Anda di halaman 1dari 17

LABORATORIUM TEKNIK PERAWATAN

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2016/2017

MODUL : Motor Listrik dan Genset


PEMBIMBING : Ir. Yunus Tonapa Sarungu, MT.

Tanggal Praktikum : 27 Februari 2017

Tanggal Pengumpulan: 6 Maret 2017

(Laporan)

oleh :
Kelompok III

Farah Hafizhah 151424012


Fitri Nafisa 151424013
Heni Khautsar Muchtari 151424014

Kelas 2A-TKPB

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Motor listrik merupakan salah satu peralatan dasar yang digunakan pada peralatan
pendukung pada proses di industry. Peralatan pendukung proses di industry yang
menggunakan motor listrik antara lain: pompa, compressor, blower/fan, motor pengaduk dsb.
Penggunaan yang luas merupakan hal yang harus diketahui oleh mahasiswa, agar dalam
kesehariannya penerapan motor listrik di industri dapat tepat dalam memahami
permasalahan.

1.2. Tujuan
1. Mengetahui cara kerja dan fungsi motor listrik
2. Dapat menguraikan dan merangkai suatu unit motor listrik
3. Mengetahui bagian-bagian motor listrik
4. Mengetahui metoda perawatan motor listrik
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Motor Listrik

2.1.1. Prinsip kerja

Motor listrik adalah suatu benda yang dapat merubah energi listrik
menjadi energi gerak(putaran), proses terjadinya adalah sebagai berikut: listrik
akan dialirkan ke lilitan yang berada di dalam dinding bagian dalam dan akan
membentuk suatu medan magnet, sementara itu lilitan (yang bersatu dengan
poros/as) yang berada di tengah akan dialiri listrik juga sehingga menghasilkan
medan magnet yang berkutub sama dengan medan magnet yang dihasilkan oleh
lilitan yang berada pada dinding bagian dalam mesin, dengan bertemunya medan
magnet yang berkutub sama maka kedua lilitan tersebutakan saling
menolak/menjauh, maka yang terjadi adalah berputarnya poros/as beserta lilitan
menempel padanya, begitulah cara kerja atau prinsip kerja sebuah motor listrik.

2.1.2. Fungsi

Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan


merupakan sebuah perangkat elektromagnetik yang mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya,
memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat
bahan, dll di industri dan digunakan juga pada peralatan listrik rumah
tangga (seperti: mixer, bor listrik,kipas angin).
Motor listrik kadangkala disebut kuda kerja nya industri, sebab diperkirakan
bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.

2.1.3. Cara Perawatan

1). Preventive maintenance

Jenis perawatan ini diperlukan selama motor listrik masih berjalan artinya
masih difungsikan baik sebagai penggerak pompa, fan atau juga compressor. ada
beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk me monitor keadaan motor
listrik kita.

1. Current Check
Ketika motor dalam keadaan berjalan kita dapat memonitor
keadaan motor dengan melakukan pengecekan atas arus listrik yang
bekerja pada motor. Pastikan arus listrik yang bekerja pada motor masih di
bawah arus maksimal yang tertera pada nameplate motor, atau kita juga
dapat melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
I max = P/V. cos phi . 1.73

Jika arus kerja motor masih dibawah arus max yang tertera
pada nameplate atau hasil perhitungan maka motor masih dalam keadaan
baik.

2. Insulation Resistance Check


Jika motor dalam keadaan mati (standby) kita dapat melakukakan
pengecekan berapa tahanan isolasi yang ada pada motor sekarang dengan
menggunakan insulation tester atau lebih dikenal dengan megger. Ukur
tahanan isolasi tiap phasa terhadap ground jika tahanan isolasinya lebih
dari 5 Mega Ohm artinya motor dalam keadaan baik karena jika lebih
kecil dari 1 mega Ohm artinya keadaan lilitan terhadap ground lembab dan
bisa mengakibatkan short ciruit ketika motor dijalankan.

