Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi mengalami perkembangan sangat pesat, yang notabene


perkembangannya merambah pada hampir semua bidang ilmu. Disadari majunya
teknologi pada bidang ilmu satu mensupport bidang ilmu lainnya; adanya
simbiosis antar bidang ilmu. Tidak berhenti hanya untuk kepentingan bidang ilmu,
manusia juga mengalami perkembangan yang berbanding lurus dengan
perkembangan teknologi, sehingga banyak perubahan perilaku manusia yang
dipengaruhi maupun mempengaruhi perkembangan teknologi.

Fotografi, bidang ilmu yang dipersepsikan sebagai cabang ilmu seni; seni
menggambar dengan cahaya untuk menghasilkan image yang seperti kita
inginkan. Bidang ilmu fotografi lambat laun menembus bidang ilmu lain.
Keberadaan ilmu fotografi untuk mensupport bidang ilmu yang membutuhkan
prinsip fotografi maupun alat fotografi (kamera dengan perkembangannya dan
sesuai fungsinya) demi kemajuan ilmu tersebut, dapat dikelompokkan menjadi
tiga bidang baik sebagai sarana utama maupun penunjang, yaitu bidang ilmu
pengetahuan, pariwisata, serta perdagangan dan bisnis.

Berkembangnya peminat fotografi di Indonesia ditandai dengan munculnya


perkumpulan-perkumpulan fotografi seperti Preanger Amatir Foto Verenging di
Bandung, Semarang Photo Club, Masyarakat Fotografi Gorontalo (MFG), HISFA
(Himpunan Seni Foto amatir) di Yogyakarta, Perkumpulan Fotografi Art dan
Kamera Club di Malang, serta terbentuknya FPSI (Federasi Pengumpulan Seni
Foto Indonesia) yang merupakan badan fotografi tertinggi dalam dunia seni
fotografi di Indonesia. Selain itu berdiri pula sekolah-sekolah fotografi di
beberapa kota besar di Indonesia (misal, Darwis Triadi School of Photography di
Jakarta).
Peminat fotografi di Gorontalo juga semakin hari semakin meningkat. Hal
ini dapat dilihat dari semakin banyaknya masyarakat yang melakukan aktivitas
fotografi baik menggunakan kamera DSLR hingga kamera smartphone. Selain itu,
banyaknya spot-spot menarik di Gorontalo menambah daya tarik masyarakat
untuk mengabadikan moment menggunakan kamera. Beberapa event fotografi
juga sudah banyak di lakukan, seperti pameran fotogrfi, jombore fotografi, dan
lain sebagainya.

Melihat kemajuan bidang fotografi yang pesat, menjadi titik acuan prospek
untuk menampung kegiatan-kegiatan fotografi yang sangat kompleks dan cukup
dapat mewarnai atmosfer dunia seni, pendidikan, pariwisata, perdagangan, dan
masih banyak lagi ke dalam suatu wadah pusat/center fotografi. Bukan mematikan
tempat-tempat usaha kecil yang sudah lebih dahulu mewadahi sebagian/beberapa
kegiatan fotografi, atau menjadi saingan wadah/badan organisasi fotografi justru
untuk memberi peluang emas bagi berbagai wadah fisik (tempat jual beli, kursus
fotografi) maupun nonfisik (perkumpulan fotografi) yang lebih mengacu pada
sistem koordinir setempat khususnya untuk kegiatan fotografi. Sehingga segala
informasi tentang fotografi dapat terpenuhi dan kegiatan-kegiatan fotografi dapat
diwadahi, seperti:

1. Adanya kebutuhan akan fasilitas ruang pamer (show room) untuk


mendukung kegiatan lomba maupun pameran fotografi yang semakin sering
diadakan, selain itu kegiatan museum yang kurang diperhatikan, baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah, swasta maupun perkumpulan-
perkumpulan fotografi.
2. Menampung kegiatan promosi dan pemasaran produk peralatan fotografi
sebagai salah satu penunjang perkembangan dunia fotografi di Indonesia.
Sehingga perlu wadah yang disewakan untuk menampung usaha jual beli
yang berhubungan dengan fotografi.
3. Pengadaan fasilitas untuk memenuhi tuntutan di bidang jasa dan konsultasi,
terutama jasa pemotretan untuk periklanan / keperluan promosi.
4. Mendapatkan informasi, fasilitas pengembangan pendidikan fotografi, dan
latihan kerja bagi fotografer.
5. Mendapatkan fasilitas studio foto yang baik.

Bertolak dari adanya kesenjangan fasilitas bagi masyarakat dalam


menampung kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan fotografi terhadap
semakin meningkatnya kemajuan peralatan dan teknologi yang menunjang
kegiatan fotografi menimbulkan gagasan untuk membuat Photography Center
Gorontalo atau Pusat Fotografi Gorontalo.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana merancang sebuah bangunan Photography Center Gorontalo dengan


pendekatan Arsitektur Modern yang dapat menjadi pusat informasi, promosi, serta
pengembangan pendidikan fotografi?

1.3 Tujuan

Merancang sebuah bangunan Photography Center dengan pendekatan Arsitektur


Modern yang dapat menjadi pusat informasi, promosi, serta pengembangan
pendidikan fotografi.

