Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

Y
DENGAN SEKSUAL ABUSE

I. Identitas Pasien
Nama : An. Y
Umur : 14 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 2 Januari 2003
Agama : Islam
Nama Ayah : Tn. P
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Nama Ibu : Ny. L
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Kalijati No. 256
Diagnosa Medis : Seksual abuse
Tanggal Masuk : 8 Januari 2017
No. Cm : 0112345

II. Anamnesis
A. Keluhan Utama
Nyeri

B. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengeluh sakit dan perdarahan pada daerah alat genitalianya. 2 bulan yang
lalu pasien mengalami menarche dengan keluhan yang menyertai perut terasa
sakit, dan dismenore. Dan 3 hari yang lalu, klien mengalami sexual abuse.

C. Riwayat Penyakit Dahulu


Tidak terdapat riwayat penyakit dahulu

D. Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak terdapat riwayat penyakit dahulu
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ayah : sehat
Ibu : sehat

F. Pemeliharaan Kehamilan dan Prenatal


Pemeriksaan di : Dokter Kandungan
Frekuensi : Trimester I : 1x/ 1 bulan
Trimester II : 2x/ 1 bulan
Trimester III : 2x/ 1 minggu
Keluhan selama kehamilan: tidak ada
Obat-obatan yang diminum selama kehamilan : vitamin dan tablet penambah
darah.

G. Riwayat Kelahiran :
Pasien lahir di Rumah Sakitdengan berat badan lahir 3700 gram dan panjang 47
cm, lahir spontan, langsung menangis kuat segera setelah lahir, usia kehamilan 38
minggu.

H. Riwayat Postnatal
Rutin ke posyandu setiap bulan untuk menimbang badan dan mendapat imunisasi.

I. Imunisasi
Jenis I II III IV
1 - - -
1. BCG bulan 3 bulan 4 bulan -
2. DPT 2 2 bulan 3 bulan 4 bulan
bulan
3. Polio - - -
2 hari
4. Campak 2 bulan 3 bulan -
9
5. Hepatitis
bulan
B
Lahir

Kesimpulan : imunisasi dasar lengkap sesuai Depkes, tidak sesuai IDAI 2010

J. Riwayat Petumbuhan dan Perkembangan


Motorik Kasar
Mengangkat kepala : 3 bulan
Tengkurap kepala tegak : 4 bulan
Duduk sendiri : 6,5 bulan
Berdiri sendiri : 12 bulan
Berjalan : 13 bulan
Bahasa
Bersuara aah/ooh : 2,5 bulan
Berkata (tidak spesifik) : 8,5 bulan
Motorik halus
Memegang benda : 3 bulan
Personal sosial
Tersenyum : 1,5 bulan
Mulai makan : 6 bulan
Tepuk tangan : 9 bulan
Kesan : pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia

L. Riwayat Makan Minum Anak


1. Usia 0-6 bulan : ASI eksklusif, frekuensi minum ASI diberikan tiap kali bayi
menangis dan tampak kehausan, sehari biasanya lebih dari 10 kali dan lama
menyusui 10 menit, bergantian kiri kanan.
2. Usia 6-8 bulan : MPASI 2-3 kali sehari satu mangkok kecil, dengan diselingi
dengan ASI jika bayi lapar. Buah-buahan seperti pisang dan pepaya di sore
hari.
3. Usia 8-12 bulan : nasi tim 3 kali sehari satu mangkok kecil dengan sayur
hijau/wortel, dengan diselingi dengan ASI jika bayi masih lapar.
4. Usia 1 tahun - sekarang : diperkenalkan dengan makanan dewasa dengan
sayur bervariasi dan lauk ikan, tempe, porsi menyesuaikan, 3 kali sehari. ASI
masih tapi hanya kadang-kadang. Buah pepaya/pisang/jeruk jumlah
menyesuaikan.
Kesan : kualitas dan kuantitas cukup

M. Riwayat Keluarga Berencana :


Ibu pasien mengikuti program KB.
N. Pohon Keluarga

II

III An. Y, ,
14 tahun, 35 kg, 145 cm
Pasien merupakan anak pertama. Ayah dan ibu menikah satu kali. Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga menyertai

