BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK IN I, TIDAK JUGA
MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN lSI PROSPEKTUS IN!. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN
HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (SELANJUTNYA DALAM PROSPEKTUS INI DISEBUT "PERSEROAN") DAN
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYAATAS KEBENARAN SEMUAINFORMASI ATAU FAKTA
MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS IN!.
I smt
Make Affordable Home Possible
Kantor
www.smf-indonesia.co.id
PENAWARAN UMUM
OBLIGASI SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL II TAHUN 2009 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP
Obligasi ini dilerbilkan lanpa warkal, kecuali Serlifikal Jumbo Obligasi yang dilerbilkan oleh Perseroan alas nama
PT Kuslodian Senlral Efek Indonesia sebagai bukti hUlang unluk kepenlingan Pemegang Obligasi. Obligasi ini dilawarkan dengan nilai
100% (seralus persen) dari jumlah Pokok Obligasi, dengan jangka waktu 370 (liga ratus lujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi.
Obligasi ini menawarkan lingkal bunga lelap sebesar 9,50% (sembilan koma lima puluh persen) per lahun. Bunga Obligasi akan dibayarkan
seliap 3 (liga) bulan, sesuai Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada langgal
29 Marel 2010, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi lerakhir sekaligus jaluh lempo Obligasi adalah pada langgal 3 Januari 2011.
OBLIGASI SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL II TAHUN 2009 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP TIDAK DIJAMIN OLEH
PEMERINTAH
SETELAH ULANG TAHUN I (PERTAMA) OBLIGASI SEJAK TANGGAL EMISI, PERSEROAN DARI WAKTU KE WAKTU DAPAT
MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI (BUYBACK) UNTUK SEBAGIAN ATAU SELURUH OBLIGASI SEBELUM TANGGAL
PELUNASAN POKOK OBLIGASI. PEMBELIAN KEMBALI (BUYBACK) TERSEBUT TIDAK DAPAT DILAKUKAN APABILA
PERSEROAN DALAM KEADAAN LALAI SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 9 PERJANJIAN PERWALIAMANATAN DAN
JUGA JIKA PELAKSANAAN PEMBELIAN KEMBALI (BUYBACK) TERSEBUT DAPAT MENGAKIBATKAN PERSEROAN TIDAK
DAPAT MEMENUHI KETENTUAN-KETENTUAN DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN. PERSEROAN DALAM MELAKUKAN
PEMBELIAN KEMBALI (BUYBACK) OBLIGASI HARUS LEBIH MENDAHULUKAN PENAWARAN JUAL DARI PEMEGANG
OBLIGASI YANG BUKAN MERUPAKAN AFILIASI PERSEROAN (KECUALI PERUSAHAAN AFILIASI NEGARA REPUBLIK
INDONESIA).
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT SEHUBUNGAN DENGAN KELANCARAN
PEMBAYARAN KEMBALI POKOK DAN IATAU BUNGA PENYALURAN PINJAMAN YANG APABILAJUMLAH KREDITYANG TIDAK
DAPAT DIKEMBALIKAN CUKUP MATERIAL, DAPAT MEMPENGARUHI KINERJA PERSEROAN. KETERANGAN MENGENAI RISIKO
USAHA LAINYA DAPAT D1L1HAT PADA BAB V TENTANG RISIKO USAHA.
RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPIINVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK L1KUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN
PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI
INVESTASI JANGKA MENENGAH SEHINGGA MENGAKIBATKAN JUMLAH PEMEGANG OBLIGASI RELATIF SEDIKIT.
PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI DAN DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN
SENTRAL EFEK INDONESIA("KSEI") DANAKAN D1D1STRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN
DALAM PENITIPAN KOLEKTIF 01 KSEI.
DALAM RANGKA PENERBITAN OBLIGASIINI, PERSEROAN TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN ATAS SURAT
HUTANG JANGKA PANJANG DARI PT FITCH RATINGS INDONESIA ("Fitch"):
AA(idn)
(Double A; Stable Outlook)
KETERANGAN LEBIH LANJUT TENTANG HASIL PEMERINGKATAN TERSEBUT DAPAT DILIHAT PADA BAB XVII
PROSPEKTUS INI.
Emisi Obligasi Ini dijamin secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment) sebesar Rp205.000.000.000,- (dua ralus lima miliar Rupiah)
dan Kesanggupan Terbaik (Best Effort) sebanyak-banyaknya sebesar Rp145.000.000.000,- (seralus empal puluh lima miliar Rupiah).
Pencalalan alas Obligasi yang dilawarkan ini akan dilakukan pada PT Bursa Efek Indonesia
~BAHANA
PT Bahana Securities (Terafiliasi)
WALIAMANAT
Perseroan merencanakan untuk mencatatkan "Obligasi Sarana Multigriya Finansialll Tahun 2009 Dengan
Tingkat Bunga Tetap" dengan jumlah pokok Obligasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp350.000.000.000,
(tiga ratus lima puluh miliar Rupiah) pad a Bursa Efek Indonesia ("BEl") sesuai dengan Perjanjian
Pendahuluan Pencatatan Efek yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bursa Efek Indonesia
sebagaimana dinyatakan dalam Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek No.SP-027/BEI.PSU/10-2009
tanggal6 Oktober 2009. Apabila syarat-syarat pencatatan Obligasi di BEl tidak terpenuhi, maka Penawaran
Umum akan dibatalkan dan uang pemesanan yang telah diterima akan dikembalikan kepada para
pemesan sesuai ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Peraturan
Bapepam No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.
Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi, Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam
rangka Penawaran Umum ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua informasi atau
fakta material, serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang
tugasnya masing-masing, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah
Republik Indonesia serta kode etik, norma dan standar profesinya masing-masing.
Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, semua pihak, termasuk setiap pihak terafiliasi tidak
diperkenankan memberikan keterangan atau membuat pernyataan apapun mengenai data atau hal-hal
yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa sebelumnya memperoleh persetujuan tertulis dari
Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi.
PT Bahana Securities (Terafiliasi) selaku Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi merupakan pihak yang
terafiliasi secara tidak langsung melalui kepemilikan saham Negara Republik Indonesia, sebagaimana
didefinisikan dalam UUPM.
Penawaran Umum Obligasi ini tidak didaftarkan berdasarkan Undang-Undang atau peraturan
lain selain yang berlaku di Indonesia. Barang siapa di luar wilayah Indonesia menerima
Prospektus ini, maka dokumen tersebut tidak dimaksudkan sebagai penawaran untuk membeli
Obligasi ini, kecuali bila penawaran dan pembelian Obligasi tersebut tidak bertentangan atau
bukan merupakan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan serta ketentuan
ketentuan bursa efek yang berlaku di negara atau yurisdiksi di luar Indonesia tersebut.
Perseroan telah mengungkapkan semua informasi yang wajib diketahui oleh publik dan tidak
terdapat lagi informasi yang belum diungkapkan sehingga tidak menyesatkan publik.
.T
smf
Daftar lsi
Daftar lsi i
Ringkasan vi
II. RENCANA PENGGUNMN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI 11
V. RISIKO USAHA 24
1. Umum 36
2. Kegialan Usaha 37
3. Manajemen Risiko 38
4. Teknologi 38
5. Internal Audit. 39
6. Persaingan 39
7. Strategi Usaha 39
~ 10. Asuransi 42
~
IX. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING 44
X. EKUITAS 46
=; XI. PERPAJAKAN 47
XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM 49
1. Umum 115
3. Pemberitahuan 127
:J
.-
Ismt
Afiliasi Berarti afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal1 Angka 1 UUPM, yaitu:
a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara
horizontal maupun vertikal.
b. hubungan antara pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris dari pihak tersebut.
c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota Direksi alau
dewan Komisaris yang sama.
d. hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung maupun tidak langsung,
mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut.
e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak
langsung, oleh pihak yang sama; atau
f. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.
Aktiva Produktif Berarti terdiri dari kas dan setara kas, pinjaman yang diberikan, bunga masih akan diterima dan
investasi jangka panjang-bersih.
Agen Pembayaran Berarti KSEI berkedudukan di Jakarta yang ditunjuk dengan pe~anjian tertulis oleh Perseroan, dan
berkewajiban membantu melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi
serta denda Gika ada) kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening untuk dan atas
nama Perseroan setelah Agen Pembayaran menerima dana tersebut dari Perseroan dengan hak
hak dan kewajiban-kewajiban sebagaimana diatur dalam Pe~anjian Agen Pembayaran.
Anak Perusahaan Berarti ijika ada) perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan
sesuai Pemyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku di Indonesia.
Bank Kustodian Berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan Bapepam dan LK untuk menjalankan usaha
sebagai Kustodian.
Bapepam Berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam UUPM.
Bapepam dan LK Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebagaimana dimaksud dalam
Keputusan Menteri Keuangan Republik No.606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, atau para
pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.
Bunga Obligasi Berarti jumlah Bunga Obtigasi yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi,
sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
Bursa Efek Berarti pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem danlatau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek
diantara mereka, yang dalam hal ini diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan
di Jakarta.
Daftar Pemegang Rekening Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan Obligasi
oleh seluruh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening di KSEI yang memuat kelerangan
antara lain: nama, jumlah kepemilikan Obligasi, status pajak dan kewarganegaraan Pemegang
Rekening danlatau Pemegang Obligasi berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening
kepada KSEI.
Dokumen Emisi Berarti Prospektus, Perjanjian Perwaliamanatan, Akta Pengakuan Hutang, Penjanjian Penjaminan
Emisi Obligasi, Perjanjian Agen Pembayaran, Perjanjian Pendaltaran Obligasi Di KSEI dan
Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Obligasi beserta semua perubahan-perubahannya,
penambahan-penambahannya dan pembaharuan-pembaharuannya serta dokumen lain yang
disyaratkan oleh instansi yang berwenang.
Efek Berarti surat berharga yailu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi,
tanda bukli hutang, Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif, kontrak berjangka atas Efek dan
setiap derivatif Efek.
Efektif Berarti terpenuhinya seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran yang ditetapkan
dalam Pasal 74 UUPM juncto Peraturan Bapepam Nomer : IX.A.2. tentang Tata Cara Pendaftaran
Dalam Rangka Penawaran Umum.
Ekuitas Berarti sebagaimana yang diatur dalam Pernyataan Standar Akutansi Keuangan (PSAK) nomor 21.
Emisi Berarti suatu penerbitan Obligasi unluk dijual dan diperdagangkan kepada Masyarakat melalui
Penawaran Umum yang dilakukan oleh Perseroan.
nsmf
Hari Bursa Berarti hari diselenggarakannya perdagangan Efek di Bursa Efek, yaitu hari Senin sampai dengan
Jum'at, kecuali hari libur nasional atau hari yang dinyatakan sebagai hari Iibur oleh Bursa Efek.
Hari Kalender Berarti setiap hari dalam satu tahun tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari Iibur
nasional yang sewaktu-waktu ditetapkan oleh Pemerintah Negara Republik Indonesia dan Hari
Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Negara Republik
Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa.
Hari Ke~a Berarti Hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia.
Hutang Berarti hutang berbunga yang diperoleh Perseroan termasuk hutang bank, hutang sewa guna
usaha, hutang Efek konversi, hutang Efek dan instrumen pinjaman lainnya, hutang kredit investasi,
hutang Perseroan yang dijamin dengan agunan atau gadai atas aktiva pihak lain berdasarkan nilai
penjaminan, pinjaman yang berasal dari perusahaan lain yang diakuisisi dan menjadi Anak
Perusahaan Uika ada) atau perusahaan lain yang melebur ke dalam Perseroan, kecuali hutang
pajak, hutang dividen Uika ada), hutang dagang dalam kegiatan usaha Perseroan sehari-hari,
hutang kepada pihak keliga selain bank dalam jangka waktu kurang dari 1 (satu) tahun.
Jumlah Terhutang Berarti semua jumlah uang yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi
sehubungan dengan Obligasi, termasuk namun tidak terbatas pada jumlah Pokok Obligasi dan
Bunga Obligasi serta denda Uika ada) yang terhutang dari waktu ke waktu.
Kejadian Kelalaian Berarti salah satu atau lebih dari kejadian yang disebut dalam Pe~anjian Perwaliamanatan, dan
yang tercantum dalam Bab XVI mengenai Keterangan Tentang Obligasi.
Konfirmasi Tertulis Berarti laporan konfirmasi tertulis danlatau laporan saldo Obligasi dalam Rekening Efek yang
diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek
dan konfirmasi tersebut menjadi dasar untuk pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok
Obligasi dan hak-hak lain yang berkaitan dengan Obligasi.
Konfirmasi Tertulis untuk Berarti surat konfirmasi kepemilikan Obligasi yang diterbitkan oleh KSEI kepada Pemegang Obligasi
RUPO (KTUR) melalui Pemegang Rekening, khusus untuk keperluan menghadiri RUPO atau mengajukan
permintaan diselenggarakannya RUPO.
KSEI Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta, yang menjalankan kegiatan
seba'gai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian
sentral bagi Pemegang Rekening yang dalam Emisi Obligasi ini bertugas untuk menyimpan dan
mengadministrasikan penyimpanan Obligasi berdasarkan Pe~anjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI
dan bertugas sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Pe~anjian Agen Pembayaran.
Kustodian Berarti Pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta
jasa lainnya termasuk menerima bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan
mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan UUPM yang
meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.
Masyarakat Berarti perorangan, baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing dan/atau badan
hukum, baik badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing yang bertempat
tinggal/berkedudukan di Indonesia maupun bertempat tinggallberkedudukan di luar negeri.
Material Berarti suatu transaksi yang nilainya sama atau lebih besar dari 20,00 % (dua puluh persen) dari
Ekuilas.
Obligasi Berarti OBLIGASI SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL II TAHUN 2009 DENGAN TINGKAT
BUNGA TETAP' be~umlah pokok obligasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp350.000.000.000,- (tiga
ratus lima pUluh miliar Rupiah), berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak
Tanggal Emisi, yang merupakan sural berharga bersifal hUlang yang dikeluarkan oleh Perseroan
kepada Pemegang Obligasi yang dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi, dengan syarat
syarat sebagaimana diuraikan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
Pinjaman Yang Diberikan Berarti pembiayaan kembali (refinancing) atas portofolio KPR yang telah dibukukan penyalur KPR
dengan dana jangka menengah/panjang dari Perseroan.
Pemegang Obligasi Berarti Masyarakat yang menanamkan dananya ke dalam Obligasi dan memiliki manfaat atas
sebagian atau seluruh Obligasi yang terdiri dari:
1. Pemegang Rekening yang melakukan inveslasi langsung atas Obligasi; danlatau
2. Masyarakat di luar Pemegang Rekening yang melakukan investasi alas Obligasi melalui
Pemegang Rekening.
iii
smf
Pemegang Rekening Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI, yang meliputi Bank
Kustodian danlatau Perusahaan Efek atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan
memperhatikan UUPM dan Peraturan KSEI.
Penawaran Umum Berarti kegiatan penawaran Obligasi oleh Perseroan kepada Masyarakat berdasarkan tata cara
yang diatur dalam UUPM, peraturan pelaksanaannya dan ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam
Pe~anjian Penjaminan Emisi Obligasi.
Penitipan Kolektif Berarti jasa penitipan kolektil atas Efek yang dimiliki bersama oIeh lebih dari satu pihak yang
kepentingannya diwakili oleh Kustodian sebagaim~a dimaksud dalam UUPM.
Penjamin Emisi Obligasi Berarti pihak-pihak yang membuat pe~anjian dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran
Umum bagi kepentingan Perseroan dan melakukan pembayaran hasil Obligasi kepada Perseroan
berdasarkan Pe~anjian Penjaminan Emisi Obligasi.
Penjamin Pelaksana Emisi Berarti pihak yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan dan penatalaksanaan Emisi sesuai
Obligasi dengan ketentuan UUPM, yang dalam hal ini adalah PT BAHANA SECURITIES (Terafiliasi) yang
berkedudukan di Jakarta, sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuanketentuan dalam Pe~anjian
Penjaminan Emisi Obligasi.
Perjanjian Agen Pembayaran Berarti Pe~anjian Agen Pembayaran No. SP-Q28/APIKSE1/1009 tanggal 6 Oktober 2009 dan
Perubahan I Pe~anjian Agen Pembayaran No. SP-Q201P1APIKSEU1209 tanggal 16 Desember
2009, dibuat dibawah tangan, oleh dan antara Perseroan dengan Agen Pembayaran berikut
perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya danl atau pembaharuan
pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.
Perjanjian Penjaminan Emisi Berarti pe~anjian yang ditandatangani oleh Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi
Obligasi yang dimuat dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Saraoa Multigriya Finansialll Tahun
2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap No.09 tanggal 6 Oktober 2009 sebagaimana diubah dengan
Akta Addendum I Pe~anjian Penjaminan Emisi Obligasi Sarana Multigriya Finansialll Tahun 2009
Dengan Tingkat Bunga Tetap No.05 tanggal 5 November 2009 dan Akta Addendum II Pe~anjian
Penjaminan Emisi Obligasi Sarana Multigriya Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap
No.17 tanggal 16 Desember 2009, ketiganya dibuat dihadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H.,
Notaris di Jakarta.
Perjanjian Perwaliamanatan Berarti pe~anjian yang ditandatangani oIeh Perseroan dengan Wali Amanat yang dimuat dalam
Akta Pe~anjian Perwaliamanatan Obligasi Sarana Multigriya Finansial II Tahun 2009 Dengan
Tingkat Bunga Tetap NO.08 tanggal6 Oktober 2009 sebagaimana diubah dengan Akta Addendum I
Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Sarana Multigriya Finansial II Tahun 2009 Dengan Tingkat
Bunga Tetap No.04 tanggal5 November 2009 dan Akta Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan
Obligasi Sarana Multigriya Finansial II Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap NO.16 tanggal16
Desember 2009, ketiganya dibuat dihadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta.
Perjanjian Pendaftaran Berarti Pe~anjian
Pendaftaran No.SP-Q281POIKSEU1009 tanggal 6 Oktober 2009 dan Perubahan I
Obligasi Oi KSEI Pe~anjian Pendaftaran No. SP-Q20/PIPOIKSEU1209 tanggal 16 Desember 2009, dibuat di bawah
tangan, oleh dan antara Perseroan dengan KSEI berikut perubahan-perubahannya dan/atau
penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh
pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.
Pernyataan Pendaftaran Berarti pemyataan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 19 UUPM juncto
Peraturan Bapepam Nomor. IX.C 1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan lsi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum berikut dokumen-dokumen yang diajukan oleh
Perseroan kepada Ketua Bapepam dan LK sebelum melakukan Penawaran Umum kepada
Masyarakat termasuk perubahan-perubahan, tambahan-tambahan serta pembetulan-pembetulan
untuk memenuhi persyaratan Bapepam dan LK.
Perpres No.19/2oo5 Berarti Peraturan Presiden Republik Indonesia No.19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder
Perumahan.
Perpres No.112008 Berarti Peraturan Presiden Republik Indonesia NO.1 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan
Perseroan Berarti badan hukum yang akan melakukan Emisi yang dalam hal ini adalah Perusahaan Perseroan
berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Selatan, suatu perseroan terbatas yang didirikan
iv
smf
v
smf
Ringkasan
Ringkasan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih terinci dan
laporan keuangan serta catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta yang paling penting tentang
Perseroan. Informasi keuangan Perseroan disusun sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dalam mata uang
Rupiah.
1. Perseroan
Perseroan adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkedudukan dan berkanlor pusal di Jakarta Selalan, didirikan dan
dijalankan berdasarkan peraluran dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dimual dalam Akta Pernyalaan Kepulusan Rapal Perubahan
Anggaran Dasar NO.114 langgal13 Aguslus 2008 dibual dihadapan SUljiplo, S.H., Nolaris di Jakarta, yang lelah memperoleh
perselujuan dari Menleri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Sural Kepulusan NO.AHU
94053.AH.01.02 Tahun 2008 langgal5 Desember 2008, Perseroan mempunyai maksud dan lujuan sebagai berikut:
1. Maksud dan lujuan Perseroan adalah membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan dalam
rangka meningkalkan kapasilas dan kesinambungan pembiayaan perumahan yang lerjangkau oleh masyarakat.
2. Unluk mencapai maksud dan lujuan lersebul di alas, Perseroan dapal melaksanakan kegialan usaha sebagai berikut:
a. membeli kumpulan asel keuangan dari lembaga penyalur KPR, berupa piulang yang diperoleh dari penyaluran KPR
berikul hak agunan yang melekal padanya dan menerbilkan Efek Beragun Asel berbenluk Sural Partisipasi;
b. menyimpan kumpulan asel keuangan dan menerbilkan Sural Partisipasi apabila pasar belum kondusif;
c. menunjuk SPV unluk membeli asel keuangan dari Kredilor Asal dan menerbilkan Efek Beragun Asel berbenluk Sural
Ulang.
Selain kegialan-kegialan usaha lersebul di alas, Perseroan dapal pula melakukan kegialan lain sebagai berikut:
memberikan pinjaman kepada lembaga penyalur Kredil Pemilikan Rumah ("KPR") unluk membiayai KPR yang
memenuhi persyaralan Perseroan;
menerbilkan Sural Hulang;
mengeluarkan jaminan dan dukungan kredil (credit enhancemen~;
melaksanakan fungsi sebagai Koordinalor Global;
melaksanakan fungsi sebagai Penala Sekuritisasi;
melakukan penyertaan langsung pada perusahaan yang kegialan usahanya lerkail langsung dengan pasar
pembiayaan sekunder perumahan;
menempalkan dana dalam benluk Sural Ulang Negara, Sertifikal Bank Indonesia, Deposilo dan inslrumen keuangan
lainnya yang dilelapkan oleh Menleri Keuangan;
melakukan pembelian Efek Beragun Asel;
kegialan usaha lain yang sesuai dengan maksud dan lujuan Perseroan.
Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian NO.59 langgal 22 Juli 2005 dibual dihadapan Imas Falimah, S.H., Nolaris di
Jakarta, yang lelah memperoleh pengesahan dari Menleri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
Sural Kepulusan No.C-20694 HT.01.01.TH.2005 langgal 26 Juli 2005, dan lelah didaftarkan pada Kanlor Pendaftaran
Perusahaan Kodya Jakarta Pusal di bawah NO.2147/BH.09.05N111/2005 langgal 11 Aguslus 2005, serta lelah diumumkan
dalam Berila Negara Republik Indonesia NO.69 langgal30 Aguslus 2005, Tambahan NO.9263/2005 ("Akta No.59").
Akta No.59 lersebul adalah merupakan pelaksanaan dari Peraluran Pemerinlah NO.5 Tahun 2005 lenlang Penyertaan Modal
Negara Republik Indonesia Unluk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Pembiayaan Sekunder Perumahan
dan Peraluran Presiden No.19 Tahun 2005 lenlang Pembiayaan Sekunder Perumahan sebagaimana diubah berdasarkan
Peraluran Presiden NO.1 Tahun 2008 lenlang Perubahan Alas Peraluran Presiden NO.19 Tahun 2005 lenlang Pembiayaan
Sekunder Perumahan.
Akta No.59 lersebul diubah dengan Akta Pernyalaan Kepulusan Rapal Perubahan Anggaran Dasar NO.114 langgal 13
Aguslus 2008 dibual dihadapan SUljiplo, S.H., Nolaris di Jakarta, yang lelah memperoleh perselujuan dari Menleri Hukum
Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Sural Kepulusan NO.AHU-94053.AH.01.02 Tahun 2008 langgal 5
Desember 2008 dan lelah didaftarkan pada Kanlor Pendaftaran Perusahaan Kola Adminislrasi Jakarta Selalan dibawah
No.17141RUB.09.03N1I1/2009 langgal 5 Aguslus 2009, serta lelah diumumkan dalam Berila l'Jegara Republik Indonesia l'Jo.53
langgal3 Juli 2009, Tambahan NO.17294.
vi
nsmf
.~'-""""'~-
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sampai dengan Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai
berikut:
2. Keuangan
Berikut ini ringkasan data keuangan penting Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 yang
telah diaudit Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Gani & Rekan (Grant Thornton) dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2006 dan 2007 yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2008 dan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Riza, Wahono & Rekan (Clarkson Hyde International) dengan pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian.
3. Risiko Usaha
Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak
diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Beberapa risiko yang dapat mempengaruhi usaha Perseroan
secara umum dapal dikelompokkan sebagai berikul:
Risiko Kredil
Risiko Likuidilas
Risiko Operasional
Risiko Hukum
vii
_ ....smf
"" "',.,.-
Untuk menunjang keberhasilan kegiatan utama, Perseroan melakukan berbagai kegiatan pendukung, yaitu: program
pendidikan & pelatihan, penyediaan pedoman & standar dokumen KPR, program sosialisasi dan edukasi konsumen KPR .
Kegiatan tersebut di atas dilakukan untuk memanfaatkan potensi pasar dengan menerapkan strategi mendorong efisiensi
pasar pembiayaan primer perumahan yang akan menciptakan volume KPR yang sehat dan terjangkau. Dari statistik tercatat
bahwa rata-rata pertumbuhan KPR selama 7 (tujuh) tahun terakhir sebesar 38,5%, bahkan dalam 4 (empat) tahun terakhir
pertumbuhannya mencapai 35,1%. Walaupun, rata-rata pertumbuhan kredit perbankan selama 7(tujuh) dan 4(empat) tahun
terakhir sebesar 22,6% dan 23,8%, yang relatif stabil. Ini mengindikasikan bahwa ada dorongan kebutuhan perumahan yang
cukup besar sehingga KPR tumbuh lebih besar daripada pertumbuhan total kredit.
Peluang untuk pertumbuhan KPR tersebut masih terbuka luas, hal ini dapat dilihat pada rasio KPR terhadap PDB, dimana
saat ini Indonesia baru mencapai kisaran 2%, yang masih cukup rendah apabila dibandingkan dengan negara-negara
sekawasan seperti India, Korea, Thailand dan Malaysia, yang memiliki rasio KPR terhadap PDB mencapai 4,0%, 14,0%,
16,0% dan 23,0%.
dengan alokasi:
- sekitar 10% untuk pembelian EBA (Efek Beragun Aset KPR hasH sekuritisasi).
Jaminan Obligasi ini tidak dijamin dengan agunan khusus maupun oleh pihak ketiga lainnya,
namun sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan pasal 1132 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata Indonesia dijamin dengan seluruh harta kekayaan
Perseroan baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada
maupun yang akan ada di kemudian hari.
Wali Amanat PT Bank Permata Tbk
Pembatasan-pembatasan dan Keterangan mengenai pembatasan-pembatasan dan kewajiban-kewajiban Perseroan
Kewajiban-kewajiban sehubungan dengan penerbitan Obligasi ini diuraikan dalam Bab XVI Keterangan
Perseroan (covenants) Tentang Obligasi.
HasH Pemeringkatan Obligasi ini telah mendapatkan peringkat dari PT Fitch Ratings Indonesia sesuai
dengan Surat No.RC024/DIRlIX/2009 tanggal15 September 2009:
AA(ldn)
(Double A; Stable Outlook)
viii
smf
......
...... ~ "...
Pembelian Kembali (buyback) Setelah ulang tahun ke-1 sejak Tanggal Emisi, Perseroan dari waktu ke waktu
dapat melakukan pembelian kembali (buyback) untuk sebagian atau seluruh
Obligasi se'belum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi.
Pemilikan Obligasi oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan, kecuali pemilikan
Obligasi oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia, wajib dilaporkan
oleh Perseroan kepada Wali Amanat selambat-Iambatnya 2 (dua) Hari Kerja
sebelum suatu RUPO diadakan.
Dalam hal Perseroan melakukan pembelian kembali (buyback) untuk sebagian
atau seluruh Obligasi, maka Perseroan mempunyai hak untuk memberlakukan
pembelian kembali (buyback) tersebut sebagai pelunasan atau sebagai Obligasi
yang dibeli kembali untuk disimpan yang dapat dijual kembali.
Perseroan tidak berhak menerima pembayaran Bunga Obligasi atas Obligasi
yang dimi~ikinya yang merupakan hasil pembelian kembali (buyback) untuk
disimpan yang dapat dijual kembali.
Jika Perseroan memiliki rencana pembelian kembali (buyback) Obligasi, baik
sebagai pelunasan Obligasi maupun untuk disimpan (treasury bond), hal tersebut
dapat dilakukan dengan ketentuan antara lain Perseroan wajib mengumumkan
dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai
peredaran nasional mengenai rencana dilakukannya pembelian kembali
(buyback) Obligasi selambat-Iambatnya 2 (dua) Hari Kerja sebelum tanggal
permulaan penawaran pembelian kembali (buyback) Obligasi, selambat
lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak dilakukannya pembelian kembali (buyback)
Obligasi sebagaimana tersebut di atas, maka Perseroan wajib mengumumkan
perihal pembelian (buyback) Obligasi tersebut pada 1 (satu) surat kabar harian
berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional, Perseroan wajib
melaporkan kepada Wali Amanat dalam waktu 1 (satu) Hari Kerja sejak
dilakukannya pembelian kembali (buyback) Obligasi tersebut, dan kepada
Bapepam dan LK, Bursa Efek Indonesia, dan KSEI selambaHambatnya 2 (dua)
Hari Kerja sejak tanggal pembelian kembali (buyback) Obligasi tersebut,
Perseroan juga wajib menyampaikan kepada Bapepam dan LK seluruh dokumen
penawaran jual yang telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi selama periode
penawaran pembelian kembali (buyback) Obligasi selambat-Iambatnya 2 (dua)
f Hari Kerja sejak pembelian kembali (buyback) Obligasi selesai dilaksanakan.
Perseroan wajib melaporkan kepada Wali Amanat dan KSEI mengenai Obligasi
yang dimiliki Perseroan untuk disimpan, dalam waktu 5 (lima) Hari Bursa
sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi atau 1 (satu) Hari Bursa sebelum
tanggal Daftar Pemegang Rekening yang berhak atas Bunga Obligasi, dengan
memperhatikan peraturan KSEI. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai
Pembelian Kembali (buyback) dapat dilihat dalam Bab XVI Keterangan Tentang
Obligasi.
, 1. Dukungan penuh dari pemegang saham, Republik Indonesia, yang memiliki kebijakan dalam pembangunan pasar
sekunder perumahan. Perseroan adalah satu-satunya lembaga pembiayaan sekunder perumahan di Indonesia.
2. Perseroan memfasilitasi penerbitan EBA pertama di Indonesia sebesar Rp100 miliar pada bulan Pebruari 2009,
yang mengadopsi ketentuan BAPEPAM dan LK IX.K.1 mengenai KIK EBA. Perseroan bertindak sebagai
kordinator global, pembeli siaga dan pendukung kredit. Sekuritisasi ini sesuai dengan obyektif jangka panjang
Perseroan untuk mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan.
Peringkat tersebut dibatasi oleh umur Perseroan yang relatif masih muda. Kinerja keuangan Perseroan belum
terefleksi dengan baik karena baru didirikan dan kemampuan Perseroan dalam mengendalikan risiko belum cukup
teruji. Perseroan mulai memberikan pinjaman pada tahun 2006 dan telah disalurkan ke 5 (lima) lembaga penyalur KPR
dengan jumlah pinjaman yang diberikan sebesar Rp533 miliar, di akhir tahun 2008. Penerbitan obligasi ini bertujuan
untuk memfasilitasi aliran dana dari pasar modal ke sektor perumahan.
ix
I smF
x
smf
I. PENAWARAN UMUM
OBLIGASI SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL "TAHUN 2009 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP
Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan atas nama PT
Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai bukti hutang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi ini ditawarkan
dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi, dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari
Kalender sejak Tanggal Emisi. Obligasi ini menawarkan tingkat bunga tetap sebesar 9,50% (sembilan koma lima puluh
persen) per tahun. Bunga Obligasi akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, sesuai Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi.
Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 29 Maret 2010, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi
terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi adalah pada tanggal 3 Januari 2011.
Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas efek hutang jangka panjang (Obligasi) dari
AA (idn)
Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Bab XVII Keterangan Mengenai Pemeringkatan Obligasi
leslmt
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO)
(Badan Usaha Milik Negara)
Kegiatan Usaha
Kantor
Jakarta 12190
www.smf-indonesia.co.id
RISIKO UTAMA
Risiko utama yang dihadapi adalah risiko kredit sehubungan dengan kelancaran pembayaran kembali pokok danlatau bunga
penyaluran pinjaman yang apabila jumlah kredit yang tidak dapat dikembalikan cUkup material, dapat mempengaruhi kinerja
Perseroan
RISIKO USAHA LAINNYA OAPAT OILiHAT 01 OALAM PROSPEKTUS INI PAOA BAB V
I smf
r,: ......... _ _
Perseroan adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Selatan, yang didirikan
dan dijalankan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian No.59 tanggal 22 Juli 2005 dibuat dihadapan Imas Fatimah, S,H., Notaris di
Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
Surat Keputusan No.C-20694 HT.01.01.TH.2005 tanggal 26 Juli 2005, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran
Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No.2147/BH.09,05N111/2005 tanggal 11 Agustus 2005, serta telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No.69 tanggal30 Agustus 2005, Tambahan No.9263/2005 ("Akta No.59").
Akta No,59 tersebut adalah merupakan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah NO.5 Tahun 2005 tentang Penyertaan Modal
Negara Republik Indonesia Untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Pembiayaan Sekunder Perumahan
dan Peraturan Presiden NO.19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan sebagaimana diubah berdasarkan
Peraturan Presiden NO.1 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden NO.19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan
Sekunder Perumahan.
Akta NO.59 tersebut diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar NO.114 tanggal 13
Agustus 2008 dibuat dihadapan Sutjipto. S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum
Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-94053.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 5
Desember 2008 dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Selatan dibawah
No.1714/RUB.09.03NIII/2009 tanggal 5 Agustus 2009, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.53
tanggal 3Juli 2009, Tambahan NO.17294.
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sampai dengan Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai
berikut:
JENIS OBLIGASI
Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI
sebagai bukti hutang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi ini didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan
Pemegang Rekening di KSEI yang selanjutnya untuk kepentingan Pemegang Obligasi dan didaftarkan pada tanggal
diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi
adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI, Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.
JUMLAH NOMINAL OBLIGASI DAN SATUAN PEMINDAHBUKUAN
Obligasi diterbitkan dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp350.000.000.000,- (tiga ratus lima puluh miliar
Rupiah), dengan Satuan Pemindahbukuan sebesar Rp1,00 (satu Rupiah) atau kelipatannya. Dalam RUPO, setiap 1 (satu)
Satuan Pemindahbukuan Obligasi memberikan hak kepada pemegangnya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara,
JUMLAH MINIMUM PEMESANAN
Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah Rp5.000.000,00 (lima juta Rupiah) dan kelipatannya.
HARGA PENAWARAN
100% (seratus persen) dari Nilai Nominal Obligasi.
2
IIsmf
PEMBAYARAN BUNGA
Obligasi ini memberikan tingkat bunga 9,50% (sembilan koma lima puluh persen).
Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi setiap 3 (tiga) bulan. Pembayaran Bunga
Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 29 Maret 2010 dan pembayaran Bunga Obligasi terakhir pada tanggal 3
Januari 2011.
Bunga Obligasi dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat terhitung sejak Tanggal Distribusi Obligasi secara elektronik
(yang juga merupakan Tanggal Emisi), di mana 1 (satu) bulan dihitung 30 (tiga puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) tahun
dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender.
Bunga Obligasi tersebut akan dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening KSEI
pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan.TanggaHanggal pembayaran Bunga Obligasi adalah sebagai
berikut:
Bunga Ke Tanggal Pembayaran Bunga
1 29 Maret 2010
2 29 Juni 2010
3 29 September 2010
4 3 Januari 20 1~
JAMINAN
Obligasi ini tidak dijamin dengan suatu agunan khusus namun dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik
barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari sesuai dengan
ketentuan dalam Pasal1131 dan Pasal1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata Indonesia.
Hak Pemegang Obligasi adalah paripassu tanpa preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lain sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3
smf
5. Jika Perseroan memiliki rencana pembelian kembali (buyback) Obligasi, baik sebagai pelunasan Obligasi maupun untuk
disimpan (treasury bond), hal tersebut dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Perseroan wajib mengumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai
peredaran nasional mengenai rencana dilakukannya pembelian kembali (buyback) Obligasi selambat-lambatnya 2
(dua) Hari Kerja sebelum tanggal permulaan penawaran pembelian kembali (buyback) Obligasi.
b. Dalam pengumuman tersebut harus mencantumkan:
1) Periode penawaran pembelian kembali (buyback) Obligasi dimana Pemegang Obligasi dapat mengajukan
penawaran jual atas sejumlah Obligasi yang dimilikinya dengan menyebutkan harga yang dikehendakinya
kepada Perseroan;
2) Jumlah dana maksimal yang digunakan untuk pembelian kembali (buyback) Obligasi dan target harga
maksimal pembelian kembali (buyback) Obligasi, yang ditentukan atas pertimbangan dan keputusan dari
Perseroan;
3) Tangga~ pembayaran pembelian kembali (buyback) Obligasi tersebut dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua)
Hari Kerja sejak tanggal berakhirnya periode penawaran pembelian kembali (buyback) Obligasi;
4) Pemegang Obligasi yang mengajukan penawaran jual kepada Perseroan pada periode penawaran wajib
melampirkan:
Konfirmasi Tertulis dari KSEI mengenai jumlah Obligasi yang akan dijual yang tidak dapat
dipindahbukukan antar Rekening Efek sampai dengan tanggal pembayaran pembelian kembali (buy
back) Obligasi;
Bukti jati diri pada saat melakukan penawaran jual;
Pernyataan bahwa Obligasi yang akan dijual oleh Pemegang Obligasi kepada Perseroan bebas dari
segala sengketaltuntutan/ikatanljaminan dan tidak dapat diperjualbelikan oleh Pemegang Obligasi
sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dipindahbukukan antar Rekening Efek sampai dengan tanggal
pembayaran pembelian kembali (buyback) Obligasi.
5) Perseroan akan melakukan pembelian kembali (buyback) Obligasi mulai dari harga terendah yang ditawarkan
oleh Pemegang Obligasi pada periode penawaran pembelian kembali (buyback) Obligasi, dengan ketentuan
apabila terdapat beberapa Pemegang Obligasi yang melakukan penawaran dengan harga yang sama dan
jumlah Obligasi yang ditawarkan oleh Pemegang Obligasi telah melampaui dana maksimal atau sisa dana
untuk pembelian kembali (buyback) Obligasi maka Perseroan akan membeli Obligasi tersebut secara
proporsional;
6) Perseroan tidak berkewajiban untuk membeli seluruh Obligasi yang ditawarkan oleh Pemegang Obligasi untuk
dibeli kembali (buyback) pada periode penawaran pembelian kembali (buyback) Obligasi, apabila harga
penawaran jual yang ditawarkan oleh Pemegang Obligasi tersebut melampaui target harga yang diharapkan
oleh Perseroan sebagaimana tersebut dalam angka 2;
7) Bilamana Perseroan membatalkan pembelian kembali (buyback) maka Perseroan berkewajiban untuk
mengumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional
mengenai pembatalan tersebut disertai alasannya, selambat-Iambatnya pada hari terakhir periode penawaran
pembelian kembali (buyback) Obligasi.
c. Perseroan wajib menjaga rahasia kepada pihak manapun atas semua informasi mengenai penawaran jual Obligasi
yang telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi selama periode penawaran pembelian kembali (buyback)
Obligasi.
d. Selambat-Iambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak dilakukannya pembelian kembali (buyback) Obligasi sebagaimana
tersebut di atas, maka Perseroan wajib mengumumkan perihal pembelian (buyback) Obligasi tersebul pada 1 (salu)
surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional. Dalam pengumuman tersebut harus
dicanlumkan:
Jumlah nominal Obligasi yang dibeli kembali (buyback) dengan menjelaskan jumlah nominal Obligasi yang
telah dilunasi dan/atau jumlah nominal Obligasi yang dibeli kembali (buyback) untuk disimpan;
Batasan harga terendah sampai dengan harga tertinggi yang telah terjadi.
e. Perseroan wajib melaporkan kepada Wali Amanat dalam waktu 1 (satu) Hari Kerja sejak dilakukannya pembelian
kembali (buyback) Obligasi lersebut, dan kepada Bapepam dan LK, Bursa Efek, dan KSEI selambal-Iambatnya 2
(dua) Hari Kerja sejak langgal pembelian kembali (buyback) Obligasi tersebut.
