Anda di halaman 1dari 5

M - XI

FLOTASI

11.1Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan kali ini adalah untuk menentukan recovery atau
perolehan mineral berharga dengan cara memisahkan mineral-mineral berharga
dari pengotornya berdasarkan perbedaan berat jenis, dan untuk menentukan
ratio of concentration mineral berharga tersebut.

11.2Landasan Teori
Flotasi adalah proses pemisahan konsentrat yang bertujuan untuk
memisahkan butiran mineral yang halus dari butiran yang kasar dengan
menggunakan prinsip dari sifat fisik dan sifat kimia dengan batasan fase padat
pada mineral, fase cair dari air dan fase gas dalam udara. Dalam industry
pertambangan umumnya digunakan untuk memisahkan mineral logam dan non
logam.

Sumber: Anonim, 2014


Gambar 11.1
Alat Flotasi

Daya apung yang dimiliki oleh mineral merupakan kemampuan mineral


untuk mengapung bila ditentukan tendensitas butiran mineral untuk melekatkan
diri pada gelembung udara yang relative lebih besar dan menggantung sebagai
cairan pulp.
Daya apung suatu butiran mineral tergantung pada sifat permukaan
butiran mineral tersebut, sedangkan sifat permukaan butiran mineral tersebut
dapat dikontrol dan diubah-ubah dalam proses flotasi dengan mempergunakan
reagen kimia yang berbeda-beda.

Sumber: Anonim, 2014


Gambar 11.2
Proses Pemisahan pada Flotasi

Pada proses ini mineral dapat dipandang atau dibedakan menjadi


beberapa bagian :
1. Mineral takut air (Hidrophobik)
Mineral yang mudah melekat pada gelembung udara pada cairan, mineral
ini umumnya mineral yang dikehendaki.
2. Mineral senang air (Hidrophilik)
Mineral yang tidak mudah melekat pada gelembung udara pada cairan.
Prinsip Flotasi:
1. Penempelan partikel (Mineral) pada gelembung udara.
2. Gelembung mineral harus stabil
3. Ada sifat Float dan sink.

Syarat Flotasi:
1. Ada gelembung udara dalam cairan ( 0,5 1)
2. Ukuran biji harus halus antara 100 - 200 ( 48 50 mesh)
3. Derajat liberasi yang tinggi
4. Feed dalam bentuk pulp (lumpur)
Syarat-syarat alat flotasi:
1. Mempunyai penerima pulp dan pengeluaran konsentrat.
2. Dapat menghasilkan/ada aliran udara yang dapat dimasukan ke
dalam sistem tersebut.
3. Feed harus dalam bentuk pulp.

Sumber: Anonim, 2014.


Gambar 11.1
Bagian Alat Flotation

Dengan adanya perbedaan sifat permukaan (Hidrophobik dan Hidrophilik)


tadi perlu ada suatu reagen kimia untuk merubah permukan mineral. Reagen
kimia yang dipergunakan pada proses flotasi terdiri dari :
1. Kolektor (Collector) adalah suatu bahan kimia organik yang gunanya
untuk merubah sifat permukaan mineral yang tadinya senang air menjadi
tidak suka air, hal ini terjadi bila mineral yang senang air itu mineral yang
diinginkan. Contohnya: Solar, sabun.

2. Modifier adalah bahan kimia an-organik yang fungsinya untuk


mempengaruhi kinerja dari kolektor.
3. Frother (Pembusa) adalah suatu zat untuk menstabilkan gelembung-
gelembung udara dalam air. Contohnya : detergen.

11.3Alat dan Bahan


11.3.1 Alat
1. Sendok
2. Timbangan
3. Nampan
4. Lup
5. Mikroskop
6. Kantong plastik
7. Splitter
8. Alat plastik
9. Corong
10. Papan grain counting
11. Pan pemanas
12. Ember
13. Stopwatch
14. Gelas ukur
15. Alat Flotasi
11.3.2 Bahan
1. Batubara dengan ukuran - 200#.
2. Mineral kuarsa
3. Total berat kedua material yaitu 250 gram.

11.4Prosedur Percobaan
1. Lakukan mixing antara batubara dan pasir kuarsa.
2. Tentukan kadar batubara.
3. Campur batubara dengan kuarsa dengan air, aduk hingga merata.
4. Ukur debit air yang keluar.
5. Isi alat flotasi dengan air hingga penuh.
6. Hidupkan kompresor, atur debit udara kurang lebih 0,15 liter/menit.
7. Masukkan feed ke dalam alat flotasi dengan waktu per 15 detik.
8. Atur sesuai dengan prosedur kecepatan air.
9. Tampung konsentrat (over flow) dan tailing (under flow), kemudian saring.
10. Endapkan konsentrat selama 24 jam.
11. Kemudian konsentrat dikeringkan.
12. Masukkan ke pan pemanas, dikeringkan pada suhu 100o sampai 105oC.
13. Timbang konsentrat.
14. Tentukan kadar konsentrat dengan cara yang sama seperti grain
counting.
15. Tentukan kadar tailing dan kadarnya.

11.5Rumus yang Digunakan


1. Material Balance
F=C+T
2. Metallurgical Balance

F.f=C.c+T.t
3. Recovery

C .c
R= F .f x 100 %

4. Ratio of Concentration

F
K= C

Keterangan:
F = Berat feed (gram)
f = Kadar feed (%)
C = Berat konsentrat (gram)
c = Kadar konsentrat (%)
T = Berat tailing (gram)
t = Kadar tailing (%)
DAFTAR PUSTAKA

1.Anonim. 2012. Pengolahan Bahan Galian. tambangunhas.wordpress.com.


Diakses pada tanggal 11 Mei 2017

2.Buana, Tisna. 2011. Flotasi poetra-buana.blogspot.co.id. Diakses pada


tanggal 11 Mei 2017

3.Nasution, Abdulah. 2013. Flotasi kehidupannasution.blogspot.co.id. Diakses


pada tanggal 11 Mei 2017.

Anda mungkin juga menyukai