Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh,


Puji dan syukur kepada Allah swt., karena atas rahmat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan penulisan laporan awal untuk memenuhi syarat mata kuliah
Praktikum Perencanaan Tambang dan Simulasi Tambang. Adapun laporan awal
ini ditulis dengan judul “Perencanaan dan Perancangan Tambang”.
Di dalam Laporan Awal ini, akan dipaparkan tentang latar belakang,
maksud dan tujuan, landasan teori, serta kesimpulan tentang perencanaan dan
perancangan tambang. Diharapkan dengan penulisan laporan awal ini dapat
bermanfaat bagi penulis maupun lingkungan sekitar pada umumnya dan
khususnya bagi mahasiswa Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung.
Akhir kata, penulis menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf bila
terdapat kesalahan dalam penulisan laporan awal ini. Penulis terbuka akan kritik
dan saran yang diberikan.
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh,

Bandung, 3 Oktober 2018

Ibnu Sucipto

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ................................................................. 1
1.2. Maksud dan Tujuan ......................................................... 1
1.2.1. Maksud Praktikum ................................................ 1
1.2.2. Tujuan Praktikum ................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................ 3
2.1. Perencanaan Tambang ..................................................... 3
2.2. Perancangan Tambang ..................................................... 4
2.3. Konsep Dasar Topografi ................................................... 6
BAB III KESIMPULAN .................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan untuk mengambil bahan
galian yang terdapat dibawah permukaan bumi yang memiliki nilai ekonomis dan
kemudian digunakan untuk keperluan hidup manusia sehari-hari. Letak bahan
galian yang tidak diketahui secara pasti dikarenakan letaknya yang berada
dibawah permukaan tanah sehingga untuk mengetahui secara pasti kualitas dan
kuantitasnya bukan merupakan hal yang mudah. Untuk mengetahui kualitas,
kuantitas, bentuk dan juga waktu yang diperlukan untuk mengolah bahan galian
tersebut dibutuhkan perencanaan dan perancangan tambang yang baik.
Perencanaan tambang merupakan kegiatan untuk merencanakan kegiatan
pertambangan dari tahap awal sampai akhir dengan memperhatikan aspek teknis
dan ekonomi, serta didalam kegiatan perencanaan tambang juga terdapat
kegiatan perancangan tambang. Dalam kajian perencanaan dan perancangan
tambang unsur geometri endapan dan juga waktu merupakan hal yang menjadi
pertimbangan paling utama. Karena hal itulah dibutuhkan perencanaan dan
perencangan tambang yang baik sehingga usaha kegiatan pertambangan dapat
berhasil dan menguntungkan.

1.2. Maksud dan Tujuan Praktikum


1.2.1. Maksud
Maksud dari pembuatan laporan ini adalah agar dapat mengetahui konsep
dari perencanaan dan juga perancangan tambang serta kegiatan-kegiatan yang
terkait didalamnya

1
2

1.2.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah:
1. Dapat mengetahui perencanaan dan perancangan tambang
2. Dapat mengetahui kegiatan yang ada dalam perencanaan dan
perancangan tambang
3. Mengetahui konsep dasar topografi sebagai data awal perencanaan dan
perancangan tambang
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Perencanaan Tambang


