Y
DENGAN SEKSUAL ABUSE
I. Identitas Pasien
Nama : An. Y
Umur : 14 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 2 Januari 2003
Agama : Islam
Nama Ayah : Tn. P
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Nama Ibu : Ny. L
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Kalijati No. 256
Diagnosa Medis : Seksual abuse
Tanggal Masuk : 8 Januari 2017
No. Cm : 0112345
II. Anamnesis
A. Keluhan Utama
Nyeri
G. Riwayat Kelahiran :
Pasien lahir di Rumah Sakitdengan berat badan lahir 3700 gram dan panjang 47
cm, lahir spontan, langsung menangis kuat segera setelah lahir, usia kehamilan 38
minggu.
H. Riwayat Postnatal
Rutin ke posyandu setiap bulan untuk menimbang badan dan mendapat imunisasi.
I. Imunisasi
Jenis I II III IV
1 - - -
1. BCG bulan 3 bulan 4 bulan -
2. DPT 2 2 bulan 3 bulan 4 bulan
bulan
3. Polio - - -
2 hari
4. Campak 2 bulan 3 bulan -
9
5. Hepatitis
bulan
B
Lahir
Kesimpulan : imunisasi dasar lengkap sesuai Depkes, tidak sesuai IDAI 2010
II
III An. Y, ,
14 tahun, 35 kg, 145 cm
Pasien merupakan anak pertama. Ayah dan ibu menikah satu kali. Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga menyertai
2. Data Subyektif
a. Kaji batasan Karakteristik
Riwayat aktivitas seksual yang tidak diinginkan.
Dalam kasus tempatnya tidak diketahui. Dalam kasus dapat
diketahui bahwa yang menyerang klien adalah Preman. Pasien
mengalami sexual abuse berupa pemerkosaan. Dalam kasus tidak
teridentifikasi adanya saksi. Aktivitas yang mungkin dapat
mengubah bukti (mengganti pakaian, berendam, berkemih,
douching) : Dalam kasus tidak teridentifikasi.
Riwayat seksual.
Dalam kasus, pasien mengalami menarche 2 bulan yang lalu, tetapi
menstruasi terakhir tidak teridentifikasi. Pasien mendapat hubungan
seksual sekitar 3 hari yang lalu, itu pun berupa sexual abuse.
Respons terhadap tindak kekerasan selama fase akut.
Gejala somatic : Sakit kepala, Keletihan, Gatal, Anoreksia, Mual,
Nyeri, Rasa panas pada saluran kemih
Gejala psikologis : klien menjadi pribadi yang pendiam dan susah
berkomunikasi semenjak kejadian sexual abuse tersebut.
Reaksi Seksual : Tidak percaya pada pria,dan perubahan pada
perilaku seksual
Kemampuan keluarga untuk membantu koping korban : dalam
kasus teridentifikasi bahwa koping keluarga tidak cukup baik,
terutama ayahnya, beliau sering mengeluarkan kata-kata yang
terkesan menyalahkan anaknya.
V. Analisa Data
N
problem Etiologi symptom
o
1 DO: Sexual abuse Gangguan rasa nyaman:
pasien mengatakan nyeri (perkosaan) fisik Nyeri genitalia
DS: pemaksaan penetrasi
- Skala nyeri 4 penis genital
- Pasien terlihat
merobek fourchette
meringis
posterior merangsang
TD : 120/80mmHg
saraf-saraf nyeri
Nadi : 96 x/menit
Nyeri
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,5 C
2 DO: Sexual abuse Trauma psikologis
DS: (perkosaan) psikis
koping individu tak
efektif, disloyalitas,
PTSD trauma
psikologis
3 DO: Sexual abuse Harga diri rendah
DS: (perkosaan) psikis
stress pasca
pemerkosaan koping
individu tak efektif
merasa bersalah
perasaan tak berdaya
menyalahkan diri
sendiri, sulit diajak
komunikasi
pandangan diri (-)
Harga diri rendah
4 DO: Faktor pendorong Koping keluarga tak efektif
DS: interna (keluarga,
Orang tua terutama ayah ekonomi, pendidikan,
selalu menemani tapi sering agama) pandangan
mengeluarkan kata-kata (-) pada anak ortu
yang terkesan menyalahkan menyalahkan anak
anaknya koping keluarga tak
efektif