PENGUJIAN PERCIKAN
DISUSUN OLEH :
NIM : 4201517024
KELOMPOK :3
POLNEP
2017
A. TUJUAN PRAKTEK
Setelah membaca job sheet dan mengikuti demontrasi oleh dosen, mahasiswa
diharapkan dapat :
1. Mengetahui dan mengelompokkan kandungan karbon logam dengan pengamatan
atau melihat percikan bunga api.
2. Mngetahui karakteristik logam dengan pengamatan pada loncatan bunga api yang
timbul pada saat waktu pengerindaan.
3. Membedakan jenis logam yang diuji.
4. Membedakan kekerasan logam lewat pengamatan loncatan bunga api pada tiap
bahan yang diuji.
5. Menganalisa hasil percobaan dengan referensi yang ada
B. TEORI DASAR
Spark Test atau pengujian percikan adalah pengujian terhadap logam secara visual
untuk mengklasifikasikan berbagai macam baja paduan sesuai dengan komposisi kimia
yang dikandung oleh logam itu dengan jalan menggerinda bahan yang akan diuji.
Penggerindaan benda uji ini dimaksudkan supaya kita bisa mengamati percikan bunga
api yang dihasilkan pada waktu penggerindaan. Cara pengujian ini merupakan cara
yang paling mudah dan murah. Pengelompokkan benda uji itu didasarkan pada
percikan bunga api yang dihasilkan pada waktu penggerindaan. Hasil
pengamatan yang kita dapat dibandingkan dengan contoh-contoh yang ada
pada literatur dan akhirnya kita dapat mengetahui kelompok mana benda yang kita
uji. Pengujian Spark Test ini bisa dilakukan hampir untuk semua bahan paduan
hasil produksi seperti : besi tempa, billet, besi cor, besi kelabu paduan,
besi cor kelabu, besi cor kelas tinggi, besi cor bergrift bulat dan
sebagainya (Idrus, 2010).
Selama terjadinya percikan, bunga api itu menyala karena adanya unsur oksigen
pada udara bebas sehingga partikel karbon itu terbakar dan menghasilkan asap karbon
dioksida. Benda uji yang digerinda dengan putaran tertentu akan menghasilkan
percikan bunga api yang di karenakan benda uji lebih lunak dari batu gerenda. Oleh
karena itu beram hasil potongan benda uji terIempar ke udara bebas dan terbakar akibat
terjadi oksidasi dengan udara luar. Selama terjadinya percikan, bunga api itu menyala
karena adanya unsur oksigen pada udara bebas sehingga partikel karbon itu terbakar
dan menghasilkan asap karbon dioksida (Febrian, 2008).
Menurut Febrian (2008), Secara garis besar karakteristik percikan api dapat dibagi
menjadi tiga kelompok :
1. Percikan dekat batu gerenda.
2. Percikan tengah (Pusat), dan
3. Ujung percikan terjauh.
Komponen percikan bunga api yang diamati adalah Panjang pendeknya percikan
(garisnya), melebar dan menyempitnya percikan, dan bunga api yang dihasilkan serta
jenis warna percikan (Febrian, 2008).
Menurut Febrian (2008), Adapun jenis-jenis bunga api yang terjadi pada logam :
1. Besi Tempa
Memiliki ciri bunga api dengan warna kuning-jerami pada bagian
pangkalnya dan semakin ke poros (keujung) pertangkaian bunga api berwarna
putih. Aliran rata-rata mengukur tinggi dengan daya penggiling 65 dengan
panjang poros yang berakhir dengan garpu dan panah.
2. Besi Kelabu dan Besi Putih
Pada besi kelabu bila dilakukan penggerindaan maka percikan bunga
apinya merah suram dan terkadang terlentikkan yang terang.
3. Silikon Steel
Jumlah silikon yang terkandung dalam baja berkisar antara 1% atau lebih.
Tidak terjadi letusan bunga api pada baja yang mengandung silikon. Garis nyala
apinya panjang, pada ujungya melengkung dan
tajam.
Prinsip Terjadinya Bunga Api, benda uji yang digerinda dengan putaran tertentu
akan menghasilkan percikan bunga api yang di karenakan benda uji lebih lunak dari
batu gerenda. Oleh karena itu beram hasil potongan benda uji terIempar ke udara
bebas dan terbakar akibat terjadi oksidasi dengan udara luar Selama terjadinya
percikan, bunga api itu menyala karena adanya unsur oksigen pada udara bebas
sehingga partikel karbon itu terbakar dan menghasilkan asap karbon dioksida
Percobaam yang sifatnya distruktive (merusak) yaitu dengan jalan menggerinda bahan
(Idrus, 2010).
Dibawah ini contoh percikan bunga api yang dihasilkan oleh berbagai macam
ferrous alloy :
C. PERLENGKAPAN PRAKTEK
Gambar
Material / Bahan yang di Ujikan
Gambar Perlengkapan Saat Kerja
D. KESELAMATAN KERJA
1. Pelajari Job sheet sebelum praktek.
2. Gunakan pakain praktikum dan sepatu kulit.
3. Jangan merokok dan makan waktu praktek.
4. Tanyakan pada pemimbing praktikum hal-hal yang belum jelas.
5. Bersihkanlah alat setelah di gunakan.
F. DATA PENGAMATAN
1. Bahan/ Material Almunium
2. Bahan/Material Tembaga
3. Bahan/Material Kuningan
4. Bahan/Material ST 37
5. Bahan/ Material ST 40
3. Bahan/Material Kuningan
Dari hasil praktek yang telah dilakukan dapat di ketahui bahwa Kuningan
tidak menghasilkan percikan api sama sekali, akan tetapi menhasilkan banyak
serpihan debu halus.
4. Bahan/Material ST 37
Dari hasil praktek yang telah dilakukan dapat di ketahui bahwa bahan ST 37
menghasilkan percikan kembang api, arah percikanya menyebar, Warna
percikanya merah kekuningan dan mengandung unsur karbon.
5. Bahan/Material ST 40
Dari hasil praktek yang telah dilakukan dapat di ketahui bahwa bahan ST 40
menghasilkan percikan api yang menyebar tetapi tidak lebih banyk dari ST 37,
warna percikan apinya merah kekuningan dan mengandung unsur karbon.
6. Bahan/Material SS 304
Dari hasil praktek yang telah dilakukan dapat di ketahui bahwa bahan SST
304 dapat menghasilkan percikan api yang memanjang, sedikit menyebar.
Warna percikan apinya di bagian ujung bewarna merah sedangkan di bagian
dalam bewarna kuning.
7. Bahan/Material HSS
Dari hasil praktek yang telah dilakukan dapat di ketahui bahwa bahan HSS.
Percikan api yang di hasilkan tidak terlalu banyak, percikan apinya lurus serta
tidak menyebar. Warna percikan apinya merah yang pekat.
H. ANALISA
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat di paparkan data hasil Pengujian
Percik berdasarkan tabel berikut ini
Kuningan