Anda di halaman 1dari 10

2.1.

PERKEMBANGAN SEL DARAH

2.1.1 Pengertian dan fungsi darah

Darah merupakan sejenis jaringan ikat yang sel-selnya tertahan dan dibawa dalam

matriks cairan (plasma),terdapat didalam pembuluh darah yang warna merah. Warna merah

pada darah tergantung banyak tidaknya oksigen yang dibawa oleh sel darah . darah memiliki

pH sekitar 7,73-7,45,temperaturnya sekitar 38oC. Volume darah total sekitar 5 liter pada laki-

laki dewasa berukuran rata-rata,dan kurang sedikit pada pada perempuan dewasa. Volume ini

bervariasi sesuai ukuran tubuh dan berbanding terbalik dengan jumlah jaringan adiposa.

Volume ini juga bervariasi sesuai perubahan cairan darah dan konsentrasi elektrolitnya.

Fungsi Darah :

1. Sebagai alat transport yaitu mengambil oksigen atau zat oksidasi untuk diedarkan ke seluruh

tubuh,mengangkat karbondioksidadari jaringan untukdikeluarkan melalui paru-

paru,mengangkut zat-zat makanan,mengangkut zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk

dikeluarkan melalui ginjal dan kulit.

2. Sebagai sistem imun (pertahanan)

3. Mengatur suhu tubuh

4. Mengatur keseimbangan pH

5. Mengedarkan hormon

6. Menutup luka dibantu oleh keping-keping darah.

2.1.2. Perkembangan Sel Darah merah

Eritrosit bentuknya bulat dengan lekukan pada sentralnya, terbungkus dalam

membran sel dengan permeabelitas tinggi. Membran ini elastis dan fleksibel, sehinnga

memungkinkan eritrosit menembus kapiler (pembuluh darah terkecil). Setiap eritrosit

mengandung sekitar 300 juta molekul hemoglobin, sejenis pigmen pernapasan yang mengikat
oksigen. Hemoglobin merupakan protein yang kaya akan zat besi,memiliki daya gabung

terhadap oksigen itu membeentuk oksihemoglobin didalam sel darah merah. Dengan fungsi

ini maka oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan. Volume hemoglobin mencapai 1/3

volume sel.

Sel darah merah biasanya bersirkulasi selama 120 hari sebelum menjadi rapuh dan

mudah pecah . Fragmen sel darah merah yang rusak akan mengalami fagositosis oleh

makrofag dalam limfa, hati, sumsum tulang, dan jaringan tubuh lain. Globin terdegradasi

menjadi amas amino, yang kemudian akan diperbaharui untuk sistesin selular. Hem (bagian

yang mengandung zat besi ) diubah menjadi biliverdin (pigmen hijau) dan menjadi bilirubin

(pigmen kuning), yang dilepas kedalam plasma. Bilirubin diserap hati dan disekresi dalam

empedu. Sebagian besar zat besi yang di lepas oleh hem akan di ambil untuk di perbaharui

dalam proses sintesis HgA selanjutnya.

1. Pengaturan produksi sel darah merah

Produksi eritrosit diatur oleh eritroprotein, suatu hormon glikoprotein yang diproduksi

terutama oleh ginjal. Kecepatan produksi eritroprotein berbangding terbalik dengan

persediaan oksigen dalam jaringan. Faktor apapun yang menyebabkan jaringan menerima

volume oksigen yang kurang (anoksia) akan mengakibatkan peningkatan produksi

eritroprotein, sehingga makin menstimulasi produksi sel darah merah. Sebagai contoh:

1) Kehilangan darah akibat hemoragi mengakibatkan produksi sel darah merah meningkat.
2) Tinggal di dataraan tinggi dengan kandungan oksigen yang rendah dalam jangka waktu yang

lama akan mengakibatkan peningkatan produksi sel darah merah.


3) Gagal jantung, mengurangi aliran darah ke jaringan, atau penyakit paru yang mengurangi

aliran darah, mengakibatkan peningkatan produksi sel darah merah.

2. Kelainan pada sel darah merah :


a. Anemia adalah definisi sel darah merah atau kekurangan hemoglobin berikut ini adalah

berapa jenis anemia

1. Anemia hemoragi terjadi akibat kehilangan darah akut. Sumsum tulang akan memproduksi

sel darah merah secara bertahap untuk kembali ke kondisi normal.


