Anda di halaman 1dari 8

PERANCANGAN DAN ANALISIS DATA SISTEM INFORMASI INVENTARIS PTIIK DENGAN

MENGGUNAKAN QR CODE
Arafel Mohammad Nuriansyah , Issa Arwani, S.Kom., M.Sc.2), Himawat Aryadita S.T., M.Sc.3)
1)

Program Studi Informatika/Ilmu Komputer Universitas Brawijaya


Email:arafel.mohammad@gmail.com1), issa.arwani@ub.ac.id2), himawat@ub.ac.id3)

ABSTRAK
Pengelolaan dan penyimpanan data inventaris barang di PTIIK sudah menggunakan sistem
informasi berbasis komputer untuk menunjang kinerjanya. Akan tetapi untuk melakukan proses pengecekan
dan penyimpanan data inventaris barang harus dilakukan secara manual. Hal ini mengakibatkan diperlukan
waktu lebih, dalam pengecekan ulang dan keterangan informasi data barang inventaris yang tidak efisien.
Oleh karena itu, dirancang aplikasi QR Code Scanner dan QR Code Generator untuk membangun sebuah
sistem yang memanfaatkan QR Code pada device mobile android sebagai sarana pemeriksaan informasi dari
barang inventaris di PTIIK. Perancangan ini bertujuan untuk membuat pengecekan barang menjadi lebih
efisien.
Perancangan aplikasi sistem informasi inventaris PTIIK ini menggunakan pemrograman java,
android SDK, dan eclipse ADT. Aplikasi QR Code Scanner dan QR Code Generator ini dapat diaplikasikan
minimal pada android 2.3 (Ginger bread). Pengujian aplikasi ini menggunakan metode black box testing yang
menguji validitas aplikasi dan white-box testing yang meliputi pengujian unit. Pengujian pengguna dilakukan
dengan membagikan kuisioner kepada responden bagian perlengkapan PTIIK. Dari hasil pengujian
didapatkan kesimpulan bahwa aplikasi ini telah memenuhi kebutuhan fungsional dan non fungsional.
Kata Kunci : inventaris PTIIK, QR Code, Android

1. PENDAHULUAN mengeluarkan form pengecekan berkala. Jika


1.1 Latar Belakang kondisi barang masih bagus maka tidak perlu
melakukan perbaikan dan proses selesai, jika
Pengelolaan barang di PTIIK sudah
tidak, maka menyuruh teknisi melakukan proses
menggunakan sistem informasi berbasis
perbaikan barang [PTI-12]. Hal ini
komputer untuk menunjang kinerjanya, salah
mengakibatkan diperlukannya waktu lebih dalam
satunya adalah pengelolaan dan penyimpanan
pengecekan ulang dan keterangan informasi data
data inventaris barang. Sistem pengelolaan dan
barang. Selain itu, penempatan barang inventaris
penyimpanan data inventaris barang di PTIIK
yang sering berpindah-pindah menyebabkan
menggunakan sistem yang terintegrasi dengan
proses pemeliharan barang menjadi kurang
sistem basis data. Sistem yang sudah dibangun
efisien. Proses pemeriksaan barang berkaitan
memiliki struktur pengolahan data yang baik.
dengan pemeliharaan barang tersebut, jika barang
Akan tetapi untuk melakukan proses pengelolaan
yang terpasang dapat terdeteksi dengan baik
dan penyimpanan data inventaris barang harus
waktu pemasangan, tempat pemasangan, dan
dilakukan secara manual. Manual prosedur di
kondisi barang maka pemeliharaan barang akan
PTIIK yaitu pelaksana umum melakukan
berjalan dengan baik dan terkontrol dengan baik.
pengecekan fisik berkala setiap satu minggu
Hal ini yang menjadi permasalahan, karena setiap
sekali dan membuat daftar pemeliharaan dan
barang yang dipasang di lapangan tidak dapat
menyerahkan kepada kasubag umum. Kasubag
terdeteksi dengan baik. Selain itu sistem
umum menerima daftar pemeliharaan dan
pelaporan pengecekan rutin yang dilakukan
pelaksana umum kepada kasubag masih pengecekan data inventaris barang di
dilakukan secara manual. Oleh karena itu, pada PTIIK?
perancangan aplikasi ini dibuat sistem informasi 3. Bagaimana melakukan pengujian sistem QR
agar sistem pelaporan tidak lagi manual dan Code pada device mobile android untuk
menjadi terkomputerisasi sehingga pengecekan proses pengecekan data inventaris barang di
menjadi lebih mudah. PTIIK?
Pengkodean QR Code adalah suatu
sistem yang dapat merubah bentuk tulisan ke 1.3 Batasan Masalah