4
Ilsmf
f. Selain kelentuan sebagaimana dimaksud dalam hurul e tersebul di atas, Perseroan juga wajib menyampaikan
kepada Bapepam dan LK seluruh dokumen penawaran jual yang telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi
selama periode penawaran pembelian kembali (buyback) Obligasi selambat-Iambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak
pembelian kembali (buyback) Obligasi selesai dilaksanakan.
6. Perseroan dapat melaksanakan pembelian kembali (buyback) Obligasi tanpa melakukan pengumuman sebagaimana
dimaksud dalam angka 5 lersebul di alas dengan kelenluan sebagai berikut:
a. Jumlah pembelian kembali (buyback) Obligasi tidak lebih dari 5,0% (lima persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang
masih lerhulang dalam periode 1 (satu) tahun sejak pembelian kembali (buyback) Obligasi dilaksanakan;
b. Obligasi yang dibeli kembali (buyback) lersebut bukan merupakan milik Aliliasi Perseroan (kecuali Obligasi yang
dimiliki Perusahaan Aliliasi Negara Republik Indonesia); dan
c. Obligasi yang dibeli kembali (buyback) tersebut hanya untuk disimpan yang dikemudian hari dapat dijual kembali
Untuk pembelian kembali (buyback) Obligasi sebagaimana dimaksud dalam angka 6. Perseroan wajib melaporkan
kepada Wali Amanat dalam waktu 1 (satu) Hari Kerja sejak dilakukan pembelian kembali (buyback) Obligasi tersebut
dan kepada Bapepam dan LK, Bursa Elek dan KSEI selambat-Iambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak langgal pembelian
kembali (buyback) Obligasi.
7. Perseroan wajib melaporkan kepada Wali Amanat dan KSEI mengenai Obligasi yang dimiliki Perseroan untuk disimpan,
dalam waktu 5 (lima) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi atau 1 (satu) Hari Bursa sebelum
langgal Daftar Pemegang Rekening yang berhak atas Bunga Obligasi, dengan memperhatikan peraluran KSE/;
8. Apabila berdasarkan angka 3 tersebul di alas, Perseroan melakukan pembelian kembali (buyback) atas seluruh atau
sebagian Obligasi dan memberlakukan seluruh atau sebagian pembelian kembali (buyback) Obligasi tersebul sebagai
pelunasan, maka Perseroan wajib melaporkan kepada Bapepam dan LK, Wali Amanat, KSEI, dan Bursa Elek selambat
lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal pelunasan tersebut. Dengan ketentuan apabila Perseroan melakukan
pembelian kembali (buyback) atas seluruh Obligasi tersebut sebagai pelunasan, maka Perseroan wajib
mengumumkannya dalam 1 (satu) surat kabar harian yang berperedaran nasional selambaHambatnya 2 (dua) Hari
Kerja setelah tanggal pelunasan tersebut di atas dan Perjanjian Perwaliamanatan menjadi berakhir;
9. Obligasi yang lelah dilunasi sehubungan dengan angka 3 lersebul di atas menjadi tidak berlaku, dan lidak dapat
dilerbitkan atau dijual kembali tanpa perlu dinyalakan dalam sualu akta apapun.
10. Dalam hal Obligasi dilunasi untuk sebagian maka Perseroan akan menyerahkan Sertilikal Jumbo Obligasi yang baru
kepada KSEI unluk dilukarkan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi yang lama pada hari yang sama dengan tanggal
pelunasan sebagian Obligasi, dengan jumlah Pokok Obligasi yang masih lerhutang selelah dikurangi dengan jumlah
Obligasi yang telah dilunasi sebagian tersebut.
PENYISIHAN DANA PELUNASAN POKOK OBLIGASI
Perseroan lidak menyelenggarakan penyisihan dana pelunasan Pokok Obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan
penggunaan dana hasil Emisi sesuai dengan rencana penggunaan dana penerbitan Obligasi.
PERPAJAKAN
Mengenai perpajakan diuraikan dalam Bab XI Prospektus ini.
CARA DAN TEMPAT PELUNASAN PINJAMAN POKOK DAN PEMBAYARAN BUNGA OBLIGASI
Pelunasan Pokok Obligasi dan/alau pembayaran Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI, selaku Agen Pembayaran alas
nama Perseroan sesuai dengan syaral-syaral dan ketentuan-kelentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran,
kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran sebagaimana lelah
dilentukan pada Bab XVI Prospektus ini. Apabila tang gal pembayaran jatuh bukan pada Hari Bursa, maka pembayaran akan
dilakukan pada Hari Bursa berikutnya. Apabila dana pembayaran Bunga Obligasi dan/alau pelunasan Pokok Obligasi tidak
diambil oleh Pemegang Obligasi pada saal jatuh tempo maka jumlah dana pembayaran yang tidak diambil lersebut wajib
disimpan oleh Agen Pembayaran untuk kepentingan Pemegang Obligasi yang bersangkutan dan Perseroan dibebaskan oleh
KSEI sebagai Agen Pembayaran dari tanggung jawab pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi
kepada Pemegang Obligasi.
KELALAIAN PERSEROAN
Kondisi-kondisi dan pengaluran mengenai kelalaian (cidera janji) dialur sesuai dengan kelenluan yang lercanlum dalam
Perjanjian Perwaliamanatan, yang juga dijelaskan pada Bab XVI Prospektus ini mengenai Kelerangan Tentang Obligasi.
5
J smt
PROSEDURPEMESANAN
Prosedur pemesanan dapat dilihat pada Bab XIX Prospektus ini, mengenai Persyaratan Pemesanan Pembelian Obligasi.
WALIAMANAT
PT Bank Permata Tbk. merupakan Wali Amanat dalam penerbitan Obligasi ini sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam Perjanjian Perwaliamanatan yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Permata Tbk.
Alamat Wali Amanat adalah sebagai berikut :
PT Bank PermataTbk.
Permata Bank Tower I, 14th Floor
JI. Jend. Sudirman Kav.27
Jakarta 12920
Telp. (021) 523 7561
Fax. (021) 250 0529
Up.: Securities & Agency Services
HASIL PEMERINGKATAN
Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Fitch Ratings
Indonesia. Berdasarkan surat PT Fitch Ratings Indonesia Surat No.RC024/DIR/IX/2009 tanggal 15 September 2009, hasil
pemeringkatan atas surat hutang jangka menengah (Obligasi) Perseroan adalah:
AA(ldn)
(Double A; Stable Outlook)
Keterangan lebih lanjut mengenai hasil pemeringkatan Obligasi dapat dilihat pada Bab XVII Prospektus ini.
Peringkat yang diberikan tersebut mencerminkan kuatnya posisi Perseroan sebagai satu-satunya Perusahaan yang
melakukan pembiayaan pasar sekunder perumahan di Indonesia dan dimiliki secara penuh oleh Negara Republik Indonesia.
Namun, Perseroan memiliki track record yang masih sangat terbatas karena baru terbentuk di tahun 2005.
RATING RATIONALE
Peringkat yang diberikan tersebut mencerminkan kuatnya posisi Perseroan sebagai satu-satunya Perusahaan yang
diberi tugas oleh Pemerintah untuk membangun dan mengembangkan Pasar Pembiayaan Sekunder Perumahan di
Indonesia. Sebagai perusahaan yang 100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, Perseroan memiliki track record
yang terbatas karena baru terbentuk di tahun 2005.
Faktor-faktor yang mendukung peringkat tersebut adalah:
1. Dukungan penuh dari pemegang saham, Republik Indonesia, yang memiliki kebijakan dalam pembangunan pasar
sekunder perumahan. Perseroan adalah satu-satunya lembaga pembiayaan sekunder perumahan di Indonesia.
2. Perseroan memfasilitasi penerbitan EBA pertama di Indonesia sebesar Rp100 miliar pada bulan Pebruari 2009,
yang mengadopsi ketentuan BAPEPAM dan LK IX.K.1 mengenai KIK EBA . Perseroan bertindak sebagai
kordinator global, pembeli siaga dan pendukung kredit. Sekuritisasi ini sesuai dengan obyektif jangka panjang
Perseroan untuk mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan.
Peringkat tersebut dibatasi oleh:
Umur Perseroan yang relatif masih muda. Kinerja keuangan Perseroan belum terefleksi dengan baik karena baru
didirikan dan kemampuan Perseroan dalam mengendalikan risiko belum cukup teruji. Perseroan mulai memberikan
pinjaman pada tahun 2006 dan telah disalurkan ke 5 (lima) lembaga penyalur KPR dengan jumlah pinjaman yang
diberikan sebesar Rp533 miliar, di akhir tahun 2008. Penerbitan obligasi ini bertujuan untuk memfasilitasi aliran dana
dari pasar modal ke sektor perumahan.
6
IIsmf
7
I smf
8
.,
nsmf
2. Selama Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi belum dilunasi seluruhnya, Perseroan berkewajiban untuk:
(i) Menyetorkan dana (in good funds) yang diperlukan untuk pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok
Obligasi yang jatuh tempo kepada Agen Pembayaran paling lambat 1 (satu) Hari Bursa sebelum Tanggal
Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan menyerahkan fotokopi bukti
pengiriman dana kepada Wali Amanat pada hari yang sama.
Apabila lewat jatuh tempo Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi
maka Perseroan harus membayar denda atas kelalaian tersebut sebesar 1,5 % (satu koma lima persen) per
tahun di atas Bunga Obligasi yang dihitung berdasarkan har,i yang lewat. Jumlah denda tersebut dihitung harian
dengan ketentuan bahwa 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga
ratus enam puluh) Hari Kalender sampai dengan pelunasan efektif jumlah denda tersebut di atas.
Denda yang dibayarkan oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi akan dibayarkan kepada
Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya sesuai dengan
ketentuan Perjanjian Agen Pembayaran.
(ii) Memperoleh, mematuhi segala ketentuan dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menjaga tetap
berlakunya segala kuasa, ijin, dan persetujuan (baik dari pemerintah maupun dari pihak yang berwenang lainnya)
dan dengan segera memberikan laporan danlatau masukan dan/atau melakukan hal-hal yang diwajibkan oleh
peraturan perundang-undangan Republik Indonesia sehingga Perseroan dapat secara sah menjalankan
kewajibannya berdasarkan setiap Dokumen Emisi dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya atau
memastikan keabsahan, keberlakuan, dapat dilaksanakannya setiap Dokumen Emisi di Republik Indonesia.
(iii) Memastikan pada setiap saat keadaan keuangan Perseroan yang tercantum dalam laporan keuangan tahunan
Perseroan terakhir yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang diserahkan kepada Wali Amanat
berdasarkan butir (x) di bawah ini, harus berada dalam rasio-rasio keuangan sebagai berikut:
a. Current Ratio, perbandingan total aktiva lancar dengan total kewajiban lancar tidak kurang dari 1 : 1 (satu
berbanding satu)
b. Perbandingan Aktiva Produktif dengan Hutang tidak kurang dari 0,8 : 1 (noI koma delapan berbanding
satu).
"Aktiva Produktif' berarti terdiri dari kas dan setara kas, pinjaman yang diberikan, bunga masih akan diterima dan
investasi jangka panjang-bersih.
"Hutang" berarti hutang berbunga yang diperoleh Perseroan termasuk hutang bank, hutang sewa guna usaha,
hutang Efek konversi, hutang Efek dan instrumen pinjaman lainnya, hutang kredit investasi, hutang Perseroan
yang dijamin dengan agunan atau gadai atas aktiva pihak lain berdasarkan nilai penjaminan, pinjaman yang
berasal dari perusahaan lain yang diakuisisi dan menjadi Anak Perusahaan Oika ada) atau perusahaan lain yang
melebur ke dalam Perseroan, kecuali hutang pajak, hutang dividen Oika ada), hutang dagang dalam kegiatan
usaha Perseroan sehari-hari, hutang kepada pihak ketiga selain bank dalam jangka waktu kurang dari 1 (satu)
tahun.
(iv) Memberitahukan secara tertulis terlabih dahulu kepada Wali Amanat selambat-Iambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja
sebelum ditandatanganinya dokumen-dokumen berkaitan dengan:
1. Peminjaman hutang baru yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari Obligasi dan digunakan untuk kegiatan
usaha sehari-hari Perseroan; dan/atau
2. Penjaminan danlatau pembebanan aktiva Perseroan dan/atau Anak Perusahaan Uika ada) yang diberikan
dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari Perseroan dan/atau Anak Perusahaan Uika ada).
(v) menjalankan usaha dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(vi) mematuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
(vii) memelihara asuransi-asuransi yang sudah berjalan dan berhubungan dengan kegiatan usaha dan harta
kekayaan Perseroan pada perusahaan asuransi yang bereputasi baik terhadap segala resiko yang biasa dihadapi
oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sama dengan Perseroan.
(viii) segera memberikan kepada Wali Amanat secara tertulis keterangan yang sewaktu-waktu diminta oleh Wali
Amanat dengan wajar mengenai operasi, keadaan keuangan, aktiva Perseroan dan hal lain-lain.
9
Ismf
(ix) memberikan ijin kepada Wali Amanal alau pihak yang dilunjuk oleh Wali Amanal dengan pemberilahuan 3 (tiga)
Hari Kerja sebelumnya secara tertulis, unluk selama jam kerja Perseroan memasuki gedung-gedung dan
halaman-halaman yang dimiliki atau dikuasai Perseroan dan melakukan pemeriksaan alas buku-buku, ijin-ijin dan
calalan keuangan Perseroan yang lerkail dengan penerbilan Obligasi sepanjang lidak bertenlangan dengan
peraluran-peraluran yang berlaku, dengan biaya-biaya yang diselujui lerlebih dahulu oleh Perseroan.
(x) Menyampaikan kepada Wali Amanal :
1. salinan dari laporan-Iaporan lermasuk laporan-Iaporan yang berkailan dengan aspek kelerbukaan informasi
sesuai dengan kelenluan yang berlaku di bidang Pasar Modal yang disampaikan kepada Bapepam dan LK,
Bursa Efek, KSEI, dalam waktu selambal-Iambalnya 2 (dua) Hari Kerja selelah laporan-Iaporan lersebul
diserahkan kepada pihak-pihak yang disebulkan di alas.
2. salinan resmi akta-akta dan perjanjian yang dibual sehubungan dengan penerbilan Obligasi dalam waktu
selambal-Iambalnya 2 (dua) Hari Kerja selelah dilerimanya salinan lersebul oleh Perseroan.
3. Laporan keuangan tahunan yang telah diaudil oleh akunlan publik yang lerdaftar di Bapepam dan LK
disampaikan bersamaan dengan penyerahan laporan ke Bapepam dan LK atau selambat-lambatnya pada
akhir bulan keliga selelah langgallaporan keuangan lahunan Perseroan.
4. Laporan keuangan tengah tahunan disampaikan bersamaan dengan penyerahan laporan ke Bapepam dan
LK.
5. Laporan keuangan triwulan disampaikan selambal-Iambatnya 1 (satu) bulan setelah periode laporan
keuangan tersebut berakhir.
(xi) memelihara secara konsisten sistem pembukuan, pengawasan intern dan pencatatan akuntansi berdasarkan
Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(xii) mengusahakan agar harta kekayaan yang digunakan dalam menjalankan kegiatan usahanya berada dalam
keadaan baik, memperbaikinya dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usaha
Perseroan.
(xiii) selambal-Iambatnya 5 (lima) Hari Kerja memberilahukan kepada Wali Amanat secara tertulis atas :
1. Seliap kejadian alau keadaan yang dapal mempunyai pengaruh penting dan buruk atas jalannya usaha atau
operasi alau keadaan keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan Oika ada);
2. Setiap perubahan anggaran dasar, susunan direksi dan komisaris, pembagian deviden, susunan pemegang
saham Anak Perusahaan Oika ada) dan diikuti dengan penyerahan akta-akta keputusan Rapal Umum
Pemegang Saham Anak Perusahaan Oika ada) selelah akta-akta tersebut diterima oleh Perseroan;
3. Perkara pidana, perdata, administrasi dan perburuhan dimana Perseroan dan/atau Anak Perusahaan Oika
ada) berkedudukan sebagai pihak tergugal yang secara Malerial mempengaruhi kelangsungan usaha
Perseroan dan/atau Anak Perusahaan Oika ada);
4. Terjadinya salah satu dari perisliwa kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian
Perwaliamanalan dengan segera, dan melalui permintaan tertulis dari Wali Amanat, menyerahkan pada
Wali Amanal suatu pernyalaan yang ditandalangani oleh seseorang yang dapat diterima oleh Wali Amanal
unluk maksud lersebul, yang mengkonfirmasikan bahwa kecuali sebelumnya lelah diberitahukan kepada
Wali Amanal atau diberitahukan pada saal konfirmasi bahwa peristiwa kelalaian tersebut tidak terjadi atau
apabila lerjadi peristiwa kelalaian, memberikan gambaran lengkap atas kejadian tersebut dan tindakan atau
langkah-Iangkah yang diambil (alau diusulkan unluk diambil) oleh Perseroan untuk memperbaiki kejadian
lersebut.
(xiv) membayar kewajiban pajak alau bea lainnya yang menjadi beban Perseroan dalam menjalankan usahanya
sebagaimana meslinya.
(xv) melakukan pemeringkalan atas Obligasi sesuai dengan Peraluran No: IX.C.11 lentang Pemeringkalan Alas Efek
Bersifal Ulang.
10
nsmf
,.M........
_~
Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya Emisi akan digunakan untuk
refinancing aktiva produktif Perseroan, dengan alokasi :
sekitar 90% untuk penyaluran pinjaman dalam bentuk refinancing program;
sekitar 10% untuk pembelian EBA (Efek Beragun Aset KPR hasil sekuritisasi).
Atas dana yang diperoleh Perseroan dari Penawaran Umum Obligasi, Perseroan akan melaporkan secara periodik realisasi
penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini kepada Bapepam dan LK sesuai dengan Peraturan No. X.K.4 yang
merupakan Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum dan juga kepada para Pemegang Obligasi melalui Wali Amana!.
Apabila Perseroan bermaksud mengubah penggunaan dana dari rencana semula seperti yang tercantum dalam Prospektus
ini, maka rencana penggunaan dana tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada Bapepam dan LK dengan
mengemukakan alasan beserta pertimbangannya serta harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Wali Amanat
setelah terlebih dahulu disetujui oleh RUPO.
Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK No. SE-05/BU2006 tanggal 29 September 2006 tentang
Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaarn Umum, total biaya yang dikeluarkan
oleh Perseroan adalah sebesar 0,339% dari nilai emisi Obligasi yang meliputi:
a. Biaya jasa untuk penjamin emisi efek 0,115% Gasa manajemen 0,065%, jasa penjualan 0,025% dan jasa penjaminan
0,025%)
b. Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal 0,065% (yang terdiri dari biaya jasa Akuntan: 0,023%; Konsultan Hukum: 0,034%
dan Notaris: 0,008%)
c. Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal: 0,016% (yang terdiri dari biaya jasa Wali Amana!: 0,011 %dan Kustodian:
0,005%)
- d. Biaya lain-lain (percetakan, biaya listing BEl, biaya pemeringkat, audit penjatahan, iklan prospektus ringkas dan public
oj expose): 0,143%
Sesuai dengan Surat No. S-591/DIR/SMF/IX/2009 tanggal 30 September 2009 perihal Laporan Realisasi Penggunaan Dana
Hasil Penawaran Umum Obligasi Sarana Multigriya Finansial I Tahun 2009 telah digunakan sesuai dengan tujuan
penggunaan dana Obligasi tersebut serta telah dilaporkan kepada Bapepam-LK sesuai dengan Peraturan Bapepam
NO.X.KA.
11
smf
'.j.,.o.~--
Pada tanggal 30 Juni 2009, Perseroan mempunyai kewajiban yang seluruhnya berjumlah Rp13.348 juta-, terdiri dari
Kewajiban Lancar sebesar Rp10.000 juta, dan Kewajiban Tidak Lancar sebesar Rp3.348 juta. Angka-angka ini diambil dari
Laporan Keuangan Perseroan tanggal 30 Juni 2009 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Riza. Wahono dan Rekan
(Clarkson Hyde Internationa~ dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Uraian Jumlah
Kewaiiban Lancar
Hutang Lain-lain 21
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 511
Hulang Pajak 5.971
Penyisihan Bonus 2.424
Pendapalan ditenma di muka 1.073
1. Hutang Lain-lain
Hutang Lain-lain Perseroan pada tanggal 30 Juni 2009 sebesar Rp21 juta,-. Hutang Lain-lain merupakan hutang kepada
pihak ketiga untuk pembayaran kepada koperasi karyawan Mandiri Sekuritas atas pengadaan tenaga kerja outsourcing.
2. Biaya Yang Masih Harus Dibayar
Biaya Yang Masih Harus Dibayar Perseroan pada tanggal 30 Juni 2009 sebesar RpS11 juta. Rincian Biaya Yang Masih
Harus Dibayar adalah sebagai berikut:
3. Hutang Pajak
Hutang Pajak Perseroan per 30 Juni 2009 sebesar RpS.971 juta. Rincian Hutang Pajak Perseroan per 30 Juni 2009
adalah sebagai berikut:
Pasal21:
- Desember
- Tahunan
460
Pasal23
4
Pasal29
5.463
Pasal4
44
Total Hutang Pajak 5.971
12
nsmf
4. Penyisihan Bonus
Penyisihan Bonus Perseroan per 30 Juni 2009 sebesar Rp2.424 juta. Penyisihan Bonus dilakukan berdasarkan atas
Surat Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan - Departemen Keuangan No. SR-4197/LK/2005 tanggal 30 November
2005, dimana Direksi, Komisaris dan karyawan berhak atas bonus sebesar 5% dari laba bersih Perseroan untuk
tahun/periode yang bersangkutan.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Juni 2009, pemegang saham menyetujui untuk
memberikan bonus sebesar 1%dari laba bersih perseroan.
SELURUH KEWAJIBAN PERSEROAN PER TANGGAL 30 JUNI 2009 TELAH DIUNGKAPKAN 01 DALAM PROSPEKTUS. TIDAK ADA KEWAJIBAN
YANG TELAH JATUH TEMPO YANG BELUM DILUNASI OLEH PERSEROAN.
DARI TANGGAL 30 JUNI 2009 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN DARI TANGGAL LAPORAN AUDITOR
INDEPENDEN SAM PAl DENGAN EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN INI, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI KEWAJIBANKEWAJIBAN DAN
IKATAN-IKATAN BARU SELAIN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN YANG TIMBUL DARI KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA KEWAJIBAN
KEWAJIBAN YANG TELAH DINYATAKAN 01 ATAS DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DAN PROSPEKTUS IN!.
MANAJEMEN DALAM HAL INI BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA PERSEROAN SERTA SEHUBUNGAN DENGAN TUGAS DAN TANGGUNG
JAWABNYA DALAM PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK MEMENUHI KEWAJIBANKEWAJIBANNYA YANG
TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN SERTA DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS IN!.
ATAS MASINGMASING KEWAJIBAN TERSEBUT 01 ATAS T1DAK TERDAPAT NEGATIVE COVENANTS YANG MERUGIKAN HAKHAK PEMEGANG
SAHAM MAUPUN OBLIGASI
13
,
smt
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
Analisis dan pembahasan di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan,
disusun berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir tanggal30 Juni 2009 dan
untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Riza, Wahono &
RekanlClarkson Hyde International dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007 dan 2006 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young), semuanya dengan pendapat Wajar
Tanpa Pengecualian (wrP).
1. Umum
Perseroan adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkedudukan di Jakarta Selatan, yang didirikan dan dijalankan
berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan
Anggaran Dasar No.114 tanggal 13 Agustus 2008 dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU
94053.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 5 Desember 2008, Perseroan mempunyai maksud dan tujuan untuk membangun dan
mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kesinambungan
pembiayaan perumahan yang terjangkau oleh masyarakal.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
a. membeli kumpulan aset keuangan dari lembaga penyalur KPR, berupa piutang yang diperoleh dari penyaluran KPR
berikut hak agunan yang melekat padanya dan menerbitkan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi;
b. menyimpan kumpulan aset keuangan dan menerbitkan Surat Partisipasi apabila pasar belum kondusif;
c. menunjuk SPV untuk membeli aset keuangan dari Kreditor Asal dan menerbitkan Efek Beragun Aset berbentuk Surat
Utang.
Selain kegiatan-kegiatan usaha tersebut di atas, Perseroan dapat pula melakukan kegiatan lain sebagai berikut:
memberikan pinjaman kepada lembaga penyalur Kredit Pemilikan Rumah (UKPR") untuk membiayai KPR yang
melakukan penyertaan langsung pada perusahaan yang kegiatan usahanya terkait langsung dengan pasar pembiayaan
sekunder perumahan;
menempatkan dana dalam bentuk Surat Utang Negara, Sertifikat Bank Indonesia, Deposito dan instrumen keuangan
kegiatan usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
2. Kondisi Perekonomian
Kondisi perekonomian nasional secara umum berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja
Perseroan, terulama lingkal suku bunga, lingkal pertumbuhan ekonomi nasional, tingkal inflasi dan f1uktuasi nilai tukar
Rupiah lerhadap mala uang asing. Faklor lingkal suku bunga juga rentan lerhadap kinerja Perseroan, dalam hallingkal suku
bunga mengalami penurunan, maka perminlaan akan pembiayaan rumah akan meningkat, begilupun sebaliknya. Faktor
makro ekonomi yang kondusif dan bertumbuh di sektor riil akan mengakibalkan meningkatnya daya beli masyarakal yang
akhirnya akan mengakibalkan pembelian dan perminlaan pembiayaan perumahan. Tingkal inflasi juga sangal berpengaruh
terhadap naik turunnya tingkat suku bunga/biaya dana serta daya beli dan daya bayar konsumen.
Kejadian bencana alam ataupun kondisi makro ekonomi akan mempengaruhi Perseroan apabila dampak dari kejadian
lersebul memberikan dampak kerugian kepada penyalur KPR yang menerima pinjaman dari Perseroan. Khususnya kondisi
makro ekonomi yang menimbulkan risiko sistemik di pasar keuangan akan langsung mempengaruhi kinerja Perseroan,
mengingat pada dasarnya Perseroan harus melakukan pendanaan dari pasar modal unluk melakukan program pemberian
pinjaman.
14
smf
(da/amjulaan Rupiah)
31 Desember 30 Juni
Keterangan
2006 2007 2008 2009
Pendapalan 102.984 83.724 100.485 62.161
Beban Usaha
Gaji dan Tunjangan Karyawan (13.014) (12.655) (15.669) (8.295)
Umum dan Adminislrasi (4.141) (7.973) (6.293) (2.921)
Jumlah Beban Usaha (17.155) (20.628) (21.962) (11.216)
Laba Usaha 85.829 63.096 78.523 50.945
Pendapatan Lain-Lain - Bersih 1.296 2.255 1.697 3.166
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 87.125 65.351 80.220 54.111
Manfaal (Beban) Pajak Penghasilan Badan
Kini (3.260) (5.493)
Tangguhan 1.386 (253) 300 (128)
Laba Bersih 88.511 65.098 77.260 48.489
Pendapatan
Pendapatan Perseroan untuk periode yang berakhir 30 Juni 2009 sebesar Rp62.161 juta.
Pendapatan Perseroan untuk tahun 2008 sebesar Rp100.485 juta, meningkat sebesar 20,01 % atau sebesar Rp16.761 juta
dari pendapatan Perseroan pada tahun 2007 sebesar Rp83.724 juta. Hal ini karena peningkatan pendapatan pada Pinjaman
Yang Diberikan.
Pendapatan Perseroan pada tahun 2007 sebesar Rp83.724 juta mengalami penurunan 18,70% atau sebesar Rp19.260 juta
dari pendapatan tahun 2006. Turunnya pendapatan tersebut terutama karena penurunan tingkat suku bunga penempatan
dana yang mengikuti pergerakan tingkat suku bunga Bank Indonesia. Pendapatan Perseroan tahun 2006 sebesar Rp1 02.984
juta.
Berikut adalah rincian Pendapatan Perseroan berdasarkan sumber pendapatan:
31 Desember 30 Juni
KETERANGAN
2006 2007 2008 2009
Pendapatan
Deposito Berjangka 79.984 39.068 36.317 28.813
Sertifikal Bank Indonesia 22.053 26.593 19.800
Sural Utang Negara 867 1.147 1.217 643
Obligasi Retail Indonesia 2.162 1.394
102.904 66.808 59.496 30.850
Pinjaman Yang Diberikan 51 16.674 40649 27.663
Jasa Pendidikan dan pelatihan 29 242 340 66
Efek Beragun Aset 3.529
Kordinator Sekuritisasi 7
Pendukung Kredit 46
Jumlah 102.984 83.724 100.485 62.161
15
smt-
Pendapatan
(dalam Rupiah)
102.983.523.836 100.485.005.274
83.724.204.983
62.161.268.327
Beban Usaha
Jumlah beban usaha untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 sebesar Rp11.216 juta.
Jumlah beban usaha Perseroan untuk tahun 2008 sebesar Rp21.962 juta, meningkat sebesar 6,46% atau sebesar Rp1.334
juta dari beban usaha Perseroan pada tahun 2007 sebesar Rp20.628 juta. Hal ini karena peningkatan biaya personalia.
Jumlah beban usaha tahun 2007 sebesar Rp20.628 juta terdiri dari beban gaji dan tunjangan karyawan Rp12.655 juta serta
beban umum dan administrasi Rp7.973 juta. Jumlah beban usaha tahun 2007 tersebut meningkat sebesar Rp3.473 juta atau
20,24% dari jumlah beban usaha tahun 2006. Kenaikan tersebut terutama pada beban umum dan administrasi karena
aktivitas operasional Perseroan yang meningkat. Jumlah beban usaha Perseroan tahun 2006 sebesar Rp17.155 juta.
Beban Usaha
(dalam Rupiah)
21.961.788.338
20 628 357 840
17.154.899.599 .... ..
I
t,' ~
r: ~
11.216.506.699
~i
,. ..
I, I
~I
~L
~
16
,
smf
Laba Usaha
, Laba Usaha Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 sebesar Rp50.945 juta.
, Laba Usaha Perseroan untuk tahun 2008 sebesar Rp78.523 juta, meningkat sebesar 24,45% atau Rp15.427 juta dibanding
tahun 2007 sebesar Rp63.096 juta. Peningkatan ini karena peningkatan pendapatan pada pinjaman yang disalurkan.
Laba usaha tahun 2007 sebesar Rp63.096 juta mengalami penurunan sebesar Rp22.733 juta atau sebesar 26,49% dari
tahun 2006. Pendapatan menurun karena menurunnya rata-rata tingkat bunga penempatan dana dan meningkatnya beban
umum dan administrasi. Laba Usaha Perseroan tahun 2006 sebesar Rp85.829 juta.
Laba Usaha
(dalam Rupiah)
85.828.624.237
~ 78.523.216.936
63.095.847.143
~
I
50.944.761.6
87.125.038.219 80.220.018.001
r-
r
65.350.810.650
~ ..
54.110.727.982
In I
:
; I
I~
I
~
,>
.~, . f:
, r I
2006 2007 2008 Juni 2009
17
,...
smt
Laba bersih
Laba Bersih Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 sebesar Rp48.489 juta.
Laba Bersih Perseroan untuk tahun 2008 sebesar Rp77.260 juta, meningkat sebesar Rp12.162 juta atau 18,68% dibanding
tahun 2007 dengan Laba Bersih sebesar Rp65.098 juta. Hal ini karena kenaikan pendapatan lebih tinggi dari kenaikan biaya
administrasi dan umum serta beban pajak penghasilan.
Laba Bersih Perseroan pada tahun 2007 sebesar Rp65.098 juta, mengalami penurunan sebesar Rp23.413 juta atau
sebesar 26,45 % dari tahun 2006. Laba bersih menurun karena menurunnya rata-rata tingkat bunga penempatan dana dan
meningkatnya beban umum dan administrasi. Laba Bersih Perseroan pada tahun 2006 sebesar Rp88.511 juta.
Laba Bersih
(dalam Rupiah)
88.510.722.808
77.260.430.360
65.098.409.513
48.489.131.310
label berikut menunjukkan komposisi Aset Perseroan per tanggal31 Desember 2006,2007,2008 dan per 30 Juni 2009:
18
nsmf
Aset Lancar
Asel lancar lerdiri dari kas dan selara kas, serta asel Iancar lainnya. Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009
sebesar Rp644.384 jula. Unluk lahun yang berahir pada tanggal 31 Desember 2008, aset lancar Perseroan sebesar
Rp676A71 jula menurun 42,02% alau Rp490.283 jula dari tahun 2007. Hal ini karena kas digunakan unluk penyaluran
pinjaman dan unluk investasi jangka panjang.
Jumlah asel lancar per 31 Desember 2007 sebesar Rp1.166.754 jUla, mengalami peningkalan sebesar Rp98.033 jula alau
9,17% dibandingkan dari lahun 2006. Peningkalan ini lerulama bersumber dari laba bersih selama lahun 2007.
Jumlah asel lancar per 31 Desember 2006 sebesar Rp1.068.721 jUla.
Dalam asel lancar lerdapal pajak dibayar dimuka dengan rincian sebagai berikut:
(~/am jutaan Rupiah
Pajak Dibayar Dimuka 2006 2007 2008 2009
Pajak Penghasilan Pasal 23 - 2.248 5.364 5.359
Pajak Pertambahan Nilai-Bersih 173 570 950 1.230
Jumlah 173 2.818 6.314 6.589
Pajak penghasilan pasal 23, merupakan pajak alas pendapalan bunga penyaluran pinjaman Perseroan yang dipolong dan
dibayarkan ke Kas Negara oleh penyalur KPR.
19
I smf
31 Desember 30Juni
Ke1erangan 2006 2007 2008 2009
Dimiliki hingga jatuh tempo:
SUNFR0035 2.381 2.381 2.381 2.381
SUN FR0037 10.000 10.000 10.000 10.000
Dikurangi diskonto yang belum di amortisasi (217) (206) (195) (190)
Obligasi Retail Indonesia (ORI) 004 35.000 35.000
Ditambah Premi yang belum diamortisasi 11 17
Efek Beragun Aset (EBA) DSMF-I 76.451
Investasi Jangka Panjang - Bersih 12.164 12.175 47.197 123.659
Jumlah kewajiban Perseroan unluk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2009 sebesar Rp13.348 juta.
20
smf
....... -
"""""~
Jumlah Kewajiban Perseroan pada tahun 2008 sebesar Rp10.078 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp2.801 juta atau
38,49% dibandingkan tahun 2007. Hal ini karena meningkatnya pendapatan diterima dimuka, penyisihan tunjangan puma
jabatan dan imbalan kerja karyawan.
Jumlah Kewajiban Perseroan pada tahun 2007 sebesar Rp7.277 juta, mengalami penurunan sebesar Rp96 juta atau 1,30%
dibandingkan dari tahun 2006.
Jumlah Kewajiban Perseroan pada tahun 2006 sebesar Rp7.373 juta.
D. Perkembangan Ekuitas
Tabel berikut menunjukkan komposisi ekuitas Perseroan per, 31 Desember 2006,2007,2008 dan 30 Juni 2009:
31 Desenber 30 Juni
Keterangan
2006 2007 2008 2009
Modal Dilempalkan & Diselor Penuh
1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Saldo Laba:
Telah dilenlukan penggunaannya 44.000 76.000 116.000
Belum dilenlukan penggunaannya 115.775 136.873 182.134 190.622
Jumlah Ekuitas 1.115.775 1.180.873 1.258.134 1.306.622
Ekuitas Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 sebesar Rp1.306.622 juta.
Per 31 Desember 2008, posisi Ekuitas Perseroan sebesar Rp1.258.134 juta, meningkat sebesar Rp77.261 juta atau 6,54%
dibandingkan dengan tahun 2007, karena adanya peningkatan saldo laba belum ditentukan penggunaannya yang berasal
dari laba bersih Perseroan setelah pajak tahun 2008.
Ekuitas Perseroan per 31 Desember 2007 sebesar Rp1.180.873 juta, meningkat sebesar Rp65.098 juta atau 5,83% dari
ekuitas Perseroan per 31 Desember 2006 sebesar Rp1.115. 775 juta. Peningkatan tersebut berasal dari laba bersih
Perseroan tahun 2007.
Ekuitas Perseroan per 31 Desember 2006 sebesar Rp1.115. 775 juta.
b. Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan untuk memenuhi semua kewajibannya yang dapat dilihat dengan membandingkan
antara jumlah aset dengan jumlah kewajiban. Tingkat solvabilitas Perseroan 31 Desember 2006,2007,2008 dan per 30 uni
2009 masing-masing sebesar 152,33x, 163,27x 125,84x dan 99,89x, Perubahan tingkat solvabilitas tersebut disebabkan
peningkatan kewajiban yang lebih cepat dibandingkan dengan peningkatan aset Perseroan.
21
smt-
d. Imbal Hasillnvestasi
Imbal Hasil Investasi atau Return on Asset (ROA) adalah kemampuan Perseroan untuk menghasilkan laba bersih dari aset
yang dimiliki, yang diukur dari perbandingan antara laba bersih dengan total asel. Imbal Hasil Investasi Perseroan untuk
tanggal31 Desember 2006,2007,2008 dan 30 Juni 2009 masing-masing sebesar 7,88%,5,48%,6,09% dan 3,67%. Turun
atau naiknya Imbal Hasil Investasi tersebut menunjukkan adanya penurunan atau kenaikan laba bersih dari tahun
sebelumnya.
e. Belanja Modal
Penambahan aset tetap (capital expenditure) Perseroan pada tanggal 30 Juni 2009 , 31 Desember 2008, 2007 dan 2006
masing-masing sebesar Rp16 juta, Rp85,94 juta, Rp146,35 juta dan Rp1.068 juta. Total Aset tetap sebelum penyusutan
masing-masing sebesar Rp2.952 juta, Rp 2.936 juta, Rp 2.850 juta dan Rp2.763 juta.
Akumulasi penyusutan aset tetap pada tanggal yang berakhir 30 Juni 2009, 31 Desember 2008, 2007, dan 2006 masing
masing sebesar Rp1.916 juta, Rp 1621 juta, Rp 1.043 juta, dan Rp 484 juta. Total aset tetap setelah penyusutan Perseroan
pada tanggal30 Juni 2009,31 Desember 2008,2007 dan 2006 menjadi masing-masing Rp1.036 juta, Rp1.315 juta, Rp1.806
juta dan Rp2.279 juta. Penambahan tersebut sebagian besar berupa pembelian inventaris kantor dan kendaraan. Sumber
dana pembelian barang modal tersebut berasal dari setoran modal dan laba tahun berjalan.
22
smf
~~~-
Arus kas yang digunakan untuk kegiatan operasi ,tahun 2006 sebesar Rp13.950 juta yang bersumber dari penerimaan bunga
deposito, SBI, SUN masing-masing sebesar Rp78.775 juta, Rp22.052 juta, Rp503 juta, dan penerimaan bunga dari pinjaman
sebesar Rp250 juta. Penambahan pinjaman sebesar Rp1 00.000 juta, dan penerimaan dari hasil lainnya sebesar Rp61 juta.
Pembayaran kas untuk pihak ketiga Rp4.155 juta, untuk Direksi dan karyawan sebesar Rp7.595 juta, penambahan Sinking
Fund Rp3.843 juta.
Arus Kas dari Kegiatan Investasi
Arus Kas yang digunakan untuk aktivitas investasi periode 30 Juni 2009 sebesar Rp76.627 juta. Arus kas untuk pembelian
EBA sebesar Rp89.000 juta, dari penjulan EBA Rp5.000 juta, penerimaan cicilan pokok EBA Rp7.548 juta, penambahan aset
tetap Rp153 juta dan penambahan aset lain-lain sebesar Rp22 juta.