2. Anemia defisiensi zat besi terjadi akibat penurunan asupan makanan, penurunan gaya

absorpsi, atau kehilangan zat besi secara berlebihan.


3. Anemia aplastik ( sumsum tulang tidak aktif), di tandai dengan penurunan sel darah merah

secara besar besaran. Hal ini dapt terjadi karena paparan radiasi yang berlebihan, keracunan

zat kimia,atau kanker.


4. Anemia pernicious karna tidak ada vitamin B 12 .
5. Anmeia sesabit (sisckle ceer anemia) adalah penyakit keturunan dimana molekul hemoglobin

yang berberda pada hemoglobin normalnya karena penggantian salah satu asam amino pada

rantai polipeptida beta. Akibatnya sel darah merah terdistorsi (terhambat) menjadi berbentuk

sabit dalam kondisi konsentrasi oksigen yang rendah sel-sel terdistorsi ini menutup kapiler

dan mengganggu aliran darah.

b. Polisitemia adalah peningkatan jumlah sel darah merah dalam sirkulasi,yang mengakibatkan

peningkatan viskositas (ketahanan aliran cairan) dan volume darah.

1. Polisitemia kompensatori (sekunder) dapat terjadi akibat hipoksia (kekurangan oksigen)

karena hal berikut ini :


a. Kediaman permanen di dataran tinggi
b. Aktifitas fisik berkepanjangan
c. Penyakit paru atau jantung
2. Polisitemia vera adalah gangguan pada sumsum tulang.

2.1.3. Perkembangan Sel darah putih (leukosit)

Jumlah leukosit pada yang normal adalah7000-9000 per mm3. Infeksi atau kerusakan

jaringan mengakibatkan peningkatan jumlah total leukosit. Leukosit berfungsi untuk


melindungi tubuh tehadap invasi benda asing termasuk bakteri dan virus. Sebagian besar

leukosit berlangsung dalam jaringan bukan dalam aliran darah.

1. Sifat-sifat sel darah putih :

a. Leukosit memiliki sifat diapedesisyaitu kemampuan untuk menembus pori-porimembran

kapilar dan masuk kedalam jaringan.

b. Leukosit bergerak sendiri dengan gerakan amuboid seperti amuba.

c. Beberapa sel mampu bergerak tiga kali panjang tubuhnya dalam satu menit.

d. Leukosit memilki kemampuan kemotaksis,pelepasan zat kimia oleh jaringan yang rusak

menyebabbkan leukosit bergerak mendekati (kemotaksisi positif) atau menjauhi (kemotaksis

negatif) sumber zat.

e. Semua leukosit adalah fagositik,tetapi kemampuan ini lebih berkembang pada neutrofil dan

monosit.

f. Setelah diproduksi disumsum tulang,leukosit bertahan kurang lebih satu hari dalam sirkulasi

sebelum masuk ke jaringan. Sel ini tetapdalam jaringan selama beberapa hari,beberapa

minggu,beberapa bulan,bergantung jenis leukositnya.

Ada lima jenis leukositdalam sirkulasi darah,yang dibedakan berdasarkan

ukuran,bentuk nukleus,dan ada tidaknya granula sitoplasma. Sel yang memiliki granula

plasma disebut granulosit sedangkan,sel yang tidak memiliki granula disebut agranulosit.

Hampir dari jumlah sel darah putih adalah granulosit kir-kira hampir 75% mereka

terbentuk dalam sumsum tulang. Granulosit terbagi menjadi neutrofil,eusisinofil,dan

basofil,berdasarkan warna granula sitoplasmanya saat dilakukan pewarnaan dengan zat warna

darah wright. Pembagian granulosit sebagai berikut:

a. Neutrofil. Neutrofil mencapai 60% dari jumlah sel darah putih. Neutrofil memiliki granula

kecil berwarna merah muda dala sitoplasmanya. Nukleusnya memiliki tiga sampai lima lobus

yang terhubungkan dengan benang kromatin tipis. Fungsi neutrofil sangat fagositik dan
sangat aktif. Sel-sel ini sampai dijaringan terinfeksi untuk menyrang dan menghancurkan

bakteri,virus,atau penyebab lainnya.


