Dosen :
Indah Yulia Ningsih, S. Farm., M. Farm., Apt.
Disusun oleh :
Kelas A
1. Lili Izaamatin Rosidah (122210101012)
2.Rofiko Nuning R (132210101039)
3. Syamsu Dhuha (142210101008)
4. Balgis Yulia Anggraini (142210101031)
5. Nimas Ayu Amanda P (152210101002)
6. Yesika Yuristi Mahardika (152210101008)
7. Ulfi Mawadatur Rohmah (152210101011)
8. Maulidya Barikatul I (152210101015)
9. Livia Pimarahayu (152210101020)
10. Novita Putri Anggraini (152210101027)
11. Alik Almawadah (152210101034)
12. Vinach Anggriyani (152210101038)
13. Gayuh Fatoni (152210101042)
14. Ita Husnul Chotimah (152210101045)
15. Dinda Rizqiyah Maulida (152210101052)
16. Muhammad Fantoni (152210101055)
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2018
Parameter Standar Ekstrak (Parameter Spesifik)
ABSTRAK
bertanggung jawab terhadap respon bau dan rasa dari ekstrak guna
pengenalan awal yang b. Kadar kandungan kimia
sederhana. tertentu. Suatu kandungan
3. Mengetahui senyawa terlarut
kimia baik berupa
dalam pelarut tertentu.
senyawa identitas
a. Persentase ekstrak yang
(marker), senyawa kimia
larut dalam pelarut polar
utama, maupun
(contoh air) dan non polar
kandungan kimia lainnya,
(contoh etanol) terhadap
ditetapkan kadar
bahan yang telah
kandungan kimianya
dikeringkan di udara.
b. Melarutkan ekstrak dengan secara instrumental
pelarut (alkohol/air) untuk dengan metode
ditentukan jumlah larutan kromatografi. Metode
yang identik dengan jumlah yang digunakan :
senyawa kandungan secara densitometri, HPLC, atau
gravimetri. GC (Solihah, 2015).
c. Pelarut lain yang digunakan
2.2. Prinsip Parameter Spesifik
: heksan, diklormetan,
Ekstrak
methanol
Prinsip parameter spesifik
d. Tujuan : memberikan
ekstrak berfokus pada senyawa atau
gambaran awal jumlah
golongan senyawa yang
senyawa kandungan.
bertanggungjawab terhadap aktivitas
4. Mengetahui cara uji
farmakologis. Analisis kimia yang
kandungan kimia ekstrak
dilibatkan ditujukan untuk analisis
a. Pola kromatogram,
kualitatif dan kuantitatif terhadap
bertujuan memberikan
senyawa aktif. Prinsip parameter
gambaran awal komposisi
spesifik yaitu :
kandungan kimia
2.2.1 Identitas Ekstrak
berdasarkan pola
Prinsipnya yaitu menjelaskan
kromatogram yang khas
mengenai deskripsi tata tanaman,
(analisis finger print).
seperti nama ekstrak; nama latin;
Metode yang biasa
bagian tanaman yang digunakan; dan
digunakan : KLT atau
nama indonesia tanaman. - Nama
HPLC.
Ekstrak: meliputi nama generik, persen) senyawa yang larut air
dagang, paten - Nama latin tumbuhan: terhadap ekstrak awal (Vinatoru,
sistematika botani - Bagian tumbuhan 2001). Bertujuan memberikan
yang digunakan: seperti rimpang, gambaran awal jumlah kandungan
daun, buah - Nama Indonesia senyawa. Pelarut yang paling sering
tumbuhan Ekstrak dapat mempunyai digunakan adalah heksan,
senyawa identitas artinya senyawa diklormetana, dan metanol. Penentuan
tertentu yang menjadi petunjuk jumlah senyawa yang terkandung
dengan metode tertentu. Parameter dilakukan dengan metode gravimetri.
identitas ekstrak mempunyai spesifik 2.2.4 Uji kandungan kimia
tujuan tertentu untuk memberikan ekstrak
identitas obyektif dari nama dan Prinsipnya yaitu dengan
spesifik dari senyawa identitas mengkaji melalui pola kromatogram.
(Depkes RI, 2000). Dimana melalui pola kromatogram
2.2.2 Organoleptik Ekstrak dapat memberikan gambaran awal
Prinsipnya yaitu menjelaskan komposisi kandungan kimia
mengenai pemerian ekstrak yang berdasarkan pola kromatogram yang
berhubungan dengan panca indra. khas atau disebut juga analisis finger
Parameter yang perlu dideskripsikan print. Metode yang biasa digunakan
meliputi warna, bau dan rasa dari adalah KLT atau HPLC.
ekstrak. Berguna sebagai pengenalan Selain pola kromatogram,
awal yang sederhana. yang dapat dikaji lagi kadar
2.2.3 Senyawa terlarut pada kandungan kimianya. Kandungan
pelarut polar dan non polar kimia yang dimaksud adalah senyawa
Prinsipnya yaitu menjelaskan identitas (marker), senyawa kimia
persentase ekstrak yang larut dalam utama, senyawa kimia lainnya, yang
pelarut polar (seperti air) dan non ditetapkan secara instrumental dengan
polar (seperti etanol) terhadap bahan metode kromatografi. Metode umum
yang telah dikeringkan di udara yang digunakan densitometri, GC,
(ekstrak awal). Contohnya melakukan dan HPLC.
maserasi ekstrak dengan air, Kadar kandungan kimia yang
kemudian menghitung kadar (dalam dimaksud adalah kadar sarinya.