Arus Kas yang digunakan untuk aktivitas investasi tahun 2008 sebesar Rp35.104 juta. Arus kas dari kegiatan aktivitas
investasi ini digunakan untuk pembelian ORI masing-masing sebesar 'Rp35.014 juta, penambahan aset tetap Rp53.470 juta
dan penambahan aset dalam penyelesaian sebesar Rp37 juta.
Arus Kas yang digunakan untuk aktivitas investasi tahun 2007 sebesar Rp87.000 juta. Arus kas dari kegiatan aktivitas
investasi ini digunakan untuk penambahan aset tetap Rp86.942 juta.
Arus Kas yang digunakan untuk aktivitas investasi tahun 2006 sebesar Rp13.290 juta. Arus kas dari kegiatan aktivitas
investasi ini digunakan untuk pembelian SUN sebesar Rp12.157 juta, penambahan aset tetap Rp1.020 juta, penambahan
aset dalam penyelesaian sebesar Rp47 juta dan penambahan aset lain-lain Rp64 juta.
Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan
Arus Kas untuk periode yang berakhir 30 Juni 2009 dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember pada tahun 2008, 2007 dan
2006 yang bersumber dari aktivitas pendanaan nihil.
g. Prospek Usaha
Portofolio KPR sampai dengan akhir tahun 2008 (sesuai data dari Bank Indonesia) tercatat Rp100 triliun, sedangkan sampai
dengan akhir Oktober 2009 SMF baru menyerap sekitar Rp900 miliar (atau kurang dari 1%) dari pasar yang ada baik dalam
pemberian pinjaman (refinancing) maupun sekuritisasi. Dari tahun 2006 Perseroan telah mempersiapkan diri memasuki
pangsa pasar yang lebih luas, salah satunya yaitu melalui pembiayaan produk syariah (yang merupakan pasar yang sangat
potensial di masa yang akan datang). Hal ini telah mulai membuahkan hasil pada kwartal IV tahun 2009 dengan
disalurkannya pembiayaan syariah sebesar Rp200 miliar. Pada tahun 2010 Prospek Usaha Perseroan akan lebih difokuskan
kepada pembiyaan syariah dengan memperhatikan besarnya pangsa pasar yang dapat dibiayai oleh Perseroan baik melalui
pemberian pinjaman maupun melalui sekuritisasi.
23
,
smt
I "''''.1 _.~_
V. RISIKO USAHA
Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak
diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik.
Risiko-risiko berikut telah diurutkan berdasarkan risiko yang memiliki bobot tertinggi sampai terendah adalah sebagai berikut:
1. RISIKO KREDIT
Risiko Kredit adalah potensi kerugian yang diakibatkan dari ketidaklancaran pembayaran kembali pokok danlatau bunga
penyaluran pinjaman, yang apabila jumlahnya material, dapat mempengaruhi kinerja Perseroan. Risiko ini dihadapi
Perseroan dari penempatan dalam bentuk pinjaman kepada lembaga penyalur KPR. Risiko kredit lain bersumber dari
penempatan Perseroan di beberapa bank milik pemerintah dalam bentuk deposito dan risiko kredit dari surat utang
negara. Risiko kredit lain bersumber dari saldo penempatan dalam EBA yang berasal dari nasabah debitur KPR BTN
yang tagihannya telah dibeli oleh KIK EBA DSMF01 KPR BTN. Risiko kredit akan berpengaruh besar karena bersumber
dari sebagian besar aktiva Perseroan.
3. RISIKO L1KUIDITAS
Risiko Iikuiditas adalah potensi kerugian yang disebabkan ketidakmampuan Perseroan mengelola komitmen memenuhi
kewajiban pendanaan dan penempatan. Risiko ini dihadapi oleh Perseroan dalam aktivitas pembayaran kewajiban yang
segera jatuh tempo dan penyaluran 1penempatan dana. Risiko likuiditas akan berpengaruh apabila aktivitas pendanaan
tidak dapat dilakukan mengikuti profil jatuh tempo penyaluran pinjaman.
4. RISIKO OPERASIONAL
Risiko operasional adalah potensi kerugian yang disebabkan tidak berfungsinya tingkat efektifitas dari sistem, prosedur
dan pengawasan dalam lingkungan Perseroan. Karena sebagian besar aset Perseroan terbentuk dar; aset keuangan,
maka pelaksanaan internal proses yang terstruktur dalam melakukan evaluasi terhadap calon debitur ataupun rencana
penempatan merupakan dasar bagi manajemen untuk melakukan pengambilan keputusan. Risiko akan muncul apabila
proses evaluasi yang obyektif dan rinci tidak dilakukan oleh organ-organ Perseroan. Implementasi dual-control dan
check&bafance dalam rekomendasi akhir kepada manajemen merupakan salah satu cara untuk mengedepankan
internal process untuk meminimalisir risiko. Risiko operasional akan berpengaruh apabila internal kontrol tidak berjalan
dengan baik, sehingga proses pengambilan keputusan tidak berjalan dengan obyektif.
24
smf
6. RISIKO HUKUM
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis antara lain
disebabkan adanya tuntutan hukum, iketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan
perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan hukum yang tidak sempurna.
Sebagai Perseroan yang berdiri dalam sebuah negara hukum Perseroan harus selalu tunduk terhadap segala peraturan
hukum yang berlaku. Kegagalan Perseroan dalam mengikuti peraturan hukum yang berlaku akan mengakibatkan pada
timbulnya tuntutan hukum yang akan ditujukan kepada Perseroan. Semakin banyak tuntutan hukum yang muncul maka
semakin besar biaya yang akan dikeluarkan oleh Perseroan. Apabila kondisi ini dialami oleh Perseroan dan bersifat
material maka hal ini akan memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja Perseroan.
Manajemen menyatakan bahwa risiko yang tercantum di atas adalah seluruh risiko yang dihadapi oleh Perseroan dalam
menjalankan usahanya.
25
Tidak ada kejadian yang mempunyai dampak material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi
setelah tanggal laporan auditor independen tertanggal 4 Nopember 2009 atas laporan keuangan untUk periode 6 (enam)
bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 yang lelah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Riza, Wahono dan Rekan
dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian yang perlu diungkapkan dalam Prospektus ini.
26
Ilsmf
Selain kegiatan-kegiatan usaha tersebut di atas, Perseroan dapat pula melakukan kegiatan lain sebagai berikut:
memberikan pinjaman kepada lembaga penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk membiayai KPR yang
memenuhi persyaratan Perseroan;
menerbitkan Surat Hutang;
mengeluarkan jaminan dan dukungan kredit (credit enhancemen~;
melaksanakan fungsi sebagai Koordinator Global;
melaksanakan fungsi sebagai Penata Sekuritisasi;
melakukan penyertaan langsung pada perusahaan yang kegiatan usahanya terkait langsung dengan pasar
pembiayaan sekunder perumahan;
menempatkan dana dalam bentuk Surat Utang Negara, Sertifikat Bank Indonesia, Deposito dan instrumen
keuangan lainnya yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
melakukan pembelian Efek Beragun Aset;
kegiatan usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian NO.59 tanggal22 Juli 2005 dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di
Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
Surat Keputusan NO.C-20694 HT.01.01.TH.2005 tanggal 26 Juli 2005, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran
Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No.2147/BH.09.05NIII/2005 tanggal 11 Agustus 2005, serta telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia NO.69 tanggal30 Agustus 2005, Tambahan NO.9263/2005 ("Akta No.59").
Akta NO.59 tersebut adalah merupakan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah NO.5 tanggal 7 Pebruari 2005 tentang Penyertaan
Modal Negara Republik Indonesia Untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Pembiayaan Sekunder Perumahan
dan Peraturan Presiden NO.19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan sebagaimana diubah berdasarkan
Peraturan Presiden NO.1 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden NO.19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan
Sekunder Perumahan.
Akta NO.59 tersebut diubah dengan Akta No. 114 tanggal 13 Agustus 2008 dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta,
yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan NO.AHU-94053.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 5 Desember 2008 dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran
Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Selatan dibawah No.1714/RUB.09.03NII1/2009 tanggal 5 Agustus 2009, serta telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.53 tanggal 3Juli 2009, Tambahan NO.17294.
27
smt
2. Obligasi dan KIK EBA yang telah diterbitkan
Obligasi SMF I tahun 2009 (SMFP01) telah diterbitkan pada tanggal10 Juli 2009 dan listing di Bursa Efek Indonesia pada
tanggal 13 Juli 2009. Peringkat SMFP01 adalah AA(idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia, dengan total emisi sebesar
Rp300.000.000.000 (tiga ratus miliar Rupiah) dan berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak tanggal
diterbitkan, dengan bunga tetap sebesar 10,125%. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan takwim.
Efek Beragun Aset (EBA) kelas A diterbitkan pada tanggal 11 Februari 2009 dan listing di Bursa Efek Indonesia pada tanggal
12 Februari 2009. Sebagai penerbit adalah KIK-DSMF-I yang dibentuk berdasarkan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun
Aset sesuai ketentuan BAPEPAM dan LK IX K.1, dimana proses pelaksanaan transaksinya dikoordinir oleh Perseroan.
EBA kelas A yang mendapatkan peringkat Aaa.id dari Moody's Indonesia, tingkat bunga 13,00% per tahun, dengan total
emisi sebesar Rp100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah), yang merupakan 90% dari nilai awal portofolio tagihan KPR. EBA
kelas A mempunyai hak menerima pembayaran lebih dulu daripada EBA kelas B menurut syarat-syarat dan ketentuan
ketentuan yang ditentukan dalam pasal7 perjanjian KIK-EBA DSMF-1 KPR BTN.
Rata-rata durasi EBA kelas A sesuai ekspektasi Kreditur Awal adalah 2,57 tahun apabila diasumsikan adanya pelunasan
secara konstan per tahun ("constan per anum prepayment rate" atau "CPR") yang diaplikasikan secara bulanan terhadap
saldo pokok yang ada dalam kumpulan tagihan.
Direksi
Direktur Utama Erica Soeroto
Direktur Sutomo
Informasi Tambahan
Pengangkatan anggota Dewan Komisaris Perseroan yaitu Jugia Wahab dan Arys "yas berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Keuangan No.328/KMK.05/2005 tertanggal 11 Juli 2005, sedangkan pengangkatanlr. Tito Murbaintoro, MM sebagai anggota
Dewan Komisaris Perseroan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 13 Agustus 2008 yang
keputusannya dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar NO.114 tanggal13 Agustus 2008
dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta. Akta NO.114 tanggal 13 Agustus 2008 tersebut telah memperoleh persetujuan
dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-94053.AH.01.02 Tahun
2008 tanggal 5 Desember 2008 dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Selatan
dibawah No. 1714/RUB.09.03N111/2009 tanggal 5 Agustus 2009, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No.53 tanggal 3 Juli 2009, Tambahan No.17294.
28
Ilsmf
Pengangkatan anggota Direksi Perseroan yaitu Erica Soeroto dan Sutomo masing-masing sebagai Direktur Utama dan Direktur
Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.327/KMK.05/2005 tertanggal 11 Juli 2005. Susunan anggota
Direksi Perseroan sebagaimana diuraikan diatas ditegaskan dalam Akta Berita Acara Rapat No.39 tanggal 18 Juni 2009 dibuat
dihadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan telah diterima dan dicatat dalam database
Sisminbakum Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat NO.AHU-AH.01.10-12880
tanggal 12 Agustus 2009, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Selatan pada
tanggal 28 Oktober 2009.
29
I smf
Berikut ini keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi:
Dewan Komisaris
.. \.
:"x
-).,'7
. .... ,,.,
,.- ~
-'~.
,
Jugia Wahab
Komisaris Utama
t. ~ Warga negara Indonesia, lahir di Palembang tahun 1941. Mendapat gelar Sarjana Hukum dari
_"'. ' ~"
Universitas Indonesia pada tahun 1966.
l1 ~_,
Pengalaman Kerja :
1970-1975 In-house lawyer di Citibank
1976-1980 Compliance officer di PT Merchant Investment Corporation
1980-1984 GM dan Corporate Secretary PT Papan Sejahtera
1984-1990 Direktur Administrasi & Keuangan PT Papan Sejahtera
1990-1992 Direktur Utama PT Papan Sejahtera
1992-1997 Corporate Secretary PT Lippo Land Development Tbk
1997-1998 Wakil Ketua Tim Likuidasi PT Bank Pinaesaan mewakili PT Bank
Danamon Tbk.
1999-2005 Wakil Direktur Rumah Sakit Sumber Waras di bidang Administrasi &
Keuangan
1999-2005 Senior associate di Law Firm Kartini Muljadi & Rekan
2005-sekarang Komisaris Utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
Arys lIyas
Komisaris
Warga negara Indonesia, lahir di Bima tahun 1945. Mendapat gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
Indonesia pada tahun 1976.
Pengalaman Kerja :
1991-1997 Kepala Biro Pengelolaan Investasi dan Riset, Bapepam
1995-2005 Komisaris dan Komisaris Utama PT Kliring dan Jaminan Bursa Komoditi
1997-2005 Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek, Bapepam
2004-Juni 2009 Komisaris Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
2005-sekarang Komisaris PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
Tito Murbaintoro
Komisaris
Warga negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1958. Mendapat gelar Sarjana Teknik dari Institiut
Teknologi Surabaya jurusan teknik arsitektur pada tahun 1982 dan gelar Magister Manajemen di
bidang keuangan Real Estate dari Lembaga PPM pada tahun 1998, gelar Doktor dari Institut
Pertanian Bogor pada tahun 2009.
Pengalaman Kerja :
1983 Penata muda Departemen Pekerjaan Umum
30
Ilsmt -
Direksi
I.'
:;~'e'~
~
>
Erica Soeroto
'J... Direktur Utama
~
"I ....
'.1
~
~.... .~ "t: Warga negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1951. Mendapat gelar Sarjana Hukum dari
",..,> ,~>t
Universitas Trisakti pada tahun 1975 dan gelar Master Hukum Ekonomi dari Universitas
Tarumanegara pada tahun 1995..
Ruang lingkup Direktur Utama membawahi Operasional yang meliputi bagian Product Operation,
Credit Structuring and Servicing, Corporate Secretariat, Audit Internal, Corporate Affair, dan
Research and Development.
Pengalaman Kerja :
1975-1976 Asisten Presiden Direktur PT Dian Utami
1976-1978 Legal &Collection Department PT Bank Bumi Daya
1978-1979 Program Pendidikan Calon Pegawai Muda (PCPM) Bank Indonesia
1980-1982 Staff Legal Department PT Bank Papan Sejahtera
1982-1986 Legal Credit Administration Head Department PT Bank Papan Sejahtera
1986-1988 Credit Processing Head Division PT Bank Papan Sejahtera
1988-1990 Building Management & HRD & General Affairs Head Division PT Bank
Papan Sejahtera
1990-1995 Credit and Collection Head Division PT Bank Papan Sejahtera
1995-1996 Treasury and Money Market Head Divison PT Bank Papan Sejahtera
1996-1997 National Branches Director PT Bank Papan Sejahtera
1997-1998 Institutional Mortgage Services Director PT Bank Papan Sejahtera
2005-sekarang Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
~. :'r,_"'._'~.' r;.
Sutomo
',' rl Direktur
., ~;.;o- ...
':" _"A
"1" ' . P:o:
.~ Warga negara Indonesia, lahir di Klaten tahun 1952. Mendapat gelar Sarjana Ekonomi dari
Universitas Krisnadwipayana pada tahun 1980.
.,
pi \~ . ....i!:s:..
Ruang lingkup Direktur Keuangan &IT membawahi bagian Keuangan, Accounting &Finance Control,
Teknologi Informasi
Pengalaman Kerja :
1971-1975 Dinas Hortikultura Departemen Pertanian
1975-1981 PT Dok dan Galangan KapallPPA Gaya Baru (Persero)
1981-1988 Bagian Penyertaan dan Pasar Modal PT Bank Bumi Daya (Persero) dan
Anggota Tim Survey Obligasi Pelanggan di NH-PC Jepang
1988-1991 Deputy Manager pada Urusan (Divisi) Investment Banking PT Bank Bumi
Daya (Persero)
1991-2000 Manajer sampai dengan Direktur PT Bumi Daya Sekuritas
2000-2003 Direktur PT Mandiri Sekuritas
2003-2004 Executive Vice President PT Mandiri Sekuritas
2004-2005 Direktur PT Mandiri Manajemen Investasi
2005-sekarang Direktur PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
31
.-
I smt
Pembentukan Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 001/KEP/DEKOM/2008
tanggal 26 Juni 2008 tentang Pembentukan Komite Audit Perseroan dengan susunan Komite Audit pada tanggal
Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:
Ketua Jugia Wahab
Anggota Alexander Zulkarnain
Warga negara Indonesia, dilahirkan di Tegal, Jawa Tengah, pada tahun 1965. Memperoleh gelar Sarjana
Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1994, dan Magister Manajemen (S2)
Keuangan dari Sekolah Tinggi IImu Ekonomi IPWI Jakarta pada tahun 1999. Beberapa pendidikan
kursus/pelatihan yang pernah diikuti antara lain: Risk Based Audit Course, Australia; Curbing Corruption
on Procurement, Philipina; dan Certified Internal Auditor, USA. Memiliki nomor Ikatan Komite Audit
Indonesia 0562507 04. Saat ini menjabat sebagai Anggota Komi.te Audit PT Sarana Multigriya Finansial
(Persero), Auditor Ahli Muda Inspektorat Jenderal Departemen Keuangan, Anggota Komite Audit PT BNI
Tbk, dan mengajar CIA Preparation pada YPIA dan Bina Nusantara.
Houtman Zainal Arifin
Warga negara Indonesia, dilahirkan di Kediri, Jawa Timur, pada tahun 1950. Mempunyai pengalaman
kerja di beberapa bank, yaitu di Citibank, NA, Jakarta, selama 19 tahun, Bank Angkasa, dan Bank Pacific;
sebagai Audit Councel pada Bank Komersil dan Bank Nasional; sebagai pengajar pasca sarjana di
Universitas Gunadarma dan Perbanas; dan sebagai konsultan di beberapa bank dan perusahaan lainnya.
Jabatan saat ini adalah sebagai Anggota Komite Audit PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), Direktur
Utama PT Bangkit Gemilang, dan Managing Consultan pada HZA & Associates.
Susunan Komite Audit tersebut diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris NO.002/KEP/DEKOM/2008
tanggal 26 Juni 2008.
Sesuai dengan surat pernyataan No. S-003/DIR/HRD/SMFIXI/2009 tanggal 4 November 2009, Direksi Perseroan
menerangkan bahwa Eko Ratrianto menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan di Perseroan sejak tanggl 15 Pebruari
2008. Mengacu pada Pasal 24 ayat (1) Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara nomor Kep-117/M-MBU/2002
tanggal31 Juli 2002 tentang Penerapan praktek Good Corporate Govemance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
dan Keputusan Bapepam nomor Kep-63/PM/1996 Peraturan nomor IX.l.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan
tanggal 17 Januari 1996, maka pengangkatan seorang Sekretaris Perusahaan bukan merupakan suatu kewajiban bagi
Direksi Perseroan namun merupakan hak Direksi Perseroan yang tidak mengikat untuk dilaksanakan.
Remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
Tahun Total Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi (Rp)
2007 5.268.752.230
2008 6.111.425.696
Dasar penetapan dari remunerasi ini adalah: Surat keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.S
505/MK.01 0/2007 tanggal 30 Oktober 2007
32
smt
-
Kesehatan (rawat jalan reimburseable sebesar 80% oleh Perseroan dan rawat inap diasuransikan pada
Asuransi Manulife);
Tunjangan Jabatan;
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki sumber daya manusia sejumlah 29 orang karyawan tetap
dan 7 karyawan kontrak yang terdiri dari berbagai tingkat pendidikan dan keahlian.
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak mempekerjakan tenaga asing. Komposisi pegawai Perseroan
menurut jenjang pendidikan, manajemen dan usia adalah sebagai berikut:
33
._
smt
-'-M'ioFMJiO ..... " ' _
31 Desember 30 Juni
Tingkat Jabatan 2006 2007 2008 2009
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Orang Orang Orang Orang
Deputy General Manager 1 4,76% 0 0,00% 1 3,70% 1 3,70%
Senior Manager 1 4,76% 2 9,09% 2 7,41% 2 7,41%
Manager 1 4,76% 1 4,55% 1 3,70% 1 3,70%
Senior Assistant Manager 2 9,52% 4 18,18% 3 11,11% 4 14,81%
Assistant Manager 2 9,52% 4 18,18% 4 14,81% 3 11,11%
Official Assistant 3 14,29% 3 13,64% 4 14,81% 4 14,81%
Senior Staff 2 9,52% 2 9,09% 1 3,70% 1 3,70%
Staff 5 23,81% 4 18,18% 6 22,22% 6 22,22%
Junior Staff 4 19,05% 2 9,09% 5 18,52% 5 18,52%
Jumlah 21 100,00% 22 100,00% 27 100,00% 27 100,00%
31 Desember 30 Juni
Tingkat Jabatan 2006 2007 2008 2009
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Orang Orang Orang Orang
55tahun < 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 1 3,70%
51-55 Tahun 2 9,52% 2 9,09% 2 7,41% 1 3,70%
46- 50 Tahun 1 4,76% 3 13,64% 4 14,81% 4 14,81%
41-45 Tahun 6 28,57% 4 18,18% 5 18,52% 5 18,52%
36 -40 Tahun 2 9,52% 4 18,18% 3 11,11% 3 11,11%
31 -35 Tahun 2 9,52% 4 18,18% 5 18,52% 5 18,52%
24-30 Tahun 8 38,10% 5 22,73% 8 29,63% 8 29,63%
Jumlah 21 100,00% 22 100,00% 27 100,00% 27 100,00%
34
nsmt
2 PT Bank DKI Sural perjanjian No. 024/PP/SMF-DKIIIXl2008 10 lahun sampai Dijamin dengan lagihan
langgal 24 Seplember 2008 dengan fasililas langgal24 KPR dengan
sebesar Rpl00 miliar Seplember 2018 kolektibilitas lancar
3 PT Finansia Multifinance Sural pe~anjian No. 021IPP/SMF 10 lahun dari Dijamin dengan tagihan
FMFNII/2008 langgal 25 Juli 2008 dengan tanggal 25 Juli KPR dengan
fasililas sebesar Rp25 miliar dan Surat 2018 dan 6 bulan koleklibilitas lancar
pe~anjian No. 0301PP/SMF-FMFIXIV2007 sampai dengan
langgal 18 Desember 2007 sebesar Rpl00 tanggal 18 Juni
miliar 2008
4 PT Ciptadana Mullifinace Sural perjanjian No. 020/PP/SMF 8 tahun sampai Dijamin dengan tagihan
CMFNII/2008 tanggal18 Juli 2008 dengan langgal 18 Juli KPR dengan
fasililas sebesar Rpl0 miliar 2016 kolektibililas lancar
5 PT Bhakti Finance Surat Perjanjian No. 010/PP/SMF 8 lahun sampai Dijamin dengan lagihan
BIFINIIVl20081anggal10 April 2008 dengan tanggal 10 April KPR dengan
fasililas sebesar Rp25 miliar. 2016 koleklibililas lancar
6 PT Pengelola Inveslama Sural Perjanjian Sewa ruangan kantor No. 1 tahun Tidak ada jaminan.
Mandiri 121PIN.ADM/PIM/2008
35
smt
VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN
1. Umum
Dalam menjalankan upaya membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan di Indonesia,
Perseroan melakukan:
1. Program sekuritisasi
Perseroan dapat berperan sebagai koordinator global, penata sekuritisasi atau pendukung kredit untuk
melaksanakan transaksi sekuritisasi atas aset portofolio KPR yang dimiliki oleh lembaga penyalur KPR.
2. Program pemberian pinjaman
Perseroan memberikan pinjaman jangka menengah/panjang dalam bentuk refinancing portofolio KPR. Pinjaman
tersebut diantaranya dijamin dengan hak tagih KPR, hak tanggungan atas agunan yang melekat dan/atau hak
recourse untuk mengganti jaminan KPR yang memburuk.
3. Program penjaminan
Perseroan akan memberikan penjaminan bagi penerbitan surat hutang ataupun efek beragun aset KPR yang
Pada awal tahun 2009, Perseroan telah menyelesaikan transaksi sekuritisasi KPR perdana di Indonesia dengan
menerbitkan dan mencatatkan efek beragun aset di Bursa Efek Indonesia. Transaksi ini dilaksanakan menggunakan
struktur transaksi KIK EBA sesuai ketentuan Bapepam & LK. Dalam transaksi ini, Perseroan berperan sebagai global
coordinator, pembeli siaga dan pendukung kredit.
Dalam menjalankan perannya sebagai koordinator global atas transaksi sekuritisasi KPR BTN melalui konsep KIK EBA,
SMF mempunyai tugas dan tanggung jawab, diantaranya adalah:
1. Mengatur transaksi sekuritisasi
2. Mengkoordinasi semua partisipan yang terkait dalam transaksi sekuritisasi
3. Sebagai fasilitator dan penghubung kepada regulator dalam hal berkaitan dengan kebutuhan regulasi dalam transaksi
sekuritisasi
4. Memonitor proses transaksi sekuritisasi termasuk mereview setiap informasi yang diperoleh dari partisipan yang
terkait dalam transaksi sekuritisasi
5. Memonitor kelayakan serta tugas penyedia jasa (servicer) , Manager Investasi dan Bank Kustodian, pool of
securitizied asset & RMBS, sebagaimana ternyata dalam Dokumen Transaksi
6. Membantu dan mengkoordinasi partisipan dan menyelesaikan setiap permasalahan yang timbul dalam transaksi
sekuritisasi
36
IIsmf
Berikut ini adalah ringkasan tentang Kontraklnvestasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) yang telah diterbitkan
Perseroan:
Efek Beragun Aset (EBA) kelas A diterbitkan oleh KIK-DSMF-I yang dibentuk berdasarkan Kontrak Investasi Kolektif Efek
Beragun Aset antara PT Danareksa Investment Management sebagai Manajer Investasi dan PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk sebagai Bank Kustodian. Tujuan investasi adalah untuk menerima bagian yang proporsional dari Hasil
Koleksi atas Kumpulan Tagihan yang wajib dibayar kepada para Pemegang EBA, Kumpulan Tagihan mana diperoleh dari
penjualan dan pengalihan Kumpulan Tagihan terseleksi dalam nilai pokok Rp111.111.108.501 (seratus sebelas miliar
seratus sebelas juta seratus delapan ribu lima ratus satu Rupiah) oleh Kreditur Awal kepada Manajer Investasi untuk
kepentingan para pemegang EBA yang diwakilkan oleh Bank Kustodian
Manajer Investasi bekerja sama dengan Penjamin Emisi Efek akan mengundang masyarakat untuk berinvestasi dalam
EBA kelas A dengan total nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah), mewakili 90% dari
keseluruhan Jumlah Pokok terhutang atas Kumpulan Tagihan pada Tanggal Cut-Off Final. EBA kelas A mempunyai hak
menerima pembayaran lebih dulu daripada EBA kelas B menurut syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang ditentukan
dalam pasal 7 perjanjian KIK-EBA.
II
I
EBA Kelas A mempunyai waktu pelunasan paling lama 9 (sembilan) tahun sejak Tanggal Penutupan, dengan rata-rata
umur EBA sesuai ekspektasi Kreditur Awal adalah 2,57 tahun apabila diasumsikan adanya pelunasan secara konstan per
tahun ("constan per anum prepayment rate" atau "CPR") yang diaplikasikan secara bulanan terhadap saldo pokok yang
ada dalam kumpulan tagihan.
Sampai dengan akhir Desember 2008, Perseroan telah membukukan pemberian pinjaman dengan program refinancing
kepada beberapa lembaga penyalur KPR, sepeti Bank BTN, BPD DKI, PT Finansia Multi Finance, PT Ciptadana
Multifinance, PT Bhakti Finance. Kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan telah diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor
1/2008 pada 26 Januari 2008 yang memungkinkan Perseroan melakukan pemberian pinjaman berjangka panjang.
Berikut ini adalah pendapatan Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2009, tahun 2008,
2007 dan 2006:
(dalamjulaan Rupiah)
31 Desember 30 Juni
KETERANGAN
2006 2007 2008 2009
Pendapatan
Deposito Be~angka 79.984 39.068 36.317 28.813
Sertilikat Bank Indonesia 22.053 26.593 19.800
Sural Ulang Negara 867 1.147 1.217 643
Obligasi Retail Indonesia 2.162 1.394
102.904 66.808 59.496 30.850
Pinjaman Yang Diberikan 51 16.674 40.649 27.663
Jasa Pendidikan dan pelatihan 29 242 340 66
Efek Beragun Asel 3.529
Kordinator Sekuritisasi 7
Pendukung Kredit 46
Jumlah 102.984 83.724 100.485 62.161
2. Kegiatan Usaha
Untuk menunjang keberhasilan kegiatan utama, Perseroan melakukan berbagai kegiatan pendukung yang dilaksanakan
secara mandiri ataupun bekerja sama dengan pihak yang dapat memberikan sinergi terutama untuk mendorong
perbaikan menyeluruh di pasar primer pembiayaan perumahan.
1. Penyediaan Pedoman dan Standar Dokumen KPR
Pedoman dan Standar dokumen KPR disediakan untuk memberikan petunjuk bagi lembaga penyalur KPR dalam
melakukan proses pengelolaan KPR yang baik dan benar. Pedoman ini secara berkala senantiasa disempurnakan
untuk memenuhi kebutuhan dan disesuaikan dengan regulasi yang berlaku.
2. Program Pendidikan dan Pelatihan
Perseroan bekerjasama dengan Housing Development Finance Corporation, Ltd. (HDFC), India melaksanakan
pelatihan residential mortgage best practices untuk lembaga penyalur KPR. Pemilihan HDFC sebagai partner karena
reputasi HDFC sebagai lembaga penyalur KPR non bank yang terkenal di dunia pembiayaan perumahan dan telah
menerima berbagai penghargaan, antara lain: "The Best Investment Management Company 2007" oleh Euromoney
serta "The Best Home Loan Provider 2006" oleh The lee Business Pinnacle Awards.
37
smf
3. Sosialisasi
Perseroan menjalankan program sosialisasi secara terintegrasi untuk membentuk awareness yang akhirnya
membangun citra publik yang positif terhadap Perseroan. Program sosialisasi juga dilakukan untuk mempublikasikan
program dan produk Perseroan. Dalam hal sosialisasi prod uk, Perseroan melakukan pengenalan produk yang akan
ditawarkan melalui pelatihan, seminar, client gathering, one-an-one meeting sesuai dengan target audience yang
ditargetkan. Untuk beberapa kegiatan sosialisasi Perseroan juga bekerja sama dengan regulator terutama yang
berkaitan dengan perkembangan kebijakan baru ataupun apabila ada rencana diterbitkannya ketentuan baru yang
berkaitan dengan pasar pembiayaan sekunder perumahan. Sos'ialisasi juga dilakukan secara pasif melalui web-site
Perseroan.
4. Edukasi Konsumen KPR
Sebagai salah satu bentuk kepedulian kepada masyarakat, Perseroan menyusun program edukasi konsumen KPR
untuk memberikan informasi yang lengkap dan pemahaman tentang KPR yang baik dan benar, dimana diharapkan
konsumen mengetahui hak dan kewajibannya. Tujuan akhirnya adalah untuk mendorong industri pembiayaan
perumahan yang sehat.
3. Manajemen Risiko
Dalam mengantisipasi risiko-risiko yang dihadapi, Perseroan telah mengidentifikasi risiko, menganalisa dan melakukan
mitigasi terhadap dampak dari risiko yang d~imbulkan baik risiko yang berada dalam kendali Perseroan maupun risiko
yang berada di luar kendali Perseroan. Terdapat beberapa tindakan untuk meminimalisasi risiko-risiko sebagaimana di
bawah ini:
Jenis Risiko Keterangan
Risiko Kredit Perseroan memperkecil risiko kredit antara lain dengan melakukan skema
refinancing atas portofolio KPR yang sudah dibukukan oleh lembaga penyalur
KPR, hak recourse terhadap jaminan KPR yang memburuk, kecukupan jaminan,
sistem reimbursement, memiliki Hak Tanggungan dan pendaftaran fidusia atas
KPR yang dijaminkan.
Risiko TIngkat Bunga Perseroan memperkecil risiko tingkat bunga dengan melakukan pengelolaan
asset liability management secara efektif.
Risiko Likuiditas Perseroan mengurangi risiko Iikuiditas antara lain melalui pengelolaan arus kas
sehingga dapat memenuhi setiap kewajiban yang jatuh tempo.
Risiko Operasional Perseroan mengurangi risiko operasional dengan cara melakukan kegiatan,
selalu mengacu kepada Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku
dengan mengutamakan pemisahan tugas dan wewenang (segregation of dutY!,
serta mekanisme dual-control.
Risiko Hukum Perseroan mengurangi risiko hukum melalui penggunaan jasa pihak ketiga
sebagai konsultan hukum untuk memberikan opini hukum yang dibutuhkan dan
mematuhi setiap perjanjian.
Risiko Makro Ekonomi Perseroan memperkecil risiko makro ekonomi antara lain dengan membatasi
penggunaan val uta asing, pengelolaan asset liability dan Iikuiditas yang efektif.
4. Teknologi
Sistem informasi dan teknologi digunakan dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan untuk memberikan
pelayanan yang baik kepada stakeholder, Perseroan menyediakan layanan informasi melalui website.
38
Hsmf
. . . . . .M .. _ .......
5. Internal Audit
Unit Internal Audit berperan membantu manajemen Perseroan dalam menjalankan fungsi pengawasan, membuat analisis
dan penilaian di bidang keuangan dan operasional. Unit Internal Audit melakukan pemeriksaan (audit) atau review
terhadap aktivitas Perseroan hingga monitoring atas pelaksanaan temuan audit.
6. Persaingan
Secara kelembagaan Perseroan tidak memiliki pesaing, karena tidak ada perusahaan sejenis di Indonesia yang
mempunyai usaha yang sama. Hal ini juga merupakan pola yang umum terjadi di negara-negara lain yang sudah
memulai pembangunan pasar pembiayaan sekunder perumahan terlebih dahulu. Yang membedakan, Perseroan sejak
awal pendiriannya didirikan dengan bentuk entitas hukum Perseroan Terbatas, tanpa mendapatkan kekhususan yang
berkaitan dengan misi yang harus dijalankannya.
Untuk menjaga peringkat kredit yang terbaik, Perseroan akan menjaga tingkat risiko dalam aset liability dengan
mel'akukan penempatan dana dan penyaluran pinjaman secara prudent. Dengan demikian kesempatan untuk
mendapatkan dana dari investor pasar modal dengan harga yang terbaik akan selalu terbuka.
7. Strategi Usaha
Kegiatan usaha utama Perseroan adalah membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan di
Indonesia.
Untuk melakukan hal tersebut, strategi yang diterapkan adalah mendorong efisiensi di pasar primer pembiayaan
perumahan agar terbentuk volume portofolio KPR yang sehat dan terjangkau, dengan cara :
1. Mendorong bertambahnya jumlah dan jenis lembaga penyalur KPR, sebagai pelaku baru dalam pembiayaan KPR,
2. Menyediakan dana jangka menengah/panjang secara berkesinambungan bagi lembaga penyalur KPR yang
membutuhkan dan bersedia menggunakan standar Perseroan,
3. Bersinergi dengan pelaku, regulator pasar modal dan regulator terkait industri perumahan untuk memfasilitasi
dikeluarkannya ketentuan-ketentuan yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan pasar pembiayaan primer dan
sekunder perumahan,
4. Menciptakan produk-produk pasar modal berbasis KPR yang dapat menjadi alternatif investasi.
Eo
e
e<$;>
~ttJ
-I
88
2 -2
Y, C$J
cb
Y-3
't~ cb
et)~
....
~
~
...
dl d2
~.... ~ -5
S.k~N1si Re~~ncing
_ _ ._. ...J
~1 e2
(0 8
8
-6 -9
39
smf
Proses bisnis yang dijalankan oleh Perseroan dimulai di pihak penyalur KPR yang melaksanakan fungsinya untuk
menyalurkan dan membukukan KPR. Portofolio yang telah terbentuk dari penyaluran KPR tersebut akan diseleksi sesuai
dengan Kriterian Seleksi SMF. Berdasarkan portofolio yang terseleksi penyalur KPR dapat mengajukan 2 alternatif
program melalui Perseroan, yaitu : (1) apabila penyalur KPR bermaksud menjualnya, maka yang bersangkutan dapat
mengajukan permohonan untuk melakukan program sekuritisasi (2) apabila hal pertama tidak dapat dilakukan atau
lembaga penyalur KPR hanya ingin menjaminkan portofolionya maka yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan
untuk mengikuti program refinancing. Aplikasi beserta seluruh data pendukung untuk melakukan program-program
tersebut akan direview oleh tim reviewer Perseroan untuk melakukan analisa kredit, analisa jaminan, analisis struktur
(untuk sekuritisasi) termasuk analisa profil dari lembaga penyalur KPR tersebut untuk medapatkan hasil penilaian kredit
atau hasil evaluasi kemungkinan struktur transaksi yang akan dilaksanakan. Dalam hal sekuritisasi, dari hasil evaluasi
dan analisa tersebut maka Perseroan akan membentuk dan mengundang lembaga penunjang & profesi penunjang Pasar
Modal lainnya untuk menstruktur transaksi dan membentuk KIK EBA. Dalam hal refinancing Program, hasiil tersebut
diajukan ke komite kredit untuk mendapatkan rekomendasi akhir sebelum mendapatkan persetujuan Direksi. Berdasarkan
persetujuan Direksi, pengikatan dan perjanjian refinancing program dilakukan secara lengkap lalu diikuti dengan
pencairan dana.
Pihak-pihak yang bekerja sama dalam proses sekuritisasi adalah BTN sebagai originator dan penyedia jasa (service!),
Danareksa sebagai Manager Investasi, BRI sebagai Bank Kustodian, Standard Chartered Securities sebagai
underwriter, Pefindo sebagai lembaga pemeringkatan, K. Santoso sebagai konsultan hukum, EPPS sebagai akuntan
publik, Sutjipto, SH sebagai Notaris.
40
smt
-..
.............. -..~
2. Prospek Usaha
Portofolio KPR yang sehat merupakan bahan baku bagi tumbuhnya pasar pembiayaan sekunder perumahan. Berikut ini
adalah perkembangan portofolio kredit kepemilikan rumah berdasarkan data Bank Indonesia hingga 30 Juni 2009
(sumber Bank Indonesia):
Dari data tersebut di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata pertumbuhan KPR selama 7 (tujuh) tahun terakhir sebesar 38,5%,
tetapi dalam 4 (empat) tahun terakhir pertumbuhannya 35,1%. Sedangkan, jika dibandingkan dengan rata-rata
pertumbuhan kredit perbankan selama 7 (tujuh) dan 4 (empat) tahun terakhir sebesar 22,6% dan 23,8%. Ini
mengindikasikan bahwa ada dorongan kebutuhan perumahan yang cukup besar sehingga KPR tumbuh lebih besar
daripada pertumbuhan total kredit.
Berdasarkan kedua data tersebut saja, potensi KPR baru untuk tahun-tahun kedepan diperkirakan mencapai se'besar
Rp21 triliun. Potensi ini sangat dimungkinkan, mengingat rasio KPR terhadap POB Indonesia masih relatif keci!.
Rasio KPR terhadap POB di Indonesia per akhir tahun 2008 baru mencapai 2,04%, sedangkan negara-negara seperti
India, Korea, Thailand dan Malaysia mencapai 4,0%,14,0%,16,0% dan 23,0%. Membandingkan portofolio KPR terhadap
Produk Domestik Bruto yang terjadi di negara-negara lain dengan kondisi di Indonesia dapat memberikan gambaran atas
adanya potensi pertumbuhan yang dapat dicapai.
