Anda di halaman 1dari 4

AERASI (TRANSFER GAS)

A. Pengertian
Aerasi (Transfer Gas) adalah perpindahan gas dari fase gas ke fase cair (dalam bentuk
terlarut) atau sebaliknya. Transfer gas melibatkan kontak antara gas dengan air yang
menyebabkan berpindahnya suatu senyawa dari fase gas ke fase cair atau menguapnya suatu
senyawa dari fase cair menjadi fase gas (lepas ke udara). Mekanisme ini terjadi secara difusi.
Gaya penggerak perpindahan massa ini adalah perbedaan konsentrasi zat dalam larutan dan
kelarutan gas pada kondisi tertentu. Kelarutan gas dalam air dipengaruhi oleh suhu air, tekanan
parsial gas dalam fase gas, konsentrasi padatan terlarut dalam air, dan komposisi kimia gas.
Aerasi telah digunakan untuk menghilangkan jejak senyawa organik volatil (VOC) dalam
air baik berupa sumber air permukaan atau sumber air tanah. Aerasi juga telah digunakan untuk
mentransfer zat, seperti oksigen, dari udara atau fase gas ke dalam air dalam proses yang
disebut adsorpsi gas atau oksidasi (untuk mengoksidasi besi dan mangan). Aerasi juga
menyediakan melarikan diri dari gas-gas terlarut, seperti karbon dioksida dan hidrogen sulfida.

B. Metode desain
 Transfer gas mekanik
Transfer gas secara mekanik dilakukan dengan menggunakan alat pengaduk
yang menyebabkan air bergerak. Ada beberapa tipe alat pengaduk yaitu paddle
tenggelam, paddle permukaan, propeller, turbine, dan aerator draft-tube. Untuk
mendesain aerator mekanik, maka diperlukan leaflet/brosur yang dikeluarkan oleh
pabrik aerator yang berisi spesifikasi teknis dari aerator tersebut. Berdasarkan
spesifikasi inilah, dapat dipilih jenis dan kapasitas aerator yang akan digunakan dalam
desain sistem aerasi. Spesifikasi teknis minimum mencakup hal-hal sebagai berikut :
- Dimensi alat
- Daya motor
- Kecepatan putaran
- Kedalaman peletakan aerator
- Kecepatan transfer gas
 Transfer gas difusi
Metode difusi adalah transfer gas dari udara bertekanan yang diinjeksikan ke
dalam air. Injeksi udara berlangsung dalam bak besar melalui diffuser berbentuk plat
atau tabung. Udara yang keluar dari difuser biasa berbentuk gelembung udara yang
akan menyebabkan penigkatan turbulensi air. Gelembung yang dihasilkan oleh diffuser
diklasifikasikan menjadi fine dan coarse bubble. Efisiensi yang dapat dicapai dengan fine
bubble aerator adalah 8 – 12%, sementara untuk coarse bubble aerator adalah 4 – 8%.
Periode aerasi berkisar 10 – 30 menit, suplai 0,01- 1 m 3/menit per m3 volume tangki.
 Transfer gas gravitasi
Metode gravitasi adalah transfer gas dengan memanfaatkan aliran gravitasi
yang meliputi pelimpah, terjunan air, cascade, aliran di atas bidang miring, dan menara
(tray atau packed). Kontak antara air dan udara terjadi ketika air dijatuhkan atau di
alirkan dari ketinggian tertentu.
Aerasi metode gravitasi dapat dilakukan dengan berbagai jenis operasi antara
lain:
- Aerasi jatuhan bertingkat (cascade aeration)
- Kombinasi jatuhan dan pengudaraan dengan aliran berlawanan
- Tray aeration
 Transfer gas semprot
Metode semprot adalah menyemprotkan butiran air ke udara melalui lubang
atau nozzle, baik yang bergerak maupun diam.

C. Metode desain
 Aerasi difusi
Menghembuskan gelembung ke dalam air (umum untuk akuarium). Dalam
aerasi difusi besar kecil dan lamanya gelembung udara didalam air mempengaruhi laju
transfer oksigen kedalam badan air.
 Aerasi semprot
Air di semprotkan ke udara (contoh di tambak udang pakai kincir; atau air
mancur). Prinsip aerasi semprot ini yaitu memancukan air ke udara atau menyemprok
air sehingga pada saat air berada diudara air tersebut menndapat tambahan oksigen
melalui difusi okigen dan saat air jatuh pada permukaan air dapat menyebabkan lapisan
film pada permukaan air menjadi rusak sehingga pada permukaan air juga terjadi
transfer oksigen dari udara.
 Aerasi wadah bertingkat
Air terjun dari satu wadah ke wadah lebih rendah menghasilkan air terjun.
Tehnik aerasi ini menggunakan prinsip gravitasi dari ketinggian kemudian jatuh ke
permukaan air. Selama air mengalir dari atas ke bawah, air ini mengalami proses difusi
oksigen dari udara ke permukaan air. Dibawah ini gambar aerasi wadah bertingkat.

Air dialirkan dari atas kemudian akan jatuh kebawah (wadah budidaya) melalui
suatu media yang bertingkat. Saat air jatuh dari undakan satu ke undakan yang lain
maka proses difusi oksigen terjadi. Semakin banyak tingkatan atau “undakan”
menyebabkan transfer difusi oksigen berlangsung lebih cepat.
 Aerasi banyak permukaan
Air mengalir pada permukaan terbuka yang lebar dan kedalaman air nya tipis
saja (perlu ruang banyak, bayangkan waterboom). Pada aerasi ini memanfaaatkan luas
permukaan dari lapang sebelum air tersebut masuk pada kolam atau wadah budidaya.
Semakin luas permukaan dari lahan tersebut maka proses transfer oksigen dari udara
pada badan air semakin tinggi. Difusi oksigen atau tranfer oksigen dari udara ke badan
air terjadi pada saat air melewati luas lapang tersebut. Berikut ini gambar aerasi dengan
menggunakan banyak permukaan.

D. Contoh soal
Difusi Aerasi
Sebuah pabrik pengolahan air tanah mempunyai kapasitas 0,0438 m 3/s (1 MGD) dan
areal dengan udara disebarkan untuk menghapus trikloroetilen dengan efisiensi desain 90
persen. Penahanan tangki adalah 30 menit. Hitunglah sistem aerasi tersebar dengan informasi
yang diberikan berikut. T = 20oC ; Cd = 131 µg/L ; Hw = 0,412 ; KLa = 44 h - 1

Jawab :
- Menghitung volume reactor V
V = 0,0348 m3/s × 60 s/min × 30 min = 79 m3
- Menghitung QG . let QG = 30 QL = 30 V
Q G = 30 × 79 m3 = 2370 m3

- Menghitung Ɵ
K L a. V 44 ×79
Ɵ= = = 3,56
H w QG 0,412× 2370

- Menghitung Konsentrasi effluent


C1
Ce =
1+ H w Q d Q L [ 1−exp (Ɵ) ]

131 µg /L
=
1+ 0.412× 30¿ ¿
= 10.0 µg/L

( 131−10 ) ×100
% removal = = 92.4
131

Anda mungkin juga menyukai