Anda di halaman 1dari 183

Perkiraan Tanggal Efeklif' 21 Desember 2009

Perkiraan Masa Penawaran 22 Desember 2009


Perkiraan Tanggal Penjalahan 23 Desember 2009
Perkiraan Tanggal Dislribusi Obligasi Secara Eleklronik 29 Desember 2009
Perkiraan Tanggal Pencalalan Pada Bursa Efek Indonesia 30 Desember 2009

BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK IN I, TIDAK JUGA
MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN lSI PROSPEKTUS IN!. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN
HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (SELANJUTNYA DALAM PROSPEKTUS INI DISEBUT "PERSEROAN") DAN
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYAATAS KEBENARAN SEMUAINFORMASI ATAU FAKTA
MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS IN!.

I smt
Make Affordable Home Possible

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO)


(Badan Usaha Milik Negara)
Kegiatan Usaha

Bergerak Dalam Bidang Usaha Pembiayaan Sekunder Peru mahan

Berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Selatan, Indonesia

Kantor

Bapindo Plaza, Menara Mandiri , Lanlai 10

Jalan Jenderal Sudirman Kavling 54-55, Jakarta 12190, Indonesia

Telepon: (021) 526-7331, Faksimili: (021) 526-7287

www.smf-indonesia.co.id

PENAWARAN UMUM

OBLIGASI SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL II TAHUN 2009 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP

DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBANYAK-BANYAKNYA SEBESAR Rp350.000.000.000,


(TIGA RATUS LIMA PULUH MillAR RUPIAH)

Obligasi ini dilerbilkan lanpa warkal, kecuali Serlifikal Jumbo Obligasi yang dilerbilkan oleh Perseroan alas nama
PT Kuslodian Senlral Efek Indonesia sebagai bukti hUlang unluk kepenlingan Pemegang Obligasi. Obligasi ini dilawarkan dengan nilai
100% (seralus persen) dari jumlah Pokok Obligasi, dengan jangka waktu 370 (liga ratus lujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi.
Obligasi ini menawarkan lingkal bunga lelap sebesar 9,50% (sembilan koma lima puluh persen) per lahun. Bunga Obligasi akan dibayarkan
seliap 3 (liga) bulan, sesuai Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada langgal
29 Marel 2010, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi lerakhir sekaligus jaluh lempo Obligasi adalah pada langgal 3 Januari 2011.

PENTING UNTLIK DIPERHATIKAN


OBLIGASIINI TIDAK DIJAMIN DENGAN AGUNAN KHUSUS MAUPUN OLEH PIHAK KETIGA LAINNYA, NAMUN SESUAI DENGAN
KETENTUAN DALAM PASAL 1131 DAN PASAL 1132 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATAINDONESIA, DIJAMIN DENGAN
SELURUH HARTA KEKAYAAN PERSEROAN BAlK BARANG BERGERAK MAUPUN TIDAK BERGERAK, BAlK YANG TELAH
ADA MAUPUN YANG AKAN ADA 01 KEMUDIAN HARI

OBLIGASI SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL II TAHUN 2009 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP TIDAK DIJAMIN OLEH
PEMERINTAH

SETELAH ULANG TAHUN I (PERTAMA) OBLIGASI SEJAK TANGGAL EMISI, PERSEROAN DARI WAKTU KE WAKTU DAPAT
MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI (BUYBACK) UNTUK SEBAGIAN ATAU SELURUH OBLIGASI SEBELUM TANGGAL
PELUNASAN POKOK OBLIGASI. PEMBELIAN KEMBALI (BUYBACK) TERSEBUT TIDAK DAPAT DILAKUKAN APABILA
PERSEROAN DALAM KEADAAN LALAI SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 9 PERJANJIAN PERWALIAMANATAN DAN
JUGA JIKA PELAKSANAAN PEMBELIAN KEMBALI (BUYBACK) TERSEBUT DAPAT MENGAKIBATKAN PERSEROAN TIDAK
DAPAT MEMENUHI KETENTUAN-KETENTUAN DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN. PERSEROAN DALAM MELAKUKAN
PEMBELIAN KEMBALI (BUYBACK) OBLIGASI HARUS LEBIH MENDAHULUKAN PENAWARAN JUAL DARI PEMEGANG
OBLIGASI YANG BUKAN MERUPAKAN AFILIASI PERSEROAN (KECUALI PERUSAHAAN AFILIASI NEGARA REPUBLIK
INDONESIA).

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT SEHUBUNGAN DENGAN KELANCARAN
PEMBAYARAN KEMBALI POKOK DAN IATAU BUNGA PENYALURAN PINJAMAN YANG APABILAJUMLAH KREDITYANG TIDAK
DAPAT DIKEMBALIKAN CUKUP MATERIAL, DAPAT MEMPENGARUHI KINERJA PERSEROAN. KETERANGAN MENGENAI RISIKO
USAHA LAINYA DAPAT D1L1HAT PADA BAB V TENTANG RISIKO USAHA.

RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPIINVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK L1KUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN
PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI
INVESTASI JANGKA MENENGAH SEHINGGA MENGAKIBATKAN JUMLAH PEMEGANG OBLIGASI RELATIF SEDIKIT.

PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI DAN DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN
SENTRAL EFEK INDONESIA("KSEI") DANAKAN D1D1STRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN
DALAM PENITIPAN KOLEKTIF 01 KSEI.

DALAM RANGKA PENERBITAN OBLIGASIINI, PERSEROAN TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN ATAS SURAT
HUTANG JANGKA PANJANG DARI PT FITCH RATINGS INDONESIA ("Fitch"):
AA(idn)
(Double A; Stable Outlook)
KETERANGAN LEBIH LANJUT TENTANG HASIL PEMERINGKATAN TERSEBUT DAPAT DILIHAT PADA BAB XVII
PROSPEKTUS INI.

Emisi Obligasi Ini dijamin secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment) sebesar Rp205.000.000.000,- (dua ralus lima miliar Rupiah)

dan Kesanggupan Terbaik (Best Effort) sebanyak-banyaknya sebesar Rp145.000.000.000,- (seralus empal puluh lima miliar Rupiah).

Pencalalan alas Obligasi yang dilawarkan ini akan dilakukan pada PT Bursa Efek Indonesia

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

~BAHANA
PT Bahana Securities (Terafiliasi)

WALIAMANAT

PT Bank Permala Tbk.

Prospeklus ini dilerbilkan di Jakarta pada langgal 22 Desember 2009


PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (selanjutnya dalam Prospektus ini disebut "Perseroan") telah
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Obligasi sehubungan dengan Penawaran Umum "Obligasi
Sarana Multigriya Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap" kepada Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) di Jakarta pada tanggal 7 Oktober 2009 dengan
Surat No.S-614/DIRlSMF/Xl09, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang
Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran
Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608 beserta peraturan-peraturan
pelaksanaannya (selanjutnya disebut "UUPM").

Perseroan merencanakan untuk mencatatkan "Obligasi Sarana Multigriya Finansialll Tahun 2009 Dengan
Tingkat Bunga Tetap" dengan jumlah pokok Obligasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp350.000.000.000,
(tiga ratus lima puluh miliar Rupiah) pad a Bursa Efek Indonesia ("BEl") sesuai dengan Perjanjian
Pendahuluan Pencatatan Efek yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bursa Efek Indonesia
sebagaimana dinyatakan dalam Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek No.SP-027/BEI.PSU/10-2009
tanggal6 Oktober 2009. Apabila syarat-syarat pencatatan Obligasi di BEl tidak terpenuhi, maka Penawaran
Umum akan dibatalkan dan uang pemesanan yang telah diterima akan dikembalikan kepada para
pemesan sesuai ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Peraturan
Bapepam No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi, Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam
rangka Penawaran Umum ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua informasi atau
fakta material, serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang
tugasnya masing-masing, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah
Republik Indonesia serta kode etik, norma dan standar profesinya masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, semua pihak, termasuk setiap pihak terafiliasi tidak
diperkenankan memberikan keterangan atau membuat pernyataan apapun mengenai data atau hal-hal
yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa sebelumnya memperoleh persetujuan tertulis dari
Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi.

PT Bahana Securities (Terafiliasi) selaku Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi merupakan pihak yang
terafiliasi secara tidak langsung melalui kepemilikan saham Negara Republik Indonesia, sebagaimana
didefinisikan dalam UUPM.

Penawaran Umum Obligasi ini tidak didaftarkan berdasarkan Undang-Undang atau peraturan
lain selain yang berlaku di Indonesia. Barang siapa di luar wilayah Indonesia menerima
Prospektus ini, maka dokumen tersebut tidak dimaksudkan sebagai penawaran untuk membeli
Obligasi ini, kecuali bila penawaran dan pembelian Obligasi tersebut tidak bertentangan atau
bukan merupakan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan serta ketentuan
ketentuan bursa efek yang berlaku di negara atau yurisdiksi di luar Indonesia tersebut.

Perseroan telah mengungkapkan semua informasi yang wajib diketahui oleh publik dan tidak
terdapat lagi informasi yang belum diungkapkan sehingga tidak menyesatkan publik.
.T

smf

Daftar lsi

Daftar lsi i

Definisi Dan Singkatan ii

Ringkasan vi

-' I. PENAWARAN UMUM 1

II. RENCANA PENGGUNMN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI 11

III. PERNYATMN HUTANG 12

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN 14

V. RISIKO USAHA 24

VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 26

VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN 27

1. Riwayat Singkat Perseroan 27

2. Obligasi dan KIK EBA yang telah diterbitkan 28

3. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan 28

4. Pengurusan dan Pengawasan 28

5. Sumber Daya Manusia 33

6. Transaksi Dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa 34

7. Perkara Hukum Yang Sedang Dihadapi Perseroan 34

8. Pe~anjian Penting Perseroan 35

VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN 36

1. Umum 36

2. Kegialan Usaha 37

3. Manajemen Risiko 38

4. Teknologi 38

5. Internal Audit. 39

6. Persaingan 39

7. Strategi Usaha 39

8. Kondisi Perekonomian Indonesia dan Prospek Usaha 40

9. Dukungan Lembaga Intemasional 41

~ 10. Asuransi 42

11. Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance atau "GCG") 42

~
IX. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING 44

X. EKUITAS 46

=; XI. PERPAJAKAN 47

XII. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI 48

XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM 49

XIV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM 51

XV. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN I...APORAN KEUANGAN PERSEROAN 64

XVI. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI 115

1. Umum 115

2. Keterangan Tentang Obligasi 115

3. Pemberitahuan 127

4. Hukum Yang Berlaku 127

XVII. KETERANGAN TENTANG PEMERINGKATAN OBLIGASI 128

XVIII. ANGGARAN DASAR 130

XIX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI 153

XX. KETERANGAN TENT ANG WAll AMANAT 157

XXI. AGEN PEMBAYARAN 165

XXII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI 166

:J

.-

Ismt

Definisi Dan Singkatan

Afiliasi Berarti afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal1 Angka 1 UUPM, yaitu:
a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara
horizontal maupun vertikal.
b. hubungan antara pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris dari pihak tersebut.
c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota Direksi alau
dewan Komisaris yang sama.
d. hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung maupun tidak langsung,
mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut.
e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak
langsung, oleh pihak yang sama; atau
f. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.
Aktiva Produktif Berarti terdiri dari kas dan setara kas, pinjaman yang diberikan, bunga masih akan diterima dan
investasi jangka panjang-bersih.
Agen Pembayaran Berarti KSEI berkedudukan di Jakarta yang ditunjuk dengan pe~anjian tertulis oleh Perseroan, dan
berkewajiban membantu melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi
serta denda Gika ada) kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening untuk dan atas
nama Perseroan setelah Agen Pembayaran menerima dana tersebut dari Perseroan dengan hak
hak dan kewajiban-kewajiban sebagaimana diatur dalam Pe~anjian Agen Pembayaran.
Anak Perusahaan Berarti ijika ada) perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan
sesuai Pemyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku di Indonesia.
Bank Kustodian Berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan Bapepam dan LK untuk menjalankan usaha
sebagai Kustodian.
Bapepam Berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam UUPM.
Bapepam dan LK Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebagaimana dimaksud dalam
Keputusan Menteri Keuangan Republik No.606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, atau para
pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.
Bunga Obligasi Berarti jumlah Bunga Obtigasi yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi,
sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
Bursa Efek Berarti pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem danlatau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek
diantara mereka, yang dalam hal ini diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan
di Jakarta.
Daftar Pemegang Rekening Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan Obligasi
oleh seluruh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening di KSEI yang memuat kelerangan
antara lain: nama, jumlah kepemilikan Obligasi, status pajak dan kewarganegaraan Pemegang
Rekening danlatau Pemegang Obligasi berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening
kepada KSEI.
Dokumen Emisi Berarti Prospektus, Perjanjian Perwaliamanatan, Akta Pengakuan Hutang, Penjanjian Penjaminan
Emisi Obligasi, Perjanjian Agen Pembayaran, Perjanjian Pendaltaran Obligasi Di KSEI dan
Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Obligasi beserta semua perubahan-perubahannya,
penambahan-penambahannya dan pembaharuan-pembaharuannya serta dokumen lain yang
disyaratkan oleh instansi yang berwenang.
Efek Berarti surat berharga yailu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi,
tanda bukli hutang, Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif, kontrak berjangka atas Efek dan
setiap derivatif Efek.
Efektif Berarti terpenuhinya seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran yang ditetapkan
dalam Pasal 74 UUPM juncto Peraturan Bapepam Nomer : IX.A.2. tentang Tata Cara Pendaftaran
Dalam Rangka Penawaran Umum.
Ekuitas Berarti sebagaimana yang diatur dalam Pernyataan Standar Akutansi Keuangan (PSAK) nomor 21.
Emisi Berarti suatu penerbitan Obligasi unluk dijual dan diperdagangkan kepada Masyarakat melalui
Penawaran Umum yang dilakukan oleh Perseroan.
nsmf

Hari Bursa Berarti hari diselenggarakannya perdagangan Efek di Bursa Efek, yaitu hari Senin sampai dengan
Jum'at, kecuali hari libur nasional atau hari yang dinyatakan sebagai hari Iibur oleh Bursa Efek.
Hari Kalender Berarti setiap hari dalam satu tahun tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari Iibur
nasional yang sewaktu-waktu ditetapkan oleh Pemerintah Negara Republik Indonesia dan Hari
Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Negara Republik
Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa.
Hari Ke~a Berarti Hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia.
Hutang Berarti hutang berbunga yang diperoleh Perseroan termasuk hutang bank, hutang sewa guna
usaha, hutang Efek konversi, hutang Efek dan instrumen pinjaman lainnya, hutang kredit investasi,
hutang Perseroan yang dijamin dengan agunan atau gadai atas aktiva pihak lain berdasarkan nilai
penjaminan, pinjaman yang berasal dari perusahaan lain yang diakuisisi dan menjadi Anak
Perusahaan Uika ada) atau perusahaan lain yang melebur ke dalam Perseroan, kecuali hutang
pajak, hutang dividen Uika ada), hutang dagang dalam kegiatan usaha Perseroan sehari-hari,
hutang kepada pihak keliga selain bank dalam jangka waktu kurang dari 1 (satu) tahun.
Jumlah Terhutang Berarti semua jumlah uang yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi
sehubungan dengan Obligasi, termasuk namun tidak terbatas pada jumlah Pokok Obligasi dan
Bunga Obligasi serta denda Uika ada) yang terhutang dari waktu ke waktu.
Kejadian Kelalaian Berarti salah satu atau lebih dari kejadian yang disebut dalam Pe~anjian Perwaliamanatan, dan
yang tercantum dalam Bab XVI mengenai Keterangan Tentang Obligasi.
Konfirmasi Tertulis Berarti laporan konfirmasi tertulis danlatau laporan saldo Obligasi dalam Rekening Efek yang
diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek
dan konfirmasi tersebut menjadi dasar untuk pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok
Obligasi dan hak-hak lain yang berkaitan dengan Obligasi.
Konfirmasi Tertulis untuk Berarti surat konfirmasi kepemilikan Obligasi yang diterbitkan oleh KSEI kepada Pemegang Obligasi
RUPO (KTUR) melalui Pemegang Rekening, khusus untuk keperluan menghadiri RUPO atau mengajukan
permintaan diselenggarakannya RUPO.
KSEI Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta, yang menjalankan kegiatan
seba'gai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian
sentral bagi Pemegang Rekening yang dalam Emisi Obligasi ini bertugas untuk menyimpan dan
mengadministrasikan penyimpanan Obligasi berdasarkan Pe~anjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI
dan bertugas sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Pe~anjian Agen Pembayaran.
Kustodian Berarti Pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta
jasa lainnya termasuk menerima bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan
mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan UUPM yang
meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.
Masyarakat Berarti perorangan, baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing dan/atau badan
hukum, baik badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing yang bertempat
tinggal/berkedudukan di Indonesia maupun bertempat tinggallberkedudukan di luar negeri.
Material Berarti suatu transaksi yang nilainya sama atau lebih besar dari 20,00 % (dua puluh persen) dari
Ekuilas.
Obligasi Berarti OBLIGASI SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL II TAHUN 2009 DENGAN TINGKAT
BUNGA TETAP' be~umlah pokok obligasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp350.000.000.000,- (tiga
ratus lima pUluh miliar Rupiah), berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak
Tanggal Emisi, yang merupakan sural berharga bersifal hUlang yang dikeluarkan oleh Perseroan
kepada Pemegang Obligasi yang dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi, dengan syarat
syarat sebagaimana diuraikan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
Pinjaman Yang Diberikan Berarti pembiayaan kembali (refinancing) atas portofolio KPR yang telah dibukukan penyalur KPR
dengan dana jangka menengah/panjang dari Perseroan.
Pemegang Obligasi Berarti Masyarakat yang menanamkan dananya ke dalam Obligasi dan memiliki manfaat atas
sebagian atau seluruh Obligasi yang terdiri dari:
1. Pemegang Rekening yang melakukan inveslasi langsung atas Obligasi; danlatau
2. Masyarakat di luar Pemegang Rekening yang melakukan investasi alas Obligasi melalui
Pemegang Rekening.

iii
smf

Pemegang Rekening Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI, yang meliputi Bank
Kustodian danlatau Perusahaan Efek atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan
memperhatikan UUPM dan Peraturan KSEI.
Penawaran Umum Berarti kegiatan penawaran Obligasi oleh Perseroan kepada Masyarakat berdasarkan tata cara
yang diatur dalam UUPM, peraturan pelaksanaannya dan ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam
Pe~anjian Penjaminan Emisi Obligasi.

Penitipan Kolektif Berarti jasa penitipan kolektil atas Efek yang dimiliki bersama oIeh lebih dari satu pihak yang
kepentingannya diwakili oleh Kustodian sebagaim~a dimaksud dalam UUPM.
Penjamin Emisi Obligasi Berarti pihak-pihak yang membuat pe~anjian dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran
Umum bagi kepentingan Perseroan dan melakukan pembayaran hasil Obligasi kepada Perseroan
berdasarkan Pe~anjian Penjaminan Emisi Obligasi.
Penjamin Pelaksana Emisi Berarti pihak yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan dan penatalaksanaan Emisi sesuai
Obligasi dengan ketentuan UUPM, yang dalam hal ini adalah PT BAHANA SECURITIES (Terafiliasi) yang
berkedudukan di Jakarta, sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuanketentuan dalam Pe~anjian
Penjaminan Emisi Obligasi.
Perjanjian Agen Pembayaran Berarti Pe~anjian Agen Pembayaran No. SP-Q28/APIKSE1/1009 tanggal 6 Oktober 2009 dan
Perubahan I Pe~anjian Agen Pembayaran No. SP-Q201P1APIKSEU1209 tanggal 16 Desember
2009, dibuat dibawah tangan, oleh dan antara Perseroan dengan Agen Pembayaran berikut
perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya danl atau pembaharuan
pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.
Perjanjian Penjaminan Emisi Berarti pe~anjian yang ditandatangani oleh Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi
Obligasi yang dimuat dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Saraoa Multigriya Finansialll Tahun
2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap No.09 tanggal 6 Oktober 2009 sebagaimana diubah dengan
Akta Addendum I Pe~anjian Penjaminan Emisi Obligasi Sarana Multigriya Finansialll Tahun 2009
Dengan Tingkat Bunga Tetap No.05 tanggal 5 November 2009 dan Akta Addendum II Pe~anjian
Penjaminan Emisi Obligasi Sarana Multigriya Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap
No.17 tanggal 16 Desember 2009, ketiganya dibuat dihadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H.,
Notaris di Jakarta.
Perjanjian Perwaliamanatan Berarti pe~anjian yang ditandatangani oIeh Perseroan dengan Wali Amanat yang dimuat dalam
Akta Pe~anjian Perwaliamanatan Obligasi Sarana Multigriya Finansial II Tahun 2009 Dengan
Tingkat Bunga Tetap NO.08 tanggal6 Oktober 2009 sebagaimana diubah dengan Akta Addendum I
Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Sarana Multigriya Finansial II Tahun 2009 Dengan Tingkat
Bunga Tetap No.04 tanggal5 November 2009 dan Akta Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan
Obligasi Sarana Multigriya Finansial II Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap NO.16 tanggal16
Desember 2009, ketiganya dibuat dihadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta.
Perjanjian Pendaftaran Berarti Pe~anjian
Pendaftaran No.SP-Q281POIKSEU1009 tanggal 6 Oktober 2009 dan Perubahan I
Obligasi Oi KSEI Pe~anjian Pendaftaran No. SP-Q20/PIPOIKSEU1209 tanggal 16 Desember 2009, dibuat di bawah
tangan, oleh dan antara Perseroan dengan KSEI berikut perubahan-perubahannya dan/atau
penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh
pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.
Pernyataan Pendaftaran Berarti pemyataan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 19 UUPM juncto
Peraturan Bapepam Nomor. IX.C 1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan lsi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum berikut dokumen-dokumen yang diajukan oleh
Perseroan kepada Ketua Bapepam dan LK sebelum melakukan Penawaran Umum kepada
Masyarakat termasuk perubahan-perubahan, tambahan-tambahan serta pembetulan-pembetulan
untuk memenuhi persyaratan Bapepam dan LK.
Perpres No.19/2oo5 Berarti Peraturan Presiden Republik Indonesia No.19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder

Perumahan.

Perpres No.112008 Berarti Peraturan Presiden Republik Indonesia NO.1 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan

Presiden NO.19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan

Perseroan Berarti badan hukum yang akan melakukan Emisi yang dalam hal ini adalah Perusahaan Perseroan

(Persero) PT Sarana Multigriya Finansial disingkat PT Sarana Multigriya Finansial (Persero).

berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Selatan, suatu perseroan terbatas yang didirikan

menurut dan berdasarkan hukum dan Undang-Undang Negara Republik Indonesia.

iv
smf

Perusahaan Afiliasi Negara Berarti:


Republik Indonesia Badan atau badan hukum yang secara langsung maupun tidak langsung dimiliki atau
dikendalikan oleh Negara Republik Indonesia; atau
ii. Badan atau badan hukum yang dibentuk oleh Negara Republik Indonesia; atau
iii. Badan atau badan hukum yang didirikan atau dimiliki badan atau badan hukum yang dimiliki
oleh Negara Republik Indonesia;
tidak termasuk Anak Perusahaan Perseroan Uika ada).
Perusahaan Efek Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang
Efek, danlatau Manajer Investasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM.
Pokok ObHgasi Berarti jumlah pokok pinjaman Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Obligasi yang
terhutang yang pada Tanggal Emisi bemilai sebanyak-banyaknya sebesar Rp350.000.000.000,
(tiga ratus lima puluh miliar Rupiah), yang dari waktu ke waktu jumlahnya dapat berkurang
sehubungan dengan pelaksanaan pembelian kembati (buyback) sebagai pelunasan dengan
memperhatikan Pe~anjian Perwaliamanatan (Pasal 10) dan didaftarkan dalam Penitipan Kolektif
KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI serta akan dicatatkan di Bursa Elek.
Prospektus Berarti setiap inlormasi tertulis sehubungan dengan Emisi Obligasi yang disusun oleh Perseroan
bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dengan tujuan agar Masyarakal
membeli Obligasi sebagaimana diatur dalam Pasal1 angka 26 UUPM dan Peraturan Bapepam No:
IX.C.2 tentang Pedoman mengenai Bentuk dan lsi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum.
Prospektus Awal Berarti dokumen tertulis yang memuat seluruh inlormasi dalam Prospektus yang disampaikan
kepada Bapepam dan LK sebagai bagian dari Pemyataan Pendaftaran, kecuali inlormasi mengenai
penjaminan Emisi Obligasi, tingkat suku bunga Obligasi, atau hal-hal lain yang berhubungan
dengan persyaratan Penawaran Umum yang belum dapat ditentukan.
Prospektus Ringkas Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Emisi Obligasi dengan tujuan agar Masyarakat
membeli Obligasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No: IX.C.3 tentang Pedoman
Mengenai Bentuk Dan lsi Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum.
Rekening Efek Berarti rekening yang memuat catatan posisi Obligasi dan/atau dana milik Pemegang Obligasi yang
diadministrasikan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan pe~anjian pembukaan
Rekening Elek yang ditandatangani dengan Pemegang Obligasi.
RUPO Berarti Rapat Umum Pemegang Obligasi sebagaimana diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
RUPS Berarti Rapat Umum Pemegang Saham, yaitu rapat umum para pemegang saham Perseroan yang
diselenggarakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan anggaran dasar Perseroan dan Undang
Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UUPM serta peraturan-peraturan
pelaksanaannya.
Sekuritisasi Berarti transformasi aset yang tidak liquid menjadi liquid dengan cara pembelian Aset Keuangan
dari Kreditor Asal dan penerbitan Elek Beragun Aset
Satuan Pemindahbukuan Berarti satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dan diperdagangkan dari satu
Rekening Elek ke Rekening Efek lainnya, senilai Rp1 ,00 (satu Rupiah) atau kelipatannya.
Sertifikat Jumbo Obligasi Berarti bukti sertitikat Obligasi yang disimpan dalam Penitipan Kolektif KSEI yang diterbitkan oleh
Perseroan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi.
Tanggal Emisi Berarti tanggal distribusi Obligasi ke dalam Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi di
KSEI berdasarkan penyerahan Sertilikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI, yang
merupakan juga Tanggal Pembayaran.
Tanggal Pelunasan Pokok Berarti tanggal jatuh tempo seluruh Pokok Obligasi yang wajib dibayar oleh Perseroan berdasarkan
Obligasi Daftar Pemegang Rekening, dan dengan memperhatikan ketentuan Pe~anjian Perwaliamanatan.
Tanggal Pembayaran Berarti tanggal pembayaran dana hasil Emisi Obligasi kepada Perseroan yang disetor oleh
Penjamin Emisi Obligasi melalui Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi ke dalam Rekening Perseroan
(in good funds) berdasarkan ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.
Tanggal Pembayaran Bunga Berarti tanggal-tanggal jatuh tempo pembayaran Bunga Obligasi, berdasarkan Oaftar Pemegang
Obligasi Rekening dengan memperhatikan ketentuan Pe~anjian Perwaliamanatan.
UUPM Berarti Undang-undang Republik Indonesia NO.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, berikut
peraturan pelaksanaannya dan segala perubahan-perubahannya atau pembaharuan
pembaharuannya.
WaH Amanat Berarti pihak yang mewakili kepentingan Pemegang Obligasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM
yang pada saat ini adalah PT Bank Permata Tbk, berkedudukan di Jakarta atau pengganti hak dan
kewajibannya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan.

v
smf

Ringkasan

Ringkasan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih terinci dan
laporan keuangan serta catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta yang paling penting tentang
Perseroan. Informasi keuangan Perseroan disusun sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dalam mata uang
Rupiah.

1. Perseroan
Perseroan adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkedudukan dan berkanlor pusal di Jakarta Selalan, didirikan dan
dijalankan berdasarkan peraluran dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dimual dalam Akta Pernyalaan Kepulusan Rapal Perubahan
Anggaran Dasar NO.114 langgal13 Aguslus 2008 dibual dihadapan SUljiplo, S.H., Nolaris di Jakarta, yang lelah memperoleh
perselujuan dari Menleri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Sural Kepulusan NO.AHU
94053.AH.01.02 Tahun 2008 langgal5 Desember 2008, Perseroan mempunyai maksud dan lujuan sebagai berikut:
1. Maksud dan lujuan Perseroan adalah membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan dalam
rangka meningkalkan kapasilas dan kesinambungan pembiayaan perumahan yang lerjangkau oleh masyarakat.
2. Unluk mencapai maksud dan lujuan lersebul di alas, Perseroan dapal melaksanakan kegialan usaha sebagai berikut:
a. membeli kumpulan asel keuangan dari lembaga penyalur KPR, berupa piulang yang diperoleh dari penyaluran KPR
berikul hak agunan yang melekal padanya dan menerbilkan Efek Beragun Asel berbenluk Sural Partisipasi;
b. menyimpan kumpulan asel keuangan dan menerbilkan Sural Partisipasi apabila pasar belum kondusif;
c. menunjuk SPV unluk membeli asel keuangan dari Kredilor Asal dan menerbilkan Efek Beragun Asel berbenluk Sural
Ulang.
Selain kegialan-kegialan usaha lersebul di alas, Perseroan dapal pula melakukan kegialan lain sebagai berikut:
memberikan pinjaman kepada lembaga penyalur Kredil Pemilikan Rumah ("KPR") unluk membiayai KPR yang
memenuhi persyaralan Perseroan;
menerbilkan Sural Hulang;
mengeluarkan jaminan dan dukungan kredil (credit enhancemen~;
melaksanakan fungsi sebagai Koordinalor Global;
melaksanakan fungsi sebagai Penala Sekuritisasi;
melakukan penyertaan langsung pada perusahaan yang kegialan usahanya lerkail langsung dengan pasar
pembiayaan sekunder perumahan;
menempalkan dana dalam benluk Sural Ulang Negara, Sertifikal Bank Indonesia, Deposilo dan inslrumen keuangan
lainnya yang dilelapkan oleh Menleri Keuangan;
melakukan pembelian Efek Beragun Asel;
kegialan usaha lain yang sesuai dengan maksud dan lujuan Perseroan.
Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian NO.59 langgal 22 Juli 2005 dibual dihadapan Imas Falimah, S.H., Nolaris di
Jakarta, yang lelah memperoleh pengesahan dari Menleri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
Sural Kepulusan No.C-20694 HT.01.01.TH.2005 langgal 26 Juli 2005, dan lelah didaftarkan pada Kanlor Pendaftaran
Perusahaan Kodya Jakarta Pusal di bawah NO.2147/BH.09.05N111/2005 langgal 11 Aguslus 2005, serta lelah diumumkan
dalam Berila Negara Republik Indonesia NO.69 langgal30 Aguslus 2005, Tambahan NO.9263/2005 ("Akta No.59").
Akta No.59 lersebul adalah merupakan pelaksanaan dari Peraluran Pemerinlah NO.5 Tahun 2005 lenlang Penyertaan Modal
Negara Republik Indonesia Unluk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Pembiayaan Sekunder Perumahan
dan Peraluran Presiden No.19 Tahun 2005 lenlang Pembiayaan Sekunder Perumahan sebagaimana diubah berdasarkan
Peraluran Presiden NO.1 Tahun 2008 lenlang Perubahan Alas Peraluran Presiden NO.19 Tahun 2005 lenlang Pembiayaan
Sekunder Perumahan.
Akta No.59 lersebul diubah dengan Akta Pernyalaan Kepulusan Rapal Perubahan Anggaran Dasar NO.114 langgal 13
Aguslus 2008 dibual dihadapan SUljiplo, S.H., Nolaris di Jakarta, yang lelah memperoleh perselujuan dari Menleri Hukum
Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Sural Kepulusan NO.AHU-94053.AH.01.02 Tahun 2008 langgal 5
Desember 2008 dan lelah didaftarkan pada Kanlor Pendaftaran Perusahaan Kola Adminislrasi Jakarta Selalan dibawah
No.17141RUB.09.03N1I1/2009 langgal 5 Aguslus 2009, serta lelah diumumkan dalam Berila l'Jegara Republik Indonesia l'Jo.53
langgal3 Juli 2009, Tambahan NO.17294.

vi
nsmf
.~'-""""'~-

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sampai dengan Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai
berikut:

Nilai Nominal Rp1.000.000,OO per saham


Keterangan Jumlah Nilai Nominal ("!o)
Jumlah Saham
ill.el
Modal Dasar 4.000.000 4.000.000.000.000
Modal Ditempalkan dan Dlsetor Penuh
Negara Republik Indonesia 1.000.000 1.000.000.000.000 100,00
Saham dalam Portepel 3.000.000 3.000.000.000.000

2. Keuangan
Berikut ini ringkasan data keuangan penting Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 yang
telah diaudit Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Gani & Rekan (Grant Thornton) dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2006 dan 2007 yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2008 dan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Riza, Wahono & Rekan (Clarkson Hyde International) dengan pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian.

fda/am jUlaan Rupiah)


Keterangan 31 Desember 30 Juni
2005 2006 2007 2008 2009
Jumlah Asel 1.029.802 1.123.148 1.188.150 1.268.212 1.319.970
Jumlah Kewajiban 2.538 7.373 7.277 10.078 13.348
Jumlah Ekuitas 1.027.264 1.115.775 1.180.873 1.258.134 1.306.623
Pendapatan 24.927 102.984 83.724 100.485 62.161
Beban Usaha (3.674) (17.155) (20.628) (21.962) (11.216)
Laba Usaha 21.253 85.829 63.096 78.523 50.944
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 28.307 87.125 65.351 80.220 54.110
Laba Bersih 27.264 88.511 65.098 77.260 48.489
ROA(%) 2,65 7,88 5,48 6,09 3,67
ROE(%) 2,65 7,93 5,51 6,14 3,71
NPMOO 109,38 85,95 77,75 76,89 95,18

3. Risiko Usaha
Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak
diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Beberapa risiko yang dapat mempengaruhi usaha Perseroan
secara umum dapal dikelompokkan sebagai berikul:
Risiko Kredil

Risiko Tingkal Suku Bunga

Risiko Likuidilas

Risiko Operasional

Risiko Peraluran / Regulasi

Risiko Hukum

Risiko Makro ekonomi

4. Rencana Penggunaan Dana


Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi ini, selelah dikurangi dengan biaya-biaya Emisi digunakan unluk
refinancing aktiva produktif Perseroan, dengan alokasi :
sekilar 90% unluk penyaluran pinjaman dalam bentuk refinancing program
sekilar 10% unluk pembelian EBA (Efek Beragun Aset KPR hasil sekurilisasi).

vii
_ ....smf
"" "',.,.-

5. Strategi dan Prospek Usaha Perseroan


Dalam menjalankan misinya membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan di Indonesia,
Perseroan melakukan (1) Program Sekuritisasi (2) Program Penyaluran Pinjaman (3) Penerbitan Obligasi dan (4) Program
Penjaminan.
Kegiatan tersebut, memberikan manfaat sebagai berikut:
Bagi Lembaga Penyalur KPR Bagi investor
Mengurangi maturity mismatch Alternatif produk investasi yang aman karena
berjaminan
Meningkatkan kemampuan mengelola posisi aset Merupakan instrumen investasi yang dapat
dan kewajiban diperdagangkan
Ketersediaan sumber dana jangka Alternatif investasi yang dapat disesuaikan dengan
menengah/panjang secara berkesinambungan time horison investor

Untuk menunjang keberhasilan kegiatan utama, Perseroan melakukan berbagai kegiatan pendukung, yaitu: program
pendidikan & pelatihan, penyediaan pedoman & standar dokumen KPR, program sosialisasi dan edukasi konsumen KPR .
Kegiatan tersebut di atas dilakukan untuk memanfaatkan potensi pasar dengan menerapkan strategi mendorong efisiensi
pasar pembiayaan primer perumahan yang akan menciptakan volume KPR yang sehat dan terjangkau. Dari statistik tercatat
bahwa rata-rata pertumbuhan KPR selama 7 (tujuh) tahun terakhir sebesar 38,5%, bahkan dalam 4 (empat) tahun terakhir
pertumbuhannya mencapai 35,1%. Walaupun, rata-rata pertumbuhan kredit perbankan selama 7(tujuh) dan 4(empat) tahun
terakhir sebesar 22,6% dan 23,8%, yang relatif stabil. Ini mengindikasikan bahwa ada dorongan kebutuhan perumahan yang
cukup besar sehingga KPR tumbuh lebih besar daripada pertumbuhan total kredit.
Peluang untuk pertumbuhan KPR tersebut masih terbuka luas, hal ini dapat dilihat pada rasio KPR terhadap PDB, dimana
saat ini Indonesia baru mencapai kisaran 2%, yang masih cukup rendah apabila dibandingkan dengan negara-negara
sekawasan seperti India, Korea, Thailand dan Malaysia, yang memiliki rasio KPR terhadap PDB mencapai 4,0%, 14,0%,
16,0% dan 23,0%.

6. Keterangan Tentang Obligasi Yang Akan Diterbitkan


Nama Obligasi Obligasi Sarana Multigriya Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Jumlah Nilai Obligasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp350.000.000.000,- (tiga ratus lima puluh miliar
Rupiah)
Jangka Waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender
Harga Penawaran 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi
Tingkat Bunga 9,50% (sembilan koma lima pUluh persen) per tahun
Satuan Pemindahbukuan Rp1 ,00 (satu Rupiah) atau kelipatannya
Satuan Perdagangan Rp5.000.000,00 (lima juta Rupiah)
Rencana Penggunaan Dana Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi ini, setelah dikurangi dengan
biaya-biaya Emisi, akan digunakan untuk refinancing aktiva produktif Perseroan,

dengan alokasi:

- sekitar 90% untuk penyaluran pinjaman dalam bentuk refinancing program;

- sekitar 10% untuk pembelian EBA (Efek Beragun Aset KPR hasH sekuritisasi).

Jaminan Obligasi ini tidak dijamin dengan agunan khusus maupun oleh pihak ketiga lainnya,
namun sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan pasal 1132 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata Indonesia dijamin dengan seluruh harta kekayaan
Perseroan baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada
maupun yang akan ada di kemudian hari.
Wali Amanat PT Bank Permata Tbk
Pembatasan-pembatasan dan Keterangan mengenai pembatasan-pembatasan dan kewajiban-kewajiban Perseroan
Kewajiban-kewajiban sehubungan dengan penerbitan Obligasi ini diuraikan dalam Bab XVI Keterangan
Perseroan (covenants) Tentang Obligasi.
HasH Pemeringkatan Obligasi ini telah mendapatkan peringkat dari PT Fitch Ratings Indonesia sesuai
dengan Surat No.RC024/DIRlIX/2009 tanggal15 September 2009:
AA(ldn)
(Double A; Stable Outlook)

viii
smf

......
...... ~ "...

Pembelian Kembali (buyback) Setelah ulang tahun ke-1 sejak Tanggal Emisi, Perseroan dari waktu ke waktu
dapat melakukan pembelian kembali (buyback) untuk sebagian atau seluruh
Obligasi se'belum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi.
Pemilikan Obligasi oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan, kecuali pemilikan
Obligasi oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia, wajib dilaporkan
oleh Perseroan kepada Wali Amanat selambat-Iambatnya 2 (dua) Hari Kerja
sebelum suatu RUPO diadakan.
Dalam hal Perseroan melakukan pembelian kembali (buyback) untuk sebagian
atau seluruh Obligasi, maka Perseroan mempunyai hak untuk memberlakukan
pembelian kembali (buyback) tersebut sebagai pelunasan atau sebagai Obligasi
yang dibeli kembali untuk disimpan yang dapat dijual kembali.
Perseroan tidak berhak menerima pembayaran Bunga Obligasi atas Obligasi
yang dimi~ikinya yang merupakan hasil pembelian kembali (buyback) untuk
disimpan yang dapat dijual kembali.
Jika Perseroan memiliki rencana pembelian kembali (buyback) Obligasi, baik
sebagai pelunasan Obligasi maupun untuk disimpan (treasury bond), hal tersebut
dapat dilakukan dengan ketentuan antara lain Perseroan wajib mengumumkan
dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai
peredaran nasional mengenai rencana dilakukannya pembelian kembali
(buyback) Obligasi selambat-Iambatnya 2 (dua) Hari Kerja sebelum tanggal
permulaan penawaran pembelian kembali (buyback) Obligasi, selambat
lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak dilakukannya pembelian kembali (buyback)
Obligasi sebagaimana tersebut di atas, maka Perseroan wajib mengumumkan
perihal pembelian (buyback) Obligasi tersebut pada 1 (satu) surat kabar harian
berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional, Perseroan wajib
melaporkan kepada Wali Amanat dalam waktu 1 (satu) Hari Kerja sejak
dilakukannya pembelian kembali (buyback) Obligasi tersebut, dan kepada
Bapepam dan LK, Bursa Efek Indonesia, dan KSEI selambaHambatnya 2 (dua)
Hari Kerja sejak tanggal pembelian kembali (buyback) Obligasi tersebut,
Perseroan juga wajib menyampaikan kepada Bapepam dan LK seluruh dokumen
penawaran jual yang telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi selama periode
penawaran pembelian kembali (buyback) Obligasi selambat-Iambatnya 2 (dua)
f Hari Kerja sejak pembelian kembali (buyback) Obligasi selesai dilaksanakan.
Perseroan wajib melaporkan kepada Wali Amanat dan KSEI mengenai Obligasi
yang dimiliki Perseroan untuk disimpan, dalam waktu 5 (lima) Hari Bursa
sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi atau 1 (satu) Hari Bursa sebelum
tanggal Daftar Pemegang Rekening yang berhak atas Bunga Obligasi, dengan
memperhatikan peraturan KSEI. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai
Pembelian Kembali (buyback) dapat dilihat dalam Bab XVI Keterangan Tentang
Obligasi.

Ringkasan Pertimbangan (Rating rationale)


Peringkat yang diberikan tersebut mencerminkan kuatnya posisi Perseroan sebagai satu-satunya Perusahaan yang
diberi tugas oleh Pemerintah untuk membangun dan mengembangkan Pasar Pembiayaan Sekunder Perumahan di
Indonesia. Sebagai perusahaan yang 100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, Perseroan memiliki track record
yang terbatas karen a baru terbentuk di tahun 2005.

Faktor-faktor yang mendukung peringkat tersebut adalah:

, 1. Dukungan penuh dari pemegang saham, Republik Indonesia, yang memiliki kebijakan dalam pembangunan pasar
sekunder perumahan. Perseroan adalah satu-satunya lembaga pembiayaan sekunder perumahan di Indonesia.
2. Perseroan memfasilitasi penerbitan EBA pertama di Indonesia sebesar Rp100 miliar pada bulan Pebruari 2009,
yang mengadopsi ketentuan BAPEPAM dan LK IX.K.1 mengenai KIK EBA. Perseroan bertindak sebagai
kordinator global, pembeli siaga dan pendukung kredit. Sekuritisasi ini sesuai dengan obyektif jangka panjang
Perseroan untuk mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan.

Peringkat tersebut dibatasi oleh umur Perseroan yang relatif masih muda. Kinerja keuangan Perseroan belum
terefleksi dengan baik karena baru didirikan dan kemampuan Perseroan dalam mengendalikan risiko belum cukup
teruji. Perseroan mulai memberikan pinjaman pada tahun 2006 dan telah disalurkan ke 5 (lima) lembaga penyalur KPR
dengan jumlah pinjaman yang diberikan sebesar Rp533 miliar, di akhir tahun 2008. Penerbitan obligasi ini bertujuan
untuk memfasilitasi aliran dana dari pasar modal ke sektor perumahan.

ix
I smF

7. Obligasi dan KIK EBA yang telah diterbitkan


Obligasi SMF I tahun 2009 (SMFP01) telah diterbitkan pada tanggal 10 Juli 2009 dan listing di Bursa Efek Indonesia
pada tanggal: 13 Juli 2009. Peringkat SMFP01 adalah AA(idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia, dengan total emisi
sebesar Rp300.000.000.000 (tiga ratus miliar Rupiah) dan berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender
sejak tanggal diterbitkan, dengan bunga tetap sebesar 10,125%. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan takwim.
Efek Beragun Aset (EBA) kelas A diterbitkan pada tanggal 11 Februari 2009 dan listing di Bursa Efek Indonesia pada
tanggal 12 Februari 2009. Sebagai penerbit adalah KIK-DSMF-I yang dibentuk berdasarkan Kontrak Investasi Kolektif
Efek Beragun Aset sesuai ketentuan BAPEPAM dan LK IX K.1, dimana proses pelaksanaan transaksinya dikoordinir
oleh Perseroan.
EBA kelas A yang mendapatkan peringkat Aaa.id dari Moody's Indonesia, tingkat bunga 13,00% per tahun, dengan total
emisi sebesar Rp100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah), yang merupakan 90% dari nilai awal portofolio tagihan KPR.
EBA ke/as A mempunyai hak menerima pembayaran lebih dulu daripada EBA kelas B menurut syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan yang ditentukan dalam pasal7 perjanjian KIK-EBA DSMF-1 KPR BTN.
Rata-rata durasi EBA kelas A sesuai ekspektasi Kreditur Awal adalah 2,57 tahun apabila diasumsikan adanya pelunasan
secara konstan per tahun ("constan per anum prepayment rate" atau "CPR") yang diaplikasikan secara bulanan terhadap
sa/do pokok yang ada dalam kumpulan tagihan.

8. HAKHAK PEMEGANG OBLIGASI


1. Menerima pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi dari Perseroan yang dibayarkan melalui
KSEI sebagai Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok
Obligasi yang bersangkutan. Pokok Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi
yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi.
2. Pemegang Obligasi yang berhak mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya
tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening, pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi,
kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian jika terjadi
transaksi Obligasi setelah tanggal penentuan pihak yang berhak memperoleh Bunga Obligasi, maka pihak yang
menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi yang
bersangkutan.
3. Bila terjadi kelalaian dalam pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi paling lambat 1 (satu) Hari
Bursa setelah lewat Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, maka
Pemegang Obligasi berhak untuk menerima pembayaran denda sebesar 1,5% (satu koma lima persen) per tahun di
atas tingkat Bunga Obligasi, atas jumlah yang terhutang yang harus disetor/dibayar Perseroan, yang dihitung
berdasarkan jumlah hari yang telah lewat sampai dengan pelunasan atau pembayaran jumlah yang wajib dibayar
Perseroan dilaksanakan. Untuk menghitung denda dilakukan perhitungan hari yang terlewat yaitu 1 (satu) tahun adalah
360 (tiga ratus enam pUluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Denda yang dibayar
oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi, oleh Agen Pembayaran akan diberikan kepada Pemegang
Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya.
4. Seorang atau lebih Pemegang Obligasi yang mewakili sedikitnya 20% (dua pUluh persen) dari jumlah Pokok Obligasi
yang masih terhutang (termasuk didalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik
Indonesia namun di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan) berhak
mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat agar diselenggarakan RUPO dengan memuat agenda yang
diminta dengan melampirkan fotokopi KTUR dari KSEI yang diperoleh melalui Pemegang Rekening dan memperlihatkan
asli KTUR kepada Wali Amanat, dengan ketentuan terhitung sejak diterbitkannya KTUR, Obligasi akan dibekukan o/eh
KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR. Pencabutan pembekuan Obligasi oleh KSEI tersebut hanya dapat
dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat.
5. Melalui keputusan RUPO, Pemegang Obligasi antara lain berhak melakukan tindakan sebagai berikut:
a. mengambil keputusan atas suatu kejadian kelalaian menurut Perjanjian Perwaliamanatan; atau
b. mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Perseroan mengenai perubahan tingkat Bunga Obligasi, tata
cara pembayaran Bunga Obligasi dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan Obligasi serta persyaratan
dan ketentuan-ketentuan lain dari Perjanjian Perwaliamanatan; atau
c. memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuan-ketentuan Perjanjian
Perwaliamanatan; atau
d. Mengambil tindakan lain yang diperlukan untuk kepentingan Pemegang Obligasi berdasarkan ketentuan Perjanjian
Perwaliamanatan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

x
smf

I. PENAWARAN UMUM

OBLIGASI SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL "TAHUN 2009 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP

DENGAN JUMLAH POKOKOBLIGASI SEBANYAKBANYAKNYASEBESAR

Rp350.000.000.000, (TIGA RATUS LIMA PULUH MILlAR RUPIAH)

Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan atas nama PT
Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai bukti hutang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi ini ditawarkan
dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi, dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari
Kalender sejak Tanggal Emisi. Obligasi ini menawarkan tingkat bunga tetap sebesar 9,50% (sembilan koma lima puluh
persen) per tahun. Bunga Obligasi akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, sesuai Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi.
Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 29 Maret 2010, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi
terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi adalah pada tanggal 3 Januari 2011.

Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas efek hutang jangka panjang (Obligasi) dari

PT Filch Ratings Indonesia ("Filch") dengan peringkat:

AA (idn)

(Double A ;stable outlook)

Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Bab XVII Keterangan Mengenai Pemeringkatan Obligasi

leslmt
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO)
(Badan Usaha Milik Negara)
Kegiatan Usaha

Bergerak Dalam Bidang Usaha Pembiayaan Sekunder Perumahan

Berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Selatan, Indonesia

Kantor

Plaza Bapindo, Menara Mandiri Lantai 10

Jalan Jenderal Sudirman Kavling 54-55

Jakarta 12190

Telepon: (021) 526-7331

Faksimili: (021) 526-7287

www.smf-indonesia.co.id

RISIKO UTAMA

Risiko utama yang dihadapi adalah risiko kredit sehubungan dengan kelancaran pembayaran kembali pokok danlatau bunga

penyaluran pinjaman yang apabila jumlah kredit yang tidak dapat dikembalikan cUkup material, dapat mempengaruhi kinerja

Perseroan

RISIKO USAHA LAINNYA OAPAT OILiHAT 01 OALAM PROSPEKTUS INI PAOA BAB V
I smf
r,: ......... _ _

Perseroan adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Selatan, yang didirikan
dan dijalankan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian No.59 tanggal 22 Juli 2005 dibuat dihadapan Imas Fatimah, S,H., Notaris di
Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
Surat Keputusan No.C-20694 HT.01.01.TH.2005 tanggal 26 Juli 2005, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran
Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No.2147/BH.09,05N111/2005 tanggal 11 Agustus 2005, serta telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No.69 tanggal30 Agustus 2005, Tambahan No.9263/2005 ("Akta No.59").
Akta No,59 tersebut adalah merupakan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah NO.5 Tahun 2005 tentang Penyertaan Modal
Negara Republik Indonesia Untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Pembiayaan Sekunder Perumahan
dan Peraturan Presiden NO.19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan sebagaimana diubah berdasarkan
Peraturan Presiden NO.1 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden NO.19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan
Sekunder Perumahan.
Akta NO.59 tersebut diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar NO.114 tanggal 13
Agustus 2008 dibuat dihadapan Sutjipto. S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum
Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-94053.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 5
Desember 2008 dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Selatan dibawah
No.1714/RUB.09.03NIII/2009 tanggal 5 Agustus 2009, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.53
tanggal 3Juli 2009, Tambahan NO.17294.
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sampai dengan Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai
berikut:

Nllal Nominal Rp1.000.000,OO per saham


Keterangan Jumlah Nllai Nominal ("!o)
Jumlah Saham
(Rp)
Modal Dasar 4,000.000 4.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Negara Republik Indonesia 1.000.000 1.000.000.000.000 100,00
Saham dalam Portepel 3.000.000 3.000.000.000.000

KETERANGAN RINGKAS MENGENAI OBLIGASI ADALAH SEBAGAI BERIKUT:


NAMA OBLIGASI
Obligasi Sarana Multigriya Finansial II Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap.
JANGKA WAKTU DAN JATUH TEMPO
Berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi dan jatuh tempo pada tanggal 3 Januari
2011.

JENIS OBLIGASI
Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI
sebagai bukti hutang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi ini didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan
Pemegang Rekening di KSEI yang selanjutnya untuk kepentingan Pemegang Obligasi dan didaftarkan pada tanggal
diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi
adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI, Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.
JUMLAH NOMINAL OBLIGASI DAN SATUAN PEMINDAHBUKUAN
Obligasi diterbitkan dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp350.000.000.000,- (tiga ratus lima puluh miliar
Rupiah), dengan Satuan Pemindahbukuan sebesar Rp1,00 (satu Rupiah) atau kelipatannya. Dalam RUPO, setiap 1 (satu)
Satuan Pemindahbukuan Obligasi memberikan hak kepada pemegangnya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara,
JUMLAH MINIMUM PEMESANAN
Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah Rp5.000.000,00 (lima juta Rupiah) dan kelipatannya.
HARGA PENAWARAN
100% (seratus persen) dari Nilai Nominal Obligasi.

2
IIsmf

PEMBAYARAN BUNGA
Obligasi ini memberikan tingkat bunga 9,50% (sembilan koma lima puluh persen).
Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi setiap 3 (tiga) bulan. Pembayaran Bunga
Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 29 Maret 2010 dan pembayaran Bunga Obligasi terakhir pada tanggal 3
Januari 2011.
Bunga Obligasi dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat terhitung sejak Tanggal Distribusi Obligasi secara elektronik
(yang juga merupakan Tanggal Emisi), di mana 1 (satu) bulan dihitung 30 (tiga puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) tahun
dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender.
Bunga Obligasi tersebut akan dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening KSEI
pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan.TanggaHanggal pembayaran Bunga Obligasi adalah sebagai
berikut:
Bunga Ke Tanggal Pembayaran Bunga
1 29 Maret 2010
2 29 Juni 2010
3 29 September 2010
4 3 Januari 20 1~

JAMINAN
Obligasi ini tidak dijamin dengan suatu agunan khusus namun dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik
barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari sesuai dengan
ketentuan dalam Pasal1131 dan Pasal1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata Indonesia.
Hak Pemegang Obligasi adalah paripassu tanpa preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lain sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

PEMBELIAN KEMBALI (BUYBACK)


1. Setelah ulang tahun ke-1 sejak Tanggal Emisi, Perseroan dari waktu ke waktu dapat melakukan pembelian kembali
(buyback) untuk sebagian atau seluruh Obligasi sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi. Pembelian kembali
(buyback) tersebut tidak dapat dilakukan apabila Perseroan dalam keadaan lalai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
Perjanjian Perwaliamanatan dan juga jika pelaksanaan pembelian kembali (buyback) tersebut dapat mengakibatkan
Perseroan tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
Perseroan dalam melakukan pembelian kembali (buyback) Obligasi harus lebih mendahulukan penawaran jual dari
Pemegang Obligasi yang bukan merupakan Afiliasi Perseroan (kecuali Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia).
2. Pemilikan Obligasi oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan, kecuali pemilikan Obligasi oleh Perusahaan Afiliasi
Negara Republik Indonesia, wajib dilaporkan oleh Perseroan kepada Wali Amanat selambat-Iambatnya 2 (dua) Hari
Kerja sebelum suatu RUPO diadakan. Keseluruhan Obligasi yang dimiliki Perseroan berdasarkan pembelian kembali
(buyback) dan Obligasi milik Afiliasi Perseroan kecuali Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik
Indonesia, tidak dapat diperhitungkan dalam perhitungan korum kehadiran dalam RUPO dan tidak memiliki hak suara
dalam RUPO;
3. Dalam hal Perseroan melakukan pembelian kembali (buyback) untuk sebagian atau seluruh Obligasi, maka Perseroan
mempunyai hak untuk memberlakukan pembelian kembali (buyback) tersebut sebagai pelunasan atau sebagai Obligasi
yang dibeli kembali untuk disimpan yang dapat dijual kembali.
4. Perseroan tidak berhak menerima pembayaran Bunga Obligasi atas Obligasi yang dimilikinya yang merupakan hasil
pembelian kembali (buyback) untuk disimpan yang dapat dijual kembali;

3
smf

5. Jika Perseroan memiliki rencana pembelian kembali (buyback) Obligasi, baik sebagai pelunasan Obligasi maupun untuk
disimpan (treasury bond), hal tersebut dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Perseroan wajib mengumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai
peredaran nasional mengenai rencana dilakukannya pembelian kembali (buyback) Obligasi selambat-lambatnya 2
(dua) Hari Kerja sebelum tanggal permulaan penawaran pembelian kembali (buyback) Obligasi.
b. Dalam pengumuman tersebut harus mencantumkan:
1) Periode penawaran pembelian kembali (buyback) Obligasi dimana Pemegang Obligasi dapat mengajukan
penawaran jual atas sejumlah Obligasi yang dimilikinya dengan menyebutkan harga yang dikehendakinya
kepada Perseroan;
2) Jumlah dana maksimal yang digunakan untuk pembelian kembali (buyback) Obligasi dan target harga
maksimal pembelian kembali (buyback) Obligasi, yang ditentukan atas pertimbangan dan keputusan dari
Perseroan;
3) Tangga~ pembayaran pembelian kembali (buyback) Obligasi tersebut dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua)
Hari Kerja sejak tanggal berakhirnya periode penawaran pembelian kembali (buyback) Obligasi;
4) Pemegang Obligasi yang mengajukan penawaran jual kepada Perseroan pada periode penawaran wajib
melampirkan:
Konfirmasi Tertulis dari KSEI mengenai jumlah Obligasi yang akan dijual yang tidak dapat
dipindahbukukan antar Rekening Efek sampai dengan tanggal pembayaran pembelian kembali (buy
back) Obligasi;
Bukti jati diri pada saat melakukan penawaran jual;
Pernyataan bahwa Obligasi yang akan dijual oleh Pemegang Obligasi kepada Perseroan bebas dari
segala sengketaltuntutan/ikatanljaminan dan tidak dapat diperjualbelikan oleh Pemegang Obligasi
sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dipindahbukukan antar Rekening Efek sampai dengan tanggal
pembayaran pembelian kembali (buyback) Obligasi.

5) Perseroan akan melakukan pembelian kembali (buyback) Obligasi mulai dari harga terendah yang ditawarkan
oleh Pemegang Obligasi pada periode penawaran pembelian kembali (buyback) Obligasi, dengan ketentuan
apabila terdapat beberapa Pemegang Obligasi yang melakukan penawaran dengan harga yang sama dan
jumlah Obligasi yang ditawarkan oleh Pemegang Obligasi telah melampaui dana maksimal atau sisa dana
untuk pembelian kembali (buyback) Obligasi maka Perseroan akan membeli Obligasi tersebut secara
proporsional;
6) Perseroan tidak berkewajiban untuk membeli seluruh Obligasi yang ditawarkan oleh Pemegang Obligasi untuk
dibeli kembali (buyback) pada periode penawaran pembelian kembali (buyback) Obligasi, apabila harga
penawaran jual yang ditawarkan oleh Pemegang Obligasi tersebut melampaui target harga yang diharapkan
oleh Perseroan sebagaimana tersebut dalam angka 2;
7) Bilamana Perseroan membatalkan pembelian kembali (buyback) maka Perseroan berkewajiban untuk
mengumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional
mengenai pembatalan tersebut disertai alasannya, selambat-Iambatnya pada hari terakhir periode penawaran
pembelian kembali (buyback) Obligasi.
c. Perseroan wajib menjaga rahasia kepada pihak manapun atas semua informasi mengenai penawaran jual Obligasi
yang telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi selama periode penawaran pembelian kembali (buyback)
Obligasi.
d. Selambat-Iambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak dilakukannya pembelian kembali (buyback) Obligasi sebagaimana
tersebut di atas, maka Perseroan wajib mengumumkan perihal pembelian (buyback) Obligasi tersebul pada 1 (salu)
surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional. Dalam pengumuman tersebut harus
dicanlumkan:
Jumlah nominal Obligasi yang dibeli kembali (buyback) dengan menjelaskan jumlah nominal Obligasi yang
telah dilunasi dan/atau jumlah nominal Obligasi yang dibeli kembali (buyback) untuk disimpan;
Batasan harga terendah sampai dengan harga tertinggi yang telah terjadi.
e. Perseroan wajib melaporkan kepada Wali Amanat dalam waktu 1 (satu) Hari Kerja sejak dilakukannya pembelian
kembali (buyback) Obligasi lersebut, dan kepada Bapepam dan LK, Bursa Efek, dan KSEI selambal-Iambatnya 2
(dua) Hari Kerja sejak langgal pembelian kembali (buyback) Obligasi tersebut.

4
Ilsmf

f. Selain kelentuan sebagaimana dimaksud dalam hurul e tersebul di atas, Perseroan juga wajib menyampaikan
kepada Bapepam dan LK seluruh dokumen penawaran jual yang telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi
selama periode penawaran pembelian kembali (buyback) Obligasi selambat-Iambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak
pembelian kembali (buyback) Obligasi selesai dilaksanakan.
6. Perseroan dapat melaksanakan pembelian kembali (buyback) Obligasi tanpa melakukan pengumuman sebagaimana
dimaksud dalam angka 5 lersebul di alas dengan kelenluan sebagai berikut:
a. Jumlah pembelian kembali (buyback) Obligasi tidak lebih dari 5,0% (lima persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang
masih lerhulang dalam periode 1 (satu) tahun sejak pembelian kembali (buyback) Obligasi dilaksanakan;
b. Obligasi yang dibeli kembali (buyback) lersebut bukan merupakan milik Aliliasi Perseroan (kecuali Obligasi yang
dimiliki Perusahaan Aliliasi Negara Republik Indonesia); dan
c. Obligasi yang dibeli kembali (buyback) tersebut hanya untuk disimpan yang dikemudian hari dapat dijual kembali
Untuk pembelian kembali (buyback) Obligasi sebagaimana dimaksud dalam angka 6. Perseroan wajib melaporkan
kepada Wali Amanat dalam waktu 1 (satu) Hari Kerja sejak dilakukan pembelian kembali (buyback) Obligasi tersebut
dan kepada Bapepam dan LK, Bursa Elek dan KSEI selambat-Iambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak langgal pembelian
kembali (buyback) Obligasi.
7. Perseroan wajib melaporkan kepada Wali Amanat dan KSEI mengenai Obligasi yang dimiliki Perseroan untuk disimpan,
dalam waktu 5 (lima) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi atau 1 (satu) Hari Bursa sebelum
langgal Daftar Pemegang Rekening yang berhak atas Bunga Obligasi, dengan memperhatikan peraluran KSE/;
8. Apabila berdasarkan angka 3 tersebul di alas, Perseroan melakukan pembelian kembali (buyback) atas seluruh atau
sebagian Obligasi dan memberlakukan seluruh atau sebagian pembelian kembali (buyback) Obligasi tersebul sebagai
pelunasan, maka Perseroan wajib melaporkan kepada Bapepam dan LK, Wali Amanat, KSEI, dan Bursa Elek selambat
lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal pelunasan tersebut. Dengan ketentuan apabila Perseroan melakukan
pembelian kembali (buyback) atas seluruh Obligasi tersebut sebagai pelunasan, maka Perseroan wajib
mengumumkannya dalam 1 (satu) surat kabar harian yang berperedaran nasional selambaHambatnya 2 (dua) Hari
Kerja setelah tanggal pelunasan tersebut di atas dan Perjanjian Perwaliamanatan menjadi berakhir;
9. Obligasi yang lelah dilunasi sehubungan dengan angka 3 lersebul di atas menjadi tidak berlaku, dan lidak dapat
dilerbitkan atau dijual kembali tanpa perlu dinyalakan dalam sualu akta apapun.
10. Dalam hal Obligasi dilunasi untuk sebagian maka Perseroan akan menyerahkan Sertilikal Jumbo Obligasi yang baru
kepada KSEI unluk dilukarkan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi yang lama pada hari yang sama dengan tanggal
pelunasan sebagian Obligasi, dengan jumlah Pokok Obligasi yang masih lerhutang selelah dikurangi dengan jumlah
Obligasi yang telah dilunasi sebagian tersebut.
PENYISIHAN DANA PELUNASAN POKOK OBLIGASI
Perseroan lidak menyelenggarakan penyisihan dana pelunasan Pokok Obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan
penggunaan dana hasil Emisi sesuai dengan rencana penggunaan dana penerbitan Obligasi.
PERPAJAKAN
Mengenai perpajakan diuraikan dalam Bab XI Prospektus ini.
CARA DAN TEMPAT PELUNASAN PINJAMAN POKOK DAN PEMBAYARAN BUNGA OBLIGASI
Pelunasan Pokok Obligasi dan/alau pembayaran Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI, selaku Agen Pembayaran alas
nama Perseroan sesuai dengan syaral-syaral dan ketentuan-kelentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran,
kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran sebagaimana lelah
dilentukan pada Bab XVI Prospektus ini. Apabila tang gal pembayaran jatuh bukan pada Hari Bursa, maka pembayaran akan
dilakukan pada Hari Bursa berikutnya. Apabila dana pembayaran Bunga Obligasi dan/alau pelunasan Pokok Obligasi tidak
diambil oleh Pemegang Obligasi pada saal jatuh tempo maka jumlah dana pembayaran yang tidak diambil lersebut wajib
disimpan oleh Agen Pembayaran untuk kepentingan Pemegang Obligasi yang bersangkutan dan Perseroan dibebaskan oleh
KSEI sebagai Agen Pembayaran dari tanggung jawab pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi
kepada Pemegang Obligasi.
KELALAIAN PERSEROAN
Kondisi-kondisi dan pengaluran mengenai kelalaian (cidera janji) dialur sesuai dengan kelenluan yang lercanlum dalam
Perjanjian Perwaliamanatan, yang juga dijelaskan pada Bab XVI Prospektus ini mengenai Kelerangan Tentang Obligasi.

5
J smt
PROSEDURPEMESANAN
Prosedur pemesanan dapat dilihat pada Bab XIX Prospektus ini, mengenai Persyaratan Pemesanan Pembelian Obligasi.
WALIAMANAT
PT Bank Permata Tbk. merupakan Wali Amanat dalam penerbitan Obligasi ini sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam Perjanjian Perwaliamanatan yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Permata Tbk.
Alamat Wali Amanat adalah sebagai berikut :
PT Bank PermataTbk.
Permata Bank Tower I, 14th Floor
JI. Jend. Sudirman Kav.27
Jakarta 12920
Telp. (021) 523 7561
Fax. (021) 250 0529
Up.: Securities & Agency Services
HASIL PEMERINGKATAN
Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Fitch Ratings
Indonesia. Berdasarkan surat PT Fitch Ratings Indonesia Surat No.RC024/DIR/IX/2009 tanggal 15 September 2009, hasil
pemeringkatan atas surat hutang jangka menengah (Obligasi) Perseroan adalah:
AA(ldn)
(Double A; Stable Outlook)

Keterangan lebih lanjut mengenai hasil pemeringkatan Obligasi dapat dilihat pada Bab XVII Prospektus ini.
Peringkat yang diberikan tersebut mencerminkan kuatnya posisi Perseroan sebagai satu-satunya Perusahaan yang
melakukan pembiayaan pasar sekunder perumahan di Indonesia dan dimiliki secara penuh oleh Negara Republik Indonesia.
Namun, Perseroan memiliki track record yang masih sangat terbatas karena baru terbentuk di tahun 2005.
RATING RATIONALE
Peringkat yang diberikan tersebut mencerminkan kuatnya posisi Perseroan sebagai satu-satunya Perusahaan yang
diberi tugas oleh Pemerintah untuk membangun dan mengembangkan Pasar Pembiayaan Sekunder Perumahan di
Indonesia. Sebagai perusahaan yang 100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, Perseroan memiliki track record
yang terbatas karena baru terbentuk di tahun 2005.
Faktor-faktor yang mendukung peringkat tersebut adalah:
1. Dukungan penuh dari pemegang saham, Republik Indonesia, yang memiliki kebijakan dalam pembangunan pasar
sekunder perumahan. Perseroan adalah satu-satunya lembaga pembiayaan sekunder perumahan di Indonesia.
2. Perseroan memfasilitasi penerbitan EBA pertama di Indonesia sebesar Rp100 miliar pada bulan Pebruari 2009,
yang mengadopsi ketentuan BAPEPAM dan LK IX.K.1 mengenai KIK EBA . Perseroan bertindak sebagai
kordinator global, pembeli siaga dan pendukung kredit. Sekuritisasi ini sesuai dengan obyektif jangka panjang
Perseroan untuk mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan.
Peringkat tersebut dibatasi oleh:
Umur Perseroan yang relatif masih muda. Kinerja keuangan Perseroan belum terefleksi dengan baik karena baru
didirikan dan kemampuan Perseroan dalam mengendalikan risiko belum cukup teruji. Perseroan mulai memberikan
pinjaman pada tahun 2006 dan telah disalurkan ke 5 (lima) lembaga penyalur KPR dengan jumlah pinjaman yang
diberikan sebesar Rp533 miliar, di akhir tahun 2008. Penerbitan obligasi ini bertujuan untuk memfasilitasi aliran dana
dari pasar modal ke sektor perumahan.