Gambar.
Megger

3. Temperature Check

Pada nameplate motor selalu tertera insulation class yang


menerangkan tentang ketahanan isolasi motor terhadap suhu kerja.
Pengecekan ini bisa kita lakukan dengan visual check atau akan lebih
akurat jika kita menggunakan temperature gun. Pengecekan suhu ini
dilakukan untuk memastikan agar motor tidak mengalami overheating
saat dijalankan.
2). Reparation

Pada dasarnya sesuai dengan prinsip kerja motor bahwa gerakan pada
motor dihasilkan dari induksi elektromagnetik yang terjadi sehingga jika tidak
terjadi putaran hal pertama yang perlu kita periksa adalah apakah lilitan pada
motor yang menghasilkan induksi elektromagnetik itu dalam kondisi baik atau
tidak.

2.2. Generator Set (Genset)

2.2.1. Cara Kerja dan Fungsi Generator Set

Alat generator adalah sebuah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis
menjadi tenaga listrik melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh
energi mekanis dari prime mover. Generator arus bolak-balik (AC) dikenal dengan
sebutan alternator. Generator didesain untuk mampu mensuplai tenaga listrik ketika
terjadi gangguan, yang kemudian suplai tersebut digunakan untuk beban prioritas.

Adapun genset (generator set) sendiri bagian dari generator. Genset ialah suatu
alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Genset atau sistem
generator penyaluran adalah suatu generator listrik yang terdiri dari panel, berenergi solar
dan terdapat kincir angin yang ditempatkan pada suatu tempat. Genset mampu digunakan
sebagai sistem cadangan listrik atau "off-grid" (sumber daya yang tergantung atas
kebutuhan pemakai). Genset dipakai oleh rumah sakit dan industri yang menginginkan
sumber listrk yang besar dan relaif stabil.

Genset dapat dibedakan dari jenis engine penggeraknya, dimana kita kenal tipe-
tipe engine yaitu engine diesel dan engine non diesel /bensin. Engine diesel dikenali dari
bahan bakarnya berupa solar, sedangkan engine non diesel berbahan bakar bensin
premium.Di pasaran, genset dengan engine non diesel atau berbahan bakar bensin biasa
diaplikasikan pada genset berkapasitas kecil atau dalam kapasitas maksimum 10.000 VA
atau 10 kVA, sedangkan genset diesel berbahan bakar solar diaplikasikan pada genset
berkapasitas > 10 kVA. Hal terkait dengan tenaga yang dihasilkan oleh diesel lebih besar
daripada engine non diesel, dimana cara kerja pembakaran diesel yang lebih sederhana
yaitu tanpa busi, lebih hemat dalam pemeliharaan, lebih responsif dan bertenaga. Selain
itu untuk aplikasi industri dimana bahan bakar diesel (solar) lebih murah daripada bensin
(gasoline).

Generator terpasang satu poros dengan motor diesel, yang biasanya memakai
generator sinkron (alternator) pada pembangkitan. Generator sinkron mempunyai dua
bagian utama yaitu: sistem medan magnet dan jangkar. Generator ini kapasitasnya besar,
medan magnetnya berputar karena terletak pada rotor.

Genset bekerja sepuluh detik ketika listrik padam, sepuluh detik berikutnya
tenaga listrik diswitch ke genset, saat itu lampu bisa menyala kembali. Cara kerja
generator genset yang memberikan supply listrik setelah duapuluh detik ini ditopang oleh
AVR (Automatic Voltage Regulator). Adapun ketika listrik menyala, sebuah switch
(biasanya ATS-Automatic Transfer Switch) otomatis mengalihkan power supply dari
genset ke PLN. Ini dilakukan tanpa memadamkan lampu sama sekali, sehingga tidak
mengganggu kenyamanan konsumen. Dalam 5 detik genset akan mati secara otomatis.

