Anda di halaman 1dari 4

Sel elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia

(Asmoro, 2013). Sel elektrokimia dapat disebut juga sebagai sel volta atau sel galvani, adalah
satu alat dimana reaksi kimia terjadi dengan produksi.

Dalam sel volta, katoda adalah kutub positif (tempat terjadinya reaksi reduksi),
sedangkan anoda adalah kutub negative (tempat terjadinya reaksi oksidasi). EO sel volta
didapatkan dari EO Katoda dikurangi EO Anoda menggunakan data EO pada deret volta yang
makin ke kiri unsur Hidrogen semakin kecil nilai EOnya (EO sel volta = EO Katoda -
EO Anodaatau EO sel volta = EO reduksi - EO oksidasi)

Sel volta banyak digunakan dalam industri antara lain akumulator dan berbagai
baterai. Prinsip sel volta juga dapat digunakan untuk mencegah korosi pada logam. Contoh
sel galvani adalah sel Daniell. Jika kedua elektrodanya dihubungkan dengan sirkuit luar,
dihasilkan arus listrik yang dapat dibuktikan dengan menyimpangnya jarum galvanometer
yang dipasang pada rangkaian luar dari sel tersebut. Sel Daniell sering pula dimodifikasi
seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.

Ketika sel Daniell digunakan sebagai sumber listrik terjadi oerubahan dari Zn menjadi
𝑍𝑛2+ yang larut. Di sisi lain, elektroda Cu semakin bertambah massanya karena terjadi
pengendapan Cu dari 𝐶𝑢2+ . Reaksi total yang terjadi pada sel Daniell adalah :
𝑍𝑛(𝑠) + 𝐶𝑢2+ → 𝑍𝑛2+ (𝑎𝑞) + 𝐶𝑢(𝑠)
Reaksi tersebut merupakan reaksi redoks yang spontan yang dapat digunakan untuk
memproduksi listrik melalui suatu rangkaian sel elektrokimia.

1. Struktur Sel
Bila dua logam dengan kecenderungan ionisasi yang berbeda dicelupkan ke dalam larutan
elektroliy dan mengubungkan kedua elektroda dengan kawat, sebuah sel akan tersusun.
Pertama, logam dengan kecenderungan lebih besar terionisasi akan teroksidasi menghasilkan
kation dan terlarut dalam larutan elektrolit. Kemudian elektron yang dihasilkan akan
bermigrasi ke logam dengan kecenderungan ionisasi lebih rendah, kation akan diredukai
dengan menerima elektron yang mengalir ke elektroda.
Dalam sel Daniell, dua elektroda logam dicelupkan dalam larutan logam sulfatnya.
Elektroda negatif terdiri atas zink dan larutan zink sulfat dalam air, dan elektroda positifnya
terdiri atas tembaga dan larutan tembaga sulfat dalam air. Pada elektroda zink, reaksi berikut
berlangsung 𝑍𝑛 → 𝑍𝑛2+ + 2𝑒 − . Disini zink dioksidasi, sehingga elektroda zink adalah
elektroda negatif. Pada elektroda tembaga, reaksi reduksi tejadi seperti berikut
𝐶𝑢2+ + 2𝑒 − → 𝐶𝑢. Dengan demikian tembaga adalah elektroda positfi (anoda). Reaksi total
yang terjadi : 𝑍𝑛 + 𝐶𝑢2+ → 𝑍𝑛2+ + 𝐶𝑢.
Notasi sel memberikan informasi yang lengkap dari sel galvani. Informasi tersebut
meliputi jenis elektroda, jenis elektrolit yang kontak dengan elektroda tersebut termasuk
konsentrasi ion-ionnya, anoda dan katodanya serta pereaksi da hasil reaksi setiap setengah
sel. Setengah sel anoda dituliskan terlebih dahulu, diikuti dengan setengah sel katoda. Satu
garis vertikal menggambarkan batas fasa. Dua spesi yang ada dalam fasa yag sama
dipisahkan dengan tanda koma. Garis vertikal rangkap dua digunakan untuk menyatakan
adanya jembatan garam. Untuk larutan, konsentrasinya dinyatakan dalam tanda kurung
setelah penulisan rumus kimianya. Contoh :
𝑍𝑛 | 𝑍𝑛2+ (1,00𝑚)|| 𝐶𝑢2+ (1,00𝑚)| 𝐶𝑢
𝑃𝑡 | 𝐹𝑒 2+ , 𝐹𝑒 3+ || 𝐻 + | 𝐻2 | 𝑃𝑡
Karena yang ditulskan terlebih dulu (elektroda sebelah kiri) dalam notasi tersebut adalah
anoda, maka reaksi yang terjadi pada elektroda sebelah kiri adalah oksidasi dan elektroda
yang ditulis berikutnya (elektroda kanan) adalah katoda maka reaksi yang terjadi pada
elektroda kanan adalah reaksi reduksi. Untuk sel dengan notasi :
𝑍𝑛 | 𝑍𝑛2+ (1,00𝑚)|| 𝐶𝑢2+ (1,00𝑚)| 𝐶𝑢 reaksinya adalah :
𝑍𝑛 → 𝑍𝑛2+ + 2𝑒 − (reaksi oksidasi)
𝐶𝑢2+ + 2𝑒 − → 𝐶𝑢 (reaksi reduksi)
𝑍𝑛 + 𝐶𝑢2+ → 𝑍𝑛2+ + 𝐶𝑢 (reaksi keseluruhan)