16"'/. ~
70%
5001.
..=
l-
I I- I-
60%
-,:;;;
50"'/. 52/.
I--- I-- - f-- I-
50%
F
~.,.
I--- I--- I--- - I- ~
40%
m~%:
200/0
10"/0
I-- - I-- - l- I- l- I--
41
smf
10. Asuransi
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah mengasuransikan seluruh asetnya yaitu kendaraan
bermotor, komputer, perlengkapan dan peralatan kantor pada PT Asuransi MSIG Indonesia (members of Mitsui
Sumitomo Insurance Group).
Sesuai dengan keterangan dari Perseroan, perusahaan asuransi tersebut di atas tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan Perseroan.
42
smt
....
-
Prinsip-prinsip dalam falsafah Perseroan dijabarkan di dalam Etos Kerja Perseroan, yang merupakan komitmen
manajemen dan seluruh jajaran Perseroan dalam melaksanakan setiap aktivitas, yaitu :
Menjaga nama baik Perseroan
Menjaga dan menggunakan harta kekayaan Perseroan dengan jujur, baik dan benar
Melakukan pencatatan dan/atau pembukuan data Perseroan dengan jujur, baik dan benar
Menghindarkan diri dari benturan kepentingan pribadi dengan Perseroan
Tidak menyalahgunakan posisVkedudukan di Perseroan untuk kepentingan pribadi
Tidak memberikan isyarat untuk meminta dan/atau menerima suap, imbalan dan cindera mata
Tidak menggunakan dan/atau membawa dan menyimpan obat terlarang atau sesuatu yang memabukkan di dalam
dan di luar Perseroan
Tidak merugikan keuangan Perseroan seperti menggelapkan hartalkekayaan Perseroan
Penerapan falsafah dan etos kerja dilaksanakan secara lebih rinci di dalam Ketentuan Kepegawaian yang
ditetapkan oleh Perseroan
Khusus untuk menjabarkan secara lebih rinci mengenai kewajiban Direksi dan pembagian tugas antara Direksi dengan
Dewan Komisaris, Perseroan telah menyusun Manajemen Manual. Di dalam Manajemen Manual ini diatur mekanisme
pengambilan keputusan yang dilaksanakan oleh Direksi dan oleh komite-komite manajemen, pelimpahan kewenangan
dan tanggung jawab pada saat ketidakberadaan salah satu anggota Direksi dan penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan.
Dalam rangka usaha menjaga kualitas dan pengendalian pengadaan barang dan jasa untuk operasional dan
pelaksanaan usaha Perseroan telah disusun Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Perseroan pada bulan September
2005. Revisi atas Pedoman pengadaan barang dan jasa tersebut dibuat dengan mengacu pada surat Menteri Negara
Pendayagunaan BUMN RI No. PER-05/MBU/2008 tanggal 3 September 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan
Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara.
Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya telah menyusun Panduan Pengawasan yang merupakan dasar serta
kesepakatan diantara Anggota Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasannya. Berdasarkan hal itu,
Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit yang telah dilengkapi dengan Piagam Komite Audit (Audit Committee
Charter).
Komite Audit bekerjasama dengan Satuan Kerja Audit Internal telah melaksanakan fungsi pengawasan dan evaluasi
secara periodik atas efektivitas kegiatan usaha, kepatuhan pelaksanaan ketentuan dan penyusunan rencana kerja
Perseroan lermasuk melakukan penelaahan alas dala serta laporan-Iaporan kondisi keuangan Perseroan.
43
smf
Oi bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005
yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Gani & Rekan (Grant Thornton) dengan pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian dan untuk tahun4ahun yang berakhir pada tanggal 31; Desember 2006 dan 2007 yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Riza, Wahono & Rekan (Clarkson Hyde Internationalj dengan pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian.
Neraca
(dalam jutaan R",iahl
Keterangan 31 Desember 30 Junl
2005 2006 2007 2008 2009
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas 1.026.140 998.901 821.266 661.575 623.758
Pinjaman yang diberikan - Jatuh Tempo Dalam 1Tahun 66.000 339.000 3.354 3.769
Bunga Masih Akan Diterima 1.479 3.100 2.936 3.028 7.051
Piutang Lain-lain 1 289 316 204
Uang Muka 29 195 83 1.740 2.534
Biaya dibayar dimuka 20 63 335 256 683
Pajak dibayar dimuka 70 173 2.818 6.314 6.589
Jumlah Aset Lancar 1.027.739 1.068.721 1.166.754 676.471 644.384
Aset Tidak Lancar
Piutang Hubungan Istimewa 1.865 1.634
Pinjaman yang diberikan setelah dikurangi bagian
yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun 34.000 530.285 533.455
Sinking Fund 3.843 5.408 8.866 10.256
Investasi jangka panjang-bersih 12.164 12.175 47.197 123.659
Aset tetap bersih 1.659 2.279 1.806 1.315 1.037
Aset pajak tangguhan 404 1.789 1.537 1.837 1.709
Aset lain-lain 352 470 375 3.836
Jumlah Aset Tidak Lancar 2,063 54.427 21.396 591.741 675.586
JUMLAHASET 1,029,802 1,123,148 1,188.150 1.268.212 1.319.970
KEWAJIBAN
Kewajlban Lancar
Hutang lain-lain 290 460 485 288 21
Biaya yang masih harus dibayar 110 368 641 488 511
Hutang pajak 775 607 555 591 5.971
Penyisihan bonus 1.363 4.426 3.255 3.863 2.424
Pendapatan diterima di muka 249 315 1.760 1.073
Jumlah kewajiban lancar 2.538 6,109 5,251 6.991 10,000
Kewajlban Tldak Lancar
Penyisihan tunjangan puma jabatan 961 1,352 1.926 1.884
Penyisihan imbalan kerja karyawan 303 674 1.161 1.464
Jumlah kewajlban tidak lancar 1.264 2,026 3.087 3.348
JUMLAH KEWAJIBAN 2.538 7.373 7.277 10.078 13.348
EKUITAS
Modal Ditempatkan & Disetor Penuh 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Saldo Laba:
Telah ditentukan penggunaannya 44.000 76.000 116.000
Belum ditentukan penggunaannya 27.264 115.775 136.873 182.134 190.622
Jumlah Ekultas 1.027.264 1.115.775 1.180.873 1.258,134 1.306.622
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.029.802 1.123.148 1.188.150 1.268.212 1.319.970
44
It""
_Ilsmt
.....__r_
Laporan Laba Rugi
(dalam juraan Ripiah)
Keterangan 31 Desember 30 Juni
2005 2006 2007 2008 2009
PENDAPATAN 24.927 102.984 83.724 100.485 62.161
BEBAN USAHA
Gaji dan tunjangan karyawan (3.237) (13.014) (12.655) (15.669) (8.295)
Umum dan Adminislrasi (437) (4.141) (7.973) (6.293) (2.921)
Total Beban Usaha (3.674) (17.155) (20.628) (21.962) (11.217)
RASIO PERTUMBUHAN
Pinjaman yang diberikan (%) N.A' N.A" 239,00 57,42 N.A'
Jumlah Aset (%) N.A' 9,06 5,79 6,74 N.A'
Jumlah Kewajiban (%) N.A' 190.50 (1,30) 38,50 N.A'
Pendapalan Jasa Penyaluran Pinjaman (%) N.A' N.A" 32.642,31 143,78 N.A'
Total Pendapatan (%) N.A' 313,14 (18,70) 20,02 N.A'
Beban Usaha (%) N.A' 366,93 20,24 6,46 N.A'
Laba Usaha N.A' 303,84 (26,49) 24,45 N.A'
Laba Sebelum Pajak Penghasilan (%) N.A' 207,79 (24,99) 22,75 N.A'
Laba Bersih (%) N.A' 224,64 (26,45) 18,68 N.A'
Keterangan:
, : Tidak dapat diperbandingkan
" : Tahun Pertama dalam berni/ai nihil dan Tahun Kedua berni/a; sejumlah nominal
''': tidak lerhingga karena be/um ada Hulang
45
smf
X. EKUITAS
Oi bawah ini disajikan posisi ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Oesember 2005 yang telah diaudit
Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Gani & Rekan (Grant Thornton) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dan untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Oesember 2006 dan 2007 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Oesember 2008 dan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Riza, Wahono & Rekan (Clarkson Hyde International) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
Modal Ditempatkan & Disetor Penuh 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Saldo Laba:
Telah dilenlukan penggunaannya 44.000 76.000 116.000
Belum dilenlukan penggunaannya 27.264 115.775 136.873 182.134 190.622
Jumlah Ekuitas 1.027.264 1.115.n5 1.180.873 1.258.134 1.306.622
Modal disetor Perseroan seluruhnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang diwakili oleh Menteri Keuangan Republik
Indonesia. Tidak ada perubahan struktur permodalan yang terjadi setelah tanggallaporan keuangan terakhir .
46
IIsmt
-
XI. PERPAJAKAN
Pemolongan pajak yang bersifal final ini lidak dikenakan lerhadap bunga alau diskonlo obligasi yang dilerima alau diperoleh
Wajib Pajak:
1. dana pensiun yang pendirian alau pembenlukannya lelah disahkan oleh Menleri Keuangan dan memenuhi persyaralan
sebagaimana dialur dalam Pasal 4 ayal (3) huruf h Undang-undang No. 7 Tahun 1983 lenlang Pajak Penghasilan
sebagaimana lelah beberapa kali diubah lerakhir dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008 lenlang Perubahan
Keempal Alas Undang-undang No.7 Tahun 1983 lenlang Pajak Penghasilan; dan
2. bank yang didirikan di Indonesia alau cabang bank luar negeri di Indonesia.
CALON PEMBELI OBLIGASI DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN
KONSULTAN PAJAK MASINGMASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PENERIMAAN
BUNGA, PEMBELlAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN ATAU PENGALIHAN DENGAN CARA LAIN OBLIGASI
YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM IN!.
47
smf
Berdasarkan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi
Sarana Multigriya Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap NO.09 tanggal 6 Oktober 2009 sebagaimana diubah
dengan Akta Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Sarana Multigriya Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat
Bunga Tetap NO.05 tanggal5 November 2009 dan Akta Addendum II Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Sarana Multigriya
Finansial II Tahun 2009 Dengan iingkat Bunga Tetap No.17 tanggal 16 Desember 2009, ketiganya dibuat dihadapan
Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta ("Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi"), Penjamin Pelaksana Emisi
Obligasi yang namanya tercantum di bawah ini telah menyetujui untuk menawarkan kepada masyarakat Obligasi Sarana
Multigriya Finansial II Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap sebanyak-banyaknya sebesar Rp350.000.000.000,- (tiga
ratus lima puluh miliar Rupiah) yang dijamin secara Kesanggupan Penuh (full commitment) sebesar Rp205.000.000.000,
(dua ratus lima miliar Rupiah) dan Kesanggupan Terbaik (best effort) sebanyakbanyaknya sebesar Rp145.000.000.000,
(seratus empat puluh lima miliar Rupiah).
Perjanjian tersebut di atas merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan atau perjanjian yang
mungkin telah dibuat sebelumnya mengenai perihal yang dimuat dalam perjanjian dan setelah itu tidak ada lagi Perjanjian
yang dibuat oleh para pihak yang isinya bertentangan dengan Perjanjian ini.
Susunan dan jumlah porsi serta persentase dari Penjamin Pelaksana Emisi sebesar Rp205.000.000.000,- (dua ratus lima
miliar Rupiah) yang dijamin secara Kesanggupan Penuh (full commitment) adalah sebagai berikut:
No. 'Penjamin Emisi Obligasi Porsi Penjaminan (dalam Rupiah) Persentase ("!o)
205.000.000.000 100,00
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia NO.8 tahun 1995 tanggall0 Nopember 1995 tentang Pasar Modal yang
dimaksud dengan Afiliasi adalah:
a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;
b. Hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari pihak tersebut;
c. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sarna;
d. Hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan
oleh perusahaan tersebut;
e. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sarna;
atau
f. Hubungan antara perusahaan dengan pemegang saham utama.
Perseroan adalah Badan Hukum Indonesia yang dimiliki oleh l'Jegara Republik Indonesia.
Bank Indonesia, yang merupakan Bank Sentral dan Negara Republik Indonesia masing-masing memiliki 82,22% (delapan
puluh dua koma dua puluh dua persen) dan 17,78% (tujuh belas koma tujuh pUluh delapan persen) dari jumlah saham yang
ditempatkan dan disetor penuh pada PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero), sedangkan PT Bahana Pembinaan
Usaha Indonesia (Persero) memiliki 99,99% (sembilan pUluh sembilan koma sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah
saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada PT Bahana Securities.
Dengan demikian antara Perseroan dengan PT Bahana Securities selaku Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi adalah pihak
terafiliasi secara tidak langsung melalui pemilikan saham oleh Negara Republik Indonesia dalam PT Bahana Pembinaan
Usaha Indonesia (Persero).
48
,
smt
XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA
PENAWARAN UMUM
Lembaga dan Prafesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam penawaran umum ini adalah sebagai berikut:
Tugas Pokok: Melakukan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit agar
diperaleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material dan
bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diaudit. Tugas
Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti pendukung dalam
pengungkapan laporan keuangan.
Tugas Pokok: Melakukan pemeriksaan dan penelitian dengan kemampuan terbaik yang dimilikinya atas fakta dari
segi hukum yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu
sebagaimana disampaikan oleh Perseraan. Hasil pemeriksaan dan penelitian mana telah dimuat
dalam Laporan Uji Tuntas yang menjadi dasar dari Pendapat dari segi Hukum yang diberikan secara
obyektif dan mandiri serta guna meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang
menyangkut segi Hukum. Tugas dan fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan di sini adalah sesuai
dengan Standar Prafesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal dan Peraturan Pasar Modal yang
berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan.
Tugas Pokok: Mewakili kepentingan pemegang Obligasi baik di dalam maupun di luar pengadilan mengenai
pelaksanaan hak-hak pemegang Obligasi sesuai dengan syarat-syarat Obligasi, dengan
memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Mengikuti ketentuan yang diatur dalam perjanjian Perwaliamanatan dan Undang-Undang Pasar Modal
serta peraturan yang berkaitan dengan tugas Wali Amanat.
49
I smt
-
Tugas Pokok: Membuat akta-akta dalam mngka Penawaran Umum Obligasi SMF II Tahun 2009, antara lain
Perjanjian Perwaliamanatan, Pengakuan Hutang dan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi, serta
akta-akta pengubahannya.
Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang terlibat dalam Penawaran Umum ini menyatakan bahwa tidak
memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia NO.8
Tahun 1995 tanggal10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal.
PT Bank Permata Tbk., selaku Wali Amanat dalam penerbitan Obligasi ini menyatakan bahwa PT Bank Permata Tbk. Tidak
memiliki hubungan kredit dengan Perseroan melebihi 25% (dua puluh lima persen) dari nilai Obligasi yang diwaliamanati
selama umur Obligasi sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-309/BU2009 Peraturan No. VI.C.3.
50
smf
--
XIV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
Berikut ini adalah salinan Pendapat Dari Segi Hukum yang disampaikan oleh Konsultan Hukum Warens & Partners Law Firm.
51
WARENS & PA~RTNERS
lkW iFLn.M
U.p.: Direksi
Dengan Hormat,
Menunjuk pada perihal tersebut di atas, kami, yang bertanda-tangan dibawah ini, H.M.U. Fachri
Asaari, S.H., Advokat dan Konsultan Hukum serta Senior Partner pada Kantor Konsultan Hukum WARENS &
PARTNERS, berkantor di JI. Sisingamargaraja No.63 Kebayoran Baru, Jakarta 12120, yang terdaftar sebagai
Profesi Penunjang Pasar Modal pada Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan (selanjuflya
disebut "BAPEPAM & LK") dibawah pendaftaran No.95/STIDA<H/PM/1996 tanggal1 0 September 1996 dan
terdaftar sebagai anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM) No.98016, telah ditunjuk oleh
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT. SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL yang disingkat PT.
SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL(Persero), suatu perseroan terbatas berkedudu~n dan berkantor pusat
di Jakarta Selatan (selanjuflya disebut sebagai "Emiten''), sesuai dengan surat penunjukan No.S
0502lDIRlSMFNlII/2009 tanggal18 Agustus 2009, untuk memberikan pendapat dari segi hukum (selanjufnya
disebut sebagai "Pendapat Hukum") sebagaimana disyaratkal oleh ketentuan yang berlaku di bidang pasar
modal sehubungan dengan rencana Emiten melakukan penawaran umum Obligasi kepada masyarakat
melalui Bursa Efek Indonesia, yang diberi nama "Obligasi Sarana Multigriya Finansialll Tahun 2009
Dengan Tinficat Bunga Tetap", dengan pokok Obligasi sebanya~banyaknya sebesar
Rp.350.000.000.000,OO (tiga ratus lima puluh milyar Rupiah) pada Tanggal Emisi, berjangka waktu 370 (tiga
ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi, dan ditawarkan dengan harga penawaran sebesar
100% (seratus persen) dari pokok Obligas~ dan dengan tingkat bunga sebesar 9,50% (sembilan koma lima
puluh persen) per tahun (selanjufnya disebut "Obligasi"), dengan satuan jumlah Obligasi yang dapat
dipindahbulqjkan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya adalah sebesar Rp.1 ,00 (satu Rupiah)
atau kelipatannya (selanjuflya disebut "Penawaran Umum").
Emiten telah memperoleh hasil pemeringkatan atas Obligasi dari PI. Fitch Ratings Indonesia yaitu
dengan hasil M (idn).
Dalam rangka Penawaran Umum Obligasi ini, Emiten dan PT. Bank Permata Tbk selaku Wali Amanat
telah menandatangari PerjanjiCll Perwaliamanatan yang dimuat dalam Akta PerjanjiCll Perwaliamanatan
Obligasi Sarana Multigriya Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap No.OB tanggal 6 Oktober
2009 sebagaimana telah diubah dengan Akta Addendum I PerjanjiCll Perwaliamanatan Obligasi Sarana
Multigriya Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap No.04 tanggal 5 Nopember 2009 dan Akta
Addendum II PerjanjiCll Perwaliamanatan Obligasi Sarana Multigriya Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat
Bunga Tetap NO.16 tanggal16 Desember 2009, ketiganya dibuat dihadapan Poerbaningsh Adi Warsito, S.H.,
Notaris di Jakarta.
Selanjutnya, dalam rangka Penawaran Umum Obligasi ini, Emiten telah menunjuk PT. BAHANA
SECURITIES untuk bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi
(selanjutnya sesuai dengan konteksnya disebut "Penjamin Pelaksana Emisi Obligas~' atau "Penjamin
Emisi Obligasr'), sesuai dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Sarana Multigriya Finansialll Tahun
2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap yang dimuat dalam Akta PerjanjiCll Penjaminan Emisi Obligasi Sarana
Multigriya Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap NO.09 tanggal6 Oktober 2009 sebagaimana
telah diubah dengan Akta Addendum I PerjanjiCll Penjaminan Emisi Obligasi Sarana Multigriya Finansialll
Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap NO.05 tanggal5 Nopember2009 dan Akta Addendum II PerjanjiCll
Penjaminan Emisi Obligasi Sarana MJltigriya Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap No.1?
tanggal16 Desember 2009, ketiganya dibuat dihadapan Poerbaningsh Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta
(selanjutnya disebut "Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi''). Sesuai dengan Pe~anjBn Penjaminan Emisi
Obligasi tersebut, Penjamin Emisi Obligasi akan menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitmen~
terhadap pokok Obligasi sebesar Rp.205.000.000.000,00 (dua ratus lima milyar Rupiah), untuk membeli
seluruh sisa pokok Obligasi yang ticEk dibeli oleh masyarakat dengan harga penawaran sebesar 100%
(seratus persen) dari pokok Obligasi dan terhadap pokok Obligasi sebanyak-banyaknya sebesar
Hp.145.000.000.000,00 (seratus empat puluh lima milyar Rupiah) akan dijamin dengan kesanggupan terbaik
(best efforl).
Sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum dan peraturan pasar modal yang berlaku, maka agar
pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Obligasi dapat menjadi efektif, Emiten harus
memperoleh surat dari BAPEPAM & LK mengenai efektifn',8 pernyataan pendaftaran dalam rangka
Penawaran Umum Obligasi ini (selanjutnya disebut sebagai "Pernyataan Pendaftaran"). Pernyataan
Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Obligasi ini akan menjadi efektif apabila (i) BAPEPAM & LK
tidak meminta Emiten untlk menyampaikCll perubahan dan tambahan informasi dalam jangka waktu 45
(empat puluh lima) hari sejak disampai~nnya Pernyataan Pendaftaran; atau (ii) lewatnya waktu 45 (empat
puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima BAPEPAM & LK secara lengkap; atau (iii)
lewatnya waktu 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang disampai~n Erniten atau
yang diminta oleh BAPEPAM & LK dipenuhi oleh Emiten.
1. Pendapat Hukum ini didasatkCll pada hasil PemeriksaCll Dari Segi Hukum yang telah kami lakukan
terhadap Emiten, yang kami tuangkan dalam Laporan PemeriksaCll Hukum Terhadap Perusahaan
Perseroan (Persero) PT. Sarana Multigriya Finansial Dalam Rangka Penawaran Umum "Obligasi
Sarana Multigriya Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap" NO.1 001IFA-ASIW&P/XIl109
tanggal16 Desember 2009 (selanjuhya disebut sebagai "Laporan Pemeriksaan Hukum'').
W'h,R.NS & PAR1NEllS
l "... r 1 ~ ~
Ref.No.: 1002lFA-AS'W&PlXllI09
Halaman 3 dan 11
2. Pendapat Hukum ini didasarkal pada keadaan Emiten dari sejak didirikalnya sampai dengan tanggal
Pendapat Hukum ini, kecuali secara tegas ditentukan lain dalam Pendapat Hukum ini.
3. Pendapat Hukum ini diberikan dalam kerangka hukum Negara Republik Indonesia, sehingga
karenanya Pendapat Hukum ini tidak dimaksudkal untuk berlaku atau dapat ditafsirkan menurut
hukum atau yurisdiksi lain.
4. Dalam memberikan Pendapat Hukum ini kami telah meneliti dan memeriksa:
5. Selanjutnya kami juga telah melakukan pemeriksaal setempat atas fasilitas-fasilitas usaha Emiten
guna mendapatkan gambaran nyata secara fisik tentang usaha dan kegiatan Emiten serta fasilitas
usaha yang dimiliki dan/atau dikuasai Emiten. Pemeriksaal demikian, kecuali dinyatakan secara
tegas dalam Pendapat Hukum dan Laporan Pemeriksaal Hukum tidak berarti bahwa kami
memberikan pendapat atau dapat diartikan bahwa Emiten secara hukum memillki dan/atau
rnenguasai fasilitas usaha tersebut.
6. Pendapat Hukum ini dan Laporan Pemeriksaal Hukum kami lakukan tidak hanya didasarkal kepada
pemeriksaal dan penafsiran atas apa yang tertulis dalam dokumen-dokumen yang diberikan kepada
kami, tetapi juga didasarkal kepada substansi dari dokumen-dokumen tersebut, dan jika tidak
tersedia dokumen yang mendukung suatu transaksi hukum yang secara nyata melibatkal Emiten,
kami mendasarkamya pada fakta-fakta yang mendukung hubungan-hubungan hukum yang nyata
sesuai dengan konsep-konsep, praktek-praktek dan kebiasaan-kebiasaan hukum yang berlaku di
Indonesia untuk transaksi atau hubungan hukum termaksud.
7. Pendapat Hukum ini hanya menyangkut pendapat dari aspek yuridis dan tidak mencakup aspek lain
seperti pemeriksaal kebenaran data finansial teknis atau kewajaran komersial suatu transakSL
Aspek yuridis terbatas pada aspek yuridis material diasumsi~n kebenarann}8 berdasarkal
keterangan lisan yang telah kami minta untuk keperluan tersebut. Kami tidak memberikan penilaian
atas kewajaran nilai komersial atau finansial dari suatu transaksi dimana Emiten menjadi pihak atau
mempunyai kepentingan didalarnnya atau harta kekayaannya terkait.
8. Tanggung jawab kami sebagai Konsultan Hukum yang independen dari Emiten dalam rangka
Penawaran Umum Obligasi ini adalah terbatas pada, dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam
Pasal 80 Undang-undang NO.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan-peraturan
pelaksanaalnya.
ASUMS~ASUMSI
Pendapat Hukum ini diberikan dengan mengingat dan mendasarkamya pada asums~asumsi sebagai
berikut:
WhRENS t"-r P.ARTNERS
[_,10' Fl''''
Ref.No.: 1002lFA-AS'W&PIXII/09
Halaman 4 dari 11
1. Bahwa cap dan/atau tanda tangan atas semua dokumen asli yang diberikan atau ditunjukl<an oleh
Emiten dan pihak ketiga kepada kami dalam rangka Pendapat Hukum ini dan Laporan Pemeriksacn
Hukum adalah as'li, dan dokumen-dokumen asli yang diberikan atau ditunjukl<an kepada kami adalah
otentik, dan bahwa dokumen-dokumen yang diberikan kepada kami dalam bentuk fotokopi adalah
sesuai dengan aslinya.
3. Bahwa kami juga secara terpisah dan mandiri, sepanjang dimungkinl<an oleh ketentuan dan praktek
hukum yang berlaku, telah melakukan pemeriksacn dan meminta langsung kepada pihak ketiga yang
kami anggap relevan, termasuk badan-badan eksekutif dan judikatif untuk memberikan pernyataan,
pemeriksacn dan penegasan tertentu, baik Iisan maupun tertulis, sehubungan dengan beberapa
aSlEk hukum yang menurut pendapat kami penting dan berhubungan erat dengan Pendapat Hukum
dan Laporan Pemeriksacn Hukum, dan untuk maksud pernberian Pendapat Hukum ini kami telah
mengasumsil<an kebenaran dan ketepatan dari fakta dan informasi yang diberikan oleh pihak ketiga
tersebut berdasarkcn pada pemeriksacn dan penafsiran atas apa yang tertulis dalam dokumen
dokumen yang diberikan kepada kami dan juga didasarkcn pada substansi dari dokumen-dokumen
tersebut sesuai yang diuraikan dalam surat permohonan keterCJ1gan yang kami ajukan.
PENDAPAT HUKUM
Setelah memeriksa dan meneliti dokumen-dokumen tersebut diatas dan atas dasar pernyataan
pemyataan dan keterangan-keterangan yang diberikan oleh Emiten dan pihak ketiga kepada kami serta
menunjuk pada Laporan Pemeriksaan Hukum, maka kami berpendapatsebagai berikut:
1. Emiten adalah suatu perseroan terbatas berkedudul<an dan berkantor pusat di Jakarta Selatan, yang
merupakan Badan Usaha Milik Negara berdasarkcn Undang-undang NO.19 Tahun 2003 tentang
Badan Usaha Milk Negara, yang telah secara sah berdiri dan dijalankcn berdasarkcn peraturan
perundang-undangan Negara Republik Indonesia, berkantor di Bapindo Plaza, Menara Mandiri Lt.1 0,
JI. Jend. Sudirman Kav.54-55 Jakarta 12190.
Emiten didirikcn berdasarkcn Akta NO.59 tanggal22 Juli 2005 dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H.,
Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkcn Surat Keputusan No.C-20694 HT.01.01.TH.2005 tanggal 26 Juli
2005, dan telah didaftarkcn pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah
NO.2147/BH.OO.05NII1/2005 tanggal11 Agustus 2005, serta telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No.69 tanggal30 Agustus 2005, Tambahan No.9263.
Akta pendirian Emiten tersebut adalah merupakan pelaksanacn dari Peraturan Pemerintah NO.5
Tahun 2005 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Untuk Pendirian Perusahaan
Perseroan (Persero) di Bidang Pernbiayaan Sekunder Perumahan dan Peraturan Presiden NO.19
Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan sebagaimana diubah dengan Peraturan
Presiden NO.1 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden NO.19 Tahun 2005 tentang
Pembiayaan Sekunder Perumahan.
WMfNS &' PARTNERS
L ii'" f l . II
Ref.No.: 1002/FA-AS'W&PIXII/09
Halaman 5 dan 11
Akta pendirian Emiten tersebut selanjutnya telah diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat
Perubahan Anggaran Dasar NO.114 tanggal13 Agustus 2008 dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris
di Jakarta, yang telah rnemperoleh persetujucn dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-94053.AH.01.Q2 Tahun 2008 tanggal 5 Desember
2008, dan telah didaftarkcn pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrcsi Jakarta Selatan
di bawah No.1714/RUB.o9.00NlII/2000 tanggal5 Agustus 2000, serta telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No.53 tanggal3 Juli 2009, Tambahan No.17294.
2. Anggaran Dasar Emiten telah disesuaikln dengan Undang-undang NoAO Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas, yang pelaksanaan perubahannya telah sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasar Emiten dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Sampai dengan tang gal Pendapat Hukum ini, struktur permodalan Emiten adalah sebagaimana
dimuat dalam Akta NO.59 tanggal 22 Juli 2005 dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di
Jakarta, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia NO.69 tanggal 30 Agustus
2005, Tambahan NO.9263 ("Akta Pendirian''), yaitu sebagai berikut:
Modal Ditempatkan/
Dari modal ditempatkan tersebut di atas, seluruhnya telah diambil dan disetor penuh oleh Negara
Republik Indonesia, yang rnerupakan satu-satunya pemegang saham dalam Emiten.
Bahwa sejak tanggal efektifnya Akta Pendirian tersebut, yaitu pada tanggal 26 Juli 2005 sampai
dengan tanggal Pendapat Hukum ini, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Emiten
tidak mengalami perubahan, dan penyetoran modal oleh pemegang saham Emiten pada saat
pendirian Emiten telah sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Erniten dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku bagi Emiten pada waktu pelaksanaCJl penyetoran modal tersebut.
Bahwa struktur permodalan dan kepemilikln saham yang dimuat dalam Prospektus adalah benar dan
sesuai dengan yang telah diuraikan dalam Laporan PemeriksaCJl Hukum.
4. Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Emiten pada tanggal Pendapat Hukum ini adalah
sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama Erica Soaroto
Direktur Drs. Soatomo
I. ,.... F J ~ "
Ref.No.: 1002lFA-AS'W&PIXII/09
Halaman 6 dan 11
Dewan Komisaris
Komisaris Utama Jugia Wahab
Komisaris Arys lIyas
Komisaris Ir. Tito Murbaintoro, MM
Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Emiten telah diangkat sesuai dengan ketentuan (i) Anggaran
Dasar Emiten berdasarkan Surat Keputusan yang dikeluar~n oleh Menleri Keuangan Republik
Indonesia, sebagai menleri yang dilunjuk dan/alau diberi kuasa unluk mewakili Pemerinlah
Republik Indonesia, selaku rapal umum pemegang saham Emilen sebagaimana dimaksud dalam
Undang-undang No.19 Tahun 2003 lenlang Badan Usaha Milik Negara dan Peraluran Pemerinlah
NO.12 Tahun 1998 lenlang Perusahaan Perseroan (Persero) sebagaimana diubah dengan Peraluran
Pemeri1lah No.45 Tahun 2001 lentang Perubahan Alas Peraluran Pemerinlah No.12 Tahun 1998
lenlang Perusahaan Perseroan (Persero), yailu Sural Kepulusan No.327/KMK.05'2005 ("SK
Menkeu No.327") dan Sural Keputusan No.328/KMK.05'2005 ("SK Menkeu No.328" keduanya
lertanggal11 Juli 2005 serta Rapal Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal13 Aguslus 2008
yang kepulusannya diluangkan dalam Akla Pemyalaan Kepulusan Rapat Perubahan Anggaran
Dasar NO.114 langgal 13 Aguslus 2008 dan Notaris Suljipto, S.H. ("Akta No.114 tanggal 13
Agustus 2008"); dan (ii) Undang-undang NoAO Tahun 2007 lenlang Perseroan Terbalas.
Pengangkatan anggola Direksi Emiten yailu Erica Soerolo dan Drs. Soelomo masing-masing sebagai
Direklur Utama dan Direklur Emiten berdasarkan SK Menkeu No.327 yang dituangkan dalam Akla
Pendirian. Masa jabalan anggola Direksi Emilen adalah 5 (lima) lahun dan dapal diangkal kembali
unluk 1 (satu) kali masa jabalan, dengan lidak mengurangi hak dari rapat umum pemegang saham
unluk memberhefllkan anggola Direksi sewaklu-waklu (Pasal11 ayal4 Anggaran Dasar Emilen).
Susunan Direksi Emilen sebagaimana diuraikan di alas lelah dilegaskan dalam Akla Berila Acara
Rapal Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.39 langgal 18 Juni 2009 dibual dihadapan
Poerbaningsh Adi Warsilo, S.H., Nolaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahannya lelah
dilerima dan dicalal dalam database Sisminbakum Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkan Sural No.AHU-AH.01.10-12880 langgal12 Aguslus 2009 dan lelah
didaftarkan pada Kanlor Pendaftaran Perusahaan Kola Adminislrasi Jakarta Selalan pada langgal 28
Oklober 2009.
Pengangkatan anggola Dewan Komisaris Emiten yaitu Jugia Wahab dan Arys lIyas berdasarkan SK
Menkeu NO.328 yang dituangkan dalam Akta Pendirian, sedangkan pengangkalan Ir. Tito
Murbainloro, MM sebagai anggola Dewan Komisaris Emiten berdasarkan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa tanggal 13 Aguslus 2008 yang keputusannya diluangkan dalam Akta NO.114
langgal 13 Aguslus 2008. Akla NO.114 tanggal 13 Agustus 2008 tersebut telah memperoleh
perselujuan dari Menleri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan NO.AHU-94053.AH.01.02 Tahun 2008 langgal 5 Desember 2008, dan lelah didaftarkan
pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Adminislrasi Jakarta Selalan di bawah
No.1714/RUB.Q9.03N1II/2J09 langgal5 Aguslus 2009, serta lelah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia NO.53 langgal 3 Juli 2009, Tambahan No.17294. Masa jabatan anggota Dewan
Komisaris Emiten adalah 5 (lima) tahun dan dapal diangkal kembali untuk 1 (salu) kali masa jabatan,
dengan lidak mengurangi hak dari rapal umum pemegang saham untuk memberhenlkan anggola
Dewan Komisaris sewaklu-waktu (Pasal19 ayal 3 Anggaran Dasar Emilen).
WAkENS f.r PARTNE.RS
l ... Fl.~
Ref.No.: 1002lFA-ASJW&PrxIl/09
Halaman 7 dan 11
Bahwa Emiten telah membentuk Komite Audit berdasarkcn Surat Keputusan Dewan Komisaris
Emiten NO.001/KEP/DEKOM/2008 tanggal26 Juni 2008 tentang Pembentukan Komite Audit Emiten,
dan karenanya Emiten telah memenuhi ketentuan mengenai pembentukan Komite Audit
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Republik
Indonesia No.PER-05/MBU/2006 tanggal 20 Desember 2006 tentang Komite Audit Bagi Badan
Usaha Milik Negara dan Peraturan BAPEPAM &LK No.IX.l.5 tentang Pembentukan Dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Susunan Komite Audit Erniten pada tanggal Pendapat Hukum ini
adalah sebagai berikut:
Ketua Jugia Wahab
Anggota Alexander Zulkarnain
Anggota Houtman Zainal Arifin
5. Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Emiten, Emiten berhak dan dapat menjalankcn
usaha-usaha dan aktivitas-aktivita91ya sehubungan dengan maksud dan tujuan Emiten yaitu
membangun dan mengembangkcn pasar pembiayaan sekunder peru mahan dalam rangka
meningkat~n kapasitas dan kesinambu[lJan pembiayaan perumahan yang terjangkau oleh
masyarakat
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Emiten dapat melaksanakan kegiatan usaha
sebagai berikut:
a. membeli kumpulan aset keuangan dari lembaga penyalur KPR, berupa piutang yang
diperoleh dari penyaluran KPR berikut hak agunan yang melekat padanya dan menerbitkcn
Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipas;
b. menyimpan kumpulan aset keuangan dan menerbitkcn Surat Partisipffii apabila pasar belum
kondusif;
c. menunjuk SPV untuk membeli aset keuangan dari Kreditor Asal dan menerbitkcn Efek
Beragun Aset berbentuk Surat Utang.
Selain kegiatan-kegiatan usaha tersebut di atas, Emiten dapat pula melakukan kegiatan lain sebagai
berikut:
a. memberikan pinjaman kepada lembaga penyalur Kredit Pemilikan Rumah ("KPR") untuk
membiayai KPR yang memenuhi persyaratcn Emiten;
b. menerbitkcn Surat Hutang;
c. mengeluarkan jaminan dan dukungan kredit (credit enhancemen~;
d. melaksana~n fungsi sebagai KoordinatorGlobal;
e. melaksana~n fungsi sebagai Penata Sekuritis:lsi;
f. melakukan penyertaan langsung pada perusahaan yang kegiatan usahanya terkait langsung
dengan pasar pembiayaan sekunder perumahan;
g. menempatkan dana dalam bentuk Surat Utang Negara, Sertifikat Bank Indonesia, Deposito
dan instrumen keuangan lainnya yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
h. melakukan pembelian Efek Beragun Aset;
i. kegiatan usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan Emiten.
Ref.No.: 1002lFA-AS'W&PIXII/09
Halaman 8 dari 11
Pada tanggal Pendapat Hukum ini, Emiten telah menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan
maksud dan tujuan sebagaimana dimaksud da'iam Anggaran Dasar Emiten.
Dalam menjalankcn kegiatan usahanya tersebut, izin utama yang dimiliki Emiten adalah Peraturan
Presiden No.19. Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan sebagaimana diubah
dengan Peraturan Presiden NO.1 Tahun 2008 ten tang Perubahan Atas Peraturan Presiden NO.19
Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunltr Perumahan.
Selain izin utama yang dimiliki oleh Emiten sebagai dimaksud diatas, Emiten berhak dan dapat pula
menjalankcn usaha dan aktivitaSlya sebagai perseroan terbatas yaitu dengan diperolehf'o/a
persetujucn, pengesahan, pendaftaran dan keterangan dari instans~instansi yang berwenang,
termasuk dari Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Departemen
Perdagangan Republik Indonesia, Departemen Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia,
Direktorat Jenderal Pajak dan Pemerintah Daerah, yang pada tanggal Pendapat Hukum ini masih
berlaku.
6. Untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi ini, Anggaran Dasar Emiten tidak mensyarat~n
diperolehnya persetujucn terlebih dahulu dari Dewan Komisaris maupun rapat umum pemegang
saham Emiten.
7. Emiten telah memenuhi ketentuan yang berlaku di bidang ketenagake~aan yaitu dengan telah (i)
membuat dan menerapkan Peraturan Perusahaan yang telah disahkan dan didaftarkcn pada Dinas
Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Propinsi DKI Jakarta; (ii) mengikutse1akan karyawan Emiten dalam
program Jaminan Sosial Tenaga Kerja pada PT. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Persero); (iii)
memenuhi persyaratcn pembayaran upah minimum yang berlaku di Propinsi DKI Jakarta; dan (iv)
melakukan Wajib Lapor Ketenagake~aan sebagaimcna dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) Undang
undang No.7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagake~aan Di Perusahaan.
8. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, Emiten tidak memiliki harta kekayaan berupa tanah dan
bangunan. Pemilikan Emiten atas harta kekayaannya berupa kendaraan bermotor, komputer,
peralatan dan perlengka~n kantor adalah sah dan dilindungi oleh asuransi atas resiko-resiko yang
penting dan dalam jurnlah yang memadai, yang pada tanggal Pendapat Hukum ini, kendaraan
bermotor, komputer, peralatan dan perlengka~n kantor tersebut bebas dari jaminan, pertanggungcn,
penyitaan atau sengketa dalam bentuk apapun juga yang dapat secara material mempengaruhi
kegiatan operasiona Emiten.
Pernilikan dan penggunaan logo "smf oleh Emiten adalah sah dan dilindung oleh dokumen
pendaftaran yang sah pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektua, Departemen Hukum Dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, yang pada tanggal Pendapat Hukum ini, keberlakuan logo
tersebut masih terdaftaratas nama Emiten.
9. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, Emiten tidak memfllki anak perusahaan dan penyertaan modal
pada perusahaan-perusahaan lain.
10. Emiten berhak untuk membuat, menandatangari dan melaksana~n perjanjicn-perjanjicn dimana
Emiten menjadi pihak didalamnya Berdasarkcn pemeriksacn kami, pembuatan dan pelaksanacn
perjanjiar-perjanjicn tersebut tidak melanggar ketentuan-ketentuan hukum dan peraturan yang
WMENS & PARTNERS
t.,. rllOi
Ref.No.: 1002JFA-AS'W&PIXII/09
Halaman 9 dan 11
berlaku serta Anggaran Dasar Emiten, dan karenanya adalah sah dan mengikat pihak-pihak
didalamnya
Sesuai dengan ketentuan dalam perjanjicn-perjanjicn dimana Emiten menjadi pihak didalamnya
tersebut, Penawaran Umum Obligasi yang dilakukan Emiten tidak bertentangan dengan ketentuan
dalam perjanjicn-perjanjicn tersebut termasuk tidak terdapatnya pembatasan-pembatasan untuk
melakukan Penawaran Umum Obligasi dan tidak terdapatnya pembatasatl-pembatasan yang dapat
merugikan kepentingan Pemegang Obligas~ dan karenanya untuk maksud Penawaran Umum
Obligasi ini, Emiten tidak mernerlukan persetujucn terlebih dahulu dari pihak lain dalam perjanjicn
perjanjicn tersebut.
11. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, Emiten tidak memiliki fasilitas kredit dari lembaga
keuangan/perbankan, kecuali pinjaman berupa obligasi yang diterbitkan pada bulan Juli 2009
dengan narna "Obligasi Sarana Multigriya Finansiall Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap".
Terhadap fasililas pinjaman tersebut, Emiten tidak memberikan jaminan berupa harta kekayaannya
untuk menjamin pembayaran kembali fasilitas pinjaman tersebut, dan sampai dengan tanggal
Pendapat Hukum ini, Emiten tetap memenuhi kewajibanrly'a sebagaimana dimaksud dalam Perjanjicn
Perwaliamaratan.
12. Atas dasar penelitian kami pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dimana Emiten berkedudu~n
hukum, Pengadilan Hubungan Industrial DKI Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, Badan Arbitrase Nasionallndonesia, dan Pengadilan Pajak
di Jakarta, tidak terdapat perkara-perkara perdata, perkaraperkara pidana, perselishan perburuhan,
sengketa tata usaha negara, perkara arbitrase dan sengketa perpajakan yang melibatkan Emiten
dan/atau anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris Emiten yang secara material dapat
mempengaruhi secara negatif keadaan keuangan dan/atau kelangsun~n usaha Emiten.
13. Atas dasar penelitian kami pada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dimana
Erniten berkedudu~n, tidak terdapat pendaftaran atau perkara yang menyangkut kepailitcn dan
penundaan pembayaran terhadap Emiten sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-undang
NO.3? Tahun 2004 tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.
14. Bahwa dalam rangka Penawaran Urnum Obligasi ini, Emiten telah memperoleh hasil pemeringkatan
Obligasi yang dikeluar~n oleh PT. Fitch Ratings Indonesia yaitu AA (idn), dan PT. Fitch Ratings
Indonesia bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Emiten sebagaimana dimaksud dalam Undang
undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
15. Bahwa dalam rangka Penawaran Umum Obligasi ini, Emiten telah mernbuat dan menandatangari
perjanjiarrperjanjian sebagai berikut
a. Perjanjicn Perwaliamaratan oleh dan antara Emiten dengan PT. Bank Permata Tbk yang
dimuat dalam Akta Perjanjicn Perwaliamaratan Obligasi Sarana Multigriya Finansialll Tahun
2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap NO.08 tanggal 6 Oktober 2009 sebagaimana telah
diubah dengan Akta Addendum I Perjanjicn Perwaliamaratan Obligasi Sarana MUltigriya
Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap NO.04 tanggal5 Nopember 2009 dan
Akta Addendum II Perjanjicn Perwaliamaratan Obligasi Sarana Multigriya Finansialll Tahun
WMeNS i} PMINERS
Ref.No.: 1002lFA-AS'W&PIXII/09
Halaman 10 dan 11
2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap NO.16 tanggal 16 Desember 2009, ketiganya dibuat
dihadapan Poerbaningsh Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta;
b. Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi oleh dan antara Emiten dengan PT. Bahana Securities
yang dimuatdalam Akta Pe~anjian Penjaminan Emisi Obligasi Sarana Multigriya Finansialll
Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap NO.09 tanggal6 Oktober 2009 sebagaimana telah
diubah dengan Akta Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Sarana Multigriya
Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap NO.05 tanggal5 Nopember 2009 dan
Akta Addendum II Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Sarana Multigriya Finansialll Tahun
2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap No.17 tanggal 16 Desember 2009, ketiganya dibuat
dihadapan Poerbaningsh Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta;
Perjanjian-perjanjian sebagaimana dimaksud pada angka 15 Pendapat Hukum, yang dibuat dan
ditandatangani dalam rangka Penawaran Umum Obligasi ini, adalah sah dan sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar Emiten, ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku, dan karenanya
mengikat Emiten.
16. Bahwa Obligasi tidak dijamin dengan jaminan khusus dari Emiten atau dari pihak ketiga lainnya, akan
tetapi dan dengan tidak mengurangi ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan, dijamin dengan
seluruh harta kekayaan Emiten baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah
ada maupun yang akan ada dikemudian hari sesuai dengan ketentuan dalam Pasal1131 dan 1132
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
17. Bahwa Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dalam Penawaran Umum Obligasi ini yaitu PT. Bahana
Securities, merupakan pihak terafiliasi dengan Emiten sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang
NO.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yaitu berupa hubungan kepemili~n saham secara tidak
WMENS&- PARTNE.R5
l fl'"
Ref.No.: 1002lFA-ASW&P/XII/09
Halaman 11 dari 11
langsung, dimana saham-saham induk perusahaan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Emiten
dimiliki oleh pihak yang sama, yaitu Negara Republik Indonesia.
18. Bahwa antara Emiten dan PT. Bank Permata Tbk selaku Wali Amanat dalam Penawaran Umum
Obligasiini, tidak mempunyai hubungan kredit, dan bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Emiten
sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang NO.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
19. Bahwa tujuan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya
emis~ akan digunakan untuk refinancing aktiva produktif Emiten, dengan alokasi:
sekitar 90% untuk penyaluran pinjaman dalam bentuk refinancing program;
sekitar 10% untuk pernbelian EBA (Efek Beragun Aset KPR hasH sekuritisasi).
Oemikianah Pendapat Hukum ini kami berikan selaku Konsultan Hukum yang mandiri dan tidak
terafiliasi dan atau terasosiasi dengan Emiten dan kami bertanggungjawab atas isi Pendapat Hukum ini.
Pendapat Hukum ini rnenggantikcn pendapat dari segi hukum NO.927/FA-ROIW&P/XV09 tanggal 5
Nopember2009, oleh karenanya pendapat dari segi hukum tersebut kami nyatakan tidak berlaku.
Diberikan di Jakarta pada tanggal sebagaimana telah disebutkan dibagian awal Pendapat Hukum ini.
Hormat kami,
KANTOR KONSULTAN HUKUM
p ~ ~--;J;;,7:. .f.,
.
.~/"p." ?~r ';/Uo(.,f
STIO No.95/STIO-KH/1996
Tembusan:
1. Yang terhormat Bapak Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan.
2. Yang terhormat Bapak Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa Badan Pengawas
Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan.
3. PT. Bahana Securities sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi
-
__
smf
'\I.,4'Iol. . -...-...._
Berikut ini adalah Laporan Keuangan Perseroanuntuk tahun-tahun yang berakhir per tanggal 31 Desember 2005 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata & Rekan (Grant Thornton) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian,
untuk 31 Desember 2006 dan 2007 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young)
dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan periode
yang berakhir enam bulan pada tanggal 31 Juni 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Riza, Wahono & Rekan
(Clarkson Hyde International) tanggal4 Nopember 2009, dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
64
smr
!I!~~~ Afllra'l. H_ ,ot.IiIlt
TDTARO
UlITOK PBRJOD& 6 (DAM) BULAJf YARO BRAKRIR PADA 30 JUlII 2009 DAR
~. Nama Sutomo
Alamat Kantor Plaza Bapindo, Menara Mandiri Lt. 10. Jl. Jend.
Sudirman kay. 54-55, Jakarta 12190
Jabatan Direktur
menyatakan bahwa :
2. Laporan keuangan perseroa.n telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum;
3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan perseroan telah dimuat seeara lengkap dan
benar;
b. Laporan keuangan perseroan tidak mengandung infonnasi atau fakta material yang
tidak benar r dan tidak menghilangkan infonnasi atau fakta material;
Dire7;;;r
utarna..
Direktur
",
M--.
",J
'......n
IKonIort !llor1p" ClIrjIlnlion
RWR <f-=tu
Kami telah mengaudit neraca PT Sarana We have audited the balance sheets of
Multigriya Finansial (Persero) ("Perusahaan") PT Saran a Multigriya Finansial (Persero) (the
tanggal 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2008 "Company") as of June 30, 2009 and December
dan laporan laba rugi, laporan perubahan 31, 2008, and the related statements of
ekuitas, serta laporan arus kas untuk periode 6 income, changes in equity, and cash flows for 6
(enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 (six) months period ended June 30, 2009 and
Juni 2009 dan untuk tahun yang berakhir pada the year ended December 31, 2008. These
tanggal 31 Desember 2008. Laporan keuangan financial statements are the responsibility of
adalah tanggung jawab manajemen the Company's management. Our responsibility
Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak is to express an opinion on this financial
pada pemyataan pendapat atas laporan statement based on our audit. The financial
keuangan berdasarkan audit kami. Laporan statements of PT Sarana Multigriya Finansial
Keuangan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) for the years ended December 31,
(Persero) untuk tahun-tahun yang berakhir 31 2007 and 2006 were audited by other
Desember 2007 dan 2006 telah diaudit oleh independent auditors whose reports dated
auditor independen lain, yang laporannya February 22, 2008 and January 31, 2007
tertanggal 22 Pebruari 2008 dan 31 Januari expressed an unqualified opinion on those
2007 menyatakan pendapat wajar tanpa statements.
pengecualian .
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar We conducted our audit in accordance with
auditing yang ditetapkan Institut Akuntan auditing standards established by the
Publik Indonesia. Standar tersebut Indonesian Institute of Certified Public
mengharuskan kami merencanakan dan Accountants. Those standards require that we
melaksanakan audit agar kami memperoleh plan and perform the audit to obtain
keyakinan memadai bahwa laporan keuangan reasonable assurance about whether the
bebas dari salah saji material. Suatu audit financial statements are free of material
meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, misstatement. An audit includes examining, on
bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah a test basis, evidence supporting the amounts
dan pengungkapan dalam laporan keuangan. and d:sclosures in the financial statements. An
Audit juga meliputi penilaian atas prinsip audit also includes assesing the accounting
akuntansi yang digunakan dan estimasi principles used and significant estimates made
signiftkan yang dibuat oleh manajemen, serta by management, as well as evaluating the
penilaian terhadap penyajian laporan keuangan overall financial statement presentation. We
secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit believe that our audit provides a reasonable
kami memberikan dasar memadai untuk basis for our opinion.
menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan In our OpinIOn, the financial statements for 6
untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir (six) months period ended June 30, 2009 and
pada 30 Juni 2009 dan untuk tahun yang the year ended December 31, 2008 referred to
berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang above present fairly, in all material respects,
kami sebut di atas menyajikan secara wajar, the financial position of PT Sarana Multigriya
dalam semua hal yang material, posisi Fina~ial (Persero) as of June 30, 2009 and
keuangan PT Sarana Multigriya Finansial December 31, 2008, and the results of its
(Persero) tanggal 30 Juni 2009 d<J1 31 operation, changes in equity and its cash flows
Desember 2008, dan hasil usaha, perubahan for 6 (six) months period ended June 30, 2009
ekuitas serta arus kas untuk periode 6 (enam) and the year ended December 31, 2008 in
bulan yang berakhir pada 30 Juni 2009 dan conformity with generally accepted accounting
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 principles in Indonesia
Desember 2008 sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
JI. Anggrek Rosliana III Blck H No. 24 Jakarta 11480
RWR
Seperti dijelaskan pada Catatan No. 2a atas As described at Notes No. 2a of the financial
laporan keuangan, untuk tahun 2007 dan statements, for the years 2007 and 2006, the
2006, Perusahaan telah rnelakukan perubahan Company changed its cash flows method,
rnetode arus kasnya, yang sernula rnetode tidak formerly indirect method to be direct method
langsung rnenjadi rnetode langsung dan telah and has restated its statement of cash flows for
rnenyajikan kernbali laporan arus kas untuk the years then ended.
tahun-tahun yang berakhir' pada tanggal
tanggal tersebut.
Kami juga telah rnengaudit laporan arus kas We also have audited the restatement of cash
yang telah disajikan kernbali seperti telah flows as describe at Notes No. 2a of financial
dijelaskan pada Catatan No. 2a atas laporan statements referred to above. In our opinion,
keuangan di atas. Menurut pendapat kami, the restatement of cash flows present fairly, in
laporan arus kas tersebut telah disajikan all material respects.
kernbali secara wajar, dalam sernua hal yang
material.
Kami telah menerbitkan laporan auditor We have issued independent auditor's report
independen No 029/RWR-R/GA-LK/VIII/09 No 029/RWR-R/GA-LK/VlII/09 dated August
tanggal 31 Agustus 2009 atas laporan 31, 2009 on the financial statement's of PT
keuangan PT Sarana Multigriya Finansial Sarana Multigriya Finansial (Persero) for 6 (six)
(Persero) untuk periode 6 (enam) bulan yang months period ended June 30, 2009 and the
berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan tahun year ended December 31, 2008 with
yang berakhir pada tanggal 31 Desernber 2008 comparative figures for the years ended
dengan angka pernbanding tahun-tahun yang December 31, 2007 and 2006. In connection
berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan with the Company's plan to conduct public
2006. Sehubungan dengan rencana offering of Sarana Multigriya Finansial II year
Perusahaan untuk melakukan penawaran 2009 as discussed in note No. 31 to financial
umum obligasi Sarana Multigriya Finansial II statement, the Company reissued its financial
Tahun 2009 seperti dijdaskan pada catatan statement for 6 (six) months period ended June
No. 31 atas laporan keuangan, Perusahaan 30, 2009 and the year ended December 31,
menerbitkan kembali laporan keuangan untuk 2008 with comparative figures for the years
periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada ended December 31, 2007 and 2006 with
tanggal 30 Juni 2009 dan tahun yang berakhir additional disclosures in the notes to financial
pada tanggal 31 Desember 2008 dengan angka statements.
pernbanding tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 De~ernber 2007 dan 2006, dengan
beberapa tambahan pengungkapan pada
catatan atas laporan keuangan.
Laporan keuangan terlampir tidak dimaksudkan untuk The accompanying financial statements are no! intended
menyajikan posisi keuangan. hasil usaha dan arus kas to present the financial position, results of operations
sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang and cash flows in accordance with accounting principles
berlaku umum di negara dan wilayah hukum selain a'1.d practise generally accepted in countries and
Indonesia. Standar, prosedur dan praktek untuk jurisdictions other than Indonesia. The standards,
mengaudit laporan keuangan tersebut adalah yang procedures and practices to audit such financial
berlaku umum dan diterapkan di Indonesia. statements are those generally accepted and applied in
Indonesia.
- 3
ASET ASSETS
Piutang Hubungan Istimewa 1.633.556.723 1.865.227.677 2b,8 Due From Related Parties
Pinjaman Yang Diberikan - Setclah
Dikurangi Bagian Yang Aka.n Jatuh
Tempo DaJam Waktu Satu Tahun 533.455.357.298 530.285.029.909 2e,9 34.000.000.000 Loan - net of current portion
Sinking Funds 10.255.966.000 8.866.306.000 10 5.408.265.000 3.843.000.000 Sinking Funds
Investasi Jangka Panjang - bersih 123.659.383.204 47.196.561.879 2(, 11 12.174.641.935 12.163.837.531 Long-tenn Investments - net
Aset Tetap 2g, 12 Fixed Assets
{bersih setelah dikurangi akumulasi (net of a=umulated depreciation as of
penyusutan per 30 Jun; 2009, 31 June 30, 2009, December 31, 2008,
2007 and 2006 amounted to
Desember 2008, 2007 dan 2006 masing
Rp1.915. 722.471, Rp1.621.066.959,
masing sebesar RpI.915.722.471, Rp1.043.832.519 and Rp484.378.476,
Rp 1.621.066.959, Rp 1.043.832.519 dan respectively)
Rp484.378.476) 1.036.679.486 1.315.144.089 1.806.432.029 2.278.943.436
Ase! Pajak Tangguhan - bersih 1.709.257.091 1.837.346.195 2h,16e 1.536.817.137 1.789.218.274 Deferred Tax Assets - net
Aset Lain-Lain 3.836.201.409 375.125.183 13 470.160.100 352.109.684 Other Assets
675.586.401.211 591.740.740.932 21.396.316.201 54.427.108.925
(Lihat Catatan atas Laporan Keuangnn yang (See Notes to The Financial Statements which
merupakan bagian yang tidak lerpisahkan dari are an irt1egral part. of Ote Financial
Laporan Keuangan) Statements)
- 4
(what Catalan atas Laporan Keuangan yang (See Notes to The Financial Statements which
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan are an in..t.egral part of the Financial
L.aporan Keuangan) Statements)
- 5
PENDAPATAN LAIN-LAIN
- BERSIH 3.165.966.354 1.696.801.965 24 2.254.963.507 1.296.413.982 OTHER INCOME - NET
(Lihal Catalan alas Laporan Keuangan (See Notes to The Financial Statements
yang merupakan bagian yang tidal< which are an integral part of the Financial
lerpisahkan dan Laporan Keuangan, Statements)
- 6
PERlODE 6lENAMI BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNl2009 DAN 6 (SIX) MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2009 AND
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008,2007 AND 2006 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008, 2007 AND 2006
penggunaannya I penggunaannya I
Issued
Appropriated Unappropriated Total stockholder's equity
and fully paid capital
Pembagian laba
Distribution of income
Pembagian laba
Distribution of income
Pembagian laba
Distribution of income
Penambahan cadangan umum
Appropriation for general
dan cadangan tujuan
40.000.000.000 { 40.000.000.000 and special reserve
Laba bersih periode 6 (enam) bulan
Net Income 6 (six) months period year
tahun 2009
48.489.131.310 48.489.131.310 2009
(l..ihal Catalan alas Laporan Keuangan (See Notes to 17'u? Financial Statements which
yang merupakan bagian yang tidak a,..e an integral part of the Financial
terpisahkan dan Laporan Keuangan) Statements)
- 7 -
ARUS KAS DARI AKTlVlTAS OPERAS1 CASH FLOWS FROM OPERATIM:J ACT1V177ES
PenerimBBn daM Bungs Interest income from
Deposito 40.669.145.614 78.775.913.719 Time Deposits
Seftiftkst Bank (ndonesia (S811 26.592.897.313 22.052.671.083 Bank Indonesia Certificates (SBI)
Sural Utang Negara (SUN) 1.216.523.604 503.934.398 Government Bonds (SUN)
Obligasi Retail Indonesia fORt) Government Bonds (ORl)
Erek Seraguo A5Cl lEBA) Residential Mortgage Backed Securities (RMBS)
Pinjaman 15.233.749.997 250.000.000 Loan
(Penambahan) PenyaJuran Pinjaman 308.000.000.000 ) I 100.000.000.000 ) (Addition.s) of Loan
Pelunassn Pinjaman yang Diberikan 66.000.000.000 Settlement of Loan
Penerimaan dan HuH Lainnya 257.697.120 61.262.464 Others Income
Pembayaran Kas kepada lunrukl Cash. Paym.enz to (/or)
Pihak Ketiga 7.403.856.578 I ( 4.1155.296.009 ) Third Parties
Direksi dBn K<!..ryawan 13.548.300.872 ) ( 7.595.324.288 ) Directors and Employees
(Penambahan) Sinking F"und 4.483.900.000 II 3.843.000.000 ) (Additions) of Sinking FlI.nds
PengurangBn Sinking Fund 2.918.235.000 Deduetion.s of Sinking FlI.n.ds
Pendukung Kredit Credit Support
Dana Transisi Servicrr Servicer 7ron.sition FlI.nd
Ku Benlh IdllUDalu.n untuk) dlperoleb dart N.. C....h prwlUd from lou" tnJ
Akti"Iu.- Oper. .i 177.547.408.802 II 13.949.838.633 ) Operating Activfti
ARUS KAS DAR! AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTTNO ACTlVITD:S
Pembelian Sural Utang Negara (SUN) 12.157.231.663 ) Purchase of Gouernment Bonds (SUN)
Pembelian Obligasi Retail Indonesia (ORI) Purc:l1.ase of Govemm.ent Bonds (ORI)
Pembelian Efek Bersg\ln Asct (EBA) Purchase of Residential Mortgage Backed Securities (RMBS)
Penjualan trek Beragun Aeet lEBA) Selling of Residential Mortgage Backed Securities (RMBS)
Penerimaan CictJan Pokok E(ck Beragun Aset (EBA) Principallnstallmenz of RMBS
Penambahan Asct Tetap 86.942.636 ) ( L020.5!2.01~ ) Additions of Fixed Assets
Penambahan Aset dalam Penyelesaian ( 47.800.000 ) Additions of Assets in Progress
(Penambahan) Aset Lain Lain I 604.296.751 ) (Additions) of Orher Assets
Ka. Beralh dtcunaJr:an unWIr. Aktivit..a..a Invest...1 86.942.636 J( 13.289.880.426 ) Net Ccuh lUed fn 'nwrtfn9 Activftf
ARUS KAS DAR! AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTlVlTD:S
Penerimaan dan Setoran Modal Paid up Capita 1
Ka. Beraih d.lperoleh dart AIr:tlvit... Pendanaan Net (Auh provldftl by Tl.nandn9 Activities
SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL 998.900.765.307 1.026.140.4&4.366 CASH AND CASH EQUIVALENT'S BEGlNNlNO
SALDO KAS DAN SETARA KAS AKRlR 821.266.413.169 991.900.765.307 CASH AND CASH EQUIVALENTS - ENDlNO
(Lihat Catalan alas LapoJ1lJ'\ Keuangan yang mcrupBkan bagian ISH Notes 10 The FYnanciol SJalemenls which are an integral pari 0/ the
yang tidak tcrpiuhkan dati {,.aporan Kcuangan} Financial Statements}
-8
LanjutanlContinued
Untuk mencapai maksud dan tujuan In order to achieve the said purpose
tersebut, SMF dapat melakukan and objectives, SMF can perform the
kegiatan usaha sebagai berikut : following operational activities:
a. Membeli kumpulan aset keuangan a. Purchase financial asset from
dati lembaga penyalur KPR, mortgages originator, in the form of
berupa piutang yang diperoleh dari mortgage receivables including the
penyaluran KPR betikut hak attached right on the collateral and
agunan yang melekat padanya dan issued asset backed security in the
menerbitkan efek beragun aset form ofparticipation certificate.
berbentuk surat partisipasi.
b. Menyimpan kumpulan aset b. Warehouse pool of financial asset
keuangan dan menerbitkan Surat and issued Participation Certificate
Partisipasi apabila pasar belum when market is not conducive yet.
kondusif.
c. Menunjuk SPY untuk membeli c. Appoint SPV to purchase financial
aset keuangan dati kreditor asal asset from originator and issued
dan menerbitkan efek beragun asset back security in the form of
aset berbentuk surat utang. bond.
d. Kegiatan lain dalam rangka d. Engage in other activities in order to
mendukung kegiatan sebagaimana support the activities as mentioned
dimaksud dalam a, b dan c di atas. in "a", "b" and "c" above.
Lanjutan/ Continued
LanjutanlContinued
Jumlah gaji dan tunjangan yang Total salaries and allowances paid to
dibayarkan kepada Direksi untuk Directors for the period/ years ended
periode/ tahun-tahun yang berakhir June 30, 2009, December 31, 2008,
30 Juni 2009, 31 Desember 2008, 2007 and 2006 amounted
2007 dan 2006 adalah masing Rpl.009.775.000, Rp4.319.091.333,
masing sebesar Rp 1.009.775.000, Rp3.337.258.159 and
Rp4.319.091.333, Rp3.337.258.159 Rp2. 782.258.100, respectively.
dan Rp2.782.258.100.
- 12
Lanjutan/ Continued
Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang The accounting and reporting policies
diterapkan oleh SMF disusun adopted by SMF conform to generally
berdasarkan prinsip akuntansi yang accepted accounting principles in Indonesia
berlaku umum (PSAK) di Indonesia dan (PSAK) and Regulation No. VIII. G. 7
Peraturan No. VIII.G.7 tentang "Pedoman regarding "Financial Statement Guidelines"
Penyajian Laporan Keuangan" yang included in the appendix of the decree of
terdapat dalam lampiran keputusan Chairman of the Capital Market
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Supervisory Board No. Kep-06/PM/ 2000
(Bapepam) No. Kep-06/PM/2000 tanggal dated March 13, 2000.
13 Maret 2000.
Lanjutan/ Continued
Laporan atUs kas untuk periode yang The statement of cash flows for the
berakhir pada 30 Juni 2009 dan period ended June 30, 2009 and the
tahun yang berakhir 31 Desember year ended December 31, 2008 is
2008 disajikan dengan metode presented using the direct method. For
langsung. Untuk penyesuaian conforming purpose to this report, SMF
laporan ini, SMF telah menyajikan has restated its statements of cash
kembali laporan atUs kas untuk flows for the years ended December
tahun-tahun yang berakhir pada 31, 2007 and 2006, from indirect
tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, method to direct method.
yaitu dari sebelumnya menggunakan
metode tidak langsung menjadi
metode langsung.
Lanjutan/ Continued
Laba atau rugi selisih kurs yang loses are recognized in the current
timbul diakui pada laporan laba rugi year's statement of income.
tahun berjalan.
Kurs yang digunakan pada tanggal The exchange rates used as of June
30 Juni 2009, 31 Desember 2008, 30, 2009, December 31, 2008, 2007
2007 dan 2006 adalah sebagai and 2006 were as follows :
berikut:
2009 2008 2007 2006
1 Dollar Amerika United States
RplO.225 RplO.950 Rp9.419 Rp9.020
Serikat Dollar 1
Lanjutan/ Continued
Aset tetap dinyatakan sebesar nilai Fixed assets are stated at cost less
perolehan setelah dikurangi dengan accumulated depreciation. Fixed
akumulasi penyusutan. Aset tetap assets are depreciated when brought
disusutkan sejak bulan ketika aset into use for the first time on a straight
terse but digunakan dengan meng line method over their estimated
gunakan metode garis lurus useful lives as follows:
berdasarkan taksiran masa manfaat
aset tetap tersebut sebagai berikut :
Tahun / Years
Komputer
5
Computers
Peralatan kantor
5
Office equipment
Perlengkapan kantor
5
Furniture and fixtures
Kendaraan bermotor
5
Vehicles
Lanjutan/ Continued
Lanjutan/ Continued
Lanjutan/ Continued
diantara 10 % dari nilai kini kewajiban date (excluding the plan assets) and
imbalan pasti pada tanggal tersebut 10 % of the present value of plan
(sebelum dikurangi aset program) dan asset at that time.
10 % dari nilai wajar aset program
pada tanggal tersebut.
Selanjutnya, beban jasa lalu (past Further more, past service costs
service cost) atas perubahan dari arising from the changes in the benefit
kewajiban imbalan dan program yang payable of an existing plan are
telah ada hams diamortisasi required to be amortized over the
berdasarkan sisa periode sampai period until the benefits concerned
imbalan tersebut menjadi hak (vested). become vested.
Pada tahun 2008, SMF membentuk In year 2008, SMF established a
sinking fund atas kewajiban imbalan sinking fund for obligation of post
paska kerja yang ditempatkan dalam employment benefit and placed in
deposito berjangka tersendiri. restricted time deposit.
j. Pendapatan dan biaya j. Revenues and expenses
Lanjutanl Continued
SMF menerapkan PSAK No. 5 (Revisi SMF applied PSAK No. 5 (Revised
2000) - Pelaporan segmen berdasarkan 2000) - Segment Reporting based on
segmen usaha. Segmen usaha adalah the business segments. Business
komponen yang dapat dibedakan segment is a distinguishable
berdasarkan produk atau jasa yang component based on products or
memiliki risiko dan imbalan yang services that are subject to risks and
berbeda dengan segmen usaha lain. returns which is different from other
business segments.
Lanjutan/ Continued
Suku bunga per tahun untuk deposito Annual interest rates for time deposits
beIjangka berkisar antara 6,50% dan ranged from between 6,50% and
11,25% pada tahun 2009, 11,25% dan 11,25% in 2009, 11.25% to 13.50% in
13,50% pada tahun 2008, antara 3,00% 2008,3.00% to 10.25% in 2007,4.25%
dan 10,25% pada tahun 2007, antara to 13.00% in 2006.
4,25% dan 13,00% pada tahun 2006.
Suku bunga per tahun untuk Sertifikat Annual interest rates for Bank
Bank Indonesia berkisar antara 7,85% dan Indonesia Certificates ranged from
9,22% pada tahun 2008, 7,97% dan between 7.85% to 9.22% in 2008, from
12,90% pada tahun 2007, 9,72% dan 7.97% to 12.90% in 2007, and from
12,68% pada tahun 2006. 9.72% to 12.68% in 2006.
.
- 21
Lanjutan/ Continued
Lanjutan/Continued
Lanjutan/ Continued
PT Bank DK! 3.040.000.000 3.040.000.000 PTBankDKI
PT Finansia PT Finansia
Multi Finance Multi
317.265.307 124.889.889 5.000.000.000 Finance
PT Ciptadana PT Ciptadana
Multifinance 105.018.116 105.371.327 Multifinance
PT Bhakti PTBhakti
Finance 306.518.315 84.019.074 Finance
Jumlah 3.768.801.738 3.354.280.290 339.000.000.000 66.000.000.000 Total
Jangka waktu pinjaman adalah The terms of the loan is 5 (five) years,
masing-masing selama 5 (lima) tahun, 18 months, 12 months and 6 months
18 bulan, 12 bulan dan 6 bulan yang respectively and each will be due on
masing-masing jatuh tempo pada June 4, 2013, June 29, 2008, June 4,
tanggal 4 Juni 2013, 29 Juni 2008, 2008 and June 13, 2008.
4 Juni 2008 dan 13 Juni 2008.
Lanjutan/ Continued
Jangka waktu pmJaman adalah The term of the loan is 10 (ten) years
selama 10 (sepuluh) tahun dan jatuh and will be due on September 24,
tempo pada tanggal 24 September 2018.
2018.
Lanjutanl Continued
Lanjutan/ Continued
30 Juni 2009, 31 Desember 2008, 2007 30, 2009, December 31, 2008, 2007 and
dan 2006 seluruhnya dalam klasifikasi 2006 are under current classification
Rp Rp Rp Rp
a. Sinking fund atas resiko jabatan a. Sinking fund for occupation risk
Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Based on Letter No. SR-4197/LK/2005
Lembaga Keuangan Departemen dated November 30, 2005 of the
Keuangan (Depkeu) No. SR-4197 JLKj Directorate General of Financial
2005 tanggal 30 November 2005 Institutions Finance Department
tentang Pemberitahuan Keputusan regarding information on the decision
Menteri Keuangan Selaku Pemegang of Minister of Finance as shareholder
Saham yang keputusannya antara lain among other that in the event of
bahwa dalam hal Direksi, Dewan termination of Board of Directors,
Komisaris dan Sekretaris Dewan Board of Commisioners and Board of
Komisaris (Pengurus) diberhentikan Commisioner's Secretary (the board
sebelum masa tugasnya selesai members) before their respective terms
namun bukan karena kesalahan yang end not due to their fault or negligence,
bersangkutan, pengurus tetap berhak the board members are still entitled to
atas gajijhonor sampai masa tugasnya salary/ honorarium until their terms
selesai. end.
Berdasarkan risalah Rapat Umum Based on the minutes of the
Pemegang Saham yang diadakan pada Stockholder's General Meeting held on
tanggal 30 Januari 2007 yang January 30, 2007, as notarized under
didokumentasikan dalam akta No.53, deed No.53 of Imas Fatimah, S.H., the
oleh notaris Imas Fatimah, S.H., stockholder approved the amount of
pemegang saham menyetujui pem the sinking fund for occupation-risk is
bentukan sinking fund untuk resiko computed at 75% of the monthly
jabatan yaitu sebesar 75% dari gajij salary/ honorarium of the board
honor bulanan Pengurus. Akumulasi members. SMF UJill retain ownership of
sinking fund akan menjadi milik SMF the accumulated sinking fund if the
jika Pengurus tidak diberhentikan board members are not discharged up
sampai akhir masa jabatannya. Dalam to the time their respective terms end.
akumulasi sinking fund tersebut, Parts of the accumulated sinking fund
terdapat bagian untuk Direksi dan are for distribution to the Boards of
Komisaris dengan besaran yang akan Directors and Commissioners, the
ditetapkan oleh Pemegang Saham. amount of which UJill be determined by
the Stockholder.
- 27
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
Lanjutan/Continued
SMF membentuk sinking fund atas SMF established a sinking fund for
tunjangan puma jabatan berdasarkan post-occupation benefit based on Letter
Surat Sekretaris Kementerian Badan No. S-326/SMBU/2002 dated May 3,
Usaha Milik Negara (BUMN) No. S 2002 of the Secertary of the Ministry of
326jSMBUj2002 tanggal 3 Mei 2002 State-Owned Enterprises (BUMN)
tentang Penetapan Remunerasi Direksi regarding remuneration Package
dan KomisarisjDewan Pengawas decision of Boards of Directors and
BUMN yang juga diberlakukan pada Commissioners/Board of Supervisory
SMF sebagaimana dijelaskan dalam State Owned Enterprise (BUMN) that is
RUPS tanggal 20 Juni 2006. also applicable to SMF as discussed in
the RUPS on June 20, 2006.
c. Sinking fund atas imbalan paska kerja c. Sinking fund for post-employment
karyawan. benefit
SMF membentuk sinking fund atas SMF established a sinking fund for
tunjangan paska kerja karyawan post-employment benefit based on
berdasarkan Keputusan Rapat Umum Stockholders General Meeting dated
Pemegang Saham tanggal 30 Januari January 30, 2008 regarding approval
- 28
Lanjutan/ Continued
Pada tanggal 30 Juni 2009, 31 Desember As of June 30, 2009, December 31, 2008,
2008, 2007 dan 2006, jumlah sinking 2007 and 2006, sinking funds amounted
fund sebesar Rp10.255.966.000, Rp10.255.966.000, Rp8.866.306.000,
Rp8.866.306.000, Rp5.408.265.000 dan RpS.408.26S.000 and Rp3. 843. 000. 000,
Rp3.843.000.000 ditempatkan dalam respectively, were placed in time deposits
bentuk deposito berjangka masing-masing with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Obligasi Government
Retail Bonds(ORl)
Indonesia Series ORlO04
(ORI) Seri
ORI004 35.000.000.000 35.000.000.000
Ditambah
premi yang Add
belum di unamortized
amortisasi 9.356.007 11.085.360 premium
35.009.356.007 35.011.085.360
Efek
Residential
Beragun
Mortgage
Aset (EBA)
Backed
DSMF-I
Securities
(RMBS)
76.451.533.503 DSMF-I
Ditambah
premiyang Add
belum di unamortized
amortisasi 7.645.153 premium
76.459.178.656
LanjutanlContinued
Surat Utang Negara yang diterbitkan oleh Government Bonds (SUN) issued by the
Pemerintah Republik Indonesia terdiri dari Government of the Republic of Indonesia
seri FR0035 dan FR0037 dengan tingkat consist of FR0035 and FR0037 Series,
bunga tetap masing-masing sebesar which bear fixed interest rates of 12.90%
12,90% dan 12,00% per tahun dan akan and 12.00% p.a, respectively, and will be
jatuh tempo masing-masing pada tanggal due on June 15, 2022 and September 15,
15 Juni 2022 dan 15 September 2026. 2026, respectively. Interest of the bonds
Bunga atas surat utang ini akan diterima will be received every 6 (six) months.
setiap 6 (enam) bulan sekali.
Amortisasi diskonto Surat Utang Negara The amortization of the discount on the
(SUN) masing-masing sebesar Government Bonds (SUN) amounted
Rp5.372.022, Rpl0.834.584, Rp5.372.022, Rp1 0.834. 584,
RplO.804.404 dan Rp6.605.867 untuk Rp10.804.404 and Rp6.605.867
tahun 2009, 2008, 2007 dan 2006. respectively for years 2009, 2008, 2007
and 2006.
Obligasi Retail Indonesia (ORI) yang Retail Government Bond (ORI) issued by
diterbitkan oleh Pemerintah Republik the Government of the Republic of
Indonesia adalah seri ORI004 dengan Indonesia is ORI004 which bear fixed
tingkat bunga tetap sebesar 9,50% per interest rate of 9.50% p.a, and will be due
tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal on March 12, 2012. Interest of the bond
12 Maret 2012. Bunga atas obligasi retail will be received every 1 (one) month.
ini akan diterima setiap 1 (satu) bulan
sekali.
Amortisasi premi Obligasi Retail Indonesia The amortization of the premium on the
(ORI) sebesar Rp1.729.353 dan Retail Government Bond (ORl) amounted
Rp2.914.640 untuk tahun 2009 dan 2008. Rp1.729.353 and Rp2.914.640 for years
2009 and 2008.
Efek Beragun Aset (EBA) kelas A Residential Mortgage Backed Securities
diterbitkan oleh KIK-DSMF-I yang (RMBS) class A issued by KIK-DSMF-I
dibentuk berdasarkan Kontrak Investasi which established based on Collective
Kolektif Efek Beragun Aset antara PT Investment Contract Residential Mortgage
Danareksa Investment Management Backed Securities between PT Danareksa
sebagai Manajer Investasi dan PT Bank Investment Management as Investment
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai Manager and PT Bank Rakyat Indonesia
Bank Kustodian. Tujuan investasi adalah (Persero) Tbk as Custodian Bank. The
untuk menerima bagian yang proporsional purpose of investment is to receive prorata
dari Hasil Kolektif atas Kumpulan Tagihan allocation of Collective Yield on Claim
yang wajib dibayar kepada para Pemegang Collection which must be paid to RMBS
EBA. holders.
Lanjutan/Continued
2.936.211.048 16.190.909 2.952.401.957
Akumulasi Accumulated
penyusutan Depreciation
Komputer 315.751.234 )( 53.491.475 369.242.704 Computers
Peralatan kantor 128.346.098 )( 34.114.423 162.415.544 Office equipment
Perlengkapan Furniture
kantor 356.340.485 )( 71.219.609 427.560.089 and fixtures
Kendaraan
bermotor 820.629.142 )( 135.875.011 956.504.134 Vehicles
1.621.066.959 )( 294.700.518 1.915.722.471
Akumulasi Accumulated
penyusutan depreciation
Komputer 104.032.769 )( 104.735.525 208.768.294 Computers
Perala tan kantor 22.504.477 ) ( 47.929.315 70.433.792 Office equipment
Perlengkapan Furniture and
kantor 71.462.070 J ( 142.439.207 213.901.277 fixtures
Kendaraan
bermotor 286.379.160 ) ( 264.349.996 550.729.156 Vehicles
484.378.476 )I 559.454.043 1.043.832.519
LanJutanl Continued
Akumulasi Accumulated
penyusutan depreciation
Komputer ( 8.613.116 )( 95.419.653 ) ( 104.032.769 ) Computers
Peralatan kantor ( 449.911 )( 22.054.566 ) ( 22.504.477 ) Office equipment
Perlengkapan Furniture and
kantor ( 5.000.000 )( 66.462.070 ) ( 71. 462.070 ) fixtures
Kendaraan
bermotor ( 22.029.167 )( 264.349.993 1 ( 286.379.160 ) Vehicles
36.092.194 )( 448.286.282 1 ( 484.378.4 76 )
SMF telah mengasuransikan aset tetap SMF has insured its fixed assets from
untuk menutup kemungkinan kerugian the risk of fire and theft with PT
terhadap kebakaran dan pencurian Asuransi Mitsui Sumitomo Indonesia for
kepada PT Asuransi Mitsui Sumitomo a total coverage of Rp2.074.270.793,
Indonesia dengan nilai pertanggungan Rp1. 664.270.793, Rp2. 986.170. 639
masing-masing sebesar Rp2.074.270.793, and Rp1.269.160.740 as of June 30,
Rp1.664.270.793, Rp2.986.170.639 dan 2009, December 31, 2008, 2007 and
Rp1.269.160.740 pada tanggal 30 Juni 2006, respectively. Management
2009, 31 Desember 2008, 2007 dan 2006. believes that the sum insured is
Manajemen berpendapat bahwa nilai adequate to cover possible losses
pertanggungan tersebut telah memadai arising from such risks.
untuk menutup kerugian yang terjadi atas
aset tetap yang dipertanggungkan.