2.2.2 Cara Merawat Genset

1. Pastikan bahwa operator genset mengetahui cara-cara pengoperasian yang benar.


Berilah penjelasan yang detail sesuai dengan buku petunjuk.
2. Pastikan oli mesin yang anda gunakan sesuai dengan kapasitas mesin, tambahkan
jika oli anda kurang dan ganti jika sudah cukup lama anda gunakan atau dapat
dilihat dari kekentalan oli mesin. Pastikan oli yang anda gunakan adalah oli dengan
kualitas yang baik.
3. Peletakan genset di tempat yang permukaannya rata atau di atas pondasi yang kuat
dan tidak labil. Pondasi yang tidak kuat bisa menyebabkan kerusakan genset.
4. Jagalah kebersihan genset. Jangan biarkan kebocoran-kebocoran yang terjadi
berlangsung lama, dan bersihkan debu atau kotoran yang menempel di radiator.
5. Lakukan perawatan genset secara teratur. Jika setiap komponen genset dirawat dan
dijaga kondisinya, maka kinerjanya akan menjadi lebih baik serta memberi
keamanan selama proses bekerja. Itu sebabnya selain dibersihkan, periksalah
volume oil, air radiator dan tangki bahan bakar secara teratur. Rawatlah genset
dengan baik dan ikuti petunjuk pada buku manual genset. Pakailah bahan bakar dan
oli pelumas sesuai dengan yang disarankan pabrik pembuat mesin. Gantilah
sparepart dengan memakai sparepart yang original agar genset anda dapat
beroperasi dalam jangka waktu lama dan lancar.
6. Pemanasan mesin dibutuhkan bagi genset atau generator. Jenis generator dengan
starter elektik membutuhkan pemanasan mesin paling tidak satu minggu sekali.
Terlalu lama tidak menghidupkan generator anda akan menyebabkan aki kosong
dan jika anda membutuhkan sewaktu-waktu tidak akan menyala dan membuat anda
harus menghidupkan dengan tarikan tuas atau sistem recoil. Generator yang tidak
menggunakan sistem elektrik starter membutuhkan pemanasan mesin dalam jangka
tiga minggu sampai satu bulan tidak menghidupkan mesin. Gunanya bukan lagi
untuk aki, namun lebih untuk sirkualsi oli mesin genset dalam ruang mesin.
7. Perhatikan sirkulasi udara. Jika genset dioperasikan di dalam ruangan, maka harus
dibuat ventilasi udara yang baik. Udara panas dari radiator juga harus dikeluarkan
langsung melalui ducting /cerobong dan tidak boleh ada aliran balik agar mesin
tidak panas.
8. Matikan mesin segera jika ada kejadian yang tidak normal seperti getaran yang
tinggi, suara yang kasar atau tersendat-sendat dan segera perbaiki masalahnya
secepat mungkin.
9. Merawat kabel-kabel instrumen dengan teratur karena dapat berakibat fatal dan
dapat membahayakan manusia. Segera perbaiki atau ganti jika ditemukan ada kabel
yang terkelupas, sambungan kabel yang kendor atau jika tercium bau kabel
terbakar.
10. Pasanglah kabel dengan baik dan benar. Kabel power harus terpasang dengan benar
untuk menghindari hubungan singkat. Perhatikan petunjuk / kode pada stiker di
terminal output. Kencangkan setiap kabel yang dipasang dan jangan sampai kendor
karena bisa berbahaya.
11. Jangan sentuh terminal output. Jangan sentuh terminal output ketika genset
beroperasi karena dapat menimbulkan sengatan listrik. Putuskan circuit breaker
(MCCB) kalau akan melakukan pemasangan kabel power.
