Anda di halaman 1dari 8

Dengan adanya insolvensi maka harta pailit segera dieksekusi dan dibagi kepada para

HUKUM KEPAILITAN kreditur.

Langkah-langkah yang ada dalam kepailitan ada 9 langkah, yaitu : 7. Pemberesan/likuidasi, yaitu ppenjualan harta kekayaan debitur pailit, yang dibagikan
kepad kreditur konkuren, setelah dikurangi biaya-biaya.
1. Permohonan pailit, syarat permohonan pailit telah diatur dalam UU No. 4 Tahun
1998. 8. Rehabilitasi, yaitu suatu usaha pemulihan nama baik kreditur, akan tetapi dengan
catatan jika proses perdamaian diterima, karena jika perdamaian ditolak maka
2. Keputusan pailit berkekuatan tetap, jangka waktu permohonan pailit sampai sampai rehabilitasi tidak ada. Syarat rehabilitsi adalah : telah terjadi perdamaian, telah
keputusan pailit berkekuatan tetap adalah 90 hari terjadi pembayaran utang secara penuh.

3. Rapat verifikasi, adalah rapat pendaftaran utang-piutang, pada langkah ini dilakukan 9. Kepailitan berakhir.
pendataan berapa jumlah utang dan piutangyang dimiliki oleh debitur. Verifikasi
utang merupakan tahap yang paling penting dalam kepailitan karena akan ditentukan
urutan pertimbangan hak dari masing-masing kreditur. Rapat verifikasi dipimpin oleh
hakim pengawas dan dihadiri oleh : (a) Panitera (sebagai pencatat), (b) Debitur Dalam hal Kepailitan Kurator memiliki tugas utama yakni membereskan harta pailit
(tidak boleh diwakilkan karena nanti debitur harus menjelaskan kalau nanti terjadi sampai tuntas, baik itu menghitung kewajiban debitur pailit, membuat pengumuman dan
perbedaan pendapat tentang jumlah tagihan, (c) Kreditur atau kuasanya (jika pemberitahuan, menjual aset dan membagi-bagikan kepada para kreditur. Dalam
berhalangan untuk hadir tidak apa-apa, nantinya mengikuti hasil rapat), (d) Kurator melaksanakan Tugasnya Kurator dapat bekerja tanpa ada persetujuan dari kreditur,
(harus hadir karena merupakan pengelola aset). walaupun dalam beberapa hal izin dari beberapa pihak tetap diperlukan tergantung dari
jenis tugas yang di lakukan.
4. Perdamaian, jika perdamaian diterima maka proses kepailitan berakhir, jika tidak Munir Fuady, dalam buku pengantar hukum bisnis menjelaskan beberapa kewenangan dari
maka akan dilanjutkan ke proses selanjutnya. Proses perdamaian selalu diupayakan kurator sebagai berikut :
dan diagendakan. Ada beberapa perbedaan antara perdamaian yang terjadi dalam 1. mengalihkan harta pailit sebelum pemberesan.
proses kepailitan dengan perdamaian yang biasa. Perdamaian dalam proses kepailitan 2. menjual barang-barang yang tidak perlu dalam melanjutkan usaha.
meliputi : (a) mengikat semua kreditur kecuali kreditur separatis, karena kreditur 3. menjual harta pailit dalam pemberesan.
separatis telah dijamin tersendiri dengan benda jaminan yang terpisah dengan harta 4. meminjam uang dari pihak ketiga.
pailit umumnya. (b) terikat formalitas, (c) ratifikasi dalam sidang homologasi, (d) 5. membebaskan hak jaminan atas harta pailit.
jika pengadilan niaga menolak adanya hukum kasasi, (e) ada kekuatan eksekutorial, 6. menghadap di muka pengadilan.
apa yang tertera dalam perdamaian, pelaksanaanya dapat dilakukan secara paksa. 7. melanjukan usaha debitur sebvelum insolvensi.
Tahap-tahap dalam proses perdamaian antara lain : (a) pengajuan usul perdamaian,
(b) pengumuman usulan perdamaian, (c) rapat pengambilan keputusan, (d) sidang kurator diberikan kewenangan untuk:
homologasi, (e) upaya hukum kasasi, (f) rehabilitasi.
dibebaskan dari kewajiban untuk memperoleh persetujuan dari atau
5. Homologasi akur, yaitu permintaan pengesahan oleh Pengadilan Niaga, jika proses menyampaikan pemberitahuan terlebih dahulu kepada debitur atau salah satu
perdamaian diterima. organ debitur, meskipun dalam keadaan di luar kepailitan persetujuan atau
pemberitahuan demikian dipersyaratkan;
6. Insolvensi, yaitu suatu keadaan dimana debitur dinyatakan benar-benar tidak mampu melakukan pinjaman dari pihak ketiga, semata-mata dalam rangka
membayar, atau dengan kata lain harta debitur lebih sedikit jumlahnya dengan meningkatkan nilai harta pailit, jika dalam melakukan pinjaman dari pihak
hutangnya. Hal tentang insolvensi ini sangat menentukan nasib debitur, apakah akan ketiga kurator perlu membebani harta pailit dengan hak tanggungan, gadai
ada eksekusi atau terjadi restrukturisasi hutang dengan damai. Saat terjadinya atau hak agunan atas kebendaaan lainnya, maka pinjaman tersebut harus
insolvensi (pasal 178 UUK) yaitu: (a) saat verifikasi tidak ditawarkan perdamaian, (b) terlebih dahulu memperoleh persetujuan hakim pengawas, dan pembebanan
penawaran perdamaian ditolak, (c) pengesahan perdamaian ditolak oleh hakim. tersebut hanya dapat dilakukan terhadap bagian harta pailit yang belum
dijadikan jaminan utang.
1
Dari tugas-tugas dan kewenangan hakim pengawas tersebut di atas, secara singkat dapat Dalam setiap rapat kreditor wajib dibuatkan berita acara yang ditandatangani oleh
disimpulkan sebagai berikut: Hakim Pengawas dan panitera pengganti.

1. Memimpin rapat verifikasi; Berita acara rapat tersebut harus memuat:

2. Mengawasi tindakan dari kurator dalam melaksanakan tugasnya: memberikan 1. Isi perdamaian
nasihat dan peringatan kepada kurator atas pelaksanaan tugas tersebut;
2. Nama kreditor yang hadir dan berhak mengeluarkan suara dan menghadap
3. Menyetujui atau menolak daftar-daftar tagihan yang diajukan oleh
para kreditur; 3. Suara yang dikeluarkan

4. Hasil pemungutan suara, dan


4. Meneruskan tagihan-tagihan yang tidak dapat diselesaikannya dalam rapat
verifikasi kepada Hakim Pengadilan Niaga yang memutus perkara itu;
5. Segala sesuatu yang terjadi dalam rapat (pasal 154 UU No. 37 Th 2004)

5. Mendengar saksi-saksi dan para ahli atas segala hal yang berkaitan dengan
Setiap orang yang berkepentingan dapat melihat dengan Cuma-Cuma berita acara rapat
kepailitan (misalnya: tentang keadaan budel, perilaku pailit dan sebagainya);
yang disediakan paling lambat tujuh hari setelah tanggal berakhirnya rapat di
Kepaniteraan Pengadilan.
6. Memberikan ijin atau menolak permohonan si pailit untuk berpergian
(meninggalkan tempat) kediamannya.
Isi perdamaian yang termuat dalam berita acara perdamaian harus dimohonkan
pengesahan kepada pengadilan yang megeluarkan keputusan kepailitan. Pengadilan harus
Berakhirnya Kepailitan mengeluarkan penetapan pengesahan paling lambat tujuh hari sejak dimulainya sidang
pengesahan.
Suatu kepailitan dapatdikatakan berakhir apabila telah terjadi hal-hal sebagai berikut.
Namun demikian, pengadilan wajib menolak pengesahan apabila:

a. Harta debitur, termasuk benda untuk mana dilaksanakan hak untuk


a. Perdamaian menahan suatu benda, jauh lebih besar daripada jumlah yang disetujui dalam
perdamaian
Debitur pailit berhak untuk menawarkan suatu perdamaian kepada semua kreditor.
Rencana perdamaian tersebut wajib dibicarakan dan diambil keputusan segera setelah b. Pelaksanaan perdamaian tidak cukup terjamin, dan
selesainya pencocokan piutang. Keputusan rencana perdamaian diterima apabila disetujui
dalam rapat kreditor oleh lebih dari seperdua jumlah kreditor konkuren yang hadir c. Perdamaian itu terjadi karena penipuan, atau persengkongkolan dengan
dalam rapat dan yang mewakili paling sedikit dua pertiga dari jumlah seluruh piutang satu atau lebih kreditor, atau karena pemakaian upaya lain yang tidak jujur dan
konkuren yang diakui atau untuk sementara diakui oleh kreditor konkuren atau kuasanya tanpa menghiraukan apakah debitur atau pihak lain bekerja sama untuk
yang hadir dalam rapat tersebut. mencapai perdamaian. (pasal 159 ayat (2) UU No.37 Th 2004).

Apabila lebih dari seperdua jumlah kreditor yang hadir dalam rapat kreditor dan Selanjutnya, dalam hal permohonan pengesahan perdamaian ditolak, baik
mewakili paling paling sedikit seperdua dari jumlah piutang kreditor yang mempunyai hak kreditor yang menyetujui rencana perdamaian maupun debitur pailit, dalam
suara menyetujui untuk menerima rencana perdamaian, dalam jangka waktu paling sedikit jangka waktu delapan hari setelah putusan pengadilan diucapkan dapat
delapan hari setelah pemungutan suara pertama diadakan, harus diselenggarakan mengajukan kasasi. Sebaliknya, dalam hal rencana perdamaian sisahkan atau
pemungutan suara kedua. Pada pemungutan suara kedua kreditor tidak terikat pada suara dikabulkan, dalam jangka waktu delapan hari setelah putusan pengadilan
yang dikeluarkan pada pemungutan suara pertama. diucapkan dapat diajukan kasasi oleh:

2
a. Kreditor yang menolak perdamaian atau yang hadir pada saat pemungutan - Debitur pailit menawarkan pada Kreditur bahwa ia sanggup membayar dalam jumlah
suara tertentu dari utangnya (tidak jumlah keseluruhan).
- Debitur pailit menyediakan hartanya bagi kepentingan kreditur untuk dijual, hasilnya
b. Kreditor yang menyetujui perdamaian setelah mengetahui bahwa dibagikan untuk para kreditur, bila belum mencukupi, si pailit dibebaskan.
perdamaian tersebut dicapai berdasarkan alasan yang tercantum dalam pasal - Debitur menawarkan untuk meminta penundaan pembayaran dan diperbolehkan utangnya
159 ayat (2) UU No. 37 Th 2004 diatas untuk beberapa waktu.
Pengertian accord menurut Pasal 141 UU Kepailitan
Tawaran yang diajukan oleh debitur kepada semua berpiutangnya bersama-sama (tawaran
rencana pembayaran/Perdamaian)
b. Insolvensi Syarat agar accord diterima dalam rapat kreditur :
Kata sepakat dari 2/3 jumlah semua kreditur yang tidak diistimewakan/bersaing yang
Insolvensi merupakan fase terakhir kepailitan. Insolvensi adalah suatu kejadian di mana mewakili dari semua jumlah piutang yang tidak diistimewakan.
harta kekayaan (boedel) pailit harus dijual lelang di muka umum, yang hasil penjualannya Pengesahan/Homologasi Accord :
akan dibagikan kepada kreditor sesuai dengan jumlah piutangnya yang disahkan dalam Accord baru mempunyai kekuatan hukum, setelah dapat pengesahan dari hakim PN.
akor. Accord t idak mendapat pengesahan walaupun telah memnuhi persyaratan tersebut di
atas apabila :
- Usul accord jumlahnya lebih kecil dari harta kekayaan debitur.
Dengan adanya insolvensi tersebut, Zainal Asikin menulis bahwa curator/Balai Harta
- Jika perdamaian terjadi karena adanya bantuan beberapa kreditur.
Peninggalan mulai mengambil tindakan yang menyangkut pemberesan harta pailit,yaitu:
- Jika hakim tidak percaya debitur mau dan mampu mambayar.

1. Melakukan pelelangan atas seluruh harta pailit dan melakukan penagihan


terhadap piutang-piutang si pailit yang mungkin ada di tangan pihak ketiga, di
mana penjualan terhadap harta pailit itu dapat saja dilakukan di bawah tangan
sepanjang mendapat persetujuan dari Hakim Komisaris Prosedur Permohonan Kasasi atas Putusan Pailit

2. Melanjutkan pengelolaan perusahaan si pailit apabila dipandang Upaya hukum kasasi dalam kepailitan diatur dalam Pasal 11 sampai dengan Pasal 13
menguntungkan, namun pengelolaan itu harus mendapat persetujuan Hakim Undang-Undang Kepailitan, prosesnya dapat dijelaskan sebagai berikut (Jono, 2008 : 93-
Komisaris 94):

3. Membuat daftar pembagian yang berisi: jumlah uang yang diterima dan a) Pendaftaran Kasasi
dikeluarkan selama kepailitan, nama-nama kreditor dan jumlah tagihan yang
disahkan, pembayaran yang akan dilakukan terhadap tagihan tersebut Dalam perkara kepailitan permohonan kasasi dapat diajukan oleh Debitor dan Kreditor
yang berkedudukan sebagai pihak pada persidangan tingkat pertama maupun Kreditor lain
4. Melakukan pembagian atas seluruh harta pailit yang telah dilelang atau yang bukan merupakan pihak pada persidangan tingkat pertama yang tidak puas terhadap
diuangkan itu. putusan atas permohonan pernyataan pailit. Permohonan kasasi dalam perkara kepalitan
tidak hanya terbatas pada putusan permohonan kepailitan tingkat pertama saja.
Permohonan kasasi juga dapat diajukan apabila rencana perdamaian ditolak oleh
5. Dengan demikian, apabila insolvensi sudah selesai dan para kreditor sudah
Pengadilan Niaga atau dalam hal pencabutan kepailitan yang menyebabkan kepailitan
menerima piutangnya sesuai dengan yang disetujui, kepailitan itu dinyatakan
berakhir. Dalam hal demikian kreditor yang menyetujui perdamaian serta debitor pailit
berakhir. Debitur kemudian akan kembali dala keadaan semula, dan tidak lagi
dapat mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Pasal 11 Undang-Undang Kepailitan
berada di bawah pengawasan curator/Balai Harta Peninggalan.
menyebutkan bahwa permohonan kasasi diajukan paling lambat 8 (delapan) hari setelah
tanggal putusan yang dimohonkan kasasi diucapkan atau, dengan mendaftarkan kepada
Panitera Pengadilan yang telah memutus permohonan pernyataan pailit. Selanjutnya
panitera mendaftar permohonan kasasi pada tanggal permohonan yang bersangkutan
Isi Accord/Akur yang Ditawarkan Debitur Pailit

3
diajukan dan kepada pemohon diberikan tanda terima tertulis yang ditandatangani putusan atas permohonan kasasi diucapkan. Salinan atas putusan kasasi tersebut
panitera dengan tanggal yang sama dengan tanggal penerimaan pendaftar. selanjutnya wajib disampaikan kepada pemohon kasasi, termohon kasasi, Kurator, dan
Hakim Pengawas paling lambat 2 (dua) hari setelah putusan kasasi diterima.
b) Penyampaian Memori Kasasi
Akibat Hukum Kepailitan
Pemohon kasasi wajib menyampaikan kepada Panitera Pengadilan memori kasasi pada
tanggal permohonan kasasi didaftarkan. Paling lambat 2 (dua) hari setelah permohonan Putusan kepailitan membawa akibat bagi sipailit atau debitor sendiri maupun harta
kasasi didaftarkan, panitera wajib mengirimkan permohonan kasasi dan memori kasasi kekayaannya, sejak dibacakan putusan kepailitan oleh pengadilan niaga, sipailit (debitor)
kepada pihak termohon kasasi. kehilangan hak pengurusan dan penguasaan atas budel.Ia menjadi pemilik dari budel itu,
tetapi ia tidak boleh lagi mengurus dan meguasainya. Pengurusan dan penguasaan itu
c) Pengajuan Kontra Memori Kasasi beralih kepada hakim pengawasan dan kurator yang ditunjuk dari pengadilan niaga,
sementara dalam hal kreditor dan debitor tidak mengajukan usul pengangkatan kurator
Terhadap kasasi yang diajukan oleh pemohon kasasi itu, termohon kasasi dapat lain kepada pengadilan maka Balai Harta Peninggalan (BPH) bertindak sebagai
mengajukan kontra memori kasasi kepada panitera Pengadilan paling lambat 7 (tujuh) hari kurator. (Mohamad Chaidir Ali, op.cit, hal 102. )
setelah tanggal termohon kasasi menerima memori kasasi. Panitera Pengadilan
selanjutnya wajib menyampaikan kontra memori kasasi kepada pemohon kasasi paling Pengurusan dan pengusaan harta kekayaan tersebut pindah kepada Balai Harta
lambat 2 (dua) hari setelah kontra memori kasasi diterima. Peninggalan (BPH) dimana terhadap seluruh harta kekayaan yang sudah ada maupun yang
diperoleh selama berjalannya kepailitan kecuali yang dengan undang-undang dengan tegas
d) Pegiriman Berkas ke Mahkamah Agung dikeluarkan dari kepailitan. Adapun akibat putusan pengadilan niaga terhadap pailitnya
debitor mempunyai pengaruh hukum baik terhadap debitor maupun terhadap kreditor,
Setelah semua berkas kasasi dari pihak pemohon maupun termohon kasasi lengkap, hal ini antara lain :
panitera wajib menyampaikan permohonan kasasi, memori kasasi, dan kontra memori
kasasi beserta berkas perkara yang bersangkutan kepada Mahkamah Agung paling lambat 1. Pengaruh putusan kepailitan atas tuntutan-tuntutan tertentu, pengaruh putusan
14 (empat belas) hari setelah tanggal permohonan kasasi didaftarkan. Mahkamah Agung kepailitan dalam tuntutan tersebut ada dua jenis yaitu:
selanjutnya akan mempelajari permohonan itu sekaligus menetapkan hari sidang paling
lambat 2 (dua) hari setelah tanggal permohonan kasasi diterima. o Tuntutan yang berpokok hak-hak dan kewajiban masuk budel pailit

e) Sidang Pemeriksaan o Tuntutan-tuntutan yang bertujuan untuk dipenuhinya suatu perikatan dalam
budel
Sidang pemeriksaan atas permohonan kasasi dilakukan paling lambat 20 (dua puluh) hari
setelah tanggal permohonan kasasi diterima oleh Mahkamah Agung. Pemeriksaan atas 2. Pengaruh terhadap perbuatan sipailit (debitor) terhadap perbuatan sipailit yang
permohonan kasasi dilakukan oleh sebuah majelis hakim Mahkamah Agung yang khusus merupakan para kreditor, Balai Harta Pengadilan atau kurator dapat mengemukakan
dibentuk untuk memeriksa dan memutus perkara yang menjadi lingkup kewenangan pembatalan dari perbuatan tersebut. Perbuatan sipailit yang merugikan kreditor pada
Pengadilan Niaga. pokoknya adalah perbuatan yang berakibat berkurangnya budel, sehingga dianggap tidak
pernah ada. Konsekuensinya adalah bilamana dikarenakan perbuatan tersebut ada bagian-
f) Putusan Kasasi bagian harta kekayaan dikeluarkan dari budel, maka bagian-bagian dari harta kekayaan
tersebut oleh Balai Harta Peninggalan dituntut untuk dikembalikan kedalam budel.
Putusan atas permohonan kasasi harus diucapkan paling lambat 60 (enam puluh) hari
setelah tanggal permohonan kasasi diterima oleh Mahkamah Agung. Putusan kasasi c. Pengaruh terhadap pelaksanaan hukum atas harta kekayaan debitor/ sipailit, terhadap
tersebut wajib memuat secara lengkap pertimbangan hukum yang mendasari putusan pelaksanaan hukum atas sesuatu bagian dari harta kekayaan debitor yang dimulai sebelum
tersebut dan harus diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum. Setelah putusan kasasi adanya putusan kepailitan, maka dengan adanya putusan kepailitan itu berakhir dengan
diucapkan Panitera pada Mahkamah Agung wajib menyampaikan salinan putusan kasasi pelaksanan hukum tersebut. Pelaksanaan hukum yang dimaksud diatas yakni penyitaan,
kepada Panitera pada Pengadilan Niaga paling lambat 3 (tiga) hari setelah tanggal

