Daftar isi................................................................................................. 1
PENDAHULUAN....................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang..........................................................................2
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................. 4
2.1 Penetapan Kadar DNA dan Kemurnian DNA..................................4
METODE KERJA....................................................................................... 6
3.1 Alat............................................................................................... 6
3.2 Bahan............................................................................................ 6
3.3 Prosedur Kerja............................................................................... 6
3.4 Kalkulasi........................................................................................ 6
HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................8
4.1 HASIL PENGAMATAN......................................................................8
4.2 PEMBAHASAN................................................................................ 9
BAB V................................................................................................... 13
PENUTUP.............................................................................................. 13
1. Kesimpulan................................................................................. 13
2. Saran.......................................................................................... 13
Daftar Pustaka...................................................................................... 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.1.1 Untuk menentukan kadar DNA menggunakan spektrofotometer.
1.1.2 Untuk menentukan kemurnaian DNA hasil isolasi.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.1 Penetapan Kadar DNA dan Kemurnian DNA
Asam deoksiribonukleat atau lebih dikenal dengan DNA
(deoxyribonucleid acid) adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul
utama penyusun berat kering setiap organisme. Di dalam sel, DNA umumnya
terletak di dalam inti sel. Tetapi ada pula DNA yang terdapat di mitokondria, oleh
karena itu disebut DNA mitokondria. Secara garis besar, peran DNA di dalam
sebuah sel adalah sebagai materi genetik. Artinya, DNA menyimpan cetak biru
bagi segala aktifitas sel. Dan ini berlaku umum bagi setiap organisme (Anonim,
2011).
Keberadaan DNA dalam suatu organisme dapat diketahui dengan 2 cara
yaitu secara kualitatif dengan metode Elektroforesis Gel Agarose dan secara
kuantitatif dengan metode spektrofotometri. Uji kuantitatif DNA adalah analisis
untuk menentukan kandungan/jumlah DNA yang terdapat dalam suatu zat atau
komponen zat yang sebelumnya telah diketahui keberadaan DNA plasmidnya
dalam larutan contoh dengan cara uji kualitatif (Larasati, 2011).
Pengujian kuantitatif DNA dapat dilakukan dengan menggunakan metode
spektrofotometri. Terdapat beberapa cara yaitu spektrofotometri Vis (visible),
spektrofotometri UV (ultra violet), Spektrofotometri UV-Vis (ultra violet
visible) dan Spektrofotometri Infra Red (Riyadi, 2009).
Spektrofotometri merupakan suatu metode analisis untuk mengukur
konsentrasi suatu senyawa berdasarkan kemampuan senyawa tersebut
mengabsorbsi berkas sinar atau cahaya. Alat ini terdiri dari spektrofotometer dan
fotometer. Spektrofotometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang
gelombang tertentu, sementara fotometer adalah pengukur intensitas cahaya yang
ditransmisikan atau diabsorbsi (Riyadi, 2009).
4
meskipun tanpa preparasi. Namun perlu diingat, sampel keruh tetap harus dibuat
jernih dengan filtrasi atau centrifugasi. Prinsip dasar pada spektrofotometri adalah
sampel harus jernih dan larut sempurna. Tidak ada partikel koloid apalagi
suspensi.
Alat ini menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya
UV dan sumber cahaya visible. Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah
menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV dan Vis, yaitu
photodiode yang dilengkapi dengan monokromator.
Untuk sistem spektrofotometri, UV-Vis paling banyak tersedia dan paling
populer digunakan. Kemudahan metode ini adalah dapat digunakan baik untuk
sample berwarna juga untuk sample tak berwarna (Riyadi, 2011)
Uji kuantitatif DNA dengan spektrofotometri UV-Vis, DNA murni dapat
menyerap cahaya ultraviolet karena keberadaan basa-basa purin dan pirimidin.
Pita ganda DNA dapat menyerap cahaya UV pada 260 nm, sedang kontaminan
protein atau phenol akan menyerap cahaya pada 280 nm.
