139
Mekanisme kompensasi yang terjadi adalah transventricular absorption, dural Gejala hipertensi intrakranial lebih mononjol pada anak yang lebih besar
absorption, nerve root sleeves absorption dan unrepaired meningocoeles. Pelebaran dibandingkan dengan bayi. Gejalanya mencakup: nyeri kepala, muntah, gangguan
ventrikel pertama biasanya terjadi pada frontal dan temporal horns, seringkali kesadaran, gangguan okulomotor, dan pada kasus yang telah lanjut ada gejala
asimetris, keadaan ini menyebabkan elevasi dari corpus callosum, penegangan atau gangguan batang otak akibat herniasi tonsiler (bradikardia, aritmia respirasi).
perforasi dari septum pellucidum, penipisan dari cerebral mantle dan pelebaran Gejala lainnya yang dapat terjadi adalah spastisitas yang biasanya melibatkan
ventrikel III ke arah bawah hingga fossa pituitary (menyebabkan pituitary disfunction) ekstremitas inferior (sebagai konsekuensi peregangan traktus piramidal sekitar
ventrikel lateral yang dilatasi) dan berlanjut sebagai gangguan berjalan, gangguan
Aliran dan produksi LCS endokrin (karena distraksi hipotalamus dan pituitari stalk oleh dilatasi ventrikel
III).
Plexus Choroideus Pada penderita hidrosefalus dewasa biasanya terdapat gejala :
1. Sakit kepala terutama pagi hari ketika bangun tidur dan berkurang bila penderita
Foramen Monroe duduk.
2. Sakit pada leher, mual dan muntah terutama pagi hari.
Ventrikel II 3. Gangguan penglihatan, kabur (blurred vision graying out) dan penglihatan
dobel (double vision). mudah mengantuk
Aquaductus Sylvulus 4. Penurunan kemampuan kognitif (Cognitive deterioration), gangguan berjalan ,
gangguan keseimbangan dan inkontinentia
Ventrikel IV 5. Penderita juga lemah dan mudah lelah
Surgical Treatment
Merupakan terapi yang sering dilakukan yaitu dengan pemasangan
serebrospinal shunt. Ventriculoperitoneal shunt adalah metode shunting
yang paling sering digunakan.
Sebagian besar pasien membutuhkan tindakan operasi pintas, yang bertujuan
membuat saluran baru antara aliran likuor (ventrikel atau lumbar) dengan
kavitas drainase ( seperti: peritoneum, atrium kanan, pleura). Pada anak-
anak lokasi drainase yang terpilih adalah rongga peritoneum, mengingat ia
mampu menampung kateter yang cukup panjang sehingga dapat menyesuaikan
pertumbuhan anak serta risiko terjadi infeksi berat relatif lebih kecil.
Pada dasarnya alat shunt terdiri dari tiga komponen yaitu kateter proksimal,
katub (dengan/ tanpa reservoir),dan kateter distal. Komponen bahan dasarnya
adalah elastomer silikon. Ada beberapa bentuk profil shunt (tabung, bulat
lonjong dan sebagainya) dan pemilihan pemakaiannya didasarkan atas
pertimbangan mengenai penyembuhan kulit yang dalam hal ini sesuai dengan
usia penderita, berat badannya, ketebalan kulit dan ukuran kepala. Sistem
hidrodinamik shunt tetap berfungsi pada tekanan yang tinggi, sedang dan
rendah, dan pilihan ditetapkan sesuai dengan ukuran ventrikel, status pasien
(vegetatif, normal), patogenesis hidrosefalus dan proses evolusi penyakitnya.
Penyulit berupa infeksi, obstruksi dan dislokasi.
Beberapa jenis shunt :
141