Anda di halaman 1dari 4

Pemeriksaan Diagnostik

1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Laboratorium
A. Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang spesifik
B. Pemeriksaan rutin biasanya didapatkan adanya peningkatan kadar leukosit, laju endap

darah, dan CRP


C. Pemeriksaan cairan synovia melalui artrosentesis untuk mendeteksi adanya artritis

sepsis.[1] Pemeriksaan cairan synovial biasa lebih bermanfaat dari pemeriksaan x-ray.

Jika sel darah putih pada cairan synovial > 1000 per L, dapat diduga artritis

inflamasi atau gout atau pseudo gout. UNtuk Gout dan Pseudo Gout dapat

diidentifikasi dengan adanya Kristal.[2]


4. Radiodiagnostik
Dilakukan untuk mendeteksi perubahan progresif dari kartilago dan tulang, adanya

osteofit, penurunan ruang sendi, asimetris sendi, sclerosis subkondral, dan formasi kista

subkondrial.[1] Pemeriksaan X-ray merupakan indikasi untuk mengevaluasi nyeri tangan

kronik dan nyeri panggul yang diduga disebabkan OA. Untuk nyeri lutut X-ray sebaiknya

dilakukan jika gejala atau tanda tidak khas OA atau nyeri tetap terasa setelah pengobatan

yang efektif.[2]

Penatalaksanaan.

Sampai saat ini tidak ada pengobatan yang terbukti mampu mengembali kerusakan sendi pada

OA. Tujuan dari pengobatan OA adalah mengurangi nyeri yang terasa pada pasien dan

meningkatkan fungsi sendi yang terkena. Sangat sering hal ini dapat dilakukan dengan gabungan

latihan fisik, terapi obat, dan operasi.[5] Penatalaksanaan OA umumnya bersifat konservatif:[1]

1. Pendidikan kesehatan mengenai hal berikut ini


A. Aktivitas yang menurunkan tekanan berulang pada sendi
B. Upaya dalam penurunan berat badan.
2. Terapi fisik
Osteoartritis pada lutut akan menyebabkan kondisi disuse atrofi pada otot kuadriseps.

Latihan kekuatan otot akan menurunkan kondisi disuse atrofi. Latihan fisik juga akan

membantu dalam upaya penurunan berat badan dan peningkatan daya tahan.
3. Kompres
Kompres hangat atau dingin mampu mengurangi nyeri
4. Terapi obat simtomatis
A. NSAIDs yang dapat menurunkan pembengkakan dan mengurangi rasa nyeri. [5]

Contoh contoh dari NSAIDs seperti aspirin dan ibuprofen. Saat ini obat pilihan

pertama dalam pengobatan artritis adalah natrium diklofenak. Adakalanya adalah

mungkin menggunakan NSAIDs untuk sementara dan kemudian menghentikan

mereka untuk periode periode waktu tanpa gejala gejala yang kambuh, dengan

demikian mengurangi resiko resiko efek samping.[1]


B. Analgetik seperti tramadol
C. Obat relaksasi otot
D. Injeksi Glukokortikoid intraartikular

Operasi merupakan pilihan untuk kasus yang parah. Hal ini termasuk ketika sendi sudah rusak

parah, atau ketika pengobatan medikamentosa gagal mengurangi nyeri dan sendi sudah

kehilangan fungsi.[5] Operasi umumnya direncanakan untuk pasien pasien osteoarthritis yang

terutama parah dan tidak merespon pada perawatan perawatan konservatif. Beberapa prosedur

yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:[1]

1. Artroskopi
2. Osteotomi
3. Fusion (arthrodesis)
4. Penggantian sendi.

Komplikasi
Ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada pasien OA. Contohnya adalah reaksi yang

muncul karena obat yang digunakan untuk terapi, menurunnya kemampuan untuk melakukan

aktivitas sehari hari, dan menurunnya kemampuan untuk berjalan. [6] Komplikasi lain yang

dapat terjadi pada pasien OA adalah:[3]

1. Kerusakan yang cepat dan menyeluruh, yang berakibat pada lepasnya material jaringan di

dalam sendi
2. Osteonekrosis, atau kematian tulang
3. Fraktur stress, dimana keretakan kecil pada tulang berkembang secara perlahan sebagai

respon stress atau luka berulang


4. Perdarahan di dalam sendi
5. Infeksi di dalam sendi
6. Detoriasi atau rupturnya tendon dan ligament di sekitar sendi sehingga mengakibatkan

ketidakstabilan
7. Terjepitnya saraf (pada OA tulang belakang)

Prognosis

Prognosis setiap orang dengan OA berbeda. Pembengkakan dan nyeri mungkin menghambat

sebagian orang untuk melakukan aktivitasnya, tapi untuk sebagian orang mereka dapat

melalkukan aktivitas mereka termasuk olah raga dan aktivitas lainnya. Pergerakan pasien OA

mungkin menjadi terbatas seiring berjalannya waktu. [6] Prognosis pada pasien OA tergantung

kepada sendi yang terlibat dan keparahan dari kondisi. Sampai saat ini tidak ada penyakit atau

oatau obat memodifikasi struktur yang terbukti untuk OA yang diketahui. Akibatnya pengobatan

farmakologi pada OA ditujukan untuk meringankan gejala. Ada beberapa hal yang dikaitkan

dengan perkembangan yang lebih cepat pada OA lutut antara lain umur yang lebih tua, BMI yang

lebih tinggi, varus deformity, keterlibatan beberapa sendi Pasien dengan osteoarthritis yang

sudah menjalani penggantian sendi memiliki prognosis yang baik, dengan angka kesuksesan
untuk artroplasti panggul dan lutut mencapai 90%. Tapi sendi palsu yang digunakan mungkin

harus ditinjau kembali setelah 10 atau 15 tahun setelah penggunaan, tergantung level aktivitas

pasien.[4]

1. Helmi, Z.N. 2012. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba Medika

p. 310-11
2. Fauci, Anthony S. 2010. Harrisons Rheumatology. United States: The McGraw-Hill

Company p. 229-230
3. Poinier, Anne C. [April 8 2013]. Complications Of Osteoarthritis. [cited on June 11

2013]. Available from

http://www.sanfordhealth.org/HealthInformation/Healthwise/topic/tr5869
4. Lozada, Carlos. [June 3 2013]. Osteoarthritis. [cited on June 11 2013]. Available from

http://emedicine.medscape.com/article/330487-overview
5. Srikulmontree, Thitinan. [February 2012]. Osteoarthritis. [cited on June 16 2013].

Available from

www.rheumatology.org/practice/clinical/patients/diseases_and_conditions/ostheoarthritis.

asp
6. Teitel, Ariel D. [September 26 2011]. Osteoarthritis. [cited on June 16 2011]. Available

from www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000423.htm

Anda mungkin juga menyukai