b. Eosinofiladalah fagositik lemah. Jumlahnya akan meningkat saat terjadi alergi atau penyakit

parasit,tetapi akan berkurang selama sters berkepanjangan. Sel ini berfungsi dalam

detoksifikasi histamin yang diproduksi oleh sel mast dan jaringan yang cidera saat inflamansi

berlangsung. Eosinofil mengandung peroksidase dan fosfatase,yaitu enzim yang mampu

menguraikan protein. Enzim ini mungkin terlibat dalam dtoksifikasi bakteri dan pemindahan

kompleks antigen-antibodi, tetapi fungsi pastinya belum diketahui.


c. Basofil memiliki sejumlah granula sitoplasma besar yang bentuknya tidak beraturan dan

akan berwarna keunguan sampai hitam serta memperlihatkan nikleus berbentuk

S.diameternya berkisar 12-15 makrometer.. fungsi basofil menyerupai fungsi sel mast. Sel ini

mengandung hitamin,mungkin untuk meningkatkan aliran darah ke jaringan yang cedera dan

anti koagulan heparin.mungkin untuk membantu penggumpalan darah intravaskular. Fungsi

sebenarnya belum diketahui.

Agranulosit adalah leukosit tanpa granula sitoplasma,yaitu :

a. Limfosit mencapai 30% jumlah total leukosit dalam darah. Sebagian besar limfosit dalam

tubuh ditemukan dijaringan limfatik rentang hidupnya dapat mencapai beberapa tahun.

Limfosit mengandung nukleus bulat beerwarna biru gelap yang dikelilingi lapisan tipis

sitoplasma. Limfosit berasal dari sel sel batang sumsum tulang merah,sel ini berfungsi dalam

realksi imunoglubis.
b. Monosit mencapai 3% sampai 8% jumlah total leukosit. Monosit merupakan sel darah yang

besa,diameternya sekitar 12-18 mikrometer,nukleus besarseperti telur atau seperti ginjal,yang

dikelilingi sitoplasma berwarna biru keabuan pucat. Fungsinya sangat fagositik dan sangat

aktif. Sel ini siap bermigrasi melalui pembuluh darah. Jika monosit telah meninggalkan

aliran darah maka sel ini menjadi histiosit jaringan.


Granulosit dan monosit berperan penting dalam perlindungan badan terhadap

mikroorganisme.dengan kemampuannya sebagai fagosit mereka memakan bakteri-bakteri

hidup yang masuk ke peredaraan darah.

2. Kelainan pada sel darah putih :


1) Leukimia. Adalah sejenis kanker yangditandai dengan poliferase sel drah putih yang tidak

terkendali. Jenis leukimia ditentukan berdasarkan jenis sel yang dominan,seperti

meiolositik,limfositik,atau leukimia monositik,dan berdasarkan durasi seperti keukimia

kronik atau akut.


2) Mononukleosis infeksius,disebabkan oleh virus Epstein-barr,yang ditandai dengan adanya

peningkatan jumlah lifosit dan ketidak seimbangan jumlah sel yanng abnormaldan tidak

matang.
3) Acquired immune deficiency syndrome (AIDS),disebabkan human imunodeficiency virus

(HIV),merusak sistem kekebalan tubuh dengan cara menyerang rangkaian limfosit

tertentuyang disebut sel T.


1.1.4. Keping darah (trombosit)

Trombosit berjumlah 250.000 sampai 400.000 per mm 3. Bagian ini merupakan

fragmen sel tanpa nukleus yang berasal dari megakariosit raksasa multinukleus dalam

sumsum tulang. Ukuran trombosit mencpai setengah ukuran sel darah merah. Sitoplasmanya

terbungkus suatu membran plasma dan mengandung berbagai jenis granula. Trombosit

berfungsi dalam hemostatis (penghentian perdarahan) dan perbaikan pembuluh darah yang

robek.

1. Mekanisme pembekuan darah


a. Mekanisme ekstrinsik. Pembekuan darah dimulai dari faktor eksternal pembuluh darah itu

sendiri. Tromboplastin (membran lipoprotein) yang dilepas oleh sel-sel jaringan yang rusak

mengaktivasi protombin (protein plasma) dengan bantuan ion kalsium untuk membentuk

trombin. Trombin mengubah fibrinogen yang dapat larut,menjadi fibrin yang tidak dapat
larut. Benang-benang fibrin membentuk bekuan atau jaring-jaring fibrin,yang menangkap sel

darah merah dan trombosit serta menutup aliran darah yang melalui pembuluh yang rusak.
b. Mekanisme instriksi. Untuk pembekuan darah berlangsung dalam cara yang lebih sederhan

daripada cara yang dijelaskan diatas. Mekanisme ini melibatkan 13 faktor pembekuan yang

hanya ditemukan dalam plasma darah. Setiap faktor protein berada dalam kondisi tidak aktif.