dalam kode 2 dimensi berbentuk matrix, fungsi Berdasarkan rumusan masalah, penulis
dari QR Code sendiri adalah untuk perlu memberikan batasan masalah sebagai
menyampaikan informasi dan mendapatkan berikut :
respon dengan cepat, sistem pengkodean ini biasa 1. Data yang digunakan untuk analisis adalah
digunakan dalam dunia perdagangan, industri, data inventaris barang PTIIK tahun 2013.
dan media komunikasi untuk menyampaikan 2. Asumsi sistem operasi android minimal
sebuah informasi [ROU-08]. QR Code ini juga yang digunakan android 2.3 (ginger bread).
dapat dijalankan dengan sistem lainnya seperti
sistem website dan database. Pengkodean QR 1.4 Tujuan
Code pada perancangan aplikasi ini bertujuan
Tujuan dari penelitian ini, antara lain:
untuk meminimalisir kesalahan penulisan barang
1. Menerapkan sistem QR Code pada device
yang dicek dan memudahkan proses pengecekan.
mobile android untuk proses pengecekan
Untuk penerapan aplikasi digunakan smartphone
data inventaris barang di PTIIK.
dimana objek yang ada di scan sehingga dapat
2. Menguji sistem pengecekan data inventaris
menampilkan informasi yang ada pada QR code.
barang di PTIIK pada device mobile
Berdasarkan uraian diatas, pada
android.
penelitian ini menawarkan aplikasi QR Code
Scanner dan QR Code Generator untuk 2. DASAR TEORI
membangun sebuah sistem yang memanfaatkan
2.1 Quick Response Code (QR Code)
QR Code pada device mobile android sebagai
sarana pemeriksaan informasi dari barang Quick Response Code atau yang sering

inventaris di PTIIK. disingkat dengan QR Code merupakan sebuah


barcode dua dimensi yang diperkenalkan oleh
1.2 Rumusan Masalah perusahaan jepang denso wave pada tahun 1994.
Pada dasarnya bahwa QR Code dikembangkan
Adapun permasalahan yang dapat
sebagai suatu kode yang memungkinkan isinya
dirumuskan dari latar belakang adalah sebagai
untuk dapat diterjemahkan dengan kecepatan
berikut :
tinggi [ROU-08]. QR Code terdiri dari sebuah
1. Bagaimana merancang sistem QR Code pada
untaian kotak persegi yang disusun dalam suatu
device mobile android untuk proses
pola persegi yang lebih besar, yang disebut
pengecekan data inventaris barang di
sebagai modul.
PTIIK?
2. Bagaimana implementasi sistem QR Code
pada device mobile android untuk proses
2.2 Android 3.1 Metode Penelitian
Dalam proposal skripsi ini metode
Android adalah kumpulan perangkat
penelitian yang akan digunakan adalah sebagai
lunak yang ditujukan bagi perangkat bergerak
berikut :
mencakup sistem operasi, middleware, dan
aplikasi kunci. android standart development kid
(SDK) menyediakan perlengkapan dan
application programming interface (API) yang
diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada
platform android menggunakan bahasa
pemrograman java [DEV-14].