BAB III
METODE KERJA
5
3.1 Alat
a Kuvet kwarsa 1 mL
b Mikropipet
c Mikrotip
3.2 Bahan
a DNA hasil isolasi
b Buffer TE
c ddH2O
3.4 Kalkulasi
a Perhitungan konsentrasi DNA:
6
BAB IV
1) Tabel Pengamatan
Sampel A260 A280 Kadar DNA Kemurnian
(g/ml) DNA
7
Isolat DNA 0,255 0,236 2.550 (g/ml) 1,08
Plasmid A1
2) Perhitungan
a. Kadar DNA
Kadar DNA = A260nm x faktor pengenceran x 50 (g/ml)
= 0,255 x 200 x50 (g/ml)
= 2.550 (g/ml)
b. Kemurnian DNA
Kemurnian DNA = A260 : A280
= 0,255 : 0,236
= 1,08
4.2 PEMBAHASAN
Asam deoksiribonukleat atau lebih dikenal dengan DNA
(deoxyribonucleid acid) adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul
utama penyusun berat kering setiap organisme. DNA terbagi menjadi dua yaitu
DNA kromosomal dan DNA ekstrakoromosomal. DNA Plasmid lasmid adalah
DNA ekstrakromosomal yang dapat bereplikasi secara autonom dan bisa
ditemukan pada sel hidup. Di dalam satu sel, dapat ditemukan lebih dari satu
plasmid dengan ukuran yang sangat bervariasi namun semua plasmid tidak
mengkodekan fungsi yang penting untuk pertumbuhan sel tersebut. Umumnya,
8
plasmid mengkodekan gen-gen yang diperlukan agar dapat bertahan pada keadaan
yang kurang menguntungkan sehingga bila lingkungan kembali normal, DNA
plasmid dapat dibuang.
9
Alat ini menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya
UV dan sumber cahaya visible. Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah
menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV dan Vis, yaitu
photodiode yang dilengkapi dengan monokromator.
Alat yang digunakan dalam uji ini dengan metode spektrofotometri UV-
Vis antara lain : mikropipet, kuvet, spektrofotometer dan seperangkat komputer.
Bahan yang digunakan adalah isolat DNA dan aquadest steril sebagai blanko.
Cara kerja pengujian kuantitatif DNA diawali dengan menghidupkan alat
spektrofotometer. Kemudian melakukan uji blanko menggunakan aquadest steril.
Setelah itu dilanjutkan dengan menguji isolat DNA dengan cara meneteskannya
pada tempat kuvet sebanyak 5 mikroliter ditambah dengan 995 mikroliter
aquabidest steril. Kemudian mengukur kemurnian DNA dan baca hasil kemurnian
DNA-nya.
10
Keterangan :
260 : 280
Keterangan :
Hal ini dapat terjadi karena tidak sempurnanya pada saat pengeringan pelet
DNA. Saat proses isolasi DNA, terdapat tahap pencucian pelet DNA hasil
presipitasi. Setelah proses presipitasi selama 1 jam, dilakukan sentrifugasi selama
2 menit. Kemudian supernatan dibuang, dan pelet yang dihasilkan dicuci dengan 1
ml metanol 70% kemudian disentrifus kembali. Pelet yang dihasilkan ini
kemudian dikeringkan menggunakan desikkator. Tetapi, kelompok kami
menggunakan pengeringan biasa yaitu didiamkan tanpa menggunakan desikkator.
Kemungkinan, proses pengeringan ini tidak sempurna sehingga DNA hasil isolasi
tidak murni dan terkontaminasi metanol 70%.
11
(a) Pemipetan
Pada saat memipet, baik pada saat memipet DNA plasmid dan aquabidest
harus tepat, karena akan berpengaruh pada nilai pengenceran/ faktor pengenceran
(b) Antara DNA plasmid dengan aquabidest harus homogen. Maka dari itu, proses
penghomogenan yaitu dengan cara membolak balik kuvet perlu diperhatikan.
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Hasil percobaan didapatkan konsentrasi DNA plasmid adalah
sebesar 2.550 (g/ml). Sementara kemurnian dari DNA plasmid adalah
1,08. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa DNA plasmid
hasil isolasi tidak murni karena memiliki nilai <1,8. DNA dikatakan murni
apabila nilai kemurniannya antara 1,8-2,0. Karena memiliki nilai lebih
kecil dari 1,8, kemungkinan besar DNA plasmid hasil isolasi
terkontaminasi oleh fenol, hal ini dikarenakan ketidak sempurnaan pada
saat pengeringan pelet DNA.
12
2. Saran
1. Sebelum penambahan bufer TE hendaknya pelet hasil
presipitasi dikeringkan terlebih dahulu dalam desikator
2. Bilas kuvet dengan sampel yang akan diukur absorbansinya
agar meminimalisir terjadinya kontaminan
3. Pastikan panjang gelombang pada spektrofotometri 260 nm /
280 nm
Daftar Pustaka
Larasati, P. 2011. Quantifikasi DNA dan Analisis Kualitas. Tersedia di
http://puspalarasati.wordpress.com. [Diakses tanggal 28 Maret 2017].
Riyadi, Wahyu. 2009. Validasi Metode Analisis. Tersedia di
http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_analisis/validasi-metode-
analisis/ [diakses tanggal 28 Maret 2017].
13