Anda di halaman 1dari 3

Sahur dengan Nasi, Mi Instan, dan

Telur? Jangan Dilakukan Lagi


SHIERINE WANGSA WIBAWA
Kompas.com - 31/05/2017, 04:05 WIB

Makanan sehat(shironosov)

KOMPAS.com -- Apa menu Sahur Anda hari ini? Jika piring berisi nasi, mi instan,
dan telur; maka Anda telah melakukan kesalahan besar.

Dokter Samuel Oetoro, SpGK, seorang pakar gizi, yang dihubungiKompas.com via
telepon pada hari Selasa (30/5/2017) menjelaskan beberapa efek yang dialami oleh
orang yang berpuasa selama 14 jam.

Tanpa makanan, kadar gula pada darah orang tersebut akan menurun sehingga
merasa lemas. Lalu, karena tidak minum selama 14 jam, orang tersebut juga
berisiko kekurangan air atau dehidrasi.

Oleh karena itu, Sahur menjadi momen vital untuk menyiapkan tubuh agar
berkecukupan akan bahan-bahan makanan seperti sumber energi, protein, lemak,
dan serat.
Sumber energi itu apa? Karbohidrat. Karbohidrat seperti nasi, roti, kentang, dan
gula. Itu semua sumber karbohidrat, ucapnya. Akan tetapi, karbohidrat harus
dipilih yang dapat membuat kadar gula darah stabil, walaupun ketika mendekat ke
sore hari gula darah pasti akan tetap mengalami penurunan.

Jadi, bagaimana kita harus makan pada saat Sahur? Dokter Samuel menyarankan
untuk makan beras merah atau beras lainnya yang tinggi serat. Kalau berasnya
tinggi serat, maka penyerapan di saluran pencernaan akan terjadi perlahan-lahan.
Kalau diserapnya perlahan-lahan, kadar gula di darah naiknya juga perlahan-lahan,
katanya.

Dia melanjutkan, kalau naiknya perlahan-lahan, maka turunnya pun perlahan-lahan


sehingga kadar gula di darah bisa bertahan sampai sore hari. Hasilnya adalah orang
yang berpuasa tidak lemas.

Selain beras merah, sumber karbohidrat tinggi serat lainnya seperti kentang yang
dimakan bersama kulitnya dan roti gandum juga bisa menjadi pilihan.

Kemudian, jangan lupa juga untuk mengonsumsi protein dan lemak. Dokter Samuel
memperingatkan untuk tidak makan protein yang terlalu tinggi di saat Sahur. Sebab,
protein yang terlalu tinggi akan membutuhkan lebih banyak air untuk dicerna
sehingga dapat menyebabkan kehausan.

Jadi, ya makan ikan atau ayam, tetapi tidak boleh itu saja. Kan ada orang yang
tidak makan nasi, makannya hanya protein saja. Itu tidak boleh saat lagi puasa,
ucapnya.

Lalu, lemak pun harus dipilih yang sehat dan bukan dari gorengan. Dia menuturkan,
kalau lemak dari gorengan itu lemak trans yang sangat berbahaya. Jadi, dipilihkan
lemak yang sehat, misalnya yang tidak digoreng dan berasal dari ikan yang tidak
digoreng juga. Terlalu banyak makan gorengan malah akan memberikan rasa haus
di mulut.

Untuk melengkapi menu Sahur Anda, sayur dan buah yang tinggi serat juga tidak
boleh ketinggalan. Lalu, jangan lupa juga untuk minum setidaknya tiga gelas air
dan hindari kopi atau teh yang bersifat diuretik atau membuang air.

Nah, ketika menjelang imsak, perut harus diisi kembali dengan buah yang tinggi
air, karbohidrat kompleks, dan serat. Jadi, jangan menjelang imsak sudah tidak
makan atau minum, harus makan buah yang utuh atau diblender, katanya.

Jadi, apa pendapat dokter Samuel mengenai menu Sahur yang hanya berisi nasi
putih, mi instan, dan telur? Dengan segera dia berseru bahwa menu tersebut salah.
Itu salah, enggak bisa begitu! Itu harus lengkap seperti yang saya bilang. Kalau
dia makan nasi dengan mi instan, itu artinya karbohidrat dengan karbohidrat yang
sama-sama sederhana dan diserapnya cepat. Dia juga akan cepat lapar, ujarnya.

Penulis : Shierine Wangsa Wibawa


Editor : Shierine Wangsa Wibawa

Anda mungkin juga menyukai