4
uang paksa, hukum badan (sandera), penjualan barang untuk pelunasan utang, perbaikan 1340 ayat (1) Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Terobosan yang diatur dalam
nama baik dan harta tanggungan serta lampau waktu. ketentuan pasal 1341 ayat (1) KUH Perdata ini memberikan hak kepada kreditor untuk
menganjurkan pembatalan atas setiap tindakan hukum yang tidak diwajibkan yang
d. Pengaruh terhadap perjanjian timbal balik pasal 36 sampai pasal 39 Undang-undang dilakukan oleh debitor, dengan nama apapun juga yang merugikan kreditor. (Sudargo
No. 4 Tahun 1998 mengatur putusan kepailitan terhadap perjanjian timbal balik, dalam Gautama, op.cit, hal 48.)
hal ini dibedakan antara perjanjian timbal balik dalam tahap pelaksanaan tertentu atau
dalam tahap tidak dilaksanakan dengan beberapa perjanjian sewa-menyewa dan
perjanjian kerja (perjanjian perburuhan). Untuk perjanjian-perjanjian umum dalam pasal Beberapa perbedaan lain antara kepailitan dan PKPU dapat dilihat pada tabel berikut ini:
36 menegaskan dalam butiran ayatnya sebagai berikut:
Perbedaan Kepailitan PKPU
Upaya hukum Terhadap putusan atas Terhadap putusan PKPU tidak
Ayat (1), dalam hal pada saat putusan pernyataan pailit ditetapkan terhadap perjanjian
permohonan pernyataan pailit, dapat diajukan upaya hukum
timbal balik yang belum atau sebagiannya dipenuhi maka pihak dengan siapa debitor dapat diajukan kasasi ke apapun (Pasal 235 ayat [1] UU
mengadakan perjanjian tersebut dapat diminta kepada kurator untuk memberi kepastian Mahkamah Agung (Pasal 11 Kepailitan).
tentang kelanjutan perjanjian tersebut dalam jangka waktu yang disepakati oleh kurator ayat [1] UU Kepailitan).
kemudian.
Selain itu terhadap putusan
atas permohonan pernyataan
Ayat (4), apabila kurator menyatakan kesanggupan, maka pihak sebagaimana yang pailit yang telah memperoleh
dimaksud dalam ayat (1) dapat meminta kurator untuk memberikan jaminan atas kekuatan hukum tetap,
kesanggupannya melaksanakan perjanjian tersebut. dapat diajukan peninjauan
kembali ke Mahkamah Agung
(Pasal 14 UU Kepailitan).
Kemudian perjanjian timbal balik yang terkena pengaruh pailit dalam hal ini, perjanjian
sewa-menyewa dan perjanjian kerja dapat kita lihat dalam Pasal 38 dan Pasal 39 Undang- Yang melakukan pengurusan Kurator (Pasal 1 angka 5, Pengurus (Pasal 225 ayat [2]
Undang Kepailitan No.4 Tahun 1998 yang menegaskan sebagai berikut: harta debitur Pasal 15 ayat [1], dan Pasal dan ayat [3] UU Kepailitan)
16 UU Kepailitan)
Untuk perjanjian kerja pasal 39 menentukan bahwa pekerja-pekerja yang dalam ikatan
Kewenangan debitur Sejak tanggal putusan Dalam PKPU, debitur masih
kerja dengan sipailit dapat menghentikan hubungan kerja dan kepada mereka secara pernyataan pailit diucapkan, dapat melakukan pengurusan
timbal balik hubungan-hubungan kerja itu dapat dihentikan oleh Balai Harta Peninggalan debitur kehilangan haknya terhadap hartanya selama
dengan mengindahkan isi yang diperjanjian atau menurut undang-undang, akan tetapi untuk menguasai dan mendapatkan persetujuan dari
dengan pengertian bahwa setiap hal hubungan kerja dapat diakhiri oleh penghentian mengurus kekayaannya yang pengurus (Pasal 240 UU
termasuk dalam harta pailit Kepailitan).
dengan tenggang waktu 6 (enam) minggu. Semenjak hari pernyataan pailit itu upah buruh
(Pasal 24 ayat [1] UU
menjadi utang budel. Kepailitan).

e. Akibat putusan pailit terhadap kewenangan berbuat sipailit dalam bidang harta Jangka waktu penyelesaian Dalam kepailitan, setelah Dalam PKPU, PKPU dan
kekayaan, Undang-Undang, No 4 Tahun 1998 menegaskan bahwa sipailit (debitor) tidak diputuskannya pailit oleh perpanjangannya tidak boleh
Pengadilan Niaga, tidak ada melebihi 270 (dua ratus tujuh
mempunyai kewenangan baik sebagian maupun seluruhnya terhadap harta kekayaan
batas waktu tertentu untuk puluh) hari setelah putusan
setelah pernyataan putusan pailit oleh pengadilan niaga. Hal ini dikarenakan untuk penyelesaian seluruh proses PKPU sementara diucapkan
menghindari kemungkinan berkurangnya aset debitor atau sipailit dalam melakukan kepailitan. (Pasal 228 ayat [6] UU
proses pemberesan utang-utang kreditor. Kepailitan).