Jika salah satu diaktivasi,maka aktivitas enzimnya akan mengaktivasi faktor selanjutnya

dalam rangkaian,dengan demikian akan terjadi suatu rangkaian reaksi untuk membentuk

bekuan.
2. Penguraian pembekuan darah

Segera setelah terbentuk bekuan akan menyusut akibat kerja protein kontraktil

dalam trombosit. Jaring-jaring fibrin dikontraksi untuk menarik permukaan yang terpotong

agar saling mendekat dan untuk menyediakan kerangka kerja untuk memperbaiki jaringan.

Bersamaan dengan retraksi bekuan, suatu cairan yang disebut serum keluar dari bekuan.

Serum adalah plasma darah tanpa fibrinogen dan faktor lain yang terlibat dalam mekanisme

pembekuan.

3. Faktor-faktor pembekuan
a) Garam kalsium yang dalam keadaan normal ada dalam darah .
b) Sel yang terluka yang membebaskan trombokinase.
c) Trombin yang terbentuk dari prorombin bila ada trombokinase.
d) Fibrin yang terbentuk dari fibrinogen disamping trombin.

Penggumpalan darah dipercepat oleh panas yang sedikit lebih tinggi dari suhu

badan,kontak dengan bahan kaasar contoh pinggiran yang kasar dari pembuluh darah yang

rusak atau dengan pembalut. Penggumpalan diperlambat karena dingin,jika disimpan dalam

tabung berlapis lilin disebelah dalamnya,dan dengan ditambah kalsium sitrat atau natrium

sitrat yang menyingkirkan garam kalsium yang dalam keadaan normal.

4. Kelainan pada pembekuan darah


a. Bekuan yang abnormal disebut trombus. Trombus yang terlepas dan ikut dalam aliran darah

disebut embolus. Kedua jenis bekuan ini dapat menyumbat darah. Kondisi yang menunjang

pembekuan trombus adalah pembuluh dengan permukaan kasar akibat plak-plak


kolesterol,mungkin akan menangkap trombosit untuk memulai pembekuan, dan aliran darah

yang lambat memungkinkan terjadinya akumulasi tromboplastin,karena aliran darah menurun

setara dengan imobilitas,maka pasien harus sering bergerak atau digerakkan.


b. Trombositopenia. Trombositopenia adalah suatu kondisi dimana terdapat sejumlah kecil

trombosit abnormal dalam darah yang bersirkulasi. Ini akan memperlama koagulasi dan

memperbesar resiko terjadinya perdarahan dalam pembuluh darah kecil diseluruh tubuh.

Trombositopenia dapat disebabkan oleh reaksi awal terhadap obat-obatan,radiasi ion yang

merusak sumsum tulang.


c. Hemofilia. Hemofilia adalah gangguan berkaitan dengan genetik, akibat tidak adanya

beberapa faktor pembekuan. Transfusi perlu dilakukan untuk mengganti faktor-faktor yang

hilang jika terjadi cedera ringan yang diikuti perdarahan yang berlebihan.
5. Pengobatan bagi orang yang rentan terhadap pembentukan trombus

a. Anti koagulan seperti coumarin menghambat aktivitas vitamin K, sehinnga menghalangi

proses protombin

b. Aspirin menghilangkan agregasi trombosit dan mengganggu sintesis prostasiklin.


1.1.5. Plasma Darah

Plasma darah adalah cairan bening kekuningan. Plasma terdiri dari 92% air,7%

protein,asam amino,lemak,garam hormon dan zat-zat sisa metaabolisme.

a. Protein Plasma mencapai 7% plasma dan merupakan satu-satunya unsur poko plasma yang

tidak dapat menembus membran kapilar untuk mencapai sel. Ada tiga jenis protein plasma

yang utama: albumin,globin,dan fibrinogen.

1) Albumin adalah protein plasma yang terbanyak sekitar 55%-66%,tetapi ukurannya paling

kecil dan bertanggung jawab untuk tekanan osmotik darah.