12. Hindarkan air terhadap bagian listrik. Jagalah jangan sampai air membasahi
terminal output, kabel kontrol/ instrumen dan generator. Karena hal ini dapat
menyebabkan hubung singkat.
13. Hindari beban lebih (overload). Jika hal ini terjadi maka harus dilakukan
pengurangan beban sebelum menghidupkan genset kembali. Gunakan generator
dengan pemberian beban bertahap. Jangan beri beban tinggi dalam suatu masa yang
sama. Gunakan generator dalam kapasitas continous bukan kapasitas
maksimumnya. Misalkan dengan menghidupkan ac secara bertahap, jangan
berbarengan. Tidak menggunakan genset melebihi kapasitasnya dan jangan beri
beban tinggi dalam satu masa yang sama, biasakan menghidupkan barang
elektronik yang memerlukan daya listrik paling besar terlebih dahulu. Misalkan
menghidupkan AC secara bertahap, tidak berbarengan. Pemberian beban yang
tinggi dalam satu masa yang sama dapat memperpendek umur genset.
14. Hindarkan pipa knalpot dari air hujan. Pasanglah sambungan pipa elbow atau
raincap untuk mencegah air hujan masuk ke dalam pipa knalpot. Buanglah air yang
masuk ke knalpot secara rutin melalui drain plug di bagian bawah knalpot (genset
silent type).
15. Berhati-hatilah terhadap kebakaran. Bahan bakar dan minyak pelumas adalah bahan
yang mudah terbakar. Jagalah jangan sampai minyak berceceran di sekitar genset.
Jagalah kebersihan bagian dalam genset (lapisan peredam) karena mudah terbakar
jika terkontaminasi minyak. Jauhkan genset dari lingkungan kerja yang banyak
menggunakan api.
16. Menggunakan system grounding yang baik sehingga kelebihan arus listrik yang
ditimbulkan medan magnet dapat tersalurkan ke tanah guna menghindari terjadinya
sengatan listrik
17. Pemeliharaan dan Perawatan Generator Set
18. Tidak menempatkan genset di dalam ruangan, mengingat karbon monoksida yang
dihasilkannya dapat mengontaminasi kualitas udara di dalam rumah yang tidak
boleh dihirup manusia. Untuk amannya, letakkan genset di ruangan luar dengan
sirkulasi udara yang baik namun tetap terlindung dari hujan dan aliran udara tidak
mengarah ke dalam ruangan. Penempatan ini juga sebaiknya menggunakan
system /grounding/ untuk system listrik di rumah, sehingga kelebihan arus listrik
yang ditimbulkan medan magnet dapat tersalurkan ke tanah dan menghindari
terjadinya sengatan listrik.
19. Usahakan untuk tidak menggunakan genset gas melebihi kapasitasnya dan
biasakan menghidupkan barang elektronik yang memerlukan daya listrik paling
besar terlebih dahulu.
20. Perawatan genset gas secara langsung akan berpengaruh pada kinerja genset. Jika
setiap komponen genset dirawat dan dijaga kondisinya, maka kinerjanya menjadi
lebih baik serta memberi keamanan selama proses bekerja. Itu sebabnya, selain
dibersihkan secara berkala, periksalah volume oil, air radiator, dan tangki bahan
bakar secara teratur dan melakukanpenggantian dengan rutin. Dianjurkan juga
untuk menyalakan genset diesel setiap minggu sekali tanpa diberi beban untuk
sirkulasi oli sehingga seluruh komponen genset diesel lebih tahan lama.
Kencangkanlah baut-baut genset jika ada yang kendur dan lakukan service tenaga
ahli.
BAB III

