengembangan ruang. Sejalan dengan pemikiran bahwa perkembangan
teknologi dalam sebuah kantor sewa di masa depan sulit untuk diprediksi perkembangannya.
Technology : sesuatu yang menggunakan ilmu pengetahuan untuk memudahkan dalam memaksimalkan aktivitas/kegiatan perkantoran yang modern, sehingga semua kebutuhan
melakukan pekerjaan. pengguna/penyewa kantor tersebut serba sistem otomatis, efisiensi service, ketepatan dan
kecepatan waktu.
Teknologi berasal dari bahasa yunani technologia yaitu : 1 Hal ini bisa diaplikasikan dengan tema arsitektur high tech sebagai solusinya, karena dalam high
tech menuntut inovasi-inovasi yang modern secara otomatis, praktis, cepat dan tepat waktu.
Techne : cerdik, cerdas, pintar atau bisa diartikan jenius. Tuntutan sebuah kantor sewa yang dapat dibangun/diwujudkan dengan cepat, efektif dan efisien.
Hal ini high tech sangat berperan untuk memunculkan ide/inovasi teknik atau sistem terbaru
Logia : akal atau pikiran
dalam pelaksanaan perwujudan sebuah kantor sewa yang dapat di bongkar pasang dengan sistem
pabrikasi yang modern.
3.3 Studi Tema Arsitektur High Tech serba otomatis dan mahal, sehingga secara tidak lansung sudah terbayang bahwa bangunan
3.3.1 Definisi Arsitektur High Tech
tersebut mahal dan yang dapat menikmatinya adalah orang-orang tertentu saja.
Arsitektur High Tech memiliki pengertian stayle arsitektur dimana building service
tidak hanya tersingkap, akan tetapi di utamakan atau di tekankan sebagai contohnya yaitu ducting
dan pipa-pipa dapat dicat dengan warna cerah untuk mengidentifikasikan fungsi masing-masing.2
Arsitektur High Tech atau High Tech secara harfiah dapat diartikan sebagai suatu tehnik
maju atau tinggi yang digunakan untuk memudahkan dalam membuat suatu bangunan yang
mencakup ruang, fungsi, bentuk, struktur, material, dan lain-lain dengan menggunakan kemajuan
ilmu pengetahuan yang diterapkan dalam teknologi tinggi.
Dari pengertian di atas tersebut bukan berarti bahwa bangunan high tech dibuat dengan
menggunakan teknologi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pergerakan stayle arsitektur
lainnya, akan tetapi tehnologi dan perlengkapan bangunan yang ada diletakkan diluar bangunan
agar terlihat serta memberikan suatu gambaran yang jelas dan karakter pada bangunan itu sendiri. Gambar 3.3
Hampir semua arsitektur high tech kerangka kerja ini di desain dengan penuh perhatian agar
Walt disney concert hall Frank O Gery
memperoleh bangunan yang fungsional dan fleksibel.
Sebenarnya Arsitektur High Tech tidaklah sesempit yang diduga, dalam konsep high tech
apabila kita gali sebenarnya terkandung banyak esensi yang pada prinsipnya malah bertentangan
dengan pemikiran diatas. Beberapa esensi utama tersebut terangkum dalam suatu pedoman dasar
hih tech yang telah tersajikan sebelumnya. sebagai contoh adalah celebration of process
berarti bahwa bangunan itu terjadi dari suatu proses yang jelas, jadi dalam pengambilan
keputusan desain itu muncul pemikiran yang teranalisa dengan baik dan beralasan. Inside out ,
penarikan berbagai macam teknologi baik itu utilitas, service maupun struktur untuk di ekspose
atau di perlihatkan pada muka bangunan. Perletakan ini memudahkan bagi perawatan,
fleksibilitas dan kejujuran. Dan berbagai esensi lainnya yang kesemuanya itu bertujuan untuk
mencapai suatu efisiensi jangka panjang, serta untuk memuaskan kebutuhan semua pihak.
Gambar 3.2
Pada Arsitektur High Tech ketiga biaya ini dipertimbangkan namun penekanannya lebih
Interior Tokyo Internationa ForumVertical structure of glass wall pada bagaimana menekan life-cycle cost dan enviroment cost. kedua biaya ini mencpai 80% total
pengeluaran dalam jangka waktu 50 tahun memegang peranan penting untuk mencapai efisiensi
jangka panjang dan long term profit yang merupakan target yang bijak.