Berdasarkan penelaahan atas nilai aset Based on the review of assets value at
yang dilakukan pada akhir periode, the end of the period, management
manajemen yakin bahwa tidak ada believes that there is no potential
potensi terjadinya penurunan nilai aset impairment in the values of the assets
yang dinyatakan dalam laporan keuangan. stated in the financial statements.
13. ASET LAIN-LAIN 13. OTHER ASSETS
Lanjutanl Continued
Lanjutanl Continued
Biaya lain-lain yang masih hams dibayar Accrued other expenses consist of
terdiri atas biaya listrik dan telepon. electricity and telephone.
Lanjutan/ Continued
Lanjutan/Continued
Tidak terdapat beban pajak kini untuk No current tax expense was due in
tahun-tahun 2007 dan 2006, karena SMF years 2007 and 2006, because SMF
masih mengalami rugi fiskal. Pada tahun had been in tax loss position. In 2009,
2009, 2008 dan 2007, saldo pajak 2008 and 2007, balance of income tax
penghasilan (PPh) pasal 23 masing-masing (PPh) article 23 amounted
sebesar Rp30.073.052, Rp3.116.262.922 Rp30. 073. 052, Rp3.116.262.922 and
dan Rp2.247.576.243. Rp2. 247.576.243 respectively.
Lanjutan/ Continued
Selisih nilai Difference in
buku aset net book value
tetap antara offixed assets
dasar between tax
pengenaan and
pajak dan accounting
akuntansi 48.462.834 32.851.946 52.126.186 )( 18.400.776 bases
Efek Effect of
perubahan reduction in tax
tarif pajak: rate:
Penyisihan
Bonus Provision for
65.098.410 Bonus
Penyisihan
tunjangan Provision for
puma post-occupation
jabatan 27.041.325 Benefit
Akrual Personnel
beban accrued
personalia 1.894.459 expense
Penyisihan
imbalan Provision for
kerja employee
karyawan 13.483.780 benefits
Selisih nilai Difference in
buku aset net book value
tetap antara offixed assets
dasar between tax
pengenaan and
pajak dan accounting
akuntansi 5.063.497 bases
Efek dari Effect of
penyesuaian : adjustment:
Selisih nilai Difference in
buku aset net book value
tetap antara offixed assets
dasar between tax
pengenaan and
pajak dan accounting
akwltansi 82.314.703 bases
Jumlah
manfaat
(beban) Total deferred
pajak tax benefit
tangguhan 128.089.104 300.529.060 252.401.137 1.385.684.589 (expense)
Lanjutan/ Continued
Selisih nil.i Difference in
buku aset net book value
tetap antara offixed assets
dasar between tax
pengenaan and
pajak dan accounting
akuntansi 71.888.887)( 120.351.721 I( 75.952.461)( 23.826.275 bases
Aset pajak Net deferred
Tangguhan
bersih 1.709.257.091 1.837.346.195 1.536.817.137 1.789.218.274 tax assets
Pada tahun 2009 dan 2008, terdapat In 2009 and 2008, the tax rate was
perubahan dalam penghitungan pajak changed from tearing rate which
tangguhan, dari menggunakan tarif maximum rate of 30% to a single rate
pajak maksimum 30% menjadi of 28% for the deferred tax due to
menggunakan tarif pajak tunggal 28% changes in tax rate which will be
yang disebabkan adanya perubahan effective in 2009.
tarif pajak untuk penghitungan pajak
penghasilan badan yang mulai berlaku
pada tahun 2009.
Laba fiskal SMF tahun 2008, rugi fiskal Taxable income of SMF for year 2008,
tahun 2007 dan 2006 telah sesuai Taxable loss for year 2007 and 2006
dengan SPT yang disampaikan SMF ke were similar to the amounts reported
Kantor Pelayanan Pajak. in the Company's corporate income tax
returns filed to the Tax Office.
SMF tidak menyisihkan aset pajak SMF has not prouided deferred tax
tangguhan untuk rugi pajak tahun assets on its tax losses for 2007 and
tahun 2007 dan 2006 karena adanya 2006 due to uncertainty for tax loss to
ketidakpastian atas rugi pajak yang be utilized against future taxable
dapat digunakan terhadap pendapatan zncome.
kena pajak di masa yang akan datang.
Atas laba fiskal SMF tahun 2007 dan On the date of this report issued SMF
2008 pada saat laporan in diterbitkan is being audited by KPP BUMN on the
sedang dilakukan pemeriksaan oleh KPP overpayment of corporate income
BUMN. taxes for the year of 2007 and 2008.
Lanjutan/ Continued
Pembalikan atas pencadangan bonus The reversal on the bonus provision for
tahun 2007 (50%), 2006 (50%) dan 2005 2008 2007 (50%), 2006 (50%) and 2005
(100%) dibukukan sebagai pendapatan (100%) bonus were credited to other
lain-lain di tahun 2008, 2007 dan 2006 income in 2008, 2007 and 2006 (Note 24).
(Catatan 24).
2009 2008
2007 2006
Rp Rp
Rp Rp
Saldo awal Beginning
3.863.021.516 3.254.920.476 4.425.536.140 1.363.197.286 balance
Pembagian Bonus
bonus distributed
(termasuk (include tax
pajak for employees)
khusus
karyawan) 742.606.682 1I 1.627.460.238 2.212.768.070
Pengembalian Reversal of last
penyisihan year
bonus tahun provision for
lalu bonus
(Catatan 24) 3.120.414.834 1I 1.627.460.238 1I 2.212.768.070 1.363.197.286 (Note 24)
Penyisihan Provision
selama tahun during the
berjalan year
(Catalan 22) 2.424.456.564 3.863.021.516 3.254.920.476 4.425.536.140 (Note 22)
Saldo akhir Ending
2.424.456.564 3.863.021.516 3.254.920.476 4.425.536.140 balance
- 39
Lanjutanl Continued
Rp Rp Rp Rp
KARYAWAN BENEFITS
SMF memberikan imbalan kerja untuk SMF provides employee benefits to its
karyawan yang telah mencapai usia employees who reach the retirement age
pensiunnya yaitu 55 tahun, sesuai dengan of 55 year based on the provisions of
Undang-undang Ketenagakerjaan No. Labor Law No. 13/2003 dated March 25,
13/2003 tanggal 25 Maret 2003. 2003.
a. Beban imbalan kerja karyawan untuk a. Employee benefits expense for the
tahun-tahun yang berakhir pada 30 years ended June 30, 2009,
Juni 2009, 31 Desember 2008, 2007 December 31,2008,2007 and 2006:
dan 2006:
Rp Rp Rp Rp
Bebanjasa Current
Kini 243.083.000 420.910.000 341.487.000 299.651.000 service cost
Beban 3.128.000
bunga 58.807.000 66.242.000 29.923.000 Interest cost
Jumlah 301.890.000 487.152.000 371.410.000 302.779.000 Total
Lanjutanl Continued
Nilai
sekarang
dari Present value
kewajiban of
imbalan Employee
kerja benefits
karyawan 1.454.928.000 1.085.755.000 664.748.000 301.174.000 obligation
Keuntungan Unrecognized
aktuaria yan~ 1.605.000
actuarial
belum diakui 8.303.000 75.586.000 9.441.000 gain
Jumlah 1.463.231.000 1.161.341.000 674.189.000 302.779.000 Total
karyawan untuk tahun-tahun yang benefits for the years ended June 30,
berakhir pada 30 Juni 2009, 31 2009, December 31, 2008, 2007 and 2006
Tingkat Discount
diskonto 11% 12% 10% 10,5% rate
Tingkat
kenaikan
gaji di Future
masa salary
depan 10% 10% 9.0% 9,0% increases
Penurunan : Decrements :
Tingkat kematian Indonesian Mortality Table 1999 Mortality
Tingkat cacat jasmaniah 10 % dari tingkat kematian /10% of mortality rate Disability
Pengunduran diri 10 % sampai usia 25 tahun dan bcrkurang secara Tum-over rates
linear sebesar 1 % untuk usia diatas 45 tahun/
LanjutanlContinued
ii. Berdasarkan risalah Rapat Umum ll. Based on minutes of the Stockholder's
Pemegang Saham Tahunan tanggal 26 General Meeting held on June 26, 2008
Juni 2008, yang dinyatakan dengan which was notarized under deed No.262
akta No. 262 notaris Sutjipto, of Suljipto, S.H.,M.Kn., the stockholder
S.H.,M.Kn., pemegang saham approved the 2007 appropriation of net
menyetujui untuk menggunakan laba income as general and special reserves
bersih tahun 2007 sebagai dana amounting Rp32. 000. 000. 000 and as
cadangan umum dan tujuan sebesar retained earning amounting
Rp32.000.000.000 dan sebagai laba Rp33.098.409.514 and distribute 2.5% of
ditahan sebesar Rp33.098.409.514 net income as bonus.
serta memberikan bonus sebesar 2,5%
dari laba bersih perseroan.
- 42
Lanjutanl Continued
Pinjaman yang
diberikan 27.663.287.304 40.649.351.498 16.674.324.377 50.925.926 Loan
Jasa pendidikan Education and
dan pelatihan training
65.803.318 339.974.278 242.393.845 28.985.379 seroices
Koordinator Securitization
sekuritisasi 6.944.444 coordinator
Pendukung kredit 45.913.607 Credit support
Jumlah Total
62.161.268.327 100.485.005.274 83.724.204.983 102.983.523.836
22. GAJI DAN TUNJANGAN KARYAWAN 22. SALARIES AND EMPLOYEES BENEFITS
2009 2008 2007 2006
Rp Rp Rp Rp
Gaji, honorarium Salaries,
dan honorarium and
lembur 3.008.682.260 5.809.127.500 4.784.875.350 4.627.115.000 overtime
1\mjangan Employee
karyawan 2.199.985.812 4.787.675.948 3.661.635.185 2.697.844.784 Benefits
Penyisihan
bonus Pro vision for
(catatan 17) 2.424.456.566 3.863.021.516 3.254.920.476 4.425.536.140 bonus (Note 17)
1\mjangan Post
purna occupation
jabatan benefit
(catatan lOb) 360.292.500 721.685.000 582.566.250 960.750.000 (NotelOb)
Penyisihan Provision for
imbalan Employee
kerja karyawan benefits
(catatan 19) 301.890.000 487.152.000 371.410.000 302.779.000 (Note 1 9)
Jumlah 8.295.307.138 15.668.661.964 12.655.407.261 13.014.024.924 Total
Gaji dan tunjangan karyawan adalah Salaries and employees benefits include
termasuk kompensasi yang diterima compensation received by SMF's Boards
Dewan Komisaris dan Direksi SMF of Commissioners and Directors (Note 1).
(Catatan 1).
- 43
Lanjutanl Continued
Lanjutan/ Continued
Infonnasi yang berkaitan dengan segmen Information conceming the main business
usaha yang utama dari SMF disajikan segments of SMF is set out as follows:
dalam tabel sebagai berikut :
BUNGAMASm
AKAN INTEREST
DITERIMA RECEIVABLES
Berbasis
Pinjaman 3.794.513.504 74.548.200 1.556.736.111 SO.OOO.OOO Loan - based
Berbasis Bukan
Pinjaman 3.256.735.881 2.953.933.569 1.379.202.054 3.050.281.824 Non Loan - based
7.051.249.385 3.028.481.769 2.935.938.166 3.100.281.824
PINJAMAN
YANG
D1BERIKAN WANS
Lembaga
Keuangan Financial
Bank 530.400.000.000 530.400.000.000 334.000.000.000 100.000.000.000 Institution Bank
Perusahaan Multi Finance
Pembiayaan 6.824.159.036 3.239.310.199 5.000.000.000 Companies
537.224.159.036 533.639.310.199 339.000.000.000 100.000.000.000
INVESTASI
JANGKA WNGTERM
PANJANG INVESTMENTS
Surat Utang Government
Negara Bonds (SUN)
(SUN) 12.190.848.541 12.185.476.519 12.174.641.935 12.163.837.531
Obligasi Retail Government Bond
Indonesia (ORI)
(ORl) 35.009.356.007 35.011.085.360
Efek Beragun Residential
Aset (EBA) Mortgage Backed
76.459.178.656 _ _ _ _ _ _ _ Securities (RMBS)
123.659.383.204 47.196.561.879 12.174.641.935 12.163.837.531
Lanjutanl Continued
Dana yang diperoleh dati penerbitan Obtained fund from the bond issuance,
obligasi ini, setelah dikurangi after deducting the emission fees, will
dengan biaya-biaya emisi, akan be used for financing of productive
- 46
Lanjutanl Continued
dipergunakan untuk pembiayaan asset with allocation :
aset produktif dengan alokasi :
85% untuk penyaluran pinjaman 85% for lending in the form of
dalam bentuk refinancing refinancing program.
program.
15% untuk penempatan pada 15% will be invested on
Efek Beragun Aset (EBA) KPR Residential Mortgage Backed
hasil sekuritisasi. Securites (RMBS) result of
securitization.
Sesuai dengan Surat Edaran yang According to Circulation Letter issued
diterbitkan BAPEPAM-LK No. SE by BAPEPAM-LK No. SE-05/ BL/2005
05/BL/2006 tanggal 29 September date September 29h, 2006 on
2006 tentang keterbukaan infonnasi information transparency about cost
mengenai biaya yang dikeluarkan discharged for public offering, the total
dalam rangka penawaran umum, amount that SMF discharged is 0.57%
total biaya yang dikeluarkan oleh of bond emission bond.
SMF adalah sebesar 0,57% dari nilai
emisi obligasi.
Jangka waktu pinjaman adalah The terms of loan is 1 (one) years and
selama 1 (satu) tahun yang jatuh will be due on September 4,2010.
tempo pada tanggal 4 September
2010.
Lanjutan/ Continued
Sebelum Reklasifikasi/
Before Reclassification
2007 2006
Piniaman yang diberikan / LDan 339.000.000.000 100.000.000.000
Piutang Lain-Jain - Pihak Ketiga / Other Receivables - Third
Parties 2.939.938.156 3.389.219.757
Piutang Lain-lain - Pihak Yang Mempunyai Hubungan
Istimewa / Other Receivables Related Parties 311.830.096 -
Setelah Reklasifikasij
After Reclassification
2007 2006
Bagian pinjaman yang diberikan yang akan jatuh tempD
dalam waktu satu tahun / Current PDrtiDn Df Loan 339.000.000.000 66.000.000.000
Pinjaman yang diberikan - setelah dikurangi bagian yang
akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun / Loan - net Df
current portion - 34.000.000.000
Bunga masih akan diterima / Interest Receivables I 2.935.938.166 3.100.281.824
Piutang lain-lain / Other Receivables 3 J 5.830.096 288.937.933
- 48
Lanjutan/ Continued
Lanjutan/ Continued
usmf
1. Umum
Obligasi dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp350.000.000.000,- (tiga ratus lima puluh miliar Rupiah),
diterbitkan dengan nama "Obligasi Sarana Multigriya Finansial II Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap".
Penjelasan Obligasi yang akan diuraikan di bawah il,: merupakan pokok-pokok Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Sarana
Multigriya Finansial \I Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap ("Perjanjian Perwaliamanatan") dan bukan merupakan
salinan selengkapnya dari seluruh ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Kecuali
didefinisikan lain, maka definisi yang dipakai di bawah ini mengacu pada definisi dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Satuan
Pemindahbukuan adalah senilai Rp1 ,00 (satu Rupiah) atau kelipatannya.
Obligasi ini berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi. Obligasi ini diterbitkan tanpa
warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan atas nama KSEI sebagai bukti hutang untuk kepentingan
Pemegang Obligasi pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Bukti kepemilikan
Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening.
Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan terhitung sejak Tanggal Emisi sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing
Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi untuk pertama kali dibayarkan pada tanggal 29 Maret 2010, sedangkan
pembayaran bunga terakhir pada tanggal 3 Januari 2011.
Bunga tersebut akan dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Rekening melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran pada
Tanggal Pembayaran Bunga yang bersangkutan. Bunga Obligasi merupakan persentase per tahun dari Pokok Obligasi yang
terhutang yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat, dimana 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender dan
1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender. Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan
jumlah pokok yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok
Obligasi.
Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas
nama Perseroan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran
kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran sebagaimana yang telah
ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran oleh KSEI jatuh pada bukan Hari Bursa, maka pembayaran akan dilakukan pada
Hari Bursa berikutnya.
Hak kepemilikan Obligasi beralih dengan pemindahbukuan Obligasi dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek yang lainnya.
Perseroan, Wali Amanat dan Agen Pembayaran memperlakukan setiap Pemegang Obligasi sebagai Pemegang Obligasi
yang sah sebagaimana dibuktikan dalam Konfirmasi Tertulis untuk menerima pelunasan Pokok Obligasi, pembayaran Bunga
Obligasi dan hak-hak lainnya yang berhubungan dengan Obligasi. Penarikan Obligasi ke luar dari Rekening Efek untuk
dikonversikan menjadi sertifikat obligasi tidak dapat dilakukan, kecuali apabila terjadi pembatalan pendaftaran Obligasi dalam
Penitipan Kolektif KSEI atas permintaan Perseroan atau Wali Amanat dengan memperhatikan peraturan perundang
undangan yang berlaku di pasar modal dan keputusan RUPO.
115
~
I smt
Pemegang Obligasi yang berhak mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya
tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening, pada 4 (em pat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi,
kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi setelah tanggal penentuan pihak yang berhak memperoleh Bunga Obligasi
tersebut, maka pihak yang menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga
Obligasi yang bersangkutan.
TanggaHanggal pembayaran Bunga Obligasi adalah sebagai berikut:
B. Jaminan
a. Obligasi ini tidak dijamin dengan suatu agunan khusus namun dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan
baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian
hari sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan pasal 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata
Indonesia.
b. Hak Pemegang Obligasi adalah paripassu tanpa preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lain sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
116
IJsmf
mengajukan penawaran jual atas sejumlah Obligasi yang dimilikinya dengan menyebutkan harga
(ii) Jumlah dana maksimal yang digunakan untuk pembelian kembali (buyback) Obligasi dan target
harga maksimal pembelian kembali (buyback) Obligasi, yang ditentukan atas pertimbangan dan
(iii) Tanggal pembayaran pembelian kembali (buyback) Obligasi tersebut dilakukan selambat-Iambatnya
"
2 (dua) Hari Kerja sejak tanggal berakhirnya periode penawaran pembelian kembali (buyback)
Obligasi;
(iv) Pemegang Obligasi yang mengajukan penawaran jual kepada Perseroan pada periode penawaran
wajib melampirkan:
Konfirmasi Tertulis dari KSEI mengenai jumlah Obligasi yang akan dijual yang tidak dapat
dipindahbukukan antar Rekening Efek sampai dengan tanggal pembayaran pembelian kembali
(buyback) Obligasi;
Bukti jati diri pada saat melakukan penawaran jual;
Pernyataan bahwa Obligasi yang akan dijual oleh Pemegang Obligasi kepada Perseroan bebas
dari segala sengketaltuntutan/ikatan/jaminan dan tidak dapat diperjualbelikan oleh Pemegang
Obligasi sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dipindahbukukan antar Rekening Efek sampai
dengan tanggal pembayaran pembelian kembali (buyback) Obligasi.
(v) Perseroan akan melakukan pembelian kembali (buyback) Obligasi mulai dari harga terendah yang
ditawarkan oleh Pemegang Obligasi pada periode penawaran pembelian kembali (buyback)
Obligasi, dengan ketentuan apabila terdapat beberapa Pemegang Obligasi yang melakukan
penawaran dengan harga yang sama dan jumlah Obligasi yang ditawarkan oleh Pemegang Obligasi
telah melampaui dana maksimal atau sisa dana untuk pembelian kembali (buyback) Obligasi maka
(vi) Perseroan tidak berkewajiban untuk membeli seluruh Obligasi yang ditawarkan oleh pemegang
Obligasi untuk dibeli kembali (buyback) pada periode penawaran pembelian kembali (buyback)
Obligasi apabila harga penawaran jual yang ditawarkan oleh Pemegang Obligasi tersebut
melampaui target harga yang diharapkan oleh Perseroan sebagaimana dimaksud dalam angka 5
(vii) Bilamana Perseroan membatalkan pembelian kembali (buyback) maka Perseroan wajib
berkewajiban untuk mengumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang
lambatnya pada hari terakhir periode penawaran pembelian kembali (buyback) Obligasi.
c. Perseroan wajib menjaga rahasia kepada pihak manapun atas semua informasi mengenai penawaran
jual Obligasi yang telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi selama periode penawaran pembelian
kembali (buyback) Obligasi.
d. Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak dilakukannya pembelian kembali (buyback) Obligasi
sebagaimana tersebut di atas, maka Perseroan wajib mengumumkan perihal pembelian (buyback)
Obligasi tersebut pada 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran
nasional. Dalam pengumuman tersebut harus dicantumkan:
Jumlah nominal Obligasi yang dibeli kembali (buyback) dengan menjelaskan jumlah nominal Obligasi
yang telah dilunasi dan/atau jumlah nominal Obligasi yang dibeli kembali (buyback) untuk disimpan;
Batasan harga terendah sampai dengan harga tertinggi yang telah terjadi.
e. Perseroan wajib melaporkan kepada Wali Amanat dalam waktu 1 (satu) Hari Kerja sejak dilakukannya
pembelian kembali (buyback) Obligasi tersebut, dan kepada Bapepam dan LK, Bursa Efek, dan KSEI
selambat-Iambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak tanggal pembelian kembali (buyback) Obligasi tersebut
f. Perseroan juga wajib menyampaikan kepada Bapepam dan LK seluruh dokumen penawaran jual yang
telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi selama periode penawaran pembelian kembali (buyback)
Obligasi selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak pembelian kembali (buyback) Obligasi selesai
dilaksanakan.
117
I smf
6. Perseroan dapat melaksanakan pembelian kembali (buyback) Obligasi tanpa melakukan pengumuman sebagaimana
dimaksud dalam angka 5 tersebut di atas dengan ketentuan sebagai berikut:
(i) Jumlah pembelian 'kembali (buyback) Obligasi tidak lebih dari 5% (lima persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang
masih terhutang dalam periode 1 (satu) tahun sejak pembelian kembali (buyback) Obligasi dilaksanakan;
(ii) Obligasi yang dibeli kembali (buyback) tersebut bukan merupakan milik Afiliasi Perseroan (kecuali Obligasi yang
dimiliki Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia); dan
(iii) Obligasi yang dibeli kembali (buyback) tersebut hanya untuk disimpan yang dikemudian hari dapat dijual
kembali.
Untuk pembelian kembali (buyback) Obligasi sebagaimana dimaksud dalam angka 6, Perseroan wajib melaporkan
kepada Wali Amanat dalam waktu 1 (satu) Hari Kerja sejak dilakukan pembelian kembali (buyback) Obligasi tersebut
dan kepada Bapepam dan LK, Bursa Efek dan KSEI selambat-Iambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak tanggal pembelian
kembali (buyback) Obligasi.
7. Perseroan wajib melaporkan kepada Wali Amanat dan KSEI mengenai Obligasi yang dimiliki Perseroan untuk disimpan,
dalam waktu 5 (lima) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi atau 1 (satu) Hari Bursa sebelum
tanggal Daftar Pemegang Rekening yang berhak atas Bunga Obligasi, dengan memperhatikan peraturan KSEI;
8. Apabila berdasarkan angka 3 tersebut di atas, Perseroan melakukan pembelian kembali (buyback) atas seluruh atau
sebagian Obligasi dan memberlakukan seluruh atau sebagian pembelian kembali (buyback) Obligasi tersebut sebagai
pelunasan, maka Perseroan wajib melaporkan kepada Bapepam dan LK, Wali Amanat, KSEI, dan Bursa Efek selambat
lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal pelunasan tersebut. Dengan ketentuan apabila Perseroan melakukan
pembelian kembali (buyback) atas seluruh Obligasi tersebut sebagai pelunasan, maka Perseroan wajib
mengumumkannya dalam 1 (satu) surat kabar harian yang berperedaran nasional selambat-lambatnya 2 (dua) Hari
Kerja setelah tanggal pelunasan tersebut di atas dan Perjanjian Perwaliamanatan menjadi berakhir;
9. Obligasi yang telah dilunasi sehubungan dengan angka 3 tersebut diatas menjadi tidak berlaku, dan tidak dapat
diterbitkan atau dijual kembali tanpa perlu dinyatakan dalam suatu akta apapun.
10. Dalam hal Obligasi dilunasi untuk sebagian maka Perseroan akan menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi yang baru
kepada KSEI untuk ditukarkan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi yang lama pada hari yang sama dengan tanggal
pelunasan sebagian Obligasi, dengan jumlah Pokok Obligasi yang masih terhutang setelah dikurangi dengan jumlah
Obligasi yang telah dilunasi sebagian tersebut.
118
IJsmf
a. Semua syarat dan kondisi Obligasi dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan dokumen
lain yang berkaitan tetap berlaku dan mengikat sepenuhnya terhadap perusahaan
penerus (surviving company) dan dalam hal Perseroan bukan merupakan perusahaan
penerus (surviving company) maka seluruh kewajiban berdasarkan Obligasi dan/atau
Perjanjian Perwaliamanalan telah dialihkan secara sah kepada perusahaan penerus
(surviving company) dan perusahaan penerus (surviving company) tersebut memiliki
aktiva dan kemampuan yang memadai untuk memenuhi kewajiban pembayaran
berdasarkan Obligasi dan Perjanjian Perwaliamanatan.
b. Perusahaan penerus (surviving company) tersebut salah satu bidang usahanya adalah
bergerak dalam bidang usaha utama yang sama dengan Perseroan.
2. Melakukan peminjaman hutang baru atau memberikan persetujuan kepada Anak Perusahaan
Gika ada) untuk melakukan peminjaman hutang baru yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari
kedudukan hutang yang timbul berdasarkan Obligasi, kecuali hutang baru tersebut untuk
kegiatan usaha sehari-hari Perseroan;
3. Menjaminkan dan/atau membebani atau memberikan ijin untuk menjaminkan dan/atau
membebani dengan cara apapun aktiva termasuk hak atas pendapatan Perseroan danlatau
Anak Perusahaan Gika ada), baik yang ada sekarang maupun yang akan diperoleh di masa
yang akan datang, kecuali jaminan yang diberikan dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari
Perseroan dan Anak Perusahaan Gika ada).
4. Memberi pinjaman kepada pihak manapun atau mengijinkan Anak Perusahaan Qjka ada)
memberikan pinjaman kepada pihak manapun, kecuali:
i. Pinjaman yang telah ada sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan;
ii. Pinjaman yang diberikan berdasarkan kegiatan usaha Perseroan yang ditentukan
berdasarkan Anggaran Dasar;
iii. Pinjaman kepada pegawai termasuk Direksi dan Komisaris untuk program
kesejahteraan pegawai Perseroan dengan ketentuan sesuai peraturan perusahaan
Perseroan.
5. Mengubah bidang usaha utama Perseroan dan/atau memberikan ijin atau persetujuan kepada
Anak Perusahaan Gika ada) untuk mengadakan perubahan bidang usaha.
6. Mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan.
7. Mengajukan permohonan paWt atau permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
('PKPU') atau mengijinkan Anak Perusahaan Gika ada) mengajukan permohonan pailit atau
permohonan PKPU yang diajukan oleh Perseroan dan/atau Anak Perusahaan Qjka ada)
sebagai akibat adanya permohonan kepaililan pihak lain.
8. Membayar, membuat atau menyatakan pembagian deviden pada tahun buku Perseroan selama
Perseroan lalai dalam melakukan pembayaran Jumlah Terhutang atau Perseroan tidak
melakukan pembayaran Jumlah Terhutang berdasarkan Perjanjian Perwaliamanalan, Akta
Pengakuan Hutang dan/atau perjanjian lain yang dibuat berkenaan dengan Obligasi.
9. Mengadakan segala bentuk kerjasama, bagi hasil atau perjanjian serupa lainnya di luar
kegiatan usaha Perseroan sehari-hari atau mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian
serupa lainnya yang mengakibatkan kegiatan/operasi Perseroan diatur oleh pihak lain.
2. Selama Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi belum dilunasi seluruhnya, Perseroan berkewajiban untuk:
(i) Menyetorkan dana (in good funds) yang diperlukan untuk pembayaran Bunga Obligasi dan/atau
pelunasan Pokok Obligasi yang jatuh tempo kepada Agen Pembayaran paling lambat 1 (satu) Hari Bursa
sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan
menyerahkan fotokopi bukti pengiriman dana kepada Wali Amanat pada hari yang sama.
Apabila lewat jatuh tempo Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga
Obligasi maka Perseroan harus membayar denda atas kelalaian tersebut sebesar 1,5% (satu koma lima
persen) per tahun di alas Bunga Obligasi yang dihitung berdasarkan hari yang lewat. Jumlah denda
tersebut dihitung harian dengan ketentuan bahwa 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender dan
1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender sampai dengan pelunasan efektif jumlah
denda tersebut di atas.
119
I smf
Denda yang dibayarkan oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi akan dibayarkan
kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya sesuai
dengan ketentuan Perjanjian Agen Pembayaran.
(ii) memperoleh, mematuhi segala ketentuan dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menjaga tetap
berlakunya segala kuasa, ijin, dan persetujuan (baik dari pemerintah maupun dari pihak yang berwenang
lainnya) dan dengan segera memberikan laporan dan/atau masukan dan/atau melakukan hal-hal yang
diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan Republik Indonesia sehingga Perseroan dapat secara
sah menjalankan kewajibannya berdasarkan setiap Dokumen Emisi dalam mana Perseroan menjadi
~8lah satu pihaknya atau memastikan keabsahan, keberlakuan, dapat dilaksanakannya setiap Dokumen
Emisi di Republik Indonesia;
(iii) memastikan pada setiap saat keadaan keuangan Perseroan yang tercantum dalam laporan keuangan
tahunan Perseroan terakhir yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang diserahkan kepada Wali
Amanat berdasarkan butir (x) di bawah ini, harus berada dalam rasio-rasio keuangan sebagai berikut:
a. Current Ratio, perbandingan total aktiva lancar dengan total kewajiban lancar tidak kurang dari
1 : 1 (satu berbanding satu);
b. Perbandingan Aktiva Produktif dengan Hutang tidak kurang dari 0,8 : 1 (nol koma delapan
berbanding satu).
"Aktiva Produktif" berarti terdiri dari kas dan setara kas, pinjaman yang diberikan, bunga masih akan
diterima dan investasi jangka panjang-bersih.
"Hutang" berarti hutang berbunga yang diperoleh Perseroan termasuk hutang bank, hutang sewa guna
usaha, hutang Efek konversi, hutang Efek dan instrumen pinjaman lainnya, hutang kredit investasi,
hutang Perseroan yang dijamin dengan agunan atau gadai atas aktiva pihak lain berdasarkan nilai
penjaminan, pinjaman yang berasal dari perusahaan lain yang diakuisisi dan menjadi Anak Perusahaan
Oika ada) atau perusahaan lain yang melebur ke dalam Perseroan, kecuali hutang pajak, hutang dividen
Oika ada), hutang dagang dalam kegiatan usaha Perseroan sehari-hari, hutang kepada pihak ketiga
selain bank dalam jangka waktu kurang dari 1 (satu) tahun.
(iv) Memberitahukan secara tertulis terlebih dahulu kepada Wali Amanat selambat-Iambatnya 7 (tujuh) Hari
Kerja sebelum ditandatanganinya dokumen-dokumen berkaitan dengan:
1. Peminjaman hutang baru yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari Obligasi dan digunakan untuk
kegiatan usaha sehari-hari Perseroan; dan/atau
2. Penjaminan dan/atau pembebanan aktiva Perseroan danIa tau Anak Perusahaan Gika ada) yang
diberikan dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari Perseroan dan/atau Anak Perusahaan Oika ada).
(v) menjalankan usaha dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(vi) Mematuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan;
(vii) Memelihara asuransi-asuransi yang sudah berjalan dan berhubungan dengan kegiatan usaha dan harta
kekayaan Perseroan pada perusahaan asuransi yang bereputasi baik terhadap segala resiko yang biasa
dihadapi oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sama dengan
Perseroan;
(viii) Segera memberikan kepada Wali Amanat secara tertulis keterangan yang sewaktu-waktu diminta oleh
Wali Amanat dengan wajar mengenai operasi, keadaan keuangan, aktiva Perseroan dan hal lain-lain.
(vix) Memberikan ijin kepada Wali Amanat atau pihak yang ditunjuk oleh Wali Amanat dengan pemberitahuan
3 (tiga) Hari Kerja sebelumnya secara tertulis, untuk selama jam kerja Perseroan memasuki gedung
gedung dan halaman-halaman yang dimiliki atau dikuasai Perseroan dan melakukan
pemeriksaan atas buku-buku, ijin-ijin dan catatan keuangan Perseroan yang terkait dengan penerbitan
Obligasi sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan yang berlaku, dengan biaya-biaya
yang disetujui terlebih dahulu oleh Perseroan.
(x) Menyampaikan kepada Wali Amanat :
1. salinan dari laporan-Iaporan termasuk laporan-Iaporan yang berkaitan dengan aspek keterbukaan
informasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal yang disampaikan kepada
Bapepam dan LK, Bursa Efek, KSEI, dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah
laporan-Iaporan tersebut diserahkan kepada pihak-pihak yang disebutkan di atas.
2. salinan resmi akta-akta dan perjanjian yang dibuat sehubungan dengan penerbitan Obligasi dalam
waktu selambal-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah diterimanya salinan tersebut oleh Perseroan.
120
.
IIsmt
\' .... l _ _ .. ,.... ~"'.i.
3. Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh akuntan pUblik yang terdaftar di Bapepam dan
LK disampaikan bersamaan dengan penyerahan laporan ke Bapepam dan LK atau selambat
lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggallaporan keuangan tahunan Perseroan.
4. Laporan keuangan tengah tahunan disampaikan bersamaan dengan penyerahan laporan ke
Bapepam dan LK .
5. Laporan keuangan triwulan disampaikan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah periode
laporan keuangan tersebut berakhir. '\.
(xi) memelihara secara konsisten sistem pembukuan, pengawasan intern dan pencatatan akuntansi
berdasarkan Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) serta sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(xii) Mengusahakan agar harta kekayaan yang digunakan dalam menjalankan kegiatan usahanya berada
dalam keadaan baik, memperbaikinya dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menjalankan
kegiatan usaha Perseroan.
(xiii) SelambaHambatnya 5 (lima) Hari Kerja memberitahukan kepada Wali Amanat secara tertulis atas :
1. Setiap kejadian atau keadaan yang dapat mempunyai pengaruh penting dan buruk atas jalannya
usaha atau operasi atau keadaan keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan Uika ada);
2. Setiap perubahan anggaran dasar, susunan direksi dan komisaris, pembagian deviden, susunan
pemegang saham Anak Perusahaan Uika ada) dan diikuti dengan penyerahan akta-akta keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham Anak Perusahaan Uika ada) setelah akta-akta tersebut diterima
oleh Perseroan;
3. Perkara pidana, perdata. administrasi dan perburuhan dimana Perseroan dan/atau Anak
Perusahaan Uika ada) berkedudukan sebagai pihak tergugat yang secara Material mempengaruhi
kelangsungan usaha Perseroan dan/atau Anak Perusahaan Uika ada);
4. Terjadinya salah satu dari peristiwa kelalaian sebagaimana dimaksud dalam bagian 'E dengan
segera, dan melalui permintaan tertulis dari Wali Amanat, menyerahkan pada Wali Amanat suatu
pernyataan yang ditandatangani oleh seseorang yang dapat diterima oleh Wali Amanat untuk
maksud tersebut, yang mengkonfirmasikan bahwa kecuali sebelumnya telah diberitahukan kepada
Wali Amanat atau diberitahukan pada saat konfirmasi bahwa peristiwa kelalaian tersebut tidak
terjadi atau apabila terjadi peristiwa kelalaian, memberikan gambaran lengkap atas kejadian
tersebut dan tindakan atau langkah-Iangkah yang diambil (atau diusulkan untuk diambil) oleh
Perseroan untuk memperbaiki kejadian tersebut.
(xiv) membayar kewajiban pajak atau bea lainnya yang menjadi beban Perseroan dalam menjalankan
usahanya sebagaimana mestinya;
(xv) melakukan pemeringkatan atas Obligasi sesuai dengan Peraturan No: IX.C.11 tentang Pemeringkatan
Atas Efek Bersffat Utang.
E. Kelalaian Perseroan
1. Dalam hal terjadi kondisi-kondisi kelalaian sebagaimana dimaksud dalam:
a. angka 2 huruf a, c, d, e, 9 dan h di bawah ini dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus
menerus selama 10 (sepuluh) Hari Kerja, setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat sesuai
dengan kondisi kelalaian yang dilakukan, tanpa diperbaikVdihilangkan keadaan tersebut atau tanpa
adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut, yang dapat disetujui dan diterima oleh
Wali Amanat; atau
b. angka 2 huruf f di bawah ini dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus selama 30
(tiga puluh) Hari Kalender, setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat sesuai dengan kondisi
kelalaian yang dilakukan, tanpa diperbaiki/dihilangkan keadaan tersebut atau tanpa adanya upaya
perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut, yang dapat disetujui dan diterima oleh Wali Amanat;
atau
121
I smf
c. angka 2 huruf b di bawah ini dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus dalam
waktu yang ditentukan oleh Wali Amanat dengan memperhatikan kewajaran yang berlaku umum,
sebagaimana tercantum dalam teguran tertulis Wali Amanat, paling lama 180 (seratus delapan puluh)
Hari Kalender setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat, tanpa diperbaiki/dihilangkan keadaan
tersebut atau tanpa adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut. yang dapat
disetujui dan diterima oleh Wali Amanat;
Maka Wali Amanat berkewajiban untuk memberitahukan kejadian atau peristiwa itu kepada Pemegang Obligasi
dengan cara membuat pengumuman melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran
nasional atas biaya Perseroan. Wali Amanat atas pertimbangannya sendiri berhak memanggil RUP0 menurut tata
cara yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
Dalam RUPO tersebut, Wali Amanat akan meminta Perseroan untuk memberikan penjelasan sehubungan dengan
kelalaiannya tersebut. Apabila RUPO tidak dapat menerima penjelasan dan alasan Perseroan, maka apabila
diperlukan akan dilaksanakan RUPO berikutnya untuk membahas langkah-Iangkah yang harus diambil terhadap
Perseroan sehubungan dengan Obligasi.
Jika RUPO berikutnya memutuskan agar Wali Amanat melakukan penagihan kepada Perseroan, maka Wali
Amanat dalam waktu yang ditentukan dalam keputusan RUPO itu harus melakukan penagihan kepada Perseroan.
