TINJAUAN PUSTAKA
3
4
2.3 Kelembaban
Kelembaban atau humidity adalah massa uap yang dibawa oleh suatu satuan
massa gas bebas uap. Menurut definisinya kelembaban tergantung pada tekanan
parsial uap didalam campuran bila tekanan total dibuat tetap. Jadi kelembaban
adalah :
MA PA
H = ………………………………… (Geankoplis, 1993)
MB (1-PA)
Gas jenuh adalah gas dimana uap berada dalam kesetimbangan dengan zat
cair. Tekanan parsial uap jenuh sama dengan tekanan uap cair.
18,02pAS
HS = …………………………….. (Geankoplis, 1993)
28,97 P – pAS
Kelembaban relative didefinisikan sebagai rasio antara tekanan parsial uap
dan tekanan uap cair pada suhu gas. Besaran ini biasanya dinyatakan dalam
persen sehingga kelembaban 100% adalah gas jenuh, sedangkan kelembaban 0%
berarti gas bebas uap.
5
e. Penguapan Air
Penguapan atau evaporasi merupakan penghilangan air dari bahan pangan
yang dikeringkan sampai diperoleh produk kering yang stabil. Penguapan yang
terjadi selama proses pengeringan tidak menghilangkan semua air yang terdapat
dalam bahan pangan.
Rotary dryer terdiri dari sebuah silinder berlubang yang berputar. Padatan
yang basah diumpankan ke bagian atas, umpan bergerak melalui shell. Pemanasan
dilakukan dengan kontak secara langsung, dalam bentuk yang lain panas
dikontakkan secara tidak langsung melalui dinding silinder yang telah dipanaskan.
Terdiri dari gulungan logam panas yang berputar. Pada bagian luar terjadi
penguapan lapisan tipis zat cair atau lumpur untuk dikeringkan. Padatan kering
dikeluarkan dari gulungan yang putarannya lebih diperlambat. Drum dryer sangat
cocok untuk penanganan lumpur atau padatan yang berbentuk pasta atau suspensi
serta untuk bermacam-macam larutan. Bagian drum berfungsi sebagai suatu
evaporator. Beberapa variasi dari jenis drum tunggal adalah dua drum yang
berputar dengan umpan masuk dari atas atau bagian bawah kedua drum tersebut.
Pada proses dengan menggunakan spray dryer liquid atau larutan slurry
disemprotkan ke dalam tempat yang dialirkan gas-gas panas berupa titik-titik
berkabut, air dengan cepat diuapkan dari dropplet menuju partikel padat yang
disemprotkan kepada aliran gas panas tadi. Aliran gas dan cairan di dalam spray
yang dialirkan secara co-current, counter-current dan kombinasi keduanya.
Tetesan yang terbentuk tadi selanjutnya di umpankan dengan spray nozzel atau
cakram spray dengan kecepatan tinggi yang berputar di dalam kamar-kamar
silinder. Hal ini dapat menjamin bahwa tetesan-tetesan air dan partikel padatan
basah tidak bercampur dan permukan padatan tidak kaku sebelum sampai ke
tempat pengeringan, setelah itu baru digunakan chamber yang besar. Padatan
10
kering akan keluar dibawah chamber melalui screw conveyer. Kemudian gas
dialirkan dengan cyclone separator agar proses dapat berlangsung dengan baik.
Produknya berupa partikel ringan dan berporos. Contohnya susu bubuk kering
yang dihasilkan dari pengeringan susu cair dengan spray dryer.
Gambar 2.8 Tipe kurva laju pengeringan untuk kondisi pengeringan konstan : (a)
plot data antara kadar kebasahan bebas dengan waktu, (b) kurva laju
pengeringan antara laju dengan kadar kebasahan bebas
Rumus laju pengeringan massa menurut Treyball (1984) dinyatakan:
Ss dx
N= ×
A dt
Keterangan:
N = Laju pengeringan (lb H2O yang diuapkan / jam ft2)
Ss = Berat bahan kering (lb)
A = Luas permukaan bahan (ft2)
dx = Perubahan kadar kebasahan (lb H2O/lb DS)
dt = Interval waktu (jam)