Perencanaan tambang merupakan salah satu kegiatan dalam tahapan
pertambangan yang didalamnya meliputi kegiatan untuk merencanakan kegiatan
penambangan yang dapat dibuat dalam jangka pendek, menengah maupun dalam
jangka panjang dengan memerhatikan dan memperhitungkan beberapa aspek
seperti waktu, kondisi bahan galian, ekonomi, lingkungan dan lainnya. Dalam
merencanakan kegiatan usaha pertambangan banyak hal yang harus dianalisis
dan diperhitungkan diantaranya adalah jumlah cadangan dalam IUP, desain dan
geometri pit, perencanaan tempat timbunan (disposal), target produksi,
penjadwalan produksi, alat mekanis dan tenaga kerja, dan juga faktor ekonominya.
Untuk dapat meperhitungkan dan menganalisis hal-hal tersebut diperlukan
berbagai macam data seperti data topografi, hidrologi, geoteknik dan data
pemboran. Secara umum kegiatan perencanaan tambang memiliki 2 bagian yaitu
 Perencanaan strategis, merupakan kegiatan perencanaan yang meliputi
kegiatan dari awal kegiatan pertambangan hingga akhir yang didalamnya
direncanakan waktu kegiatan, tujuan kegiatan dan juga sasarannya.
 Perencanaan operasional, merupakan kegiatan perencanaan yang
berhubungan dengan aspek teknis seperti jumlah alat dan tenaga kerja,
metode penambangan yang digunakan, rencana produksi agar dapat
memenuhi tujuan yang telah direncanakan.
Selain jumlah endapan bahan galian, hal yang penting yang menjadi salah
satu pertimbangan dalam melakukan perencanaa tambang adalah waktu, dalam
kegiatan pertambangan tentunya mengharapkan keuntungan yang besar,
sehingga untuk memperoleh hal tersebut tergantung dari optimalisasi teknis
penambangan. Oleh sebab itu dalam melakukan perencaan tambang ada
beberapa hal yang menjadi pertimbangan dasar, diantaranya adalah:
 Pertimbangan dalam aspek teknis, merupakan pertimbangan yang
meliputi geometri, kualitas dan kuantitas bahan galian, keadaan topografi,
kegiatan pemindahan tanah penutup, pembuatan jalan tambang, alat

3
4

mekanis yang digunakan beserta jumlahnya, penentuan ultimate pit limit,


penentuan tinggi dan lebar bench, serta penentuan overall dan single
slope pada bench.
 Pertimbangan dalam aspek ekonomi, seperti analisis ekonomi
berdasarkan nilai stripping ratio, analisis ekonomi, kondisi pasar, biaya
produksi dan gaji para pekerja, biaya pembelian alat, dan sebagainya.
Setelah melalui pertimbangan-pertimbagan tersebut maka akan
didapatkan suatu hasil berupa rekomendasi lama waktu eksploitasi tambang,
rencana produksi tahunan, maupun bulanan dan lainnya. Dalam ketentuan
melakukan Izin Usaha Pertambangan (IUP) diharuskan untuk tidak hanya
melakukan kegiatan perencanaan diawal sebelum kegiatan penambangan
dimulai, tetapi harus terus melakukan kegiatan perancanaan pada saat kegiatan
penambangan telah berlangsung dan dilakukan dalam periode waktu tertentu yang
proses perencanaannya sama seperti diawal yaitu mempertimbangkan berbagai
aspek yang berpengaruh didalamnya.
Menurut jangka waktunya, perencanaan dapat terbagi menjadi beberapa
jenis, diantaranya adalah :
 Perencanaan jangka pendek : perencanaan yang implementasinya kurang
dari 1 tahun
 Perancanaan jangka menengah : perencanaan yang implementasinya
antara 1-5 tahun
 Perencanaan jangka panjang : perencanaan yang implementasinya lebih
dari 5 tahun
 Perencanaan alternatif : merupakan perencanaan yang dilakukan apabila
terjadi hal-hal yang diluar perkiraan (optional).

2.2 Perancangan Tambang


Perancangan tambang merupakan salah satu kegiatan didalam
perencanaan tambang. Kegiatan perancangan tambang merupakan kegiatan
yang lebih fokus kedalam bidang desain seperti pembuatan pit, pembuatan jalan
tambang, pembuatan bench dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan aspek
geometri tambang. Perbedaan antara perencanaan tambang dan perancangan
tambang adalah pada kegiatan perancangan tambang tidak terlalu dipengaruhi

4
5

oleh waktu berbeda halnya dengan perencanaan tambang. Namun yang sangat
berpengaruh yaitu aspek teknis dan juga ekonomi yang menjadi dasar untuk
melakukan perancangan tambang. Perancangan tambang memiliki beberapa
kegiatan yang termasuk didalamnya, diantaranya adalah :
 Perancangan pit
 Penaksiran cadangan berdasarkan hasil data geologi
 Perancangan jalan tambang
 Perancangan tempat timbunan (disposal)
 Perancangan scheduling
 Pentahapan produksi
 Penentuan ultimate pit limit
 Pembuatan peta kemajuan tambang
 Perancangan tempat penambangan berdasarkan nilai SR bahan galian