Selanjutnya terhadap ketentuan lain yang berhubungan dengan pembatalan perjanjian


adalah apa yang dikenal dengan Actio Pauliana (gugatan pembatalan dari pihak kreditor
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)
yang ditujukan kepada debitor karena perbuatan itu dianggap curang dan sangat
merugikan kreditor) ini dapat dikatakan terobosan terhadap sifat dasar perjanjian yang
berlaku yang mengikat diantara pihak-pihak yang membuatnya, hal ini didasari pada pasal
5
Upaya yang dapat dilakukan oleh debitur untuk dapat menghindari kepailitan adalah Untuk lebih jelasnya perihal PKPU ini penulis akan membedakan kepailitan dengan PKPU dan likuidasi
dengan melakukan upaya yang disebut PKPU. Upaya tersebut hanya dapat diajukan oleh perusahaan dapat dilihat pada began berikut :
debitur sebelum putusan pernyataan pailit ditetapkan oleh pengadilan, karena
KEPAILITAN PKPU LIKUIDASI
berdasarkan Pasal 229 ayat (3) UUK-PKPU permohonan PKPU harus diputuskan terlebih
dahulu apabila permohonan pernyataan pailit dan permohonan PKPU sedang diperiksa pada 1. Debitor sama sekali tidak 1. Masih memiliki 1. Menutup dan memberhentikan semua
saat yang bersamaan. Dalam PKPU debitur masih dapat melakukan pengurusan dan mempunyai kewenangan kewenangan menjalankan kegiatan perusahaan dan
kepemilikan atas harta kekayaannya asalkan hal tersebut disetujui oleh pengurus sesuai Mengurus perusahaannya Kegiatan perusahaan namun membereskannya serta
dengan Pasal 240 ayat (1) UUK-PKPU. lagi, pemberesan harta pailit dengan bersamasama membagibagikan aktivis tersebut
sepenuhnya oleh seorang pengurus kepada kreditor dan pemegang saham
kurator. yang ditunjuk oleh keputusan dengan cara internal perusahaan
Syarat bagi kreditur untuk dapat mengajukan PKPU, menurut Pasal 222 ayat (3) apabila pengadilan. dengan ditunjukkan likuidator.
kreditur yang memperkirakan bahwa debitur tidak dapat melanjutkan membayar
utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih. Berdasarkan isi Pasal 222 ayat (2) 2. Perdamaian dalam peristiwa 2. Perdamaian dalam rangka 2. Perdamaian dapat juga dilakukan
kepailitan adalah sebatas PKPU sangat luas melalui penetapan pengadilan maupun
dan (3) terdapat perbedaan mengenai syarat dapat diajukannya PKPU oleh debitur dan
Perdamaian yang berkenaan cakupannya Menyangkut perdamaian para pihak saja (sukarela)
oleh kreditur. Bagi debitur untuk dapat mengajukan PKPU bukan hanya setelah tidak dengan pemberesan harta pailit aspek-aspek retrukturisasi. misal dalam hal jangka waktu berdirinya
dapat melanjutkan pembayaran utang-utangnya, tetapi juga apabila debitur (boedel). perseroan (PT) tersebut sudah berakhir.
memperkirakan tidak dapat melanjutkan membayar utang-utangnya itu ketika nantinya
utang-utangn itu jatuh waktu dan dapat ditagih. Sementara bagi kreditur menurut Pasal 3. Pembayaran utang debitor hanya 3. Pembayaran utang debitor bisa3. Pembayaran utang debitor kepada
222 ayat (3) hanya dapat mengajukan permohonan PKPU apabila secara nyata debitur sebatas harta pailit. dibayarkan penuh tergantung debitor dapat di musyawarahkan
kepada isi perjanjian sebelum boleh tanpa campur tangan
tidak lagi membayar piutangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih. perdamaian yang nantinya pengadilan.
disahkan oleh pengadilan
Syarat bagi debitur untuk dapat mengajukan PKPU ditentukan baik dalam Pasal 222 ayat yang sudah disepakati oleh
(1) maupun dalam ayat (2). Sementara itu Pasal 222 ayat (3) mengatur mengenai syarat para pihak.
4. Terputusnya seluruh aktivitas 4. Aktivitas perusahaan tetap 4. Bisnis perusahaan terhenti atau
bagi kreditur untuk dapat mengajukan PKPU.
perusahaan pada mitra kerja, berjalan, hanya setelah perusahaan masih dapat melaksanakan
PHK karyawan perusahaan dan diputusnya PKPU oleh pihak kegiatan tertentu, sejauh yang
lain-lain. Kurator sepenuhnya pengadilan seluruh Transaksi menyangkut dengan pemberesan
memegang peranan dalam ditentukan oleh isi perjanjian kekayaannya saja.
membereskan boedel pailit nantinya dan selama PKPU
menurut ketentuan yang berlaku berjalan seluruh transaksi
sampai akhir pemberesan tagihan utang terhenti
seluruh boedel. sementara termasuk
penangguhan pelaksanaan
hakhak tanggungan dan
jaminan kebendaan lainnya
juga bilamana ada sita
pengadilan harus dihentikan.