Secara (konvensi), emf dari elektroda hidrogen standar = 0. Elektroda ini ada pada keadaan
standar jika fugasitas gasnya = 1 dan aktifitas ion 𝐻 + = 1. Contoh :

𝑃𝑡, 𝐻2 (1 𝑏𝑎𝑟)| 𝐻 + (𝑎 = 1)|| 𝐶𝑢2+ (𝑎 = 1)|𝐶𝑢

Sel tersebut memberikan Esel = +0,34 Volt. Karena 𝐸ℎ𝑖𝑑𝑟𝑜𝑔𝑒𝑛 = 0 𝑉𝑜𝑙𝑡, maka ini
menunjukan tendensi yang lebih besar untuk proses :
𝐶𝑢2+ + 2𝑒 − → 𝐶𝑢 daripada 𝑍𝑛 → 𝑍𝑛2+ + 2𝑒 −

Untuk sel : 𝑃𝑡, 𝐻2 (1 𝑏𝑎𝑟)| 𝐻 + (𝑎 = 1)|| 𝑍𝑛2+ (𝑎 = 1)|𝑍𝑛 Esel = -0,78 V

Artinya pada sel tersebut, ada tendensi yang lebih besar untuk proses 𝑍𝑛 → 𝑍𝑛2+ + 2𝑒 −

Kita dapat mereduksi emf sel yang melibatkan dua elektroda, misalnya :

𝐶𝑢2+ + 2𝑒 − → 𝐶𝑢 E = +0,34 V

𝑍𝑛 → 𝑍𝑛2+ + 2𝑒 − E = -0,76 V

Reaksi di katoda : 𝐶𝑢2+ + 2𝑒 − → 𝐶𝑢

Reaksi di anoda : 𝑍𝑛 → 𝑍𝑛2+ + 2𝑒 −

Reaksi keseluruhan : 𝐶𝑢2+ + 𝑍𝑛 → 𝐶𝑢 + 𝑍𝑛2+

Dengan emf sel : Esel = 𝐸𝑘𝑎𝑡𝑜𝑑𝑎 − 𝐸𝑎𝑛𝑜𝑑𝑎 = 0,34 𝑉 − (−0,76 𝑉) = 1,1 𝑉

2. Termodinamika sel elektrokimia

Penafsiran yang benar diberikan oleh Willard Gibbs (1878) bahwa kerja yang dilakukan
oleh sel elektrokimia sama dengan penurunan energi gibbs, yaitu kerja maksimum diluar
kerja. Dapat diilustrasikan dengan sel berikut : 𝑃𝑡| 𝐻2 |𝐻 + ||𝐶𝑢2+ |𝐶𝑢

Reaksi di anoda : 𝐻2 → 2𝐻 + + 2𝑒 −

Reaksi di katoda : 𝐶𝑢2+ + 2𝑒 − → 𝐶𝑢

Reaksi keseluruhan : 𝐻2 + 𝐶𝑢2+ → 2𝐻 + + 𝐶𝑢

Saat 1 mol 𝐻2 bereaksi dengan 1 mol 𝐶𝑢2+ , 2 mol elektron mengalr melalui sirkuit luar.
Menurut hukum faraday, ini berarti terjadi trasnfer 2 x 96465 C listrik. Emf sel tersebut
adalah +0,3419 V, sehingga kerja listrik yang dihasilkan :

2 x 96.485 x 0.3419 CV = 6.598 x 104 J

Kerja dilakukan sistem, karena kerja yang dilakukan oleh sel elektrokimia sama dengan
penurunan energi Gibbs. Secara umum :

∆𝐺 = −𝑛𝐹𝐸 dan pada keadaan standar : ∆𝐺° = −𝑛𝐹𝐸°


3. Persamaan Nernst

Untuk sel : 𝑍𝑛 | 𝑍𝑛2+ || 𝐶𝑢2+ | 𝐶𝑢

Dengan reaksi : 𝑍𝑛 + 𝐶𝑢2+ → 𝑍𝑛2+ + 𝐶𝑢

E sel = Ekat – Ean = 0,34 + 0 = 0,34 Volt/SHE


𝑅𝑇 𝑅𝑇
E sel = 𝐸°𝑠𝑒𝑙 − ln 𝐾 = 𝐸 °𝑠𝑒𝑙 − ln 𝑎𝑟𝑒𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 /𝑎𝑜𝑘𝑠𝑖𝑑𝑎𝑠𝑖
𝑛𝐹 𝑛𝐹

Untuk aktivitas zat padat = 1, maka K = [a H+] / [aCu2+]

Sehingga persamaan nernst untuk reaksi 𝐶𝑢2+ + 𝑍𝑛 → 𝑍𝑛2+ + 𝐶𝑢


𝑅𝑇
Esel = 𝐸°𝑠𝑒𝑙 − ln[ 𝑍𝑛2+ ]/[𝐶𝑢2+ ], pada suhu 25℃ dan tekanan 1 atm, besarnya 2,393
𝑛𝐹
RT/F = 0,0591, sehingga persamaan diatas menjadi :
0,0591
Esel = 𝐸°𝑠𝑒𝑙 − log[ 𝑍𝑛2+ ]/[𝐶𝑢2+ ]
𝑛

Anda mungkin juga menyukai