2.3 Object Oriented Analysis

Objektif dari analisis berorientasi objek


(Object Oriented Analysis/OOA) adalah untuk
mengembangkan sebuah model yang menjelaskan
perangkat lunak bekerja sesuai kebutuhan yang
3.2 Perancangan Perangkat Lunak
didefinisikan oleh customer [PRE-01]. Proses
OOA tidak dimulai dengan perhatiannya terhadap a. Deskripsi Umum Sistem
objek-objek. Namun proses OOA dimulai dengan Secara umum system yang dibangun
pemahaman oleh siapa sistem tersebut digunakan. adalah perangkat lunak yang melakukan proses
pengelolaan dengan menggunakan QR Code. QR
2.4 Pengujian
Code digunakan untuk mewakili data inventaris
Menurut [PRE-01] Pengujian adalah barang, dalam rangka untuk memberikan
kegiatan yang dilakukan untuk mengevaluasi informasi yang berkaitan dengan pengelolaan
kualitas produk, untuk meningkatkan dan barang inventaris .
mengidentifikasi cacat dan masalah. Arsitektur Dalam proses pengelolaan dengan
dari perangkat lunak berorientasi objek menggunakan QR Code ini terdapat beberapa
menghasilkan sekumpulan layered subsystems tahapan proses yang harus dilakukan, yaitu :
yang mengenkapsulasi kelas-kelas yang 1. Pelaksana umum memilih barang yang
berkolaborasi. Setiap elemen sistem (subsistem memiliki QR Code.
dan class) melakukan fungsi yang membantu 2. Sistem melakukan pembacaan QR Code
untuk mencapai kebutuhan sistem. Hal ini sangat pada barang.
penting untuk menguji sebuah OO system pada 3. Sistem memberikan hasil keluaran berupa
berbagai macam level yang berbeda dalam informasi mengenai barang
sebuah usaha untuk menemukan kesalahan- 4. Admin malakukan login untuk proses
kesalahan yang mungkin terjadi dari kolaborasi manajemen data barang, data ruangan dan
kelas-kelas dan komunikasi subsistem melewati data admin.
architetural layer. 5. Admin malakukan proses manajemen data
barang, data ruangan dan data admin.
3. METODE PENELITIAN DAN
PERANCANGAN
b. Perancangan Proses

Setelah tahap analisis sistem selesai


dilakukan, maka telah ditemukan gambaran yang
jelas mengenai apa yang harus dikerjakan
berikutnya, yaitu bagaimana membentuk sistem
tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem.

Actor Keterangan

Pelaksana Umum Merupakan actor


pengguna system. Use Case Diagram

Actor ini memiliki


peran untuk melakukan
pengecekan barang
dengan cara
malakukan proses
scanning pada QR
Code dan juga
memberikan
keterangan terhadap
barang yang
diperiksanya.
Class Diagram untuk User

Admin Merupakan actor


pengguna sistem
dimana actor tersebut
berfungsi sebagai
manajemen data
master dari barang
inventaris, dalam hal
ini adalah pegawai
administrasi. Actor ini
memiliki peran untuk
melakukan manajemen
barang, manajemen
ruangan dan
manajemen data login.
Sebelum melakukan
fungsi manajemen,
admin harus melalui
proses login terlebih
dahulu. Class Diagram untuk Admin
2. Logo, digunakan untuk menampilkan
logo dari aplikasi .
3. QR Code, digunakan untuk
menampilkan QR Code yang barhasil
ditangkap oleh kamera handphone.
4. Informasi, digunakan untuk
menampilkan informasi barang hasil
pembacaan QR Code.

4. IMPLEMENTASI
4.1 Implementasi Proses
Tabel Relasionl Database
Implementasi proses merupakan
c. Perancangan Halaman Antarmuka program-program yang berisi proses terkait
berjalannya aplikasi. Implementasi proses
Perancangan halaman antarmuka
meliputi proses pemilihan QR Code, pembacaan
bertujuan agar perangkat lunak ini bisa mudah
QR Code, proses tampil barang, proses pada API
digunakan atau user friendly dengan sasaran bisa
dan web server, proses pada database, dan proses
menjalakan fungsi-fungsi dari masing-masing
generate code.
proses dalam perancangan kebutuhan proses.
4.2 Implementasi Database
Sesuai dari perancangan entity
relationship diagram (ERD, hasil dari
implementasi tiap-tiap tabel dari database yaitu
meliputi tabel TB_Admin yang berisi atribut
mengenai data admin, tabel TB_Barang yang
berisi atribut keterangan barang, tabel TB_Ruang
yang berisi atribut jenis ruang, dan tabel TB_Cek
yang berisi mengenai pengecekan barang.
4.3 Implementasi Antarmuka

Antarmuka Android

Penjelasan:
Halaman Antarmuka Utama Android
1. Judul Aplikasi, digunakan untuk
Pada halaman antarmuka utama
memberikan informasi mengenai nama
android, terdapat dua buah tombol navigasi,
dari aplikasi .
yakni tombol Start Camera dan Tentang
Aplikasi. Tombol Start digunakan untuk tidak benar atau hilang, kesalahan interface,

memulai proses pembacaan dengan kesalahan dalam struktur data atau akses

menjalankan kamera terlebih dahulu. database eksternal, kesalahan kinerja, inisialisasi,


kesalahan terminasi dan secara fungsional
mengeluarkan hasil yang sesuai dengan yang
diharapkan.