6
IIsmf

HAKHAK PEMEGANG OBLIGASI


1. Menerima pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi dari Perseroan yang dibayarkan melalui
KSEI sebagai Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok
Obligasi yang bersangkutan. Pokok Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi
yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi.
2. Pemegang Obligasi yang berhak mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya
tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening, pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi,
kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian jika terjadi
transaksi Obligasi setelah tanggal penentuan pihak yang berhak memperoleh Bunga Obligasi, maka pihak yang
menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi yang
bersangkutan.
3. Bila terjadi kelalaian dalam pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi paling lambat 1 (satu) Hari
Bursa setelah lewat Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, maka
Pemegang Obligasi berhak untuk menerima pembayaran denda sebesar 1,5% (satu koma lima persen) per tahun di atas
tingkat Bunga Obligasi, atas jumlah yang terhutang yang harus disetor/dibayar Perseroan, yang dihitung berdasarkan
jumlah hari yang telah lewat sampai dengan pelunasan atau pembayaran jumlah yang wajib dibayar Perseroan
dilaksanakan. Untuk menghitung denda dilakukan perhitungan hari yang terlewat yaitu 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga
ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Denda yang dibayar oleh
Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi, oleh Agen Pembayaran akan diberikan kepada Pemegang
Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya.
4. Seorang atau lebih Pemegang Obligasi yang mewakili sedikitnya 20% (dua pUluh persen) dari jumlah Pokok Obligasi
yang masih terhutang (termasuk didalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik
Indonesia namun di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan) berhak
mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat agar diselenggarakan RUPO dengan memuat agenda yang
diminta dengan melampirkan fotokopi KTUR dari KSEI yang diperoleh melalui Pemegang Rekening dan memperlihatkan
asli KTUR kepada Wali Amanat, dengan ketentuan terhitung sejak diterbitkannya KTUR, Obligasi akan dibekukan oleh
KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR. Pencabutan pembekuan Obligasi oleh KSEI tersebut hanya dapat
dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amana!.
5. Melalui keputusan RUPO, Pemegang Obligasi antara lain berhak melakukan tindakan sebagai berikut:
a. mengambil keputusan atas suatu kejadian kelalaian menurut Perjanjian Perwaliamanatan; atau
b. mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Perseroan mengenai perubahan tingkat Bunga Obligasi, tata
cara pembayaran Bunga Obligasi dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan Obligasi serta persyaratan
dan ketentuan-ketentuan lain dari Perjanjian Perwaliamanatan; atau
c. memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuan-ketentuan Perjanjian
Perwaliamanatan; atau
d. mengambil tindakan lain yang diperlukan untuk kepentingan Pemegang Obligasi berdasarkan ketentuan Perjanjian
Perwaliamanatan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PEMBATASAN DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PERSEROAN


Sebelum dilunasinya semua Jumlah Yang Terhutang yang harus dibayar oleh Perseroan berkenaan dengan Obligasi,
Perseroan berjanji dan mengikat diri bahwa:
1. Tanpa ijin tertulis dari Wali Amana!, pemberian ijin tertulis tersebut tunduk pada ketentuan sebagai berikut:
I. Ijin tersebut tidak akan ditolak tanpa alasan yang jelas dan wajar; dan
II. Wali Amanat wajib memberikan tanggapan atas permohonan ijin tersebut dalam waktu 14 (empat belas)
Hari Kerja setelah permohonan ijin dan dokumen pendukungnya tersebut diterima oleh Wali Amanat, dan
jika dalam waktu 14 (em pat belas) Hari Kerja tersebut Perseroan tidak menerima tanggapan apapun dari
Wali Amanat maka Wali Amanat dianggap telah memberikan ijinnya;
III. Jika dalam tanggapannya Wali Amanat meminta tambahan data atau dokumen pendukung lainnya, maka
persetujuan atau penolakan wajib diberikan oleh Wali Amanat dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kerja setelah data
atau dokumen pendukung lainnya tersebut diterima secara lengkap oleh Wali Amana!. Jika dalam waktu 7
(tujuh) Hari Kerja tersebut Perseroan tidak menerima tanggapan apapun dari Wali Amanat maka Wali
Amanat dianggap telah memberikan ijinnya;

7
I smf

Perseroan tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut :


1. Melakukan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan atau memberikan persetujuan kepada
Anak Perusahaan Uika ada) unluk melakukan penggabungan atau peleburan alau pengambilalihan
kecuali penggabungan alau peleburan alau pengambilalihan yang dilakukan dengan alau pada
perusahaan yang bidang usahanya sarna dan lidak mempunyai dampak negalif lerhadap jalannya usaha
Perseroan dan lidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pelunasan Pokok Obligasi
dan/alau pembayaran Bunga Obligasi, kecuali hal-hal lersebut dilakukan dalam program privalisasi
Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan kelenluan sebagai berikut:
a. Semua syaral dan kondisi Obligasi dalam Perjanjian Perwaliamanalan dan dokumen lain yang
berkailan lelap berlaku dan mengikal sepenuhnya lerhadap perusahaan penerus (surviving
company) dan dalam hal Perseroan bukan merupakan perusahaan penerus (surviving company)
maka seluruh kewajiban berdasarkan Obligasi dan/alau Perjanjian Perwaliamanatan lelah
dialihkan secara sah kepada perusahaan penerus (surviving company) dan perusahaan penerus
(surviving company) tersebul memiliki aktiva dan kemampuan yang memadai unluk memenuhi
kewajiban pembayaran berdasarkan Obligasi dan Perjanjian Perwaliamanatan.
b. Perusahaan penerus (surviving company) lersebut salah salu bidang usahanya adalah bergerak
dalam bidang usaha utama yang sarna dengan Perseroan.
2. Melakukan peminjaman hUlang baru alau memberikan perselujuan kepada Anak Perusahaan Uika ada)
unluk melakukan peminjaman hutang baru yang memiliki kedudukan lebih linggi dari kedudukan hUlang
yang timbul berdasarkan Obligasi, kecuali hUlang baru tersebul unluk kegiatan usaha sehari-hari
Perseroan;
3. Menjaminkan dan/alau membebani alau memberikan ijin unluk menjaminkan dan/alau membebani
dengan cara apapun aktiva lermasuk hak atas pendapalan Perseroan dan/alau Anak Perusahaan Uika
ada), baik yang ada sekarang maupun yang akan diperoleh di masa yang akan dalang, kecuali jaminan
yang diberikan dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari Perseroan dan Anak Perusahaan Qjka ada)
4. Memberi pinjaman kepada pihak manapun atau mengijinkan Anak Perusahaan Uika ada) memberikan
pinjaman kepada pihak manapun, kecuali:
(i) Pinjaman yang lelah ada sebelum ditandalanganinya Perjanjian Perwaliamanalan;
(ii) Pinjaman yang diberikan berdasarkan kegialan usaha Perseroan yang ditenlukan berdasarkan
Anggaran Dasar;
(iii) Pinjaman kepada pegawai termasuk Direksi dan Komisaris unluk program kesejahteraan pegawai
Perseroan dengan kelentuan sesuai peraluran perusahaan Perseroan.
5. Mengubah bidang usaha utama Perseroan danlalau memberikan ijin alau perselujuan kepada Anak
Perusahaan Uika ada) untuk mengadakan perubahan bidang usaha.
6. Mengurangi modal dasar. modal ditempalkan dan modal diselor Perseroan.
7. Mengajukan permohonan pailil alau permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang ("PKPU")
alau mengijinkan Anak Perusahaan Uika ada) mengajukan permohonan pailil alau permohonan PKPU
yang diajukan oleh Perseroan danlalau Anak Perusahaan Uika ada) sebagai akibal adanya permohonan
kepaililan pihak lain.
8. Membayar, membual alau menyalakan pembagian deviden pada lahun buku Perseroan selama
Perseroan lalai dalam melakukan pembayaran Jumlah Terhulang atau Perseroan lidak melakukan
pembayaran Jumlah Terhulang berdasarkan Perjanjian Perwaliamanalan, Akta Pengakuan Hulang
dan/alau perjanjian lain yang dibual berkenaan dengan Obligasi.
9. Mengadakan segala benluk kerjasama, bagi hasil alau perjanjian serupa lainnya di luar kegialan usaha
Perseroan sehari-hari alau mengadakan perjanjian manajemen alau perjanjian serupa lainnya yang
mengakibalkan kegialan/operasi Perseroan dialur oleh pihak lain.

8
.,

nsmf

2. Selama Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi belum dilunasi seluruhnya, Perseroan berkewajiban untuk:
(i) Menyetorkan dana (in good funds) yang diperlukan untuk pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok
Obligasi yang jatuh tempo kepada Agen Pembayaran paling lambat 1 (satu) Hari Bursa sebelum Tanggal
Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan menyerahkan fotokopi bukti
pengiriman dana kepada Wali Amanat pada hari yang sama.
Apabila lewat jatuh tempo Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi
maka Perseroan harus membayar denda atas kelalaian tersebut sebesar 1,5 % (satu koma lima persen) per
tahun di atas Bunga Obligasi yang dihitung berdasarkan har,i yang lewat. Jumlah denda tersebut dihitung harian
dengan ketentuan bahwa 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga
ratus enam puluh) Hari Kalender sampai dengan pelunasan efektif jumlah denda tersebut di atas.
Denda yang dibayarkan oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi akan dibayarkan kepada
Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya sesuai dengan
ketentuan Perjanjian Agen Pembayaran.
(ii) Memperoleh, mematuhi segala ketentuan dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menjaga tetap
berlakunya segala kuasa, ijin, dan persetujuan (baik dari pemerintah maupun dari pihak yang berwenang lainnya)
dan dengan segera memberikan laporan danlatau masukan dan/atau melakukan hal-hal yang diwajibkan oleh
peraturan perundang-undangan Republik Indonesia sehingga Perseroan dapat secara sah menjalankan
kewajibannya berdasarkan setiap Dokumen Emisi dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya atau
memastikan keabsahan, keberlakuan, dapat dilaksanakannya setiap Dokumen Emisi di Republik Indonesia.
(iii) Memastikan pada setiap saat keadaan keuangan Perseroan yang tercantum dalam laporan keuangan tahunan
Perseroan terakhir yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang diserahkan kepada Wali Amanat
berdasarkan butir (x) di bawah ini, harus berada dalam rasio-rasio keuangan sebagai berikut:
a. Current Ratio, perbandingan total aktiva lancar dengan total kewajiban lancar tidak kurang dari 1 : 1 (satu
berbanding satu)
b. Perbandingan Aktiva Produktif dengan Hutang tidak kurang dari 0,8 : 1 (noI koma delapan berbanding
satu).
"Aktiva Produktif' berarti terdiri dari kas dan setara kas, pinjaman yang diberikan, bunga masih akan diterima dan
investasi jangka panjang-bersih.
"Hutang" berarti hutang berbunga yang diperoleh Perseroan termasuk hutang bank, hutang sewa guna usaha,
hutang Efek konversi, hutang Efek dan instrumen pinjaman lainnya, hutang kredit investasi, hutang Perseroan
yang dijamin dengan agunan atau gadai atas aktiva pihak lain berdasarkan nilai penjaminan, pinjaman yang
berasal dari perusahaan lain yang diakuisisi dan menjadi Anak Perusahaan Oika ada) atau perusahaan lain yang
melebur ke dalam Perseroan, kecuali hutang pajak, hutang dividen Oika ada), hutang dagang dalam kegiatan
usaha Perseroan sehari-hari, hutang kepada pihak ketiga selain bank dalam jangka waktu kurang dari 1 (satu)
tahun.
(iv) Memberitahukan secara tertulis terlabih dahulu kepada Wali Amanat selambat-Iambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja
sebelum ditandatanganinya dokumen-dokumen berkaitan dengan:
1. Peminjaman hutang baru yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari Obligasi dan digunakan untuk kegiatan
usaha sehari-hari Perseroan; dan/atau
2. Penjaminan danlatau pembebanan aktiva Perseroan dan/atau Anak Perusahaan Uika ada) yang diberikan
dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari Perseroan dan/atau Anak Perusahaan Uika ada).
(v) menjalankan usaha dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(vi) mematuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
(vii) memelihara asuransi-asuransi yang sudah berjalan dan berhubungan dengan kegiatan usaha dan harta
kekayaan Perseroan pada perusahaan asuransi yang bereputasi baik terhadap segala resiko yang biasa dihadapi
oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sama dengan Perseroan.
(viii) segera memberikan kepada Wali Amanat secara tertulis keterangan yang sewaktu-waktu diminta oleh Wali
Amanat dengan wajar mengenai operasi, keadaan keuangan, aktiva Perseroan dan hal lain-lain.

9
Ismf

(ix) memberikan ijin kepada Wali Amanal alau pihak yang dilunjuk oleh Wali Amanal dengan pemberilahuan 3 (tiga)
Hari Kerja sebelumnya secara tertulis, unluk selama jam kerja Perseroan memasuki gedung-gedung dan
halaman-halaman yang dimiliki atau dikuasai Perseroan dan melakukan pemeriksaan alas buku-buku, ijin-ijin dan
calalan keuangan Perseroan yang lerkail dengan penerbilan Obligasi sepanjang lidak bertenlangan dengan
peraluran-peraluran yang berlaku, dengan biaya-biaya yang diselujui lerlebih dahulu oleh Perseroan.
(x) Menyampaikan kepada Wali Amanal :
1. salinan dari laporan-Iaporan lermasuk laporan-Iaporan yang berkailan dengan aspek kelerbukaan informasi
sesuai dengan kelenluan yang berlaku di bidang Pasar Modal yang disampaikan kepada Bapepam dan LK,
Bursa Efek, KSEI, dalam waktu selambal-Iambalnya 2 (dua) Hari Kerja selelah laporan-Iaporan lersebul
diserahkan kepada pihak-pihak yang disebulkan di alas.
2. salinan resmi akta-akta dan perjanjian yang dibual sehubungan dengan penerbilan Obligasi dalam waktu
selambal-Iambalnya 2 (dua) Hari Kerja selelah dilerimanya salinan lersebul oleh Perseroan.
3. Laporan keuangan tahunan yang telah diaudil oleh akunlan publik yang lerdaftar di Bapepam dan LK
disampaikan bersamaan dengan penyerahan laporan ke Bapepam dan LK atau selambat-lambatnya pada
akhir bulan keliga selelah langgallaporan keuangan lahunan Perseroan.
4. Laporan keuangan tengah tahunan disampaikan bersamaan dengan penyerahan laporan ke Bapepam dan
LK.
5. Laporan keuangan triwulan disampaikan selambal-Iambatnya 1 (satu) bulan setelah periode laporan
keuangan tersebut berakhir.
(xi) memelihara secara konsisten sistem pembukuan, pengawasan intern dan pencatatan akuntansi berdasarkan
Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(xii) mengusahakan agar harta kekayaan yang digunakan dalam menjalankan kegiatan usahanya berada dalam
keadaan baik, memperbaikinya dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usaha
Perseroan.
(xiii) selambal-Iambatnya 5 (lima) Hari Kerja memberilahukan kepada Wali Amanat secara tertulis atas :
1. Seliap kejadian alau keadaan yang dapal mempunyai pengaruh penting dan buruk atas jalannya usaha atau
operasi alau keadaan keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan Oika ada);
2. Setiap perubahan anggaran dasar, susunan direksi dan komisaris, pembagian deviden, susunan pemegang
saham Anak Perusahaan Oika ada) dan diikuti dengan penyerahan akta-akta keputusan Rapal Umum
Pemegang Saham Anak Perusahaan Oika ada) selelah akta-akta tersebut diterima oleh Perseroan;
3. Perkara pidana, perdata, administrasi dan perburuhan dimana Perseroan dan/atau Anak Perusahaan Oika
ada) berkedudukan sebagai pihak tergugal yang secara Malerial mempengaruhi kelangsungan usaha
Perseroan dan/atau Anak Perusahaan Oika ada);
4. Terjadinya salah satu dari perisliwa kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian
Perwaliamanalan dengan segera, dan melalui permintaan tertulis dari Wali Amanat, menyerahkan pada
Wali Amanal suatu pernyalaan yang ditandalangani oleh seseorang yang dapat diterima oleh Wali Amanal
unluk maksud lersebul, yang mengkonfirmasikan bahwa kecuali sebelumnya lelah diberitahukan kepada
Wali Amanal atau diberitahukan pada saal konfirmasi bahwa peristiwa kelalaian tersebut tidak terjadi atau
apabila lerjadi peristiwa kelalaian, memberikan gambaran lengkap atas kejadian tersebut dan tindakan atau
langkah-Iangkah yang diambil (alau diusulkan unluk diambil) oleh Perseroan untuk memperbaiki kejadian
lersebut.
(xiv) membayar kewajiban pajak alau bea lainnya yang menjadi beban Perseroan dalam menjalankan usahanya
sebagaimana meslinya.
(xv) melakukan pemeringkalan atas Obligasi sesuai dengan Peraluran No: IX.C.11 lentang Pemeringkalan Alas Efek
Bersifal Ulang.

10
nsmf
,.M........

_~

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN


UMUM OBLIGASI

Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya Emisi akan digunakan untuk
refinancing aktiva produktif Perseroan, dengan alokasi :
sekitar 90% untuk penyaluran pinjaman dalam bentuk refinancing program;
sekitar 10% untuk pembelian EBA (Efek Beragun Aset KPR hasil sekuritisasi).
Atas dana yang diperoleh Perseroan dari Penawaran Umum Obligasi, Perseroan akan melaporkan secara periodik realisasi
penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini kepada Bapepam dan LK sesuai dengan Peraturan No. X.K.4 yang
merupakan Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum dan juga kepada para Pemegang Obligasi melalui Wali Amana!.
Apabila Perseroan bermaksud mengubah penggunaan dana dari rencana semula seperti yang tercantum dalam Prospektus
ini, maka rencana penggunaan dana tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada Bapepam dan LK dengan
mengemukakan alasan beserta pertimbangannya serta harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Wali Amanat
setelah terlebih dahulu disetujui oleh RUPO.

Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK No. SE-05/BU2006 tanggal 29 September 2006 tentang
Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaarn Umum, total biaya yang dikeluarkan
oleh Perseroan adalah sebesar 0,339% dari nilai emisi Obligasi yang meliputi:

a. Biaya jasa untuk penjamin emisi efek 0,115% Gasa manajemen 0,065%, jasa penjualan 0,025% dan jasa penjaminan
0,025%)
b. Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal 0,065% (yang terdiri dari biaya jasa Akuntan: 0,023%; Konsultan Hukum: 0,034%
dan Notaris: 0,008%)
c. Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal: 0,016% (yang terdiri dari biaya jasa Wali Amana!: 0,011 %dan Kustodian:
0,005%)
- d. Biaya lain-lain (percetakan, biaya listing BEl, biaya pemeringkat, audit penjatahan, iklan prospektus ringkas dan public
oj expose): 0,143%

Sesuai dengan Surat No. S-591/DIR/SMF/IX/2009 tanggal 30 September 2009 perihal Laporan Realisasi Penggunaan Dana
Hasil Penawaran Umum Obligasi Sarana Multigriya Finansial I Tahun 2009 telah digunakan sesuai dengan tujuan
penggunaan dana Obligasi tersebut serta telah dilaporkan kepada Bapepam-LK sesuai dengan Peraturan Bapepam
NO.X.KA.

11
smf

'.j.,.o.~--

III. PERNYATAAN HUTANG

Pada tanggal 30 Juni 2009, Perseroan mempunyai kewajiban yang seluruhnya berjumlah Rp13.348 juta-, terdiri dari
Kewajiban Lancar sebesar Rp10.000 juta, dan Kewajiban Tidak Lancar sebesar Rp3.348 juta. Angka-angka ini diambil dari
Laporan Keuangan Perseroan tanggal 30 Juni 2009 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Riza. Wahono dan Rekan
(Clarkson Hyde Internationa~ dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

(da/am jutaan Rupiah)

Uraian Jumlah
Kewaiiban Lancar
Hutang Lain-lain 21
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 511
Hulang Pajak 5.971
Penyisihan Bonus 2.424
Pendapalan ditenma di muka 1.073

Kewajiban Tidak Lancar


Penyisihan Tunjangan Puma Jabatan 1.884
Penyisihan Imbalan Kerja Karyawan 1.464
Jumlah Kewaiiban 13.348

1. Hutang Lain-lain
Hutang Lain-lain Perseroan pada tanggal 30 Juni 2009 sebesar Rp21 juta,-. Hutang Lain-lain merupakan hutang kepada
pihak ketiga untuk pembayaran kepada koperasi karyawan Mandiri Sekuritas atas pengadaan tenaga kerja outsourcing.
2. Biaya Yang Masih Harus Dibayar
Biaya Yang Masih Harus Dibayar Perseroan pada tanggal 30 Juni 2009 sebesar RpS11 juta. Rincian Biaya Yang Masih
Harus Dibayar adalah sebagai berikut:

(da/am jutaan Rupiah)


Biaya Yang Masih Harus Dibayar Jumlah
Tunjangan Karyawan 500
Kuslodian 2
Lain-lain 9
Total Biaya Yang Masih Harus Dibayar 511

3. Hutang Pajak
Hutang Pajak Perseroan per 30 Juni 2009 sebesar RpS.971 juta. Rincian Hutang Pajak Perseroan per 30 Juni 2009
adalah sebagai berikut:

(da/am jutaan Rupiah)


Hutang Pajak Jumlah
Pajak Penghasilan

Pasal21:

- Desember

- Tahunan
460
Pasal23
4
Pasal29
5.463
Pasal4
44
Total Hutang Pajak 5.971

12
nsmf

4. Penyisihan Bonus
Penyisihan Bonus Perseroan per 30 Juni 2009 sebesar Rp2.424 juta. Penyisihan Bonus dilakukan berdasarkan atas
Surat Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan - Departemen Keuangan No. SR-4197/LK/2005 tanggal 30 November
2005, dimana Direksi, Komisaris dan karyawan berhak atas bonus sebesar 5% dari laba bersih Perseroan untuk
tahun/periode yang bersangkutan.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Juni 2009, pemegang saham menyetujui untuk
memberikan bonus sebesar 1%dari laba bersih perseroan.

5. Pendapatan Diterima Dimuka


Pendapatan Diterima Dimuka Perseroan per 30 Juni 2009 sebesar Rp1.073 juta, merupakan provisi jasa penyaluran
pinjaman yang pengakuannya dilakukan setiap bulan selama masa pinjaman.

6. Penyisihan Tunjangan Puma Jabatan


Merupakan penyisihan tunjangan puma jabatan Direksi dan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN sesuai Surat Sekretaris
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No. S-326/SMBU/2002 tanggal 3 Mei 2002 tentang Penetapan
Remunerasi Direksi dan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN yang juga diberlakukan pada Perseroan sebagaimana
dijelaskan dalam RUPS tanggal 20 Juni 2006. Penyisihan Tunjangan Puma Jabatan Perseroan per 30 Juni 2009 adalah
sebesar Rp1.884 juta.

7. Penyisihan Imbalan Kerja Karyawan


Merupakan jumlah penyisihan imbalan kerja untuk karyawan yang dihitung oleh Aktuaris Independen yaitu PT Eldridge
Gunaprima Solution, sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan NO.13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan
Imbalan Kerja Karyawan Perseroan per 30 Juni 2009 sebesar Rp1.464 juta.

8. Komitmen dan Perjanjian Signifikan


SMF menandatangani perjanjian pendukung kredit NO.001/PPK/SMFKIK-DSMF-1/1/2009 tanggal 7 Januari 2009 dengan
PT Danareksa Investment Management dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan perjanjian tersebut,
SMF bertindak sebagai pendukung kredit dalam transaksi penerbitan efek beragun aset (EBA). SMF setuju
menyediakan dana tidak kurang dari jumlah maksimum ambang batas rekening cadangan pada tanggal penutupan yang
ditetapkan sebesar Rp3.572 juta ke dalam rekening cadangan. Selanjutnya, KIK-DSMF-I wajib membayar imbalan jasa
kepada SMF sesuai dengan urutan prioritas pembayaran pada setiap tanggal pembayaran sebesar 0,03% per tahun dari
jumlah pokok terhutang atas EBA tiap triwulan sebelum pembayaran kepada pemegang EBA.

SELURUH KEWAJIBAN PERSEROAN PER TANGGAL 30 JUNI 2009 TELAH DIUNGKAPKAN 01 DALAM PROSPEKTUS. TIDAK ADA KEWAJIBAN
YANG TELAH JATUH TEMPO YANG BELUM DILUNASI OLEH PERSEROAN.

DARI TANGGAL 30 JUNI 2009 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN DARI TANGGAL LAPORAN AUDITOR
INDEPENDEN SAM PAl DENGAN EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN INI, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI KEWAJIBANKEWAJIBAN DAN
IKATAN-IKATAN BARU SELAIN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN YANG TIMBUL DARI KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA KEWAJIBAN
KEWAJIBAN YANG TELAH DINYATAKAN 01 ATAS DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DAN PROSPEKTUS IN!.

MANAJEMEN DALAM HAL INI BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA PERSEROAN SERTA SEHUBUNGAN DENGAN TUGAS DAN TANGGUNG
JAWABNYA DALAM PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK MEMENUHI KEWAJIBANKEWAJIBANNYA YANG
TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN SERTA DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS IN!.

ATAS MASINGMASING KEWAJIBAN TERSEBUT 01 ATAS T1DAK TERDAPAT NEGATIVE COVENANTS YANG MERUGIKAN HAKHAK PEMEGANG
SAHAM MAUPUN OBLIGASI

13
,
smt
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

Analisis dan pembahasan di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan,
disusun berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir tanggal30 Juni 2009 dan
untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Riza, Wahono &
RekanlClarkson Hyde International dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007 dan 2006 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young), semuanya dengan pendapat Wajar
Tanpa Pengecualian (wrP).

1. Umum
Perseroan adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkedudukan di Jakarta Selatan, yang didirikan dan dijalankan
berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan
Anggaran Dasar No.114 tanggal 13 Agustus 2008 dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU
94053.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 5 Desember 2008, Perseroan mempunyai maksud dan tujuan untuk membangun dan
mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kesinambungan
pembiayaan perumahan yang terjangkau oleh masyarakal.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
a. membeli kumpulan aset keuangan dari lembaga penyalur KPR, berupa piutang yang diperoleh dari penyaluran KPR
berikut hak agunan yang melekat padanya dan menerbitkan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi;
b. menyimpan kumpulan aset keuangan dan menerbitkan Surat Partisipasi apabila pasar belum kondusif;
c. menunjuk SPV untuk membeli aset keuangan dari Kreditor Asal dan menerbitkan Efek Beragun Aset berbentuk Surat
Utang.
Selain kegiatan-kegiatan usaha tersebut di atas, Perseroan dapat pula melakukan kegiatan lain sebagai berikut:
memberikan pinjaman kepada lembaga penyalur Kredit Pemilikan Rumah (UKPR") untuk membiayai KPR yang

memenuhi persyaratan Perseroan;

menerbitkan Surat Hutang;

mengeluarkan jaminan dan dukungan kredit (credit enhancemen~;

melaksanakan fungsi sebagai Koordinator Global;

melaksanakan fungsi sebagai Penata Sekuritisasi;

melakukan penyertaan langsung pada perusahaan yang kegiatan usahanya terkait langsung dengan pasar pembiayaan

sekunder perumahan;

menempatkan dana dalam bentuk Surat Utang Negara, Sertifikat Bank Indonesia, Deposito dan instrumen keuangan

lainnya yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan;

melakukan pembelian Efek Beragun Aset;

kegiatan usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

2. Kondisi Perekonomian
Kondisi perekonomian nasional secara umum berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja
Perseroan, terulama lingkal suku bunga, lingkal pertumbuhan ekonomi nasional, tingkal inflasi dan f1uktuasi nilai tukar
Rupiah lerhadap mala uang asing. Faklor lingkal suku bunga juga rentan lerhadap kinerja Perseroan, dalam hallingkal suku
bunga mengalami penurunan, maka perminlaan akan pembiayaan rumah akan meningkat, begilupun sebaliknya. Faktor
makro ekonomi yang kondusif dan bertumbuh di sektor riil akan mengakibalkan meningkatnya daya beli masyarakal yang
akhirnya akan mengakibalkan pembelian dan perminlaan pembiayaan perumahan. Tingkal inflasi juga sangal berpengaruh
terhadap naik turunnya tingkat suku bunga/biaya dana serta daya beli dan daya bayar konsumen.
Kejadian bencana alam ataupun kondisi makro ekonomi akan mempengaruhi Perseroan apabila dampak dari kejadian
lersebul memberikan dampak kerugian kepada penyalur KPR yang menerima pinjaman dari Perseroan. Khususnya kondisi
makro ekonomi yang menimbulkan risiko sistemik di pasar keuangan akan langsung mempengaruhi kinerja Perseroan,
mengingat pada dasarnya Perseroan harus melakukan pendanaan dari pasar modal unluk melakukan program pemberian
pinjaman.

14
smf

3. Anatisa Laporan Keuangan


Analisis dan pembahasan di bawah ini disusun berdasarkan angka-angka yang dikutip dari, dan harus dibaca dengan
mengacu pada Laporan Keuangan Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Riza,
Wahono & Rekan (Clarkson Hyde International) dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan
2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young), yang semuanya
dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

a. Pertumbuhan Pendapatan, Beban dan Laba Pendapatan Usaha

(da/amjulaan Rupiah)
31 Desember 30 Juni
Keterangan
2006 2007 2008 2009
Pendapalan 102.984 83.724 100.485 62.161
Beban Usaha
Gaji dan Tunjangan Karyawan (13.014) (12.655) (15.669) (8.295)
Umum dan Adminislrasi (4.141) (7.973) (6.293) (2.921)
Jumlah Beban Usaha (17.155) (20.628) (21.962) (11.216)
Laba Usaha 85.829 63.096 78.523 50.945
Pendapatan Lain-Lain - Bersih 1.296 2.255 1.697 3.166
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 87.125 65.351 80.220 54.111
Manfaal (Beban) Pajak Penghasilan Badan
Kini (3.260) (5.493)
Tangguhan 1.386 (253) 300 (128)
Laba Bersih 88.511 65.098 77.260 48.489

Pendapatan
Pendapatan Perseroan untuk periode yang berakhir 30 Juni 2009 sebesar Rp62.161 juta.
Pendapatan Perseroan untuk tahun 2008 sebesar Rp100.485 juta, meningkat sebesar 20,01 % atau sebesar Rp16.761 juta
dari pendapatan Perseroan pada tahun 2007 sebesar Rp83.724 juta. Hal ini karena peningkatan pendapatan pada Pinjaman
Yang Diberikan.
Pendapatan Perseroan pada tahun 2007 sebesar Rp83.724 juta mengalami penurunan 18,70% atau sebesar Rp19.260 juta
dari pendapatan tahun 2006. Turunnya pendapatan tersebut terutama karena penurunan tingkat suku bunga penempatan
dana yang mengikuti pergerakan tingkat suku bunga Bank Indonesia. Pendapatan Perseroan tahun 2006 sebesar Rp1 02.984
juta.
Berikut adalah rincian Pendapatan Perseroan berdasarkan sumber pendapatan:

(da/am juraan Rupiah)

31 Desember 30 Juni
KETERANGAN
2006 2007 2008 2009
Pendapatan
Deposito Berjangka 79.984 39.068 36.317 28.813
Sertifikal Bank Indonesia 22.053 26.593 19.800
Sural Utang Negara 867 1.147 1.217 643
Obligasi Retail Indonesia 2.162 1.394
102.904 66.808 59.496 30.850
Pinjaman Yang Diberikan 51 16.674 40649 27.663
Jasa Pendidikan dan pelatihan 29 242 340 66
Efek Beragun Aset 3.529
Kordinator Sekuritisasi 7
Pendukung Kredit 46
Jumlah 102.984 83.724 100.485 62.161

15
smt-

Pendapatan
(dalam Rupiah)

102.983.523.836 100.485.005.274

83.724.204.983

62.161.268.327

2006 2007 2008 Juni 2009

Beban Usaha
Jumlah beban usaha untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 sebesar Rp11.216 juta.
Jumlah beban usaha Perseroan untuk tahun 2008 sebesar Rp21.962 juta, meningkat sebesar 6,46% atau sebesar Rp1.334
juta dari beban usaha Perseroan pada tahun 2007 sebesar Rp20.628 juta. Hal ini karena peningkatan biaya personalia.
Jumlah beban usaha tahun 2007 sebesar Rp20.628 juta terdiri dari beban gaji dan tunjangan karyawan Rp12.655 juta serta
beban umum dan administrasi Rp7.973 juta. Jumlah beban usaha tahun 2007 tersebut meningkat sebesar Rp3.473 juta atau
20,24% dari jumlah beban usaha tahun 2006. Kenaikan tersebut terutama pada beban umum dan administrasi karena
aktivitas operasional Perseroan yang meningkat. Jumlah beban usaha Perseroan tahun 2006 sebesar Rp17.155 juta.

Beban Usaha
(dalam Rupiah)

21.961.788.338
20 628 357 840
17.154.899.599 .... ..
I

t,' ~
r: ~

11.216.506.699

~i
,. ..
I, I

~I
~L
~

2007 2008 Juni 2009

16
,
smf

Laba Usaha

, Laba Usaha Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 sebesar Rp50.945 juta.

, Laba Usaha Perseroan untuk tahun 2008 sebesar Rp78.523 juta, meningkat sebesar 24,45% atau Rp15.427 juta dibanding
tahun 2007 sebesar Rp63.096 juta. Peningkatan ini karena peningkatan pendapatan pada pinjaman yang disalurkan.
Laba usaha tahun 2007 sebesar Rp63.096 juta mengalami penurunan sebesar Rp22.733 juta atau sebesar 26,49% dari
tahun 2006. Pendapatan menurun karena menurunnya rata-rata tingkat bunga penempatan dana dan meningkatnya beban
umum dan administrasi. Laba Usaha Perseroan tahun 2006 sebesar Rp85.829 juta.

Laba Usaha
(dalam Rupiah)

85.828.624.237
~ 78.523.216.936

63.095.847.143
~
I
50.944.761.6

2006 2SXJ7 2008 Juni 2009

Laba sebelum pajak penghasilan


""
Laba sebelum pajak untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 sebesar Rp54.111 juta.
Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan untuk tahun 2008 adalah sebesar Rp80.220 juta, dimana terjadi peningkatan
sebesar Rp14.869 juta atau 22,75% dibandingkan tahun 2007 sebesar Rp65.351 juta. Peningkatan ini terjadi karena realisasi
jumlah penyaluran pinjaman meningkat 57,41% dan meningkatnya tingkat bunga penyaluran pinjaman, sehingga total
pendapatan meningkat 18,85%, sementara biaya hanya meningkat 6,46%.
Laba sebelum pajak penghasilan tahun 2007 sebesar Rp65.351 juta mengalami penurunan sebesar Rp21.774 juta atau
sebesar 24,99% dari tahun 2006. Pendapatan menurun karena menurunnya rata-rata tingkat bunga penempatan dana dan
meningkatnya beban umum dan administrasi. Laba sebelum pajak penghasilan tahun 2006 sebesar Rp87.125 juta.
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
(dalam Rupiah)

87.125.038.219 80.220.018.001
r-
r
65.350.810.650
~ ..
54.110.727.982
In I

:
; I
I~
I

~
,>
.~, . f:
, r I
2006 2007 2008 Juni 2009

17
,...

smt
Laba bersih
Laba Bersih Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 sebesar Rp48.489 juta.
Laba Bersih Perseroan untuk tahun 2008 sebesar Rp77.260 juta, meningkat sebesar Rp12.162 juta atau 18,68% dibanding
tahun 2007 dengan Laba Bersih sebesar Rp65.098 juta. Hal ini karena kenaikan pendapatan lebih tinggi dari kenaikan biaya
administrasi dan umum serta beban pajak penghasilan.
Laba Bersih Perseroan pada tahun 2007 sebesar Rp65.098 juta, mengalami penurunan sebesar Rp23.413 juta atau
sebesar 26,45 % dari tahun 2006. Laba bersih menurun karena menurunnya rata-rata tingkat bunga penempatan dana dan
meningkatnya beban umum dan administrasi. Laba Bersih Perseroan pada tahun 2006 sebesar Rp88.511 juta.
Laba Bersih
(dalam Rupiah)

88.510.722.808
77.260.430.360
65.098.409.513
48.489.131.310

2006 ';5fJ7 2008 Juni 2009

b. Perkembangan Pengelolaan Aset

label berikut menunjukkan komposisi Aset Perseroan per tanggal31 Desember 2006,2007,2008 dan per 30 Juni 2009:

(da/am jutaan Rupiah)


31 Desember 30Juni
2006 2007 2008 2009
ASET
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas 998.901 821.266 661.575 623.758
Pinjaman yang diberikan - Bagian Yang Akan Jatuh Tempo
Dalam 1 Tahun 66.000 339.000 3.354 3.769
Bunga Masih Akan Diterima 3.100 2.936 3.028 7.051
Piutang Lain-lain 289 316 204
Uang Muka 195 83 1.740 2.534
Biaya dibayar dimuka 63 335 256 683
Pajak dibayar dimuka 173 2.818 6.314 6.589
Jumlah Aset Lancar 1.068.721 1.166.754 676.471 644.384

Aset Tidak Lancar


Piutang Hubungan Istimewa 1.865 1.634
Pinjaman yang diberikan - Setelah Dikurangi Bagian Yang Akan
Jatuh Tempo Dalam Waktu 1 Tahun 34.000 530.285 533.455
Sinking Fund 3.843 5.408 8.866 10.256
Investasi jangka panjang-bersih 12.164 12.175 47.197 123.659
Aset tetap - bersih 2.279 1.806 1.315 1.037
Aset pajak tangguhan 1.789 1.537 1.837 1.709
Aset lain-lain 352 470 375 3.836
Jumlah Aset Tidak Lancar 54.427 21.396 591.741 675.586
JUMLAHASET 1.123.148 1.188.150 1.268.212 1.319.970

18
nsmf

Aset Lancar
Asel lancar lerdiri dari kas dan selara kas, serta asel Iancar lainnya. Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009
sebesar Rp644.384 jula. Unluk lahun yang berahir pada tanggal 31 Desember 2008, aset lancar Perseroan sebesar
Rp676A71 jula menurun 42,02% alau Rp490.283 jula dari tahun 2007. Hal ini karena kas digunakan unluk penyaluran
pinjaman dan unluk investasi jangka panjang.
Jumlah asel lancar per 31 Desember 2007 sebesar Rp1.166.754 jUla, mengalami peningkalan sebesar Rp98.033 jula alau
9,17% dibandingkan dari lahun 2006. Peningkalan ini lerulama bersumber dari laba bersih selama lahun 2007.
Jumlah asel lancar per 31 Desember 2006 sebesar Rp1.068.721 jUla.
Dalam asel lancar lerdapal pajak dibayar dimuka dengan rincian sebagai berikut:
(~/am jutaan Rupiah
Pajak Dibayar Dimuka 2006 2007 2008 2009
Pajak Penghasilan Pasal 23 - 2.248 5.364 5.359
Pajak Pertambahan Nilai-Bersih 173 570 950 1.230
Jumlah 173 2.818 6.314 6.589

Pajak penghasilan pasal 23, merupakan pajak alas pendapalan bunga penyaluran pinjaman Perseroan yang dipolong dan
dibayarkan ke Kas Negara oleh penyalur KPR.

Pinjaman Yang Diberikan


Pinjaman Yang Diberikan merupakan saldo refinancing alas portofolio KPR di lembaga penyalur KPR.
Saldo Pinjaman Yang Diberikan Perseroan unluk 6 (enam) bulan yang berakhir pada langgal 30 Juni 2009 sebesar
Rp537.224 jula yang merupakan pokok pinjaman kepada PT Bank Tabungan Negara (Persero) ("BTN") sebesar Rp500.000
jUla. PT Bank DKI sebesar Rp30AOO jula, PT Finansia Multifinance ("Finansia") sebesar Rp2.971 jUla, PT Cipladana
Multifinance ("Cipladana") sebesar Rp863 jula dan PT Bhakti Finance ("Bhakti") sebesar Rp2.990 jUla.
Berikul adalah Pinjaman Yang Diberikan oleh Perseroan:
(dalam jUlaan Rupiah)
31 Desember 30 Juni
Saldo Pinjaman Yang Diberikan: 2006 2007 2008 2009
PT Bank Tabungan Negara (Persero) 100.000 334.000 500.000 500.000
PT Bank OKI 30.400 30.400
PT Finansia Multi Finance 5.000 1.425 2.971
PT Ciptadana Multifinance 903 863.
PT Bhakti Finance 911 2.990
Jumlah 100.000 339.000 533.639 537.224

Oikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam 1 Tahun


PT Bank Tabungan Negara (Persero) 66.000 334.000
PT Bank OKI 3.040 3.040
PT Finansia Multi Finance 5.000 125 317
PT Ciptadana Multifinance 105 105
PT Bhakti Finance 84 306
Jumlah 66.000 339.000 3.354 3.769
Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari 1 tahun 34.000 530.285 533.455

19
I smf

Investasi Jangka Panjang


Saldo Investasi Jangka Panjang Perseroan untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 adalah
sebesar Rp123.659 juta. Merupakan investasi jangka panjang yang pada SUNFR0035 sebesar Rp2.381 juta. SUN FR0037
sebesar Rp10.000 juta, Obligasi Retail Indonesia (ORI) 004 sebesar Rp35.000 juta ditambah dengan premi yang belum
diamortisasi sebesar Rp17 juta dan Efek Beragun Aset (EBA) DSMF-I sebesar Rp76.451 juta.
Berikut adalah Investasi Jangka Panjang - Bersih Perseroan:
(dalam jUlaan Rupiah)

31 Desember 30Juni
Ke1erangan 2006 2007 2008 2009
Dimiliki hingga jatuh tempo:
SUNFR0035 2.381 2.381 2.381 2.381
SUN FR0037 10.000 10.000 10.000 10.000
Dikurangi diskonto yang belum di amortisasi (217) (206) (195) (190)
Obligasi Retail Indonesia (ORI) 004 35.000 35.000
Ditambah Premi yang belum diamortisasi 11 17
Efek Beragun Aset (EBA) DSMF-I 76.451
Investasi Jangka Panjang - Bersih 12.164 12.175 47.197 123.659

Kolektibilitas Pinjaman Yang Diberikan


Perseroan memiliki pedoman pemberian plnJaman untuk menentukan kualitas pinjaman dan pembentukan cadangan
terhadap pinjaman yang diberikan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.009/SKD/DIRIXI/2007. Perseroan
mengelompokkan kualitas pinjaman sebagai berikut:
a. Lancar (1-30 hari) : Tidak terdapat tunggakan angsuran pinjaman;
b. Perhatian Khusus (31-90 hari): Terjadi sampai 3 (tiga) kali tunggakan angsuran pinjaman;
c. Tidak Lancar (> 91 hari) : Terjadi lebih dari 3 (tiga) kali tunggakan angsuran pinjaman.
Perseroan melakukan pembentukan cadangan terhadap pinjaman yang diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Untuk Pinjaman dalam Perhatian Khusus sebesar 2% dari saldo baki debet dikurangi nilai agunan;
b. Untuk Pinjaman Tidak Lancar sebesar 100% dari saldo baki debet dikurangi nilai agunan.
Kolektibilitas atas pinjaman yang diberikan oleh Perseroan pada tahun 2006, 2007, 2008 dan 2009 seluruhnya dalam
k:lasifikasi lancar.

C. Perkembangan Pengelolaan Kewajiban


Tabel berikut menunjukkan komposisi kewajiban Perseroan per 30 Juni 2009, 31 Desember 2006,2007 dan 2008:

(da/am jUlaan Rupiah)


31Desember 30Juni
2006 2007 2008 2009
KEWAJIBAN
Kewajiban Lancar
Hutang lain-lain 460 485 288 21
Biaya yang masih harus dibayar 368 641 488 511
Hutang pajak 607 555 591 5.971
Penyisihan bonus 4.426 3.255 3.863 2.424
Pendapatan diterima di muka 249 315 1.760 1.073
Jumlah kewajiban lancar 6.109 5.251 6.991 10.000

Kewajiban Tidak Lancar


Penyisihan tunjangan puma jabatan 961 1.352 1.926 1.884
Penyisihan imbalan kerja karyawan 303 674 1161 1.464
Jumlah kewajiban tidak lancer 1.264 2.026 3.087 3.348
JUMLAH KEWAJIBAN 7.373 7.2n 10.078 13.348

Jumlah kewajiban Perseroan unluk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2009 sebesar Rp13.348 juta.

20
smf
....... -

"""""~

Jumlah Kewajiban Perseroan pada tahun 2008 sebesar Rp10.078 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp2.801 juta atau
38,49% dibandingkan tahun 2007. Hal ini karena meningkatnya pendapatan diterima dimuka, penyisihan tunjangan puma
jabatan dan imbalan kerja karyawan.
Jumlah Kewajiban Perseroan pada tahun 2007 sebesar Rp7.277 juta, mengalami penurunan sebesar Rp96 juta atau 1,30%
dibandingkan dari tahun 2006.
Jumlah Kewajiban Perseroan pada tahun 2006 sebesar Rp7.373 juta.

D. Perkembangan Ekuitas

Tabel berikut menunjukkan komposisi ekuitas Perseroan per, 31 Desember 2006,2007,2008 dan 30 Juni 2009:

31 Desenber 30 Juni
Keterangan
2006 2007 2008 2009
Modal Dilempalkan & Diselor Penuh
1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Saldo Laba:
Telah dilenlukan penggunaannya 44.000 76.000 116.000
Belum dilenlukan penggunaannya 115.775 136.873 182.134 190.622
Jumlah Ekuitas 1.115.775 1.180.873 1.258.134 1.306.622

Ekuitas Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 sebesar Rp1.306.622 juta.
Per 31 Desember 2008, posisi Ekuitas Perseroan sebesar Rp1.258.134 juta, meningkat sebesar Rp77.261 juta atau 6,54%
dibandingkan dengan tahun 2007, karena adanya peningkatan saldo laba belum ditentukan penggunaannya yang berasal
dari laba bersih Perseroan setelah pajak tahun 2008.
Ekuitas Perseroan per 31 Desember 2007 sebesar Rp1.180.873 juta, meningkat sebesar Rp65.098 juta atau 5,83% dari
ekuitas Perseroan per 31 Desember 2006 sebesar Rp1.115. 775 juta. Peningkatan tersebut berasal dari laba bersih
Perseroan tahun 2007.
Ekuitas Perseroan per 31 Desember 2006 sebesar Rp1.115. 775 juta.

Rasio Keuangan Perseroan


a. Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, yang dapat dilihat pada rasio Aset
Lancar terhadap Kewajiban Lancar. Tingkat Iikuiditas Perseroan per 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2006, 2007 dan 2008
masing-masing sebesar 174,92x, 222,22x, 96,77x dan 64,44x. Turunnya tingkat Iikuiditas tersebut terutama disebabkan
pemberian pinjaman kepada lembaga penyalur KPR.

b. Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan untuk memenuhi semua kewajibannya yang dapat dilihat dengan membandingkan
antara jumlah aset dengan jumlah kewajiban. Tingkat solvabilitas Perseroan 31 Desember 2006,2007,2008 dan per 30 uni
2009 masing-masing sebesar 152,33x, 163,27x 125,84x dan 99,89x, Perubahan tingkat solvabilitas tersebut disebabkan
peningkatan kewajiban yang lebih cepat dibandingkan dengan peningkatan aset Perseroan.

c. Imbal Hasil Ekuitas


Imbal Hasil Ekuitas atau Return on Equity (ROE) adalah kemampuan Perseroan untuk menghasilkan laba bersih dari ekuitas
yang ditanamkan, yang diukur dari perbandingan antara laba bersih dengan ekuitas. Imbal Hasil Ekuitas Perseroan per 31
Desember 2006, 2007, 2008 dan 30 Juni 2009 masing-masing sebesar 7,93%, 5,51% ,6,14% dan 3,71%. Turun atau
naiknya Imbal Hasil Ekuitas tersebut menunjukkan adanya penurunan atau peningkatan laba bersih dari tahun sebelumnya.

21
smt-
d. Imbal Hasillnvestasi
Imbal Hasil Investasi atau Return on Asset (ROA) adalah kemampuan Perseroan untuk menghasilkan laba bersih dari aset
yang dimiliki, yang diukur dari perbandingan antara laba bersih dengan total asel. Imbal Hasil Investasi Perseroan untuk
tanggal31 Desember 2006,2007,2008 dan 30 Juni 2009 masing-masing sebesar 7,88%,5,48%,6,09% dan 3,67%. Turun
atau naiknya Imbal Hasil Investasi tersebut menunjukkan adanya penurunan atau kenaikan laba bersih dari tahun
sebelumnya.

e. Belanja Modal
Penambahan aset tetap (capital expenditure) Perseroan pada tanggal 30 Juni 2009 , 31 Desember 2008, 2007 dan 2006
masing-masing sebesar Rp16 juta, Rp85,94 juta, Rp146,35 juta dan Rp1.068 juta. Total Aset tetap sebelum penyusutan
masing-masing sebesar Rp2.952 juta, Rp 2.936 juta, Rp 2.850 juta dan Rp2.763 juta.
Akumulasi penyusutan aset tetap pada tanggal yang berakhir 30 Juni 2009, 31 Desember 2008, 2007, dan 2006 masing
masing sebesar Rp1.916 juta, Rp 1621 juta, Rp 1.043 juta, dan Rp 484 juta. Total aset tetap setelah penyusutan Perseroan
pada tanggal30 Juni 2009,31 Desember 2008,2007 dan 2006 menjadi masing-masing Rp1.036 juta, Rp1.315 juta, Rp1.806
juta dan Rp2.279 juta. Penambahan tersebut sebagian besar berupa pembelian inventaris kantor dan kendaraan. Sumber
dana pembelian barang modal tersebut berasal dari setoran modal dan laba tahun berjalan.

f. Analisa Arus Kas


Tabel berikut ini menyajikan ringkasan arus kas untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan
tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2008, 2007 dan 2006:

Arus Kas Bersih Diperoleh dari


(Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
Arus Kas Bersih Diperoleh dan Ak1ivitas
Investasi
Arus Kas Bersih Diperoleh dari
(Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
(Penurunan) Kenaikan Bersih Kas Dan
Setara Kas (37.817) (159.691) (177.634) (27.240)
Kas Dan Setara Kas Awat 661.575 821.266 998.900 1.026.140
Kas Dan Setara Kas Akhir 623.758 661.575 821.266 998.900

Arus Kas dari kegiatan Operasi


Arus kas dari kegiatan operasi periode yang berakhir 30 Juni 2009 sebesar Rp38.810 juta yang bersumber dari penerimaan
bunga deposito, SUN, ORI, EBA masing-masing sebesar Rp28.263 juta, Rp622 juta, Rp1.399 juta, Rp3.042 juta dan
penerimaan bunga dari pinjaman sebesar Rp23.243 juta. Penambahan pinjaman sebesar Rp4.004 juta, pelunasan pinjaman
Rp419 juta dan penerimaan dari hasillainnya sebesar Rp2.180 juta. Pembayaran kas untuk pihak ketiga Rp7.078 juta, untuk
Direksi dan karyawan sebesar Rp4.462 juta, penambahan Sinking Fund Rp1.041 juta, pengurangan Sinking Fund Rp2.129
juta, pendukung kredit Rp3.572 juta dan dana transisi servicer Rp156 juta.
Arus kas yang digunakan untuk kegiatan operasi tahun 2008 sebesar Rp124.586 juta yang bersumber dari penerimaan
bunga deposito, SBI, SUN, dan ORI masing-masing sebesar Rp34.605 juta, Rp20.263 juta, Rp1.205 juta, Rp1.995 juta dan
penerimaan bunga dari pinjaman sebesar Rp 35.980 juta. Penambahan pinjaman sebesar Rp532.492 juta, pelunasan
penyaluran pinjaman Rp339.107 juta dan penerimaan dari hasil lainnya sebesar Rp954 juta. Pembayaran kas untuk pihak
ketiga Rp8.520 juta, untuk Direksi dan karyawan sebesar Rp14.227 juta, penambahan Sinking Fund Rp4.635 juta dan
pengurangan Sinking Fund Rp1.177 juta.
Arus kas yang digunakan untuk kegiatan operasi tahun 2007 sebesar Rp177.550 juta yang bersumber dari penerimaan
bunga deposito, SBI SUN masing-masing sebesar Rp40.669 juta, Rp26.592 juta, Rp1.216 juta, dan penerimaan bunga dari
pinjaman sebesar Rp15.233 juta. Penambahan pinjaman sebesar Rp305.000 juta, pelunasan penyaluran pinjaman Rp
66.000 juta dan penerimaan dari hasillainnya sebesar Rp257 juta. Pembayaran kas untuk pihak ketiga Rp 7.403 juta, untuk
Direksi dan karyawan sebesar Rp13.548 juta, penambahan Sinking Fund Rp4.483 juta dan pengurangan Sinking Fund
Rp.2.918 juta.

22
smf

~~~-

Arus kas yang digunakan untuk kegiatan operasi ,tahun 2006 sebesar Rp13.950 juta yang bersumber dari penerimaan bunga
deposito, SBI, SUN masing-masing sebesar Rp78.775 juta, Rp22.052 juta, Rp503 juta, dan penerimaan bunga dari pinjaman
sebesar Rp250 juta. Penambahan pinjaman sebesar Rp1 00.000 juta, dan penerimaan dari hasil lainnya sebesar Rp61 juta.
Pembayaran kas untuk pihak ketiga Rp4.155 juta, untuk Direksi dan karyawan sebesar Rp7.595 juta, penambahan Sinking
Fund Rp3.843 juta.
Arus Kas dari Kegiatan Investasi
Arus Kas yang digunakan untuk aktivitas investasi periode 30 Juni 2009 sebesar Rp76.627 juta. Arus kas untuk pembelian
EBA sebesar Rp89.000 juta, dari penjulan EBA Rp5.000 juta, penerimaan cicilan pokok EBA Rp7.548 juta, penambahan aset
tetap Rp153 juta dan penambahan aset lain-lain sebesar Rp22 juta.
Arus Kas yang digunakan untuk aktivitas investasi tahun 2008 sebesar Rp35.104 juta. Arus kas dari kegiatan aktivitas
investasi ini digunakan untuk pembelian ORI masing-masing sebesar 'Rp35.014 juta, penambahan aset tetap Rp53.470 juta
dan penambahan aset dalam penyelesaian sebesar Rp37 juta.
Arus Kas yang digunakan untuk aktivitas investasi tahun 2007 sebesar Rp87.000 juta. Arus kas dari kegiatan aktivitas
investasi ini digunakan untuk penambahan aset tetap Rp86.942 juta.
Arus Kas yang digunakan untuk aktivitas investasi tahun 2006 sebesar Rp13.290 juta. Arus kas dari kegiatan aktivitas
investasi ini digunakan untuk pembelian SUN sebesar Rp12.157 juta, penambahan aset tetap Rp1.020 juta, penambahan
aset dalam penyelesaian sebesar Rp47 juta dan penambahan aset lain-lain Rp64 juta.
Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan
Arus Kas untuk periode yang berakhir 30 Juni 2009 dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember pada tahun 2008, 2007 dan
2006 yang bersumber dari aktivitas pendanaan nihil.

g. Prospek Usaha
Portofolio KPR sampai dengan akhir tahun 2008 (sesuai data dari Bank Indonesia) tercatat Rp100 triliun, sedangkan sampai
dengan akhir Oktober 2009 SMF baru menyerap sekitar Rp900 miliar (atau kurang dari 1%) dari pasar yang ada baik dalam
pemberian pinjaman (refinancing) maupun sekuritisasi. Dari tahun 2006 Perseroan telah mempersiapkan diri memasuki
pangsa pasar yang lebih luas, salah satunya yaitu melalui pembiayaan produk syariah (yang merupakan pasar yang sangat
potensial di masa yang akan datang). Hal ini telah mulai membuahkan hasil pada kwartal IV tahun 2009 dengan
disalurkannya pembiayaan syariah sebesar Rp200 miliar. Pada tahun 2010 Prospek Usaha Perseroan akan lebih difokuskan
kepada pembiyaan syariah dengan memperhatikan besarnya pangsa pasar yang dapat dibiayai oleh Perseroan baik melalui
pemberian pinjaman maupun melalui sekuritisasi.

23

,
smt
I "''''.1 _.~_

V. RISIKO USAHA

Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak
diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik.
Risiko-risiko berikut telah diurutkan berdasarkan risiko yang memiliki bobot tertinggi sampai terendah adalah sebagai berikut:
1. RISIKO KREDIT
Risiko Kredit adalah potensi kerugian yang diakibatkan dari ketidaklancaran pembayaran kembali pokok danlatau bunga
penyaluran pinjaman, yang apabila jumlahnya material, dapat mempengaruhi kinerja Perseroan. Risiko ini dihadapi
Perseroan dari penempatan dalam bentuk pinjaman kepada lembaga penyalur KPR. Risiko kredit lain bersumber dari
penempatan Perseroan di beberapa bank milik pemerintah dalam bentuk deposito dan risiko kredit dari surat utang
negara. Risiko kredit lain bersumber dari saldo penempatan dalam EBA yang berasal dari nasabah debitur KPR BTN
yang tagihannya telah dibeli oleh KIK EBA DSMF01 KPR BTN. Risiko kredit akan berpengaruh besar karena bersumber
dari sebagian besar aktiva Perseroan.

2. RISIKO TINGKAT SUKU BUNGA


Risiko tingkat bunga adalah potensi kerugian yang ditimbulkan karena perubahan tingkat bunga di pasar. Salah satu
aktifitas usaha Perseroan adalah menyalurkan pinjaman ke lembaga penyalur KPR yang dibiayai dengan penerbitan
obligasi dan atau surat utang lain. Risiko tingkat bunga akan berpengaruh apabila sudah terjadi negative spread antara
pendanaan dengan penyaluran pinjaman.

3. RISIKO L1KUIDITAS
Risiko Iikuiditas adalah potensi kerugian yang disebabkan ketidakmampuan Perseroan mengelola komitmen memenuhi
kewajiban pendanaan dan penempatan. Risiko ini dihadapi oleh Perseroan dalam aktivitas pembayaran kewajiban yang
segera jatuh tempo dan penyaluran 1penempatan dana. Risiko likuiditas akan berpengaruh apabila aktivitas pendanaan
tidak dapat dilakukan mengikuti profil jatuh tempo penyaluran pinjaman.

4. RISIKO OPERASIONAL
Risiko operasional adalah potensi kerugian yang disebabkan tidak berfungsinya tingkat efektifitas dari sistem, prosedur
dan pengawasan dalam lingkungan Perseroan. Karena sebagian besar aset Perseroan terbentuk dar; aset keuangan,
maka pelaksanaan internal proses yang terstruktur dalam melakukan evaluasi terhadap calon debitur ataupun rencana
penempatan merupakan dasar bagi manajemen untuk melakukan pengambilan keputusan. Risiko akan muncul apabila
proses evaluasi yang obyektif dan rinci tidak dilakukan oleh organ-organ Perseroan. Implementasi dual-control dan
check&bafance dalam rekomendasi akhir kepada manajemen merupakan salah satu cara untuk mengedepankan
internal process untuk meminimalisir risiko. Risiko operasional akan berpengaruh apabila internal kontrol tidak berjalan
dengan baik, sehingga proses pengambilan keputusan tidak berjalan dengan obyektif.

5. RISIKO PERATURAN 1REGULASI


Perseroan beroperasi berdasarkan Peraturan Presiden 19/2005 yang diperbaharui dengan Peraturan Presiden 1/2008,
di dalam regulasi tersebut operasional Perseroan berinteraksi dengan perbankan yang diatur oleh Bank Indonesia dan
lembaga keuangan bukan bank yang diatur oleh Bapepam dan LK. Berkaitan dengan transaksi sekuritisasi, peran
Perseroan banyak berkaitan dengan Bapepam dan LK. Secara khusus aktivitas Perseroan belum diatur di dalam
kelentuan apapun di Bapepam dan LK ataupun di Bank Indonesia, sebagai penjabaran alas peran dan fungsi yang
dapat dilakukan oleh Perseroan berinteraksi dengan perbankan dan lembaga penunjang pasar modal. Pengaturan
pengaturan lebih rinci mengenai peran Perseroan dapat mempengaruhi ruang gerak kegiatan usaha Perseroan di masa
yang akan datang. Risiko peraturan/regulasi akan berpengaruh apabila terjadi perubahan pengaturan yang
menyebabkan Perseroan tidak dapat beroperasi.

24

smf

6. RISIKO HUKUM
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis antara lain
disebabkan adanya tuntutan hukum, iketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan
perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan hukum yang tidak sempurna.
Sebagai Perseroan yang berdiri dalam sebuah negara hukum Perseroan harus selalu tunduk terhadap segala peraturan
hukum yang berlaku. Kegagalan Perseroan dalam mengikuti peraturan hukum yang berlaku akan mengakibatkan pada
timbulnya tuntutan hukum yang akan ditujukan kepada Perseroan. Semakin banyak tuntutan hukum yang muncul maka
semakin besar biaya yang akan dikeluarkan oleh Perseroan. Apabila kondisi ini dialami oleh Perseroan dan bersifat
material maka hal ini akan memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja Perseroan.

7. RISIKO MAKRO EKONOMI


Risiko makro ekonomi adalah risiko yang timbul sehubungan dengan perubahan kondisi perekonomian nasional secara
umum yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja Perseroan, terutama tingkat suku
bunga, tingkat pertumbuhan ekonomi nasional, tingkat inflasi dan fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing.
Faktor tingkat suku bunga juga rentan terhadap kinerja Perseroan, dalam hal tingkat suku bunga mengalami penurunan,
maka permintaan akan pembiayaan rumah akan meningkat, begitupun sebaliknya. Faktor makro ekonomi yang kondusif
dan bertumbuh di sektor riil akan mengakibatkan meningkatnya daya beli masyarakat yang akhirnya akan
mengakibatkan pembelian dan permintaan pembiayaan perumahan. Tingkat inflasi juga sangat berpengaruh terhadap
naik turunnya tingkat suku bunga/biaya dana serta daya beli dan daya bayar konsumen.
Kejadian bencana alam ataupun kondisi makro ekonomi akan mempengaruhi Perseroan apabila dampak dari kejadian
tersebut memberikan dampak kerugian kepada penyalur KPR yang menerima pinjaman dari Perseroan. Khususnya
kondisi makro ekonomi yang menimbulkan risiko sistemik di pasar keuangan akan langsung mempengaruhi kinerja
Perseroan, mengingat pada dasarnya Perseroan harus melakukan pendanaan dari pasar modal untuk melakukan
program pemberian pinjaman.

Manajemen menyatakan bahwa risiko yang tercantum di atas adalah seluruh risiko yang dihadapi oleh Perseroan dalam
menjalankan usahanya.

25

VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR


INDEPENDEN

Tidak ada kejadian yang mempunyai dampak material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi
setelah tanggal laporan auditor independen tertanggal 4 Nopember 2009 atas laporan keuangan untUk periode 6 (enam)
bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 yang lelah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Riza, Wahono dan Rekan
dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian yang perlu diungkapkan dalam Prospektus ini.

26
Ilsmf

VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN

1. Riwayat Singkat Perseroan


Perseroan adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Selatan, yang didirikan
dan dijalankan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Perseroan didirikan khusus
sebagai perusahaan pembiayaan sekunder perumahan, yang izin kegiatan usahanya berdasarkan Peraturan Presiden
Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan sebagaimana diubah dengan Peraturan
Presiden Republik Indonesia NO.1 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 19 Tahun
2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan.
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan
Anggaran Dasar NO.114 tanggal 13 Agustus 2008 dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh
persetujuan dari Menten Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU
94053.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 5 Desember 2008, Perseroan mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut:
1. Maksud dan tujuan Perseroan adalah membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan dalam
rangka meningkatkan kapasitas dan kesinambungan pembiayaan perumahan yang terjangkau oleh masyarakat.
2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
a. membeli kumpulan aset keuangan dari lembaga penyalur KPR, berupa piutang yang diperoleh dari penyaluran
KPR berikut hak agunan yang melekat padanya dan menerbitkan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi;
b. menyimpan kumpulan aset keuangan dan menerbitkan Surat Partisipasi apabila pasar belum kondusif;
c. menunjuk SPV untuk membeli aset keuangan dari Kreditor Asal dan menerbitkan Efek Beragun Aset berbentuk
Surat Utang.

Selain kegiatan-kegiatan usaha tersebut di atas, Perseroan dapat pula melakukan kegiatan lain sebagai berikut:
memberikan pinjaman kepada lembaga penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk membiayai KPR yang
memenuhi persyaratan Perseroan;
menerbitkan Surat Hutang;
mengeluarkan jaminan dan dukungan kredit (credit enhancemen~;
melaksanakan fungsi sebagai Koordinator Global;
melaksanakan fungsi sebagai Penata Sekuritisasi;
melakukan penyertaan langsung pada perusahaan yang kegiatan usahanya terkait langsung dengan pasar
pembiayaan sekunder perumahan;
menempatkan dana dalam bentuk Surat Utang Negara, Sertifikat Bank Indonesia, Deposito dan instrumen
keuangan lainnya yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
melakukan pembelian Efek Beragun Aset;
kegiatan usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian NO.59 tanggal22 Juli 2005 dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di
Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
Surat Keputusan NO.C-20694 HT.01.01.TH.2005 tanggal 26 Juli 2005, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran
Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No.2147/BH.09.05NIII/2005 tanggal 11 Agustus 2005, serta telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia NO.69 tanggal30 Agustus 2005, Tambahan NO.9263/2005 ("Akta No.59").
Akta NO.59 tersebut adalah merupakan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah NO.5 tanggal 7 Pebruari 2005 tentang Penyertaan
Modal Negara Republik Indonesia Untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Pembiayaan Sekunder Perumahan
dan Peraturan Presiden NO.19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan sebagaimana diubah berdasarkan
Peraturan Presiden NO.1 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden NO.19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan
Sekunder Perumahan.
Akta NO.59 tersebut diubah dengan Akta No. 114 tanggal 13 Agustus 2008 dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta,
yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan NO.AHU-94053.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 5 Desember 2008 dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran
Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Selatan dibawah No.1714/RUB.09.03NII1/2009 tanggal 5 Agustus 2009, serta telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.53 tanggal 3Juli 2009, Tambahan NO.17294.

27
smt
2. Obligasi dan KIK EBA yang telah diterbitkan
Obligasi SMF I tahun 2009 (SMFP01) telah diterbitkan pada tanggal10 Juli 2009 dan listing di Bursa Efek Indonesia pada
tanggal 13 Juli 2009. Peringkat SMFP01 adalah AA(idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia, dengan total emisi sebesar
Rp300.000.000.000 (tiga ratus miliar Rupiah) dan berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak tanggal
diterbitkan, dengan bunga tetap sebesar 10,125%. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan takwim.
Efek Beragun Aset (EBA) kelas A diterbitkan pada tanggal 11 Februari 2009 dan listing di Bursa Efek Indonesia pada tanggal
12 Februari 2009. Sebagai penerbit adalah KIK-DSMF-I yang dibentuk berdasarkan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun
Aset sesuai ketentuan BAPEPAM dan LK IX K.1, dimana proses pelaksanaan transaksinya dikoordinir oleh Perseroan.
EBA kelas A yang mendapatkan peringkat Aaa.id dari Moody's Indonesia, tingkat bunga 13,00% per tahun, dengan total
emisi sebesar Rp100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah), yang merupakan 90% dari nilai awal portofolio tagihan KPR. EBA
kelas A mempunyai hak menerima pembayaran lebih dulu daripada EBA kelas B menurut syarat-syarat dan ketentuan
ketentuan yang ditentukan dalam pasal7 perjanjian KIK-EBA DSMF-1 KPR BTN.
Rata-rata durasi EBA kelas A sesuai ekspektasi Kreditur Awal adalah 2,57 tahun apabila diasumsikan adanya pelunasan
secara konstan per tahun ("constan per anum prepayment rate" atau "CPR") yang diaplikasikan secara bulanan terhadap
saldo pokok yang ada dalam kumpulan tagihan.

3. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan


Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sejak pendirian pada lahun 2005 sampai dengan Prospektus
ini diterbitkan tidak mengalami perubahan, yaitu sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000.000,OO per saham
Keterangan -J""'-u-m""'-Ia-:-h-=-sa...,.-ha-m--'----:-Ju-m-':-la...,.-h'-,N-.:-i1a...,.-jN"""o-m-=-in--:al--:(R""'p-:-)- - - Persentase (%)
Modal Dasar 4.000.000 4.000.000.000.000
Modal Dltempatkan dan Disetor Penuh
Negara Republik Indonesia 1.000.000 1.000.000.000.000 100,00
Saham dalam Portepel 3.000.000 3.000.000.000.000

4. Pengurusan dan Pengawasan


Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris dan Direksi diangkat untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan
dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan, dengan tidak mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham
untuk sewaktu-waktu dapat memberhentikan sebelum masa jabatan berakhir. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan pada tanggal Prospektus ini diterbitkan berdasarkan Akta No. 114 tanggal13 Agustus 2008 dari Notaris Sutjipto, S.H.,
dan Akta No.39 tanggal 18 Juni 2009 dari Nolaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H, adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama Jugia Wahab
Komisaris Arys "~vas
Komisaris Ir. Tito Murbaintoro, MM

Direksi
Direktur Utama Erica Soeroto
Direktur Sutomo

Informasi Tambahan
Pengangkatan anggota Dewan Komisaris Perseroan yaitu Jugia Wahab dan Arys "yas berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Keuangan No.328/KMK.05/2005 tertanggal 11 Juli 2005, sedangkan pengangkatanlr. Tito Murbaintoro, MM sebagai anggota
Dewan Komisaris Perseroan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 13 Agustus 2008 yang
keputusannya dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar NO.114 tanggal13 Agustus 2008
dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta. Akta NO.114 tanggal 13 Agustus 2008 tersebut telah memperoleh persetujuan
dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-94053.AH.01.02 Tahun
2008 tanggal 5 Desember 2008 dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Selatan
dibawah No. 1714/RUB.09.03N111/2009 tanggal 5 Agustus 2009, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No.53 tanggal 3 Juli 2009, Tambahan No.17294.

28

Ilsmf

Pengangkatan anggota Direksi Perseroan yaitu Erica Soeroto dan Sutomo masing-masing sebagai Direktur Utama dan Direktur
Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.327/KMK.05/2005 tertanggal 11 Juli 2005. Susunan anggota
Direksi Perseroan sebagaimana diuraikan diatas ditegaskan dalam Akta Berita Acara Rapat No.39 tanggal 18 Juni 2009 dibuat
dihadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan telah diterima dan dicatat dalam database
Sisminbakum Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat NO.AHU-AH.01.10-12880
tanggal 12 Agustus 2009, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Selatan pada
tanggal 28 Oktober 2009.

29

I smf

Berikut ini keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi:
Dewan Komisaris
.. \.
:"x
-).,'7
. .... ,,.,
,.- ~

-'~.
,
Jugia Wahab
Komisaris Utama
t. ~ Warga negara Indonesia, lahir di Palembang tahun 1941. Mendapat gelar Sarjana Hukum dari
_"'. ' ~"
Universitas Indonesia pada tahun 1966.
l1 ~_,

Pengalaman Kerja :
1970-1975 In-house lawyer di Citibank
1976-1980 Compliance officer di PT Merchant Investment Corporation
1980-1984 GM dan Corporate Secretary PT Papan Sejahtera
1984-1990 Direktur Administrasi & Keuangan PT Papan Sejahtera
1990-1992 Direktur Utama PT Papan Sejahtera
1992-1997 Corporate Secretary PT Lippo Land Development Tbk
1997-1998 Wakil Ketua Tim Likuidasi PT Bank Pinaesaan mewakili PT Bank
Danamon Tbk.
1999-2005 Wakil Direktur Rumah Sakit Sumber Waras di bidang Administrasi &
Keuangan
1999-2005 Senior associate di Law Firm Kartini Muljadi & Rekan
2005-sekarang Komisaris Utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)

Arys lIyas
Komisaris
Warga negara Indonesia, lahir di Bima tahun 1945. Mendapat gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
Indonesia pada tahun 1976.

Pengalaman Kerja :
1991-1997 Kepala Biro Pengelolaan Investasi dan Riset, Bapepam
1995-2005 Komisaris dan Komisaris Utama PT Kliring dan Jaminan Bursa Komoditi
1997-2005 Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek, Bapepam
2004-Juni 2009 Komisaris Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
2005-sekarang Komisaris PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)

Tito Murbaintoro
Komisaris
Warga negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1958. Mendapat gelar Sarjana Teknik dari Institiut
Teknologi Surabaya jurusan teknik arsitektur pada tahun 1982 dan gelar Magister Manajemen di
bidang keuangan Real Estate dari Lembaga PPM pada tahun 1998, gelar Doktor dari Institut
Pertanian Bogor pada tahun 2009.
Pengalaman Kerja :
1983 Penata muda Departemen Pekerjaan Umum

2005-sekarang Kementerian Perumahan Rakyat dan Deputi Bidang Pembiayaan

Kementeriaan Negara Perumahan Rakyat.

2008-sekarang Komisaris PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)

30
Ilsmt -

Direksi
I.'

:;~'e'~

~
>
Erica Soeroto
'J... Direktur Utama
~
"I ....
'.1
~
~.... .~ "t: Warga negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1951. Mendapat gelar Sarjana Hukum dari

",..,> ,~>t

Universitas Trisakti pada tahun 1975 dan gelar Master Hukum Ekonomi dari Universitas
Tarumanegara pada tahun 1995..
Ruang lingkup Direktur Utama membawahi Operasional yang meliputi bagian Product Operation,
Credit Structuring and Servicing, Corporate Secretariat, Audit Internal, Corporate Affair, dan
Research and Development.
Pengalaman Kerja :
1975-1976 Asisten Presiden Direktur PT Dian Utami
1976-1978 Legal &Collection Department PT Bank Bumi Daya
1978-1979 Program Pendidikan Calon Pegawai Muda (PCPM) Bank Indonesia
1980-1982 Staff Legal Department PT Bank Papan Sejahtera
1982-1986 Legal Credit Administration Head Department PT Bank Papan Sejahtera
1986-1988 Credit Processing Head Division PT Bank Papan Sejahtera
1988-1990 Building Management & HRD & General Affairs Head Division PT Bank
Papan Sejahtera
1990-1995 Credit and Collection Head Division PT Bank Papan Sejahtera
1995-1996 Treasury and Money Market Head Divison PT Bank Papan Sejahtera
1996-1997 National Branches Director PT Bank Papan Sejahtera
1997-1998 Institutional Mortgage Services Director PT Bank Papan Sejahtera
2005-sekarang Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)

~. :'r,_"'._'~.' r;.
Sutomo
',' rl Direktur
., ~;.;o- ...
':" _"A
"1" ' . P:o:
.~ Warga negara Indonesia, lahir di Klaten tahun 1952. Mendapat gelar Sarjana Ekonomi dari
Universitas Krisnadwipayana pada tahun 1980.

.,

pi \~ . ....i!:s:..
Ruang lingkup Direktur Keuangan &IT membawahi bagian Keuangan, Accounting &Finance Control,
Teknologi Informasi

Pengalaman Kerja :
1971-1975 Dinas Hortikultura Departemen Pertanian
1975-1981 PT Dok dan Galangan KapallPPA Gaya Baru (Persero)
1981-1988 Bagian Penyertaan dan Pasar Modal PT Bank Bumi Daya (Persero) dan
Anggota Tim Survey Obligasi Pelanggan di NH-PC Jepang
1988-1991 Deputy Manager pada Urusan (Divisi) Investment Banking PT Bank Bumi
Daya (Persero)
1991-2000 Manajer sampai dengan Direktur PT Bumi Daya Sekuritas
2000-2003 Direktur PT Mandiri Sekuritas
2003-2004 Executive Vice President PT Mandiri Sekuritas
2004-2005 Direktur PT Mandiri Manajemen Investasi
2005-sekarang Direktur PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)

31
.-

I smt
Pembentukan Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 001/KEP/DEKOM/2008
tanggal 26 Juni 2008 tentang Pembentukan Komite Audit Perseroan dengan susunan Komite Audit pada tanggal
Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:
Ketua Jugia Wahab
Anggota Alexander Zulkarnain
Warga negara Indonesia, dilahirkan di Tegal, Jawa Tengah, pada tahun 1965. Memperoleh gelar Sarjana
Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1994, dan Magister Manajemen (S2)
Keuangan dari Sekolah Tinggi IImu Ekonomi IPWI Jakarta pada tahun 1999. Beberapa pendidikan
kursus/pelatihan yang pernah diikuti antara lain: Risk Based Audit Course, Australia; Curbing Corruption
on Procurement, Philipina; dan Certified Internal Auditor, USA. Memiliki nomor Ikatan Komite Audit
Indonesia 0562507 04. Saat ini menjabat sebagai Anggota Komi.te Audit PT Sarana Multigriya Finansial
(Persero), Auditor Ahli Muda Inspektorat Jenderal Departemen Keuangan, Anggota Komite Audit PT BNI
Tbk, dan mengajar CIA Preparation pada YPIA dan Bina Nusantara.
Houtman Zainal Arifin
Warga negara Indonesia, dilahirkan di Kediri, Jawa Timur, pada tahun 1950. Mempunyai pengalaman
kerja di beberapa bank, yaitu di Citibank, NA, Jakarta, selama 19 tahun, Bank Angkasa, dan Bank Pacific;
sebagai Audit Councel pada Bank Komersil dan Bank Nasional; sebagai pengajar pasca sarjana di
Universitas Gunadarma dan Perbanas; dan sebagai konsultan di beberapa bank dan perusahaan lainnya.
Jabatan saat ini adalah sebagai Anggota Komite Audit PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), Direktur
Utama PT Bangkit Gemilang, dan Managing Consultan pada HZA & Associates.

Susunan Komite Audit tersebut diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris NO.002/KEP/DEKOM/2008
tanggal 26 Juni 2008.
Sesuai dengan surat pernyataan No. S-003/DIR/HRD/SMFIXI/2009 tanggal 4 November 2009, Direksi Perseroan
menerangkan bahwa Eko Ratrianto menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan di Perseroan sejak tanggl 15 Pebruari
2008. Mengacu pada Pasal 24 ayat (1) Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara nomor Kep-117/M-MBU/2002
tanggal31 Juli 2002 tentang Penerapan praktek Good Corporate Govemance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
dan Keputusan Bapepam nomor Kep-63/PM/1996 Peraturan nomor IX.l.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan
tanggal 17 Januari 1996, maka pengangkatan seorang Sekretaris Perusahaan bukan merupakan suatu kewajiban bagi
Direksi Perseroan namun merupakan hak Direksi Perseroan yang tidak mengikat untuk dilaksanakan.

Remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
Tahun Total Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi (Rp)
2007 5.268.752.230
2008 6.111.425.696

Dasar penetapan dari remunerasi ini adalah: Surat keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.S
505/MK.01 0/2007 tanggal 30 Oktober 2007

32
smt
-

5. Sumber Daya Manusia


Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa sumber daya manusia merupakan faktor penentu bagi keberhasilan setiap
usaha terutama karena Perseroan merupakan perusahaan pertama yang bergerak di bidang pembiayaan sekunder
perumahan. Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan operasional: serta mengantisipasi persaingan dalam industri
pembiayaan perumahan, Perseroan senantiasa memperhatikan peningkatan kemampuan dan profesionalisme sumber
daya manusia serta pendayagunaan secara optimal dengan cara menempatkan pegawai secara tetap dan efisien,
membangun budaya kerja dan budaya perusahaan sesuai tuntutan dinamika industri.
Pengembangan profesionalisme karyawan dilaksanakan dengan mengikut sertakan para karyawan dalam program
pendidikan, antara lain:
Manajemen Risiko dan Sekuritisasi
Kursus Bahasa Inggris
Pelatihan di Hongkong Mortgage Corporation, Hong Kong; Housing Development Finance Corporation, India;
Structured Finance di Hongkong; International Housing Finance, di Wharton School of University of
Pennsylvania, USA dan Sociedad Hipotecaria Federal, Mexico.
Dalam hal sistem penggajian, manajemen senantiasa memperhatikan kesejahteraan pegawai dalam rangka
meningkatkan motivasi dan produktifitas pegawai, disamping itu Perseroan juga memberikan perhatian yang besar
terhadap kesejahteraan pegawai melalui pengadaan berbagai fasilitas seperti:
Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek);

Pinjaman karyawan (perumahan, mobil dan darurat);

Kesehatan (rawat jalan reimburseable sebesar 80% oleh Perseroan dan rawat inap diasuransikan pada

Asuransi Manulife);

Pensiun (dikelola sendiri oleh Perseroan);

Tunjangan Jabatan;

Tunjangan Hari Raya;

Tunjangan Cuti Tahunan;

Tunjangan Berjangka Perumahan (TBP) sesuai dengan ketentuan Perseroan.

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki sumber daya manusia sejumlah 29 orang karyawan tetap
dan 7 karyawan kontrak yang terdiri dari berbagai tingkat pendidikan dan keahlian.
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak mempekerjakan tenaga asing. Komposisi pegawai Perseroan
menurut jenjang pendidikan, manajemen dan usia adalah sebagai berikut:

Menurut Jenjang Pendidikan


31 Desember 30 Juni
Tingkat Pendidikan 2006 2007 2008 2009
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Orang Orang Orang Orang
MaslerlS2 6 28,57% 5 22,73% 3 11,54% 5 18,52%
Sa~analS1 10 47,62% 11 50,00% 17 62,96% 16 59,26%
Sarjana MudalD3 3 14,29% 5 22,73% 5 18,52% 5 18,52%
SMU 2 9,52% 1 4,55% 2 7,41% 1 3,70%
Jumlah 21 100,00% 22 100,00% 27 100,00% 27 1ooLoo%

33
._
smt
-'-M'ioFMJiO ..... " ' _

Menurut Jenjang Manajemen

31 Desember 30 Juni
Tingkat Jabatan 2006 2007 2008 2009
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Orang Orang Orang Orang
Deputy General Manager 1 4,76% 0 0,00% 1 3,70% 1 3,70%
Senior Manager 1 4,76% 2 9,09% 2 7,41% 2 7,41%
Manager 1 4,76% 1 4,55% 1 3,70% 1 3,70%
Senior Assistant Manager 2 9,52% 4 18,18% 3 11,11% 4 14,81%
Assistant Manager 2 9,52% 4 18,18% 4 14,81% 3 11,11%
Official Assistant 3 14,29% 3 13,64% 4 14,81% 4 14,81%
Senior Staff 2 9,52% 2 9,09% 1 3,70% 1 3,70%
Staff 5 23,81% 4 18,18% 6 22,22% 6 22,22%
Junior Staff 4 19,05% 2 9,09% 5 18,52% 5 18,52%
Jumlah 21 100,00% 22 100,00% 27 100,00% 27 100,00%

Menurut Jenjang Usia

31 Desember 30 Juni
Tingkat Jabatan 2006 2007 2008 2009
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Orang Orang Orang Orang
55tahun < 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 1 3,70%
51-55 Tahun 2 9,52% 2 9,09% 2 7,41% 1 3,70%
46- 50 Tahun 1 4,76% 3 13,64% 4 14,81% 4 14,81%
41-45 Tahun 6 28,57% 4 18,18% 5 18,52% 5 18,52%
36 -40 Tahun 2 9,52% 4 18,18% 3 11,11% 3 11,11%
31 -35 Tahun 2 9,52% 4 18,18% 5 18,52% 5 18,52%
24-30 Tahun 8 38,10% 5 22,73% 8 29,63% 8 29,63%
Jumlah 21 100,00% 22 100,00% 27 100,00% 27 100,00%

6. Transaksi Dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa


Berdasarkan laporan keuangan yang diaudit per tanggal 30 Juni 2009 Perseroan memiliki transaksi dengan pihak yang
mempunyai hUbungan istimewa sebesar Rp1.633 juta yang merupakan Pinjaman kepada Komisaris, Direksi dan
karyawan.
Berdasarkan RKAP tahun 2008 yang telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 30 Januari 2008 dan
Keputusan Rapat Khusus Komisaris dan Direksi tanggal 6 Februari 2008. Pinjaman ini dikenakan bunga 3% per tahun
dan pembayaran angsuran atas pinjaman dilakukan dengan cara pemotongan atas gaji/honor tiap bulannya.
Pinjaman kepada karyawan berdasarkan Keputusan Rapat Direksi dan Komisaris Perseroan No.01/Dir-Kom/2006 tanggal
24 Januari 2006 tentang Kebijakan Pemberian Fasilitas Pinjaman Karyawan. Pinjaman ini dikenakan bunga 4% per tahun
dan pembayaran angsuran atas pinjaman dilakukan dengan cara pemotongan atas gaji tiap bulannya.

7. Perkara Hukum Yang Sedang Dihadapi Perseroan


Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak sedang terlibat dalam perkara perdata, pidana, perpajakan,
perburuhan, tata usaha negara, ataupun perkara yang terdaftarltercatat dalam Badan Arbitrase Nasionallndonesia, serta
perkara kepailitan pada Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dimana Perseroan berkedudukan.

34
nsmt

8. Perjanjian Penting Perseroan

No Pihak Surat Perjanjian Jangka waktu Jaminan


1 PT Bank BTN (Persero) Sural perjanjian No. 014/PP/SMF 51ahun, 18 bulan, Dijamin dengan lagihan
BTNNI/2008 langgal 4 Juni 2008, No. 12 bulan dan 6 KPR dengan
029IPP/SMF-BTNIXII/2007 langgal12 bulan koleklibililas lancar
Desember 2007, No. 014/PP/SMF
BTNN/2007 langgal31 Mei 2007 dan
No.014/PP/SMF-BTNlXIV2006 langgal29
Desember 2006 dengan fasililas sebesar
Rp500 miliar, Rpl00 miliar, Rp200 miliar dan
rpl00 miliar.

2 PT Bank DKI Sural perjanjian No. 024/PP/SMF-DKIIIXl2008 10 lahun sampai Dijamin dengan lagihan
langgal 24 Seplember 2008 dengan fasililas langgal24 KPR dengan
sebesar Rpl00 miliar Seplember 2018 kolektibilitas lancar

3 PT Finansia Multifinance Sural pe~anjian No. 021IPP/SMF 10 lahun dari Dijamin dengan tagihan
FMFNII/2008 langgal 25 Juli 2008 dengan tanggal 25 Juli KPR dengan
fasililas sebesar Rp25 miliar dan Surat 2018 dan 6 bulan koleklibilitas lancar
pe~anjian No. 0301PP/SMF-FMFIXIV2007 sampai dengan
langgal 18 Desember 2007 sebesar Rpl00 tanggal 18 Juni
miliar 2008

4 PT Ciptadana Mullifinace Sural perjanjian No. 020/PP/SMF 8 tahun sampai Dijamin dengan tagihan
CMFNII/2008 tanggal18 Juli 2008 dengan langgal 18 Juli KPR dengan
fasililas sebesar Rpl0 miliar 2016 kolektibililas lancar

5 PT Bhakti Finance Surat Perjanjian No. 010/PP/SMF 8 lahun sampai Dijamin dengan lagihan
BIFINIIVl20081anggal10 April 2008 dengan tanggal 10 April KPR dengan
fasililas sebesar Rp25 miliar. 2016 koleklibililas lancar

6 PT Pengelola Inveslama Sural Perjanjian Sewa ruangan kantor No. 1 tahun Tidak ada jaminan.
Mandiri 121PIN.ADM/PIM/2008

35
smt
VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

1. Umum
Dalam menjalankan upaya membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan di Indonesia,
Perseroan melakukan:
1. Program sekuritisasi
Perseroan dapat berperan sebagai koordinator global, penata sekuritisasi atau pendukung kredit untuk
melaksanakan transaksi sekuritisasi atas aset portofolio KPR yang dimiliki oleh lembaga penyalur KPR.
2. Program pemberian pinjaman
Perseroan memberikan pinjaman jangka menengah/panjang dalam bentuk refinancing portofolio KPR. Pinjaman
tersebut diantaranya dijamin dengan hak tagih KPR, hak tanggungan atas agunan yang melekat dan/atau hak
recourse untuk mengganti jaminan KPR yang memburuk.
3. Program penjaminan
Perseroan akan memberikan penjaminan bagi penerbitan surat hutang ataupun efek beragun aset KPR yang

diterbitkan oleh lembaga penyalur KPR.

Kegiatan-kegiatan tersebut di atas memberikan manfaat sebagai berikut:

Bagi Lembaga Penyalur KPR Bagi investor


Mengurangi maturity mismatch, Alternatif produk investasi yang aman karena
berjaminan
Meningkatkan kemampuan mengelola posisi aset Merupakan instrumen investasi yang dapat
dan kewajiban, diperdagangkan
Ketersediaan sumber dana jangka Alternatif investasi yang dapat disesuaikan dengan
menengah/panjang secara berkesinambungan. time horison investor

Pada awal tahun 2009, Perseroan telah menyelesaikan transaksi sekuritisasi KPR perdana di Indonesia dengan
menerbitkan dan mencatatkan efek beragun aset di Bursa Efek Indonesia. Transaksi ini dilaksanakan menggunakan
struktur transaksi KIK EBA sesuai ketentuan Bapepam & LK. Dalam transaksi ini, Perseroan berperan sebagai global
coordinator, pembeli siaga dan pendukung kredit.
Dalam menjalankan perannya sebagai koordinator global atas transaksi sekuritisasi KPR BTN melalui konsep KIK EBA,
SMF mempunyai tugas dan tanggung jawab, diantaranya adalah:
1. Mengatur transaksi sekuritisasi
2. Mengkoordinasi semua partisipan yang terkait dalam transaksi sekuritisasi
3. Sebagai fasilitator dan penghubung kepada regulator dalam hal berkaitan dengan kebutuhan regulasi dalam transaksi
sekuritisasi
4. Memonitor proses transaksi sekuritisasi termasuk mereview setiap informasi yang diperoleh dari partisipan yang
terkait dalam transaksi sekuritisasi
5. Memonitor kelayakan serta tugas penyedia jasa (servicer) , Manager Investasi dan Bank Kustodian, pool of
securitizied asset & RMBS, sebagaimana ternyata dalam Dokumen Transaksi
6. Membantu dan mengkoordinasi partisipan dan menyelesaikan setiap permasalahan yang timbul dalam transaksi
sekuritisasi

36
IIsmf

Berikut ini adalah ringkasan tentang Kontraklnvestasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) yang telah diterbitkan
Perseroan:
Efek Beragun Aset (EBA) kelas A diterbitkan oleh KIK-DSMF-I yang dibentuk berdasarkan Kontrak Investasi Kolektif Efek
Beragun Aset antara PT Danareksa Investment Management sebagai Manajer Investasi dan PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk sebagai Bank Kustodian. Tujuan investasi adalah untuk menerima bagian yang proporsional dari Hasil
Koleksi atas Kumpulan Tagihan yang wajib dibayar kepada para Pemegang EBA, Kumpulan Tagihan mana diperoleh dari
penjualan dan pengalihan Kumpulan Tagihan terseleksi dalam nilai pokok Rp111.111.108.501 (seratus sebelas miliar
seratus sebelas juta seratus delapan ribu lima ratus satu Rupiah) oleh Kreditur Awal kepada Manajer Investasi untuk
kepentingan para pemegang EBA yang diwakilkan oleh Bank Kustodian
Manajer Investasi bekerja sama dengan Penjamin Emisi Efek akan mengundang masyarakat untuk berinvestasi dalam
EBA kelas A dengan total nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah), mewakili 90% dari
keseluruhan Jumlah Pokok terhutang atas Kumpulan Tagihan pada Tanggal Cut-Off Final. EBA kelas A mempunyai hak
menerima pembayaran lebih dulu daripada EBA kelas B menurut syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang ditentukan
dalam pasal 7 perjanjian KIK-EBA.
II
I
EBA Kelas A mempunyai waktu pelunasan paling lama 9 (sembilan) tahun sejak Tanggal Penutupan, dengan rata-rata
umur EBA sesuai ekspektasi Kreditur Awal adalah 2,57 tahun apabila diasumsikan adanya pelunasan secara konstan per
tahun ("constan per anum prepayment rate" atau "CPR") yang diaplikasikan secara bulanan terhadap saldo pokok yang
ada dalam kumpulan tagihan.
Sampai dengan akhir Desember 2008, Perseroan telah membukukan pemberian pinjaman dengan program refinancing
kepada beberapa lembaga penyalur KPR, sepeti Bank BTN, BPD DKI, PT Finansia Multi Finance, PT Ciptadana
Multifinance, PT Bhakti Finance. Kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan telah diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor
1/2008 pada 26 Januari 2008 yang memungkinkan Perseroan melakukan pemberian pinjaman berjangka panjang.
Berikut ini adalah pendapatan Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2009, tahun 2008,
2007 dan 2006:
(dalamjulaan Rupiah)

31 Desember 30 Juni
KETERANGAN
2006 2007 2008 2009
Pendapatan
Deposito Be~angka 79.984 39.068 36.317 28.813
Sertilikat Bank Indonesia 22.053 26.593 19.800
Sural Ulang Negara 867 1.147 1.217 643
Obligasi Retail Indonesia 2.162 1.394
102.904 66.808 59.496 30.850
Pinjaman Yang Diberikan 51 16.674 40.649 27.663
Jasa Pendidikan dan pelatihan 29 242 340 66
Efek Beragun Asel 3.529
Kordinator Sekuritisasi 7
Pendukung Kredit 46
Jumlah 102.984 83.724 100.485 62.161

2. Kegiatan Usaha
Untuk menunjang keberhasilan kegiatan utama, Perseroan melakukan berbagai kegiatan pendukung yang dilaksanakan
secara mandiri ataupun bekerja sama dengan pihak yang dapat memberikan sinergi terutama untuk mendorong
perbaikan menyeluruh di pasar primer pembiayaan perumahan.
1. Penyediaan Pedoman dan Standar Dokumen KPR
Pedoman dan Standar dokumen KPR disediakan untuk memberikan petunjuk bagi lembaga penyalur KPR dalam
melakukan proses pengelolaan KPR yang baik dan benar. Pedoman ini secara berkala senantiasa disempurnakan
untuk memenuhi kebutuhan dan disesuaikan dengan regulasi yang berlaku.
2. Program Pendidikan dan Pelatihan
Perseroan bekerjasama dengan Housing Development Finance Corporation, Ltd. (HDFC), India melaksanakan
pelatihan residential mortgage best practices untuk lembaga penyalur KPR. Pemilihan HDFC sebagai partner karena
reputasi HDFC sebagai lembaga penyalur KPR non bank yang terkenal di dunia pembiayaan perumahan dan telah
menerima berbagai penghargaan, antara lain: "The Best Investment Management Company 2007" oleh Euromoney
serta "The Best Home Loan Provider 2006" oleh The lee Business Pinnacle Awards.

37
smf

3. Sosialisasi
Perseroan menjalankan program sosialisasi secara terintegrasi untuk membentuk awareness yang akhirnya
membangun citra publik yang positif terhadap Perseroan. Program sosialisasi juga dilakukan untuk mempublikasikan
program dan produk Perseroan. Dalam hal sosialisasi prod uk, Perseroan melakukan pengenalan produk yang akan
ditawarkan melalui pelatihan, seminar, client gathering, one-an-one meeting sesuai dengan target audience yang
ditargetkan. Untuk beberapa kegiatan sosialisasi Perseroan juga bekerja sama dengan regulator terutama yang
berkaitan dengan perkembangan kebijakan baru ataupun apabila ada rencana diterbitkannya ketentuan baru yang
berkaitan dengan pasar pembiayaan sekunder perumahan. Sos'ialisasi juga dilakukan secara pasif melalui web-site
Perseroan.
4. Edukasi Konsumen KPR
Sebagai salah satu bentuk kepedulian kepada masyarakat, Perseroan menyusun program edukasi konsumen KPR
untuk memberikan informasi yang lengkap dan pemahaman tentang KPR yang baik dan benar, dimana diharapkan
konsumen mengetahui hak dan kewajibannya. Tujuan akhirnya adalah untuk mendorong industri pembiayaan
perumahan yang sehat.

3. Manajemen Risiko
Dalam mengantisipasi risiko-risiko yang dihadapi, Perseroan telah mengidentifikasi risiko, menganalisa dan melakukan
mitigasi terhadap dampak dari risiko yang d~imbulkan baik risiko yang berada dalam kendali Perseroan maupun risiko
yang berada di luar kendali Perseroan. Terdapat beberapa tindakan untuk meminimalisasi risiko-risiko sebagaimana di
bawah ini:
Jenis Risiko Keterangan
Risiko Kredit Perseroan memperkecil risiko kredit antara lain dengan melakukan skema
refinancing atas portofolio KPR yang sudah dibukukan oleh lembaga penyalur
KPR, hak recourse terhadap jaminan KPR yang memburuk, kecukupan jaminan,
sistem reimbursement, memiliki Hak Tanggungan dan pendaftaran fidusia atas
KPR yang dijaminkan.

Risiko TIngkat Bunga Perseroan memperkecil risiko tingkat bunga dengan melakukan pengelolaan
asset liability management secara efektif.

Risiko Likuiditas Perseroan mengurangi risiko Iikuiditas antara lain melalui pengelolaan arus kas
sehingga dapat memenuhi setiap kewajiban yang jatuh tempo.

Risiko Operasional Perseroan mengurangi risiko operasional dengan cara melakukan kegiatan,
selalu mengacu kepada Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku
dengan mengutamakan pemisahan tugas dan wewenang (segregation of dutY!,
serta mekanisme dual-control.

Risiko PeraturanlRegulasi Perseroan mengurangi risiko peraturan/regulasi dengan cara menjalankan


kegiatan usahanya selalu menggunakan SOP yang secara berkala disesuaikan
dengan peraturan yang berlaku.

Risiko Hukum Perseroan mengurangi risiko hukum melalui penggunaan jasa pihak ketiga
sebagai konsultan hukum untuk memberikan opini hukum yang dibutuhkan dan
mematuhi setiap perjanjian.

Risiko Makro Ekonomi Perseroan memperkecil risiko makro ekonomi antara lain dengan membatasi
penggunaan val uta asing, pengelolaan asset liability dan Iikuiditas yang efektif.

4. Teknologi
Sistem informasi dan teknologi digunakan dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan untuk memberikan
pelayanan yang baik kepada stakeholder, Perseroan menyediakan layanan informasi melalui website.

38
Hsmf

. . . . . .M .. _ .......

5. Internal Audit
Unit Internal Audit berperan membantu manajemen Perseroan dalam menjalankan fungsi pengawasan, membuat analisis
dan penilaian di bidang keuangan dan operasional. Unit Internal Audit melakukan pemeriksaan (audit) atau review
terhadap aktivitas Perseroan hingga monitoring atas pelaksanaan temuan audit.

6. Persaingan
Secara kelembagaan Perseroan tidak memiliki pesaing, karena tidak ada perusahaan sejenis di Indonesia yang
mempunyai usaha yang sama. Hal ini juga merupakan pola yang umum terjadi di negara-negara lain yang sudah
memulai pembangunan pasar pembiayaan sekunder perumahan terlebih dahulu. Yang membedakan, Perseroan sejak
awal pendiriannya didirikan dengan bentuk entitas hukum Perseroan Terbatas, tanpa mendapatkan kekhususan yang
berkaitan dengan misi yang harus dijalankannya.
Untuk menjaga peringkat kredit yang terbaik, Perseroan akan menjaga tingkat risiko dalam aset liability dengan
mel'akukan penempatan dana dan penyaluran pinjaman secara prudent. Dengan demikian kesempatan untuk
mendapatkan dana dari investor pasar modal dengan harga yang terbaik akan selalu terbuka.

7. Strategi Usaha
Kegiatan usaha utama Perseroan adalah membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan di
Indonesia.
Untuk melakukan hal tersebut, strategi yang diterapkan adalah mendorong efisiensi di pasar primer pembiayaan
perumahan agar terbentuk volume portofolio KPR yang sehat dan terjangkau, dengan cara :
1. Mendorong bertambahnya jumlah dan jenis lembaga penyalur KPR, sebagai pelaku baru dalam pembiayaan KPR,
2. Menyediakan dana jangka menengah/panjang secara berkesinambungan bagi lembaga penyalur KPR yang
membutuhkan dan bersedia menggunakan standar Perseroan,
3. Bersinergi dengan pelaku, regulator pasar modal dan regulator terkait industri perumahan untuk memfasilitasi
dikeluarkannya ketentuan-ketentuan yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan pasar pembiayaan primer dan
sekunder perumahan,
4. Menciptakan produk-produk pasar modal berbasis KPR yang dapat menjadi alternatif investasi.

Berikut ini adalah gambar diagram bisnis proses Perseroan:

Lembaga Penyalur KPR PT Sarana Multigriya Finansial Investor


Sekurilisasi Refinancing
~
~
o
o
~ 0

Eo
e
e<$;>
~ttJ

-I

88

2 -2

Y, C$J

cb
Y-3

't~ cb

et)~

....
~
~
...
dl d2

~.... ~ -5
S.k~N1si Re~~ncing
_ _ ._. ...J

~1 e2

(0 8
8
-6 -9

39
smf

Proses bisnis yang dijalankan oleh Perseroan dimulai di pihak penyalur KPR yang melaksanakan fungsinya untuk
menyalurkan dan membukukan KPR. Portofolio yang telah terbentuk dari penyaluran KPR tersebut akan diseleksi sesuai
dengan Kriterian Seleksi SMF. Berdasarkan portofolio yang terseleksi penyalur KPR dapat mengajukan 2 alternatif
program melalui Perseroan, yaitu : (1) apabila penyalur KPR bermaksud menjualnya, maka yang bersangkutan dapat
mengajukan permohonan untuk melakukan program sekuritisasi (2) apabila hal pertama tidak dapat dilakukan atau
lembaga penyalur KPR hanya ingin menjaminkan portofolionya maka yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan
untuk mengikuti program refinancing. Aplikasi beserta seluruh data pendukung untuk melakukan program-program
tersebut akan direview oleh tim reviewer Perseroan untuk melakukan analisa kredit, analisa jaminan, analisis struktur
(untuk sekuritisasi) termasuk analisa profil dari lembaga penyalur KPR tersebut untuk medapatkan hasil penilaian kredit
atau hasil evaluasi kemungkinan struktur transaksi yang akan dilaksanakan. Dalam hal sekuritisasi, dari hasil evaluasi
dan analisa tersebut maka Perseroan akan membentuk dan mengundang lembaga penunjang & profesi penunjang Pasar
Modal lainnya untuk menstruktur transaksi dan membentuk KIK EBA. Dalam hal refinancing Program, hasiil tersebut
diajukan ke komite kredit untuk mendapatkan rekomendasi akhir sebelum mendapatkan persetujuan Direksi. Berdasarkan
persetujuan Direksi, pengikatan dan perjanjian refinancing program dilakukan secara lengkap lalu diikuti dengan
pencairan dana.
Pihak-pihak yang bekerja sama dalam proses sekuritisasi adalah BTN sebagai originator dan penyedia jasa (service!),
Danareksa sebagai Manager Investasi, BRI sebagai Bank Kustodian, Standard Chartered Securities sebagai
underwriter, Pefindo sebagai lembaga pemeringkatan, K. Santoso sebagai konsultan hukum, EPPS sebagai akuntan
publik, Sutjipto, SH sebagai Notaris.

8. Kondisi Perekonomian Indonesia dan Prospek Usaha


1. Kondisi Perekonomian Indonesia
Sepanjang tahun 2008, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh dengan tingkat konsumsi domestik besarnya
6,1 % yoy, dan tingkat inflasi mencapai 11,2% yoy. Tingkat bunga Bank Indonesia mengalami 4 kali kenaikan dan 1 kali
penurunan di, akhir tahun, dan tingkat bunga di bulan Desember tercatat sebesar 9,25% (sumber: Bank Indonesia).
Dampak dari krisis subprime mortgage di Amerika Serikat semakin meluas di seluruh dunia, yang ditandai dengan
bangkrutnya investment bank raksasa, dan meruginya investor di banyak negara. Hal ini menyebabkan investor
melakukan ,konsolidasi dan melakukan restrukturisasi atas investasinya di pasar modal dan pasar uang internasional.
Kondisi tersebut mengakibatkan terjadinya krisis likuiditas di pasar modal dan pasar keuangan internasional, tidak
terkecuali di Indonesia, yang berdampak pada peningkatan suku bunga dan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap
mata uang asing.
Di pasar modal Indonesia hal ini tercermin dari tingkat pengembalian surat utang negara yang diminta investor, dimana
untuk yang berjangka waktu 5 tahun berada pada kisaran 8% - 26% dengan kisaran harga antara 60% - 105%. Titik
terendah valuasi surat utang negara terjadi pada bulan November, tetapi kemudian membaik secara cepat pada bulan
Desember.
Suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) berada pada kisaran 10,80% 15,49% (sampai dengan Juni 2009) dan
mempunyai probabilitas yang tinggi untuk meningkat sejalan dengan berbagai kondisi tersebut di atas. Penyaluran KPR
pada semester 12008 adalah sebesar Rp 91,52 triliun meningkat sebesar Rp13,5 triliun atau 17,39% dibandingkan posisi
akhir tahun 2007 sebesar Rp 77,9 triliun, sementara itu pertumbuhan pada semester II 2008 menurun dibandingkan
semester I 2008 yaitu sebesar Rp 9,4 triliun KPR baru. Pertumbuhan pada semester I 2009 meningkat sebesar 4% dari
akhir tahun 2008 yaitu sebesar Rp4,11 triliun.
Fitur produk KPR yang ditawarkan perbankan pada tahun 2008 umumnya belum mengalami perubahan yang signifikan
dibanding tahun sebelumnya yaitu dengan tingkat bunga fixed untuk 6 bulan atau 1 tahun pertama selanjutnya variable
dengan hak bank untuk menentukan perubahan tingkat suku bunga pada tahun-tahun berikutnya; jangka waktu KPR
maksimum 15 tahun dengan rata-rata umur KPR berkisar 8 tahun karena adanya prepayment, tingkat bunga berkisar
antara 10,80% - 15,49%; harga rumah yang dapat dibiayai bank umumnya minimum Rp 100 juta (kecuali BTN);
pencairan KPR dilakukan dengan sistem indent artinya rumah belum selesai, KPR sudah dicairkan, untUk hal ini sebagian
bank melakukan penilaian secara bertahap sesuai tahap prestasi penyelesaian pembangunan rumah; dan jenis rumah
yang dibiayai dengan KPR umumnya landed houses dan rumah susun/apartemen menengah.
Lembaga penyalur KPR masih didominasi oleh perbankan dengan mengandalkan sumber dana dari masyarakat yang
berjangka pendek. Perbankan, kecuali BTN, masih rendah minatnya untuk membiayai KPR bagi masyarakat
berpenghasilan rendah, yang hingga saat ini masih dibiayai oleh lembaga keuangan mikro, BPR dan BMT dengan bunga
yang relatif lebih tinggi. Belum banyak lembaga keuangan seperti multifinance yang berminat untuk membiayai KPR
karena masih sangat selektif dalam memilih calon konsumen dan masih terbatasnya kerjasama dengan pengembang.
Keterbatasan ini karen a pada umumnya bank penyalur KPR juga memberi kredit konstruksi kepada pengembang,
sedangkan multifinance tidak.

40
smt
-..
.............. -..~


2. Prospek Usaha
Portofolio KPR yang sehat merupakan bahan baku bagi tumbuhnya pasar pembiayaan sekunder perumahan. Berikut ini
adalah perkembangan portofolio kredit kepemilikan rumah berdasarkan data Bank Indonesia hingga 30 Juni 2009
(sumber Bank Indonesia):

Dari data tersebut di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata pertumbuhan KPR selama 7 (tujuh) tahun terakhir sebesar 38,5%,
tetapi dalam 4 (empat) tahun terakhir pertumbuhannya 35,1%. Sedangkan, jika dibandingkan dengan rata-rata
pertumbuhan kredit perbankan selama 7 (tujuh) dan 4 (empat) tahun terakhir sebesar 22,6% dan 23,8%. Ini
mengindikasikan bahwa ada dorongan kebutuhan perumahan yang cukup besar sehingga KPR tumbuh lebih besar
daripada pertumbuhan total kredit.

Berdasarkan kedua data tersebut saja, potensi KPR baru untuk tahun-tahun kedepan diperkirakan mencapai se'besar
Rp21 triliun. Potensi ini sangat dimungkinkan, mengingat rasio KPR terhadap POB Indonesia masih relatif keci!.
Rasio KPR terhadap POB di Indonesia per akhir tahun 2008 baru mencapai 2,04%, sedangkan negara-negara seperti
India, Korea, Thailand dan Malaysia mencapai 4,0%,14,0%,16,0% dan 23,0%. Membandingkan portofolio KPR terhadap
Produk Domestik Bruto yang terjadi di negara-negara lain dengan kondisi di Indonesia dapat memberikan gambaran atas
adanya potensi pertumbuhan yang dapat dicapai.

Seperti dapat dilihat dalam grafik berikut ini:


100 0/ 0"-
GO-I.
90% ~-
-;:;==.
I--
80%
720/.

16"'/. ~
70%

5001.
..=
l-
I I- I-
60%
-,:;;;
50"'/. 52/.
I--- I-- - f-- I-
50%
F
~.,.
I--- I--- I--- - I- ~
40%

- I--- - - I-- - - I---


30 0/0
~%
l- I-- I-- I-- l- I-- l- I---

m~%:
200/0

10"/0
I-- - I-- - l- I- l- I--

1-, .-, f--j -j 1- ..,....-j I=-'


0%

-?' /~l.2l /,/1/ .r I


Source: EMF, economywalch.com. Diambil dari maleri presentasi HDFC pada tahun 2008

9. Dukungan Lembaga Internasional


Pada awal tahap persiapan pendiriannya, Perseroan mendapatkan dukungan dari proyek Municipal Finance Project
(MFP) yang merupakan kerjasama antara Badan Analisa Keuangan & Moneter (BAKM) dan USAIO.

41
smf
10. Asuransi
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah mengasuransikan seluruh asetnya yaitu kendaraan
bermotor, komputer, perlengkapan dan peralatan kantor pada PT Asuransi MSIG Indonesia (members of Mitsui
Sumitomo Insurance Group).

Berikut adalah rincian dari pertanggungan asuransi Perseroan:

Jenis Polls Asuransi Nilai Pertanggungan Obyek Jangka Waktu Asuransi


aula ReI PertanaClunaan Penanggung
I
Polis Standar Kebakaran 731 Kebakaran 20/1012009
Indonesia sid 2011012010
Polis Standar Kendaraan 201 21/1212008
Bermotor Indonesia Kendaraaan Bermotor sid 21/1212009
Polis Standar Kendaraan 410 Roda Empat. 16101/2009 PT Asuransi MSIG
Bermotor Indonesia sid 16101/2010 Indonesia
Polis Standar Kendaraan 493 23/1212008
Bermolor Indonesia sid 23/1212009
Polis Standar Kendaraan 45 Kendaraan Bermotor 11/1112009 sid
Berrnotor Indonesia RodaDua 11/1112010.

Sesuai dengan keterangan dari Perseroan, perusahaan asuransi tersebut di atas tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan Perseroan.

11. Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance atau "GCG")


Perseroan merupakan suatu lembaga yang didirikan dengan maksud dan tujuan untuk membangun dan
mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kesinambungan
pembiayaan perumahan yang terjangkau oleh masyarakat.
Dengan mengacu kepada surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep-117/MMBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang
Penerapan Praktek Good Corporate Governance (GCG) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dimana juga diatur
tentang Benturan Kepentingan, dari sejak awal Perseroan melaksanakan maksud dan tujuan tersebut di atas telah
menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang terkandung di dalam visi, misi dan falsafah Perseroan untuk
melengkapi pengaturan pengelolaan perusahaan yang telah ditetapkan di dalam Anggaran Dasar Perseroan.
Sebagai landasan pengelolaan Visi Perseroan ditetapkan sebagai berikut :
Menjadi entitas usaha yang mandiri dan dapat dipercaya, yang bertujuan untuk memungkinkan setiap keluarga dapat
memiliki rumah yang layak
Sedangkan Misi Perseroan adalah sebagai berikut :
Membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan, yang dapat meningkatkan tersedianya
sumber dana jangka menengah/panjang untuk sektor perumahan, yang memungkinkan kepemilikan rumah menjadi
terjangkau bagi setiap keluarga di Indonesia.
Untuk menjalankan visi dan misi tersebut, Falsafah Perseroan adalah :
a. Bersih, yang bermakna bahwa manajemen dan seluruh jajaran Perseroan berkomitmen untuk bekerja dengan akal
sehat, iti.kad baik dalam kerangka kerja yang digariskan oleh Anggaran Dasar Perseroan, peraturan-peraturan yang
berlaku, dan arahan Pemegang Saham. Hal ini dilaksanakan dengan integritas yang tinggi dan tidak menghalalkan
segala cara dalam mencapai tujuan.
b. Transparan, yang bermakna bahwa manajemen dan seluruh jajaran Perseroan menerapkan prinsip keterbukaan
dalam kebijakan, anggaran dan rencana bisnis Perseroan.
c. Sehat, yang bermakna bahwa manajemen dan seluruh jajaran Perseroan akan memelihara dengan baik dan
dengan penuh integritas rasio-rasio kesehatan yang telah ditargetkan.

42
smt

....
-

Prinsip-prinsip dalam falsafah Perseroan dijabarkan di dalam Etos Kerja Perseroan, yang merupakan komitmen
manajemen dan seluruh jajaran Perseroan dalam melaksanakan setiap aktivitas, yaitu :
Menjaga nama baik Perseroan
Menjaga dan menggunakan harta kekayaan Perseroan dengan jujur, baik dan benar
Melakukan pencatatan dan/atau pembukuan data Perseroan dengan jujur, baik dan benar
Menghindarkan diri dari benturan kepentingan pribadi dengan Perseroan
Tidak menyalahgunakan posisVkedudukan di Perseroan untuk kepentingan pribadi
Tidak memberikan isyarat untuk meminta dan/atau menerima suap, imbalan dan cindera mata
Tidak menggunakan dan/atau membawa dan menyimpan obat terlarang atau sesuatu yang memabukkan di dalam
dan di luar Perseroan
Tidak merugikan keuangan Perseroan seperti menggelapkan hartalkekayaan Perseroan
Penerapan falsafah dan etos kerja dilaksanakan secara lebih rinci di dalam Ketentuan Kepegawaian yang
ditetapkan oleh Perseroan
Khusus untuk menjabarkan secara lebih rinci mengenai kewajiban Direksi dan pembagian tugas antara Direksi dengan
Dewan Komisaris, Perseroan telah menyusun Manajemen Manual. Di dalam Manajemen Manual ini diatur mekanisme
pengambilan keputusan yang dilaksanakan oleh Direksi dan oleh komite-komite manajemen, pelimpahan kewenangan
dan tanggung jawab pada saat ketidakberadaan salah satu anggota Direksi dan penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan.
Dalam rangka usaha menjaga kualitas dan pengendalian pengadaan barang dan jasa untuk operasional dan
pelaksanaan usaha Perseroan telah disusun Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Perseroan pada bulan September
2005. Revisi atas Pedoman pengadaan barang dan jasa tersebut dibuat dengan mengacu pada surat Menteri Negara
Pendayagunaan BUMN RI No. PER-05/MBU/2008 tanggal 3 September 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan
Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara.
Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya telah menyusun Panduan Pengawasan yang merupakan dasar serta
kesepakatan diantara Anggota Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasannya. Berdasarkan hal itu,
Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit yang telah dilengkapi dengan Piagam Komite Audit (Audit Committee
Charter).
Komite Audit bekerjasama dengan Satuan Kerja Audit Internal telah melaksanakan fungsi pengawasan dan evaluasi
secara periodik atas efektivitas kegiatan usaha, kepatuhan pelaksanaan ketentuan dan penyusunan rencana kerja
Perseroan lermasuk melakukan penelaahan alas dala serta laporan-Iaporan kondisi keuangan Perseroan.

43

smf

IX. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Oi bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005
yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Gani & Rekan (Grant Thornton) dengan pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian dan untuk tahun4ahun yang berakhir pada tanggal 31; Desember 2006 dan 2007 yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Riza, Wahono & Rekan (Clarkson Hyde Internationalj dengan pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian.

Neraca
(dalam jutaan R",iahl
Keterangan 31 Desember 30 Junl
2005 2006 2007 2008 2009
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas 1.026.140 998.901 821.266 661.575 623.758
Pinjaman yang diberikan - Jatuh Tempo Dalam 1Tahun 66.000 339.000 3.354 3.769
Bunga Masih Akan Diterima 1.479 3.100 2.936 3.028 7.051
Piutang Lain-lain 1 289 316 204
Uang Muka 29 195 83 1.740 2.534
Biaya dibayar dimuka 20 63 335 256 683
Pajak dibayar dimuka 70 173 2.818 6.314 6.589
Jumlah Aset Lancar 1.027.739 1.068.721 1.166.754 676.471 644.384
Aset Tidak Lancar
Piutang Hubungan Istimewa 1.865 1.634
Pinjaman yang diberikan setelah dikurangi bagian
yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun 34.000 530.285 533.455
Sinking Fund 3.843 5.408 8.866 10.256
Investasi jangka panjang-bersih 12.164 12.175 47.197 123.659
Aset tetap bersih 1.659 2.279 1.806 1.315 1.037
Aset pajak tangguhan 404 1.789 1.537 1.837 1.709
Aset lain-lain 352 470 375 3.836
Jumlah Aset Tidak Lancar 2,063 54.427 21.396 591.741 675.586
JUMLAHASET 1,029,802 1,123,148 1,188.150 1.268.212 1.319.970

KEWAJIBAN
Kewajlban Lancar
Hutang lain-lain 290 460 485 288 21
Biaya yang masih harus dibayar 110 368 641 488 511
Hutang pajak 775 607 555 591 5.971
Penyisihan bonus 1.363 4.426 3.255 3.863 2.424
Pendapatan diterima di muka 249 315 1.760 1.073
Jumlah kewajiban lancar 2.538 6,109 5,251 6.991 10,000
Kewajlban Tldak Lancar
Penyisihan tunjangan puma jabatan 961 1,352 1.926 1.884
Penyisihan imbalan kerja karyawan 303 674 1.161 1.464
Jumlah kewajlban tidak lancar 1.264 2,026 3.087 3.348
JUMLAH KEWAJIBAN 2.538 7.373 7.277 10.078 13.348

EKUITAS
Modal Ditempatkan & Disetor Penuh 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Saldo Laba:
Telah ditentukan penggunaannya 44.000 76.000 116.000
Belum ditentukan penggunaannya 27.264 115.775 136.873 182.134 190.622
Jumlah Ekultas 1.027.264 1.115.775 1.180.873 1.258,134 1.306.622
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.029.802 1.123.148 1.188.150 1.268.212 1.319.970

44
It""

_Ilsmt
.....__r_
Laporan Laba Rugi
(dalam juraan Ripiah)
Keterangan 31 Desember 30 Juni
2005 2006 2007 2008 2009
PENDAPATAN 24.927 102.984 83.724 100.485 62.161
BEBAN USAHA
Gaji dan tunjangan karyawan (3.237) (13.014) (12.655) (15.669) (8.295)
Umum dan Adminislrasi (437) (4.141) (7.973) (6.293) (2.921)
Total Beban Usaha (3.674) (17.155) (20.628) (21.962) (11.217)

Laba Usaha 21.253 85.829 63.096 78.523 50.945

Pendapalan Lain-lain Bersih 7.054 1.296 2.255 1.697 3.166

Laba Sebelum Pajak Penghasilan 28.307 87.125 65.351 80.220 54.111


Manfaat (beban) Pajak Penghasilan Badan
Kini (1.447) (3.260) (5.494)
Tangguhan 404 1.386 (253) 300 (128)
LABABERSIH 27.264 88.511 65.098 77.260 48.489

Rasio-Rasio Keuangan dan Pertumbuhan


(dalam jutaan Rl.{Jiah)
Keterangan 31 Desember 30 Juni
2005 2006 2007 2008 2009
Pendapalan Jasa Penyaluran Pinjaman lerhadap
Jumlah Asel (%) 1,40 3,21 4,71
Pendapalan Jasa Penyaluran Pinjaman lerhadap
Pinjaman yang diberikan (%) 0,05 4,92 7,62 16,38
Laba Usaha lerhadap Pendapalan (%) 85,26 83,34 75,36 78,14 81,95
Laba Bersih lerhadap Pendapalan (%) atau Net Profit
Margin (NPM) 109,38 85,95 n,75 76,89 78,00
Laba Sebelum Pajak Penghasilan terhadap Pendapatan
(%) 113,56 84,60 78,06 79,83 87,05
Laba Bersih lerhadap Jumlah Asel (%) alau Return on
Asset (ROA) 2,65 7,88 5,48 6,09 3,67
Laba Bersih lerhadap Jumlah Ekuitas (%)atau Return on
Equity (ROE) 2,65 7,93 5,51 6,14 3,71
Laba Bersih lerhadap Pendapalan Penyaluran Jasa
Pinjaman (%) 173.802,87 390,41 190,07 88,25
Beban Usaha lerhadap Pendapatan Jasa Penyaluran
Pinjaman (%) 33.685,98 123,71 54,03 65,26
Beban Usaha lerhadap Tolal Pendapatan (%) 14,74 16,66 24,64 21,86 0,18
Pinjaman yang diberikan lerhadap Hutang (X) atau Loan
to Financing Ratio*""
Asel Lancar lerhadap Kewajiban Lancar (X) 404,98 174,92 222,22 96,77 64,44
Modal Kerja (netto) lerhadap Jumlah Asel (X) 1,00 0,95 0,98 0,53 0,48
Jumlah Asellerhadap Jumlah Kewajiban (X) 405,79 152,33 163,27 125,84 99,89
Jumlah Ekuitas terhadap Pinjaman Yang Diberikan (X) 11,16 3,48 2,36 2,43
Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Ekuitas (X) 0,01 0,01 0,01 0,01

RASIO PERTUMBUHAN
Pinjaman yang diberikan (%) N.A' N.A" 239,00 57,42 N.A'
Jumlah Aset (%) N.A' 9,06 5,79 6,74 N.A'
Jumlah Kewajiban (%) N.A' 190.50 (1,30) 38,50 N.A'
Pendapalan Jasa Penyaluran Pinjaman (%) N.A' N.A" 32.642,31 143,78 N.A'
Total Pendapatan (%) N.A' 313,14 (18,70) 20,02 N.A'
Beban Usaha (%) N.A' 366,93 20,24 6,46 N.A'
Laba Usaha N.A' 303,84 (26,49) 24,45 N.A'
Laba Sebelum Pajak Penghasilan (%) N.A' 207,79 (24,99) 22,75 N.A'
Laba Bersih (%) N.A' 224,64 (26,45) 18,68 N.A'
Keterangan:
, : Tidak dapat diperbandingkan
" : Tahun Pertama dalam berni/ai nihil dan Tahun Kedua berni/a; sejumlah nominal
''': tidak lerhingga karena be/um ada Hulang

45

smf

X. EKUITAS

Oi bawah ini disajikan posisi ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Oesember 2005 yang telah diaudit
Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Gani & Rekan (Grant Thornton) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dan untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Oesember 2006 dan 2007 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Oesember 2008 dan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Riza, Wahono & Rekan (Clarkson Hyde International) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

(dalom juraan Rupiah)


Keterangan 31 Desember 30 Juni
2005 2006 2007 2008 2009

Modal Ditempatkan & Disetor Penuh 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Saldo Laba:
Telah dilenlukan penggunaannya 44.000 76.000 116.000
Belum dilenlukan penggunaannya 27.264 115.775 136.873 182.134 190.622
Jumlah Ekuitas 1.027.264 1.115.n5 1.180.873 1.258.134 1.306.622

Modal disetor Perseroan seluruhnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang diwakili oleh Menteri Keuangan Republik
Indonesia. Tidak ada perubahan struktur permodalan yang terjadi setelah tanggallaporan keuangan terakhir .

46
IIsmt
-

XI. PERPAJAKAN

Perpajakan Untuk Pemegang Obligasi


Pajak alas penghasilan yang diperoleh dari kepemilikan Obligasi yang dilerima alau diperoleh Pemegang Obligasi
diperhilungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraluran Perpaja'kan yang berlaku.
Berdasarkan Peraluran Pemerinlah Republik Indonesia No. 16 Tahun 2009 langgal 9 Pebruari 2009 lenlang Pajak
Penghasilan Alas Penghasilan Berupa Bunga Obligasi, penghasilan yang dilerima alau diperoleh bagi Wajib Pajak berupa
bunga dan diskonlo obligasi dikenakan pemolongan Pajak Penghasilan yang bersifal final:
a. alas Bunga Obligasi dengan kupon (interest bearing debt securities) sebesar: (i) 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan
benluk usaha lelap (BUT); dan (ii) 20% alau sesuai dengan larif berdasarkan perselujuan penghindaran pajak berganda
bagi Wajib Pajak luar negeri selain benluk usaha Ielap (BUT). Jumlah yang lerkena pajak dihilung dari jumlah brulo
bunga sesuai dengan masa kepemilikan (holding period) obligasi.
b. alas diskonlo obligasi dengan kupon sebesar: (i)15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan benluk usaha lelap (BUT); dan
(ii) 20% alau sesuai dengan larif berdasarkan perselujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar negeri
selain benluk usaha lelap (BUT). Jumlah yang lerkena pajak dihilung dari selisih lebih harga jual alau nilai nominal di
alas harga perolehan obligasi, lidak lermasuk bunga berjalan (accrued interest).
c. alas diskonlo obligasi lanpa bunga (zero coupon bond) sebesar: (i) 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan benluk
usaha lelap (BUT); dan (ii) 20% alau sesuai dengan larif berdasarkan perselujuan penghindaran pajak berganda bagi
Wajib Pajak luar negeri selain benluk usaha lelap (BUT). Jumlah yang lerkena pajak dihilung dari selisih lebih harga jual
alau nilai nominal di alas harga perolehan obligasi.
d. Alas bunga dan/alau diskonlo dari obligasi yang dilerima dan/alau diperoleh Wajib Pajak reksa dana yang lerdaftar pada
Bapepam dan LK sebesar: (i) 0% unluk lahun 2009 sampai dengan lahun 2010; (ii) 5% unluk lahun 2011 sampai
dengan lahun 2013; dan (iii) 15% unluk lahun 2014 dan selerusnya.

Pemolongan pajak yang bersifal final ini lidak dikenakan lerhadap bunga alau diskonlo obligasi yang dilerima alau diperoleh
Wajib Pajak:
1. dana pensiun yang pendirian alau pembenlukannya lelah disahkan oleh Menleri Keuangan dan memenuhi persyaralan
sebagaimana dialur dalam Pasal 4 ayal (3) huruf h Undang-undang No. 7 Tahun 1983 lenlang Pajak Penghasilan
sebagaimana lelah beberapa kali diubah lerakhir dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008 lenlang Perubahan
Keempal Alas Undang-undang No.7 Tahun 1983 lenlang Pajak Penghasilan; dan
2. bank yang didirikan di Indonesia alau cabang bank luar negeri di Indonesia.

CALON PEMBELI OBLIGASI DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN
KONSULTAN PAJAK MASINGMASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PENERIMAAN
BUNGA, PEMBELlAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN ATAU PENGALIHAN DENGAN CARA LAIN OBLIGASI
YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM IN!.

Pemenuhan Perpajakan Oleh Perseroan


Sampai saal Prospektus ini dilerbilkan, Perseroan lidak memiliki lunggakan pajak. Pada langgal 29 Maret 2008, Perseroan
lelah menyampaikan Sural Pemberilahuan Pajak Tahunan (SPT) lahun 2007 sesuai dengan laksiran penghasilan kena
pajak.

47
smf

XII. PENJAMINAN EMISI OBUGASI

Berdasarkan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi
Sarana Multigriya Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap NO.09 tanggal 6 Oktober 2009 sebagaimana diubah
dengan Akta Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Sarana Multigriya Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat
Bunga Tetap NO.05 tanggal5 November 2009 dan Akta Addendum II Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Sarana Multigriya
Finansial II Tahun 2009 Dengan iingkat Bunga Tetap No.17 tanggal 16 Desember 2009, ketiganya dibuat dihadapan
Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta ("Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi"), Penjamin Pelaksana Emisi
Obligasi yang namanya tercantum di bawah ini telah menyetujui untuk menawarkan kepada masyarakat Obligasi Sarana
Multigriya Finansial II Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap sebanyak-banyaknya sebesar Rp350.000.000.000,- (tiga
ratus lima puluh miliar Rupiah) yang dijamin secara Kesanggupan Penuh (full commitment) sebesar Rp205.000.000.000,
(dua ratus lima miliar Rupiah) dan Kesanggupan Terbaik (best effort) sebanyakbanyaknya sebesar Rp145.000.000.000,
(seratus empat puluh lima miliar Rupiah).
Perjanjian tersebut di atas merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan atau perjanjian yang
mungkin telah dibuat sebelumnya mengenai perihal yang dimuat dalam perjanjian dan setelah itu tidak ada lagi Perjanjian
yang dibuat oleh para pihak yang isinya bertentangan dengan Perjanjian ini.
Susunan dan jumlah porsi serta persentase dari Penjamin Pelaksana Emisi sebesar Rp205.000.000.000,- (dua ratus lima
miliar Rupiah) yang dijamin secara Kesanggupan Penuh (full commitment) adalah sebagai berikut:

No. 'Penjamin Emisi Obligasi Porsi Penjaminan (dalam Rupiah) Persentase ("!o)

205.000.000.000 100,00

Jumlah 205.000.000.000 100,00

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia NO.8 tahun 1995 tanggall0 Nopember 1995 tentang Pasar Modal yang
dimaksud dengan Afiliasi adalah:
a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;
b. Hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari pihak tersebut;
c. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sarna;
d. Hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan
oleh perusahaan tersebut;
e. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sarna;
atau
f. Hubungan antara perusahaan dengan pemegang saham utama.

Perseroan adalah Badan Hukum Indonesia yang dimiliki oleh l'Jegara Republik Indonesia.
Bank Indonesia, yang merupakan Bank Sentral dan Negara Republik Indonesia masing-masing memiliki 82,22% (delapan
puluh dua koma dua puluh dua persen) dan 17,78% (tujuh belas koma tujuh pUluh delapan persen) dari jumlah saham yang
ditempatkan dan disetor penuh pada PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero), sedangkan PT Bahana Pembinaan
Usaha Indonesia (Persero) memiliki 99,99% (sembilan pUluh sembilan koma sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah
saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada PT Bahana Securities.
Dengan demikian antara Perseroan dengan PT Bahana Securities selaku Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi adalah pihak
terafiliasi secara tidak langsung melalui pemilikan saham oleh Negara Republik Indonesia dalam PT Bahana Pembinaan
Usaha Indonesia (Persero).

48
,
smt
XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA
PENAWARAN UMUM

Lembaga dan Prafesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam penawaran umum ini adalah sebagai berikut:

Akuntan Publik Riza, Wahono & Rekan (Clarkson Hyde International)


JI. Anggrek Rosalina III Blok H/24, Slipi
Jakarta
Nomor STTD : 407/PM/STTD-AP/2005
TanggalSTTD : 20 Januari 2005
Surat Perintah Kerja : S-467/DIRlSMFNIII12009 tanggal 3 Agustus 2009
Pedoman Kerja : Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)

Tugas Pokok: Melakukan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit agar
diperaleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material dan
bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diaudit. Tugas
Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti pendukung dalam
pengungkapan laporan keuangan.

Konsultan Hukum Warens & Partners Law Firm


JI. Sisingamangaraja No.63
Kebayoran Baru
Jakarta 12120
Nomor STTD : 95/STTD-KH/PM/1996
TanggalSTTD : 10 September 1996
Surat Perintah Kerja : S-502lDIRlSMFNIII/2009 tanggal18 Agustus 2009
Pedoman Kerja : Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal

Tugas Pokok: Melakukan pemeriksaan dan penelitian dengan kemampuan terbaik yang dimilikinya atas fakta dari
segi hukum yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu
sebagaimana disampaikan oleh Perseraan. Hasil pemeriksaan dan penelitian mana telah dimuat
dalam Laporan Uji Tuntas yang menjadi dasar dari Pendapat dari segi Hukum yang diberikan secara
obyektif dan mandiri serta guna meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang
menyangkut segi Hukum. Tugas dan fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan di sini adalah sesuai
dengan Standar Prafesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal dan Peraturan Pasar Modal yang
berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan.

Wali Amanat PT Bank Permata Tbk


PermataBank Tower I, Lantai 14
JI. Jend. Sudirman Kav. 27
Jakarta 12920
Nomor STTD : No.02lSTTD-WA/PM/1996
TanggalSTTD : 20 Maret 1996
Surat Penunjukkan Kerja : S-477/DIRlSMFNII1/2009 tanggal5 Agustus 2009
Pedoman Kerja : SOP Wali Amanat PT Bank Permata Tbk

Tugas Pokok: Mewakili kepentingan pemegang Obligasi baik di dalam maupun di luar pengadilan mengenai
pelaksanaan hak-hak pemegang Obligasi sesuai dengan syarat-syarat Obligasi, dengan
memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Mengikuti ketentuan yang diatur dalam perjanjian Perwaliamanatan dan Undang-Undang Pasar Modal
serta peraturan yang berkaitan dengan tugas Wali Amanat.

49
I smt
-

Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH.


JI. Panglima Polim V/11
Kebayoran Baru
Jakarta
Nomor STTO : 04/STTO-N/PM/1996
TanggalSTIO : 12 Februari 1996
Surat Perintah Kerja : S-47610IRlSMFNIII/2009 tanggal 5 Agustus 2009
Pedoman Kerja : Undang-undang dan Kode Etik Notaris

Tugas Pokok: Membuat akta-akta dalam mngka Penawaran Umum Obligasi SMF II Tahun 2009, antara lain
Perjanjian Perwaliamanatan, Pengakuan Hutang dan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi, serta
akta-akta pengubahannya.

Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang terlibat dalam Penawaran Umum ini menyatakan bahwa tidak
memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia NO.8
Tahun 1995 tanggal10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal.
PT Bank Permata Tbk., selaku Wali Amanat dalam penerbitan Obligasi ini menyatakan bahwa PT Bank Permata Tbk. Tidak
memiliki hubungan kredit dengan Perseroan melebihi 25% (dua puluh lima persen) dari nilai Obligasi yang diwaliamanati
selama umur Obligasi sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-309/BU2009 Peraturan No. VI.C.3.

50
smf

--
XIV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM

Berikut ini adalah salinan Pendapat Dari Segi Hukum yang disampaikan oleh Konsultan Hukum Warens & Partners Law Firm.

51
WARENS & PA~RTNERS
lkW iFLn.M

Ref. No.: 1002JFA-ASIW&P1X1 1/09 Jakarta, 16 Desember2009

Kepada Yang Terhormat:

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT. SARANAMULTIGRIYAFINANSIAL
Bapindo Plaza, Menara Mandiri Lt.1 0
JI. Jend. Sudirman Kav.54-55
Jakarta 12190

U.p.: Direksi

Perihal: PENDAPAT HUKUM SEHUBUNGAN DENGAN HASIL PEMERIKSAAN DARI SEGI


HUKUM TERHADAP PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT. SARANA
MULTIGRIYA FINANSIAL DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM "OBLIGASI
SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL I TAHUN 2009 DENGAN TINGKAT BUNGA
TETAP"

Dengan Hormat,

Menunjuk pada perihal tersebut di atas, kami, yang bertanda-tangan dibawah ini, H.M.U. Fachri
Asaari, S.H., Advokat dan Konsultan Hukum serta Senior Partner pada Kantor Konsultan Hukum WARENS &
PARTNERS, berkantor di JI. Sisingamargaraja No.63 Kebayoran Baru, Jakarta 12120, yang terdaftar sebagai
Profesi Penunjang Pasar Modal pada Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan (selanjuflya
disebut "BAPEPAM & LK") dibawah pendaftaran No.95/STIDA<H/PM/1996 tanggal1 0 September 1996 dan
terdaftar sebagai anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM) No.98016, telah ditunjuk oleh
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT. SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL yang disingkat PT.
SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL(Persero), suatu perseroan terbatas berkedudu~n dan berkantor pusat
di Jakarta Selatan (selanjuflya disebut sebagai "Emiten''), sesuai dengan surat penunjukan No.S
0502lDIRlSMFNlII/2009 tanggal18 Agustus 2009, untuk memberikan pendapat dari segi hukum (selanjufnya
disebut sebagai "Pendapat Hukum") sebagaimana disyaratkal oleh ketentuan yang berlaku di bidang pasar
modal sehubungan dengan rencana Emiten melakukan penawaran umum Obligasi kepada masyarakat
melalui Bursa Efek Indonesia, yang diberi nama "Obligasi Sarana Multigriya Finansialll Tahun 2009
Dengan Tinficat Bunga Tetap", dengan pokok Obligasi sebanya~banyaknya sebesar
Rp.350.000.000.000,OO (tiga ratus lima puluh milyar Rupiah) pada Tanggal Emisi, berjangka waktu 370 (tiga
ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi, dan ditawarkan dengan harga penawaran sebesar
100% (seratus persen) dari pokok Obligas~ dan dengan tingkat bunga sebesar 9,50% (sembilan koma lima
puluh persen) per tahun (selanjufnya disebut "Obligasi"), dengan satuan jumlah Obligasi yang dapat
dipindahbulqjkan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya adalah sebesar Rp.1 ,00 (satu Rupiah)
atau kelipatannya (selanjuflya disebut "Penawaran Umum").

Emiten telah memperoleh hasil pemeringkatan atas Obligasi dari PI. Fitch Ratings Indonesia yaitu
dengan hasil M (idn).

ltiJ.ih S+.&f'9'in'Wl'll)li tJo. 4i~. ~~IUI Lw'"" l~ 1~ I ~ bl:I(uoi!'i


~, !~.~" ,'N>~lll n",.nth}1. '",,'W1~,. \~~1~ 12 '(ltr)I(J
',!'~..e h Ifp'U"wjW 'oWI~W,'O;)m
WAAENS& PARTNE.RS
l "' \Ii' F I , ..
Ref.No.: 1002lFA-ASW&P/XII/09
Halaman 2 dari 11

Dalam rangka Penawaran Umum Obligasi ini, Emiten dan PT. Bank Permata Tbk selaku Wali Amanat
telah menandatangari PerjanjiCll Perwaliamanatan yang dimuat dalam Akta PerjanjiCll Perwaliamanatan
Obligasi Sarana Multigriya Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap No.OB tanggal 6 Oktober
2009 sebagaimana telah diubah dengan Akta Addendum I PerjanjiCll Perwaliamanatan Obligasi Sarana
Multigriya Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap No.04 tanggal 5 Nopember 2009 dan Akta
Addendum II PerjanjiCll Perwaliamanatan Obligasi Sarana Multigriya Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat
Bunga Tetap NO.16 tanggal16 Desember 2009, ketiganya dibuat dihadapan Poerbaningsh Adi Warsito, S.H.,
Notaris di Jakarta.

Selanjutnya, dalam rangka Penawaran Umum Obligasi ini, Emiten telah menunjuk PT. BAHANA
SECURITIES untuk bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi
(selanjutnya sesuai dengan konteksnya disebut "Penjamin Pelaksana Emisi Obligas~' atau "Penjamin
Emisi Obligasr'), sesuai dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Sarana Multigriya Finansialll Tahun
2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap yang dimuat dalam Akta PerjanjiCll Penjaminan Emisi Obligasi Sarana
Multigriya Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap NO.09 tanggal6 Oktober 2009 sebagaimana
telah diubah dengan Akta Addendum I PerjanjiCll Penjaminan Emisi Obligasi Sarana Multigriya Finansialll
Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap NO.05 tanggal5 Nopember2009 dan Akta Addendum II PerjanjiCll
Penjaminan Emisi Obligasi Sarana MJltigriya Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap No.1?
tanggal16 Desember 2009, ketiganya dibuat dihadapan Poerbaningsh Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta
(selanjutnya disebut "Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi''). Sesuai dengan Pe~anjBn Penjaminan Emisi
Obligasi tersebut, Penjamin Emisi Obligasi akan menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitmen~
terhadap pokok Obligasi sebesar Rp.205.000.000.000,00 (dua ratus lima milyar Rupiah), untuk membeli
seluruh sisa pokok Obligasi yang ticEk dibeli oleh masyarakat dengan harga penawaran sebesar 100%
(seratus persen) dari pokok Obligasi dan terhadap pokok Obligasi sebanyak-banyaknya sebesar
Hp.145.000.000.000,00 (seratus empat puluh lima milyar Rupiah) akan dijamin dengan kesanggupan terbaik
(best efforl).

Sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum dan peraturan pasar modal yang berlaku, maka agar
pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Obligasi dapat menjadi efektif, Emiten harus
memperoleh surat dari BAPEPAM & LK mengenai efektifn',8 pernyataan pendaftaran dalam rangka
Penawaran Umum Obligasi ini (selanjutnya disebut sebagai "Pernyataan Pendaftaran"). Pernyataan
Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Obligasi ini akan menjadi efektif apabila (i) BAPEPAM & LK
tidak meminta Emiten untlk menyampaikCll perubahan dan tambahan informasi dalam jangka waktu 45
(empat puluh lima) hari sejak disampai~nnya Pernyataan Pendaftaran; atau (ii) lewatnya waktu 45 (empat
puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima BAPEPAM & LK secara lengkap; atau (iii)
lewatnya waktu 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang disampai~n Erniten atau
yang diminta oleh BAPEPAM & LK dipenuhi oleh Emiten.

DASAR DAN RUANG L1NGKUP PENDAPAT HUKUM

1. Pendapat Hukum ini didasatkCll pada hasil PemeriksaCll Dari Segi Hukum yang telah kami lakukan
terhadap Emiten, yang kami tuangkan dalam Laporan PemeriksaCll Hukum Terhadap Perusahaan
Perseroan (Persero) PT. Sarana Multigriya Finansial Dalam Rangka Penawaran Umum "Obligasi
Sarana Multigriya Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap" NO.1 001IFA-ASIW&P/XIl109
tanggal16 Desember 2009 (selanjuhya disebut sebagai "Laporan Pemeriksaan Hukum'').
W'h,R.NS & PAR1NEllS
l "... r 1 ~ ~
Ref.No.: 1002lFA-AS'W&PlXllI09
Halaman 3 dan 11

2. Pendapat Hukum ini didasarkal pada keadaan Emiten dari sejak didirikalnya sampai dengan tanggal
Pendapat Hukum ini, kecuali secara tegas ditentukan lain dalam Pendapat Hukum ini.

3. Pendapat Hukum ini diberikan dalam kerangka hukum Negara Republik Indonesia, sehingga
karenanya Pendapat Hukum ini tidak dimaksudkal untuk berlaku atau dapat ditafsirkan menurut
hukum atau yurisdiksi lain.

4. Dalam memberikan Pendapat Hukum ini kami telah meneliti dan memeriksa:

a. ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia terutama yang berkaitan dengan


penawaran umum obligasi;
b. dokumen-dokumen Emiten baik asli maupun dalam bentuk fotokopi atau salinan lain yang
kemudian dicocokkan dengan aslinya sebagaimana diuraikan dalam Pendapat Hukum ini
dan Laporan Pemeriksaal Hukum.

5. Selanjutnya kami juga telah melakukan pemeriksaal setempat atas fasilitas-fasilitas usaha Emiten
guna mendapatkan gambaran nyata secara fisik tentang usaha dan kegiatan Emiten serta fasilitas
usaha yang dimiliki dan/atau dikuasai Emiten. Pemeriksaal demikian, kecuali dinyatakan secara
tegas dalam Pendapat Hukum dan Laporan Pemeriksaal Hukum tidak berarti bahwa kami
memberikan pendapat atau dapat diartikan bahwa Emiten secara hukum memillki dan/atau
rnenguasai fasilitas usaha tersebut.

6. Pendapat Hukum ini dan Laporan Pemeriksaal Hukum kami lakukan tidak hanya didasarkal kepada
pemeriksaal dan penafsiran atas apa yang tertulis dalam dokumen-dokumen yang diberikan kepada
kami, tetapi juga didasarkal kepada substansi dari dokumen-dokumen tersebut, dan jika tidak
tersedia dokumen yang mendukung suatu transaksi hukum yang secara nyata melibatkal Emiten,
kami mendasarkamya pada fakta-fakta yang mendukung hubungan-hubungan hukum yang nyata
sesuai dengan konsep-konsep, praktek-praktek dan kebiasaan-kebiasaan hukum yang berlaku di
Indonesia untuk transaksi atau hubungan hukum termaksud.

7. Pendapat Hukum ini hanya menyangkut pendapat dari aspek yuridis dan tidak mencakup aspek lain
seperti pemeriksaal kebenaran data finansial teknis atau kewajaran komersial suatu transakSL
Aspek yuridis terbatas pada aspek yuridis material diasumsi~n kebenarann}8 berdasarkal
keterangan lisan yang telah kami minta untuk keperluan tersebut. Kami tidak memberikan penilaian
atas kewajaran nilai komersial atau finansial dari suatu transaksi dimana Emiten menjadi pihak atau
mempunyai kepentingan didalarnnya atau harta kekayaannya terkait.

8. Tanggung jawab kami sebagai Konsultan Hukum yang independen dari Emiten dalam rangka
Penawaran Umum Obligasi ini adalah terbatas pada, dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam
Pasal 80 Undang-undang NO.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan-peraturan
pelaksanaalnya.

ASUMS~ASUMSI

Pendapat Hukum ini diberikan dengan mengingat dan mendasarkamya pada asums~asumsi sebagai
berikut:
WhRENS t"-r P.ARTNERS
[_,10' Fl''''
Ref.No.: 1002lFA-AS'W&PIXII/09
Halaman 4 dari 11

1. Bahwa cap dan/atau tanda tangan atas semua dokumen asli yang diberikan atau ditunjukl<an oleh
Emiten dan pihak ketiga kepada kami dalam rangka Pendapat Hukum ini dan Laporan Pemeriksacn
Hukum adalah as'li, dan dokumen-dokumen asli yang diberikan atau ditunjukl<an kepada kami adalah
otentik, dan bahwa dokumen-dokumen yang diberikan kepada kami dalam bentuk fotokopi adalah
sesuai dengan aslinya.

2. Bahwa dokumen-dokumen, pernyataan-pernyataan dan keterangan-keterangan yang diberikan oleh


Emiten dan pihak ketiga kepada kami untuk tujuan Pendapat Hukum dan Laporan Pemeriksacn
Hukum adalah benar, akurat, lengkap dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, serta tidak
mengalami perubahan sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini.

3. Bahwa kami juga secara terpisah dan mandiri, sepanjang dimungkinl<an oleh ketentuan dan praktek
hukum yang berlaku, telah melakukan pemeriksacn dan meminta langsung kepada pihak ketiga yang
kami anggap relevan, termasuk badan-badan eksekutif dan judikatif untuk memberikan pernyataan,
pemeriksacn dan penegasan tertentu, baik Iisan maupun tertulis, sehubungan dengan beberapa
aSlEk hukum yang menurut pendapat kami penting dan berhubungan erat dengan Pendapat Hukum
dan Laporan Pemeriksacn Hukum, dan untuk maksud pernberian Pendapat Hukum ini kami telah
mengasumsil<an kebenaran dan ketepatan dari fakta dan informasi yang diberikan oleh pihak ketiga
tersebut berdasarkcn pada pemeriksacn dan penafsiran atas apa yang tertulis dalam dokumen
dokumen yang diberikan kepada kami dan juga didasarkcn pada substansi dari dokumen-dokumen
tersebut sesuai yang diuraikan dalam surat permohonan keterCJ1gan yang kami ajukan.

PENDAPAT HUKUM

Setelah memeriksa dan meneliti dokumen-dokumen tersebut diatas dan atas dasar pernyataan
pemyataan dan keterangan-keterangan yang diberikan oleh Emiten dan pihak ketiga kepada kami serta
menunjuk pada Laporan Pemeriksaan Hukum, maka kami berpendapatsebagai berikut:

1. Emiten adalah suatu perseroan terbatas berkedudul<an dan berkantor pusat di Jakarta Selatan, yang
merupakan Badan Usaha Milik Negara berdasarkcn Undang-undang NO.19 Tahun 2003 tentang
Badan Usaha Milk Negara, yang telah secara sah berdiri dan dijalankcn berdasarkcn peraturan
perundang-undangan Negara Republik Indonesia, berkantor di Bapindo Plaza, Menara Mandiri Lt.1 0,
JI. Jend. Sudirman Kav.54-55 Jakarta 12190.

Emiten didirikcn berdasarkcn Akta NO.59 tanggal22 Juli 2005 dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H.,
Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkcn Surat Keputusan No.C-20694 HT.01.01.TH.2005 tanggal 26 Juli
2005, dan telah didaftarkcn pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah
NO.2147/BH.OO.05NII1/2005 tanggal11 Agustus 2005, serta telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No.69 tanggal30 Agustus 2005, Tambahan No.9263.

Akta pendirian Emiten tersebut adalah merupakan pelaksanacn dari Peraturan Pemerintah NO.5
Tahun 2005 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Untuk Pendirian Perusahaan
Perseroan (Persero) di Bidang Pernbiayaan Sekunder Perumahan dan Peraturan Presiden NO.19
Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan sebagaimana diubah dengan Peraturan
Presiden NO.1 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden NO.19 Tahun 2005 tentang
Pembiayaan Sekunder Perumahan.
WMfNS &' PARTNERS
L ii'" f l . II

Ref.No.: 1002/FA-AS'W&PIXII/09
Halaman 5 dan 11

Akta pendirian Emiten tersebut selanjutnya telah diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat
Perubahan Anggaran Dasar NO.114 tanggal13 Agustus 2008 dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris
di Jakarta, yang telah rnemperoleh persetujucn dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-94053.AH.01.Q2 Tahun 2008 tanggal 5 Desember
2008, dan telah didaftarkcn pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrcsi Jakarta Selatan
di bawah No.1714/RUB.o9.00NlII/2000 tanggal5 Agustus 2000, serta telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No.53 tanggal3 Juli 2009, Tambahan No.17294.

Akta pendirian Emiten berikut perubahamya selanjutnya disebut "Anggaran Dasar".

2. Anggaran Dasar Emiten telah disesuaikln dengan Undang-undang NoAO Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas, yang pelaksanaan perubahannya telah sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasar Emiten dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Sampai dengan tang gal Pendapat Hukum ini, struktur permodalan Emiten adalah sebagaimana
dimuat dalam Akta NO.59 tanggal 22 Juli 2005 dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di
Jakarta, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia NO.69 tanggal 30 Agustus
2005, Tambahan NO.9263 ("Akta Pendirian''), yaitu sebagai berikut:

Modal Dasar RpA.OOO.OOO.OOO.OOO,OO (empat trilyun Rupiah) terbagi atas


4.000.000 (empat juta) saham, dengan nilai nominal masing
masing saham Rp.1.000.000,00 (satu juta Rupiah).

Modal Ditempatkan/

Modal Disetor Rp.1.000.000.000.000,00 (satu trilyun Rupiah) yang terbagi alas

1.000.000 (satujuta) saham.

Dari modal ditempatkan tersebut di atas, seluruhnya telah diambil dan disetor penuh oleh Negara
Republik Indonesia, yang rnerupakan satu-satunya pemegang saham dalam Emiten.

Bahwa sejak tanggal efektifnya Akta Pendirian tersebut, yaitu pada tanggal 26 Juli 2005 sampai
dengan tanggal Pendapat Hukum ini, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Emiten
tidak mengalami perubahan, dan penyetoran modal oleh pemegang saham Emiten pada saat
pendirian Emiten telah sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Erniten dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku bagi Emiten pada waktu pelaksanaCJl penyetoran modal tersebut.

Bahwa struktur permodalan dan kepemilikln saham yang dimuat dalam Prospektus adalah benar dan
sesuai dengan yang telah diuraikan dalam Laporan PemeriksaCJl Hukum.

4. Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Emiten pada tanggal Pendapat Hukum ini adalah
sebagai berikut:

Direksi
Direktur Utama Erica Soaroto
Direktur Drs. Soatomo
I. ,.... F J ~ "
Ref.No.: 1002lFA-AS'W&PIXII/09
Halaman 6 dan 11

Dewan Komisaris
Komisaris Utama Jugia Wahab
Komisaris Arys lIyas
Komisaris Ir. Tito Murbaintoro, MM

Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Emiten telah diangkat sesuai dengan ketentuan (i) Anggaran
Dasar Emiten berdasarkan Surat Keputusan yang dikeluar~n oleh Menleri Keuangan Republik
Indonesia, sebagai menleri yang dilunjuk dan/alau diberi kuasa unluk mewakili Pemerinlah
Republik Indonesia, selaku rapal umum pemegang saham Emilen sebagaimana dimaksud dalam
Undang-undang No.19 Tahun 2003 lenlang Badan Usaha Milik Negara dan Peraluran Pemerinlah
NO.12 Tahun 1998 lenlang Perusahaan Perseroan (Persero) sebagaimana diubah dengan Peraluran
Pemeri1lah No.45 Tahun 2001 lentang Perubahan Alas Peraluran Pemerinlah No.12 Tahun 1998
lenlang Perusahaan Perseroan (Persero), yailu Sural Kepulusan No.327/KMK.05'2005 ("SK
Menkeu No.327") dan Sural Keputusan No.328/KMK.05'2005 ("SK Menkeu No.328" keduanya
lertanggal11 Juli 2005 serta Rapal Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal13 Aguslus 2008
yang kepulusannya diluangkan dalam Akla Pemyalaan Kepulusan Rapat Perubahan Anggaran
Dasar NO.114 langgal 13 Aguslus 2008 dan Notaris Suljipto, S.H. ("Akta No.114 tanggal 13
Agustus 2008"); dan (ii) Undang-undang NoAO Tahun 2007 lenlang Perseroan Terbalas.

Pengangkatan anggola Direksi Emiten yailu Erica Soerolo dan Drs. Soelomo masing-masing sebagai
Direklur Utama dan Direklur Emiten berdasarkan SK Menkeu No.327 yang dituangkan dalam Akla
Pendirian. Masa jabalan anggola Direksi Emilen adalah 5 (lima) lahun dan dapal diangkal kembali
unluk 1 (satu) kali masa jabalan, dengan lidak mengurangi hak dari rapat umum pemegang saham
unluk memberhefllkan anggola Direksi sewaklu-waklu (Pasal11 ayal4 Anggaran Dasar Emilen).

Susunan Direksi Emilen sebagaimana diuraikan di alas lelah dilegaskan dalam Akla Berila Acara
Rapal Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.39 langgal 18 Juni 2009 dibual dihadapan
Poerbaningsh Adi Warsilo, S.H., Nolaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahannya lelah
dilerima dan dicalal dalam database Sisminbakum Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkan Sural No.AHU-AH.01.10-12880 langgal12 Aguslus 2009 dan lelah
didaftarkan pada Kanlor Pendaftaran Perusahaan Kola Adminislrasi Jakarta Selalan pada langgal 28
Oklober 2009.

Pengangkatan anggola Dewan Komisaris Emiten yaitu Jugia Wahab dan Arys lIyas berdasarkan SK
Menkeu NO.328 yang dituangkan dalam Akta Pendirian, sedangkan pengangkalan Ir. Tito
Murbainloro, MM sebagai anggola Dewan Komisaris Emiten berdasarkan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa tanggal 13 Aguslus 2008 yang keputusannya diluangkan dalam Akta NO.114
langgal 13 Aguslus 2008. Akla NO.114 tanggal 13 Agustus 2008 tersebut telah memperoleh
perselujuan dari Menleri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan NO.AHU-94053.AH.01.02 Tahun 2008 langgal 5 Desember 2008, dan lelah didaftarkan
pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Adminislrasi Jakarta Selalan di bawah
No.1714/RUB.Q9.03N1II/2J09 langgal5 Aguslus 2009, serta lelah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia NO.53 langgal 3 Juli 2009, Tambahan No.17294. Masa jabatan anggota Dewan
Komisaris Emiten adalah 5 (lima) tahun dan dapal diangkal kembali untuk 1 (salu) kali masa jabatan,
dengan lidak mengurangi hak dari rapal umum pemegang saham untuk memberhenlkan anggola
Dewan Komisaris sewaklu-waktu (Pasal19 ayal 3 Anggaran Dasar Emilen).
WAkENS f.r PARTNE.RS
l ... Fl.~

Ref.No.: 1002lFA-ASJW&PrxIl/09
Halaman 7 dan 11

Bahwa Emiten telah membentuk Komite Audit berdasarkcn Surat Keputusan Dewan Komisaris
Emiten NO.001/KEP/DEKOM/2008 tanggal26 Juni 2008 tentang Pembentukan Komite Audit Emiten,
dan karenanya Emiten telah memenuhi ketentuan mengenai pembentukan Komite Audit
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Republik
Indonesia No.PER-05/MBU/2006 tanggal 20 Desember 2006 tentang Komite Audit Bagi Badan
Usaha Milik Negara dan Peraturan BAPEPAM &LK No.IX.l.5 tentang Pembentukan Dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Susunan Komite Audit Erniten pada tanggal Pendapat Hukum ini
adalah sebagai berikut:
Ketua Jugia Wahab
Anggota Alexander Zulkarnain
Anggota Houtman Zainal Arifin

Bahwa Emiten telah memenuhi ketentuan mengenai Sekretaris Perusahaan sebag,aimana


dimaksud dalam Peraturan BAPEPAM & LK No.IX.l.4 tentang Pembentukan Sekretaris
Perusahaan, dengan ditetapkannya Eko Ratrianto sebagai Sekretaris Perusahaan berdasarkan
Surat Keterangan Direksi No.S-133/DIRlHRDJSMF/IV/2008 tanggal4 April 2008.

5. Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Emiten, Emiten berhak dan dapat menjalankcn
usaha-usaha dan aktivitas-aktivita91ya sehubungan dengan maksud dan tujuan Emiten yaitu
membangun dan mengembangkcn pasar pembiayaan sekunder peru mahan dalam rangka
meningkat~n kapasitas dan kesinambu[lJan pembiayaan perumahan yang terjangkau oleh
masyarakat

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Emiten dapat melaksanakan kegiatan usaha
sebagai berikut:
a. membeli kumpulan aset keuangan dari lembaga penyalur KPR, berupa piutang yang
diperoleh dari penyaluran KPR berikut hak agunan yang melekat padanya dan menerbitkcn
Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipas;
b. menyimpan kumpulan aset keuangan dan menerbitkcn Surat Partisipffii apabila pasar belum
kondusif;
c. menunjuk SPV untuk membeli aset keuangan dari Kreditor Asal dan menerbitkcn Efek
Beragun Aset berbentuk Surat Utang.

Selain kegiatan-kegiatan usaha tersebut di atas, Emiten dapat pula melakukan kegiatan lain sebagai
berikut:
a. memberikan pinjaman kepada lembaga penyalur Kredit Pemilikan Rumah ("KPR") untuk
membiayai KPR yang memenuhi persyaratcn Emiten;
b. menerbitkcn Surat Hutang;
c. mengeluarkan jaminan dan dukungan kredit (credit enhancemen~;
d. melaksana~n fungsi sebagai KoordinatorGlobal;
e. melaksana~n fungsi sebagai Penata Sekuritis:lsi;
f. melakukan penyertaan langsung pada perusahaan yang kegiatan usahanya terkait langsung
dengan pasar pembiayaan sekunder perumahan;
g. menempatkan dana dalam bentuk Surat Utang Negara, Sertifikat Bank Indonesia, Deposito
dan instrumen keuangan lainnya yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
h. melakukan pembelian Efek Beragun Aset;
i. kegiatan usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan Emiten.
Ref.No.: 1002lFA-AS'W&PIXII/09
Halaman 8 dari 11

Pada tanggal Pendapat Hukum ini, Emiten telah menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan
maksud dan tujuan sebagaimana dimaksud da'iam Anggaran Dasar Emiten.

Dalam menjalankcn kegiatan usahanya tersebut, izin utama yang dimiliki Emiten adalah Peraturan
Presiden No.19. Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan sebagaimana diubah
dengan Peraturan Presiden NO.1 Tahun 2008 ten tang Perubahan Atas Peraturan Presiden NO.19
Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunltr Perumahan.

Selain izin utama yang dimiliki oleh Emiten sebagai dimaksud diatas, Emiten berhak dan dapat pula
menjalankcn usaha dan aktivitaSlya sebagai perseroan terbatas yaitu dengan diperolehf'o/a
persetujucn, pengesahan, pendaftaran dan keterangan dari instans~instansi yang berwenang,
termasuk dari Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Departemen
Perdagangan Republik Indonesia, Departemen Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia,
Direktorat Jenderal Pajak dan Pemerintah Daerah, yang pada tanggal Pendapat Hukum ini masih
berlaku.

6. Untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi ini, Anggaran Dasar Emiten tidak mensyarat~n
diperolehnya persetujucn terlebih dahulu dari Dewan Komisaris maupun rapat umum pemegang
saham Emiten.

7. Emiten telah memenuhi ketentuan yang berlaku di bidang ketenagake~aan yaitu dengan telah (i)
membuat dan menerapkan Peraturan Perusahaan yang telah disahkan dan didaftarkcn pada Dinas
Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Propinsi DKI Jakarta; (ii) mengikutse1akan karyawan Emiten dalam
program Jaminan Sosial Tenaga Kerja pada PT. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Persero); (iii)
memenuhi persyaratcn pembayaran upah minimum yang berlaku di Propinsi DKI Jakarta; dan (iv)
melakukan Wajib Lapor Ketenagake~aan sebagaimcna dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) Undang
undang No.7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagake~aan Di Perusahaan.

8. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, Emiten tidak memiliki harta kekayaan berupa tanah dan
bangunan. Pemilikan Emiten atas harta kekayaannya berupa kendaraan bermotor, komputer,
peralatan dan perlengka~n kantor adalah sah dan dilindungi oleh asuransi atas resiko-resiko yang
penting dan dalam jurnlah yang memadai, yang pada tanggal Pendapat Hukum ini, kendaraan
bermotor, komputer, peralatan dan perlengka~n kantor tersebut bebas dari jaminan, pertanggungcn,
penyitaan atau sengketa dalam bentuk apapun juga yang dapat secara material mempengaruhi
kegiatan operasiona Emiten.

Pernilikan dan penggunaan logo "smf oleh Emiten adalah sah dan dilindung oleh dokumen
pendaftaran yang sah pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektua, Departemen Hukum Dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, yang pada tanggal Pendapat Hukum ini, keberlakuan logo
tersebut masih terdaftaratas nama Emiten.

9. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, Emiten tidak memfllki anak perusahaan dan penyertaan modal
pada perusahaan-perusahaan lain.

10. Emiten berhak untuk membuat, menandatangari dan melaksana~n perjanjicn-perjanjicn dimana
Emiten menjadi pihak didalamnya Berdasarkcn pemeriksacn kami, pembuatan dan pelaksanacn
perjanjiar-perjanjicn tersebut tidak melanggar ketentuan-ketentuan hukum dan peraturan yang
WMENS & PARTNERS

t.,. rllOi

Ref.No.: 1002JFA-AS'W&PIXII/09
Halaman 9 dan 11

berlaku serta Anggaran Dasar Emiten, dan karenanya adalah sah dan mengikat pihak-pihak
didalamnya

Sesuai dengan ketentuan dalam perjanjicn-perjanjicn dimana Emiten menjadi pihak didalamnya
tersebut, Penawaran Umum Obligasi yang dilakukan Emiten tidak bertentangan dengan ketentuan
dalam perjanjicn-perjanjicn tersebut termasuk tidak terdapatnya pembatasan-pembatasan untuk
melakukan Penawaran Umum Obligasi dan tidak terdapatnya pembatasatl-pembatasan yang dapat
merugikan kepentingan Pemegang Obligas~ dan karenanya untuk maksud Penawaran Umum
Obligasi ini, Emiten tidak mernerlukan persetujucn terlebih dahulu dari pihak lain dalam perjanjicn
perjanjicn tersebut.

11. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, Emiten tidak memiliki fasilitas kredit dari lembaga
keuangan/perbankan, kecuali pinjaman berupa obligasi yang diterbitkan pada bulan Juli 2009
dengan narna "Obligasi Sarana Multigriya Finansiall Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap".

Terhadap fasililas pinjaman tersebut, Emiten tidak memberikan jaminan berupa harta kekayaannya
untuk menjamin pembayaran kembali fasilitas pinjaman tersebut, dan sampai dengan tanggal
Pendapat Hukum ini, Emiten tetap memenuhi kewajibanrly'a sebagaimana dimaksud dalam Perjanjicn
Perwaliamaratan.

12. Atas dasar penelitian kami pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dimana Emiten berkedudu~n
hukum, Pengadilan Hubungan Industrial DKI Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, Badan Arbitrase Nasionallndonesia, dan Pengadilan Pajak
di Jakarta, tidak terdapat perkara-perkara perdata, perkaraperkara pidana, perselishan perburuhan,
sengketa tata usaha negara, perkara arbitrase dan sengketa perpajakan yang melibatkan Emiten
dan/atau anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris Emiten yang secara material dapat
mempengaruhi secara negatif keadaan keuangan dan/atau kelangsun~n usaha Emiten.

13. Atas dasar penelitian kami pada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dimana
Erniten berkedudu~n, tidak terdapat pendaftaran atau perkara yang menyangkut kepailitcn dan
penundaan pembayaran terhadap Emiten sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-undang
NO.3? Tahun 2004 tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.

14. Bahwa dalam rangka Penawaran Urnum Obligasi ini, Emiten telah memperoleh hasil pemeringkatan
Obligasi yang dikeluar~n oleh PT. Fitch Ratings Indonesia yaitu AA (idn), dan PT. Fitch Ratings
Indonesia bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Emiten sebagaimana dimaksud dalam Undang
undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

15. Bahwa dalam rangka Penawaran Umum Obligasi ini, Emiten telah mernbuat dan menandatangari
perjanjiarrperjanjian sebagai berikut

a. Perjanjicn Perwaliamaratan oleh dan antara Emiten dengan PT. Bank Permata Tbk yang
dimuat dalam Akta Perjanjicn Perwaliamaratan Obligasi Sarana Multigriya Finansialll Tahun
2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap NO.08 tanggal 6 Oktober 2009 sebagaimana telah
diubah dengan Akta Addendum I Perjanjicn Perwaliamaratan Obligasi Sarana MUltigriya
Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap NO.04 tanggal5 Nopember 2009 dan
Akta Addendum II Perjanjicn Perwaliamaratan Obligasi Sarana Multigriya Finansialll Tahun
WMeNS i} PMINERS
Ref.No.: 1002lFA-AS'W&PIXII/09
Halaman 10 dan 11

2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap NO.16 tanggal 16 Desember 2009, ketiganya dibuat
dihadapan Poerbaningsh Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta;

b. Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi oleh dan antara Emiten dengan PT. Bahana Securities
yang dimuatdalam Akta Pe~anjian Penjaminan Emisi Obligasi Sarana Multigriya Finansialll
Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap NO.09 tanggal6 Oktober 2009 sebagaimana telah
diubah dengan Akta Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Sarana Multigriya
Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap NO.05 tanggal5 Nopember 2009 dan
Akta Addendum II Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Sarana Multigriya Finansialll Tahun
2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap No.17 tanggal 16 Desember 2009, ketiganya dibuat
dihadapan Poerbaningsh Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta;

c. Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI NO.SP-028/PO/KSEI/1OO9 tanggal 6 Oktober 2009


dan Perubahan I Pe~anjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI NO.SP-02<YPIPO/KSEI/1209
tanggal 16 Desember 2009, keduanya dibuat dibawah tangan, oleh dan antara Emiten
dengan PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (UKSEI',;

d. Perjanjian Agen Pembayaran No.SP-028/AP/KSEI/1oo9 tanggal 6 Oktober 2009 dan


Perubahan I Perjanjian Agen Pembayaran NO.SP-02<YPIAP/KSEI/1209 tanggal 16
Desember 2009, keduanya dibuat dibawah tangan, oleh dan antara Emiten dengan KSEI;

e. Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek No.SP-027/BEI.PSU/1D-2009 tanggal 6 Oktober


2009 dibuat dibawah tangan, oleh dan antara Em~en dengan PT. Bursa Efek Indonesia;

f. Surat PT. Fitch Ratings Indonesia No.153-REV2/CRlNATNlII/09 tanggal 3 Agustus 2009


perihal Pemeringkatan Kredit Nasional (National Credit RatinJ atas PT. Sarana Multigriya
Finansial (Persero) ("Emitenj, yang ditandatangani oleh Emiten sebagai tanda persetujuan
atas ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam surat dimaksud; dan

g. Perjanjian mengenai pengadaan barang cetakan yang dituangkan dalam Perjanjian


Pemberian Jasa NO.008/PPJ/~F-Maestro/IV/2008 tanggal 1 April 2008 dibuat dibawah
tangan oleh dan antara Emiten dengan CV. Maestro 90.

Perjanjian-perjanjian sebagaimana dimaksud pada angka 15 Pendapat Hukum, yang dibuat dan
ditandatangani dalam rangka Penawaran Umum Obligasi ini, adalah sah dan sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar Emiten, ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku, dan karenanya
mengikat Emiten.

16. Bahwa Obligasi tidak dijamin dengan jaminan khusus dari Emiten atau dari pihak ketiga lainnya, akan
tetapi dan dengan tidak mengurangi ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan, dijamin dengan
seluruh harta kekayaan Emiten baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah
ada maupun yang akan ada dikemudian hari sesuai dengan ketentuan dalam Pasal1131 dan 1132
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

17. Bahwa Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dalam Penawaran Umum Obligasi ini yaitu PT. Bahana
Securities, merupakan pihak terafiliasi dengan Emiten sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang
NO.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yaitu berupa hubungan kepemili~n saham secara tidak
WMENS&- PARTNE.R5
l fl'"
Ref.No.: 1002lFA-ASW&P/XII/09
Halaman 11 dari 11

langsung, dimana saham-saham induk perusahaan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Emiten
dimiliki oleh pihak yang sama, yaitu Negara Republik Indonesia.

18. Bahwa antara Emiten dan PT. Bank Permata Tbk selaku Wali Amanat dalam Penawaran Umum
Obligasiini, tidak mempunyai hubungan kredit, dan bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Emiten
sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang NO.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

19. Bahwa tujuan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya
emis~ akan digunakan untuk refinancing aktiva produktif Emiten, dengan alokasi:
sekitar 90% untuk penyaluran pinjaman dalam bentuk refinancing program;
sekitar 10% untuk pernbelian EBA (Efek Beragun Aset KPR hasH sekuritisasi).

Oemikianah Pendapat Hukum ini kami berikan selaku Konsultan Hukum yang mandiri dan tidak
terafiliasi dan atau terasosiasi dengan Emiten dan kami bertanggungjawab atas isi Pendapat Hukum ini.

Pendapat Hukum ini rnenggantikcn pendapat dari segi hukum NO.927/FA-ROIW&P/XV09 tanggal 5
Nopember2009, oleh karenanya pendapat dari segi hukum tersebut kami nyatakan tidak berlaku.

Diberikan di Jakarta pada tanggal sebagaimana telah disebutkan dibagian awal Pendapat Hukum ini.

Hormat kami,
KANTOR KONSULTAN HUKUM

WARENS & PARTNERS

p ~ ~--;J;;,7:. .f.,
.
.~/"p." ?~r ';/Uo(.,f

H.M.U. FACHRI ASAARI. S.H.

STIO No.95/STIO-KH/1996

Anggota HKHPM No.98016

Tembusan:
1. Yang terhormat Bapak Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan.
2. Yang terhormat Bapak Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa Badan Pengawas
Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan.
3. PT. Bahana Securities sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi
-
__
smf

'\I.,4'Iol. . -...-...._

XV. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN


PERSEROAN

Berikut ini adalah Laporan Keuangan Perseroanuntuk tahun-tahun yang berakhir per tanggal 31 Desember 2005 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata & Rekan (Grant Thornton) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian,
untuk 31 Desember 2006 dan 2007 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young)
dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan periode
yang berakhir enam bulan pada tanggal 31 Juni 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Riza, Wahono & Rekan
(Clarkson Hyde International) tanggal4 Nopember 2009, dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

64

~ PT S_ra.na /lIaJlligriyl Ji~iI"llf'Ir-.uI

smr
!I!~~~ Afllra'l. H_ ,ot.IiIlt

Bs,ind& 'PI~~ MftII6i TIWlII, 101. RICK


JI. JEll.. ~ Krr. 54 .:is
.Nmt112l90

flip. 62211i2B 1331


flll. llz.21 528 nl1
'o'Iww.sml~.. tU1

SURAT PBRJIYATAAlI DJREK8I

TDTARO

TANOGUJlG olAV/AD ATAB LAPORAR KEUARGAX

UlITOK PBRJOD& 6 (DAM) BULAJf YARO BRAKRIR PADA 30 JUlII 2009 DAR

TABUII-TARUlf YANG BBRAKHIR PADA 31 DESDIBBR 2008, 2007, 2006

PT BARARA IlULTIGRJYA FlllAN8IAL (PERSEROI

Kami yang be:rtanda tangan dibawah ini:

1. Nama Erica Soeroto


Alamat Kantor Plaza Bapindo. Menara Mandiri Lt. 10. Jl. Jend.
Sudirman kav. 54-55, Jakarta 12190

Alamat Domisili Jakarta

NomorTelepon (O~ 1) 5~6 7331

Jabatan Direktur Utama

~. Nama Sutomo
Alamat Kantor Plaza Bapindo, Menara Mandiri Lt. 10. Jl. Jend.
Sudirman kay. 54-55, Jakarta 12190

Alamat Domisili Jakarta

Nomor Telepon (021) 5267331

Jabatan Direktur

menyatakan bahwa :

1. Bertanggung jawab alas penyusunan dan penyajian laporan keuangan perseroBni

2. Laporan keuangan perseroa.n telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum;

3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan perseroan telah dimuat seeara lengkap dan
benar;
b. Laporan keuangan perseroan tidak mengandung infonnasi atau fakta material yang
tidak benar r dan tidak menghilangkan infonnasi atau fakta material;

4. Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian interen dalam perseroan.

Demikian pemyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

lJakarta, 4 Nopember 2009),0' 'j/:

Dire7;;;r
utarna..
Direktur
",
M--.

Erica Soeroto .,f Su,lomo

",J

'......n
IKonIort !llor1p" ClIrjIlnlion
RWR <f-=tu

RIZA, WAHONO & REKAN CLARKSON HYDE INTERNATIONAL


Kantor Akunlan PubllkSK Menleo Keuangan No.KEP-Q88/KM.6/2003
BAPEPAM No. S1367/PMl2003 dan BANK INDONESIA No. 070 ASSOCIATION OF INDEPENDENT ACCOUNTANTS
AND BUSINESS CONSULTING FIRMS WORLD WIDE
SK Menleri Keuangan No. 2454/LKl2004

Laporan Auditor Independen Independent Auditor's Report


No. 036-Rev1/RWR-IR/GA-LK/Xl/09 No. 036-Rev1/RWR-IR/GA-LK/XI/09

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan The Stockholder, Boards of Commissioners


Direksi PT Sarana Multigriya Finansial and Directors of PT Sarana Multigriga
(Persero) Finansial (persero)

Kami telah mengaudit neraca PT Sarana We have audited the balance sheets of
Multigriya Finansial (Persero) ("Perusahaan") PT Saran a Multigriya Finansial (Persero) (the
tanggal 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2008 "Company") as of June 30, 2009 and December
dan laporan laba rugi, laporan perubahan 31, 2008, and the related statements of
ekuitas, serta laporan arus kas untuk periode 6 income, changes in equity, and cash flows for 6
(enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 (six) months period ended June 30, 2009 and
Juni 2009 dan untuk tahun yang berakhir pada the year ended December 31, 2008. These
tanggal 31 Desember 2008. Laporan keuangan financial statements are the responsibility of
adalah tanggung jawab manajemen the Company's management. Our responsibility
Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak is to express an opinion on this financial
pada pemyataan pendapat atas laporan statement based on our audit. The financial
keuangan berdasarkan audit kami. Laporan statements of PT Sarana Multigriya Finansial
Keuangan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) for the years ended December 31,
(Persero) untuk tahun-tahun yang berakhir 31 2007 and 2006 were audited by other
Desember 2007 dan 2006 telah diaudit oleh independent auditors whose reports dated
auditor independen lain, yang laporannya February 22, 2008 and January 31, 2007
tertanggal 22 Pebruari 2008 dan 31 Januari expressed an unqualified opinion on those
2007 menyatakan pendapat wajar tanpa statements.
pengecualian .

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar We conducted our audit in accordance with
auditing yang ditetapkan Institut Akuntan auditing standards established by the
Publik Indonesia. Standar tersebut Indonesian Institute of Certified Public
mengharuskan kami merencanakan dan Accountants. Those standards require that we
melaksanakan audit agar kami memperoleh plan and perform the audit to obtain
keyakinan memadai bahwa laporan keuangan reasonable assurance about whether the
bebas dari salah saji material. Suatu audit financial statements are free of material
meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, misstatement. An audit includes examining, on
bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah a test basis, evidence supporting the amounts
dan pengungkapan dalam laporan keuangan. and d:sclosures in the financial statements. An
Audit juga meliputi penilaian atas prinsip audit also includes assesing the accounting
akuntansi yang digunakan dan estimasi principles used and significant estimates made
signiftkan yang dibuat oleh manajemen, serta by management, as well as evaluating the
penilaian terhadap penyajian laporan keuangan overall financial statement presentation. We
secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit believe that our audit provides a reasonable
kami memberikan dasar memadai untuk basis for our opinion.
menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan In our OpinIOn, the financial statements for 6
untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir (six) months period ended June 30, 2009 and
pada 30 Juni 2009 dan untuk tahun yang the year ended December 31, 2008 referred to
berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang above present fairly, in all material respects,
kami sebut di atas menyajikan secara wajar, the financial position of PT Sarana Multigriya
dalam semua hal yang material, posisi Fina~ial (Persero) as of June 30, 2009 and
keuangan PT Sarana Multigriya Finansial December 31, 2008, and the results of its
(Persero) tanggal 30 Juni 2009 d<J1 31 operation, changes in equity and its cash flows
Desember 2008, dan hasil usaha, perubahan for 6 (six) months period ended June 30, 2009
ekuitas serta arus kas untuk periode 6 (enam) and the year ended December 31, 2008 in
bulan yang berakhir pada 30 Juni 2009 dan conformity with generally accepted accounting
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 principles in Indonesia
Desember 2008 sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
JI. Anggrek Rosliana III Blck H No. 24 Jakarta 11480

Telp. +62.21. 53679807, 53679808 Fax. +62.21.53679809 E-mail: riwa-kap@dneLneLid

RWR

Seperti dijelaskan pada Catatan No. 2a atas As described at Notes No. 2a of the financial
laporan keuangan, untuk tahun 2007 dan statements, for the years 2007 and 2006, the
2006, Perusahaan telah rnelakukan perubahan Company changed its cash flows method,
rnetode arus kasnya, yang sernula rnetode tidak formerly indirect method to be direct method
langsung rnenjadi rnetode langsung dan telah and has restated its statement of cash flows for
rnenyajikan kernbali laporan arus kas untuk the years then ended.
tahun-tahun yang berakhir' pada tanggal
tanggal tersebut.

Kami juga telah rnengaudit laporan arus kas We also have audited the restatement of cash
yang telah disajikan kernbali seperti telah flows as describe at Notes No. 2a of financial
dijelaskan pada Catatan No. 2a atas laporan statements referred to above. In our opinion,
keuangan di atas. Menurut pendapat kami, the restatement of cash flows present fairly, in
laporan arus kas tersebut telah disajikan all material respects.
kernbali secara wajar, dalam sernua hal yang
material.

Kami telah menerbitkan laporan auditor We have issued independent auditor's report
independen No 029/RWR-R/GA-LK/VIII/09 No 029/RWR-R/GA-LK/VlII/09 dated August
tanggal 31 Agustus 2009 atas laporan 31, 2009 on the financial statement's of PT
keuangan PT Sarana Multigriya Finansial Sarana Multigriya Finansial (Persero) for 6 (six)
(Persero) untuk periode 6 (enam) bulan yang months period ended June 30, 2009 and the
berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan tahun year ended December 31, 2008 with
yang berakhir pada tanggal 31 Desernber 2008 comparative figures for the years ended
dengan angka pernbanding tahun-tahun yang December 31, 2007 and 2006. In connection
berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan with the Company's plan to conduct public
2006. Sehubungan dengan rencana offering of Sarana Multigriya Finansial II year
Perusahaan untuk melakukan penawaran 2009 as discussed in note No. 31 to financial
umum obligasi Sarana Multigriya Finansial II statement, the Company reissued its financial
Tahun 2009 seperti dijdaskan pada catatan statement for 6 (six) months period ended June
No. 31 atas laporan keuangan, Perusahaan 30, 2009 and the year ended December 31,
menerbitkan kembali laporan keuangan untuk 2008 with comparative figures for the years
periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada ended December 31, 2007 and 2006 with
tanggal 30 Juni 2009 dan tahun yang berakhir additional disclosures in the notes to financial
pada tanggal 31 Desember 2008 dengan angka statements.
pernbanding tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 De~ernber 2007 dan 2006, dengan
beberapa tambahan pengungkapan pada
catatan atas laporan keuangan.

Irawan Riza, CPA


lzin Akuntan Publik No. 99.1.0669
Public Accountant License No. 99.1.0669

4 Nopember 2009 / November 4, 2009

Laporan keuangan terlampir tidak dimaksudkan untuk The accompanying financial statements are no! intended
menyajikan posisi keuangan. hasil usaha dan arus kas to present the financial position, results of operations
sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang and cash flows in accordance with accounting principles
berlaku umum di negara dan wilayah hukum selain a'1.d practise generally accepted in countries and
Indonesia. Standar, prosedur dan praktek untuk jurisdictions other than Indonesia. The standards,
mengaudit laporan keuangan tersebut adalah yang procedures and practices to audit such financial
berlaku umum dan diterapkan di Indonesia. statements are those generally accepted and applied in
Indonesia.
- 3

PT SARANA MULTIGRIYA FINAN SIAL (PERSERO) PT SARAMl. MUZ.T1GRIYA FINANSIAL (pERSERO)


NERACA BALANCE SHEETS
30 JUNI 2009, 31 DESEMBER 2008,2007 DAN 2006 JUNE 30, 2009, DECEMBER 31, 2008, 2007 AND 2006

30 Junl 2009 31 De.ember 2008 Catatan 31 De.ember 2007 31 De.ember 2006


June 30, 2009 December 31,2008 Nous December 31, 2007 December 31,2006

ASET ASSETS

Alet Lancar Current Assets


Kas dan Setara Kas 623.758.088.724 661. 57 4.981. 702 2<. 2d, 3 821.266.413.869 998.900.765.307 Cash and Cash Equivalents
Pinjaman Yang Diberikan . Bagian
Yang Akan Jatuh Tempo DaJam
Waktu Satu Tahun 3.768.801.738 3.354.280.290 2<,9 339.000.000.000 66.000.000.000 Loan - current portion
Bungs Masih Akan Diterima 7.051.249.385 3.028.481.769 4 2.935.938.166 3.100.281.824 Interest Receivables
Piutang Lain-Lain 204.000.000 5 315.830.096 288.937.933 Other Receivables
Uang Muka 2.534.080.238 J .739.6J8.736 6 82.733.344 194.820.000 Advance Payments
Biaya Dibayar Dimuka 682.903.577 255.889.287 7 334.981.829 63.179.214 Prepaid Expenses
Pajak Dibayar Dimuka 6.588.767.936 6.313.844.241 2h,16a 2.817.670.000 172.787.876 Prepaid Taxes
644.383.891.598 676.471.096.025 1.166.753,567.304 1.068.720.772.154

A.et Tidak Lancar Non Current Assets

Piutang Hubungan Istimewa 1.633.556.723 1.865.227.677 2b,8 Due From Related Parties
Pinjaman Yang Diberikan - Setclah
Dikurangi Bagian Yang Aka.n Jatuh
Tempo DaJam Waktu Satu Tahun 533.455.357.298 530.285.029.909 2e,9 34.000.000.000 Loan - net of current portion
Sinking Funds 10.255.966.000 8.866.306.000 10 5.408.265.000 3.843.000.000 Sinking Funds
Investasi Jangka Panjang - bersih 123.659.383.204 47.196.561.879 2(, 11 12.174.641.935 12.163.837.531 Long-tenn Investments - net
Aset Tetap 2g, 12 Fixed Assets
{bersih setelah dikurangi akumulasi (net of a=umulated depreciation as of
penyusutan per 30 Jun; 2009, 31 June 30, 2009, December 31, 2008,
2007 and 2006 amounted to
Desember 2008, 2007 dan 2006 masing
Rp1.915. 722.471, Rp1.621.066.959,
masing sebesar RpI.915.722.471, Rp1.043.832.519 and Rp484.378.476,
Rp 1.621.066.959, Rp 1.043.832.519 dan respectively)
Rp484.378.476) 1.036.679.486 1.315.144.089 1.806.432.029 2.278.943.436
Ase! Pajak Tangguhan - bersih 1.709.257.091 1.837.346.195 2h,16e 1.536.817.137 1.789.218.274 Deferred Tax Assets - net
Aset Lain-Lain 3.836.201.409 375.125.183 13 470.160.100 352.109.684 Other Assets
675.586.401.211 591.740.740.932 21.396.316.201 54.427.108.925

JUMLAHASET 1.319.970.292.809 1,268.211.836.957 1.188.149.883.505 1.123.147.881.079 TOTAL ASSETS

(Lihat Catatan atas Laporan Keuangnn yang (See Notes to The Financial Statements which
merupakan bagian yang tidak lerpisahkan dari are an irt1egral part. of Ote Financial
Laporan Keuangan) Statements)
- 4

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (pERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO)


NERACA BAIANCE SHEETS
30 JlJNI 2009, 31 DESEMBER 2008, 2007 DAN 2006 JUNE 30, 2009, DECEMBER 31, 2008, 2007 AND 2006

30 Junl2009 31 Deoember 2008 Catatan 31 De.ember 2007 31 De.ember 2006


June 30, 2009 December 31,2008 No_ December 31,2007 December 31,2006

KEWAJIBAN DAN UABILlTIES AND


EKUITAS STOCKHOLDER'S EQUITY

Kew-.Jiban Lancar Curnrnt Liabilities


Hutang Lain-Lain 21.251.358 288.493.024 14
485.349.249 459.630.238 Other Payables
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 510.885.358 487.867.967 15
640.471.552 367.979.826 Accrued Expenses
Hutang Pajak 5.970.756.820 591.416.375 2h,16b
554.573.130 607.463.272 Taxes Payable
Penyisihan Bonus 2.424.456.564 3.863.021.516 17,22
3.254.920.476 4.425.536.140 Provision for Bonus
Pcndapatan Diterima Dimuka 1.072.763.247 1.759.947.423 2<,18
315.235.806 249.074.074 Unearned Income
10.000.113.347 6.990.746.305 5,250.1550.213 6.109.683.1550

KewaJibau Tidal< Lancar Non Curnrnt Liabilities


Penyisihan Tunjangan ?urns Prouision for Post Occupation
Jabatan 1.884.308.750 1.926.241.250 lOb. 22
1.352.066.250 960.750.000 Benefit
Penyisihan Imbalan Kerja Prouision for Employee
Karyawan 1.463.231.000 1.161.341.000 2i. 19,22
674.189.000 302.779.000 Benefits
3.347.539.750 3.087.582.250 2.026.255.250 1.263.529.000

JUMLAH KEWAJIBAN 13.347.653.097 10.078.328.555 7.276.805.463 7.373.212.550 TOTAL UABILlTIES

Ekulta. Stockholder's Equity


Modal Saham 20
Capital Stock
Modal dasar - 4.000.000 lembar saham Authorized capital- 4.000.000
dcngan nilai nominal Rp 1.000.000 shares at par value
per lembar saham ofRp J.OOO.OOOeach
Modal ditempatkan dan disetor penuh Issued and fully paid capital
1.000.000 lembar saham 1.000.000.000.000 1.000.000.000.000 1.000.000.000.000 1.000.000.000.000 J. 000. 000 shares
Saldo Laba Retained Earnings
Tclah ditentukan penggunaannya 116.000.000.000 76.000.000.000 44.000.000.000 Appropriated
Bclum ditentukan penggunaannya 190.622.639.712 182.133.508.402 136.873.078.042 115.774.668.529 Unappropriated
1.306.622.639.712 1.258.133.508.402 1.180.873,078.042 1.115.774.668.529

TOTAL UABILlTIES AND


JUMLAH KEWAJlBAN DAN EKUITAS 1.319.970.292.809 1.268.211.836.957 1.188.149.883.505 1.123.147.881.079 STOCKHOLDER'S EQUITY

(what Catalan atas Laporan Keuangan yang (See Notes to The Financial Statements which
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan are an in..t.egral part of the Financial
L.aporan Keuangan) Statements)
- 5

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO)


PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO)

LAPORAN LABA (RUGI)


STATEMENTS OF INCOME (LOSS)

PERIODE 6 (ENAM) BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009 DAN


6 (SIX) MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2009 AND

TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008,2007 DAN 2006


FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008, 2007 AND 2006

Tahun 2009 Tahun 2008 Catatan Tahun 2007 Tahun 2006


Year 2009 Year 2008 Nates Year 2007 Year 2006

Periode 6 (enam) bulan


6 (slxJ months period

PENDAPATAN 62.161.268.327 100.485.005.274 21 83.724.204.983 102.983.523.836 REVENUE

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES


Gaji dan Tunjangan Karyawan ( 8.295.307.138 II 15.668.661.964 ) 22 12.655.407.261 II 13.014.024.924 ) Salaries and Employees' Benefits
Umum dan Administrasi ( 2.921.199.561 II 6.293.126.374 I 23 7.972.950.579 II 4.140.874.675 I General and Administrative
11.216.506.699 II 21.961.788.338 20.628.357.840 II 17.154.899.599

LABA USAHA 50.944.761.628 78.523.216.936 63.095.847.143 85.828.624.237 OPERATING INCOME

PENDAPATAN LAIN-LAIN
- BERSIH 3.165.966.354 1.696.801.965 24 2.254.963.507 1.296.413.982 OTHER INCOME - NET

LABA SEBELUM PAJAK


- INCOME BEFORE
PENGHASILAN BADAN 54.110.727.982 80.220.018.901 65.350.810.650 87.125.038.219 CORPORATE INCOME TAX

MANFAAT(BEBANIPAJAK CORPORATE INCOME TAX


PENGHASILAN BADAN 2h BENEFIT (EXPENSE)
Kini ( 5.493.507.568 II 3.260.117.600 I 16c Current
Tangguhan ( 128.08\1.104 ) 300.529.059 l6d 252.401.137 I 1.385.684.589 Deferred
I 5.621.596.672 II 2.959.588.541 252.401.137 I 1.385.684.589

LABA BERSIH 48.489.131.310 77.260.430.360 65.098.409.513 88.510.722.808 NET INCOME

(Lihal Catalan alas Laporan Keuangan (See Notes to The Financial Statements
yang merupakan bagian yang tidal< which are an integral part of the Financial
lerpisahkan dan Laporan Keuangan, Statements)
- 6

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSEROI PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO)

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STA TEMENTS OF CHANGES IN EQrnTY

PERlODE 6lENAMI BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNl2009 DAN 6 (SIX) MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2009 AND

TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008,2007 AND 2006 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008, 2007 AND 2006

Modal oaham dltempatkan


Baldo laba I Retained eantlngs JumJah ekult... I

dan dl.etor penuh I


Telah dltentukan Belum dltentukan

penggunaannya I penggunaannya I

Issued
Appropriated Unappropriated Total stockholder's equity
and fully paid capital

Saldo tanggal 1 Januari 2006


1.000.000.000.000 27.263.945.721 1.027.263.945.721 Balance as of January 1, 2006

Laba bersih tahun 2006


88.510.722.808 88.510.722.808 Net Income year 2006

Saldo tanggal 31 De.ember 2006


1.000.000.000.000 115.774.668.529 1.115.774.668.529 Balance as of December 31, 2006

Pembagian laba
Distribution of income

Penambahan cadangan umum


Appropriationfor general

dan cadangan tujuan


44.000.000.000 44.000.000.000 and special reseroe

Laba bersih tahun 2007


65.098.409.513 65.098.409.513 Net Income year 2007

Saldo tanggal 31 De.ember 2007


1.000.000.000.000 44.000.000.000 136.873.078.042 1.180.873.078.042 Balance as of December 31,2007

Pembagian laba
Distribution of income

Penambahan cadangan umum


Appropriationfor general

dan cadangan tujuan


32.000.000.000 32.000.000.000 and special reseroe

Laba bersih tahun 2008


77.260.430.360 77.260.430.360 Net Income year 2008

Saldo tanggal 31 De.ember 2008


1.000.000.000.000 76.000.000.000 182.133.508.402 1.258.133.508.402 Balance as of December 31, 2008

Pembagian laba
Distribution of income
Penambahan cadangan umum
Appropriation for general
dan cadangan tujuan
40.000.000.000 { 40.000.000.000 and special reserve
Laba bersih periode 6 (enam) bulan
Net Income 6 (six) months period year
tahun 2009
48.489.131.310 48.489.131.310 2009

Saldo tanggal 30 JunJ 2009


1.000.000.000.000 116.000.000.000 190.622.639.712 1.306.622.639.712 Balance as of June 30, 2009

(l..ihal Catalan alas Laporan Keuangan (See Notes to 17'u? Financial Statements which
yang merupakan bagian yang tidak a,..e an integral part of the Financial
terpisahkan dan Laporan Keuangan) Statements)
- 7 -

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL IPERSEROI PT SARANA MULTIGRIYA FlNANSlAL (pERSEROJ


LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS
PERI ODE 6 (ENAM' BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009 DAN 6 (SlX) MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2009 AND
TAHUN.TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008.2007 DAN 2006 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008, 2007 AND 2006

TahUD 2009 TahUD 2008 Catatan TahUD 2007 TahUD 2006


Year 2009 Year200B Notes Year 2007 Year 2006

Perlode 6 (enam) 'bULaD


6 (.uq months perl.od 'J 'J

ARUS KAS DARI AKTlVlTAS OPERAS1 CASH FLOWS FROM OPERATIM:J ACT1V177ES
PenerimBBn daM Bungs Interest income from
Deposito 40.669.145.614 78.775.913.719 Time Deposits
Seftiftkst Bank (ndonesia (S811 26.592.897.313 22.052.671.083 Bank Indonesia Certificates (SBI)
Sural Utang Negara (SUN) 1.216.523.604 503.934.398 Government Bonds (SUN)
Obligasi Retail Indonesia fORt) Government Bonds (ORl)
Erek Seraguo A5Cl lEBA) Residential Mortgage Backed Securities (RMBS)
Pinjaman 15.233.749.997 250.000.000 Loan
(Penambahan) PenyaJuran Pinjaman 308.000.000.000 ) I 100.000.000.000 ) (Addition.s) of Loan
Pelunassn Pinjaman yang Diberikan 66.000.000.000 Settlement of Loan
Penerimaan dan HuH Lainnya 257.697.120 61.262.464 Others Income
Pembayaran Kas kepada lunrukl Cash. Paym.enz to (/or)
Pihak Ketiga 7.403.856.578 I ( 4.1155.296.009 ) Third Parties
Direksi dBn K<!..ryawan 13.548.300.872 ) ( 7.595.324.288 ) Directors and Employees
(Penambahan) Sinking F"und 4.483.900.000 II 3.843.000.000 ) (Additions) of Sinking FlI.nds
PengurangBn Sinking Fund 2.918.235.000 Deduetion.s of Sinking FlI.n.ds
Pendukung Kredit Credit Support
Dana Transisi Servicrr Servicer 7ron.sition FlI.nd
Ku Benlh IdllUDalu.n untuk) dlperoleb dart N.. C....h prwlUd from lou" tnJ
Akti"Iu.- Oper. .i 177.547.408.802 II 13.949.838.633 ) Operating Activfti

ARUS KAS DAR! AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTTNO ACTlVITD:S
Pembelian Sural Utang Negara (SUN) 12.157.231.663 ) Purchase of Gouernment Bonds (SUN)
Pembelian Obligasi Retail Indonesia (ORI) Purc:l1.ase of Govemm.ent Bonds (ORI)
Pembelian Efek Bersg\ln Asct (EBA) Purchase of Residential Mortgage Backed Securities (RMBS)
Penjualan trek Beragun Aeet lEBA) Selling of Residential Mortgage Backed Securities (RMBS)
Penerimaan CictJan Pokok E(ck Beragun Aset (EBA) Principallnstallmenz of RMBS
Penambahan Asct Tetap 86.942.636 ) ( L020.5!2.01~ ) Additions of Fixed Assets
Penambahan Aset dalam Penyelesaian ( 47.800.000 ) Additions of Assets in Progress
(Penambahan) Aset Lain Lain I 604.296.751 ) (Additions) of Orher Assets
Ka. Beralh dtcunaJr:an unWIr. Aktivit..a..a Invest...1 86.942.636 J( 13.289.880.426 ) Net Ccuh lUed fn 'nwrtfn9 Activftf

ARUS KAS DAR! AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTlVlTD:S
Penerimaan dan Setoran Modal Paid up Capita 1
Ka. Beraih d.lperoleh dart AIr:tlvit... Pendanaan Net (Auh provldftl by Tl.nandn9 Activities

KENAlKAN lPENURUNANI KAS DAN NET INC1l&4SE (DECRJ<A8EJ IN CASH AND


SETARA KAS 177.634.351.438 J "'.239.719.059 ) CASH EQUIVALENT'S

SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL 998.900.765.307 1.026.140.4&4.366 CASH AND CASH EQUIVALENT'S BEGlNNlNO

SALDO KAS DAN SETARA KAS AKRlR 821.266.413.169 991.900.765.307 CASH AND CASH EQUIVALENTS - ENDlNO

~) D1sajikan kembaJi. What Catatan 2a Restared, See Note 2a -)

(Lihat Catalan alas LapoJ1lJ'\ Keuangan yang mcrupBkan bagian ISH Notes 10 The FYnanciol SJalemenls which are an integral pari 0/ the
yang tidak tcrpiuhkan dati {,.aporan Kcuangan} Financial Statements}
-8

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FlNANSIAL (PERSEROJ


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMA TION

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information


JYf Sarana Multigriya Finansial PT Sarana Multigriya Finansial
(Persero) ("SMF") didirikan {Persero} ("SMF") was established
berdasarkan Peraturan Presiden within the framework of the Indonesian
Republik Indonesia No. 19 tahun Presidential Regulation No. 19 dated
2005 tanggal 7 Februari 2005 February 7, 2005 on Secondary
tentang Pembiayaan Sekunder Mortgage Financing which had been
Perumahan yang telah dirubah revised by Indonesian Presidential
dengan Peraturan Presiden Republik Regulation No. 1 dated January 26,
Indonesia No. 1 tahun 2008 tanggal 2008 and the Government of the
26 Januari 2008 dan Peraturan Republic of Indonesian Regulation No.5
Pemerintah Republik Indonesia No. 5 dated February 7, 2005 on Investment
tahun 2005 tanggal 7 Februari 2005 by the Republic of Indonesia to
tentang Penyertaan Modal Negara Establish a State Owned Company In
Republik Indonesia untuk Pendirian Secondary Mortgage Financing.
Perusahaan Perseroan (Persero) di
Bidang Pembiayaan Sekunder
Perumahan.

Anggaran Dasar SMF dibuat oleh Articles of Association of SMF was


notaris Imas Fatimah, S.H., No. 59, notarized under deed No. 59 dated
tanggal 22 Juli 2005. Akta ini telah July 22, 2005 of notary Imas Fatimah,
disahkan oleh Menteri Hukum dan S.H. This deed was approved by the
Hak Asasi Manusia No.C Minister of Law and Human Rights
20694.HT.0 1.0 1. TH.2005 tanggal 26 under No. C-20694.HT. 01. 01.TH.2005
Juli 2005, dan telah diumumkan dated July 26, 2005 and was
dalam Berita Negara Republik published in Supplement No.9263 of
Indonesia No.69, Tambahan No.9263 the Official Gazette No. 69 dated August
tanggal 30 Agustus 2005. 30, 2005 of the Republic of Indonesia.

Sesuai dengan Anggaran Dasar According to Articles of Association


No.59 tanggal 22 Juli 2005 tersebut No.59 dated July 22, 2005 above, the
di atas, maksud dan tujuan SMF purpose and objectives of SMF are:
adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan usaha pembiayaan dalam a. To engage in financing activities by
bentuk fasilitas pembiayaan providing secondary mortgage
sekunder perumahan pada bank financing facilities to banks and
dan lembaga keuangan yang financial institutions that grant home
memberikan kredit pemilikan ownership loans.
rumah.
b. Menghimpun dana masyarakat b. To gather funds from the public to
untuk membiayai kegiatan finance its secondary mortgage
pembiayaan sekunder perumahan financing activities by issuing long
dengan menerbitkan surat term and/ or short-term securities.
berharga jangka panjang
danjataujangka pendek.
c. Kegiatan lain dalam rangka c. To engage in other activities in order
mendukung kegiatan sebagaimana to support the activities as
dimaksud dalam a dan b di atas. mentioned in "a" and "b" above.
-9

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FlNANSIAL (pERSERO)


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30,2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 I::>esember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

LanjutanlContinued

Pada tanggal 13 Agustus 2008 SMF On August 13, 2008 Stockholder's


telah mengadakan Rapat Umum Extraordinary General Meeting which
Pemegang Saham Luar Biasa yang notarized under Deed No.114 dated
tercatat dalam Akta No.114 tanggal August 13, 2008, of Sutjipto,
13 Agustus 2008 dari Sutjipto, S.H.,M.Kn, a notary in Jakarta,
S.H.,M.Kn, notatis di Jakarta, regarding Statement of Meeting
mengenai Pemyataan Keputusan Decision of Articles of Association
Rapat Perubahan Anggaran Dasar. amendment. This amendment had been
Akta perubahan ini telah memperoleh approved by the Minister of Law and
persetujuan dati Menteri Hukum dan Human Rights of the Republic of
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-94053.AH. 01.02.
Indonesia No.AHU-94053.AH.01.02. Tahun 2008 dated December 5, 2008
Tahun 2008 tanggal 5 Desember and has not been published in Official
2008 dan belum diumumkan dalam Gazette of the Republic of Indonesia.
Berita Negara Republik Indonesia.

Berdasarkan akta perubahan Based on the amendment of the deed,


tersebut maksud dan tujuan SMF the purpose and objectives of SMF are
adalah membangun dan to promote and develop secondary
mengembangkan pasar pembiayaan mortgage financing market as to
sekunder perumahan dalam rangka increase capacity and sustainability of
meningkatkan kapasitas dan housing finance which is afordable for
kesinambungan pembiayaan the people.
perumahan yang teIjangkau oleh
masyarakat.

Untuk mencapai maksud dan tujuan In order to achieve the said purpose
tersebut, SMF dapat melakukan and objectives, SMF can perform the
kegiatan usaha sebagai berikut : following operational activities:
a. Membeli kumpulan aset keuangan a. Purchase financial asset from
dati lembaga penyalur KPR, mortgages originator, in the form of
berupa piutang yang diperoleh dari mortgage receivables including the
penyaluran KPR betikut hak attached right on the collateral and
agunan yang melekat padanya dan issued asset backed security in the
menerbitkan efek beragun aset form ofparticipation certificate.
berbentuk surat partisipasi.
b. Menyimpan kumpulan aset b. Warehouse pool of financial asset
keuangan dan menerbitkan Surat and issued Participation Certificate
Partisipasi apabila pasar belum when market is not conducive yet.
kondusif.
c. Menunjuk SPY untuk membeli c. Appoint SPV to purchase financial
aset keuangan dati kreditor asal asset from originator and issued
dan menerbitkan efek beragun asset back security in the form of
aset berbentuk surat utang. bond.
d. Kegiatan lain dalam rangka d. Engage in other activities in order to
mendukung kegiatan sebagaimana support the activities as mentioned
dimaksud dalam a, b dan c di atas. in "a", "b" and "c" above.

SMF mulai melakukan kegiatannya SMF started its activities in October


pada Oktober 2005. 2005.
- 10

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (pERSERO)


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

Lanjutan/ Continued

SMF berkantor di Plaza Bapindo, SMF is domiciled at Bapindo Plaza,


Mandiri Tower, lantai 10, J1. Jenderal Mandiri Tower, 10th floor, Jl. Jenderal
Sudirrnan Kav. 54 - 55 Jakarta. Sudirman Kav. 54 - 55, Jakarta.

b. Penawaran Umum Obligasi b. Public Offering of Bonds

SMF menerima Surat Pemyataan SMF obtained the Effective Statement


Efektif No. S-5697/BL/2009 tanggal Letter No. S-5697/BL/2009 dated
30 Juni 2009 dari Ketua BAPEPAM June 30, 2009 from the Chairman of
LK sehubungan dengan penawaran BAPEPAM-LK regarding the registration
umum obligasi SMF pertama deng~ of its bonds issuance under the name
nama "Obligasi Sarana Multigriya "Obligasi Sarana Multigriya Finansial I
Finansial I Tahun 2009 Dengan Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga
Tingkat Bunga Tetap" dengan nilai Tetap" at nominal value amounting to
nominal sebesar Rp300 miliar. Rp300 billion.

c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite c. Board of Commissioners, Directors,


Audit dan Karyawan Audit Committee and Employees

Susunan Dewan Komisaris dan The composition of SMF's Boards of


Direksi SMF pada tanggal 30 Juni Commissioners and Directors as of
2009 berdasarkan akta No. 39 June 30, 2009 based on Notarial Deed
tanggal 18 Juni 2009 dari No. 39 dated June 18, 2009 of
Poerbaningsih Adi Warsito, notaris di Poerbaningsih Adi Wars ito, a notary in
Jakarta, adalah sebagai berikut : Jakarta, are as follows :

30 Juni 2009 June 30, 2009

Dewan Komisaris Board of Commissioners


Komisaris Utama Jugia Wahab President Commissioner
Komisaris Arys Ilyas Commissioner
Komisaris Tito Murbaintoro Commissioner

Direksi Board of Directors


Direktur Utama Erica Soeroto President Director
Direktur Keuangan dan IT Sutomo IT and Finance Director

Susunan Dewan Komisaris dan The composition of SMF's Boards of


Direksi SMF pada tanggal 31 Commissioners and Directors as of
Desember 2008 berdasarkan akta No. December 31, 2008 based on Notarial
114 tanggal 13 Agustus 2008 dari Deed No. 114 dated August 13, 2008,
Sutjipto, S.H.,M.Kn, notaris di of Sutjipto, S.H.,M.Kn, a notary in
Jakarta, adalah sebagai berikut : Jakarta, are as follows:

31 Desember 2008 December 31, 2008

Dewan Komisaris Board of Commissioners


Komisaris Utama Jugia Wahab President Commissioner
Komisaris Arys Ilyas Commissioner
Komisaris Tito Murbaintoro Commissioner

Direksi Board of Directors


Direktur Utama Erica Soeroto President Director
Direktur Operasional Paulus Nurwadono Operational Director
Direktur Keuangan dan IT Sutomo IT and Finance Director
- 11

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FlNANSIAL (PERSEROj


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

LanjutanlContinued

Susunan Dewan Komisaris dan The composition of SMF's Boards of


Direksi SMF pada tanggal 31 Commissioners and Directors as of
Desember 2007, 2006 dan 2005 December 31, 2007, 2006 and 2005
berdasarkan Anggaran Dasar SMF based on Articles of Association of SMF
dan Surat Keputusan Menteri and the Decision Letters of the Minister
Keuangan No.327/KMK.05/2005 dan of Finance NO.327/KMK.05/2005 and
No.328/KMK.05/ 2005 tanggal 11 No.328/KMK.05 /2005 dated July II,
Juli 2005 dan risalah Rapat Umum 2005, and minutes of Stockholder's
Pemegang Saham Luar Biasa N0.119 Extraordinary General Meeting No.119
tanggal 28 Juni 2007 adalah sebagai dated June 28,2007, are as follows:
berikut:
31 Desember 2007 December 31,2007

Dewan Komisaris Board of Commissioners


Komisaris Utarna Jugia Wahab President Commissioner
Komisaris Arys Ilyas Commissioner
Komisaris Iskandar Saleh Commissioner

Direksi Board of Directors


Direktur Utarna Erica Soeroto President Director
Direktur Operasional Paulus Nurwadono Operational Director
Direktur Keuangan Sutomo Finance Director

31 Desember 2006 December 31, 2006

Dewan Komisaris Board of Commissioners


Komisaris Utarna Jugia Wahab President Commissioner
Komisaris Arys Ilyas Commissioner
Komisaris Iskandar Saleh Commissioner

Direksi Board of Directors


Direktur Utarna Erica Soeroto President Director
Direktur Keuangan Sutomo Finance Director
Direktur Operasional Rizqullah Operational Director

Jumlah honorarium dan tunjangan Total compensations and allowances


yang dibayarkan kepada Dewan paid to the Board of Commissioners for
Komisaris untuk periode/tahun the period/ years ended June 30,
tahun yang berakhir 30 Juni 2009, 2009, December 31, 2008, 2007 and
31 Desember 2008, 2007 dan 2006 2006 amounted Rp504.290.000,
masing-masing sebesar Rp1.792.334.363, Rp1.931.467.071
Rp504.290.000, Rp1.792.334.363, and Rp1.602.512.524, respectively.
Rp1.931.467.071 dan
Rp 1.602.512.524.

Jumlah gaji dan tunjangan yang Total salaries and allowances paid to
dibayarkan kepada Direksi untuk Directors for the period/ years ended
periode/ tahun-tahun yang berakhir June 30, 2009, December 31, 2008,
30 Juni 2009, 31 Desember 2008, 2007 and 2006 amounted
2007 dan 2006 adalah masing Rpl.009.775.000, Rp4.319.091.333,
masing sebesar Rp 1.009.775.000, Rp3.337.258.159 and
Rp4.319.091.333, Rp3.337.258.159 Rp2. 782.258.100, respectively.
dan Rp2.782.258.100.
- 12

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FlNANSlAL (pERSERO)


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

Lanjutan/ Continued

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Based on the Decision Letter of SMF's


Komisaris SMF No. Board of Commissioners
002/KEP/DEKOM/2008 tanggal 26 NO.002/KEP/DEKOM/2008 dated June
Juni 2008 susunan Komite Audit SMF 26, 2008, the composition of SMF's
pada tanggal 30 Juni 2009 dan 31 Audit Committee as of June 30, 2009
Desember 2008, adalah sebagai and December 31, 2008, is as follow:
berikut:
Ketua Jugia Wahab Chainnan
Anggota Alexander Zulkamain Member
Anggota Houtman Zainal Arifin Member

Pada tanggal 30 Juni 2009, 31 As of June 30, 2009, December 31,


Desember 2008, 2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006, SMF employed
SMF, mempekerjakan masing-masing 27, 27, 22 and 21 employees
27, 27, 22 dan 21 karyawan (tidak (unaudited).
diaudit).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT


PENTING ACCOUNTING POLICIES

Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang The accounting and reporting policies
diterapkan oleh SMF disusun adopted by SMF conform to generally
berdasarkan prinsip akuntansi yang accepted accounting principles in Indonesia
berlaku umum (PSAK) di Indonesia dan (PSAK) and Regulation No. VIII. G. 7
Peraturan No. VIII.G.7 tentang "Pedoman regarding "Financial Statement Guidelines"
Penyajian Laporan Keuangan" yang included in the appendix of the decree of
terdapat dalam lampiran keputusan Chairman of the Capital Market
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Supervisory Board No. Kep-06/PM/ 2000
(Bapepam) No. Kep-06/PM/2000 tanggal dated March 13, 2000.
13 Maret 2000.

Kebijakan akuntansi penting yang The significant accounting principles


diterapkan secara konsisten dalam applied consistently in the preparation of
penyusunan laporan keuangan untuk the financial statements for 6 (six) months
periode 6 bulan yang berakhir pada 30 period ended June 30, 2009 and the years
Juni 2009 dan tahun-tahun yang ended December 31, 2008, 2007 and
berakhir pada 31 Desember 2008, 2007 2006 are as follows :
dan 2006 adalah sebagai berikut:

a. Dasar penyusunan laporan a. Basis of preparation of the financial


keuangan. statements.

Laporan keuangan disusun The financial statements have been


berdasarkan basis akrual dengan prepared on the accrual basis using
menggunakan konsep nilai the historical cost concept. The
perolehan. Laporan arus kas statements of cash flows present cash
menyajikan penerimaan dan receipts and payments classified into
pengeluaran kas yang diklasifikasi operating, investing and financing
menjadi aktivitas operasi, investasi activities.
dan pendanaan.
- 13

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO)


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 200B,2007and 2006

Lanjutan/ Continued

Laporan atUs kas untuk periode yang The statement of cash flows for the
berakhir pada 30 Juni 2009 dan period ended June 30, 2009 and the
tahun yang berakhir 31 Desember year ended December 31, 2008 is
2008 disajikan dengan metode presented using the direct method. For
langsung. Untuk penyesuaian conforming purpose to this report, SMF
laporan ini, SMF telah menyajikan has restated its statements of cash
kembali laporan atUs kas untuk flows for the years ended December
tahun-tahun yang berakhir pada 31, 2007 and 2006, from indirect
tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, method to direct method.
yaitu dari sebelumnya menggunakan
metode tidak langsung menjadi
metode langsung.

b. Transaksi dengan pihak-pihak yang b. Transactions with related parties


mempunyai hubungan istimewa
SMF melakukan transaksi dengan SMF entered into transactions with
pihak-pihak yang mempunyai certain parties which are regarded as
hubungan istimewa seperti yang having related party relationships as
didefinisikan dalam PSAK No.7, defined under PSAK No.7, "Related
tentang "Pengungkapan Pihak-pihak Party Disclosures".
yang Mempunyai Hubungan
Istimewa".
Semua transaksi dengan pihak yang All transactions with related parties,
mempunyai hubungan istimewa, whether or not made under similar
baik yang dilakukan dengan atau terms and conditions as those
tidak dengan persyaratan dan conducted with third parties, are
kondisi yang sarna dengan pihak disclosed in the financial statements.
ketiga, telah diungkapkan dalarn
laporan keuangan.
Berdasarkan PSAK No.7, transaksi Based on PSAK No.7, transactions
an tara SMF dengan Pemerintah, between SMF and the Government,
Badan Usaha Milik Negara lainnya, other state-owned companies and any
dan perusahaan-perusahaan yang entities owned and controlled by the
dimiliki atau dikendalikan Negara, Government, are not considered as
tidak dikategorikan sebagai transaksi transactions with related parties
dengan pihak-pihak yang based on PSAK No. 7.
mempunyai hubungan istimewa.
c. Transaksi dan saldo dalarn mata c. Foreign currency transactions and
uang asing balances
Transaksi dalam mata uang selain Transactions in currencies other than
Rupiah dicatat berdasarkan kurs Rupiah are recorded at the prevailing
yang berlaku pada tanggal transaksi. rates of exchange in effect on the date
of the transactions.
Pada tanggal neraca, seluruh aset As of the balance sheet dates, all
dan kewajiban moneter dalam mata foreign currency monetary assets and
uang asing dijabarkan ke dalarn liabilities are translated into Rupiah at
Rupiah dengan menggunakan kurs the middle exchange rates quoted by
tengah yang ditetapkan Bank Bank Indonesia on those dates. The
Indonesia pada tanggal tersebut. resulting net foreign exchange gains or
- 14

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSEROJ


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

Lanjutan/ Continued

Laba atau rugi selisih kurs yang loses are recognized in the current
timbul diakui pada laporan laba rugi year's statement of income.
tahun berjalan.
Kurs yang digunakan pada tanggal The exchange rates used as of June
30 Juni 2009, 31 Desember 2008, 30, 2009, December 31, 2008, 2007
2007 dan 2006 adalah sebagai and 2006 were as follows :
berikut:
2009 2008 2007 2006
1 Dollar Amerika United States
RplO.225 RplO.950 Rp9.419 Rp9.020
Serikat Dollar 1

d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents


Kas dan setara kas terdiri dari saldo Cash and cash equivalents consist of
kas dan bank, deposito berjangka dan cash on hand and in banks, time
Sertifikat Bank Indonesia (SEI) yang deposits and Bank Indonesia
jatuh tempo dalam waktu tiga bulan Certificates (SBI) with maturities of
atau kurang. three months or less.
sm disajikan sebesar nilai nominal SBI are presented at their nominal
setelah dikurangi bunga yang belum amount, net of unamortized interest.
diamortisasi.

e. Pinjaman yang diberikan e. Loans


Pinjaman yang diberikan adalah Loans represent money lent or
penyediaan uang atau tagihan yang equivalent receivables under contracts
dapat dipersamakan dengan itu, with borrowers, whereby the
berdasarkan persetujuan atau borrowers are required to repay their
kesepakatan pinjam meminjam debts with interest after a specified
dengan debitur yang mewajibkan time. Loans are stated at their
debitur untuk melunasi hutangnya outstanding balances.
setelah jangka waktu tertentu dengan
imbalan bunga. Pinjaman yang
diberikan dinyatakan sebesar pokok
pinjaman.
Pendapatan proVlsl atas pinjaman Provision fees related to loans are
yang diberikan ditangguhkan dan deferred and periodically recognized
diakui sebagai pendapatan secara as income over the term of the loans.
periodik sesuai dengan jangka waktu
pinjaman yang diberikan tersebut.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Based on Board Of Director's decision Letter


No.009/SKD/DIR/IX/2007 SMF No. 009/ SKD/DIR/IX/ 2007 SMF
mengelompokkan kualitas pinjaman classified its loan quality as follows:
sebagai berikut:
- Lancar (1-30 hari) : tidak terdapat - Current (1 to 30 days) : no loan
tunggakan angsuran pinjaman; installment past due;
- Perhatian Khusus (31-90 hari) : - Special Attention (31 to 90 days) :
terjadi sampai 3 (tiga) kali 3 (three) times loan installments
tunggakan angsuran pinjaman; past due;
Tidak Lancar (> 91 hari) : terjadi - Hard Core ( more than 91 days) :
lebih dari 3 (tiga) kali tunggakan more than 3 (three) times loan
angsuran pinjaman. installments past due.
- 15

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FlNANSIAL (PERSEROj


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008,2007and 2006

Lanjutan/ Continued

SMF melakukan pembentukan SMF provides provision for doubtful


cadangan terhadap pinjaman yang loan with the following policy:
diragukan dengan ketentuan sebagai
berikut:
- Untuk Pinjaman dalam Perhatian - For Loan under Special Attention,
Khusus sebesar 2% dari saldo baki 2% from loan outstanding net of
debet dikurangi nilai agunan; loan collateral values;
- Untuk Pinjaman Tidak Lancar - For Hard Core Loan, 100% from
sebesar 100% dari saldo baki debet loan outstanding net of loan
dikurangi nilai agunan. collateral values.

f. Investasi jangka panjang f Long-tenn investments


Investasi jangka panjang merupakan Long-term investments represent held
Surat Utang Negara (SUN) dan to-maturity Government Bonds (SUN
Obligasi Retail Indonesia (ORI) yang and ORI) issued by the Government of
diterbitkan oleh pemerintah Republik the Republic of Indonesia and long
Indonesia yang dimiliki hingga jatuh tenn investment in trading Residential
tempo serta Efek Beragun Aset (EBA) Mortgage Backed Securities (RMBS)
yang diperdagangkan diterbitkan oleh issued by KIK-DSMF-I. Held-to
KIK-DSMF-I. Efek untuk dimiliki maturity securities are stated at cost
hingga jatuh tempo dinyatakan after deducting (adding) the
berdasarkan biaya perolehan setelah amortization of premium (discount). In
dikurangi (ditambahkan) dengan trading securities are stated at fair
amortisasi premi (diskonto). Efek value.
diperdagangkan dinyatakan sebesar
nilai wajarnya.

g. Aset tetap g. Fixed assets

Aset tetap dinyatakan sebesar nilai Fixed assets are stated at cost less
perolehan setelah dikurangi dengan accumulated depreciation. Fixed
akumulasi penyusutan. Aset tetap assets are depreciated when brought
disusutkan sejak bulan ketika aset into use for the first time on a straight
terse but digunakan dengan meng line method over their estimated
gunakan metode garis lurus useful lives as follows:
berdasarkan taksiran masa manfaat
aset tetap tersebut sebagai berikut :

Tahun / Years

Komputer
5
Computers
Peralatan kantor
5
Office equipment
Perlengkapan kantor
5
Furniture and fixtures
Kendaraan bermotor
5
Vehicles

Biaya pemeliharaan dan perbaikan The cost of repairs and maintenance


dibebankan pada laporan laba rugi is charged to operations as incurred;
pada saat terjadinya; renovasi dan significant renovation and bettennents
penambahan dalam jumlah material which extend the useful lives or
yang memperpanjang masa manfaat improve the economic value in the
atau memberi manfaat ekonomis future in the fonn of increase in
di masa datang dalam bentuk pening capacity or standard of perfonnance
- 16

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FlNANSlAL (PERSERO)


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

Lanjutan/ Continued

katan kemarnpuan atau peningkatan are capitalized to the related fixed


standar kinerja dikapitalisasi ke aset assets. When assets are retired or
tetap yang bersangkutan. Nilai buku othenuise disposed of, their costs and
aset tetap yang sudah tidak digunakan the related accumulated depreciation
lagi atau dijual, dikeluarkan dari are removed from the accounts and
kelompok aset tetap yang any resulting gains or losses are
bersangkutan dan laba atau rugi yang recognized in the current year's
terjadi dibukukan dalarn laporan laba statement of income.
rugi dalarn tahun yang bersangkutan.

Nilai yang dapat diperoleh kembali The recoverable amount of an asset


atas aset diestimasi apabila terdapat is estimated whenever events or
peristiwa atau perubahan keadaan changes in circumstances indicate
yang memberikan indikasi bahwa nilai that its carrying amount may not be
perolehan mungkin tidak sepenuhnya fully recoverable. Impairment in asset
dapat diperoleh kembali. Apabila value, if any, is recognized as loss in
terjadi penurunan nilai aset, maka the current year's statement of
kerugian atas penurunan nilai aset income.
diakui pada laporan laba rugi tahun
berjalan.

Penerapan Pernyataan Standar Adoption of Statement of


Akuntansi Keuangan (PSAK) No.16 Financial Accounting Standard
(Revisi 2007~ ("PSAK") 16 (Revised 2007)
Pada tahun 2007, Ikatan Akuntan In 2007, the Indonesian Institute of
Indonesia menerbitkan revisi atas Accountants issued PSAK 16 (Revised
PSAK 16 (Revisi 2007) - Aset Tetap 2007), "F'ixed Assets" which
yang mengakibatkan kemungkinan constituted changes in accounting
perubahan kebijakan Akuntansi. PSAK policy. These PSAK are effective for
ini berlaku efektif untuk penyusunan the preparation of the financial
laporan keuangan yang dimulai pada statements starting on or after 1
atau setelah tanggal 1 Januari 2008. January 2008.

Sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2007) According to the PSAK 16 (Revised


Aset Tetap, Perusahaan diharuskan 2007) - F'ixed Asset, the company has
memilih antara metode biaya atau to choose the cost model or
metode revaluasi sebagai kebijakan revaluation model as its accounting
akuntansi untuk mengukur biaya policy in measuring cost of acquisition.
perolehan. Perusahaan memilih untuk The company has chosen the cost
menggunakan metode biaya, sehingga model, therefor there is not change of
tidak ada perubahan kebijakan its accounting policy regarding that
akuntansi atas penerapan PSAK 16 PSAK implementation.
(Revisi 2007) tersebut.

h. Pajak penghasilan badan h. Corporate income tax

Pajak kini Current tax


Beban pajak kini ditetapkan Current tax expense is provided
berdasarkan taksiran laba kena based on the estimated taxable
pajak tahun berjalan. income for the year.
- 17

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL IPERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (pERSEROJ


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

Lanjutan/ Continued

Perubahan terhadap kewajiban Amendment to tax obligations are


perpajakan diakui pada saat Surat recorded when an assesment is
Ketetapan Pajak diterima atau, jika received or, if appealed, when the
SMF mengajukan keberatan, pada result of the appeal is determined.
saat keputusan atas keberatan
tersebut telah ditetapkan.

Pajak tangguhan Deferred tax


Aset dan kewajiban pajak Deferred tax assets and liabilities
tangguhan diakui atas perbedaan are recognized for temporary
temporer antara aset dan differences between the financial
kewajiban untuk tujuan komersial and the tax bases of assets and
dan untuk tujuan perpajakan liabilities at each reporting date.
setiap tanggal pelaporan. Manfaat Future tax benefits, such as the
pajak di masa mendatang, seperti carry-forward of unused tax loses,
saldo rugi fiskal yang belum are also recognized to the extent
digunakan, diakui sepanjang besar that realization of such benefits is
kemungkinan realisasi atas probable.
manfaat pajak tersebut.

Aset dan kewajiban pajak Deferred tax assets and liabilities


tangguhan diukur pada tarif pajak are measured at the tax rates that
yang diharapkan akan digunakan are expected to apply to the period
pada periode ketika aset direalisasi when the asset is realized or the
atau ketika kewajiban dilunasi liability is settled, based on tax
berdasarkan tarif pajak (dan rates (and tax laws) that have been
peraturan perpajakan) yang enacted or substantively enacted
berlaku atau secara substantial at the balance sheet date.
telah diberlakukan pada tanggal
neraca.

i. Penyisihan imbalan kerja karyawan I. Provision for employee benefits

SMF mengakui kewajiban imbalan SMF has recognized its employee


kerja berdasarkan Undang-undang benefit liability in accordance with
tentang Ketenaga kerjaan No. 13 Labor Law No. 13 Year 2003 dated
tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 March 25, 2003 (Law No. 13) and
(UU No. 13) dan PSAK 24 (Revisi 2004) PSAK No. 24 (Revised 2004) regarding
tentang "Imbalan Kerja". "Employee Benefits".

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi Under PSAK No. 24 (Revised 2004),


2004), biaya imbalan kerja the cost of providing employee
berdasarkan UU No. 13 dihitung benefits under the Law No. 13 is
dengan menggunakan metode actuarially determined using the
perhitungan aktuarial projected unit projected unit-credit method. Actuarial
credit. Keuntungan atau kerugian gains or loses are recognized as
koreksi aktuarial diakui sebagai income or expense when the net
pendapatan atau beban ketika cumulative unrecognized actuarial
akumulasi keuntungan atau kerugian gains or loses for each individual plan
koreksi aktuarial yang belum diakui at the end of the previous reporting
untuk masing-masing program pada year exceed the greater amount in
akhir tahun pelaporan sebelumnya between 10 % of the present value of
melebihi jumlah yang lebih besar the defined benefit obligation at that
- 18

PT SARANA MULTIGRIYA FlNANSIAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FlNANSIAL (PERSEROj


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008,2007 dan 2006 200B, 2007 and 2006

Lanjutan/ Continued

diantara 10 % dari nilai kini kewajiban date (excluding the plan assets) and
imbalan pasti pada tanggal tersebut 10 % of the present value of plan
(sebelum dikurangi aset program) dan asset at that time.
10 % dari nilai wajar aset program
pada tanggal tersebut.

Keuntungan dan kerugian diakui These gains or losses are recognized


dengan menggunakan metode garis on a straight-line basis over the
lurus atas rata-rata sisa masa kerja expected average remaining working
karyawan. lives of the employees.

Selanjutnya, beban jasa lalu (past Further more, past service costs
service cost) atas perubahan dari arising from the changes in the benefit
kewajiban imbalan dan program yang payable of an existing plan are
telah ada hams diamortisasi required to be amortized over the
berdasarkan sisa periode sampai period until the benefits concerned
imbalan tersebut menjadi hak (vested). become vested.
Pada tahun 2008, SMF membentuk In year 2008, SMF established a
sinking fund atas kewajiban imbalan sinking fund for obligation of post
paska kerja yang ditempatkan dalam employment benefit and placed in
deposito berjangka tersendiri. restricted time deposit.
j. Pendapatan dan biaya j. Revenues and expenses

Pendapatan bunga diakui pada saat Revenues are recognized when


terjadinya (metode basis akrual). incurred (accrual basis method).

Bunga dari plllJaman yang telah Interest income on loan classified as


diklasifikasikan sebagai pinjaman non performing is recognized upon
tidak lancar (non performing) diakui actual cash collections. When loan
pada saat pendapatan tersebut classified as non performing, the
diterima (metode basis kas), atas interest receivables which are already
bunga yang telah diakui sebagai recognized as interest income but not
pendapatan tetapi belum diterima yet collected are cancelled.
pembayarannya, dibatalkan.

Penerimaan pembayaran atas The collection of loan classified as non


pinjaman yang telah diklasifikasikan performing is initially applied to loan
sebagai pinjaman tidak lancar, outstanding. The excess payment from
digunakan terlebih dahulu membayar loan outstanding is recognized as
pokok. Kelebihan penerimaan interest income.
pembayaran atas pokok pinjaman
diakui sebagai pendapatan bunga.

Pendapatan bunga dari pinjaman yang Interest income of restructured loan is


direstrukturisasi hanya dapat diakui recognized upon actual cash collection
apabila telah diterima secara tunai before the loan quality becomes
sebelum kualitas pinjaman menjadi current.
lancar.

Biaya diakui pada saat terjadinya Expenses are recognized when


(metode basis akrual). incurred (accrual basis method).
- 19

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSEROj


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

Lanjutanl Continued

k. Informasi Segmen k. Segment Informations

SMF menerapkan PSAK No. 5 (Revisi SMF applied PSAK No. 5 (Revised
2000) - Pelaporan segmen berdasarkan 2000) - Segment Reporting based on
segmen usaha. Segmen usaha adalah the business segments. Business
komponen yang dapat dibedakan segment is a distinguishable
berdasarkan produk atau jasa yang component based on products or
memiliki risiko dan imbalan yang services that are subject to risks and
berbeda dengan segmen usaha lain. returns which is different from other
business segments.

1. Penggunaan estimasi 1. Use of estimates

Penyusunan laporan keuangan The preparation of financial


berdasarkan prinsip akuntansi yang statements in conformity with
berlaku umum mengharuskan generally accepted accounting
manajemen untuk membuat estimasi principles requires management to
dan asumsi yang mempengaruhi make estimations and assumptions
jumlah yang dilaporkan dalam laporan that affect amounts reported therein.
keuangan. Karena adanya ketidak Due to inherent uncertainty in making
pastian yang melekat dalam estimates, actual results reported in
penetapan estimasi, .maka jumlah future periods may be based on
sesungguhnya yang akan dilaporkan amounts that differ from those
di masa mendatang mungkin berbeda estimates.
dari jumlah yang diestimasi tersebut.
- 20

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (pERSERO)


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

Lanjutan/ Continued

3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENI'S


2009 2008 2007 2006
Rp Rp Rp Rp
Kas Cash on hand
Rupiah 10.000.000 10.000.000 9.999.935 4.691.900 Rupiah
Dollar Amerika United States
Serikat 339.346 363.408 175.890.001 Dollar
10.339.346 10.363.408 9.999.935 180.581.901
Bank Cash in Banks
Rupiah Rupiah
PTBank PT Bank Mandiri
Mandiri (Persero) Tbk
(Persero) Tbk 402.842.476 336.283.755 1.079.308.416 235.405.661
PT Bank Rakyat PT Bank Rakyat
Indonesia Indonesia
(Persero) Tbk 7.001.053 3.700.182.717 38.420.339 332.083.917 (Persero) Tbk
PTBank PTBank
Tabungan Tabungan
Negara Negara (Persero)
(Persero) 8.626.205 4.519.553 12.520.590 25.093.307
418.469.734 4.040.986.025 1.130.249.345 592.582.885
Dollar Amerika United States
Serikat dollar
PTBank PT Bank Mandiri
Mandiri (Persero) Tbk
(Persero) Tbk 23.169.645 31.374.269 59.382.368
441.639.379 4.072.360.294 1.189.631.713 592.582.885
Deposito berjangka Time deposits
Rupiah Rupiah
PTBank PT Bank Rakyat
Rakyat Indonesia
Indonesia (Persero) Tbk
(Persero) Tbk 259.289.110.000 105.542.258.000 258.521.735.000 187.000.000.000
PTBank PTBank
Tabungan Tabungan
Negara (Persero) 18.685.000.000 127.855.000.000 57.500.000.000 200.250.000.000 Negara (Persero)
PT Bank DKI 45.000.000.000 PTBankDKl
PTBank PT Bank Negara
Negara Indonesia
Indonesia (Persero) Tbk
(Persero) Tbk 23.232.000.000 175.495.000.000 230.100.000.000
PT Bank PT Bank Mandiri
Mandiri (Persero) Tbk
(Persero) Tbk 322.100.000.000 248.600.000.000 7.450.000.000
PT Bank NISP PTBank NISP
Tbk 5.000.000.000 Tbk
PT Bank Niaga PT Bank Niaga
Tbk 5.000.000.000 Tbk
623.306.110.000 657.492.258.000 361.021. 735.000 634.800.000.000
Sertifikat Bank Bank Indonesia
Indonesia Certificates - net
setelah oj unamortized
dikurangi bunga interest.
yang belum
diamortisasi 459.045.047.221 363.327.600.521
Jumlah 623.758.088.724 661.574.981.702 821.266.413.869 998.900.765.307 Total

Suku bunga per tahun untuk deposito Annual interest rates for time deposits
beIjangka berkisar antara 6,50% dan ranged from between 6,50% and
11,25% pada tahun 2009, 11,25% dan 11,25% in 2009, 11.25% to 13.50% in
13,50% pada tahun 2008, antara 3,00% 2008,3.00% to 10.25% in 2007,4.25%
dan 10,25% pada tahun 2007, antara to 13.00% in 2006.
4,25% dan 13,00% pada tahun 2006.
Suku bunga per tahun untuk Sertifikat Annual interest rates for Bank
Bank Indonesia berkisar antara 7,85% dan Indonesia Certificates ranged from
9,22% pada tahun 2008, 7,97% dan between 7.85% to 9.22% in 2008, from
12,90% pada tahun 2007, 9,72% dan 7.97% to 12.90% in 2007, and from
12,68% pada tahun 2006. 9.72% to 12.68% in 2006.

.
- 21

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO)


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desernber and the Years Ended December 31,
2008,2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

Lanjutan/ Continued

4. BUNGA MASIH AKAN DITERIMA 4. INTEREST RECEIVABLES


2009 2008 2007 2006
Rp Rp Rp Rp
Pihak ketiga Third parties
Piutang bunga Interest receivable
Penempatan dana Placement
Deposito
berjangka 2.311.925.085 2.490.638.263 1.085.726.749 2.687.023.910 Time deposits
Surat Utang Government
Negara (SUN) Bonds
309.233.326 293.4 75.306 293.475.306 363.257.914 lSUN)
Obligasi Retail Government
Indonesia (ORI) 166.250.000 169.820.000 bonds (ORi)
Residential
Mortgage
Backed
Efek Beragun Securities
Aset (EBA) 469.327.470 (RMBS)
3.256.735.881 2.953.933.569 1.379.202.055 3.050.281.824
Pinjaman yang
diberikan 3.794.513.504 74.548.200 1.556.736.111 50.000.000 Loans
Jumlah 7.051.249.385 3.028.481. 769 2.935.938.166 3.100.281.824 Total

5. PIUTANG LAIN-LAIN 5. OTHER RECEIVABLES


2009 2008 2007 2006
Rp Rp Rp Rp
Pihak yang Related parties
mempunyai
hubungan
istimewa
Direksi dan Directors and
Komisaris 311.830.096 Commissioners

Pihak ketiga Third parties


PT Bank PT Bank Mandiri
Mandiri (Persero), Tbk
(Persero),Tbk 204.000.000
Lain-lain 4.000.000 288.937.933 Others
Jumlah 204.000.000 315.830.096 288.937.933 Total

6. UANG MUKA 6. ADVANCE PAYMENTS


2009 2008 2007 2006
Rp Rp Rp Rp
Jasa konsultan 45.525.000 194.820.000 Consultant fees
Operasional 203.619.658 9.820.000 Operational
Biaya Securitization
Sekuritisasi 2.132.376.180 1.729.798.736 expenses
Biaya Obligasi 181.866.000 Bond expenses
Lain-lain 16.218.400 37.208.344 Others
Jumlah 2.534.080.238 1.739.618.736 82.733.344 194.820.000 Total

7. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 7. PREPAID EXPENSES

2009 2008 2007 2006


Rp Rp Rp Rp
Tunjangan Employee
karyawan 79.812.500 149.000.000 252.000.000 Benefits
Asuransi 113.740.670 44.514.235 44.080.162 25.376.214 Insurance
Parkir 34.800.000 58.800.000 37.485.000 36.783.000 Parking
Sewa kantor 445.836.600 Office rent
Pemeliharaan Software
perangkat Maintenance
lunak 8.713.808 3.575.052 1.416.667 1.020.000
Jumlah 682.903.577 255.889.287 334.981.829 63.179.214 Total
- 22

PT SARANA MULTIGRIYA F1NANSIAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (pERSERO)


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

Lanjutan/Continued

8. PIUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA 8. DUE FROM RELATED PARTIES


2009 2008 2007 2006
Rp Rp Rp Rp
Komisaris dan Commissioners
Direksi 849.117.898 1.391.176.247 and Directors
Karyawan 784.438.825 474.051.430 Employees
Jumlah 1.633.556.723 1.865.227.677 Total

a. Komisaris dan Direksi a. Commissioners and Directors


Pinjaman kepada Komisaris dan The loans to Commissioners and
Direksi berdasarkan RKAP tahun Directors based on annual budget
2008 yang telah disetujui oleh Rapat (RKAP) year 2008 was approved by
Umum Pemegang Saham tanggal 30 Stockholder's General Meeting dated
Januari 2008 dan Keputusan Rapat January 30, 2008 and Decision of
Khusus Komisaris dan Direksi tanggal Commissioners and Directors Special
6 Februari 2008. Pinjaman ini Meeting dated February 6, 2008. Loans
dikenakan bunga 3% per tahun dan bear interest rate of 3% p.a.and
pembayaran angsuran atas pinjaman instalment payment of loans deducted
dilakukan dengan cara pemotongan from monthly salary/ honorarium.
atas gaji/honor tiap bulannya.
b. Karyawan b. Employees
Pinjaman kepada karyawan The loans to employees based on
berdasarkan Keputusan Rapat Direksi Decision of Company Commissioners
dan Komisaris Perseroan No.01/Dir and Directors Meeting No. 01/ Dir
Kom/2006 tanggal 24 Januari 2006 Kom/2006 dated January 24, 2006
tentang Kebijakan Pemberian Fasilitas regarding the decision on the extension
Pinjaman Karyawan. Pinjaman ini of loan facility to the employee. Loans
dikenakan bunga 4% per tahun dan bear interest rate of 4% p.a. and
pembayaran angsuran atas pinjaman instalment payment of loans deducted
dilakukan dengan cara pemotongan from monthly salary.
atas gaji tiap bulannya.
9. PINJAMAN YANG DIBERIKAN 9.WANS

2009 2008 2007 2006


Rp Rp Rp Rp
PT Bank PTBank
Tabungan Tabu nga n
Negara Negara
(Persero) 500.000.000.000 500.000.000.000 334.000.000.000 100.000.000.000 (Persero)
PT Bank DKI 30.400.000.000 30.400.000.000 PTBank DKI
PT Finansia PT Finansia
Multi Multi
Finance
2.971.140.512 1.425.184.067 5.000.000.000 Finance
PT Ciptadana PT Ciptadana
Multifinance 863.099.042 903.126.132 Multifinance
PT Bhakti PT Bhakti
Finance 2.989.919.482 911.000.000 Finance
Jumlah 537.224.159.036 533.639.310.199 339.000.000.000 100.000.000.000 Total

Dikurangi Less current


bagian yang portion
akan jatuh
tempo dalam
satu tahun
PT Bank PT Bank
Tabungan Tabungan
Negara Negara
(persero) 334.000.000.000 66.000.000.000 (Persero)
- 23

PT SARANA MULTIGRIYA FlNANSIAL (PERSEROI PT SARANA MULTIGRIYA FlNANSIAL (pERSERO)


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008,2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

Lanjutan/ Continued
PT Bank DK! 3.040.000.000 3.040.000.000 PTBankDKI
PT Finansia PT Finansia
Multi Finance Multi
317.265.307 124.889.889 5.000.000.000 Finance
PT Ciptadana PT Ciptadana
Multifinance 105.018.116 105.371.327 Multifinance
PT Bhakti PTBhakti
Finance 306.518.315 84.019.074 Finance
Jumlah 3.768.801.738 3.354.280.290 339.000.000.000 66.000.000.000 Total

Bagian yang Long-term


akan jatuh portion
tempo lebih dari
satu tahun 533.455.357.298 530.285.029.909 34.000.000.000

a. PT Bank Tabungan Negara (Persero) a. PT Bank Tabungan Negara (Persero)


Pinjaman kepada PT Bank Tabungan The loan to PT Bank Tabungan Negara
Negara (Persero) (BTN) masing-masing (Persero) (BTN) based on Agreement
berdasarkan Surat Perjanjian No. Letter NO.014/PP/SMF-BTN/VI/2008
014jPPjSMF-BTNjVlj2008 tanggal 4 dated June 4, 2008, No. 029/PP/SMF
Juni 2008, No. 029jPPjSMF BTN/XiI/2007 dated December 12,
BTNjXIIj2007 tanggal 12 Desember 2007, No. 014/PP/SMF-BTN/V/2007
2007, No. 014jPPjSMF-BTNjVj2007 dated May 31, 2007 and No.
tanggal 31 Mei 2007, dan No. o14/PP/SMF-BTN/XII/2006 dated
o14jPPjSMF-BTNjXIIj2006 tanggal December 29, 2006 for loan facility
29 Desember 2006 dengan fasilitas amounted RpSOO billion, Rp 100 billion,
pinjaman masing-masing sebesar Rp200 billion, and Rp 100 billion
Rp500 miliar, Rp 100 miliar, Rp200 respectively which utilized to
miliar dan Rp 100 miliar yang akan refinanced home ownership loans
digunakan untuk refinancing atas which had been disbursed. As of June
kredit pemilikan rumah yang telah 30, 2009, December 31, 2008, 2007
disalurkan. Saldo pinjaman BTN per and 2006, the loan outstanding to BTN
30 Juni 2009, 31 Desember 2008, amounted RpSOO billion, RpSOO billion,
2007 dan 2006 masing-masing Rp334 billion and Rp100 billion
sebesar Rp500 miliar, Rp500 miliar, respectively.
Rp334 miliar dan Rpl00 miliar.

Jangka waktu pinjaman adalah The terms of the loan is 5 (five) years,
masing-masing selama 5 (lima) tahun, 18 months, 12 months and 6 months
18 bulan, 12 bulan dan 6 bulan yang respectively and each will be due on
masing-masing jatuh tempo pada June 4, 2013, June 29, 2008, June 4,
tanggal 4 Juni 2013, 29 Juni 2008, 2008 and June 13, 2008.
4 Juni 2008 dan 13 Juni 2008.

Pinjaman tersebut dijamin dengan The loan is secured by receivables


tagihan KPR BTN dengan kolektibilitas from BTN's home ownership loans that
lancar, termasuk hak agunan yang are classified as current, including the
melekat atas tagihan tersebut. right of collateral for such receivables.
- 24

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FlNANSIAL (PERSERO)


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008,2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

Lanjutan/ Continued

b. PT Bank OK! b. PT Bank DKI


Pinjaman kepada PT Bank OK! (Bank The loan to PT Bank DKI (Bank DKI)
OK!) berdasarkan Surat Perjanjian based on Agreement Letter
No.024 /PP/SMF-OKI/IX/2008 tanggal No. 024/ PP/ SMF-DKI/IX/ 2008 dated
24 September 2008 dengan fasilitas September 24, 2008 for loan facility
pinjaman sebesar Rp 100 miliar yang amounted Rp 100 billion which utilized
akan digunakan untuk refinancing to refinanced of home ownership loans
atas kredit pemilikan rumah yang which had been disbursed. As of June
telah disalurkan. Saldo pinjaman PT 30, 2009 and December 31, 2008 the
Bank OKI per 30 Juni 2009 dan 31 loan outstanding to PT Bank DKI
Oesember 2008 sebesar Rp30,4 miliar. amounted Rp30.4 billion.

Jangka waktu pmJaman adalah The term of the loan is 10 (ten) years
selama 10 (sepuluh) tahun dan jatuh and will be due on September 24,
tempo pada tanggal 24 September 2018.
2018.

Pinjaman tersebut dijamin dengan The loan is secured by receivables


tagihan KPR PT Bank OK! dengan from PT Bank DKI's home ownership
kolektibilitas lancar, termasuk hak loans that are classified as current,
agunan yang melekat atas tagihan including the right on the collateral for
tersebut. such receivables.

c. PT Finansia Multi Finance c. PT Finansia Multi Finance


Pinjaman kepada PT Finansia Multi The loan to PT Finansia Multi Finance
Finance (FMF) berdasarkan Surat (FMF) based on Agreement Letter
Perjanjian No.021 /PP/SMF-FMF/VII/ NO.021/PP/SMF-FMF/Vll/2008
2008 tanggal 25 Juli 2008 dan No. dated July 25, 2008 and No.
030/PP/SMF-FMF/XII/2007 tanggal 030/PP/ SMF-FMF/ XII/ 2007
18 Oesember 2007 masing-masing amounted Rp25 billion and Rp100
sebesar Rp25 miliar dan Rpl00 miliar billion which utilized to refinanced of
yang akan digunakan untuk home ownership loans which had
refinancing atas kredit pemilikan been disbursed. As of June 30, 2009,
rumah yang telah disalurkan. Saldo December 31, 2008 and 2007, the
ptnjaman FMF per 30 Juni 2009, 31 outstanding loan of FMF amounted
Oesember 2008 dan 2007 masing Rp2.97 billion, Rp1.42 billion and
masing sebesar Rp2,97 miliar, Rpl,42 Rp5 billion respectively.
miliar dan Rp5 miliar.

Jangka waktu pmJaman masing The term of each loan is 10 (ten)


masing 10 (sepuluh) tahun sampai years up to July 25, 2018 and 6
dengan tanggal 25 Juli 2018 dan 6 months up to Juni 18, 2008 (already
bulan sampai dengan tanggal 18 Juni settled).
2008 (telah dilunasi).

Pinjaman tersebut dijamin dengan The loan is secured by receivables


tagihan KPR FMF dengan kolektibilitas from FMF's home ownership loans
lancar, termasuk hak agunan yang that are classified as current,
melekat atas tagihan tersebut serta including the right of collateral for
jaminan Perusahaan dari PT Finansia such receivables and corporate
Pacifica Raya. guarantee from PT Finansia Pacifica
Raya.
- 25

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSEROj PT SARANA MULTIGRIYA FlNANSIAL (pERSERO)


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

Lanjutanl Continued

d. PT Ciptadana Multifinance d. PT Ciptadana Multifinance


Pinjaman kepada PT Ciptadana The loan to PT Ciptadana
Multifinance (CMF) berdasarkan Surat Multifinance (CMF) based on
Perjanjian No.020jPPjSMF-CMFjVIlj Agreement Letter No.020jPPjSMF
2008 tanggal 18 Juli 2008 dengan CMFjVIlj2008 dated July 18, 2008
fasilitas sebesar Rpl0 miliar yang for loan facility amounted Rp 10
akan digunakan untuk refinancing billion which utilized to refinanced
atas kredit pemilikan rumah yang disbursed home ownership loans. As
telah disalurkan. Per 30 Juni 2009 of June 30, 2009 and December 31,
dan 31 Desember 2008 saldo 2008, the CMF's loan outstanding
pinjaman CMF sebesar Rp863 juta amounted Rp863 million and Rp903
dan Rp903 juta. million.
Jangka waktu pinjaman adalah The term of the loan is 8 (eight) years
selama 8 (delapan) tahun sampai up to July 18, 2016.
dengan tanggal 18 Juli 2016.
Pinjaman tersebut dijamin dengan The loan is secured by receivables
tagihan KPR CMF dengan kolektibilitas from CMF's home ownership loans
lancar, termasuk hak agunan yang that are classified as current,
melekat atas tagihan tersebut serta including the right of collateral for
jaminan perusahaan dari PT such receivables and corporate
Ciptadana Capital. guarantee from PT Ciptadana Capital.

e. PT Bhakti Finance e. PT Bhakti Finance


Pinjaman kepada PT Bhakti Finance The loan to PT Bhakti Finance (BlFIN)
(BIFIN) berdasarkan Surat Perjanjian based on Agreement Letter
No.010jPPjSMF-BIFINjIV j2008 pada No. 01 0/PP/SMF-BIFIN/N/2008
tanggal 10 April 2008 dengan fasilitas dated April 10, 2008 for loan facility
pinjaman sebesar Rp25 miliar yang amounted Rp25 billion which utilized
akan digunakan untuk refinancing to refinanced disbursed home
atas kredit pemilikan rumah yang ownership loans. As ofJune 30, 2009
telah disalurkan. Per 30 Juni 2009 and December 31, 2008, the BIFIN's
dan 31 Desember 2008, saldo loan outstanding amounted Rp2.98
pinjaman BlFIN sebesar Rp2,98 miliar billion and Rp911 million.
dan Rp911 juta.
Jangka waktu pinjaman adalah The term of the loan is 8 (eight) years
selama 8 (delapan) tahun sampai up to April 10, 2016.
dengan tanggal 10 April 2016.
Pinjaman tersebut dijamin dengan The loan is secured by receivables
tagihan KPR BIFIN dengan from BlFIN's home ownership loans
kolektibilitas lancar, termasuk hak that are classified as current,
agunan yang melekat atas tagihan including the right of collateral for
tersebut serta surat pemyataan such receivables and statement letter
jaminan dari BIFIN, PT Bhakti Capital of guarantee from BlFIN, PT Bhakti
Indonesia, Tbk dan PT Bhakti Capital Indonesia, Tbk and PT Bhakti
Investama, Tbk. Investama, Tbk.
Suku bunga atas pinjaman yang The loans were bome interest average
diberikan rata-rata per tahun 10,28%, at10,28%, 10,27%, 7,46% and 9,00% p.a
10,27%, 7,46% dan 9,00% masing for 6 months period ended June 30, 2009
masing untuk periode 6 bulan yang and the years ended December 31, 2008,
berakhir pada 30 Juni 2009 dan tahun 2007 and 2006 respectively.
- 26

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (pERSERO)


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008,2007and 2006

Lanjutan/ Continued

tahun yang berakhir pada 31 Desember


2008, 2007 dan 2006.
Pinjaman yang diberikan oleh SMF per All of outstanding SMF's loans as ofJune

30 Juni 2009, 31 Desember 2008, 2007 30, 2009, December 31, 2008, 2007 and

dan 2006 seluruhnya dalam klasifikasi 2006 are under current classification

lancar (Catatan 2e). (Note 2e).

lO.SINKlNG FUNDS 10. SINKING FUNDS


2009 2008 2007 2006

Rp Rp Rp Rp

Resiko jabatan Occupation


6.594.551.250 5.778.723.750 4.056.198.750 2.882.250.000 risk
Tunjangan Postoccupation
purna benefit
jabatan 2.198.183.750 1.926.241.250 1.352.066.250 960.750.000
Imbalan paska Post
keIja employment
karyawan 1.463.231.000 1.161.341.000 Benefit
Jumlah 10.255.966.000 8.866.306.000 5.408.265.000 3.843.000.000 Total

a. Sinking fund atas resiko jabatan a. Sinking fund for occupation risk
Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Based on Letter No. SR-4197/LK/2005
Lembaga Keuangan Departemen dated November 30, 2005 of the
Keuangan (Depkeu) No. SR-4197 JLKj Directorate General of Financial
2005 tanggal 30 November 2005 Institutions Finance Department
tentang Pemberitahuan Keputusan regarding information on the decision
Menteri Keuangan Selaku Pemegang of Minister of Finance as shareholder
Saham yang keputusannya antara lain among other that in the event of
bahwa dalam hal Direksi, Dewan termination of Board of Directors,
Komisaris dan Sekretaris Dewan Board of Commisioners and Board of
Komisaris (Pengurus) diberhentikan Commisioner's Secretary (the board
sebelum masa tugasnya selesai members) before their respective terms
namun bukan karena kesalahan yang end not due to their fault or negligence,
bersangkutan, pengurus tetap berhak the board members are still entitled to
atas gajijhonor sampai masa tugasnya salary/ honorarium until their terms
selesai. end.
Berdasarkan risalah Rapat Umum Based on the minutes of the
Pemegang Saham yang diadakan pada Stockholder's General Meeting held on
tanggal 30 Januari 2007 yang January 30, 2007, as notarized under
didokumentasikan dalam akta No.53, deed No.53 of Imas Fatimah, S.H., the
oleh notaris Imas Fatimah, S.H., stockholder approved the amount of
pemegang saham menyetujui pem the sinking fund for occupation-risk is
bentukan sinking fund untuk resiko computed at 75% of the monthly
jabatan yaitu sebesar 75% dari gajij salary/ honorarium of the board
honor bulanan Pengurus. Akumulasi members. SMF UJill retain ownership of
sinking fund akan menjadi milik SMF the accumulated sinking fund if the
jika Pengurus tidak diberhentikan board members are not discharged up
sampai akhir masa jabatannya. Dalam to the time their respective terms end.
akumulasi sinking fund tersebut, Parts of the accumulated sinking fund
terdapat bagian untuk Direksi dan are for distribution to the Boards of
Komisaris dengan besaran yang akan Directors and Commissioners, the
ditetapkan oleh Pemegang Saham. amount of which UJill be determined by
the Stockholder.
- 27

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRlYA FINANSIAL (pERSERO)


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements

Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009

dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,

2008, 2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

Lanjutan/Continued

b. Sinking fund atas tunjangan puma b. Sinking fund for post-occupation


jabatan benefit

SMF membentuk sinking fund atas SMF established a sinking fund for
tunjangan puma jabatan berdasarkan post-occupation benefit based on Letter
Surat Sekretaris Kementerian Badan No. S-326/SMBU/2002 dated May 3,
Usaha Milik Negara (BUMN) No. S 2002 of the Secertary of the Ministry of
326jSMBUj2002 tanggal 3 Mei 2002 State-Owned Enterprises (BUMN)
tentang Penetapan Remunerasi Direksi regarding remuneration Package
dan KomisarisjDewan Pengawas decision of Boards of Directors and
BUMN yang juga diberlakukan pada Commissioners/Board of Supervisory
SMF sebagaimana dijelaskan dalam State Owned Enterprise (BUMN) that is
RUPS tanggal 20 Juni 2006. also applicable to SMF as discussed in
the RUPS on June 20, 2006.

Berdasarkan risalah Rapat Umum Based on the minutes of the


Pemegang Saham yang diadakan pada Stockholder's General Meeting held on
tanggal 30 Januari 2007 yang di January 30, 2007, as notarized under
dokumentasikan dalam akta No. 53, deed No. 53 of Imas Fatimah, S.H., the
oleh notaris Imas Fatimah, S.H., stockholder approved the amount of
pemegang saham menyetujui the sinking fund for post-occupation
pembentukan sinking fund untuk benefit is computed at 25% of the
tunjangan purna jabatan yaitu sebesar salary/ honorarium that is paid to the
25% dari jumlah gajijhonor bulanan board members every month and
Pengurus setiap bulannya dan recorded in the statement 'of income of
dibebankan ke laporan laba rugi the current year (Note 22).
tahun berjalan (Catatan 22).

Mutasi penyisihan atas tunjangan Movements of provision for post


puma jabatan adalah sebagai berikut : occupation benefit are as follows:

2009 2008 2007 2006


Rp Rp Rp Rp

Saldo awal Beginning


1.926.241.250 1.352.066.250 960.750.000 balance
Penyisihan Provision
selarna during the
tahun year
berjalan (Note 22)
(Catatan 22) 360.292.500 721.685.000 582.566.250 960.750.000
Pernbayaran Payment
selarna during
tahun
Be rj alan 402.225.000 I( 147.510.000 I( 191.250.000 the year
Saldo akhir Ending
1.884.308.750 1.926.241.250 1.352.066.250 960.750.000 balance

c. Sinking fund atas imbalan paska kerja c. Sinking fund for post-employment
karyawan. benefit

SMF membentuk sinking fund atas SMF established a sinking fund for
tunjangan paska kerja karyawan post-employment benefit based on
berdasarkan Keputusan Rapat Umum Stockholders General Meeting dated
Pemegang Saham tanggal 30 Januari January 30, 2008 regarding approval
- 28

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (pERSERO)


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008,2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

Lanjutan/ Continued

2008 tentang Pengesahan Rencana on annual budget (RKAP) of year 2008


Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP) as notarized under deed No. 168 of
tahun 2008 yang didokumentasikan Sutjipto S.H. (notes 2i, 19 and 22).
dalam akta No.168 oleh notaris
Sutjipto S.H. (catatan 2i, 19 dan 22).

Pada tanggal 30 Juni 2009, 31 Desember As of June 30, 2009, December 31, 2008,
2008, 2007 dan 2006, jumlah sinking 2007 and 2006, sinking funds amounted
fund sebesar Rp10.255.966.000, Rp10.255.966.000, Rp8.866.306.000,
Rp8.866.306.000, Rp5.408.265.000 dan RpS.408.26S.000 and Rp3. 843. 000. 000,
Rp3.843.000.000 ditempatkan dalam respectively, were placed in time deposits
bentuk deposito berjangka masing-masing with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

11. INVESTASI JANGKA PANJANG - BERSIH 11. WNG-TERM INVESTMENTS - NET

2009 2008 2007 2006


Rp Rp Rp Rp
Dimiliki Held to
hingga jatuh maturity
tempo
Surat Utang Government
Negara Bonds (SUN)
(SUN)
Seri Series
2.381.000.000 2.381.000.000 2.381.000.000 2.381.000.000
FR0035 FR0035
Seri Series
FR0037 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000
FR0037
12.381.000.000 12.381.000.000 12.381.000.000 12.381.000.000
Dikurangi
Diskonto Less
yang belum unamortized
diamortisasi 190.151.459 )( 195.523.481 )( 206.358.065) ( 217.162.469 discount
12.190.848.541 12.185.476.519 12.174.641.935 12.163.837.531

Obligasi Government
Retail Bonds(ORl)
Indonesia Series ORlO04
(ORI) Seri
ORI004 35.000.000.000 35.000.000.000
Ditambah
premi yang Add
belum di unamortized
amortisasi 9.356.007 11.085.360 premium
35.009.356.007 35.011.085.360

Efek
Residential
Beragun
Mortgage
Aset (EBA)
Backed
DSMF-I
Securities
(RMBS)
76.451.533.503 DSMF-I
Ditambah
premiyang Add
belum di unamortized
amortisasi 7.645.153 premium
76.459.178.656

Bersih 123.659.383.204 47.196.561.879 12.174.641.935 12.163.837.531 Net


- 29

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (pERSERO)


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

LanjutanlContinued

Surat Utang Negara yang diterbitkan oleh Government Bonds (SUN) issued by the
Pemerintah Republik Indonesia terdiri dari Government of the Republic of Indonesia
seri FR0035 dan FR0037 dengan tingkat consist of FR0035 and FR0037 Series,
bunga tetap masing-masing sebesar which bear fixed interest rates of 12.90%
12,90% dan 12,00% per tahun dan akan and 12.00% p.a, respectively, and will be
jatuh tempo masing-masing pada tanggal due on June 15, 2022 and September 15,
15 Juni 2022 dan 15 September 2026. 2026, respectively. Interest of the bonds
Bunga atas surat utang ini akan diterima will be received every 6 (six) months.
setiap 6 (enam) bulan sekali.

Amortisasi diskonto Surat Utang Negara The amortization of the discount on the
(SUN) masing-masing sebesar Government Bonds (SUN) amounted
Rp5.372.022, Rpl0.834.584, Rp5.372.022, Rp1 0.834. 584,
RplO.804.404 dan Rp6.605.867 untuk Rp10.804.404 and Rp6.605.867
tahun 2009, 2008, 2007 dan 2006. respectively for years 2009, 2008, 2007
and 2006.

Obligasi Retail Indonesia (ORI) yang Retail Government Bond (ORI) issued by
diterbitkan oleh Pemerintah Republik the Government of the Republic of
Indonesia adalah seri ORI004 dengan Indonesia is ORI004 which bear fixed
tingkat bunga tetap sebesar 9,50% per interest rate of 9.50% p.a, and will be due
tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal on March 12, 2012. Interest of the bond
12 Maret 2012. Bunga atas obligasi retail will be received every 1 (one) month.
ini akan diterima setiap 1 (satu) bulan
sekali.
Amortisasi premi Obligasi Retail Indonesia The amortization of the premium on the
(ORI) sebesar Rp1.729.353 dan Retail Government Bond (ORl) amounted
Rp2.914.640 untuk tahun 2009 dan 2008. Rp1.729.353 and Rp2.914.640 for years
2009 and 2008.
Efek Beragun Aset (EBA) kelas A Residential Mortgage Backed Securities
diterbitkan oleh KIK-DSMF-I yang (RMBS) class A issued by KIK-DSMF-I
dibentuk berdasarkan Kontrak Investasi which established based on Collective
Kolektif Efek Beragun Aset antara PT Investment Contract Residential Mortgage
Danareksa Investment Management Backed Securities between PT Danareksa
sebagai Manajer Investasi dan PT Bank Investment Management as Investment
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai Manager and PT Bank Rakyat Indonesia
Bank Kustodian. Tujuan investasi adalah (Persero) Tbk as Custodian Bank. The
untuk menerima bagian yang proporsional purpose of investment is to receive prorata
dari Hasil Kolektif atas Kumpulan Tagihan allocation of Collective Yield on Claim
yang wajib dibayar kepada para Pemegang Collection which must be paid to RMBS
EBA. holders.

12. ASET TETAP 12. FIXED ASSETS

30 Juni 2009 / June 30, 2009


Saldo awal I
Penambahan Pengurangan Saldo akhir I
Beginning

Additions Dedw:tions Ending Balance


Balance
Rp Rp Rp Rp
Nilai perolehan Acquisition Cost
Komputer 534.914.715 534.914.715 Computers
Peralatan kantor 330.350.278 16.190.909 346.541.187 Office equipment
Perlengkapan Furniture and
Kantor 712.196.055 712.196.055 Fixtures
Kendaraan
bermotor 1.358.750.000 1.358.750.000 Vehicles
- 30

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (pERSEROJ


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30,2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008,2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

Lanjutan/Continued
2.936.211.048 16.190.909 2.952.401.957
Akumulasi Accumulated
penyusutan Depreciation
Komputer 315.751.234 )( 53.491.475 369.242.704 Computers
Peralatan kantor 128.346.098 )( 34.114.423 162.415.544 Office equipment
Perlengkapan Furniture
kantor 356.340.485 )( 71.219.609 427.560.089 and fixtures
Kendaraan
bermotor 820.629.142 )( 135.875.011 956.504.134 Vehicles
1.621.066.959 )( 294.700.518 1.915.722.471

Nilai buku berslh 1.315.144.089 1.036.679.486 Net book value

31 Desember 2008 / December 31, 2008


Saldo awal / Penambahan Pengurangan Saldo akhir /
Beginning Additions Deductions
Balance Ending Balance
Rp Rp Rp Rp
Nilai perolehan Acquisition Cost
Komputer 534.914.715 534.914.715 Computers
Peralatan kantor 281.403.778 48.946.500 330.350.278 Office equipment
Perlengkapan Furniture and
Kantor 712.196.055 712.196.055 Fixtures
Kendaraan
bermotor 1.321.750.000 37.000.000 1.358.750.000 Vehicles
2.850.264.548 85.946.500 2.936.211.048
Akumulasi Accumulated
penyusutan Depreciation
Komputer 208.768.294 )( 106.982.940 315.751.234 Computers
Peralatan kantor 70.433.792 ) ( 57.912.306 128.346.098 Office equipment
Perlengkapan Furniture
Kantor 213.901.277 )( 142.439.208 356.340.485 and fixtures
Kendaraan
bermotor 550.729.156 ) ( 269.899.986 820.629.142 Vehicles
1.043.832.519 ) ( 577.234.440 1.621.066.959

Nilai buku berslh 1.806.432.029 1.315.144.089 Net book value

31 Desember 2007 / December 31,2007


Saldo awal / Penambahan Pengurangan Saldo akhir /
Beginning Additions Deductions Ending Balance
Balance
Rp Rp Rp Rp

Nilai perolehan Acquisition Cost


Komputer 507.945.715 26.969.000 534.914.715 Computers
Perala tan kantor 173.630.142 107.773.636 281.403.778 Office equipment
Perlengkapan Furniture and
kantor 712.196.055 712.196.055 fixtures
Kendaraan
bermotor 1.321.750.000 1.321.750.000 Vehicles
2.715.521.912 134.742.636 2.850.264.548
Aset dalam Construction in
Penyelesaian 47.800.000 11.610.000 59.410.000 progress
2.763.321.912 146.352.636 59.410.000 2.850.264.548

Akumulasi Accumulated
penyusutan depreciation
Komputer 104.032.769 )( 104.735.525 208.768.294 Computers
Perala tan kantor 22.504.477 ) ( 47.929.315 70.433.792 Office equipment
Perlengkapan Furniture and
kantor 71.462.070 J ( 142.439.207 213.901.277 fixtures
Kendaraan
bermotor 286.379.160 ) ( 264.349.996 550.729.156 Vehicles
484.378.476 )I 559.454.043 1.043.832.519

Nilal buku bersih 2.278.943.346 1.806.432.029 Net book value


- 31

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSEROI PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (pERSERO)


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008,2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

LanJutanl Continued

31 Desember 2006 / December 31, 2006


Saldo awal / Penambahan Pengurangan Saldo akhir /
Beginning Deductions Ending Balance
Additions
Balance
Rp Rp Rp Rp
Nilai perolehan Acquisition Cost
Komputer 251.545.000 256.400.715 507.945.715 Computers
Peralatan kantor 21.674.900 151.955.242 173.630.142 Office equipment
Perlengkapan Furniture and
kantor 100.000.000 612.196.055 712.196.055 fixtures
Kendaraan
bermotor 1.321.750.000 1.321.750.000 Vehicles
1.694.969.900 1.020.552.012 2.715.521.912
Aset dalam Construction in
penyelesaian 47.800.000 47.800.000 progress
1.694.969.900 1.068.352.012 2.763.321.912

Akumulasi Accumulated
penyusutan depreciation
Komputer ( 8.613.116 )( 95.419.653 ) ( 104.032.769 ) Computers
Peralatan kantor ( 449.911 )( 22.054.566 ) ( 22.504.477 ) Office equipment
Perlengkapan Furniture and
kantor ( 5.000.000 )( 66.462.070 ) ( 71. 462.070 ) fixtures
Kendaraan
bermotor ( 22.029.167 )( 264.349.993 1 ( 286.379.160 ) Vehicles
36.092.194 )( 448.286.282 1 ( 484.378.4 76 )

Nilai buku bersih 1.658.877.706 2.278.943.436 Net book value

SMF telah mengasuransikan aset tetap SMF has insured its fixed assets from
untuk menutup kemungkinan kerugian the risk of fire and theft with PT
terhadap kebakaran dan pencurian Asuransi Mitsui Sumitomo Indonesia for
kepada PT Asuransi Mitsui Sumitomo a total coverage of Rp2.074.270.793,
Indonesia dengan nilai pertanggungan Rp1. 664.270.793, Rp2. 986.170. 639
masing-masing sebesar Rp2.074.270.793, and Rp1.269.160.740 as of June 30,
Rp1.664.270.793, Rp2.986.170.639 dan 2009, December 31, 2008, 2007 and
Rp1.269.160.740 pada tanggal 30 Juni 2006, respectively. Management
2009, 31 Desember 2008, 2007 dan 2006. believes that the sum insured is
Manajemen berpendapat bahwa nilai adequate to cover possible losses
pertanggungan tersebut telah memadai arising from such risks.
untuk menutup kerugian yang terjadi atas
aset tetap yang dipertanggungkan.
Berdasarkan penelaahan atas nilai aset Based on the review of assets value at
yang dilakukan pada akhir periode, the end of the period, management
manajemen yakin bahwa tidak ada believes that there is no potential
potensi terjadinya penurunan nilai aset impairment in the values of the assets
yang dinyatakan dalam laporan keuangan. stated in the financial statements.
13. ASET LAIN-LAIN 13. OTHER ASSETS

2009 2008 2007 2006


Rp Rp Rp Rp
Jaminan sewa
ruangan Office rent
kantor 277.200.000 277.200.000 277.200.000 277.200.000 deposit
Perangkat
lunak-bersih 204.689.037 97.925.183 174.771.628 38.532.740 Software-net
Logo-bersih 18.188.472 36.376.944 Logo-net
Pendukung Credit support
kredit 3.197.452.371
Dana transisi Servicer
servicer 156.860.000 transition fund
Jumlah 3.836.201.409 375.125.183 470.160.100 ---3""5""2:"'.':'"10""9"".-:::6':'"84"" Total
- 32

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSEROI PT SARANA MULTlGRIYA FINANSIAL (PERSERO)


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

Lanjutanl Continued

14. HUTANG LAIN-LAIN 14. OTHER PAYABLE

2009 2008 2007 2006


Rp Rp Rp Rp
Pihak Ketiga Third parties
fYr Royalindo PT Royalindo
Expoduta 128.416.126 Expoduta
fYr Visi Anak PT VisiAnak
Bangsa 79.923.532 Bangsa
fYr Logica PTLogica
Information Information
Technology 79.716.569 Technology
fYr Micron PT Micron
Mustika Mustika
Integrasi 59.174.868 Integrasi
Notaris 52.250.000 50.000.000 Notary
fYr Catunilai PT Catunilai
Finans Finans
Adinarya 108.108.108 Adinarya
Housing Housing
Development Development
Finance Finance
Corporation Corporation
Limited 72.160.000 Limited
Rumah Sakit Rumah Sakit
Medistra 31.000.000 Medistra
fYr Eldridge PT Eldridge
Gunaprima Gunaprima
Solution 5.500.000 Solution
KAP KAPRiza,
Riza,Wahono Wahono dan
dan Rekan 65.000.000 Rekan
KAP Eddy,
Prakarsa, KAPEddy,
J>ermana & 'rakarsa, Permana
Siddharta & Siddharta
(Sekuritisasi) 165.371.230 (Securitization)
Lain-lain 21.251.358 85.868.154 198.362.130 Others
Jumlah Pihak
Ketiga 21.251.358 235.871.230 485.349.249 459.630.238 Total Third Parties
Pihak Hubungan
Istimewa 52.621.794 Related Party
Jumlah 21.251.358 288.493.024 485.349.249 459.630.238 Total

Hutang Lain-Lain Pihak Hubungan Other Payable - Related Party represents


Istimewa merupakan saldo hutang kepada due to Paulus Nunvadono as of December
Paulus Nurwadono per 31 Desember 31, 2008. This payable represents the
2008. Hutang tersebut merupakan selisih balance of salary and allowance (net of
antara gaji dan tunjangan terhutang his loan monthly instalment for December
(setelah diperhitungkan angsuran 2008) and repayment of post occupation
bulanan atas pi njamannya bulan benefits had been paid by the Company
Desember 2008) dan pengembalian for the loan settlement in November 2008
tunjangan puma jabatan yang telah in relation with Paulus Nunvadono's
dibayarkan oleh Perusahaan di bulan resignation letter of which later has not
Nopember 2008 untuk pelunasan been approved by the Company's
pinjaman berkenaan dengan surat Stockholder.
pengunduran diri Paulus Nurwadono yang
kemudian belum disetujui oleh pemegang
saham Perusahaan.
- 33

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSEROI PT SARANA MULTlGRIYA FINANSIAL (PERSEROj


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

Lanjutanl Continued

15. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 15. ACCRUED EXPENSES

2008 2008 2007 2006


Rp Rp Rp Rp
Tunjangan Employee
KaIYawan 499.414.802 476.499.707 449.139.166 357.916.700 Benefits
Jasa profesional 156.000.000 Professional fees
Sewa
kendaraan 19.665.340 Vehicle rent
Kustodian 2.189.683 8.219.812 5.917.118 Custodian
Sewa kantor Office rent
Lain-lain 9.280.873 11.368.260 7.447.234 4.146.008 Others
Jumlah 510.885.358 487.867.967 640.471.552 367.979.826 Total

Biaya lain-lain yang masih hams dibayar Accrued other expenses consist of
terdiri atas biaya listrik dan telepon. electricity and telephone.

16. PERPAJAKAN 16. TAXATION

a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid taxes

2009 2008 2007 2006


Rp Rp Rp Rp
Pajak Income tax
Penghasilan article 23
Pasa! 23 5.358.953.451 5.363.839.165 2.247.576.243
Pajak
Pertarnbahan Refundable value
Nilai-bersih 1.229.814.485 950.005.076 570.093.757 172.787.876 added tax-net
Jumlah 6.588.767.936 6.313.844.241 2.817.670.000 172.787.876 Total

Sesuai dengan Peraturan Presiden In accordance with President of Republic


Republik Indonesia No.1 Tahun 2008 of Indonesia's Regulation No. 1 year 2008
tentang Pembahan Atas Peraturan regarding the Amendment of President of
Presiden No. 19 Tahun 2005 tentang Republic of Indonesia's Regulation No.
Pembiayaan Sekunder Pemmahan, 1 9 year 2005 regarding Secondary
status SMF masuk kriteria menjadi Mortgage Financing, SMF status is in the
lembaga keuangan sehingga sesuai criteria of financial institution, therefore
dengan Peraturan Menteri Keuangan according to Minister of Finance
No. 251jPMK.03j2008 tanggal 31 Regulation No. 251/PMK.03/2008 dated
Desember 2008, mulai tahun 2009, December 31, 2008, starting on 2009,
atas pendapatan bunga penyaluran there is no withholding tax article 23 on
pinjaman SMF tidak dipotong pajak interest income of SMF's loans.
penghasilan pasal 23.

b. Hutang pajak b. Taxes payable

2009 2008 2007 2006


Rp Rp Rp Rp
Pajak
penghasilan Income tax
Pasal21 : Article 21 :
- Desember 154.904.300 138942.694 111.591.278 . December
- Tahunan 459.838.709 425.686.404 413.722.266 493.658.221 -Annually
Pasal23 3.679.659 10.825.671 1.908.170 2.213.773 Article 23
Pasal29 5.463.434.516 Article 29
Pasal4 (2) 43.803.936 Article 4 (2)
Jumlah 5.970.756.820 591.416.375 554.573.130 607.463.272 Total
- 34

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSEROj


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008,2007and 2006

Lanjutan/ Continued

c. Pajak penghasilan badan c. Corporate income tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak The reconciliation between income


penghasilan badan, seperti yang before corporate income tax, as shown
disajikan dalam laporan laba rugi, in the statements of income, and tax
dengan rugi pajak untuk periodej loss for the period/years ended June
tahun-tahun yang berakhir pada 30 30, 2009, December 31, 2008, 2007
Juni 2009, 31 Desember 2008, 2007 and 2006 is as follows:
dan 2006 adalah sebagai berikut :

2009 2008 2007 2006


Rp Rp Rp Rp
Laba sebelum
pajak
penghasilan Income before
badan corporate
sesuai income tax
dengan per
laporan laba statements
rugi 54.110.727.982 80.220.018.901 65.350.810.651 87.125.038.219 of income

Beda tetap Pennanent


differences
Beban
hubungan Public relation
masyarakat and meeting
dan rapat 175.538.132 410.706.192 447.148.680 189.188.806 expenses
Beban Personnel
personalia 99.868.667 299.397.692 129.308.383 expenses
Bebanjasa Custody service
kustodian 70.039.393 82.509.647 72.867.889 expenses
Beban Other
lainnya 38.302.763 Expenses
Beban Bank
administrasi administration
bank 24.187.395 22.919.596 11.617.553 expenses
Beban sewa Vehicle rent
kendaraan Expenses
Pajak
penghasilan Unrefunded
yang tidak income
dikreditkan 99.060.389 taxes
Pendapatan
bunga
yang Interest
dikenakan income
pajak already
penghasilan subjected
tarif final to final
bersih 34.358.661.490 59.564.385.491 )( 66.830.730.105 )I 102947.419.790) tax-net

Beda waktu Temporary


difference
Penyisihan Reversal of
bonus provision for
1.428.351.928 608.10 1.040 1.170.615.664 3062.338.854 bonus
Penyisihan Provison for
tunjangan post
puma occupation
jabatan 46.417.500 574.175.000 391.316.250 960.750.000 benefit
Penyisihan
imbalan Provision for
keIja employee
karyawan 301.890.000 487.152.000 371.410.000 302.779.000 benefits
Beban Personnel
personalia 449.501.793 53.548.424 II 259.693.764 354.416.700 Expense
Penyusutan Depreciation of
aset tetap 173.081.549 117.328.380 173.753.952 )( 61.335.922 JIXed assets
- 35

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSEROI PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSEROj


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

Lanjutan/Continued

Laba (Rugi) Tax income


19.619.669.887 23.057.760.987 ( 1.430.978.206 )( 10.701.389.919 ) (loss)
Fiskal
Akumulasi Tax income
laba (rugi) (loss) carry
fiskal tahun forward from
sebelumnya ( ( 12.132.368.125 )( 10.701.389.919 ) previous year
Akumulasi Tax Income
Laba (Rugi) (loss) carry
fiskal akhir Forward)
19.619.669.887 10.925.392.862 I 12.132.368.125 II 10.701.389.919 ) ending

Perhitungan beban dan hutang pajak The computation of current corporate


penghasilan badan adalah sebagai income tax expense and income tax
berikut: payable is as follows :
2009 2008 2007 2006
Rp Rp Rp Rp
Laba (rugi)
Fiskal Taxable income
19.619.669.887 10.925.392.862 12.132.368.125 10.701.389.919 ( loss)
Beban pajak Current tax
- kini 5.493.507.568 3.260.117.600 Expense
Pajak
penghasilan Prepayments
dibayar of income
dimuka 30.073.052 )( 6.376.380.522 2.247.576.243 - ) taxes
(Tagihan)
hutang (Claim)
pajak Income tax
penghasilan 5.463.434.516 II 3.116.262.922 I 2.247.576.243 Payable

Tidak terdapat beban pajak kini untuk No current tax expense was due in
tahun-tahun 2007 dan 2006, karena SMF years 2007 and 2006, because SMF
masih mengalami rugi fiskal. Pada tahun had been in tax loss position. In 2009,
2009, 2008 dan 2007, saldo pajak 2008 and 2007, balance of income tax
penghasilan (PPh) pasal 23 masing-masing (PPh) article 23 amounted
sebesar Rp30.073.052, Rp3.116.262.922 Rp30. 073. 052, Rp3.116.262.922 and
dan Rp2.247.576.243. Rp2. 247.576.243 respectively.

d. Manfaat (beban) pajak tangguhan d. Deferred tax benefit (expense)

Perhitungan manfaat (beban) pajak The computation of deferred tax benefit


tangguhan SMF (pengaruh pajak atas (expense) of SMF (tax effects of
perbedaan temporer pada tarif pajak temporary differences using the 28%
tunggal 28%) adalah.sebagai berikut: single tax rate) is as follows:

2009 2008 2007 2006


Rp Rp Rp Rp
Penyisihan Provision for
Bonus ( 399.938.540 ) 170.268.291 ( 351.184.697 I 918.701.655 Bonus
Penyisihan
tunjangan Provision for
puma post-occupation
jabatan 12.996.900 160.769.000 117.394.875 288.225.000 Benefit
Akrual Personnel
beban accrued
personalia 125.860.502 ( 14.993.559 ) ( 77.908.129 I 106.325.010 expense
Penyisihan
imbalan Provision for
kerja employee
karyawan 84.529.200 136.402.560 111.423.000 90.833.700 benefits
- 36

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSEROI PT SARANA MULTIGRIYA FlNANSIAL (PERSERO)


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008,2007 and 2006

Lanjutan/ Continued
Selisih nilai Difference in
buku aset net book value
tetap antara offixed assets
dasar between tax
pengenaan and
pajak dan accounting
akuntansi 48.462.834 32.851.946 52.126.186 )( 18.400.776 bases
Efek Effect of
perubahan reduction in tax
tarif pajak: rate:
Penyisihan
Bonus Provision for
65.098.410 Bonus
Penyisihan
tunjangan Provision for
puma post-occupation
jabatan 27.041.325 Benefit
Akrual Personnel
beban accrued
personalia 1.894.459 expense
Penyisihan
imbalan Provision for
kerja employee
karyawan 13.483.780 benefits
Selisih nilai Difference in
buku aset net book value
tetap antara offixed assets
dasar between tax
pengenaan and
pajak dan accounting
akuntansi 5.063.497 bases
Efek dari Effect of
penyesuaian : adjustment:
Selisih nilai Difference in
buku aset net book value
tetap antara offixed assets
dasar between tax
pengenaan and
pajak dan accounting
akwltansi 82.314.703 bases
Jumlah
manfaat
(beban) Total deferred
pajak tax benefit
tangguhan 128.089.104 300.529.060 252.401.137 1.385.684.589 (expense)

e. Aset pajak tangguhan e. Deferred tax assets


Pengaruh pajak atas perbedaan The tax effects on significant
temporer yang signifikan antara temporary differences between
pelaporan komersial dan pajak adalah commercial reporting and tax
sebagai berikut : purposes is as follows :
2009 2008 2007 2006
Rp Rp Rp Rp
Penyisihan Provision for
bonus 681.707.483 1.081.646.023 976.476.142 1.327.660.839 Bonus
Penyisihan
tunjangan Provision for
puma postoccupation
jabatan 552.344.4 50 539.347.550 405.619.875 288.225.000 Benefit
Akrual Beban Personnel
personalia accrued
137.389.365 11.528.863 28.416.881 106.325.010 expense
Penyisihan
Imbalan Provision for
kerja employee
karyawan 409.704.680 325.175.480 202.256.700 90.833.700 benefits
- 37

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO)


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

Lanjutan/ Continued
Selisih nil.i Difference in
buku aset net book value
tetap antara offixed assets
dasar between tax
pengenaan and
pajak dan accounting
akuntansi 71.888.887)( 120.351.721 I( 75.952.461)( 23.826.275 bases
Aset pajak Net deferred
Tangguhan
bersih 1.709.257.091 1.837.346.195 1.536.817.137 1.789.218.274 tax assets

Pada tahun 2009 dan 2008, terdapat In 2009 and 2008, the tax rate was
perubahan dalam penghitungan pajak changed from tearing rate which
tangguhan, dari menggunakan tarif maximum rate of 30% to a single rate
pajak maksimum 30% menjadi of 28% for the deferred tax due to
menggunakan tarif pajak tunggal 28% changes in tax rate which will be
yang disebabkan adanya perubahan effective in 2009.
tarif pajak untuk penghitungan pajak
penghasilan badan yang mulai berlaku
pada tahun 2009.

Laba fiskal SMF tahun 2008, rugi fiskal Taxable income of SMF for year 2008,
tahun 2007 dan 2006 telah sesuai Taxable loss for year 2007 and 2006
dengan SPT yang disampaikan SMF ke were similar to the amounts reported
Kantor Pelayanan Pajak. in the Company's corporate income tax
returns filed to the Tax Office.

SMF tidak menyisihkan aset pajak SMF has not prouided deferred tax
tangguhan untuk rugi pajak tahun assets on its tax losses for 2007 and
tahun 2007 dan 2006 karena adanya 2006 due to uncertainty for tax loss to
ketidakpastian atas rugi pajak yang be utilized against future taxable
dapat digunakan terhadap pendapatan zncome.
kena pajak di masa yang akan datang.

Atas laba fiskal SMF tahun 2007 dan On the date of this report issued SMF
2008 pada saat laporan in diterbitkan is being audited by KPP BUMN on the
sedang dilakukan pemeriksaan oleh KPP overpayment of corporate income
BUMN. taxes for the year of 2007 and 2008.

17. PENYISIHAN BONUS 17. PROVISION FOR BONUS

Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Based on letter No. SR-4197/LK/2005


Lembaga Keuangan - Departemen dated November 30, 2005 of the
Keuangan No. SR-4197/LK/2005 tanggal Directorate General of Financial
30 November 2005 tentang Pemberitahuan Institution - Finance Department
Keputusan Menteri Keuangan Selaku regarding information on the decision of
Pemegang Saham, yang antara lain Minister of Finance as shareholder
keputusannya bahwa Direksi, Dewan among other that Board of Directors,
Komisaris dan karyawan berhak atas Board of Commissioners and employees
bonus sebesar 5% dari laba bersih SMF are entitled to bonus amounting to 5 % of
untuk tahun/ periode yang bersangkutan. SMF's annual net profit.
- 38

PT SARANA MULTIGRlYA FINANSIAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FlNANSIAL (PERSEROj


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30,2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

Lanjutan/ Continued

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang In the Stockholder's General Meeting held


Saham Tahunan tanggal 18 Juni 2009, on June 18, 2009, the stockholder
pemegang saham menyetujui untuk approved to distribute 1% of company's
memberikan bonus sebesar 1% dari laba net profit as bonus.
bersih perseroan.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang In the Stockholder's General Meeting held


Saham Tahunan tanggal 26 Juni 2008, on June 26, 2008, the stockholder
pemegang saham menyetujui untuk approved to distribute 2.5% of company's
memberikan bonus sebesar 2,5% dari laba net profit as bonus.
bersih perseroan.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang In the Stockholder's General Meeting held
Saham tanggal 28 Juni 2007, pemegang on June 28, 2007, the stockholder
saham memutuskan untuk membagikan decided to distribute 50% of the bonus
bonus sebesar 50% dari jumlah yang telah which had been provided in 2006.
dicadangkan di tahun 2006.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang In the Stockholder's General Meeting held


Saham tanggal 20 Juni 2006, pemegang on June 20, 2006, the stockholder
saham memutuskan untuk tidak decided not to distribute the bonus which
membagikan bonus yang telah had been provided in 2005.
dicadangkan di tahun 2005.

Pembalikan atas pencadangan bonus The reversal on the bonus provision for
tahun 2007 (50%), 2006 (50%) dan 2005 2008 2007 (50%), 2006 (50%) and 2005
(100%) dibukukan sebagai pendapatan (100%) bonus were credited to other
lain-lain di tahun 2008, 2007 dan 2006 income in 2008, 2007 and 2006 (Note 24).
(Catatan 24).

Mutasi penyisihan bonus adalah sebagai Movements of provisions for bonus IS as


berikut: follows:

2009 2008
2007 2006
Rp Rp
Rp Rp
Saldo awal Beginning
3.863.021.516 3.254.920.476 4.425.536.140 1.363.197.286 balance
Pembagian Bonus
bonus distributed
(termasuk (include tax
pajak for employees)
khusus
karyawan) 742.606.682 1I 1.627.460.238 2.212.768.070
Pengembalian Reversal of last
penyisihan year
bonus tahun provision for
lalu bonus
(Catatan 24) 3.120.414.834 1I 1.627.460.238 1I 2.212.768.070 1.363.197.286 (Note 24)
Penyisihan Provision
selama tahun during the
berjalan year
(Catalan 22) 2.424.456.564 3.863.021.516 3.254.920.476 4.425.536.140 (Note 22)
Saldo akhir Ending
2.424.456.564 3.863.021.516 3.254.920.476 4.425.536.140 balance
- 39

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSlAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FlNANSIAL (PERSEROj


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

Lanjutanl Continued

18. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 18. UNEARNED INCOME '-.

2009 2008 2007 2006

Rp Rp Rp Rp

Saldo awal Beginning


1.759.947.423 315.235.806 249.074.074 balance
Ditambah Add
Pendapatan Provision fees
provisi 12.325.940 1.908.224.161 414.814.815 250.000.000
Dikurangi Less
Pengakuan Income
pendapatan 699.510.117 I 463.512.544 )( 348.653.083 ( 925.926 I recognition
Baldo akhir Ending
1.072.763.247 1.759.947.423 315.235.806 249.074.074 balance

(Catatan 2e) (Note 2e)

19. PENYISIHAN IMBALAN KERJA 19. PROVISION FOR EMPLOYEE

KARYAWAN BENEFITS

SMF memberikan imbalan kerja untuk SMF provides employee benefits to its
karyawan yang telah mencapai usia employees who reach the retirement age
pensiunnya yaitu 55 tahun, sesuai dengan of 55 year based on the provisions of
Undang-undang Ketenagakerjaan No. Labor Law No. 13/2003 dated March 25,
13/2003 tanggal 25 Maret 2003. 2003.

Tabel berikut menyajikan ringkasan The following tables summarize the


komponen beban imbalan kerja karyawan components of employee benefits expense
yang dicatat di laporan laba rugi dan recognized in the statements of income
diakui dalam neraca untuk kewajiban and the amount recognized in the balance
imbalan kerja karyawan pada tanggal 30 sheets for the provision for employees
Juni 2009, 31 Desember 2008, 2007 dan benefits as of June 30, 2009, December
2006 sesuai perhitungan PT Eldridge 31, 2008, 2007 and 2006, as determined
Gunaprima Solution, aktuaris independen, by PT Eldridge Gunaprima Solution, an
dalam laporannya tanggal 19 Agustus independent actuary, in its report dated
2009, 20 Januari 2009, 19 Februari 2008 August 19, 2009, January 20, 2009,
dan 25 Januari 2007. February 19, 2008 and January 25,
2007.

a. Beban imbalan kerja karyawan untuk a. Employee benefits expense for the
tahun-tahun yang berakhir pada 30 years ended June 30, 2009,
Juni 2009, 31 Desember 2008, 2007 December 31,2008,2007 and 2006:
dan 2006:

2009 2008 2007 2006

Rp Rp Rp Rp

Bebanjasa Current
Kini 243.083.000 420.910.000 341.487.000 299.651.000 service cost
Beban 3.128.000
bunga 58.807.000 66.242.000 29.923.000 Interest cost
Jumlah 301.890.000 487.152.000 371.410.000 302.779.000 Total

b. Penyisihan imbalan kerja karyawan b. Provision for employee benefits as of


pada tanggal 30 Juni 2009, 31 June 30, 2009, December 31, 2008,
Desember 2008, 2007 dan 2006. 2007 and 2006.
- 40

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FlNANSIAL (PERSERO)


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30,2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

Lanjutanl Continued

2009 2008 2007 2006


Rp Rp Rp Rp

Nilai
sekarang
dari Present value
kewajiban of
imbalan Employee
kerja benefits
karyawan 1.454.928.000 1.085.755.000 664.748.000 301.174.000 obligation
Keuntungan Unrecognized
aktuaria yan~ 1.605.000
actuarial
belum diakui 8.303.000 75.586.000 9.441.000 gain
Jumlah 1.463.231.000 1.161.341.000 674.189.000 302.779.000 Total

c. Mutasi atas penyisihan imbalan kerja c. Movements in provision for employee


karyawan untuk tahun-tahun yang benefits during the years ended June
berakhir pada tanggal 30 Juni 2009, 30, 2009, December 31, 2008, 2007
31 Desember 2008, 2007 dan 2006. and 2006.

2009 2008 2007 2006


Rp Rp Rp Rp

Saldo awal Beginning


1.161.341.000 674.189.000 302.779.000 balance
Beban
imbalan Employee
kerja benefits
karyawan 301.890.000 487.152.000 371.410.000 302.779.000 expense
Saldo Ending
akhir 1.463.231.000 1.161.341.000 674.189.000 302.779.000 balance

Asumsi dasar yang digunakan dalam The principal assumptions used In

menentukan kewajiban imbalan kerja determining the provision for employees

karyawan untuk tahun-tahun yang benefits for the years ended June 30,

berakhir pada 30 Juni 2009, 31 2009, December 31, 2008, 2007 and 2006

Desember 2008, 2007 dan 2006 are as follows:

adalah sebagai berikut :

2009 2008 2007 2006

Tingkat Discount
diskonto 11% 12% 10% 10,5% rate

2009 2008 2007 2006

Tingkat
kenaikan
gaji di Future
masa salary
depan 10% 10% 9.0% 9,0% increases

Penurunan : Decrements :
Tingkat kematian Indonesian Mortality Table 1999 Mortality
Tingkat cacat jasmaniah 10 % dari tingkat kematian /10% of mortality rate Disability
Pengunduran diri 10 % sampai usia 25 tahun dan bcrkurang secara Tum-over rates
linear sebesar 1 % untuk usia diatas 45 tahun/

10 % up to age 25 years old

And reducing linearly to 1 %

At age 45 % years old and thereafter

Usia pensiun nonnal 55 tahun / 55 years Normal retirement age

(Catatan 2i, 10 dan 22) (Notes 2i, 10 and 22)


- 41

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSEROj PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSEROj


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008,2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

LanjutanlContinued

2(). MODAL SAHAM 20. CAPITAL STOCK

a. Modal saham a. Capital Stock

SMF dimiliki sepenuhnya oleh SMF is solely owned by the Government


Pemerintah Republik Indonesia. SMF of the Republic of Indonesia. SMF has
memiliki modal dasar sebesar Rp 4 authorized capital stock of Rp4 trillion
triliun yang terdiri dari 4 juta lembar consisting of 4 milion shares with par
saham dengan nilai nominal Rp 1 juta value of Rp1 million per share. As of
per saham. Pada tanggal 31 Desember December 31, 2008, 2007, 2006 and
2008, 2007, 2006 dan 2005, modal 2005, the issued and fully paid capital
yang ditempatkan dan disetor penuh amounted Rp 1 trillion, consisting of 1
sebesar Rp 1 triliun yang terdiri dari 1 million shares with par value of Rp 1
juta lembar saham dengan nilai million per share.
nominal Rp 1 juta per saham.

b. Penggunaan laba bersih b. Appropriation of Net Income

1. Berdasarkan risalah Rapat Umum t. Based on minutes of the Stockholder's


Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 General Meeting held on June 18, 2009
Juni 2009, yang dinyatakan dengan which was notarized under deed No. 38
akta No. 38 notaris Poerbaningsih Adi of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., the
Warsito , S.H., pemegang saham stockholder approved the 2008
menyetujui untuk menggunakan laba appropriation of net income as general
bersih tahun 2008 sebagai dana and special reserves amounting
cadangan umum dan tujuan sebesar Rp40.000.000.000 and as retained
Rp40.000.000.000 dan sebagai laba earning amounting Rp37.260.430.360
ditahan sebesar Rp37.260.430.360 and distribute 1 % of net income as bonus.
serta memberikan bonus sebesar 1%
dari laba bersih perseroan.

ii. Berdasarkan risalah Rapat Umum ll. Based on minutes of the Stockholder's
Pemegang Saham Tahunan tanggal 26 General Meeting held on June 26, 2008
Juni 2008, yang dinyatakan dengan which was notarized under deed No.262
akta No. 262 notaris Sutjipto, of Suljipto, S.H.,M.Kn., the stockholder
S.H.,M.Kn., pemegang saham approved the 2007 appropriation of net
menyetujui untuk menggunakan laba income as general and special reserves
bersih tahun 2007 sebagai dana amounting Rp32. 000. 000. 000 and as
cadangan umum dan tujuan sebesar retained earning amounting
Rp32.000.000.000 dan sebagai laba Rp33.098.409.514 and distribute 2.5% of
ditahan sebesar Rp33.098.409.514 net income as bonus.
serta memberikan bonus sebesar 2,5%
dari laba bersih perseroan.
- 42

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL IPERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FlNANSIAL (PERSEROj


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008,2007and 2006

Lanjutanl Continued

21. PENDAPATAN 21. REVENUES

2009 2008 2007 2006


Rp Rp Rp Rp
Placements/
Penempatan dana Investments
Deposito
berjangka 28.813.097.016 36.316.631.117 39.067.848.452 79.983.749.136 Time deposits
Sertifikat Bank Bank Indonesia
Indonesia 19.800.505.237 26.592.897.313 22.052.671.083 Certificates
Surat Utang Government
Negara (SUN) 643.258.507 1.216.553.784 1.146.740.996 867.192.312 Bonds (SUN)

Obligasi Retail Government


Indonesia (ORI) 1.394.030.397 2.161.989.360 Bonds (ORi)
Efek beragun Residential
aset (EBA) Mortgage
Backed
Securities
3.528.933.734 (RMBS)
34.379.319.654 59.495.679.498 66.807.486.761 102.903.612.531

Pinjaman yang
diberikan 27.663.287.304 40.649.351.498 16.674.324.377 50.925.926 Loan
Jasa pendidikan Education and
dan pelatihan training
65.803.318 339.974.278 242.393.845 28.985.379 seroices
Koordinator Securitization
sekuritisasi 6.944.444 coordinator
Pendukung kredit 45.913.607 Credit support
Jumlah Total
62.161.268.327 100.485.005.274 83.724.204.983 102.983.523.836

22. GAJI DAN TUNJANGAN KARYAWAN 22. SALARIES AND EMPLOYEES BENEFITS
2009 2008 2007 2006
Rp Rp Rp Rp
Gaji, honorarium Salaries,
dan honorarium and
lembur 3.008.682.260 5.809.127.500 4.784.875.350 4.627.115.000 overtime
1\mjangan Employee
karyawan 2.199.985.812 4.787.675.948 3.661.635.185 2.697.844.784 Benefits
Penyisihan
bonus Pro vision for
(catatan 17) 2.424.456.566 3.863.021.516 3.254.920.476 4.425.536.140 bonus (Note 17)
1\mjangan Post
purna occupation
jabatan benefit
(catatan lOb) 360.292.500 721.685.000 582.566.250 960.750.000 (NotelOb)
Penyisihan Provision for
imbalan Employee
kerja karyawan benefits
(catatan 19) 301.890.000 487.152.000 371.410.000 302.779.000 (Note 1 9)
Jumlah 8.295.307.138 15.668.661.964 12.655.407.261 13.014.024.924 Total

Gaji dan tunjangan karyawan adalah Salaries and employees benefits include
termasuk kompensasi yang diterima compensation received by SMF's Boards
Dewan Komisaris dan Direksi SMF of Commissioners and Directors (Note 1).
(Catatan 1).
- 43

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (pERSERO)


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008,2007 and 2006

Lanjutanl Continued

23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 23. GENERAL AND ADMINISTRATIVE


EXPENSES
2009 2008 2007 2006
Rp Rp Rp Rp
Sewa Ruang Office Space
Kantor 958.537.800 2.041.171.898 1.861.869.213 1.292.705.609 Rental
Jasa profesional Professional
95.215.887 170.099.446 1.983.954.107 374.986.835 fees
lklan, informasi Advertising,
dan hubungan infonnation and
masyarakat 541.627.764 619.374.611 I. 701.660.237 194.188.806 public relation
Pendidikan dan Training and
pe1atihan 281.932.957 891.580.365 756.075.431 997.873.816 Education
Penyusutan aset Depreciation of
tetap fixed assets
(catatan 12) 294.655.512 577.234.440 559.454.043 448.286.282 (Note 12)
Transportasi Transportation
dan and
akomodasi 176.324.267 683.395.562 426.084.109 301.082.168 accommodation
Perlengkapan Office
kantQr Equipment
dan percetakan 158.807.388 294.982.088 177.842.410 107.113.555 and printing
Asuransi 72.433.503 156.167.060 144.127.357 111.680.888 Insurance
Custodian
Kustodian 11.311.645 116.438.473 82.509.647 72.867.889 Service
Pemeliharaan Repairs and
dan Maintenance
perbaikan 64.408.824 115.998.123 80.657.117 74.859.886
Komunikasi 29.624.474 66.276.062 59.239.157 67.961.811 Communication
Utilitas 44.740.663 71.323.940 58.114.562 51.948.521 Utilities
Administrasi Bank Charges
bank 11.532.956 24.187.395 22.919.596 11.617.553
Lain-lain 180.045.921 464.896.911 58.443.593 33.701.056 Others
Jumlah 2.921.199.561 6.293.126.374 7.972.950.579 4.140.874.675 Total

24. PENDAPATAN LAIN-LAIN - BERSIH 24. OTHER INCOME-NET

2009 2008 2007 2006


Rp Rp Rp Rp
Pembalikan Reversal of
penyisihan bonus
bonus provision
(catatan 17) 3.120.414.834 1.645.513.169 2.212.768.070 1.363.197.286 (Note 17)
Pendapatan Interest
bunga income
dari jasa giro on cuTTent
7.717.944 16.387.639 23.243.346 43.807.259 account
Laba (Rugi) Gain (Loss) on
selisih Kurs foreign

18.848.331 J( 9.314.113 ) 18.483.586 ( 12.454.257 ) Exchange


Pajak
penghasilan
yang tidak Unrefunded
dikreditkan Income
( 99.060.389 I tax
Hadiah
penempatan Gift from
dana
468.505 Placement
Bunga Employees
Pinjaman loan
karyawan 32.429.494 44.215.270 interest
Lainnya 24.252.413 924.083 Others
Jumlah 3.165.966.354 1.696.801.965 2.254.963.507 1.296.413.982 Total
- 44

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL IPERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSEROj


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

Lanjutan/ Continued

25. INFORMASI SEGMEN 25. SEGMENTS INFORMATION

Infonnasi yang berkaitan dengan segmen Information conceming the main business
usaha yang utama dari SMF disajikan segments of SMF is set out as follows:
dalam tabel sebagai berikut :

2009 2008 2007 2006


Rp Rp Rp Rp
PENDAPATAN REVENUE
Berbasis
Pinjaman 27.663.287.304 40.649.351.498 16.674.324.377 50.925.926 Loan based
Berbasis Bukan
Pinjaman 34.497.981.023 59.835.653.776 67.049.880.606 102.932.597.910 Non Loan based
62.161.268.327 100.485.005.274 83.724.204.983 102.983.523.836

BUNGAMASm
AKAN INTEREST
DITERIMA RECEIVABLES
Berbasis
Pinjaman 3.794.513.504 74.548.200 1.556.736.111 SO.OOO.OOO Loan - based
Berbasis Bukan
Pinjaman 3.256.735.881 2.953.933.569 1.379.202.054 3.050.281.824 Non Loan - based
7.051.249.385 3.028.481.769 2.935.938.166 3.100.281.824

PINJAMAN
YANG
D1BERIKAN WANS
Lembaga
Keuangan Financial
Bank 530.400.000.000 530.400.000.000 334.000.000.000 100.000.000.000 Institution Bank
Perusahaan Multi Finance
Pembiayaan 6.824.159.036 3.239.310.199 5.000.000.000 Companies
537.224.159.036 533.639.310.199 339.000.000.000 100.000.000.000
INVESTASI
JANGKA WNGTERM
PANJANG INVESTMENTS
Surat Utang Government
Negara Bonds (SUN)
(SUN) 12.190.848.541 12.185.476.519 12.174.641.935 12.163.837.531
Obligasi Retail Government Bond
Indonesia (ORI)
(ORl) 35.009.356.007 35.011.085.360
Efek Beragun Residential
Aset (EBA) Mortgage Backed
76.459.178.656 _ _ _ _ _ _ _ Securities (RMBS)
123.659.383.204 47.196.561.879 12.174.641.935 12.163.837.531

26. KOMITMEN DAN PERJANJIAN 26. SIGNIFICANT COMMITMENTS AND


SIGNIFIKAN AGREEMENTS

SMF menandatangani perjanjian SMF signed a credit support agreement


pendukung kredit No.OOljPPKjSMF No. 001 I PPKISMF-KIK-DSMF-IIII 2009
KIK-DSMF-IjIj2009 tanggal 7 dated January 7, 2009 with PT
Januari 2009 dengan PT Danareksa Danareksa Investment Management
Investment Management dan PT Bank and PT Bank Rakyat Indonesia
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (Persero) Tbk. According to the
Berdasarkan perjanjian tersebut, SMF agreement, SMF is acting as credit
bertindak sebagai pendukung kredit support for the issuance of residential
dalam transaksi penerbitan efek mortgage-backed securities (RMBS)
- 45

PT SARANA MULTlGRlYA FlNANSIAL IPERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FlNANSIAL (PERSEROj


Calatan Alas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008,2007 dan 2006 2008,2007 and 2006

Lanjutanl Continued

beragun aset (EBA). SMF setuju transaction. SMF agreed to provide


menyediakan dana tidak kurang dari and transfer fund not less of maximum
jumlah maksimum ambang batas threslwld amount to reserve account at
rekening cadangan pada tanggal closing date which was amounted
penutupan yang ditetapkan sebesar Rp3.572.222.212. Furthermore, KIK
Rp3.572.222.212 ke dalam rekening DSMF-Ioblige to pay SMF quarterly for
cadangan. Selanjutnya, KIK-DSMF-I the service rendered based on
wajib membayar imbalan jasa kepada payment priority at every payment
SMFsesuai dengan urutan prioritas date amounted 0.03% p.a of RMBS
pembayaran pada setiap tanggal principal outstanding balance before
pembayaran sebesar 0,03% per tahun paying to RMBS holders.
dati jumlah pokok terhutang atas
EBA tiap triwulan sebelum
pembayaran kepada pemegang EBA.

27. PERISTIWA SETELAH TANGGAL 27. SUBSEQUENT EVENTS


NERACA

a. Setelah menerima Surat Pemyataan a. After receiving Effective Statement No.


Efektif No. S-5697/BL/2009 pada S-5697I BLI2009 on June 3()th, 2009
tanggal 30 Juni 2009 dari Ketua from Head of Capital Market
Badan Pengawas Pasar Modal dan Supervisory Agency and Financial
Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) Institution (BAPEPAM-LK) referring to
sehubungan dengan penawaran SMF bond initial public offering
umum obligasi SMF dengan nama named "Obligasi Sarana Multigriya
"Obligasi Sarana Multigriya Finansial I Tahun 2009 Dengan
Finansial I Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap" with nominal
Tingkat Bunga Tetap" dengan nilai value of Rp300.000.000.000 (three
nominal Rp300.000.000.000 (tiga hundred billion Rupiah), SMF issued
ratus milyar Rupiah), SMF the bond on July 1 Qth, 2009 with 370
menerbitkan obligasi tersebut pada days interval and the due date on July
tanggal 10 Juli 2009 dengan jangka 15th, 2010. This bond is not
waktu 370 hari kalender dan akan guaranteed by special collateral but
jatuh tempo pada tanggal 15 Juli with all SMF assets either tangible or
2010. Obligasi ini tidak dijamin intangible, both existing assets and
dengan suatu agunan khusus to be existed in the future pursuant to
namun dijamin dengan seluruh Section 1131 and Section 1132
kekayaan SMF baik barang bergerak Indonesia Civil Code, while the owner
maupun barang tidak bergerak, baik of bond rights is paripassu without
yang ada maupun yang akan ada di preference with other SMF creditors'
kemudian hati sesuai dengan rights according to prevail regulations.
ketentuan dalam Pasal 1131 dan
Pasal 1132 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata Indonesia,
sedangkan hak pemegang obligasi
adalah paripassu tanpa preferen
dengan hak-hak kreditur SMF lain
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Dana yang diperoleh dati penerbitan Obtained fund from the bond issuance,
obligasi ini, setelah dikurangi after deducting the emission fees, will
dengan biaya-biaya emisi, akan be used for financing of productive
- 46

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FlNANSlAL (PERSEROJ


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 200B, 2007 and 2006

Lanjutanl Continued
dipergunakan untuk pembiayaan asset with allocation :
aset produktif dengan alokasi :
85% untuk penyaluran pinjaman 85% for lending in the form of
dalam bentuk refinancing refinancing program.
program.
15% untuk penempatan pada 15% will be invested on
Efek Beragun Aset (EBA) KPR Residential Mortgage Backed
hasil sekuritisasi. Securites (RMBS) result of
securitization.
Sesuai dengan Surat Edaran yang According to Circulation Letter issued
diterbitkan BAPEPAM-LK No. SE by BAPEPAM-LK No. SE-05/ BL/2005
05/BL/2006 tanggal 29 September date September 29h, 2006 on
2006 tentang keterbukaan infonnasi information transparency about cost
mengenai biaya yang dikeluarkan discharged for public offering, the total
dalam rangka penawaran umum, amount that SMF discharged is 0.57%
total biaya yang dikeluarkan oleh of bond emission bond.
SMF adalah sebesar 0,57% dari nilai
emisi obligasi.

b. Sesuai dengan surat Pemberitahuan b. According to Inspection Notification No.


Pemeriksaan Lapangan No. Pemb Pemb145/WPJ.19/KP.0305/2009 and
145/WPJ.19/KP.0305/2009 dan No. Pemb 146/ WPJ.l9/ KP. 0305/2009
No. Pemb-146/WPJ.19/KP.0305/ dated July gth, 2009 from Kantor
2009 tanggal 9 Juli 2009 dari Pelayanan Pajak (KPP) BUMN, on 2007
Kantor Pe ayanan Pajak (KPP) and 2008 SMF fiscal prOfit is being
BUMN, atas laba fiskal SMF tahun checked by KPP BUMN.
2007 dan 2008 sedang dilakukan
pemeriksaan oleh KPP BUMN.

c. Berdasarkan Surat Perjanjian No. c. Based on Agreement Letter No.


020/ Akad/SMF-BNIS/7 /2009 020/Akad/SMF-BNIS/ 7/2009 dated
tanggal 22 Juli 2009 dan July 22, 2009 and Withdrawal
Pennohonan Pencairan No.070 / Requisition No. 070/LND/PO/SMF/IX
LND/PO/SMF/IX/2009 tanggal 3 /2009 dated September 3, 2009, SMF
September 2009, SMF mencairkan disbursed loan to PT Bank BNI
pinjaman kepada PT Bank BNI Syariah (Persero) amounted to Rp200
Syariah (Persero) dengan fasilitas billion as loan fasility which utilized to
pinjaman sebesar Rp200 miliar yang refinanced home ownership loans
akan digunakan untuk refinancing which had been disbursed.
atas kredit pemilikan rumah yang
telah disalurkan.

Jangka waktu pinjaman adalah The terms of loan is 1 (one) years and
selama 1 (satu) tahun yang jatuh will be due on September 4,2010.
tempo pada tanggal 4 September
2010.

Pinjaman tersebut dijamin dengan The loan is secured by receivables


tagihan KPR BTN dengan from BTN's home ownership loans that
kolektibilitas lancar, tennasuk hak are classified as current, including the
agunan yang melekat atas tagihan right of collateral for such receivables,
tersebut dengan nilai minimum awal totaling initially at 125% of the loan
- 47

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSlAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSEROJ


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

Lanjutan/ Continued

sebesar 125 % dari jumlah fasilitas facility granted and maintained at


pinjaman yang diberikan dan wajib least 100% until loan maturity.
dikelola minimal 100% sampai
dengan berakhirnya jangka waktu
pinjaman tersebut.

d. Pada tanggal 10 September 2009, On September 10, 2009, SMF collected


SMF menerima pembayaran pokok the maturity of RMBS amounted to
EBA sebesar Rp4.763.651.046 dan Rp4. 763.651.046 and reserve account
atas rekening cadangan sebesar amounted to Rp237.183.143.
Rp237.183.143.

e. Pada tanggal 7 Oktober 2009, SMF On October 7, 2009, SMF submitted a


Menyampaikan Pernyataan Registration Letter to the Capital
Pendaftaran kepada Badan Market Supervisory Agency and
Pengawas Pasar Modal Lembaga Financial Institution (Bapepam-LK) in
Keuangan (Bapepam-LK) dalam relation to a public offering of Sarana
rangka Penawaran Umum Obligasi Multigriya Finansial Bonds II year
Sarana Multigriya Finansial II 2009 with fixed interest rate in amount
Tahun 2009 dengan tingkat bunga of Rp300. 000. 000. 000 (three hundred
tetap sebesar Rp350.000.000.000 billion Rupiah) with tenns of loan is
(tiga ratus lima puluh milyar 370 (three hundred and seventy) days
Rupiah) dengan jangka waktu 370 and 3 (three) years since effective
(tiga ratus tujuh puluh) Hari statement date.
Kalender dan 3 (tiga) tahun sejak
Tanggal Emisi.

28. REKLASIFIKASI AKUN 28. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Beberapa akun dalam laporan keuangan Several accounts in financial statements


tahun 2007 dan 2006 telah direklasiflkasi for 2007 and 2006 have been
agar sesuai dengan penyajian laporan reclassified to confonn with presentation
keuangan periode 30 Juni 2009. Rincian period as of June 30, 2009 financial
akun tersebut adalah sebagai berikut : statements. Details of these accounts are
as follows :

Sebelum Reklasifikasi/
Before Reclassification
2007 2006
Piniaman yang diberikan / LDan 339.000.000.000 100.000.000.000
Piutang Lain-Jain - Pihak Ketiga / Other Receivables - Third
Parties 2.939.938.156 3.389.219.757
Piutang Lain-lain - Pihak Yang Mempunyai Hubungan
Istimewa / Other Receivables Related Parties 311.830.096 -

Setelah Reklasifikasij
After Reclassification
2007 2006
Bagian pinjaman yang diberikan yang akan jatuh tempD
dalam waktu satu tahun / Current PDrtiDn Df Loan 339.000.000.000 66.000.000.000
Pinjaman yang diberikan - setelah dikurangi bagian yang
akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun / Loan - net Df
current portion - 34.000.000.000
Bunga masih akan diterima / Interest Receivables I 2.935.938.166 3.100.281.824
Piutang lain-lain / Other Receivables 3 J 5.830.096 288.937.933
- 48

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) PT SARANA MULTIGRlYA FlNANSIAL (PERSERO)


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30,2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008, 2007 dan 2006 2008,2007 and 2006

Lanjutan/ Continued

29. KONDISI EKONOMI 29. ECONOMIC CONDITION


Kegiatan Perusahaan dipengaruhi oleh The Company's activities are affected in
kondisi ekonomi di Indonesia di masa the future by the economic condition in
datang yang dapat berdampak pada Indonesia that could lead to unstable
ketidakstabilan nilai mata uang dan value of currency and interest rate,
tingkat bunga, begitu juga dengan decreased of stock price that also could
penurunan harga saham yang dapat worsen the decrease of economic growth.
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Economic improvement and recovery
yang menurun. Perbaikan dan depends on several factors such as
pemulihan ekonomi tergantung pada monetary and fiscal policies by the
beberapa faktor seperti kebijakan fiskal govemment and other factors, which are
dan moneter yang diambil oleh beyond control of the company. This
Pemerintah dan faktor lainnya yang financial report, encompass the effect of
merupakan suatu tindakan yang berada economic condition as long as it can be
di luar kontrol Perusahaan. Laporan determined and estimated.
keuangan ini mencakup dampak kondisi
ekonomi sepanjang hal tersebut dapat
ditentukan dan diperkirakan.

30. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI 30. NEW STATEMENT OF FINANCIAL


KEUANGAN BARU ACCOUNTING STANDARDS

PSAK No. 50 (Revisi 2006) - Instrumen PSAK No. 50 (Revised 2006)


Keuangan Penyajian dan Financial Instrument:
Pengungkapan Representation and Disclosure
Pada bulan Desember 2006, Ikatan In December 2006, the Indonesian
Akuntan Indonesia (IAI) mengeluarkan Accountant Association (IAI) issued PSAK
PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen 50 (Revised 2006), Financial Instrument:
Keuangan Penyajian dan Presentation and Disclosure, replacing the
Pengungkapan, menggantikan ketentuan provisions on presentation and disclosure
penyajian dan pengungkapan yang diatur provided for in PSAK 50 (1998)
dalam PSAK 50 (1998) - Akuntansi Accounting of Certain Securities
Investasi Efek Tertentu, dan PSAK 55 Investment, and PSAK 55 (Revised 1999)
(Revisi 1999) - Akuntansi Instrumen Derivative Instrument Accounting and
Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai. Value Protection Activity. This Revision
Tujuan standar revisi ini adalah untuk standard is intended to determine the
menetapkan prinsip-prinsip penyajian principles of presentation and disclosure
dan pengungkapan instrumen keuangan of financial instrument as obligation or
sebagai kewajiban atau ekuitas dan equity and write off the financial assets
saling hapus aset keuangan dan and financial obligation to each other.
kewajiban keuangan. Standar ini berlaku This Standard applies to the classification
terhadap klasifikasi instrumen keuangan of financial instrument from the issuer's
dari perspektif penerbit, dalam aset perspective, in the financial assets,
keuangan, kewajiban keuangan, dan financial obligation, and equity
instrumen ekuitas, pengklasifikasian yang instrument, the classification relating to
terkait dengan suku bunga, dividen, the interest rate, dividend, loss and profit;
kerugian dan keuntungan; dan keadaan and condition where the financial assets
dimana aset keuangan dan kewajiban and financial obligation will write off each
keuangan akan saling hapus. Prinsip other. The principles in this standard
prinsip dalam standar ini melengkapi completes the principle to acknowledgment
prinsip untuk pengakuan dan and measurement of the financial asset
- 49

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSlAL (PERSEROI PT SARANA MULTIGRIYA FlNANSIAL (pERSERO)


Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
Untuk Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2009 for 6 Months Period Ended June 30, 2009
dan Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember and the Years Ended December 31,
2008,2007 dan 2006 2008, 2007 and 2006

Lanjutan/ Continued

pengukuran aset keuangan dan and financial obligation in PSAK 55


kewajiban keuangan dalam PSAK 55 (Revised 2006), the Financial Instrument
(Revisi 2006), Instrumen Keuangan Acknowledgment and Measurement.
Pengakuan dan Pengukuran.
Standar ini diterapkan secara prospektif This Standard is applied prospectively for
untuk periode yang dimulai pada atau period starting on or after January 1,
setelah tanggal 1 Januari 2010. 2010. The Company is evaluating the
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak impact of the application of this standard
dari penerapan standar ini terhadap on the financial statement.
laporan keuangan.

31. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN 31. REISSUED OF THE FINANCIAL


KEUANGAN STATEMENTS
Sehubungan dengan rencana SMF untuk In relation with SMF's plan to conduct public
penawaran umum obligasi Sarana Multigriya offering of Sarana Multigriya Finansial II year
Finansial n Tahun 2009, SMF telah 2009, SMF reissued its financial statement for
menerbitkan kembali laporan keuangan 6 (six) months period ended June 30, 2009 ,
untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir and the year ended December 31, 2008 with
pada tanggal 30 Juni 2009 dan tahun yang comparative figures for the years ended
berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 December 31, 2007 and 2006, improve with
dengan angka pembanding tahun-tahun the presentation required by the capital market
yang berakhir pada tanggal 31 Desember regulation.
2007 dan 2006, untuk menyesuaikan
penyajiannya dengan peraturan pasar
modal.

Penerbitan kembali laporan keuangan Reissued of the financial statements related


terkait dengan hal-hal dalam catatan atas to the following items :
laporan keuangan sebagai berikut : 1. Statement of cas h flo ws
1. Laporan Arus Kas 2. Notes to Financial Statements
2. Catatan Atas Laporan Keuangan a. Note 1c. The Composition of Audit
a. Catatan No. Ie. Susunan Komite Committee as ofJune 30, 2009.
Audit per 30 Juni 2009. b. Note 2e. Accounting Policy for Loan.
b. Catatan No. 2e. Kebijakan Akuntansi c. Note 9. Loan.
Atas Akun Pinjaman Yang Diberikan. d. Note 14. Other Liabilities.
c. Catatan 9. Pinjaman Yang Diberikan e. Note 27 Subsequent Events.
d. Catatan 14. Hutang Lain-lain.
e. Catatan 27. Peristiwa Setelah Tanggal
Neraca

32. PENYELESAIAN ATAS LAPORAN 32. COMPLETION OF THE FINANCIAL


KEUANGAN STATEMENTS

Manajemen SMF bertanggung jawab atas The management of SMF is responsible


penyusunan laporan keuangan untuk for the preparation of the financial
untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir statements for 6 (six) months period ended
pada tanggal 30 Juni 2009 dan tahun yang June 30, 2009 , and the year ended
berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 December 31, 2008 which were completed
yang diselesaikan pada tanggal 4 on November 4, 2009 and June 23, 2009.
Nopember 2009 dan 23 Juni 2009.
-

usmf

XVI. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI

1. Umum
Obligasi dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp350.000.000.000,- (tiga ratus lima puluh miliar Rupiah),
diterbitkan dengan nama "Obligasi Sarana Multigriya Finansial II Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap".
Penjelasan Obligasi yang akan diuraikan di bawah il,: merupakan pokok-pokok Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Sarana
Multigriya Finansial \I Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap ("Perjanjian Perwaliamanatan") dan bukan merupakan
salinan selengkapnya dari seluruh ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Kecuali
didefinisikan lain, maka definisi yang dipakai di bawah ini mengacu pada definisi dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Satuan
Pemindahbukuan adalah senilai Rp1 ,00 (satu Rupiah) atau kelipatannya.
Obligasi ini berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi. Obligasi ini diterbitkan tanpa
warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan atas nama KSEI sebagai bukti hutang untuk kepentingan
Pemegang Obligasi pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Bukti kepemilikan
Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening.
Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan terhitung sejak Tanggal Emisi sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing
Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi untuk pertama kali dibayarkan pada tanggal 29 Maret 2010, sedangkan
pembayaran bunga terakhir pada tanggal 3 Januari 2011.
Bunga tersebut akan dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Rekening melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran pada
Tanggal Pembayaran Bunga yang bersangkutan. Bunga Obligasi merupakan persentase per tahun dari Pokok Obligasi yang
terhutang yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat, dimana 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender dan
1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender. Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan
jumlah pokok yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok
Obligasi.
Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas
nama Perseroan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran
kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran sebagaimana yang telah
ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran oleh KSEI jatuh pada bukan Hari Bursa, maka pembayaran akan dilakukan pada
Hari Bursa berikutnya.
Hak kepemilikan Obligasi beralih dengan pemindahbukuan Obligasi dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek yang lainnya.
Perseroan, Wali Amanat dan Agen Pembayaran memperlakukan setiap Pemegang Obligasi sebagai Pemegang Obligasi
yang sah sebagaimana dibuktikan dalam Konfirmasi Tertulis untuk menerima pelunasan Pokok Obligasi, pembayaran Bunga
Obligasi dan hak-hak lainnya yang berhubungan dengan Obligasi. Penarikan Obligasi ke luar dari Rekening Efek untuk
dikonversikan menjadi sertifikat obligasi tidak dapat dilakukan, kecuali apabila terjadi pembatalan pendaftaran Obligasi dalam
Penitipan Kolektif KSEI atas permintaan Perseroan atau Wali Amanat dengan memperhatikan peraturan perundang
undangan yang berlaku di pasar modal dan keputusan RUPO.

2. Keterangan Tentang Obligasi


A. Bunga
Obligasi Sarana Multigriya Finansial \I Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap ini menawarkan Obligasi dengan tingkat
bunga tetap sebesar 9,50% (sembilan koma lima puluh persen) per tahun. Jumlah Pokok Obligasi yang ditawarkan adalah
sebanyak-banyaknya sebesar Rp350.000.000.000,- (tiga ratus lima puluh miliar Rupiah), dengan ketentuan bahwa Penjamin
Emisi Obligasi menjamin penawaran Obligasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp350.000.000.000,- (tiga ratus lima puluh miliar
Rupiah) secara Kesanggupan Penuh (full commitmen~ sebesar Rp205.000.000.000,- (dua ratus lima miliar Rupiah) dan
Kesanggupan Terbaik (best effort) sebanyak-banyaknya sebesar RP145.000.000.000,- (seratus empat puluh lima miliar
Rupiah).
Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan terhitung sejak Tanggal Emisi sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing
Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi untuk pertama kali dibayarkan pada tanggal 29 Maret 2010, sedangkan
pembayaran bunga terakhir pada tanggal 3 Januari 2011.
Bunga tersebut akan dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Rekening melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran pada
Tanggal Pembayaran Bunga yang bersangkutan. Bunga Obligasi merupakan persentase per tahun dari Pokok Obligasi yang
terhutang yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat, dimana 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender dan
1(satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender.

115
~

I smt

Pemegang Obligasi yang berhak mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya
tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening, pada 4 (em pat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi,
kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi setelah tanggal penentuan pihak yang berhak memperoleh Bunga Obligasi
tersebut, maka pihak yang menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga
Obligasi yang bersangkutan.
TanggaHanggal pembayaran Bunga Obligasi adalah sebagai berikut:

Bunga Ke Tanggal Pembayaran Bunga


1 29 Maret 2010
2 29 Juni 2010
3 29 September 2010
4 3 Januari 2011

B. Jaminan

a. Obligasi ini tidak dijamin dengan suatu agunan khusus namun dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan
baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian
hari sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan pasal 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata
Indonesia.
b. Hak Pemegang Obligasi adalah paripassu tanpa preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lain sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

C. Pembelian Kembali Obligasi (Buyback)


1. Setelah ulang, tahun ,ke-1 sejak Tanggal Emisi, Perseroan dari waktu ke waktu dapat melakukan pembelian kembali
(buyback) untuk sebagian atau seluruh Obligasi sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi. Pembelian kembali
(buyback) tersebut tidak dapat dilakukan apabila Perseroan dalam keadaan lalai sebagaimana dimaksud dalam bagian
E dan juga jika pelaksanaan pembelian kembali (buyback) tersebut dapat mengakibatkan Perseroan tidak dapat
memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan;
Perseroan dalam melakukan pembelian kembali (buyback) Obligasi harus lebih mendahulukan penawaran jual dari
Pemegang Obligasi yang bukan merupakan Afiliasi Perseroan (kecuali Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia).
2. Pemilikan Obligasi oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan, kecuali pemilikan Obligasi oleh Perusahaan Afiliasi
Negara Republik Indonesia, wajib dilaporkan oleh Perseroan kepada Wali Amanat selambat-lambatnya 2 (dua) Hari
Kerja sebelum suatu RUPO diadakan. Keseluruhan Obligasi yang dimiliki Perseroan berdasarkan pembelian kembali
(buyback) dan Obligasi milik Afiliasi Perseroan kecuali Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik
Indonesia, tidak dapat diperhitungkan dalam perhitungan korum kehadiran dalam RUPO dan tidak memiliki hak suara
dalam RUPO;
3. Dalam hal Perseroan melakukan pembelian kembali (buyback) untuk sebagian atau seluruh Obligasi, maka Perseroan
mempunyai hak untuk memberlakukan pembelian kembali (buyback) tersebut sebagai pelunasan atau sebagai Obligasi
yang dibeli kembali untuk disimpan yang dapat dijual kembali.
4. Perseroan tidak berhak menerima pembayaran Bunga Obligasi atas Obligasi yang dimilikinya yang merupakan hasil
pembelian kembali (buy back) untuk disimpan yang dapat dijual kembali;
5. Jika Perseroan memiliki rencana pembelian kembali (buyback) Obligasi, baik sebagai pelunasan Obligasi maupun untuk
disimpan (treasury bond), hal tersebut dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Perseroan wajib mengumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai
peredaran nasional mengenai rencana dilakukannya pembelian kembali (buyback) Obligasi selambat
lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sebelum tanggal permulaan penawaran pembelian kembali (buyback)
Obligasi.

116
IJsmf

b. Dalam Pengumuman tersebut harus mencantumkan:


(i) Periode penawaran pembelian kembali (buyback) Obligasi dimana Pemegang Obligasi dapat

mengajukan penawaran jual atas sejumlah Obligasi yang dimilikinya dengan menyebutkan harga

yang dikehendakinya kepada Perseroan;

(ii) Jumlah dana maksimal yang digunakan untuk pembelian kembali (buyback) Obligasi dan target

harga maksimal pembelian kembali (buyback) Obligasi, yang ditentukan atas pertimbangan dan

keputusan dari Perseroan;

(iii) Tanggal pembayaran pembelian kembali (buyback) Obligasi tersebut dilakukan selambat-Iambatnya

"
2 (dua) Hari Kerja sejak tanggal berakhirnya periode penawaran pembelian kembali (buyback)

Obligasi;

(iv) Pemegang Obligasi yang mengajukan penawaran jual kepada Perseroan pada periode penawaran

wajib melampirkan:

Konfirmasi Tertulis dari KSEI mengenai jumlah Obligasi yang akan dijual yang tidak dapat
dipindahbukukan antar Rekening Efek sampai dengan tanggal pembayaran pembelian kembali
(buyback) Obligasi;
Bukti jati diri pada saat melakukan penawaran jual;
Pernyataan bahwa Obligasi yang akan dijual oleh Pemegang Obligasi kepada Perseroan bebas
dari segala sengketaltuntutan/ikatan/jaminan dan tidak dapat diperjualbelikan oleh Pemegang
Obligasi sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dipindahbukukan antar Rekening Efek sampai
dengan tanggal pembayaran pembelian kembali (buyback) Obligasi.
(v) Perseroan akan melakukan pembelian kembali (buyback) Obligasi mulai dari harga terendah yang

ditawarkan oleh Pemegang Obligasi pada periode penawaran pembelian kembali (buyback)

Obligasi, dengan ketentuan apabila terdapat beberapa Pemegang Obligasi yang melakukan

penawaran dengan harga yang sama dan jumlah Obligasi yang ditawarkan oleh Pemegang Obligasi

telah melampaui dana maksimal atau sisa dana untuk pembelian kembali (buyback) Obligasi maka

Perseroan akan membeli Obligasi tersebut secara proporsional;

(vi) Perseroan tidak berkewajiban untuk membeli seluruh Obligasi yang ditawarkan oleh pemegang

Obligasi untuk dibeli kembali (buyback) pada periode penawaran pembelian kembali (buyback)

Obligasi apabila harga penawaran jual yang ditawarkan oleh Pemegang Obligasi tersebut

melampaui target harga yang diharapkan oleh Perseroan sebagaimana dimaksud dalam angka 5

huruf b butir (ii);

(vii) Bilamana Perseroan membatalkan pembelian kembali (buyback) maka Perseroan wajib

berkewajiban untuk mengumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang

mempunyai peredaran nasional mengenai pembatalan tersebut disertai alasannya selambat

lambatnya pada hari terakhir periode penawaran pembelian kembali (buyback) Obligasi.

c. Perseroan wajib menjaga rahasia kepada pihak manapun atas semua informasi mengenai penawaran
jual Obligasi yang telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi selama periode penawaran pembelian
kembali (buyback) Obligasi.
d. Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak dilakukannya pembelian kembali (buyback) Obligasi
sebagaimana tersebut di atas, maka Perseroan wajib mengumumkan perihal pembelian (buyback)
Obligasi tersebut pada 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran
nasional. Dalam pengumuman tersebut harus dicantumkan:
Jumlah nominal Obligasi yang dibeli kembali (buyback) dengan menjelaskan jumlah nominal Obligasi
yang telah dilunasi dan/atau jumlah nominal Obligasi yang dibeli kembali (buyback) untuk disimpan;
Batasan harga terendah sampai dengan harga tertinggi yang telah terjadi.
e. Perseroan wajib melaporkan kepada Wali Amanat dalam waktu 1 (satu) Hari Kerja sejak dilakukannya
pembelian kembali (buyback) Obligasi tersebut, dan kepada Bapepam dan LK, Bursa Efek, dan KSEI
selambat-Iambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak tanggal pembelian kembali (buyback) Obligasi tersebut
f. Perseroan juga wajib menyampaikan kepada Bapepam dan LK seluruh dokumen penawaran jual yang
telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi selama periode penawaran pembelian kembali (buyback)
Obligasi selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak pembelian kembali (buyback) Obligasi selesai
dilaksanakan.

117
I smf

6. Perseroan dapat melaksanakan pembelian kembali (buyback) Obligasi tanpa melakukan pengumuman sebagaimana
dimaksud dalam angka 5 tersebut di atas dengan ketentuan sebagai berikut:
(i) Jumlah pembelian 'kembali (buyback) Obligasi tidak lebih dari 5% (lima persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang
masih terhutang dalam periode 1 (satu) tahun sejak pembelian kembali (buyback) Obligasi dilaksanakan;
(ii) Obligasi yang dibeli kembali (buyback) tersebut bukan merupakan milik Afiliasi Perseroan (kecuali Obligasi yang
dimiliki Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia); dan
(iii) Obligasi yang dibeli kembali (buyback) tersebut hanya untuk disimpan yang dikemudian hari dapat dijual
kembali.
Untuk pembelian kembali (buyback) Obligasi sebagaimana dimaksud dalam angka 6, Perseroan wajib melaporkan
kepada Wali Amanat dalam waktu 1 (satu) Hari Kerja sejak dilakukan pembelian kembali (buyback) Obligasi tersebut
dan kepada Bapepam dan LK, Bursa Efek dan KSEI selambat-Iambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak tanggal pembelian
kembali (buyback) Obligasi.
7. Perseroan wajib melaporkan kepada Wali Amanat dan KSEI mengenai Obligasi yang dimiliki Perseroan untuk disimpan,
dalam waktu 5 (lima) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi atau 1 (satu) Hari Bursa sebelum
tanggal Daftar Pemegang Rekening yang berhak atas Bunga Obligasi, dengan memperhatikan peraturan KSEI;
8. Apabila berdasarkan angka 3 tersebut di atas, Perseroan melakukan pembelian kembali (buyback) atas seluruh atau
sebagian Obligasi dan memberlakukan seluruh atau sebagian pembelian kembali (buyback) Obligasi tersebut sebagai
pelunasan, maka Perseroan wajib melaporkan kepada Bapepam dan LK, Wali Amanat, KSEI, dan Bursa Efek selambat
lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal pelunasan tersebut. Dengan ketentuan apabila Perseroan melakukan
pembelian kembali (buyback) atas seluruh Obligasi tersebut sebagai pelunasan, maka Perseroan wajib
mengumumkannya dalam 1 (satu) surat kabar harian yang berperedaran nasional selambat-lambatnya 2 (dua) Hari
Kerja setelah tanggal pelunasan tersebut di atas dan Perjanjian Perwaliamanatan menjadi berakhir;
9. Obligasi yang telah dilunasi sehubungan dengan angka 3 tersebut diatas menjadi tidak berlaku, dan tidak dapat
diterbitkan atau dijual kembali tanpa perlu dinyatakan dalam suatu akta apapun.
10. Dalam hal Obligasi dilunasi untuk sebagian maka Perseroan akan menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi yang baru
kepada KSEI untuk ditukarkan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi yang lama pada hari yang sama dengan tanggal
pelunasan sebagian Obligasi, dengan jumlah Pokok Obligasi yang masih terhutang setelah dikurangi dengan jumlah
Obligasi yang telah dilunasi sebagian tersebut.

D. Pembatasan-Pembatasan dan Kewajiban-kewajiban Perseroan


Sebelum dilunasinya semua Jumlah Yang Terhutang yang harus dibayar oleh Perseroan berkenaan dengan Obligasi,
Perseroan berjanji dan mengikat diri bahwa:
1. Tanpa ijin tertulis dari Wali Amanat. pemberian ijin tertulis tersebut tunduk pada ketentuan sebagai berikut:
i. Ijin tersebut tidak akan ditolak tanpa alasan yang jelas dan wajar; dan
ii. Wali Amanat wajib memberikan tanggapan atas permohonan ijin tersebut dalam waktu 14 (empat belas)
Hari Kerja setelah permohonan ijin dan dokumen pendukungnya tersebut diterima oleh Wali Amanat, dan
jika dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kerja tersebut Perseroan tidak menerima tanggapan apapun dari
Wali Amanat maka Wali Amanat dianggap telah memberikan ijinnya;
iii. Jika dalam tanggapannya Wali Amanat meminta tambahan data atau dokumen pendukung lainnya, maka
persetujuan atau penolakan wajib diberikan oleh Wali Amanat dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kerja setelah
data atau dokumen pendukung lainnya tersebut diterima secara lengkap oleh Wali Amanat. Jika dalam
waktu 7 (tujuh) Hari Kerja tersebut Perseroan tidak menerima tanggapan apapun dari Wali Amanat maka
Wali Amanat dianggap telah memberikan ijinnya;
Perseroan tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Melakukan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan atau memberikan persetujuan
kepada Anak Perusahaan Oika ada) untuk melakukan penggabungan atau peleburan atau
pengambilalihan kecuali penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan yang dilakukan
dengan atau pada perusahaan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak
negatif terhadap jalannya usaha Perseroan dan tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan
dalam melakukan pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi, kecuali hal
hal tersebut dilakukan dalam program privatisasi Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan
ketentuan sebagai berikut:

118
IJsmf

a. Semua syarat dan kondisi Obligasi dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan dokumen
lain yang berkaitan tetap berlaku dan mengikat sepenuhnya terhadap perusahaan
penerus (surviving company) dan dalam hal Perseroan bukan merupakan perusahaan
penerus (surviving company) maka seluruh kewajiban berdasarkan Obligasi dan/atau
Perjanjian Perwaliamanalan telah dialihkan secara sah kepada perusahaan penerus
(surviving company) dan perusahaan penerus (surviving company) tersebut memiliki
aktiva dan kemampuan yang memadai untuk memenuhi kewajiban pembayaran
berdasarkan Obligasi dan Perjanjian Perwaliamanatan.
b. Perusahaan penerus (surviving company) tersebut salah satu bidang usahanya adalah
bergerak dalam bidang usaha utama yang sama dengan Perseroan.
2. Melakukan peminjaman hutang baru atau memberikan persetujuan kepada Anak Perusahaan
Gika ada) untuk melakukan peminjaman hutang baru yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari
kedudukan hutang yang timbul berdasarkan Obligasi, kecuali hutang baru tersebut untuk
kegiatan usaha sehari-hari Perseroan;
3. Menjaminkan dan/atau membebani atau memberikan ijin untuk menjaminkan dan/atau
membebani dengan cara apapun aktiva termasuk hak atas pendapatan Perseroan danlatau
Anak Perusahaan Gika ada), baik yang ada sekarang maupun yang akan diperoleh di masa
yang akan datang, kecuali jaminan yang diberikan dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari
Perseroan dan Anak Perusahaan Gika ada).
4. Memberi pinjaman kepada pihak manapun atau mengijinkan Anak Perusahaan Qjka ada)
memberikan pinjaman kepada pihak manapun, kecuali:
i. Pinjaman yang telah ada sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan;
ii. Pinjaman yang diberikan berdasarkan kegiatan usaha Perseroan yang ditentukan
berdasarkan Anggaran Dasar;
iii. Pinjaman kepada pegawai termasuk Direksi dan Komisaris untuk program
kesejahteraan pegawai Perseroan dengan ketentuan sesuai peraturan perusahaan
Perseroan.
5. Mengubah bidang usaha utama Perseroan dan/atau memberikan ijin atau persetujuan kepada
Anak Perusahaan Gika ada) untuk mengadakan perubahan bidang usaha.
6. Mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan.
7. Mengajukan permohonan paWt atau permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
('PKPU') atau mengijinkan Anak Perusahaan Gika ada) mengajukan permohonan pailit atau
permohonan PKPU yang diajukan oleh Perseroan dan/atau Anak Perusahaan Qjka ada)
sebagai akibat adanya permohonan kepaililan pihak lain.
8. Membayar, membuat atau menyatakan pembagian deviden pada tahun buku Perseroan selama
Perseroan lalai dalam melakukan pembayaran Jumlah Terhutang atau Perseroan tidak
melakukan pembayaran Jumlah Terhutang berdasarkan Perjanjian Perwaliamanalan, Akta
Pengakuan Hutang dan/atau perjanjian lain yang dibuat berkenaan dengan Obligasi.
9. Mengadakan segala bentuk kerjasama, bagi hasil atau perjanjian serupa lainnya di luar
kegiatan usaha Perseroan sehari-hari atau mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian
serupa lainnya yang mengakibatkan kegiatan/operasi Perseroan diatur oleh pihak lain.
2. Selama Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi belum dilunasi seluruhnya, Perseroan berkewajiban untuk:
(i) Menyetorkan dana (in good funds) yang diperlukan untuk pembayaran Bunga Obligasi dan/atau
pelunasan Pokok Obligasi yang jatuh tempo kepada Agen Pembayaran paling lambat 1 (satu) Hari Bursa
sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan
menyerahkan fotokopi bukti pengiriman dana kepada Wali Amanat pada hari yang sama.
Apabila lewat jatuh tempo Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga
Obligasi maka Perseroan harus membayar denda atas kelalaian tersebut sebesar 1,5% (satu koma lima
persen) per tahun di alas Bunga Obligasi yang dihitung berdasarkan hari yang lewat. Jumlah denda
tersebut dihitung harian dengan ketentuan bahwa 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender dan
1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender sampai dengan pelunasan efektif jumlah
denda tersebut di atas.

119
I smf

Denda yang dibayarkan oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi akan dibayarkan
kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya sesuai
dengan ketentuan Perjanjian Agen Pembayaran.
(ii) memperoleh, mematuhi segala ketentuan dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menjaga tetap
berlakunya segala kuasa, ijin, dan persetujuan (baik dari pemerintah maupun dari pihak yang berwenang
lainnya) dan dengan segera memberikan laporan dan/atau masukan dan/atau melakukan hal-hal yang
diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan Republik Indonesia sehingga Perseroan dapat secara
sah menjalankan kewajibannya berdasarkan setiap Dokumen Emisi dalam mana Perseroan menjadi
~8lah satu pihaknya atau memastikan keabsahan, keberlakuan, dapat dilaksanakannya setiap Dokumen
Emisi di Republik Indonesia;
(iii) memastikan pada setiap saat keadaan keuangan Perseroan yang tercantum dalam laporan keuangan
tahunan Perseroan terakhir yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang diserahkan kepada Wali
Amanat berdasarkan butir (x) di bawah ini, harus berada dalam rasio-rasio keuangan sebagai berikut:
a. Current Ratio, perbandingan total aktiva lancar dengan total kewajiban lancar tidak kurang dari
1 : 1 (satu berbanding satu);
b. Perbandingan Aktiva Produktif dengan Hutang tidak kurang dari 0,8 : 1 (nol koma delapan
berbanding satu).
"Aktiva Produktif" berarti terdiri dari kas dan setara kas, pinjaman yang diberikan, bunga masih akan
diterima dan investasi jangka panjang-bersih.
"Hutang" berarti hutang berbunga yang diperoleh Perseroan termasuk hutang bank, hutang sewa guna
usaha, hutang Efek konversi, hutang Efek dan instrumen pinjaman lainnya, hutang kredit investasi,
hutang Perseroan yang dijamin dengan agunan atau gadai atas aktiva pihak lain berdasarkan nilai
penjaminan, pinjaman yang berasal dari perusahaan lain yang diakuisisi dan menjadi Anak Perusahaan
Oika ada) atau perusahaan lain yang melebur ke dalam Perseroan, kecuali hutang pajak, hutang dividen
Oika ada), hutang dagang dalam kegiatan usaha Perseroan sehari-hari, hutang kepada pihak ketiga
selain bank dalam jangka waktu kurang dari 1 (satu) tahun.
(iv) Memberitahukan secara tertulis terlebih dahulu kepada Wali Amanat selambat-Iambatnya 7 (tujuh) Hari
Kerja sebelum ditandatanganinya dokumen-dokumen berkaitan dengan:
1. Peminjaman hutang baru yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari Obligasi dan digunakan untuk
kegiatan usaha sehari-hari Perseroan; dan/atau
2. Penjaminan dan/atau pembebanan aktiva Perseroan danIa tau Anak Perusahaan Gika ada) yang
diberikan dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari Perseroan dan/atau Anak Perusahaan Oika ada).
(v) menjalankan usaha dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(vi) Mematuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan;
(vii) Memelihara asuransi-asuransi yang sudah berjalan dan berhubungan dengan kegiatan usaha dan harta
kekayaan Perseroan pada perusahaan asuransi yang bereputasi baik terhadap segala resiko yang biasa
dihadapi oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sama dengan
Perseroan;
(viii) Segera memberikan kepada Wali Amanat secara tertulis keterangan yang sewaktu-waktu diminta oleh
Wali Amanat dengan wajar mengenai operasi, keadaan keuangan, aktiva Perseroan dan hal lain-lain.
(vix) Memberikan ijin kepada Wali Amanat atau pihak yang ditunjuk oleh Wali Amanat dengan pemberitahuan
3 (tiga) Hari Kerja sebelumnya secara tertulis, untuk selama jam kerja Perseroan memasuki gedung
gedung dan halaman-halaman yang dimiliki atau dikuasai Perseroan dan melakukan
pemeriksaan atas buku-buku, ijin-ijin dan catatan keuangan Perseroan yang terkait dengan penerbitan
Obligasi sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan yang berlaku, dengan biaya-biaya
yang disetujui terlebih dahulu oleh Perseroan.
(x) Menyampaikan kepada Wali Amanat :
1. salinan dari laporan-Iaporan termasuk laporan-Iaporan yang berkaitan dengan aspek keterbukaan
informasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal yang disampaikan kepada
Bapepam dan LK, Bursa Efek, KSEI, dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah
laporan-Iaporan tersebut diserahkan kepada pihak-pihak yang disebutkan di atas.
2. salinan resmi akta-akta dan perjanjian yang dibuat sehubungan dengan penerbitan Obligasi dalam
waktu selambal-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah diterimanya salinan tersebut oleh Perseroan.

120
.
IIsmt
\' .... l _ _ .. ,.... ~"'.i.

3. Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh akuntan pUblik yang terdaftar di Bapepam dan
LK disampaikan bersamaan dengan penyerahan laporan ke Bapepam dan LK atau selambat
lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggallaporan keuangan tahunan Perseroan.
4. Laporan keuangan tengah tahunan disampaikan bersamaan dengan penyerahan laporan ke
Bapepam dan LK .
5. Laporan keuangan triwulan disampaikan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah periode
laporan keuangan tersebut berakhir. '\.
(xi) memelihara secara konsisten sistem pembukuan, pengawasan intern dan pencatatan akuntansi
berdasarkan Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) serta sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(xii) Mengusahakan agar harta kekayaan yang digunakan dalam menjalankan kegiatan usahanya berada
dalam keadaan baik, memperbaikinya dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menjalankan
kegiatan usaha Perseroan.
(xiii) SelambaHambatnya 5 (lima) Hari Kerja memberitahukan kepada Wali Amanat secara tertulis atas :
1. Setiap kejadian atau keadaan yang dapat mempunyai pengaruh penting dan buruk atas jalannya
usaha atau operasi atau keadaan keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan Uika ada);
2. Setiap perubahan anggaran dasar, susunan direksi dan komisaris, pembagian deviden, susunan
pemegang saham Anak Perusahaan Uika ada) dan diikuti dengan penyerahan akta-akta keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham Anak Perusahaan Uika ada) setelah akta-akta tersebut diterima
oleh Perseroan;
3. Perkara pidana, perdata. administrasi dan perburuhan dimana Perseroan dan/atau Anak
Perusahaan Uika ada) berkedudukan sebagai pihak tergugat yang secara Material mempengaruhi
kelangsungan usaha Perseroan dan/atau Anak Perusahaan Uika ada);
4. Terjadinya salah satu dari peristiwa kelalaian sebagaimana dimaksud dalam bagian 'E dengan
segera, dan melalui permintaan tertulis dari Wali Amanat, menyerahkan pada Wali Amanat suatu
pernyataan yang ditandatangani oleh seseorang yang dapat diterima oleh Wali Amanat untuk
maksud tersebut, yang mengkonfirmasikan bahwa kecuali sebelumnya telah diberitahukan kepada
Wali Amanat atau diberitahukan pada saat konfirmasi bahwa peristiwa kelalaian tersebut tidak
terjadi atau apabila terjadi peristiwa kelalaian, memberikan gambaran lengkap atas kejadian
tersebut dan tindakan atau langkah-Iangkah yang diambil (atau diusulkan untuk diambil) oleh
Perseroan untuk memperbaiki kejadian tersebut.
(xiv) membayar kewajiban pajak atau bea lainnya yang menjadi beban Perseroan dalam menjalankan
usahanya sebagaimana mestinya;
(xv) melakukan pemeringkatan atas Obligasi sesuai dengan Peraturan No: IX.C.11 tentang Pemeringkatan
Atas Efek Bersffat Utang.

E. Kelalaian Perseroan
1. Dalam hal terjadi kondisi-kondisi kelalaian sebagaimana dimaksud dalam:
a. angka 2 huruf a, c, d, e, 9 dan h di bawah ini dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus
menerus selama 10 (sepuluh) Hari Kerja, setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat sesuai
dengan kondisi kelalaian yang dilakukan, tanpa diperbaikVdihilangkan keadaan tersebut atau tanpa
adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut, yang dapat disetujui dan diterima oleh
Wali Amanat; atau
b. angka 2 huruf f di bawah ini dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus selama 30
(tiga puluh) Hari Kalender, setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat sesuai dengan kondisi
kelalaian yang dilakukan, tanpa diperbaiki/dihilangkan keadaan tersebut atau tanpa adanya upaya
perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut, yang dapat disetujui dan diterima oleh Wali Amanat;
atau

121
I smf

c. angka 2 huruf b di bawah ini dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus dalam
waktu yang ditentukan oleh Wali Amanat dengan memperhatikan kewajaran yang berlaku umum,
sebagaimana tercantum dalam teguran tertulis Wali Amanat, paling lama 180 (seratus delapan puluh)
Hari Kalender setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat, tanpa diperbaiki/dihilangkan keadaan
tersebut atau tanpa adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut. yang dapat
disetujui dan diterima oleh Wali Amanat;
Maka Wali Amanat berkewajiban untuk memberitahukan kejadian atau peristiwa itu kepada Pemegang Obligasi
dengan cara membuat pengumuman melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran
nasional atas biaya Perseroan. Wali Amanat atas pertimbangannya sendiri berhak memanggil RUP0 menurut tata
cara yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
Dalam RUPO tersebut, Wali Amanat akan meminta Perseroan untuk memberikan penjelasan sehubungan dengan
kelalaiannya tersebut. Apabila RUPO tidak dapat menerima penjelasan dan alasan Perseroan, maka apabila
diperlukan akan dilaksanakan RUPO berikutnya untuk membahas langkah-Iangkah yang harus diambil terhadap
Perseroan sehubungan dengan Obligasi.
Jika RUPO berikutnya memutuskan agar Wali Amanat melakukan penagihan kepada Perseroan, maka Wali
Amanat dalam waktu yang ditentukan dalam keputusan RUPO itu harus melakukan penagihan kepada Perseroan.
2. Kelalaian atau cidera janji yang dimaksud adalah salah satu atau lebih dari kejadian-kejadian atau hal-hal tersebut
di bawah ini :
a. Perseroan lalai membayar kepada Pemegang Obligasi Bunga Obligasi pada Tanggal Pembayaran Bunga
Obligasi dan/atau melunasi Pokok Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi; atau
b. Perseroan lalai melaksanakan atau tidak mentaati dan/atau melanggar salah satu atau lebih ketentuan dalam
Perjanjian Perwaliamanatan yang secara Material berakibat negatif terhadap kemampuan Perseroan untuk
memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan; atau
c. Perseroan diberikan penundaan kewajiban pembayaran hutang oleh badan peradilan yang berwenang; atau
d. Pengadilan atau instansi pemerintah yang berwenang dengan putusan hukum tetap telah menyita atau
mengambilalih dengan cara apapun juga semua atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan atau telah
mengambil tindakan yang menghalangi Perseroan untuk menjalankan sebagian besar atau seluruh usahanya
sehingga mempengaruhi secara Material kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya
dalam Perjanjian Perwaliamanatan; atau
e. Sebagian besar hak, ijin dan persetujuan lainnya dari Departemen Keuangan atau lembaga otoritas keuangan
lain yang dimiliki Perseroan dibatalkan atau dinyatakan tidak sah, atau Perseroan tidak mendapat ijin atau
persetujuan yang disyaratkan oleh ketentuan hukum yang berlaku, yang secara Material berakibat negatif
terhadap kelangsungan usaha Perseroan dan mempengaruhi secara Material terhadap kemampuan
Perseroan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan; atau
f. Keterangan-keterangan dan jaminan-jaminan Perseroan tentang keadaan atau status korporasi atau keuangan
Perseroan dan/atau pengelolaan Perseroan secara Material tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak benar
adanya, termasuk pemyataan dan jaminan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian
Perwaliamanatan; atau
g. Perseroan dinyatakan lalai sehubungan dengan perjanjian hutang antara Perseroan dengan krediturnya
(cross-default) dalam jumlah hutang melebihi 30% (tiga puluh persen) dari Ekuitas Perseroan, baik yang telah
ada sekarang maupun yang akan ada di kemudian hari yang berakibat jumlah yang terhutang oleh Perseroan
berdasarkan perjanjian hutang tersebut seluruhnya menjadi dapat segera ditagih oleh kreditur yang
bersangkutan sebelum waktunya untuk membayar kembali (akselerasi pembayaran kembali); atau
h. Perseroan berdasarkan perintah pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap diharuskan membayar
sejumlah dana kepada pihak ketiga yang apabila dibayarkan akan mempengaruhi secara Material terhadap
kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang ditentukan dalam Perjanjian
Perwaliamanatan.
3. Apabila Perseroan dibubarkan karena sebab apapun atau terdapat putusan pailit, Wali Amanat berhak tanpa
memanggil RUPO bertindak mewakili kepentingan ,Pemegang Obligasi dan mengambil keputusan yang dianggap
menguntungkan bagi Pemegang Obligasi dan untuk itu Wali Amanat dibebaskan dari segala tindakan dan tuntutan
oleh Pemegang Obligasi. Dalam hal ini Obligasi menjadi jatuh tempo.

"

122
~lIsmf

F. Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO)


Untuk penyelenggaraan RUPO, korum yang disyaratkan, hak suara dan pengambilan keputusan berlaku ketentuan
ketentuan di bawah ini tanpa mengurangi ketentuan dalam peraturan Pasar Modal dan ketentuan peraturan perundang
undangan lainnya yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek ditempat dimana Obligasi dicatatkan:
1. AUPO diselenggarakan pada setiap waktu menurut ketentuan-ketentuan Bagian F, antara lain untuk maksud
maksud sebagai berikut :
a. menyampaikan pemberitahuan kepada Perseroan atau kepada Wali Amanat atau untuk memberikan
pengarahan kepada Wali Amanat atau untuk mengambil tindakan lain.
lb. memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuan-ketentuan Perjanjian
Perwaliamanatan.
c. mengambil tindakan lain yang dikuasakan untuk diambil oleh atau atas nama Pemegang Obligasi termasuk
tetapi tidak terbatas pada mengubah Perjanjian Perwaliamanatan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan
dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Perseroan mengenai hal-hal penting yang berkaitan
dengan Obligasi, persyaratan dan ketentuan-ketentuan lain dari Perjanjian Perwaliamanatan (untuk
menghindari keraguan, hal-hal penting yang dimaksud tersebut tidak termasuk yang dimuat dalam angka 5
huruf b di bawah ini).
e. mengambil keputusan yang diperlukan sehubungan dengan maksud Perseroan untuk melakukan pembatalan
pendaftaran Obligasi di KSEI sesuai dengan ketentuan peraturan Pasar Modal dan KSEI.
f. mengambil keputusan tentang terjadinya peristiwa Force Majeure dalam hal tidak tercapai kesepakatan antara
Perseroan dan Wali Amana!.
g. mengambil tindakan lain yang diperlukan untuk kepentingan Pemegang Obligasi berdasarkan ketentuan
Perjanjian Perwaliamanatan danJatau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
h. mengambil keputusan sehubungan dengan terjadinya kejadian kelalaian sebagaimana dimaksud dalam bag ian
E tentang Kelalaian Perseroan.
2. Dengan memperhatikan peraturan di bidang Pasar Modal yang berlaku, RUPO dapat diselenggarakan bilamana:
a. Seorang atau lebih Pemegang Obligasi yang mewakili sedikitnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah Pokok
Obligasi yang masih terhutang (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi
Negara Republik Indonesia namun di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afilliasi
Perseroan) berhak untuk mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat agar diselenggarakan RUPO
dengan memuat agenda yang diminta dengan melampirkan foto kopi KTUR dari KSEI yang diperoleh melalui
Pemegang Rekening dan memperlihatkan asli KTUR kepada Wali Amanat, dengan ketentuan terhnung sejak
diterbitkannya KTUR, Obligasi akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR
tersebu!. Pencabutan pembekuan Obligasi oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat
persetujuan secara tertulis dari Wali Amana!.
b. Wali Amanat atau Bapepam dan LK atau Perseroan menganggap perlu untuk mengadakan RUPO.
3. Wali Amanat harus melakukan pemanggilan untuk RUPO dan menyelenggarakan RUPO, selambat-Iambatnya 30
(tiga puluh) Hari Kalender sejak tanggal diterimanya surat permintaan tersebu!. Dalam hal Wali Amanat menolak
permohonan Pemegang Obligasi atau Perseroan untuk mengadakan RUPO, maka Wali Amanat harus
memberitahukan secara tertulis alasan penolakan tersebu1 kepada pemohon dengan tembusannya kepada
Bapepam dan LK dan Bursa Efek, selambat-Iambatnya 21 (dua puluh satu) Hari Kalender setelah diterimanya surat
permohonan.
4. Tata Cara RUPO :
a. RUPO dapat diadakan ditempat kedudukan Perseroan atau ditempat lain dimana Obligasi dicatatkan atau
yang disepakati Perseroan dan Wali Amana!.
b. Panggilan RUPO wajib dilakukan sebanyak 2 (dua) kali pada hari yang berlainan dan dimuat paling sedikit
dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dalam jangka waktu tidak
kurang dari 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum diselenggarakan RUPO, dengan ketentuan bahwa jangka
waktu 14 (empat belas) Hari Kalender dihitung mulai dari dimuatnya pengumuman panggilan tersebut pada
waktu pertama kali dan panggilan kedua selambat-Iambatnya 7 (tujuh) Hari Kalender sebelum tanggal
penyelenggaraan RUPO.
c. Panggilan RUPO harus dengan tegas memuat tanggal, jam, tempat dan acara-acara RUPO.

123
I smf

d. RUPO dipimpin dan diketuai oleh Wali Amanat dan Wali Amanat diwajibkan untuk mempersiapkan acara
RUPO dan bahan-bahan RUPO serta menunjuk Notaris yang harus membuat berita acara RUPO. Dalam hal
penggantian Wali Amanat yang diminta oleh Perseroan atau Pemegang Obligasi, RUPO dipimpin oleh
Perseroan atau Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO, dan Perseroan atau Pemegang
Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut harus mempersiapkan acara RUPO dan bahan-bahan
RUPO serta menunjuk Notaris yang harus membuat berita acara RUPO.
e. Pemegang Obligasi yang berhak hadir dalam RUPO adalah Pemegang Obligasi yang memiliki KTUR dan
namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening yang diterbitkan oleh KSEI pada 3 (tiga) Hari Kerja
sebelum tanggal Penyelenggaraan RUPO.
f. Pemegang Obligasi yang menghadiri RUPO wajib menyerahkan asli KTUR kepada Wali Amana!.
g. Satu Satuan Pemindahbukuan Obligasi memberikan hak kepada pemegangnya untuk mengeluarkan 1 (satu)
suara. Suara dikeluarkan dengan tertulis dan ditandatangani dengan menyebutkan nomor KTUR, kecuali Wali
Amanat memutuskan lain.
h. Suara blanko, abstain, dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan, termasuk Obligasi yang dimiliki
oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan (tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi
Negara Republik Indonesia).
i. Seluruh Obligasi yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dipindahbukukan
sejak 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO sampai dengan tang gal berakhirnya RUPO,
yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat atau setelah memperoleh persetujuan dari
Wali Amana!.
Transaksi Obligasi yang penyelesaiannya jatuh pada tanggal-tanggal tersebut, ditunda penyelesaiannya
sampai 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal pelaksanaan RUPO.
j. Pada saat sebelum dimulainya RUPO:
Perseroan wajib membuat surat pernyataan mengenai Obligasi yang dimiliki Perseroan dan dimiliki
Afiliasi Perseroan kecuali Obligasi yang dimiliki Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia.
Pemegang Obligasi atau kuasa Pemegang Obligasi yang hadir dalam RUPO wajib membuat surat
pernyataan mengenai Obligasi yang dimilikinya baik yang terafiliasi dengan Perseroan maupun yang
tidak terafiliasi dengan Perseroan.
k. Kecuali biaya-biaya yang terjadi sebagai akibat pengunduran diri Wali Amanat sebagaimana dimaksud dalam
Perjanjian Perwaliamanatan, biaya pemasangan pengumuman untuk memanggil RUPO dan pengumuman