5. Kurator terdaftar pada Kementrian5. Pengurus terdaftar pada 5. Yang menjadi likuidator dapat oleh
yang lingkup tugas dan tanggung Kementrian yang lingkup berbagai pihak seperti direksi
jawabnya dibidang hukum tugas dan tanggung jawabnya perusahaan,lawyer atau akuntan publik.
danperaturan perundangu- di bidang hukum dan Penunjukkan likuidator atas
ndangan, pasal 70 ayat (2b) peraturan kehendak/kesepakatan para pihak atau
Undang-Undang 27 tahun 2004 perundangundangan, pasal atas penetapan pengadilan.
(legal) atas rekomendasi AKPI 234 ayat (3b) Undang-Undang
(Asosiasi Kurator dan Pengurus 27 tahun 2004 (legal)
Indonesia). rekomendasi AKPI (Asosiasi
Kurator dan Pengurus
Indonesia).

6
Undang-Undang Kepailitan dan PKPU menentukan tidak semua debitur dapat mengajukan
sendiri permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang. Dalam hal debitur adalah
bank, perusahaan efek, bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan
dan penyelesaian, perusahaan asuransi, perusahaan re-asuransi, dana pensiun, dan badan
PKPU usaha milik negara yang bergerak di bidang kepentingan publik maka yang dapat
mengajukan permohonan PKPU yaitu:
PKPU diatur dalam Bab III, Pasal 222 sampai dengan Pasal 294 UU Kepailitan dan PKPU.
Berdasarkan Pasal 222 ayat 2 UU Kepailitan dan PKPU, debitur yang tidak dapat atau 1. Bank Indonesia dalam hal debitur adalah bank,
memperkirakan bahwa ia tidak akan dapat melanjutkan pembayaran utang-utangnya yang
sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat memohon penundaan pembayaran utang, 2. Badan Pengawas Pasar Modal dalam hal debitur adalah perusahaan efek, bursa efek,
dengan maksud untuk mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, dan
seluruh atau sebagian utang kepada kreditur
3. Menteri Keuangan dalam hal debitur adalah perusahaan asuransi, perusahaan re-asuransi
Pasal 222 UU Kepailitan dan PKPU menentukan bahwa; dan dana pensiun, dan badan usaha milik Negara yang bergerak di bidang kepentingan
publik.
1. PKPU diajukan oleh debitur yang mempunyai lebih dari 1 (satu) kreditur atau oleh
kreditur Permohonan PKPU dapat diajukan oleh Debitur baik sebelum permohonan pernyataan
pailit diajukan maupun setelah permohonan pernyataan pailit diajukan sebagimana
2. Debitur yang tidak dpat atau memperkirakan tidak akan dapat melanjutkan membayar ketentuan Pasal 222 jo Pasal 229 ayat 4 UU Kepailitan dan PKPU, yang penting sebelum
utang-utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih dapat memohon PKPU, dengan adanya keputusan hakim yang tetap menyatakan debitur pailit. Sehubungan dengan
maksud untuk mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran dimungkinkannya permohonan PKPU diajukan setelah Pengadilan Niaga menerima
sebagian atau seluruh utang kepada kreditur. permohonan pernyataan pailit, dapat terjadi kemungkinan sebagai berikut:

Kreditur yang memperkirakan bahwa debitur tidak dapat melanjutkan membayar 1. Permohonan pernyataan pailit telah diterima oleh Pengadilan Niaga tetapi belum
utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat memohon agar kepada debitur diperiksa, dan sementara permohonan pernyataan pailit belum diperiksa, Pengadilan
diberi PKPU, untuk memungkinkan debitur mengajukan rencana perdamaian yang meliputi Niaga menerima pula permohonan PKPU dari debitur atau dari kreditur yang bukan
tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada krediturnya. pemohon kepailitan.

Dari ketentuan Pasal 222 diketahui bahwa yang dapat mengajukan permohonan PKPU 2. Permohonan pernyataan pailit telah diterima oleh Pengadilan Niaga, dan sementara
adalah debitur dan kreditur. Debitur dapat mengajukan permohonan penundaan permohonan pernyataan pailit itu sedang diperiksa oleh Pengadilan Niaga, Debitur atau
kewajiban pembayaran utang hanya apabila debitur mempunyai lebih dari satu kreditur. Kreditur yang bukan pemohon kepailitan juga mengajukan PKPU.
Selain itu, syarat lain bagi debitur agar dapat mengajukan permohonan penundaan
kewajiban pembayaran utang, yaitu apabila debitur juga sudah dalam keadaan tidak dapat Prosedur permohonan PKPU diuraikan berdasarkan ketentuan Pasal 224 UU Kepailitan
atau memperkirakan tidak akan dapat melanjutkan membayar utang-utangnya yang sudah dan PKPU yang berbunyi sebagai berikut:
jatuh waktu dan dapat ditagih.
1. Permohonan PKPU sebagaimana dimaksud dalam pasal 222 harus diajukan kepada
Sesuai dengan pejelasan Pasal 222 ayat 2 UU Kepailitan dan PKPU kreditur yang dapat pengadilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, dengan ditandatangani oleh pemohon dan
mengajukan permohonan PKPU adalah setiap kreditur baik kreditur konkuren maupun oleh advokatnya.
kreditur yang didahulukan. Kreditur konkuren adalah kreditur yang tidak memiliki hak
jaminan atau agunan atas harta debitur sebagai jaminan pelunasan utang. Sementara itu, 2. Dalam hal pemohon adalah debitur, permohonan PKPU harus disertai daftar yang memuat
kreditur yang didahulukan pelunasan piutangnya adalah kreditur pemegang hak jaminan sifat, jumlah piutang, dan utang debitur beserta surat bukti secukupnya.
dan kreditur istimewa.