3.3.2 Karakteristik Arsitektur High Tech
Jadi Arsitektur High Tech itu tidak selalu mahal (high cost), namun untuk first cost
Apabila kita mendengar bangunan high tech maka biasanya yang muncul dalam bangunan high tech akan kalah namun akan menang dalam penekanan life cost dan
pikiran kita adalah bangunan yang mewah, besar, menggunakan teknologi yang paling anyar, environmental cost yang berarti tercapainya efisiensi jangka panjang. pemikiran yang jauh
kedepan namun realistis itulah yang memberikan nilai positif bagi Arsitektur High Tech. Transparansi, pelapisan dan pergerakan merupakan tiga kualitas utama dari estetik
Sehingga yang terpenting bukanlah terletak pada apakah teknologi itu maju atau tidak, tetapi bangunan high tech.
terletak pada pemikiran serta pengaplikasian dari metode-metode yang tersedia, bagaimana Penggunaan kaca transparan, pelapisan, ducting, tangga dan struktur aksentuasi dari
bangunan itu diciptakan bukan hanya untuk sekarang, namun juga untuk menghadapi massa escalator serta elevator yang bergerak merupakan karakter dari bangunan high tech.
Pelapisan dari pelayanan dan dilayani, dengan perubahan ritme dan potensi untuk
mendatang yang belum kita ketahui (design or unknown future).
permainan cahaya dan bayangan, menawarkan kemungkinan untuk mengatur
5
transformasi dari bangunan lebih lama.
Transparansi merupakan proses dimana mata diarahkan pada kegiatan yang berlapis
3.3.3 Sejarah Perkembangan Arsitektur High Tech
(overlapping), tanpa lubang asli yang eksist, namun permainan cahaya dan bayangan
Pada awal tahun 1970-an, kata High Tech sering digunakan oleh para arsitek untuk suatu
inilah yang memberikan impresi bahwa suatu massa itu transparan.transparansi tidak
istilah yang menyatakan alternatif teknologi yang mereka pakai dalam suatu rancangan. High
selalu dicapai dengan media kaca kecuali terpaksa, walaupun pada prakteknya banyak
tech dalam dunia arsitektur memiliki arti yang berbeda dengan High Tech dalam dunia industri.
6
dalam dunia industri dapat diartikan dengan komputer, elektronik, robot dan lain sebagainya. yang mengartikan transparansi dengan media kaca.
Hirarki dari pergerakan yang berkisar dari cepat ke lambat, dan dari gaduh ke tenang,
Dalam dunia arsitektur sekarang dapat diartikan sebagai suatu bangunan terobosan yang
secara langsung memberikan pengaruh baik itu dalam pola skala ruang maupun pola
memiliki gaya tersendiri. 3
7
Lalu mengarah ke late-rationnalism, menurut vittorio magnago 4
dimana High Tech bangunan dalam kota dan kawasan.
kemampuan untuk diubah, fleksibilitas, pergerakan bebas dan penambahan tanpa batas.
tersebut telah diterapkan dibandingkan dengan early-rationalism yang masih rancu dan belum
dapat dibedakan dengan baik. kemudian setelah itu mulailah berkembang ke arah contemporary
movements yang memiliki karakter antara lain : peningkatan ekonomi, industrialisasi,
pertumbuhan penduduk, perkembangan teknologi, perkembangn budaya dan krisis energi.
Bagian service dan struktur bangunan hampir selalu terekspose pada eksterior bangunan
sebagai suatu bentuk ornamental.
Terdapat ekspresi antara servant (pelayan) dan serve (yang dilayani).
dimungkinkan adanya perubahan / perbaikan teknologi secara cepat tanpa mengganggu
kegiatan di dalam interior bangunan.
B. Celebration of Process
Penekanan pada logika dan kejelasan proses konstruksi sehingga what, why, dan how Gambar 3.4
dari bangunan dapat terlihat jelas.