2) Globulin membentuk sekitar 30% protein plasma . Alfa dan beta globulin disintesis

dihati,dengan fungsi utama sebagai molekul pembawa lipid,beberapa hormon,beberapa

substrat,dan zat penting tubuh lainnya. Gamma globulin adalah anti body.
3) Fibrinogen membentuk 4% protein plasma,disintesis dihati dan merupakan komponen

esensial dalam mekanisme pembekuan darah.


b. Plasma juga mengandung nutrien yang meliputiasam amino,gula,dan lipid yang diabsorbsi

dari saluran pencernaan. Gas darah meliputi oksigen,karbon dioksida,dan nitrogen. Elektroli

plasma meliputi ion natrium,kalium,magnesium,klorida,kalsium bikarbonat,fosfat dan ion

sulfat.

2.1.6 Pembentukan sel darah:


1) Selama perkembangan embrio. Hematopoiesis pertama kali berlangsung dalam kantong

kuning telur dan berlanjut dihati,limpa,nodus limfe,dan seluruh seluruh sumsum tulang janin

yang berkembang.
2) Setelah lahir dan selama masa kanak-kanak,sel-sel darah terbentuk dalam sumsum semua

tulang.
3) Pada orang dewasa,sel darah hanya terbentuk pada sumsum tulang merah yang ditemukan

dalam tulang membrabosa seperti sternum,iga,vertebra,dan tulang ilia girdel pelvis. Sel-sel

darah yang sudah matang masuk ke sirkulasi utama dari sumsum tulang melalui vena rangka.

Tempat pembentukan darah berbeda-beda sesuai perkembangan usianya.Pada janin

yang masih berumur 3 minggu, darah dibentuk di bagian yang disebut yolksac, kemudian

berpindah ke hepar, lien, dan sumsum tulang sampai janin tersebut lahir. Pada bayi yang

masih berumur kurang dari 5 tahun, darah dibentuk di tulang rangka, kemudian setelah

dewasa berpindah ke tulang belakang, iga dan bagian proksimal tulang panjang.

Proses pembentukan darah dimulai oleh sel pluripotensial, sel ini kemudian

membelah menjadi 3 sel, dimana sel pertama akan berkembang menjadi sel induk

pluripotensial, sel kedua berkembang menjadi sel limfosit, sedangkan sel yang ketiga

membelah lagi, ada yang menjadi sel eritrosit, trombosil, neutrofil,monosit, eusinofil, dan

basofil.Banyak faktor yang mempengaruhi pembentukansel-sel darah, seperti zat besi,

vitamin B, asam folat, dll.

Semua sel darah diturunkan dari hemositoblas (sel batang primitif) pada sumsum tulang,

yang dibagi dan dibedakan menjadi lima jenis sel yaitu:

a. Proeritoblas.
Proeritoblas mengalirmelalui sejumlah tahapan (eritoblas basofilik, eritoblas

kromatofilik, nermoblas, dan retikulosit) dan setelah matang menjadi eritrosit. Selama masa

perkembangan eritrosit mensintesis jemoglobin, suatu pigmen pembawa oksigen, dan

melepas organelnya. Nukleus mengecil dan akhirnya keluar dari sel. Setelah nukleus hilang,

eritrosit tetap berada dalam sumsum tulang selama bebrapa hari smpai matang dan kemudian

dilepas ke dalam sirkulasi.

b. Meioblas
Merupakan asal promeilosit, yang mengalami penyimpanan dalam perkembangannya

menjadi tiga jenis sel yang disebut granulosit : neutrofil, eusinofil, dan basofil.
c. Limfoblas, merupakan asal limfosit
d. Monoblas, merupakan asal monosit. Limfosit dan monosit disebut agranulosit.
e. Megakarioblas, membentuk megakarioblas yang merupakan asal trombosit.[1]