7
3. Dalam hal pemohon adalah kreditur, pengadilan wajib memanggil debitur melalui juru sita harus menunjuk hakim pengawas serta mengangkat satu atau lebih pengurus yang
dengan surat kilat tercatat paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum siding. bersama-sama debitur mengurus harta debitur tersebut.

4. Pada siding sebagaimana dimaksud pada ayat 3, debitur mengajukan daftar yang memuat Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Sementara berlaku sejak tanggal PKPU
sifat, jumlah piutang dan utang debitur beserta surat bukti secukupnya dan bila ada Sementara tersebut ditetapkan dan berlangsung sampai dengan tanggal sidang yang
rencana perdamaian. paling lambat diselenggarakan pada hari ke 45 terhitung sejak PKPU Sementara
ditetapkan. Segera setelah ditetapkannya putusan PKPU Sementara, pengadilan melalui
5. Pada surat permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dapat dilampirkan rencana pengurus wajib memanggil debitur dan kreditur dengan surat tercatat atau melalui kurir,
perdamaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 222. untuk menghadap dalam sidang yang diselenggarakan paling lambat pada hari ke-45
terhitung setelah keputusan PKPU sementara ditetapkan.
6. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4) dan
ayat (5) berlaku mutatis mutandis sebagai tata cara pengajuan PKPU sebagaimana Pada hakekatnya PKPU Tetap diberikan oleh para kreditur dan bukan oleh pengadilan
dimaksud pada ayat (1). niaga, dengan kata lain PKPU Tetap diberikan berdasarkan kesepakatan debitur dan para
krediturnya mengenai rencana perdamaian yang diajukan oleh debitur. Dan Pengadilan
Berdasarkan ketentuan Pasal 224 UU Kepailitan dan PKPU tersebut, maka permohonan Niaga hanya memberikan putusan pengesahan atau konfirmasi saja atas kesepakatan
PKPU harus diajukan secara tertulis kepada Pengadilan Niaga disertai dengan daftar antara debitur dan para kreditur konkuren tersebut. Tidak dibenarkan bagi Pengadilan
uraian mengenai harta beserta surat-surat bukti selayaknya. Surat permohonan itu harus Niaga untuk mengeluarkan keputusan yang tidak sesuai dengan kehendak atau
ditandatangani baik oleh debitur maupun penasehat hukumnya. Dengan demikian, debitur kesepakatan debitur dan para krediturnya.
harus menunjuk penasehat hukum bila ingin mengajukan permohonan PKPU. Namun
permohonan tersebut tidak dapat diajukan sendiri oleh penasehat hukum tetapi harus Pasal 229 UU Kepailitan dan PKPU menentukan bahwa pemberian PKPU Tetap berikut
bersama-sama dengan debitur. Pada surat permohonan tersebut dapat juga dilampirkan perpanjangannya ditetapkan oleh Pengadilan berdasarkan:
rencana perdamaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 222.
1. Persetujuan lebih dari (satu perdua) jumlah kreditur konkuren yang haknya diakui atau
Terhadap permahonan PKPU yang diajukan ke pengadilan niaga, maka pengadilan terlebih sementara diakui atau yang sementara diakui dari kreditur konkuren atau kuasanya yang
dahulu akan memutus PKPU Sementara kepada debitur sebelum PKPU Tetap. Adapun hadir dalam sidang tersebut;dan
tujuan PKPU Sementara ini adalah :
2. Persetujuan lebih dari (satu perdua) jumlah kreditur yang piutangnya dijamin dengan
1. Agar segera tercapai keadaan diam (stay atau standstill) sehingga memudahkan gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotik, atau hak agunan atas kebendaan lainnya
pencapaian kata sepakat diantara kreditur dengan debitur menyangkut pada rencana yang hadir dan mewakili paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari seluruh tagihan
perdamaian yang dimaksud oleh debitur. Kreditur atau kuasanya yang hadir dalam sidang tersebut.

2. Memberi kesempatan kepada debitur untuk menyusun rencana perdamaian berikut segala
persiapan-persiapan yang diperlukan apabila rencana perdamaian belum dilampirkan dalam
pengajuan PKPU sebelumnya.

Dalam hal permohonan diajukan oleh debitur, pengadilan dalam waktu paling lambat 3
(tiga) hari sejak tanggal didaftarkannya surat permohonan, sebagaimana dimaksud di
atas, hakim harus mengabulkan PKPU Sementara dengan batas waktu 45 hari dan harus
menunjuk seorang hakim pengawas serta mengangkat satu orang atau lebih pengurus yang
bersama-sama debitur mengurus harta si debitur. Namun apabila permohonan diajukan
oleh kreditur, pengadilan dalam waktu paling lambat 20 hari sejak tanggal
didaftarkannya surat permohonan tersebut, harus mengabulkan PKPU Sementara dan

Anda mungkin juga menyukai