2. Kelalaian atau cidera janji yang dimaksud adalah salah satu atau lebih dari kejadian-kejadian atau hal-hal tersebut
di bawah ini :
a. Perseroan lalai membayar kepada Pemegang Obligasi Bunga Obligasi pada Tanggal Pembayaran Bunga
Obligasi dan/atau melunasi Pokok Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi; atau
b. Perseroan lalai melaksanakan atau tidak mentaati dan/atau melanggar salah satu atau lebih ketentuan dalam
Perjanjian Perwaliamanatan yang secara Material berakibat negatif terhadap kemampuan Perseroan untuk
memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan; atau
c. Perseroan diberikan penundaan kewajiban pembayaran hutang oleh badan peradilan yang berwenang; atau
d. Pengadilan atau instansi pemerintah yang berwenang dengan putusan hukum tetap telah menyita atau
mengambilalih dengan cara apapun juga semua atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan atau telah
mengambil tindakan yang menghalangi Perseroan untuk menjalankan sebagian besar atau seluruh usahanya
sehingga mempengaruhi secara Material kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya
dalam Perjanjian Perwaliamanatan; atau
e. Sebagian besar hak, ijin dan persetujuan lainnya dari Departemen Keuangan atau lembaga otoritas keuangan
lain yang dimiliki Perseroan dibatalkan atau dinyatakan tidak sah, atau Perseroan tidak mendapat ijin atau
persetujuan yang disyaratkan oleh ketentuan hukum yang berlaku, yang secara Material berakibat negatif
terhadap kelangsungan usaha Perseroan dan mempengaruhi secara Material terhadap kemampuan
Perseroan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan; atau
f. Keterangan-keterangan dan jaminan-jaminan Perseroan tentang keadaan atau status korporasi atau keuangan
Perseroan dan/atau pengelolaan Perseroan secara Material tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak benar
adanya, termasuk pemyataan dan jaminan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian
Perwaliamanatan; atau
g. Perseroan dinyatakan lalai sehubungan dengan perjanjian hutang antara Perseroan dengan krediturnya
(cross-default) dalam jumlah hutang melebihi 30% (tiga puluh persen) dari Ekuitas Perseroan, baik yang telah
ada sekarang maupun yang akan ada di kemudian hari yang berakibat jumlah yang terhutang oleh Perseroan
berdasarkan perjanjian hutang tersebut seluruhnya menjadi dapat segera ditagih oleh kreditur yang
bersangkutan sebelum waktunya untuk membayar kembali (akselerasi pembayaran kembali); atau
h. Perseroan berdasarkan perintah pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap diharuskan membayar
sejumlah dana kepada pihak ketiga yang apabila dibayarkan akan mempengaruhi secara Material terhadap
kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang ditentukan dalam Perjanjian
Perwaliamanatan.
3. Apabila Perseroan dibubarkan karena sebab apapun atau terdapat putusan pailit, Wali Amanat berhak tanpa
memanggil RUPO bertindak mewakili kepentingan ,Pemegang Obligasi dan mengambil keputusan yang dianggap
menguntungkan bagi Pemegang Obligasi dan untuk itu Wali Amanat dibebaskan dari segala tindakan dan tuntutan
oleh Pemegang Obligasi. Dalam hal ini Obligasi menjadi jatuh tempo.
"
122
~lIsmf
123
I smf
d. RUPO dipimpin dan diketuai oleh Wali Amanat dan Wali Amanat diwajibkan untuk mempersiapkan acara
RUPO dan bahan-bahan RUPO serta menunjuk Notaris yang harus membuat berita acara RUPO. Dalam hal
penggantian Wali Amanat yang diminta oleh Perseroan atau Pemegang Obligasi, RUPO dipimpin oleh
Perseroan atau Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO, dan Perseroan atau Pemegang
Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut harus mempersiapkan acara RUPO dan bahan-bahan
RUPO serta menunjuk Notaris yang harus membuat berita acara RUPO.
e. Pemegang Obligasi yang berhak hadir dalam RUPO adalah Pemegang Obligasi yang memiliki KTUR dan
namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening yang diterbitkan oleh KSEI pada 3 (tiga) Hari Kerja
sebelum tanggal Penyelenggaraan RUPO.
f. Pemegang Obligasi yang menghadiri RUPO wajib menyerahkan asli KTUR kepada Wali Amana!.
g. Satu Satuan Pemindahbukuan Obligasi memberikan hak kepada pemegangnya untuk mengeluarkan 1 (satu)
suara. Suara dikeluarkan dengan tertulis dan ditandatangani dengan menyebutkan nomor KTUR, kecuali Wali
Amanat memutuskan lain.
h. Suara blanko, abstain, dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan, termasuk Obligasi yang dimiliki
oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan (tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi
Negara Republik Indonesia).
i. Seluruh Obligasi yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dipindahbukukan
sejak 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO sampai dengan tang gal berakhirnya RUPO,
yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat atau setelah memperoleh persetujuan dari
Wali Amana!.
Transaksi Obligasi yang penyelesaiannya jatuh pada tanggal-tanggal tersebut, ditunda penyelesaiannya
sampai 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal pelaksanaan RUPO.
j. Pada saat sebelum dimulainya RUPO:
Perseroan wajib membuat surat pernyataan mengenai Obligasi yang dimiliki Perseroan dan dimiliki
Afiliasi Perseroan kecuali Obligasi yang dimiliki Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia.
Pemegang Obligasi atau kuasa Pemegang Obligasi yang hadir dalam RUPO wajib membuat surat
pernyataan mengenai Obligasi yang dimilikinya baik yang terafiliasi dengan Perseroan maupun yang
tidak terafiliasi dengan Perseroan.
k. Kecuali biaya-biaya yang terjadi sebagai akibat pengunduran diri Wali Amanat sebagaimana dimaksud dalam
Perjanjian Perwaliamanatan, biaya pemasangan pengumuman untuk memanggil RUPO dan pengumuman
hasil RUPO serta semua biaya penyelenggaraan RUPO termasuk akan tetapi tidak terbatas pada biaya
Notaris dan sewa ruangan dibebankan kepada dan menjadi tanggung jawab Perseroan dan Perseroan berjanji
untuk membayarnya. Biaya-biaya tersebut harus diajukan terlebih dulu oleh Wali Amanat atau Pemegang
Obligasi yang meminta diselenggarakannya RUPO kepada Perseroan untuk mendapatkan persetujuan tertulis
sebelum direalisir. Dengan ketentuan apabila dalam jangka waktu 10 (sepuluh) Hari Kalender sejak pengajuan
biaya-biaya tersebut, Perseroan lidak memberikan tanggapan, maka Perseroan dianggap telah menyetujui.
I. Atas penyelenggaraan RUPO wajib dibuatkan berita acara RUPO yang dibuat oleh Notaris sebagai alat bukti
yang sah dan mengikat Pemegang Obligasi, Wali Amanat dan Perseroan. Wali Amanat wajib mengumumkan
hasil RUPO dengan memasang pengumuman dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang
berperedaran nasional selambat-Iambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja setelah tanggal diselenggarakannya RUPO.
m. Bilamana dalam RUPO pertama tidak tercapai korum maka dapat diadakan RUPO kedua dengan acara yang
sama, dalam batas waktu secepatnya 10 (sepuluh) Hari Kerja dan selambat-Iambatnya 21 (dua puluh satu)
Hari Kerja setelah RUPO pertama dengan ketentuan harus diadakan panggilan ulang kepada Pemegang
Obligasi selambat-Iambatnya 7 (tujuh) Hari Kalender sebelum RUPO kedua dengan mengumumkan paling
sedikit dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional.
n. Bilamana dalam RUPO kedua tidak tercapai korum maka dapat diadakan RUPO ketiga dengan acara yang
sama, dalam batas waktu secepatnya 10 (sepuluh) Hari Kerja dan selambat-Iambatnya 21 (dua puluh satu)
Hari Kerja setelah RUPO kedua dengan ketentuan harus diadakan panggilan ulang kepada Pemegang
Obligasi selambal-lambatnya 7 (tujuh) Hari Kalender sebelum RUPO ketiga dan mengumumkannya paling
sedikit dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional.
124
smf
5. Tanpa mengurangi ketentuan yang tercantum dalam peraturan Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek serta
peraturan perundang-undangan lainnya :
a. Kecualf alasan yang disebut angka 5 huruf b di bawah ini, maka :
(i) RUPO dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau kuasa mereka yang sah yang
mewakili sedikitnya 213 (dua per tiga) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih terhutang (termasuk di
dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia namun di
luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Derseroan dan/atau Afiliasi Perseroan) dan berhak mengambil
keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dual dari jumlah Pokok
Obligasi yang masih terhutang yang hadir dan/atau diwakili secara sah dan memiliki hak suara yang sah
dalam RUPO (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara
Republik Indonesia namun di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi
Perseroan) dengan memperhatikan angka 4 huruf h tersebut di atas.
(ii) RUPO kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh
Pemegang Obligasi atau kuasa mereka yang sah yang mewakili sedikitnya 213 (dua per tiga) dari jumlah
Pokok Obligasi yang masih terhutang (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh
Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia namun di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh
Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan) dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat
apabila disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dual dari jumlah Pokok Obligasi yang masih terhutang yang
hadir dan/atau diwakili secara sah dan memiliki hak suara yang sah dalam RUPO (termasuk di dalamnya
jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia namun di luar dari
jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan) dengan memperhatikan angka
4 huruf h tersebut di atas.
(iii) RUPO ket'iga adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh
Pemegang Obligasi atau kuasa mereka yang sah yang mewakili sedikitnya 1/2 (satu per dual dari jumlah
Pokok Obligasi yang masih terhutang (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh
Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia namun di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh
Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan) dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat
apabila disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dual dari jumlah Pokok Obligasi yang masih terhutang yang
hadir dan/atau diwakili secara sah dan memiliki hak suara yang sah dalam RUPO (termasuk di dalamnya
jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia namun di luar dari
jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan) dengan memperhatikan angka
4 huruf h tersebut di atas.
b. Khusus untuk RUPO yang dimaksudkan untuk memutuskan mengenai perubahan-perubahan tingkat Bunga
Obligasi, perubahan tata cara pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi termasuk
perubahan Obligasi menjadi ekuitas Perseroan, perubahan jangka waktu Obligasi dan perubahan Perjanjian
Perwaliamanatan dalam rangka perubahan tersebut di atas, hanya dapat dilakukan jika Perseroan dalam
keadaan lalai sebagaimana dimaksud dalam Bagian E tentang Kelalaian Perseroan, dengan ketentuan
sebagai berikut :
(i) RUPO dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau kuasa mereka yang sah yang
mewakili sedikitnya 3/4 (tiga per empat) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih terhutang (termasuk di
dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia namun di luar
dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan) dan berhak mengambil
keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui sedikitnya 3/4 (tiga perempat) dari jumlah Pokok
Obligasi yang masih terhutang yang hadir dan/atau diwakili secara sah dan memiliki hak suara yang sah
dalam RUPO (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara
Republik Indonesia namun di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi
Perseroan) dengan memperhatikan angka 4 huruf h tersebut di atas.
(ii) RUPO kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila dihadiri oleh
Pemegang Obligasi atau kuasa mereka yang sah yang mewakili sedikitnya 3/4 (tiga per empat) dari
jumlah Pokok Obligasi yang masih terhutang (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh
Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia namun di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh
Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan) dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila
disetujui sedikitnya 3/4 (tiga perempat) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih terhutang yang hadir
dan/atau diwakili secara sah dan memiliki hak suara yang sah dalam RUPO (termasuk di dalamnya
jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia namun di luar dari
jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan) dengan memperhatikan angka 4
huruf h tersebut di atas.
125
I smf
(iii) Bilamana RUPO kedua tidak mencapai korum dapat diselenggarakan RUPO ketiga dimana RUPO ketiga
adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila dihadiri oleh Pemegang
Obligasi atau kuasa mereka yang sah yang mewakili sedikitnya 3/4 (tiga per empat) dari jumlah Pokok
Obligasi yang masih terhutang (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan
Afiliasi Negara Republik Indonesia namun di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan
dan/atau Afiliasi Perseroan) dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui
sedikitnya 3/4 (tiga perempat) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih terhutang yang hadir dan/atau
diwakili secara sah dan memiliki hak suara yang sah dalam RUPO (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi
yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia namur di luar dari jumlah Obligasi yang
dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan) dengan memperhatil<an angka 4 huruf h tersebut di
atas.
6. Dalam hal Obligasi dimiliki oleh Perseroan berdasarkan pembelian kembali (buyback) untuk disimpan dan/atau
yang dimiliki oleh Afiliasinya (kecuali Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia) maka jumlah suaranya tidak
diperhitungkan dalam korum kehadiran dalam RUPO dan tidak memiliki hak suara.
7. Perseroan, Wali Amanat dan Pemegang ObHgasi harus tunduk, patuh dan terikat pada keputusan-keputusan yang
diambil oleh Pemegang Obligasi dalam RUPO.
8. Peraturan-peraturan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan serta tata cara dalam RUPO dapat dibuat dan bila
perlu kemudian disempurnakan atau diubah oleh Perseroan dan Wali Amanat dengan mengindahkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, dengan memperhatikan ketentuan dalam
Perjanjian Perwaliamanatan.
9. Apabila ketentuan-ketentuan mengenai RUPO ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal, maka peraturan perundang-undangan tersebut yang berlaku.
10. Pemegang Obligasi tidak dapat meminta untuk menyelenggarakan RUPO untuk melakukan perubahan jumlah
Pokok Obligasi, perubahan tingkat Bunga Obligasi, perubahan tata cara pembayaran Bunga dan/atau Pokok
Obligasi termasuk perubahan Obligasi menjadi ekuitas Perseroan dan perubahan jangka waktu Obligasi kecuali
atas permintaan Wali Amanat jika Perseroan dalam keadaan lalai sebagaimana diuraikan dalam angka 5 huruf b di
atas.
126
Jlsmf
5. Melalui keputusan RUPO, Pemegang Obligasi antara lain berhak melakukan tindakan sebagai berikut:
a. mengambil keputusan atas suatu kejadian kelalaian menurut Perjanjian Perwaliamanatan; atau
b. mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Perseroan mengenai perubahan tingkat Bunga Obligasi,
tata cara pembayaran Bunga Obligasi dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan Obligasi serta
persyaratan dan ketentuan-ketentuan lain dari Perjanjian Perwaliamanatan; atau
c. memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuan-ketentuan
Perjanjian Perwaliamanatan; atau
d. Mengambil tindakan lain yang diperlukan untuk kepentingan Pemegang Obligasi berdasarkan ketentuan
Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Pemberitahuan
Semua pemberitahuan dari satu pihak kepada pihak lain dalam Perjanjian Perwaliamanatan dianggap telah dilakukan
dengan sah dan dengan sebagaimana mestinya apabila ditandatangani oleh pihak yang berwenang, pihak-pihak mana
akan ditentukan bersama antara Perseroan dan Wali Amanat dan disampaikan kepada alamat tersebut di 'bawah ini dan
diberikan secara tertulis, ditandatangani serta disampaikan dengan pos tercatat atau disampaikan langsung dengan
memperoleh tanda terima atau dengan faksimili yang sudah dikonfirmasikan:
127
I smf
1. Hasil Pemeringkatan
Berdasarkan Peraturan No. IX.C.1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan lsi Pernyataan Pendaftaran dalam rangka
Penawaran Umum, yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-42/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000,
Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Fitch Ratings Indonesia. Berdasarkan hasil
pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang sesuai dengan Surat No. RC024/DIRlIx/2009 tanggal 15 September 2009
dari PT Fitch Ratings Indonesia, "Obligasi Sarana Multigriya Finansial II Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap" lelah
mendapal peringkat:
AAlldn)
(Double A; Stable Outlook)
2. Skala Pemeringkatan Efek Hutang Jangka Panjang
Tabel di bawah ini menunjukan urutan peringkal yang berlaku untuk memberikan gambaran lenlang posisi peringkal "Obligasi
Sarana Multigriya Finansial II Tahun 2009 dengan Tingkal Bunga Telap".
"AAA(idn)" Peringkal nasional "AAA" menandakan kualitas tertinggi yang diberikan pada skala peringkal
nasional unluk Negara lersebut. Peringkal ini diberikan kepada kualilas kredil lerbaik dibanding
Perseroan-Perseroan alau sural-sural ulang lainnya di Negara yang sarna dan biasanya akan
diberikan kepada semua kewajiban keuangan yang dikeluarkan alau dijamin oleh pemerintah.
"AA(idn)" Peringkal nasional "M" menandakan suatu kualitas kredil yang sangal kual dibandingkan
Perseroan-Perseroan atau surat-sural ulang lainnya di Negara yang sarna. Resiko kredil yang
tidak dapat dipisahkan di dalam kewajiban-kewajiban keuangan ini hanya berbeda sedikit dari
Perseroan-Perseroan alau sural-sural utang yang mendapat peringkal lertinggi di sualu Negara.
"A(idn)" Peringkat nasional "A" menandakan sualu kualilas kredil yang kual dibandingkan Perseroan
Perseroan atau sural-sural utang lainnya di Negara yang sarna. Namun, perubahan-perubahan
dalam keadaaan atau kondisi-kondisi ekonomi dapal mempengaruhi kapasilas unluk
pembayaran kern bali kewajiban-kewajiban keuangan lepal waktu secara lebih besar
dibandingkan kewajiban-kewajiban keuangan yang mendapal kalegori peringkal yang lebih
linggi.
"BBB(idn)" Peringkal nasional "BBB" menandakan sualu kualitas kredit yang dinilai cukup dibandingkan
dengan Perseroan-Perseroan atau surat-sural ulang lainnya di Negara yang sarna. Namun
perubahan-perubahan dalam keadaan alau kondisi-kondisi ekonomi dapatlebih mempengaruhi
kapasilas unluk pembayaran kembali kewajiban-kewajiban keuangan ini secara Iepal waktu
dibandingkan kewajiban-kewajiban keuangan yang mendapat kalegori peringkat yang lebih
tinggi.
"BB(idn)" Peringkal nasional 'BB' menandakan suatu kualilas kredit yang cukup lemah dibandingkan
Perseroan-Perseroan alau sural-sural utang lainnya pada Negara yang sarna. Dalam konleks
sualu negara, pembayaran dari kewajiban-kewajiban keuangan ini lidak pasli dan kapasilas
unluk pembayaran kembali secara lepal waktu akan lebih renlan lerhadap perubahan kondisi
ekonomi yang lidak mengunlungkan.
"B(idn)" Nasional peringkal 'B' menandakan suatu kualitas kredil yang secara signifikan lebih lemah
dibandingkan Perseroan-Perseroan atau surat-surat ulang lain pada negara yang sarna.
Kewajiban-kewajiban keuangan saal ini dapat dipenuhi meskipun dengan margin keamanan
yang terbalas, dan kapasilas untuk melanjutkan pembayaran yang tepat waktu tergantung dari
kondisi usaha dan perekonomian yang menguntungkan dan berkelanjutan.
"CCC(idn)" Kategori-kategori peringkat nasional ini menandakan suatu kualitas kredit yang sangat lemah
"CC(idn)" dibandingkan Perseroan-Perseroan atau surat-surat utang lain pada Negara yang sarna.
"C(idn)" Kapasitas untuk memenuhi kewajiban-kewajiban keuangan bergantung sepenuhnya pada
perkembangan usaha dan ekonomi yang menguntungkan.
"DDD(idn)" Kategori-kategori peringkat nasional ini diberikan kepada perusahaan atau kewajiban-kewajiban
"DD(idn)" keuangan yang saat ini dalam keadaan gagal bayar.
"D(idn)"
128
smf
3. Rating Outlook
Berikut ini adalah penjelasan Rating Outlook yang diberikan Fitch untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang posisi
peringkat Perseroan.
Positive Prospek yang berpotensi untuk dapat menaikkan peringkat.
Negative Prospek yang berpotensi untuk dapat menurunkan peringkat.
Stable Indikasi prospek yang stal:.:1 sehingga hasil pemeringkatan juga akan stabil.
Developing Prospek yang I:>elum jelas karena keterbatasan informasi, sehingga hasil pemeringkatan juga dapat
dinaikkan atau diturunkan sesuai dengan perkembangan selanjutnya.
Fitch merupakan penilaian atas prospek jangka menengah dan panjang atas entitas dan efek hutang yang diperingkat, yang
mencakup penilaian atas potensi perubahan keadaan perekonomian dan bisnis yang mendasar. Rating Outlook bukanlah
merupakan prasyarat untuk perubahan suatu hasil pemeringkatan atau untuk menetapkan tindakan Rating Alert di masa yang
akan datang. Rating Alert dilakukan karena terjadi perubahan keadaan yang mungkin secara material akan berpengaruh
positif, negatif, atau developing terhadap kinerja enmas dan efek hutang yang diperingkat.
129
'smf
Anggaran Dasar yang dicantumkan dalam Prospektus ini merupakan Anggaran Dasar terakhir Perseroan yang telah
disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang dituangkan dalam Akta No. 114
tanggal13 Agustus 2009 dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta.
130
'lJsmf
MODAL
Pasal4
1. Modal dasar Perseroan dilelapkan sebesar Rp4.000.000.000.000,00 (empat triliun Rupiah) lerbagi atas 4.000.000
(empat juta) lembar saham, masing masing saham dengan nominal sebesar Rp1.000.000,00 (satu jula Rupiah).
2. Dari modal dasar terse'but lelah dilempatkan/diambil bagian oleh Negara Republik Indonesia sebanyak 1.000.000 (salu
juta) lembar saham alau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp1.000.000.000.000,00 (satu lriliun Rupiah). "
3. Sebesar 100 % (seratus per seralus) dari nilai nominal setiap saham yang dilempatkan sebagaimana dimaksud pada
ayat 2, atau seluruhnya berjumlah Rp1.000.000.000.000,OO (satu triliun Rupiah) telah disetor sesuai dengan Peraturan
Pemerintah No.5 Tahun 2005 tanggal7 Pebruari 2005 oleh Negara Republik Indonesia.
4. Saham saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan menurut keperluan Perseroan dengan syarat, jumlah dan
harga berdasarkan persetujuan IRapal Umum Pemegang Saham atas usul Direksi setelah mendapalkan rekomendasi
dari Dewan Komisaris dengan kelentuan harga tersebut tidak di bawah pari.
5. Pemegang Saham yang namanya tercatal dalam Daftar Pemegang Saham mempunyai hak terlebih dahulu unluk
mengambil bagian alas saham yang hendak dikeluarkan lersebut dalam jangka waktu 14 (empal belas) hari sejak
tanggal penawaran dilakukan dan masing-masing Pemegang Saham berhak mengambil bagian seimbang dengan
jumlah saham yang mereka miliki (proporsional).
6. Dalam hal saham yang akan dikeluarkan untuk penambahan modal merupakan saham yang klasifikasinya belum pernah
dikeluarkan, maka yang berhak membeli terlebih dahulu adalah seluruh Pemegang Saham sesuai dengan perimbangan
jumlah saham yang dimiliki.
7. Sebelum jangka waktu 14 (empal belas) hari berakhir, apabila ternyata masih ada sisa saham yang tidak diambil bagian
oleh Pemegang Saham dengan klasifikasi yang sama, Direksi berhak menawarkan sisa saham tersebut kepada
Pemegang Saham lainnya yang masih berminat.
8. Apabila selelah lewat waktu 14 (empal belas) hari terhitung sejak penawaran kepada Pemegang Saham tersebul masih
ada saham yang tidak diambil bagian oleh Pemegang Saham, Direksi harus menawarkan jumlah lertenlu alas saham
tersebut terlebih dahulu kepada karyawan Perseroan yang berminat dalam jangka waktu 14 (empal belas) hari dengan
memperhatikan ketentuan yang berlaku.
9. Penawaran sebagaimana dimaksud pada ayal 6 tidak berlaku dalam hal pengeluaran saham :
a. ditujukan kepada karyawan Perseroan, anlara lain saham yang dikeluarkan dalam rangka ESOP (Employee
b. ditujukan kepada pemegang obligasi alau efek lain yang dapat dikonversikan menjadi saham, yang telah
c. dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi, antara lain penggabungan, peleburan,
pengambilalihan, kompensasi piutang atau pemisahan, yang telah diselujui Rapat Umum Pemegang Saham.
10. Dalam hal pemegang saham sebagaimana dimaksud pada ayat 5, ayal 6, ayat 7 dan karyawan sebagaimana dimaksud
pada ayat 8 tidak menggunakan hak untuk membeli dan membayar lunas saham yang dibeli dalam jangka waktu 14
(empat belas) hari lerhitung sejak langgal penawaran dilakukan, maka Perseroan dapat menawarkan sisa saham yang
lidak diambil bagian lersebul kepada pihak lain.
11. Yang dimaksud dengan pihak lain pada ayat 10, adalah bank, perusahaan asuransi, dana pensiun, alau lembaga
keuangan formallainnya.
SAHAM
Pasal5
1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama pemiliknya.
2. Perseroan hanya mengakui 1 (salu) orang alau 1 (satu) badan hu'kum sebagai pemilik dari 1 (salu) saham.
3. Jikalau suatu saham pindah langan karena warisan alau didasarkan sebab-sebab lain menjadi milik dari lebih 1 (satu)
orang, maka mereka yang memiliki bersama-sama ilu diwajibkan unluk menunjuk seorang dianlara mereka dan yang
dilunjuk itulah yang dicatat sebagai wakil mereka bersama dalam Daftar Pemegang Saham, yang berhak untuk
mempergunakan hak-hak yang diberikan oleh hukum kepada saham tersebut.
4. Selama kelenluan pada ayal 3 belum dilaksanakan, maka hak-hak yang diberikan oleh hukum atas saham lersebul lidak
dapat dijalankan, sedangkan pembayaran dividen alas saham ditangguhkan.
131
I smf
5. Setiap Pemegang Saham menurut hukum harus tunduk kepada Anggaran Dasar Perseroan dan kepada semua
keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan perundangundangan.
SURATSAHAM
Pasal6
1. Untuk tiap-tiap saham dapat diterbitkan 1 (satu) helai surat saham, disertai seperangkat tanda dividen berikut sehelai
talon untuk menerima seperangkat dividen baru.
2. Surat-surat saham diberi nomor urut. sedangkan tanda-tanda dividen dan talon itu mempunyai nomor yang sama
dengan surat saham yang disertainya.
3. Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti kepemilikan 2 (dua) atau lebih saham yang dimiliki oleh seorang
Pemegang Saham.
4. Pada surat saham paling sedikit harus dicantumkan:
a. Nama dan alamat Pemegang Saham;
b. Nomor surat saham;
c. Tanggal pengeluaran surat saham;
d. Nilai nominal saham.
5. Pada surat kolektif saham paling sedikit harus dicantumkan:
a. Nama dan alamat pemegang saham;
b. Nomor surat kolektif saham;
c. Tanggal pengeluaran surat kolektif saham;
d. Nilai nominal saham;
e. Jumlah saham.
6. Surat-surat Saham dan Surat Kolektif harus ditandatangani oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama, atau apabila
Direktur Utama berhalangan, oleh seorang Direktur bersama sama dengan Komisaris Utama, dan apabila Komisaris
Utama berhalangan, oleh Direktur Utama atau Direktur bersama-sama dengan salah seorang anggota Dewan
Komisaris.
132
IIsmf
DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFlAR KHUSUS
Pasal8
1. Perseroan mengadakan dan menyimpan Daltar Pemegang Saham dan Daftar Khusus di tempat kedudukan Perseroan
2. Dalam Daftar Pemegang Saham itu dicatat:
a. Nama dan alamat para Pemegang Saham;
b. Jumlah, nOr.'or dan tanggal perolehan saham yang dimiliki para Pemegang Saham dan klasifikasinya dalam
hal dikeluarkan lebih dari satu klasifikasi saham;
c. Jumlah yang disetor atas setiap saham;
d. Nama dan alamat dari orang atau badan hukum yang mempunyai hak gadai atas saham atau sebagai
penerima jaminan fidusia saham dan tanggal perolehan hak gadai atau tanggal pendaftaran jaminan fidusia
tersebut;
e. Keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang;
f. Setiap perubahan kepemilikan saham; dan
g. Keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi.
3. Dalam Daftar Khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan Komisaris beserta
keluarganya dalam Perseroan dan/atau pada perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh.
4. Pemegang saham harus memberitahukan setiap perpindahan tempat tinggal dengan surat yang disertai tanda
penerimaan kepada Direksi.
5. Selama pemberitahuan ~u belum dilakukan, maka segala panggilan dan pemberitahuan kepada pemegang saham
adalah sah jika dialamatkan pada alamat pemegang saham yang paling akhir dicatat dalam Daftar Pemegang Saham.
6. Direksi berkewajiban untuk mengadakan dan menyimpan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus di tempat
kedudukan Perseroan.
7. Setiap pemegang saham berhak melihat Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus pada waktu jam kerja kantor
Perseroan.
133
J smf
DIREKSI
Pasal 10
1. Perseroan dipimpin dan dikelola oleh Direksi yang beranggotakan paling banyak 5 (lima) orang Direktur, seorang
diantaranya diangkat sebagai Direktur Utama.
2. Yang dapat diangkat menjadi anggota Direksi adalah orang perseorangan yang memenuhi kriteria keahlian, integritas,
kepemimpinan, jujur, perilaku yang baik, serta memilki dedikasi yang tinggi untuk memajukan dan mengembangkan
Perseroan.
3. Selain memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud palla ayat 2, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Warga Negara Indonesia;
b. Cakap/mampu melaksanakan perbuatan hukum;
c. Dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya, tidak pernah:
i. dinyatakan pailit; atau
ii. menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas yang dinyatakan
bersalah menyebabkan suatu Perseroan atau Perum dinyatakan pailit; atau
iii. dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara dan/atau yang
berkaitan dengan sektor keuangan.
d. Memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang ekonomi, keuangan, perbankan danlatau hukum.
4. Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 3, dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani
oleh calon anggota Direksi dan surat tersebut disimpan oleh Perseroan.
5. Antar para anggota Direksi dan antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris dilarang memiliki hubungan
keluarga sedarah atau hubungan karena perkawinan sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun
garis ke samping.
6. Pengangkatan anggota Direksi yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 dan ayat 5 batal
demi hukum sejak saat anggota Direksi lainnya atau anggota Dewan Komisaris mengetahui dan menyatakan tidak
terpenuhinya persyaratan tersebut.
134
IIsmf
10. Dalam hal Perseroan lidak mempunyai salupun anggola Direksi, maka unluk semenlara Dewan Komisaris berkewajiban
menjalankan lugas Direksi, dengan kewajiban dan kewenangan yang sama sampai dengan diangkalnya anggola Direksi
yang definitif, dan dengan kelenluan dalam waktu paling lambal 30 (liga puluh) hari selelah lerjadi kekosongan Dewan
Komisaris wajib melakukan pemanggilan Rapal Umum Pemegang Saham guna mengisi kekosongan lersebut.
11. Dalam rangka melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayal 10, Dewan Komisaris dapal bertindak sendiri
alau menunju'k salah seorang alau lebih di anlara anggola Dewan Komisaris.
12. Jabalan anggola Direksi berakhir apabila yang bersangkulan:
a. Mengundurkan diri;
b. Meninggal dunia;
c. Terbukti melakukan lindak pidana kejahalan;
d. Tidak dapal hadir secara fisik dalam jangka waktu 3 (liga) bulan berturul-lurul lanpa alasan yang dapal
dipertanggungjawabkan;
e. Dinyalakan pailil alau dinyalakan lunduk pada Penundaan Kewajiban Pembayaran Ulang (PKPU) oleh
pengadilan;
f. Diberhenlikan berdasarkan kepulusan Rapal Umum Pemegang Saham; alau
g. Berhalangan lelap.
13. Seorang anggola Direksi berhak mengundurkan diri dari jabalannya dengan memberilahukan secara lertulis mengenai
maksudnya lersebul kepada Perseroan paling lambal 30 (liga pUluh) hari sebelum langgal pengunduran dirinya.
14. Apabila dalam sural pengunduran diri disebulkan langgal efektif kurang dari 30 (liga pu'luh) hari dari langgal sural
dilerima, maka dianggap lidak menyebulkan langgal efektif pengunduran diri.
15. Dengan lampaunya kurun waktu sebagaimana lersebul pada ayal 13 alau dalam waktu 30 (liga puluh) hari sejak
dilerimanya sural permohonan pengunduran diri dalam hal lidak disebulkan langgal efektif pengunduran diri, tidak ada
kepulusan, maka anggola Direksi bersangkulan berhenli dari jabalannya pada langgal yang diminla lersebul di alas alau
dengan lewalnya waktu 30 (liga puluh) hari sejak dilerimanya sural permohonan pengunduran diri lanpa memerlukan
perselujuan Rapal Umum Pemegang Saham.
16. Anggola Direksi yang berhenli sebelum alau selelah masa jabalannya berakhir, lermasuk berhenli karena
mengundurkan diri, lelap bertanggungjawab lerhadap segala tindakannya sejak langgal pengangkalannya sampai
dengan langgal penelapan pemberhenliannya alau langgal efektif berakhirnya jabalannya yang belum dilerima
pertanggungjawabannya oleh Rapal Umum Pemegang Saham.
17. Apabila seorang anggola Direksi berhenli alau diberhenlikan sebelum masa jabalannya berakhir maka masa jabalan
pengganlinya adalah sisa masa jabalan anggola Direksi yang diganlikannya.
18. Dalam hal lerdapal penambahan anggola Direksi, maka masa jabalan anggola Direksi lersebul akan berakhir
bersamaan dengan berakhirnya masa jabalan anggola Direksi lainnya yang lelah ada.
19. Anggola Direksi dilarang:
a. merangkap jabalan pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasla
alau jabalan lain yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan;
b. merangkap jabalan pada jabalan slruktural dan/alau fungsional dalam inslansi/lembaga Pemerinlah Pusal
dan/alau Daerah;
c. merangkap jabalan pada jabalan lain yang dapal menimbulkan benluran kepenlingan;
d. merangkap jabalan pada jabalan lainnya sesuai dengan kelenluan peraluran perundangundangan;
e. menjadi pengurus partai polilik dan/alau calon/anggola legislatif; alau
f. menjadi calon Kepala Pemerinlah Daerah.
20. Dalam hal anggola Direksi memenuhi kelenluan sebagaimana dimaksud pada ayal 19, maka masa jabalannya sebagai
anggola Direksi berakhir demi hukum lerhilung sejak lerpenuhinya kelenluan lersebut.
135
I smf
136
IIsmf
6. Perbuatan-perbuatan Direksi di bawah ini harus mendapat persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris untuk:
a. Melepaskan dan menghapuskan aktiva bergerak dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam industri
pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun dan persediaan barang mati sampai dengan nilai tertentu yang
ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham;
b. Mengadakan kerja sama operasi yang berlaku untuk jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun;
c. Menetapkan dan menyesuaikan struktur organisasi sampai dengan 1 (satu) tingkat di bawah Direksi.
7. Paling lambat 14 (empat belas) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari
Direksi, Dewan Komisaris harus memberikan keputusan.
8. Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan atau menjadikan jaminan utang seluruh atau sebagian besar harta
kekayaan Perseroan (yang bukan merupakan barang dagangan) baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi
yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sarna lain, setelah mendengar pendapat dan saran dari Dewan
Komisaris harus mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri atau diwakili para pemegang
saham yang memiliki paling sedikit 3/4 (tiga per empat) dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan
dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh paling sedikit 3A (tiga per empat) dari jumlah seluruh suara yang
dikeluarkan secara sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
9. Perbuatan hukum untuk mengalihkan atau menjadikan jaminan hutang atau melepaskan hak atas kekayaan Perseroan
sebagaimana dimaksud pada ayat 8 wajib diumumkan dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang
terbit dan beredar luas/nasional di wilayah Republik Indonesia paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
dilakukan perbuatan hukum tersebut.
10. Perbuatan-perbuatan di bawah ini hanya dapat dilakukan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham dan persetujuan tersebut diberikan setelah mendengar pendapat dan saran tertulis dari Dewan
Komisads dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku yaitu:
a. Mengagunkan aktiva tetap untuk penarikan kredit jangka menengah/panjang;
b. Melakukan penyertaan modal pada perseroan lain.
c. Mendirikan anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan.
d. Melepaskan penyertaan modal pada anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan.
e. Melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, dan pembubaran anak perusahaan
dan/atau perusahaan patungan.
f. Mengikat Perseroan sebagai penjamin (borg atau avalist).
g. Mengadakan kerja sama operasi dan perjanjian kerjasama lainnya dengan nilai atau jangka waktu melebihi
penetapan Rapat Umum Pemegang Saham.
h. Menghapus tagih piutang macet yang telah dihapusbukukan.
i. Melepaskan dan menghapuskan aktiva tetap Perseroan, kecuali aktiva tetap bergerak dengan umur ekonomis
yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun.
j. Melakukan tindakan lain yang belum ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.
11. Apabila dalam waktu 14 (empat betas) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan/data tambahan dari Direksi,
Dewan Komisaris tidak memberikan pendapat atau saran tertulis, maka Rapat Umum Pemegang Saham dapat
memberikan keputusan tanpa adanya pendapat atau saran tertulis dari Dewan Komisaris.
12. Rapat Umum Pemegang Saham dapat mendelegasikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan
pemberian persetujuan atas tindakan Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat 10.
13. Rapat Umum Pemegang Saham dapat menentukan pembatasan selain pembatasan sebagaimana dimaksud pada ayat
6, ayat 8, dan ayat 10, dengan mengindahkan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini dan/atau peraturan perundang
undangan.
14. Kebijakan kepengurusan d~etapkan dalam rapat Direksi.
15. Direktur Utama berhak dan berwenang untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan dengan ketentuan semua
tindakan yang dilakukan telah disetujui Direksi dan harus segera dilaporkan kepada Rapat Direksi dan Dewan Komisaris
paling lambat 15 (lima belas) hari setelah tindakan tersebut dilakukan.
16. Jika Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah
seorang Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama berwenang bertindak atas nama Direksi.
137
I smf
17. Dalam hal Direktur Utama tidak melakukan penunjukkan, maka salah seorang Direktur yang ditunjuk oleh dan diantara
anggota Direksi yang ada berwenang bertindak atas nama Direksi.
18. Dalam hal penunjukkan sebagaimana dimaksud pada ayat 17 tidak dilakukan, maka salah seorang Direktur yang paling
lama menjabat sebagai anggota Direksi berwenang bertindak atas nama Direksi.
19. Dalam hal Direksi yang paling lama menjabat sebagai anggota Direksi lebih dari 1 (satu) orang, maka Direktur
sebagaimana dimaksud pada ayat 3 yang tertua dalam usia yang berwenang bertindak atas nama Direksi.
20. Dalam hal anggota Direksi hanya berjumlah 2 (dua) orang, sehingga hanya terdapat satu orang anggota Direksi, salah
seorang anggota Dewan Komisa,:::; yang ditunjuk oleh Rapat Dewan Komisaris, dapat menjalankan fungsi Direksi untuk
sementara waktu sampai dengan Direktur Utama dapat menjalankan fungsinya kembali.
21. Direksi untuk perbuatan tertentu berhak pula mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya, dengan
memberikan kekuasaan untuk perbuatan tertentu tersebut yang diatur dalam surat kuasa.
22. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan
wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
2. Direksi berkewajiban tanpa mengurangi tanggung jawab pengurusan Perseroan pada umumnya:
a. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan
tujuan serta kegiatan usahanya;
b. Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan,
termasuk rencana-rencana lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan usaha dan kegiatan Perseroan
dan menyampaikannya kepada Dewan Komisaris dan pemegang saham untuk selanjutnya disampaikan
kepada Rapat Umum Pemegang Saham guna mendapatkan persetujuan;
c. Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi Perseroan sesuai dengan kelaziman yang berlaku
bagi suatu perseroan;
d. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip
pengendalian intern, terutama fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan, dan pengawasan;
138
IIsmf
1'_~_' '"
e. Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya Perseroan berupa
laporan tahunan termasuk perhitungan tahunan kepada Rapat Umum Pemegang Saham;
f. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta laporan
lainnya setiap kali diminta oleh Pemegang Saham;
g. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap dengan perincian tugasnya;
h. Menjalankan kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar ini dan yang
ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan peraturan perundang-L.ndangan.
Pasal15
1. Direksi menyusun rencana kerja tahunan sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang dan memuat juga anggaran
tahunan Perseroan untuk tahun buku yang akan datang.
2. Rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat 1 disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan harus
mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham.
3. Dalam hal Direksi tidak menyampaikan rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat 2, maka rencana kerja tahun
sebelumnya diberlakukan.
4. Rencana kerja tahun sebelumnya berlaku juga bagi Perseroan yang rencana kerjanya belum memperoleh persetujuan
Rapat Umum Pemegang Saham.
RAPAT DIREKSI
Pasal16
1. Segala keputusan Direksi diambil dalam rapat Direksi.
2. Keputusan Direksi dapat pula diambil di luar rapat Direksi sepanjang disetujui secara tertulis dan ditandatangani oleh
seluruh anggota Direksi, baik mengenai cara pengambilan keputusan maupun materi yang diputuskan.
3. Direksi mengadakan rapat setiap kali apabila dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi atau atas
permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau pemegang saham yang mewakili paling
sedikit 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dengan menyebutkan hal
hal yang akan dibicarakan.
4. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha Perseroan atau di tempat lain di
wilayah Republik Indonesia yang ditetapkan oleh Direksi.
5. Panggilan rapat Direksi dilakukan secara tertulis oleh anggota Direksi yang mengusu'lkan rapat dan dalam hal rapat
diusulkan pemegang saham, oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Perseroan dan disampaikan dalam jangka
waktu paling lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan. atau dalam waktu yang lebih singkat jika dalam keadaan
mendesak.
6. Panggilan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 5 harus mencantumkan acara, tanggal. waktu dan tempat rapat.
7. Panggilan rapat terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan apabila semua anggota Direksi hadir dalam rapat.
8. Semua rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama.
9. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan, rapat Direksi dipimpin oleh seorang Direktur yang ditunjuk oleh
dan dari antara mereka yang hadir.
10. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam rapat hanya oleh anggota 'Direksi lainnya berdasarkan surat kuasa tertulis
yang diberikan khusus untuk keperluan itu.
11. Seorang anggota Direksi hanya dapat mewakili seorang anggota Direksi lainnya.
12. Rapat Direksi dinyatakan sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat, apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu
per dual dari jumlah anggota Direksi atau wakilnya.
13. Semua keputusan dalam rapat Direksi diambil dengan musyawarah untuk mufakat.
14. Jika keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan harus diambil dengan
pemungutan suara bedasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dual bagian dari jumlah suara yang sah yang
dikeluarkan dalam rapat yang bersangkutan.
139
I smf
15. Setiap anggota Direksi berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Direksi
yang diwakilinya.
16. Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka Direktur Utama atau pimpinan rapat yang
menentukan dengan tetap memperhatikan ketentuan mengenai pertanggungjawaban Direksi sebagaimana diatur dalam
Anggaran Dasar ini.
17. Suara blanko (abstain) dianggap menyetujui usul yang diajukan dalam Rapat.
18. Suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam
Rapat.
19. Segala sesuatu yang dibicarakan dan dipuluskan dalam rapal Direksi dibuat risalah rapat Direksi yang dilandalangani
oleh Ketua Rapal Direksi dan oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh dan dari anlara anggota Direksi
yang hadir.
BENTURAN KEPENTINGAN
Pasal17
1. Dalam hal kepentingan Perseroan berbenturan dengan kepenlingan salah seorang anggola Direksi, maka dengan
persetujuan Dewan Komisaris, Perseroan diwakili oleh anggola Direksi lainnya.
2. Apabila perbenluran kepenlingan lersebul menyangkut semua anggola Direksi, maka Perseroan diwakili oleh Dewan
Komisaris atau oleh seorang yang d~unjuk oleh Dewan Komisaris.
3. Dalam hal tidak ada Dewan Komisaris, maka Rapat Umum Pemegang Saham mengangkat seorang atau lebih untuk
mewakili Perseroan dalam menjalankan tugas tersebut pada ayat 1.
DEWAN KOMISARIS
Pasal 18
,1. Perseroan diawasi oleh Dewan Komisaris yang beranggotakan paling banyak 3 (tiga) orang, seorang diantaranya
diangkat sebagai Komisaris Utama.
2. Yang dapat diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang memiliki integritas, dedikasi,
memahami masalah-masalah manajemen perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen, memiliki
pengetahuan yang memadai di bidang usaha perusahaan, dan dapal menyediakan waktu yang cukup untuk
melaksanakan tugasnya.
3. Selain harus memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat 2, anggota Dewan Komisaris harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Warga Negara Indonesia;
b. Cakapfmampu melaksanakan perbuatan hukum;
c. Dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya tidak pernah :
i. dinyatakan pailit; atau
ii. menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris atau anggota Dewan Pengawas yang dinyatakan
bersalah menyebabkan suatu perseroan atau Perum dinyatakan pailit; atau
iii. dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara dan/atau yang berkaitan
dengan sektor keuangan.
d. Memiliki pengalaman dan keahlian di bidang ekonomi, keuangan, perbankan danfatau hukum.
4. Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 3, dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani
oleh calon anggota Dewan Komisaris dan surat tersebut disimpan oleh Perseroan.
5. Antar para anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi dilarang memiliki
hubungan keluarga sedarah atau hubungan karena perkawinan sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus
maupun garis ke samping.
6. Pengangkalan anggota Dewan Komisaris yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 dan
ayat 5 batal demi hukum sejak saat anggota Dewan Komisaris lainnya atau Direksi mengetahui tidak terpenuhinya
persyaratan tersebut.
140
IIsmf
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DEWAN KOMISARIS
Pasal19
1. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapal Umum Pemegang Saham.
2. Anggota Dewan Komisaris diangkat dari calon-calon yang diusulkan oleh Pemegang Saham dan pencalonan tersebut
mengikat bagi Rapat Umum Pemegang Saham.
3. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris adalah 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa
jabatan, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Dewan
Komisaris sewaktu-waktu.
4. Para anggota Dewan Komisaris diberikan honorarium dan tunjangan puma jabatan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku yang jumlahnya ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
5. Pembagian kerja diantara para anggota Dewan Komisaris diatur oleh Dewan Komisaris sendiri, dan untuk kelancaran
tugasnya Dewan Komisaris dapat dibantu oleh seorang Sekretaris Dewan Komisaris yang diangkat oleh Dewan
Komisaris berdasarkan saran Pemegang Saham atas beban Perseroan.
6. Dalam hal terjadi kekosongan jabatan anggota Dewan Komisaris, maka dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga
puluh) hari setelah terjadinya kekosongan tersebut, harus diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk
mengisi kekosongan dimaksud.
7. Selama jabatan anggota Dewan Komisaris kosong, maka Dewan Komisaris menunjuk salah seorang anggota Dewan
Komisaris lainnya atau pihak lain untuk sementara waktu menjalankan tugas anggota Dewan Komisaris yang 'kosong
tersebut dengan kewajiban dan kewenangan yang sama.
8. Dalam hal kekosongan jabatan anggota Dewan Komisaris disebabkan karena berakhirnya masa jabatan dan Rapat
Umum Pemegang Saham belum menetapkan anggota Dewan Komisaris baru, maka anggota Dewan Komisaris yang
berakhir masa jabatan tersebut dapat ditetapkan oleh Dewan Komisaris untuk sementara menjalankan tugas anggota
Dewan Komisaris yang kosong tersebut dengan kewajiban dan kewenangan yang sama sampai dengan diangkatnya
anggota Dewan Komisaris yang definitif.
9. Dalam hal Perseroan tidak mempunyai satupun anggota Dewan Komisaris, maka Rapat Umum Pemegang Saham
sudah harus mengisi kekosongan tersebut dalam waktu paling lambat 30 (tiga pUluh) hari setelah terjadi kekosongan.
10. Selama jabatan Dewan Komisaris kosong selain karena berakhirnya masa jabatan, maka Rapat Umum Pemegang
Saham dapat menunjuk pihak lain untuk melaksanakan tugas Dewan Komisaris sampai dengan ditetapkannya anggota
anggota Dewan Komisaris yang definitif.
11. Dalam hal kekosongan jabatan disebabkan oleh karena berakhimya masa jabatan, maka anggota Dewan IKomisaris
yang berakhir masa jabatannya tersebut dapat ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk tetap
melaksanakan tugas sebagai anggota Dewan Komisaris dengan kewenangan dan kewajiban yang sama sampai dengan
ditetapkannya anggota Dewan Komisaris yang definitif.
12. Pelaksana tugas anggota Dewan Komisaris yang kosong sebagaimana dimaksud pada ayat 7, ayat 8, dan ayat 11,
selain anggota Dewan Komisaris yang masih menjabat, memperoleh gajl dan tunjangan/fasilitas yang sama dengan
anggota Dewan Komisaris yang kosong tersebut, tidak termasuk santunan puma jabatan.
13. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila:
a. Masa jabatannya berakhir;
b. Mengundurkan diri;
c. Meninggal dunia;
d. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Umum Pemegang Saham dengan alasan:
i. tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik;
ii. melanggar ketentuan anggaran dasar dan atau peraturan perundang-undangan;
iii. dinyatakan bersalah dengan keputusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.
e. Dinyatakan pailit atau dinyatakan tunduk pada Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) oleh pengadilan;
atau
f. Berhalangan tetap.
141
:1 smf
14. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis
mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan dengan tembusan kepada Direksi dan anggota Dewan Komisaris
lainnya paling lambat 30 ('liga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.
15. Apabila dalam surat pengunduran diri disebutkan tanggal efektif kurang dari 30 (tiga puluh) hari dari tanggal surat
diterima, maka dianggap tidak menyebutkan tanggal efektif pengunduran diri.
16. Dengan lampaunya kurun waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 15 atau dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak
diterimanya surat permohonan pengunduran diri dalam hal tidak disebutkan tanggal efektif pengunduran diri, tidak ada
keputusan, maka anggota Dewan Komisaris bersangkutan berhenti dari jabatannya pada tanggal yang diminta tersebut
diatas atau del,gan lewatnya waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya surat permohonan pengunduran diri tanpa
memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.
17. Anggota Dewan Komisaris yang berhenti sebelum atau setelah masa jabatannya berakhir, termasuk berhenti karena
mengundurkan diri, tetap bertanggungjawab terhadap segala tindakannya sejak tanggal pengangkatannya sampai
dengan tanggal penetapan pemberhentiannya atau tanggal efektif berakhirnya jabatannya yang belum diterima
pertanggung-jawabannya oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
Pasal20
1. Anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu dapat diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
2. Pemberhentian anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan dengan alasan anggota
Dewan Komisaris bersangkutan:
a. tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik;
b. tidak melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan danlatau ketentuan anggaran dasar;
c. melakukan tindakan yang diindikasikan telah merugikan Perseroan; dan/atau
d. dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap.
3. Selain alasan pemberhentian anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat 2, anggota Dewan
Komisaris dapat diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan alasan lainnya yang dinilai tepat demi
kepentingan dan pencapaian tujuan Perseroan.
4. Rencana pemberhentian anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diberitahukan kepada yang
bersangkutan secara Iisan atau tertulis oleh Rapat Umum Pemegang Saham atau pihak lain yang ditunjukldikuasakan
oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
5. Keputusan pemberhentian karena alasan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf a, huruf b, dan huruf c serta ayat 3
ditetapkan setelah anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri.
6. Pembelaan diri sebagaimana dimaksud pada ayat 5 disampaikan secara tertulis kepada Rapat Umum Pemegang
Saham atau pihak lain yang ditunjukldiberi kuasa dalam waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak pemberitahuan
sebagaimana dimaksud pada ayat 4 diterima oleh anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan.
7. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang diberhentikan telah melakukan pembelaan diri atau menyatakan tidak
berkeberatan atas rencana pemberhentiannya pada saat diberitahukan, maka ketentuan waktu sebagaimana dimaksud
pada ayat 6 dianggap telah terpenuhi.
8. Selama rencana pemberhentian masih dalam proses, maka anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan wajib
melaksanakan tugasnya sebagaimana mestinya.
9. Pemberhentian karena alasan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf c dan huruf d, merupakan pemberhentian tidak
dengan hormat.
10. Apabila seorang anggota Dewan Komisaris berhenti atau diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir maka masa
jabatan penggantinya adalah sisa masa jabatan anggota Dewan Komisaris yang digantikannya.
11. Dalam hal terdapat penambahan anggota Dewan Komisaris, maka masa jabatan anggota Dewan Komisaris tersebut
akan berakhir bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan anggota Dewan Komisaris lainnya yang telah ada.
142
Jlsmf
143
I smf
e. Dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga pUluh) hari setelah pemberhentian sementara dimaksud, Dewan
Komisaris wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham yang akan memutuskan apakah
mencabut atau menguatkan keputusan pemberhentian sementara tersebut setelah anggota Direksi yang
bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri.
f. Rapat sebagaimana dimaksud pada huruf e dipimpin oleh salah seorang Pemegang Saham yang dipilih oleh
dan dari antara Pemegang Saham yang hadir.
g. Dalam hal pemegang saham Perseroan adalah Pemegang Saham tunggal, maka keputusan tersebut dapat
ditetapkan tanpa harus penyelenggaraan rapat secara fisik (on paper).
h. Dalam hal jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebagaimana dimaksud pada huruf e telah lewat dan tidak
diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Umum Pemegang Saham tidak dapat
mengambil keputusan, maka pemberhentian sementara tersebut menjadi batal demi hukum.
i. Pemberhentian sementara tidak dapat diperpanjang atau ditetapkan kembali dengan alasan yang sarna,
apabHa pemberhentian sementara dinyatakan batal sebagaimana dimaksud pada huruf h.
10. Dalam hal Perseroan tidak mempunyai seorang pun anggota Dewan Komisaris, maka dalam jangka waktu paling lambat
30 (tiga puluh) hari setelah terjadi lowongan, harus diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengangkat
Dewan Komisaris Baru.
KEWAJIBAN DEWAN KOMISARIS
Pasal22
Tanpa mengurangi tugas Dewan Komisaris untuk mengawasi Perseroan oleh Direksi dan memberi nasehat pada Direksi
maka Dewan Komisaris berkewajiban:
1. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka Panjang
Perseroan, rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan serta perubahan dan tambahannya, laporan berkala dan
laporan laporan lainnya dari Direksi.
2. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran Perseroan serta menyampaikan hasH penilaian serta pendapatnya
'kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
3. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, dalam hal menunjukkan gejala kemunduran, serta melaporkan kepada
Rapat Umum Pemegang Saham dengan disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh.
4. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiap persoalan lainnya yang
dianggap penting bagi pengurusan Perseroan.
5. Melakukan tugas-tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
144
lismf
145
I smf
TAHUN BUKU
Pasal26
.1. Tahun buku Perseroan adalah tahun takwim dan pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku Perseroan ditutup.
2. Direksi menyusun laporan tahunan dan menyampaikannya kepada Rapat Umum Pemegang Saham, sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan, yang ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi, setelah dilelaah dan ditandatangani
oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dalam waktu paling lambat 5 (lima) bulan setelah buku Perseroan ditutup.
3. Dalam laporan tahunan tersebut memuat paling sedikit :
a. Laporan keuangan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru lampau dan perhitungan laba rugi dari tahun
buku yang bersangkutan, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas Gika ada), serta catatan dan penjelasan
atas laporan keuangan tersebut;
b. Laporan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan serta hasil yang telah dicapai;
c. Kegiatan utama Perseroan dan perubahan selama tahun buku;
d. Rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan Perseroan;
e. Laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilakukan oleh Dewan Komisaris selama tahun buku yang baru
lampau;
f. Nama anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris;
g. Gaji dan tunjangan lain bagi anggota Direksi serta honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris untuk
tahun yang baru lampau.
4. Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf a disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan,
yang wajib diserahkan oleh Direksi kepada akuntan publik untuk diaudit.
5. Mulai dan dari dilakukan panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sampai dengan hari penutupan rapat iju,
laporan tahunan tersebut harus disediakan di Kantor Perseroan atau dikirimkan kepada para Pemegang Saham untuk
diperiksa.
6. Rapat Umum Pemegang Saham memberikan persetujuan atas laporan tahunan termasuk pengesahan laporan
keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik dan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris.
7. Laporan keuangan yang telah disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham harus disampaikan kepada Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia.
140
I~smf
8. Paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diselenggarakan,
laporan tahunan yang bersangkutan harus disediakan di Kantor Perseroan untuk dapat diperiksa oleh para Pemegang
Saham.
147
J smf
8. Dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dapat juga dimasukkan usul-usul yang diajukan oleh seorang
atau lebih pemegang saham yang mewakili paling sedikit 1/10 (satu per sepuluh) bag ian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara yang sah, dengan ketentuan bahwa usul-usul yang bersangkutan harus sudah diterima oleh Direksi
paling lambat 21 (dua puluh satu) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diadakan dengan
memperhatikan ketentuan yang berlaku.
9. Apabila sampai dengan batas waktu akhir sebagaimana dimaksud pada ayat 5, rencana kerja dan anggaran tahunan
Perseroan belum disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, maka yang berlaku bagi Perseroan adalah
rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan yang diajukan untuk tahun buku yang bersangkutan dengan
memperhatikan ketentuan yang berlaku.
10. Direksi diwajibkan untuk memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atas permintaan
lertulis dari seorang atau lebih Pemegang Saham yang mewakili paling sedikit 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari
jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan dengan hak suara yang sah.
11. Apabila Direksi lalai untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada waktu yang telah
ditenlukan, maka dengan memperhatikan ketentuan pada ayat 9, pemegang saham berhak memanggil sendiri Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan tersebut atas biaya Perseroan setelah mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri
yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.
12. Pelaksanaan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 11 harus memperhatikan penetapan Ketua Pengadilan Negeri
yang memberikan izin tersebut.
148
smf
6. Rapat Umum Pemegang Saham dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi atau sarana media
elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta Rapat Umum Pemegang Saham saling melihat dan mendengar
secara langsung serta berpartisipasi dalam rapat.
7. Setiap penyelenggaraan Rapat Umum Pernegang Saham sebagaimana dimaksud pada ayat 6, harus dibuatkan risalah
rapat yang disetujui dan ditandatangani oleh semua peserta Rapat Umum Pemegang Saham.
149
smf
10. Jika keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan harus diambil dengan
pemungutan suara bedasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang sah yang
dikeluarkan dalam rapat yang bersangkutan.
11. Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sarna banyaknya, maka usul yang bersangkutan dianggap ditolak,
kecuali mengenai diri orang akan ditentukan dengan undian tertutup.
12. Pemegang saham dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham
dengan ketentuan semua pemegang saham telah diberitahu secara tertulis dan semua pemegang saham memberikan
persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut.
13. Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat 12 mempunyai kekuatan yang sarna dengan keputusan yang diambil
dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
PENGGUNAAN LABA
Pasal33
1. Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku yang tercantum dalam neraca dan perhitungan laba rugi dan telah
disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, digunakan sesuai cara yang ditentukan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham tersebut.
2. Laba bersih sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dibagikan untuk cadangan, dan sisanya ditanamkan kembali ke dalam
modal Perseroan.
3. Jika perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana
cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi dan dalam tahun buku
selanjutnya.
4. Perseroan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang tercatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi itu
belum sarna sekali tertutup, dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundang-undangan.
150
IIsmf
V_.F~_'''-
151
'I smf
PERATURAN PENUTUP
Pasal39
Segala hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
152
IIsmf
7. Penjatahan Obligasi
Apabila terjadi kelebihan pemesanan, maka penjatahan akan dilakukan sesuai degan peraturan Bapepam NO.IX.A.7
tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran
Umum.
Penjamin Emisi Obligasi akan menyampaikan Laporan HasH Penawaran Umum kepada Bapepam dan LK paling lambat
5 (lima) Hari Kerja setelah tanggal penjatahan sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK NO.IX.A.2 tentang Tata Cara
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.
Manager Penjatahan akan menyampaikan Laporan HasH Pemeriksaan Akuntan kepada Bapepam dan LK mengenai
kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada peraturan BAPEPAM No.VIII.G.12 tentang Pedoman
Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus dan peraturan
BAPEPAM No.lX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek
dalam Penawaran Umum, paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penjatahan.
153
I smf
Atas nama:
PT Bahana Securities
Semua biaya atau provisi bank ataupun biaya transfer merupakan beban pemesan. Pemesanan akan dibatalkan jika
persyaralan pembayaran tidak dipenuhi.
154
Itsmf
f. Hak untuk menghadiri RUPO dilaksanakan oleh Pemegang Obligasi dengan menyerahkan KTUR asli yang
diterbitkan oleh KSEI kepada Wali Amana!. Yang dapat menghadiri RUPO adalah Pemegang Obligasi yang
namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening yang diterbitkan oleh KSEI pada Hari Kerja ketiga sebelum
pelaksanaan RUPO (R-3). Terhitung sejak R-3 sampai dengan berakhirnya RUPO, seluruh Obligasi di Rekening
Efek di KSEI akan dibekukan sehingga tidak dapat dilakukan pemindahbukuan antar Rekening Efek. Transaksi
Obligasi yang penyelesaiannya jatuh pada R-3 sampai dengan tanggal pelaksanaan RUPO akan diselesaikan oleh
KSEI mulai Hari Kerja pertama setelah berakhirnya RUPO.
g. Pihak-pihak yai;g hendak melakukan pemesanan Obligasi wajib membuka Rekening Efek di Perusahaan Efek atau
Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang Rekening Efek di KSEI.
(i) indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh persen) selama 3 (tiga) Hari Bursa
berturut-turut;
(ii) bencana alam, perang, huru hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap
kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau
(iii) peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh
Bapepam dan LK berdasarkan formulir nomor : IX.A.2-11 lampiran 11.
Keputusan Perseroqn untuk menunda ataupun membatalkan Penawaran Umum tersebut harus diberitahukan kepada
Bapepam dan LK serta mengumumkannya dalam sekurang-kurangnya satu surat kabar harian berbahasa Indonesia.
Apabila pada suatu waktu sebelum Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif terjadi Force Majeure maka Penjamin
Pelaksana Emisi Obligasi atau Perseroan berhak untuk menunda Penawaran Umum atau mengakhiri Perjanjian
Penjaminan Emisi Obligasi dengan memberitahukan secara tertulis kepada pihak yang lain mengenai diakhirinya
Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.
Apabila terjadi pengakhiran Perjanjian Penjamin Emisi Obligasi, sebagaimana diuraikan di atas, maka para pihak
berkewajiban untuk memberitahukan hal tersebut secara tertulis kepada Bapepam dan LK.
Jika terjadi pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan mengakibatkan pembatalan Penawaran Umum, dan
uang pembayaran pemesanan Obligasi telah diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan belum dibayarkan
kepada Perseroan, maka uang pembayaran tersebut wajib dikembalikan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi
kepada para pemesan Obligasi paling lambat 2 (dua) Hari Kerja terhitung sejak pembatalan atau pengakhiran Perjanjian
Penjaminan Emisi Obligasi. Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan mengakibatkan
pembatalan Penawaran Umum, dan uang pembayaran pemesanan Obligasi telah diterima Perseroan, maka Perseroan
wajib mengembalikan uang pembayaran tersebut kepada para pemesan Obligasi melalui KSEI dalam waktu selambat
lambatnya 2 (dua) Hari Kerja terhitung sejak tanggal pembatalan atau pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi
Obligasi.
155
J smf
Jika terjadi keterlambatan, maka Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi atau Perseroan yang menyebabkan terjadinya
keterlambatan tersebut wajib membayar kepada para pemesan untuk tiap hari keterlambatan denda sebesar tingkat
suku Bunga Obligasi per tahun dihitung secara harian (berdasarkan jumlah Hari Kalender yang telah lewat sampai
dengan pelaksanaan pembayaran seluruh jumlah yang seharusnya dibayar ditambah denda), dengan ketentuan satu
tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan satu bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender.
Apabila uang pengembalian pemesanan Obligasi sudah disediakan, akan tetapi pemesan tidak datang untuk
mengambilnya dalam waktu 2 (dual Hari Kerja setelah pembatalan Penawaran Umum, Perseroan dan/atau Penjamin
Pelaksana Emisi Obligasi tidak diwajibkan membayar bunga daniatau denda kepada para pemesan Obligasi.
12. Lain-lain
Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian Obligasi secara
keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
156
IIsmf
Dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Sarana Multigriya Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap, PT Bank
Permata Tbk bertindak sebagai Wali Amanal alau badan yang diberi kepercayaan untuk mewakili kepentingan para
Pemegang Obligasi sebagaimana diletapkan dalam UUPM.
PT Bank Permata Tbk (d/h PT Bank Bali Tbk. selanjutnya disebut sebagai 'PermataBank") dalam penerbitan Qbligasi ini
bertindak sebagai Wali Amanat dan telah terdaftar di Bapepam dan LK dengan No.02/STID-WNPM/1996 tanggal 28 Maret
1996 juncto surat yang dikeluarkan oleh Bapepam dan LK tertanggal11 Nopember 2002 No.S-2418/PM/2002.
Sehubungan dengan penerbitan Obligasi ini telah dibuat akta Perjanjian Perwaliamanatan antara Perseroan dengan
PermataBank dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Sarana Multigriya Finansial II Tahun 2009 Dengan Tingkat
Bunga Tetap NO.08 tanggal 6 Oktober 2009 sebagaimana diubah dengan Akta Addendum I Perjanjian Perwaliamanatan
Obligasi Sarana Multigriya Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap NO.04 tanggal 5 November 2009 dan Akta
Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Sarana Mulligriya Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap
NO.16 tanggal16 Desember 2009, ketiganya dibuat dihadapan Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta.
PermataBank sebagai Wali Amanat dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, baik
langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam ketentuan Pasal 1 angka I UUPM. Selain itu,
PermataBank juga tidak memiliki hubungan kredit melebihi 25% dari jumlah hutang yang di waliamanati sesuai dengan
peraturan Bapepam-LK No. VI.C.3 tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan Antara Wali Amanat Dengan Perseroan.
1. Umum
PermataBank didirikan berdasarkan Akta Notaris NO.228 tanggal 17 Desember 1954, yangdiblJat di hadapan-Eliza Pondaag,
SH. pengganti dari Raden Mas Soerojo, Notaris di Jakarta, dengan nama Bank Persatuan Dagang Indonesia (United
Commercial Bank of Indonesia). Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan
Penetapan NO.J.A.5/2/2 tertanggal 4 Januari 1955, didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta dibawah NO.123 tanggal
15 Januari 1955 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.22 tanggal18 Maret 1955. Tambahan NO.292.
Berdasarkan Akta NO.35 tanggal 20 Agustus 1971 yang dibuat di hadapan Tan Thong Kie, Notaris di Jakarta. nama Bank
Persatuan Dagang Indonesia diganti menjadi PT Bank Bali. Akta perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Penetapan NO.J.A.5/171/4 tanggal5 Oktober 1971, didaftarkan di Kantor Pengadilan
Negeri Jakarta dibawah NO.2814 tanggal 9 Oktober 1971 dan diumumkan datam Berita Negara Republik Indonesia NO.86
tanggal 26 Oktober 1971, Tambahan No.489.
Berdasarkan Akta No. 45 tertanggal 27 September 2002, yang minutanya dibuat di hadapan Amrul Partomuan Pohan, SH,
Lex Legibus Magister, Notaris di Jakarta, mengenai perubahan nama PT Bank Bali Tbk. menjadi PermataBank. dan
peningkatan modal ditempatkan dan disetor PermataBank. dari semula Rp668.645.803.835,OO (enam ratus enam puluh
delapan miliar enam ratus empat puluh lima juta delapan ratus tiga ribu delapan ratus tiga puluh lima Rupiah) menjadi
Rp1.300.533.627.710,00 (satu triliun tiga ratus miliar lima ratus tiga puluh tiga juta enam ratus dua puluh tujuh ribu tujuh ratus
sepuluh Rupiah), yang telah mendapatkan persetujuan dari dan dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusan tertanggal 30 September 2002 No.C
18778.HT.01.04.TH.2002 dan Bukti Penerimaan Laporan tertanggal 30 September 2002 No.C-18861.HT.01.04.TH.2002,
serta didaftarkan pada Daftar Perusahaan pada tanggal 30 September 2002 dibawah nomor 1240/RUB 09.03/1X/2002,
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 2002, Tambahan No. 12280.
Anggaran Dasar PermataBank telah mengalami beberapa kali perubahan, diubah dan disesuaikan dengan Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang dimuat dalam Akta No. 12 tanggal 9 Mei 2008, dibuat dihadapan
AMRUL PARTOMUAN POHAN, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, dan laporan perubahan Anggaran Dasar disetujui oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Keputusan No. AHU-26973.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal21 Mei 2008.
Perubahan anggaran dasar terakhir sebagaimana dimuat dalam akta tertanggal 22 Mei 2009 Nomor 41 yang dibuat di
hadapan Benny Kristianto, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, dan pemberitahuan perubahan anggaran dasar tersebut telah
diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum -dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia, pada tanggaI15-06-2009 (lima betas Juni dua ribu sembilan) dengan nomor AHU-AH.01.1 0-07950
157
I smf
KelasA Kelas B
Nilai Nominal RpI2.500,OO Nilal Nominal RpI25,OO JUMLAH
Keterangan Jumlah Jumlah Jumlah Saham Jumlah
Saham Nilai Nominal (Rp) Nilal Nominal Rp) (%)
(Iembar)
Modal Dasar 26.880.234 336.002.925.000 18.111.976.600 2.263.997.075.000
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh Pemegang Saham:
PT. Astra International Tbk 3.446.086.010 430.760.751.250 44,505
Standard Chartered Bank 3.446.086.010 430.760.751.250 44,505
" Termasuk saham PT Perusahaan Pengelola Asel (PPA) qq Menteri Keuangan Republik Indonesia sebesar 19.994.027 saham (0,26%)
Dewan Direksi
Direktur Utama David Martin Fletcher *
Wakil Direktur Utama Herwidayatmo
Direktur Kepatuhan J. Georgino Godong
Direktur Giridhar S. Varadachari
Direktur Guy Roland Isherwood
Direktur Lauren Sulistiawati
Direktur Honggo Widjojo Kangmasto
Direktur Indri Koesindrijastoeti H
": Efektif selelah mendapal perselujuan dan Bank Indonesia (Ies Fil and Proper).
158
IJsmf
4. Kegiatan Usaha
PermataBank adalah salah satu bank swasta devisa terkemuka di Indonesia, yang telah merintis dan mempertahankan
keberadaannya selama lebih dari 50 tahun. Selaku bank umum, PermataBank melakukan kegiatan perbankan dalam rangka
meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional dengan menyelenggarakan penghimpunan dan
penyaluran dana masyarakat. Penghimpunan dana dilakukan antara lain melalui deposito berjangka, tabungan dan rekening
giro; sedangkan penyaluran dana dilakukan dalam bentuk pemberian kredit baik kepada individu maupun kepada debitur
lembaga, transaksi antar bank serta penempatan-penempatan pada jenis investasi yang aman dan menguntungkan. Selain
itu, Pe, :nataBank juga melakukan pula kegiatan perbankan lainnya seperti: pemberian fasilitas ekspor impor, transfer, inkaso
dan perdagangan valuta asing.
PermataBank telah melaksanakan dan akan terus mengembangkan produk-produk dan kegiatan perbankan dalam rangka
pengembangan fee-based income (pendapatan imbal jasa) terutama melalui pemanfaatan jaringan distribusi elektronik
(electronic delivery chanel) secara optimal.
PermataBank dalam menjalankan usahanya selalu menyesuaikan dengan kebijaksanaan Pemerintah, terutama dalam
mobilisasi dana masyarakat dan penyaluran kredit untuk sektor-sektor yang diprioritaskan bagi kelancaran pembangunan.
Di samping itu, PermataBank juga melakukan penyertaan dalam berbagai usaha, antara lain:
a. Di bidang Sekuritas pada :
PT Bali Securities
b. 0 bidang Asuransi Kerugian pada :
PT Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia
c. Di bidang Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian pada :
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
d. Di bidang Modal Ventura pada :
PT Sarana Bali Ventura
e. Di bidang Komunikasi pada:
PT Aplikanusa Lintasarta
f. Di bidang Investasi pada:
PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia
Di dalam pengembangan Pasar Modal, PermataBank ikut berperan aktif, antara lain dengan bertindak sebagai:
a. Wali Amanat (Trustee) pada:
Obligasi BBl Dharmala Finance III Tahun 1996 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan Mengambang
Obligasi Pindo Deli PUlp & Paper Mills I Tahun 1997 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi PT Astra International II Tahun 1997 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Duta Pertiwi II Tahun 1997 Dengan Tingkat Bunga Tetap Atau Dengan Tingkat Bunga Mengambang
Obligasi Duta Pertiwi III Tahun 1997 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Bank NISP I Tahun 1997 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan Mengambang
Obligasi I Ultrajaya Tahun 1999 Dengan Tingkat Bunga Tetap Atau Mengambang
Obligasi Selamat Sempurna I Tahun 2000 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi II Ultrajaya Tahun 2001 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang
Obligasi 010 Multiartha I Tahun 2002 Dengan Tingkat Bunga Tetap
MTN III Bank NISP Tahun 2002
MTN IV Bank NISP Tahun 2002
Obligasi Subordinasi I Bank NISP Tahun 2003
Obligasi Amortisasi Wika III Tahun 2003
Obligasi I Bank BP Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Adira Dinamika Multi Finance I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Putra Sumber Utama Timber I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Charoen Pokphand Indonesia I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Alfa I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Oto Multiartha II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Excelcom I Tahun 2003
Obligasi I WOM Finance Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap
159
I smf
Obligasi Newera Footwear Indonesia I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi I PTPN V Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap DaniAtau Mengambang
Obligasi Olo Multiartha,lll Tahun 2004 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi PP I! Tahun 2004 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Bhakti Finance I Tahun 2004 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Berlina I Tahun 2004 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Syariah Ijarah Berlina I Tahun 2004
Obligasi I HITS Tahun 2004 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi I Syariah Ijarah HITS Tahun 2004
Obligasi Olo Multiartha I: Tahun 2005 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi I! WOM Finance Tahun 2005 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi III WOM Finance Tahun 2006 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Adira Dinamika Multi Finance II Tahun 2006 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Jasa Marga XI! Seri Q Tahun 2006 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi BEllI! Tahun 2006 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi I Mobile-8 Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Excelcom I! Tahun 2007
Obligasi I Jaya Ancol Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi IV WOM Finance Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Tanda Bukti Utang Konversi Bhakti Investama Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi I Malindo Feedmill Tahun 2008
Obligasi'l Bakrieland Development Tahun 2008 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Sarana Multigriya Finansiall Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Bank BTPN I Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap
b. Bank Penerima (Receiving Bank) Penawaran Umum Perdana (IPO) Saham dari :
PT Wahana Otomitra Multiartha Tbk Tahun 2004
PT Mobile-8 Telecom Tbk Tahun 2006
PT Media Nusantara Citra Tbk Tahun 2007
PT Perdana Karya Perkasa Tbk Tahun 2007
PT Ciputra Property Tbk Tahun 2007
PT laguna Cipta Griya Tbk Tahun 2007
PT BTPN Tbk Tahun 2008
PT Bayan Resources Tbk Tahun 2008
PT Inovisi Infracom Tbk Tahun 2009
c. Agen Pembayaran kupon bunga dan pokok:
NSPN PT Bakrie Finance Tahun 1995
Obligasi PT BBl Dharmala Finance III Tahun 1996 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan Mengambang
Obligasi PT Astra International II Tahun 1997 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi I Ultrajaya Tahun 1999 Dengan Tingkat Bunga Tetap Atau Mengambang
d. Agen Penjualan Sertifikat PT Danareksa (Persero)
e. Agen Pembayaran dividen saham perusahaan publik:
PT Teijin Indonesia Fiber Corporation
PT Lionmesh Prima
PT Pakuwon Jati
PT Indospring
f. Bank Kustodian penyelenggara Jasa Pen~ipan Efek.
g. Sub Registry penyelenggara Jasa Penitipan Surat Berharga yang diterbitkan Pemerintah.
h. Bank Kustodian Produk Reksadana jenis saham, pendapatan tetap, campuran, terproteksi dan penyertaan terbatas.
i. Pemain aktif pada perdagangan obligasi di pasar sekunder.
160
IIsmf
161
I smf
Dalam hal permohonan pengunduran diri karena tidak dibayarnya imbalan jasa Wali Amanat tersebut telah
disampaikan oleh Wali Amanat kepada Perseroan namun tidak dapat efektif karena sebab apapun, termasuk
namun tidak terbatas pada tidak diselenggarakannya RUPO untuk meminta persetujuan PO. tidak adanya
persetujuan PO, dan/atau tidak adanya Wali Amanat Pengganti, maka Wali Amanat tidak berkewajiban untuk
melaksanakan tugas-tugasnya sebagai Wali Amanat berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan perjanjian
perjanjian lain yang terkait, sampai dengan seluruh imbalan jasa Wali Amanat dan denda dilunasi. Dengan ini
Perseroan dan Pemegang Obligasi membebaskan Wali Amanat dari segala kerugian, gugatan, atau tunlutan
hukum yang timbul akibat tidak dilaksanakannya kewajiban-kewajiban Wali Amanat tersebut.
Meskipun demikian Perseroan wajib melunasi imbalan jasa terhutang yang timbul sejak imbalan jasa yang bel:'ffi
terbayar sampai dengan berakhirnya masa penunjukan Wali Amanat.
repa)
162
No. POS-POS 31 Desember 30 Juni
2007 2008 2009
PPA - Tagihan akseptasi -1- (5.126) (19.413) (60.665)
12. Penyertaan 1.538 1.859 1.859
PPA - Penyertaan -1- (1.454) (1.452) (1.479)
13. Pendapalan yang masih akan diterima 191.550 228.423 206.541
14. Biaya dibayar dimuka 70.659 92.480 87.353
15. Uang muka pajak 158 239 4.628
16. Aktiva pajak langguhan 331.322 385.527 370.749
17. Aktiva letap 1.558.329 1.656.458 1.690.362
Akumulasi penyusulan akliva lelap -1- (263.675) (384.424) (437.478)
18 Properti lerbengkalai 58.054 42.173 16.590
PPA - Properti lerbengkalai -1- (8.708) (5.961) (8.295)
19. Aktiva sewa guna usaha
21. Ekuilas
a. Modal diselor 1.300.534 1.300.534 1.300.534
b. Agio (disagio) 5.826.978 5.826.978 5.826.978
c. Uang muka setoran modal
d. Modal sumbangan
e.
Cadangan deviden yang belum diambil pemegang saham 128 128 128
f. Selisih penjabaran laperan keuangan
g. Selisih penilaian kembali aktiva lelap) 501.379
163
I smf
Lainnya
Jakarta 12920
164
.,smf
, .
Perseroan telah menunjuk KSEI sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran No.SP
028/AP/KSEI/1009 tanggal 6 Oktober 2009 dan Perubahan I Perjanjian Agen Pembayaran No. SP-020/PIAP/KSEII1209
tanggal16 Desember 2009 yang dibuat antara Perseroan dengan KSEI.
Pelunasan Pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi akan dibayarka"l oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama
Perseroan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran kepada
Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing sebagaimana
yang telah ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran jatuh pada bukan Hari Bursa, maka pembayaran akan dilakukan pada
Hari Bursa berikutnya.
Alamat Agen Pembayaran adalah sebagai berikut:
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Jakarta Stock Exchange 1st Tower, 51h Floor
Jakarta 12190
165
I -..
smf
XXII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN
PEMBELIAN OBLIGASI
Prospektus serta Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi dapat diperoleh pada kantor para Penjamin Pelaksana Emisi
Obligasi di bawah ini:
PT Bahana Securities
Jakarta 12190
166