Anda di halaman 1dari 2

Fosfor

Berasal dari penyimpanan di industri dan terdapat di dalam air minum berupa mineral
terlarut. Fosfor dibagi menjadi organik dan anorganik. Anorganik sendiri terbagi menjadi fosfor
yang berupa orthophosphate dan polyphosphate. Selain itu, fosfor dapat bersifat biodegradable
dan nonbiodegradable. Fosfor yang bersifat biodegradable akan terhidrolisis menjadi
orthophosphate sedangkan fosfor nonbiodegradable akan tetap melewati proses pengolahan dan
tersimpan di dalam effluent yang konsentrasi sama dengan konsentrasi fosfor di influent.

Fosfor merupakan nutrient alami untuk pertumbuhan biologi, jika tidak terdapat fosfor
terutama dalam konsentrasi tertentu makan proses pertumbuhan bisa terhambat serta akan
mengurangi efisiensi dari proses pengolahan biologis.

Proses penghilangan fosfor di dalam unit pengolahan yaitu menggunakan unit koagulasi
dan sedimentasi, dalam tahapan ini akan ditambahkan garam kimia lalu akan diteruskan ke
penyimpanan primer selanjutnya akan dilakukan penghilangan solids, setelah itu kadar fosfor
dapat dikurangi atau dihilangkan.

Solids

Teridiri dari beberapa komponen yaitu TSS (Total Suspended Solids), TDS (Total
Dissolved Solids) dan TS (Total Solids). TSS adalah material yang bisa melewati filter gelas
fiber. TDS dapat melewati pori-pori sebesar 2 mikrometer. TS merupakan limbah yang terdiri
dari bahan-bahan yang terevaporasi dan kering. Konsentrasi bahan mentah dari suspended solids
ini sekitar 100-350 mg/L.

Karakter fisik dari solids ini yaitu jika ukuran partikelnya kurang dari 10^-3 mikrometer
maka disebut dissolved dan partikel ini dapat melewati sistem juga tersimpan di effluent,
sedangkan jika berukuran lebih dari 1 mikrometer disebut suspended. Ukuran partikel di antara
kedua ukuran tersebut disebut colloidal.

Temperatur

Temperatur optimum berkisar antara 25-35 derajat Celcius. Temperatur ini dapat
dipengaruhi oleh keadaan geografis suatu wilayah, juga dipengaruhi oleh keadaan musim dan
iklim. Pada daerah bersuhu dingin, temperature akan otomatis turun dan akan berpengaruh pada
proses di unit pengolahan. Suhu dingin akan mempengaruhi kegiatan nitrifikasi yang dilakukan
oleh bakteri. Suhu yang rendah akan menurunkan kegiatan pertumbuhan bakteri, akibatnya
nitrifikasi pun terganggu. Selain itu, suhu yang rendah juga akan mepengaruhi tingkat DO
(dissolved oxygen). DO akan meningkat dan dapat memberikan efek negatif untuk denitrifikasi
jika DO tersebut dibawa ke area anoxic.

pH

pH optimum di dalam unit pengolahan berkisar antara 6-9. Tinggi rendahnya derajat pH ini
akan berpengaruh pada aktivitas biologi yang ada di dalam unit pengolahan. Aktivitas biologi ini
adalah aktivitas bakteri yang ada di dalam unit. Telah diketahui bahwa bakteri akan tetap bekerja
maksimal di dalam rentang pH tertentu. pH yang idean adalah pH yang tidak terlalu asam dan
tidak terlalu basa.

Alkalinitas

Alkalinitas berupa keseimbangan ion H+ dan OH- yang terdapat di dalam influent.
Alkalinitas ini akan menentukan sifat influent itu juga bagaimana hal tersebut mempengaruhi
kegiatan di dalam sistem pengolahan. Alkalinitas yang kurang akan menghambat nitrifikasi.

Anda mungkin juga menyukai