Anda mungkin juga menyukai

  • Clotrimazole Merupakan Suatu Anti Jamur Berspektrum Luas Turunan Imidazol
    Clotrimazole Merupakan Suatu Anti Jamur Berspektrum Luas Turunan Imidazol
    Dokumen2 halaman
    Clotrimazole Merupakan Suatu Anti Jamur Berspektrum Luas Turunan Imidazol
    Rizqi Sugarglider
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen97 halaman
    Bab I
    Rizqi Sugarglider
    Belum ada peringkat
  • Cover PKL Rs
    Cover PKL Rs
    Dokumen7 halaman
    Cover PKL Rs
    Rizqi Sugarglider
    Belum ada peringkat
  • Rumput Laut
    Rumput Laut
    Dokumen6 halaman
    Rumput Laut
    Rizqi Sugarglider
    Belum ada peringkat
  • Lembar Kegiatan Mahasiswa
    Lembar Kegiatan Mahasiswa
    Dokumen6 halaman
    Lembar Kegiatan Mahasiswa
    Rizqi Sugarglider
    Belum ada peringkat
  • Siklus Sel
    Siklus Sel
    Dokumen5 halaman
    Siklus Sel
    Rizqi Sugarglider
    Belum ada peringkat
  • Perkengan Darah
    Perkengan Darah
    Dokumen10 halaman
    Perkengan Darah
    Rizqi Sugarglider
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Darah
    Pengertian Darah
    Dokumen3 halaman
    Pengertian Darah
    Siti Sabrina
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia
    Dokumen13 halaman
    Bahasa Indonesia
    Rizqi Sugarglider
    Belum ada peringkat
  • Kacang Kedelai
    Kacang Kedelai
    Dokumen1 halaman
    Kacang Kedelai
    Rizqi Sugarglider
    Belum ada peringkat
  • Golongan Darah
    Golongan Darah
    Dokumen2 halaman
    Golongan Darah
    Rizqi Sugarglider
    Belum ada peringkat
  • Thoriq Wedus
    Thoriq Wedus
    Dokumen27 halaman
    Thoriq Wedus
    Rizqi Sugarglider
    Belum ada peringkat
  • Susu Hangat
    Susu Hangat
    Dokumen1 halaman
    Susu Hangat
    Rizqi Sugarglider
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Darah
    Pengertian Darah
    Dokumen3 halaman
    Pengertian Darah
    Siti Sabrina
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Darah Dan Bagin
    Pengertian Darah Dan Bagin
    Dokumen6 halaman
    Pengertian Darah Dan Bagin
    Sajokier Ran Dhi
    Belum ada peringkat
  • Hiv Pada Manusia
    Hiv Pada Manusia
    Dokumen17 halaman
    Hiv Pada Manusia
    Virdan Reynaldi
    Belum ada peringkat
  • Golongan Darah
    Golongan Darah
    Dokumen2 halaman
    Golongan Darah
    Rizqi Sugarglider
    Belum ada peringkat
  • Laporan PKL
    Laporan PKL
    Dokumen33 halaman
    Laporan PKL
    Rizqi Sugarglider
    Belum ada peringkat
  • Komponen Darah
    Komponen Darah
    Dokumen11 halaman
    Komponen Darah
    Rizqi Sugarglider
    Belum ada peringkat
  • Kerusakan Tablet
    Kerusakan Tablet
    Dokumen7 halaman
    Kerusakan Tablet
    Rizqi Sugarglider
    Belum ada peringkat
  • Anti Aging
    Anti Aging
    Dokumen20 halaman
    Anti Aging
    Rizqi Sugarglider
    Belum ada peringkat
  • Contoh Obat
    Contoh Obat
    Dokumen3 halaman
    Contoh Obat
    Rizqi Sugarglider
    Belum ada peringkat
  • Proses Oksigenasi
    Proses Oksigenasi
    Dokumen1 halaman
    Proses Oksigenasi
    Rizqi Sugarglider
    Belum ada peringkat
  • Aids
    Aids
    Dokumen9 halaman
    Aids
    Rizqi Sugarglider
    Belum ada peringkat
  • BAB I Makalah Aids
    BAB I Makalah Aids
    Dokumen14 halaman
    BAB I Makalah Aids
    Rizqi Sugarglider
    Belum ada peringkat
  • Definisi
    Definisi
    Dokumen2 halaman
    Definisi
    Rizqi Sugarglider
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen16 halaman
    Bab I
    Rizqi Sugarglider
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen16 halaman
    Bab Ii
    Rizqi Sugarglider
    Belum ada peringkat
  • Hal 6 Sampai 12
    Hal 6 Sampai 12
    Dokumen7 halaman
    Hal 6 Sampai 12
    Rizqi Sugarglider
    Belum ada peringkat