Parameter kadar sari digunakan untuk tumbuhan yang digunakan dan nama
mengetahui jumlah kandungan Indonesia tumbuhan.
Contoh:
senyawa kimia dalam sari simplisia.
Deskripsi tata nama
Parameter kadar sari ditetapkan 1. Curcumae Extractum
2. Curcuma xanthorrhiza Roxb
sebagai parameter uji bahan baku obat
3. Curcuma Rhizoma
tradisional karena jumlah kandungan 4. Temu Lawak (Indonesia)
Senyawa identitas adalah
senyawa kimia dalam sari simplisia
Xanthorrhizol
akan berkaitan erat dengan
b. Organoleptik
reproduksibilitasnya dalam aktivitas Pengujian organoleptik adalah
farmakodinamik simplisia tersebut pengujian yang didasarkan pada
(Depkes RI,2000). proses pengindraan. Pengukuran
Selanjutnya terdapat pola terhadap nilai / tingkat kesan,
kandungan fenolat total, dimana fenol kesadaran dan sikap disebut
merupakan senyawa kimia yang pengukuran subyektif atau penilaian
sering ditemukan dalam tanaman. subyektif. Disebut penilaian subyektif
Kandungan fenolat total ini sering karena hasil penilaian atau
ditetapkan dengan metode Folin pengukuran sangat ditentukan oleh
Ciocalteu. Dan yang terakhir adalah pelaku atau yang melakukan
total flavonoid, prinsip dari metode pengukuran. Jenis penilaian atau
ini adalah penetapan kadar flavonoid pengukuran yang lain adalah
sebagai aglikon yang dilakukan pengukuran atau penilaian suatu
dengan menggunakan pengukuran dengan menggunakan alat ukur dan
spektrometri dengan mereksikan disebut penilaian atau pengukuran
AlCl3 yang selektif dengan instrumental atau pengukuran
penambahan. obyektif. Pengukuran obyektif
2.3 Prosedur Parameter Spesifik hasilnya sangat ditentukan oleh
Ekstrak kondisi obyek atau sesuatu yang
a. Identitas diukur. Demikian pula karena
Prosedur: Identitas berupa deskripsi
pengukuran atau penilaian 6
tata nama dan senyawa identitas.
dilakukan dengan memberikan
Deskripsi tata nama meliputi nama
rangsangan atau benda rangsang pada
ekstrak, nama latin tumbuhan, bagian
alat atau organ tubuh (indra), maka
pengukuran ini disebut juga Indra pembau, pembauan juga
pengukuran atau penilaian subyektif dapat digunakan sebagai suatu
atau penilaian organoleptik atau indikator terjadinya kerusakan pada
penilaian indrawi (Anonim, 2013). produk, misalnya ada bau busuk yang
Penilaian indrawi ini ada enam tahap menandakan produk tersebut telah
yaitu pertama menerima bahan, mengalami kerusakan. Dalam
mengenali bahan, mengadakan mengetahui kebenaran simplisia, yang
klarifikasi sifat-sifat bahan, dapat tercium dari bau adalah
mengingat kembali bahan yang telah aromatik, tidak berbau, dan lain-lain.
diamati, dan menguraikan kembali Indra pengecap, dalam hal
sifat indrawi produk tersebut. Indra kepekaan rasa , maka rasa manis
yang digunakan dalam menilai sifat dapat dengan mudah dirasakan pada
indrawi suatu produk adalah : ujung lidah, rasa asin pada ujung dan
Penglihatan yang pinggir lidah, rasa asam pada pinggir
berhubungan dengan penampakan, lidah dan rasa pahit pada bagian
warna kilap, viskositas, ukuran dan belakang lidah. Dalam mengetahui
bentuk, volume kerapatan dan berat kebenaran simplisia, yang dapat
jenis, panjang lebar dan diameter dirasa adalah rasa pahit, manis,
serta bentuk bahan. Dalam khelat, dan lain-lain. Parameter
mengetahui kebenaran simplisia, yang organoleptik diamati dengan
dapat diamati dari bentuk adalah menggunakan panca indera dalam
padat, serbuk, kering, kental, dan cair. mendeskripsikan bentuk, warna, bau
Selain itu, warna dari ciri luar dan dan rasa. Tujuannya yaitu 7
bagian dalam juga dapat diamati. pengenalan awal esktrak yang
Indra peraba yang berkaitan
dihasilkan secara sederhana dan
dengan struktur, tekstur dan
seobyektif mungkin (Ratnani et al,
konsistensi. Struktur merupakan sifat
2015)
dari komponen penyusun, tekstur Prosedur: Parameter spesifik
merupakan sensasi tekanan yang organoleptik dilakukan dengan
dapat diamati dengan mulut atau mengidentifikasi bentuk, warna, bau
perabaan dengan jari, dan konsistensi dan rasa.
merupakan tebal, tipis dan halus.
Contoh: dengan 100 ml etanol (95%),
1. Bentuk : Serbuk kering
menggunakan labu bersumbat
2. Warna : Kuning kemerahan
3. Bau : Aromatik sambil berkali-kali dikocok
4. Rasa : Pahit
selama 6 jam pertama dan
c. Senyawa Terlarut dalam
kemudian dibiarkan selama 18
Pelarut Tertentu
Prosedur: jam. Disaring cepat dengan
1. Kadar senyawa yang larut
menghindarkan penguapan
dalam air
etanol, kemudian diuapkan 20
Maserasi sejumlah 5,0