2 2
n
---------------------------------------------------
Simpangan baku untuk sampel simbolnya (statistik), sedangkan untuk populasi
simbolnya (sigma) Pangkat dua dari simpangan baku disebut Varians
Langkah langkah mencari Varians sebagai berikut:
Menghitung rerata Xbar
Menentukan selisih dari Xi Xbar
Menentukan kuadrat selisih tersebut X1 X bar, , Xn X bar Kemudian kuadrat
kuadrat tersebut dijumlahkan Xbar) (Xn Xbar)
Selanjutnya jumlah tersebut dibagi oleh (n 1).
SIMPANGAN BAKU DAN VARIANS
Jika ada sampel berukuran dengan data dan rata rata bar),
Maka statistik dihitung dengan rumus (Xi Xbar)
Contoh sampel dengan data
_________________________________
bar (Xi bar) bar
Maka,
Sehingga
------------------------------------------
Rumus Varians sampel (dengan nilai data asli, tanpa perlu bar)
Rumus lebih baik, karena kekeliruannya lebih kecil
_________
121 144 maka 354
maka 354 1770 2025 150
SIMPANGAN BAKU DAN VARIANS DALAM DDF
Untuk data dalam Daftar Distribusi Frekuensi, rumus varians sbb:
(Xi bar) ( x )
______________________________________________________
Skor (Xi Xbar) (Xi Xbar) (Xi Xbar)
---------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------
fiXi fiXi)
____________________________________
Skor fXi fiXi
-----------------------------------------------------
Keterangan tanda kelas
frekuensi yang sesuai tanda kelas
SIMPANGAN BAKU DAN VARIANS
Rumus Varians dengan Cara singkat/sandi (C) fici) fici)
-----------------------------------------------------------------------
skor fiCi fiCi
-----------------------------------------------------------------------
100
----------------------------------------------------------------------
161
----------------------------------------------------------------------
161 100 12880 100 0365 203
6320
Ket panjang kelas ( interval )
DISTRIBUSI NORMAL BAKU
DAN DAERAH DI BAWAH KURVA NORMAL
Jika peubah berdistribusi normal, dengan rerata (Mu) dan Sigma Maka jika setiap
skor diubah menjadi Rerata, Mu)/Sigma, maka distribusi akan merupakan distribusi
normal baku (Freud Walpole, 1987 Transformasi skor mentah skor baku akan
mengubah rerata dan varians suatu distribusi (menjadi secara berturut turut dan
tetapi tidak mengubah bentuk distribusi
Distribusi frekuensi skor distribusi frekuensi skor mentah/aslinya
Distribusi normal baku dapat memecahkan permasalahan Sebagai rujukan
menafsirkan data yang diperoleh Sebagai distribusi peluang, karenanya dapat
digunakan menentukan besarnya peluang munculnya
Jika luas daerah distribusi normal dibagi menjadi beberapa bagian, maka dapat
ditentukan frekuensi relatif (proporsi) skor yang berada pada bagian tertentu
distribusi
Misalnya, lebih kurang 3413 skor pada distribusi normal berada diantara rerata dan
atas rerata
Oleh karena distribusi normal bersifat simetrik terhadap reratanya, maka kita tidak
perlu menghitung luas daerah dari yang bertanda negatif