III. Pemeriksaan Fisik


Keadaan Umum
Keadaan umum : sedang
Derajat kesadaran : kompos mentis
Status gizi : kesan gizi baik
Tanda vital
BB : 35 kg
TB : 145 cm
Tekanan darah : 120/80
Nadi : 96 x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,5 C
1. Aspek psiko-sosio-spiritual:
Psiko : Pasien menjadi pendiam dan susah berkomunikasi
dengan orang lain, dan ayah selalu mengeluarkan kata-kata yang
terkesan selalu menyalahkan anaknya.
Sosio : Pasien tinggal di daerah perkampungan kumuh padat
penduduk dan berasal dari keluarga dengan tingkat social ekonomi
yang rendah, sehingga sejak kecil sudah dituntut membantu
keluarganya untuk mencari nafkah dengan cara mengamen di pinggir
jalan dari siang hingga malam hari.
Spiritual : Pasien dan keluarga mengatakan pasrah dengan keadaannya
saat ini, karena ini merupakan ujian dari Tuhan. Pasien selalu berdoa untuk
kesembuhannya.

2. Data Subyektif
a. Kaji batasan Karakteristik
Riwayat aktivitas seksual yang tidak diinginkan.
Dalam kasus tempatnya tidak diketahui. Dalam kasus dapat
diketahui bahwa yang menyerang klien adalah Preman. Pasien
mengalami sexual abuse berupa pemerkosaan. Dalam kasus tidak
teridentifikasi adanya saksi. Aktivitas yang mungkin dapat
mengubah bukti (mengganti pakaian, berendam, berkemih,
douching) : Dalam kasus tidak teridentifikasi.
Riwayat seksual.
Dalam kasus, pasien mengalami menarche 2 bulan yang lalu, tetapi
menstruasi terakhir tidak teridentifikasi. Pasien mendapat hubungan
seksual sekitar 3 hari yang lalu, itu pun berupa sexual abuse.
Respons terhadap tindak kekerasan selama fase akut.
Gejala somatic : Sakit kepala, Keletihan, Gatal, Anoreksia, Mual,
Nyeri, Rasa panas pada saluran kemih
Gejala psikologis : klien menjadi pribadi yang pendiam dan susah
berkomunikasi semenjak kejadian sexual abuse tersebut.
Reaksi Seksual : Tidak percaya pada pria,dan perubahan pada
perilaku seksual
Kemampuan keluarga untuk membantu koping korban : dalam
kasus teridentifikasi bahwa koping keluarga tidak cukup baik,
terutama ayahnya, beliau sering mengeluarkan kata-kata yang
terkesan menyalahkan anaknya.

IV. Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan Laboratorium darah tanggal 8 Januari 2017
Hb : 11,1 g/dL
Hct : 34 %
AE : 4,27.106/L
AL : 10,2.103 /L
AT : 300.103 /L
Golongan Darah : O
GDS : 172 mg/dl
N : 136 mmol/L
K : 4,0 mmol/L
Cl : 102 mmol/L

V. Analisa Data
N
problem Etiologi symptom
o
1 DO: Sexual abuse Gangguan rasa nyaman:
pasien mengatakan nyeri (perkosaan) fisik Nyeri genitalia
DS: pemaksaan penetrasi
- Skala nyeri 4 penis genital
- Pasien terlihat
merobek fourchette
meringis
posterior merangsang
TD : 120/80mmHg
saraf-saraf nyeri
Nadi : 96 x/menit
Nyeri
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,5 C
2 DO: Sexual abuse Trauma psikologis
DS: (perkosaan) psikis
koping individu tak
efektif, disloyalitas,
PTSD trauma
psikologis
3 DO: Sexual abuse Harga diri rendah
DS: (perkosaan) psikis
stress pasca
pemerkosaan koping
individu tak efektif
merasa bersalah
perasaan tak berdaya
menyalahkan diri
sendiri, sulit diajak
komunikasi
pandangan diri (-)
Harga diri rendah
4 DO: Faktor pendorong Koping keluarga tak efektif
DS: interna (keluarga,
Orang tua terutama ayah ekonomi, pendidikan,
selalu menemani tapi sering agama) pandangan
mengeluarkan kata-kata (-) pada anak ortu
yang terkesan menyalahkan menyalahkan anak
anaknya koping keluarga tak
efektif

Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan rasa nyaman: Nyeri genitalia
2. Trauma psikologis
3. Harga diri rendah
4. Koping keluarga tak efektif

Anda mungkin juga menyukai