Anda di halaman 1dari 4

Roleplay komunikasi terapeutik pada pasien terminal

Kasus

Ny. A usia 45 tahun dirawat di RS Gambiran Kebiri karena penyakit


Diabetes Melitus yang tak kunjung sembuh. Penyakit yang dideritanya selama
tiga tahun semakin lama semakin parah. Beliau dibawa ke RS karena beberapa
waktu lalu kaki kanannya terkena pecahan kaca dan lukanya tidak lekas sembuh.

Ny. A sudah dirawat selama dua minggu, Ny. A mendapat perawatan yang
baik dari RS. Namun Ny. A mengatakan bahwa Beliau sudah bosan dengan
penyakit yang dideritanya selama ini. Ini membuat Ny. A sangat terpukul dan
ingin mengakhiri hidupnya. Setelah ditanya perawat Ny. A mengatakan bahwa
beliau malu dengan keadaan yang dialami dan beliau merasa lelah dengan apa
yang dihadapinya.

Ini membuat perawat harus mencari cara agar Ny. A tidak lebih terpuruk
dengan keadaannya. Dengan komunikasi terapeutik perawat yakin bahwa Ny. A
akan merasa ada yang memperhatikan dan akan menarik diri untuk tidak
memikirkan hal-hal yang kurang baik. Dengan begitu, perawat menasehati Ny. A
sehingga Ny. A mau untuk bersabar dan menerima keadaan yang beliau alami saat
ini.

Roleplay Perawat Melakukan Komunikasi Terapeutik Pada Klien Dengan


Penyakit Terminal (Diabetes Melitus)

Pada pagi hari seorang ibu paruh baya bernama ibu Ani yang berumur 45
tahun tidur menyingkur. Dia memepunyai penyakit dibetes mellitus. Beliau
merasa hidupnya tidak berguna lagi dan merasa malu dengan keadaannya saat ini.
Namun, perawat memberi pengertian bahwa semua penyakit pasti ada obatnya.
Cerita selengkapnya, kita lihat TKP

P : selamat pagi ( perawat berhadapan dengan klien )

Ny. A : selamat pagi suster?

P : perkenalkan nama saya suster ( sambil berjabat tangan ) maaf apakah ini
benar dengan ibu Ani?

Ny. A : benar saya ibu Ani

P : bagaimana kabar ibu Ani hari ini ? apakah tidur semalam nyenyak ?

Ny. A : baik suster, dan tidur saya semalam cukup nyenyak

P : kalau boleh tau, kenapa ibu Ani selalu memalingkn muka setiap bertemu
saya ? apakah ibu Ani mau bercerita tentang apa yang ada dibenak ibu dengan
saya ? saya akan membantu ibu, jika ibu ada masalah. Saya akan meluangkan
waktu dan saya akan mendengarkn.

Ny. A : begini sus, saya malu dengan keadaan saya saat ini ( menangis )

P : ( perwat mendengarkan dengan penuh perhatian )


Kenapa ibu ani malu dengan keadaan ibu ? ( perawat menanyakan pertanyaan
yang berkait untuk mendapatkan informasi yang spesifik ). Bukankah kemarin
saya sudah menjelaskan kepada ibu agar ibu tetap bersabar ? InsyaAllah, ibu akan
diberi kesembuhan.

Ny. A : pokoknya, saya malu sus, saya ingin mati saja (menangis ) saya malu
dengan keadaan saya ini karena saya tidak bisa seperti orang lain yang dengan
mudah berkumpul dan saya tidak mau mendapat bantuan apapun.!

P : ibu Ani, saya mengerti apa yang ibu rasakan. Tetapi ibu Ani tidak perlu
malu dengan keadaan ibu sendiri, dengan ibu lebih sabar dan tegar ibu pasti akan
bisa menjalani semua ini. ( perawat berusaha mengklarifikasi ). Ibu Ani pun
terdiam sejenak. Lalu perawat memberikan tambahan informasi untuk
memfasilitasi klie dalam mengembil keputusan.
P : Ibu Ani, dengan pengobatan yang ibu jalani sekarang dan dengan
kesabaran ibu, itu akan membantu ibu untuk menyembuhkan penyakit ibu. (
perawat memberikan kesempatan kepada klien untuk memulai pembicaraan).

Ny. A : tapi sus,, saya merasa hidup saya sudah tidak berguna lagi. Lihatlah sus,
kaki saya ,, ( menunjukkan kakinya dan menangis meronta ).

P : ibu,, ibu tenag dulu semua penyakit psti ada obatnya, tapi obat itu tidak
akan ada gunanya, jika kita juga tidak berniat dari hati bahwa kita bisa sembuh.
Banyak orang diluar sana yang masih membutuhkan bantuan ibu.

Ny. A : ( menghela napas ) baik sus, saya akan berusaha sabardan tegar, suatu
saat nanti pasti penyakit saya ini akan sembuh.

P : ( perawat memberikan penghargaan dengan tersenyum dengan Ibu Ani )


Keputusan itu sangat baik ibu Ani, mudah-mudahan anda cepat sembuh dan dapat
beraktifitas seperti biasanya.

Ny. A : terima kasih sus atas motivasi yang anda berikan.

P : sama-sama Ibu Ani

Ny. A : yang terpenting saya akan selalu berdoa untuk kesembuhan saya. Jika
nanti takdir berkata lain, saya sudah siap menerimanya sus.

P : nah, bu,, semua itu sudar diatur sama Allah SWT. Dan kita harus bisa
menerimanya.

Ny. A : baik sus.


Ibu Ani pun telah menyadari bagaimana keadaan yang dia alami, dan beliau
berusaha untuk menerimanya.

Kesimpulan dari roleplay kali ini adalah untuk menjalin suatu hubungan
yang saling percaya, maka perawat membutuhkan komunikasi terapeutik.
Komunikasi terapeutik ini berguna untuk mengembangkan pribadi klien kearah
yang lebih positif atau adaptif dan diarahkan pada pertumbuhan klien. Pada pasien
yang mengalami penyakit kronis ini, perawat harus lebih bisa bersabar untuk
menuntun pasien agar keluar dari keadaan yang bisa menurunkan semangatnya
untuk hidup.

Anda mungkin juga menyukai