Dengan penekanan pada proses / mampu menyimbolkan proses yang jelas, bangunan Strata-Tower
High Tech menjanjikan lebih dari apa yang dapat diberikan oleh teknologi, yaitu perfect D. Optimistic Confidence in Scienci Culture
function dan efisiensi jangka panjang. Keoptimisan bahwa bangunan high tech memiliki kemampuan yang menjanjikan dalam
C. Transparency, Layering and Movement menghadapi massa mendatang yang belum kita ketahui.
3.4 Tipologi Bangunan High Tech Pada bangunan bangunan ini rogers benar-benar mengekspose pipa-pipa utilitas, dan
Pada dasarnya tipologi bangunan high tech adalah sebuah pabrik. kenyataan terdapat
memberikan warna sesuai dengan fungsinya. walaupun system utilitasnya diekspose tetap terlihat
sejumlah pengaruh high tech pada desain pabrik, sehingga muncul persepsi bahwa bangunan high
rapih, tanpa mengabaikan fungsi.
tech adalah sebuah pabrik. Tipe pabrik yang lama dibangun dengan bata, cerobong asap yang tinggi
telah digantikan dengan penutup panel metal yang dicat dengan warna cerah dan didekorasi dengan
tulisan yang tegas dan berani. Tipe pabrik, yang didefinisikan sebagai struktur bentang lebar dengan
penutup dinding yang sederhana, telah diadopsikan dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi
8
fungsi-fungsi lain seperti supermarket, pusat kebugaran dah juga galeri seni.
Pemakaian kaca yang jernih dan trasparan secara besar, penempatan pipa-pipa, tangga dan
struktur serta penekanan dan pergerakan escalator dan lift memberikan suatu karakter tersendiri bagi
bangunan high tech.
Pada bangunan Liyods dan hongkong bank, mekanisme yang begitu rumit dari escalatornya Gambar 3.6
yang transparan, memberikan suatu kesenangan bagi pengamat yang melihat bagaimana mereka naik Bangunan Pompidou Centre
ke atas tanpa ada usaha sedikit pun. Kebanyakan arsitektur high tech ini di terapkan pada bangunan seperti bandara, stadion,
pabrik, sport hall, serta gedung serbaguna yang besar dan diakui oleh masyarakat sebagai suatu gaya
gaya yang cocok.konflik atau kritik baru akan muncul ketiga gaya ini diterapkan pada bangunan
eperti perumahan, sekolah, atau bangunan tradisional.
Pengertian high tech disini tidak berarti teknologi yang akan diterapkan kedalam suatu
gedung yang akan dibangun harus menggunakan teknologi yang paling baru, yang terpenting
hanyalah memberikan bangunan tersebut suatu kerangkaatau karakter. hampir semua bangunan
Arsitektur High Tech kerangka ini sengaja dirancang agar fleksibel.
Gambar 3.11
Interior Tokyo Internationa Forum
3.7.3 Hotel du Departement 18 Dari bebera hasil tinjauan terhadap tema arsitektur high tech diatas dapat disimpulkan
Architect : Alsop and Stormer ciri-ciri bangunan high tech antara lain ;
Location : Marseille, France
Inside out
Date : 1994 Bagian service dan struktur terekspose
terdapat ekspresi antara servant dan serve
Building type : Regional goverment headuarters
adanya perubahan/perbaikan teknologi secara cepat
Construction system : Glass and steel, fabric converings Celebration of process
Penekanan pada logika dan kejelasan proses konstruksi
Style : Sculptural high-tech modern perfect function dan efisiensi jangka panjang.
Ternyata stayle high tech dapat diterapkan pada bangunan hotel, yang dirancang olel Transparency, Layering and Movement
Transparansi, pelapisan dan pergerakan
arsitek Alsop dan Stormer. Pada bangunan inibanyak menggunakan material stainless-steel dan
penggunaan kaca transparan, pelapisan, ducting, tangga dan struktur aksentuasi dari
kaca pada fasadenya sehingga menghasilkan bentuk yang futuristik.
escalator yang bergerak
pelapisan dari pelayanan dan dilayani, dengan perubahan ritme dan potensi untuk
permainan cahaya dan bayangan
transparansi yang berlapis (overlapping),transparansi tidak selalu dicapai dengan media harus mengecil ke atas secara berundak-undak dari dinding batas utara dan batas selatan
kaca lahan, sehingga berkesan monumental, menjulang ke atas lebih tinggi secara visual sebagai
hirarki pergerakan symbol tentang kekuatan yang terus maju menjulang ke atas.
Optimistic Confidence in Scienci Culture
Mampu bersaing diberbagai zaman (eksis)
Gambar 3.14
Menara Palma
Bangunan menara palma ini dibangun diatas lahan seluas 4720m2 dengan berbentuk
huruf L dan memanjang ke belakang dan terdiri dari 24 lantai. Bangunan karya DCM ini
mencitrakan sebuah perkantoran modern.