5.3 Pengujian Unit dengan White Box

Pada pengujian unit digunakan white


box testing dengan teknik basis path testing. Pada
teknik basis path testing proses pengujian
Pembacaan QR Code pada Android dilakukan dengan memodelkan program pada
sebuah flowgraph dan cyclometic complexity.

a. Pengujian Unit do_check


Perintah do_check merupakan bagian
dari program yang berfungsi untuk melakukan
pengecekan tentang keadaan barang sesuai di
database. Perintah do_check ini akan berjalan
ketika barang sudah ada dalam database.
Halaman Antarmuka Hasil
Feedback dari perintah do_check ini adalah
Gambar di atas merupakan data yang
proses penyimpanan yang berhasil.
diperoleh dari hasil pembacaan dari kode pada
b. Pengujian Unit perintah get_by_id
QR Code, dimana data tersebut diperoleh dari
Perintah get_by_id merupakan perintah
server.
untuk mengambil data di database. Data ini berisi
semua hal yang berkaitan dengan informasi
5. PENGUJIAN DAN ANALISIS
barang.
c. Pengujian Unit Scan QR Code
5.1 Pengujian Black Box
Setiap QR Code memiliki marker,
Hasil pengujian black box meliputi
dimana marker ini digunakan untuk memberikan
hasil pengujian validasi kode pada scan QR Code, informasi detail mengenai QR Code yang sedang
pengujian detail informasi, pengujian cek status,
dibaca. Marker berupa titik pada tiap sudut dari
pengujian tentang aplikasi, pengujian manajemen
QR Code.
barang, manajemen data admin, dan manajemen
data ruangan. 5.4 Hasil Pengujian White Box

Hasil analisis yang didapatkan dari


5.2 Hasil Pengujian Black Box
pengujian unit yaitu berdasarkan perhitungan
Pengujian diatas diperoleh dari cyclomatic complexity dari tiap flowgraph kode
pengujian dengan device mobile yang berbeda.
unit, kode unit yang menghasilkan jalur kasus uji
Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus black terbanyak adalah kode operasi untuk
box dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat menghasilkan nilai acak sebanyak dua kasus uji.
lunak dapat mengetahui fungsi fungsi yang
Jumlah kasus uji kode ini sebagian besar pengecekan data inventaris barang di
dipengaruhi dari seleksi kondisi. PTIIK telah dibuat sesuai pemodelan
5.5 Pengujian terhadap Pengguna persyaratan. Pemodelan persyaratan
Pengujian terhadap pengguna dilakukan dilakukan melalui tahap analisis
dengan cara memberikan kuisioner kepada berorientasi objek (Object Oriented
responden. Penulis mendapatkan data dari Analysis/OOA) yang digambarkan
responden bagian perlengkapan Program dengan pemodelan use case dan
Teknologi Informatika dan Ilmu Komputer. penyusunan daftar persyaratan. Tahap-
Penulis mendatangi bagian perlengkapan dan tahap pemodelan use case meliputi
memberikan kuisioner sebelum ditampilkan identifikasi aktor, identifikasi use case,
program. Setelah mendapatkan jawaban kuisioner diagram use case, dan spesifikasi use
pertama dari bagian perlengkapan, penulis case. Sedangkan daftar persyaratan
menerangkan tentang program pengecekan meliputi penyusunan daftar persyaratan
inventaris barang di PTIIK menggunakan QR fungsional sesuai diagam use case dan
Code. Setelah bagian perlengkapan selesai daftar non-fungsional penyusunan
mendengar dan melihat demo aplikasi, penulis untuk menyusun daftar batasan fungsi
mengambil data tentang pendapat dari bagian sistem yang didapat dari hasil kuisioner
perlengkapan serta meminta mereka mengisi kepada bagian perlengkapan PTIIK.
kuisioner. 2. Pada hasil implementasi sistem
perangkat lunak QR Code bisa berjalan
5.6 Analisa Pengujian Pengguna baik pada device mobile android dengan

