IV-1
IV-2
1. Metode pengujian
2. Gangguan terhadap contoh tanah
3. Kadar air
4. Tingkat regangan
Keruntuhan geser (Shear failure )tanah terjadi bukan disebabkan karena
hancurnya butir – butir tanah tersebut tetapi karena andanya gerak relative
antara butir – butir tanah tersebut. Pada peristiwa kelongsoran suatu lereng
berarti telah terjadi pergeseran dalam butir – butir tanah tersebut. Kekuatan
geser yang dimiliki suatu tanah disebabkan oleh :
1. Pada tanah berbutir halus ( kohesif ) misalnya lempung kekuatan geser
yang dimiliki tanah disebabkan karena adanya kohesi atau lekatan antara
butir – butir tanah ( c soil ).
2. Pada tanah berbutir kasar (non kohesif ), kekuatan geser disebabkan
karena adanya gesekan antara butir – butir tanah sehingga sering disebut
sudut gesek dalam (φsoil )
3. Pada tanah yang merupakan campuran antara tanah halus dan tanah
kasar ( c dan φsoil ), kekuatan geser disebabkan karena adanya lekatan (
karena kohesi ) dan gesekan antara butir – butir tanah ( karena φ)
Berikut ini Teori yang dipakai dalam kuat geser tanah
Mohr ( 1910 ) menyuguhkan sebuah teori tentang keruntuhan pada
material yang menyatakan bahwa keruntuhan terjadi pada suatu material akibat
kombinasi kritis tegangan normal dan geser, dan bukan hanya akibat tegangan
normal maksimum atau tegangan geser maksimum saja.
τf = f (σ)......................................................(4.1)
τ = c + σn.tanφ...............................................(4.2)
dimana,
s/ τ : Kekuatan geser tanah
c : Kohesi
φ : Sudut geser internal
10 9 9
11 10 11
12 11 13,2
12 4 4,8
11 5 5,5
10 6 6
9 6 5,4
8 6 4,8
7 7 4,9
Backward 6 8 4,8
5 10 5
4 12 4,8
3 14 4,2
2 14 2,8
1 14 1,4
0 14 0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Praktikum Geomekanika, 2019
2. Normal Stress : 10kg/cm²
∆Normal = ∆Shear x Shear Stress X 0,1
Forward :
∆Normal = 0 x 0 x 0,1 = 0 Kg/cm
∆Normal = 1 x 1 x 0,1 = 0,1 Kg/cm
∆Normal = 2 x 2 x 0,1 = 0,4 Kg/cm
Backward :
∆Normal = 12 x 4,5 x 0,1 = 5,4 Kg/cm
∆Normal = 11 x 4,5 x 0,1 = 4,95 Kg/cm
∆Normal = 10 x 3 x 0,1 = 3 Kg/cm
Tabel 4.5
Kuat Geser Batuan
Condition ∆ Shear Shear Stress ∆Normal
0 2 0
1 4 0,1
2 5 0,4
3 6 0,75
IV-14
4 6 1
5 6 1,5
Forward 6 7 1,8
7 7 2,8
8 8 3,6
9 9 4,5
10 9 5
11 10 6,05
12 11 6,6
12 4 5,4
11 5 4,55
10 6 4
9 6 4,05
8 6 3,6
7 7 3,15
Backward 6 8 2,7
5 10 2,25
4 12 1,8
3 14 1,25
2 14 1
1 14 0,5
0 14 0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Praktikum Geomekanika, 2019
3. Normal Stress : 20kg/cm²
∆Normal = ∆Shear x Shear Stress X 0,1
Forward :
∆Normal = 0 x 0 x 0,1 = 0 Kg/cm
∆Normal = 1 x 1 x 0,1 = 0,1 Kg/cm
∆Normal = 2 x 1 x 0,1 = 0,2 Kg/cm
Backward :
∆Normal = 12 x 0x 0,1 = 0 Kg/cm
∆Normal = 11 x 1 x 0,1 = 1,1 Kg/cm
∆Normal = 10 x 2 x 0,1 = 2 Kg/cm
IV-15
Tabel 4.5
Kuat Geser Batuan
Condition ∆ Shear Shear Stress ∆Normal
0 2 0
1 4 0,1
2 5 0,2
3 6 0,6
4 6 1,2
5 6 1,75
6 7 2,4
7 7 2,8
8 8 3,2
Forward 9 9 4,95
10 9 6
11 10 7,7
12 11 13,2
12 4 0
11 5 1,1
10 6 2
9 6 2,25
8 6 2
7 7 2,1
Backward 6 8 2,4
5 10 2
4 12 2,1
3 14 2,1
2 14 2,2
1 14 1,3
0 14 0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Praktikum Geomekanika, 2019
4.8 Analisis
Pada pengujian kuat geser terhadap sampel menggunakan alat
pembebanan dimana pada bagian sampel diberi pembebanan pada bagian atas
IV-16
sampel. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi gaya yang bekerja secara
vertical dan hanya terjadi gaya geser pada sampel tersebut.
Pengujian kuat geser ini diperlukan untuk mengetahui kemampuan
sampel atau ketahanan sampel terhadap gaya geser yang nantinya digunakan
dalam dunia pertambangan khususnya bidang geoteknik.
4.9 Kesimpulan
Dari penjelasan-penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada pengujian kuat geser batuan menggunakan pompa pembebanan
yang berfungsi sebagai pemberi beban pada sampel dari atas agar tidak
terjadi gaya secara vertical ketika pengujian, kemudian ada alat yang
digunakan sebagai penunjuk keadaan geser batuan.
2. Pada tahapan pengujian sampel, hal yang pertama disiapkan adalah
preparasi sampel, kemudian sampel tersebut dipasang pada mesin
pengujian dan lakukan pengujian kuat geser secara forward dan
backward.
3. Setelah melakukan pengujian kuat geser batuan, didapatkan tegangan
geser yang terjadi pada sampel selama pengujian. Pada tegangan normal
5kg/cm² didapatkan tegangan geser sebesar 7kg/cm².
DAFTAR PUSTAKA
IV-17
LAMPIRAN
IV-18