Bentuk bangunan
Bentuk bangunan ini tergolong type menara yang terbentuk dari 2 buah massa
lempengan setebal 6 meter yang menjulang ke atas dan 1 buah massa di tengah sebagai
penghubung secara asimetri sehingga seperti membentuk hurf A. Bentuk menara palma ini
Gambar 3.16
Denah typical Dari perbandingan prosentasi, disimpulkan bahwa penggunaan ruang untuk kantor
pada lantai atas ( typical ) adalah 60 s/d 80 % dari luas lantai dan sisanya untuk sirkulasi, core
Efisiensi penggunaan ruang sewa
Untuk mencapai ruang sewa yang efisien pedekatan yang dilakukan dalam bangunan dan service area. Sedangkan untuk lantai dasar prosentasi penggunaan ruang untuk kantor
ini adalah dengan meletakan bangunan utama, 45 meter lebarnya dan 75 meter ke arah dalam cenderung lebih kecil 20 s/d 25 % dari luas lantai dan sisanya untuk area comercial, sirkulasi,
hal ini diutamakan karena untuk memperoleh tapak bangunan minimal 1200 m2 untuk core dan service.
efisiensi suatu bangunan perkantoran, karenanya denah lantai dasar mencapai 30m lebar dan
Dari hasil study banding beberapa kantor sewa tersebut diatas dapat ditarik beberapa
40m panjang ke belakang.
Pendekatan desain terhadap arsitektur high tect kesimpulan dari segi high tech antara lain sebagai berikut :
Pendekatan yang dilakukan adalah trnsparancy dan layering yaitu merancang kulit
o Transparancy yaitu penggunaan material kaca untuk memaksimalkan pencahayaan
luar gedung secara tidak beraturan, terdiri dari 3 macam jenis kaca untuk mengurangi panas
alami/sinar matahari.
matahari terhadap ruang kantor. Low-e glass dipakai untuk menghindari masuknya radiasi o layering yaitu material kaca pada fasade yang bermacam-macam jenis untuk kesesuaian
infra merah ke dalam ruang. Sedangkan pada bagian sisi yang menghadap ke timur, sebagian karakteristik, intensistas dan fungsi ruang/interior.
besar kaca diganti dengan louvers, sedangkan bagian sisi barat menggunakan kaca dark grey o Memaksimalkan fungsi transportasi vertikal (lift) dengan pengelompokan berdasarkan
reflective dengan horisontal sun shuding yang akan mengurangi panas matahari. Semua ketinggian.
o Inside out yaitu mengekspose area service yang bertujuan untuk memaksimalkan fungsi.
pendekatan ini dilakukan untuk mengurangi panas matahari masuk ke dalam gedung
sehingga meringankan beban pendingin ruangan yang berakhir pada efisiensi pemakaian
energi.
Dari beberapa hasil analisa studi banding dan studi lapangan maka dapat disimpulkan
perhitungan proporsi atau prosentasi penggunaan ruang-ruang pada Kantor sewa sebagai berikut :
Menara Palma
Area Privat
Kantor 26%
Area Service
Core & service 13%
Area service
Core & service 16%
Yang mengunjungi fasilitas-fasilitas yang ada.
Personil / tamu / pengunjung perorangan maupun kelompok.
Analisa non fisik meliputi analisa mengenai pelaku, pengguna, dengan tujuan dan b. Tingkat Ekonomi
kegiatannya, meliputi juga kebutuhan ruang, besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi Pelaku kegiatan Kantor sewa terdiri dari :
kegiatannya. Tingkat Ekonomi Atas
Mereka yang berprofesi sebagai executiv officer atau pimpinan perusahaan dan
pengunjung.
4.1.1 Analisa Pelaku Kegiatan Tingkat Ekonomi Menengah
Mereka yang berprofesi sebagai karyawan dari perusahaan penyewa dan pengunjung
Pelaku kegiatan dalam Kantor dengan pendekatan arsitektur High-Tech ini dapat dibagi fasilitas lainya.