Dari keseluruhan pengujian dan analisa spesifikasi minimal Android 2.33 dan

terhadap pengguna didapat kesimpulan bahwa spesifikasi maksimal android 4.22.

aplikasi ini telah memenuhi kebutuhan dan sesuai Sistem QR Code ini telah dibuat sesuai

dengan tujuan yaitu mempermudah pengecekan perancangan dan diimplementasikan

dan penanganan data inventris barang di PTIIK. dari komponen-komponen yang telah

Hal ini dibuktikan dengan jawaban pada ditentukan, seperti : Android SDK,

kuisioner sesudah demo nomor 1 dan nomor 2, Java, dan Eclipse ADT.

para pengguna menjawab bahwa perlu adanya 3. Berdasarkan hasil pengujian validasi

aplikasi QR Code untuk mempermudah dengan metode Black-box testing,

pengecekan dan penanganan data inventris barang sistem dapat menjalankan seluruh
di PTIIK. fungsi, seperti melakukan scan QR
Code, menampilkan detail informasi,
6. PENUTUP melakukan cek status, menampilkan

6.1 Kesimpulan tentang aplikasi, melakukan manajemen


data barang, manajemen data admin,
Dari hasil implementasi, pengujian, dan
dan manajemen data ruangan.
analisis sistem QR Code pada device mobile
Berjalannya seluruh fungsi ini
Android untuk proses pengelolaan data
menunjukkan bahwa program aplikasi
inventaris barang di PTIIK, dapat disimpulkan
100% valid. Pengujian unit dengan
bahwa:
metode White-box testing yaitu
1. Perancangan sistem QR Code pada
menghitung cyclomatic complexity
device mobile android untuk proses
dimana semua kode unit sehingga [DEV-14] Developer, Android.
menghasilkan dua kasus uji terbanyak. http://developer.android.com/index.ht
Pengujian pengguna didapat dari ml. Diakses tanggal 7 Juli 2014.
analisis data kuisioner yang dilakukan [BRA-08] Brady, Patrick (Google). 2008 .
penulis terhadap pelaksana umum di Android Anatomy and Physiology.
bagian perlengkapan PTIIK. https://sites.google.com/site/io/anato
my--physiology-of-an-android.
6.2 Saran Diakses tanggal 7 Juli 2014.

Saran untuk pengembangan sistem QR [GRA-08] Gramlich, Nicolas. 2008. Andbook.

Code pada device mobile Android untuk proses anddev.org

pengelolaan data inventaris barang di PTIIK,


adalah: [BUR-09] Burnette, Ed . 2009 . Hello, Android,

1. Perlunya pengembangan sistem QR 2nd Edition . Pragmatic Bookshelf

Code, terhadap penelitian yang lain,


[ROU-08] Rouillard, J., 2008, Contextual QR
seperti pemakaian kode pada KTM atau
Codes, Proceedings of the Third
kartu identitas sejenisnya.
International Multi-Conference on
2. Pengembangan untuk penelitian pada
Computing in the Global Information
proses enkripsi pada data yang akan
Technology, ICCGI, Athens, Greece.
dijadikan QR Code.

[ARI-11] Ariadi. 2011. Analisis dan


DAFTAR PUSTAKA Perancangan Kode Matriks Dua
[ANJ-09] Anjarsari, Rini. 2009. Sistem imensi Quick Response (QR) Code.
Invetaris Barang. Skripsi. Malang. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
[PTI-14] PTIIK. 2014. Sekilas PTIIK. [ANJ-09] Anjarsari, Rini.
[https://ptiik.ub.ac.id/content/read/sek 2009. Sistem Invetaris Barang.
ilas-ptiik]. Diakses Mei 2014. Skripsi. Malang.
[PTK-12] PTIIK. 2012. Manual Prosedur
Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana.
[http://ptiik.ub.ac.id/apps/assets/uploa
ds/2013/08/1_mp-pemeliharaan-
sarana-prasarana.pdf]. Diakses Juli
2014.
[HAS-09] Hashimi, Sayed Y. 2009. Pro
Android. Apress. USA.

[MEI-09] Meier, Reto. 2009. Professional


Android Aplication Development.
Wiley Publishing. Canada.

Anda mungkin juga menyukai