hasil RUPO serta semua biaya penyelenggaraan RUPO termasuk akan tetapi tidak terbatas pada biaya
Notaris dan sewa ruangan dibebankan kepada dan menjadi tanggung jawab Perseroan dan Perseroan berjanji
untuk membayarnya. Biaya-biaya tersebut harus diajukan terlebih dulu oleh Wali Amanat atau Pemegang
Obligasi yang meminta diselenggarakannya RUPO kepada Perseroan untuk mendapatkan persetujuan tertulis
sebelum direalisir. Dengan ketentuan apabila dalam jangka waktu 10 (sepuluh) Hari Kalender sejak pengajuan
biaya-biaya tersebut, Perseroan lidak memberikan tanggapan, maka Perseroan dianggap telah menyetujui.
I. Atas penyelenggaraan RUPO wajib dibuatkan berita acara RUPO yang dibuat oleh Notaris sebagai alat bukti
yang sah dan mengikat Pemegang Obligasi, Wali Amanat dan Perseroan. Wali Amanat wajib mengumumkan
hasil RUPO dengan memasang pengumuman dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang
berperedaran nasional selambat-Iambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja setelah tanggal diselenggarakannya RUPO.
m. Bilamana dalam RUPO pertama tidak tercapai korum maka dapat diadakan RUPO kedua dengan acara yang
sama, dalam batas waktu secepatnya 10 (sepuluh) Hari Kerja dan selambat-Iambatnya 21 (dua puluh satu)
Hari Kerja setelah RUPO pertama dengan ketentuan harus diadakan panggilan ulang kepada Pemegang
Obligasi selambat-Iambatnya 7 (tujuh) Hari Kalender sebelum RUPO kedua dengan mengumumkan paling
sedikit dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional.
n. Bilamana dalam RUPO kedua tidak tercapai korum maka dapat diadakan RUPO ketiga dengan acara yang
sama, dalam batas waktu secepatnya 10 (sepuluh) Hari Kerja dan selambat-Iambatnya 21 (dua puluh satu)
Hari Kerja setelah RUPO kedua dengan ketentuan harus diadakan panggilan ulang kepada Pemegang
Obligasi selambal-lambatnya 7 (tujuh) Hari Kalender sebelum RUPO ketiga dan mengumumkannya paling
sedikit dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional.

124
smf

5. Tanpa mengurangi ketentuan yang tercantum dalam peraturan Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek serta
peraturan perundang-undangan lainnya :
a. Kecualf alasan yang disebut angka 5 huruf b di bawah ini, maka :
(i) RUPO dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau kuasa mereka yang sah yang
mewakili sedikitnya 213 (dua per tiga) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih terhutang (termasuk di
dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia namun di
luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Derseroan dan/atau Afiliasi Perseroan) dan berhak mengambil
keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dual dari jumlah Pokok
Obligasi yang masih terhutang yang hadir dan/atau diwakili secara sah dan memiliki hak suara yang sah
dalam RUPO (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara
Republik Indonesia namun di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi
Perseroan) dengan memperhatikan angka 4 huruf h tersebut di atas.
(ii) RUPO kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh
Pemegang Obligasi atau kuasa mereka yang sah yang mewakili sedikitnya 213 (dua per tiga) dari jumlah
Pokok Obligasi yang masih terhutang (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh
Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia namun di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh
Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan) dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat
apabila disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dual dari jumlah Pokok Obligasi yang masih terhutang yang
hadir dan/atau diwakili secara sah dan memiliki hak suara yang sah dalam RUPO (termasuk di dalamnya
jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia namun di luar dari
jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan) dengan memperhatikan angka
4 huruf h tersebut di atas.
(iii) RUPO ket'iga adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh
Pemegang Obligasi atau kuasa mereka yang sah yang mewakili sedikitnya 1/2 (satu per dual dari jumlah
Pokok Obligasi yang masih terhutang (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh
Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia namun di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh
Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan) dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat
apabila disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dual dari jumlah Pokok Obligasi yang masih terhutang yang
hadir dan/atau diwakili secara sah dan memiliki hak suara yang sah dalam RUPO (termasuk di dalamnya
jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia namun di luar dari
jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan) dengan memperhatikan angka
4 huruf h tersebut di atas.
b. Khusus untuk RUPO yang dimaksudkan untuk memutuskan mengenai perubahan-perubahan tingkat Bunga
Obligasi, perubahan tata cara pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi termasuk
perubahan Obligasi menjadi ekuitas Perseroan, perubahan jangka waktu Obligasi dan perubahan Perjanjian
Perwaliamanatan dalam rangka perubahan tersebut di atas, hanya dapat dilakukan jika Perseroan dalam
keadaan lalai sebagaimana dimaksud dalam Bagian E tentang Kelalaian Perseroan, dengan ketentuan
sebagai berikut :
(i) RUPO dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau kuasa mereka yang sah yang
mewakili sedikitnya 3/4 (tiga per empat) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih terhutang (termasuk di
dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia namun di luar
dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan) dan berhak mengambil
keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui sedikitnya 3/4 (tiga perempat) dari jumlah Pokok
Obligasi yang masih terhutang yang hadir dan/atau diwakili secara sah dan memiliki hak suara yang sah
dalam RUPO (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara
Republik Indonesia namun di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi
Perseroan) dengan memperhatikan angka 4 huruf h tersebut di atas.
(ii) RUPO kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila dihadiri oleh
Pemegang Obligasi atau kuasa mereka yang sah yang mewakili sedikitnya 3/4 (tiga per empat) dari
jumlah Pokok Obligasi yang masih terhutang (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh
Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia namun di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh
Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan) dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila
disetujui sedikitnya 3/4 (tiga perempat) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih terhutang yang hadir
dan/atau diwakili secara sah dan memiliki hak suara yang sah dalam RUPO (termasuk di dalamnya
jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia namun di luar dari
jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan) dengan memperhatikan angka 4
huruf h tersebut di atas.

125
I smf

(iii) Bilamana RUPO kedua tidak mencapai korum dapat diselenggarakan RUPO ketiga dimana RUPO ketiga
adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila dihadiri oleh Pemegang
Obligasi atau kuasa mereka yang sah yang mewakili sedikitnya 3/4 (tiga per empat) dari jumlah Pokok
Obligasi yang masih terhutang (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan
Afiliasi Negara Republik Indonesia namun di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan
dan/atau Afiliasi Perseroan) dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui
sedikitnya 3/4 (tiga perempat) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih terhutang yang hadir dan/atau
diwakili secara sah dan memiliki hak suara yang sah dalam RUPO (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi
yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia namur di luar dari jumlah Obligasi yang
dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan) dengan memperhatil<an angka 4 huruf h tersebut di
atas.
6. Dalam hal Obligasi dimiliki oleh Perseroan berdasarkan pembelian kembali (buyback) untuk disimpan dan/atau
yang dimiliki oleh Afiliasinya (kecuali Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia) maka jumlah suaranya tidak
diperhitungkan dalam korum kehadiran dalam RUPO dan tidak memiliki hak suara.
7. Perseroan, Wali Amanat dan Pemegang ObHgasi harus tunduk, patuh dan terikat pada keputusan-keputusan yang
diambil oleh Pemegang Obligasi dalam RUPO.
8. Peraturan-peraturan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan serta tata cara dalam RUPO dapat dibuat dan bila
perlu kemudian disempurnakan atau diubah oleh Perseroan dan Wali Amanat dengan mengindahkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, dengan memperhatikan ketentuan dalam
Perjanjian Perwaliamanatan.
9. Apabila ketentuan-ketentuan mengenai RUPO ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal, maka peraturan perundang-undangan tersebut yang berlaku.
10. Pemegang Obligasi tidak dapat meminta untuk menyelenggarakan RUPO untuk melakukan perubahan jumlah
Pokok Obligasi, perubahan tingkat Bunga Obligasi, perubahan tata cara pembayaran Bunga dan/atau Pokok
Obligasi termasuk perubahan Obligasi menjadi ekuitas Perseroan dan perubahan jangka waktu Obligasi kecuali
atas permintaan Wali Amanat jika Perseroan dalam keadaan lalai sebagaimana diuraikan dalam angka 5 huruf b di
atas.

G. Hak-Hak Pemegang Obligasi


1. Menerima pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi dari Perseroan yang dibayarkan melalui
KSEI sebagai Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Pokok Obligasi
harus dilunasi dengan harga yang sarna dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang
dimiliki oleh Pemegang Obligasi.
2. Pemegang Obligasi yang berhak mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang
namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening, pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran
Bunga Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan
demikian jika terjadi transaksi Obligasi setelah tanggal penentuan pihak yang berhak memperoleh Bunga Obligasi,
maka pihak yang menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga
Obligasi yang bersangkutan.
3. Bila terjadi kelalaian dalam pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi paling lambat 1 (satu)
Hari Bursa setelah lewat Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, maka
Pemegang Obligasi berhak untuk menerima pembayaran denda sebesar 1,5% (satu koma lima persen) per tahun
di atas tingkat Bunga Obligasi, atas jumlah yang terhutang yang harus disetor/dibayar Perseroan, yang dihitung
berdasarkan jumlah hari yang telah lewat sampai dengan pelunasan atau pembayaran jumlah yang wajib dibayar
Perseroan dilaksanakan. Untuk menghitung denda dilakukan perhitungan hari yang terlewat yaitu 1 (satu) tahun
adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender Denda
yang dibayar oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi, oleh Agen Pembayaran akan diberikan
kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya.
4. Seorang atau lebih Pemegang Obligasi yang mewakili sedikitnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah Pokok
Obligasi yang masih terhutang (termasuk didalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara
Republik Indonesia namun di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan)
berhak untuk mengajukan permintaan tertulis kepada WaH Amanat agar diselenggarakan RUPO dengan memuat
agenda yang diminta dengan melampirkan fotokopi KTUR dari KSEI yang diperoleh dari Pemegang Rekening dan
memperlihatkan KTUR kepada Wali Amanat, dengan ketentuan terhitung sejak diterbitkannya KTUR, Obligasi akan
dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR. Pencabutan pembekuan Obligasi oleh KSEI
tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amana!.

126
Jlsmf

5. Melalui keputusan RUPO, Pemegang Obligasi antara lain berhak melakukan tindakan sebagai berikut:
a. mengambil keputusan atas suatu kejadian kelalaian menurut Perjanjian Perwaliamanatan; atau
b. mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Perseroan mengenai perubahan tingkat Bunga Obligasi,
tata cara pembayaran Bunga Obligasi dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan Obligasi serta
persyaratan dan ketentuan-ketentuan lain dari Perjanjian Perwaliamanatan; atau
c. memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuan-ketentuan
Perjanjian Perwaliamanatan; atau
d. Mengambil tindakan lain yang diperlukan untuk kepentingan Pemegang Obligasi berdasarkan ketentuan
Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Pemberitahuan
Semua pemberitahuan dari satu pihak kepada pihak lain dalam Perjanjian Perwaliamanatan dianggap telah dilakukan
dengan sah dan dengan sebagaimana mestinya apabila ditandatangani oleh pihak yang berwenang, pihak-pihak mana
akan ditentukan bersama antara Perseroan dan Wali Amanat dan disampaikan kepada alamat tersebut di 'bawah ini dan
diberikan secara tertulis, ditandatangani serta disampaikan dengan pos tercatat atau disampaikan langsung dengan
memperoleh tanda terima atau dengan faksimili yang sudah dikonfirmasikan:

PERSEROAN WAll AMANAT


PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) PT Bank PermataTbk
Bapindo Plaza, Menara Mandiri Lantai 10
PermataBank Tower I, Lantai 14
Jalan Jenderal Sudirman Kavling 54-55
JI. Jend. Sudirman Kav. 27
Jakarta 12190, Indonesia
Jakarta 12920
Telepon: (021) 526-7331
Telepon: (021 523 7561
1

Faksimili: (021) 526-7287


)

Faksimili: (021) 250 0529


Up. Corporate Secretary
Up. Securities & Agency Services

4. Hukum Yang Berlaku


Seluruh perjanjian yang berhubungan dengan Obligasi ini tunduk pada dan diartikan sesuai ketentuan undang-undang
dan hukum Negara Republik Indonesia.

127
I smf

XVII. KETERANGAN TENTANG PEMERINGKATAN OBLIGASI

1. Hasil Pemeringkatan
Berdasarkan Peraturan No. IX.C.1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan lsi Pernyataan Pendaftaran dalam rangka
Penawaran Umum, yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-42/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000,
Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Fitch Ratings Indonesia. Berdasarkan hasil
pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang sesuai dengan Surat No. RC024/DIRlIx/2009 tanggal 15 September 2009
dari PT Fitch Ratings Indonesia, "Obligasi Sarana Multigriya Finansial II Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap" lelah
mendapal peringkat:
AAlldn)
(Double A; Stable Outlook)
2. Skala Pemeringkatan Efek Hutang Jangka Panjang
Tabel di bawah ini menunjukan urutan peringkal yang berlaku untuk memberikan gambaran lenlang posisi peringkal "Obligasi
Sarana Multigriya Finansial II Tahun 2009 dengan Tingkal Bunga Telap".
"AAA(idn)" Peringkal nasional "AAA" menandakan kualitas tertinggi yang diberikan pada skala peringkal
nasional unluk Negara lersebut. Peringkal ini diberikan kepada kualilas kredil lerbaik dibanding
Perseroan-Perseroan alau sural-sural ulang lainnya di Negara yang sarna dan biasanya akan
diberikan kepada semua kewajiban keuangan yang dikeluarkan alau dijamin oleh pemerintah.

"AA(idn)" Peringkal nasional "M" menandakan suatu kualitas kredil yang sangal kual dibandingkan
Perseroan-Perseroan atau surat-sural ulang lainnya di Negara yang sarna. Resiko kredil yang
tidak dapat dipisahkan di dalam kewajiban-kewajiban keuangan ini hanya berbeda sedikit dari
Perseroan-Perseroan alau sural-sural utang yang mendapat peringkal lertinggi di sualu Negara.

"A(idn)" Peringkat nasional "A" menandakan sualu kualilas kredil yang kual dibandingkan Perseroan
Perseroan atau sural-sural utang lainnya di Negara yang sarna. Namun, perubahan-perubahan
dalam keadaaan atau kondisi-kondisi ekonomi dapal mempengaruhi kapasilas unluk
pembayaran kern bali kewajiban-kewajiban keuangan lepal waktu secara lebih besar
dibandingkan kewajiban-kewajiban keuangan yang mendapal kalegori peringkal yang lebih
linggi.

"BBB(idn)" Peringkal nasional "BBB" menandakan sualu kualitas kredit yang dinilai cukup dibandingkan
dengan Perseroan-Perseroan atau surat-sural ulang lainnya di Negara yang sarna. Namun
perubahan-perubahan dalam keadaan alau kondisi-kondisi ekonomi dapatlebih mempengaruhi
kapasilas unluk pembayaran kembali kewajiban-kewajiban keuangan ini secara Iepal waktu
dibandingkan kewajiban-kewajiban keuangan yang mendapat kalegori peringkat yang lebih
tinggi.

"BB(idn)" Peringkal nasional 'BB' menandakan suatu kualilas kredit yang cukup lemah dibandingkan
Perseroan-Perseroan alau sural-sural utang lainnya pada Negara yang sarna. Dalam konleks
sualu negara, pembayaran dari kewajiban-kewajiban keuangan ini lidak pasli dan kapasilas
unluk pembayaran kembali secara lepal waktu akan lebih renlan lerhadap perubahan kondisi
ekonomi yang lidak mengunlungkan.

"B(idn)" Nasional peringkal 'B' menandakan suatu kualitas kredil yang secara signifikan lebih lemah
dibandingkan Perseroan-Perseroan atau surat-surat ulang lain pada negara yang sarna.
Kewajiban-kewajiban keuangan saal ini dapat dipenuhi meskipun dengan margin keamanan
yang terbalas, dan kapasilas untuk melanjutkan pembayaran yang tepat waktu tergantung dari
kondisi usaha dan perekonomian yang menguntungkan dan berkelanjutan.

"CCC(idn)" Kategori-kategori peringkat nasional ini menandakan suatu kualitas kredit yang sangat lemah
"CC(idn)" dibandingkan Perseroan-Perseroan atau surat-surat utang lain pada Negara yang sarna.
"C(idn)" Kapasitas untuk memenuhi kewajiban-kewajiban keuangan bergantung sepenuhnya pada
perkembangan usaha dan ekonomi yang menguntungkan.

"DDD(idn)" Kategori-kategori peringkat nasional ini diberikan kepada perusahaan atau kewajiban-kewajiban
"DD(idn)" keuangan yang saat ini dalam keadaan gagal bayar.
"D(idn)"

128
smf
3. Rating Outlook
Berikut ini adalah penjelasan Rating Outlook yang diberikan Fitch untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang posisi
peringkat Perseroan.
Positive Prospek yang berpotensi untuk dapat menaikkan peringkat.
Negative Prospek yang berpotensi untuk dapat menurunkan peringkat.
Stable Indikasi prospek yang stal:.:1 sehingga hasil pemeringkatan juga akan stabil.
Developing Prospek yang I:>elum jelas karena keterbatasan informasi, sehingga hasil pemeringkatan juga dapat
dinaikkan atau diturunkan sesuai dengan perkembangan selanjutnya.

Fitch merupakan penilaian atas prospek jangka menengah dan panjang atas entitas dan efek hutang yang diperingkat, yang
mencakup penilaian atas potensi perubahan keadaan perekonomian dan bisnis yang mendasar. Rating Outlook bukanlah
merupakan prasyarat untuk perubahan suatu hasil pemeringkatan atau untuk menetapkan tindakan Rating Alert di masa yang
akan datang. Rating Alert dilakukan karena terjadi perubahan keadaan yang mungkin secara material akan berpengaruh
positif, negatif, atau developing terhadap kinerja enmas dan efek hutang yang diperingkat.

4. Ringkasan Pertimbangan (Rating rationale)


Peringkat yang diberikan tersebut mencerminkan kuatnya posisi Perseroan sebagai satu-satunya Perusahaan yang
melakukan pembiayaan pasar sekunder perumahan di Indonesia dan dimiliki secara penuh oleh Negara Republik Indonesia.
Namun, Perseroan memiliki track record yang masih sangat terbatas karena baru terbentuk di tahun 2005.
Faktor-faktor yang mendukung peringkat tersebut adalah:
1. Dukungan penuh dari Pemegang Saham, Republik Indonesia, yang memiliki kebijakan dalam pembangunan pasar
sekunder perumahan. Perseroan adalah satu-satunya lembaya pembiayaan sekunder perumahan di Indonesia.
2. Perseroan memfasilitasi penerbitan KIK EBA pertama di Indonesia sebesar Rp100 miliar pada bulan Pebruari 2009.
Perseroan bertindak sebagai pembeli siaga. Sekuritisasi ini sesuai dengan obyektif jangka panjang Perseroan untuk
mengembangkan pasar sekunder perumahan dan memperluas perannya sebagai garantor untuk lembaga penyalur
KPR.
Peringkat tersebut dibatasi oleh:
Sejarah pendirian yang relatif singkat.
Kinerja keuangan Perseroan belum terefleksi dengan baik karena baru didirikan dan kemampuan Perseroan dalam
mengendalikan risiko belum cukup teruji. Perseroan mulai memberikan pinjaman pada tahun 2006 dan telah disalurkan ke 5
(lima) lembaga penyalur dengan jumlah pinjaman yang diber'ikan sebesar Rp533 miliar, di akhir tahun 2008. Penerbitan
obligasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kinerja perseroan dalam memberikan pinjaman, termasuk ke bank-bank
BPD, bank-bank syariah dan perusahaan pembiayaan.
Perseroan akan melakukan pemeringkatan atas Obligasi yang diterbitkan setiap 1 (satu) tahun sekali selama kewajiban
atas efek tersebut belum lunas, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.C.11.

129
'smf

XVIII. ANGGARAN CASAR

Anggaran Dasar yang dicantumkan dalam Prospektus ini merupakan Anggaran Dasar terakhir Perseroan yang telah
disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang dituangkan dalam Akta No. 114
tanggal13 Agustus 2009 dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta.

NAMA DAN TEMPAT KEDU~UKAN


Pasal1
1. Perseroan terbatas ini bernama Perseroan Terbatas "Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Sarana Multigriya Finansial"
disingkat PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), (selanjutnya dalam Anggaran Dasar disebut "Perseroan"),
berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Selatan.
2. Perseroan dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, di wilayah Republik Indonesia sebagaimana yang
ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris.

JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN


Pasal2
Perseroan ini mulai berdiri sejak tanggal22 Juli 2005 dan memperoleh status badan hukum sejak tanggal 26 Juli 2005 serta
didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

MAKSUD DAN TUJUAN SERTA-KEGIAiAN USAHA


Pasal3
1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan dalam
rangka meningkatkan kapasitas dan kesinambungan pembiayaan perumahan yang terjangkau oleh masyarakat.
2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha sebagai berikut:
a. Membeli kumpulan aset keuangan dari lembaga penyalur KPR, berupa piutang yang diperoleh dari penyaluran KPR
berikut hak agunan yang melekat padanya dan menerbitkan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi;
b. Menyimpan kumpulan aset keuangan dan menerbitkan Surat Partisipasi apabila pasar belum kondusif;
c. Menunjuk Spy untuk membeli aset keuangan dari Kreditor Asal dan menerbitkan Efek Beragun Aset berbentuk
Surat Utang.
3. Selain kegiatan usaha tersebut pada ayat 2, Perseroan dapat pula melakukan kegiatan lain sebagai berikut:
a. Memberikan pinjaman kepada lembaga penyalur Kredit Pemilikan Rumah ("KPR") untuk membiayai KPR yang
memenuhi persyaratan Perseroan;
b. Menerbitkan Surat Utang;
c. Mengeluarkan jaminan dan dukungan kredit (credit enhancement);
d. Melaksanakan fungsi sebagai Koordinator Global;
e. Melaksanakan fungsi sebagai Penata Sekuritisasi;
I. Melakukan penyertaan langsung pada perusahaan yang kegiatan usahanya terkait langsung dengan pasar
pembiayaan sekunder perumahan;
g. Menempatkan dana dalam bentuk Surat Utang Negara, Sertifikat Bank Indonesia, Deposito dan instrumen
keuangan lainnya yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
h. Melakukan pembelian Efek Beragun Aset;
i. Kegiatan usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

130
'lJsmf
MODAL
Pasal4
1. Modal dasar Perseroan dilelapkan sebesar Rp4.000.000.000.000,00 (empat triliun Rupiah) lerbagi atas 4.000.000
(empat juta) lembar saham, masing masing saham dengan nominal sebesar Rp1.000.000,00 (satu jula Rupiah).
2. Dari modal dasar terse'but lelah dilempatkan/diambil bagian oleh Negara Republik Indonesia sebanyak 1.000.000 (salu
juta) lembar saham alau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp1.000.000.000.000,00 (satu lriliun Rupiah). "
3. Sebesar 100 % (seratus per seralus) dari nilai nominal setiap saham yang dilempatkan sebagaimana dimaksud pada
ayat 2, atau seluruhnya berjumlah Rp1.000.000.000.000,OO (satu triliun Rupiah) telah disetor sesuai dengan Peraturan
Pemerintah No.5 Tahun 2005 tanggal7 Pebruari 2005 oleh Negara Republik Indonesia.
4. Saham saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan menurut keperluan Perseroan dengan syarat, jumlah dan
harga berdasarkan persetujuan IRapal Umum Pemegang Saham atas usul Direksi setelah mendapalkan rekomendasi
dari Dewan Komisaris dengan kelentuan harga tersebut tidak di bawah pari.
5. Pemegang Saham yang namanya tercatal dalam Daftar Pemegang Saham mempunyai hak terlebih dahulu unluk
mengambil bagian alas saham yang hendak dikeluarkan lersebut dalam jangka waktu 14 (empal belas) hari sejak
tanggal penawaran dilakukan dan masing-masing Pemegang Saham berhak mengambil bagian seimbang dengan
jumlah saham yang mereka miliki (proporsional).
6. Dalam hal saham yang akan dikeluarkan untuk penambahan modal merupakan saham yang klasifikasinya belum pernah
dikeluarkan, maka yang berhak membeli terlebih dahulu adalah seluruh Pemegang Saham sesuai dengan perimbangan
jumlah saham yang dimiliki.
7. Sebelum jangka waktu 14 (empal belas) hari berakhir, apabila ternyata masih ada sisa saham yang tidak diambil bagian
oleh Pemegang Saham dengan klasifikasi yang sama, Direksi berhak menawarkan sisa saham tersebut kepada
Pemegang Saham lainnya yang masih berminat.
8. Apabila selelah lewat waktu 14 (empal belas) hari terhitung sejak penawaran kepada Pemegang Saham tersebul masih
ada saham yang tidak diambil bagian oleh Pemegang Saham, Direksi harus menawarkan jumlah lertenlu alas saham
tersebut terlebih dahulu kepada karyawan Perseroan yang berminat dalam jangka waktu 14 (empal belas) hari dengan
memperhatikan ketentuan yang berlaku.
9. Penawaran sebagaimana dimaksud pada ayal 6 tidak berlaku dalam hal pengeluaran saham :
a. ditujukan kepada karyawan Perseroan, anlara lain saham yang dikeluarkan dalam rangka ESOP (Employee

Stocks Option Program) Perseroan;

b. ditujukan kepada pemegang obligasi alau efek lain yang dapat dikonversikan menjadi saham, yang telah

dikeluarkan dengan persetujuan Rapal Umum Pemegang Saham; atau

c. dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi, antara lain penggabungan, peleburan,

pengambilalihan, kompensasi piutang atau pemisahan, yang telah diselujui Rapat Umum Pemegang Saham.

10. Dalam hal pemegang saham sebagaimana dimaksud pada ayat 5, ayal 6, ayat 7 dan karyawan sebagaimana dimaksud
pada ayat 8 tidak menggunakan hak untuk membeli dan membayar lunas saham yang dibeli dalam jangka waktu 14
(empat belas) hari lerhitung sejak langgal penawaran dilakukan, maka Perseroan dapat menawarkan sisa saham yang
lidak diambil bagian lersebul kepada pihak lain.
11. Yang dimaksud dengan pihak lain pada ayat 10, adalah bank, perusahaan asuransi, dana pensiun, alau lembaga
keuangan formallainnya.

SAHAM
Pasal5
1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama pemiliknya.
2. Perseroan hanya mengakui 1 (salu) orang alau 1 (satu) badan hu'kum sebagai pemilik dari 1 (salu) saham.
3. Jikalau suatu saham pindah langan karena warisan alau didasarkan sebab-sebab lain menjadi milik dari lebih 1 (satu)
orang, maka mereka yang memiliki bersama-sama ilu diwajibkan unluk menunjuk seorang dianlara mereka dan yang
dilunjuk itulah yang dicatat sebagai wakil mereka bersama dalam Daftar Pemegang Saham, yang berhak untuk
mempergunakan hak-hak yang diberikan oleh hukum kepada saham tersebut.
4. Selama kelenluan pada ayal 3 belum dilaksanakan, maka hak-hak yang diberikan oleh hukum atas saham lersebul lidak
dapat dijalankan, sedangkan pembayaran dividen alas saham ditangguhkan.

131
I smf

5. Setiap Pemegang Saham menurut hukum harus tunduk kepada Anggaran Dasar Perseroan dan kepada semua
keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan perundangundangan.

SURATSAHAM
Pasal6
1. Untuk tiap-tiap saham dapat diterbitkan 1 (satu) helai surat saham, disertai seperangkat tanda dividen berikut sehelai
talon untuk menerima seperangkat dividen baru.
2. Surat-surat saham diberi nomor urut. sedangkan tanda-tanda dividen dan talon itu mempunyai nomor yang sama
dengan surat saham yang disertainya.
3. Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti kepemilikan 2 (dua) atau lebih saham yang dimiliki oleh seorang
Pemegang Saham.
4. Pada surat saham paling sedikit harus dicantumkan:
a. Nama dan alamat Pemegang Saham;
b. Nomor surat saham;
c. Tanggal pengeluaran surat saham;
d. Nilai nominal saham.
5. Pada surat kolektif saham paling sedikit harus dicantumkan:
a. Nama dan alamat pemegang saham;
b. Nomor surat kolektif saham;
c. Tanggal pengeluaran surat kolektif saham;
d. Nilai nominal saham;
e. Jumlah saham.
6. Surat-surat Saham dan Surat Kolektif harus ditandatangani oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama, atau apabila
Direktur Utama berhalangan, oleh seorang Direktur bersama sama dengan Komisaris Utama, dan apabila Komisaris
Utama berhalangan, oleh Direktur Utama atau Direktur bersama-sama dengan salah seorang anggota Dewan
Komisaris.

SURAT SAHAM PENGGANTI


Pasal?
1. Apabila surat saham dan/atau tanda dividen dan/atau talon rusak atau tidak dapat dipakai lagi, maka atas permintaan
mereka yang berkepentingan Perseroan akan mengeluarkan penggantinya.
2. Surat saham aslinya kemudian dimusnahkan dan oleh Direksi dibuat berita acara untuk dilaporkan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham berikutnya.
3. Apabila surat saham dan/atau tanda dividen dan/atau talon hilang, maka atas permintaan tertulis mereka yang
berkepentingan Perseroan akan mengeluarkan penggantinya setelah menurut pendapat Direksi kehilangan tersebut
telah cukup dibuktikan dan dengan jaminan yang dipandang perlu oleh Direksi untuk tiap peristiwa khusus.
4. Setelah surat saham pengganti tersebut dikeluarkan, maka surat saham aslinya tidak berlaku lagi terhadap Perseroan.
5. Semua biaya untuk pengeluaran surat saham pengganti itu ditanggung oleh Pemegang Saham yang berkepentingan.
6. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sampai ayat 5 mutatis muntandis berlaku bagi pengeluaran surat kolektif
saham pengganti.

132
IIsmf
DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFlAR KHUSUS
Pasal8
1. Perseroan mengadakan dan menyimpan Daltar Pemegang Saham dan Daftar Khusus di tempat kedudukan Perseroan
2. Dalam Daftar Pemegang Saham itu dicatat:
a. Nama dan alamat para Pemegang Saham;
b. Jumlah, nOr.'or dan tanggal perolehan saham yang dimiliki para Pemegang Saham dan klasifikasinya dalam
hal dikeluarkan lebih dari satu klasifikasi saham;
c. Jumlah yang disetor atas setiap saham;
d. Nama dan alamat dari orang atau badan hukum yang mempunyai hak gadai atas saham atau sebagai
penerima jaminan fidusia saham dan tanggal perolehan hak gadai atau tanggal pendaftaran jaminan fidusia
tersebut;
e. Keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang;
f. Setiap perubahan kepemilikan saham; dan
g. Keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi.
3. Dalam Daftar Khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan Komisaris beserta
keluarganya dalam Perseroan dan/atau pada perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh.
4. Pemegang saham harus memberitahukan setiap perpindahan tempat tinggal dengan surat yang disertai tanda
penerimaan kepada Direksi.
5. Selama pemberitahuan ~u belum dilakukan, maka segala panggilan dan pemberitahuan kepada pemegang saham
adalah sah jika dialamatkan pada alamat pemegang saham yang paling akhir dicatat dalam Daftar Pemegang Saham.
6. Direksi berkewajiban untuk mengadakan dan menyimpan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus di tempat
kedudukan Perseroan.
7. Setiap pemegang saham berhak melihat Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus pada waktu jam kerja kantor
Perseroan.

PEMINDAHAN HAK AlAS SAHAM


Pasal9
1. Pemindahan hak atas saham harus berdasarkan akta pemindahan hak.
2. Akta pemindahan saham sebagaimana dimaksud pada ayat 1 atau salinannya sesuai dengan asli disampaikan kepada
Perseroan.
3. Pemegang Saham yang hendak memindahkan sahamnya harus menawarkan terlebih dahulu secara tertulis kepada
Pemegang Saham lain dengan menyebutkan harga serta persyaratan penjualan dan memberitahukan kepada Direksi
secara tertulis tentang penawaran tersebut.
4. Para Pemegang Saham lainnya berhak secara proporsional dengan kepemilikan sahamnya, membeli saham yang
ditawarkan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 dalam waktu 30 (tiga pUluh) hari sejak tanggal penawaran dilakukan.
5. Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 tidak dapat dilaksanakan oleh Perseroan, Pemegang saham
dapat menawarkan dan menjual sahamnya kepada karyawan mendahului penawaran kepada orang lain dengan harga
dan persyaratan yang sarna dalam waktu 30 (tiga puluh) hari dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.
6. Pemegang saham yang menawarkan sahamnya sebagaimana dimaksud pada ayat 3, berhak menarik kernbali
penawaran tersebut setelah lewatnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 4.
7. Keharusan menawarkan kepada Pemegang Saham lainnya hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali.
8. Pemindahan hak atas saham hanya diperbolehkan apabila semua ketentuan dalam Anggaran Dasar telah terpenuhi.
9. Mulai hari panggillan Rapat Umum Pemegang Saham sampai dengan hari rapat itu, pemindahan hak atas saham tidak
diperkenankan.
10. Segala tindakan pemindahan hak atas saham yang bertentangan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1
sampai dengan ayat 9 membawa akibat bahwa hak-hak yang diberikan oleh hukum atas saham tersebut tidak dapat
dijalankan, sedangkan pembayaran dividen atas saham tersebut ditangguhkan.

133
J smf
DIREKSI
Pasal 10
1. Perseroan dipimpin dan dikelola oleh Direksi yang beranggotakan paling banyak 5 (lima) orang Direktur, seorang
diantaranya diangkat sebagai Direktur Utama.
2. Yang dapat diangkat menjadi anggota Direksi adalah orang perseorangan yang memenuhi kriteria keahlian, integritas,
kepemimpinan, jujur, perilaku yang baik, serta memilki dedikasi yang tinggi untuk memajukan dan mengembangkan
Perseroan.
3. Selain memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud palla ayat 2, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Warga Negara Indonesia;
b. Cakap/mampu melaksanakan perbuatan hukum;
c. Dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya, tidak pernah:
i. dinyatakan pailit; atau
ii. menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas yang dinyatakan
bersalah menyebabkan suatu Perseroan atau Perum dinyatakan pailit; atau
iii. dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara dan/atau yang
berkaitan dengan sektor keuangan.
d. Memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang ekonomi, keuangan, perbankan danlatau hukum.
4. Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 3, dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani
oleh calon anggota Direksi dan surat tersebut disimpan oleh Perseroan.
5. Antar para anggota Direksi dan antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris dilarang memiliki hubungan
keluarga sedarah atau hubungan karena perkawinan sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun
garis ke samping.
6. Pengangkatan anggota Direksi yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 dan ayat 5 batal
demi hukum sejak saat anggota Direksi lainnya atau anggota Dewan Komisaris mengetahui dan menyatakan tidak
terpenuhinya persyaratan tersebut.

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DIREKSI


Pasal11
1. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
2. Anggota Direksi diangkat dari calon-ealon yang diusulkan oleh Pemegang Saham dan pencalonan tersebut mengikat
bagi Rapat Umum Pemegang Saham.
3. Anggota Direksi wajib menandatangani Kontrak Manajemen sebelum ditetapkan pengangkatannya.
4. Masa jabatan Direksi adalah 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan, dengan tidak
mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Direksi sewaktu-waktu.
5. Anggota Direksi diberi gaji berikut fasilitas danlatau tunjangan lainnya termasuk santunan purna jabatan yang jumlahnya
ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
6. Dalam hal terjadi kekosongan jabatan anggota Direksi, maka dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari
setelah terjadinya kekosongan tersebut, harus diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengisi
kekosongan dimaksud.
7. Selama jabatan anggota Direksi kosong, maka Dewan Komisaris menunjuk salah seorang anggota Direksi lainnya atau
pihak lain untuk sementara waktu menjalankan tugas anggota Direksi yang kosong tersebut dengan kewajiban dan
kewenangan yang sama.
8. Dalam hal kekosongan jabatan anggota Direksi disebabkan karena berakhimya masa jabatan dan Rapat Umum
Pemegang Saham belum menetapkan anggota Direksi baru. maka anggota Direksi yang berakhir masa jabatan tersebut
dapat ditetapkan oleh Dewan Komisaris untuk sementara menjalankan tugas anggota Direksi yang kosong tersebut
dengan kewajiban dan kewenangan yang sama sampai dengan diangkatnya anggota Direksi yang definitif.
9. Pelaksana tugas anggota Direksi yang kosong sebagaimana dimaksud pada ayat 7 dan ayat 8, selain anggota Direksi
yang masih menjabat. memperoleh gaji dan tunjanganlfasilitas yang sama dengan anggota Direksi yang kosong
tersebut, tidak termasuk santunan purna jabatan.

134
IIsmf

10. Dalam hal Perseroan lidak mempunyai salupun anggola Direksi, maka unluk semenlara Dewan Komisaris berkewajiban
menjalankan lugas Direksi, dengan kewajiban dan kewenangan yang sama sampai dengan diangkalnya anggola Direksi
yang definitif, dan dengan kelenluan dalam waktu paling lambal 30 (liga puluh) hari selelah lerjadi kekosongan Dewan
Komisaris wajib melakukan pemanggilan Rapal Umum Pemegang Saham guna mengisi kekosongan lersebut.
11. Dalam rangka melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayal 10, Dewan Komisaris dapal bertindak sendiri
alau menunju'k salah seorang alau lebih di anlara anggola Dewan Komisaris.
12. Jabalan anggola Direksi berakhir apabila yang bersangkulan:
a. Mengundurkan diri;
b. Meninggal dunia;
c. Terbukti melakukan lindak pidana kejahalan;
d. Tidak dapal hadir secara fisik dalam jangka waktu 3 (liga) bulan berturul-lurul lanpa alasan yang dapal
dipertanggungjawabkan;
e. Dinyalakan pailil alau dinyalakan lunduk pada Penundaan Kewajiban Pembayaran Ulang (PKPU) oleh
pengadilan;
f. Diberhenlikan berdasarkan kepulusan Rapal Umum Pemegang Saham; alau
g. Berhalangan lelap.
13. Seorang anggola Direksi berhak mengundurkan diri dari jabalannya dengan memberilahukan secara lertulis mengenai
maksudnya lersebul kepada Perseroan paling lambal 30 (liga pUluh) hari sebelum langgal pengunduran dirinya.
14. Apabila dalam sural pengunduran diri disebulkan langgal efektif kurang dari 30 (liga pu'luh) hari dari langgal sural
dilerima, maka dianggap lidak menyebulkan langgal efektif pengunduran diri.
15. Dengan lampaunya kurun waktu sebagaimana lersebul pada ayal 13 alau dalam waktu 30 (liga puluh) hari sejak
dilerimanya sural permohonan pengunduran diri dalam hal lidak disebulkan langgal efektif pengunduran diri, tidak ada
kepulusan, maka anggola Direksi bersangkulan berhenli dari jabalannya pada langgal yang diminla lersebul di alas alau
dengan lewalnya waktu 30 (liga puluh) hari sejak dilerimanya sural permohonan pengunduran diri lanpa memerlukan
perselujuan Rapal Umum Pemegang Saham.
16. Anggola Direksi yang berhenli sebelum alau selelah masa jabalannya berakhir, lermasuk berhenli karena
mengundurkan diri, lelap bertanggungjawab lerhadap segala tindakannya sejak langgal pengangkalannya sampai
dengan langgal penelapan pemberhenliannya alau langgal efektif berakhirnya jabalannya yang belum dilerima
pertanggungjawabannya oleh Rapal Umum Pemegang Saham.
17. Apabila seorang anggola Direksi berhenli alau diberhenlikan sebelum masa jabalannya berakhir maka masa jabalan
pengganlinya adalah sisa masa jabalan anggola Direksi yang diganlikannya.
18. Dalam hal lerdapal penambahan anggola Direksi, maka masa jabalan anggola Direksi lersebul akan berakhir
bersamaan dengan berakhirnya masa jabalan anggola Direksi lainnya yang lelah ada.
19. Anggola Direksi dilarang:
a. merangkap jabalan pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasla
alau jabalan lain yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan;
b. merangkap jabalan pada jabalan slruktural dan/alau fungsional dalam inslansi/lembaga Pemerinlah Pusal
dan/alau Daerah;
c. merangkap jabalan pada jabalan lain yang dapal menimbulkan benluran kepenlingan;
d. merangkap jabalan pada jabalan lainnya sesuai dengan kelenluan peraluran perundangundangan;
e. menjadi pengurus partai polilik dan/alau calon/anggola legislatif; alau
f. menjadi calon Kepala Pemerinlah Daerah.
20. Dalam hal anggola Direksi memenuhi kelenluan sebagaimana dimaksud pada ayal 19, maka masa jabalannya sebagai
anggola Direksi berakhir demi hukum lerhilung sejak lerpenuhinya kelenluan lersebut.

135
I smf

PEMBERHENrrlAN SEWAKTU-WAKTU DIREKSI


Pasal12
1. Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
2. Pemberhentian anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dilakukan apabila berdasarkan kenyalaan, anggola
Direksi yang bersangkutan:
a. tidak memenuhi kewajibannya yang telah disepakati dalam kontrak manajemen;
b. tidak melaksanakan tugasnya dengan baik;
c. tidak melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau ketentuan anggaran dasar;
d. terlibat dalam tindakan yang merugikan Perseroan dan/atau negara; atau
e. dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap.
3. Selain alasan pemberhentian anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat 2, Direksi dapat diberhentikan oleh
Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan alasan lainnya yang dinilai tepat demi kepentingan dan pencapaian
tujuan Perseroan.
4. Rencana pemberhentian anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diberitahukan kepada anggota Direksi
yang bersangkutan secara lisan atau tertulis oleh Rapat Umum Pemegang Saham atau Dewan Komisaris atau pihak lain
yang ditunjuk/dikuasakan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
5. Keputusan pemberhentian karena alasan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huru! a, huru! b, huru! c, dan huru! d serta
ayat 3 ditetapkan setelah anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri.
6. Pembelaan diri sebagaimana dimaksud pada ayat 5 disampaikan secara tertulis kepada Rapat Umum Pemegang
Saham atau pihak lain yang ditunjuk/diberi kuasa dalam waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak pemberitahuan
sebagaimana dimaksud pada ayat 4 diterima oleh anggota Direksi yang bersangkutan.
7. Dalam hal anggota Direksi yang diberhentikan telah melakukan pembelaan diri atau menyatakan tidak berkeberatan atas
rencana pemberhentiannya pada saat diberitahukan, maka ketentuan waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 6
dianggap telah terpenuhL
8. Selama rencana pemberhentian masih dalam proses, maka anggota Direksi yang bersangkutan wajib melaksanakan
tugasnya sebagaimana mestinya.
9. Pemberhentian karena alasan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huru! d dan huru! e, merupakan pemberhentian tidak
dengan hormat.

TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI


Pasal 13
1. Tugas pokok Direksi adalah :
a. Memimpin dan melaksanakan pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan dan bertindak
selaku pimpinan dalam pengurusan tersebut;
b. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan
2. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi wajib mencurahkan perhatian dan pengabdiannya secara penuh pada tugas,
kewajiban dan pencapaian tujuan Perseroan.
3. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan
usaha Perseroan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan.
4. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai
menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan.
5. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan serta melakukan segala tindakan dan perbuatan baik
yang mengenai kepengurusan maupun mengenai kepemilikan serta mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau
pihak lain dengan Perseroan, dengan pembatasan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar inL

136
IIsmf

6. Perbuatan-perbuatan Direksi di bawah ini harus mendapat persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris untuk:
a. Melepaskan dan menghapuskan aktiva bergerak dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam industri
pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun dan persediaan barang mati sampai dengan nilai tertentu yang
ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham;
b. Mengadakan kerja sama operasi yang berlaku untuk jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun;
c. Menetapkan dan menyesuaikan struktur organisasi sampai dengan 1 (satu) tingkat di bawah Direksi.
7. Paling lambat 14 (empat belas) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari
Direksi, Dewan Komisaris harus memberikan keputusan.
8. Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan atau menjadikan jaminan utang seluruh atau sebagian besar harta
kekayaan Perseroan (yang bukan merupakan barang dagangan) baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi
yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sarna lain, setelah mendengar pendapat dan saran dari Dewan
Komisaris harus mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri atau diwakili para pemegang
saham yang memiliki paling sedikit 3/4 (tiga per empat) dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan
dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh paling sedikit 3A (tiga per empat) dari jumlah seluruh suara yang
dikeluarkan secara sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
9. Perbuatan hukum untuk mengalihkan atau menjadikan jaminan hutang atau melepaskan hak atas kekayaan Perseroan
sebagaimana dimaksud pada ayat 8 wajib diumumkan dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang
terbit dan beredar luas/nasional di wilayah Republik Indonesia paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
dilakukan perbuatan hukum tersebut.
10. Perbuatan-perbuatan di bawah ini hanya dapat dilakukan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham dan persetujuan tersebut diberikan setelah mendengar pendapat dan saran tertulis dari Dewan
Komisads dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku yaitu:
a. Mengagunkan aktiva tetap untuk penarikan kredit jangka menengah/panjang;
b. Melakukan penyertaan modal pada perseroan lain.
c. Mendirikan anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan.
d. Melepaskan penyertaan modal pada anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan.
e. Melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, dan pembubaran anak perusahaan
dan/atau perusahaan patungan.
f. Mengikat Perseroan sebagai penjamin (borg atau avalist).
g. Mengadakan kerja sama operasi dan perjanjian kerjasama lainnya dengan nilai atau jangka waktu melebihi
penetapan Rapat Umum Pemegang Saham.
h. Menghapus tagih piutang macet yang telah dihapusbukukan.
i. Melepaskan dan menghapuskan aktiva tetap Perseroan, kecuali aktiva tetap bergerak dengan umur ekonomis
yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun.
j. Melakukan tindakan lain yang belum ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.
11. Apabila dalam waktu 14 (empat betas) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan/data tambahan dari Direksi,
Dewan Komisaris tidak memberikan pendapat atau saran tertulis, maka Rapat Umum Pemegang Saham dapat
memberikan keputusan tanpa adanya pendapat atau saran tertulis dari Dewan Komisaris.
12. Rapat Umum Pemegang Saham dapat mendelegasikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan
pemberian persetujuan atas tindakan Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat 10.
13. Rapat Umum Pemegang Saham dapat menentukan pembatasan selain pembatasan sebagaimana dimaksud pada ayat
6, ayat 8, dan ayat 10, dengan mengindahkan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini dan/atau peraturan perundang
undangan.
14. Kebijakan kepengurusan d~etapkan dalam rapat Direksi.
15. Direktur Utama berhak dan berwenang untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan dengan ketentuan semua
tindakan yang dilakukan telah disetujui Direksi dan harus segera dilaporkan kepada Rapat Direksi dan Dewan Komisaris
paling lambat 15 (lima belas) hari setelah tindakan tersebut dilakukan.
16. Jika Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah
seorang Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama berwenang bertindak atas nama Direksi.

137
I smf

17. Dalam hal Direktur Utama tidak melakukan penunjukkan, maka salah seorang Direktur yang ditunjuk oleh dan diantara
anggota Direksi yang ada berwenang bertindak atas nama Direksi.
18. Dalam hal penunjukkan sebagaimana dimaksud pada ayat 17 tidak dilakukan, maka salah seorang Direktur yang paling
lama menjabat sebagai anggota Direksi berwenang bertindak atas nama Direksi.
19. Dalam hal Direksi yang paling lama menjabat sebagai anggota Direksi lebih dari 1 (satu) orang, maka Direktur
sebagaimana dimaksud pada ayat 3 yang tertua dalam usia yang berwenang bertindak atas nama Direksi.
20. Dalam hal anggota Direksi hanya berjumlah 2 (dua) orang, sehingga hanya terdapat satu orang anggota Direksi, salah
seorang anggota Dewan Komisa,:::; yang ditunjuk oleh Rapat Dewan Komisaris, dapat menjalankan fungsi Direksi untuk
sementara waktu sampai dengan Direktur Utama dapat menjalankan fungsinya kembali.
21. Direksi untuk perbuatan tertentu berhak pula mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya, dengan
memberikan kekuasaan untuk perbuatan tertentu tersebut yang diatur dalam surat kuasa.
22. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan
wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.

HAK DAN KEWAJIBAN DIREKSI


Pasal 14
Dalam hubungan dengan tugas pokok Direksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal13, maka:
1. Direksi berhak untuk:
a. Menetapkan kebijaksanaan dalam memimpin dan mengurus Perseroan;
b. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau
jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi para pegawai Perseroan berdasarkan peraturan perundang
undangan dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham;
c. Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perseroan berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan dan
peraturan perundang-undangan;
d. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan kepada
seseorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seseorang atau
beberapa orang pegawai Perseroan baik sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain;
e. Menghapusbukukan piutang macet dalam nilai tertentu yang tidak memerlukan persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham atau Dewan Komisaris, yang selanjutnya dilaporkan dan dipertanggungjawabkan dalam
Rapat Umum Pemegang Saham;
f. Menjalankan tindakan-tindakan lainnya, baik mengenai pengurusan maupun pemilikan, sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar ini dan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang
Saham berdasarkan peraturan perundang-undangan.
g. Mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan.

2. Direksi berkewajiban tanpa mengurangi tanggung jawab pengurusan Perseroan pada umumnya:
a. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan
tujuan serta kegiatan usahanya;
b. Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan,
termasuk rencana-rencana lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan usaha dan kegiatan Perseroan
dan menyampaikannya kepada Dewan Komisaris dan pemegang saham untuk selanjutnya disampaikan
kepada Rapat Umum Pemegang Saham guna mendapatkan persetujuan;
c. Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi Perseroan sesuai dengan kelaziman yang berlaku
bagi suatu perseroan;
d. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip
pengendalian intern, terutama fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan, dan pengawasan;

138
IIsmf

1'_~_' '"

e. Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya Perseroan berupa
laporan tahunan termasuk perhitungan tahunan kepada Rapat Umum Pemegang Saham;
f. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta laporan
lainnya setiap kali diminta oleh Pemegang Saham;
g. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap dengan perincian tugasnya;
h. Menjalankan kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar ini dan yang
ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan peraturan perundang-L.ndangan.

Pasal15
1. Direksi menyusun rencana kerja tahunan sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang dan memuat juga anggaran
tahunan Perseroan untuk tahun buku yang akan datang.
2. Rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat 1 disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan harus
mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham.
3. Dalam hal Direksi tidak menyampaikan rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat 2, maka rencana kerja tahun
sebelumnya diberlakukan.
4. Rencana kerja tahun sebelumnya berlaku juga bagi Perseroan yang rencana kerjanya belum memperoleh persetujuan
Rapat Umum Pemegang Saham.

RAPAT DIREKSI
Pasal16
1. Segala keputusan Direksi diambil dalam rapat Direksi.
2. Keputusan Direksi dapat pula diambil di luar rapat Direksi sepanjang disetujui secara tertulis dan ditandatangani oleh
seluruh anggota Direksi, baik mengenai cara pengambilan keputusan maupun materi yang diputuskan.
3. Direksi mengadakan rapat setiap kali apabila dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi atau atas
permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau pemegang saham yang mewakili paling
sedikit 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dengan menyebutkan hal
hal yang akan dibicarakan.
4. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha Perseroan atau di tempat lain di
wilayah Republik Indonesia yang ditetapkan oleh Direksi.
5. Panggilan rapat Direksi dilakukan secara tertulis oleh anggota Direksi yang mengusu'lkan rapat dan dalam hal rapat
diusulkan pemegang saham, oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Perseroan dan disampaikan dalam jangka
waktu paling lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan. atau dalam waktu yang lebih singkat jika dalam keadaan
mendesak.
6. Panggilan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 5 harus mencantumkan acara, tanggal. waktu dan tempat rapat.
7. Panggilan rapat terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan apabila semua anggota Direksi hadir dalam rapat.
8. Semua rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama.
9. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan, rapat Direksi dipimpin oleh seorang Direktur yang ditunjuk oleh
dan dari antara mereka yang hadir.
10. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam rapat hanya oleh anggota 'Direksi lainnya berdasarkan surat kuasa tertulis
yang diberikan khusus untuk keperluan itu.
11. Seorang anggota Direksi hanya dapat mewakili seorang anggota Direksi lainnya.
12. Rapat Direksi dinyatakan sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat, apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu
per dual dari jumlah anggota Direksi atau wakilnya.
13. Semua keputusan dalam rapat Direksi diambil dengan musyawarah untuk mufakat.
14. Jika keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan harus diambil dengan
pemungutan suara bedasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dual bagian dari jumlah suara yang sah yang
dikeluarkan dalam rapat yang bersangkutan.

139
I smf

15. Setiap anggota Direksi berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Direksi
yang diwakilinya.
16. Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka Direktur Utama atau pimpinan rapat yang
menentukan dengan tetap memperhatikan ketentuan mengenai pertanggungjawaban Direksi sebagaimana diatur dalam
Anggaran Dasar ini.
17. Suara blanko (abstain) dianggap menyetujui usul yang diajukan dalam Rapat.
18. Suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam
Rapat.
19. Segala sesuatu yang dibicarakan dan dipuluskan dalam rapal Direksi dibuat risalah rapat Direksi yang dilandalangani
oleh Ketua Rapal Direksi dan oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh dan dari anlara anggota Direksi
yang hadir.

BENTURAN KEPENTINGAN
Pasal17
1. Dalam hal kepentingan Perseroan berbenturan dengan kepenlingan salah seorang anggola Direksi, maka dengan
persetujuan Dewan Komisaris, Perseroan diwakili oleh anggola Direksi lainnya.
2. Apabila perbenluran kepenlingan lersebul menyangkut semua anggola Direksi, maka Perseroan diwakili oleh Dewan
Komisaris atau oleh seorang yang d~unjuk oleh Dewan Komisaris.
3. Dalam hal tidak ada Dewan Komisaris, maka Rapat Umum Pemegang Saham mengangkat seorang atau lebih untuk
mewakili Perseroan dalam menjalankan tugas tersebut pada ayat 1.

DEWAN KOMISARIS
Pasal 18
,1. Perseroan diawasi oleh Dewan Komisaris yang beranggotakan paling banyak 3 (tiga) orang, seorang diantaranya
diangkat sebagai Komisaris Utama.
2. Yang dapat diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang memiliki integritas, dedikasi,
memahami masalah-masalah manajemen perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen, memiliki
pengetahuan yang memadai di bidang usaha perusahaan, dan dapal menyediakan waktu yang cukup untuk
melaksanakan tugasnya.
3. Selain harus memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat 2, anggota Dewan Komisaris harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Warga Negara Indonesia;
b. Cakapfmampu melaksanakan perbuatan hukum;
c. Dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya tidak pernah :
i. dinyatakan pailit; atau
ii. menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris atau anggota Dewan Pengawas yang dinyatakan
bersalah menyebabkan suatu perseroan atau Perum dinyatakan pailit; atau
iii. dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara dan/atau yang berkaitan
dengan sektor keuangan.
d. Memiliki pengalaman dan keahlian di bidang ekonomi, keuangan, perbankan danfatau hukum.
4. Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 3, dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani
oleh calon anggota Dewan Komisaris dan surat tersebut disimpan oleh Perseroan.
5. Antar para anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi dilarang memiliki
hubungan keluarga sedarah atau hubungan karena perkawinan sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus
maupun garis ke samping.
6. Pengangkalan anggota Dewan Komisaris yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 dan
ayat 5 batal demi hukum sejak saat anggota Dewan Komisaris lainnya atau Direksi mengetahui tidak terpenuhinya
persyaratan tersebut.

140
IIsmf
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DEWAN KOMISARIS
Pasal19
1. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapal Umum Pemegang Saham.
2. Anggota Dewan Komisaris diangkat dari calon-calon yang diusulkan oleh Pemegang Saham dan pencalonan tersebut
mengikat bagi Rapat Umum Pemegang Saham.
3. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris adalah 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa
jabatan, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Dewan
Komisaris sewaktu-waktu.
4. Para anggota Dewan Komisaris diberikan honorarium dan tunjangan puma jabatan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku yang jumlahnya ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
5. Pembagian kerja diantara para anggota Dewan Komisaris diatur oleh Dewan Komisaris sendiri, dan untuk kelancaran
tugasnya Dewan Komisaris dapat dibantu oleh seorang Sekretaris Dewan Komisaris yang diangkat oleh Dewan
Komisaris berdasarkan saran Pemegang Saham atas beban Perseroan.
6. Dalam hal terjadi kekosongan jabatan anggota Dewan Komisaris, maka dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga
puluh) hari setelah terjadinya kekosongan tersebut, harus diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk
mengisi kekosongan dimaksud.
7. Selama jabatan anggota Dewan Komisaris kosong, maka Dewan Komisaris menunjuk salah seorang anggota Dewan
Komisaris lainnya atau pihak lain untuk sementara waktu menjalankan tugas anggota Dewan Komisaris yang 'kosong
tersebut dengan kewajiban dan kewenangan yang sama.
8. Dalam hal kekosongan jabatan anggota Dewan Komisaris disebabkan karena berakhirnya masa jabatan dan Rapat
Umum Pemegang Saham belum menetapkan anggota Dewan Komisaris baru, maka anggota Dewan Komisaris yang
berakhir masa jabatan tersebut dapat ditetapkan oleh Dewan Komisaris untuk sementara menjalankan tugas anggota
Dewan Komisaris yang kosong tersebut dengan kewajiban dan kewenangan yang sama sampai dengan diangkatnya
anggota Dewan Komisaris yang definitif.
9. Dalam hal Perseroan tidak mempunyai satupun anggota Dewan Komisaris, maka Rapat Umum Pemegang Saham
sudah harus mengisi kekosongan tersebut dalam waktu paling lambat 30 (tiga pUluh) hari setelah terjadi kekosongan.
10. Selama jabatan Dewan Komisaris kosong selain karena berakhirnya masa jabatan, maka Rapat Umum Pemegang
Saham dapat menunjuk pihak lain untuk melaksanakan tugas Dewan Komisaris sampai dengan ditetapkannya anggota
anggota Dewan Komisaris yang definitif.
11. Dalam hal kekosongan jabatan disebabkan oleh karena berakhimya masa jabatan, maka anggota Dewan IKomisaris
yang berakhir masa jabatannya tersebut dapat ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk tetap
melaksanakan tugas sebagai anggota Dewan Komisaris dengan kewenangan dan kewajiban yang sama sampai dengan
ditetapkannya anggota Dewan Komisaris yang definitif.
12. Pelaksana tugas anggota Dewan Komisaris yang kosong sebagaimana dimaksud pada ayat 7, ayat 8, dan ayat 11,
selain anggota Dewan Komisaris yang masih menjabat, memperoleh gajl dan tunjangan/fasilitas yang sama dengan
anggota Dewan Komisaris yang kosong tersebut, tidak termasuk santunan puma jabatan.
13. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila:
a. Masa jabatannya berakhir;
b. Mengundurkan diri;
c. Meninggal dunia;
d. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Umum Pemegang Saham dengan alasan:
i. tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik;
ii. melanggar ketentuan anggaran dasar dan atau peraturan perundang-undangan;
iii. dinyatakan bersalah dengan keputusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.
e. Dinyatakan pailit atau dinyatakan tunduk pada Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) oleh pengadilan;
atau
f. Berhalangan tetap.

141
:1 smf

14. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis
mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan dengan tembusan kepada Direksi dan anggota Dewan Komisaris
lainnya paling lambat 30 ('liga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.
15. Apabila dalam surat pengunduran diri disebutkan tanggal efektif kurang dari 30 (tiga puluh) hari dari tanggal surat
diterima, maka dianggap tidak menyebutkan tanggal efektif pengunduran diri.
16. Dengan lampaunya kurun waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 15 atau dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak
diterimanya surat permohonan pengunduran diri dalam hal tidak disebutkan tanggal efektif pengunduran diri, tidak ada
keputusan, maka anggota Dewan Komisaris bersangkutan berhenti dari jabatannya pada tanggal yang diminta tersebut
diatas atau del,gan lewatnya waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya surat permohonan pengunduran diri tanpa
memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.
17. Anggota Dewan Komisaris yang berhenti sebelum atau setelah masa jabatannya berakhir, termasuk berhenti karena
mengundurkan diri, tetap bertanggungjawab terhadap segala tindakannya sejak tanggal pengangkatannya sampai
dengan tanggal penetapan pemberhentiannya atau tanggal efektif berakhirnya jabatannya yang belum diterima
pertanggung-jawabannya oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

PEMBERHENTIAN SEWAKTU-WAKTU DEWAN KOMISARIS

Pasal20

1. Anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu dapat diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
2. Pemberhentian anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan dengan alasan anggota
Dewan Komisaris bersangkutan:
a. tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik;
b. tidak melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan danlatau ketentuan anggaran dasar;
c. melakukan tindakan yang diindikasikan telah merugikan Perseroan; dan/atau
d. dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap.
3. Selain alasan pemberhentian anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat 2, anggota Dewan
Komisaris dapat diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan alasan lainnya yang dinilai tepat demi
kepentingan dan pencapaian tujuan Perseroan.
4. Rencana pemberhentian anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diberitahukan kepada yang
bersangkutan secara Iisan atau tertulis oleh Rapat Umum Pemegang Saham atau pihak lain yang ditunjukldikuasakan
oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
5. Keputusan pemberhentian karena alasan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf a, huruf b, dan huruf c serta ayat 3
ditetapkan setelah anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri.
6. Pembelaan diri sebagaimana dimaksud pada ayat 5 disampaikan secara tertulis kepada Rapat Umum Pemegang
Saham atau pihak lain yang ditunjukldiberi kuasa dalam waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak pemberitahuan
sebagaimana dimaksud pada ayat 4 diterima oleh anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan.
7. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang diberhentikan telah melakukan pembelaan diri atau menyatakan tidak
berkeberatan atas rencana pemberhentiannya pada saat diberitahukan, maka ketentuan waktu sebagaimana dimaksud
pada ayat 6 dianggap telah terpenuhi.
8. Selama rencana pemberhentian masih dalam proses, maka anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan wajib
melaksanakan tugasnya sebagaimana mestinya.
9. Pemberhentian karena alasan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf c dan huruf d, merupakan pemberhentian tidak
dengan hormat.
10. Apabila seorang anggota Dewan Komisaris berhenti atau diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir maka masa
jabatan penggantinya adalah sisa masa jabatan anggota Dewan Komisaris yang digantikannya.
11. Dalam hal terdapat penambahan anggota Dewan Komisaris, maka masa jabatan anggota Dewan Komisaris tersebut
akan berakhir bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan anggota Dewan Komisaris lainnya yang telah ada.

142
Jlsmf

12. Anggota Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan rangkap sebagai:


a. anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta;
b. jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan;
d. pengurus partai politik daniatau calon/anggota legislatif; atau
"

e. calon Kepala Daerah.

TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS


Pasal21
1. Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha
Perseroan.
2. Dewan Komisaris bertugas:
a. Melakukan pengawasan terhadap pengurusan Perseroan yang dilakukan Direksi;
b. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan kegiatan pengurusan Perseroan;
c. Melaksanakan kepentingan Perseroan dengan memperhalikan kepentingan para Pemegang Saham dan
bertanggung jawab kepada Perseroan yang dalam hal ini diwakili oleh Rapat Umum Pemegang Saham;
d. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan
tersebut;
e. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai rencana kerja dan
anggaran tahunan Perseroan yang diusulkan Direksi.
3. Para anggota Dewan Komisaris, baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu berhak memasuki bangunan,
halaman dan/atau tempat lain yang dipergunakan danlatau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa buku,
surat bukti, persediaan barang-barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas untuk keperluan verifikasi dan
lain-lain surat berharga serta mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.
4. Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dapat mengangkat seorang Sekretaris Dewan
Komisaris atas beban Perseroan.
5. Dewan Komisaris dapat meminta bantuan tenaga ahli dalam melaksanakan tugasnya dalam jangka waktu terbatas.atas
beban Perseroan.
6. Semua biaya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dibebankan kepada Perseroan dan
secara jelas dimuat dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan.
7. Para anggota Dewan Komisaris berhak meminta penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan kepada Direksi dan
Direksi wajib memberikan penjelasan.
8. Dewan Komisaris dengan suara terbanyak biasa setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang
atau lebih anggota Direksi, apabila mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini atau melalaikan
kewajibannya atau terdapat indikasi melakukan kerugian Perusahaan atau terdapat alasan mendesak yang dinilai tepat
bagi Perseroan.
9. Pemberhentian sementara itu dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Kepulusan Dewan Komisaris mengenai pemberhentian sementara anggota Direksi dilakukan sesuai dengan
tata cara pengambilan keputusan Dewan Komisaris.
b. Pemberhentian sementara dimaksud harus diberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan disertai
alasan yang menyebabkan tindakan tersebut dengan tembusan kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan
Direksi.
c. Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam huruf b disampaikan dalam waktu paling lambat 2 (dua) hari
setelah ditetapkannya pemberhentian sementara tersebut.
d. Anggota Direksi yang diberhentikan sementara tidak berwenang menjalankan pengurusan Perseroan serta
mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan

143
I smf

e. Dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga pUluh) hari setelah pemberhentian sementara dimaksud, Dewan
Komisaris wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham yang akan memutuskan apakah
mencabut atau menguatkan keputusan pemberhentian sementara tersebut setelah anggota Direksi yang
bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri.
f. Rapat sebagaimana dimaksud pada huruf e dipimpin oleh salah seorang Pemegang Saham yang dipilih oleh
dan dari antara Pemegang Saham yang hadir.
g. Dalam hal pemegang saham Perseroan adalah Pemegang Saham tunggal, maka keputusan tersebut dapat
ditetapkan tanpa harus penyelenggaraan rapat secara fisik (on paper).
h. Dalam hal jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebagaimana dimaksud pada huruf e telah lewat dan tidak
diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Umum Pemegang Saham tidak dapat
mengambil keputusan, maka pemberhentian sementara tersebut menjadi batal demi hukum.
i. Pemberhentian sementara tidak dapat diperpanjang atau ditetapkan kembali dengan alasan yang sarna,
apabHa pemberhentian sementara dinyatakan batal sebagaimana dimaksud pada huruf h.
10. Dalam hal Perseroan tidak mempunyai seorang pun anggota Dewan Komisaris, maka dalam jangka waktu paling lambat
30 (tiga puluh) hari setelah terjadi lowongan, harus diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengangkat
Dewan Komisaris Baru.
KEWAJIBAN DEWAN KOMISARIS
Pasal22
Tanpa mengurangi tugas Dewan Komisaris untuk mengawasi Perseroan oleh Direksi dan memberi nasehat pada Direksi
maka Dewan Komisaris berkewajiban:
1. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka Panjang
Perseroan, rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan serta perubahan dan tambahannya, laporan berkala dan
laporan laporan lainnya dari Direksi.
2. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran Perseroan serta menyampaikan hasH penilaian serta pendapatnya
'kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
3. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, dalam hal menunjukkan gejala kemunduran, serta melaporkan kepada
Rapat Umum Pemegang Saham dengan disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh.
4. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiap persoalan lainnya yang
dianggap penting bagi pengurusan Perseroan.
5. Melakukan tugas-tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

RAPAT DEWAN KOMISARIS


Pasal23
1. Segala keputusan Dewan Komisaris diambil dalam rapat Dewan Komisaris.
2. Keputusan Dewan Komisaris dapat pula diambil di luar rapat Dewan Komisaris sepanjang disetujui secara tertulis dan
ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris, baik mengenai cara pengambilan keputusan maupun materi
yang diputuskan.
3. Dewan Komisaris mengadakan rapat paling sedikit setiap bulan sekali atau sewaktu-waktu apabila dipandang perlu oleh
Komisaris Utama atau atas usul paling sedikit 1/3 (satu per tiga) dari jumlah anggota Dewan Komisaris atau atas
permintaan tertulis dari Pemegang Saham yang memiliki jumlah saham terbesar dengan menyebutkan hal-hal yang
akan dibicarakan.
4. Dalam rapat tersebut, Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi.
5. Rapat Dewan Komisaris diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha Perseroan atau di
tempat lain di wilayah Republik Indonesia yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
6. Panggilan rapat Dewan Komisaris dilakukan secara tertulis oleh Komisaris Utama atau oleh anggota Dewan Komisaris
yang ditunjuk oleh Komisaris Utama dan disampaikan dalam jangka waktu paling lambat 5 (lima) hari sebelum rapat
diadakan atau dalam waktu yang lebih singkat jika dalam keadaan mendesak.
7. Panggilan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 6 harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat.
8. Panggilan rapat terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir dalam rapat.

144
lismf

9. Semua Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama.


10. Dalam hal Komisaris Utama tidak dapat hadir atau berhalangan, rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh anggota Dewan
Komisaris lainnya yang ditunjuk oleh Komisaris Utama.
11. Apabila Komisaris Utama tidak melakukan penunjukan, maka pimpinan rapat Dewan Komisaris dipilih oleh dan diantara
anggota Komisaris yang hadir pada rapat tersebut.
12. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam rapat hanya oleh seorang anggota Dewan Komisaris lainnya
berdasarkan surat kuasa tertulis yang diberikan secara khusus untuk keperluan itu.
13. Seorang anggota Dewan Komisaris hanya dapat mewakili seorang anggota Dewan Komisaris lainnya.
14. Rapat Dewan Komisaris dinyatakan sah dan berhak mengambil keputusan-keputusan yang mengikat, apabila dihadiri
atau diwakili oleh lebih dari 1/2 (satu per dual jumlah anggota Dewan Komisaris atau wakilnya.
15. Semua keputusan dalam rapat Dewan Komisaris diambil dengan musyawarah untuk mufakat.
16. Jika keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan harus diambil dengan
pemungutan suara bedasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dual bagian dari jumlah suara yang sah yang
dikeluarkan dalam rapat yang bersangkutan.
17. Setiap anggota Dewan Komisaris berhak mengeluarkan 1 (satu) suara ditambah 1 (satu) suara untuk setiap anggota
Dewan Komisaris yang diwakilinya.
18. Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka Komisaris Utama atau pimpinan rapat yang
menentukan usul yang bersangkutan dianggap ditolak, kecuali mengenai diri orang akan ditentukan dengan undian
tertutup.
19. Suara blanko (abstain) dianggap menyetujui usul yang diajukan dalam Rapat.
20. Suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam
Rapat.
21. Segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam rapat Dewan Komisaris harus dibuat suatu risalah rapat Dewan
Komisaris yang ditandatangani oleh Ketua Rapat Dewan Komisaris dan oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris
yang ditunjuk oleh dan dari antara anggota Dewan Komisaris yang hadir.

SATUAN PENGAWASAN INTERN


Pasal24
1. Perusahaan wajib membentuk Satuan Pengawasan Intern.
2. Satuan Pengawasan Intern sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggllng jawab
kepada Direktur Utama.
3. Satuan Pengawasan Intern bertugas:
a. membantu Direktur Utama dalam melaksanakan pemeriksaan operasional dan keuangan Perusahaan, menilai
pengendalian, pengelolaan dan pelaksanaannya pada Perusahaan serta memberikan saran-saran perbaikannya;
b. memberikan keterangan tentang hasil pemeriksaan atau hasH pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan Intern
sebagaimana dimaksud dalam huruf a kepada Direktur Utama; dan
c. memonitor tindak lanjut atas hasil pemeriksaan yang telah dilaporkan.
4. Direktur Utama menyampaikan hasil pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern sebagaimana dimaksud pada ayat 3
kepada seluruh anggota Direksi, untuk selanjutnya ditindaklanjuti dalam rapat Direksi.
5. Direksi wajib memperhatikan dan segera mengambil langkah-Iangkah yang diperlukan atas segala sesuatu yang
dikemukakan dalam setiap laporan hasil pemeriksaan yang dibuat oleh Satuan Pengawasan Intern.
6. Atas permintaan tertulis Dewan Komisaris, Direksi wajib memberikan keterangan hasil pemeriksaan atau hasil
pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan Intern sebagaimana dimaksud pada ayat 3.
7. Dalam melaksanakan tugasnya, Satuan Pengawasan Intern wajib menjaga kelancaran tugas satuan organisasi lainnya
dalam Perusahaan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

145
I smf

KOMITE AUDIT DAN KOMITE LAINNYA


Pasal25
1. Dewan Komisaris wajib membentuk komite audit yang bekerja secara kolektif dan berfungsi membantu Dewan
Komisaris dalam melaksanakan tugasnya.
2. Pembentukan komite audit dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Komite audit bertugas untuk:
a. membantu Dewan Komisaris dalam memastikan efektifitas sistem pengendalian intern dan efektifitas pelaksanaan
tugas eksternal auditor dan internal auditor;
b. menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intem maupun auditor
eksternal;
c. memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya;
d. memastikan telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan
perusahaan;
e. melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris serta tugas-tugas Dewan Komisaris
lainnya; dan
f. melakukan tugas-tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau yang ditetapkan
oleh Dewan Komisaris.
4. Dewan Komisaris dapat membentuk komite lain untuk membantu tugas Dewan Komisaris.
5. Pembentukan dan pelaksanaan tugas komite lain dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

TAHUN BUKU
Pasal26
.1. Tahun buku Perseroan adalah tahun takwim dan pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku Perseroan ditutup.
2. Direksi menyusun laporan tahunan dan menyampaikannya kepada Rapat Umum Pemegang Saham, sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan, yang ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi, setelah dilelaah dan ditandatangani
oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dalam waktu paling lambat 5 (lima) bulan setelah buku Perseroan ditutup.
3. Dalam laporan tahunan tersebut memuat paling sedikit :
a. Laporan keuangan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru lampau dan perhitungan laba rugi dari tahun
buku yang bersangkutan, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas Gika ada), serta catatan dan penjelasan
atas laporan keuangan tersebut;
b. Laporan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan serta hasil yang telah dicapai;
c. Kegiatan utama Perseroan dan perubahan selama tahun buku;
d. Rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan Perseroan;
e. Laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilakukan oleh Dewan Komisaris selama tahun buku yang baru
lampau;
f. Nama anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris;
g. Gaji dan tunjangan lain bagi anggota Direksi serta honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris untuk
tahun yang baru lampau.
4. Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf a disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan,
yang wajib diserahkan oleh Direksi kepada akuntan publik untuk diaudit.
5. Mulai dan dari dilakukan panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sampai dengan hari penutupan rapat iju,
laporan tahunan tersebut harus disediakan di Kantor Perseroan atau dikirimkan kepada para Pemegang Saham untuk
diperiksa.
6. Rapat Umum Pemegang Saham memberikan persetujuan atas laporan tahunan termasuk pengesahan laporan
keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik dan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris.
7. Laporan keuangan yang telah disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham harus disampaikan kepada Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia.

140
I~smf
8. Paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diselenggarakan,
laporan tahunan yang bersangkutan harus disediakan di Kantor Perseroan untuk dapat diperiksa oleh para Pemegang
Saham.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM


Pasal27
1. Rapat Umum Pemegang Saham dalam Perseroan adalah:
a. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan;
b. Rapat Umum Pemegang Saham lainnya yang selanjutnya dalam Anggaran Dasar disebut Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa yaitu Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan.
2. Yang dimaksud dengan Rapat Umum Pemegang Saham dalam Anggaran Dasar adalah kedua-duanya yaitu Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, keeuali dengan tegas dinyatakan
lain.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN


Pasal28
1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diadakan tiap-tiap tahun yang meliputi:
a. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk menyetujui laporan tahunan dan mengesahkan laporan keuangan;
b. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan.
2. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a wajib diadakan dalam jangka
waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir.
3. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat 2:
a. Direksi mengajukan perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi dari tahun buku yang
baru berlalu yang telah diaudit oleh Akuntan Publik serta penjelasan atas dokumen tersebut untuk mendapatkan
pengesahan rapat;
b. Direksi menyampaikan laporan tahunan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan, hasil yang telah dieapai.
perkiraan mengenai perkembangan Perseroan di masa yang akan datang. kegiatan utama Perseroan dan
perubahannya selama tahun buku serta rineian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi
kegiatan Perseroan untuk mendapatkan persetujuan rapat;
c. Diputuskan penggunaan laba Perseroan;
d. Diputuskan penetapan akuntan publik untuk mengaudit buku Perseroan yang sedang berjalan berdasarkan usulan
dari Dewan Komisaris;
e. Dapat diputuskan hal-hal lain yang telah diajukan dengan tidak mengurangi ketentuan Anggaran Dasar.
4. Pengesahan perhitungan tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta laporan tugas pengawasan Dewan
Komisaris oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung
jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan
pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu. sejauh tindakan tersebut tercermin dalam perhitungan
tahunan.
5. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk mengesahkan reneana kerja dan anggaran Perseroan tahun buku
berikutnya diadakan paling lambat pada hari ketiga puluh bulan pertama setelah tahun buku baru dimulai.
6. Direksi diwajibkan mengirimkan usulan reneana kerja dan anggaran tahunan Perseroan kepada Dewan Komisaris dan
Pemegang Saham untuk dimintakan pengesahan kepada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan paling lambat 60
(enam puluh) hari sebelum tahun buku baru mulai berlaku, dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.
7. Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan sebagaimana
dimaksud pada ayat 6 harus sudah disediakan di Kantor Perseroan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan diselenggarakan untuk kepentingan pemegang saham.

147
J smf

8. Dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dapat juga dimasukkan usul-usul yang diajukan oleh seorang
atau lebih pemegang saham yang mewakili paling sedikit 1/10 (satu per sepuluh) bag ian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara yang sah, dengan ketentuan bahwa usul-usul yang bersangkutan harus sudah diterima oleh Direksi
paling lambat 21 (dua puluh satu) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diadakan dengan
memperhatikan ketentuan yang berlaku.
9. Apabila sampai dengan batas waktu akhir sebagaimana dimaksud pada ayat 5, rencana kerja dan anggaran tahunan
Perseroan belum disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, maka yang berlaku bagi Perseroan adalah
rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan yang diajukan untuk tahun buku yang bersangkutan dengan
memperhatikan ketentuan yang berlaku.
10. Direksi diwajibkan untuk memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atas permintaan
lertulis dari seorang atau lebih Pemegang Saham yang mewakili paling sedikit 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari
jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan dengan hak suara yang sah.
11. Apabila Direksi lalai untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada waktu yang telah
ditenlukan, maka dengan memperhatikan ketentuan pada ayat 9, pemegang saham berhak memanggil sendiri Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan tersebut atas biaya Perseroan setelah mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri
yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.
12. Pelaksanaan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 11 harus memperhatikan penetapan Ketua Pengadilan Negeri
yang memberikan izin tersebut.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA


Pasal29
1. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa diadakan setiap saat, jika dianggap perlu oleh Direksi dan/atau Dewan
Komisaris dan/alau pemegang saham.
2. Direksi diwajibkan untuk memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atas
permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau dari seorang atau lebih Pemegang Saham yang mewakili paling sedikit
1/10 (satu per sepuluh) bag ian dari jumlah seluruh saham yang lelah dikeluarkan Perseroan dengan hak suara yang
sah, di dalam surat permintaan tersebut juga harus dicantumkan hal-hal yang hendak dibicarakan.
3. Jika Direksi alau Dewan Komisaris lalai untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dalam
waktu 15 (lima belas) hari setelah permintaan itu diterima, maka yang menandalangani sural permintaan itu berhak
memanggil sendiri rapat tersebut alas biaya Perseroan selelah mendapal izin dari Ketua Pengadilan Negeri yang daerah
hukumnya melipuli lempal kedudukan Perseroan.
4. Pelaksanaan rapat sebagaimana dimaksud pada ayal 3, harus memperhalikan penelapan Kelua Pengadilan l'Jegeri
yang memberikan izin lersebut.

TEMPAT DAN PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM


Pasal30
1. Semua Rapal Umum Pemegang Saham diadakan di lempal kedudukan Perseroan alau di lempal Perseroan melakukan
kegialan usaha.
2. Panggilan Rapal Umum Pemegang Saham dilakukan dengan sural lercalat yang memakai tanda penerimaan, yang
dikirimkan pada alamal lerakhir yang tercatat pada Buku Daftar Pemegang Saham dan disamping surallercalal dapal
juga dilakukan melalui 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang lerbil dan beredar luas/nasional di wilayah
Republik Indonesia, sekurangnya 14 (empal belas) hari sebelum rapal diadakan.
3. Di dalam panggilan Rapal Umum Pemegang Saham harus diberilahukan hari, langgal, jam, dan lempat rapal diadakan
dan dengan singkal hal-hal yang hendak dibicarakan, disertai pemberilahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan
dalam rapallelah lersedia di kanlor Perseroan mulai dari hari dilakukan pemanggilan rapal sampai dengan tanggal rapat
diadakan.
4. Pemanggilan rapat dilakukan oleh Direksi, dengan lidak mengurangi kelentuan dalam Anggaran Dasar.
5. Apabila semua Pemegang Saham hadir dan/alau diwakili dalam sualu Rapal Umum Pemegang Saham. panggilan
lerlebih dahulu tidak disyaralkan dan rapal tersebul dapat diselenggarakan dimana pun juga di dalam wilayah Republik
Indonesia dan berhak mengambil kepu1usan yang sah.

148
smf

6. Rapat Umum Pemegang Saham dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi atau sarana media
elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta Rapat Umum Pemegang Saham saling melihat dan mendengar
secara langsung serta berpartisipasi dalam rapat.
7. Setiap penyelenggaraan Rapat Umum Pernegang Saham sebagaimana dimaksud pada ayat 6, harus dibuatkan risalah
rapat yang disetujui dan ditandatangani oleh semua peserta Rapat Umum Pemegang Saham.

PIMPINAN DAN BERITA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM


Pasal31
1. Jika dalam Anggaran Dasar tidak ditentukan lain, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang
pemegang saham yang dipilih oleh dan dari antara para pemegang saham yang hadir.
2. Dari segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam rapat ini dibuat notulen atau risalah rapat dan sebagai
pengesahannya ditandatangani oleh pimpinan rapat dan salah seorang peserta rapat yang ditunjuk oleh dan dari antara
mereka yang hadir dan isinya menjadi bukti yang sah terhadap semua pemegang saham dan Pihak Ketiga.
3. Pembuatan notulen atau risalah rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 2 tidak perlu jika dibuat berita acara rapat oleh
notaris.
KUORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSAN
Pasal32
1. Kuorum, Hak Suara dan Keputusan
a. Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Saham yang diwakili lebih
dari 1/2 (satu per dual bagian dari jumlah seluruh saham dengan dengan hak suara yangl sah yang telah
dikeluarkan Perseroan, kecuali apabila ditentukan lain dalam Anggaran Dasar;
b. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a di atas tidak tercapai, maka dapat diadakan
panggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dengan menyebutkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham
pertama telah dilangsungkan dan tidak mencapai kuorum;
c. Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b harus dilakukan paling
lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham diselenggarakan tidak termasuk tanggal panggilan
dan tanggal rapat;
d. Rapat Umum Pemegang Saham kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua
puluh satu) hari terhitung sejak Rapat Umum Pemegang Saham pertama;
e. Rapat Umum Pemegang Saham kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila
dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 1/3 (satu per tiga) dani jumlah seluruh saham dengan
hak suara yang sah;
f. Dalam hal kuorum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan
kuorum ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Negeri yang wilayahnya meliputi tempat kedudukan Perseroan;
g. Penetapan Ketua Pengadilan Negeri sebagaimana dimaksud pada huruf f bersifat final dan mempunyai kekuatan
hukum tetap.
2. Pemegang Saham dapat diwakili oleh Pemegang Saham lain atau orang lain dengan surat kuasa.
3. Pimpinan rapat berhak meminta agar surat kuasa untuk mewakili pemegang saham diperlihatkan kepadanya pada waktu
rapat diadakan.
4. Dalam rapat, tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara.
5. Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan karyawan Perseroan dapat bertindak selaku kuasa dalam rapat, namun yang
bersangkutan tidak memiliki hak suara dalam pemungutan suara.
6. Pemungutan suara mengenai diri seseorang dilakukan dengan surat tertutup yang tidak ditandatangani dan mengenai
hal lain secara lisan, kecuali apabila pimpinan rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari pemegang saham yang
hadir dalam rapat.
7. Suara blanko (abstain) dianggap menyetujui putusan rapat.
8. Suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam
rapat.
9. Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

149
smf

10. Jika keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan harus diambil dengan
pemungutan suara bedasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang sah yang
dikeluarkan dalam rapat yang bersangkutan.
11. Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sarna banyaknya, maka usul yang bersangkutan dianggap ditolak,
kecuali mengenai diri orang akan ditentukan dengan undian tertutup.
12. Pemegang saham dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham
dengan ketentuan semua pemegang saham telah diberitahu secara tertulis dan semua pemegang saham memberikan
persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut.
13. Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat 12 mempunyai kekuatan yang sarna dengan keputusan yang diambil
dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

PENGGUNAAN LABA
Pasal33
1. Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku yang tercantum dalam neraca dan perhitungan laba rugi dan telah
disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, digunakan sesuai cara yang ditentukan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham tersebut.
2. Laba bersih sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dibagikan untuk cadangan, dan sisanya ditanamkan kembali ke dalam
modal Perseroan.
3. Jika perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana
cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi dan dalam tahun buku
selanjutnya.
4. Perseroan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang tercatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi itu
belum sarna sekali tertutup, dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundang-undangan.

PENGGUNAAN DANA CADANGAN


Pasal34
1. Bagian dari laba bersih yang disediakan untuk dana cadangan ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham
berdasarkan tJsul Direksi, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan.
2. Penyisihan laba bersih untuk dana cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan sampai dengan jumlah
paling sedikit 20% (dua puluh per seratus) dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh hanya boleh digunakan untuk
menutup kerugian yang diderita oleh Perseroan.
3. Direksi harus mengelola dana cadangan agar dana cadangan tersebut memperoleh laba.
4. Pengelolaan dana cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 harus dengan persetujuan Dewan Komisaris dan
dilakukan dengan cara yang tidak mengganggu kegiatan utama Perseroan serta memperhatikan peraturan perundang
undangan.
5. Setiap keuntungan yang dihasilkan dari pengelolaan dana cadangan harus dimasukkan dalam perhitungan rugi laba
Perseroan.
6. Penggunaan laba bersih Perseroan termasuk jumlah penyisihan untuk cadangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
33 ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
7. Rapat Umum Pemegang Saham dapat menetapkan sebagian atau seluruh laba bersih Perseroan digunakan untuk
pembagian dividen, atau pembagian lain seperti tansiem (tantiem) untuk Direksi dan Dewan Komisaris, bonus untuk
karyawan, atau penempatan laba bersih tersebut dalam cadangan Perseroan yang antara lain diperuntukan bagi
perluasan usaha Perseroan.

150
IIsmf
V_.F~_'''-

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR


Pasal35
1. Perubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, yang dihadiri oleh pemegang saham yang
mewakili paling sedikit 213 (dua per tiga) dari seluruh saham yang telah dikeluarkan yang mempunyai hak suara yang
sah dan keputusan disetujui oleh paling sedikit 213 (dua per tiga) dari seluruh jumlah suara pemegang saham yang
hadir.
2. Perubahan Anggaran Dasar tersebut h..rus dibuat dengan akta notaris dan dalam Bahasa Indonesia.
3. Perubahan Anggaran Dasar yang menyangkut perubahan nama dan/atau tempat kedudukan Perseroan, maksud dan
tujuan, kegiatan usaha, jangka waktu berdirinya Perseroan, besarnya modal dasar, pengurangan modal yang
ditempatkan dan disetor dan perubahan status Perseroan tertutup menjadi Perseroan terbuka atau sebaliknya, wajib
mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
4. Perubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal sebagaimana dimaksud pada ayat 2 cukup diberitahukan
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari
terhitung sejak keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tentang perubahan tersebut.
5. Apabila dalam rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 1, kuorum yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10
(sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah rapat pertama itu dapat diselenggarakan rapat kedua
dengan syarat dan acara yang sama seperti yang diperlukan untuk rapat pertama, kecuali mengenai jangka waktu
panggilan harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat kedua tersebut tidak termasuk tanggal panggilan
dan tanggal rapat, rapat tersebut harus dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/5 (tiga per lima)
bagian dari seluruh saham yang telah dikeluarkan yang mempunyai hak suara yang sah dan keputusan disetujui oleh
paling sedikit 213 (dua per tiga) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat.
6. Keputusan mengenai pengurangan modal harusdiberitahukan secara tertulis kepada semua kreditor Perseroan dan
diumumkan oleh Direksi dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang terbit dan beredar luaslnasional di wilayah
Republik Indonesia dan dalam Berita Negara Republik Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari sejak tanggal keputusan
tentang pengurangan modal tersebut.

PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN DAN PEMISAHAN


Pasal36
1. Penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat)
bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui oleh paling sedikit 3A (tiga per
empat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat tersebut.
2. Apabila dalam rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 1, kuorum yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10
(sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah rapat pertama iju dapat diselenggarakan rapat kedua
dengan syarat dan acara yang sama seperti yang diperlukan untuk rapat pertama, kecuali mengenai jangka waktu
panggilan harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat kedua tersebut tidak termasuk tanggal panggilan
dan tanggal rapat tersebut harus dihadiri oleh Pemegang Saham yang mewakili paling sedikit 213 (dua per tiga) bagian
dari seluruh saham yang telah dikeluarkan yang mempunyai hak suara yang sah dan keputusan disetujui oleh paling
sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat.
3. Direksi wajib mengumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian mengenai rencana penggabungan, peleburan,
pengambilalihan dan pemisahan dan mengumumkan secara tertulis kepada karyawan dari Perseroan yang akan
melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum
pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham.

PEMBUBARAN DAN L1KUIDASI


Pasal37
1. Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan, maka pembubaran Perseroan hanya dapat dilakukan
berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling
sedikit 3/4 (tiga per empat) dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui oleh seluruh
jumlah suara pemegang saham yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat.
2. Apabila Perseroan dibubarkan, baik karena :
a. dibubarkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham; atau

151
'I smf

b. dinyatakan bubar berdasarkan penetapan Pengadilan; atau


c. dicabutnya kepailitan berdasarkan keputusan pengadilan niaga yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, harta
pailit Perseroan tidak cukup untuk membayar biaya kepailitan; atau
d. harta pailit Perseroan yang telah dinyatakan pailit berada dalam keadaan insolvensi sebagaimana diatur dalam
Undang-undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, maka
harus diadakan likuidasi oleh likuidator yang ditunjuk oleh Rapat Umum Pemegang Saham atau kurator yang
ditunjuk oleh pengadilan.
3. Pembubaran Perseroan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
4. Dalam hal Perseroan bubar, maka Perseroan tidak dapat melakukan perbuatan hukum kecuali diperlukan untuk
membereskan kekayaannya dalam proses Iikuidasi.
5. Likuidator wajib mendaftarkan dalam Daftar Perusahaan, mengumumkan kepada kreditor dalam Berita Negara dan surat
kabar harian yang terbit atau beredar di tempat kedudukan Perseroan serta memberitahukan kepada Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak Perseroan dibubarkan.
6. Sisa perhitungan likuidasi dibagi kepada para pemegang saham Perseroan sesuai dengan nilai nominal saham yang
dimiliki dan yang telah dibayar penuh.
7. Anggaran Dasar beserta perubahannya di kemudian hari tetap berlaku sampai dengan tanggal disahkan perhitungan
likuidasi oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan diberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya kepada (para)
Iikuidator.

TEMPAT TINGGAL (DOMISILI)


Pasal38
Untuk hal-hal yang mengenai Perseroan, para Pemegang Saham dianggap bertempat tinggal pada alamat sebagaimana
dicatat dalam Buku Daftar Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8.

PERATURAN PENUTUP
Pasal39
Segala hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

152
IIsmf

XIX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI

1. Pemesan Yang Berhak


Perorangan Warga Negara Indonesia dan perorangan Warga Negara Asing dimanapun mereka bertempat tinggal, serta
badan usaha atau lembaga Indonesia ataupun asing dimanapun mereka berkedudukan yang berhak membeli Obligasi
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yurisdiksi setempat.

2. Pemesanan Pembelian Obligasi


Pemesanan pembelian Obligasi harus diajukan dengan menggunakan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi (FPPO)
yang dicetak untuk keperluan ini dan pemesanan yang telah diajukan tidak dapat dibatalkan oleh pemesan. Pemesanan
pembelian Obligasi yang diajukan dengan menggunakan fotokopi formulir tersebut ataupun bentuk lainnya akan ditolak.

3. Jumlah Minimum Pemesanan Obligasi


Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan senilai
Rp5.000.000,00 (lima juta Rupiah) atau kelipatannya.

4. Masa Penawaran Obligasi


Masa Penawaran Obligasi akan dimulai pada tanggal22 Desember 2009 pukul 09.00 WIB sampai puku114.00 WIB.

5. Tempat Pengajuan Pemesanan Pembelian Obligasi


Pemesan harus mengajukan FPPO selama jam kerja yang umum berlaku, kepada para Penjamin Emisi Obligasi atau
Agen Penjualan yang ditunjuk sebagaimana dimuat dalam Bab XXII Prospektus pada tempat dimana pemesan
memperoleh Prospektus dan FPPO.

6. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Obligasi


Para Penjamin Emisi Obligasi atau Agen Penjualan yang menerima pengajuan pemesan pembelian Obligasi akan
menyerahkan kembali kepada pemesan 1 (satu) tembusan FPPO yang telah ditandatangani sebagai tanda terima
pengajuan pemesanan pembelian Obligasi. Bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi bukan merupakan
jaminan dipenuhinya pemesanan.

7. Penjatahan Obligasi
Apabila terjadi kelebihan pemesanan, maka penjatahan akan dilakukan sesuai degan peraturan Bapepam NO.IX.A.7
tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran
Umum.
Penjamin Emisi Obligasi akan menyampaikan Laporan HasH Penawaran Umum kepada Bapepam dan LK paling lambat
5 (lima) Hari Kerja setelah tanggal penjatahan sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK NO.IX.A.2 tentang Tata Cara
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.
Manager Penjatahan akan menyampaikan Laporan HasH Pemeriksaan Akuntan kepada Bapepam dan LK mengenai
kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada peraturan BAPEPAM No.VIII.G.12 tentang Pedoman
Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus dan peraturan
BAPEPAM No.lX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek
dalam Penawaran Umum, paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penjatahan.

153
I smf

8. Pembayaran Pemesanan Pembelian Obligasi


Selelah menerima pemberilahuan l1asil penjalahan Obligasi, Pemesan harus segera melaksanakan pembayaran yang
dapal dilakukan secara lunai alau lransfer yang dilujukan kepada Penjamin Emisi Obligasi melalui Agen Penjualan
lempal mengajukan pemesanan. Dana tersebul harus sudah efektif pada rekening Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi
selambaHambalnya tanggal28 Oesember 2009 puku110.00 WIB (in good fund) yang ditujukan pada rekening di bawah
ini.
PT Bahana Securities

Nama Bank: CIMB Niaga Cabang Graha Niaga

No. Rekening: 064~1-11426~04

Atas nama:

PT Bahana Securities

Semua biaya atau provisi bank ataupun biaya transfer merupakan beban pemesan. Pemesanan akan dibatalkan jika
persyaralan pembayaran tidak dipenuhi.

9. Distribusi Obligasi Secara Elektronik


Pada Tanggal Emisi, Perseroan wajib menerbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi unluk diserahkan kepada KSEI dan
memberi inslruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi
di KSEI. Oengan lelah dilaksanakannya instruksi lersebut, maka pendislribusian Obligasi semata-mata menjadi
tanggung jawab Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi.
Selanjutnya Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi memberi instruksi kepada KSEI untuk memindahbukukan Obligasi dari
Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi ke dalam Rekening Efek Penjamin Emisi Obligasi sesuai dengan
bagian penjaminan masing-masing. Oengan telah dilaksanakannya pendistribusian Obligasi kepada Penjamin Emisi
Obligasi maka tanggung jawab pendistribusian Obligasi semata-mala menjadi tanggung jawab Penjamin Emisi Obligasi
yang bersangkulan.

10. Pendaftaran Obligasi pada Penitipan Kolektif


Obligasi yang ditawarkan oleh Perseroan melalui Penawaran Umum ini lelah didaftarkan pada KSEI berdasarkan
Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI NO.SP-028/PO/KSEI/1009 tanggal 6 Oktober 2009 dan Perubahan I Perjanjian
Pendaftaran Obligasi Oi KSEI No. Sp020/PIPO/KSE1/1209 langgal 16 Oesember 2009 dengan yang dilandalangani
Perseroan dengan KSEI. Oengan didaftarkannya Obligasi lersebul di KSEI maka alas Obligasi yang dilawarkan berlaku
kelenluan sebagai berikut:
a. Perseroan lidak menerbilkan Obligasi dalam bentuk sertifikat kecuali Sertifikal Jumbo Obligasi yang diterbilkan
untuk didaftarkan alas nama KSEI unluk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi akan diadminislrasikan secara
elektronik dalam Penilipan Kolektif di KSEI. Selanjulnya Obligasi hasil Penawaran Umum akan dikredilkan ke
dalam Rekening Efek selambaHambalnya Tanggal Emisi.
b. KSEI akan menerbilkan Konfirmasi Tertulis kepada Perusahaan Efek atau Bank Kuslodian sebagai landa bukti
pencalalan Obligasi dalam Rekening Efek di KSEI. Konfirmasi Tertulis lersebul merupakan bukti kepemilikan yang
sah alas Obligasi yang lercalal dalam Rekening Efek.
c. Pengalihan kepemilikan alas Obligasi dilakukan dengan pemindahbukuan anlar Rekening Efek di KSEI. yang
selanjulnya akan dikonfirmasikan kepada Pemegang Rekening.
d. Pemegang Obligasi yang lercatal dalam Rekening Efek merupakan Pemegang Obligasi yang berhak alas
pembayaran bunga, pelunasan Pokok Obligasi, memberikan suara dalam RUPO serta hak-hak lainnya yang
melekal pada Obligasi.
e. Pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan jumlah Pokok Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen
Pembayaran alas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal
pembayaran bunga maupun pelunasan pokok yang dilelapkan Perseroan dalam Perjanjian Perwaliamanalan dan
Pe~anjian Agen Pembayaran. Perseroan melaksanakan pembayaran bunga dan pelunasan Pokok Obligasi
berdasarkan dala kepemilikan Obligasi yang disampaikan oleh KSEI kepada Perseroan. Pemegang Obligasi yang
berhak alas bunga adalah Pemegang Rekening yang memiliki Obligasi pada 4 (empal) Hari Kerja sebelum Tanggal
Pembayaran Bunga (P-4).

154
Itsmf

f. Hak untuk menghadiri RUPO dilaksanakan oleh Pemegang Obligasi dengan menyerahkan KTUR asli yang
diterbitkan oleh KSEI kepada Wali Amana!. Yang dapat menghadiri RUPO adalah Pemegang Obligasi yang
namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening yang diterbitkan oleh KSEI pada Hari Kerja ketiga sebelum
pelaksanaan RUPO (R-3). Terhitung sejak R-3 sampai dengan berakhirnya RUPO, seluruh Obligasi di Rekening
Efek di KSEI akan dibekukan sehingga tidak dapat dilakukan pemindahbukuan antar Rekening Efek. Transaksi
Obligasi yang penyelesaiannya jatuh pada R-3 sampai dengan tanggal pelaksanaan RUPO akan diselesaikan oleh
KSEI mulai Hari Kerja pertama setelah berakhirnya RUPO.
g. Pihak-pihak yai;g hendak melakukan pemesanan Obligasi wajib membuka Rekening Efek di Perusahaan Efek atau
Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang Rekening Efek di KSEI.

11. Pembatalan Penawaran Umum


Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dapat diakhiri pada setiap waktu sampai dengan sebelum tanggal Pernyataan
Pendaftaran menjadi Efektif dengan cara memberikan pemberitahuan tertulis untuk mengakhiri Perjanjian Penjaminan
Emisi Obligasi oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi kepada Perseroan, apabila (i) Perseroan lalai untuk memenuhi
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Perseroan
tidak melakukan upaya-upaya untuk memperbaiki kelalaian itu dalam jangka waktu yang disepakati bersama dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berJaku sejak tanggal diterimanya pemberitahuan tertulis
mengenai kelalaian yang dikeluarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi kepada Perseroan; dan (ii) terjadi suatu
pengubahan penting yang material atas keadaan keuangan Perseroan sehingga menurut pendapat Penjamin Pelaksana
Emisi Obligasi dapat merugikan calon investor.
Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dapat diakhiri setiap waktu sampai dengan sebelum tanggal Pernyataan
Pendaftaran menjadi Efektif dengan cara memberikan pemberitahuan tertulis oleh Perseroan mengenai niatnya untuk
mengakhiri Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi kepada Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi, apabila Penjamin
Pelaksana Emisi Obligasi lalai untuk memenuhi syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang termaktub dalam Perjanjian
Penjaminan Emisi Obligasi dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi tidak melakukan
upaya-upaya yang diperlukan untuk memperbaiki kelalaian itu dalam jangka waktu yang disepakati bersama sejak
tanggal diterimanya pemberitahuan tertulis mengenai kelalaian yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Penjamin
Pelaksana Emisi Obligasi.
Dalam jangka waktu sejak Pernyataan Pendaftaran Efektif sampai dengan berakhirnya masa Penawaran Umum,
Perseroan dapat menunda masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak Pernyataan
Pendaftaran Efektif atau membatalkan Penawaran Urnurn apabila terjadi kondisi-kondisi berikut:

(i) indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh persen) selama 3 (tiga) Hari Bursa
berturut-turut;

(ii) bencana alam, perang, huru hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap
kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau

(iii) peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh
Bapepam dan LK berdasarkan formulir nomor : IX.A.2-11 lampiran 11.
Keputusan Perseroqn untuk menunda ataupun membatalkan Penawaran Umum tersebut harus diberitahukan kepada
Bapepam dan LK serta mengumumkannya dalam sekurang-kurangnya satu surat kabar harian berbahasa Indonesia.
Apabila pada suatu waktu sebelum Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif terjadi Force Majeure maka Penjamin
Pelaksana Emisi Obligasi atau Perseroan berhak untuk menunda Penawaran Umum atau mengakhiri Perjanjian
Penjaminan Emisi Obligasi dengan memberitahukan secara tertulis kepada pihak yang lain mengenai diakhirinya
Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.
Apabila terjadi pengakhiran Perjanjian Penjamin Emisi Obligasi, sebagaimana diuraikan di atas, maka para pihak
berkewajiban untuk memberitahukan hal tersebut secara tertulis kepada Bapepam dan LK.
Jika terjadi pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan mengakibatkan pembatalan Penawaran Umum, dan
uang pembayaran pemesanan Obligasi telah diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan belum dibayarkan
kepada Perseroan, maka uang pembayaran tersebut wajib dikembalikan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi
kepada para pemesan Obligasi paling lambat 2 (dua) Hari Kerja terhitung sejak pembatalan atau pengakhiran Perjanjian
Penjaminan Emisi Obligasi. Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan mengakibatkan
pembatalan Penawaran Umum, dan uang pembayaran pemesanan Obligasi telah diterima Perseroan, maka Perseroan
wajib mengembalikan uang pembayaran tersebut kepada para pemesan Obligasi melalui KSEI dalam waktu selambat
lambatnya 2 (dua) Hari Kerja terhitung sejak tanggal pembatalan atau pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi
Obligasi.

155
J smf

Jika terjadi keterlambatan, maka Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi atau Perseroan yang menyebabkan terjadinya
keterlambatan tersebut wajib membayar kepada para pemesan untuk tiap hari keterlambatan denda sebesar tingkat
suku Bunga Obligasi per tahun dihitung secara harian (berdasarkan jumlah Hari Kalender yang telah lewat sampai
dengan pelaksanaan pembayaran seluruh jumlah yang seharusnya dibayar ditambah denda), dengan ketentuan satu
tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan satu bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender.
Apabila uang pengembalian pemesanan Obligasi sudah disediakan, akan tetapi pemesan tidak datang untuk
mengambilnya dalam waktu 2 (dual Hari Kerja setelah pembatalan Penawaran Umum, Perseroan dan/atau Penjamin
Pelaksana Emisi Obligasi tidak diwajibkan membayar bunga daniatau denda kepada para pemesan Obligasi.

12. Lain-lain
Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian Obligasi secara
keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

156
IIsmf

XX. KETERANGAN TENTANG WAll AMANAT

Dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Sarana Multigriya Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap, PT Bank
Permata Tbk bertindak sebagai Wali Amanal alau badan yang diberi kepercayaan untuk mewakili kepentingan para
Pemegang Obligasi sebagaimana diletapkan dalam UUPM.
PT Bank Permata Tbk (d/h PT Bank Bali Tbk. selanjutnya disebut sebagai 'PermataBank") dalam penerbitan Qbligasi ini
bertindak sebagai Wali Amanat dan telah terdaftar di Bapepam dan LK dengan No.02/STID-WNPM/1996 tanggal 28 Maret
1996 juncto surat yang dikeluarkan oleh Bapepam dan LK tertanggal11 Nopember 2002 No.S-2418/PM/2002.
Sehubungan dengan penerbitan Obligasi ini telah dibuat akta Perjanjian Perwaliamanatan antara Perseroan dengan
PermataBank dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Sarana Multigriya Finansial II Tahun 2009 Dengan Tingkat
Bunga Tetap NO.08 tanggal 6 Oktober 2009 sebagaimana diubah dengan Akta Addendum I Perjanjian Perwaliamanatan
Obligasi Sarana Multigriya Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap NO.04 tanggal 5 November 2009 dan Akta
Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Sarana Mulligriya Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap
NO.16 tanggal16 Desember 2009, ketiganya dibuat dihadapan Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta.
PermataBank sebagai Wali Amanat dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, baik
langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam ketentuan Pasal 1 angka I UUPM. Selain itu,
PermataBank juga tidak memiliki hubungan kredit melebihi 25% dari jumlah hutang yang di waliamanati sesuai dengan
peraturan Bapepam-LK No. VI.C.3 tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan Antara Wali Amanat Dengan Perseroan.

1. Umum
PermataBank didirikan berdasarkan Akta Notaris NO.228 tanggal 17 Desember 1954, yangdiblJat di hadapan-Eliza Pondaag,
SH. pengganti dari Raden Mas Soerojo, Notaris di Jakarta, dengan nama Bank Persatuan Dagang Indonesia (United
Commercial Bank of Indonesia). Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan
Penetapan NO.J.A.5/2/2 tertanggal 4 Januari 1955, didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta dibawah NO.123 tanggal
15 Januari 1955 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.22 tanggal18 Maret 1955. Tambahan NO.292.
Berdasarkan Akta NO.35 tanggal 20 Agustus 1971 yang dibuat di hadapan Tan Thong Kie, Notaris di Jakarta. nama Bank
Persatuan Dagang Indonesia diganti menjadi PT Bank Bali. Akta perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Penetapan NO.J.A.5/171/4 tanggal5 Oktober 1971, didaftarkan di Kantor Pengadilan
Negeri Jakarta dibawah NO.2814 tanggal 9 Oktober 1971 dan diumumkan datam Berita Negara Republik Indonesia NO.86
tanggal 26 Oktober 1971, Tambahan No.489.
Berdasarkan Akta No. 45 tertanggal 27 September 2002, yang minutanya dibuat di hadapan Amrul Partomuan Pohan, SH,
Lex Legibus Magister, Notaris di Jakarta, mengenai perubahan nama PT Bank Bali Tbk. menjadi PermataBank. dan
peningkatan modal ditempatkan dan disetor PermataBank. dari semula Rp668.645.803.835,OO (enam ratus enam puluh
delapan miliar enam ratus empat puluh lima juta delapan ratus tiga ribu delapan ratus tiga puluh lima Rupiah) menjadi
Rp1.300.533.627.710,00 (satu triliun tiga ratus miliar lima ratus tiga puluh tiga juta enam ratus dua puluh tujuh ribu tujuh ratus
sepuluh Rupiah), yang telah mendapatkan persetujuan dari dan dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusan tertanggal 30 September 2002 No.C
18778.HT.01.04.TH.2002 dan Bukti Penerimaan Laporan tertanggal 30 September 2002 No.C-18861.HT.01.04.TH.2002,
serta didaftarkan pada Daftar Perusahaan pada tanggal 30 September 2002 dibawah nomor 1240/RUB 09.03/1X/2002,
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 2002, Tambahan No. 12280.
Anggaran Dasar PermataBank telah mengalami beberapa kali perubahan, diubah dan disesuaikan dengan Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang dimuat dalam Akta No. 12 tanggal 9 Mei 2008, dibuat dihadapan
AMRUL PARTOMUAN POHAN, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, dan laporan perubahan Anggaran Dasar disetujui oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Keputusan No. AHU-26973.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal21 Mei 2008.
Perubahan anggaran dasar terakhir sebagaimana dimuat dalam akta tertanggal 22 Mei 2009 Nomor 41 yang dibuat di
hadapan Benny Kristianto, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, dan pemberitahuan perubahan anggaran dasar tersebut telah
diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum -dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia, pada tanggaI15-06-2009 (lima betas Juni dua ribu sembilan) dengan nomor AHU-AH.01.1 0-07950

157
I smf

2. Permodalan Wali Amanat


Berdasarkan laporan dari Biro Administrasi Efek PT Blue Chip Mulia No. SNBNLI/189/X1/09 surattertanggal 2 November 2009,
susunan permodalan PermataBank per 31 Oktober 2009 adalah sebagai berikut :

KelasA Kelas B
Nilai Nominal RpI2.500,OO Nilal Nominal RpI25,OO JUMLAH
Keterangan Jumlah Jumlah Jumlah Saham Jumlah
Saham Nilai Nominal (Rp) Nilal Nominal Rp) (%)
(Iembar)
Modal Dasar 26.880.234 336.002.925.000 18.111.976.600 2.263.997.075.000
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh Pemegang Saham:
PT. Astra International Tbk 3.446.086.010 430.760.751.250 44,505
Standard Chartered Bank 3.446.086.010 430.760.751.250 44,505

Masyarakat' 26.880.234 336.002.925.000 824.073.670 103.009.208.750 10,990


Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh 26.880.234 336.002.925.000 7.716.245.690 964.530.711.250 100,00
Saham Dalam Portepel 10.395.730.910 1.299.466.363.750

" Termasuk saham PT Perusahaan Pengelola Asel (PPA) qq Menteri Keuangan Republik Indonesia sebesar 19.994.027 saham (0,26%)

3. Pengurus dan Pengawasan


Berdasarkan hasil .Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 12 Agustus 2009 sebagaimana tertuang dalam
Resume Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Permata Tbk No.383/BKNIII/2009 tanggal12 Agustus 2009,
yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH, Notaris di Jakarta, pemegang saham telah menyetujui pengangkatan anggota Dewan
Komisaris dan Direksi baru PermataBank. sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama Raymond John Ferguson
Wakil Komisaris Utama Gunawan Geniusahardja
Komisaris Independen Dr. Lukita D. Tuwo
Komisaris Independen Inget Sembiring
Komisaris Independen I. Supomo
Komisaris Independen David Allen Worth
Komisaris Ajay Chamanlal Kanwal
Komisaris Mark Spencer Greenberg

Dewan Direksi
Direktur Utama David Martin Fletcher *
Wakil Direktur Utama Herwidayatmo
Direktur Kepatuhan J. Georgino Godong
Direktur Giridhar S. Varadachari
Direktur Guy Roland Isherwood
Direktur Lauren Sulistiawati
Direktur Honggo Widjojo Kangmasto
Direktur Indri Koesindrijastoeti H

": Efektif selelah mendapal perselujuan dan Bank Indonesia (Ies Fil and Proper).

158
IJsmf

4. Kegiatan Usaha
PermataBank adalah salah satu bank swasta devisa terkemuka di Indonesia, yang telah merintis dan mempertahankan
keberadaannya selama lebih dari 50 tahun. Selaku bank umum, PermataBank melakukan kegiatan perbankan dalam rangka
meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional dengan menyelenggarakan penghimpunan dan
penyaluran dana masyarakat. Penghimpunan dana dilakukan antara lain melalui deposito berjangka, tabungan dan rekening
giro; sedangkan penyaluran dana dilakukan dalam bentuk pemberian kredit baik kepada individu maupun kepada debitur
lembaga, transaksi antar bank serta penempatan-penempatan pada jenis investasi yang aman dan menguntungkan. Selain
itu, Pe, :nataBank juga melakukan pula kegiatan perbankan lainnya seperti: pemberian fasilitas ekspor impor, transfer, inkaso
dan perdagangan valuta asing.
PermataBank telah melaksanakan dan akan terus mengembangkan produk-produk dan kegiatan perbankan dalam rangka
pengembangan fee-based income (pendapatan imbal jasa) terutama melalui pemanfaatan jaringan distribusi elektronik
(electronic delivery chanel) secara optimal.
PermataBank dalam menjalankan usahanya selalu menyesuaikan dengan kebijaksanaan Pemerintah, terutama dalam
mobilisasi dana masyarakat dan penyaluran kredit untuk sektor-sektor yang diprioritaskan bagi kelancaran pembangunan.
Di samping itu, PermataBank juga melakukan penyertaan dalam berbagai usaha, antara lain:
a. Di bidang Sekuritas pada :
PT Bali Securities
b. 0 bidang Asuransi Kerugian pada :
PT Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia
c. Di bidang Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian pada :
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
d. Di bidang Modal Ventura pada :
PT Sarana Bali Ventura
e. Di bidang Komunikasi pada:
PT Aplikanusa Lintasarta
f. Di bidang Investasi pada:
PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia

Di dalam pengembangan Pasar Modal, PermataBank ikut berperan aktif, antara lain dengan bertindak sebagai:
a. Wali Amanat (Trustee) pada:
Obligasi BBl Dharmala Finance III Tahun 1996 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan Mengambang
Obligasi Pindo Deli PUlp & Paper Mills I Tahun 1997 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi PT Astra International II Tahun 1997 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Duta Pertiwi II Tahun 1997 Dengan Tingkat Bunga Tetap Atau Dengan Tingkat Bunga Mengambang
Obligasi Duta Pertiwi III Tahun 1997 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Bank NISP I Tahun 1997 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan Mengambang
Obligasi I Ultrajaya Tahun 1999 Dengan Tingkat Bunga Tetap Atau Mengambang
Obligasi Selamat Sempurna I Tahun 2000 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi II Ultrajaya Tahun 2001 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang
Obligasi 010 Multiartha I Tahun 2002 Dengan Tingkat Bunga Tetap
MTN III Bank NISP Tahun 2002
MTN IV Bank NISP Tahun 2002
Obligasi Subordinasi I Bank NISP Tahun 2003
Obligasi Amortisasi Wika III Tahun 2003
Obligasi I Bank BP Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Adira Dinamika Multi Finance I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Putra Sumber Utama Timber I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Charoen Pokphand Indonesia I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Alfa I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Oto Multiartha II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Excelcom I Tahun 2003
Obligasi I WOM Finance Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap
159
I smf

Obligasi Newera Footwear Indonesia I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi I PTPN V Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap DaniAtau Mengambang
Obligasi Olo Multiartha,lll Tahun 2004 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi PP I! Tahun 2004 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Bhakti Finance I Tahun 2004 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Berlina I Tahun 2004 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Syariah Ijarah Berlina I Tahun 2004
Obligasi I HITS Tahun 2004 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi I Syariah Ijarah HITS Tahun 2004
Obligasi Olo Multiartha I: Tahun 2005 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi I! WOM Finance Tahun 2005 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi III WOM Finance Tahun 2006 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Adira Dinamika Multi Finance II Tahun 2006 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Jasa Marga XI! Seri Q Tahun 2006 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi BEllI! Tahun 2006 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi I Mobile-8 Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Excelcom I! Tahun 2007
Obligasi I Jaya Ancol Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi IV WOM Finance Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Tanda Bukti Utang Konversi Bhakti Investama Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi I Malindo Feedmill Tahun 2008
Obligasi'l Bakrieland Development Tahun 2008 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Sarana Multigriya Finansiall Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Bank BTPN I Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap

b. Bank Penerima (Receiving Bank) Penawaran Umum Perdana (IPO) Saham dari :
PT Wahana Otomitra Multiartha Tbk Tahun 2004
PT Mobile-8 Telecom Tbk Tahun 2006
PT Media Nusantara Citra Tbk Tahun 2007
PT Perdana Karya Perkasa Tbk Tahun 2007
PT Ciputra Property Tbk Tahun 2007
PT laguna Cipta Griya Tbk Tahun 2007
PT BTPN Tbk Tahun 2008
PT Bayan Resources Tbk Tahun 2008
PT Inovisi Infracom Tbk Tahun 2009
c. Agen Pembayaran kupon bunga dan pokok:
NSPN PT Bakrie Finance Tahun 1995
Obligasi PT BBl Dharmala Finance III Tahun 1996 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan Mengambang
Obligasi PT Astra International II Tahun 1997 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi I Ultrajaya Tahun 1999 Dengan Tingkat Bunga Tetap Atau Mengambang
d. Agen Penjualan Sertifikat PT Danareksa (Persero)
e. Agen Pembayaran dividen saham perusahaan publik:
PT Teijin Indonesia Fiber Corporation
PT Lionmesh Prima
PT Pakuwon Jati
PT Indospring
f. Bank Kustodian penyelenggara Jasa Pen~ipan Efek.
g. Sub Registry penyelenggara Jasa Penitipan Surat Berharga yang diterbitkan Pemerintah.
h. Bank Kustodian Produk Reksadana jenis saham, pendapatan tetap, campuran, terproteksi dan penyertaan terbatas.
i. Pemain aktif pada perdagangan obligasi di pasar sekunder.

160
IIsmf

5. Kantor Cabang PermataBank


Sampai dengan bulan Desember 2008 PermataBank telah memiliki 276 lokasi cabang yang tersebar di 55 kota di
seluruh Indonesia, yaitu di: Balikpapan, Banda Aceh, Bandung, Banjarmasin, Banyuwangi, Batam, Bekasi, Bogor, Blitar,
Bojonegoro, Cianjur, Cilacap, Cilegon, Cirebon, Denpasar, Depok, Garut, Jakarta, Jambi, Jember, Jombang,
Kabanjahe, Karawang, Kediri, Klaten, Kudus, Lampung, Madiun, Magelang, Makasar, Malang, Manado, Medan,
Mojokerto, Padang, Padang Sidempuan, Palembang, Pasuruan, Pekanbaru, Pekalor.~an, Pontianak, Probolinggo,
Purwokerto, Samarinda, Salatiga, Semarang, Serang, Solo, Surabaya, Sukabumi, Tangerang, Tasikmalaya, legal,
Tulungagung dan Yogyakarta.

6. Tugas Pokok Wali Amanat


Sesuai dengan Pasal 51 UUPM, dan kemudian ditegaskan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Sarana
Multigriya Finansialll Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap, tugas pokok Wali Amanat adalah mewakili kepentingan
Pemegang Obligasi baik di dalam maupun di luar pengadilan dalam melakukan tindakan hukum yang berkaitan dengan
kepentingan Pemegang Obligasi dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian
Perwaliamanatan serta berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia
khususnya peraturan di bidang Pasar Modal.

7. Penggantian Wali Amanat


Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Sarana Multigriya Finansial II Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga
Tetap, bilamana terjadi salah satu hal di bawah ini, maka Wali Amanat berhenti menjadi Wali Amanat berdasarkan
Perjanjian Perwaliamanatan:
a. Wali Amanat dibubarkan oleh suatu badan peradilan atau oleh suatu badan resmi lainnya atau Wali Amanat
membubarkan diri secara sukarela atau bubar menurut atau berdasarkan peraturan perundang-undangan.
b. Dalam hal adanya suatu keputusan pailit atau likuidasi atas Wali Amana!, atau suatu permohonan kepailitan
diajukan oleh Wali Amanat sendiri, atau Wali Amanat mengajukan permohonan penundaan kewajiban pembayaran
hutang.
c. Wali Amanat mengajukan permohonan berhenti dari kedudukannya selaku Wali Amanat secara tertulis kepada
Perseroan dan memanggil RUPO untuk mengajukan permohonan berhenti, dengan menyebutkan alasan
alasannya, dan permohonan berhenti itu harus diajukan sedikitnya 30 (tiga pUluh) Hari Kalender sebelumnya, akan
tetapi Wali Amanat baru berhenti bertugas selaku Wali Amanat berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan setelah
permohonan berhenti ini diterima baik oleh RUPO dan pada saat Wali Amanat yang menggantikannya telah
ditunjuk oleh Perseroan dengan persetujuan RUPO dan telah secara tertulis menyatakan setuju untuk memenuhi
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat Perjanjian Perwaliamanatan, serta mulai efektif melaksanakan tugas
tugasnya.
d. Wali Amanat diberhentikan oleh RUPO sebagaimana diatur dalam ayat 11.1 huruf b Perjanjian Perwaliamanatan.
e. Semua Jumlah Terhutang telah dibayarkan oleh Perseroan sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan kepada
Pemegang Obligasi.
f. Atas permintaan Bapepam dan LK dengan dilaksanakan hak Bapepam dam LK sebagaimana dimuat dalam
ketentuan Pasal 102 ayat 1 juncto Pasal 102 ayat 2 huruf d, e, f dan 9 Undang-undang Pasar Modal terhadap Wali
Amanat.
g. Dalam hal Perseroan tidak membayar imbalan jasa Wali Amanat dan setelah Wali Amanat mengajukan permintaan
pembayaran secara tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut kepada Perseroan dalam jangka waktu 10
(sepuluh) Hari Kerja, maka Wali Amanat dapat mengajukan permohonan pengunduran diri kepada Perseroan.
Permohonan pengunduran diri tersebut harus diajukan 30 (tiga puluh) Hari Kalender sebelumnya secara tertulis
dengan menyebutkan alasan-alasannya. Atas hal pengunduran diri tersebut Perseroan bertanggung jawab untuk
menunjuk Wali Amanat pengganti dan selambat-Iambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah diterima surat
pengunduran diri tersebut, Perseroan berkewajiban menyelenggarakan RUPO untuk melaporkan kepada
Pemegang Obligasi mengenai rencana pengunduran diri Wali Amanat dan mengajukan penunjukan WaH Amanat
pengganti yang harus siap memangku jabatannya pada saat efektifnya pengunduran diri Wali Amanat, Wali
Amanat baru dapat berhenti bertugas selaku wali amanat berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan setelah
permohonan berhenti tersebut diterima oleh RUPO. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan RUPO
wajib ditanggung oleh Perseroan.

161
I smf

Dalam hal permohonan pengunduran diri karena tidak dibayarnya imbalan jasa Wali Amanat tersebut telah
disampaikan oleh Wali Amanat kepada Perseroan namun tidak dapat efektif karena sebab apapun, termasuk
namun tidak terbatas pada tidak diselenggarakannya RUPO untuk meminta persetujuan PO. tidak adanya
persetujuan PO, dan/atau tidak adanya Wali Amanat Pengganti, maka Wali Amanat tidak berkewajiban untuk
melaksanakan tugas-tugasnya sebagai Wali Amanat berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan perjanjian
perjanjian lain yang terkait, sampai dengan seluruh imbalan jasa Wali Amanat dan denda dilunasi. Dengan ini
Perseroan dan Pemegang Obligasi membebaskan Wali Amanat dari segala kerugian, gugatan, atau tunlutan
hukum yang timbul akibat tidak dilaksanakannya kewajiban-kewajiban Wali Amanat tersebut.
Meskipun demikian Perseroan wajib melunasi imbalan jasa terhutang yang timbul sejak imbalan jasa yang bel:'ffi
terbayar sampai dengan berakhirnya masa penunjukan Wali Amanat.

8. Laporan Keuangan PermataBank


Tabel berikut ini menerangkan ikhtisar data keuangan penting PermataBank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2007 dan 31 Desember 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta, Siddharta &Widjaja
dengan pendapat wajar tanpa pengecualian serta laporan interim Perseroan per tanggal 30 Juni 2009.
Neraca
No. pos- pos 31Desember 30 Junl
2007 2008 2009
AKTIVA
1. Kas 702.666 1.226.225 1.080.596
2. Penempatan pada Bank Indonesia
a. Giro Bank Indonesia 2.606.797 2.075.173 2.169.572
b. Sertifikat Bank Indonesia 3719.723 6.629.701 5.591.794
c. Lainnya 1.383.579 500.000
3. Giro pada bank lain
a. Rupiah
i. Pihak terkail dengan bank 49 26 26
Ii. Pihak lain 68.676 72.527 25.299
b. Valula Asing
i. Pihak lerkail dengan bank 53.283 365.282 58.574
Ii. Pihaklain 105.944 273.056 165.298
4. Penempatan pada Bank lain
a. Rupiah
i. Pihak terkait dengan bank
Ii. Pibak lain 52.198 62.056 204.133
PPA - Penempalan pada bank lain -1- (647) (699) (1538)
b. Valula Asing
i. Pihak lerkail dengan bank 100873
ii. Pihak lain 261.875 410221 1937.447
PPA - Penempalan pada bank lain -1- (6.157) (10.129) (22.564)
5. Sural bemarga yang dimiliki
a. Rupiah
i. Diperdagangkan 9.548 1 1850
Ii. Tersedia untuk dijual 157.698 22.638 57.519
iii Dimiliki hingga jaluh tempo 184.998 5389 23.411
PPA - Sural Berharga yang dimiliki -1- (3.496) (260) (809)
b. Valula Asing
i. Diperdagangkan
ii. Tefl;edia untuk dijual 393.224 82.392 68904
iii Dimiliki hingga jatuh lempo
PPA - Surat Berharga yang dimiliki -1- (6286) (9.302) (7.249)
6. Sural bemarga yang dijual dengan janji dibeli kembali
7. Obligasi Pemerinlah
a. Diperdagangkan 471.469 11.899 297.045
b. Tersedia untuk dijual 1.659.143 2.070.892 1.276.353
c. Dimiliki hingga jaluh lempo
8. Tagihan Sural berharga yang diOOli dengan janji dijual kembali (revefl;e

repa)

a. Rupiah 16.784 3957


b. Valula Asing
PPA - Surat bemarga yang dibeli dengan janji dijual kembali . (1562)
9. Tagihan Derivatil
i. Pihak lerkail dengan bank 725 4.709
Ii. Pihak lain 11.387 469.687 186.880
PPA - Tagihan Derivatif-l- (121) (63.112) (1915)
10. Kredit yang diOOrikan
a. Rupiah
i. Pihak terkait dengan bank 39726 172.723 128.064
ii. Pihak lain 22.927.854 30.005.340 31.928.617
PPA - Kredit yang diberikan -1- (1.062.862) (1.114.014) (1297.256)
b. Valuta Asing
i. Pihak yang terkail dengan bank 71528 1.428
ii. Pihak lain 3.414.626 4.673.338 4627.556
PPA - Kredit yang diberikan -1- (101.812) (216.141) (236.405)
Penyisihan kerugian reslruklurisasi -1
11. Tagihan akseptasi
i. Pihak terkait dengan bank 305 1.060
Ii. Pihak lain 247.442 1.191.221 1.181.923

162
No. POS-POS 31 Desember 30 Juni
2007 2008 2009
PPA - Tagihan akseptasi -1- (5.126) (19.413) (60.665)
12. Penyertaan 1.538 1.859 1.859
PPA - Penyertaan -1- (1.454) (1.452) (1.479)
13. Pendapalan yang masih akan diterima 191.550 228.423 206.541
14. Biaya dibayar dimuka 70.659 92.480 87.353
15. Uang muka pajak 158 239 4.628
16. Aktiva pajak langguhan 331.322 385.527 370.749
17. Aktiva letap 1.558.329 1.656.458 1.690.362
Akumulasi penyusulan akliva lelap -1- (263.675) (384.424) (437.478)
18 Properti lerbengkalai 58.054 42.173 16.590
PPA - Properti lerbengkalai -1- (8.708) (5.961) (8.295)
19. Aktiva sewa guna usaha

Akumulasi penyusulan aktiva sewa guna usaha -1


20. Agunan yang diambil alih 291.882 173.716 182.518
PPA Agunan yang diambil alih (20.447) (18.756) (31.830)
21. Aktiva lainlain 1.103.883 2.122.271 1.983.845
JUMLAH AKTIVA 39.303.72 54.066.9n 54.054.465
PASIVA
1. Giro
a. Rupiah
i. Pihak lerkait dengan bank 756.427 827.599 850.465
Ii. Pihak lain 4.944.074 5.619.525 5.257.151
b. Valula asing
i. Pihak lerkail dengan bank 50.294 372.436 191.904
ii. Pihak lain 1.937.429 2.565.494 2.577.564
2. Kewajiban segera lainnya 1.163.582 2.723.583 1.187.99
3. Tabungan
i. Pihak lerkait dengan bank 33.906 35.464 24.786
Ii. Pihak lain 7.302.020 7.001.796 7.806.991
4. Simpanan berjangka
a. Rupiah
i. Pihak lerkail dengan bank 1.362.673 2.282.043 1.914.809
ii. Pihak lain 11.632.000 21.382.698 21.687.337
b. Valuta asing
i. Pihak lerkail dengan bank 111.468 383.187 267.928
Ii. Pihak lain 1.941.251 2.288.607 2.525.700
5. Sertifikal Deposito
a. Rupiah 5
b. Valula asing
6. Simpanan dati bank lain
i. Pihak lerkail dengan bank 63.709 36.2763 74.424
Ii. Pihak lain 921.140 243.495 528.186
7. Kewajiban Pembelian Kembali sural berharga yang dijual dengan syaral repe
8. Kewajiban Denvali!
i. Pihak lerkait dengan bank 533 250 372
ii. Pihak lain 13.104 451.837 14.880
9. Kewajiban akseplasi
i. Pihak lerkait dengan bank 15.164 228.493 207.161
ii. Pihak lain 232.279 588.378 702.647
10. Sural berharga yang dilerbitkan
a. Rupiah
b. Valula asing
11. Pinjaman yang dilenma
a. Fasililas pendanaan jangka pendek Bank Indonesia
b. Lainnya
i. Rupiah
- Pihak lerkail dengan bank
- Pihak lain 457.697 324.500 261.769
ii. VaJuta asing
- Pihak lerkail dengan bank 75.878
- Pihak lain 251.566 87.262 81.090
12. Eslimasi kerugian komilmen dan Konlijensi
i. Pihak terkait dengan bank 944 790 m
ii. - Plhak lain 22.898 20.638 28.679
13. Kewajiban sewa guna usaha
14. Beban yang masih harus dibayar 53.029 152.967 116.144
15. Taksiran pajak penghasilan 105.616 88.926
16. Kewajiban pajak langguhan
17. Kewajiban lain~ain 1.448.568 1.421.363 1.501.013
18. Pinjaman subordinasi
a. Pihak lerkail dengan bank 1.020.750
b. Pihak lain 500.000 500.000 500.000
19. Modal Pinjaman
a. Pihak terkail dengan bank
b. Pihak lain
20. Hak Minonlas 59.6n 64.833 64.642

21. Ekuilas
a. Modal diselor 1.300.534 1.300.534 1.300.534
b. Agio (disagio) 5.826.978 5.826.978 5.826.978
c. Uang muka setoran modal
d. Modal sumbangan
e.
Cadangan deviden yang belum diambil pemegang saham 128 128 128
f. Selisih penjabaran laperan keuangan
g. Selisih penilaian kembali aktiva lelap) 501.379

163
I smf

No. POS-POS 31 Desember 30 Juni


2007 2008 2009
h. Laba (rugi) yang belum direalisasi dari sural berharga (375) (66.797) (17.413)
I. Pendapalan komprehensillainnya
J. Saldo laba (rugi) (3.725.970) (2.772.181) (2.450.924)
JUMLAH PASIVA 39.303.727 54.066.9n 54.054.465
Sesuai dengan kelenluan rransaksi PSAK No. 16 (Revisi 2007) "Aset Telap' yang berlaku eleklif sejak langga/1 January 2008. Bank merekJasifikasi
se/uruh saldo se/isih pen~aian kemba/i akliva telap ke akun delisi(.

Laporan Laba Rugi


(dim Jutaan Rupiah)
No. p~S" P~S 31 Desember 30 Junl

2007 2008 2009

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL


1. Pendapatan Bunga
1.1. Hasil bunga
a. Rupiah 3.420.820 3.956.148 2.751.960
b. Valula asing 301.682 375.908 221.606
1.2. Provisi dan komisl
a. Rupiah 351.514 480.220 145.909
b. Valula asing 22.137 29.232 15.680
Jumlah Pendapalan Bunga 4.588.209 4.841.508 3.135.155
2. Beban Bunga
2.1. Beban bunga
a. Rupiah 1.639.976 2.126.117 1.642.710
b. VaMa asing 91.599 135.352 87.827
2.2. Komisi dan provisi 10.403 6.313 2.885
Jumlah Beban Bunga 2.544.392 2.267.782 1.733.422
Pendapatan Bunga Beralh 2.043.817 2.573.n6 1.401.733
3. Pendapalan operasionallainnya
3.1. Pendapatan provisi. komisi. dan fee 323.308 338.364 163.259
3.2. Pendapalan lransaksi valuta asing') SO.744 196.186 64.615
3.3. Pendapalan kenalkan nilai sural berharga-) (4.390) 10.437 (7.166)
3.4. Pendapalan premi 41.993 41.331 23.070
3.5. Pendapatan lainnya 622.802 48.684 216.356
Jumlah Pendapalan Operaslonal Lalnnya 1.034.457 685.002 460.134
4. Beban (Pendapalan) Penghapusan Aktiva Produklil 403.040 356.844 332.006
5. Beban Eslimasi Kerugian Komilmen dan Konlijensi 16.934 (3.836) 8.626
6. Beban Opersionallainnya
6.1. Beban Adminislrasi dan umum 797.949 791.141 352.558
6.2. Beban Personalia 981.n2 940.858 566.171
6.3. Beban penurunan sural berharga
6.4. Beban Iransaksi valas
6.5. Beban promosi 116.867 109.791 36.127
6.5. Behan lainnya 291.394 442.985 104.337
Jumlah Beban Operasional Lainnya 2.187.982 2.284.n5 1.059.193
LABA (RUGI) OPERASIONAL 780.676 620.945 462.042

PENOAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL


7. Pendapalan non operasional 186.909 211.049 16.8SO
8. Beban non opersional 230.788 n.257 16.681
Pendapatan (Beban) Non Operaslonal (43.879) 133.792 169
9. PendapalanlBeban Luar Luar Biasa
10. LABAIRUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 736.797 754.737 462.211
". Taksiran pajak penghasilan ./"
Tahun beljalan 310.233 321.867 141.895
Dilangguhkan.., (82.347) (28.389) (4.426)
12. LABAIRUGI TAHUN BERJALAN 508.911 461.259 324.742
13. Hak Minoritas ./- 9.887 8.8SO 3.485
14. Saldo laba (Rugi) Awal Tahun (4.224.994) (3.224.590) (2.772.181)
15. Dividen

Lainnya

16. SALDO LABA (RUGI) AKHIR PERIODE (3.725.970) (2.n2.181) (2.450.924)


17. LABA BERSIH PER SAHAM (dalam satuan Rupiah) 64,45 58,43 41,49
Melipuff pendapatan & beban Iransaksi valuta asing serta selisih kurs
Meliputi kenaikan dan penurunan nilai sural berharga

Disajikan sebagai bagian dati Taksiran Pajak Penghasilan

Alamat PT Bank Permata Tbk. adalah sebagai berikut :

PT BANK PERMATA Tbk.

PermataBank Tower I, Lantai 14

JI. Jend. Sudirman Kav. 27

Jakarta 12920

Up : Securities & Agency Services

164
.,smf
, .

XXI. AGEN PEMBAYARAN

Perseroan telah menunjuk KSEI sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran No.SP
028/AP/KSEI/1009 tanggal 6 Oktober 2009 dan Perubahan I Perjanjian Agen Pembayaran No. SP-020/PIAP/KSEII1209
tanggal16 Desember 2009 yang dibuat antara Perseroan dengan KSEI.
Pelunasan Pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi akan dibayarka"l oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama
Perseroan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran kepada
Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing sebagaimana
yang telah ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran jatuh pada bukan Hari Bursa, maka pembayaran akan dilakukan pada
Hari Bursa berikutnya.
Alamat Agen Pembayaran adalah sebagai berikut:
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Jakarta Stock Exchange 1st Tower, 51h Floor

JI. Jendral Sudirman Kav. 52-53

Jakarta 12190

Tel. (021) 529-91099

Fax. (021) 529-91199

165
I -..
smf
XXII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN
PEMBELIAN OBLIGASI

Prospektus serta Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi dapat diperoleh pada kantor para Penjamin Pelaksana Emisi
Obligasi di bawah ini:

PENJAMIN PELAK~ANA EMISI EFEK

PT Bahana Securities

Graha Niaga Lt. 19

JI. Jend. Sudirman Kav. 58

Jakarta 12190

Tel. (021) 250 5080

Fax. (021) 522 5869

166

Anda mungkin juga menyukai