METODOLOGI

3.1. Peralatan yang digunakan

1. Motor listrik dan Genset


2. Kunci-kunci pas

3.2. Bahan yang digunakan

1. Lap pembersih

3.3. Cara Bongkar-Pasang Alat

3.3.1. Motor Listrik


1. Membuka baut pada sisi body sebelah kiri dan kanan menggunakan kunci T
no.10. Jika masih belum bisa terbuka, maka menggunakan bantuan palu.
2. Ketika body sudah bisa terbuka, identifikasi bagian-bagian motor listrik, lalu
bersihkan dengan lap pembersih.
3. Tutup kembali body sebelah kiri dan kanan menggunakan palu lalu kencangkan
dengan baut.

3.3.2. Genset

1. Membuka baut bagian atas pada tangki bahan bakar dengan cara menyilang
dengan menggunakan kunci T no.10, kunci shock ataupun kunci pas.

2. Letakkan baut secara berurutan supaya tidak salah urutan diatas kain atau kertas.

3. Membuka baut pada sisi chassis agar tangki bahan bakar dapat diambil.

4. Membuka baut oada bagian kipas/fan.

5. Identifikasi bagian genset.

6. Menutup kembali bagian genset, dimulai dari menutup bagian kipas/fan,


memssukan tangki bahan bakar dan chassis dengan baut.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Komponen-komponen Motor Listrik

Rotor

As bagian Bearing

As

Stator

Gulungan Kawat Email

Lubang Spie
(kunci)

Rotor
Body

Terminal Kabel

No. Nama Komponen Kegunaan

1. Rotor Bagian yang berputar dari sebuah motor. Perputaran


rotor disebabkan karena adanya medan magnet dan
lilitan kawat email pada rotor. Rotor dapat berputar
dengan dua sumber energi, yaitu: energi mekanik dan
energi listrik.
2. As. Bag. Bearing Untuk tempat Bearing. Fungsi Bearing sebagai
bantalan As motor.
3. As Bag.Bearing: As Untuk pulley, kopling, gigi pinion.

4. Stator Bagian yang tetap, berfungsi sebagai kumparan yang


menghasilkan listrik saat terpotong medan magnet
dari rotor.
5. Gulungan Kawat Email Untuk membangkitkan medan magnet.

6. Lubang Spie Untuk mengunci pully, kopling, atau gigi pinion agar
dapat berputar dengan as motor.
7. Body Pelindung motor dari lingkungan.

8. Terminal kabel Tempat menyambungkan kabel.


4.2. Komponen-komponen Generator Listrik

Tangki Bahan Bakar

Chassis

Starter

Kipas
Engine unit

Untuk menggerakan generator;

Knalpot Gas Buang Engine

Generator Set

No. Nama Komponen Kegunaan


1. Tangki Bahan Bakar Tangki tempat
menyimpan bahan
bakar.
2. Chassis Tempat menyimpan engine
dan generator.

3. Starter Untuk menyalakan


generator.
4. Kipas Sebagai media
pendingin saat
generator berjalan.
5. Engine Unit Untuk menggerakan
generator.
6. Knalpot Gas Buang Engine Saluran pembuangan
dari sisa hasil
pembakaran yang
terjadi di dalam mesin.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa generator adalah sebuah
perangkat yang berfungsi menghasilkan daya listrik. Disebut sebagai generator set dengan
pengertian adalah satu set peralatan gabungan dari dua perangkat berbeda yaitu engine dan
generator atau alternator. Engine sebagai perangkat pemutar sedangkan generator atau alternator
sebagai perangkat pembangkit listrik. Alternator merupakan kumparan atau gulungan tembaga
yang terdiri dari stator (kumparan statis) dan rotor (kumparan berputar).

Motor listrik adalah mesin yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor
yang paling banyak dipakai di industri adalah jenis motor induksi. Bila kumparan stator diberi
suplai tegangan tiga fasa, maka akan terjadi medan putar dengan kecepatan medan putar stator
tersebut akan mengimbas penghantar yang ada pada rotor, sehingga pada rotor timbul tegangan
induksi. Tegangan yang terjadi pada rotor menyebabkan timbulnya arus pada penghantar rotor.

5.2. Saran

1. Hati-hati dalam melakukan perawatan dan perbaikan pada komponen mesin utama.

2. Dalam membongkar dan memasang kembali baut-baut pada komponen alat, harus
dilakukan secara diagonal. Hal ini bertujuan agar alat tidak mudah rusak, dan tidak
berbahaya bagi praktikan.

DAFTAR PUSTAKA
Aldrin, Muhammad. 2013. Perawatan Motor Listrik, http://all-
thewin.blogspot.co.id/2013/09/perawatan-motor-listrik.html Diakses pada 03 Maret 2017.

Awaluddin. 2016. Pemeliharaan Generator Set (Genset) di Hotel Arya Duta Manado,
http://repository.polimdo.ac.id/535/1/Awaludin.pdf Diakses pada 03 Maret 2017.

Sinjaroji. 2013. Belasan Tips Perawatan Genset Agar Awet,


http://gensetdiesel.blogspot.co.id/2013/02/cara-tips-menjaga-perawatan-genset-agar-awet.html
Diakses pada 03 Maret 2017.

Anda mungkin juga menyukai