1.4 Batasan dan Lingkup Pembahasan

Batasan :

1. Pemilihan lokasi dan site berdasarkan master plan kota Semarang dan
kriteria-kriteria yang mendukung keberadaan bangunan.
2. Literarur, artikel, dan survey sesuai judul terkait

Lingkup Pembahasan :

1. Pembahasan dilakukan pada jalur disiplin ilmu arsitektur, sedangkan


pembahasan diluar itu akan dilakukan dalam batas minimal sesuai situasi,
kondisi dan keterlibatannya.
2. Pembahasan utama ditekankan pada ruang pamer (museum dan galeri),
sekolah fotografi dan studio foto model untuk mendapatkan pemecahan
permasalahan di seputar desain.
1.5 Metode Perencanaan

Metode yang digunakan dalam penyusunan tugas ini adalah:

1. Pengumpulan data

Studi Literatur, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mencari

berbagai informasi yang berhubungan dengan obyek perencanaan dan

perancangan Photography Center Gorontalo melalui media yaitu : buku,

majalah, koran, paper, internet dan lain-lain.

Studi Lapangan, yaitu data yang didapatkan berdasarkan pengamatan

secara langsung pada obyek penelitian (observasi lapangan).

Studi Banding, yaitu merupakan penyajian interprestasi informasi yang

diperoleh dari hasil karya yang sudah ada untuk mendapatkan

perbandingan keterkaitan dengan judul dan tema.

2. Analisa

Analisa Kegiatan, antara lain unsur jenis kegiatan, sifat kegiatan, syarat

kegiatan, pelaku kegiatan.

Analisa Tapak, meliputi analisa pencapaian, analisa sirkulasi, analisa

orientasi, analisa view, analisa kebisingan, analisa pola ruang luar dan

penzoningan

Analisa Bangunan, antara lain meliputi analisa massa bangunan, sirkulasi

bangunan, struktur bangunan dan utilitas bangunan.

1.6 Sistematika Pembahasan


Secara garis besar, sistematika dalam pembahasan laporan ini dapat

diuraikan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan terdiri dari : Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan,

Batasan Masalah

BAB 2 TINJAUAN UMUM

Tinjauan Umum adalah berbagai kajian pustaka maupun non kepustakaan

menyangkut Obyek Rancangan Arsitektur Hijau (Green Architecture), berupa:

Kajian Teori, peraturan perundang-undangan dan turunannya, maupun standar-

standar perancangan arsitektural.

BAB 3 GAMBARAN LOKASI

Gambaran Lokasi adalah sausana atau keadaan lokasi perancangan.

BAB 4 ANALISA & KONSEP PERANCANGAN

Eksplorasi konsep dan tema sebagai bentuk tanggapan rumusan masalah tapak

dan lingkungan.

BAB 5 KESIMPULAN

Bagian ini memuat pernyataan singkat dan tepat yang dirangkum dari hasil kajian

dan pembahasan bab-bab sebelumnya yang berisi asumsi/anggapan dasar serta

langkah-langkah yang dilakukan terkait dengan pemecahan masalah objek

rancangan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab V
    Bab V
    Dokumen1 halaman
    Bab V
    Heri Susanto
    Belum ada peringkat
  • BAB I Revisi
    BAB I Revisi
    Dokumen4 halaman
    BAB I Revisi
    Rinhae Latief Aemroy's
    Belum ada peringkat
  • BAB II Tinjauan
    BAB II Tinjauan
    Dokumen52 halaman
    BAB II Tinjauan
    Heri Susanto
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Heri Susanto
    Belum ada peringkat
  • Andi Najamuddin Baso M PDF
    Andi Najamuddin Baso M PDF
    Dokumen155 halaman
    Andi Najamuddin Baso M PDF
    Heri Susanto
    Belum ada peringkat
  • Pengusaha Telur
    Pengusaha Telur
    Dokumen6 halaman
    Pengusaha Telur
    Heri Susanto
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    Heri Susanto
    Belum ada peringkat
  • Makalah k3
    Makalah k3
    Dokumen34 halaman
    Makalah k3
    Heri Susanto
    Belum ada peringkat
  • HRB Kantor
    HRB Kantor
    Dokumen22 halaman
    HRB Kantor
    Heri Susanto
    Belum ada peringkat
  • Laporan Studio 5
    Laporan Studio 5
    Dokumen69 halaman
    Laporan Studio 5
    Heri Susanto
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kantor Sewa
    Laporan Kantor Sewa
    Dokumen23 halaman
    Laporan Kantor Sewa
    Heri Susanto
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    Heri Susanto
    Belum ada peringkat
  • Makala H
    Makala H
    Dokumen2 halaman
    Makala H
    Heri Susanto
    Belum ada peringkat
  • Mentoring
    Mentoring
    Dokumen14 halaman
    Mentoring
    Heri Susanto
    Belum ada peringkat
  • Rab Menpro Kumpul
    Rab Menpro Kumpul
    Dokumen82 halaman
    Rab Menpro Kumpul
    Heri Susanto
    Belum ada peringkat
  • Rab Menpro Kumpul
    Rab Menpro Kumpul
    Dokumen82 halaman
    Rab Menpro Kumpul
    Heri Susanto
    Belum ada peringkat