2.3 Konsep Dasar Topografi


Topografi merupakan intepretasi dari dari gambaran bentuk atau relief
permukaan bumi yang disajikan dalam bentuk 2 dimensi dan digambarkan dengan
titik-titik dan juga garis yang menggambarkan suatu elevasi. Data topografi
seringkali disajikan dalam bentuk peta dengan adanya garis kontur yang
menandakan suatu daerah yang memilki elevasi yang sama. Dalam kegiatan
perencanaan tambang kondisi topgrafi sangat penting untuk dapat mengetahui
posisi, ketinggian, dan juga dapat memengaruhi metode penambangan yang akan
digunakan. Pada umumnya, peta topografi merupakan peta dasar ataupun peta
induk yang digunakan untuk membuat peta-peta turunan lainnya.
Secara prinsip, topogari memiliki beberapa aturan-aturan dalam proses
pembuatannya, diantaranya adalah :
 Garis kontur tidak boleh berpotongan, karena hal ini menggambarkan relief
permukaan bumi sehingga apabila kontur berpotongan maka relief
permukaan bumi tidak akan tergambarkan dengan baik dan akan terjadi
kesalahan dalam intepretasinya
 Garis kontur tidak boleh bercabang, karena garis kontur merupakan
penggambaran relief permukaan bumi yang memiliki ketinggian yang sama

5
6

maka setiap garis kontur hanya bisa mewakili satu elevasi saja dan tidak
diperbolehkan bercabang.
 Garis kontur tidak pernah putus, dalam topografi garis-garis yang
menghubungkan titik-titik dengan elevasi yang sama akan terus
menyambung sampai menutup dan tidak akan pernah putus ataupun
hilang secara tiba-tiba.
 Garis kontur yang rapat menandakan bahwa daerah tersebut merupakan
daerah yang terjal dikarenakan hasil dari intepretasinya berarti daerah
yang memiliki elevasi yang sama akan sangat dekat dengan elevasi yang
berbeda yang dapat disimpulkan bahwa kontur tersebut dibuat oleh kondisi
kenaikan permukaan dalam jarak yang dekat
 Garis kontur yang renggang menandakan bahwa daerah tersebut
merupakan daerah yang landai dikarenakan kontur tersebut dibuat oleh
kenaikan kondisi permukaan pada jarak yang jauh
 Dalam topografi ada berbagai macam bentuk topografi yang dapat
menggambarkan suatu kenampakan seperti garis kontur yang melingkar
menandakan bahwa daerah tersebut merupakan daerah gunung. Adanya
garis kontur yang berbentuk “V” terbalik kearah elevasi yang lebih tinggi
menandakan adanya sungai dan lain sebagainya.

Sumber : Wahyu. 2008.


Gambar 2.1
Contoh prinsip garis kont

6
BAB III
KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa :


1. Perencanaan tambang merupakan salah satu kegiatan dalam tahapan
pertambangan yang didalamnya meliputi kegiatan untuk merencanakan
kegiatan penambangan yang dapat dibuat dalam jangka pendek,
menengah maupun dalam jangka panjang dengan memerhatikan dan
memperhitungkan beberapa aspek seperti waktu, kondisi bahan galian,
ekonomi, lingkungan dan lainnya. Kegiatan perancangan tambang
merupakan kegiatan yang lebih fokus kedalam bidang desain seperti
pembuatan pit, pembuatan jalan tambang, pembuatan bench dan hal-hal
lainnya yang berkaitan dengan aspek geometri tambang.
2. Dalam perencanaan tambang terdapat beberapa kegiatan yaitu analsis
ekonomi dan teknik, serta penjadwalan. Sedangkan dalam perancangan
tambang terdapat kegiatan pembuatan pit, pembuatan desain timbunan,
pentahapan produksi, desain jalan dan lain sebagainya
3. Topografi memiliki beberapa syarat ataupun aturan untuk pembuatannya
agar intepretasi hasil topografi sesuai dengan keadaan di alam dan dapat
digunakan untuk data awal perencanaan dan perancangan tambang.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Arta,Firno. 2015. “Pengertian Perencanaan Tambang”, academia.edu.


Diakses pada 3 Oktober 2018.

2. Febriansyah, Eldrin. 2012. “Perencanaan dan Perancangan Tambang”,


mheea-nck.blogspot.com. Diakses pada 3 Oktober 2018

3. Risejet, Rahmat. 2013. “Perencanaan Tambang”,


rachmatrisejet.blogspot.com. Diakses pada 3 Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai