PENDAHULUAN
BAB II
GAMBARAN UMUM
1
A. LETAK GEOGRAFIS
Luas wilayah Kerja Puskesmas Lompentodea adalah 29.62 KM2, batas wilayah Kerja
Puskesmas Lompentodea yaitu sebelah utara berbatasan dengan Desa Lebo dan desa
Bambalemo, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kayuboko, sebelah barat
berbatasan dengan desa Parigimpuu dan desa Jonokalora, serta sebelah timur berbatasan
dengan Kelurahan Masigi dan Keelurahan Kampal. Adapun luas wilayah Puskesmas
Lompentodea dapat dilihat pada Grafik berikut ini :
B. KEADAAN IKLIM
Sebagaimana dengan daerah-daerah lain di Indonesia, wilayah kerja Puskesmas
Lompentodea memiliki dua musim, yaitu musim panas dan musim hujan. Musim panas
terjadi antara bulan April sampai dengan September, sedangkan musim hujan terjadi
pada bulan Oktober sampai dengan Maret.
C. PEMERINTAHAN
Wilayah kerja Puskesmas Lompentodea adalah 29.62 KM2, yang terdiri dari 1
Kecamatan (6 desa). Adapun penyebaran jumlah desa perkecamatan dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel : II.1
Distribusi Desa Dirinci Menurut Kecamatan Puskesmas Lompentodea tahun 2015
LUAS DAERAH
NO KECAMATAN DESA
(KM2)
D. KEPENDUDUKAN
1. Laju Pertumbuhan Penduduk
Pada tahun 2015 berdasarkan data BPS Kabupaten Parigi Moutong, jumlah
penduduk di Kecamatan Parigi Barat adalah 7767 jiwa dan pada tahun 2015 adalah
2
sebesar 7922 jiwa, jika dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk pada periode
sebelumnya, maka terlihat adanya kenaikan jumlah penduduk sebesar 155 jiwa.
2. Komposisi Penduduk
Berdasarkan data BPS Kabupaten Parigi Moutong jumlah penduduk Tahun 2015
adalah sebesar 7922 jiwa. 4105 jiwa laki-laki atau 51,8% dan 3817 jiwa perempuan
atau 48,2%. Berikut adalah tabel yang dapat menjelaskan :
Tabel : II.2
Penduduk Dirinci Menurut Jenis Kelamin Dan Rasio Jenis Kelamin
Wilayah Kerja Puskesmas Lompentodea
Tahun 2015
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH
NO DESA
PENDUDUK LAKI-
PEREMPUAN
LAKI
1 2 3 4 5
1 Baliara 1532 778 754
2 Parigimpuu 1501 754 747
3 Jonokalora 1167 608 559
4 Lobu Mandiri 833 444 389
5 Kayuboko 1838 963 875
6 Air panas 1051 558 493
JUMLAH 7922 4105 3817
Sumber : BPS. Kab. Parigi Moutong
3. Kepadatan Penduduk
Luas wilayah kerja Puskesmas Lompentodea 29.62 KM2 dengan jumlah penduduk
7.922 jiwa. Jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 2.166 KK. Dengan demikian
kepadatan penduduk rata-rata sebesar ........../KM2. Adapun kepadatan penduduk
perdesa dapat dilihat pada tabel berikut;
Tabel : II.3
Persentase Luas Wilayah dan Kepadatan penduduk Menurut Desa
Wilayah Kerja Puskesmas Lompentodea
Tahun 2015
BAB III
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini telah berhasil meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat secara cukup bermakna, walaupun masih dijumpai berbagai
masalah dan hambatan. Reformasi dibidang kesehatan dimulai dengan dicanangkannya
Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2020.
3
A. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KESEHATAN
1. Visi
Terwujudya masyarakat parigi barat yang SEHAT dan MANDIRI
Menuju Parigi Moutong Sehat.
2. Misi
Untuk dapat mewujudkan visi tersebut diatas adalah, ditetapkan empat misi sebagai
berikut :
1.Memberikan pelayanan bemutu,cemat,dan sepenuh hati
2.menjadikan puskesmas sebagai pusat informasi kesehatan bagi masyarakat.
3.meningkatkan kesehatan individu,keluarga dan lingkugan.
4. Menigkatkan kualitas sumber daya manusia.
B. SASARAN DAN INDIKATOR
Sasaran pembangunan kesehatan menujun Parigi Moutong Sehat dapat dijabarkan dalam
sasaran dampak dan sasaran proses / out put.
1. Untuk sasaran proses dan out put yang diharapkan dapat terjadi sampai tahun 2015
adalah :
a. Sumber daya manusia kesehatan.
Tersedianya tenaga kesehatan yang bermutu dan terukupi, terdistribusi secara
adil dan termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna.
1) Rasio dokter dengan penduduk 30 : 100.000
2) Rasio bidan dengan penduduk 120 : 100.000
3) Rasio perawat dengan penduduk 150 : 100.000
b. Pelayanan kesehatan dasar
1) Cakupan kunjungan ibu hamil K4 95 %
2) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 78%
3) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan 81 %
4) Cakupan pelayanan nifas 83 %
5) Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 94%
6) Cakupan kunjungan bayi 93%
7) Cakupan desa/kelurahan UCI 100 %
8) Cakupan pelayanan anak balita 90 %
9) Cakupan pemberian MP-ASI pada anak usia 6 24 bulan keluarga miskin
100 %
10) Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100 %
5
9. Pencegahan, pemberantasan, dan pengamatan penyakit menular
Adalah upaya untukmenekan kejadian penyakit menular dalam masyarakat serendah
mungkin sehingga tidak merupakan gangguan kesehatan bagi masyarakat tersebut.
BAB IV
PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
A. DERAJAT KESEHATAN
Data dan informasi tentang derajat kesehatan untuk tahun 2015 yang antara lain
dinyatakan dengan angka kematian bayi, angka kematian balita, dan angka kematian ibu
maternal.
1. Angka Kematian
Tingkat kematian secara umum berhubungan erat dengan tingkat kesakitan, karena
biasanya merupakan akumulasi akhir dari berbagai penyebab terjadinya kematian
baik langsung maupun tidak langsung. Salah satu alat untuk menilai keberhasilan
program pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini adalah dengan
melihat perkembangan angka kematian dari tahun ketahun.
a. Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indicator yang sangat penting untuk
mengetahui gambaran tingkat permasalahan kesehatan masyarakat. Factor-
faktor yang berkaitan dengan penyebab kematian bayi antara lain adalah tingkat
pelayanan Antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA-
KB serta kondisi lingkungan dan social ekonomi. Pada tahun 2014 kematian
bayi berjumlah 0 atau 0 % dari jumlah kelahiran. Adapun jumlah kematian bayi
tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel IV.1
Jumlah Kematian Bayi
Menurut Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Lompentodea
Tahun 2015
NO DESA JUMLAH
1 Balira 1
2 Parigimpuu 0
3 Jonokalora 0
4 Lobu 0
5 Kayuboko 0
6 Air panas 0
Jumlah 1
b. Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah kematian anak 0-4 tahun per
1.000 kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan
kesehatan anak dan factor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan
6
terhadap anak balita seperti gizi, sanitasi, dan penyakit infeksi. Pada tahun 2015
tidak ada kematian Balita.
c. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) adalah menggambarkan tingkat kesadaran
perilaku hidup sehat, ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan
kesehatan terutama untuk ibu status gizi dan kesehatan hamil, pelayanan
kesehatan waktu melahirkan dan masa nifas. Dari data yang diperoleh dari
Bidang KIA tahun 2015 Jumlah Kematian Ibu Maternal tdk ada.
2. Angka Kesakitan
Angka kesakitan disajikan dalam beberapa prevalensi dan insiden dari beberapa
penyakit antara lain penyakit malaria, demam berdarah dengue, dan penyakit diare.
Berdasarkan data pada tahun 2015 tercatat kasus malaria klinis 0 kasus,demam
berdarah 0 kasus dan penyakit diare tercatat 170 kasus. Berikut ini adalah grafik
tahun 2015 :
Gambar IV.1
Kasus DBD, Diare, dan Malaria Klinis
Diwilayah Kerja Puskesmas Lompentodea Tahun 2015
Bagan 1
3. Status Gizi
a. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR < 2500 gram) merupakan angka
yang sifatnya sangat kasar, BBLR berdasarkan data yang diperoleh pada tahun
2015 ditemukan 1 kasus BBLR.
b. Bayi yang diberi ASI Eksklusif merupakan status gizi dari bayi yang
mendapatkan ASI Eksklusif. Pada tahun 2015 tercatat sebanyak 76 jiwa yang
mendapatkan ASI Eksklusif. Adapun angka bayi yang diberi ASI Eksklusif dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel IV.5
Angka Bayi Yang Diberi ASI Eksklusif
Menurut Desa Diwilayah Kerja Puskesmas Lompentodea
Tahun 2015
NO DESA JUMLAH
1 Baliara 22
2 Parigimpuu 5
3 Jonokalora 19
4 Lobu 5
5 Kayuboko 16
6 Air panas 9
7
Jumlah 76
Sumber : Bidang Gizi PKM Lompentodea
c. Ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe1 dan Fe3 merupakan angka pemberian
tablet Fe1 dan Fe3 pada ibu hamil. Berdasarkan data dari bidang gizi pada tahun
2015 jumlah ibu hamil yang mendapatakan tablet Fe1 164 jiwa dan tablet Fe3
177 jiwa. Adapun angka ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe1 dan Fe3 dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel IV.6
Angka Ibu Hamil yang mendapatkan Tablet Fe1 dan Fe3
Menurut Desa Diwilayah Kerja Puskesmas Lompentodea
Tahun 2015
B. BERPERILAKU SEHAT
Didalam upaya merubah pola hidup sehat bagi masyarakat tidaklah mudah, karena itu
peran promosi kesehatan sangat diperlukan. Berbagai strategi telah dilakukan seperti
Advokasi, Bina suasana dan pemberdayaan masyarakat melalui berbagai media
penyuluhan, walaupun hasilnya belum maksimal tetapi telah memberikan dampak yang
bermakna dengan semakin meningkatnya upaya masyarakat dalam memelihara dan
melindungi kesehatannya. Ini karena adanya peningkatan pengetahuan dan kemampuan
serta sikap peduli yang positif.
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan oleh keluarga dapat dilihat dari
jumlah tatanan rumah tangga yang menerapkan PHBS. Berbagai upaya telah
dilakukan untuk mengubah agar masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
antara lain advokasi untuk menghasilkan kebijakan perilaku hidup bersih dan sehat,
pemberdayaan masyarakat untuk menumbuhkan gerakan hidup bersih dan sehat, dan
lain sebagainya.
2. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)
Peran serta masyarakat dibidang kesehatan sangat besar, dengan munculnya dan
berkembangnya upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM), seperti
posyandu dan polindes. Pada tahun 2015 di wilayah kerja Puskesmas Lompentodea
tercatat sebanyak 9 posyandu, dan sebanyak 4 unit poskesdes
C. KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Pengawasan Kesehatan Lingkungan Perumahan dan Pemukiman
Pada tahun 2015 tercatat jumlah rumah yang diperiksa/dikunjungi yaitu 1863 rumah
atau 100 % dari jumlah seluruh rumah adalah sebanyak 1863 rumah, dan yang
dinyatakan memenuhi syarat kesehatan 571 atau 30,5 %
8
2. Sarana Kesehatan Lingkungan
Pada tahun 2015 jumlah kepala keluarga di wilayah kerja Puskesmas Lompentodea
adalah sebanyak 2166 KK, yang mempunyai sarana kesehatan lingkungan antara
lain :
a. Jumlah KK yang diperiksa sebanyak 2.166 yang memiliki air bersih1730 KK.
b. Jumlah KK yang diperiksa sebanyak 2.166 yang memiliki jamban 739 KK,
jumlah yang sehat 739 KK.
c. Jumlah KK yang diperiksa sebanyak 2.166, yang memiliki pengelolaan air
limbah yang sehat 592 KK
Adapun angka sarana kesehatan lingkungan dapat dilihat pada grafik berikut :
Gambar IV.2
Keluarga Dengan Kepemilikan
Sarana Sanitasi Dasar Tahun 2015
D. PELAYANAN KESEHATAN
1. Pelayanan Kesehatan Dasar
a. KIA
1). Pelayanan Kesehatan
Pada tahun 2015 berdasarkan data dari bidang KIA Puskesmas
Lompentodea yang melakukan kunjungan ulang (K4) adalah sebanyak 176.
ibu hamil.
2). Pertolongan Persalinan
Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan pada tahun 2015
adalah 202 ibu bersalin dan yang ditolong oleh tenaga kesehatan adalah
sebanyak 195 atau 81 %.
b. Keluarga Berencana
1). Pencapaian Target Peserta KB Baru
Pencapaian peserta KB Baru selama tahun 2015 adalah sebesar 156, dan
untuk mengetahui pola penggunaan alat kontrasepsi peserta KB aktif di
wilayah kerja Puskesmas Lompentodea tahun 2015 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel IV.7
Pola Penggunaan
%
Alkon
IUD 3.15
Suntik 37.89
Pil 28.9
Kondom -
Implant 2.65
9
MOP/WOW -
Metode Lain -
Tabel IV.8
Pola Penggunaan
%
Alkon
IUD 3.14
Suntik 70.3
Pil 51.20
Kondom -
Implant 5,13
MOP/WOW 0.41
Metode Lain -
c. Kesehatan Gigi
1) Pemanfaatan Pelayanan Balai Pengobatan Gigi (BPG) di Puskesmas
Pada Tahun 2015 jumlah kunjungan ke BPG, tercatat sebanyak 354
kunjungan.
2) Cakupan Perawatan Gigi Pada Murid SD Kelas selektif
Cakupan pada Tahun 2015 ini jumlah perawatan adalah 231 orang yang
diperiksa dan yang mendapat perawatan 211 orang.
d. Gakin/BJPS
Pada Tahun 2015 tercatat sebanyak 4.220 Orang yang menjadi sasaran program
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan telah mendapat pelayanan kesehatan
dasar berupa pengobatan umum dan pelayan kebidanan di Wilayah Puskesmas
Lompentodea sebanyak 3.062 Jiwa atau 72.5 %.
Gambar IV.4
Cakupan Imunisasi
Diwilayah Kerja Puskesmas Lompentodea
Tahun 2015
10
Hijau= polio
Kuning = campak
Merah= dpt1 + hb1
Gambar IV.5
Cakupan Kasus Diare yang ditangani
Diwilayah Kerja Puskesmas Lompentodeea
Tahun 2015
4) Malaria
Diwilayah kerja Puskesmas Lompentodea pada Tahun 2015 tidak terdapat
penderita malaria klinis.
5) TB. Paru
11
Di wilayah kerja Puskesmas Lompentodea pada tahun 2015 telah ditemukan
penderita suspek TB sebanyak 21 penderita klinis dan BTA positif ditemukan
sebanyak 14 penderita. Cakupan penderita BTA positif yang diobati sebanyak
14 penderita dengan kesembuhan mencapai 100 %.
6) Kusta
Persentase kusta di wilayah kerja Puskesmas Lompentodea tahun 2015
sebanyak 15 penderita. Untuk menurunkan prevalensi penyakit kusta sangat
sulit mengingat masa inkubasi penyakit kusta ini sangat lama sehingga
diperlukan upaya penemuan penderita sedini mungkin dan diberi pengobatan
untuk pemutusan mata rantai penularan.
7) Dengue Haemorrhagic Fever (DHF/DBD)
Pada tahun 2015 diwilayah kerja Puskesmas Lompentodea tidak ditemukan
kasus Dengue Haemorrhagic Fever (DHF/DBD)
8) Filariasis
Pada tahun 2015 penderita filarisis tidak ditemukan kasus Filariasis.
2. SARANA KESEHATAN
a. Fasilitas Puskesmas
1. Jumlah Puskesmas Pembantu (Pustu) tahun 2015 sebanyak 2 unit, yaitu
Pustu Parigimpuu dan Pustu Kayuboko.
2. Puskesmas Keliling Roda 4 sebanyak 2 unit.
b. Sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
Puskesmas Lompentodea memiliki 4 unit Poskesdes dan 11 Posyandu.
BAB V
PENUTUP
12
Lompentodea tahun 2015 tetap dapat memberikan gambaran secara garis besar tentang
derajat kesehatan masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Lompentodea Tahun
2015.
Diharapkan dengan adanya Profil Kesehatan Puskesmas Lompentodea tahun
2015 ini dan upaya upaya penguatan sumber daya manusia kesehatan, kinerja yang akan
dicapai pada tahun-tahun mendatang lebih meningkat lagi.
13