Tingkat Ekonomi Bawah
menjadi beberapa bagian, yaitu :
Karyawan dari perusahaan pengelola, seperti clening service, security, dll
Untuk mewujudkan suatu perencanaan yang baik, perlu dianalisa perilaku kegiatan,
a. Penyewa
Merupakan kelompok pemakai bangunan yang secara rutin atau tetap setiap hari pelaku atau pemakai yang akan ditampung, yang pada akirnya akan menghasilkan produk
melakukan aktifitas pada ruang-ruang yang disewa yaitu kantor sewa. Penyewa kantor sewa berupa ruangan yang sesuai dengan fungsinya.
biasanya merupakan perusahaan asing maupun lokal yang bergerak di bidang konstruksi, 4.1.3 Analisa Jenis Kegiatan
properti, akuntan, hukum, asuransi, perbangkandan jasa perdagangan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Kantor sewa ini secara garis besar dapat dibagi
Berdasarkan surve lapangan, penyewa dalam satu gedung kantor sewa yang ada di sebagai berikut :
Jakarta pada umumnya bergerak dalam bidang yang berbeda-beda, namun ada juga yang satu a. Penyewa
Kegiatan yang dilakukan adalah :
jenis. Datang
b. Pengelola
Merupakan kelompok pemakai bangunan yang melakukan aktifitas pengelolaan, baik Parkir
Masuk ke bangunan, menuju r.kerja
management maupun operasional teknis dalam usaha penyewaan ruang dalam bangunan Bekerja, rapat, aktifitas lainya
tersebut. Istirahat, makan, minum dan buang air
c. Pengunjung Pulang
Yang melakukan hubungan bisnis dan perdagangan dengan pihak yang menyewa Penyewa kantor biasanya melakukan aktifitas kegiatan yang rutinitas sama setiap harinya.
Skema alur sirkulasi Penyewa
bangunan tersebut.
b. Pengelola
Kegiatan yang dilakukan adalah : c. Pengunjung
Datang Parkir Kegiatan yang dilakukan adalah :
Masuk ke bangunan, menuju r.kerja Datang Parkir
Bekerja,melakukan kegiatan adminitrasi, kegiatan pengawasan, kegiatan perawatan. Masuk ke bangunan
Istirahat, makan, minum, buang air Melakukan / memenuhi :
Pulang o Tugas / keperluan, pertemuan, rapat , dll
o Kegiatan khusus
o Fitness, check up, makan, minum, istirahat
Skema alur sirkulasi Pengelola
Pulang
Skema alur sirkulasi Pengunjung
dalam jenis kantor Top Management atau dengan sistem pembagian per-devisi menurut jenis
pekerjaannya.
Parkir Komunikatif,
1 Kendaraan Tempat parkir disiplin , terkontrol
Semi formal,
Masuk ke Pedestrian, Drop off interaktif,
2 dalam kantor , Main entrance. komunikatif
Mencari
Informasi, Semi formal,
bertemu interaktif,
3 dengan tamu Lobby, Receptionist komunikatif
Semi formal,
Bekerja / interaktif,
4 adminitarsi R.kerja komunikatif
Dari hasil studi perusahaan penyewa kantor sewa yang ada di Jakarta pada umumnya termasuk
4.1.5.2 Analisa Kebutuhan Ruang Pengelola Parkir Komunikatif,
1 Kendaraan Tempat parkir disiplin , terkontrol
No Aktifitas Kebutuhan Ruang Karakter Ruang
Semi formal,
Parkir Komunikatif,
Masuk ke Pedestrian, Drop interaktif,
1 Kendaraan Tempat parkir disiplin , terkontrol
2 dalam kantor off , Main entrance komunikatif
Semi formal,
Mencari
Masuk ke Pedestrian, Drop interaktif,
Informasi, Semi formal,
2 dalam kantor off , Main entrance. komunikatif
bertemu Lobby, interaktif,
Semi formal,
3 dengan tamu Receptionist komunikatif
Bekerja / interaktif,
Pertemuan Semi formal,
3 adminitarsi R.rapat komunikatif
4 bisnis R.rapat interaktif,
Semi formal,
Olah raga,
interaktif,
check up Semi formal,
4 Bekerja R.kerja komunikatif
kesehatan Fitness center, healt interaktif
Menyimpan Gudang, r.clening Non formal, disiplin
5 center
5 barang Service terkontrol
2 Lobby utama 430 m2 1 430 m2 1,2-2 m2/org SB 26 Hall 315 m2 1 315 m2 2 m2/org AD
Metting room
7 medium 40 m2 3 120 m2 2 m2/org SB
Kebutuhan luas ruang Kantor Sewa (Tower office)
8 R.Adminitrasi 60 m2 1 60 m2
5 Panel room 50 m2 1 30 m2 SB